Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan firma, termasuk definisi, sifat, jenis, akte pendirian, dan akuntansi persekutuan firma. Secara ringkas, persekutuan firma adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan, dengan tanggung jawab tak terbatas dan kepemilikan bersama."
1. FIRMA –FIRMA –
FORMASI DANFORMASI DAN
OPERASIOPERASI
AKADEMI AKUNTANSI RIAU
KOTA DUMAI
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO, A.Md
2. Persekutuan FirmaPersekutuan Firma
Persekutuan firma (partnership) adalah
kumpulan antara dua atau lebih individu
sebagai pemilik untuk menjalankan
perusahaan dengan tujuan mendapatkan
laba.
3. Sifat Persekutuan FirmaSifat Persekutuan Firma
Keagenan atau perwakilan
bersama
Umur terbatas
Tanggung jawab tak terbatas
Pemilikan kepentingan dalam
persekutuan firma
Partisipasi (keikutsertaan) dalam
laba persekutuan Firma
4. Perbedaan Persekutuan FirmaPerbedaan Persekutuan Firma
DanDan
Perseroan TerbatasPerseroan Terbatas
Menurut undang – undang pajak
penghasilan persekutuan firma adalah
suatu kegiatan usaha yang melaporkan
pajak tetapi bukan yang membayar pajak
sedangkan perseroan terbatas adalah
kesatuan usaha yang membayar pajak,
laba perseroan terbatas terkena tarif
pajak perseroan.
5. Jenis Persekutuan FirmaJenis Persekutuan Firma
☻ Persekutuan Firma Dagang dan Non – Dagang
Persekutuan Firma Dagang adalah Persekutuan
Firma yang kegiatan usaha utamanya adalah
memproduksi atau membeli dan menjual barang
– barang
Persekutuan Firma Non-Dagang adalah
Persekutuan Firma yang menjual jasa.
☻ Persekutuan Firma Umum dan terbatas adalah
Persekutuan Firma dimana semua sekutu boleh
bertindak secara umum atas nama perusahaan
dan masing – masing sekutu dapat bertanggung
jawab akan kewajiban – kewajiban perusahaan.
6. Lanjutan ..Lanjutan ..
☻ Perusahaan Saham Patungan adalah
Persekutuan Firma yang didirikan dengan
struktur modal dalam bentuk saham
pindah tangan (saham yang dapat di
pindah tangankan).
7. Akte Persekutuan FirmaAkte Persekutuan Firma
☻ Akte Persekutuan Firma adalah Perjanjian atau
persetujuan tertulis dari pihak yang bersangkutan
mengenai pendirian Firma.
☻ Isi Akte Persekutuan Firma :
Nama Perusahaan, pihak yang bersangkutan
dan lokasi perusahaan.
Tanggal mulai berdirinya Firma dan jangka
waktu perjanjian.
Sifat dan ruang lingkup perusahaan.
Investasi masing – masing sekutu dan nilai
investasi tsb.
8. Lanjutan ..Lanjutan ..
Hak, wewenang dan kewajiban sekutu, juga
batasan – batasan berdasarkan otoritas para
sekutu
Buku – buku serta perkiraan – perkiraan firma
dan tahun fiskal yang digunakan
Rasio pembagian laba atau rugi, yang meliputi
ketentuan – ketentuan khusus untuk menentukan
selisih dalam investasi dan sumbangan jasa
Beban dan kredit bunga khusus yang berkaitan
dengan investasi para sekutu, dan imbalan khusus
yang diberikan atas jasa para sekutu tersebut.
9. Lanjutan ..Lanjutan ..
Investasi dan pengambilan prive sekutu – sekutu
setelah firma didirikan dan penanganannya dalam
perkiraan.
Asuransi jiwa atas para sekutu dan penanganan
premi asuransi, perolehan – kembali polis, dll
Prosedur – prosedur khusus untuk
menyelesaikan kepentingan sekutu atau
pengunduran diri atau meninggalnya sekutu.
Metode – metode untuk memecahkan
perselisihan di antara para sekutu.
10. Akuntansi PersekutuanAkuntansi Persekutuan
Secara umum hubungan ekonomis antara
persekutuan dan para sekutunya secara akuntansi di
tampung dalam 4 rekening yaitu :
Rekening modal, dimana setiap sekutu punya
rekening modal tersendiri dalam persekutuan.
Rekening prive dimana setiap sekutu punya
rekening prive tersendiri dalam persekutuan.
Rekening utang kepada sekutu
Rekening piutang kepada sekutu
11. Lanjutan ..Lanjutan ..
Secara garis besar akuntansi persekutuan
meliputi :
1. Akuntansi pembentukan
2. Akuntansi pembagian laba
3. Akuntansi pembubaran
4. Akuntasi likuidasi
12. Akuntansi PembentukanAkuntansi Pembentukan
PersekutuanPersekutuan
Pembentukan persekutuan dapat di lakukan dengan
3 cara :
Mendirikan perusahaan baru, dimana masing –
masing sekutu menyetor modal untuk
mendirikan persekutuan.
Mengubah pemilikan perseorangan yang sudah
ada, dimana salah satu atau lebih sekutu sudah
punya perusahaan dan setoran modalnya
berupa perusahaan perseorang tersebut.
Mengubah pemilikan perusahaan persekutuan
yang sudah ada.
13. Pembentukan PersekutuanPembentukan Persekutuan
Dengan MendirikanDengan Mendirikan
Perusahaan BaruPerusahaan Baru
H, L dan D tiga orang bersaudara mendirikan persekutuaan
dengan nama “Persekutuan TRIO”, investasi modal masing –
masing sekutu sebagai berikut :
Jenis Aktiva
Nilai Wajar
H (Rp) L (Rp) D (Rp)
Kas 35.000.000 10.000.000 -
Tanah (nilai buku 100 juta) 325.000.000 - -
Bangunan (nilai buku 75 juta) 50.000.000 - -
Truk (nilai buku 40 juta) - - 25.000.000
Total 410.000.000 10.000.000 25.000.000
Di minta:
1. Buat jurnal pembentukan persekutuan
2. Buat neraca awal pendirian persekutuan
14. Keterangan Debit Kredit
Kas 45.000.000
Tanah 325.000.000
Bangunan 50.000.000
Truk 25.000.000
Modal L 410.000.000
Modal H 10.000.000
Modal D 25.000.000
(mencatat setoran invetasi para sekutu)
Lanjutan ..Lanjutan ..
15. Aktiva Pasiva
Kas 45.000.000 Modal L 410.000.000
Tanah 325.000.000 Modal H 10.000.000
Bangunan 50.000.000 Modal D 25.000.000
Truk 25.000.000
Total 445.000.000 Total 445.000.000
Persekutuan TrioPersekutuan Trio
Neraca Awal PendirianNeraca Awal Pendirian
16. Kepentingan Modal DanKepentingan Modal Dan
Pembagian LabaPembagian Laba
A dan B mendirikan Perkumpulan Firma masing –
masing sekutu menanamkan aktiva dan akan
menerima kredit sebesar Rp 30,000 dan Rp10,000
untuk setoran modal atau penyertaan mereka.
Kedua sekutu ini setuju untuk berbagi rata rugi
laba. Kegiatan pengeluaran di ikhtisarkan sebagai
berikut :
Investasi
Aktiva Bersih Modal A Modal B
40.000 30.000 10.000
17. Lanjutan ..Lanjutan ..
o A memiliki kepentingan Rp 30,000 dalam
perusahaan yang mempunyai jumlah modal
sebesar Rp 40,000 kepentingan A dapat di
nyatakan sebesar ¾ atau 75%. Kepentingan B
adalah Rp10,000 yang merupakan ¼ atau 25%.
o Asumsikan, bahwa kegiatan persekutuan Firma
berikutnya menghasilkan laba bersih sebesar Rp
25,000. Perkiraan Persekutuan Firma ini akan
melaporkan angka – angka berikut :
18. Lanjutan ..Lanjutan ..
Aktiva Bersih Modal A Modal B
Investasi 40.000 30.000 10.000
Laba Bersih 25.000 12.500 12.500
Total 65.000 42.500 22.500
Persetujuan antara A dan B menetapkan bahwa laba harus dibagi rata.
Oleh karena itu, kepentingan modal kedua sekutu meningkat sebesar
Rp 12,500. Telah terjadi perubahan tidak saja dalam jumlah
kepentingan mereka, namun juga dalam kaitan mereka antara satu
dengan yang lain, yang tidak lagi dalam propeksi 3:1. Namun,
perubahan dalam kepentingan, baik mutlak maupun relatif, tidak
mempengaruhi rasio rugi laba kedua sekutu akan terus berbagi rata
dalam rugi laba perusahaan mereka di waktu mendatang.
Jika pada saat ini terjadi likuidasi dan aktiva perusahaan dicairkan
menurut nilai bukunya, maka A berhak atas jumlah Rp 42,500 dan B
Rp 22,500.
19. Lanjutan ..Lanjutan ..
Aktiva Bersih Modal A Modal B
Investasi 40.000 30.000 10.000
Rugi Bersih (25.000) (12.500) (12.500)
Total 15.000 17.500 (2.500)
Selanjutnya jika kita asumsikan perusahaan merugi
Rp 25,000, maka :
Jika perusahaan di likuidasi, maka B harus menyetor
sebesar Rp 2,500 untuk memenuhi ketekoran, dan A
akan menerima Rp 17,500 yang terdiri dari hasil
pencairan aktiva sebesar Rp 15,000 dan jumlah yang
di peroleh kembali dari B sebesar Rp 2,500.
20. Mengubah PerusahaanMengubah Perusahaan
Perorangan MenjadiPerorangan Menjadi
Persekutuan FirmaPersekutuan Firma
Apabila buku perusahaan perorangan di gunakan untuk
persekutuan firma yang baru di dirikan, maka dalam
buku ini harus di buat ayat – ayat jurnal untuk
menjalankan persekutuan firma yang baru itu.
Dan apabila harus di buka buku – buku baru untuk
persekutuan firma ini maka harus di buat ayat – ayat
jurnal dalam buku – buku perusahaan perorangan untuk
membukukan pemindahan aktiva bersih ke persekutuan
firma, dan di buat ayat – ayat jurnal dalam buku yang
baru untuk menunjukkan saldo awal aktiva, (kewajiban),
dan modal.
21. Mengubah PerusahaanMengubah Perusahaan
Perorangan MenjadiPerorangan Menjadi
Persekutuan FirmaPersekutuan Firma
Example :
E dan F mendirikan sebuah persekutuan firma. E
menjalankan perusahaan perorangan dan
perusahaan ini kemudian di lanjutkan oleh
persekutuan firma yang baru di bentuk F
menanamkan uang kas sebesar Rp 25,000.
Sebelum persekutuan firma yang baru ini di
bentuk, neraca (balance sheet) dari perusahaan E
adalah sebagai berikut :
22. Lanjutan ..Lanjutan ..
Aktiva Kewajiban & Modal
Kas 16.200 Kewajiban
Piutang Usaha 20.000 Hutang Usaha 24.000
di kurangi
penyisihan
untuk piutang Modal
ragu – ragu 1.200 Modal E 40.400
18.800
Persediaan barang dagangan 21.400
Persediaan kebutuhan toko 1.600
Inventaris 12.000
di kurangi akum
penyusutan 5.600
6.400
Total Aktiva 64.400 Total Kewajiban & Modal 64.400
23. Lanjutan ..Lanjutan ..
Di setujui bahwa E akan mengambil uang kas dan bahwa persekutuan
firma akan mengambil alih sisa aktiva dan menanggung kewajiban. Akan
tetapi, harus di buat berbagai penyesuaian sebagai berikut :
Piutang usaha
Piutang tak tertagih sebesar Rp1,000 harus di hapuskan atas sisa piutang
usaha di tetapkan penyisihan untuk piutang ragu – ragu sebesar 4%.
Persediaan barang dagangan
Barang – barang yang sebelumnya di nilai dengan harga pokok menurut
metode Lifo, harus di tetapkan dengan nilai pasar yang berlaku sekarang
sebesar Rp 26,600
Inventaris
Nilai gantinya adalah Rp15,000 tetapi aktiva ini di perkirakan telah di
susutkan sebesar 50% dan nilai wajarnya adalah Rp 7,500
Goodwill
E harus di kredit untuk goodwill sebesar Rp10,000 jika di
pertimbangkan berkaitan dengan perusahaannya.
24. Buku – Buku Partisipan YangBuku – Buku Partisipan Yang
Terus Di Gunakan UntukTerus Di Gunakan Untuk
Persekutuan Firma Yang BaruPersekutuan Firma Yang Baru
Jika buku – buku E terus di gunakan untuk
Persekutuan Firma yang baru di bentuk maka
dapat di susun ayat – ayat jurnal sebagai berikut :
25. Transaksi Ayat Jurnal
Untuk mencatat penetapan kembali Penyisihan piutang ragu – ragu 440
Investasi E yang di setujui : Persediaan barang dagang 5.200
Penurunan dalam piutang usaha Akumulasi penyusutan 5.600
Penurunan dalam penyisihan Good will 10.000
untuk piutang ragu – ragu
(untuk melaporkan penyisihan Piutang usaha 1.000
sebesar 4 % dari 19.000 Inventaris 4.500
atau Rp 760) 440 Modal E 15.740
Kenaikan dalam persediaan
Barang dagangan 5.200
Kenaikan dalam investasi :
Penurunan dalam saldo
harga pokok 4.500
Penghapusan akum
penyusutan 5.600
1.100
Penetapan Goodwill 10.000
26. Neraca untuk persekutuan firma yang baru di dirikan adalah :
Firma E & F
Neraca
Periode 31 Des 2017
Aktiva Kewajiban & Modal
Kas 25.000 Kewajiban
Piutang usaha 19.000 Hutang Usaha 24.000
di kurangi
penyisihan untuk
piutang ragu – ragu 760 Modal
18.240 Modal E 39.940
Persediaan barang dagangan 26.600 Modal F 25.000
Persediaan kebutuhan toko 1.600 64.940
Inventaris 7.500
Good will 10.000
Total Aktiva 88.940 Total Kewajiban & Modal 88.940
27. Jika di gunakan buku baru maka buku perusahaan
perorangan harus di tutup dan ayat – ayat jurnal yang harus di
susun adalah sebagai berikut :
Transaksi Ayat Jurnal
Untuk mencatat investasi E Piutang usaha 19.000
Persediaan barang dagang 26.600
Persediaan kebutuhan toko 1.600
Inventaris 7.500
Good will 10.000
Penyisihan piutang ragu – ragu 760
Hutang usaha 24.000
Modal E
39.940
Untuk mencatat investasi kas oleh F Kas 25.000
Modal 25.000
28. Pembagian Laba Dan RugiPembagian Laba Dan Rugi
Laba dan rugi di bagi menurut salah satu dari cara
berikut ini :
1. Merata
2. Dalam rasio arbitrary
3. Dalam rasio modal para sekutu
4. Bunga di berikan atas modal sekutu saldonya di
bagikan dengan dasar arbitrary yang di setujui
5. Gaji atau bonus di berikan untuk jasa para sekutu
saldonya di bagikan dengan dasar arbitrary yang di
setujui
6. Bunga di berikan atas modal sekutu gaji di berikan
untuk jasa para sekutu saldonya di bagikan dengan
dasar arbitrary yang di setujui
29. Contoh Pembagian LabaContoh Pembagian Laba
RugiRugi
Di asumsikan bahwa laba sebesar Rp 36,000 untuk “Firma A dan B”
pada akhir tahun fiskal. Pengambilan prive reguler oleh sekutu
sebelum laba di peroleh di ikhtisarkan dalam perkiraan pengambilan
prive perubahan modal permanen di ikhtisarkan dalam perkiraan
modal. Perkiraan prive dan modal pada akhir tahun itu terlihat sebagai
berikut :
Prive A & Prive B
Modal A & Modal B
30. Lanjutan ..Lanjutan ..
Cara merata
Laba dan rugi di bagi rata untuk masing – masing
sekutu, sehingga untuk soal di atas, A dan B
mendapat bagian yang sama yaitu ½ x Rp 36,000 =
Rp18,000
Ikhtisar rugi laba 36.000
Prive A 18.000
Prive B 18.000
Bagian laba A : ½ dari 36.000 = 18.000
Bagian laba B : ½ dari 36.000 = 18.000
Total 36.000
31. Lanjutan ..Lanjutan ..
Dalam rasio arbitrasi
Asumsikan bahwa karena pengalaman kemampuan
dan reputasi A merupakan faktor – faktor penting
bagi keberhasilan perusahaan maka A dan B setuju
untuk berbagi laba dalam rasio 3:2 ayat jurnalnya
adalah :
Ikhtisar rugi laba 36.000
Prive A 21.600
Prive B 14.400
Bagian laba A : 3/5 dari 36.000 = 21.600
Bagian laba B : 2/5 dari 36.000 = 14.400
Total 36.000
32. Lanjutan ..Lanjutan ..
Dalam RasioModal Sekutu
Dalam hal ini persetujuan menunjukkan saldo
khusus apakah rasio modal ini harus di definisikan
menurut :
1. Modal awal
2. Modal pada tiap awal periode fiskal
3. Modal pada tiap akhir periode fiskal
4. Modal rata – rata untuk tiap periode fiskal