SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Liabilities dan
Akuntansi Inventasi
Jangka Pendek,
Investasi Jangka
Panjang
1. NOOR LAILA FITRIANA
12030110141081
2. DWI MELISSA PUTRI
12030110141065
3. LATHIEFATUNNISA N.I
12030110141196
4. DUMANIKA RIZKY B
12030110141043
5. DICKO EKA B
12030110141176
Liabilities
 Utang perusahaan merupakan kewajiban pihak lain
yang timbul dari kegiatan utama perusahaan
 Liabilitas jangka pendek adalah liabilitas yang
diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun
atau siklus perusahaan normal perusahaan dengan
memperhatikan mana yang lebih lama
 Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek, jika memenuhi persyaratan :
1. Entitas mengaharapkan akan menyelesaikan
liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya
2. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan
diperdagangkan
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan
dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode
laporan
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk
menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-
kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan
Klasifikasi liabilitas
 Apabila siklus usaha perusahaan berjangka
waktu lebih dari satu tahun, semua liabilitas
yang akan jatuh tempo dalam satu siklus usaha
dianggap sebagai liabilitas lancar
 Liabilitas dapat ditinjau dari sudut nilai :
1. Jumlahnya telah pasti atau jumlahnya
merupakan taksiran
2. Status liabilitasnya telah pasti
 Liabilitas bersyarat atau liabilitas kontinjen adalah
liabilitas yang timbul masih bergantung pada
peristiwa masa mendatang tetapi liabilitas tersebut
benar-benar harus dibayar sebagian atau
seluruhnya
 Dalam laporan posisi keuangan (neraca) yang
termasuk kedalam liabilitas adalah :
1. Utang dagang dan terutang lain
2. Liabilitas keuangan
3. Liabilitas dan aset untuk pajak kini
4. Liabilitas pajak dan aset pajak tangguhan
5. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan
yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
Utang dagang termasuk liabilitas lancar sebagai akibat
pembelian barang dagangan dan jasa.
Contoh: 1 Des 2012 PT Lestari beli barang dagangan
Rp40.000.000,00 secara kredit. Utang berjangka 90 hari
dengan bunga 30% per tahun.
1. Saat Transaksi Pembelian
2. Saat Penyesuaian Akhir Tahun 2012
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Pembelian
Utang Dagang
40.000.000
40.000.000
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Bunga
Bunga Terutang
1.000.000
1.000.000
3. Pada Saat Pelunasan
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Bunga
Bunga Terutang
2.000.000
2.000.000
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Utang Dagang
Bunga Terutang
40.000.000
3.000.000
Kas dan Bank 43.000.000
Ketika terjadi penjualan terkadang perusahaan memberi jaminan atas
produknya.
Contoh: Juni 2012 perusahaan menjual produk Rp600.000.000,00
garansi 36 bulan apabila terjadi perbaikan. Diasumsikan rata-rata per
bulan 5% dari harga jual untuk perbaikan.
1. Saat mencatat timbulnya utang jaminan
2. Saat Terjadi Perbaikan
Akun Debit (Rp) Kredit
(Rp)
Biaya Utang Jaminan
Utang Jaminan yang Masih Harus Dibayar
30.000.000
30.000.000
Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Utang Jaminan yang Masih Harus Dibayar
Kas dan Bank
30.000.000
30.000.000
Wesel bayar dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar atau
liabilitas jangka panjang yang sangat bergantung pada jangka waktu
liabilitas tersebut. Pengklasifikasian lainnya yaitu wesel berbunga dan
tidak berbunga.
Contoh: 3 Des 2012 PT Manyar menarik wesel tidak berbunga
berjangka waktu 60 hari sejumlah Rp10.000.000,00 untuk pembelian
barang dagangan kepada PT Dadali.
1. Saat pembelian
2. Saat pembayaran pada tanggal jatuh tempo
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Pembelian
Wesel Bayar
10.000.000
10.000.000
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Wesel Bayar
Kas
10.000.000
10.000.000
Bila 6 Des 2012 juga sebuah wesel berbunga 30% jangka
waktu 90 hari sebesar Rp15.000.000,00 ditarik PT Delima
untuk menggantikan utang yang telah jatuh tempo.
1. Saat penggantian utang
2. Saat pembayaran / pelunasan
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Utang Dagang
Wesel Bayar
15.000.000
15.000.000
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Wesel Bayar
Bunga
Kas
15.000.000
1.125.000
16.125.000
Utang Dividen
 Terjadi apabila perusahaan melakukan
pembagian laba atas pembayaran
 Setelah perusahaan menetapkan besarnya
dividen yang akan dibayarkan kepada
pemegang saham, perusahaan akan
mengumumkan pembayaran dividen yang
menyebabkan terutangnya dividen.
Selanjutnya diikuti dengan pembayaran
dividen
Contoh dividen
 Pada tanggal 15 Desember 2012 PT Maju
mengumumkan akan membayar dividen kepada
para pemegang saham sebesar
Rp 20.000.000,00 . Maka jurnal yang dibuat ;
1. Saat pengumuman
Laba yang ditahan 23.000.000
utang dividen 20.000.000
PPh Pasal 23 Terutang 3.000.000
2. Saat pembayaran dividen
Utang dividen 20.000.000
Kas dan Bank 20.000.000
3. Saat penyetoran PPh Pasal 23
PPh Pasal 23 Terutang 3.000.000
Kas dan Bank 3.000.000
Pada akhir periode laporan akan tampak
liabilitas jangka pendek yang segera
dilunasi. Dalam hal beban seperti umumnya
dialokasikan ke dalam akun biaya yang
masih harus dibayar akan menggambarkan
liabilitas yang harus dipenuhi tetapi masih
tertunda. Sebagai contoh, biaya
Pada akhir periode laporan akan
tampak liabilitas jangka pendek yang
segera dilunasi. Dalam hal beban seperti
umumnya dialokasikan ke dalam akun
biaya yang masih harus dibayar akan
menggambarkan liabilitas yang harus
dipenuhi tetapi masih tertunda. Sebagai
contoh, biaya gaji/honorarium yang
masih harus dibayar.
Pada akhir periode laporan akan tampak
liabilitas jangka pendek yang segera
dilunasi. Dalam hal beban seperti umumnya
dialokasikan ke dalam akun biaya yang
masih harus dibayar akan menggambarkan
liabilitas yang harus dipenuhi tetapi masih
tertunda. Sebagai contoh, biaya
Demikian halnya dengan utang pajak,
menunjukkan liabilitas perpajakan yang belum
dilunasi pada posisi akhir periode laporan.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan,
pajak terutang yang harus dibayar sendiri atau
terutang pajak sebagai akibat pemotongan atau
pemungutan pajak harus disetorkan ke kas
negara dalam batas waktu yang ditetapkan
dalam undang-undang pajak dan/atau aturan
pelaksanaannya.
Utang lainnya umumnya untuk
menampung utang yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam utang jangka
pendek atau ke dalam utang jangka
panjang. Utang demikian seperti utang
pajak tangguhan, utang kepada direksi
atau perusahaan afiliasi, dan lain
sebagainya.
Masalah utang dalam mata uang asing ini berkaitan
dengan pencatatan yang dilakukan taat asas sesuai
dengan nilai kurs yang berlaku pada saat transaksi.
Besarnya utang dalam mata uang asing dibukukan ke
dalam uang rupiah dengan menggunakan nilai kurs
akan menimbulkan selisih nilai kurs uang dihitung ke
dalam laba tugi pada saat pelunasan. Ketentuan
pajak mengatur masalah pencatatan tersebut
berkenaan dengan akuntansi mata uang asing.
Beban bunga pinjaman dapat dibebankan
atau sebagai pengurang dalam menetapkan
Penghasilan Kena Pajak (PKP).
Bunga yang diterima atau diperoleh adalah
penghasilan yang merupakan objek Pajak
Penghasilan. Sebagaimana diatur dalam
Pasal 23 ayat (1) huruf a angka 2 yaitu pajak
dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas
Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) huruf f Undang-Undang Pajak
Akuntansi Inventasi
Jangka Pendek,
Investasi Jangka
Panjang
Pendahuluan
 Syarat yang harus dipenuhi untuk
digolongkan sebagai penyertaan sementara
yaitu :
1. Dapat diperjualbelikan dengan segera
2. Dimaksudkan untuk dijual dalam jk.waktu
pendek apabila perusahaan membutuhkan
dana
3. Dimaksudkan untuk tidak menguasai
perusahaan
Surat Berharga Pasar Modal
 Saham
adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu
perseroan terbatas atau emiten.
 Obligasi
adalah surat pengakuan utang atas pinjaman yang
diberikan kepada perusahaan penerbit obligasi.
 Derivatif dari efek
Pengertian efek adalah setiap surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap right,
waran, opsi, atau instrumen yg ditetapkan sbg opsi.
Derivatif dari efek
 Right
Sebagai bukti hak memesan saham
 Waran
Efek yang diterbitkan oleh perusahaan yg memberikan hak kepada
pemegang saham untuk memesan saham dari perusahaan pada harga
tertentu untuk 6 bulan atau lebih
 Saham deviden
Keuntungan yang diperoleh perusahaan
 Saham Bonus
Penerbitan saham bonus umumnya diberikan kepada pemegang
saham lama
Pencatatan investasi jangka
pendek didasarkan pada :
 Obligasi ini juga termasuk dalam surat-
surat berharga. Perusahaan dimungkinkan
menginvestasikan dananya ke dalam surat
berharga berbentuk obligasi.
 Keuntungan yang diperoleh dari obligasi
ini berupa bunga yang diterima 2 (dua) kali
setahun setiap 6 (enam) bulan.
AKUNTANSI PAJAK
 Investasi jangka pendek dapat berbentuk surat berharga atau
disebutnya sekuritas. Sekuritas ini mudah diperjualbelikan.
 Perusahaan umumnya membeli sekuritas bukan bertujuan
untuk mencari keuntungan dari fluktuasi harga, tetapi bertujuan
untuk memanfaatkan dana yang tidak digunakan .
 Untuk sekuritas saham seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa akuntansi komersial mempunyai alternative
dalam penilaian sekuritas yaitu:
1. Harga perolehan
2. Harga terendah antara harga perorehan dan harga pasar
 Dalam pasal 10 ayat (6) Undang-undang pajak
penghasilan bahwa penilaian persediaan barang
hanya boleh menggunakan harga perolehan.
Oleh karena itu penghasilan berupa dividen
diakui pada saat nyata-nyata terdapat
pembagian dividen.
 Atas pembelian surat-surat berharga di pasar
modal, biasanya akan diperoleh keuntungan
berupa bagian laba atau dividen dari sekuritas
saham atau selisih kenaikan harga dari sekuritas
obligasi.
 Dari sisi capital gain perlu dipahami pasal 4 ayat (3) huruf f
Undang-Undang pajak penghasilan bahwa dividen atau bagian
laba yang diterima atau diperoleh perseoran terbatas sebagai
wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara,
atau Badan Usaha Milik Daerah.
 Badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia bukan sebagai objek dengan syarat:
1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan
2. Bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan
Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen,
kepemilikan saham pada yang memberikan dividen paling
rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan mempunyai
usaha aktif di luar.
SEKIAN .......
TERIMA KASIH
........
&
PERTANYAAN
1.
2.
3.

More Related Content

What's hot

AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIEDIS BLOG
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSujatmiko Wibowo
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IZombie Black
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANrusdiman1
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiEkal Kurniawan
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Tentang KUP
Tentang KUPTentang KUP
Tentang KUP
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Akuntansi Pensiun
Akuntansi PensiunAkuntansi Pensiun
Akuntansi Pensiun
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori Akuntansi
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 

Similar to INVESTASI JANGKA PENDEK

AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdfAK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdfssuser940db3
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptxAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptxFavianMaravilleYadis
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendekaosta julytha
 
Analisa ap hutang pendek
Analisa ap hutang pendekAnalisa ap hutang pendek
Analisa ap hutang pendekSadeg Sadeh
 
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan MenengahBab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan MenengahKaniaPutri34
 
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdfMAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdfAprisaangrariani
 
pptwesel-180612000802 (2).pdf
pptwesel-180612000802 (2).pdfpptwesel-180612000802 (2).pdf
pptwesel-180612000802 (2).pdfRehanOgie
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04TrianaMariana
 
Hutang lancar
Hutang lancarHutang lancar
Hutang lancardkadani
 
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdfMeet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdfMasnaAbdulBaqi
 
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangKewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangDesi Nurmalasari
 
Utang jangka pendek
Utang jangka pendekUtang jangka pendek
Utang jangka pendekPrass Anjar
 

Similar to INVESTASI JANGKA PENDEK (20)

AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdfAK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
AK2 Pertemuan 1 Liabilitas Jangka Pendek.pdf
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptxAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek.pptx
 
HUTANG LANCAR d3.ppt
HUTANG LANCAR d3.pptHUTANG LANCAR d3.ppt
HUTANG LANCAR d3.ppt
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
 
Liabilitas SR
Liabilitas  SRLiabilitas  SR
Liabilitas SR
 
Analisa ap hutang pendek
Analisa ap hutang pendekAnalisa ap hutang pendek
Analisa ap hutang pendek
 
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan MenengahBab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
Bab 1 Kas_Dan_Piutang Akuntansi Keuangan Menengah
 
Kewajiban / Hutang Lancar
Kewajiban / Hutang LancarKewajiban / Hutang Lancar
Kewajiban / Hutang Lancar
 
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdfMAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
 
Pajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fixPajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fix
 
Ppt wesel
Ppt weselPpt wesel
Ppt wesel
 
pptwesel-180612000802 (2).pdf
pptwesel-180612000802 (2).pdfpptwesel-180612000802 (2).pdf
pptwesel-180612000802 (2).pdf
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
 
Hutang lancar
Hutang lancarHutang lancar
Hutang lancar
 
Bab 11 - Manajemen Piutang Dagang
Bab 11 - Manajemen Piutang DagangBab 11 - Manajemen Piutang Dagang
Bab 11 - Manajemen Piutang Dagang
 
Rangkuman piutang
Rangkuman piutangRangkuman piutang
Rangkuman piutang
 
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdfMeet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
 
Bi zzzzz
Bi zzzzzBi zzzzz
Bi zzzzz
 
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangKewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
 
Utang jangka pendek
Utang jangka pendekUtang jangka pendek
Utang jangka pendek
 

More from Nlayla Fitriana

More from Nlayla Fitriana (6)

Review of Drake et al 2007
Review of Drake et al 2007Review of Drake et al 2007
Review of Drake et al 2007
 
Bahan TWK CPNS
Bahan TWK CPNSBahan TWK CPNS
Bahan TWK CPNS
 
Aliansi strategi
Aliansi strategiAliansi strategi
Aliansi strategi
 
Presentasi kasus bisnal
Presentasi kasus bisnalPresentasi kasus bisnal
Presentasi kasus bisnal
 
Msdm pt.unilever
Msdm pt.unileverMsdm pt.unilever
Msdm pt.unilever
 
Baker plan dan brady plan
Baker plan dan brady planBaker plan dan brady plan
Baker plan dan brady plan
 

Recently uploaded

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 

Recently uploaded (16)

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 

INVESTASI JANGKA PENDEK

  • 1. Liabilities dan Akuntansi Inventasi Jangka Pendek, Investasi Jangka Panjang
  • 2. 1. NOOR LAILA FITRIANA 12030110141081 2. DWI MELISSA PUTRI 12030110141065 3. LATHIEFATUNNISA N.I 12030110141196 4. DUMANIKA RIZKY B 12030110141043 5. DICKO EKA B 12030110141176
  • 4.  Utang perusahaan merupakan kewajiban pihak lain yang timbul dari kegiatan utama perusahaan  Liabilitas jangka pendek adalah liabilitas yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau siklus perusahaan normal perusahaan dengan memperhatikan mana yang lebih lama
  • 5.  Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika memenuhi persyaratan : 1. Entitas mengaharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya 2. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan 3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode laporan 4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang- kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan
  • 6. Klasifikasi liabilitas  Apabila siklus usaha perusahaan berjangka waktu lebih dari satu tahun, semua liabilitas yang akan jatuh tempo dalam satu siklus usaha dianggap sebagai liabilitas lancar  Liabilitas dapat ditinjau dari sudut nilai : 1. Jumlahnya telah pasti atau jumlahnya merupakan taksiran 2. Status liabilitasnya telah pasti
  • 7.  Liabilitas bersyarat atau liabilitas kontinjen adalah liabilitas yang timbul masih bergantung pada peristiwa masa mendatang tetapi liabilitas tersebut benar-benar harus dibayar sebagian atau seluruhnya  Dalam laporan posisi keuangan (neraca) yang termasuk kedalam liabilitas adalah : 1. Utang dagang dan terutang lain 2. Liabilitas keuangan 3. Liabilitas dan aset untuk pajak kini 4. Liabilitas pajak dan aset pajak tangguhan 5. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
  • 8. Utang dagang termasuk liabilitas lancar sebagai akibat pembelian barang dagangan dan jasa. Contoh: 1 Des 2012 PT Lestari beli barang dagangan Rp40.000.000,00 secara kredit. Utang berjangka 90 hari dengan bunga 30% per tahun. 1. Saat Transaksi Pembelian 2. Saat Penyesuaian Akhir Tahun 2012 Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembelian Utang Dagang 40.000.000 40.000.000 Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Bunga Bunga Terutang 1.000.000 1.000.000
  • 9. 3. Pada Saat Pelunasan Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Bunga Bunga Terutang 2.000.000 2.000.000 Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Utang Dagang Bunga Terutang 40.000.000 3.000.000 Kas dan Bank 43.000.000
  • 10. Ketika terjadi penjualan terkadang perusahaan memberi jaminan atas produknya. Contoh: Juni 2012 perusahaan menjual produk Rp600.000.000,00 garansi 36 bulan apabila terjadi perbaikan. Diasumsikan rata-rata per bulan 5% dari harga jual untuk perbaikan. 1. Saat mencatat timbulnya utang jaminan 2. Saat Terjadi Perbaikan Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Biaya Utang Jaminan Utang Jaminan yang Masih Harus Dibayar 30.000.000 30.000.000 Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Utang Jaminan yang Masih Harus Dibayar Kas dan Bank 30.000.000 30.000.000
  • 11. Wesel bayar dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar atau liabilitas jangka panjang yang sangat bergantung pada jangka waktu liabilitas tersebut. Pengklasifikasian lainnya yaitu wesel berbunga dan tidak berbunga. Contoh: 3 Des 2012 PT Manyar menarik wesel tidak berbunga berjangka waktu 60 hari sejumlah Rp10.000.000,00 untuk pembelian barang dagangan kepada PT Dadali. 1. Saat pembelian 2. Saat pembayaran pada tanggal jatuh tempo Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembelian Wesel Bayar 10.000.000 10.000.000 Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Wesel Bayar Kas 10.000.000 10.000.000
  • 12. Bila 6 Des 2012 juga sebuah wesel berbunga 30% jangka waktu 90 hari sebesar Rp15.000.000,00 ditarik PT Delima untuk menggantikan utang yang telah jatuh tempo. 1. Saat penggantian utang 2. Saat pembayaran / pelunasan Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Utang Dagang Wesel Bayar 15.000.000 15.000.000 Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Wesel Bayar Bunga Kas 15.000.000 1.125.000 16.125.000
  • 13. Utang Dividen  Terjadi apabila perusahaan melakukan pembagian laba atas pembayaran  Setelah perusahaan menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham, perusahaan akan mengumumkan pembayaran dividen yang menyebabkan terutangnya dividen. Selanjutnya diikuti dengan pembayaran dividen
  • 14. Contoh dividen  Pada tanggal 15 Desember 2012 PT Maju mengumumkan akan membayar dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 20.000.000,00 . Maka jurnal yang dibuat ; 1. Saat pengumuman Laba yang ditahan 23.000.000 utang dividen 20.000.000 PPh Pasal 23 Terutang 3.000.000
  • 15. 2. Saat pembayaran dividen Utang dividen 20.000.000 Kas dan Bank 20.000.000 3. Saat penyetoran PPh Pasal 23 PPh Pasal 23 Terutang 3.000.000 Kas dan Bank 3.000.000
  • 16. Pada akhir periode laporan akan tampak liabilitas jangka pendek yang segera dilunasi. Dalam hal beban seperti umumnya dialokasikan ke dalam akun biaya yang masih harus dibayar akan menggambarkan liabilitas yang harus dipenuhi tetapi masih tertunda. Sebagai contoh, biaya Pada akhir periode laporan akan tampak liabilitas jangka pendek yang segera dilunasi. Dalam hal beban seperti umumnya dialokasikan ke dalam akun biaya yang masih harus dibayar akan menggambarkan liabilitas yang harus dipenuhi tetapi masih tertunda. Sebagai contoh, biaya gaji/honorarium yang masih harus dibayar.
  • 17. Pada akhir periode laporan akan tampak liabilitas jangka pendek yang segera dilunasi. Dalam hal beban seperti umumnya dialokasikan ke dalam akun biaya yang masih harus dibayar akan menggambarkan liabilitas yang harus dipenuhi tetapi masih tertunda. Sebagai contoh, biaya Demikian halnya dengan utang pajak, menunjukkan liabilitas perpajakan yang belum dilunasi pada posisi akhir periode laporan. Sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan, pajak terutang yang harus dibayar sendiri atau terutang pajak sebagai akibat pemotongan atau pemungutan pajak harus disetorkan ke kas negara dalam batas waktu yang ditetapkan dalam undang-undang pajak dan/atau aturan pelaksanaannya.
  • 18. Utang lainnya umumnya untuk menampung utang yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam utang jangka pendek atau ke dalam utang jangka panjang. Utang demikian seperti utang pajak tangguhan, utang kepada direksi atau perusahaan afiliasi, dan lain sebagainya.
  • 19. Masalah utang dalam mata uang asing ini berkaitan dengan pencatatan yang dilakukan taat asas sesuai dengan nilai kurs yang berlaku pada saat transaksi. Besarnya utang dalam mata uang asing dibukukan ke dalam uang rupiah dengan menggunakan nilai kurs akan menimbulkan selisih nilai kurs uang dihitung ke dalam laba tugi pada saat pelunasan. Ketentuan pajak mengatur masalah pencatatan tersebut berkenaan dengan akuntansi mata uang asing.
  • 20. Beban bunga pinjaman dapat dibebankan atau sebagai pengurang dalam menetapkan Penghasilan Kena Pajak (PKP). Bunga yang diterima atau diperoleh adalah penghasilan yang merupakan objek Pajak Penghasilan. Sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat (1) huruf a angka 2 yaitu pajak dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f Undang-Undang Pajak
  • 22. Pendahuluan  Syarat yang harus dipenuhi untuk digolongkan sebagai penyertaan sementara yaitu : 1. Dapat diperjualbelikan dengan segera 2. Dimaksudkan untuk dijual dalam jk.waktu pendek apabila perusahaan membutuhkan dana 3. Dimaksudkan untuk tidak menguasai perusahaan
  • 23. Surat Berharga Pasar Modal  Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas atau emiten.  Obligasi adalah surat pengakuan utang atas pinjaman yang diberikan kepada perusahaan penerbit obligasi.  Derivatif dari efek Pengertian efek adalah setiap surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap right, waran, opsi, atau instrumen yg ditetapkan sbg opsi.
  • 24. Derivatif dari efek  Right Sebagai bukti hak memesan saham  Waran Efek yang diterbitkan oleh perusahaan yg memberikan hak kepada pemegang saham untuk memesan saham dari perusahaan pada harga tertentu untuk 6 bulan atau lebih  Saham deviden Keuntungan yang diperoleh perusahaan  Saham Bonus Penerbitan saham bonus umumnya diberikan kepada pemegang saham lama
  • 26.  Obligasi ini juga termasuk dalam surat- surat berharga. Perusahaan dimungkinkan menginvestasikan dananya ke dalam surat berharga berbentuk obligasi.  Keuntungan yang diperoleh dari obligasi ini berupa bunga yang diterima 2 (dua) kali setahun setiap 6 (enam) bulan.
  • 27. AKUNTANSI PAJAK  Investasi jangka pendek dapat berbentuk surat berharga atau disebutnya sekuritas. Sekuritas ini mudah diperjualbelikan.  Perusahaan umumnya membeli sekuritas bukan bertujuan untuk mencari keuntungan dari fluktuasi harga, tetapi bertujuan untuk memanfaatkan dana yang tidak digunakan .  Untuk sekuritas saham seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa akuntansi komersial mempunyai alternative dalam penilaian sekuritas yaitu: 1. Harga perolehan 2. Harga terendah antara harga perorehan dan harga pasar
  • 28.  Dalam pasal 10 ayat (6) Undang-undang pajak penghasilan bahwa penilaian persediaan barang hanya boleh menggunakan harga perolehan. Oleh karena itu penghasilan berupa dividen diakui pada saat nyata-nyata terdapat pembagian dividen.  Atas pembelian surat-surat berharga di pasar modal, biasanya akan diperoleh keuntungan berupa bagian laba atau dividen dari sekuritas saham atau selisih kenaikan harga dari sekuritas obligasi.
  • 29.  Dari sisi capital gain perlu dipahami pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-Undang pajak penghasilan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseoran terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah.  Badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia bukan sebagai objek dengan syarat: 1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan 2. Bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan mempunyai usaha aktif di luar.