SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
18-1
Volume 2
18-2
C H A P T E R 18
REVENUE
Intermediate Accounting
IFRS Edition
Kieso, Weygandt, and Warfield
18-3
Lingkungan
Terkini
Pedoman
Pengakuan
Pendapatan
Penyimpangan
basis penjualan
Pengakuan
Pendapatan saat
Penjualan
Pengakuan
Pendapatan Kontrak
Jangka Panjang
Pengakuan
Pendapatan Lainnya
Pengukuran
Pengakuan
Ringkasan
Kontrak jasa
Metoda
angsuran
Lain-lain
Metoda
Persentase
Penyelesaian
Metoda
Pemulihan Kos
Rugi Kontrak
Jangka Panjang
Pengungkapan
Pengakuan Pendapatan
18-4
Restatements untuk improper revenue recognition
secara relatif biasa terjadi sehingga berakibat pada
dilakukannya penyesuaian harga saham secara signifikan
Revenue recognition merupakan aktivitas yang paling
berisiko dimanipulasi (top fraud risk) dan apapun standar
akuntansi yang digunakan, baik IFRS maupun GAAP,
risiko atau eksalahan dan ketidak akuratan dalam
pelaporan pendapatan jumlahnya sangat besar.
The Current Environment
18-5
Prinsip Pengakuan Pendapatan: Pendapatan diakui
Pedoman Pengakuan Pendapatan
The Current Environment
(1) Jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi
akan mengalir ke perusahaan dan
(2) Jika manfaat tersebut dapat diukur secara andal.
18-6
Sale of product
from inventory
Type of
Transaction
Rendering a
service
Permitting use
of an asset
Sale of asset
other than
inventory
Date of sale
(date of
delivery)
Services
performed and
billable
As time passes
or assets are
used
Date of sale or
trade-in
Gain or loss on
disposition
Revenue from
interest, rents,
and royalties
Revenue from
fees or services
Revenue from
sales
Description
of Revenue
Timing of
Revenue
Recognition
The Current Environment
Illustration 18-1
Revenue Recognition Classified by Nature of Transaction
18-7
Pengakuan lebih awal diperkenankan jika is a high dada
kepastian yang tinggi tentang jumlah pendaatan yang diperoleh.
Pengakuan boleh ditunda jika
 Derajat ketidakpastian jumlah pendapatan atau kos
sangat tinggi atau
 Penjualan tidak menggambarkan selesainya proses laba.
Penyimpangan dari Dasar Penjualan
The Current Environment
18-8
Pendapatan harus diukur sebesar fair value yang
diperkirakan akan diterima atau piutang dagang.
 Trade discounts atau volume rebates harus
mengurangi jumlah yang akan diterima atau piutang dan
pendapatan.
 Jika pembayaran ditunda, penjual harus menetapkan
tingkat bunga untuk selisih antara kas atau kas ekuivalen
dan jumlah yang ditunda pembayarannya.
Pengukuran Pendapatan Penjualan
Revenue Recognition at Point of Sale
18-9
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-2
18-10
Revenue Recognition at Point of Sale
Sansung membuat jurnal berikut pada tanggal 31 Maret, 2011.
Piutang Dagang 679,000
Penjualan 679,000
Illustration 18-2
18-11
Revenue Recognition at Point of Sale
Jika pelanggan meet the discount threshold, Sansung
membuat jurnal berikut:
Kas 679,000
Piutang Dagang 679,000
Illustration 18-2
18-12
Revenue Recognition at Point of Sale
Jika pelanggan fail to meet the discount threshold, Sansung
membuat jurnal berikut pada tanggal pembayaran.
Kas 700,000
Piutang Dagang 679,000
Potongan Penjualan dikorbankan 21,000
Illustration 18-2
18-13
Jika sebuah transaksi penjualan melibatkan financing arrangement,
nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan pembayaran dengan
menggunakan imputed interest rate.
Imputed interest rate dapat ditentukan lebih jelas menggunakan
1. prevailing rate untuk instrumen sejenis dengan credit rating
sama, atau
2. Tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen ke
harga barang atau jasa sekarang. .
Pengukuran Pendapatan Penjualan
Revenue Recognition at Point of Sale
18-14
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-3
18-15
Revenue Recognition at Point of Sale
Jurnal untuk mencatat penjualan SEK ke Grant Company pada
tanggal 1 Juli 2011 adalah
Piutang Wesel 900,000
Penjualan 900,000
Illustration 18-3
18-16
Revenue Recognition at Point of Sale
SEK membuat jurnal untuk mencatat pendapatan bunga sbb.
Piutang Wesel 54,000
Pendapatan Bunga(12% x ½ x €900,000) 54,000
Illustration 18-3
18-17
Pendapatan dari Penjualan Barang diakui jika kondisi berikut ini terpenuhi:
1. Perusahaan telah mentransfer kepemilikan barang kepada pembeli;
2. Perusahaan tidak lagi mempertahankan berbagai hal yang biasanya
dilakukan oleh pemilik barang;
3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara jelas;
4. Kemungkinan besar ada manfaat ekonomi yang mengalir ke
perusahaan; dan
5. Kos yang terjadi atau diperhitungkan dapat diestimasi secara jelas.
Pengakuan Pendapatan Penjualan
Revenue Recognition at Point of Sale
LO 2
18-18
Bill and Hold Sales
Revenue Recognition at Point of Sale
Pembeli belum memperoleh barang namun telah memiliki hak
dan sudah menerima tagihan.
Illustration 18-4
18-19
Revenue Recognition at Point of Sale
LO 2
Solution: Butler harus mencatat pendapatan pada saat hak
kepemilikan sudah berpindah, karena
1. Kemungkinan besar transaksi terjadi;
2. Barang ada di tangan, diidentifikasi, dan siap untuk
dikirimkan saat penjualan diakui;
3. Baristo memberitahu penundaan pengiriman, dan
4. Ada kesepakatan pembayaran.
It appears that these conditions were probably met dan OKI
pengakuan harus dilakukan pada saat persetujuan
ditandatangani.
18-20
Revenue Recognition at Point of Sale
Butler membuat jurnal untuk mencatat bill and hold sale.
Piutang Dagang 450,000
Penjualan 450,000
Illustration 18-4
18-21
Penjualan dengan Instalasi atau Inspeksi
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-5
18-22
Layaway Sales
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-6
18-23
Pendapatan diakui secara proporsional selama tahap produksi
• Cara ini dipakai terutama oleh perusahaan kontraktor. Hal ini
dilakukan karena sifat pekerjaan yang dilakukan, yang biasanya
memerlukan waktu penyelesaian melebihi satu periode akuntansi.
Cara seperti ini dapat dilakukan apabila taksiran biaya penyelesaian
dan tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat ditentukan.
Penaksiran ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Berdasarkan persentase dari biaya
2. Berdasarkan persentase penyelesaian secara fisik
(metoda persentase penyelesaian).
Lingkungan Terkini
18-24
Dua Metoda:
Metoda Persentase-Penyelesaian
 Alasan: pembeli dan penjual memiliki enforceable
rights.
Metoda Kontrak Selesai.
Contoh: akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang
(long-term construction).
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
18-25
Harus menggunakan metoda Percentage-of-Completion
jika estimasi kemajuan pekerjaan, pendapatan, dan kos
reasonably dependable dan seluruh kondisi berikut ada:
1. Kontrak secara jelas menetapkan enforceable rights
terkait dengan barang atau jasa oleh masing-masing pihak,
pertimbangan yang akan diubah setiap saat, dan hal-hal
yang terkait dengan pembayaran
2. Pembeli dapat diharapkan memenuhi seluruh kewajibannya.
3. Kontraktor dapat diharapkan melaksanakan pekerjaan
sesuai kontrak.
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
18-26
Perusahaan harus menggunakan metoda Kontrak
Selesai jika satu diantara kondisi berikut ini terpenuhi
1. Perusahaan memiliki kontrak jangka pendek, atau
2. Perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi untuk
menggunakan metoda persentase penyelesaian, atau
3. Ada inherent hazards dalam kontrak di luar kondisi
normal, yang menimbulkan risiko bisnis.
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
18-27
Pengukuran Kemajuan Pekerjaan
Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost basis.
Percentage-of-Completion Method
Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk
menaksir persentase pendapatan atau laba kotor
kontrak jangka panjang.
18-28
Contoh 1: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan
Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober
2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009,
taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.100.000.000. Berikut ini data
lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut:
Keterangan 2008 2009 2010
Biaya s/d. tahun
Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr
Tagihan Kontrak
Kas yang diterima
Rp2.000.000.000
6.000.000.000
1.800.000.000
1.500.000.000
Rp5.832.000.000
2.268.000.000
4.800.000.000
3.500.000.000
Rp8.100.000.000
-
2.400.000.000
4.000.000.000
18-29
Perhitungan persentase penyelesaian
2008 2009 2010
Harga Kontrak
Taksiran Biaya:
Biaya s/d. tahun
Taksiran biaya penyelesaian
Jumlah taksiran biaya
Taksiran Laba Kotor
Persentase penyelesaian
Rp9.000.000.000
Rp2.000.000.000
6.000.000.000
Rp8.000.000.000
Rp1.000.000.000
25%
Rp9.000.000.000
Rp5.832.000.000
2.268.000.000
Rp8.100.000.000
Rp 900.000.000
72%
Rp9.000.000.000
Rp8.100.000.000
-
Rp8.100.000.000
Rp 900.000.000
100%
18-30
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN
Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010
2008: 25% x 9.000.000 2.250.000
2009: 72% x 9.000.000
Pendapatan th. 2008
Pendapatan tahun 2009
6.480.000
(2.250.000)
4.230.000
2010: 100% x 9.000.000
Pendapatan th. 2008 dan th. 2009
Pendapatan tahun 2010
9.000.000
(6.480.000)
2.520.000
18-31
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR
2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000
2009: 72% x Rp900.000
Laba kotor diakui th. 2008
Laba tahun 2009
Rp648.000
(250.000)
Rp398.000
2010: 100% x Rp900.000
Laba th. 2008 dan 2009
Laba tahun 2010
Rp900.000
(648.000)
Rp252.000
18-32
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,268,000
Kas 2,000,000 3,832,000 2,268,000
(Mencatat kos konstruksi)
Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000
Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)
Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000
Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)
Konstruksi Dalam Proses 250,000 398,000 252,000
Biaya Konstruksi 2,000,000 3,832,000 2,268,000
Pendapatan KJP 2,250,000 4,230,000 2,520,000
Penagihan KDP 9,000,000
Konstruksi Dalam Proses 9,000,000
2008 2009 2010
18-33
Konstruksi Dalam Proses
2008
2008
2009
2009
2010
2010
Kos
Laba Kotor
Kos
Laba Kotor
Kos
Laba Kotor
2.000.000.000
250.000.000
3.832.000.000
398.000.000
2.268.000.000
252.000.000
2010 9.000.000.000
Piutang Dagang
2008
2009
2010
1.800.000.000
4.800.000.000
2.400.000.000
2008
2009
2010
1.500.000.000
3.500.000.000
4.000.000.000
18-34
Penagihan KDP
2010 9.000.000.000 2008
2009
2010
1.800.000.000
4.800.000.000
2.400.000.000
Kas
2008
2009
2010
1.500.000.000
3.500.000.000
4.000.000.000
18-35
Biaya Konstruksi
2008
2009
2010
2.000.000.000
3.832.000.000
2.268.000.000
Pendapatan Konstruksi Jk. Panjang
2008
2009
2010
2.250.000.000
4.230.000.000
2.520.000.000
18-36
2008 2009 2010
Laporan Laba-Rugi:
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang
Biaya Konstruksi
Laba Kotor
Rp2.250.000
2.000.000
Rp 250.000
Rp4.230.000
3.832.000
Rp 298.000
Rp2.520.000
2.268.000
Rp 252.000
Neraca per 31/12:
Aktiva Lancar:
Piutang Dagang
Persediaan:
KDP Rp2.250.000
Penagihan KDP 1.800.000
Biaya dan Laba Diakui
Kewajiban Lancar:
Penagihan (6.600.000) dan Laba
Diakui (6.480.000)
Rp300.000
Rp450.000
Rp1.600.000
Rp 120.000
Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi
jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun.
Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya.
Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi
18-37
Perusahaan pengakui pendapatan dan laba kotor hanya
pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah
diselesaikan.
Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi kos
kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu
melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, kos,
dan laba kotor.
Metoda Kontrak Selesai
18-38
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,268,000
Kas 2,000,000 3,832,000 2,268,000
(Mencatat kos konstruksi)
Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000
Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)
Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000
Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)
Biaya Konstruksi 8,100,000
Konstruksi Dalam Proses 8,100,000
Penagihan KDP 9,000,000
Pendapatan dari KJP 9,000,000
2008 2009 2010
18-39
2008 2009 2010
Laporan Laba-Rugi:
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang
Biaya Konstruksi
Laba Kotor
Rp9.000.000
8.100.000
Rp 900.000
Neraca per 31/12:
Aktiva Lancar:
Piutang Dagang
Persediaan:
KDP Rp2.000.000
Penagihan KDP 1.800.000
Biaya dan Laba Diakui
Kewajiban Lancar:
Penagihan (6.600.000) di atas biaya
konstruksi (5.832.000)
Rp300.000
Rp200.000
Rp1.600.000
Rp 758.000
Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi
jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya
kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai
diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya.
18-40
Rugi Kontrak Jangka Panjang
Dua Metoda:
Rugi periode berjalan pada kontrak yang
menguntungkan
 Persentase penyelesaian: estimasi kenaikan kos pada
periode sekarang untuk menyesuaikan laba kotor periode
sebelumnya.
Rugi pada seluruh proyek
 Pada kedua metoda, perusahaan harus mengakui rugi
pada periode sekarang untuk seluruh rugi proyek.
18-41
Contoh 2: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan
Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober
2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009,
taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.769.924.000. Berikut ini data
lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut:
Keterangan 2008 2009 2010
Biaya s/d. tahun
Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr
Tagihan Kontrak
Kas yang diterima
Rp2.000.000.000
6.000.000.000
1.800.000.000
1.500.000.000
Rp5.832.000.000
2.937.924.000
4.800.000.000
3.500.000.000
Rp8.769.924.000
-
2.400.000.000
4.000.000.000
18-42
Perhitungan persentase penyelesaian
2008 2009 2010
Harga Kontrak
Taksiran Biaya:
Biaya s/d. tahun
Taksiran biaya penyelesaian
Jumlah taksiran biaya
Taksiran Laba Kotor
Persentase penyelesaian
Rp9.000.000.000
Rp2.000.000.000
6.000.000.000
Rp8.000.000.000
Rp1.000.000.000
25%
Rp9.000.000.000
Rp5.832.000.000
2.937.924.000
Rp8.769.924.000
Rp 230.076.000
66,5%
Rp9.000.000.000
Rp8.769.924.000
-
Rp8.769.924.000
Rp 230.076.000
100%
18-43
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN
Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010
2008: 25% x 9.000.000 2.250.000
2009: 66,5% x 9.000.000
Pendapatan th. 2008
Pendapatan tahun 2009
5.985.000
(2.250.000)
3.735.000
2010: 100% x 9.000.000
Pendapatan th. 2008 dan th. 2009
Pendapatan tahun 2010
9.000.000
(5.985.000)
3.015.000
18-44
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR
2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000
2009: 66,5% x Rp230.076
Laba kotor diakui th. 2008
Laba (Rugi) tahun 2009
Rp153.000
(250.000)
Rp(97.000)
2010: 100% x Rp230.076
Laba th. 2008 dan 2009
Laba tahun 2010
Rp230.076
(153.000)
Rp77.076
18-45
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,937,924
Kas 2,000,000 3,832,000 2,937,924
(Mencatat kos konstruksi)
Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000
Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)
Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000
Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)
Konstruksi Dalam Proses 250,000 97,000 77,076
Biaya Konstruksi 2,000,000 3,832,000 2,937,924
Pendapatan KJP 2,250,000 3,735,000 3,015,000
Penagihan KDP 9,000,000
Konstruksi Dalam Proses 9,000,000
2008 2009 2010
18-46
Rugi pada Kontrak Menguntungkan - KS
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,937,924
Kas 2,000,000 3,832,000 2,937,924
(Mencatat kos konstruksi)
Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000
Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)
Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000
Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)
Biaya Konstruksi 8,769,924
Konstruksi Dalam Proses 8,769,924
Penagihan KDP 9,000,000
Pendapatan dari KJP 9,000,000
2008 2009 2010
18-47
Contoh 3: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan
Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober
2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009,
taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp9.112.500.000. Berikut ini data
lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut:
Keterangan 2008 2009 2010
Biaya s/d. tahun
Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr
Tagihan Kontrak
Kas yang diterima
Rp2.000.000.000
6.000.000.000
1.800.000.000
1.500.000.000
Rp5.832.000.000
3.280.500.000
4.800.000.000
3.500.000.000
Rp9.112.500.000
-
2.400.000.000
4.000.000.000
Rugi pada Kontrak Rugi
18-48
Perhitungan persentase penyelesaian
2008 2009 2010
Harga Kontrak
Taksiran Biaya:
Biaya s/d. tahun
Taksiran biaya penyelesaian
Jumlah taksiran biaya
Taksiran Laba (Rugi) Kotor
Persentase penyelesaian
Rp9.000.000.000
Rp2.000.000.000
6.000.000.000
Rp8.000.000.000
Rp1.000.000.000
25%
Rp9.000.000.000
Rp5.832.000.000
3.280.500.000
Rp9.112.500.000
Rp (112.500.000)
64%
Rp9.000.000.000
Rp9.112.500.000
-
Rp9.112.500.000
Rp (112.500.000)
100%
18-49
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN
Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010
2008: 25% x 9.000.000 2.250.000
2009: 64% x 9.000.000
Pendapatan th. 2008
Pendapatan tahun 2009
5.760.000
(2.250.000)
3.510.000
2010: 100% x 9.000.000
Pendapatan th. 2008 dan th. 2009
Pendapatan tahun 2010
9.000.000
(5.760.000)
3.240.000
18-50
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA (RUGI) KOTOR
2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000
2009: 100% x Rp(112.500)
Laba kotor diakui th. 2008
Laba (Rugi) tahun 2009
Rp112.500
(250.000)
Rp(362.500)
2010:
TIDAK ADA PENGAKUAN
LABA/RUGI
Catatan: Jika proyek mengalami rugi, maka rugi tersebut segera diakui
pada saat rugi tersebut diketahui, sesuai dengan prinsip konservatisme
18-51
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 3,280,500
Kas 2,000,000 3,832,000 3,280,500
(Mencatat kos konstruksi)
Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000
Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)
Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000
Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)
Konstruksi Dalam Proses 250,000 362,500
Biaya Konstruksi 2,000,000 3,872,500 3,240,000
Pendapatan KJP 2,250,000 3,510,000 3,240,000
Penagihan KDP 9,000,000
Konstruksi Dalam Proses 9,000,000
2008 2009 2010
18-52
Metoda Kontrak Selesai
Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 3,280,500
Kas 2,000,000 3,832,000 3,280,500
(Mencatat kos konstruksi)
Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000
Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000
(Mencatat penagihan)
Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000
Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000
(Mencatat pelunasan piutang)
Rugi Kontrak Jangka Panjang 112,500,000
Konstruksi Dalam Proses 112,500,000
Biaya Konstruksi 9,112,500
Konstruksi Dalam Proses 9,112,500
Penagihan KDP 9,000,000
Pendapatan dari KJP 9,000,000
2008 2009 2010

More Related Content

What's hot

Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
Fransisco Laben
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Sidik Abdullah
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Manik Ryad
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
Dina Nurmariyani
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
PPA FEUI
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Amrul Rizal
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
mas ijup
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
Audria
 

What's hot (20)

Fix anggaran piutang
Fix anggaran piutangFix anggaran piutang
Fix anggaran piutang
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Akl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehanAkl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehan
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanBab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
 
Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 

Similar to Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2

BAB 18-1 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2
BAB 18-1 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2BAB 18-1 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2
BAB 18-1 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2
AryaMahardhika3
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
joni_aprilyanto
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Jiantari Marthen
 
Mengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatanMengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatan
Ayu Aprita
 

Similar to Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2 (20)

BAB 18-1 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2
BAB 18-1 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2BAB 18-1 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2
BAB 18-1 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
1
11
1
 
Ppt tak chapter 9 revenue
Ppt tak chapter 9 revenuePpt tak chapter 9 revenue
Ppt tak chapter 9 revenue
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
 
Psak 23-pendapatan
Psak 23-pendapatanPsak 23-pendapatan
Psak 23-pendapatan
 
REVENUE RECOGNITION.pptx
REVENUE RECOGNITION.pptxREVENUE RECOGNITION.pptx
REVENUE RECOGNITION.pptx
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
 
Fredi hutasoit
Fredi hutasoitFredi hutasoit
Fredi hutasoit
 
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptPb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
 
Semester 5 Alk
Semester 5 AlkSemester 5 Alk
Semester 5 Alk
 
prinsip akuntansi
prinsip akuntansiprinsip akuntansi
prinsip akuntansi
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan PendapatanPengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan
 
Pertemuan 6 - Pendapatan, Pengakuan dan Pengukuran, Pendapatan Penjualan dan ...
Pertemuan 6 - Pendapatan, Pengakuan dan Pengukuran, Pendapatan Penjualan dan ...Pertemuan 6 - Pendapatan, Pengakuan dan Pengukuran, Pendapatan Penjualan dan ...
Pertemuan 6 - Pendapatan, Pengakuan dan Pengukuran, Pendapatan Penjualan dan ...
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
 
Mengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatanMengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatan
 
E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21
 
Pelaporan korporat analisis
Pelaporan korporat analisisPelaporan korporat analisis
Pelaporan korporat analisis
 

More from AryaMahardhika3 (9)

Bab 17 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Bab 17 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2Bab 17 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
Bab 17 modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2
 
Modul bab 17 bagian 1 akuntansi keuangan menengah 2
Modul bab 17 bagian 1 akuntansi keuangan menengah 2Modul bab 17 bagian 1 akuntansi keuangan menengah 2
Modul bab 17 bagian 1 akuntansi keuangan menengah 2
 
Modul Akuntansi keuangan menengah 2 bab 16
Modul Akuntansi keuangan menengah 2 bab  16Modul Akuntansi keuangan menengah 2 bab  16
Modul Akuntansi keuangan menengah 2 bab 16
 
Modul makul akuntansi keuangan menengah 2
Modul makul akuntansi keuangan menengah 2Modul makul akuntansi keuangan menengah 2
Modul makul akuntansi keuangan menengah 2
 
Modul makul akuntansi keuangan 2 kieso bab 15
Modul makul akuntansi keuangan 2 kieso bab 15Modul makul akuntansi keuangan 2 kieso bab 15
Modul makul akuntansi keuangan 2 kieso bab 15
 
Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2 bab 13
Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2 bab 13Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2 bab 13
Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan 2 bab 13
 
Modul riset operasi pertemuan pertama...
Modul riset operasi pertemuan pertama...Modul riset operasi pertemuan pertama...
Modul riset operasi pertemuan pertama...
 
Sejarah Perkembangan Dunia Keuangan
Sejarah Perkembangan Dunia KeuanganSejarah Perkembangan Dunia Keuangan
Sejarah Perkembangan Dunia Keuangan
 
Rekonsiliasi Bank.pptx
Rekonsiliasi Bank.pptxRekonsiliasi Bank.pptx
Rekonsiliasi Bank.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

Ch 18 Modul untuk mata kuliah akuntansi keuangan menengah 2

  • 2. 18-2 C H A P T E R 18 REVENUE Intermediate Accounting IFRS Edition Kieso, Weygandt, and Warfield
  • 3. 18-3 Lingkungan Terkini Pedoman Pengakuan Pendapatan Penyimpangan basis penjualan Pengakuan Pendapatan saat Penjualan Pengakuan Pendapatan Kontrak Jangka Panjang Pengakuan Pendapatan Lainnya Pengukuran Pengakuan Ringkasan Kontrak jasa Metoda angsuran Lain-lain Metoda Persentase Penyelesaian Metoda Pemulihan Kos Rugi Kontrak Jangka Panjang Pengungkapan Pengakuan Pendapatan
  • 4. 18-4 Restatements untuk improper revenue recognition secara relatif biasa terjadi sehingga berakibat pada dilakukannya penyesuaian harga saham secara signifikan Revenue recognition merupakan aktivitas yang paling berisiko dimanipulasi (top fraud risk) dan apapun standar akuntansi yang digunakan, baik IFRS maupun GAAP, risiko atau eksalahan dan ketidak akuratan dalam pelaporan pendapatan jumlahnya sangat besar. The Current Environment
  • 5. 18-5 Prinsip Pengakuan Pendapatan: Pendapatan diakui Pedoman Pengakuan Pendapatan The Current Environment (1) Jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke perusahaan dan (2) Jika manfaat tersebut dapat diukur secara andal.
  • 6. 18-6 Sale of product from inventory Type of Transaction Rendering a service Permitting use of an asset Sale of asset other than inventory Date of sale (date of delivery) Services performed and billable As time passes or assets are used Date of sale or trade-in Gain or loss on disposition Revenue from interest, rents, and royalties Revenue from fees or services Revenue from sales Description of Revenue Timing of Revenue Recognition The Current Environment Illustration 18-1 Revenue Recognition Classified by Nature of Transaction
  • 7. 18-7 Pengakuan lebih awal diperkenankan jika is a high dada kepastian yang tinggi tentang jumlah pendaatan yang diperoleh. Pengakuan boleh ditunda jika  Derajat ketidakpastian jumlah pendapatan atau kos sangat tinggi atau  Penjualan tidak menggambarkan selesainya proses laba. Penyimpangan dari Dasar Penjualan The Current Environment
  • 8. 18-8 Pendapatan harus diukur sebesar fair value yang diperkirakan akan diterima atau piutang dagang.  Trade discounts atau volume rebates harus mengurangi jumlah yang akan diterima atau piutang dan pendapatan.  Jika pembayaran ditunda, penjual harus menetapkan tingkat bunga untuk selisih antara kas atau kas ekuivalen dan jumlah yang ditunda pembayarannya. Pengukuran Pendapatan Penjualan Revenue Recognition at Point of Sale
  • 9. 18-9 Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-2
  • 10. 18-10 Revenue Recognition at Point of Sale Sansung membuat jurnal berikut pada tanggal 31 Maret, 2011. Piutang Dagang 679,000 Penjualan 679,000 Illustration 18-2
  • 11. 18-11 Revenue Recognition at Point of Sale Jika pelanggan meet the discount threshold, Sansung membuat jurnal berikut: Kas 679,000 Piutang Dagang 679,000 Illustration 18-2
  • 12. 18-12 Revenue Recognition at Point of Sale Jika pelanggan fail to meet the discount threshold, Sansung membuat jurnal berikut pada tanggal pembayaran. Kas 700,000 Piutang Dagang 679,000 Potongan Penjualan dikorbankan 21,000 Illustration 18-2
  • 13. 18-13 Jika sebuah transaksi penjualan melibatkan financing arrangement, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan pembayaran dengan menggunakan imputed interest rate. Imputed interest rate dapat ditentukan lebih jelas menggunakan 1. prevailing rate untuk instrumen sejenis dengan credit rating sama, atau 2. Tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen ke harga barang atau jasa sekarang. . Pengukuran Pendapatan Penjualan Revenue Recognition at Point of Sale
  • 14. 18-14 Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-3
  • 15. 18-15 Revenue Recognition at Point of Sale Jurnal untuk mencatat penjualan SEK ke Grant Company pada tanggal 1 Juli 2011 adalah Piutang Wesel 900,000 Penjualan 900,000 Illustration 18-3
  • 16. 18-16 Revenue Recognition at Point of Sale SEK membuat jurnal untuk mencatat pendapatan bunga sbb. Piutang Wesel 54,000 Pendapatan Bunga(12% x ½ x €900,000) 54,000 Illustration 18-3
  • 17. 18-17 Pendapatan dari Penjualan Barang diakui jika kondisi berikut ini terpenuhi: 1. Perusahaan telah mentransfer kepemilikan barang kepada pembeli; 2. Perusahaan tidak lagi mempertahankan berbagai hal yang biasanya dilakukan oleh pemilik barang; 3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara jelas; 4. Kemungkinan besar ada manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan; dan 5. Kos yang terjadi atau diperhitungkan dapat diestimasi secara jelas. Pengakuan Pendapatan Penjualan Revenue Recognition at Point of Sale LO 2
  • 18. 18-18 Bill and Hold Sales Revenue Recognition at Point of Sale Pembeli belum memperoleh barang namun telah memiliki hak dan sudah menerima tagihan. Illustration 18-4
  • 19. 18-19 Revenue Recognition at Point of Sale LO 2 Solution: Butler harus mencatat pendapatan pada saat hak kepemilikan sudah berpindah, karena 1. Kemungkinan besar transaksi terjadi; 2. Barang ada di tangan, diidentifikasi, dan siap untuk dikirimkan saat penjualan diakui; 3. Baristo memberitahu penundaan pengiriman, dan 4. Ada kesepakatan pembayaran. It appears that these conditions were probably met dan OKI pengakuan harus dilakukan pada saat persetujuan ditandatangani.
  • 20. 18-20 Revenue Recognition at Point of Sale Butler membuat jurnal untuk mencatat bill and hold sale. Piutang Dagang 450,000 Penjualan 450,000 Illustration 18-4
  • 21. 18-21 Penjualan dengan Instalasi atau Inspeksi Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-5
  • 22. 18-22 Layaway Sales Revenue Recognition at Point of Sale Illustration 18-6
  • 23. 18-23 Pendapatan diakui secara proporsional selama tahap produksi • Cara ini dipakai terutama oleh perusahaan kontraktor. Hal ini dilakukan karena sifat pekerjaan yang dilakukan, yang biasanya memerlukan waktu penyelesaian melebihi satu periode akuntansi. Cara seperti ini dapat dilakukan apabila taksiran biaya penyelesaian dan tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat ditentukan. Penaksiran ini dapat dilakukan dengan cara: 1. Berdasarkan persentase dari biaya 2. Berdasarkan persentase penyelesaian secara fisik (metoda persentase penyelesaian). Lingkungan Terkini
  • 24. 18-24 Dua Metoda: Metoda Persentase-Penyelesaian  Alasan: pembeli dan penjual memiliki enforceable rights. Metoda Kontrak Selesai. Contoh: akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang (long-term construction). Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
  • 25. 18-25 Harus menggunakan metoda Percentage-of-Completion jika estimasi kemajuan pekerjaan, pendapatan, dan kos reasonably dependable dan seluruh kondisi berikut ada: 1. Kontrak secara jelas menetapkan enforceable rights terkait dengan barang atau jasa oleh masing-masing pihak, pertimbangan yang akan diubah setiap saat, dan hal-hal yang terkait dengan pembayaran 2. Pembeli dapat diharapkan memenuhi seluruh kewajibannya. 3. Kontraktor dapat diharapkan melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak. Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
  • 26. 18-26 Perusahaan harus menggunakan metoda Kontrak Selesai jika satu diantara kondisi berikut ini terpenuhi 1. Perusahaan memiliki kontrak jangka pendek, atau 2. Perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi untuk menggunakan metoda persentase penyelesaian, atau 3. Ada inherent hazards dalam kontrak di luar kondisi normal, yang menimbulkan risiko bisnis. Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
  • 27. 18-27 Pengukuran Kemajuan Pekerjaan Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost basis. Percentage-of-Completion Method Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk menaksir persentase pendapatan atau laba kotor kontrak jangka panjang.
  • 28. 18-28 Contoh 1: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.100.000.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2008 2009 2010 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 2.268.000.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp8.100.000.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000
  • 29. 18-29 Perhitungan persentase penyelesaian 2008 2009 2010 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25% Rp9.000.000.000 Rp5.832.000.000 2.268.000.000 Rp8.100.000.000 Rp 900.000.000 72% Rp9.000.000.000 Rp8.100.000.000 - Rp8.100.000.000 Rp 900.000.000 100%
  • 30. 18-30 PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010 2008: 25% x 9.000.000 2.250.000 2009: 72% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 6.480.000 (2.250.000) 4.230.000 2010: 100% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 9.000.000 (6.480.000) 2.520.000
  • 31. 18-31 PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR 2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000 2009: 72% x Rp900.000 Laba kotor diakui th. 2008 Laba tahun 2009 Rp648.000 (250.000) Rp398.000 2010: 100% x Rp900.000 Laba th. 2008 dan 2009 Laba tahun 2010 Rp900.000 (648.000) Rp252.000
  • 32. 18-32 Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,268,000 Kas 2,000,000 3,832,000 2,268,000 (Mencatat kos konstruksi) Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000 Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000 (Mencatat penagihan) Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000 Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000 (Mencatat pelunasan piutang) Konstruksi Dalam Proses 250,000 398,000 252,000 Biaya Konstruksi 2,000,000 3,832,000 2,268,000 Pendapatan KJP 2,250,000 4,230,000 2,520,000 Penagihan KDP 9,000,000 Konstruksi Dalam Proses 9,000,000 2008 2009 2010
  • 33. 18-33 Konstruksi Dalam Proses 2008 2008 2009 2009 2010 2010 Kos Laba Kotor Kos Laba Kotor Kos Laba Kotor 2.000.000.000 250.000.000 3.832.000.000 398.000.000 2.268.000.000 252.000.000 2010 9.000.000.000 Piutang Dagang 2008 2009 2010 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000 2008 2009 2010 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000
  • 34. 18-34 Penagihan KDP 2010 9.000.000.000 2008 2009 2010 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000 Kas 2008 2009 2010 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000
  • 35. 18-35 Biaya Konstruksi 2008 2009 2010 2.000.000.000 3.832.000.000 2.268.000.000 Pendapatan Konstruksi Jk. Panjang 2008 2009 2010 2.250.000.000 4.230.000.000 2.520.000.000
  • 36. 18-36 2008 2009 2010 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp2.250.000 2.000.000 Rp 250.000 Rp4.230.000 3.832.000 Rp 298.000 Rp2.520.000 2.268.000 Rp 252.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp2.250.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) dan Laba Diakui (6.480.000) Rp300.000 Rp450.000 Rp1.600.000 Rp 120.000 Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi
  • 37. 18-37 Perusahaan pengakui pendapatan dan laba kotor hanya pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah diselesaikan. Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi kos kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, kos, dan laba kotor. Metoda Kontrak Selesai
  • 38. 18-38 Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,268,000 Kas 2,000,000 3,832,000 2,268,000 (Mencatat kos konstruksi) Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000 Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000 (Mencatat penagihan) Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000 Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000 (Mencatat pelunasan piutang) Biaya Konstruksi 8,100,000 Konstruksi Dalam Proses 8,100,000 Penagihan KDP 9,000,000 Pendapatan dari KJP 9,000,000 2008 2009 2010
  • 39. 18-39 2008 2009 2010 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp9.000.000 8.100.000 Rp 900.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp2.000.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) di atas biaya konstruksi (5.832.000) Rp300.000 Rp200.000 Rp1.600.000 Rp 758.000 Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya.
  • 40. 18-40 Rugi Kontrak Jangka Panjang Dua Metoda: Rugi periode berjalan pada kontrak yang menguntungkan  Persentase penyelesaian: estimasi kenaikan kos pada periode sekarang untuk menyesuaikan laba kotor periode sebelumnya. Rugi pada seluruh proyek  Pada kedua metoda, perusahaan harus mengakui rugi pada periode sekarang untuk seluruh rugi proyek.
  • 41. 18-41 Contoh 2: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.769.924.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2008 2009 2010 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 2.937.924.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp8.769.924.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000
  • 42. 18-42 Perhitungan persentase penyelesaian 2008 2009 2010 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25% Rp9.000.000.000 Rp5.832.000.000 2.937.924.000 Rp8.769.924.000 Rp 230.076.000 66,5% Rp9.000.000.000 Rp8.769.924.000 - Rp8.769.924.000 Rp 230.076.000 100%
  • 43. 18-43 PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010 2008: 25% x 9.000.000 2.250.000 2009: 66,5% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 5.985.000 (2.250.000) 3.735.000 2010: 100% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 9.000.000 (5.985.000) 3.015.000
  • 44. 18-44 PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR 2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000 2009: 66,5% x Rp230.076 Laba kotor diakui th. 2008 Laba (Rugi) tahun 2009 Rp153.000 (250.000) Rp(97.000) 2010: 100% x Rp230.076 Laba th. 2008 dan 2009 Laba tahun 2010 Rp230.076 (153.000) Rp77.076
  • 45. 18-45 Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,937,924 Kas 2,000,000 3,832,000 2,937,924 (Mencatat kos konstruksi) Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000 Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000 (Mencatat penagihan) Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000 Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000 (Mencatat pelunasan piutang) Konstruksi Dalam Proses 250,000 97,000 77,076 Biaya Konstruksi 2,000,000 3,832,000 2,937,924 Pendapatan KJP 2,250,000 3,735,000 3,015,000 Penagihan KDP 9,000,000 Konstruksi Dalam Proses 9,000,000 2008 2009 2010
  • 46. 18-46 Rugi pada Kontrak Menguntungkan - KS Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 2,937,924 Kas 2,000,000 3,832,000 2,937,924 (Mencatat kos konstruksi) Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000 Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000 (Mencatat penagihan) Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000 Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000 (Mencatat pelunasan piutang) Biaya Konstruksi 8,769,924 Konstruksi Dalam Proses 8,769,924 Penagihan KDP 9,000,000 Pendapatan dari KJP 9,000,000 2008 2009 2010
  • 47. 18-47 Contoh 3: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp9.112.500.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2008 2009 2010 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 3.280.500.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp9.112.500.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000 Rugi pada Kontrak Rugi
  • 48. 18-48 Perhitungan persentase penyelesaian 2008 2009 2010 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba (Rugi) Kotor Persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25% Rp9.000.000.000 Rp5.832.000.000 3.280.500.000 Rp9.112.500.000 Rp (112.500.000) 64% Rp9.000.000.000 Rp9.112.500.000 - Rp9.112.500.000 Rp (112.500.000) 100%
  • 49. 18-49 PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010 2008: 25% x 9.000.000 2.250.000 2009: 64% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 5.760.000 (2.250.000) 3.510.000 2010: 100% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 9.000.000 (5.760.000) 3.240.000
  • 50. 18-50 PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA (RUGI) KOTOR 2008: 25% X Rp1.000.000 Rp250.000 2009: 100% x Rp(112.500) Laba kotor diakui th. 2008 Laba (Rugi) tahun 2009 Rp112.500 (250.000) Rp(362.500) 2010: TIDAK ADA PENGAKUAN LABA/RUGI Catatan: Jika proyek mengalami rugi, maka rugi tersebut segera diakui pada saat rugi tersebut diketahui, sesuai dengan prinsip konservatisme
  • 51. 18-51 Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 3,280,500 Kas 2,000,000 3,832,000 3,280,500 (Mencatat kos konstruksi) Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000 Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000 (Mencatat penagihan) Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000 Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000 (Mencatat pelunasan piutang) Konstruksi Dalam Proses 250,000 362,500 Biaya Konstruksi 2,000,000 3,872,500 3,240,000 Pendapatan KJP 2,250,000 3,510,000 3,240,000 Penagihan KDP 9,000,000 Konstruksi Dalam Proses 9,000,000 2008 2009 2010
  • 52. 18-52 Metoda Kontrak Selesai Konstruksi Dalam Proses 2,000,000 3,832,000 3,280,500 Kas 2,000,000 3,832,000 3,280,500 (Mencatat kos konstruksi) Piutang Dagang 1,800,000 4,800,000 2,400,000 Penagihan KDP 1,800,000 4,800,000 2,400,000 (Mencatat penagihan) Kas 1,500,000 3,500,000 4,000,000 Piutang Dagang 1,500,000 3,500,000 4,000,000 (Mencatat pelunasan piutang) Rugi Kontrak Jangka Panjang 112,500,000 Konstruksi Dalam Proses 112,500,000 Biaya Konstruksi 9,112,500 Konstruksi Dalam Proses 9,112,500 Penagihan KDP 9,000,000 Pendapatan dari KJP 9,000,000 2008 2009 2010

Editor's Notes

  1. Service Cost - Actuaries compute service cost as the present value of the new benefits earned by employees during the year. Future salary levels considered in calculation. Interest on Liability - Interest accrues each year on the PBO just as it does on any discounted debt. Actual Return on Plan Assets - Increase in pension funds from interest, dividends, and realized and unrealized changes in the fair market value of the plan assets. Amortization of Unrecognized Prior Service Cost - The cost of providing retroactive benefits is allocated to pension expense in the future, specifically to the remaining service-years of the affected employees. Gain or Loss - Volatility in pension expense can be caused by sudden and large changes in the market value of plan assets and by changes in the projected benefit obligation. Two items comprise the gain or loss: difference between the actual return and the expected return on plan assets and, amortization of the unrecognized net gain or loss from previous periods