SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
PENGAKUANPENGAKUAN
PENDAPATANPENDAPATAN
SEKOLAH TINGGI ILMUSEKOLAH TINGGI ILMU
EKONOMIEKONOMI
TUAH NEGERITUAH NEGERI
DEFINISIDEFINISI
PSAK 23 :
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
selama satu periode bila arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal.
Pendapatan timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi :
1. Penjualan barang
2. Penjualan jasa dan
3. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak – pihak
lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen.
Lanjutan …Lanjutan …
Prinsip Pengakuan Pendapatan :
Pendapatan harus di akui ketika
1.Telah di realisasi : barang atau jasa telah di
tukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas
(Piutang)
2.Telah di peroleh: secara subtansial telah
menyelesaikan apa yang seharusnya di kerjakan,
atau jika proses perolehan telah selesai atau
hampir selesai
Penjualan Dari
Persediaan
Penjualan Dari
Persediaan
Tipe
Transaksi
Pemberian
Jasa
Pemberian
Jasa
Memperbolehkan
Penggunaan
Aktiva
Memperbolehkan
Penggunaan
Aktiva
Penjualan Aset
Selain Dari
Persediaan
Penjualan Aset
Selain Dari
Persediaan
Tanggal
Penjualan
Jasa Telah Di
Lakukan Dan
Dapat Di Tagih
Seiring Waktu
Atau Saat Aset Di
Gunakan
Tanggal
Penjualan Atau
Pertukaran
Keuntungan
Atau Kerugian
Pelepasan Aset
Pendapatan Dari
Bunga , Sewa, Dan
Royalti
Pendapatan
Dari Jasa
Pendapatan
Dari Penjualan
Deskripsi
Pendapatan
Waktu
Pengakuan
Pendapatan
KLASIFIKASI PENGAKUANKLASIFIKASI PENGAKUAN
PENDAPATANPENDAPATAN
BERDASARKAN SIFATBERDASARKAN SIFAT
TRANSAKSITRANSAKSI
PENGAKUANPENGAKUAN
PENDAPATANPENDAPATAN
TRANSAKSI PENJUALANTRANSAKSI PENJUALAN
PRODUKPRODUK
1. Pengakuan pendapatan pada saat penjualan
(penyerahan)
2. Pengakuan pendapatan sebelum
penyerahan
3. Pengakuan pendapatan setelah penyerahan
4. Pengakuan pendapatan untuk transaksi
penjualan khusus (konsinyasi)
PENGAKUANPENGAKUAN
PENDAPATAN PADA SAATPENDAPATAN PADA SAAT
PENJUALANPENJUALAN
(PENGIRIMAN)(PENGIRIMAN)
Pendapatan dari kegiatan pengolahan dan
penjualan produk umumnya di akui pada waktu
di jual (biasanya pada saat di kirimkan).
Kas (Piutang) xx
Pendapatan xx
PENGAKUANPENGAKUAN
PENDAPATAN SEBELUMPENDAPATAN SEBELUM
PENYERAHANPENYERAHAN
Untuk kasus tertentu, pendapatan dapat di akui :
Sebelum produksi
Pada saat selesai di produksi
Selama produksi
PENDAPATAN DIPENDAPATAN DI AKUIAKUI
SEBELUM PRODUKSISEBELUM PRODUKSI
Jika uang muka sebesar Rp 3.000.000 telah di terima dari
pembeli untuk kontrak pembelian mesin dengan harga yang
telah di sepakati sebesar Rp 10.000.000. Maka jurnal nya ???
Kas Rp 3.000.000
Uang muka penjualan Rp 3.000.000
Saat barang dikirim
Piutang Dagang Rp 7.000.000
Uang muka pembelian Rp 3.000.000
Pendapatan Rp 10.000.000
PADA SAATPADA SAAT
PENYELESAIANPENYELESAIAN
PRODUKSIPRODUKSI
Dalam kasus tertentu pendapatan di akui pada saat
selesai produksi, meskipun belum terjadi penjualan.
Example logam mulia atau produk – produk pertanian
dengan harga pasti. Pendapatan di akui pada saat
logam di tambang atau produk pertanian di panen
karena harga jual relatif pasti. Jika penjualan atau
penerimaan kas mendahului produksi dan
pengiriman, pendapatan dapat di akui saat di
peroleh dengan produksi dan pengiriman.
PENDAPATAN DIPENDAPATAN DI AKUIAKUI
SELAMA PRODUKSISELAMA PRODUKSI
Pada kasus kontrak jangka panjang seperti kontrak
pembangunan gedung, kontrak pembuatan kapal militer atau
komersial, dan kontrak eksplorasi biasanya memberikan hak
kepada penjual (pihak yang membuat) untuk menagih
pembayaran kepada pembeli pada setiap interval tertentu
sesuai dengan penyelesaian proyek. (PSAK 34 Pendapatan
Kontrak konstruksi).
Ada dua metode akuntansi :
1. Metode Persentase Penyelesaian
2. Metode Kontrak Selesai
METODE PERSENTASEMETODE PERSENTASE
PENYELESAIANPENYELESAIAN
Pendapatan dan laba kotor di akui pada setiap periode di
dasarkan kemajuan penyelesaian pembangunan, atau
persentase penyelesaian.
 Pendapatan kontrak di akui sebagai pendapatan
dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana
pekerjaan di lakukan.
 Biaya kontrak biasanya di akui sebagai beban
dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana
pekerjaan yang berhubungan di lakukan.
Lanjutan …Lanjutan …
Perusahaan menggunakan metode presentase penyelesaian
jika semua kondisi berikut terpenuhi.
Jumlah pendapatan kontrak dapat di ukur dengan andal
Ada kemungkinan manfaat ekonomis terkait kontrak masuk
ke perusahaan
Biaya kontrak sampai selesai dan tingkat penyelesaian pada
akhir periode pelaporan dapat di ukur dengan andal.
Biaya kontrak yang berasal dari kontrak dapat di identifikasi
dan di ukur dengan andal, sehingga biaya aktual kontrak
dapat di bandingkan dengan perkiraan awal.
EXAMPLE …EXAMPLE …
PT A memiliki kontrak yang di mulai pada bulan Juli 2014
untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp
9.000.000.000. Pekerjaan ini di harapkan selesai pada bulan
Oktober 2016, dengan taksiran biaya Rp 8.000.000.000. Pada
akhir tahun 2015, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp
8.100.000.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan
kontrak tersebut :
Keterangan 2004 2005 2006
Biaya s/d. tahun
Taksiran b.peny sisa kontrak
Tagihan Kontrak
Kas yang diterima
2.000.000.000
6.000.000.000
1.800.000.000
1.500.000.000
5.832.000.000
2.268.000.000
4.800.000.000
3.500.000.000
8.100.000.000
-
2.400.000.000
4.000.000.000
PERHITUNGANPERHITUNGAN
PERSENTASEPERSENTASE
PENYELESAIANPENYELESAIAN
2004 2005 2006
Harga Kontrak
Taksiran Biaya:
Biaya s/d. tahun
Taksiran biaya penyelesaian
Jumlah taksiran biaya
Taksiran Laba Kotor
Persentase penyelesaian
9.000.000.000
2.000.000.000
6.000.000.000
8.000.000.000
1.000.000.000
25%
9.000.000.000
5.832.000.000
2.268.000.000
8.100.000.000
900.000.000
72%
9.000.000.000
8.100.000.000
-
8.100.000.000
900.000.000
100%
** 2.000.000 / 8.000.000
Jurnal Tahun 2014 :
Konstruksi Dalam Proses 2.000.000.000
Bahan Baku, Kas 2.000.000.000
(mencatat biaya konstruksi)
Piutang Dagang 1.800.000.000
Penagihan KDP 1.800.000.000
(mencatat penagihan)
Kas 1.500.000.000
Piutang Dagang 1.500.000.000
(mencatat pelunasan piutang)
Konstruksi Dalam Proses 250.000
Biaya Konstruksi 2.000.000
Pendapatan Kontrak J.Panjang 2.250.000
(mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)
Jurnal Tahun 2015 :
Konstruksi Dalam Proses 3.832.000.000
Bahan Baku, Kas (5.832.000.000 – 2.000.000.000) 3.832.000.000
(mencatat biaya konstruksi)
Piutang Dagang 4.800.000.000
Penagihan KDP 4.800.000.000
(mencatat penagihan)
Kas 3.500.000.000
Piutang Dagang 3.500.000.000
(mencatat pelunasan piutang)
Konstruksi Dalam Proses 398.000
Biaya Konstruksi 3.832.000
Pendapatan Kontrak J.Panjang 4.230.000
(mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)
Jurnal Tahun 2016 :
Konstruksi Dalam Proses 2.268.000.000
Bahan Baku, Kas (8.100.000.000 – 5.832.000.000) 2.268.000.000
(mencatat biaya konstruksi)
Piutang Dagang 2.400.000.000
Penagihan KDP 2.400.000.000
(mencatat penagihan)
Kas 4.000.000.000
Piutang Dagang 4.000.000.000
(mencatat pelunasan piutang)
Jurnal Tahun 2016 :
Konstruksi Dalam Proses 252.000
Biaya Konstruksi 2.268.000
Pendapatan Kontrak J.Panjang 2.520.000
(mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)
Penagihan KDP 9.000.000.000
Konstruksi Dalam Proses 9.000.000.000
(mencatat penyelesaian kontrak)
PERHITUNGANPERHITUNGAN
TAKSIRAN PENDAPATANTAKSIRAN PENDAPATAN
Pendapatan di akui tahun 2014 2015 2016
2014 : 25% x 9.000.000.000 2.250.000
2015 : 72% x 9.000.000.000
Pendapatan tahun 2014
Pendapatan tahun 2015
6.480.000
(2.250.000)
4.230.000
2016 : 100% x 9.000.000.000
Pendapatan tahun 2014 & tahun 2015
Pendapatan tahun 2016
9.000.000
(6.480.000)
2.520.000
PERHITUNGANPERHITUNGAN
TAKSIRAN LABATAKSIRAN LABA
KOTORKOTOR
2014 : 25% X Rp
1.000.000.000
Rp250.000
2015 : 72% x Rp 900.000.000
Laba kotor di akui tahun 2014
Laba tahun 2015
Rp648.000
(250.000)
Rp398.000
2016 : 100% x Rp 900.000.000
Laba tahun 2014 & 2015
Laba tahun 2016
Rp900.000
(648.000)
Rp252.000
KONSTRUKSI DALAMKONSTRUKSI DALAM
PROSESPROSES
2014
2014
2015
2015
2016
2016
Bi. Kontruksi
Laba Kotor
Bi. Kontruksi
Laba Kotor
Bi. Kontruksi
Laba Kotor
2.000.000.000
250.000.000
3.832.000.000
398.000.000
2.268.000.000
252.000.000
2016 Untuk
Menutup
Proyek
Yang
Sudah Di
Selesaikan
9.000.000.000
TOTAL 9.000.000.000 TOTAL 9.000.000.000
2004 2005 2006
Laporan Laba-Rugi:
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang
Biaya Konstruksi
Laba Kotor
Rp2.250.000
2.000.000
Rp 250.000
Rp4.230.000
3.832.000
Rp 298.000
Rp2.520.000
2.268.000
Rp 252.000
Neraca per 31/12:
Aktiva Lancar:
Piutang Dagang
KDP Rp2.250.000
Penagihan KDP 1.800.000
Biaya dan Laba Diakui
Kewajiban Lancar:
Penagihan (6.600.000) dan Laba
Diakui (6.480.000)
Rp300.000
Rp450.000
Rp1.600.000
Rp 120.000
Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba
kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya
melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan
biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah
bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada
periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi
Perusahaan mengakui pendapatan dan laba kotor hanya
pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah di
selesaikan.
Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi biaya
kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu
melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, biaya,
dan laba kotor.
METODE KONTRAKMETODE KONTRAK
SELESAISELESAI
Jurnal Tahun 2014 :
Konstruksi Dalam Proses 2.000.000.000
Bahan Baku, Kas 2.000.000.000
(mencatat biaya konstruksi)
Piutang Dagang 1.800.000.000
Penagihan KDP 1.800.000.000
(mencatat penagihan)
Kas 1.500.000.000
Piutang Dagang 1.500.000.000
(mencatat pelunasan piutang)
EXAMPLE …EXAMPLE …
Jurnal Tahun 2015 :
Konstruksi Dalam Proses 3.832.000.000
Bahan Baku, Kas 3.832.000.000
(mencatat biaya konstruksi)
Piutang Dagang 4.800.000.000
Penagihan KDP 4.800.000.000
(mencatat penagihan)
Kas 3.500.000.000
Piutang Dagang 3.500.000.000
(mencatat pelunasan piutang)
Lanjutan …Lanjutan …
Jurnal Tahun 2016 :
Konstruksi Dalam Proses 2.268.000.000
Bahan Baku, Kas 2.268.000.000
(mencatat biaya konstruksi)
Piutang Dagang 2.400.000.000
Penagihan KDP 2.400.000.000
(mencatat penagihan)
Kas 4.000.000.000
Piutang Dagang 4.000.000.000
(mencatat pelunasan piutang)
Lanjutan …Lanjutan …
Jurnal Tahun 2016 :
Biaya Konstruksi 8.100.000.000
Konstruksi Dalam Proses 8.100.000.000
Penagihan KDP 9.000.000.000
Pendapatan dari KJP 9.000.000.000
Lanjutan …Lanjutan …
2004 2005 2006
Laporan Laba-Rugi:
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang
Biaya Konstruksi
Laba Kotor
Rp9.000.000
9. 100.000
Rp 900.000
Neraca per 31/12:
Aktiva Lancar:
Piutang Dagang
KDP Rp2.000.000
Penagihan KDP 1.800.000
Biaya dan Laba Diakui
Kewajiban Lancar:
Penagihan (6.600.000) dan Laba
Diakui (5.832.000)
Rp300.000
Rp200.000
Rp1.600.000
Rp 758.000
Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak
konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun.
Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui
sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya.
KERUGIAN KONTRAKKERUGIAN KONTRAK
JANGKA PANJANGJANGKA PANJANG
1. Kerugian di suatu periode di dalam kontrak yang
menguntungkan
 Hanya di metode presentase penyelesaian, peningkatan
biaya yang di perkirakan memerlukan penyesuaian laba
kotor yang di akui periode sebelumnya pada periode
sekarang.
1. Kerugian pada kontrak yang merugikan
 Terdapat di kedua metode, perusahaan harus mengakui
keseluruhan perkiraan kerugian pada periode sekarang.
PENGAKUANPENGAKUAN
PENDAPATAN SETELAHPENDAPATAN SETELAH
PENGIRIMANPENGIRIMAN
Untuk kasus tertentu, pengumpulan harga jual
tidak terjamin secara layak dan pengakuan
pendapatannya di tunda.
Ada dua metode yang umum di gunakan untuk
menunda pengakuan pendapatan sampai dengan
kas di terima adalah installment method atau
cost recovery method.
METODE ANGSURANMETODE ANGSURAN
(INSTALLMENT METHOD)(INSTALLMENT METHOD)
Metode angsuran menekankan pada
pengumpulan dari pada penjualan sehingga laba
di akui pada periode pengumpulan bukan pada
periode penjualan.
Dasar akuntansi penjualan angsuran di benarkan
apabila tidak ada dasar yang layak untuk
menaksir tingkat kolektibilitas, pendapatan tidak
di akui sampai dengan kas di terima.
EXAMPLE …EXAMPLE …
Lanjutan …Lanjutan …
1989
Piutang Angsuran 200.000
Penjualan Angsuran 200.000
(untuk mencatat penjualan angsuran tahun 1989)
Kas 60.000
Piutang angsuran 60.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Biaya atas penjualan angsuran 150.000
Persediaan barang 150.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual atas penjualan
angsuran tahun 1989)
Lanjutan …Lanjutan …
Penjualan angsuran 200.000
Biaya atas penjualan angsuran 150.000
Laba kotor di tangguhkan 50.000
(untuk menutup penjualan angsuran dan biaya atas penjualan angsuran
selama satu tahun)
Laba kotor di tangguhkan 15.000
Laba kotor di realisasi dari penjualan angsuran 15.000
(untuk memindahkan laba kotor ditangguh yg di realisasi dengan
penerimaan kas : Rp 60.000 x 25%)
Laba kotor di realisasi dari penjualan angsuran 15.000
Ikhtisar rugi – laba 15.000
(untuk menutup laba yang di realisasi dengan penerimaan kas)
Lanjutan …Lanjutan …
1989
Tingkat laba kotor tahun ini 25%
Kas yang diterima dari penjualan tahun ini 60.000
Laba kotor yang direalisasi (Rp60.000 x 25%) 15.000
Laba kotor yang ditangguhkan 35.000
(Rp50.000 - Rp 15.000)
Lanjutan …Lanjutan …
1990
Piutang Angsuran 250.000
Penjualan Angsuran 250.000
(untuk mencatat penjualan angsuran)
Kas 200.000
Piutang Angsuran, 1989 100.000
Piutang Angsuran, 1990 100.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Biaya atas Penjualan Angsuran 190.000
Persediaan Barang 190.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual atas penjualan
angsuran)
Lanjutan …Lanjutan …
Penjualan Angsuran 250.000
Biaya atas Penjualan Angsura 190.000
Laba Kotor Ditangguhkan, 1990 60.000
(untuk menutup penjualan angsuran dan biaya atas penjualan angsuran
tahun ini)
Laba Kotor Ditangguhkan, 1989 25.000
Laba Kotor Ditangguhkan, 1990 24.000
Laba Kotor Direalisasi dari Penjualan Angsuran 49.000
(untuk menghapus laba kotor di tunda untuk laba yang telah di realisasi
dari penerimaan kas)
Laba Kotor Direalisasi dari Penjualan Angsuran 49.000
Ikhtisar rugi – laba 49.000
(untuk menutup laba yang di realisasi dengan pengumpulan kas)
Lanjutan …Lanjutan …
1990
Penjualan tahun ini
Tingkat laba kotor 24%
Kas yang di terima dari penjualan tahun ini 100.000
Laba kotor yang di realisasi (24% x Rp l00.000) 24.000
Laba kotor yang di tangguhkan (Rp 60.000 – Rp 24.000) 26.000
Penjualan tahun sebelumnya
Tingkat laba kotor 1989 25%
Kas yang di terima dari penjualan tahun 1989 100.000
Laba kotor yang di realisasi pada tahun 1990
dari penjualan 1989 (25% x l00.000) 25.000
Laba kotor yang di realisasi tahun 1990
Realisasi atas penerimaan dari penjualan tahun 1989 25.000
Realisasi atas penerimaan dari penjualan tahun 1990 24.000
Jumlah 49.000
METODE PENUTUPANMETODE PENUTUPAN
BIAYA (COST RECOVERYBIAYA (COST RECOVERY
METHOD)METHOD)
Dalam metode penutupan biaya tidak ada laba yang di
akui sebelum penerimaan kas dari pembeli melebihi
harga pokok barang yang terjual. Setelah semua biaya
tertutup, setiap tambahan penerimaan kas di akui
sebagai laba.
Metode ini di gunakan karena tidak dapat di peroleh
dasar yang layak untuk menaksir kolektibilitasnya.
Dengan kata lain, metode tersebut di gunakan
apabila ada ketidakpastian yang tinggi mengenai
kolektibilitas piutang.
EXAMPLE …EXAMPLE …
Pada awal tahun 1986 PT A menjual persediaan dengan biaya
Rp 25.000 kepada PT B dengan harga Rp 36.000 dengan
pembayaran sebagai berikut :
Apabila metode penutupan biaya di gunakan dan pembayaran
sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan, penerimaan kas,
pendapatan, biaya, dan laba kotor di akui sebagai berikut :
Lanjutan …Lanjutan …
Maka jurnal nya !!!
Lanjutan …Lanjutan …
1986
Pada saat penjualan
Piutang Angsuran (D) 36.000
Penjualan Angsuran (K) 36.000
(untuk mencatat hasil penjualan angsuran)
Biaya Barang yang Terjual (D) 25.000
Persediaan Barang (K) 25.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual)
Kas (D) 18.000
Piutang Angsuran (K) 18.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Lanjutan …Lanjutan …
Pada akhir tahun
Penjualan 36.000
Biaya Barang yang Terjual 25.000
Laba Kotor Ditangguhkan 11.000
(untuk menutup penjualan dan biaya barang yang terjual serta
mencatat laba kotor yang di tangguhkan)
Pada tahun 1987 dan 1988, laba kotor di tangguhkan akan di
realisasi setelah penerimaan kas melebihi jumlah biaya dengan
jurnal sebagai berikut :
Lanjutan …Lanjutan …
1987
Kas (D) 12.000
Piutang Angsuran (K) 12.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Laba kotor di tangguhkan (D) 5.000
Laba kotor di realisasi (K) 5.000
(untuk mengetahui laba kotor karena penerimaan kas pada tahun 1987
telah melebihi biaya)
Lanjutan …Lanjutan …
1988
Kas (D) 6.000
Piutang Angsuran (K) 6.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Laba kotor di tangguhkan (D) 6.000
Laba kotor di realisasi (K) 6.000
(untuk mengetahui laba kotor karena kas pada tahun 1988)

More Related Content

What's hot

Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureWahyu Hidayat
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9Ica Shakilah
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanDina Nurmariyani
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasrizky nurul chasanah
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAMahyuni Bjm
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSujatmiko Wibowo
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakansulkhi
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanRachma Novriesya
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 

What's hot (20)

Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakan
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 

Similar to Pengakuan Pendapatan

Contoh Siklus
Contoh SiklusContoh Siklus
Contoh Siklusiraf50
 
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptxAkuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptxediwicaksono1
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modaldianpipit
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Restu Pamungkas
 
Konsep Akuntansi
Konsep AkuntansiKonsep Akuntansi
Konsep Akuntansiiraf50
 
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2AryaMahardhika3
 
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdfANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdfMonikahandayani6
 
JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...
JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...
JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...Riki Ardoni
 
Bab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraan
Bab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraanBab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraan
Bab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraanFajar Sandy
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanjoni_aprilyanto
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgetingAlawiyahAshari
 
Analyzing Project Cash Flows/abshor.marantika/Riswanty Rayhan Wizdhani/3-04
Analyzing Project Cash Flows/abshor.marantika/Riswanty Rayhan Wizdhani/3-04Analyzing Project Cash Flows/abshor.marantika/Riswanty Rayhan Wizdhani/3-04
Analyzing Project Cash Flows/abshor.marantika/Riswanty Rayhan Wizdhani/3-04rantiwizdhani
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 

Similar to Pengakuan Pendapatan (20)

Fredi hutasoit
Fredi hutasoitFredi hutasoit
Fredi hutasoit
 
Contoh Siklus
Contoh SiklusContoh Siklus
Contoh Siklus
 
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptxAkuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Cash Budget
Cash BudgetCash Budget
Cash Budget
 
Praktek
PraktekPraktek
Praktek
 
3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
 
Materi BOP.pptx
Materi BOP.pptxMateri BOP.pptx
Materi BOP.pptx
 
Konsep Akuntansi
Konsep AkuntansiKonsep Akuntansi
Konsep Akuntansi
 
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
 
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdfANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
 
JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...
JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...
JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...
 
Bab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraan
Bab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraanBab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraan
Bab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraan
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
 
5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgeting
 
Analyzing Project Cash Flows/abshor.marantika/Riswanty Rayhan Wizdhani/3-04
Analyzing Project Cash Flows/abshor.marantika/Riswanty Rayhan Wizdhani/3-04Analyzing Project Cash Flows/abshor.marantika/Riswanty Rayhan Wizdhani/3-04
Analyzing Project Cash Flows/abshor.marantika/Riswanty Rayhan Wizdhani/3-04
 
prinsip akuntansi
prinsip akuntansiprinsip akuntansi
prinsip akuntansi
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 

More from DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO (20)

Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Akuntansi Manufaktur
Akuntansi ManufakturAkuntansi Manufaktur
Akuntansi Manufaktur
 
Kewajiban lancar dan penggajian
Kewajiban lancar dan penggajianKewajiban lancar dan penggajian
Kewajiban lancar dan penggajian
 
Akl kompensasi manajemen
Akl   kompensasi manajemenAkl   kompensasi manajemen
Akl kompensasi manajemen
 
Materi aktiva tetap
Materi aktiva tetapMateri aktiva tetap
Materi aktiva tetap
 
Kas
KasKas
Kas
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Selisih kas
Selisih kasSelisih kas
Selisih kas
 
Kas kecil
Kas kecilKas kecil
Kas kecil
 
Perhitungan Persediaan
Perhitungan PersediaanPerhitungan Persediaan
Perhitungan Persediaan
 
Pembubaran Firma
Pembubaran FirmaPembubaran Firma
Pembubaran Firma
 
Likuidasi firma
Likuidasi firmaLikuidasi firma
Likuidasi firma
 
Penjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasiPenjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasi
 
Persekutuan Firma
Persekutuan Firma  Persekutuan Firma
Persekutuan Firma
 
Aktiva Tak Berwujud
Aktiva Tak BerwujudAktiva Tak Berwujud
Aktiva Tak Berwujud
 
Anggaran perusahaan
Anggaran perusahaanAnggaran perusahaan
Anggaran perusahaan
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan KonsolidasiLaporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
 
Joint Ventures
Joint VenturesJoint Ventures
Joint Ventures
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
Persediaan
 

Recently uploaded

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 

Pengakuan Pendapatan

  • 1. PENGAKUANPENGAKUAN PENDAPATANPENDAPATAN SEKOLAH TINGGI ILMUSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMIEKONOMI TUAH NEGERITUAH NEGERI
  • 2. DEFINISIDEFINISI PSAK 23 : Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi : 1. Penjualan barang 2. Penjualan jasa dan 3. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak – pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen.
  • 3. Lanjutan …Lanjutan … Prinsip Pengakuan Pendapatan : Pendapatan harus di akui ketika 1.Telah di realisasi : barang atau jasa telah di tukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas (Piutang) 2.Telah di peroleh: secara subtansial telah menyelesaikan apa yang seharusnya di kerjakan, atau jika proses perolehan telah selesai atau hampir selesai
  • 4. Penjualan Dari Persediaan Penjualan Dari Persediaan Tipe Transaksi Pemberian Jasa Pemberian Jasa Memperbolehkan Penggunaan Aktiva Memperbolehkan Penggunaan Aktiva Penjualan Aset Selain Dari Persediaan Penjualan Aset Selain Dari Persediaan Tanggal Penjualan Jasa Telah Di Lakukan Dan Dapat Di Tagih Seiring Waktu Atau Saat Aset Di Gunakan Tanggal Penjualan Atau Pertukaran Keuntungan Atau Kerugian Pelepasan Aset Pendapatan Dari Bunga , Sewa, Dan Royalti Pendapatan Dari Jasa Pendapatan Dari Penjualan Deskripsi Pendapatan Waktu Pengakuan Pendapatan KLASIFIKASI PENGAKUANKLASIFIKASI PENGAKUAN PENDAPATANPENDAPATAN BERDASARKAN SIFATBERDASARKAN SIFAT TRANSAKSITRANSAKSI
  • 5. PENGAKUANPENGAKUAN PENDAPATANPENDAPATAN TRANSAKSI PENJUALANTRANSAKSI PENJUALAN PRODUKPRODUK 1. Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan) 2. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan 3. Pengakuan pendapatan setelah penyerahan 4. Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khusus (konsinyasi)
  • 6. PENGAKUANPENGAKUAN PENDAPATAN PADA SAATPENDAPATAN PADA SAAT PENJUALANPENJUALAN (PENGIRIMAN)(PENGIRIMAN) Pendapatan dari kegiatan pengolahan dan penjualan produk umumnya di akui pada waktu di jual (biasanya pada saat di kirimkan). Kas (Piutang) xx Pendapatan xx
  • 7. PENGAKUANPENGAKUAN PENDAPATAN SEBELUMPENDAPATAN SEBELUM PENYERAHANPENYERAHAN Untuk kasus tertentu, pendapatan dapat di akui : Sebelum produksi Pada saat selesai di produksi Selama produksi
  • 8. PENDAPATAN DIPENDAPATAN DI AKUIAKUI SEBELUM PRODUKSISEBELUM PRODUKSI Jika uang muka sebesar Rp 3.000.000 telah di terima dari pembeli untuk kontrak pembelian mesin dengan harga yang telah di sepakati sebesar Rp 10.000.000. Maka jurnal nya ??? Kas Rp 3.000.000 Uang muka penjualan Rp 3.000.000 Saat barang dikirim Piutang Dagang Rp 7.000.000 Uang muka pembelian Rp 3.000.000 Pendapatan Rp 10.000.000
  • 9. PADA SAATPADA SAAT PENYELESAIANPENYELESAIAN PRODUKSIPRODUKSI Dalam kasus tertentu pendapatan di akui pada saat selesai produksi, meskipun belum terjadi penjualan. Example logam mulia atau produk – produk pertanian dengan harga pasti. Pendapatan di akui pada saat logam di tambang atau produk pertanian di panen karena harga jual relatif pasti. Jika penjualan atau penerimaan kas mendahului produksi dan pengiriman, pendapatan dapat di akui saat di peroleh dengan produksi dan pengiriman.
  • 10. PENDAPATAN DIPENDAPATAN DI AKUIAKUI SELAMA PRODUKSISELAMA PRODUKSI Pada kasus kontrak jangka panjang seperti kontrak pembangunan gedung, kontrak pembuatan kapal militer atau komersial, dan kontrak eksplorasi biasanya memberikan hak kepada penjual (pihak yang membuat) untuk menagih pembayaran kepada pembeli pada setiap interval tertentu sesuai dengan penyelesaian proyek. (PSAK 34 Pendapatan Kontrak konstruksi). Ada dua metode akuntansi : 1. Metode Persentase Penyelesaian 2. Metode Kontrak Selesai
  • 11. METODE PERSENTASEMETODE PERSENTASE PENYELESAIANPENYELESAIAN Pendapatan dan laba kotor di akui pada setiap periode di dasarkan kemajuan penyelesaian pembangunan, atau persentase penyelesaian.  Pendapatan kontrak di akui sebagai pendapatan dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan di lakukan.  Biaya kontrak biasanya di akui sebagai beban dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan yang berhubungan di lakukan.
  • 12. Lanjutan …Lanjutan … Perusahaan menggunakan metode presentase penyelesaian jika semua kondisi berikut terpenuhi. Jumlah pendapatan kontrak dapat di ukur dengan andal Ada kemungkinan manfaat ekonomis terkait kontrak masuk ke perusahaan Biaya kontrak sampai selesai dan tingkat penyelesaian pada akhir periode pelaporan dapat di ukur dengan andal. Biaya kontrak yang berasal dari kontrak dapat di identifikasi dan di ukur dengan andal, sehingga biaya aktual kontrak dapat di bandingkan dengan perkiraan awal.
  • 13. EXAMPLE …EXAMPLE … PT A memiliki kontrak yang di mulai pada bulan Juli 2014 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp 9.000.000.000. Pekerjaan ini di harapkan selesai pada bulan Oktober 2016, dengan taksiran biaya Rp 8.000.000.000. Pada akhir tahun 2015, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp 8.100.000.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut : Keterangan 2004 2005 2006 Biaya s/d. tahun Taksiran b.peny sisa kontrak Tagihan Kontrak Kas yang diterima 2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 5.832.000.000 2.268.000.000 4.800.000.000 3.500.000.000 8.100.000.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000
  • 14. PERHITUNGANPERHITUNGAN PERSENTASEPERSENTASE PENYELESAIANPENYELESAIAN 2004 2005 2006 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian 9.000.000.000 2.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 1.000.000.000 25% 9.000.000.000 5.832.000.000 2.268.000.000 8.100.000.000 900.000.000 72% 9.000.000.000 8.100.000.000 - 8.100.000.000 900.000.000 100% ** 2.000.000 / 8.000.000
  • 15. Jurnal Tahun 2014 : Konstruksi Dalam Proses 2.000.000.000 Bahan Baku, Kas 2.000.000.000 (mencatat biaya konstruksi) Piutang Dagang 1.800.000.000 Penagihan KDP 1.800.000.000 (mencatat penagihan) Kas 1.500.000.000 Piutang Dagang 1.500.000.000 (mencatat pelunasan piutang) Konstruksi Dalam Proses 250.000 Biaya Konstruksi 2.000.000 Pendapatan Kontrak J.Panjang 2.250.000 (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)
  • 16. Jurnal Tahun 2015 : Konstruksi Dalam Proses 3.832.000.000 Bahan Baku, Kas (5.832.000.000 – 2.000.000.000) 3.832.000.000 (mencatat biaya konstruksi) Piutang Dagang 4.800.000.000 Penagihan KDP 4.800.000.000 (mencatat penagihan) Kas 3.500.000.000 Piutang Dagang 3.500.000.000 (mencatat pelunasan piutang) Konstruksi Dalam Proses 398.000 Biaya Konstruksi 3.832.000 Pendapatan Kontrak J.Panjang 4.230.000 (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)
  • 17. Jurnal Tahun 2016 : Konstruksi Dalam Proses 2.268.000.000 Bahan Baku, Kas (8.100.000.000 – 5.832.000.000) 2.268.000.000 (mencatat biaya konstruksi) Piutang Dagang 2.400.000.000 Penagihan KDP 2.400.000.000 (mencatat penagihan) Kas 4.000.000.000 Piutang Dagang 4.000.000.000 (mencatat pelunasan piutang)
  • 18. Jurnal Tahun 2016 : Konstruksi Dalam Proses 252.000 Biaya Konstruksi 2.268.000 Pendapatan Kontrak J.Panjang 2.520.000 (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor) Penagihan KDP 9.000.000.000 Konstruksi Dalam Proses 9.000.000.000 (mencatat penyelesaian kontrak)
  • 19. PERHITUNGANPERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATANTAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan di akui tahun 2014 2015 2016 2014 : 25% x 9.000.000.000 2.250.000 2015 : 72% x 9.000.000.000 Pendapatan tahun 2014 Pendapatan tahun 2015 6.480.000 (2.250.000) 4.230.000 2016 : 100% x 9.000.000.000 Pendapatan tahun 2014 & tahun 2015 Pendapatan tahun 2016 9.000.000 (6.480.000) 2.520.000
  • 20. PERHITUNGANPERHITUNGAN TAKSIRAN LABATAKSIRAN LABA KOTORKOTOR 2014 : 25% X Rp 1.000.000.000 Rp250.000 2015 : 72% x Rp 900.000.000 Laba kotor di akui tahun 2014 Laba tahun 2015 Rp648.000 (250.000) Rp398.000 2016 : 100% x Rp 900.000.000 Laba tahun 2014 & 2015 Laba tahun 2016 Rp900.000 (648.000) Rp252.000
  • 21. KONSTRUKSI DALAMKONSTRUKSI DALAM PROSESPROSES 2014 2014 2015 2015 2016 2016 Bi. Kontruksi Laba Kotor Bi. Kontruksi Laba Kotor Bi. Kontruksi Laba Kotor 2.000.000.000 250.000.000 3.832.000.000 398.000.000 2.268.000.000 252.000.000 2016 Untuk Menutup Proyek Yang Sudah Di Selesaikan 9.000.000.000 TOTAL 9.000.000.000 TOTAL 9.000.000.000
  • 22. 2004 2005 2006 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp2.250.000 2.000.000 Rp 250.000 Rp4.230.000 3.832.000 Rp 298.000 Rp2.520.000 2.268.000 Rp 252.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang KDP Rp2.250.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) dan Laba Diakui (6.480.000) Rp300.000 Rp450.000 Rp1.600.000 Rp 120.000 Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi
  • 23. Perusahaan mengakui pendapatan dan laba kotor hanya pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah di selesaikan. Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi biaya kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, biaya, dan laba kotor. METODE KONTRAKMETODE KONTRAK SELESAISELESAI
  • 24. Jurnal Tahun 2014 : Konstruksi Dalam Proses 2.000.000.000 Bahan Baku, Kas 2.000.000.000 (mencatat biaya konstruksi) Piutang Dagang 1.800.000.000 Penagihan KDP 1.800.000.000 (mencatat penagihan) Kas 1.500.000.000 Piutang Dagang 1.500.000.000 (mencatat pelunasan piutang) EXAMPLE …EXAMPLE …
  • 25. Jurnal Tahun 2015 : Konstruksi Dalam Proses 3.832.000.000 Bahan Baku, Kas 3.832.000.000 (mencatat biaya konstruksi) Piutang Dagang 4.800.000.000 Penagihan KDP 4.800.000.000 (mencatat penagihan) Kas 3.500.000.000 Piutang Dagang 3.500.000.000 (mencatat pelunasan piutang) Lanjutan …Lanjutan …
  • 26. Jurnal Tahun 2016 : Konstruksi Dalam Proses 2.268.000.000 Bahan Baku, Kas 2.268.000.000 (mencatat biaya konstruksi) Piutang Dagang 2.400.000.000 Penagihan KDP 2.400.000.000 (mencatat penagihan) Kas 4.000.000.000 Piutang Dagang 4.000.000.000 (mencatat pelunasan piutang) Lanjutan …Lanjutan …
  • 27. Jurnal Tahun 2016 : Biaya Konstruksi 8.100.000.000 Konstruksi Dalam Proses 8.100.000.000 Penagihan KDP 9.000.000.000 Pendapatan dari KJP 9.000.000.000 Lanjutan …Lanjutan …
  • 28. 2004 2005 2006 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp9.000.000 9. 100.000 Rp 900.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang KDP Rp2.000.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) dan Laba Diakui (5.832.000) Rp300.000 Rp200.000 Rp1.600.000 Rp 758.000 Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya.
  • 29. KERUGIAN KONTRAKKERUGIAN KONTRAK JANGKA PANJANGJANGKA PANJANG 1. Kerugian di suatu periode di dalam kontrak yang menguntungkan  Hanya di metode presentase penyelesaian, peningkatan biaya yang di perkirakan memerlukan penyesuaian laba kotor yang di akui periode sebelumnya pada periode sekarang. 1. Kerugian pada kontrak yang merugikan  Terdapat di kedua metode, perusahaan harus mengakui keseluruhan perkiraan kerugian pada periode sekarang.
  • 30. PENGAKUANPENGAKUAN PENDAPATAN SETELAHPENDAPATAN SETELAH PENGIRIMANPENGIRIMAN Untuk kasus tertentu, pengumpulan harga jual tidak terjamin secara layak dan pengakuan pendapatannya di tunda. Ada dua metode yang umum di gunakan untuk menunda pengakuan pendapatan sampai dengan kas di terima adalah installment method atau cost recovery method.
  • 31. METODE ANGSURANMETODE ANGSURAN (INSTALLMENT METHOD)(INSTALLMENT METHOD) Metode angsuran menekankan pada pengumpulan dari pada penjualan sehingga laba di akui pada periode pengumpulan bukan pada periode penjualan. Dasar akuntansi penjualan angsuran di benarkan apabila tidak ada dasar yang layak untuk menaksir tingkat kolektibilitas, pendapatan tidak di akui sampai dengan kas di terima.
  • 33. Lanjutan …Lanjutan … 1989 Piutang Angsuran 200.000 Penjualan Angsuran 200.000 (untuk mencatat penjualan angsuran tahun 1989) Kas 60.000 Piutang angsuran 60.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran) Biaya atas penjualan angsuran 150.000 Persediaan barang 150.000 (untuk mencatat biaya barang yang terjual atas penjualan angsuran tahun 1989)
  • 34. Lanjutan …Lanjutan … Penjualan angsuran 200.000 Biaya atas penjualan angsuran 150.000 Laba kotor di tangguhkan 50.000 (untuk menutup penjualan angsuran dan biaya atas penjualan angsuran selama satu tahun) Laba kotor di tangguhkan 15.000 Laba kotor di realisasi dari penjualan angsuran 15.000 (untuk memindahkan laba kotor ditangguh yg di realisasi dengan penerimaan kas : Rp 60.000 x 25%) Laba kotor di realisasi dari penjualan angsuran 15.000 Ikhtisar rugi – laba 15.000 (untuk menutup laba yang di realisasi dengan penerimaan kas)
  • 35. Lanjutan …Lanjutan … 1989 Tingkat laba kotor tahun ini 25% Kas yang diterima dari penjualan tahun ini 60.000 Laba kotor yang direalisasi (Rp60.000 x 25%) 15.000 Laba kotor yang ditangguhkan 35.000 (Rp50.000 - Rp 15.000)
  • 36. Lanjutan …Lanjutan … 1990 Piutang Angsuran 250.000 Penjualan Angsuran 250.000 (untuk mencatat penjualan angsuran) Kas 200.000 Piutang Angsuran, 1989 100.000 Piutang Angsuran, 1990 100.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran) Biaya atas Penjualan Angsuran 190.000 Persediaan Barang 190.000 (untuk mencatat biaya barang yang terjual atas penjualan angsuran)
  • 37. Lanjutan …Lanjutan … Penjualan Angsuran 250.000 Biaya atas Penjualan Angsura 190.000 Laba Kotor Ditangguhkan, 1990 60.000 (untuk menutup penjualan angsuran dan biaya atas penjualan angsuran tahun ini) Laba Kotor Ditangguhkan, 1989 25.000 Laba Kotor Ditangguhkan, 1990 24.000 Laba Kotor Direalisasi dari Penjualan Angsuran 49.000 (untuk menghapus laba kotor di tunda untuk laba yang telah di realisasi dari penerimaan kas) Laba Kotor Direalisasi dari Penjualan Angsuran 49.000 Ikhtisar rugi – laba 49.000 (untuk menutup laba yang di realisasi dengan pengumpulan kas)
  • 38. Lanjutan …Lanjutan … 1990 Penjualan tahun ini Tingkat laba kotor 24% Kas yang di terima dari penjualan tahun ini 100.000 Laba kotor yang di realisasi (24% x Rp l00.000) 24.000 Laba kotor yang di tangguhkan (Rp 60.000 – Rp 24.000) 26.000 Penjualan tahun sebelumnya Tingkat laba kotor 1989 25% Kas yang di terima dari penjualan tahun 1989 100.000 Laba kotor yang di realisasi pada tahun 1990 dari penjualan 1989 (25% x l00.000) 25.000 Laba kotor yang di realisasi tahun 1990 Realisasi atas penerimaan dari penjualan tahun 1989 25.000 Realisasi atas penerimaan dari penjualan tahun 1990 24.000 Jumlah 49.000
  • 39. METODE PENUTUPANMETODE PENUTUPAN BIAYA (COST RECOVERYBIAYA (COST RECOVERY METHOD)METHOD) Dalam metode penutupan biaya tidak ada laba yang di akui sebelum penerimaan kas dari pembeli melebihi harga pokok barang yang terjual. Setelah semua biaya tertutup, setiap tambahan penerimaan kas di akui sebagai laba. Metode ini di gunakan karena tidak dapat di peroleh dasar yang layak untuk menaksir kolektibilitasnya. Dengan kata lain, metode tersebut di gunakan apabila ada ketidakpastian yang tinggi mengenai kolektibilitas piutang.
  • 40. EXAMPLE …EXAMPLE … Pada awal tahun 1986 PT A menjual persediaan dengan biaya Rp 25.000 kepada PT B dengan harga Rp 36.000 dengan pembayaran sebagai berikut : Apabila metode penutupan biaya di gunakan dan pembayaran sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan, penerimaan kas, pendapatan, biaya, dan laba kotor di akui sebagai berikut :
  • 42. Lanjutan …Lanjutan … 1986 Pada saat penjualan Piutang Angsuran (D) 36.000 Penjualan Angsuran (K) 36.000 (untuk mencatat hasil penjualan angsuran) Biaya Barang yang Terjual (D) 25.000 Persediaan Barang (K) 25.000 (untuk mencatat biaya barang yang terjual) Kas (D) 18.000 Piutang Angsuran (K) 18.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
  • 43. Lanjutan …Lanjutan … Pada akhir tahun Penjualan 36.000 Biaya Barang yang Terjual 25.000 Laba Kotor Ditangguhkan 11.000 (untuk menutup penjualan dan biaya barang yang terjual serta mencatat laba kotor yang di tangguhkan) Pada tahun 1987 dan 1988, laba kotor di tangguhkan akan di realisasi setelah penerimaan kas melebihi jumlah biaya dengan jurnal sebagai berikut :
  • 44. Lanjutan …Lanjutan … 1987 Kas (D) 12.000 Piutang Angsuran (K) 12.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran) Laba kotor di tangguhkan (D) 5.000 Laba kotor di realisasi (K) 5.000 (untuk mengetahui laba kotor karena penerimaan kas pada tahun 1987 telah melebihi biaya)
  • 45. Lanjutan …Lanjutan … 1988 Kas (D) 6.000 Piutang Angsuran (K) 6.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran) Laba kotor di tangguhkan (D) 6.000 Laba kotor di realisasi (K) 6.000 (untuk mengetahui laba kotor karena kas pada tahun 1988)