SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
KELOMPOK 5
OLEH:
DIAN CHANDRA
3103011051
NATHANIA 3103011079
SYANDI 3103011260
 Laporan laba/rugi yang menunjukkan penghasilan
yang diperoleh perusahaan, biaya yang terjadi
serta laba/rugi bersih sebagai hasil dari operasi
perasahaan dalam 2 periode atau lebih
 Analisis laporan keuangan dibedakan menjadi 2
yaitu time series technique dan cross-sectional
technique
 Keuntungan utama diketahui kenaikan atau
penurunan adalah perubahan besar terlihat
dengan jelas dan dapat segera diadakan analisis
lebih lanjut dan menunjukkan perkembangan
keadaan keuangan perusahaan dan hasil yang
dicapai
COMPARIZON ANALYSIS
 Laba/rugi yang bersifat operasionil
maupun isendetil
 Diperoleh aktiva baru maupun
perubahan bentuk aktiva
 Timbul atau lunasnya utang
maupun perubahan bentuk utang
 Pengeluaran atau penarikan
kembali modal saham
(penambahan atau pengurangan
modal)
PENYEBAB PERUBAHAN NERACA DALAM
1 PERIODE
POS-POS
NERACA
31 DESEMBER
KENAIKAN PENURUNAN
*
RATIO
% DARI TOTAL
2001 (RP) 2002 (RP) (RP) % 2001 2002
( A ) ( B ) ( C ) ( D ) ( E ) ( F ) ( G )
KAS 8,000 16,000 8,000 100 2 3 6
BARANG
DAGANGAN
40,000 30,000 -10,000 -25 -0.75 17 11
PIUTANG
20,000 5,000 -15,000 -75 -0.25 9 2
TANAH
75,000 90,000 15,000 20 1.2 32 34
BANGUNAN
50,000 75,000 25,000 50 1.5 22 28
AKTIVA TETAP
LAINNYA
40,000 50,000 10,000 25 1.25 17 19
JUMLAH
AKTIVA
233,000 266,000 33,000 14 1.14 100 100
PT NUSA INDAH
NERACA PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2001-2002
2001 2002
BERTAMBAH -
BERKURANG *
RP 000 RP 000 RP 000 %
KAS 10,111 7,438 -2,673 -26.4
EFFEK 21,482 7,580 -13,902 -64.7
PIUTANG (NET) 70,213 72,344 2,131 3
PERSEDIAAN 49,174 50,092 918 1.9
PERSEKOT BIAYA 3,095 3,177 82 2.6
AKTIVA LANCAR LAINNYA 11,036 1,477 -9,565 -86.7
TOTAL AKTIVA LANCAR 165,111 142,108 -23,009 -13.9
INVESTASI 1,513 310 -1,203 -80
MESIN-MESIN (NET) 16,841 30,251 3,410 20
GEDUNG (NET) 25,132 39,427 14,295 56.8
TANAH 21,000 28,560 7,560 36
TOTAL AKTIVA TETAP 62,973 88,238 25,265 40.1
AKTIVA LAINNYA 236 184 -52 -22
TOTAL AKTIVA 229,834 230,835 1,001 0.4
HUTANG LANCAR 56,157 46,417 -9,740 -17.3
HUTANG JANGKA
PANJANG
27,925 21,178 -6,747 -24.2
84,082 67,595 -16,487 -19.6
MODAL SAHAM
PRIORITAS
9,700 9,700
SAHAM BIASA 8,900 12,800 3,900 43.8
18,600 22,500 3,900 21
SURPUS-SAHAM BIASA 9,913 11,240 1,327 13.4
LABA YANG DITAHAN 102,239 111,500 9,261 9.1
CADANGAN EKSPANSI 15,000 18,000 3,000 20
TOTAL MODAL 145,752 163,240 17,488 12
TOTAL PASSIVA 229,834 230,835 1,001 0.4
PT NUSA INDAH
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN 2001-2002
2001 2002
BERTAMBAH -
BERKURANG *
RP 000 RP 000 RP 000 %
PENJUALAN (NET) 370,152 385,281 15,129 4.1
HPP 329,177 339,824 10,647 3
PENYUSUTAN 5,823 6,019 196 3.4
PEMELIHARAAN & REPARASI 2,311 2,292 -19 -0.8
BIAYA SEWA 2,635 3,015 380 14.4
PAJAK KEKAYAAN 6,677 6,817 137 2.1
346,623 357,967 11,341 3.3
OPERATING INCOME 23,529 27317 3,788 16.1
BIAYA BUNGA -2,798 -2,817 -19 0.7
20,731 24,500 3,769 18.2
PAJAK PENGHASILAN -8,574 -12,100 -3,526 41.1
NET INCOME 12,157 12,400 243 2
 Teknik analisis laporan keuangan ini menggunakan
angka indek, dan semua data laporan keuangan
yang dianalisa dihubungkan dengan angka indek
tersebut yang dinyatakan dalam prosentase.
 Menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu
yang lebih dari 3 tahun akan diketahui
kecenderungan / trend dari posisi keuangan ataupun
hasil – hasil yang telah dicapai, apakah
menunjukkan arah tetap, meningkat atau menurun.
TREND ANALYSIS
Data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal
atau tahun yang paling normal dalam deretan laporan
keuangan dianggap sebagai tahun dasar.
Tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang
dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka indeks 100.
Sedangkan angka indeks pos – pos yang sama dari
periode tahun yang berbeda(selain tahun dasar)
ditentukan dengan cara membagi jumlah rupiah tiap –
tiap pos dalam periode yang dianalisis dengan jumlah
rupiah dari pos yang sama dalam laporan keuangan
tahun dasar.
Kas pada tahun 1998 dipilih sebagai tahun dasar
adalah Rp 100.000,00 dengan angka indeks 100
sedangkan saldo kas pada tahun 1999 sebesar Rp
120.000,00 maka indeknya adalah:
(120.000/100.000) x 100% = 120% yang berarti
bahwa:
- Uang kas yang tersedia pada 31 Des 1999 adalah
120% daripada yang tersedia dalam akhir tahun
1998
- Uang kas dalam akhir tahun 1999 naik 20% dari
uang kas akhir tahun 1998
- Uang kas akhir tahun 1999 20% lebih besar dari
uang kas akhir tahun 1998.
Piutang akhir tahun 1998 dipilih sebagai tahun dasar
adalah Rp 960.000 sedangkan pada akhir tahun 2000
Rp 790.000 maka indeknya adalah
(790.000/860.000) x 100%= 92% yang berarti bahwa:
 Piutang 31 desember 2000 ada 92% daripada
piutang 31 Des 1998
 Piutang 31 Des 2000 mengalami penurunan sebesar
8% dibandingkan piutang tahun 31 Desember 1998
 Piutang 31 Des 2000, 8% lebih kecil dibandingkan
dengan piutang 31 Des 1998
Dalam laporan Rugi Laba:
Penjualan 1999 adalah Rp 2.860.000, penjualan
tahun 1998 Rp 2.800.000,00. Maka indeksnya:
(2.860.000/ 2.800.000) x 100%= 102 %
- Penjualan tahun 1999 adalah 102% dari penjualan
tahun 1998
- Penjualan tahun 1999 naik 2% dari penjualan akhir
tahun 1998
- Penjualan tahun 1999 2% lebih besar dari penjualan
tahun 1998.
Trend ini bertujuan mencari hubungan yang logis satu sama lain.
Trend ratio penjualan akan lebih berarti jika dihubungkan dengan
trend harga pokok penjualan atau total aktiva yang digunakan
untuk mencapai penjualan tersebut. Jika terjadi penurunan
dalam volume penjualan, dan disertai dengan trend kenaikan
dalam aktiva yang digunakan operasi menunjukkan
perkembangan keuangan yang tidak sehat dan menunjukkan
over investment dalm fasilitas pabrik atau adanya kapasitas
yang berlebihan dibanding dengan volume penjualan yang dapat
dicapai oleh perusahaan
Menganalisis laporan keuangan menggunakan
model Trend Analysis atau perubahan yang
dinyatakan dalam prosentase perlu mempelajari
perubahan – perubahan yang terjadi dalam
angka absolutnya serta tendensi – tendensi atau
hubungan antara pos – pos yang ada.
 Utang jangka pendek naik namun telah diimbangi dengan kenaikan
aktiva lancar dengan tingkatan lebih besar. Aktiva lancar naik dari
Rp. 1.600.000 menjadi Rp. 2.060.000 (29%) sedangkan utang
lancar naik dari Rp. 460.000 menjadi Rp.510.000 (11%).
 Kenaikan penjualan dari Rp. 2.800.000 menjadi Rp. 4.260.000
(52%) diimbangi dengan penurunan piutang 2% yang menunjukkan
bahwa bagian penagihan bekerja lebih efektif atau syarat penjualan
yang mendorong para langganan membeli dengan tunai atau
membayar utangnya dalam jangka pendek (kenaikan tingkat
perputaran piutang 3,26 pada 1998 menjadi 5,01 kali pada tahun
2002)
 Kenaikan persediaan barang dagangan dari Rp. 620.000 menjadi
Rp. 1.060.000 (71%) menunjukkan perkembangan kurang
menguntungkan karena kenaikan penjualan hanya diimbangi
dengan kenaikan penjualan 52%. Hal tersebut menunjukkan ada
investasi terlalu besar dalam persediaan (kebijaksanaan dalam
persediaan kurang tepat).
 Dalam jangka waktu 5 tahun perusahaan tidak melakukan
pengeluaran investasi, hal tersbut terbukti adanya pertambahan
aktiva tetap yang sangat kecil selama 5 tahun itu, dari Rp.
2.780.000 menjadi Rp. 2.910.000 (naik 5%).
 Dilihat dari faktor solvabilitas menunjukkan bahwa para kreditor
semakin terjamin, margin of safety para kreditor naik dari 517%
tahun 1998 menjadi 554% di 2002. Kenaikan utang dari Rp.
710.000 menjadi Rp. 760.000 (7%) diimbangi dengan kenaikan
modal(owner’s equity) dari Rp. 3.670.000 menjadi Rp. 4.210.000
(15%).
 Dilihat dari faktor rentabilitas menunjukkan bahwa perusahaan
semakin menguntungkan karena kenaikan laba operasi dari Rp.
240.000 menjadi Rp. 620.000 (naik 158%) sedangkan aktiva
tetap hanya naik 5%.
 Dilihat dari segi efisiensi menunjukkan bahwa perusahaan
semakin efisien, terbukti dengan adanya kenaikan penjualan
52% diimbangi kenaikan harga pokok dengan tingkat lebih
rendah (46%) dan kenaikan biaya penjualan 28%.
Jadi, manajemen semakin mampu untuk mengadakan
pengawasan biaya dalam rangka menaikkan penjualan.
Common Size Statement
Dari data laporan keuangan PT. Indirasari tahun 2001 dan 2002
seperti gambar 3-3 dapat diketahui prosentase per komponennya
atau prosentase dari total. Perhitungan prosentase seperti :
 Saldo piutang(31 desember 2000) Rp.1.324.200 x 100% = 24 %
Total aktiva(31 desember 2000) Rp. 5.488.400
 Saldo utang (31 desember 2002) Rp. 552.200 x 100% = 9%
Total pasiva (31 desember 2002) Rp. 6.464.000
 Harga pokok penjualan (2001) Rp. 4.746.300 x 100% = 65%
Penjualan netto (2001) Rp.7.303.100
 Laba operasional (2002) Rp. 1.183.000 x 100% = 12%
Penjualan netto (2002) Rp.9.609.000
EVALUASI TERHADAP COMMON
SIZE STATEMENT
1. Laporan dengan prosentase per
komponen menunjukkan
prosentase dari total aktiva yang
diinvestasikan dalam masing-
masing jenis aktiva.
2. Laporan dengan cara prosentase
menunjukkan distribusi utang dan
modal, jadi menunjukkan sumber-
sumber dari mana dana yang
diinvestasikan dalam aktiva
tersebut.
3. Prosentase per komponen yang terdapat dalam
neraca merupakan prosentase per komponen
terhadap total aktiva sehingga perbandingan
secara horizontal dari tahun ke tahun hanya akan
menunjukkan trend daripada hubungan dan tidak
menunjukkan ada atau tidaknya perubahan
secara absolut.Pos &
perhitungan
1998 1999 2000 2001
Investasi (a) Rp 40,000 Rp 40,000 Rp 40,000 Rp 40,000
Total aktiva
(b)
Rp
1,069,000
Rp 1,300,000 Rp 1,485,000 Rp 1,540,000
Common
size (a/b)
3.74 % 3.08 % 2.69 % 2.58 %
Penurunan dalam prosentase investasi
disebabkan total aktiva yang berubah bahkan
mungkin data absolut mengalami kenaikan
tapi dalam common size justru menurun,
misalnya :Pos &
perhitunga
n
1998 1999 2000 2001
Utang (a) Rp 1,000 Rp 2,000 Rp 3,000 Rp 4,000
Total pasiva
(b)
Rp 5,000 Rp 12,000 Rp 25,000 Rp 40,000
Common
size (a/b)
20 % 16.7 % 12 % 10 %
 Disebabkan total pasiva (total utang dan modal)
bertambah dengan tingkat lebih cepat daripada
bertambahnya utang obligasi atau mungin juga
dalam data absolutnya mengalami penurunan
tapi dalam laporan dengan prosentase per
komponen justru menunjukkan kenaikan
misalnya:Pos &
perhitungan
1998 1999 2000 2001
Investasi (a) Rp 40,000 Rp 30,000 Rp 20,000 Rp 10,000
Total aktiva
(b)
Rp 600,000 Rp 400,000 Rp 250,000 Rp 100,000
Common
size (a/b)
6,7 % 7,5 % 8,0 % 10,0 %
Jadi, common size statement atau laporan
dengan prosentase per komponen hanyalah
menunjukkan trend daripada hubungan dan
tidak menunjukkan perubahan absolut yang
terjadi.
4. Laporan dengan prosentase per komponen
dalam hubungannya dengan laporan rugi- laba,
menunjukkan jumlah atau prosentase dari
penjualan netto yang diserap tiap-tiap individu
biaya dan prosentase masih tersedia untuk
income.
PT INDIRASARI
LAPORAN % per KOMPONEN
31 DESEMBER 2001 DAN 2002
31
% DARI SUB TOTAL % DARI TOTAL
DESEMBER
2001 2002 2001 2002 2001 2002
AKTIVA
Aktiva Lancar :
Kas 545.500 919.700 16 24 10 14
Piutang Dagang 1.324.000 1.612.800 39 42 24 25
Piutang Wesel 500.000 250.000 15 6 9 4
Persediaan 951.000 1.056.000 28 27 17 16
Persekot biaya 46.000 37.000 2 1 1 1
Jumlah aktiva lancar 3.669.900 3.876.000 100 100
Aktiva tetap :
Tanah 200.000 200.000 9 8 4 4
Gedung 1.600.000 2.000.000 75 77 29 31
Cadangan Peny.Ged 225.000 261.000 -10 -10 -4 -4
Alat-alat kantor 700.000 850.000 33 33 13 13
Cad.Penyusutan Alt Ktr 153.000 201.000 -7 8 -3 -3
Jumlah aktiva tetap 2.121.500 2.588.000 100 100
Jumlah aktiva 5.488.400 6.464.000 100 100
HUTANG & MODAL
Hutang Lancar :
Hutang Dagang 655.000 555.200 59 49 12 9
Hutang Wesel 150.000 125.000 13 11 3 2
Hutang Pajak 312.000 443.500 28 40 5 7
Jumlah hutang lancar
1.117.000 1.120.700 100 100
Hutang jangka panjang:
Hutang obligasi 3% 1978 600.000 450.000 11 7
Jumlah hutang
1.717.000 1.570.700
Modal:
Modal saham biasa 2.000.000 2.600.000 53 52 36 40
Laba yang ditahan 1.717.400 2.293.300 47 47
Jumlah Modal 3.771.400 4.893.300 100 100
Jumlah hutang dan Modal 5.488.400 6.464.000 100 100
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

More Related Content

What's hot

Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21Marthen Jufuway
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilansellyhood
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiRyan Gamof
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Amrul Rizal
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansimas ijup
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 

What's hot (20)

Aktiva tetap ii
Aktiva tetap iiAktiva tetap ii
Aktiva tetap ii
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilan
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 

Similar to ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP TbkAnalisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP TbkYunika Lestari
 
perubahanakuntansi konvergensi-psak-ifrs_2011
perubahanakuntansi konvergensi-psak-ifrs_2011perubahanakuntansi konvergensi-psak-ifrs_2011
perubahanakuntansi konvergensi-psak-ifrs_2011heri baskoro
 
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan dana
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan danaBab 8 analisis sumber dan penggunaan dana
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan danaDodi Suryadi
 
Ratio analysis 01042015
Ratio analysis 01042015Ratio analysis 01042015
Ratio analysis 01042015PPA FEUI
 
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN-13.ppt
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN-13.pptPENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN-13.ppt
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN-13.pptGameBoy37
 
tugas M. Keuangan.pptx
tugas M. Keuangan.pptxtugas M. Keuangan.pptx
tugas M. Keuangan.pptxRikyPancaKR7
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuanganRendy Franata
 
Analisis Komparatif Dan Common Size 10.pdf
Analisis Komparatif Dan Common Size 10.pdfAnalisis Komparatif Dan Common Size 10.pdf
Analisis Komparatif Dan Common Size 10.pdfNurannisaWulandari2
 
Analisis Laporan Keuangan.pdf
Analisis Laporan Keuangan.pdfAnalisis Laporan Keuangan.pdf
Analisis Laporan Keuangan.pdfalitarimbawa2
 
Kel.1 AKPU.pdf
Kel.1 AKPU.pdfKel.1 AKPU.pdf
Kel.1 AKPU.pdfgie_na
 
Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Lelys x'Trezz
 
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN.ppt
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN.pptPENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN.ppt
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN.ppterlyndakasim2
 
Tugas klpk
Tugas klpkTugas klpk
Tugas klpkHasanaha
 

Similar to ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (20)

Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP TbkAnalisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
 
perubahanakuntansi konvergensi-psak-ifrs_2011
perubahanakuntansi konvergensi-psak-ifrs_2011perubahanakuntansi konvergensi-psak-ifrs_2011
perubahanakuntansi konvergensi-psak-ifrs_2011
 
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan dana
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan danaBab 8 analisis sumber dan penggunaan dana
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan dana
 
Ratio analysis 01042015
Ratio analysis 01042015Ratio analysis 01042015
Ratio analysis 01042015
 
Bab iii-alk
Bab iii-alkBab iii-alk
Bab iii-alk
 
MANAGEMENT ACCOUNTING.docx
MANAGEMENT ACCOUNTING.docxMANAGEMENT ACCOUNTING.docx
MANAGEMENT ACCOUNTING.docx
 
ARUS KAS.ppt
ARUS KAS.pptARUS KAS.ppt
ARUS KAS.ppt
 
Kasus Ratio Keuangan
Kasus Ratio KeuanganKasus Ratio Keuangan
Kasus Ratio Keuangan
 
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN-13.ppt
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN-13.pptPENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN-13.ppt
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN-13.ppt
 
tugas M. Keuangan.pptx
tugas M. Keuangan.pptxtugas M. Keuangan.pptx
tugas M. Keuangan.pptx
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangan
 
Analisis Komparatif Dan Common Size 10.pdf
Analisis Komparatif Dan Common Size 10.pdfAnalisis Komparatif Dan Common Size 10.pdf
Analisis Komparatif Dan Common Size 10.pdf
 
Analisis Laporan Keuangan.pdf
Analisis Laporan Keuangan.pdfAnalisis Laporan Keuangan.pdf
Analisis Laporan Keuangan.pdf
 
Semester 5 Alk
Semester 5 AlkSemester 5 Alk
Semester 5 Alk
 
Presentasi kel 8
Presentasi kel 8Presentasi kel 8
Presentasi kel 8
 
Kel.1 AKPU.pdf
Kel.1 AKPU.pdfKel.1 AKPU.pdf
Kel.1 AKPU.pdf
 
PERTEMUAN-10.ppt
PERTEMUAN-10.pptPERTEMUAN-10.ppt
PERTEMUAN-10.ppt
 
Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)
 
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN.ppt
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN.pptPENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN.ppt
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN.ppt
 
Tugas klpk
Tugas klpkTugas klpk
Tugas klpk
 

More from Dian chandra

komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbinskomunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbinsDian chandra
 
Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
Struktur Modal Seluruh Dunia:  “The Roles of Firm and Country Specific Deter...Struktur Modal Seluruh Dunia:  “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Deter...Dian chandra
 
Manajemen berdasarkan aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitasManajemen berdasarkan aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitasDian chandra
 

More from Dian chandra (6)

komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbinskomunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
komunikasi #perilaku organisasional #stephen robbins
 
Sari buah
Sari buahSari buah
Sari buah
 
Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
Struktur Modal Seluruh Dunia:  “The Roles of Firm and Country Specific Deter...Struktur Modal Seluruh Dunia:  “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
Struktur Modal Seluruh Dunia: “The Roles of Firm and Country Specific Deter...
 
Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2
 
Sospol
SospolSospol
Sospol
 
Manajemen berdasarkan aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitasManajemen berdasarkan aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitas
 

Recently uploaded

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (16)

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

  • 2.  Laporan laba/rugi yang menunjukkan penghasilan yang diperoleh perusahaan, biaya yang terjadi serta laba/rugi bersih sebagai hasil dari operasi perasahaan dalam 2 periode atau lebih  Analisis laporan keuangan dibedakan menjadi 2 yaitu time series technique dan cross-sectional technique  Keuntungan utama diketahui kenaikan atau penurunan adalah perubahan besar terlihat dengan jelas dan dapat segera diadakan analisis lebih lanjut dan menunjukkan perkembangan keadaan keuangan perusahaan dan hasil yang dicapai COMPARIZON ANALYSIS
  • 3.  Laba/rugi yang bersifat operasionil maupun isendetil  Diperoleh aktiva baru maupun perubahan bentuk aktiva  Timbul atau lunasnya utang maupun perubahan bentuk utang  Pengeluaran atau penarikan kembali modal saham (penambahan atau pengurangan modal) PENYEBAB PERUBAHAN NERACA DALAM 1 PERIODE
  • 4. POS-POS NERACA 31 DESEMBER KENAIKAN PENURUNAN * RATIO % DARI TOTAL 2001 (RP) 2002 (RP) (RP) % 2001 2002 ( A ) ( B ) ( C ) ( D ) ( E ) ( F ) ( G ) KAS 8,000 16,000 8,000 100 2 3 6 BARANG DAGANGAN 40,000 30,000 -10,000 -25 -0.75 17 11 PIUTANG 20,000 5,000 -15,000 -75 -0.25 9 2 TANAH 75,000 90,000 15,000 20 1.2 32 34 BANGUNAN 50,000 75,000 25,000 50 1.5 22 28 AKTIVA TETAP LAINNYA 40,000 50,000 10,000 25 1.25 17 19 JUMLAH AKTIVA 233,000 266,000 33,000 14 1.14 100 100
  • 5. PT NUSA INDAH NERACA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2001-2002 2001 2002 BERTAMBAH - BERKURANG * RP 000 RP 000 RP 000 % KAS 10,111 7,438 -2,673 -26.4 EFFEK 21,482 7,580 -13,902 -64.7 PIUTANG (NET) 70,213 72,344 2,131 3 PERSEDIAAN 49,174 50,092 918 1.9 PERSEKOT BIAYA 3,095 3,177 82 2.6 AKTIVA LANCAR LAINNYA 11,036 1,477 -9,565 -86.7 TOTAL AKTIVA LANCAR 165,111 142,108 -23,009 -13.9 INVESTASI 1,513 310 -1,203 -80 MESIN-MESIN (NET) 16,841 30,251 3,410 20 GEDUNG (NET) 25,132 39,427 14,295 56.8 TANAH 21,000 28,560 7,560 36 TOTAL AKTIVA TETAP 62,973 88,238 25,265 40.1 AKTIVA LAINNYA 236 184 -52 -22 TOTAL AKTIVA 229,834 230,835 1,001 0.4
  • 6. HUTANG LANCAR 56,157 46,417 -9,740 -17.3 HUTANG JANGKA PANJANG 27,925 21,178 -6,747 -24.2 84,082 67,595 -16,487 -19.6 MODAL SAHAM PRIORITAS 9,700 9,700 SAHAM BIASA 8,900 12,800 3,900 43.8 18,600 22,500 3,900 21 SURPUS-SAHAM BIASA 9,913 11,240 1,327 13.4 LABA YANG DITAHAN 102,239 111,500 9,261 9.1 CADANGAN EKSPANSI 15,000 18,000 3,000 20 TOTAL MODAL 145,752 163,240 17,488 12 TOTAL PASSIVA 229,834 230,835 1,001 0.4
  • 7. PT NUSA INDAH PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN 2001-2002 2001 2002 BERTAMBAH - BERKURANG * RP 000 RP 000 RP 000 % PENJUALAN (NET) 370,152 385,281 15,129 4.1 HPP 329,177 339,824 10,647 3 PENYUSUTAN 5,823 6,019 196 3.4 PEMELIHARAAN & REPARASI 2,311 2,292 -19 -0.8 BIAYA SEWA 2,635 3,015 380 14.4 PAJAK KEKAYAAN 6,677 6,817 137 2.1 346,623 357,967 11,341 3.3 OPERATING INCOME 23,529 27317 3,788 16.1 BIAYA BUNGA -2,798 -2,817 -19 0.7 20,731 24,500 3,769 18.2 PAJAK PENGHASILAN -8,574 -12,100 -3,526 41.1 NET INCOME 12,157 12,400 243 2
  • 8.  Teknik analisis laporan keuangan ini menggunakan angka indek, dan semua data laporan keuangan yang dianalisa dihubungkan dengan angka indek tersebut yang dinyatakan dalam prosentase.  Menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu yang lebih dari 3 tahun akan diketahui kecenderungan / trend dari posisi keuangan ataupun hasil – hasil yang telah dicapai, apakah menunjukkan arah tetap, meningkat atau menurun. TREND ANALYSIS
  • 9. Data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal atau tahun yang paling normal dalam deretan laporan keuangan dianggap sebagai tahun dasar. Tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka indeks 100. Sedangkan angka indeks pos – pos yang sama dari periode tahun yang berbeda(selain tahun dasar) ditentukan dengan cara membagi jumlah rupiah tiap – tiap pos dalam periode yang dianalisis dengan jumlah rupiah dari pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar.
  • 10.
  • 11. Kas pada tahun 1998 dipilih sebagai tahun dasar adalah Rp 100.000,00 dengan angka indeks 100 sedangkan saldo kas pada tahun 1999 sebesar Rp 120.000,00 maka indeknya adalah: (120.000/100.000) x 100% = 120% yang berarti bahwa: - Uang kas yang tersedia pada 31 Des 1999 adalah 120% daripada yang tersedia dalam akhir tahun 1998 - Uang kas dalam akhir tahun 1999 naik 20% dari uang kas akhir tahun 1998 - Uang kas akhir tahun 1999 20% lebih besar dari uang kas akhir tahun 1998.
  • 12. Piutang akhir tahun 1998 dipilih sebagai tahun dasar adalah Rp 960.000 sedangkan pada akhir tahun 2000 Rp 790.000 maka indeknya adalah (790.000/860.000) x 100%= 92% yang berarti bahwa:  Piutang 31 desember 2000 ada 92% daripada piutang 31 Des 1998  Piutang 31 Des 2000 mengalami penurunan sebesar 8% dibandingkan piutang tahun 31 Desember 1998  Piutang 31 Des 2000, 8% lebih kecil dibandingkan dengan piutang 31 Des 1998
  • 13.
  • 14. Dalam laporan Rugi Laba: Penjualan 1999 adalah Rp 2.860.000, penjualan tahun 1998 Rp 2.800.000,00. Maka indeksnya: (2.860.000/ 2.800.000) x 100%= 102 % - Penjualan tahun 1999 adalah 102% dari penjualan tahun 1998 - Penjualan tahun 1999 naik 2% dari penjualan akhir tahun 1998 - Penjualan tahun 1999 2% lebih besar dari penjualan tahun 1998.
  • 15. Trend ini bertujuan mencari hubungan yang logis satu sama lain. Trend ratio penjualan akan lebih berarti jika dihubungkan dengan trend harga pokok penjualan atau total aktiva yang digunakan untuk mencapai penjualan tersebut. Jika terjadi penurunan dalam volume penjualan, dan disertai dengan trend kenaikan dalam aktiva yang digunakan operasi menunjukkan perkembangan keuangan yang tidak sehat dan menunjukkan over investment dalm fasilitas pabrik atau adanya kapasitas yang berlebihan dibanding dengan volume penjualan yang dapat dicapai oleh perusahaan
  • 16. Menganalisis laporan keuangan menggunakan model Trend Analysis atau perubahan yang dinyatakan dalam prosentase perlu mempelajari perubahan – perubahan yang terjadi dalam angka absolutnya serta tendensi – tendensi atau hubungan antara pos – pos yang ada.
  • 17.  Utang jangka pendek naik namun telah diimbangi dengan kenaikan aktiva lancar dengan tingkatan lebih besar. Aktiva lancar naik dari Rp. 1.600.000 menjadi Rp. 2.060.000 (29%) sedangkan utang lancar naik dari Rp. 460.000 menjadi Rp.510.000 (11%).  Kenaikan penjualan dari Rp. 2.800.000 menjadi Rp. 4.260.000 (52%) diimbangi dengan penurunan piutang 2% yang menunjukkan bahwa bagian penagihan bekerja lebih efektif atau syarat penjualan yang mendorong para langganan membeli dengan tunai atau membayar utangnya dalam jangka pendek (kenaikan tingkat perputaran piutang 3,26 pada 1998 menjadi 5,01 kali pada tahun 2002)  Kenaikan persediaan barang dagangan dari Rp. 620.000 menjadi Rp. 1.060.000 (71%) menunjukkan perkembangan kurang menguntungkan karena kenaikan penjualan hanya diimbangi dengan kenaikan penjualan 52%. Hal tersebut menunjukkan ada investasi terlalu besar dalam persediaan (kebijaksanaan dalam persediaan kurang tepat).
  • 18.  Dalam jangka waktu 5 tahun perusahaan tidak melakukan pengeluaran investasi, hal tersbut terbukti adanya pertambahan aktiva tetap yang sangat kecil selama 5 tahun itu, dari Rp. 2.780.000 menjadi Rp. 2.910.000 (naik 5%).  Dilihat dari faktor solvabilitas menunjukkan bahwa para kreditor semakin terjamin, margin of safety para kreditor naik dari 517% tahun 1998 menjadi 554% di 2002. Kenaikan utang dari Rp. 710.000 menjadi Rp. 760.000 (7%) diimbangi dengan kenaikan modal(owner’s equity) dari Rp. 3.670.000 menjadi Rp. 4.210.000 (15%).
  • 19.  Dilihat dari faktor rentabilitas menunjukkan bahwa perusahaan semakin menguntungkan karena kenaikan laba operasi dari Rp. 240.000 menjadi Rp. 620.000 (naik 158%) sedangkan aktiva tetap hanya naik 5%.  Dilihat dari segi efisiensi menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien, terbukti dengan adanya kenaikan penjualan 52% diimbangi kenaikan harga pokok dengan tingkat lebih rendah (46%) dan kenaikan biaya penjualan 28%. Jadi, manajemen semakin mampu untuk mengadakan pengawasan biaya dalam rangka menaikkan penjualan.
  • 20. Common Size Statement Dari data laporan keuangan PT. Indirasari tahun 2001 dan 2002 seperti gambar 3-3 dapat diketahui prosentase per komponennya atau prosentase dari total. Perhitungan prosentase seperti :  Saldo piutang(31 desember 2000) Rp.1.324.200 x 100% = 24 % Total aktiva(31 desember 2000) Rp. 5.488.400  Saldo utang (31 desember 2002) Rp. 552.200 x 100% = 9% Total pasiva (31 desember 2002) Rp. 6.464.000  Harga pokok penjualan (2001) Rp. 4.746.300 x 100% = 65% Penjualan netto (2001) Rp.7.303.100  Laba operasional (2002) Rp. 1.183.000 x 100% = 12% Penjualan netto (2002) Rp.9.609.000
  • 21. EVALUASI TERHADAP COMMON SIZE STATEMENT 1. Laporan dengan prosentase per komponen menunjukkan prosentase dari total aktiva yang diinvestasikan dalam masing- masing jenis aktiva. 2. Laporan dengan cara prosentase menunjukkan distribusi utang dan modal, jadi menunjukkan sumber- sumber dari mana dana yang diinvestasikan dalam aktiva tersebut.
  • 22. 3. Prosentase per komponen yang terdapat dalam neraca merupakan prosentase per komponen terhadap total aktiva sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun ke tahun hanya akan menunjukkan trend daripada hubungan dan tidak menunjukkan ada atau tidaknya perubahan secara absolut.Pos & perhitungan 1998 1999 2000 2001 Investasi (a) Rp 40,000 Rp 40,000 Rp 40,000 Rp 40,000 Total aktiva (b) Rp 1,069,000 Rp 1,300,000 Rp 1,485,000 Rp 1,540,000 Common size (a/b) 3.74 % 3.08 % 2.69 % 2.58 %
  • 23. Penurunan dalam prosentase investasi disebabkan total aktiva yang berubah bahkan mungkin data absolut mengalami kenaikan tapi dalam common size justru menurun, misalnya :Pos & perhitunga n 1998 1999 2000 2001 Utang (a) Rp 1,000 Rp 2,000 Rp 3,000 Rp 4,000 Total pasiva (b) Rp 5,000 Rp 12,000 Rp 25,000 Rp 40,000 Common size (a/b) 20 % 16.7 % 12 % 10 %
  • 24.  Disebabkan total pasiva (total utang dan modal) bertambah dengan tingkat lebih cepat daripada bertambahnya utang obligasi atau mungin juga dalam data absolutnya mengalami penurunan tapi dalam laporan dengan prosentase per komponen justru menunjukkan kenaikan misalnya:Pos & perhitungan 1998 1999 2000 2001 Investasi (a) Rp 40,000 Rp 30,000 Rp 20,000 Rp 10,000 Total aktiva (b) Rp 600,000 Rp 400,000 Rp 250,000 Rp 100,000 Common size (a/b) 6,7 % 7,5 % 8,0 % 10,0 %
  • 25. Jadi, common size statement atau laporan dengan prosentase per komponen hanyalah menunjukkan trend daripada hubungan dan tidak menunjukkan perubahan absolut yang terjadi. 4. Laporan dengan prosentase per komponen dalam hubungannya dengan laporan rugi- laba, menunjukkan jumlah atau prosentase dari penjualan netto yang diserap tiap-tiap individu biaya dan prosentase masih tersedia untuk income.
  • 26. PT INDIRASARI LAPORAN % per KOMPONEN 31 DESEMBER 2001 DAN 2002 31 % DARI SUB TOTAL % DARI TOTAL DESEMBER 2001 2002 2001 2002 2001 2002 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas 545.500 919.700 16 24 10 14 Piutang Dagang 1.324.000 1.612.800 39 42 24 25 Piutang Wesel 500.000 250.000 15 6 9 4 Persediaan 951.000 1.056.000 28 27 17 16 Persekot biaya 46.000 37.000 2 1 1 1 Jumlah aktiva lancar 3.669.900 3.876.000 100 100 Aktiva tetap : Tanah 200.000 200.000 9 8 4 4 Gedung 1.600.000 2.000.000 75 77 29 31 Cadangan Peny.Ged 225.000 261.000 -10 -10 -4 -4 Alat-alat kantor 700.000 850.000 33 33 13 13 Cad.Penyusutan Alt Ktr 153.000 201.000 -7 8 -3 -3 Jumlah aktiva tetap 2.121.500 2.588.000 100 100 Jumlah aktiva 5.488.400 6.464.000 100 100
  • 27. HUTANG & MODAL Hutang Lancar : Hutang Dagang 655.000 555.200 59 49 12 9 Hutang Wesel 150.000 125.000 13 11 3 2 Hutang Pajak 312.000 443.500 28 40 5 7 Jumlah hutang lancar 1.117.000 1.120.700 100 100 Hutang jangka panjang: Hutang obligasi 3% 1978 600.000 450.000 11 7 Jumlah hutang 1.717.000 1.570.700 Modal: Modal saham biasa 2.000.000 2.600.000 53 52 36 40 Laba yang ditahan 1.717.400 2.293.300 47 47 Jumlah Modal 3.771.400 4.893.300 100 100 Jumlah hutang dan Modal 5.488.400 6.464.000 100 100