Dokumen tersebut membahas tentang desain apron dan perhitungan gaya uplift pada bendung. Apron berfungsi untuk melindungi tubuh bendung dari erosi, dan panjang serta lebarnya dirancang untuk menahan gaya uplift. Perhitungan gaya uplift melibatkan penentuan tekanan pada setiap titik dan bidang, serta menggunakan rumus Lane untuk menghitung panjang creep line guna mencegah terjadinya erosi bawah tanah. Diberikan contoh per
1. DESAINAPRONdanPERHITUNGANGAYAUPLIFT
Uraian Apron dan Uplift
Apron merupakan Lantai muka dasar yang berada di hulu
maupun hilir bendung yang berfungsi untuk melindungi
tubuh bendung dari gerusan dan rembesan air.
Panjang dan lebar apron didepan dan dibelakang bendung
direncanakan untuk menahan gaya uplift pada kondisi
hidrolik.
Untuk menghitung gaya uplift pressure perlu dicari
terlebih dahulu tekanan pada tiap titik sudut, kemudian
dicari besarnya gaya yang bekerja pada tiap titik sudut, .
kemudian dicari besarnya gaya yang bekerja pada tiap-
tiap bidang.
2. Perbedaan tekanan atau head di bagian hulu mercu bendung
dengan bagian hilir mengakibatkan terjadinya rembesan di
bagian bawah konstriksi bendung dari hulu ke hilir. Bila energi
aliran bawah tanah ini cukup besar, maka akan terjadi erosi
bawah tanah (piping). Jalur rembesan sepanjang bidang kontak
antara konstruksi bendung dengan tanah (creep line) harus
cukup panjang agar energi aliran menjadi lemah dan
menghindari terjadinya piping.
Creep line dapat diperpanjang dengan pembuatan :
1. Dinding halang (Cut off wall)
2. Lantai muka (Up stream apron)
3. Untuk menghitung panjang garis/line creep line dibawah
pondasi menggunakan rumus Lane sesuai dengan syarat KP –
02 mengenai stabilitas terhadap erosi bawah tanah (piping).
dimana:
CL = angka rembesan Lane
Lv = jumlah panjang vertikal(m)
Lh = jumlah panjang horizontal (m)
∆H = beda tinggi muka air (m)
4. Tabel Weight Creed Ratio
BAHAN C ( lane ) C ( bligh )
Pasir amat halus
Pasir halus
Pasir sedang
Pasir kasar
Krikil halus
Krikil sedang
Krikil campur pasir
Krikil kasar termasuk batu kecil
Boulder, batu kecil dan krikil kasar
Boulder, batu kecil dan krikil
Lempung lunak
Lempung sedang
Lempung keras
Lempung sangat keras atau padas
8.5
7,0
6,0
5,0
4,0
3,5
-
3,0
2,5
-
3,0
1,8
1,8
1,6
18
15
-
12
-
-
9
-
-
4-6
-
-
-
-
5. Contoh Perhitungan Apron Dan Gaya Uplift
Gambar Desain Apron Terlampir
data - data :
- Elevasi air dihulu pada saat banjir = 73.0924 m
- Elevasi dihilir pada saat banjir = 67.674 m
- ΔH banjir = 5.4184 m
- Elevasi air normal dihulu = 68.080 m
- Elevasi lantai dasar = 60.500 m
- ΔH normal = 7.580 m
6. Panjang Creep Line
LV = 2.5+1.5+2.5+1.0+2.5*2+2*4+1+3
= 24.50 m
LH = 3.0+9.5+2.5+2*7+1.5
= 30.50 m
Harga minimum angka rembesan Lane (CL) unuk berbagai kondisi
tanah dapat di lihat pada table weight creed ratio.
Misalkan jenis tanah pada
bendung adalah lempung
lunak, maka Harga CL
untuk pasir kasar= 5.00
7. Z merupakan perbedaan muka air dihulu dan hilir bendung
= 5.2 m
Maka harga Creep Line
CL = LV + (1/3 . LH)
Z
= 6.667 > 5.00 (OK !)
8. Perhitungan Up Lift
Konstruksi bendung pada waktu air banjir
Rumus : (KP. 02, hal 116)
w = 1 t/m3
dimana : Px =
Gaya angkat pada x
(t/m3
)
L =
Panjang total bidang kontak bendung dan tanah bawah
(m)
Lx = Jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai x (m)
H = Beda tinggi energi (m)
Hx = Tinggi energi dihulu bendung (m)