2. Hormon
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam
peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan
secara spesifik. Begitu dikeluakan, hormon akan
dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan
sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai
dengan fungsinya masing-masing.
3. Hormon steroid
Plasenta menyintesis sejumlah besar hormon steroid selama
kehamilan. Hormon steroid utama adalah progesteron dan
estrogen, dimana hormone progesteron berfungsi untuk
mempertahankan kehamilan dan hormone estrogen berguna untuk
pertumbuhan organ-organ reproduksi. Keduanya juga diperlukan
untuk perubahan-perubahan metabolik yang terjadi setelah
kehamilan. Dalam sintesis hormon steroid, plasenta bukanlah
organ yang autonom, tetapi memerlukan perkusor-perkusor untuk
sekresi estrogen ataupun progesteron. Perkusor tersebut berasal
dari adrenal janin dan maternal untuk sekresi estrogen serta
kolesterol maternal untuk sekresi progesteron.
4. Progesteron
Fungsi
Fungsi utama dari hormon progesterone adalah sebagai berikut :
1) Mempersiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan. Mekanisme
kerja progesterone adalah berikatan dengan reseptor spesifik yang kemudian berinteraksi dengan
DNA genom. Reseptor-reseptor ini telah dikenali dan ditemukan pada inti dan sitoplasma sel
sinsisiotrofoblas dan sitotrofoblas serta sel-sel endotel desidua pada awal kehamilan.
2) Meningkatkan produksi faktor-faktor uterus yang menghambat blastogenesis limfosit dan
produksi sitokin.
3) Mengatur populasi limfosit sitoplasenta
5. 4. Meningkatkan prekusor limfosit B sumsum tulang yang
mengalami pengurangan akibat pengaruh estrogen.
5. Mempertahankan keadaan tenang uterus dengan cara
mempertahankan keadaan afinitas yang tinggi dari reseptor β2-
adrenergik miometrium sehingga produksi cAMP meningkat dan
menghambat fosforilase miosin.
6. Mempengaruhi muscular tuba seperti halnya berpengaruh pada
motilitas gastrointestinal, disamping berpegaruh juga terhadap
otot polos ateriol sehingga kapasitas vasular meningkat dan
tahanan perifer menurun.
6. 7) Berperan selaku substrat bagi produksi glukokortikod dan
mineralekortikod oleh adrenal janin.
8) Peningkatan hormon progesteron dapat mencegah pengerutan otot-otot
rahim, sehingga persalinan dini/prematur bisa dihindari.
9) Membantu menyiapkan payudara, yakni dengan memacu aktivitas
kelenjar susu sekaligus membentuk puting susu jadi lebih menonjol
untuk memudahkan proses pemberian ASI.
7. Efek samping
Efek samping yang ditimbulkan dari peningkatan hormon progesteron selama kehamilan
yaitu :
1) Membuat dinding pembuluh darah mengalami pelebaran, sehingga terjadilah penurunan
tekanan darah. Akibatnya, ibu hamil sering merasa pusing.
2) Membuat kerja sistem pencernaan menjadi lebih lambat, sehingga perut cenderung lebih
mudah menjadi kembung.
3) Menyebabkan relaksasi usus, hingga daya dorong usus terhadap sisa makanan juga mengalami
penurunan. Akibatnya, sisa makanan mudah menumpuk, sehingga ibu mudah mengalami
sembelit.
8. 4) Meningkatkan suhu tubuh, menyebabkan mual sekaligus menurunkan gairah seks.
5) Menyebabkan gangguan tidur, terutama pada trimester pertama.
6) Menyebabkan jaringan-jaringan halus pada saluran pernapasan mengalami
pembengkakan dan menghalangi aliran napas. Sehingga terutama sepanjang
trimester kedua, ibu hamil akan sulit bernapas dan cenderung mendengkur meski
sebelumnya bukan pendengkur. Dengkuran ini bisa diantisipasi dengan tidur dalam
posisi miring.
7) Memicu terjadinya peradangan gusi, antara lain akibat terjadinya pelebaran
pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah ke seluruh bagian
tubuh, termasuk gusi. Konsekuensinya, gusi menjadi bengkak dan mudah
mengalami perdarahan sejak trimester pertama hingga trimester akhir. Kondisi
seperti ini akan berangsur pulih pada kehamilan bulan kesembilan atau beberapa
hari setelah melahirkan.
9. Estrogen
Fungsi
Estrogen dalam kehamilan berfungsi sebagai :
1) Untuk meningkatkan sintesis progesterone melalui peningkatan uptake LDL dan aktifitas P450 cc
sinsisiotrofoblast.
2) Berpengaruh pada system kardiovaskuler maternal yaitu menyebabkan vasodilatasi sirkulasi
uteroplasenta, stimulasi sistem rennin-angiotensin-aldosteron, dan (kemungkinan) neovaskularisasi
plasenta.
3) Meningkatkan kontraktilitas uterus dan mempunyai efek mitogenik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan glandula mammae.
4) Berfungsi memperkuat dinding rahim yang berguna untuk mengatasi kontraksi saat persalinan.
10. Efek samping
Peningkatan hormon estrogen dalam kehamilan akan berpengaruh terhadap
kondisi tubuh ibu seperti berikut :
1. Melembutkan jaringan tubuh sehingga jaringan ikat dan persendian tubuh, tak
lagi sekuat sebelum hamil dalam menyangga tubuh.
2. Akibatnya, ibu hamil sering mengalami gangguan/keluhan sakit punggung dan
varises.
3. Hormon ini juga menyebabkan ibu merasa mual dan merangsang dorongan untuk
muntah.
11. Sintesis hormon peptida
1. hCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin)
Fungsi
Hormon hCG dalam kehamilan bergua dalam hal sebagai berikut :
1. Dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan, karena hCG sudah mulai terdeteksi 1 hari setelah
implantasi. Sekresi hormon ini akan memperpanjang siklus hidup korpus luteum dan menstimulasi
produksi progesteron melalui sistem adenilatsiklase. Keadaan ini terus dipertahankan sampai usia
kehamilan kurang lebih 11 minggu saat plasenta sudah mampu menyintesis progesteron
2. Menilai kemajuan kehamilan, yaitu bila didapatkan kadar hCG ang lebih tinggi daripada kadar
normal pada trimester dua seringkali dihubungkan dengan trisomi 21, triomi, 13, trisomi 20,
sndrom turner dan klinefelter.
3. Kadar hCG naik 2x lipat setiap 2 hari, hingga mencapai nilai max pada hari ke 80-120
12. 4. Pada kehamilan ektopik umumnya kadar hCG lebih rendah
dari normal
5. Pada Mola hidatidosa kadar hCG tinggi
6. Pada keguguran tidak adanya perkembangan janin dan
kehamilan, kadar hCG gagal meningkat/bahkan menurun
7. Merangsang proses diferensiasi sitotrofoblas
8. Stimulasi produksi testosteron testis janin dan diduga
mempunyai efek imunosupresif selama kehamilan
13. 2. hPL (Human Placental Lactogen)
Fungsi
Hormon placenta lactogen (hPL) memiliki berbagai fungsi yang berpengaruh
dalam masa kehamilan, yaitu :
1. hPL mempunyai efek antiinsulin dan metabolisme glukosa, tapi mekanisme kerjanya sampai sekarang
belum diketahui dengan jelas.
2. Efek hPL terhadap lipolisis glucosesparing terutama pada perempuan hamil yang sedang berpuasa
menunjukkan bahwa hPL mempunyai efek proteksi atau melindungi janin. Keadaan puasa akan
merangsang sekresi hPL sehingga penggunaan glukose oleh ibu akan menurun. Hal ini akan menjamin
tercukupinya sumber energi janin.
3. hPL menyebabkan pelepasan asam lemak bebas ibu, dengan demikian asam amino dan glukosa untuk
fetus akan selalu tersedia.
14. 4. hPL meningkatkan penguraian keton dan asam amino fetus
5. hPL merangsang resistensi insulin pada kehamilan
6. hPL dapat mempengaruhi pembentukan progesteron oleh
plasenta.
7. Dapat digunakan untuk evaluasi abnormalitas kehamilan.
15. Hormon-hormon protein
1. Chorionic Adrenocorticotropin (CACTH)
Protein yang mirip dengan ACTH berhasil diidentifikasi pada plasenta yang
kemudian disebut chorionic adrenocorticotropin. ACTH dalam kehamilan
kadarnya lebih rendah daripada laki-laki atau perempuan tidak hamil, tetapi
kadarnya meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Plasenta
menghasilkan ACTH yang kemiudian dieksresikan ke dalam sirkulasi maternal
dan janin tetapi ACTH maternal tidak masuk ke dalam sirkulasi janin.
16. 2. Tirotropin Korionik (CT)
Terdapat bukti bahwa plasenta menghasilkan hormon chorionic
thyrotropin (CT) TETAPI sama seperti CATCH, fungsinya dalam
kehamilan belum diketahui dengan jelas.
17. 3. Growth Hormone Variant (hGH-V)
Growth Hormone Variant (hGH-V) disintesis oleh plasenta,
kemungkinan dalam sinsitium. hGH-V dapat diukur kadarnya dalam
sirkulasi maternal mulai usia kehamilan 21-26 minggu, kadarnya terus
meningkat sampai usia kehamilan 36 minggu. Sekresi hGH-V oleh
trofoblas dipengaruhi oleh glukosa, sedangkan aktivitas biologisnya sama
dengan hPL.
18. Hormon –hormon peptide
1. Neuropeptide-Y (NPY)
Peptide kecil yang mengandung 36 asam amino ini berdistribusi luas di
otak. Peptide ini juga ditemukan di neuron-neuron simpatik yang
menginversi sistem kardiovaskuler, respirasi, gastrointestinal. NPY juga
dapat ditemukan pada plasenta, khususnya sitotrofoblas. Beberapa
percobaan menunjukkan bahwa pemberian NPY pada sel-sel plasenta akan
menyebabkan pengeluaran corticotrophin relasing hormone (CRH).
19. 2. Inhibin dan Aktivin
Inhibitin diproduksi oleh testis manusia dan sel-sel granulosa ovarium,
termasuk korpus luteum. Inhibin merupakan heterodimer dengan subunit alfa dan
beta yang berbeda. Subunit beta inhibin tersusun oleh satu atau dua peptide
tertentu yaitu beta A dan beta B.
Plasenta memproduksi subunit beta, beta A, dan beta B dengan kadar tertinggi
dicapai pada waktu aterm. Produksi inhibin plasenta selama kehamilan untuk
menghambat sekresi FSH dan karena itu menghilangkan ovulasi selama
kehamilan. Aktivin berhubungan erat dengan inhibindan dibentuk oleh oleh
kombinasi dua subunit beta. Aktivin tidak terdeteksi dalam darah tali pusat setelah
persalinan dimulai.
20. MSH (Melanophore Stimulating Hormone)
peningkatan hormon ini adalah :
1. Mempengaruhi deposit pigmen pada dahi, pipi dan hidung yang dikenal
sebagai cloasma gravidarum.
2. Menyebabkan hiperpigmentasi pada leher, areola mama, linea alba menjadi
hitam disebut linia grisea.
3. Menyebabkan kulit perut seolah-olah retak, warnanya berubah kebiru-biruan
disebut striae livide.
21. Hormon Relaksin
Hormon relaksin merupakan hormon yang terdapat dalam ovarium.
Hormon relaksin adalah hormon polipeptida yang disekresi oleh korpus
luteum kehamilan. Fungsinya adalah untuk merelaksasi atau melunakkan
fibrikartilago dalam simpisis pubis untuk mempersiapkan jalur janin
melalui jalan lahir. Hormon relaksin maksimum jumlahnya pada usia 38-
42 minggu.
22. Hormon oksitosin
Fungsi
1. Mengatur pengerutan dan pengembangan otot-otot yang terkait proses produksi ASI.
Hasil kerja hormon inilah yang memungkinkan ASI dalam kelenjar susu bisa keluar
mencapai ujung salurannya sehingga mudah diisap bayi.
2. Saat menyusui oksitosin menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel dalam kelenjar
mammae sehingga tersedia susu pada puting (ejeksi susu).
3. Hormon ini bekerja untuk memaksa rahim agar berkontraksi sehingga terjadi
persalinan.
23. Dampak yang ditimbulkan bila kekurangan hormon oksitosin, yaiu :
Kekurangan hormon oksitosin dapat menyebabkan kehamilan lewat
waktu. Akibatnya ibu membutuhkan induksi dengan obat-obatan
perangsang hormon untuk mempermudah persalinan.
24. Hormon Prolaktin
Fungsi hormon prolaktin adalah sebagai berikut :
1. Fungsi utama prolaktin serum ibu adalah untuk menjaga kelangsungan laktasi pada awal
kehamilan, prolaktin bekerja untuk menginisiasi sintesis DNA dan mitosis sel-sel epitel
kelenjar dan sel-sel alveolar prasekretorik payudara.
2. Memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum.
3. Mempengaruhi proses metabolisme, dan merangsang pengeluaran air susu.
4. Prolaktin juga meningkatan jumlah reseptor estrogen dan prolaktin di sel-sel yang sama.
25. 5. Prolaktin didalam cairan amnion mengganggu transfer air dari
kompartemen janin ke ibu, sehingga melindungi cairan ekstraseluler
janin dan mencegah dehidrasi janin selama trimester terakhir kehamilan
ketika cairan amnion normalnya menjadi hipotonik.
6. Pada trimester kedua dari kehamilan, prolaktin yang sekresi oleh
hipofisis janin merupakan perangsang pertumbuhan adrenal janin.
26. Hormon Prostaglandin
Menurunnya hormon progesteron merangsang munculnya hormon
prostaglandin. Hormon prostaglandin adalah hormon pencetus kontraksi
atau meningkatkan intensitas kontraksi dan bertugas untuk merangsang
kehamilan. Wanita memproduksi hormon ini ketika janin siap lahir.
Dampak berkurangnya kadar hormon ini dalam tubuh seorang ibu dapat
menyebabkan kehamilan lewat waktu.
27. Fungsi dari hormon prostaglandin yaitu :
1. Hormon prostaglandin yang berlebih memacu kerja dari otot rahim untuk
berkontraksi sehingga menyebabkan resiko lahir prematur pada trimester
1 atau ke-2 (usia janin di bawah 28 minggu), biasanya diakibatkan karena
gingivitis gravidarum (radang gusi/gusi bengkak pada masa kehamilan).
2. Prostaglandin dihasilkan oleh uterus, menstimulasi kontraksi uterus saat
kelahiran.
28. FSH dan LH
Fungsi
1. FSH menyebabkan berkembangnya beberapa folikel primer dalam ovarium, umumnya satu folikel, kadang-
kadang juga lebih dari satu, berkembang menjadi folikel de Graaf yang akan membuat estrogen.
2. FSH yang dilepaskan hipofisis mempengaruhi folikel yang masih berkembang sehingga menjadi folikel
yang fesikuler, membesar dan mengekskresikan esterogen.
3. Produksi estrogen yang lebih banyak oleh folikel de Graaf akan meningkatkan produksi LH (umpan balik
positif), melalui mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Sehingga LH akan mempengaruhi
pematangan folikel de Graaf dan terjadi ovulasi.
4. LH juga menyebabkan penimbunan substansi pendahulu dari progesteron dalam sel granulosa.