SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
PENGAKUAN PENDAPATAN
FREDDY HUTASOIT
AKUNTANSI KEU.MENENGAH II
15634021
Pendapatan adalah aliran masuk (inflow) atau
kenaikan aktiva perusahaan lainnya atau pengurangan
kewajiban (atau kombinasi keduanya) akibat
pengiriman atau produksi barang,
pemberian/penyerahan jasa selama periode tertentu.
Prinsip :
Pendapatan harus diakui ketika
(1) telah direalisasi : barang atau jasa telah
ditukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas
(Piutang)
(2) telah diperoleh: secara subtansial telah
menyelesaikan apa yang seharusnya dikerjakan,
atau jika proses perolehan telah selesai atau
hampir selesai
Berdasarkan prinsip di atas, pedapatan dapat diakui:
• Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (pengiriman).
• Pengakuan pendapatan sebelum pengiriman.
• Pengakuan pendapatan setelah pengiriman.
1. PENGAKUAN PENDAPATAN PADA SAAT
PENJUALAN (PENGIRIMAN)
Pendapatan dari kegiatan pengolahan dan penjualan
produk umumnya diakui pada waktu dijual (biasanya pada
saat dikirimkan).
Jurnal : Kas (Piutang) xx
Pendapatan xx
2. PENGAKUAN PENDAPATAN SEBELUM
PENGIRIMAN
Untuk kasus tertentu, pendapatan dapat diakui:
• Sebelum produksi
• Pada saat selesai diproduksi
• Selama produksi.
Pendapatan diakui Sebelum produksi
Dalam jenis pengolahan tertentu, kontrak penjualan barang
mendahului pengiriman merupakan praktik umum, misalnya
kontrak pembelian mesin berat, barang-barang fashion dan
pakaian.
Sebagai contoh, jika uang muka sebesar Rp3.000.000 telah
diterima dari pembeli untuk kontrak pembelian mesin
dengan harga yang telah disepakati sebesar Rp 10.000.000.
Jurnal :
Kas Rp 3.000.000
Uang muka penjualan Rp 3.000.000
Saat barang dikirim
Piutang Dagang Rp 7.000.000
Uang muka pembelian 3.000.000
Pendapatan Rp 10.000.000
Pada Saat Penyelesaian Produksi
Dalam kasus tertentu pendapatan diakui pada saat selesai
produksi, meskipun belum terjadi penjualan. Contoh
situasi tersebut meliputi logam mulia atau produk-produk
pertanian dengan harga pasti. Pendapatan diakui pada
saat logam ditambang atau produk pertanian dipanen
karena harga jual relatif pasti. Jika penjualan atau
penerimaan kas mendahului produksi dan pengiriman,
pendapatan dapat diakui saat diperoleh dengan produksi
dan pengiriman.
Pendapatan Diakui Selama Produksi
Pada kasus kontrak jangka panjang seperti kontrak
pembangunan gedung, kotrak pembuatan kapal militer
atau komersial, dan kontrak eksplorasi biasanya
memberikan hak kepada penjual (pihak yang membuat)
untuk menagih pembayaran kepada pembeli pada setiap
interval tertentu sesuai dengan penyelesaian proyek.
(PSAK 34 : Pendapatan Kontrak konstruksi).
Ada dua metode akuntansi :
1. Metode Persentase Penyelesaian
2. Metode Kontrak Selesai
1. Metode Persentase Penyelesaian : Pendapatan dan
laba kotor diakui pada setiap periode didasarkan
kemajuan penyelesaian pembangunan, atau
persentase penyelesaian.
 Pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan
dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana
pekerjaan dilakukan.
 Biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam
laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan
yang berhubungan dilakukan.
Perusahaan menggunakan metode prosentase penyelesaian
jika semua kondisi berikut terpenuhi.
1. Jumlah pendapatan kontrak dapat diukur dengan andal
2. Ada kemungkinan manfaat ekonomis terkait kontrak
masuk ke perusahaan
3. Biaya kontrak sampai selesai dan tingkat penyelesaian
pada akhir periode pelaporan dapat diukur dengan
andal.
4. Biaya kontrak yang berasal dari kontrak dapat
diidentifikasi dan diukur dengan andal, sehingga biaya
aktual kontrak dapat dibandingkan dengan perkiraan
awal.
Perhitungan pendapatan yang diakui – prosentase
penyelesaian
Contoh: PT A memiliki kontrak membangun gedung senilai
Rp 800 juta dan perkiraan biaya Rp 700 juta. Kontrak dimulai
Juli 2012 dan selesai Agustus 2014. Data perkiraan biaya
sampai selesai adalah sbb :
keterangan 2012 2013 2014
Biaya yang dikeluarkan 315jt 568jt 710jt
Perkiraan biaya sampai
selesai
385jt 142jt -
Kemajuan tagihan 300jt 350jt 150jt
Kas terkoleksi 200jt 300jt 300jt
Perhitungan prosentase penyelesaian
2012 2013 2014
Harga kontrak Rp 800jt Rp 800jt Rp 800jt
(-) biaya dikeluarkan 315jt 568jt 710jt
(-) perkiraan biaya sampai selesai 385jt 142jt 0
Perkiraan total laba kotor Rp 100jt Rp 90jt Rp 90jt
Prosentase penyelesaian 45% 80% 100%
Prosentase penyelesaian, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun
(juta)
Sampai
periode
Diakui periode
sebelumnya
Diakui periode
sekarang
2012
Pendapatan (800jt x 45%) 360 0 360
Biaya 315 0 315
Laba kotor 45 0 45
2013
Pendapatan (800jt x 80%) 640 360 280
Biaya 568 315 253
Laba kotor 72 45 27
2014
Pendapatan (800jt x 100%) 800 640 160
Biaya 710 568 142
Laba kotor 90 72 18
PT A melakukan penjurnalan atas (1) biaya konstruksi, (2) kemajuan
penagihan (termin), (3) penagihan.
2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta)
Untuk mencatat biaya konstruksi:
Konstruksi dalam proses 315 253 142
Kas, utang, dsb 315 253 142
Untuk mencatat termin:
Piutang usaha 300 350 150
Penagihan konstruksi dalam proses 300 350 150
Untuk mencatat penagihan:
Kas 200 300 300
Piutang usaha 200 300 300
PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap
tahun dan mencatat penyelesaian dan persetujuan akhir kontrak.
2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta)
Untuk mengakui pendapatan dan
laba kotor
Konstruksi dalam Proses (laba
kotor) 45 27 18
Beban konstruksi 315 253 142
Pendapatan 360 280 160
Untuk mencatat penyelesaian
kontrak
Penagihan atas Konstruksi dalam
proses 800
Konstruksi dalam proses 800
Isi akun konstruksi dalam proses – metode prosentase
penyelesaian.
Konstruksi dalam proses
2012biaya konstruksi 31531/12/14 Untuk menutup
proyek selesai2012laba kotor diakui 45 800
2013biaya konstruksi 253
2013laba kotor diakui 27
2014biaya konstruksi 142
2014laba kotor diakui 18
Total 800 Total 800
Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian
Untuk menghindari double-counting akun persediaan, selama
kontrak PT A melaporkan selisih akun konstruksi dalam proses
dan akun penagihan konstruksi dalam proses di dalam laporan
posisi keuangan.
Jika selisih tersebut di posisi debit, maka dilaporkan sebagai
aset lancar.
Jika selisih tersebut di posisi kredit, maka dilaporkan sebagai
kewajiban lancar
Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian
Pendapatan kontrak diakui tahun 2012 Rp 360 juta
Penagihan tahun 2012 300 juta
Pendapatan belum tertagih Rp 60 juta
PT A melaporkan aset lancar dari selisih tersebut sebagai
kelebihan biaya dan laba diakui dari tagihan di laporan posisi
keuangan.
Berikut contoh penghitungan pada tahun 2012
2. Metode Kontrak Selesai : Pendapatan dan laba kotor
diakui hanya setelah suatu kontrak diselesaikan. Metode
kontrak selesai sering disebut juga metode Pemulihan
Biaya
Sampai
periode (juta)
Diakui periode
sebelumnya (juta)
Diakui periode
sekarang (juta)
2012
Pendapatan 315 0 315
Biaya 315 0 315
Laba kotor 0 0 0
2013
Pendapatan 568 315 253
Biaya 568 315 253
Laba kotor 0 0 0
2014
Pendapatan 800 568 232
Biaya 710 568 142
Laba kotor 90 0 90
Pemulihan Biaya, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun
2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta)
Untuk mengakui pendapatan dan
laba kotor
Beban konstruksi 315 253
Pendapatan 315 253
Konstruksi dalam Proses (laba
kotor) 90
Beban konstruksi 142
Pendapatan 232
Untuk mencatat penyelesaian
kontrak
Penagihan atas Konstruksi dalam
proses 800
Konstruksi dalam proses 800
PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun
dan mencatat penyelesaian dan persetujuan akhir kontrak.
Perbandingan laba kotor antara metode prosentase
penyelesaian dengan metode pemulihan biaya
Tahun Prosentase penyelesian Pemulihan biaya
2012 Rp 45 juta Rp 0
2013 27 juta 0
2014 18 juta 90 juta
Laporan Keuangan – Pemulihan Biaya
PT A
Laporan Laba-rugi (dalam juta) 2012 2013 2014
Pendapatan dari kontrak jangka
panjang 315 253 232
Biaya konstruksi 315 253 142
Laba kotor 0 0 90
Laporan Posisi Keuangan (dalam juta) 2012 2013 2014
Aset lancar
Persediaan
Konstruksi dalam proses 315
Dikurangi: Penagihan 300
Kelebihan biaya dan laba diakui dari
penagihan 15 0
Piutang 100* 150* 0
Kewajiban lancar
Penagihan 650
Dikurangi: Konstruksi dalam proses 568
Kelebihan penagihan dari biaya dan laba
diakui 82 0
3. PENGAKUAN PENDAPATAN SETELAH
PENGIRIMAN
Dalam kasus tertentu, pengumpulan harga jual tidak
terjamin secara layak dan pengakuan pendapatannya
ditunda. Ada dua metode yang umum digunakan untuk
menunda pengakuan pendapatan sampai dengan kas
diterima adalah installment method atau cost recovery
method.
Metode angsuran menekankan pada pengumpulan daripada
penjualan sehingga laba diakui pada periode pengumpulan
bukan pada periode penjualan. Dasar akuntansi penjualan
angsuran dibenarkan apabila tidak ada dasar yang layak
untuk menaksir tingkat kolektibilitas, pendapatan tidak diakui
sampai dengan kas diterima.
Metode Angsuran (installment method)
1989 1990 1991
Penjualan angsuran 200.000 250.000 240.000
Biaya atas penjualan angsuran 150.000 190.000 168.000
Laba Kotor 50.000 60.000 72.000
Tingkat laba kotor 0,25 0,24 0,30
Penerimaan kas
Penjualan 1989 60.000 100.000 40.000
Penjualan 1990 100.000 125.000
Penjualan 1991 80.000
1989
Piutang Angsuran, 1989 200.000
Penjualan Angsuran 200.000
(untuk mencatat penjualan angsuran tahun 1989)
Kas 60.000
Piutang Angsuran, 1989 60.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Biaya atas Pjln Angsuran 150.000
Persediaan Barang 150.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual atas penjualan
angsuran tahun 1989)
Penjualan Angsuran 200.000
Biaya atas Pjln. Angsuran 150.000
Laba Kotor Ditangguhkan, 1989 50.000
(untuk menutup penjualan angsuran dan biaya atas
penjualan angsuran selama satu tahun)
Laba Kotor Ditangguhkan, 1989 15.000
Laba Kotor Direalisasi dr pjln angs. 15.000
(untuk memindahkan laba kotor ditangguh yg direalisasi
dengan penerimaan kas : Rp 60.000 x 25%)
Laba Kotor Direalisasi dr Pjln Angs. 15.000
Ikhtisar Rugi-laba 15.000
(untuk menutup laba yang direalisasi dengan
penerimaan kas)
1989
Tingkat laba kotor tahun ini 25%
Kas yang diterima dari penjualan tahun ini 60.000
Laba kotor yang direalisasi (Rp60.000 x 25%) 15.000
Laba kotor yang ditangguhkan 35.000
(Rp50.000 - Rp 15.000)
1990
Piutang Angsuran, 1990 250.000
Penjualan Angsuran 250.000
(untuk mencatat penjualan angsuran)
Kas 200.000
Piutang Angsuran, 1989 100.000
Piutang Angsuran, 1990 100.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Biaya atas Penjualan Angsuran 190.000
Persediaan Barang 190.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual atas penjualan'angsuran)
Penjualan Angsuran 250.000
Biaya atas Penjualan Angsura 190.000
Laba Kotor Ditangguhkan, 1990 60.000
(untuk menutup penjualan angsuran dan biaya atas penjualan angsuran
tahun ini)
Laba Kotor Ditangguhkan, 1989 25.000
Laba Kotor Ditangguhkan, 1990 24.000
Laba Kotor Direalisasi dari Penjualan Angsuran 49.000
(untuk menghapus laba kotor ditunda untuk laba yang telah direalisasi
dari penerimaan kas)
Laba Kotor Direalisasi dari Penjualan Angsuran 49.000
Ikhtisar Rugi-laba 49.000
(untuk menutup laba yang direalisasi dengan pengumpulan kas)
1990
Penjualan tahun ini
Tingkat laba kotor 24%
Kas yang diterima dari penjualan tahun ini 100.000
Laba kotor yang direalisasi (24% x Rpl00.000) 24.000
Laba kotor yang ditangguhkan 26.000
(Rp60.000 - Rp24.000)
Penjualan tahun sebelumnya
Tingkat laba kotor—1989 25%
Kas yang diterima dari penjualan tahun 1989 100.000
Laba kotor yang direalisasi pada tahun 1990
dari penjualan 1989 (25% x l00.000) 25.000
Laba kotor yang direalisasi tahun 1990
Realisasi atas penerimaan dari penjualan tahun 1989 25.000
Realisasi atas penerimaan dari penjualan tahun 1990 24.000
Jumlah 49.000
Jurnal sama dengan tahun 1989
Perhitungan th 1991 sama dengan th 1990
Dalam metode penutupan biaya tidak ada laba yang diakui
sebelum penerimaan kas dari pembeli melebihi harga pokok
barang yang terjual. Setelah semua biaya tertutup, setiap
tambahan penerimaan kas diakui sebagai laba. Metode ini
digunakan karena tidak dapat diperoleh dasar yang layak
untuk menaksir kolektibilitasnya. Dengan kata lain, metode
tersebut digunakan apabila ada ketidakpastian yang tinggi
mengenai kolektibilitas piutang.
Metode Penutupan Biaya (Cost Recovery Method)
Contoh:
Pada awal tahun 1986 PT FM menjual persediaan dengan
biaya Rp25.000 kepada PT HC dengan harga Rp36.000
dengan pembayaran sebagai berikut:
1986 18.000
1987 12.000
1988 6.000
Apabila metode penutupan biaya digunakan dan
pembayaran sesuai dengan jadual yang telah ditentukan,
penerimaan kas, pendapatan, biaya, dan laba kotor diakui
sebagai berikut:
1986 1987 1988
Kas yang diterima 18.000 12.000 6.000
Pendapatan yang diakui 36.000 0 0
Biaya barang terjual 25.000 0 0
Laba Kotor ditangguhkan 11.000 11.000 6.000
Laba kkotor diakui 0 5.000 6.000
saldo laba kotor
ditangguhkan 11.000 6.000 0
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut pada tahun 1986
adalah sebagai berikut:
1986
Pada saat penjualan:
Piutang Angsuran 36.000
Penjualan Angsuran 36.000
(untuk mencatat hasil penjualan angsuran)
Biaya Barang yang Terjual 25.000
Persediaan Barang 25.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual)
Kas 18.000
Piutang Angsuran 18.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Pada akhir tahun:
Penjualan 36.000
Biaya Barang yang Terjual 25.000
Laba Kotor Ditangguhkan 11.000
(untuk menutup penjualan dan biaya barang yang terjual
serta mencatat laba kotor yang ditangguhkan)
Pada tahun 1987 dan 1988, laba kotor ditangguhkan akan direalisasi
setelah penerimaan kas melebihi jumlah biaya dengan jurnal sebagai
berikut:
1987
Kas 12.000
Piutang Angsuran 12.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Laba Kotor Ditangguhkan 5.000
Laba Kotor Direalisasi 5.000
(untuk mengakui laba kotor karena penerimaan kas pada tahun 1987
telah melebihi biaya)
1988
Kas 6.000
Piutang Angsuran 6.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Laba Kotor Ditangguhkan 6.000
Laba Kotor Direalisasi 6.000
(untuk mengakui laba kotor krn kas 1988)
 Kerugian di suatu periode di dalam kontrak yang
menguntungkan
► Hanya di metode prosentase penyelesaian,
peningkatan biaya yang diperkirakan memerlukan
penyesuaian laba kotor yang diakui periode
sebelumnya pada periode sekarang.
 Kerugian pada kontrak yang merugikan
► Terdapat di kedua metode, perusahaan harus
mengakui keseluruhan perkiraan kerugian pada
periode sekarang.
Kerugian untuk Kontrak Jangka Panjang
TAMBAHAN .................
Pada contoh soal sebelumnya, asumsikan PT A memperkirakan biaya
untuk menyelesaikan gedung pada tanggal 31 Desember 2013 adalah
Rp 221 juta instead of Rp 142 juta. PT A akan mengakui kerugian
sebagai berikut
Kerugian di suatu periode
Biaya yang telah dikeluarkan (31/12/13) Rp 568 juta
Perkiraan biaya penyelesaian (revisi) 221 juta
Perkiraan total biaya Rp 789 juta
Prosentase penyelesaian (568jt/789jt) 72%
Penerimaan diakui tahun 2013
(800jt x 72%) – 360 juta Rp 216 juta
Biaya diakui tahun 2013 253 juta
Kerugian diakui tahun 2013 Rp 37 juta
PT A akan mencatat kerugian pada periode 2013 sebagai berikut
Kerugian di suatu periode
Beban konstruksi 253 juta
Konstruksi dalam proses (kerugian) 37 juta
Pendapatan 216 juta

More Related Content

What's hot

Akuntansi internasional bab 3
Akuntansi internasional bab 3Akuntansi internasional bab 3
Akuntansi internasional bab 3
Lukman Ariansyah
 
Session 7 risk and return & portofolio
Session 7   risk and return & portofolioSession 7   risk and return & portofolio
Session 7 risk and return & portofolio
iyandri tiluk wahyono
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
PPA FEUI
 
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
AryaMahardhika3
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - IND
Maiya Maiya
 
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Sri Apriyanti Husain
 
SPT form induk 1771
SPT form induk 1771 SPT form induk 1771
SPT form induk 1771
Ukat Hidayat
 

What's hot (20)

Psak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilanPsak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilan
 
Sejarah perkembangan akuntansi di asia
Sejarah perkembangan akuntansi di asiaSejarah perkembangan akuntansi di asia
Sejarah perkembangan akuntansi di asia
 
Ppt perpajakan
Ppt perpajakanPpt perpajakan
Ppt perpajakan
 
Akuntansi internasional bab 3
Akuntansi internasional bab 3Akuntansi internasional bab 3
Akuntansi internasional bab 3
 
Session 7 risk and return & portofolio
Session 7   risk and return & portofolioSession 7   risk and return & portofolio
Session 7 risk and return & portofolio
 
AKL 2 Konsolidasi dengan metode ekuitas
AKL 2 Konsolidasi dengan metode ekuitasAKL 2 Konsolidasi dengan metode ekuitas
AKL 2 Konsolidasi dengan metode ekuitas
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Persekutuan likuidasi presentasi
Persekutuan likuidasi presentasiPersekutuan likuidasi presentasi
Persekutuan likuidasi presentasi
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - IND
 
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
Psak 26-biaya-pinjaman-ias-23-140212
 
Cash and receivables
Cash and receivablesCash and receivables
Cash and receivables
 
SPT form induk 1771
SPT form induk 1771 SPT form induk 1771
SPT form induk 1771
 
Siklus penggajian
Siklus penggajianSiklus penggajian
Siklus penggajian
 
Makalah akuntansi-komparatif-eropa
Makalah akuntansi-komparatif-eropaMakalah akuntansi-komparatif-eropa
Makalah akuntansi-komparatif-eropa
 
Analisis Pembanding Laporan Keuangan
Analisis Pembanding Laporan KeuanganAnalisis Pembanding Laporan Keuangan
Analisis Pembanding Laporan Keuangan
 
Analisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganAnalisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuangan
 

Similar to Fredi hutasoit

Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptxAkuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
ediwicaksono1
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
iyandri tiluk wahyono
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Jiantari Marthen
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
 

Similar to Fredi hutasoit (20)

Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptxAkuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
 
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan PendapatanPengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Ppt tak chapter 9 revenue
Ppt tak chapter 9 revenuePpt tak chapter 9 revenue
Ppt tak chapter 9 revenue
 
prinsip akuntansi
prinsip akuntansiprinsip akuntansi
prinsip akuntansi
 
Semester 5 Alk
Semester 5 AlkSemester 5 Alk
Semester 5 Alk
 
Cash Budget
Cash BudgetCash Budget
Cash Budget
 
piutang ppt.pptx
piutang ppt.pptxpiutang ppt.pptx
piutang ppt.pptx
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
REVENUE RECOGNITION.pptx
REVENUE RECOGNITION.pptxREVENUE RECOGNITION.pptx
REVENUE RECOGNITION.pptx
 
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdfMeet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
 
2. Overview SAKTI.pptx
2. Overview SAKTI.pptx2. Overview SAKTI.pptx
2. Overview SAKTI.pptx
 
2. Overview SAKTI (1).pptx
2. Overview SAKTI (1).pptx2. Overview SAKTI (1).pptx
2. Overview SAKTI (1).pptx
 
Psak 23-pendapatan
Psak 23-pendapatanPsak 23-pendapatan
Psak 23-pendapatan
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021
 
PERTEMUAN BUMDES mojokerto 2022.ppt
PERTEMUAN BUMDES mojokerto 2022.pptPERTEMUAN BUMDES mojokerto 2022.ppt
PERTEMUAN BUMDES mojokerto 2022.ppt
 
JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...
JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...
JURNAL PENYESUAIAN, NERACA SALDO, NERACA LAJUR, JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO ...
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Fredi hutasoit

  • 2. Pendapatan adalah aliran masuk (inflow) atau kenaikan aktiva perusahaan lainnya atau pengurangan kewajiban (atau kombinasi keduanya) akibat pengiriman atau produksi barang, pemberian/penyerahan jasa selama periode tertentu. Prinsip : Pendapatan harus diakui ketika (1) telah direalisasi : barang atau jasa telah ditukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas (Piutang) (2) telah diperoleh: secara subtansial telah menyelesaikan apa yang seharusnya dikerjakan, atau jika proses perolehan telah selesai atau hampir selesai
  • 3. Berdasarkan prinsip di atas, pedapatan dapat diakui: • Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (pengiriman). • Pengakuan pendapatan sebelum pengiriman. • Pengakuan pendapatan setelah pengiriman. 1. PENGAKUAN PENDAPATAN PADA SAAT PENJUALAN (PENGIRIMAN) Pendapatan dari kegiatan pengolahan dan penjualan produk umumnya diakui pada waktu dijual (biasanya pada saat dikirimkan). Jurnal : Kas (Piutang) xx Pendapatan xx
  • 4. 2. PENGAKUAN PENDAPATAN SEBELUM PENGIRIMAN Untuk kasus tertentu, pendapatan dapat diakui: • Sebelum produksi • Pada saat selesai diproduksi • Selama produksi. Pendapatan diakui Sebelum produksi Dalam jenis pengolahan tertentu, kontrak penjualan barang mendahului pengiriman merupakan praktik umum, misalnya kontrak pembelian mesin berat, barang-barang fashion dan pakaian.
  • 5. Sebagai contoh, jika uang muka sebesar Rp3.000.000 telah diterima dari pembeli untuk kontrak pembelian mesin dengan harga yang telah disepakati sebesar Rp 10.000.000. Jurnal : Kas Rp 3.000.000 Uang muka penjualan Rp 3.000.000 Saat barang dikirim Piutang Dagang Rp 7.000.000 Uang muka pembelian 3.000.000 Pendapatan Rp 10.000.000
  • 6. Pada Saat Penyelesaian Produksi Dalam kasus tertentu pendapatan diakui pada saat selesai produksi, meskipun belum terjadi penjualan. Contoh situasi tersebut meliputi logam mulia atau produk-produk pertanian dengan harga pasti. Pendapatan diakui pada saat logam ditambang atau produk pertanian dipanen karena harga jual relatif pasti. Jika penjualan atau penerimaan kas mendahului produksi dan pengiriman, pendapatan dapat diakui saat diperoleh dengan produksi dan pengiriman.
  • 7. Pendapatan Diakui Selama Produksi Pada kasus kontrak jangka panjang seperti kontrak pembangunan gedung, kotrak pembuatan kapal militer atau komersial, dan kontrak eksplorasi biasanya memberikan hak kepada penjual (pihak yang membuat) untuk menagih pembayaran kepada pembeli pada setiap interval tertentu sesuai dengan penyelesaian proyek. (PSAK 34 : Pendapatan Kontrak konstruksi). Ada dua metode akuntansi : 1. Metode Persentase Penyelesaian 2. Metode Kontrak Selesai
  • 8. 1. Metode Persentase Penyelesaian : Pendapatan dan laba kotor diakui pada setiap periode didasarkan kemajuan penyelesaian pembangunan, atau persentase penyelesaian.  Pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan dilakukan.  Biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan yang berhubungan dilakukan.
  • 9. Perusahaan menggunakan metode prosentase penyelesaian jika semua kondisi berikut terpenuhi. 1. Jumlah pendapatan kontrak dapat diukur dengan andal 2. Ada kemungkinan manfaat ekonomis terkait kontrak masuk ke perusahaan 3. Biaya kontrak sampai selesai dan tingkat penyelesaian pada akhir periode pelaporan dapat diukur dengan andal. 4. Biaya kontrak yang berasal dari kontrak dapat diidentifikasi dan diukur dengan andal, sehingga biaya aktual kontrak dapat dibandingkan dengan perkiraan awal.
  • 10. Perhitungan pendapatan yang diakui – prosentase penyelesaian
  • 11. Contoh: PT A memiliki kontrak membangun gedung senilai Rp 800 juta dan perkiraan biaya Rp 700 juta. Kontrak dimulai Juli 2012 dan selesai Agustus 2014. Data perkiraan biaya sampai selesai adalah sbb : keterangan 2012 2013 2014 Biaya yang dikeluarkan 315jt 568jt 710jt Perkiraan biaya sampai selesai 385jt 142jt - Kemajuan tagihan 300jt 350jt 150jt Kas terkoleksi 200jt 300jt 300jt
  • 12. Perhitungan prosentase penyelesaian 2012 2013 2014 Harga kontrak Rp 800jt Rp 800jt Rp 800jt (-) biaya dikeluarkan 315jt 568jt 710jt (-) perkiraan biaya sampai selesai 385jt 142jt 0 Perkiraan total laba kotor Rp 100jt Rp 90jt Rp 90jt Prosentase penyelesaian 45% 80% 100%
  • 13. Prosentase penyelesaian, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun (juta) Sampai periode Diakui periode sebelumnya Diakui periode sekarang 2012 Pendapatan (800jt x 45%) 360 0 360 Biaya 315 0 315 Laba kotor 45 0 45 2013 Pendapatan (800jt x 80%) 640 360 280 Biaya 568 315 253 Laba kotor 72 45 27 2014 Pendapatan (800jt x 100%) 800 640 160 Biaya 710 568 142 Laba kotor 90 72 18
  • 14. PT A melakukan penjurnalan atas (1) biaya konstruksi, (2) kemajuan penagihan (termin), (3) penagihan. 2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta) Untuk mencatat biaya konstruksi: Konstruksi dalam proses 315 253 142 Kas, utang, dsb 315 253 142 Untuk mencatat termin: Piutang usaha 300 350 150 Penagihan konstruksi dalam proses 300 350 150 Untuk mencatat penagihan: Kas 200 300 300 Piutang usaha 200 300 300
  • 15. PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun dan mencatat penyelesaian dan persetujuan akhir kontrak. 2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta) Untuk mengakui pendapatan dan laba kotor Konstruksi dalam Proses (laba kotor) 45 27 18 Beban konstruksi 315 253 142 Pendapatan 360 280 160 Untuk mencatat penyelesaian kontrak Penagihan atas Konstruksi dalam proses 800 Konstruksi dalam proses 800
  • 16. Isi akun konstruksi dalam proses – metode prosentase penyelesaian. Konstruksi dalam proses 2012biaya konstruksi 31531/12/14 Untuk menutup proyek selesai2012laba kotor diakui 45 800 2013biaya konstruksi 253 2013laba kotor diakui 27 2014biaya konstruksi 142 2014laba kotor diakui 18 Total 800 Total 800
  • 17. Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian Untuk menghindari double-counting akun persediaan, selama kontrak PT A melaporkan selisih akun konstruksi dalam proses dan akun penagihan konstruksi dalam proses di dalam laporan posisi keuangan. Jika selisih tersebut di posisi debit, maka dilaporkan sebagai aset lancar. Jika selisih tersebut di posisi kredit, maka dilaporkan sebagai kewajiban lancar
  • 18. Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian Pendapatan kontrak diakui tahun 2012 Rp 360 juta Penagihan tahun 2012 300 juta Pendapatan belum tertagih Rp 60 juta PT A melaporkan aset lancar dari selisih tersebut sebagai kelebihan biaya dan laba diakui dari tagihan di laporan posisi keuangan. Berikut contoh penghitungan pada tahun 2012
  • 19. 2. Metode Kontrak Selesai : Pendapatan dan laba kotor diakui hanya setelah suatu kontrak diselesaikan. Metode kontrak selesai sering disebut juga metode Pemulihan Biaya
  • 20. Sampai periode (juta) Diakui periode sebelumnya (juta) Diakui periode sekarang (juta) 2012 Pendapatan 315 0 315 Biaya 315 0 315 Laba kotor 0 0 0 2013 Pendapatan 568 315 253 Biaya 568 315 253 Laba kotor 0 0 0 2014 Pendapatan 800 568 232 Biaya 710 568 142 Laba kotor 90 0 90 Pemulihan Biaya, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun
  • 21. 2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta) Untuk mengakui pendapatan dan laba kotor Beban konstruksi 315 253 Pendapatan 315 253 Konstruksi dalam Proses (laba kotor) 90 Beban konstruksi 142 Pendapatan 232 Untuk mencatat penyelesaian kontrak Penagihan atas Konstruksi dalam proses 800 Konstruksi dalam proses 800 PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun dan mencatat penyelesaian dan persetujuan akhir kontrak.
  • 22. Perbandingan laba kotor antara metode prosentase penyelesaian dengan metode pemulihan biaya Tahun Prosentase penyelesian Pemulihan biaya 2012 Rp 45 juta Rp 0 2013 27 juta 0 2014 18 juta 90 juta
  • 23. Laporan Keuangan – Pemulihan Biaya PT A Laporan Laba-rugi (dalam juta) 2012 2013 2014 Pendapatan dari kontrak jangka panjang 315 253 232 Biaya konstruksi 315 253 142 Laba kotor 0 0 90 Laporan Posisi Keuangan (dalam juta) 2012 2013 2014 Aset lancar Persediaan Konstruksi dalam proses 315 Dikurangi: Penagihan 300 Kelebihan biaya dan laba diakui dari penagihan 15 0 Piutang 100* 150* 0 Kewajiban lancar Penagihan 650 Dikurangi: Konstruksi dalam proses 568 Kelebihan penagihan dari biaya dan laba diakui 82 0
  • 24. 3. PENGAKUAN PENDAPATAN SETELAH PENGIRIMAN Dalam kasus tertentu, pengumpulan harga jual tidak terjamin secara layak dan pengakuan pendapatannya ditunda. Ada dua metode yang umum digunakan untuk menunda pengakuan pendapatan sampai dengan kas diterima adalah installment method atau cost recovery method.
  • 25. Metode angsuran menekankan pada pengumpulan daripada penjualan sehingga laba diakui pada periode pengumpulan bukan pada periode penjualan. Dasar akuntansi penjualan angsuran dibenarkan apabila tidak ada dasar yang layak untuk menaksir tingkat kolektibilitas, pendapatan tidak diakui sampai dengan kas diterima. Metode Angsuran (installment method)
  • 26. 1989 1990 1991 Penjualan angsuran 200.000 250.000 240.000 Biaya atas penjualan angsuran 150.000 190.000 168.000 Laba Kotor 50.000 60.000 72.000 Tingkat laba kotor 0,25 0,24 0,30 Penerimaan kas Penjualan 1989 60.000 100.000 40.000 Penjualan 1990 100.000 125.000 Penjualan 1991 80.000
  • 27. 1989 Piutang Angsuran, 1989 200.000 Penjualan Angsuran 200.000 (untuk mencatat penjualan angsuran tahun 1989) Kas 60.000 Piutang Angsuran, 1989 60.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran) Biaya atas Pjln Angsuran 150.000 Persediaan Barang 150.000 (untuk mencatat biaya barang yang terjual atas penjualan angsuran tahun 1989)
  • 28. Penjualan Angsuran 200.000 Biaya atas Pjln. Angsuran 150.000 Laba Kotor Ditangguhkan, 1989 50.000 (untuk menutup penjualan angsuran dan biaya atas penjualan angsuran selama satu tahun) Laba Kotor Ditangguhkan, 1989 15.000 Laba Kotor Direalisasi dr pjln angs. 15.000 (untuk memindahkan laba kotor ditangguh yg direalisasi dengan penerimaan kas : Rp 60.000 x 25%) Laba Kotor Direalisasi dr Pjln Angs. 15.000 Ikhtisar Rugi-laba 15.000 (untuk menutup laba yang direalisasi dengan penerimaan kas)
  • 29. 1989 Tingkat laba kotor tahun ini 25% Kas yang diterima dari penjualan tahun ini 60.000 Laba kotor yang direalisasi (Rp60.000 x 25%) 15.000 Laba kotor yang ditangguhkan 35.000 (Rp50.000 - Rp 15.000) 1990 Piutang Angsuran, 1990 250.000 Penjualan Angsuran 250.000 (untuk mencatat penjualan angsuran) Kas 200.000 Piutang Angsuran, 1989 100.000 Piutang Angsuran, 1990 100.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
  • 30. Biaya atas Penjualan Angsuran 190.000 Persediaan Barang 190.000 (untuk mencatat biaya barang yang terjual atas penjualan'angsuran) Penjualan Angsuran 250.000 Biaya atas Penjualan Angsura 190.000 Laba Kotor Ditangguhkan, 1990 60.000 (untuk menutup penjualan angsuran dan biaya atas penjualan angsuran tahun ini) Laba Kotor Ditangguhkan, 1989 25.000 Laba Kotor Ditangguhkan, 1990 24.000 Laba Kotor Direalisasi dari Penjualan Angsuran 49.000 (untuk menghapus laba kotor ditunda untuk laba yang telah direalisasi dari penerimaan kas) Laba Kotor Direalisasi dari Penjualan Angsuran 49.000 Ikhtisar Rugi-laba 49.000 (untuk menutup laba yang direalisasi dengan pengumpulan kas)
  • 31. 1990 Penjualan tahun ini Tingkat laba kotor 24% Kas yang diterima dari penjualan tahun ini 100.000 Laba kotor yang direalisasi (24% x Rpl00.000) 24.000 Laba kotor yang ditangguhkan 26.000 (Rp60.000 - Rp24.000) Penjualan tahun sebelumnya Tingkat laba kotor—1989 25% Kas yang diterima dari penjualan tahun 1989 100.000 Laba kotor yang direalisasi pada tahun 1990 dari penjualan 1989 (25% x l00.000) 25.000 Laba kotor yang direalisasi tahun 1990 Realisasi atas penerimaan dari penjualan tahun 1989 25.000 Realisasi atas penerimaan dari penjualan tahun 1990 24.000 Jumlah 49.000
  • 32. Jurnal sama dengan tahun 1989 Perhitungan th 1991 sama dengan th 1990
  • 33. Dalam metode penutupan biaya tidak ada laba yang diakui sebelum penerimaan kas dari pembeli melebihi harga pokok barang yang terjual. Setelah semua biaya tertutup, setiap tambahan penerimaan kas diakui sebagai laba. Metode ini digunakan karena tidak dapat diperoleh dasar yang layak untuk menaksir kolektibilitasnya. Dengan kata lain, metode tersebut digunakan apabila ada ketidakpastian yang tinggi mengenai kolektibilitas piutang. Metode Penutupan Biaya (Cost Recovery Method)
  • 34. Contoh: Pada awal tahun 1986 PT FM menjual persediaan dengan biaya Rp25.000 kepada PT HC dengan harga Rp36.000 dengan pembayaran sebagai berikut: 1986 18.000 1987 12.000 1988 6.000
  • 35. Apabila metode penutupan biaya digunakan dan pembayaran sesuai dengan jadual yang telah ditentukan, penerimaan kas, pendapatan, biaya, dan laba kotor diakui sebagai berikut: 1986 1987 1988 Kas yang diterima 18.000 12.000 6.000 Pendapatan yang diakui 36.000 0 0 Biaya barang terjual 25.000 0 0 Laba Kotor ditangguhkan 11.000 11.000 6.000 Laba kkotor diakui 0 5.000 6.000 saldo laba kotor ditangguhkan 11.000 6.000 0
  • 36. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut pada tahun 1986 adalah sebagai berikut: 1986 Pada saat penjualan: Piutang Angsuran 36.000 Penjualan Angsuran 36.000 (untuk mencatat hasil penjualan angsuran) Biaya Barang yang Terjual 25.000 Persediaan Barang 25.000 (untuk mencatat biaya barang yang terjual) Kas 18.000 Piutang Angsuran 18.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
  • 37. Pada akhir tahun: Penjualan 36.000 Biaya Barang yang Terjual 25.000 Laba Kotor Ditangguhkan 11.000 (untuk menutup penjualan dan biaya barang yang terjual serta mencatat laba kotor yang ditangguhkan)
  • 38. Pada tahun 1987 dan 1988, laba kotor ditangguhkan akan direalisasi setelah penerimaan kas melebihi jumlah biaya dengan jurnal sebagai berikut: 1987 Kas 12.000 Piutang Angsuran 12.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran) Laba Kotor Ditangguhkan 5.000 Laba Kotor Direalisasi 5.000 (untuk mengakui laba kotor karena penerimaan kas pada tahun 1987 telah melebihi biaya) 1988 Kas 6.000 Piutang Angsuran 6.000 (untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran) Laba Kotor Ditangguhkan 6.000 Laba Kotor Direalisasi 6.000 (untuk mengakui laba kotor krn kas 1988)
  • 39.  Kerugian di suatu periode di dalam kontrak yang menguntungkan ► Hanya di metode prosentase penyelesaian, peningkatan biaya yang diperkirakan memerlukan penyesuaian laba kotor yang diakui periode sebelumnya pada periode sekarang.  Kerugian pada kontrak yang merugikan ► Terdapat di kedua metode, perusahaan harus mengakui keseluruhan perkiraan kerugian pada periode sekarang. Kerugian untuk Kontrak Jangka Panjang TAMBAHAN .................
  • 40. Pada contoh soal sebelumnya, asumsikan PT A memperkirakan biaya untuk menyelesaikan gedung pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 221 juta instead of Rp 142 juta. PT A akan mengakui kerugian sebagai berikut Kerugian di suatu periode Biaya yang telah dikeluarkan (31/12/13) Rp 568 juta Perkiraan biaya penyelesaian (revisi) 221 juta Perkiraan total biaya Rp 789 juta Prosentase penyelesaian (568jt/789jt) 72% Penerimaan diakui tahun 2013 (800jt x 72%) – 360 juta Rp 216 juta Biaya diakui tahun 2013 253 juta Kerugian diakui tahun 2013 Rp 37 juta
  • 41. PT A akan mencatat kerugian pada periode 2013 sebagai berikut Kerugian di suatu periode Beban konstruksi 253 juta Konstruksi dalam proses (kerugian) 37 juta Pendapatan 216 juta

Editor's Notes

  1. Piutang: 2012 = 300 – 200 = 100 2013 = (300+350) – (200+300) = 150