C-ARM
KURNIAWAN RIDA AKBAR
MOH DANU PRABOWO
M. BARIQI RAHMAN
PENGERTIAN C-ARM
C-arm (alat yang berbentuk seperti huruf C),merupakan salah satu
alat radiologi yang biasa digunakan untuk operasi. C-Arm
merupakan alat radiologi yang menghasilkan sinar-X dengan cara
fluoroskopi dengan pancaran radiasi yang kecil.
Fluoroscopy merupakan teknik pencitraan medis yang digunakan
oleh dokter untuk mengambil gambar atau video dari organ tubuh
tertentu secara langsung dan mendetail.
 Jadi fluoroscopy disini sebagai metode pemeriksaan dari C-arm.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 2
FUNGSI C-ARM
 C-Arm dapat digunakan sebagai tindakan medis untuk bedah ortopedi,
bedah laparoskopi, dan bedah syaraf.
 Berfungsi untuk menunjang proses pelayanan medis pada penanganan
penyakit organ dalam, tulang, dan tindakan operasi.
 Dengan c-arm, letak benda atau obyek pemeriksaan yang berada di
dalam tubuh dengan mudah dapat dideteksi, bahkan dapat dilihat secara
lansung.
 C-arm dapat memperlihatkan proses pelaksanaan tindakan medis dan
operasi tulang atau bagian dalam organ tubuh manusia lainnya secara
Fluoroscopy sehingga proses operasi dan tindakan medis yang dilakukan
dapat berjalan dengan mudah, akurat, aman, dan nyaman.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 3
Teori Radiologi Lanjut III Slide 4
Bagian C-Arm
Nabil Ayouch
Jane Arden
Hector Babenco
Monitor-Trolley
with one or two monitors
with optional components
such as: printer, VCR, etc.
Chassis
control unit
Footprint
for mobility
Image Storage
and Image Postprocessing
X-Ray Generator
Image Intensifier
Dan TV camera
C-arm
MOD
(option)
magneto
optical disc
Teori Radiologi Lanjut III Slide 5
Perputaran lengan c-arm tidak mengikat hal tersebut tergantung
dari fitur yang disediakan sesuai dengan merk c-arm yang dipakai.
Komponen Penting Pada C-Arm
1. Xray tube dan generator
Tabung sinar-X C-arm sangat mirip desainnya dengan
tabung sinar-X diagnostik konvesional kecuali bahwa tabung
sinar-X C-arm dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X
lebih lama dari pada tabung diagnostik konvensional dengan
mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tabung diagnostik
konvensional memiliki range mA antara 50-1200 mA
sedangkan range mA pada tabung sinar-X C-arm antara 0,5-
5,0 mA.
Sebuah Intensification Tube (talang penguat) dirancang
untuk menambah kecerahan gambar secara elektronik.
Pencerah gambar modern sekarang ini mampu mencerahkan
gambar hingga 500-8000 kali lipat.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 6
Komponen Penting Pada C-Arm
2. Image Intensifier
 Image intensifier adalah yang
berperan penting menghasilkan
gambar pada proses C-arm.
 Image Intisifier adalah alat
yang berupa detektor dan PMT
(di dalam PMT terdapat
photocatoda, focusing electroda,
dinode, dan output phospor)
yang lansung terhubung dengan
tv camera.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 7
Image Intensifier
A. Detektor
Terbuat dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat memendarkan
cahaya apabila terkena radiasi sinar-X. Absorpsi dari detektor sebesar
60% dari radiasi sinar-X.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 8
Image Intensifier
B. PMT (Photo Multiplier Tube)
a) Input Screen Berfungsi untuk menyerap x-ray dan
mengkonversikannya ke dalam bentuk cahaya tampak.
b) Photokatoda Terletak setelah input phospor. Memiliki
fungsi untuk merubah cahaya tampak yang diserap
dari input phospor menjadi berkas elektron.
c) Vacuum Envelope Fungsinya untuk menjaga agar
udara tidak masuk ke dalam II. Lengkung-lengkungnya
berfungsi untuk menahan tekanan udara dari luar II.
d) Focusing Electroda Elektroda dalam focus Image
Intensifier meneruskan elektron-elektron negatif
dari photochatode ke output phospor.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 9
Image Intensifier
B. PMT (Photo Multiplier Tube)
e) Anode dan Output Phospor Elektron
dari photochatode di akselerasikan secara cepat ke
anoda karena adanya beda tegangan serta merubah
berkas elektron tadi menjadi cahaya.
Output phospor terbuat dari zinc cadmium sulfide
yang dicampur dengan perak (ZnCdS: Ag), Ukuran
partikel fosfor ZnCdS Ag sangat kecil, 1 - 2 μm dengan
ketebalan 4 - 8 μm dan Mengubah elektron menjadi
cahaya.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 10
Teori Radiologi Lanjut III Slide 11
Pick up tube yang berfungsi untuk merubah cahaya tampak menjadi sinyal listrik, dilaksanakan
oleh face plate (bidang sasaran) yang terbuat dari bahan foto konduktif. Didalam pick up tube,
elektron-elektron yang dibangkitkan oleh filamen, kemudian dikontrol oleh G1, dipercepat oleh G2
dan difocuskan oleh G3 menjadi elektron gun untuk menuju ke bidang sasaran bagian dalam.
Pada bidang sasaran bagian dalam inilah terjadi scanning/pemayaran. Maksud dari
scanning/pemayaran dalam hal ini adalah menabraknya berkas elektron ke bidang sasaran sesuai
dengan pola horizontal dan vertikal deflection.Pada horizontal dan vertical deflection dilakukan
dan diolah oleh horizontal dan vertical deflection circuit blok 2 dan 3. Blok circle production
berfungsi untuk membentuk lingkaran pada bidang sasaran dan central TV (control unit) sehingga
objek yang tergambar pada monitor dapat lebih terfocus.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 12
PMT (Photo Multiplier Tube)
Cara kerja PMT mirip Phototube, terdiri dari photocathode dan beberapa buah anode
(tidak seperti pada phototube yang hanya terdiri dari satu buah anode) yang disusun
secara serie (disebut dynode). Sinar UV (photons) yang ditembakan ke cathode akan
menyebabkan emisi electron dari cathode ke anode. Anode yang satu dengan yang
lainya diberi beda potensial, sehingga apabila emisi electron dari cathode sampai di
dynode pertama, akan ada tambahan electron yang diteruskan ke dynode berikutnya,
dan seterusnya sehingga secara akumulasi jumlah electron yang emisi di dynode
terakhir semakin banyak (arusnya semakin besar), itu sebabnya mengapa PMT lebih
sensitif dibandingkan dengan phototube.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 13
Image Intensifier – TV Camera
Teori Radiologi Lanjut III Slide 14
Komponen Penting Pada C-Arm
3. Sistem Monitoring dan Video
Beberapa sistem penampil gambar (viewing
system) telah mampu mengirim gambar dari output
screen menuju alat penampil gambar (Viewer).
Dikarenakan output phospor hanya berdiameter 1
inch (2,54 cm), gambar yang dihasilkan relatif kecil,
karena itu harus diperbesar dan di monitor oleh
sistem tambahan. Termasuk diantaranyaOptical
Mirror, Video, Cine, dan sistem spot film. Beberapa
dari sistem penampil gambar tersebut mampu
menampilkan gambar bergerak secara langsung
(Real-Time Viewing) dan beberapa yang lainnya
untuk gambar diam (Static Image). Waktu melihat
gambar, resolusi dan waktu processing bervariasi
antar alat-alat tersebut. Pada saat pemeriksaan
fluoroskopi memungkinkan untuk dilakukan proses
merekam gambar bergerak maupun gambar yang
tidak bergerak (statis). (Richard R.C, dan Arlene M.
1992;570).
Teori Radiologi Lanjut III Slide 15
Konfigurasi dan Blok Diagram C-Arm
Konfigurasi C-Arm Blok Diagram C-Arm
Teori Radiologi Lanjut III Slide 16
Cara Kerja C-Arm
 Xray tube menembakkan sinar X yang menembus pasien
 Sebagian diserap tubuh dan sebagian diteruskan ke image
intensifier
 Oleh image intensifier Sinar X dirubah menjadi cahaya tampak
 Yang kemudian cahaya tampak akan dirubah menjadi sinyal
listrik,lalu akan teruskan ke tv camera
 video atau CCD camera yang dihasilkan dari tv camera akan
dirubah ke ADC dan Digital image yg akan lansung muncul di
monitor.
Teori Radiologi Lanjut III Slide 17
Proses Citra Pada C-Arm
Pada saat pemeriksaan berlangsung, berkas cahaya sinar-x primer menembus tubuh pasien
menuju input screen yang berada dalam Image Intensifier Tube . Input screen yang berada
pada Image Intensifier adalah layar yang menyerap sinar-x dan mengubahnya menjadi
berkas cahaya tampak, yang kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo Multiplier Tube).
PMT terdiri dari photokatoda, focusing elektroda, dan anoda dan output phospor. Cahaya
tampak yang diserap oleh photokatoda pada PMT akan dirubah menjadi elektron,
kemudian dengan adanya focusing elektroda elektron-elektron negatif dari photokatoda
difokuskan dan dipercepat menuju dinoda pertama. Kemudian elektron akan menumbuk
dinoda pertama dan dalam proses tumbukan akan menghasilkan elektron-elektron lain.
Elektron-elektron yang telah diperbanyak jumlahnya yang keluar dari dinoda pertama akan
dipercepat menuju dinoda kedua sehingga akan menghasilkan elektron yang lebih banyak
lagi, demikian seterusnya sampai dinoda yang terakhir. Setelah itu elektron-elektron
tersebut diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda potensial yang
kemudian nantinya elektron tersebut dirubah menjadi sinyal listrik yang kemudian oleh tv
monitor sinyal listrik di rubah menjadi sinyal video/gambar .
Teori Radiologi Lanjut III Slide 18
Stationary dan Mobile C-Arm
Teori Radiologi Lanjut III Slide 19
Stationary dan Mobile C-Arm
Stationary c-arm Mobile -arm
Membutuhkan ruangan yang besar Tidak membutuhkan ruangan khusus
Lebih tahan lama Lebih mudah rusak atau mudah mengalami kerusakan
Mempunyai ukuran lebih besar Mempunyai ukuran lebih kecil
Menggunakan tegangan yang lebih besar ( 380 v- 480 v)
yang berasal dari Generator
Menggunakan tegangan yang lebih kecil dari stationary
c-arm ( 100 v- 240 v) yang berasal dari PLN
X-ray tube lebih besar ukurannya, sehingga memiliki
kemampuan lebih efektif dalam system pendinginan
tabung
X-ray tube lebih kecil ukurannya, sehingga
kemampuannya dalam system pendinginan tabung
terbatas
Menggunakan higher x-ray beam filtration ( filtrasi sinar
x) , kemampuan filtrasinya bisa berubah-ubah
Menggunakan lower x-ray beam filtration ( filtrasisinar x)
, kemampuanfiltrasinyatetap
Ukurannya lebihtebal ( 10 mm equivalent) Ukurannya lebih tipis ( 3.4 mm – 5mm equivalent)
98 % dosis yg diserap pasien , 2 x photon dibandingkan
mobile
99 % dosis yg diserap pasien, 0.5 x photon dibandingkan
stationary
Teori Radiologi Lanjut III Slide 20
Contoh Spesifikasi C-Arm
Tempat
asal:
China Nama merek: Hu-q Nomor model: HQ-YDX2000A
Sifat: Peralatan medis x-ray &
aksesoris
Model: 2000A daya: 3.5 kW
frekuensi: 40 KHz foto kV/mA: 40-110 kV, 30-60 mA foto mAs: 5-160 mAs
foto titik
Fokus:
1.5mm X 1.5mm Clairvoyance
kV/mA:
10-110 kV, 0.5-5 mA Clairvoyance titik
Fokus:
0.6mm X 0.6mm
Thank You!
Any Questions?

C arm ppt

  • 1.
    C-ARM KURNIAWAN RIDA AKBAR MOHDANU PRABOWO M. BARIQI RAHMAN
  • 2.
    PENGERTIAN C-ARM C-arm (alatyang berbentuk seperti huruf C),merupakan salah satu alat radiologi yang biasa digunakan untuk operasi. C-Arm merupakan alat radiologi yang menghasilkan sinar-X dengan cara fluoroskopi dengan pancaran radiasi yang kecil. Fluoroscopy merupakan teknik pencitraan medis yang digunakan oleh dokter untuk mengambil gambar atau video dari organ tubuh tertentu secara langsung dan mendetail.  Jadi fluoroscopy disini sebagai metode pemeriksaan dari C-arm. Teori Radiologi Lanjut III Slide 2
  • 3.
    FUNGSI C-ARM  C-Armdapat digunakan sebagai tindakan medis untuk bedah ortopedi, bedah laparoskopi, dan bedah syaraf.  Berfungsi untuk menunjang proses pelayanan medis pada penanganan penyakit organ dalam, tulang, dan tindakan operasi.  Dengan c-arm, letak benda atau obyek pemeriksaan yang berada di dalam tubuh dengan mudah dapat dideteksi, bahkan dapat dilihat secara lansung.  C-arm dapat memperlihatkan proses pelaksanaan tindakan medis dan operasi tulang atau bagian dalam organ tubuh manusia lainnya secara Fluoroscopy sehingga proses operasi dan tindakan medis yang dilakukan dapat berjalan dengan mudah, akurat, aman, dan nyaman. Teori Radiologi Lanjut III Slide 3
  • 4.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 4 Bagian C-Arm Nabil Ayouch Jane Arden Hector Babenco Monitor-Trolley with one or two monitors with optional components such as: printer, VCR, etc. Chassis control unit Footprint for mobility Image Storage and Image Postprocessing X-Ray Generator Image Intensifier Dan TV camera C-arm MOD (option) magneto optical disc
  • 5.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 5 Perputaran lengan c-arm tidak mengikat hal tersebut tergantung dari fitur yang disediakan sesuai dengan merk c-arm yang dipakai.
  • 6.
    Komponen Penting PadaC-Arm 1. Xray tube dan generator Tabung sinar-X C-arm sangat mirip desainnya dengan tabung sinar-X diagnostik konvesional kecuali bahwa tabung sinar-X C-arm dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama dari pada tabung diagnostik konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tabung diagnostik konvensional memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tabung sinar-X C-arm antara 0,5- 5,0 mA. Sebuah Intensification Tube (talang penguat) dirancang untuk menambah kecerahan gambar secara elektronik. Pencerah gambar modern sekarang ini mampu mencerahkan gambar hingga 500-8000 kali lipat. Teori Radiologi Lanjut III Slide 6
  • 7.
    Komponen Penting PadaC-Arm 2. Image Intensifier  Image intensifier adalah yang berperan penting menghasilkan gambar pada proses C-arm.  Image Intisifier adalah alat yang berupa detektor dan PMT (di dalam PMT terdapat photocatoda, focusing electroda, dinode, dan output phospor) yang lansung terhubung dengan tv camera. Teori Radiologi Lanjut III Slide 7
  • 8.
    Image Intensifier A. Detektor Terbuatdari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat memendarkan cahaya apabila terkena radiasi sinar-X. Absorpsi dari detektor sebesar 60% dari radiasi sinar-X. Teori Radiologi Lanjut III Slide 8
  • 9.
    Image Intensifier B. PMT(Photo Multiplier Tube) a) Input Screen Berfungsi untuk menyerap x-ray dan mengkonversikannya ke dalam bentuk cahaya tampak. b) Photokatoda Terletak setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah cahaya tampak yang diserap dari input phospor menjadi berkas elektron. c) Vacuum Envelope Fungsinya untuk menjaga agar udara tidak masuk ke dalam II. Lengkung-lengkungnya berfungsi untuk menahan tekanan udara dari luar II. d) Focusing Electroda Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron negatif dari photochatode ke output phospor. Teori Radiologi Lanjut III Slide 9
  • 10.
    Image Intensifier B. PMT(Photo Multiplier Tube) e) Anode dan Output Phospor Elektron dari photochatode di akselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda tegangan serta merubah berkas elektron tadi menjadi cahaya. Output phospor terbuat dari zinc cadmium sulfide yang dicampur dengan perak (ZnCdS: Ag), Ukuran partikel fosfor ZnCdS Ag sangat kecil, 1 - 2 μm dengan ketebalan 4 - 8 μm dan Mengubah elektron menjadi cahaya. Teori Radiologi Lanjut III Slide 10
  • 11.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 11 Pick up tube yang berfungsi untuk merubah cahaya tampak menjadi sinyal listrik, dilaksanakan oleh face plate (bidang sasaran) yang terbuat dari bahan foto konduktif. Didalam pick up tube, elektron-elektron yang dibangkitkan oleh filamen, kemudian dikontrol oleh G1, dipercepat oleh G2 dan difocuskan oleh G3 menjadi elektron gun untuk menuju ke bidang sasaran bagian dalam. Pada bidang sasaran bagian dalam inilah terjadi scanning/pemayaran. Maksud dari scanning/pemayaran dalam hal ini adalah menabraknya berkas elektron ke bidang sasaran sesuai dengan pola horizontal dan vertikal deflection.Pada horizontal dan vertical deflection dilakukan dan diolah oleh horizontal dan vertical deflection circuit blok 2 dan 3. Blok circle production berfungsi untuk membentuk lingkaran pada bidang sasaran dan central TV (control unit) sehingga objek yang tergambar pada monitor dapat lebih terfocus.
  • 12.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 12 PMT (Photo Multiplier Tube) Cara kerja PMT mirip Phototube, terdiri dari photocathode dan beberapa buah anode (tidak seperti pada phototube yang hanya terdiri dari satu buah anode) yang disusun secara serie (disebut dynode). Sinar UV (photons) yang ditembakan ke cathode akan menyebabkan emisi electron dari cathode ke anode. Anode yang satu dengan yang lainya diberi beda potensial, sehingga apabila emisi electron dari cathode sampai di dynode pertama, akan ada tambahan electron yang diteruskan ke dynode berikutnya, dan seterusnya sehingga secara akumulasi jumlah electron yang emisi di dynode terakhir semakin banyak (arusnya semakin besar), itu sebabnya mengapa PMT lebih sensitif dibandingkan dengan phototube.
  • 13.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 13 Image Intensifier – TV Camera
  • 14.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 14 Komponen Penting Pada C-Arm 3. Sistem Monitoring dan Video Beberapa sistem penampil gambar (viewing system) telah mampu mengirim gambar dari output screen menuju alat penampil gambar (Viewer). Dikarenakan output phospor hanya berdiameter 1 inch (2,54 cm), gambar yang dihasilkan relatif kecil, karena itu harus diperbesar dan di monitor oleh sistem tambahan. Termasuk diantaranyaOptical Mirror, Video, Cine, dan sistem spot film. Beberapa dari sistem penampil gambar tersebut mampu menampilkan gambar bergerak secara langsung (Real-Time Viewing) dan beberapa yang lainnya untuk gambar diam (Static Image). Waktu melihat gambar, resolusi dan waktu processing bervariasi antar alat-alat tersebut. Pada saat pemeriksaan fluoroskopi memungkinkan untuk dilakukan proses merekam gambar bergerak maupun gambar yang tidak bergerak (statis). (Richard R.C, dan Arlene M. 1992;570).
  • 15.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 15 Konfigurasi dan Blok Diagram C-Arm Konfigurasi C-Arm Blok Diagram C-Arm
  • 16.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 16 Cara Kerja C-Arm  Xray tube menembakkan sinar X yang menembus pasien  Sebagian diserap tubuh dan sebagian diteruskan ke image intensifier  Oleh image intensifier Sinar X dirubah menjadi cahaya tampak  Yang kemudian cahaya tampak akan dirubah menjadi sinyal listrik,lalu akan teruskan ke tv camera  video atau CCD camera yang dihasilkan dari tv camera akan dirubah ke ADC dan Digital image yg akan lansung muncul di monitor.
  • 17.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 17 Proses Citra Pada C-Arm Pada saat pemeriksaan berlangsung, berkas cahaya sinar-x primer menembus tubuh pasien menuju input screen yang berada dalam Image Intensifier Tube . Input screen yang berada pada Image Intensifier adalah layar yang menyerap sinar-x dan mengubahnya menjadi berkas cahaya tampak, yang kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo Multiplier Tube). PMT terdiri dari photokatoda, focusing elektroda, dan anoda dan output phospor. Cahaya tampak yang diserap oleh photokatoda pada PMT akan dirubah menjadi elektron, kemudian dengan adanya focusing elektroda elektron-elektron negatif dari photokatoda difokuskan dan dipercepat menuju dinoda pertama. Kemudian elektron akan menumbuk dinoda pertama dan dalam proses tumbukan akan menghasilkan elektron-elektron lain. Elektron-elektron yang telah diperbanyak jumlahnya yang keluar dari dinoda pertama akan dipercepat menuju dinoda kedua sehingga akan menghasilkan elektron yang lebih banyak lagi, demikian seterusnya sampai dinoda yang terakhir. Setelah itu elektron-elektron tersebut diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda potensial yang kemudian nantinya elektron tersebut dirubah menjadi sinyal listrik yang kemudian oleh tv monitor sinyal listrik di rubah menjadi sinyal video/gambar .
  • 18.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 18 Stationary dan Mobile C-Arm
  • 19.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 19 Stationary dan Mobile C-Arm Stationary c-arm Mobile -arm Membutuhkan ruangan yang besar Tidak membutuhkan ruangan khusus Lebih tahan lama Lebih mudah rusak atau mudah mengalami kerusakan Mempunyai ukuran lebih besar Mempunyai ukuran lebih kecil Menggunakan tegangan yang lebih besar ( 380 v- 480 v) yang berasal dari Generator Menggunakan tegangan yang lebih kecil dari stationary c-arm ( 100 v- 240 v) yang berasal dari PLN X-ray tube lebih besar ukurannya, sehingga memiliki kemampuan lebih efektif dalam system pendinginan tabung X-ray tube lebih kecil ukurannya, sehingga kemampuannya dalam system pendinginan tabung terbatas Menggunakan higher x-ray beam filtration ( filtrasi sinar x) , kemampuan filtrasinya bisa berubah-ubah Menggunakan lower x-ray beam filtration ( filtrasisinar x) , kemampuanfiltrasinyatetap Ukurannya lebihtebal ( 10 mm equivalent) Ukurannya lebih tipis ( 3.4 mm – 5mm equivalent) 98 % dosis yg diserap pasien , 2 x photon dibandingkan mobile 99 % dosis yg diserap pasien, 0.5 x photon dibandingkan stationary
  • 20.
    Teori Radiologi LanjutIII Slide 20 Contoh Spesifikasi C-Arm Tempat asal: China Nama merek: Hu-q Nomor model: HQ-YDX2000A Sifat: Peralatan medis x-ray & aksesoris Model: 2000A daya: 3.5 kW frekuensi: 40 KHz foto kV/mA: 40-110 kV, 30-60 mA foto mAs: 5-160 mAs foto titik Fokus: 1.5mm X 1.5mm Clairvoyance kV/mA: 10-110 kV, 0.5-5 mA Clairvoyance titik Fokus: 0.6mm X 0.6mm
  • 21.