SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
MEKANIKA TANAH
SOIL SETTLEMENT/ PENURUNAN TANAH
PENYEBABPENURUNAN /SETTLEMENT
• Tanah tidak mampu mendukung
beban yang disebabkan pondasi
bangunan
• Pemadatan
tanah yang
kurang (poor
compaction)
• Perubahan kadarair
• vegetasi • Konsolidasitanah
PENDAHULUAN
• Penambahan beban di atas suatu permukaan tanahdapat
menyebabkan lapisan tanah di bawahnya mengalami
pemampatan
deformasipatikel tanah, relokasipartikel,
keluarnyaair atau udaradi dalampori
penurunan (settlement) pada tanah yang
disebabkan oleh pembebanan dapat dibagi
menjadi :
1) Penurunan segera (immediate settelement)Kompresi awal (elastis)
2) Konsolidasi primer (primary consolidation)  kompresi tanahakibat
proses disipasi air pori
3) Konsolidasi sekunder (secondary consolidation)  kompresi setelah
disipasi selesai, terjadi akibat relokasi butiran partikel tanah ke posisi yg
lebih stabil
PERISTIWA
KONSOLIDASI
PRIMER
pasir
lempung
pasir
air
Partikel
lempung
Penurunan
segera
air konsolidasi
Partikel
lempung
air
PERISTIWA
KONSOLIDASI
PRIMER
Pada peristiwa konsolidasi air dari dalam pori mengalir ke luar, udara tidak
diperhitungkan
PROSES YANG TERJADI PADA TANAH
YANG MENGALAMI KONSOLIDASI
Kecepatan KONSOLIDASI tergantung pada
kecepatan air mengalir dari pori tanah?
PERBEDAAN KONSOLIDASI DAN PEMADATAN
udara
air
partikel
tanah
udara
air
partikel
tanah
air
partikel
tanah
air
partikel
tanah
Peristiwa Konsolidasi
Peristiwa Pemadatan
Pengurangan volume
udara
Pengurangan volume
air
AKIBAT PERISTIWA KONSOLIDASI
Penurunan
e
eo
P (log)
Pra konsolodasi
Konsolidasi
primer
Konsolidasi
sekunder
Tahap penurunan pada tanah
Tahap 1: Pemampatan awal (initial compression) akibat
pembebanan awal. Ini disebut juga tahap pra-konsolidasi
Tahap 2: Pemampatan yang disertai keluarnya air dan udara
dari massa tanah. Ini disebut juga tahap konsolidasi primer
Tahap 3: Pemampatan setelah air dan udara pada pori telah
keluar. Pemampatan pada proses ini terjadi akibat relokasi
butiran yang bersifat plastis pada tanah. Ini dísebut juga
tahap konsolidasi sekunder.
Penurunan
Penurunan tanah secara keseluruhan
dinyatakan
St = Si + Sp + Ss
dimana,
St = total penurunan
Si = penurunan segera (immediate settlement)
Sp= penurunan akibat konsolidasi primer (primary
consolidation settlement)
Ss = penurunan akibat konsolidasi sekunder (secondary
consolidation settlement)
Penurunan
Pada peristiwa konsolidasi akan dipelajari 2 hal:
1. Besarnya penurunan yang terjadi, tergantung pd:
- kompresibilitas tanah
- ketebalan tanah yg kompresibel
- besarnya tambahan tegangan
2. Laju/kecepatan proses konsolidasi, tergantung pd:
- permeabilitas tanah
- ketebalan tanah yg kompresibel
- kondisi drainase di atas dan di bawah tnh yg
kompresibel
Kondisi tanah di alam:
1. Tanah normally consolidated
Tanah di alam telah mengalami
konsolidasi oleh pengaruh beban
beratnya sendiri selama riwayat
pembentukannya (lihat Gambar 1)
Gambar 1 (Tanah NC): OCR=1
Kondisi tanah di alam :
2. Tanah over consolidated
Tanah yang dalam sejarahnya pernah
mengalami tekanan efektif yng lbh besar
drpd tekanan efektif saat ini (Gambar 2a
dan Gambar 2b).
Gambar 2a: OCR>1
Gambar 2b:
Kondisi tanah di
alam :
Menurut riwayat pembebanannya tanah dibedakanatas:
• NormallyconsolidatedOCR=1  tegangan yang pernah terjadi =
tegangan yang dialami sekarang.
• Over consolidatedOCR> 1, terjadi bila:
a) perubahan tegangan total yang terjadi karena erosi, penggalian,
melelehnya lapisan salju yangmenutupi.
b) Perubahan tekanan pori karena penguapan oleh pohon-pohon, pemompaan
air tanah dalam, pengaliran air tanah kelorong saluran, dan pengeringan
lapisan permukaan.
• Under consolidatedOCR<1, JIKA jika tanah tersebut sedangmengalami
konsolidasi, tidak stabil. Tanahdalam proses pembentukan (baru
diendapkan) dan belum sampai pada kondisi setimbang.
- Menentukan koefisien pemampatan (av)
- Menentukan koefisien pemampatan volume (mv)
- Menentukan index pemampatan (Cv)
- Menentukan koefisien konsolidasi (Cc)
- Menentukan koefisien permeabilitas (k)
- Menentukan derajat konsolidasi tanah (T)
Konsolidasi
Uji konsolidasi di laboratorium
Terzaghi memperkenalkan pengujian
konsolidasi 1 dimensi sebagai berikut :
Contoh tanah dibebani selama waktu (t)
tertentu.
Proses pembebanan dilakukan bertahap
Lama pembebanan masing-masing 24
jam
Setiap saat dicatat penurunan dial
(besarnya penurunan di permukaan
tanah
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
o
o
c
P
P
P
P
P
C
e
atau













'
'
log



















o
o
c
c
c
P
P
e
P
P
e
C
P
e
C
P
e
C
'
log
log
´
log
log
)
(log
)
(
e
 log P
Po P’
P (log)
e
)
(log
)
(
P
e
Cc



Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
o
To e
e
V
V




1
o
o
o
o
H
e
e
H
e
e
H
H








1
1
Tinjauan 1 dimensi
Vv
Vs
VTo
1
eo
VT Vs
Vv1
V = e =eo- e1
e1
1
Sebelum ada beban luar Setelah ada beban luar
solid
solid
void
void
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
o
o
H
e
e
H




1










o
c
P
P
C
e
'
log
o
o
o
c
e
H
P
P
C
H











1
'
log
Penurunan akibat konsolidasi primer
Penurunan akibat beban luar
maka







 




o
o
o
o
c
P
P
P
e
H
C
H log
1
karena P’=P+Po, maka
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
Bila tekanan efektif overburden tahah Po dinyatakan so’ dan
pertambahan tegangan pada tanah akibat beban luar P
dinyatakan s maka,







 




'
'
log
1 o
o
o
o
c
e
H
C
H
s
s
s







 




'
'
log
1 o
o
o
o
c
p
e
H
C
S
s
s
s
H adalah nilai penurunan akibat konsolidasi primer (Sp)
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
Dimana:
Sp = penurunan akibat konsolidasi primer
Cc = koefisien kompressi tanah
Ho = tebal awal lapis tanah yang mengalami konsolidasi
s = pertambahan tegangan di titik yang ditinjau akibat beban luar
so’= tekanan overburden efektif tanah di titik yang ditinjau
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
s
s’o Ho Ho-H
atau
Ho-Sp
Beban luar
Penurunan (settlement) akibat
konsolidasi
Untuk memperoleh hasil
perhitungan yang lebih teliti,
lapisan yang terkonsolidasi
sebaiknya dibagi dalam
beberapa lapisan
Ho1
Ho2
Hoi







 




oi
oi
i
oi
oi
ci
p
e
H
C
S
s
s
s
log
1
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
Proses keluarnya air dari lapisan tanah berlangsung seiring
proses penurunan yang terjadi.
Hubungan antara waktu penurunan dengan persentase
konsolidasi dinyatakan
t
H
T
C r
v
v
2

Dimana : Cv = koefisien konsolidasi (cm2/dt)
t = waktu (dt)
Hr = Panjang jalur drainase air di tanah
Tv = faktor waktu (tidak ada satuan)
Hubungan persen konsolidasi dengan faktor waktu
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
100 %
50
10
90
30
70
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Ug
Persen
konsolidasi
Tv , faktor waktu
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
Persen konsolidasi
Jumlah air yang keluar dari tanah berbanding lurus dengan
penurunan tekanan air pori (u) pada tanah.
Persentase penurunan tekanan air pori sebanding dengan
persentase konsolidasi yang terjadi.
o
i
o
i
o
u
u
u
u
u
U 


 1
g
Dimana Ug  persen konsolidasi
uo= tekanan air pori awal
ui = tekanan air pori dimana konsolidasi telah berlangsung
Penentuan panjang jalur drainase
Bila air keluar dari tanah hanya melaluai1 arah :
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
H Hr
lempung
batuan
pasir
Hr = H
Bila air keluar dari tahan melalui 2 arah
pasir
pasir
lempung
H Hr
Hr = ½ H
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
Menentukan Cv (koefisien konsolidasi) di laboratorium
Dibuat korelasi) antara penurunan dial (Dh) terhadap
akar waktu ( ) pada 1 beban uji konsolidasi di lab (misalnya 10 kPa). Nilai Cv
diperoleh dari 90 % konsolidasi
t
a
b
b = 1,15a
90
t
v
r
C
H
t
2
90
848
,
0

90
2
848
,
0
t
H
C r
v 
atau
Hr
Kecepatan penurunan konsolidasi
(time rate consolidation)
Contoh,
untuk 90% derajat konsolidasi nilai faktor waktu Tv adalah 0,848
90
2
848
,
0
t
Hr
Cv 
untuk 50% derajat konsolidasi nilai faktor waktu Tv adalah 0,197
50
2
197
,
0
t
Hr
Cv 
Penurunan akibat konsolidasi sekunder
Koefisien konsolidasi sekunder
t
1.0 10 100 1000
tp
e
Ca
1
t
ep










p
t
t
e
C
2
log
a
Penurunan akibat konsolidasi sekunder
Koefisien kompressi konsolidasi sekunder Ca
t2 = tp + t







 






 

p
p
t
t
t
H
H
C
log
a
Penurunan akibat konsolidasi sekunder
maka, besarnya penurunan akibat konsolidasi







 




p
p
p
s
t
t
t
e
H
C
H log
1
a
Dimana :
H : tebal lapisan yang ditinjau
H : penurunan akibat konsolidasi sekunder
tp : waktu dimana akhir konsolidasi primer dicapai
t : perubahan waktu yang menghasilkan penurunan
konsolidasi sekunder
Ca : koefisien kompressi sekunder
FENOMENA PERISTIWA KONSOLIDASI
 Menara Pisa: peristiwa penurunan akibat
konsolidasi dan beda penurunan
 Bandara Kansai di Jepang
MENARA PISA
Menara yang dasarnya ditahan oleh tanah dengan kondisi material seperti jeli (agar-
agar) atau busa karet dengan kedalaman yang sangat besar. Kemiringan menara
meningkat setiap saat sampai pada posisi kemungkiinan menara akan runtuh.
PROFIL TANAH DI BAWAH MENARA
Pondasi terletak di atas tanah pasir berlempung (lapisan A) yang terletak di atas
Tanah lempung dengan ketebalan 30 m (lapisan B). Bagian bawah adalah tanah pasir.
Akibat lapisan lempung yang cukup tebal maka menara menjadi tidak stabil.
FASE PEMBANGUNAN MENARA
Fase I : 1170- 1178 sampai lantai 3 (miring ke sisi kiri gambar)
Fase II : 1272 -1278 sampai lantai 7 (miring ke sisi kanan gambar)
Fase III: 1360 – 1370 sampai lantai 8
Pelabuhan Udara Kansai Jepang
• Kansai International Airport (関西国際空港, Kansai
Kokusai Kūkō) adalah lapangan terbang internasional
yg berlokasi di pulau buatan di pelabuhan osaka 38
km sebelah barat laut stasiun osaka, propinsi osaka
Jepang
• Perencana pelabuhan melibatkan beberapa orang ahli
dalam mengestimasi kemungkinan penurunan yang
terjadi pada pulau tersebut akibat berat sendiri. Hasil
estimasi adalah 19 sampai 25 feet.
Lempung
aluvial
Lempung
dialuvial
100 m
1000 ft= 304 m
60 ft=18m
MSL
PROFIL TANAH
KANSAI INTERNATIONAL AIRPORT
FAKTA LAPANGAN
• Penurunan sudah mencapai 8m (26 ft), lebih
besar dari perkiraan awal
• Besarnya penurunan sudah mulai mengecil
dari 50 cm (20 in) selama 1994 menjadi 7 cm
(2.8 in) pada tahun 2008.
JAWAB PERTANYAAN BERIKUT
1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONSOLIDASI
2. KAPAN KONSOLIDASI PRIMER TERJADI
3. APAKAH PERISTIWA KONSOLIDASI PRIMER
BISA DIHINDARI
4. KONDISI LAPISAN TANAH SEPERTI APA YANG
PERLU DIWASPADAI
5. APA YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN
KONSOLIDASI PRIMER

More Related Content

What's hot

Studi pustaka gerakan tanah
Studi pustaka gerakan tanahStudi pustaka gerakan tanah
Studi pustaka gerakan tanahdiyantiai
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Selphiepuspita
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptIwan Sutriono
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondirBunz Lynch
 
kuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.ppt
kuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.pptkuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.ppt
kuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.pptAnnasrielGamer
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanDeri
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 

What's hot (20)

PETA IRIGASI OBEL MINE'13 UNIPA
PETA IRIGASI OBEL MINE'13 UNIPAPETA IRIGASI OBEL MINE'13 UNIPA
PETA IRIGASI OBEL MINE'13 UNIPA
 
Studi pustaka gerakan tanah
Studi pustaka gerakan tanahStudi pustaka gerakan tanah
Studi pustaka gerakan tanah
 
Mektan bab 7
Mektan bab 7Mektan bab 7
Mektan bab 7
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turap
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasiBab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
kuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.ppt
kuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.pptkuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.ppt
kuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.ppt
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdfSNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
 
Modul teknik pondasi 1
Modul   teknik pondasi 1Modul   teknik pondasi 1
Modul teknik pondasi 1
 

Similar to 11. KONSOLIDASI TANAH MEKANIKA TANAH TEKNIK SIPIL.pptx

Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.pptPenurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.pptmuhammad316072
 
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)Andika Johdi II
 
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontalHubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontalfrdb76
 
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxMEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxRahmiAulia35
 
Pemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanahPemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanahDicky Pulungan
 

Similar to 11. KONSOLIDASI TANAH MEKANIKA TANAH TEKNIK SIPIL.pptx (10)

Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.pptPenurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
 
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
Settlement akibat konsolidasi(Andika johdi)
 
Konsolidasi primer pau
Konsolidasi primer pauKonsolidasi primer pau
Konsolidasi primer pau
 
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontalHubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
 
Conduit
ConduitConduit
Conduit
 
MEKTAN 1.ppt
MEKTAN 1.pptMEKTAN 1.ppt
MEKTAN 1.ppt
 
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxMEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
 
Pemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanahPemadatan dan pemantapan tanah
Pemadatan dan pemantapan tanah
 
1701 chapter ii
1701 chapter ii1701 chapter ii
1701 chapter ii
 
ilmu tanah.ppt
ilmu tanah.pptilmu tanah.ppt
ilmu tanah.ppt
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

11. KONSOLIDASI TANAH MEKANIKA TANAH TEKNIK SIPIL.pptx

  • 2. PENYEBABPENURUNAN /SETTLEMENT • Tanah tidak mampu mendukung beban yang disebabkan pondasi bangunan • Pemadatan tanah yang kurang (poor compaction) • Perubahan kadarair • vegetasi • Konsolidasitanah
  • 3. PENDAHULUAN • Penambahan beban di atas suatu permukaan tanahdapat menyebabkan lapisan tanah di bawahnya mengalami pemampatan deformasipatikel tanah, relokasipartikel, keluarnyaair atau udaradi dalampori penurunan (settlement) pada tanah yang disebabkan oleh pembebanan dapat dibagi menjadi : 1) Penurunan segera (immediate settelement)Kompresi awal (elastis) 2) Konsolidasi primer (primary consolidation)  kompresi tanahakibat proses disipasi air pori 3) Konsolidasi sekunder (secondary consolidation)  kompresi setelah disipasi selesai, terjadi akibat relokasi butiran partikel tanah ke posisi yg lebih stabil
  • 4.
  • 7. Pada peristiwa konsolidasi air dari dalam pori mengalir ke luar, udara tidak diperhitungkan
  • 8. PROSES YANG TERJADI PADA TANAH YANG MENGALAMI KONSOLIDASI
  • 9. Kecepatan KONSOLIDASI tergantung pada kecepatan air mengalir dari pori tanah?
  • 10. PERBEDAAN KONSOLIDASI DAN PEMADATAN udara air partikel tanah udara air partikel tanah air partikel tanah air partikel tanah Peristiwa Konsolidasi Peristiwa Pemadatan Pengurangan volume udara Pengurangan volume air
  • 13. Tahap penurunan pada tanah Tahap 1: Pemampatan awal (initial compression) akibat pembebanan awal. Ini disebut juga tahap pra-konsolidasi Tahap 2: Pemampatan yang disertai keluarnya air dan udara dari massa tanah. Ini disebut juga tahap konsolidasi primer Tahap 3: Pemampatan setelah air dan udara pada pori telah keluar. Pemampatan pada proses ini terjadi akibat relokasi butiran yang bersifat plastis pada tanah. Ini dísebut juga tahap konsolidasi sekunder. Penurunan
  • 14. Penurunan tanah secara keseluruhan dinyatakan St = Si + Sp + Ss dimana, St = total penurunan Si = penurunan segera (immediate settlement) Sp= penurunan akibat konsolidasi primer (primary consolidation settlement) Ss = penurunan akibat konsolidasi sekunder (secondary consolidation settlement) Penurunan
  • 15. Pada peristiwa konsolidasi akan dipelajari 2 hal: 1. Besarnya penurunan yang terjadi, tergantung pd: - kompresibilitas tanah - ketebalan tanah yg kompresibel - besarnya tambahan tegangan 2. Laju/kecepatan proses konsolidasi, tergantung pd: - permeabilitas tanah - ketebalan tanah yg kompresibel - kondisi drainase di atas dan di bawah tnh yg kompresibel
  • 16. Kondisi tanah di alam: 1. Tanah normally consolidated Tanah di alam telah mengalami konsolidasi oleh pengaruh beban beratnya sendiri selama riwayat pembentukannya (lihat Gambar 1)
  • 17. Gambar 1 (Tanah NC): OCR=1
  • 18. Kondisi tanah di alam : 2. Tanah over consolidated Tanah yang dalam sejarahnya pernah mengalami tekanan efektif yng lbh besar drpd tekanan efektif saat ini (Gambar 2a dan Gambar 2b).
  • 21. Kondisi tanah di alam : Menurut riwayat pembebanannya tanah dibedakanatas: • NormallyconsolidatedOCR=1  tegangan yang pernah terjadi = tegangan yang dialami sekarang. • Over consolidatedOCR> 1, terjadi bila: a) perubahan tegangan total yang terjadi karena erosi, penggalian, melelehnya lapisan salju yangmenutupi. b) Perubahan tekanan pori karena penguapan oleh pohon-pohon, pemompaan air tanah dalam, pengaliran air tanah kelorong saluran, dan pengeringan lapisan permukaan. • Under consolidatedOCR<1, JIKA jika tanah tersebut sedangmengalami konsolidasi, tidak stabil. Tanahdalam proses pembentukan (baru diendapkan) dan belum sampai pada kondisi setimbang.
  • 22. - Menentukan koefisien pemampatan (av) - Menentukan koefisien pemampatan volume (mv) - Menentukan index pemampatan (Cv) - Menentukan koefisien konsolidasi (Cc) - Menentukan koefisien permeabilitas (k) - Menentukan derajat konsolidasi tanah (T)
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. Konsolidasi Uji konsolidasi di laboratorium Terzaghi memperkenalkan pengujian konsolidasi 1 dimensi sebagai berikut : Contoh tanah dibebani selama waktu (t) tertentu. Proses pembebanan dilakukan bertahap Lama pembebanan masing-masing 24 jam Setiap saat dicatat penurunan dial (besarnya penurunan di permukaan tanah
  • 29. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi o To e e V V     1 o o o o H e e H e e H H         1 1 Tinjauan 1 dimensi Vv Vs VTo 1 eo VT Vs Vv1 V = e =eo- e1 e1 1 Sebelum ada beban luar Setelah ada beban luar solid solid void void
  • 30. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi o o H e e H     1           o c P P C e ' log o o o c e H P P C H            1 ' log Penurunan akibat konsolidasi primer Penurunan akibat beban luar maka              o o o o c P P P e H C H log 1 karena P’=P+Po, maka
  • 31. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi Bila tekanan efektif overburden tahah Po dinyatakan so’ dan pertambahan tegangan pada tanah akibat beban luar P dinyatakan s maka,              ' ' log 1 o o o o c e H C H s s s
  • 32.              ' ' log 1 o o o o c p e H C S s s s H adalah nilai penurunan akibat konsolidasi primer (Sp) Penurunan (settlement) akibat konsolidasi Dimana: Sp = penurunan akibat konsolidasi primer Cc = koefisien kompressi tanah Ho = tebal awal lapis tanah yang mengalami konsolidasi s = pertambahan tegangan di titik yang ditinjau akibat beban luar so’= tekanan overburden efektif tanah di titik yang ditinjau
  • 33. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi s s’o Ho Ho-H atau Ho-Sp Beban luar
  • 34. Penurunan (settlement) akibat konsolidasi Untuk memperoleh hasil perhitungan yang lebih teliti, lapisan yang terkonsolidasi sebaiknya dibagi dalam beberapa lapisan Ho1 Ho2 Hoi              oi oi i oi oi ci p e H C S s s s log 1
  • 35. Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) Proses keluarnya air dari lapisan tanah berlangsung seiring proses penurunan yang terjadi. Hubungan antara waktu penurunan dengan persentase konsolidasi dinyatakan t H T C r v v 2  Dimana : Cv = koefisien konsolidasi (cm2/dt) t = waktu (dt) Hr = Panjang jalur drainase air di tanah Tv = faktor waktu (tidak ada satuan)
  • 36. Hubungan persen konsolidasi dengan faktor waktu Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) 100 % 50 10 90 30 70 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 Ug Persen konsolidasi Tv , faktor waktu
  • 37. Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) Persen konsolidasi Jumlah air yang keluar dari tanah berbanding lurus dengan penurunan tekanan air pori (u) pada tanah. Persentase penurunan tekanan air pori sebanding dengan persentase konsolidasi yang terjadi. o i o i o u u u u u U     1 g Dimana Ug  persen konsolidasi uo= tekanan air pori awal ui = tekanan air pori dimana konsolidasi telah berlangsung
  • 38. Penentuan panjang jalur drainase Bila air keluar dari tanah hanya melaluai1 arah : Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) H Hr lempung batuan pasir Hr = H Bila air keluar dari tahan melalui 2 arah pasir pasir lempung H Hr Hr = ½ H
  • 39. Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) Menentukan Cv (koefisien konsolidasi) di laboratorium Dibuat korelasi) antara penurunan dial (Dh) terhadap akar waktu ( ) pada 1 beban uji konsolidasi di lab (misalnya 10 kPa). Nilai Cv diperoleh dari 90 % konsolidasi t a b b = 1,15a 90 t v r C H t 2 90 848 , 0  90 2 848 , 0 t H C r v  atau Hr
  • 40. Kecepatan penurunan konsolidasi (time rate consolidation) Contoh, untuk 90% derajat konsolidasi nilai faktor waktu Tv adalah 0,848 90 2 848 , 0 t Hr Cv  untuk 50% derajat konsolidasi nilai faktor waktu Tv adalah 0,197 50 2 197 , 0 t Hr Cv 
  • 41. Penurunan akibat konsolidasi sekunder Koefisien konsolidasi sekunder t 1.0 10 100 1000 tp e Ca 1 t ep
  • 42.           p t t e C 2 log a Penurunan akibat konsolidasi sekunder Koefisien kompressi konsolidasi sekunder Ca t2 = tp + t                   p p t t t H H C log a
  • 43. Penurunan akibat konsolidasi sekunder maka, besarnya penurunan akibat konsolidasi              p p p s t t t e H C H log 1 a Dimana : H : tebal lapisan yang ditinjau H : penurunan akibat konsolidasi sekunder tp : waktu dimana akhir konsolidasi primer dicapai t : perubahan waktu yang menghasilkan penurunan konsolidasi sekunder Ca : koefisien kompressi sekunder
  • 44. FENOMENA PERISTIWA KONSOLIDASI  Menara Pisa: peristiwa penurunan akibat konsolidasi dan beda penurunan  Bandara Kansai di Jepang
  • 45. MENARA PISA Menara yang dasarnya ditahan oleh tanah dengan kondisi material seperti jeli (agar- agar) atau busa karet dengan kedalaman yang sangat besar. Kemiringan menara meningkat setiap saat sampai pada posisi kemungkiinan menara akan runtuh.
  • 46. PROFIL TANAH DI BAWAH MENARA Pondasi terletak di atas tanah pasir berlempung (lapisan A) yang terletak di atas Tanah lempung dengan ketebalan 30 m (lapisan B). Bagian bawah adalah tanah pasir. Akibat lapisan lempung yang cukup tebal maka menara menjadi tidak stabil.
  • 47. FASE PEMBANGUNAN MENARA Fase I : 1170- 1178 sampai lantai 3 (miring ke sisi kiri gambar) Fase II : 1272 -1278 sampai lantai 7 (miring ke sisi kanan gambar) Fase III: 1360 – 1370 sampai lantai 8
  • 48. Pelabuhan Udara Kansai Jepang • Kansai International Airport (関西国際空港, Kansai Kokusai Kūkō) adalah lapangan terbang internasional yg berlokasi di pulau buatan di pelabuhan osaka 38 km sebelah barat laut stasiun osaka, propinsi osaka Jepang
  • 49.
  • 50.
  • 51. • Perencana pelabuhan melibatkan beberapa orang ahli dalam mengestimasi kemungkinan penurunan yang terjadi pada pulau tersebut akibat berat sendiri. Hasil estimasi adalah 19 sampai 25 feet. Lempung aluvial Lempung dialuvial 100 m 1000 ft= 304 m 60 ft=18m MSL PROFIL TANAH
  • 53. FAKTA LAPANGAN • Penurunan sudah mencapai 8m (26 ft), lebih besar dari perkiraan awal • Besarnya penurunan sudah mulai mengecil dari 50 cm (20 in) selama 1994 menjadi 7 cm (2.8 in) pada tahun 2008.
  • 54. JAWAB PERTANYAAN BERIKUT 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONSOLIDASI 2. KAPAN KONSOLIDASI PRIMER TERJADI 3. APAKAH PERISTIWA KONSOLIDASI PRIMER BISA DIHINDARI 4. KONDISI LAPISAN TANAH SEPERTI APA YANG PERLU DIWASPADAI 5. APA YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN KONSOLIDASI PRIMER