1. PANDANG SURAT YOHANES TERHADAP GEREJA
(1 YOHANES 3:14a)
MAKALAH
Disusun Untuk memenuhi persyaratan
Mata Kuliah Teologi Perjanjian Baru
Rudy Roberto Walean, M. Th.
DiSusun Oleh:
Franciskus Salabbaet
20198608
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
Menggala, 03 Desember 2021
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus sebagai Allah Yang Agung. Dengan
ini, penulis dapat menulis makalah tentang “Pandangan Surat Yohanes Terhadap Gereja”.
Makalah ini berisi makna atau arti “Gereja”.
Secara khusus makalah ini memberikan arti yang benar dalam memaknai
“Pandangan Surat Yohanes Terhadap Gereja”. Supaya orang percaya menyadari dirinya
bahwa hidupnya sebagai Gereja yang dipakai oleh Tuhan dalam pemberitaan Injil Kristus
dalam era modern.
Makalah ini juga menolong mahasiswa untuk mengerti dan memahami dirinya
bahwa ia adalah Gereja yang siap diutus oleh Tuhan. Bukan hanya orang-orang yang duduk
di bangku Pendidikan Agama Kristen yang ditugaskan untuk memberitakan Injil Kristus.
Melinkan setiap orang yang percaya kepada Yesus diperintahkan untuk menunaikan tugas
amanat Agung. Makalah ini juga, memeberikan wawasan kepada para gembala yang
membimbing jemaatnya atau kepada hamba-hamba Tuhan.
Penulis, meyakini bahwa dengan adanya makalah ini. Penulis, rekan-rekan
mahasiswa dan dosen serta orang-orang yang memikul pelayanan Kristus akan diberkati dan
mengerti arti atau makna kehidupan kita, bahwa kita adalah Gereja atau alat yang digunakan
Tuhan Yesus untuk menyempaikan Injil Kebenaran itu.
3. Daftar Isi
Kata Pengantar. ...........................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Penulisan ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Gereja...................................................................................................2
B. Pengertian Gereja Menurut 1 Yohanes 3:14..........................................................3
C. Tantangan Gereja...................................................................................................3
1. Ajaran Sesat ...........................................................................................................3
a. Genostik.................................................................................................................3
b. Yudaisme ...............................................................................................................4
c. Saksi Yehuwa ........................................................................................................4
d. Ajaran Pentaisme ...................................................................................................4
2. Pengaruh Globalisasi .............................................................................................4
3. Tantangan Perceraian.............................................................................................5
4. Tugas Gereja..........................................................................................................6
a. Persekutuan............................................................................................................6
b. Penginjilan.............................................................................................................6
c. Pelayanan Kasih.....................................................................................................6
d. Fungsi Gereja.........................................................................................................7
Bab III penutup
A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran ......................................................................................................................8
Daftar Pustaka ............................................................................................................9
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata Gereja tidak asing lagi bagi kita sebagai orang percaya (Kristen). Akan tetapi,
banyak orang yang tidak menyadari dirinya bahwa ia adalah gereja atau orang yang sudah
keluar dari kegelapan. Bahkan dia tidak tahu apa yang dia lakukan sebagai tubuh Kristus
atau gereja.
Banyak orang memiliki pemahaman bahwa gereja hanya tempat untuk pertemuan
orang-orang Kristen yang jauh menjadi satu tempat, dan biasanya praktek itu tampak jelas
pada hari-hari besar seperti Natal, Paskah dan Perjamuan Kudus. Hari-hari inilah jemaat
lebih banyak berkumpul.
Oleh sebab itu banyak orang Kristen terutama orang awam tidak mengerti arti dan
makna gereja itu sendiri. Itulah penulis menawarkan sesuatu yang penting untuk dipahami
supaya orang percaya mengerti makna sesungguhnya tentang gereja tersebut.
B. Perumusan Masalah
1. Pengertian Gereja
2. Pengerian Gereja Berdasarkan 1 Yoh. 3:14a
3. Tantangan Gereja
4. Fungsi Gereja
5. Tugas Gereja
C. Tujuan penulisan
1. Supaya Orang Kristen Menayadari Dirinya Bahwa Ia Adalah Gereja
2. Supaya Mengerti Apa Yang Menjadi Tugasnya Sebagai Orang Percaya
3. Untuk Menyadari Dirinya Bahwa Dia Adalah Agan Penggerak Misi Allah
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gereja
Menurut KBBI Gereja adalah gedung tempat ibadah kaum Nasrani; badan organisasi
umat Kristen.1 Dalam arti bahasa Inggris Church kebaktian gereja.2 Akan tetapi, dalam
bahasa Yunani “Ekklesia” kata kerjanya adalah ekkaleo yang terdiri dari dua suku kata,
yaitu ek (keluar dari) dan kaleo yang berarti memanggil. Secara harafiah, kata ini
berarti”memanggil keluar”.3
Didukung juga dengan buku yang berjujul Pengajaran Dasar GBI, menyatakan bahwa
Gereja artinya dipanggil keluar dari kegelapan karena dosa dan masuk dalam terangNya
Allah. Orang-orang yang dipanggil keluar tersebut diarahkan untuk menjadi satu dalam
persekutuan umat Tuhan.4
Jadi, gereja bukan hanya suatu pertemuan atau perkumpulan orang percaya melainkan
gereja adalah suatu pekumpulan atau himpunan orang-orang yang sudah diangkat dari
kegelapan menuju pada terang Allah atau kehidupan. Serta sebagaimana yang sudah
diselamatkan tentunya memiliki tugas atau tanggung jawab gereja (manusia) untuk kembali
memangil orang-orang dalam kegelapan tanpa mengikuti kehidupan yang lama.
Gereja tidak hanya perkumpulan untuk beribadah, melainkan bagaimana gereja atau
orang untuk dipersiapkan secara matang dalam segi sipiritual, supaya gereja dapat
menempatkan diri terhadap tugas yang sudah diperintahkan oleh Yesus Kristus, yang
dikanal dengan “Amanat Agung”. Sehingga gereja dapat berdampak bagi keluarga, sekolah
maupun dalam masyarakat. Perlu dipahami gereja bukan hanya gedung, melainkan
organisasi serta orang-orang yang percaya dengan Tuhan Yesus.
1 Hanjoyo Bono Nimpuno. Dkk, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Pandom Media Nusantara,
2014), 280
2 John M. Echols. Dkk Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Kompas Gramedia, 2014),142
3 Jonar Situmorang, Kamus Alkitab dan Teologi, (Yogyakarta: ANDI, 2016), 161
4 Badan Pekerja Harian, Pengajaran Dasar Gereja Bethel Indonesia, (Jakarta: Depatemen Teologia,
2005),155
6. B. Pengerian Gereja Berdasarkan 1 Yoh. 3:14a
Memang pada ayat ini tidak secara langsung mengungkapkan kata ekklesia, akan tetapi
seseorang (gereja) yang sudah dipindahkan pastinya memiliki kehidupan baru baukan
kehidupan yang lama. Sebab gereja atau tubuh sudah keluar dari kehidupan yang lama inilah
makna gereja menurut Surat 1 Yohanes 3:14 serta terdapat kata ek (keluar dari). Pada ayat
1 Yoh. 13:14a, diawali kata “berpindah” dalam bahasa Yunani metabainw (metabaino)
yang berarti “untuk melewati dari satu tempat ke tempat lain, untuk menghapus,
berangkat”.5
Jadi, gereja menurut pandangan surat 1 Yohanes 3:14 adalah gereja (tubuh) yang sudah
keluar dari kegelapan (maut) atau terjadi perpindahan yang radikal dari kehidupan yang
lama menuju (hidup) yang baru serta tidak kembali pada kehidupan yang lama.
C. Tantangan Gereja
Tidak bisa dipungkiri bahwa gereja memiliki tantang yang sangat besar yang dialami
oleh Gereja, baik gereja di luar negeri maupaun dalam negeri itu sendiri. Ada beberapa
tantangan yang dialami gereja saat ini.
1. Pengajaran Sesat
Pengajaran sesat, tidak asing lagi bagi kita, sebab memang dari dulu pengajaran sesat sudah
muncul bahkan, bahkan Bapa-Bapa gereja sudah bergelut dengan pengajaran sesat.
a. Genostik
Genostik berasal dari kata Yunani gnosis yang berarti pengetahuan. Dalam pengajaran
Genotik ini menyatakan bahwa Allah Bapa Yesus Kristus (Allah PB) dan Allah Bapa
Pencipta Dunia (Allah PL) dipisahkan dan dianggap Allah PL lebih rendah. Dan dalam
pengajaran ini lebih kepada penekanan terhadap askese atau penyikasan diri karena jasmani
dianggap najis dan jahat, sedangkan hal-hal rohani seperti jiwa dan roh, adalah bersih.6
5 https://alkitab.sabda.org/strong.php?id=3327
6 Kamus Alkitab dan Teologi, 168
7. Jadi, tidak salah orang Kristen lebih banyak melakukan praktek askese karena
terpengaruh ajaran ini,
b. Yudaisme
Pengajaran ini lebih menekankan pada pengajaran kitab Taurat atau menerima kitab
Perjanjian Lama.7 Dapat diartikan bahwa mereka tidak menerima kitab Perjanjian Baru
secara kasar mereka tidak mengekui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebab mereka
melihat kemanusiaan Yesus sebagai tukang kayu.
c. Saksi Yehuwa
Saksi Yehuwa, mengakui dirinya sebagi Kristen akan tetapi dilihat atau ditinjau dari
pengajarannya sangat berbeda dengan dogma yang diterapkan oleh gereja Kristen. Dalam
pengajaran Saksi Yehuwa adalah mereka menganggap Allah yang bernama Yehuwa yang
memerintah. Ia bukan Allah Tritunggal yang diakui oleh umat Kristen, sebab Tritunggal itu
ciptaan Iblis melalui gereja yang dianggap gereja ciptaan Iblis. Pandangan mereka tentang
Yesus, bahwa Yesus bukanlah Allah tetapi allah atau manusia yang dituhankan.8 Artinya
mereka tidak menerima Yesus adalah Allah dan Tritunggal diciptakan oleh iblis, sebab
ajaran ini sudah tampak jelas keliru sebab Allah Perjajian Lama dan Perjanjian Baru sama.
d. Ajaran Panteisme
Ajaran ini menyatakan bahwa segala sesuatu adalah Allah, Allah terdapat dalam segala
sesuatu.9 Ini berati bahwa dunia yang diciptakan Allah termasuk Allah bahkan binatangpun
termasuk Allah. Tidak salah banyak orang Kristen sudah mengerti firman tetapi masih
menyembah pada pohon yang sudah tua, atau gedung yang sudah tua, karena mereka
percaya bahwa pohon memiliki kekuatan sama dengan Allah.
2. Pengaruh Globalisasi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa, pengaruh globalisasi terhadap gereja masa kini semakin
terlihat jelas. Dalam buku yang ditulis oleh Weinata, menyatakan bahwa “gereja semakin
7 Kamus Alkitab dan Teologi, 486
8 Herlianto, Saksi Yehuwa, (Bandung: Yayasan Kelam Hidup, 2002), 27
9 Kamus Alkitab dan Teologi, 330
8. terbuka baik dalam fisik maupun teologisnya semakin bergeser”10, dan kemajuan perawisata
yang tidak bisa dibendung, serta kemajuan teknologi pada abad XXI.
Pada masa inilah kemajuan teknologi dalam hal IPTEK yang tidak bisa dihindari dalam
aspek kehidupan manusia yang serba cepat. Hal inilah yang membaut gerja semakin
kewalahan dalam menghadapi era globalisasi yang semakin meningkat.
Akitab dari pada IPTEK banyak gereja terisolir dan hilangan aggota gereja. Karena
mereka sudah dipuaskan oleh media masa (facebook, youtube, WA dan lain sebagainya)
sehingga tidak peduli lagi dengan gereja.
Oleh sebab itu gereja tidak boleh menutup diri, gereja harus berinovasi dan
menyesuaikan kemajuan teknologi yang sekarang ini. Namun, tetap pada prinsip-prinsip
kebenaran yang benar. Gereja tidak perlu anti dengan teknologi, sebab jika itu terjadi maka,
tidak heran orang Kristen tidak datang kegereja karena mereka sudah dipuaskan oleh
khotbah-khotbah di youtube.
3. Tantangan perkawinan
Gereja memiliki tantangan yang sangat besar bukan hanya pengajaran sesat atau
pengaruh globalisasi, Tetapi dalam jemaat itu sendiri. Penulis mengutip pendapat Moh.
Answar mengatakan bahwa ia melihat teman-temannya menikah karena alasan supaya bisa
diterima masyarakat, atau didorong nafsu seks, atau sesuatu yang harus dikerjakan.11 Bisa
saja hal ini terjadi dalam gereja, sehingga banyak terjadi perceraian, hamil diluar nikah.
Inilah tangtangan gereja yang dialami sekarang ini.
Dari tantangan gereja diatas dapat disimpulakan bahwa gereja memiliki tantangan yang
sangat berat bagi perkembangan gereja itu sendiri. Dari tantanagn tersebut dapat
dipersempit, bahwa tantangan gereja muncul dalam gereja dan diluar gereja (eksternal dan
internal). Oleh sebab itu, gereja harus memiliki kesiapan yang mental yang kuat dalam hal
sipiritual. Sehingga, mampu mengetahui ajaran yang banar dan sesat dan gereja tidak
mengabaikan tugasnya yaitu mengajarkan ajaran-ajaran sehat.
10 Wainata Sairin, Visi Gereja Memasuki Milenium Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2002), 8
11 Moh. Answar, Kebenaran Yang Hakiki, (Batam: Interaksara, 1999), 74
9. D. Tugas Gereja
Tugas dan fungsi gereja sebenarnya sama. tetapi penulis mencoba membedakan itu
dengan tugas atau peranan gereja. Dalam KBBI kata tugas berarti kewajiban yang harus
dikerjakan.12 Jadi tugas gereja dalah suatu tanggung jawab yang harus dilakukan tidak boleh
tidak (mutlak). Ada tiga tugas gereja:
a. Pesekutuan
Pesekutuan adalah sesuatu yang penting dan harus dimiliki oleh gereja sebagai suatu
bentuk pesatuan, saling melangkapi sekalipun berbeda-beda tetapi satu roh. Ini lah tugas
gereja yang harus dilaksanakan serta berpadanan dengan Injil.
b. Menyampaikan Injil
Tugas yang harus dilakukan oleh gereja adalah menyampaikan Injil Yesus Kristus. Ini
berarti gereja harus memberitakan Injil, yaitu berita tentang pertobatan, pengampunan dosa,
keselamatan (Luk. 24:27).
c. Tugas yang dilakukan oleh gereja adalah pelayan kasih, dan memerangi segala penyakit,
kelemahan dan ketidak adilan dalam masyarakat.13
Jadi, tugas utama yang dilakukan gereja adalah gereja harus membengun persekutuan
yang benar dan kuat, bukan hanya memberitakan injil. Tetapi gereja juga harus melakukan
pelayanan kasih seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja.
Gereja jika tidak mengerti panggilannya, maka gereja akan menjadi gereja yang mati
artinya bukan banyaknya jemaat dalam gereja tetapi seberapa banyak yang diutus gereja
dalam memberitakan injil. Sehingga gereja terus-menerus berkesinambungan.
Oleh sebab itu, gereja harus berpadanan dengan Ijil sesuai dengan perintah Yesus dan
kembali pada budaya jemaat mula-mula. Seperti kita ketahui bersama dalam kehidupan
jemaat mula-mula saling melengkapi hidup dalam persekutuan dalam satu roh, dan tekun
mendengarkan pengajaran rasul.
12 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (T.K: Gitamedia Press, T.T), 772
13 Jerda Djawa, Bahtera Injil Di Nusantara, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Kristen Departemen Agama Republik Indonesia, 2001), 74.
10. E. Fungsi Gereja
Fungsi gereja lebih menitip beratkan pada fungsi gereja ditenga-tengah masyarakat.
Gereja memiliki fungsi yaitu mengambil bagian dalam sosialisasi dan membangun
soalidaritas dengan umat yang beragama. Serta gereja memiliki peran penting dalam
penanggulangan penyakit. Dalam buku yang berjudul Peran Gereja menghadapi AIDS
menyatakan bahwa gereja dimintak untuk memberikan refleksi bersama atas dasar teologis
dalam memberi repon terhadap tantangan akibat HIV/AIDS.14
Jadi, gereja tidak terlepas dari tugas utama seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa
gereja memiliki fungsi untuk ikut bagaian dalam pelayayan sosial, gereja juga ikut bagaian
dalam pendidikan sehingga remaja-maja Kristen tetap dalam mempertahankan imannya.
Gereja hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memberikan pencerahan-pencarahan
kepada masyarakat terhadap hidup yang benar, hidup yang kudus, hidup dalam perdamaian.
Shingga timbulnya kerukunan dalam masyarakat.
Sekalipun, gereja memperhatikan pelayanan diluar gereja akan tetapi gereja juga perlu
memperhatikan domba-dombanya (jemaatnya) dalam setiap kehidupan mereka. Karena
akan terjadi kesenjangan, jika gereja berfokus dengan pelayanan di luar tetapi lupa dengan
jemaatnya sendiri.
Gereja memiliki fungsi yaitu membimbing jemaat, mengarahkan jemaat dalam hidup
yang benar, membimbing generasi muda, dam memenuhi kebuatuahan rohanai dalam setiap
jemaat.
Mengapa gereja memperhatikan generasi? Karena generasi muda adalah ujung tombak
gereja yang akan datang. Suksesnya gereja dalam hal pelayanan penginjilan, persekutuan
yang kuat, dan pelayanan kasih ditentukan oleh genarasi tua. Apakah genarasi tua, benar-
benar membimbing genarasi muda dengan baik dan benar. Maka, kita dapat melihat
generasi tua.
14 Rudi Nuriadi. Dkk, Peran Gereja Menghadapi AIDS, (Jakarta: PGI, 1999), 133
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geraja adalah sebuah gedung. Bukan hanya itu saja, tetapi gereja adalah kumpulan
orang-orang percaya yang sudah dipindahkan dari kegelapan menuju tarang Allah yang
ajaib, dan didalam gereja itu juga terdapat organisasi.
Gereja memiliki tentangan-tantangan yang besar baik dalam geraja maupun diluar
gereja. Itulah sebabnya gereja dibutuhkan ketelitian dalam menyikapai segala sesuatu
sehingga mampu membedakan yang banar dan yang salah.
Gereja mamiliki tugas yaitu memberitakan injil, persekutuan dan pelayanan kasih inilah
tugas gereja yang harus ditunaikan. Sebab dalam tiga ini memiliki pengaruh dalam
perkembangan gereja.
Gereja mamiliki fungsi yaitu merangkul orang-orang dalam keterpurukan, ketidak
berdayaan, dan ketidak adilan sosial.
B. Kritik dan Saran
Penulis, menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, untuk
mengetahui tentang Pandangan Tulisan Yohanes Tentang Gereja (1 Yoh. 3:14a), dan untuk
mendapatkan informasi yang lebih banyak dan akurat. Penulis sarankan untuk mencari
sumber-sumber informasi dapat diperoleh dari buku-buku, internet dan majalah-majalah
yang berkaitan tentang pandangan Yohanes tentang Gereja.
Dan tetap mencari juga informasi lainnya bisa dalam bentuk renungan dan lain
sebagainya. “orang yang sukses adalah orang yang selalu membaca buku serta belajar dari
pengalaman orang-orang hebat”.
12. DAFTAR ISI
Dkk. Bono Nimpuno Hanjoyo, (2014) Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Pandom Media
Nusantara.
Dkk. M. Echols John, (2014) Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Kompas Gramedia,
Situmorang Jonar, (2016) Kamus Alkitab dan Teologi, Yogyakarta: ANDI,
Badan Pekerja Harian, (2005) Pengajaran Dasar Gereja Bethel Indonesia, Jakarta:
Depatemen Teologia,
Herlianto, (2002) Saksi Yehuwa, Bandung: Yayasan Kelam Hidup,
Sairin Wainata Sairin, (2002) Visi Gereja Memasuki Milenium Baru, Jakarta: BPK Gunung
Mulia,
Answar. Moh, (1999) Kebenaran Yang Hakiki, Batam: Interaksara,
Tim Prima Pena, (T.T) Kamus Besar Bahasa Indonesia, T.K: Gitamedia Press,
Djawa Jerda, (2001) Bahtera Injil Di Nusantara, Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Kristen Departemen Agama Republik Indonesia,
Dkk, Nuriadi Rudi (1999) Peran Gereja Menghadapi AIDS, Jakarta: PGI.
https://alkitab.sabda.org/strong.php?id=3327