Makalah ini membahas tentang pribadi seorang gembala jemaat dan pengembalaannya dalam jemaat. Gembala jemaat bertanggung jawab untuk mengenal, memimpin, melindungi, dan memberi makan rohani kepada jemaatnya. Gembala perlu memiliki kualitas seperti disiplin, kepemimpinan, dan kemampuan membina jemaat. Gembala juga harus aktif dalam penginjilan dan kunjungan ke rumah-rumah jemaat
1. 1
MENGENAL PRIBADI SEORANG GEMBALA DAN
PENGEMBALAANNYA DALAM JEMAAT
MAKALAH
Oleh:
NAMA: DENDRI LUSIs
NIM: 20198607
Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah
Dogmatika 4, yang dibimbing oleh Rudy Roberto. Walean, M. Th.
PRODI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
Menggala, 2021
2. 2
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus yang sudah membantu
penulis selama proses perkuliahan dan juga kepada bapak dosen Rudy R. Walean M.Th
Selaku dosen yang mengajarkan mata kuliah dogmatika 4 yang telah memberi kesempatan
kepada penulis untuk menyusun makalah mengenai “mengenal pribadi seorang gembala dan
pengembalaannya dalam jemaat”. Demikian penulis telah Menyusun makalah ini
sebagaimana adanya dan telah sampai pada puncak penulisannya. Kiranya makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................2
DAFTARISI…………………………………………………………………………….3
BAB.1
PENDAHULUAN
A. APA ITU GEMBALA? .......................................................................................4
Pengembalaan ............................................................................................................5
Tanggung jawab seorang gembala jemaat ..............................................................5
Sistem kelompok sel...................................................................................................6
Gembala suka bermisi atau memberitan injil.........................................................6
Kunjungan rumah tangga jemaat............................................................................7
BAB. 2
GEMBALA DALAM PELAYANANNYA
A. PERLENGKAPAN SEORANG GEMBALA ...................................................7
Disiplin Gembala .......................................................................................................8
Harga gembala bagi pertumbuhan ..........................................................................9
Kepemimpinan.........................................................................................................11
Jemaat ......................................................................................................................12
Perintisan..................................................................................................................12
Tahap-tahap perintisan...........................................................................................12
Yang harus dimiliki dalam perintisan ...................................................................12
Gembala....................................................................................................................13
Siapakah gembala jemaat .......................................................................................13
B. GEMBALA SIDANG DI TEMPAT PELAYAAN YANG BARU ................14
Disiplin Gereja .........................................................................................................14
BAB. 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN ..................................................................................................16
B. SARAN................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
4. 4
BAB.1
PENDAHULUAN
A. APA ITU GEMBALA?
1Kata “gembala” dalam bahasa Yunani ialah. “poimen”. Kata ini mempunyai arti
yang sama dengan kata “gembala” yang mengembalakan domba. Tuhan Yesus adalah
gembala yang baik, yang harus diteladani oleh semua gembala jemaat Tuhan. Yesus Kristus
mengatakan, “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-
domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa dan
Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-dommba-Ku” (Yoh 10:14-15, Ibr 13:20, 1Pet 5:4,
Yoh 1:29).
Berikut ini ada beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh seorang gembala
jemaat:
1) Mengenal domba-dombanya (Yoh 10:5)
2) Gembala memimpin dengan memberi teladan
3) Rela berkorban (Yoh 10:15-18)
4) Memberi makan kepada domba-dombanya (1Pet 5:2)
5) Menjaga, melindungi, dan berjuang bagi domba-dombanya (Kis 20:28)
6) Memberi petunjuk bagi domba-dombanya (1Pet 5:2)
Tindakan-tindakan diatas haruslah menjadi suatu tanggung jawab seorang gembala
jemaat. Berbicara tentang tanggung jawab, maka Tuhan sangat marah kepada gembala
jemaat yang tidak melakukan tugas pengembalaannya dengan baik di dalam gereja (Yeh
34:2-3; 10). Seorang gembala jemaat berbeda dengan gembala upahan yang apabila pada
saat keadaan genting, ia lari meninggalkan domba-dombanya sendirian (Yoh 10:12).
Gembala yang melakukan tugasnya dengan setia pantas untuk mendapatkan perhormatan
(1Tim 5:17).
1 https://www.facebook.com/notes/c4ll-him-christ-for-all-people-nations/fungsi-gembala-jemaat-
kaitannya-dengan-pertumbuhan-gereja/195461173823464/, Jumat, 08/10/2021, 21:15 WIB.
5. 5
Pengembalaan
2Pengembalaan merupakan suatu pekerjaan yang diresponi oleh seseorang atas
panggilan Allah dan tugas ini harus dilakukannya dengan keadilan serta loyalitas yang tinggi
kepada Allah, supaya dapat mencapai suatu titik inti dari pengembalaan itu. Sebagai seorang
gembala jemaat, ia harus melakukan pelayanannya baik secara pastoral dan pengajaran
kepada jemaat, seperti tertulis dalam Matius 24:24, “Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-
nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan
mujizat-mujizat, dan mereka akan menyesatkan orang pilihan-Nya juga”.
Panggilan untuk menjadi seorang gembala bukan hanya berdasar kemampuan dan
kualitas secara lahiriah, melainkan karena Allah yang memilih dan menetapkan sejak dalam
kandungan (Yer 1:4-15).
Tanggung jawab gembala jemaat
Melaksanakan tanggung jawab sebagaimana jawatan yang diterima dari Tuhan,
dimana bekerja dengan sukarela, berkorban, dan mempertahankan kebenaran yang
berlandaskan Alkitab.
Melindungi diri dan jemaat dari pengajaran sesat.
Membantu proses pertumbuhan jemaat, dengan memberi makanan rohani yang baik
serta pengetahuan yang baru bagi jemaat.
Pada sisi yang lain seorang gembala jemaat juga berperan penting sebagai pembimbing
atau pengasuh bagi jemaatnya. Istilah yang sering dipakai ialah “mentor”. Mentor dalam
KBBI secara umum diterjemahkan sebagai pengasuh atau pembimbing bagi mahasiswa.
Dengan kata lain seorang mentor bertugas untuk mendidik, melatih, dan mengembangkan
seseorang untuk memenuhi hak asazinya dan kelak menjadi seorang pemimpin. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa mentor adalah seseorang yang mempunyai potensi
untuk menolong orang lain, menjadi orang yang dipercaya demi pengembangan orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu.
Bimbingan dari seorang gembala jemaat merupakan suatu pengalaman pribadinya
dengan Tuhan bersifat keterampilan serta merupakan karunia dari Tuhan yang diberikan
2 https://widyasari-press.com/tugas-dan-tanggungjawab-jawab-gembala-sidang-dalam-menghadapi-
ajaran-sesat/,Jumat, 08/10/2021, 21:15 WIB.
6. 6
kepada orang lain. Dimana seorang mentoring harus membina, memberi motivasi,
menolong, mengevaluasi, memberikan perspektif, menasehati.
3Apa saja kriteria dari seorang mentor, dalam hal ini berkaitan dengan jemaat? Berikut ada
beberapa kriteria seorang mentor:
Berkarakter Kristus (2Tim 3:16-17)
Berharap pada kuasa Roh Kudus (2Kor 3:5)
Mempunyai hikmat ilahi, kemampuan oleh Roh Kudus, penjernihan pengetahuan
berdasarkan Alkitab, dan pengenalan akan siatuasi yang konkrit.
Berkemampuan positif, mengenal diri sendiri dan berempati.
Dapat dipercaya.
Sistem Kelompok Sel
4Sasaran utama dari sistem ini ialah penginjilan. Dimana hal ini merupakan strategi
dari seorang gembala jemaat untuk memberikan pembinaan kepada jemaat baru atau lama
di luar dari waktu ibadah raya tentang Alkitab, doa, setia kawan, dan persekutuan jemaat.
Seorang gembala jemaat hendaklah secara pribadi melibatkan diri dalam perawatan
kelompok sel.
Gembala suka bermisi atau memberitakan Injil
Seorang gembala jemaat bukan saja mempunyai tugas dalam gereja, yakni hanya
mengurus jemaat gembalaannya saja. Melainkan, perlu diingat Kembali bahwa tugas utama
seorang hamba Tuhan ialah memberitakan injil Kristus kepada semua orang atau dengan
kata lain setiap orang percaya wajib memberitakan injil itu (Mat 28:19-20). Tentu, hal ini
bukanlah sebuah tanggung jawab yang mudah, melainkan sebuah tugas yang diberikan
langsung oleh Tuhan Yesus Kristus dimana merupakan sebuah pergumulan pribadi yang
harus dikerjakan dengan hati yang tulus dan ikhlas.
5Berikut ini pendapat Yonggi Cho tentang pribadi seorang penginjil atau missionaris:
3 https://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/view/382/331, Sabtu, 09/10/2021,
09:40 WIB.
4 Paul Yonggi Cho, Pertanyaan Anda Terjawab (Jakarta:Yayasan Pekabaran Injil “Imanuel”,1984)
hlm 38-39.
5 Ibid,hlm 47.
7. 7
Seorang penginjil harus merasa bahwa tugasnya adalah sebuah panggilan mulia dari
Tuhan, sudah lahir baru, mengasihi orang yang bukan Kristen, selalu sabar, dan harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Kunjungan rumah tangga jemaat
Dalam pengembalaan seorang gembala tentu harus tahu keadaan domba-dombanya.
Dengan kata lain seorang gembala jemaat bukan untuk ikut campur dalam rumah tangga
jemaatnya, melainkan suatu bentuk pelayanan kasih dari seorang gembala jemaat kepada
anggota jemaatnya. 6Salah satu tugas penting dari dari seorang gembala jemaat ialah
berkunjung ke rumah jemaatnya, hal ini merupakan sebuah bentuk tanggung jawab atas
pelayanan pekerja Tuhan.
BAB. 2
GEMBALA DALAM PELAYANANNYA
A. PERLENGKAPAN SEORANG GEMBALA
7Pada zaman dahulu, seorang gembala biasanya mempunyai sebuah tongkat. Karena
kawanan domba biasanya berjumlah cukup banyak, maka sang gembala memakai tongkat
untuk mengatur domba-dombanya. Tongkat juga dapat berguna sebagai alat untuk melawan
binatang buas dan perampok.
Peralatan lain yang biasanya dimiliki oleh seorang gembala pada jaman dahulu
adalah sebuah ketapel dan sebuah tas. Biasanya ketapel ini terbuat dari tali kulit yang diikat
dan ada bagian yang lebih besar untuk meletakkan batu. Sedangkan kegunaan dari tas adalah
untuk menaruh batu untuk ketapel dan untuk menaruh benda-benda keperluan lainnya.
Biasanya seorang gembala juga membawa suatu alat musik yang digunakan untuk mengisi
waktu senggang.
6 J. L. Ch. Abineno, Penatua “jabatan dan pekerjaannya” (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013) hlm
29.
7 https://yohnahuway.wordpress.com/2018/11/01/ayah-adalah-gembala/, Sabtu, 09/10/2021, 09:40
WIB.
8. 8
Disiplin Gembala
8Seorang gembala sidang dipilih untuk jabatannya, bukan memilih jabatannya.
Jabatan sebagai gembala sidang berbeda dengan profesi atau jabatan yang lain. Seorang
menjadi polisi karena ia memilih jabatan itu, sedangkan seseorang menjadi gembala sidang
atau pendeta bukan karena memilih, melainkan sebab ia taat kepada panggilan ilahi. Bakat
untuk mengembalakan jemaat ialah sebuah karunia dari Allah (Ef 4:11, “Beberapa diantara
kita diberi kecakapan khusus sebagai rasul, beberapa yang lain diberi-Nya kepandaian untuk
berkhotbah, beberapa orang mempunyai kecakapan membawa orang kepada Kristus…yang
lain lagi mempunyai kepandaian untuk memelihara umat Allah seperti seorang gembala
memelihara domba-domba-Nya, menuntun dan megajar mereka berjalan kepada jalan
Allah”).
Jadi, orang yang merasa dirinya terpanggil untuk menjadi gembala, hendaknya ia
yakin bahwa ia bukan dilengkapi dengan Pendidikan saja, melainkan dilengkapi juga dengan
perlengkapan rohani dari Allah. Salah satu sifat penting yang diberikan Allah kepada
seorang gembala ialah kesanggupan untuk mengasihi semua orang. Bukan hanya mengasihi
orang baik saja, melainkan mengasihi mereka yang tidak mau membalas kasihnya.
Alkitab menyatakan gembala domba dengan gembala jemaat, bukan hanya benar
menurutarti saja, melainkan benar juuga dalam prakteknya. 1 Petrus 5:2-14, “Petrus
menasehati ketua-ketua yang sejabatan dengan dia supaya mengembalakan kawanan domba
Allah serta menjanjikan bahwa, apaabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima
mahkota kemuliaan yang tidak akan layu”. Dalam kitab 10:11-16, Tuhan Yesus telah
menyebut beberapa sifat seorang gembala yang baik. Ia akan turut merasakan apa yang
dirasakan oleh domba-dombanya, tulus dan murah hati, mati bagi domba-dombanya (pribadi
Yesus), berani, tekun, semangat untuk penginjilan, tidak mementingkan diri sendiri.
(seorang gembala tidak akan meninggalkan dombanya dalam kesusahan dan ia akan terus
mencari dombanya yang hilang dan membawanya ke kawanan yang lain).
8 Robert cowles, Gembala Sidang (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000) hlm 7-10.
9. 9
Harga gembala bagi pertumbuhan
9Untuk memajukan sebuah gereja, seorang gembala jemaat perlu untuk membayar
harga untuk dapat memajukan gerejanya. Tetapi, akhir-akhir ini banyak gembala jemaat
mengabaikan hal ini dalam gerejanya. Tuhan Yesus berkatu, “Sebab siapakah diantara kamu
yang kalau mau mendirikan sebuah Menara tidak duduk dahulu membuat anggaran
biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?” (Luk 14:28).
Dengan ayat firman Tuhan ini, dapat lihat bahwa pertumbuhan gereja adalah sesuatu yang
penting dan bukan hal yang sepeleh.
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang gembala jemaat
dalam upaya untuk menumbuhkan gerejanya:
Memikul tanggung jawab
Tanggung jawab bukanlah suatu perkara yang mudah. Karena, apabila seorang
gembala jemaat tidak pernah berpikir dan melakukan akan tanggung jawabnya, maka
gerejapun tidak bertumbuh dan berkembang. Tentu hal ini ada penyebab sehingga para
gembala tidak sadar akan hal ini.
Tidak siap untuk mengalami kegagalan.
Persiapan diri belum matang dalam hal ini.
Tidak yakin dengan panggilannya.
Bekerja keras
Seorang gembala harus bekerja keras untuk pertumbuhan dan perkembangan
gerejanya. Sangat tidak tepat apabila gereja kita yang dikembangkan oleh orang lain. Berikut
ini ada beberapa cara yang perlu dilakukan oleh seorang gembala sebagai langkah bekerja
keras untuk menumbuhkan gerejanya;
Mengikuti seminar-seminar tentng gereja.
Mengunjungi dan mempelajari gereja yang sudah bertumbuh.
Membaca buku-buku tentang gereja.
9 C. Peter Wagner,Memahami Gereja Anda Agar Bertumbuh (Jakarta: Departemen Penerbitan I.H.O,
1995) hlm 48-64.
10. 10
Mengambil kursus tentang pertumbuhan gereja.
Membagikan pelayanan
Berbagi pelayanan dalam gereja suatu upaya yang harus dilakukan oleh seorang
gembala jemaat. Hal ini dilakukan agar dapat melatih anggota jemaat untuk bertanggung
jawab dalam pelayanan di gereja.
Merevisi teologi yang tidak menumbuhkan gereja
Suatu pengajaran yang disampaikan dan diterapkan dalam gereja juga perlu untuk
diperhatikan oleh seorang gembala jemaat. Mengapa? Karena dalam pelayanan jemaat,
seroang gembala lebih berfokus kepada logika tetapi tidak melihat contoh-contoh penerapan
dalam Alkitab yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya (Mat 25:23).
10Seorang gembala jemaat ialah pelengkap, dimana ia merupakan seorang pemimpin
yang secara aktif membuat tujuan-tujuan bagi jemaatnya sesuai dengan kehendak Allah,
memperoleh hak kepemilikan tujuan dari umat, dan memastikan setiap anggota gereja
mempunyai motivasi yang benar serta dilengkapi untuk melakukan bagiannya supaya
tujuan-tujuan itu tercapai.
11Perlu kita ketahui bahwa kepemimpinan mempunyai perbedaan dengan
administrator. Kepemimpinan tercatat dalam Roma 12:8, sedangkan adminitrasi tercatat
dalam 1Korintus 12:28. Kedua kata ini apabila dieksagesa menggunakan bahasa Yunani,
maka keduanya mempunyai arti yang berbeda. Kata administrasi dalam kitab 1 Korintus
adalah bahasa Yunani untuk jurumudi kapal yang mengerti tentang kapal dan membawa
kapal dari satu tempat ke tempat yang lain. Jurumudi atau manejer sudah melakukan
setengah kepemimpinan, dimana ia mengontrol pekerjanya untuk bekerja. Tetapi, pemimpin
sebenarnya ialah pemilik kapal tersebut.
Jadi, kepemimpinan ialah karunia yang diberikan Tuhan kepada seseorang untuk
menetapkan ketentuan untuk mencapai suatu tujuan dengan bekerjasama dengan orang lain.
Sedangkan administrasi ialah karunia yang diberikan Tuhan kepada seseorang untuk
memahami tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam suatu ketentuan.
10 Ibid, hlm 83.
11 Ibid, hlm 93-94.
11. 11
Kepemimpinan
12Berbicara tentang seorang gembala dalam pengembalaannya, bukan saja berbicara
tentang gereja yang merupakan sebuah Gedung. Tetapi, bagaimana seorang gembala itu
dapat melakukan tugas pokoknya, yakni memberitakan firman Tuhan kepada jemaat-Nya.
Jadi, seorang gembala bisa memberitakan firman Tuhan dimanapun dan kapanpun asalkan
dengan tujuan yang baik.
Seorang gembala jemaat dapat memberitakan firman Tuhan di rumah atau sering
disebut “gereja rumah”. Dalam hal ini seorang gembala berperan sebagai pemimpin dalam
jemaat. Kepemimpinan yang dilakukan bukan hasil dari sebuah kelas atau materi, melainkan
lewat hubungan yang dibangun seperti bapak dan anak. Dalam hal ini dapat kita melihat
contoh yang diberikan oleh Sang Gembala Agung, yakni Tuhan Yesus Kristus.
1) Mementingkan hubungan-Nya dengan murid-murid daripada pelayanan-Nya
2) Menjadikan hidup-Nya sebagai teladan dengan mengajak murid-Nya kemana-mana
3) Mengajarkan bahwa menjadi seorang pemimpin harus menjadi pelayan terdahulu
Dalam Ulangan 6:7-8 menunjukkan bagaimana menanamkan dasar-dasar kebenaran
untuk setiap anak kita, yakni: mengajarkan berulang kali, membicarakannya disetiap
kesempatan, dan menuliskannya ditempat yang mudah dilihat.
13Kepemimpinan berbicara tentang daripada posisi. Jadi, kepemimpinan dalam suatu
komunitas berfungsi untuk memimpin seluruh komunitas masuk dalam penggenapan visi
Allah yang terdapat dalam komunitas tersebut. Dalam hal ini, pemimpin bukan hanya
memerintah, tetapi bersama-sama seluruh komunitas berusaha menggenapi visi tersebut (Bil
11:14). Kepemimpinan bisanya identik dengan menjadi model atau teladan. Tanpa teladan
tidak ada kepemimpinan (1 Pet 5:2-3). Seorang pemimpin diberi wewenang oleh Allah untuk
memegang otoritas tersebut kepada setiap pribadi dalam komunitas yang bisa dipercaya (Ef
1:22).
12 . David Ariono, Gereja Rumah (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 2002) hlm. 55-57.
13 Ibid, hlm 60-61.
12. 12
Jemaat
Jemaat merupakan komunitas yang terikat janji yang didalamnya terdapat
fellowship, leadership, dan discipline. Berapa jumlah orangnnya Alkitab hanya mencatat
apabila dua atau tiga orang berkumpul atas nama-Ku, Aku akan hadir ditengah-tengah
mereka. Jadi, walaupun hanya ada beberapa orang, tanpa Gedung dan fasilitas, asalkan ada
komitmen didalamnya, nilai-nilai persekutuan, kepemimpinan yang jelas, dan pendisiplinan
dapat disebut sebagai gereja.
Perintisan
Perintisan adalah membangun sesuatu bukan diatas dasar yang sudah diletakkan
orang lain. Rasul Paulus menggambarkan hal ini dalam suratnya, “Dan dalam pemberitaan
itu aku mengganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-
tempat, dimana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas
dasar, yang telah diletakkan orang lain (Rom 15:20)”. Jadi, dapat diartikan perintisan ialah
meletakkan dasar dalam suatu komunitas dan membangun komunitas tersebut di atas dasar
sudah kita letakkan sebelumnya (Kis 20:17-38).
Tahap-tahap perintisan
Tahap pembuahan (Allah menaruh kerinduan dalam hati kita).
Tahap mengandung (mendoakan dan bergumul atas komunitas yang sudah Tuhan
taruh dalam hati).
Tahap melahirkan (munculnya komunitas baru yang telah didoakan).
Tahap pertumbuhan (berkembang secara kualitas dan kuantitas).
Tahap pendewasaan (mencapai kematangan, ditandai dengan pengenalan fungsi dari
masing-msing pribadi yang ada dalam komunitas dan orang-orang yang muncul
sebagai pemimpin atau bapa mulai dikenali).
Yang harus dimiliki dalam perintisan
14Perintisan bukanla suatu pekerjaan yang mudah, karena kita sedang membangun
kerajaan Allah. Kita sedang melawan dan menghancurkan pemerintahan kegelapan dan
14 Ibid, hlm 74-79.
13. 13
menggantinya dengan pemerintahan Allah. Dalam perintisan dibutuhkan orang yang kuat
(Luk 11:22).
Roh pelopor (berani berdiri untuk beban yang Tuhan beri).
Roh yang teguh (tetap berdiri walaupun banyak tantangan).
Roh pemberani (berani berdiri untuk kebenaran di tengah-tengah komunitas yang
berkompromi).
Roh luar biasa (melakukan hal-hal yang lebih dari orang lain).
Hati seorang bapak (pemimpin).
Gambar diri yang sehat.
Gembala
15Dalam kitab 1 Samuel 16:11, menceritakan tentang tokoh Daud, dimana sebelum
menjadi raja, ia adalah seorang gembala. Mazmur 23 mencatat bahwa Allah adalah gembala
yang memelihari domba-domba-Nya. Yesus Kristus juga menyatakan diri sebagai seorang
gembala (Yoh 10:11). Dalam Yohanes 21:15; 16, 18, Yesus berpesan kepada Petrus, supaya
mengembalakan domba-Nya. Seorang gembala harus membimbing kawanan dombanya ke
rumput yang hijau dan air yang jernih.
Kata “gembala” dalam bahasa Latin ialah “pastor”, dan dalam bahasa Yunani
“poimen”. Oleh sebab itu pengembalaan dapat disebut “poimenika”, atau “patoralia”.
Pelayanan pastoral adalah sebutan untuk pengembalaan. Yesus menghendaki supaya
pengikut-pegikut-Nya bergaul dan bertindak satu sama lain sebagai seorang gembala,
seorang pastor.
Siapakah gembala dalam jemaat?
16Yesus sebagai gembala (Yoh 10:1-21; 21:15-19)
Semua anggota jemaat adalah gembala (setiap orang Kristen menjadi gembala bagi
sesamanya)
Anggota majelis jemaat adalah gembala “khusus” (Rom 12, 1Kor 12, 1Tim 3:1-13,
Tit 1:5-9). Majelis juga merupakan domba dari satu kawanan. Hal ini berarti bahwa
mereka juga perlu dibimbing.
15 M. Bons Strom, Apakah Pengembalaan Itu? (Jakarta: PT BPK Gunug Mulia, 2015) hlm 2-4.
16 Ibid, hlm 23-25.
14. 14
Pendeta sebagai gembala khusus penuh waktu (full time), hal ini berarti bahwa
pendeta tidak lebih tinggi daripada anggota majelis lainnya, ia hanya merupakan
seorang “ahli” yang memakai keahliannya demi kepentingan pembangunan jemaat.
B. GEMBALA SIDANG DI TEMPAT PELAYAAN YANG BARU
17Bagaimana caranya supaya seorang gembala jemaat mulai dengan baik disuatu
tempat pelayanan yang baru? Berikut ada beberapa hal praktis yang perlu diperhatikan olah
seorang gembala jemaat:
Berdoa supaya Tuhan memberikan hati yang mengasihi jemaat.
Melayani dengan semangat serta melayani dari berbagai segi gereja yang baru itu.
Buatlah daftar urutan prioritas
Sabarlah dalam menghadapi sifat jemaat yang masih dalam tahap menyesuaikan.
Hindari sikap membandingkan gereja yang lama dan yang baru.
Kunjungan terhadap jemaat.
Bersosialisasi dengan jemaat.
Ujilah segala sesuatu.
Buatlah perencanaan pelayanan.
Sering doakan pemimpin gereja itu satu persatu dengan menyebut nama.
Hadapi tantangan yang ada dengan tanggung jawab.
Rencana program kerja gereja dibahas bersama dengan pemimpin gereja.
Jangan banyak bepergian dalam setahun pertama.
Menjalin Kerjasama dengan gereja-gereja lokal sekitar.
Disiplin Gereja
18Disiplin gereja adalah cara Tuhan dalam menjalankan kuasa-Nya melalui gereja
setempat, dengan tujuan: memulihkan Kembali seorang percaya yang sudah jatuh ke dalam
dosa, memelihara kemurnian keanggotaan jemaat tersebut. Dalam Matius pasal 18
menggambarkan unsur-unsur yang seharusnya ada di dalam setiap tindakan disiplin gereja
yang berhasil, yakni:
17 Werren W. Wiersbe & Howard F. Sugden, Memimpin Gereja Secara Mantap (Bandung:
Lembaga Literatur baptis,1999) hlm 38-42.
18 Ibid, hlm 190-193.
15. 15
Rendah hati (Mat 18:1-6).
Jujur (Mat 18:15-17).
Taat terhadap firman Tuhan (Mat 18:18-19).
Persekutuan dalam doa (Mat 18: 20).
Mengampuni (Mat 18: 21-35).
Lalu, apa tujuan dari tindakan disiplin gereja yang harus dilakukan oleh seorang gembala
jemaat dalam jemaatnya? Berikut ini penjalasan dalam kitab 1 Korintus 5, yakni:
Disiplin dilakukan demi kebaikan orang yang kena disiplin (ay 1-5).
Demi kebaikan bersama dalam jemaat (ay 6-8).
Demi kebaikan orang-orang sesat di sekitar gereja, yang perlu mendengar
kesaksian para jemaat (ay 9-13).
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang gembala jemaat sebelum
melakukan pendisiplinan terhadap jemaatnya:
Harus ada saksi (1Tim 5:19-25, 2Kor 13:1).
Jangan memilih kasih.
Jangan bertindak gegabah (Ams 18:13; 17, 1Tim 5:22).
Jangan berharap untuk mengetahui setiap seluk beluk masalah yang rumit (1Tim
5:24-25).
16. 16
BAB. 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menjadi seorang gembala jemaat merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab yang
sangat mulia sebab seperti tertulis dalam kitab bahwa gembala yang baik adalah gembala
yang tidak berdiam diri dalam rumahnya dan membiarkan dombanya berkeliaran mencari
makanan dan minuman sendiri, tetapi gembala yang baik adalah gembala yang selalu berada
di dekat dombanya, mengerti perasaan dombanya, menuntun dombanya, memberi makan
atau minum bagi dombanya, bahkan memberikan nyawanya bagi domba apabila keadaan
genting (Yeh 34:16, Yoh 10:11;14, Maz 23:2).
Oleh sebab itu, gembala adalah seorang pribadi yang harus benar-benar terpanggil
untuk melayani Tuhan. Karena itu saya sangat yakin dan percaya bahwa perkembangan
jemaat dan gereja sangat salah satunya adalah di tangan seorang gembala jemaat itu sendiri.
B. SARAN
Saya menyarankan supaya setiap anak muda/mudi Kristen atau para hamba Tuhan
yang sudah melayani digereja perlu mempersiapkan dengan baik, bukan saja tentang
kekudusannya kepada Tuhan tetapi ia harus mempunyai perencanaan dan strategi dalam
pengembalaan guna untuk menumbuhkan dan memajukan pelayanannya.