SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
PRINSIP HYGIENE
SANITASI MAKANAN
DAN MINUMAN
( HSMM)
Oleh : Diyah Imawati ,SKM
PENDAHULUAN
 Makanan
 Kebutuhan pokok manusia yg diperlukan setiap
saat
 Harus ditangani dg baik dan benar agar
bermanfaat
 Prinsip : pengetahuan, sikap dan perilaku
manusia dlm menaati azas kesehatan, kebersihan,
dan keamanan dalam menangani makanan
 Proses pengolahan makanan : penerimaan bhn
mentah, pencucian, peracikan, pemasakan,
pengangkutan, penyajian
 Proses pengolahan yg benar menghasilkan
makanan yg bersih, sehat, aman, bermanfaat, dan
tahan lama
 Pengusaha/ penanggung jawab
 Orang yg bertanggung jawab atas pengelolaan makanan
 Menguasai bidang usaha dan ilmu pengolahan makanan,
sehingga mampu memimpin dan mengarahkan penjamah
makanan utk dapat bekerja secara sehat dan melaksanakan
prinsip HSMM
 Hygiene
 Upaya kesehatan dg cara memelihara dan melindungi
kebersihan subyeknya
 Cuci tangan, cuci piring, dll
 Sanitasi
 Upaya kesehatan dg cara memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subyeknya
 Menyediakan air bersih, tempat sampah
HSMM
 Pengendalian thd 4 faktor :
Tempat/bangunan
Peralatan
Orang
Bahan makanan
ASPEK HSMM
 Kontaminasi
 Masuknya zat asing yg tidak dikehendaki ke dalam
makanan
 4 macam :
 Pencemaran mikroba (bakteri, jamur)
 Pencemaran fisik (rambut, debu, tanah, dll)
 Pencemaran kimia (pupuk, pestisida, mercury, cad, arsen,
cyanida, dll)
 Pencemaran radioaktif ( sinar alfa, gamma, dll)
 Cara terjadinya pencemaran :
 Langsung (direct contamination)
 Bhn pencemar masuk ke dalam makanan secara
langsung (rambut, zat pewarna kain)
 Silang (cross contamination)
 Terjadi secara tidak langsung akibat tidak tahu
(makanan matang bersentuhan dg makanan mentah,
piring kotor)
 Ulang (recontamination)
 Terjadi pada makanan yg tlh dimasak sempurna (nasi
tercemar debu/ lalat krn tidak dilindungi)
 Keracunan
Timbulnya gejala klinis suatu penyakit/ gangg
kesehatan lainnya akibat mengkonsumsi makanan
yg tidak hygienis
Terjadinya keracunan karena :
 Bahan makanan alami (jamur, umbi beracun)
 Infeksi mikroba (disentri, kolera)
 Racun/toksin mikroba (aflatoksin)
 Zat kimia (pestisida, mercury, timah hitam)
 Alergi (makanan laut)
 Peracunan
Sengaja utk tujuan negatif tertentu (persaingan
bisnis, pembunuhan, bunuh diri)
 Pembusukan
 Proses dekomposisi makanan (sebagian/ seluruhnya)
menjadi keadaan yg tidak dikehendaki akibat dari
pematangan alam, pencemaran, fermentasi, dll
 Terjadi secara :
 Fisika, akibat kekurangan air/layu, benturan, serangga
 Enzym, rusak karena terlalu matang
 Mikroba, cendawan, merusak komposisi makanan, shg menjadi
basi, berubah rasa/ warna
 Pemalsuan
Upaya perubahan tampilan makanan dg cara
menambah atau mengganti bahan makanan
yg disengaja dg tujuan merningkatkan
tampilan makanan utk mendptkan
keuntungan sebesar2nya dan berdampak
buruk bg konsumen
Contoh :
 Zat warna kain (rhodaminB, sunset yellow, wantex)
 Zat pemanis (siklamat, sakarin)
 Bahan pengawet/ pengental (as benzoat, as sitrat)
 Bahan pengganti (saus tomat)
 Label (Ket tdk sesuai dg isi)
PERJALANAN MAKANAN
RANTAI MAKANAN
 Adalah rangkaian perjalanan makanan
sejak pembibitan, pertumbuhan,produksi
bhn pangan, panen, penggudangan,
pemasaran, pengolahan sampai penyajian
 Setiap titik berpotensi terjadi pencemaran
shg perlu perhatian khusus
 Contoh :
 Agar produk ternak baik: pakan ternak,
RPH
 Ikan : dari perairan bebas polusi
LAJUR MAKANAN
 Adalah perjalanan makanan dlm rangkaian
proses pengolahan makanan
 Setiap tahap ditemukan titik2 kritis yg harus
dikendalikan dg baik
 Titik2 yg harus dikendalikan (Prinsip HSMM)
Penerimaan bahan
Pencucian bahan
Perendaman
Peracikan
Pemasakan
Pewadahan
Penyajian makanan
PRINSIP 1
PEMILIHAN BAHAN MAKANAN
Bahan makanan dibagi dalam 3 golongan besar
 BM Mentah (segar)
 Makanan yg perlu pengolahan sebelum dihidangkan
 Daging, beras, ubi, kentang, sayuran, dll
 Makanan terolah (pabrikan)
 Makanan yg sudah dapat langsung dimakan tapi
digunakan utk proses pengolahan makanan lebih lanjut
 Tahu, tempe, kecap, ikan kaleng, kornet, dll
 Makanan siap santap
 Makanan yg langsung dimakan
 Nasi rames, soto mie, bakso, ayam goreng, dll
Makanan hewani
CIRI BAHAN MAKANAN YANG
BAIK
 Daging ternak
Mengkilat, cerah, tidak pucat, tdk bau busuk/asam
Elastis, tidak lengket tetapi terasa basah
SapiSapi KambingKambing KerbauKerbau UnggasUnggas AyamAyam
burasburas
AyamAyam
broilerbroiler
Warna merahWarna merah
segar, seratsegar, serat
halus, lemakhalus, lemak
lunak, kuninglunak, kuning
WarnaWarna
merahmerah
jambu,jambu,
serat halus,serat halus,
lemaklemak
keras,keras,
putih, bauputih, bau
khaskhas
WarnaWarna
merahmerah
tua, serattua, serat
kasar,kasar,
lemaklemak
keras,keras,
kuningkuning
Warna putihWarna putih
kekuningan,kekuningan,
lembek,lembek,
tulang jelas,tulang jelas,
kekuningankekuningan
DagingDaging
agakagak
keringkering
dandan
langsing,langsing,
otot jelasotot jelas
warnawarna
kekuningkekuning
anan
DagingDaging
lunak,lunak,
agakagak
basah danbasah dan
montok,montok,
lebih jelaslebih jelas
padapada
kepala dankepala dan
jenggerjengger
Sifat-sifat daging berbagai jenis ternak
 Ikan segar
Warna kulit terang, cerah, tidak lebam
Sisik masih melekat, mata melotot, jernih
Daging elastis, insang merah segar, tidak bau
Tidak terdapat lendir berlebihan, ikan tenggelam
dlm air
Prioritas dalam memilih ikan segar
 Ikan yg dijual dlm keadaan hidup
 Ikan segar disimpan pd suhu < 4ºC
 Ikan beku yg telah mengalami proses pembersihan
 Ikan bersih yg dijual yanpa pendinginan
 Ikan asin/kering
 Cukup kering dan tidak busuk
 Daging utuh dan bersih, bebas serangga
 Bebas bahan racun/pestisida
 Tidak dihinggapi lalat/ serangga lain
 Cara olah ikan asin
 Ikan asing yg teksturnya kuat (jambal, kakap, hiu) direbus dlm air
mendidih s/d garamnya larut, cuci dg air dingin sp tidak ada rasa
asin
 Tiriskan dan dikeringkan
 Ikan siap dimasak sesuai keinginan (digoreng, sayur, sambal)
 Ikan yg sudah tawar tidak boleh disimpan terlalu lama krn cepat
membusuk, dan harus segera dimasak
 Bahaya kontaminasi pada ikan
 Vibrio parahaemolitycus pd ikan laut segar
 Histamin pd ikan laut tidak segar (tongkol, udang, tengiri)
 E. coli patogen pd ikan air tawar (terutama yg makan tinja)
 Residu pestisida/larva serangga (ulat) pd ikan asin
 Telur
Tampak bersih dan kuat, tidak pecah, retak
atau bocor, tidak ada noda/kotoran pd kulit
Ada lap zat tepung pd perm kulit, kulit kering
Dikocok tidak kopyor, diteropong terlihat
terang dan bersih
Terbaik diambil lgs dari kandang tanpa
perlakuan tambahan (dilap/dibersihkan) krn
cepat busuk
Bahaya kontaminasi pd telur
 Salmonella pd kulit / telur yg retak/pecah
 Staphylococcus pd telur yg tercemar tangan kotor
Susu segar
 Alami
 Langsung diambil dr putting susu sapi, kerbau atau kambing
 Steril
 Pencemaran terjadi karena tangan pemerah, infeksi kulit
susu atau peralatan yg digunakan
 Pasteurisasi dan sterilisasi
 Pasteurisasi
 Proses pemanasan susu scr berulang pd suhu 60ºC
 utk membebaskan susu dari kuman patogen
 Susu tidak mengalami perubahan
 Sterilisasi
 Pemanasan susu dg suhu 100/ lebih utk memusnahkan semua
jenis kuman patogen
 Susu mengalami perubahan/ denaturasi (pemecahan dan
penggumpalan protein)
 Ciri-ciri susu yang baik:
 Warna putih susu dan kental, tidak menggumpal
 Aroma khas, tidak asam, tengik atau amis
 Berat jenis > 1
 Kalau dituang dari gelas masih menempel di dinding gelas
 Kalau dimasak akan terbentuk lapisan busa lemak (foam)
 Bebas dari kotoran fisik (darah, debu, bulu serangga, dll)
 Bahaya kontaminasi pada susu
 TB pada susu segar
 Staphylococcus aureus
 Pemalsuan dg santan
MAKANAN
NABATI
 Buah-buahan
 Keadaan fisik baik, isi penuh, kulit utuh, tidak
rusak/kotor
 Isi masih terbungkus kulit dg baik
 Warna sesuai dg bawaannya/asli, tidak bau busuk
 Tidak ada cairan lain selain getah, tdp lap pelindung
alam
 Sayuran
 Daun, buah, umbi dlm keadaan segar, utuh, dan tidak
layu
 Ridak ada bekas gigitan hewan, serangga, dan manusia
 Bag buah tidak ternoda/ berubah warna
 Bebas dari tanah/ kotoran lain
 Biji-bijian
 Kering, isi penuh (tidak keriput, warna mengkilat)
 Permukaan baik, tidak ada noda, tidak berlubang
 Tidak tercium bau lain selain bau khas biji tsb
 Tidak tumbuh kecambah/tunas kecuali dikehendaki
 Biji yg baik akan tenggelam dlm air
 Bahaya kontaminasi pd sayur, buah, dan biji
 Pestisida pd sayuran dan buah
 Telur cacing ascaris pd sayuran daun
 Serangga/ kutu pd biji kering
 Tepung
 Butiran kering, tidak lembab/basah
 Warna asli tidak berubah krn jamur/kapang
 Tidak mengandung kutu/serangga
 Masih dalam kemasan pabrik
 Bumbu kering
 kering., tidak dimakan serangga
 Warna mengkilat dan berisi penuh
 Bebas dari kotoran dan debu
 Bahaya kontaminasi pada tepung dan bumbu kering
 Debu dan kotoran
 Bahan pewarna
 Serangga (kutu)
 Bakteri coliform
 Sayuran berlapis
 Bawang, kol, sawi, jagung muda, bunga tebu
 Lapisan luar masih menempel dg baik, bersih
 Lapisan dalam masih tertutup
 Bahaya kontaminasi
 Residu pestisida akibat kegiatan pertanian
 E coli krn dicuci dg air tidak bersih
 Cacing akibat pemupukan/pencucian dg air tercemar
MAKANAN
FERMENTASI
 Adalah makanan yg diolah dg bantuan mikroba
(ragi/yeast dan cendawan/fungi)
 Nabati
 Tauco, kecap, tempe, oncom, tempoyak, tape
 Hewani
 Terasi, petis, daging asap
 Ciri-ciri
 Tercium aroma asli makanan fermentasi, tidak ada
perubahan warna, aroma, rasa
 Bebas dari cemaran serangga atau hewan lainnya
 Tidak tdp noda2 pertumbuhan benda asing spt spot2
berwarna atau jamur gundul pd tempe / oncom
Bahaya kontaminasi
Hampir tidak ada, hanya perubahan tekstur dan rasa
(fermentasi tdk terjadi kalau ada bakteri lain yg tumbuh)
MAKANAN OLAHAN
PABRIK
 Makanan yg diolah pabrik dan biasanya dikemas
dalam kaleng, botol, doos, baik cara vacuum atau
biasa
 Ciri :
 Terdaftar di Badan POM) dg kode nomor :
 ML : import
 MD : produk dalam negeri
 Kemasan masih baik, utuh, tidak rusak, bocor, kembung
 Minuman dlm botol tidak berubah warna/keruh/tidak ada
gumpalan
 Belum kadaluwarsa
 Segel penutup masih terpasang dg baik
 Merk/label jelas nama pabrik pembuatnya
 Bahaya kontaminasi :
 Clostridium botulinum pd makanan protein dlm kaleng
 Logam berat (Pb, Cd) kaleng dg kelingan patri
 Kerusakan pd makanan kadaluwarsa
SUMBER BAHAN MAKANAN
YG BAIK
 RPH yg diawasi pemerintah/resmi
 Tempat potong lain yg diketahui dan diawasi petugas inspektur
kehewanan/peternakan
 Tempat Pelelengan Ikan (TPI) yg diawasi instansi perikanan
 Pusat penjualan bhn makanan dg sistem pengaturan suhu yg
dikendalikan dg baik (swalayan)
 Tempat penjualan bahan makanan yg diawasi pemerintah dg
baik
 Industri pengawetan /distributor bahan makanan yg telah berijin
 Perusahaan yg khusus di bidang penjualan bhn mentah dan
dikelola dg persyaratan kesehatan serta diawasi pemerintah
 Lokasi tempat produksi sayuran, buah atau ternak seperti
daerah pertanian, peternakan, perkebunan, kolam ikan
PRINSIP 2
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
 Makanan adalah sekumpulan sel senyawa organik yg
membutuhkan udara utk proses pernafasan (oksidasi)
 Makanan yg baik adalah makanan bergizi yg
dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup termasuk
manusia (disukai juga oleh bakteri)
 Makanan yg tercemar bakteri akan menjadi rusak
 Kerusakan makanan :
 Tercemar bakteri (alami/perlakuan manusia)
 Adanya enzym (pematangan buah)
 Mekanis (gesekan, tekanan, benturan)
SIFAT DAN KARAKTERISTIK
BAKTERI
1. Berdasar sifat hidupnya
• Psikrofil
 Tumbuh dg baik pd suhu -15ºC - 10ºC (max 20ºC)
• Psikotrop
 Tumbuh baik pada -5ºC – 25ºC (suhu max 35ºC)
• Mesofil
 Tumbuh baik pada 5ºC – 35ºC (suhu max 45ºC)
• Thermofil
 Tumbuh baik pada 40ºC – 55ºC ( suhu max 80ºC)
• Thermotrof
 Tumbuh baik pada 15ºC – 46ºC ( suhu max 50ºC)
2. Berdasar daya tahan terhadap panas
• Rentan panas
 Akan mati pada suhu 60ºC selama 10’
• Tahan panas
 Akan mati pada suhu 100ºC selama 10’
• Thermodurik
 Akan mati pada suhu 60ºC dalam waktu 10-20’ atau pada
suhu 100ºC dalam waktu 10’
3. Berdasar faktor lingkungan hidupnya
• pH. Bakteri patogen umumnya hidup pd pH 6-8
• Kadar air (AW=Available Water) :proporsi kandungan air
bebas dlm makanan thd jumlah total air. Air bebas ini
digunakan oleh mikroba. AW bakteri=0,91, AW jamur=
0,87-0,91
• Suhu lingkungan adlh suhu optimal bakteri. Bakteri
patogen tumbuh pd suhu yg sama dg manusia (37ºC)
• Kandungan nutrisi (protein & air bebas). Makanan yg
mengandung keduanya mudah rusak (perishable food)
• Kelembaban relatif ( Relative Humidity=Rh), yaitu
kandungan uap air udara dibandingkan kandungan uap
jenuh. Bakteri tumbuh baik pada kelembaban tinggi (>
70%), spt di daerah tropis
• Adanya zat inhibitor (penghambat tumbuh), yg
menghambat pertumbuhan bakteri ( logam, pengawet,
mikroba lain)
4. Berdasar kebutuhan oksigen
• Aerob
 Butuh oksigen utk pertumbuhannya
 Salmonella, shygella, staphylococcus
• Anaerob
 Hidup tanpa oksigen
 Clostridium botulinum pd makanan kaleng, C. perfringens pd
luka gangren
4. Berdasar pertumbuhannya, 3 fase :
• Logaritmic phase
 Pd suasana yg cocok bakteri tumbuh dg cepat dg cara
membelah diri, shg jumlahnya meningkat
• Stationary phase
 Pd suhu dingin bakteri berhenti tumbuh ttp tidak mati shg
jumlahnya konstan
• Leg phase
 Pd suasana tidak cocok/kurang makan, pertumbuhan bakteri
terhambat dan banyak yg mati, shg jumlah menurun
CARA PENYIMPANAN
MAKANAN
Sesuai suhu, ada 4 cara penyimpanan makanan :
 Cooling
 Penyimpanan sejuk dg suhu 10ºC – 15ºC
 Minuman, buah, sayuran
 Chilling
 Penyimpanan dingin dg suhu 4ºC – 10ºC
 Bahan makanan berprotein yg akan segera diolah
 Freezing
 Penyimpanan dingin sekali dg suhu 0ºC – 4 ºC
 Bhn berprotein mudah rusak utk jangka waktu 24 jam
 Frozen
 Penyimpanan beku dg suhu < 0ºC
 Bhn berprotein mudah rusak utk jangka waktu > 24
jam
HUBUNGAN WAKTU DENGAN
SUHU
 Waktu
 Lamanya makanan disimpan
 Makin lama disimpan risiko kerusakan semakin besar
 Makanan disimpan sesingkat mungkin, bahan segera diolah
dan makanan segera dikonsumsi
 Suhu
 Suhu penyimpanan makanan
 Makin rendah suhu makin lama bakteri tumbuh sehingga
makanan makin tahan lama
 Produksi toksin
 Toksin diproduksi bakteri utk pertahanan tubuh
 Jumlah meningkat sejalan dg jumlah bakteri
 Membuat suasana ruang penyimpanan tidak nyaman utk
pertumbuhan bakteri
 Penyimpanan terpisahutk mencegah kontaminasi silang
 Bahan tertata rapi di rak dg sirkulasi yg baik
 Pintu tidak sering dibuka krn meningkatkan suhu
ADMINISTRASI PENYIMPANAN
 Setiap bahan yg diterima harus diperiksa dan
dicatat dlm buku stok sblm disimpan, meliputi
nama, tgl beli, tempat beli, nama petugas,
tempat penyimpanan
 Bahan yg tidak layak simpan:
 Ditolak, bila kondisi tidak baik
 Dimasak, bila kondisi baik
 Pemeriksaan bahan dilakukan scr organoleptik
(dg panca indera)
 Catatan administrasi keluar masuk arang
sangat berguna utk menyusun rencana
kebutuhan
 Mempunyai petugas khusus yg
mengambil/menyimpan barang utk
memantaukeamanan makanan
PRINSIP 3
PENGOLAHAN MAKANAN
 Pengubahan bentuk dari bahan mentah
menjadi makanan siap santap
 Harus mengikuti kaidah CARA PRODUKSI
MAKANAN YANG BAIK ( CPMB ) atau Good
Manufacturing Practice (GMP)
1. PERSIAPAN TEMPAT
PENGOLAHAN (DAPUR)
 Memenuhi standar dan persyaratan
hygiene sanitasi, yaitu :
Ventilasi cukup baik agar asap dan udara
panas dpt keluar dg sempurna
Lantai, dinding & ruangan bersih dan
terpelihara
Meja percikan bersih, permukaan kuat/tahan
goresan
Tungku dilengkapi alat penangkap asap/
pembuang asap
Ruangan bebas lalat dan tikus
2. PERSIAPAN RANCANGAN
MENU
 Menyusun menu membutuhkan data ttg
jumlah dan jenis makanan, shg
pencatatan gudang sangat dibutuhkan
 Faktor yg hrs diperhatikan :
Pemesanan dari konsumen
Ketersediaan bahan, jenis & jumlah
Keragaman variasi dari setiap menu
Proses pengolahan
Tenaga ahli dari menu terkait (utk pengujian
rasa)
3. PERALATAN MASAK
a. Bahan
• Tidak boleh melepaskan zat beracun kpd makanan (tdk
melampaui ambang batas)
LOGAMLOGAM KADARKADAR
(mg/l)(mg/l)
GEJALAGEJALA
Cuprum (tembaga)Cuprum (tembaga) 0,05-1,00,05-1,0 Kerusakan pada hatiKerusakan pada hati
CadmiumCadmium 0,0-0,010,0-0,01 Kerusakan ginjal, tulang, gigiKerusakan ginjal, tulang, gigi
Zincum (seng)Zincum (seng) 1,0-15,01,0-15,0 Rasa sepa/pahit & gangg seleraRasa sepa/pahit & gangg selera
Plumbum (timah hitam)Plumbum (timah hitam) 0,0-1,10,0-1,1 Kerusakan otak,lumpuh, anemiaKerusakan otak,lumpuh, anemia
Stibium (antimon)Stibium (antimon) 0,0-10,00,0-10,0 Kerusakan usus dan syarafKerusakan usus dan syaraf
Arsenicum (arsen)Arsenicum (arsen) 0,0-0,050,0-0,05 Kerusakan empedu, Ca kulit & kematianKerusakan empedu, Ca kulit & kematian
b. Keutuhan
• Tidak patah, gopel,
penyok, tergores, retak
krn menjadi sarang
kotoran/ bakteri
• Tidak dpt dicuci dg
sempurna shg jadi
sumber kontaminasi
b. Fungsi
• Jangan mencampur alat
utk makanan masak dan
bahan mentah
b. Letak
• Alat bersih diletakkan pd
tempat masing2 shg
mudah dicari
4. PERALATAN MAKAN DAN
MINUM
 Bentuk utuh, tidak rusak/cacat,
retak, berlekuk2, tidak
membahayakan
 Alat yg sdh bersih dilarang
dipegang di tempat
makanan/minuman/ mulut
menempel karena dpt terjadi
pencemaran mikroba mell jari
tangan
 Alat bersih disimpan dlm rak
yg terlindung dr serangga dan
tikus
 Alat bersih dikelurkan bila
akan digunakan
5. WADAH PENYIMPANAN
MAKANAN
 Peralatan penyimpanan harus terpisah
Makanan matang dan mentah
Bahan kering dan basah
Setiap jenis makanan
 Penyimpanan secara terpisah mulai dari
wadah masing2 jenis, tempat
penyimpanan atau alat utk menyimpan
makanan
 Bila tidak memungkinkan perhatikan
cara pemisahan makanan yg benar
6. SARANA PENYAJIAN
(DISPLAY)
 Lemari display, etalase
atau lemari kaca tetap
harus mengikuti prinsip
pemisahan wadah utk
tiap jenis makanan
 Sirkulasi udara harus
cukup
 Terlindung dari jamahan
orang, serangga dan
tikus
7. RAK PENYIMPANAN
 Bersih, kering&sejuk, tdk terkena sinar
matahari langsung
 Mudah dijangkau petugas
 Jarak rak terendah dari lantai dan dari
dinding 15 cm, tertinggi tidak menyentuh
langit-langit
8. PERALATAN UTK PENCUCIAN
 Membersihkan bhn makanan dan mencuci
peralatan
 Tempat cuci tangan terpisah dgn tempat cuci
lain
9. Pelindung Pencemaran
• Setiap petugas disediakan pakaian kerja
minimal celemek (apron) & penutup rambut
• penjamah makanan matang disediakan sarung
tangan plastik sekali pakai, masker penutup
mulut & hidung
10. FASILITAS SANITASI
 Fasilitas sanitasi dibutuhkan utk
keperluan pembersihan dan
pemeliharaan
(houe&maintenance)
 Jamban & km mandi dg air
melimpah
 Tempat sampah tertutup
 SPAL & air hujan lancar dan
tertutup
11. PEMILIHAN
BAHAN/SORTIR
 Bahan dari gudang / pasar pastiada yg rusak
shg perlu disortir
 Keuntungan :
Membuang sumber penular/perusak makanan
Menjaga mutu dan keawetan makanan
Mengurangi risiko pencemaran makanan
12. PERSIAPAN BAHAN
 Cuci bahan sampai bersih dg air mengalir
 Potong dg ukuran kecil/dikehendaki
 Buang bag rusak, layu, bernoda
 Masukkan potongan bahan ke tempat
bersih dan terlindung dr serangga
 Bahan siap dimasak
 Segera dimasak, jangan terlalu lama di
luar kulkas
13. PERACIKAN BUMBU
 Cuci semua bumbu sp bersih dg air
mengalir
 Biji direndam utk membuang debu&
sampah
 Siapkan alat penghancur yg bersih
(ulekan, blender, dsb)
 Hancurkan bumbu segera
 Masukkan ke dlm tempat bersih dan
terlindung dr serangga
 Segera dimasak dan jangan biarkan
terlalu lama di luar kulkas
14. PERSIAPAN PENGOLAHAN
 Siapkan wajan, kuali utk mengolah
 Tuangkan air, minyak atau mentega utk bhn
pemanas makanan
 Masukkan bahan scr bergiliran sesuai dg tata
cara memasak menurut jenis menu makanan
 Ratakan suhu makanan dg cara membalikkan /
mengaduk shg semua bahan matang
 Gunakan api yg tdk terlalu tinggi shg seluruh
bagian makanan matang secara merata (suhu yg
terlalu tinggi akan mematangkan bagian luar
sementara bag dalam masih mentah, shg bahaya
krn memungkinkan bakteri masih hidup)
15. PRIORITAS DALAM
MEMASAK
 Dahulukan memasak makanan yg tahan lama spt
goreng2 an yg kering
 Makanan yg rawan spt kaldu, kuah, dsb dimasak pada
waktu akhir masak
 Simpan bhn makanan yg belum waktunya dimasak
dlm lemari es
 Simpan makanan matang yg belum waktunya
dihidangkan dlm keadaan panas
 Uap makanan jangan sampai mencair dan masuk ke
dalam makanan krn akan menyebabkan kontaminasi
ulang
 Makanan masak tdk boleh dijamah dg tangan
telanjang
 Utk mencicipi makanan gunakan sendok khusus yg
selalu dicuci
PRINSIP 4
PENYIMPANAN MAKANAN
MATANG
 Makanan masak merupakan campuran bahan yg lunak
dan sangat disukai oleh bakteri
 Bakteri tumbuh & berkembang dlm makanan yg berada
dlm suasana yg cocok utk hidupnya dan jumlahnya
bertambah banyak dlm waktu yg singkat
 Bakteri ada yg menghasilkan racun/toksin sedangkan dlm
makanan (sayur&buah) tdp enzym yg membuatnya
menjadi matang dan busuk
 Suasana yg cocok utk pertumbuhan bakteri
 Mengandung protein
 Mengandung banyak air (moisture)
 pH normal (6,8-7,5)
 Suhu optimal (10-60ºC )
 Tidak ada musuh
KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN
BAKTERI PD MAKANAN
MASAK
1. Kadar Air Makanan
• Bakteri tumbuh subur dlm makanan dg aw
tinggi (0,9)
• Aw (air bebas) adlh air yg berada dlm
makanan yg statusnya bebas/ tidak terikat
dg molekul makanan dan akan digunakan
bakteri utk hidup
• Contoh : lar gula encer, kuah sayur, uap yg
mencair
• Air yg terikat dlm makanan tdk dpt
digunakan oleh bakteri (lar gula jenuh, lar
garam, madu, sirup, dodol, dsb) shg
makanan dpt tahan lama
2. Jenis Makanan
• Makanan yg dibutuhkan oleh bakteri adalh yg
mengandung protein dan air krn tubuh bakteri
tdd protein dan air (dagimg, ikan, telur, susu dan
hasil olahannya akan cepat rusak/perisable food)
• Makanan yg mengandung karbohidrat disukai
oleh jamur (nasi, ubi, talas, jagung dan
olahannya)
• Makanan yg mengandung lemak sedikit
mengandung air shg tdk disukai bakteri ttp
disukai jamur, shg cepat tengik
3. Suhu Makanan
• Suhu makanan yg cocok utk pertumbuhan bakteri
adalah suhu yg berdekatan dg suhu tubuh
manusia
• Pada suhu < 10ºC bakteri sama sekali tidak
tumbuh dan pada suhu > 60ºC bakteri akan mati
• Hindari menyimpan makanan pada ‘DANGER
ZONE’ yaitu suhu antara 10ºC-60ºC
CARA MENYIMPAN MAKANAN
MASAK
1. Wadah
• Setiap makanan ditempatkan pada wadah yang
terpisah
• Pemisahan didasarkan pd saat makanan mulai
dioleh dan jenis makanan
• Tiap wadah mempunyai tutup ttp berventilasi shg
dpt mengeluarkan uap air
• Makanan berkuah dipisah antara lauk dg saus/
kuahnya
1. Suhu
• Makanan kering/gorengan disimpan pd suhu kamar
(25-30ºC)
• Makanan basah (kuah, sup, gulai) hrs segera
disajikan dg suhu > 60ºC
• Makanan basah yg masih lama disajikan disimpan
pd suhu < 10ºC
3. Waktu Tunggu (holding time)
• Makanan yg berada pd daerah aman
 Makanan yg baru dimasak berada krn suhunya >60ºC
 Waktu tunggu < 4 jam (suhu dpt diabaikan)
 Makanan yg suhunya makin mendekati danger area
mempunyai waktu tunggu yg semakin singkat
 Makanan yg disimpan pd suhu dingin harus
dipanaskan kembali sebelum dihidangkan (reheating)
PRINSIP 5
PENGANGKUTAN MAKANAN
 Pengangkutan makanan yg sehat
berperan dlm mencegah terjadinya
pencemaran makanan
 Pencemaran makanan matang lebih
berisiko dibanding pencemaran pd bahan
makanan, shg pengendalian lebih
diperhatikan pd makanan matang
 Dalam proses pengangkutan banyak
pihak yg terkait mulai dari persiapan,
pewadahan, orang, suhu, kendaraan
pengangkut
PENGANGKUTAN BAHAN
MAKANAN
 Pencemaran dlm pengangkutan
dpt berupa pencemaran fisik,
mikroba, maupun kimia
 Untuk mengurangi sumber
pencemaran :
 Pengangkutan tidak bercampur dg
bahan berbahaya dan beracun (pupuk,
pestisida)
 Kendaraan pengangkut makanan tdk
dipakai utk keperluan lain (orang,
hewan, barang, bahan kimia)
 Kendaraan selalu dlm keadaan bersih
 Hindari perlakuan manusia selama
pengangkutan (ditumpuk, diinjak2)
 Kendaraan khusus dg konstruksi
hygienis, berpendingin
PENGANGKUTAN MAKANAN SIAP
SANTAP
 Makanan siap santap lebih rawan thd
pencemaran shg perlu perlakuan ekstra hati2
 Prinsip :
 Setiap makanan mempunyai wadah masing2
 Isi makanan tdk terlalu penuh utk menghindari
kondensasi (akan cepat basi)
 Wadah hrs utuh, kuat, ukuran memadai dan terbuat
dari bhn anti karat/ bocor
 Pengangkutan dlm waktu lama hrs dg suhu tetap panas
(> 60ºC)/ tetap dingin (< 10ºC)
 Selama perjalanan wadah hrs tetap tertutup
 Kendaraan pengangkut khusus utk makanan dan tidak
dipakai utk keperluan lain
PRINSIP 6
PENYAJIAN MAKANAN
 Merupakan rangkaian akhir perjalanan makanan
 Merupakan makanan siap santap yg laik santap
(uji organoleptik dan uji biologis)
 Uji organoleptik :
 Memeriksa makanan dg cara meneliti dg
menggunakan panca indera manusia, yaitu melihat
(penampilan), meraba (tekstur), mencium (aroma),
mendengar (bunyi, telur), menjilat (rasa)
 Uji biologis
 Dilakukan pada tamu VVIP (kepala negara/
pemerintahan)
 Dilakukan dg cara memakan sebelum
menghidangkan oleh petugas pengawas dan
pengusaha
 Uji laboratorium
Pemeriksaan kualitas
makanan dg analisis laborat
utk mengetahui tk cemaran
makanan baik kimia maupun
mikroba
Perlu sampel makanan yg
disiapkan dg cara steril dan
mengikuti standar/ prosedur
yg benar
Hasilnya dibandingkan dg
standar baku
TEMPAT
PENYAJIAN
 Penyajian oleh jasaboga berbeda dg
rumah makan
 Perhatikan faktor pengangkutan,
pertimbangkan kemacetan lalin,
gangguan dlm perjalanan
 Di luar jasaboga :
Kantin perusahaan
Ruang makan asrama
Tempat pesta
Gedung pertemuan
Keluarga pemesan
CARA
PENYAJIAN
 Penyajian meja (table service)
 Penyajian di meja secara bersama
 Acara keluarga/ kelompok dg jml
terbatas (10-20)
 Saung (a la carte)
 Penyajian terpisah2 utk tiap jenis
makanan
 Doos (lunch box)
 Penyajian kotak kertas/ plastik yg berisi
menu lengkap tmsk air minum & buah
 Acara makan siang
 Prasmanan (buffet)
 Penyajian terpusat utk semua jenis makanan
 Makanan dipilih sendiri utk dibawa ke tempat masing2
 Nasi bungkus (pack/wrap)
 Penyajian makanan dlm dlm satu campuran menu (mix) yg
dibungkus dan siap santap
 Layanan cepat (fast food)
 Penyajian makanan dlm satu rak makanan (food counter) di
rumah makan dg cara mengambil sendiri dan membayar
sebelum makan
 Lesehan
 Penyajian makanan dg cara menghidangkan makanan di
lantai/ meja rendah dg duduk di lantai (a la jepang/
tradisional)
 Menu lengkap disajikan di depan tamu
PRINSIP
PENYAJIAN
Prinsip Wadah
 Setiap jenis makanan
ditempatkan dalam wadah
terpisah dan diusahakan tertutup
terutama wadah yg berada tidak
satu level dg wadah lainnya
 Tujuan :
 Menhindari kontaminasi silang
 Bila satu tercemar yg lain dpt
diamankan
 Memperpanjang masa saji makanan
sesuai dg tingkat kerawanan
makanan
PRINSIP KADAR AIR
 Makanan yg mengandungkadar air tinggi
(kuah, soto, sup) baru dicampur
menjelang dihidangkan
 Tujuan
Mencegah makanan agar tidak mudah rusak/
basi
PRINSIP EDIBLE PART
 Setiap bahan yg disajikan merupakan
bahan makanan yg dapat dimakan
 Hindari pemakaian bahan yg
membahyakan kesehatan (stekker besi,
tusuk gigi, bunga plastik)
 Tujuan
Mencegah kecelakaan/ gangguan akibat salah
makan
PRINSIP PEMISAH
 Makanan yg ditempatkan dalam satu
wadah (doos/rantang) harus dipisah
masing2 jenis makanan agar tidak
campur aduk
 Tujuan :
Mencegah kontaminasi silang
PRINSIP PANAS
 Makanan yg hrs disajikan panas
diusahakan tetap dlm keadaan panas
 Sebelum ditempatkan dlm alat saji panas
(food warmer) suhu makanan hrs > 60
 Tujuan
Mencegah pertumbuhan bakteri
Meningkatkan selera
PRINSIP BERSIH
 Setiap peralatan yg digunakan hrs bersih
dan baik (wadah & tutupnya, doos, piring,
gelas, mangkuk, dll)
Bersih : dicuci secara hygienis
Baik : utuh, tidak rusak, cacat, bekas pakai
 Tujuan :
Mencegah penularan penyakit
Memberikan penampilan yg estetis
PRINSIP HANDLING
 Setiap penanganan
makanan / alat makan
tidak kontak langsung
dg anggota tubuh
terutama tangan dan
bibir
 Tujuan :
Mencegah pencemaran
dari tubuh
Memberikan
penampilan sopan dan
baik
PRINSIP TEPAT PENYAJIAN
1. Tepat Menu
• Sesuai pesanan konsumen (macam, jumlah, cara
penyajian)
• Type konsumen dalam pemesananmenu :
• Menyerahkan sepenuhnya pengaturan menu kpd
pengusaha
• Menyerahkan kpd pengusaha dg pesanan tertentu yg
hrs dipenuhi
• Konsumen yg mengatur dan pengusaha hrs mengikuti
1. Tepat Waktu
• Sesuai dg waktu penyajian
• Penyajian tunggal : hanya satu peristiwa makan saja
(makan siang)
• Penyajian berangkai : penyajian terus menerus
(karyawan perusahaan : makan pagi, snack, makan
siang, sesuai jadwal yg telah disusun)
3. Tepat Tata Hidang
• Cara penyajian sesuai pesanan
• Pesan prasmanan harus dihidangkan secara
prasmanan
3. Tepat Volume
• Makanan disajikan sesuai jumlahnya dg pesanan
• Perlu disediakan cadangan makanan utk
menjaga kemungkinan kekurangan (citra
perusahaan)
• Pengusaha dpt memperhitungkan harga atas
kemungkinan tsb sebesar 10%
• Tujuan :
• Menjaga citra dan profesionalisme perusahaan
PENUTUP
 Pengertian ttg Hygiene sanitasi mak-min
bukan sekedar teori ttp yg penting :
PRAKTEKNYA
 Sebenarnya prinsip kebersihan secara
naluriah sudah menjadi fitrah manusia,
tapi karena pengaruh lingkungan kadang
menjadi terabaikan.

More Related Content

What's hot

Katalog opsi jamban sehat
Katalog opsi jamban sehatKatalog opsi jamban sehat
Katalog opsi jamban sehatDoby Yuniardi
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malariavirgananda
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualMeironi Waimir
 
Penyakit kecacingan
Penyakit kecacinganPenyakit kecacingan
Penyakit kecacinganAchmad Nur
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANMuh Saleh
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKArini Utami
 
Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahMuh Saleh
 
Pendidikan anti korupsi - Bentuk, Strategi, dan Upaya Pencegahan dan Pemberan...
Pendidikan anti korupsi - Bentuk, Strategi, dan Upaya Pencegahan dan Pemberan...Pendidikan anti korupsi - Bentuk, Strategi, dan Upaya Pencegahan dan Pemberan...
Pendidikan anti korupsi - Bentuk, Strategi, dan Upaya Pencegahan dan Pemberan...Idik Saeful Bahri
 
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdf
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdfMencuci tangan bersih.buat uprak pdf
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdfmelimarlina
 
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di SekolahPerilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolahladychandrakasih Charsy
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Aris Rahmanda
 
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataMuh Saleh
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaLestari Moerdijat
 

What's hot (20)

Katalog opsi jamban sehat
Katalog opsi jamban sehatKatalog opsi jamban sehat
Katalog opsi jamban sehat
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual
Infeksi Menular Seksual
 
Penyakit kecacingan
Penyakit kecacinganPenyakit kecacingan
Penyakit kecacingan
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerah
 
Pendidikan anti korupsi - Bentuk, Strategi, dan Upaya Pencegahan dan Pemberan...
Pendidikan anti korupsi - Bentuk, Strategi, dan Upaya Pencegahan dan Pemberan...Pendidikan anti korupsi - Bentuk, Strategi, dan Upaya Pencegahan dan Pemberan...
Pendidikan anti korupsi - Bentuk, Strategi, dan Upaya Pencegahan dan Pemberan...
 
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdf
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdfMencuci tangan bersih.buat uprak pdf
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdf
 
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di SekolahPerilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
 
Ppt DBD
Ppt DBDPpt DBD
Ppt DBD
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri
 
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
 

Similar to 6 prinsip hsmm

MATERI PAK KRIS.pptx
MATERI PAK KRIS.pptxMATERI PAK KRIS.pptx
MATERI PAK KRIS.pptxIMDigital
 
02. Sumber Bahaya, Karakteristik Bahan Pangan dan Cara Penanganannya.pptx
02. Sumber Bahaya, Karakteristik Bahan Pangan dan Cara Penanganannya.pptx02. Sumber Bahaya, Karakteristik Bahan Pangan dan Cara Penanganannya.pptx
02. Sumber Bahaya, Karakteristik Bahan Pangan dan Cara Penanganannya.pptxNaomiMantaray
 
2. Keamanan dan mutu pangan LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN.pptx
2. Keamanan dan mutu pangan LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN.pptx2. Keamanan dan mutu pangan LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN.pptx
2. Keamanan dan mutu pangan LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN.pptxLaichulMachfudhor
 
KEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxKEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxssuser93c5b4
 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
MATERI SOSIALISASI KEAMANAN PANGAN ANAK SEKOLAH 2023.pptx
MATERI SOSIALISASI KEAMANAN PANGAN ANAK SEKOLAH 2023.pptxMATERI SOSIALISASI KEAMANAN PANGAN ANAK SEKOLAH 2023.pptx
MATERI SOSIALISASI KEAMANAN PANGAN ANAK SEKOLAH 2023.pptxhamrirendi27
 
Makanan jajanan pkm
Makanan jajanan pkmMakanan jajanan pkm
Makanan jajanan pkmtiza14
 
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat 100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat Gerard Prastudya
 
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makananKeamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makananpembiayaanjaminankes
 
Artikel makanan sehat
Artikel makanan sehatArtikel makanan sehat
Artikel makanan sehatRus Mala
 
Telur persentasiii.pptx
Telur persentasiii.pptxTelur persentasiii.pptx
Telur persentasiii.pptxRositaIzlin1
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingBBPP_Batu
 
Bab 14 peningkatan_pengeluaran_makanan_dan_teknologi_makanan
Bab 14 peningkatan_pengeluaran_makanan_dan_teknologi_makananBab 14 peningkatan_pengeluaran_makanan_dan_teknologi_makanan
Bab 14 peningkatan_pengeluaran_makanan_dan_teknologi_makananrohaizah abd majid
 

Similar to 6 prinsip hsmm (20)

MATERI PAK KRIS.pptx
MATERI PAK KRIS.pptxMATERI PAK KRIS.pptx
MATERI PAK KRIS.pptx
 
02. Sumber Bahaya, Karakteristik Bahan Pangan dan Cara Penanganannya.pptx
02. Sumber Bahaya, Karakteristik Bahan Pangan dan Cara Penanganannya.pptx02. Sumber Bahaya, Karakteristik Bahan Pangan dan Cara Penanganannya.pptx
02. Sumber Bahaya, Karakteristik Bahan Pangan dan Cara Penanganannya.pptx
 
Food Safety.pdf
Food Safety.pdfFood Safety.pdf
Food Safety.pdf
 
Kerusakan Produk Hewani
Kerusakan Produk HewaniKerusakan Produk Hewani
Kerusakan Produk Hewani
 
2. Keamanan dan mutu pangan LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN.pptx
2. Keamanan dan mutu pangan LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN.pptx2. Keamanan dan mutu pangan LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN.pptx
2. Keamanan dan mutu pangan LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN.pptx
 
Keamanan Pangan Restaurant
Keamanan Pangan RestaurantKeamanan Pangan Restaurant
Keamanan Pangan Restaurant
 
KEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxKEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptx
 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
 
MATERI SOSIALISASI KEAMANAN PANGAN ANAK SEKOLAH 2023.pptx
MATERI SOSIALISASI KEAMANAN PANGAN ANAK SEKOLAH 2023.pptxMATERI SOSIALISASI KEAMANAN PANGAN ANAK SEKOLAH 2023.pptx
MATERI SOSIALISASI KEAMANAN PANGAN ANAK SEKOLAH 2023.pptx
 
Makanan jajanan pkm
Makanan jajanan pkmMakanan jajanan pkm
Makanan jajanan pkm
 
Sayur
SayurSayur
Sayur
 
100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat 100 Tips Memilih Makanan Sehat
100 Tips Memilih Makanan Sehat
 
Pak ade[1]
Pak ade[1]Pak ade[1]
Pak ade[1]
 
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makananKeamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
 
Artikel makanan sehat
Artikel makanan sehatArtikel makanan sehat
Artikel makanan sehat
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
 
Telur persentasiii.pptx
Telur persentasiii.pptxTelur persentasiii.pptx
Telur persentasiii.pptx
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol daging
 
Bab 14 peningkatan_pengeluaran_makanan_dan_teknologi_makanan
Bab 14 peningkatan_pengeluaran_makanan_dan_teknologi_makananBab 14 peningkatan_pengeluaran_makanan_dan_teknologi_makanan
Bab 14 peningkatan_pengeluaran_makanan_dan_teknologi_makanan
 
Telur.pptx
Telur.pptxTelur.pptx
Telur.pptx
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 

6 prinsip hsmm

  • 1. PRINSIP HYGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN ( HSMM) Oleh : Diyah Imawati ,SKM
  • 2. PENDAHULUAN  Makanan  Kebutuhan pokok manusia yg diperlukan setiap saat  Harus ditangani dg baik dan benar agar bermanfaat  Prinsip : pengetahuan, sikap dan perilaku manusia dlm menaati azas kesehatan, kebersihan, dan keamanan dalam menangani makanan  Proses pengolahan makanan : penerimaan bhn mentah, pencucian, peracikan, pemasakan, pengangkutan, penyajian  Proses pengolahan yg benar menghasilkan makanan yg bersih, sehat, aman, bermanfaat, dan tahan lama
  • 3.  Pengusaha/ penanggung jawab  Orang yg bertanggung jawab atas pengelolaan makanan  Menguasai bidang usaha dan ilmu pengolahan makanan, sehingga mampu memimpin dan mengarahkan penjamah makanan utk dapat bekerja secara sehat dan melaksanakan prinsip HSMM  Hygiene  Upaya kesehatan dg cara memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya  Cuci tangan, cuci piring, dll  Sanitasi  Upaya kesehatan dg cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya  Menyediakan air bersih, tempat sampah
  • 4. HSMM  Pengendalian thd 4 faktor : Tempat/bangunan Peralatan Orang Bahan makanan
  • 5. ASPEK HSMM  Kontaminasi  Masuknya zat asing yg tidak dikehendaki ke dalam makanan  4 macam :  Pencemaran mikroba (bakteri, jamur)  Pencemaran fisik (rambut, debu, tanah, dll)  Pencemaran kimia (pupuk, pestisida, mercury, cad, arsen, cyanida, dll)  Pencemaran radioaktif ( sinar alfa, gamma, dll)
  • 6.  Cara terjadinya pencemaran :  Langsung (direct contamination)  Bhn pencemar masuk ke dalam makanan secara langsung (rambut, zat pewarna kain)  Silang (cross contamination)  Terjadi secara tidak langsung akibat tidak tahu (makanan matang bersentuhan dg makanan mentah, piring kotor)  Ulang (recontamination)  Terjadi pada makanan yg tlh dimasak sempurna (nasi tercemar debu/ lalat krn tidak dilindungi)
  • 7.  Keracunan Timbulnya gejala klinis suatu penyakit/ gangg kesehatan lainnya akibat mengkonsumsi makanan yg tidak hygienis Terjadinya keracunan karena :  Bahan makanan alami (jamur, umbi beracun)  Infeksi mikroba (disentri, kolera)  Racun/toksin mikroba (aflatoksin)  Zat kimia (pestisida, mercury, timah hitam)  Alergi (makanan laut)  Peracunan Sengaja utk tujuan negatif tertentu (persaingan bisnis, pembunuhan, bunuh diri)
  • 8.  Pembusukan  Proses dekomposisi makanan (sebagian/ seluruhnya) menjadi keadaan yg tidak dikehendaki akibat dari pematangan alam, pencemaran, fermentasi, dll  Terjadi secara :  Fisika, akibat kekurangan air/layu, benturan, serangga  Enzym, rusak karena terlalu matang  Mikroba, cendawan, merusak komposisi makanan, shg menjadi basi, berubah rasa/ warna
  • 9.  Pemalsuan Upaya perubahan tampilan makanan dg cara menambah atau mengganti bahan makanan yg disengaja dg tujuan merningkatkan tampilan makanan utk mendptkan keuntungan sebesar2nya dan berdampak buruk bg konsumen Contoh :  Zat warna kain (rhodaminB, sunset yellow, wantex)  Zat pemanis (siklamat, sakarin)  Bahan pengawet/ pengental (as benzoat, as sitrat)  Bahan pengganti (saus tomat)  Label (Ket tdk sesuai dg isi)
  • 10. PERJALANAN MAKANAN RANTAI MAKANAN  Adalah rangkaian perjalanan makanan sejak pembibitan, pertumbuhan,produksi bhn pangan, panen, penggudangan, pemasaran, pengolahan sampai penyajian  Setiap titik berpotensi terjadi pencemaran shg perlu perhatian khusus  Contoh :  Agar produk ternak baik: pakan ternak, RPH  Ikan : dari perairan bebas polusi
  • 11. LAJUR MAKANAN  Adalah perjalanan makanan dlm rangkaian proses pengolahan makanan  Setiap tahap ditemukan titik2 kritis yg harus dikendalikan dg baik  Titik2 yg harus dikendalikan (Prinsip HSMM) Penerimaan bahan Pencucian bahan Perendaman Peracikan Pemasakan Pewadahan Penyajian makanan
  • 12. PRINSIP 1 PEMILIHAN BAHAN MAKANAN Bahan makanan dibagi dalam 3 golongan besar  BM Mentah (segar)  Makanan yg perlu pengolahan sebelum dihidangkan  Daging, beras, ubi, kentang, sayuran, dll  Makanan terolah (pabrikan)  Makanan yg sudah dapat langsung dimakan tapi digunakan utk proses pengolahan makanan lebih lanjut  Tahu, tempe, kecap, ikan kaleng, kornet, dll  Makanan siap santap  Makanan yg langsung dimakan  Nasi rames, soto mie, bakso, ayam goreng, dll
  • 13. Makanan hewani CIRI BAHAN MAKANAN YANG BAIK  Daging ternak Mengkilat, cerah, tidak pucat, tdk bau busuk/asam Elastis, tidak lengket tetapi terasa basah
  • 14. SapiSapi KambingKambing KerbauKerbau UnggasUnggas AyamAyam burasburas AyamAyam broilerbroiler Warna merahWarna merah segar, seratsegar, serat halus, lemakhalus, lemak lunak, kuninglunak, kuning WarnaWarna merahmerah jambu,jambu, serat halus,serat halus, lemaklemak keras,keras, putih, bauputih, bau khaskhas WarnaWarna merahmerah tua, serattua, serat kasar,kasar, lemaklemak keras,keras, kuningkuning Warna putihWarna putih kekuningan,kekuningan, lembek,lembek, tulang jelas,tulang jelas, kekuningankekuningan DagingDaging agakagak keringkering dandan langsing,langsing, otot jelasotot jelas warnawarna kekuningkekuning anan DagingDaging lunak,lunak, agakagak basah danbasah dan montok,montok, lebih jelaslebih jelas padapada kepala dankepala dan jenggerjengger Sifat-sifat daging berbagai jenis ternak
  • 15.  Ikan segar Warna kulit terang, cerah, tidak lebam Sisik masih melekat, mata melotot, jernih Daging elastis, insang merah segar, tidak bau Tidak terdapat lendir berlebihan, ikan tenggelam dlm air Prioritas dalam memilih ikan segar  Ikan yg dijual dlm keadaan hidup  Ikan segar disimpan pd suhu < 4ºC  Ikan beku yg telah mengalami proses pembersihan  Ikan bersih yg dijual yanpa pendinginan
  • 16.  Ikan asin/kering  Cukup kering dan tidak busuk  Daging utuh dan bersih, bebas serangga  Bebas bahan racun/pestisida  Tidak dihinggapi lalat/ serangga lain  Cara olah ikan asin  Ikan asing yg teksturnya kuat (jambal, kakap, hiu) direbus dlm air mendidih s/d garamnya larut, cuci dg air dingin sp tidak ada rasa asin  Tiriskan dan dikeringkan  Ikan siap dimasak sesuai keinginan (digoreng, sayur, sambal)  Ikan yg sudah tawar tidak boleh disimpan terlalu lama krn cepat membusuk, dan harus segera dimasak  Bahaya kontaminasi pada ikan  Vibrio parahaemolitycus pd ikan laut segar  Histamin pd ikan laut tidak segar (tongkol, udang, tengiri)  E. coli patogen pd ikan air tawar (terutama yg makan tinja)  Residu pestisida/larva serangga (ulat) pd ikan asin
  • 17.  Telur Tampak bersih dan kuat, tidak pecah, retak atau bocor, tidak ada noda/kotoran pd kulit Ada lap zat tepung pd perm kulit, kulit kering Dikocok tidak kopyor, diteropong terlihat terang dan bersih Terbaik diambil lgs dari kandang tanpa perlakuan tambahan (dilap/dibersihkan) krn cepat busuk Bahaya kontaminasi pd telur  Salmonella pd kulit / telur yg retak/pecah  Staphylococcus pd telur yg tercemar tangan kotor
  • 18. Susu segar  Alami  Langsung diambil dr putting susu sapi, kerbau atau kambing  Steril  Pencemaran terjadi karena tangan pemerah, infeksi kulit susu atau peralatan yg digunakan  Pasteurisasi dan sterilisasi  Pasteurisasi  Proses pemanasan susu scr berulang pd suhu 60ºC  utk membebaskan susu dari kuman patogen  Susu tidak mengalami perubahan  Sterilisasi  Pemanasan susu dg suhu 100/ lebih utk memusnahkan semua jenis kuman patogen  Susu mengalami perubahan/ denaturasi (pemecahan dan penggumpalan protein)
  • 19.  Ciri-ciri susu yang baik:  Warna putih susu dan kental, tidak menggumpal  Aroma khas, tidak asam, tengik atau amis  Berat jenis > 1  Kalau dituang dari gelas masih menempel di dinding gelas  Kalau dimasak akan terbentuk lapisan busa lemak (foam)  Bebas dari kotoran fisik (darah, debu, bulu serangga, dll)  Bahaya kontaminasi pada susu  TB pada susu segar  Staphylococcus aureus  Pemalsuan dg santan
  • 20. MAKANAN NABATI  Buah-buahan  Keadaan fisik baik, isi penuh, kulit utuh, tidak rusak/kotor  Isi masih terbungkus kulit dg baik  Warna sesuai dg bawaannya/asli, tidak bau busuk  Tidak ada cairan lain selain getah, tdp lap pelindung alam  Sayuran  Daun, buah, umbi dlm keadaan segar, utuh, dan tidak layu  Ridak ada bekas gigitan hewan, serangga, dan manusia  Bag buah tidak ternoda/ berubah warna  Bebas dari tanah/ kotoran lain
  • 21.  Biji-bijian  Kering, isi penuh (tidak keriput, warna mengkilat)  Permukaan baik, tidak ada noda, tidak berlubang  Tidak tercium bau lain selain bau khas biji tsb  Tidak tumbuh kecambah/tunas kecuali dikehendaki  Biji yg baik akan tenggelam dlm air  Bahaya kontaminasi pd sayur, buah, dan biji  Pestisida pd sayuran dan buah  Telur cacing ascaris pd sayuran daun  Serangga/ kutu pd biji kering
  • 22.  Tepung  Butiran kering, tidak lembab/basah  Warna asli tidak berubah krn jamur/kapang  Tidak mengandung kutu/serangga  Masih dalam kemasan pabrik  Bumbu kering  kering., tidak dimakan serangga  Warna mengkilat dan berisi penuh  Bebas dari kotoran dan debu  Bahaya kontaminasi pada tepung dan bumbu kering  Debu dan kotoran  Bahan pewarna  Serangga (kutu)  Bakteri coliform
  • 23.  Sayuran berlapis  Bawang, kol, sawi, jagung muda, bunga tebu  Lapisan luar masih menempel dg baik, bersih  Lapisan dalam masih tertutup  Bahaya kontaminasi  Residu pestisida akibat kegiatan pertanian  E coli krn dicuci dg air tidak bersih  Cacing akibat pemupukan/pencucian dg air tercemar
  • 24. MAKANAN FERMENTASI  Adalah makanan yg diolah dg bantuan mikroba (ragi/yeast dan cendawan/fungi)  Nabati  Tauco, kecap, tempe, oncom, tempoyak, tape  Hewani  Terasi, petis, daging asap  Ciri-ciri  Tercium aroma asli makanan fermentasi, tidak ada perubahan warna, aroma, rasa  Bebas dari cemaran serangga atau hewan lainnya  Tidak tdp noda2 pertumbuhan benda asing spt spot2 berwarna atau jamur gundul pd tempe / oncom Bahaya kontaminasi Hampir tidak ada, hanya perubahan tekstur dan rasa (fermentasi tdk terjadi kalau ada bakteri lain yg tumbuh)
  • 25. MAKANAN OLAHAN PABRIK  Makanan yg diolah pabrik dan biasanya dikemas dalam kaleng, botol, doos, baik cara vacuum atau biasa  Ciri :  Terdaftar di Badan POM) dg kode nomor :  ML : import  MD : produk dalam negeri  Kemasan masih baik, utuh, tidak rusak, bocor, kembung  Minuman dlm botol tidak berubah warna/keruh/tidak ada gumpalan  Belum kadaluwarsa  Segel penutup masih terpasang dg baik  Merk/label jelas nama pabrik pembuatnya  Bahaya kontaminasi :  Clostridium botulinum pd makanan protein dlm kaleng  Logam berat (Pb, Cd) kaleng dg kelingan patri  Kerusakan pd makanan kadaluwarsa
  • 26. SUMBER BAHAN MAKANAN YG BAIK  RPH yg diawasi pemerintah/resmi  Tempat potong lain yg diketahui dan diawasi petugas inspektur kehewanan/peternakan  Tempat Pelelengan Ikan (TPI) yg diawasi instansi perikanan  Pusat penjualan bhn makanan dg sistem pengaturan suhu yg dikendalikan dg baik (swalayan)  Tempat penjualan bahan makanan yg diawasi pemerintah dg baik  Industri pengawetan /distributor bahan makanan yg telah berijin  Perusahaan yg khusus di bidang penjualan bhn mentah dan dikelola dg persyaratan kesehatan serta diawasi pemerintah  Lokasi tempat produksi sayuran, buah atau ternak seperti daerah pertanian, peternakan, perkebunan, kolam ikan
  • 27. PRINSIP 2 PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN  Makanan adalah sekumpulan sel senyawa organik yg membutuhkan udara utk proses pernafasan (oksidasi)  Makanan yg baik adalah makanan bergizi yg dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup termasuk manusia (disukai juga oleh bakteri)  Makanan yg tercemar bakteri akan menjadi rusak  Kerusakan makanan :  Tercemar bakteri (alami/perlakuan manusia)  Adanya enzym (pematangan buah)  Mekanis (gesekan, tekanan, benturan)
  • 28. SIFAT DAN KARAKTERISTIK BAKTERI 1. Berdasar sifat hidupnya • Psikrofil  Tumbuh dg baik pd suhu -15ºC - 10ºC (max 20ºC) • Psikotrop  Tumbuh baik pada -5ºC – 25ºC (suhu max 35ºC) • Mesofil  Tumbuh baik pada 5ºC – 35ºC (suhu max 45ºC) • Thermofil  Tumbuh baik pada 40ºC – 55ºC ( suhu max 80ºC) • Thermotrof  Tumbuh baik pada 15ºC – 46ºC ( suhu max 50ºC)
  • 29. 2. Berdasar daya tahan terhadap panas • Rentan panas  Akan mati pada suhu 60ºC selama 10’ • Tahan panas  Akan mati pada suhu 100ºC selama 10’ • Thermodurik  Akan mati pada suhu 60ºC dalam waktu 10-20’ atau pada suhu 100ºC dalam waktu 10’
  • 30. 3. Berdasar faktor lingkungan hidupnya • pH. Bakteri patogen umumnya hidup pd pH 6-8 • Kadar air (AW=Available Water) :proporsi kandungan air bebas dlm makanan thd jumlah total air. Air bebas ini digunakan oleh mikroba. AW bakteri=0,91, AW jamur= 0,87-0,91 • Suhu lingkungan adlh suhu optimal bakteri. Bakteri patogen tumbuh pd suhu yg sama dg manusia (37ºC) • Kandungan nutrisi (protein & air bebas). Makanan yg mengandung keduanya mudah rusak (perishable food) • Kelembaban relatif ( Relative Humidity=Rh), yaitu kandungan uap air udara dibandingkan kandungan uap jenuh. Bakteri tumbuh baik pada kelembaban tinggi (> 70%), spt di daerah tropis • Adanya zat inhibitor (penghambat tumbuh), yg menghambat pertumbuhan bakteri ( logam, pengawet, mikroba lain)
  • 31. 4. Berdasar kebutuhan oksigen • Aerob  Butuh oksigen utk pertumbuhannya  Salmonella, shygella, staphylococcus • Anaerob  Hidup tanpa oksigen  Clostridium botulinum pd makanan kaleng, C. perfringens pd luka gangren 4. Berdasar pertumbuhannya, 3 fase : • Logaritmic phase  Pd suasana yg cocok bakteri tumbuh dg cepat dg cara membelah diri, shg jumlahnya meningkat • Stationary phase  Pd suhu dingin bakteri berhenti tumbuh ttp tidak mati shg jumlahnya konstan • Leg phase  Pd suasana tidak cocok/kurang makan, pertumbuhan bakteri terhambat dan banyak yg mati, shg jumlah menurun
  • 32. CARA PENYIMPANAN MAKANAN Sesuai suhu, ada 4 cara penyimpanan makanan :  Cooling  Penyimpanan sejuk dg suhu 10ºC – 15ºC  Minuman, buah, sayuran  Chilling  Penyimpanan dingin dg suhu 4ºC – 10ºC  Bahan makanan berprotein yg akan segera diolah  Freezing  Penyimpanan dingin sekali dg suhu 0ºC – 4 ºC  Bhn berprotein mudah rusak utk jangka waktu 24 jam  Frozen  Penyimpanan beku dg suhu < 0ºC  Bhn berprotein mudah rusak utk jangka waktu > 24 jam
  • 33. HUBUNGAN WAKTU DENGAN SUHU  Waktu  Lamanya makanan disimpan  Makin lama disimpan risiko kerusakan semakin besar  Makanan disimpan sesingkat mungkin, bahan segera diolah dan makanan segera dikonsumsi  Suhu  Suhu penyimpanan makanan  Makin rendah suhu makin lama bakteri tumbuh sehingga makanan makin tahan lama  Produksi toksin  Toksin diproduksi bakteri utk pertahanan tubuh  Jumlah meningkat sejalan dg jumlah bakteri  Membuat suasana ruang penyimpanan tidak nyaman utk pertumbuhan bakteri  Penyimpanan terpisahutk mencegah kontaminasi silang  Bahan tertata rapi di rak dg sirkulasi yg baik  Pintu tidak sering dibuka krn meningkatkan suhu
  • 34. ADMINISTRASI PENYIMPANAN  Setiap bahan yg diterima harus diperiksa dan dicatat dlm buku stok sblm disimpan, meliputi nama, tgl beli, tempat beli, nama petugas, tempat penyimpanan  Bahan yg tidak layak simpan:  Ditolak, bila kondisi tidak baik  Dimasak, bila kondisi baik  Pemeriksaan bahan dilakukan scr organoleptik (dg panca indera)  Catatan administrasi keluar masuk arang sangat berguna utk menyusun rencana kebutuhan  Mempunyai petugas khusus yg mengambil/menyimpan barang utk memantaukeamanan makanan
  • 35. PRINSIP 3 PENGOLAHAN MAKANAN  Pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan siap santap  Harus mengikuti kaidah CARA PRODUKSI MAKANAN YANG BAIK ( CPMB ) atau Good Manufacturing Practice (GMP)
  • 36. 1. PERSIAPAN TEMPAT PENGOLAHAN (DAPUR)  Memenuhi standar dan persyaratan hygiene sanitasi, yaitu : Ventilasi cukup baik agar asap dan udara panas dpt keluar dg sempurna Lantai, dinding & ruangan bersih dan terpelihara Meja percikan bersih, permukaan kuat/tahan goresan Tungku dilengkapi alat penangkap asap/ pembuang asap Ruangan bebas lalat dan tikus
  • 37. 2. PERSIAPAN RANCANGAN MENU  Menyusun menu membutuhkan data ttg jumlah dan jenis makanan, shg pencatatan gudang sangat dibutuhkan  Faktor yg hrs diperhatikan : Pemesanan dari konsumen Ketersediaan bahan, jenis & jumlah Keragaman variasi dari setiap menu Proses pengolahan Tenaga ahli dari menu terkait (utk pengujian rasa)
  • 38. 3. PERALATAN MASAK a. Bahan • Tidak boleh melepaskan zat beracun kpd makanan (tdk melampaui ambang batas) LOGAMLOGAM KADARKADAR (mg/l)(mg/l) GEJALAGEJALA Cuprum (tembaga)Cuprum (tembaga) 0,05-1,00,05-1,0 Kerusakan pada hatiKerusakan pada hati CadmiumCadmium 0,0-0,010,0-0,01 Kerusakan ginjal, tulang, gigiKerusakan ginjal, tulang, gigi Zincum (seng)Zincum (seng) 1,0-15,01,0-15,0 Rasa sepa/pahit & gangg seleraRasa sepa/pahit & gangg selera Plumbum (timah hitam)Plumbum (timah hitam) 0,0-1,10,0-1,1 Kerusakan otak,lumpuh, anemiaKerusakan otak,lumpuh, anemia Stibium (antimon)Stibium (antimon) 0,0-10,00,0-10,0 Kerusakan usus dan syarafKerusakan usus dan syaraf Arsenicum (arsen)Arsenicum (arsen) 0,0-0,050,0-0,05 Kerusakan empedu, Ca kulit & kematianKerusakan empedu, Ca kulit & kematian
  • 39. b. Keutuhan • Tidak patah, gopel, penyok, tergores, retak krn menjadi sarang kotoran/ bakteri • Tidak dpt dicuci dg sempurna shg jadi sumber kontaminasi b. Fungsi • Jangan mencampur alat utk makanan masak dan bahan mentah b. Letak • Alat bersih diletakkan pd tempat masing2 shg mudah dicari
  • 40. 4. PERALATAN MAKAN DAN MINUM  Bentuk utuh, tidak rusak/cacat, retak, berlekuk2, tidak membahayakan  Alat yg sdh bersih dilarang dipegang di tempat makanan/minuman/ mulut menempel karena dpt terjadi pencemaran mikroba mell jari tangan  Alat bersih disimpan dlm rak yg terlindung dr serangga dan tikus  Alat bersih dikelurkan bila akan digunakan
  • 41. 5. WADAH PENYIMPANAN MAKANAN  Peralatan penyimpanan harus terpisah Makanan matang dan mentah Bahan kering dan basah Setiap jenis makanan  Penyimpanan secara terpisah mulai dari wadah masing2 jenis, tempat penyimpanan atau alat utk menyimpan makanan  Bila tidak memungkinkan perhatikan cara pemisahan makanan yg benar
  • 42. 6. SARANA PENYAJIAN (DISPLAY)  Lemari display, etalase atau lemari kaca tetap harus mengikuti prinsip pemisahan wadah utk tiap jenis makanan  Sirkulasi udara harus cukup  Terlindung dari jamahan orang, serangga dan tikus
  • 43. 7. RAK PENYIMPANAN  Bersih, kering&sejuk, tdk terkena sinar matahari langsung  Mudah dijangkau petugas  Jarak rak terendah dari lantai dan dari dinding 15 cm, tertinggi tidak menyentuh langit-langit
  • 44. 8. PERALATAN UTK PENCUCIAN  Membersihkan bhn makanan dan mencuci peralatan  Tempat cuci tangan terpisah dgn tempat cuci lain 9. Pelindung Pencemaran • Setiap petugas disediakan pakaian kerja minimal celemek (apron) & penutup rambut • penjamah makanan matang disediakan sarung tangan plastik sekali pakai, masker penutup mulut & hidung
  • 45. 10. FASILITAS SANITASI  Fasilitas sanitasi dibutuhkan utk keperluan pembersihan dan pemeliharaan (houe&maintenance)  Jamban & km mandi dg air melimpah  Tempat sampah tertutup  SPAL & air hujan lancar dan tertutup
  • 46. 11. PEMILIHAN BAHAN/SORTIR  Bahan dari gudang / pasar pastiada yg rusak shg perlu disortir  Keuntungan : Membuang sumber penular/perusak makanan Menjaga mutu dan keawetan makanan Mengurangi risiko pencemaran makanan
  • 47. 12. PERSIAPAN BAHAN  Cuci bahan sampai bersih dg air mengalir  Potong dg ukuran kecil/dikehendaki  Buang bag rusak, layu, bernoda  Masukkan potongan bahan ke tempat bersih dan terlindung dr serangga  Bahan siap dimasak  Segera dimasak, jangan terlalu lama di luar kulkas
  • 48. 13. PERACIKAN BUMBU  Cuci semua bumbu sp bersih dg air mengalir  Biji direndam utk membuang debu& sampah  Siapkan alat penghancur yg bersih (ulekan, blender, dsb)  Hancurkan bumbu segera  Masukkan ke dlm tempat bersih dan terlindung dr serangga  Segera dimasak dan jangan biarkan terlalu lama di luar kulkas
  • 49. 14. PERSIAPAN PENGOLAHAN  Siapkan wajan, kuali utk mengolah  Tuangkan air, minyak atau mentega utk bhn pemanas makanan  Masukkan bahan scr bergiliran sesuai dg tata cara memasak menurut jenis menu makanan  Ratakan suhu makanan dg cara membalikkan / mengaduk shg semua bahan matang  Gunakan api yg tdk terlalu tinggi shg seluruh bagian makanan matang secara merata (suhu yg terlalu tinggi akan mematangkan bagian luar sementara bag dalam masih mentah, shg bahaya krn memungkinkan bakteri masih hidup)
  • 50. 15. PRIORITAS DALAM MEMASAK  Dahulukan memasak makanan yg tahan lama spt goreng2 an yg kering  Makanan yg rawan spt kaldu, kuah, dsb dimasak pada waktu akhir masak  Simpan bhn makanan yg belum waktunya dimasak dlm lemari es  Simpan makanan matang yg belum waktunya dihidangkan dlm keadaan panas  Uap makanan jangan sampai mencair dan masuk ke dalam makanan krn akan menyebabkan kontaminasi ulang  Makanan masak tdk boleh dijamah dg tangan telanjang  Utk mencicipi makanan gunakan sendok khusus yg selalu dicuci
  • 51. PRINSIP 4 PENYIMPANAN MAKANAN MATANG  Makanan masak merupakan campuran bahan yg lunak dan sangat disukai oleh bakteri  Bakteri tumbuh & berkembang dlm makanan yg berada dlm suasana yg cocok utk hidupnya dan jumlahnya bertambah banyak dlm waktu yg singkat  Bakteri ada yg menghasilkan racun/toksin sedangkan dlm makanan (sayur&buah) tdp enzym yg membuatnya menjadi matang dan busuk  Suasana yg cocok utk pertumbuhan bakteri  Mengandung protein  Mengandung banyak air (moisture)  pH normal (6,8-7,5)  Suhu optimal (10-60ºC )  Tidak ada musuh
  • 52. KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN BAKTERI PD MAKANAN MASAK 1. Kadar Air Makanan • Bakteri tumbuh subur dlm makanan dg aw tinggi (0,9) • Aw (air bebas) adlh air yg berada dlm makanan yg statusnya bebas/ tidak terikat dg molekul makanan dan akan digunakan bakteri utk hidup • Contoh : lar gula encer, kuah sayur, uap yg mencair • Air yg terikat dlm makanan tdk dpt digunakan oleh bakteri (lar gula jenuh, lar garam, madu, sirup, dodol, dsb) shg makanan dpt tahan lama
  • 53. 2. Jenis Makanan • Makanan yg dibutuhkan oleh bakteri adalh yg mengandung protein dan air krn tubuh bakteri tdd protein dan air (dagimg, ikan, telur, susu dan hasil olahannya akan cepat rusak/perisable food) • Makanan yg mengandung karbohidrat disukai oleh jamur (nasi, ubi, talas, jagung dan olahannya) • Makanan yg mengandung lemak sedikit mengandung air shg tdk disukai bakteri ttp disukai jamur, shg cepat tengik
  • 54. 3. Suhu Makanan • Suhu makanan yg cocok utk pertumbuhan bakteri adalah suhu yg berdekatan dg suhu tubuh manusia • Pada suhu < 10ºC bakteri sama sekali tidak tumbuh dan pada suhu > 60ºC bakteri akan mati • Hindari menyimpan makanan pada ‘DANGER ZONE’ yaitu suhu antara 10ºC-60ºC
  • 55. CARA MENYIMPAN MAKANAN MASAK 1. Wadah • Setiap makanan ditempatkan pada wadah yang terpisah • Pemisahan didasarkan pd saat makanan mulai dioleh dan jenis makanan • Tiap wadah mempunyai tutup ttp berventilasi shg dpt mengeluarkan uap air • Makanan berkuah dipisah antara lauk dg saus/ kuahnya 1. Suhu • Makanan kering/gorengan disimpan pd suhu kamar (25-30ºC) • Makanan basah (kuah, sup, gulai) hrs segera disajikan dg suhu > 60ºC • Makanan basah yg masih lama disajikan disimpan pd suhu < 10ºC
  • 56. 3. Waktu Tunggu (holding time) • Makanan yg berada pd daerah aman  Makanan yg baru dimasak berada krn suhunya >60ºC  Waktu tunggu < 4 jam (suhu dpt diabaikan)  Makanan yg suhunya makin mendekati danger area mempunyai waktu tunggu yg semakin singkat  Makanan yg disimpan pd suhu dingin harus dipanaskan kembali sebelum dihidangkan (reheating)
  • 57. PRINSIP 5 PENGANGKUTAN MAKANAN  Pengangkutan makanan yg sehat berperan dlm mencegah terjadinya pencemaran makanan  Pencemaran makanan matang lebih berisiko dibanding pencemaran pd bahan makanan, shg pengendalian lebih diperhatikan pd makanan matang  Dalam proses pengangkutan banyak pihak yg terkait mulai dari persiapan, pewadahan, orang, suhu, kendaraan pengangkut
  • 58. PENGANGKUTAN BAHAN MAKANAN  Pencemaran dlm pengangkutan dpt berupa pencemaran fisik, mikroba, maupun kimia  Untuk mengurangi sumber pencemaran :  Pengangkutan tidak bercampur dg bahan berbahaya dan beracun (pupuk, pestisida)  Kendaraan pengangkut makanan tdk dipakai utk keperluan lain (orang, hewan, barang, bahan kimia)  Kendaraan selalu dlm keadaan bersih  Hindari perlakuan manusia selama pengangkutan (ditumpuk, diinjak2)  Kendaraan khusus dg konstruksi hygienis, berpendingin
  • 59. PENGANGKUTAN MAKANAN SIAP SANTAP  Makanan siap santap lebih rawan thd pencemaran shg perlu perlakuan ekstra hati2  Prinsip :  Setiap makanan mempunyai wadah masing2  Isi makanan tdk terlalu penuh utk menghindari kondensasi (akan cepat basi)  Wadah hrs utuh, kuat, ukuran memadai dan terbuat dari bhn anti karat/ bocor  Pengangkutan dlm waktu lama hrs dg suhu tetap panas (> 60ºC)/ tetap dingin (< 10ºC)  Selama perjalanan wadah hrs tetap tertutup  Kendaraan pengangkut khusus utk makanan dan tidak dipakai utk keperluan lain
  • 60. PRINSIP 6 PENYAJIAN MAKANAN  Merupakan rangkaian akhir perjalanan makanan  Merupakan makanan siap santap yg laik santap (uji organoleptik dan uji biologis)  Uji organoleptik :  Memeriksa makanan dg cara meneliti dg menggunakan panca indera manusia, yaitu melihat (penampilan), meraba (tekstur), mencium (aroma), mendengar (bunyi, telur), menjilat (rasa)  Uji biologis  Dilakukan pada tamu VVIP (kepala negara/ pemerintahan)  Dilakukan dg cara memakan sebelum menghidangkan oleh petugas pengawas dan pengusaha
  • 61.  Uji laboratorium Pemeriksaan kualitas makanan dg analisis laborat utk mengetahui tk cemaran makanan baik kimia maupun mikroba Perlu sampel makanan yg disiapkan dg cara steril dan mengikuti standar/ prosedur yg benar Hasilnya dibandingkan dg standar baku
  • 62. TEMPAT PENYAJIAN  Penyajian oleh jasaboga berbeda dg rumah makan  Perhatikan faktor pengangkutan, pertimbangkan kemacetan lalin, gangguan dlm perjalanan  Di luar jasaboga : Kantin perusahaan Ruang makan asrama Tempat pesta Gedung pertemuan Keluarga pemesan
  • 63. CARA PENYAJIAN  Penyajian meja (table service)  Penyajian di meja secara bersama  Acara keluarga/ kelompok dg jml terbatas (10-20)  Saung (a la carte)  Penyajian terpisah2 utk tiap jenis makanan  Doos (lunch box)  Penyajian kotak kertas/ plastik yg berisi menu lengkap tmsk air minum & buah  Acara makan siang
  • 64.  Prasmanan (buffet)  Penyajian terpusat utk semua jenis makanan  Makanan dipilih sendiri utk dibawa ke tempat masing2  Nasi bungkus (pack/wrap)  Penyajian makanan dlm dlm satu campuran menu (mix) yg dibungkus dan siap santap  Layanan cepat (fast food)  Penyajian makanan dlm satu rak makanan (food counter) di rumah makan dg cara mengambil sendiri dan membayar sebelum makan  Lesehan  Penyajian makanan dg cara menghidangkan makanan di lantai/ meja rendah dg duduk di lantai (a la jepang/ tradisional)  Menu lengkap disajikan di depan tamu
  • 65. PRINSIP PENYAJIAN Prinsip Wadah  Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan tertutup terutama wadah yg berada tidak satu level dg wadah lainnya  Tujuan :  Menhindari kontaminasi silang  Bila satu tercemar yg lain dpt diamankan  Memperpanjang masa saji makanan sesuai dg tingkat kerawanan makanan
  • 66. PRINSIP KADAR AIR  Makanan yg mengandungkadar air tinggi (kuah, soto, sup) baru dicampur menjelang dihidangkan  Tujuan Mencegah makanan agar tidak mudah rusak/ basi
  • 67. PRINSIP EDIBLE PART  Setiap bahan yg disajikan merupakan bahan makanan yg dapat dimakan  Hindari pemakaian bahan yg membahyakan kesehatan (stekker besi, tusuk gigi, bunga plastik)  Tujuan Mencegah kecelakaan/ gangguan akibat salah makan
  • 68. PRINSIP PEMISAH  Makanan yg ditempatkan dalam satu wadah (doos/rantang) harus dipisah masing2 jenis makanan agar tidak campur aduk  Tujuan : Mencegah kontaminasi silang
  • 69. PRINSIP PANAS  Makanan yg hrs disajikan panas diusahakan tetap dlm keadaan panas  Sebelum ditempatkan dlm alat saji panas (food warmer) suhu makanan hrs > 60  Tujuan Mencegah pertumbuhan bakteri Meningkatkan selera
  • 70. PRINSIP BERSIH  Setiap peralatan yg digunakan hrs bersih dan baik (wadah & tutupnya, doos, piring, gelas, mangkuk, dll) Bersih : dicuci secara hygienis Baik : utuh, tidak rusak, cacat, bekas pakai  Tujuan : Mencegah penularan penyakit Memberikan penampilan yg estetis
  • 71. PRINSIP HANDLING  Setiap penanganan makanan / alat makan tidak kontak langsung dg anggota tubuh terutama tangan dan bibir  Tujuan : Mencegah pencemaran dari tubuh Memberikan penampilan sopan dan baik
  • 72. PRINSIP TEPAT PENYAJIAN 1. Tepat Menu • Sesuai pesanan konsumen (macam, jumlah, cara penyajian) • Type konsumen dalam pemesananmenu : • Menyerahkan sepenuhnya pengaturan menu kpd pengusaha • Menyerahkan kpd pengusaha dg pesanan tertentu yg hrs dipenuhi • Konsumen yg mengatur dan pengusaha hrs mengikuti 1. Tepat Waktu • Sesuai dg waktu penyajian • Penyajian tunggal : hanya satu peristiwa makan saja (makan siang) • Penyajian berangkai : penyajian terus menerus (karyawan perusahaan : makan pagi, snack, makan siang, sesuai jadwal yg telah disusun)
  • 73. 3. Tepat Tata Hidang • Cara penyajian sesuai pesanan • Pesan prasmanan harus dihidangkan secara prasmanan 3. Tepat Volume • Makanan disajikan sesuai jumlahnya dg pesanan • Perlu disediakan cadangan makanan utk menjaga kemungkinan kekurangan (citra perusahaan) • Pengusaha dpt memperhitungkan harga atas kemungkinan tsb sebesar 10% • Tujuan : • Menjaga citra dan profesionalisme perusahaan
  • 74.
  • 75. PENUTUP  Pengertian ttg Hygiene sanitasi mak-min bukan sekedar teori ttp yg penting : PRAKTEKNYA  Sebenarnya prinsip kebersihan secara naluriah sudah menjadi fitrah manusia, tapi karena pengaruh lingkungan kadang menjadi terabaikan.