SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PANDANGAN TENTANG AKHIR ZAMAN DALAM SURAT DOGMATIS
(GALATIA, ROMA, 1 KORINTUS, 2 KORINTUS)
MAKALAH
DI SUSUN OLEH:
TOMI BUDIANTO SAPUTRA SIBARANI
20198624
DOSEN PENGAMPUH:
RUDY ROBERTO WALEAN, M.TH.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
STT MAWAR SARON LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena dengan rahmatnya
dan karunia-Nya sehingga saya boleh membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan
baik, ini semua karena tuntunan dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus.
Makalah ini saya buat dengan tujuan agar dapat memenuhi tugas mata kuliah
Teologi Perjanjian Baru dan juga agar pembaca dapat lebih memahami, mengerti dan
menambah ilmu pengetahuan tentang pemahaman akhir zaman yang saya sajikan dari
sumber buku, internet, jurnal dan pemikiran saya sendiri.
Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun pendengar. Mudah-mudahan dapat
memberikan atau menambah wawasan yang lebih lagi. Meskipun makalah ini mempunyai
kekurangan dan kelebihan, sebelumnya saya minta maaf dan saya juga memohon kritik dan
saran dari Bapak Rudy Roberto Walean, M.Th selaku dosen pengampuh Teologi Perjanjian
Baru ataupun pendengarnya. Terima Kasih Tuhan Yesus Memberkati.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………...
BAB II. PEMBAHASAN
A. Surat Galatia…………………………………………………………………………..
B. Surat Roma……………………………………………………………………………
C. Surat 1 Korintus……………………………………………………………………….
D. Surat 2 Korintus……………………………………………………………………….
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………...
B. Saran………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir zaman adalah saat terakhir ketika segala zaman berakhir karena penyelamatan
Allah akan langit, bumi dan segenap isinya telah di genapi. Setelah akhir zaman itu, Allah akan
hadir dan memerintah manusia sebagai Raja dalam langit dan bumi baru dengan diawali
kedatangan Kristus yang kedua kali. Kerajaan Allah itulah yang diproklamasikan Yesus
Kristus pada kedatanganNya yang kedua kali, dengan mengundang pertobatan manusia,
menjadi awal dari zaman akhir.
Pada zaman akhir perwujudan penyelamatan Allah terhadap dunia dan isinya itu, sudah
dimulai dengan kebangkitan Kristus, sedang berlangsung dalam pertolongan Roh Kudus dan
akan mencapai kepenuhannya menurut waktu Allah Bapa pad zaman akhir. Alkitab
menyaksikan bahwa pada akhir zaman itu Kristus akan datang untuk menghakimi orang yang
hidup dan yang mati Kerajaan itu baru menjadi penuh pada saat kejadian segala yang ada
mengaku Yesus Kristus adlah Tuhan bagi kemuliaan Allah, Bapa. Saat kepenuhan itu telah
dijanjikan secara pasti oleh Allah Bapa, malaikat-malaikat di sorga pun tidak tahu, Anak pun
tidak, hanya Bapa sehingga kita wajib berjaga-jaga dan bersiap-siap menantikannya.
Yang terpenting ialah bahwa pada akhir zaman dalam zaman akhir itu terwujudlah
kerajaan Allah secara penu, sebagai kuasa dan pemerintahan Allah yang menyelamatkan, yang
tampil dalam hidup yang sarat kasih, kebenaran, keadilan, damai sejahtera, sukacita, pemulihan
dan pembaruan hidup. Sebagai warga kerajaan Allah, orang-orang percaya tahan uji di dalam
menghadapi segala tantangan, penganiaayaan, penderitaan, karena pengharapan di dalam
Yesus Kristus sebagai pusat dari zaman akhir dan akhir zaman, dengan memberlakukan hidup
yang dipimpin oleh Roh Allah yang kudus, dengan membuahkan kasih, sukacita, damai
sejahtera, keadilan dan kebenran.
B. Rumusan Masalah
1. Kenapa akhir zaman selalu dihubungakan dengan kedatangan Yesus Kristsu?
2. Kenapa Yesus Kristus datang ke dua kali?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Galatia
Surat Rasul Paulus kepada jemaat Kristen di Galatia adalah salah satu surat yang
ppaling penting. Kadangkala surat ini dipandang sebagai “Magna Carta Orang Kristen” atau
“Piagam Tentang Jaminan Kebebasan Orang Kristen”. Nama julukan ini diberikan karena surat
Galatia ditulis dengan Bahasa yang jelas, penuh perasaan dan bersifat pribadi. Pada intinya
surat ini membahas masalah bagaimana hubungan manusia dengan Allah menjadi baik
kembali, sehingga manusia menjadi orang bebas atau merdeka dari kewajiban untuk mengikuti
hukum Musa supaya bisa hidup mengikuti kehendak Allah.
Mengapa Paulus menuliskan surat ini? Salah satu alasannya berkaitan dengan situasi
yang dihadapi oleh orang-orang Kristen yang tinggal di Galatia adalah orang-orang yang bukan
Yahudi. Oleh sebab itu mereka tidak tahu bagaimana seharusnya sikap mereka terhadap
hukum-hukum agama Yahudi, sementara banyak orang Yahudi Kristen yang berusaha terus
memelihara beberapa peraturan hukum agama Yahudi.
Menghadapi masalah ini Paulu tidak menulis suatu buku pedoman yang kaku mengenai
teologi, melainkan ia menulis surat yang sangat pribadi. Sebab, ia menganal orang-orang
Kristen di daerah Galatia secara pribadi pula. Ia telah membangun jemaat-jemaat disana, dan
menurut suatu tafsiran ia sempat mengunjungi mereka lebih dari satu kali.
Kepedulian Paulus jelas, yaitu ia ingin orang-orang Kristen di daerah Galatia tetap setia
kepada isi kabar baik yang mereka terima dari dia dan ia ingin mereka tetap Bersatu dengan
Kristus, dan oleh karena itu tetap bebas dalam menjalankan kehidupan yang taat kepada
pimpinan Roh Kudus.1
 Tempat dan Tahun Penulisan Surat Galatia
Paulus mungkin menuliskan suratnya kepada jemaat di Galatia saat melakukan perjalanan
melalui Makedonia selama perjalanan ketiga misionarisnya sekitar 55–57 M.2
1 Daniel C. Arichea Jr., Eugene A. Nida, Surat Paulus Kepada Jemaat di Galatia, Jakarta:Yayasan
Karunia Bakti Budaya Indonesia,2011.Hal. 1
2 https://www.churchofjesuschrist.org/study/manual/new-testament-seminary-teacher-
manual/introduction-to-the-epistle-of-paul-to-the-galatians?lang=ind
 Pandangan Surat Galatia Tentang Akhir Zaman
Galatia 6:7-9
(TB) Ayat 7. jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena
apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (BIMK) Janganlah tertipu. Allah tidak
bisa dipermainkan! Apa yang ditanam, itulah yang dituai.
jangan sesat! Terjemahan harifiah dari Bahasa Yunaninya ialah janganlah tertipu. Ini
adalah sebuah ungkapan pasif. Apakaha maksudnya jangan tertipu oleh guru-guru palsu?
Namun melihat konteksnya lebih baik diterjemahkan menjadi janganlah menipu diri sendiri.
Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan: ungkapan ini menekankan bahwa
Allah tidak bisa disamakan dengan manusia, dan Ia tidak bisa diolok-olokan atau diremehkan.
Karena apa yang di tabur orang: kalau kiasan ini mau diganti dengan ungkapan biasa,
maka dapat diterjemahkan menjadi, apa yang dilakukan orang di dalam hidupnya.
Itu juga yang akan dituinya: ungkapan ini berarti jawaban Allah terhadap perbuatan
seseorang, atau keputusan Allah atas perbuatan seseorang pada waktu pengadilan hari terakhir.
Bagian terakhir dari ayat ini dapat juga diterjemahkan menjadi jenis benih yang ditanam orang,
jenis itu jugalah yang akan dituainya atau orang akan menuai sesuai dengan benih yang
ditaburnya. Dalam beberapa Bahasa, metafora ini dapat diterjemahkan dengan memberikan
artinya, misalnya orang akan mendapat balasan sesuai dengan apa yang telah dilakukannya
dalam kehidupannya, atau Allah akan membalas orang sesuai dengan apa yang ia lakukan
dalam hidupnya.
Oleh sebab itu janganlah menipu diri sendiri. Allah tidak membiarkan diri-Nya
diremehkan. Seperti seorang petani akan menuai hasil yang persis sama dengan apa yang ia
tanam, Allah akan memberi upah kepada seseorang sesuai dengan apa yang ia telah lakukan.
(TB) Ayat 8. Sebab barang siapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai
kebinasaan dari dagingnya, tetapi barang siapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup
yang kekal dari Roh itu. (BIMK) kalau orang menanam menurut tabiat manusianya, ia akan
menuai kematian dari tabiat itu. Tetapi kalau ia menanam menurut pimpinan Roh Allah, ia
akan menuai hidup sejati dan kekal dari Roh Allah.
Kebiasan dan hidup yang kekal: kiasan dari ayat 7 dilanjutkan dalam ayat ini, tetapi
dengan sedikit perubahan. Dalam ayat ini perhatian ditujukan kepada tanah tempat benih
ditabur, bukan kepada benihnya. “Daging” dan “Roh” adalah dua jenis tanah yang
menghasilkan dua jenis hasil tuaian yang berbeda, yaitu kebinasaan dan hidup yang kekal.
Dagingnya: masalah “daging” (dan “roh”) telah dicarakan di dalam Galatia 5:16-26.
Walaupun ada sedikit perbedaan pemakaian istilah-istilah itu di kedua perikop tersebut,
kebanyakan para penafsir berpendapat bahwa arti “daging” dan “roh” dalam kedua perikop
itu sama saja. Apa bila diperluakan, penerjemahan dapat mengubah bentuk kiasan menjadi
ibarat (*), misalnya, “kalau orang menuruti tabiat manusianya yang buruk, makaibarat orang
menanam benih, ia akan menusia kebinasaan. Ini berkenanan dosa-dosa yang disebut
sebelumnya, seperti saling menggit dan saling menelan (5:15), gila hormat (5:26), saling
mendengki (5:26), sombong (6:3) yang diakibatkan penyalahgunaan kebebasan Kristen. Hal
itu dapat dimaksudkan ke dalam cacatan kaki, kalau dirasa perlu.
Kebinasaan: istilah ini tidak hanya menunjuk kepada kebusukan tingkah laku dan
rohani tetapi juga kematian secara umum, sehingga kata “kebiasaan” dapat diganti menjadi
“kematian”. KSI menerjemahkan ayat ini sbb: “sebab itu orang yang menabur untuk
memuaskan keinginan duniawi yang ada di dalam dirinya akan menuai kebinasaan dari
keinginan duniawinya itu. Seballiknya, orang yang menabur untuk memuaskan keinginan Ruh
akan menuai hidup yang kekal dari Ruh itu”.
Roh: kata ini sama seperti dalam 5:16, ialah Roh Allah. Jadi menabur dalam Roh
artinya mekakukan hal-hal atau hidup sesuai dengan bimbingan Roh sehingga menghasilkan
“buah Roh”, seperti yang terdapat pasal 5.
Hidup yang kekal: hasilnya ialah hidup yang kekal. Istilah ini sering dipakai dalam
Injil dan surat-surat Yohanes. Yang diutamakan bukan waktu yang tidak berakhir, tetapi mutu
kehidupan yang dihasilkan oleh Roh Allah.
Barangsiapa menabur dalam Roh: ungkapan ini adalah suatu ungkapan yang rumit.
Oleh karena itu perlu diperjelas hubungan antara bagian-bagiannya, misalnya, sebaliknya,
kalau orang-orang melakukan hal-hal atas pimpinan Roh Allah, maka seperti seorang petani
yang menabur benih, akan memperoleh hasil tuaian, yaitu hidup yang kekal, yang diberikan
oleh Roh Allah kepadanya.
(TB) Ayat 9: jenganlha kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
waktunya, kita akan menuai, jika tidak menjadi lemah. (BIMK) sebab itu, janganlah kita
menjadi bosan melakukanhal-hal yang baik; sebab kalau tidak berhenti melakukanhal-hal itu
sekali kelak kita akan menuai hasilnya.
Terjemahan BIMK memulai ayat ini dengan kata-kata sebab itu. Kata-kata ini dengan
jelas menghubungkan ayat 9 dengan 8. Sebaiknya kita melakukan hal yang sama dalam
terjemahan kita.
Dalam ayat-ayat ini dan ayat-ayat berikutnya, Rasul Paulus memulai menunjukkan hal-
hal apa yang harus dilakukan sebagai tindak lanjut dari apa yang sudah dikatakan dalam ayat
8.
Jemu dan menjadi lemah: kedua ungkapan ini hampir sama dengan arinya, yaitu yang
menyebabkan orang berhenti berusaha.
Jemu: kata ini berarti hilang minat atau tidak bersemangat lagi.
Menjadi lemah: ungkapan ini berarti berkurangnya usaha dalam mencapai suatu cita-
cita, sehingga dalam BIMK diterjemahkan menjadi berhenti melakukan usaha.
Baik: kata Yunani yang dipakai di ayat 9 dan 10 berbeda, namun ditermahkan ke dalam
Bahasa Indonesia dengan kata yang sama. Memang perbedaanya tidak usah ditekankan, tetapi
kalau mau dibedakan, berbuat baik dalam ayat 9 terutama ditunjukkan untuk kebaikan diri
sendiri, dan berbuat baik dalam ayat 10, teruma ditunjukkan kepada orang lain.
Apa bila sudah datang waktunya (BIMK sekali kelak): ungkapan ini menunjuka ke
masa depan, yaitu ke waktu kedatangan Tuhan Yesus, yaitu akhir zaman. Penerjemah dapat
juga membuatnya dengan ungkapan lain, misalnya, waktunya akan tiba atau nanti Ketika
harinya sudah tiba.
Susunan kalimat dalam TB persis dalam dengan Bahasa Yunaninya. BIMK
menyusunya berdasarkan pokok pikiran seperti diterangkan di atas. Kita dapat Menyusun
kalimat terjemahannya sesaui dengan susunan kalimat yang wajar atau lazim dalam Bahasa
sasaran, apakah menurut BIMK, TB atau susunan lain yang wajar atau lazim.
Kita akan menuai: ungkapan ini haruslah diartikan sebagai hasil yang baik. Ini dapat
juga diungkapkan menjadi kita akan menuai hasil yang baik. Dalam beberapa Bahasa dapat
dikatakan, kalau kita terus melakukan yang baik, pada waktunya kita akan memperoleh hasil
yang baik dari perbuatan-perbuatan kita yang baik itu.3
B. Surat Roma
Memang pernah ada perbedaan mengenai identitas penulis surat Roma. Para pakar
teologi liberal berusaha meyakinkan pendapat mereka bahwa Rasul Paulus tidak menulis surat
Roma, tetapi perdebatan tersebut sudah dapat diselesaikan, dan hampir semua sepakat untuk
mengakui Rasul Paulus sebagai penulis surat Roma. Rasul Paulus disebut sebagai penulis di
dalam Roma 1:1, dan banyak hal yang dikatakan oleh penulis surat ini cocok dengan apa yang
dikatakan mengenai Rasul Paulus di dalam Kisah Para Rasul dan surat-surat lain. Menurut
Roma 11:1 dan Filipi 3:5 ia berasal dari suku Benyamin. Menurut Roma 16:3 dan Kisah Para
Rasul 18:2-3, 18-19 ia mengenal Priska (Priskila) dan Akwila. Menurut Roma 1:10-15; 15:22-
32; dan Kisah Para Rasul 19:21 Rasul Paulus rindu mengunjungi orang-orang percaya di Roma.
Kesamaan-kesamaan ini menjadi bukti yang kuat terhadap apa yang telah dinyatakan oleh
Roma 1:1, yaitu bahwa Rasul Paulus adalah pengarang dari surat ini.
 Tempat dan Tahun Penulisan Surat Roma
Menurut Kisah Para Rasul 20:2-3 Paulus berada di tanah Yunani selama tiga bulan.
Barangkali pada waktu itu ia berada di Korintus (ibu kota Propinsi) atau Kengkrea, dan di situ
ia mengusun surat Roma. Tahun penulisannya masih agak sulit untuk ditentukan. Menurut
Cranfield, surat ini pasti ditulis antara akhir tahun 54 sampai awal tahun 59, dan kemungkinan
besar antara tahun 55 sampai awal tahun 57.4
 Pandangan Surat Roma Tentang Akhir Zaman
Roma 2:5
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas
dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Jadi, sikap mereka yang menghasilkan “murka”, dan bukan pengampunan karena
mereka “tidak mau bertobat”. “kata menimbun” berarti “menyimpan”. Istilah ini bernada
ironis karena biasanya kiasan ini dipakai untuk hal-hal yang dihargai, seperti di dalam Amsal
1:19, Matius 6:20, dan Tobit 4:9. “pada hari” hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
3 Daniel C. Arichea Jr., Eugene A. Nida, Op. cit, hal. 160
4 Dave Hagelberg, Tafsiran Roma, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998. Hal 4
Mulai disini sampai dngan pasal 2:11 Paulus menggambarkan hari itu dimana Allah akan
membalas perbuatan manusia. Hukuman Allah adil, tidak seperti hukuman manusia yang
diceritakan dalam bagian ini.5
Dalam Roma 2:5 ini juga menceriatakan pada masa penghakiman aka nada juga
pengangkatan yang dimana Yesus Kristus yang telah naik ke Surga akan datang lagi ke bumi
yang ke dua kalinya untuk memisahkan orang percaya yang benar-benar taat kepada Allah dan
juga orang yang tidak percaya kepada Allah, dan disitulah murka Allah akan dinyatakan pada
saat mereka yang tidak percaya akan dibuang ke dalam nereka bersama-sama dengan Iblis.
C. 1 Korintus
Ada kemungkinan besar bahwa Surat Korintus yang pertama ini dituis untuk membalas
surat dari jemaat Korintus itu sendiri (1 Korintus 7:1). Rasul Paulus menulis surat ini untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi di jemaat di Korintus, untuk menjwab semua
perlawanan guru-guru palsu yang mengacau jemaat itu dan yang menentang hak kerasulan
Paulus. Kesalaan pertama ialah bahwa dalam jemaat itu telah terjadi pertengkaran dan
perpecahan; mereka menggolong-golongkan diri mereka. Kesalahan kedua yang hendak
diperbaiki Paulus ialah bahwa jemaat Korintus tidak menjalankan ketertiban dalam jemaat
sebagaimana yang seharusnya. Kesalahan ketiga ialah bahwa mereka suka mencari-cari
perkara dan saling mengadu di hadapan pengadilan orang kafir, dan Paulus sangat menentang
perbuatan mereka itu. Kesalahan keempat ialah bahwa mereka menghalalkan segala sesuatu.
Kesalahan kelima yang hendak dijelaskan Paulus kepada mereka ialah mengenai pertanyaan
mereka apakah setiap orang wajib menikah, dan bolehkan seseorang menceraikan pasangannya
yang kafir, atau bolehkah ia tetap dalam pernikahannya seperti itu. Kesalahan keenam ialah
bahwa jemaat Korintus membiarkan diri mereka dikelilingi oleh penyembahan berhala dan
adat istiadat yang berhubungan dengan hal itu. Kesalaha ketujuh ialah yang berhubungan
dengan kebaktian umum. Kesalahan kedelapan ialah bahwa ada beberapa orang dalam jemaat
Korintus yang menolak kebangkitan tubuh Tuhan Yesus.6
 Tempat dan Tahun Penulisan Surat 1 Korintus
Kita tahu bahwa Rasul Paulus menulis surat ini Ketika ia berada di Efesus (1 Korintus
16:8). Kita tahu bahwa waktu itu menjelang hari raya Pentakosta. Hanya kita tidak tahu dengan
5 Dave Hagelberg, Op. Cit. Hal. 42
6 J. Wesley Brill, Surat Korintus, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2003.hal 15
tepat kapan surat ini ditulis. Kita juga tahu bahwa surat ini ditulis dalam tahun yang ketiga
waktu Paulus tinggal di Efesus. Ada di antara para penafsir yang mengatakan bahwa surat ini
ditulis pada tahun 54 atau 55, ada pula yang mengatakan pada tahun 57 atau 58. Kita tidak tahu
dengan pasti mana yang benar, tetapi dugaan kita ialah bahwa surat ini ditulis kira-kira pada
tahun 56 atau 57.7
 Pandangan Surat 1 Korintus tentang akhir zaman
1 Korintus 1:7-8
(TB) ayat 7. Demikianlah kamu tidak kekuranan dalam satu karuniapun sementara
kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. (BIMK) sehingga kalian tidak
kekurangansatu berkat pun, sementara kalian menunggu Tuhan kitaYesus Kristus datang dan
dilihat oleh semua orang.
Dalam naskah Yunaninya, ayat 6 dan 7 merupakan suatu kalimat, seperti diikuti oleh
BIMK. TB membuat ayat 7 ini sebagai kalimat tersendiri (sedangkan ayat 6 dijadikan satu
kalimat dengan ayat 5). Dalam banyak Bahasa mungkin juga lebih wajar kalau ayat 7 ini dibuat
sebagai kalimat tersendiri. Jadi kita dapat memulai ayat ini dengan kata-kata dengan demikian,
kalian, atau:akibatnya, kalian.
Kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun: arti ungkapan ini sulit dipastikan.
Ada beberapa kemungkinan, antara lain.
a. Tidak ada berkat Allah yang tidak kalian punyai (atau setiap berkat Allah, kalian punya)
b. Berkat-berkat dari Allah yang kalian punyai tidak ada yang kurang dibandingkan berkat
lainnya (atau kalian punya cukup berkat dari Allah).
Artinya (a) tampaknya paling tepat. Arti (b) agak kurang tepat, meski tidak begitu
berbeda dari (a). TB dan BIMK tanpaknya mengikuti tafsiran (a). dalam beberapa Bahasa
ungkapan ini lebih baik diungkapkan secara positif, misalnya: kalian telah memperoleh semua
berkat dari Allah, atau: Allah telah memberikan semua berkat kepada kalian, atau seperti telah
disebutkan di atas: setiap berkat Allah, kalian punya.
Karunia: kata Yunani yang diterjemahkan karunia atau berkat berarti pemberian
khusus dari Allah yang Ia berikan dengan Cuma-Cuma. Kata tersebut berasal dari kata dasar
7 J. Wesley Brill, Op. Cit. hal. 19
yang sama dengan “kasih karunia” (TB) atau “anugerah” (TB2). Sebuah terjemahan berusaha
memperjelas pengertian ini dengan mengungkapkannya sebagai berkat-berkat yang diberikan
oleh Roh Allah. Karena itu, bagian pertama ayat ini dapat diterjemahkan menjadi “sebagai
akibatnya, maka kalian telah mendapatkan setiap pemberian yang dikaruniakan oleh Roh
Allah, atau: sebagai akibatnya, maka kalian telah menerima semua berkat rohani.
Sementara kamu menantikan: kata-kata ini menunjukkan bahwa di sini Paulus tidak
berbicara lagi menganai hal-hal yang telah Kristus lakukan bagi jemaat Kristen, tetapi mulai
berbicara menganai hal-hal yang akan Dia lakukan.
Menantikan: kata ini di sini diterjemahkan dari kata, yang bukan berarti menunggu
tanpa melakukan sesuatu pun, melainkan menunjukkan sikap menunggu dengan disertai
harapan yang sungguh-sungguh. Suatu terjemahan mencoba menunjukkan perintah ini dengan
mengungkapkannya sebagai menunggu dengan penuh harapan. Beberapa tafsiran
menyebutkan menanti dengan sabar dan setia. Bahasa tertentu menggunakan kiasan seperti:
sewaktu kalian mengarahkan wajah dan mata untuk menanti.
Penyataan: kata ini diterjemahkan dari kata yang sering digunakan berkaitan dengan
akhir zaman. Penyataanmerupakan peristiwa atau perbuatan dan mungkin perlu diterjemahkan
sebagai kata kata kerja dalam Bahasa tertentu, seperti dalam BIMK: datang dan dilihat oleh
semua orang. atau datang dan semua orang melihat-Nya. Dalam beberapa bahasa,
penerjemahan mungkin perlu menunjukkan bahwa Paulus mengajarkan bahwa Yesus datang
kembali ke dunia untuk mengahakimi setiap orang. Untuk itu, kita dapat mengatakan
sementara kalian menunggu Yesus Kristus datang mengatakan diri. Namun beberapa
penerjemah menganggap bahwa Allahlah yang membuat Kristus datang dan dilihat oleh orang-
orang, sehingga menerjemahkannya menjadi sambil kalian menunggu Allah menyatakan (atau
menampakkan) Yesus Kristus, atau: Allah membuat Yesus Kristus datang dan dilihat semua
orang (semua orang melihat-Nya).
(TB) ayat 8. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga
kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (BIMK) Kristus sendiri akan menjamin
kalian sampai kepada akhirnya; supaya pada waktu Ia datang kembali, kalian didapati tanpa
cela.
Ia juga: Dalam naskah Yuananinya, ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya.
Namun, banyak terjemahan memulai kalimat baru di sini, seperti juga TB dan BIMK. Ia di sini
jelas berarti Yesus Kristus seperti yang disebutkan di akhir ayat 7. BIMK menghilangkan kata
“juga” mungkin karena dirasa janggal, mengingat ini merupakan pertama kalinya dalam prikop
ini Kristus disebut sebagai pelaku. Kata ini (juga) rupanya menandai perubahan tersebut,
sehingga bagian awal ayat ini dapat diterjemahkan menjadi Kristus yang akan atau: Kristus
sendirilah. Namun kata ini juga dapat menunjukkan bahwa hal-hal yang telah Allah kerjakan
melalui Kristus di masa lampau, Allah akan lanjutkan melalui hal-hal yang akan Kristus
lakukan kelak. Dengan demikia terjemahannya dapat menjadi misalnya, Kristus akan terus
menjaga.
Akan meneguhkan kamu: kata-kata ini diterjemahkan dari bentuk aktif (*) kata kerja,
yang di ayat 6 memakai bentuk pasif (*) “telah diteguhkan”. Suatu terjemahan mengatakan,
Dia akan menolong kalian tetap kokoh pada dasar ini sampai akhir. Dalam beberapa bahasa,
penerjemah mungkin perlu menjelaskan menganai “dasar” tempat orang Kristen berpijak
dengan kokoh. Ugkapan ini berarti bahwa orang Kristen tidak boleh kehilangan iman kepada
Kristus, apa pun ujian atau cobaan yang mereka alami. Kita dapat menerjemahkan bagian awal
ayat ini menjadi, Kristus pun akan menjaga kalian supaya tidak kehilangan iman, atau: Yesus
akan menolong kalian agar tetap percaya kepada-Nya.
Sampai kepada kesudahannya ataupun sampai pada akhirnya (BIMK) menunjukkan
tentang akhir zaman atau hari kedatangan Yesus Kristus untuk kedua kalinya. Kedatangan
Yesus untuk kedua kalinya sering juga disebut sebagai “hari penghakiman”.
Tak bercacat: kata-kata ini tidak berarti bahwa anggota-anggota jemaat Korintus tidak
akan berbuat salah sampai Yesus Kristus datang kembali. Yang dimaksud sebenarnya ialah
bahwa Kristus akan menjaga mereka supaya merek tidak murtad atau meninggalkan atau
menyangkal Dia, bahkan pada waktu mereka dianiaya, sehingga pada waktu penghakiman
terakhir Dia akan mengatakan bahwa mereka tidak bercela. Frasa ini juga diterjemahkan, tidak
bercela di hadapan Allah. Suatu terjemahan menggungkapkan pengertian ini menjadi sehingga
tidak ada yang dapat menuduh kalian (dengan alasan yang sah).
Hari Tuhan: bagi Paulus, “hari Tuhan” bukan hanya menjadi hari penghakiman oleh
Allah, namun juga sekaligus menjadi hari kedatangan Kristus dengan penuh kemuliaan. Seperti
telah disebutkan di atas, “hari Tuhan” adalah hari kedatangan Yesus Kristus yang kedua
kalinya, sekaligus dimaksudkan juga sebagai hari penghakiman. Terjemahan sebaiknya
memakai istilah yang mencerminkan hal itu. Jangan sampai terjemahannya mengesankan
bahwa ada suatu hari khusus yang semata-mata merupakan milik Tuhan, sedangkan hari-hari
lainnya biasa-biasa saja. Jangan pula mengesankan bahwa “hari Tuhan” itu adalah hari
minggu.
Tuhan kita Yesus Kristus: kebanyakan terjemahan menggunakan Tuhan kita Yesus
Kristus seperti di ayat 7. BIMK yang sudah menyebutkan “Kristus” di ayat ini, hanya
menyebutkan “Ia” di bagian keduanya, tampaknya hanya untuk mengungkapkan itu dalam
Bahasa yang lebih wajar, dan tidak mengulang-ulang lagi. Suatu terjemahan hanya
menggunakan hari penghakiman oleh-Nya di bagian ini, karena dianggap sudah menyebutkan
“Tuhan kita Yesus Kristus” di ayat 7. Ungkapan “Tuhan kita Yesus Kristus”, Tuhan yang
memerintah kita atau: Tuhan yang kita sembah.8
1 KORINTUS 4:5
(TB) Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan
datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan ia akan
memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima
pujian dari Tuhan. (BIMK) sebab itu, kerena belum waktunya, janganlah kalian cepat-cepat
menentukan bahwa seseorang bersalah atau tidak. Tunggulah sampai Tuhan datang nanti.
Ialah yang akan membuka semua rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam kegelapan. Ialah
yang akan membongkar semua niat yang terpendam di dalam hati manusia. Pada waktu itu
barulah setiap orang menerima dari Allah pujian yang patut diterimanya.
Karena itu: kata-kata ini menunjukkan bahwa Paulus membuat kesimpulan
pembicaraanya disini. Bentuk kesimpulan itu bukanlah pernyataan, tetapi perintah (seperti di
3:21)
Menghakimi: kata di sini bukan berkaitan dengan pemeriksaan perkara oleh hakim,
tetapi berkaitan dengan putusan hakim pada akhir pemeriksaan perkara atau pengadilan (seperti
di Matius 7:1). Dalam beberapa Bahasa, penerjemah perlu menyebutkan siapa yang dihakimi
di sini. Misalnya “jangan menghakimi siapa pun, BIMK mengungkapkannya menjadi
menentukan seseorang bersalah atau tidak.
Sebelum waktunya: kata-kata ini dalam beberapa Bahasa lebih tepat menjadi sebelum
waktunya yang tepat. Kata untuk waktu di sini berkaitan dengan waktu yang cocok atau
8 Paul Ellingworth, Howard Hatton, Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat Di Korintus, Jakarta:
Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia,2010, Hal. 15
kesempatan yang tepat untuk terjadinya sesuatu. Di sini waktu yang cocok itu adalah waktu
Tuhan datang.
Tuhan: seperti di ayat 4 dan pada umunya dalam surat-surat Paulus Tuhan berarti
Kristus.
Akan menerangi: Tuhan akan menerangi menunjukkan bahwa hal itu dilakukan pada
masa mendatang. Karena itu, suatu terjemahan menambahkan keterangan bahwa “sekarang”,
hal-hal yang akan “diterangi-Nya” itu masih tersembunyi dalam kegelapan. Bagian ini bisa
juga diterjemahkan menjadi Dia akan mengeluarkan segala yang tersembunyi dalam gelap
dan membawanya ketempat yang terang, atau: Dia akan membawa rahasia-rahasia gelap
ketempat yang terang, atau: Ia akan mengungkapkan apa yang tersembunyi dalam kegelapan.
Hati: di sini kata ini terutama berkaitan dengan kemampuan orang untuk berfikir dan
dengan kemauannya. Karena itu, kalau ada, penerjemah perlu memakai nama bagian tubuh
yang dalam bahasanya dipakai untuk menunjuk kepada pusat kegiatan berpikir dan
berkehendak.
Tiap-tiap orang, BIMK setiap orang: kata-kata ini, dapat juga diterjemahkan menjadi
masing-masing orang. Seperti dikatakannya di 3:8, Paulus berpendapat bahwa masing-masing
orang akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaanya sendiri.
Pujian: kata di sini tidak terlalu berbeda artinya dari “upah” di 3:14.
Pujian: merupakan hadiah yang akan Allah berikan pada waktu penghakiman terakhir.
Karena itu, pujian di sini dapat berarti “keputusan yang menyenangkan”. BIMK
menambahkan yang patut diterimanya setelah “pujian”, begitu juga VMD mengatakan
“kemudian Allah memberikan pujian kepada orang yang seharusnya menerimanya. Memang,
secara harifiah hanya dikatakan dan kemudian pujian aka nada pada masing-masing Allah,
namun tersirat (*) adalah “pujian sesuai dengan yang patut diterimanya”.
Dari Allah: dalam banyak bahasa, kata-kata terakhir dalam ayat ini dapat disusun ulang
dengan menggunakan kata kerja aktif dan menjadikan Allah pelaku, seperti dalam lalu Allah
akan memberikan pujian kepada setiap orang, yaitu yang patut mereka terima, atau: memuji
setiap orang sebagaimana yang pantas mereka terima.9
9 Paul Ellingworth, Howard Hatton, Op. Cit, Hal 99
1 KORINTUS 15:52
(TB) dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan
berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa
dan kita semua akan diubah. (BIMK) hal itu akan terjadi tiba-tiba daam sekejap mata, pada
waktu trompet dibunyikan untuk terakhir kalinya. Sebab pada waktu terdengar bunyi trompet
itu, orang-orang mati akan dihidupkan kembali dengan tubuh yang abadi, dan kita semuanya
akan diubah.
Dalam sekejap mata: dalam naskah Yunaninya, sebelum dalam sekejap mataada frasa
yang berarti “dalam sesaat, yaitu dalam kesatuan waktu yang sangat singkat, sehingga tidak
dapat dibagi lagi. BIMK menerjemahkannya sangat singkat, sehingga tidak dapat di bagi lagi.
BIMK menerjemahkannya secara tiba-tiba, sedangkan TB tidak menerjemahkannya rupanya
karena menganggap artinya sama dengan dalam sekejap mata. Sebagaimana terlihat TB, ayat
ini dalam naskah Yunaninya memang masih merupakan bagian dari kalimat yang di mulai di
ayat 51. Namun BIMK telah Menyusun ulang bagian ayat ini menjadi kalimat lengkap
tersendiri. Dengan manambahkan keterangan hal itu akan terjadi, berdasarkan bagian akhir
ayat 51.
Pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Kata-kata ini tidak menunjukkan siapa yang
membunyikannya atau pun siapa yang mendengar bunyinya. Kalau dalam Bahasa tertentu
penerjemah perlu menyebutkannya di sini, maka penerjemah dapat mengatakan pada waktu
orang mendengar bunyi trompet terakhir, atau: pada waktu malaikat Tuhan meniup trompet
terakhir, atau pun pada waktu ada yang meniup.
Nafiri: Kata ini merupakan terjemahan dari istilah Yunani, yang dalam Bahasa
Indonesia zaman sekarang mungkin kurang dimengerti. Sebab itu BIMK memilih padanan kata
yang lebih dikenal pada masa kini, yaitu trompet. Seperti di 14:8, ini adalah alat music tiup
seperti sangkakala untuk aba-aba bagi para tentara.
Orang-orang mati akan dibangkitkan:kata-kata ini dapat juga diterjemahkan menjadi
Allah akan menghidupkan kembali orang-orang mati, atau: Allah akan membuat orang mati
menjadi hidup kembali.
Dalam keadaan yang tidak dapat binasa: kata-kata ini merupakan lawan dari keadaan
yang dikatakan “bisa busuk” (BIMK) di ayat 42. Kata Yunaninya jelas menyiratkan bahwa
orang mati tidak akan mati lagi, dan memang juga tidak akan mati lagi. Untuk menunjukkan
hal ini, penerjemah bisa mengatakan: memberikan mereka tubuh yang abadi.
Kita semua akan di ubah: kata-kata Yunani yang di pakai disini berbeda dengan kata-
kata Yunani yang dipakai pada akhir ayat 51. Di akhir ayat 51 ada kata Yunani pantes, yang
berarti semuanya sedangkan diakhir ayat 52 ada kata Yunani hemeis, yang berarti kita (tanpa
ada kata semua). Dengan demikian kita semua akan di ubah pada akhir ayat 51 berarti baik
orang yangsudah mati maupun orang yang masih hidup pada waktu kedatangan Tuhan Yesus
akan diubah, sedangkan di akhir ayat 52, seharusnya diterjemahkan kita akan diubah (tanpa
kata semua) dan ini menunjukkan kepada orang yang masih hidup.
Untuk membuatnya lebih jelas, terjemahan ayat 52b dapat dibuat menjadi: pada waktu
trompet berbunyi, orang-orang yang sudah mati akan dibangkitkan ke dalam hidup abadi,
sedangkan kita yang masih hidup akan menerima tubuh baru.10
C. 2 KORINTUS
Surat 2 Korintus adalah bagian dari surat-menyurat Paulus dengan orang-orang Kristen
di Korintus yang berhasil dilestarikan. Andaikan memiliki seluruh kumpulan surat-menyurat,
termasuk pesan-pesan yang dikirimkan kepada para rasul dari Korintus, tentu akan lebih
mampu memahami mengapa Paulus menulis seperti yang ia lakukan dalam surat tersebut.
Namun kenyataannya, hanya memiliki potongan-potongan dari sebuah dialog yang menjadi
argumen. Untuk mengikuti argumen ini harus berusaha merekonstruksikan hubungan-
hubungan yang berubah-berubah antara rasul tersebut dengan jemaat di Korintus.
Selama Paulus tinggal di Efesus ia tetap memelihara hubungan dengan jemaat-jemaat di
Akhaya yang dibangunnya pada perjalanan sebelumnya. Gereja di Korintus merupakan suatu
masalah yang merepotkan dirinya karena ketidakstabilan kerohanian. Sebagian besar tersebar
di Korintus dari anggota jemaat adalah bukan orang Yahudi yang tidak pernah dididik dalam
Kitab Suci Perjanjian Lama, dan yang latar belakang religius serta moralnya sangat bertolak
belakang dengan norma-norma Kristiani, banyak hal yang harus diajarkan kepada mereka
sebelum mereka mencapai kedewasaan rohani (1 Kor. 3:1-3).
Pelayanan Apolos di antara mereka sangat membantu dalam banyak hal. Caranya
mengajar dan menyampaikan kebenaran menarik hati orang-orang di Korintus. Yang terutama
sangat bermanfaat untuk menghadapi orang-orang Yahudi, karena ia sangat memahami
10 Paul Ellingworth, Howard Hatton, Op. Cit, Hal. 449
Perjanjian Lama dan dapat berdebat di muka umum dengan gaya yang sangat meyakinkan (1
Kor. 16:12). Paulus menulis surat kiriman ini dengan menyebut namanya sendiri sebanyak dua
kali (2 Kor. 1:1; 10:1). Setelah mendirikan jemaat di Korintus selama perjalanan misinya yang
kedua, Paulus dan jemaat itu sering berhubungan karena masalah dalam jemaat. Urutan
hubungan ini dan latar belakang penulisan 2 Korintus adalah sebagai berikut:
1. etelah beberapa kali berhubungan dan surat menyurat yang awal di antara Paulus
dengan jemaat (1 Kor. 1:11; 5:9; 7:1), maka Paulus menulis surat 1 Korintus dari Efesus
(awal tahun 55/56).
2. Paulus menyeberangi Laut Aegea menuju Korintus untuk menangani masalah yang
berkembang dalam jemaat. Kunjungan yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus
maupun bagi jemaat itu (2 Kor. 2:1-2).
3. Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada Paulus di efesus bahwa para
penentang di Korintus itu masih menyerang pribadinya dan wewenang rasulinya,
dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat itu untuk menolak
Paulus.
4. Sebagai tanggapan terdapat laporan ini, Paulus menulis surat 2 Korintus dari
Makedonia (akhir tahun 55/56).
5. Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke Korintus lagi (2 Kor. 13:1), dan
tinggal disitu selama lebih kurang tiga bulan (Kis. 20:1-3a). dari situ ia menulis Kitab
Roma.11
 Tempat dan Tahun Penulisan Surat 2 Korintus
Surat ini dikirim setelah Paulus bertemu dengan Titus di Makedonia. Titus kemudian
diutus kembali ke Korintus untuk mengantarkan surat dari Paulus bagi jemaat di Korintus.
Berdasarkan waktu pertemuan dengan Titus, besar kemungkinan surat ini ditulis
di Makedonia pada akhir tahun 56 M. Robinson meyakini penulisannya pada awal tahun 56 M.
Pendapat lain memberi perkiraan tahun 53, atau tahun 53-56.12
 Pandangan Surat 2 Korintus Tentang Akhir Zaman
2 Korintus 1:14
(TB) Seperti yang telah kamupahamkansebagiannya dari kami,yaitu bahwa pada hari
Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami juga akan bermegah atas kamu. (BIMK) tetapi
saya berharap nanti kalian akan betul-betul mengerti kami. Dengan demikian, pada waktu
11 http://myserviceaddre.blogspot.com/2017/06/bab-ii-latar-belakang-kitab-2-korintus.html
12https://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Paulus_yang_Kedua_kepada_Jemaat_di_Korintus#:~:text=jemaat
%20di%20Korintus.-,Waktu%20Penulisan,%2C%20atau%20tahun%2053%2D56.
Tuhan Yesus datang nanti, kalian akan bangga atas kami, sebagaimana kami pun bangga atas
kalian.
Seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya: kata kerja Yunani telah kamu
pahamkan dapat dianggap menunjuk masa sekarang atau pun masa lalu. BIMK menganggap
bahwa kata-kata ini menunjuk kepada keadaan sekarang: sekarang kalian, BIMK menyelipkan
kata “sekarang”, walaupun tidak tertulis dalam teks Yunaninya. Namun Paulus mungkin
menunjuk kepada waktu beberapa saat yang lalu. Dalam bahasa Yunani telah kamu pahamkan
diikuti oleh kata ganti “kami” yaitu seperti mengerti kami Sebagian (seperti dalam BIMK
kalian tidak mengerti kami sepenuhnya). TB menerjemahkannya menjadi: telah kamu
pahamkan dari kami. Kita dapat juga menerjemahkannya seperti: kalian sekarang hanya
memahami kami Sebagian, atau sekalipun sekarang kalian belum memahami kami.
Bahwa pada hari Tuhan Yesus: kata bahwa menghubungkan perkataan sebelumnya
dengan perkataan berikutnya, yaitu yang menunjukkan apa yang diharapkan (ayat 13b): bahwa
pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah, frasa pada hari Tuhan Yesus juga di tulis pada 1
Korintus 5:5, dan tanpa “Yesus” pada 1 Tesalonika 5:2; 2 Tesalonika 2:2. BIMK menunjukkan
bahwa hari Tuhan Yesus ada di masa depan, dan dengan jelas mengatakan bahwa hari itu adalah
hari kedatangan Tuhan Yesus. Supaya frasa ini tidak memberi kesan bahwa ini adalah
kedatangan Yesus yang pertama, kita dapat berkata pada waktu Tuhan Yesus kembali.
Dalam beberapa Bahasa, anak kalimat yang berisi frasa bermegah atas mungkin harus
diterjemahkan menjadi misalnya: kalian akan dihormati karena kami, sama seperti kami akan
dihormati karena kalian, atau kami akanmenerima penghargaan karena kamu,dan kamu juga
akan menerima penghargaan karena kami, atau pun orang yang menghormati kalian karena
kami, sama seperti orang akan menghormati kami karena kalian.
Tuhan Yesus: beberapa Bahasa harus mengunakan kata ganti milik “kita” bersama
kata “Tuhan”, dan menuliskan Tuhan kita Yesus.13
2 KORINTUS 5:10
(TB) sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap
orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam
hidupnya ini, baik atapun jahat. (BIMK) sebab pasti kita semua akan diajukan ke depan
13 Roger L. Omanson, John Ellington, surat Paulus Yang Kedua Kepada Jemaat Di Korintus, Jakarta:
Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia,2013, hal. 28
pengadilan Kristus, dan masing-masing akan mendapat balasan setimpal dengan
perbuatannya di dunia ini-perbuatan baik atapun jahat.
Sebab: kata penghubung ini mengawali alasan lain tentang mengapa orang Kristen
harus menjalani hidup yang menyenangkan Kristus. Dalam Bahasa-bahasa lain kata
penghubung ini dapat diterjamahkan menjadi: memang atau sesungguhnya, atau lagipula, atau
bagaimanapun juga.
Menghadap: artinya bukan “memandang ke arah”, melaikan tampil di hadapan. BIMK
menerjemahkannya diajukan ke depan untuk memberikan gambaran suatu persidangan.
Takta pengadilan Kristus: gambaran tentang takhta pengadilan di diambil dari kursi
hakim di tempat dewan pengadilan kota di Kekaisaran Romawi. Paulus menggunakan
gambaran ini untuk menyebutkan kegiatan Kristus menghakimi semua orang. Dalam Roma
14:10b istilah ini menunjuk kepada tahkta atau kursi mungkin perlu diungkapkan seperti: kita
semua akan diadili di hadirat atau hadapan Kristus, atau Kristus akan duduk di takhta-Nya
untuk mengadili kita semua. Dengan demikian seluruh bagian pertama di ayat ini dapat
diterjemahkan seperti: sesunggunya kita semua harus menganggap Kristus untuk diadili oleh-
Nya, atau memang, kita semua harus tampil di depan Kristus, dan Dia akan mengadili kita.
Supaya setiaporang memperoleh apa yang patut diterimanya: terjemahan harfiah dari
Bahasa Yunaninya ialah “supaya setiap orang menerima hal-hal, memalui tubuh sesuai
dengan apa yang dia lakukan, baik ataupun jahat”. Kata-kata “melalui tubuh” (dalam
hidupnya ini) berhubungan dengan hal-hal, sesuai dengan apa yang dilakukannya (apa yang
patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya), dan bukan dengan kata-kata, setiap hal-
hal yang mereka lakukan Ketika mareka berada di bumi ini, yaitu di dalam tubuh, sebagaimana
terlihat dalam TB dan BIMK.
Memperoleh: dalam beberapa Bahasa kata kerja ini tidak dapat digunakan dengan arti
menerima hukuman maupun menerima penghargaan atau berkat. Jika demikian, istilah ini
mungkin perlu diterjemahkan dengan dua kata yang berbeda dalam Bahasa sasaran (*): Allah
akan menghukum dan Allah akan memberkati. Dengan demikian contoh terjemahan untuk
bagian ini, misalnya: setiap orang akan dihukum atau justru diberkati sesuai dengan, atau
Allah akan menghukum atau sebaliknya akan memberkati orang sesuai dengan…
Baikataupun jahat: kata-kata ini mungkin berhubungan dengan kata-kata memperoleh
(jadi memperoleh baik ataupun jahat), atau dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, atau
dengan keduanya (seperti dalam TB). Masing-masing tafsiran sesuai dengan konteks (*) ini,
dan sesuai dengan kata Bahasa Yunaninya. Satu terjemahan memulai kalimat baru di sini
seperti: “Dia tahu apakah orang itu berbuat baik ataupun berbuat jahat”.
Memang kita semua harus tampil di depan Yesus Kristus, dan Dia akan mengadili kita. Dia
akan menghukum atau sebaliknya akan memberkati orang sesuai dengan perbuatannya di dunia
ini. Dia tahu apakah orang itu berbuat baik ataupun berbuat jahat.14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahan mengenai akhir zaman dalam surat Dogmatis (Galatia, Roma, 1
Korintus, 2 Korintus) semua mengarah kepada kedatangan Yesus Kristus yang ke dua kali yang
datang ke dunia ini untuk menghakimi orang yang hidup dan mati, dan akhir zaman dalam
surat Dogmatis menekankan kepada kita untuk hidup benar di hadapan Allah sehingga pada
saat hari penghakiman kita memilik jaminan untuk masuk ke dalam kerajaan surga dan duduk
bersama dengan Allah. Oleh sebab itu hidup kita harus dipenuhi oleh firman Tuhan dan
melakukan firman Tuhan di dalam kehidupan kita agar kita dapat terangkat ke surga pada saat
akhir zaman.
14 Roger L. Omanson, John Ellington, Op. Cit, hal. 109
DAFTAR PUSTAKA
Daniel C. Arichea Jr., Eugene A. Nida, Surat Paulus Kepada Jemaat di Galatia,
Jakarta: Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2011. Hal. 1
https://www.churchofjesuschrist.org/study/manual/new-testament-seminary-teacher-
manual/introduction-to-the-epistle-of-paul-to-the-galatians?lang=ind
Daniel C. Arichea Jr., Eugene A. Nida, Op. cit, hal. 160
Dave Hagelberg, Tafsiran Roma, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998. Hal 4
Dave Hagelberg, Op. Cit. Hal. 42
J. Wesley Brill, Surat Korintus, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2003.hal 15
J. Wesley Brill, Op. Cit. hal. 19
Paul Ellingworth, Howard Hatton, Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat Di
Korintus, Jakarta: Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2010, Hal. 15
Paul Ellingworth, Howard Hatton, Op. Cit, Hal 99
Paul Ellingworth, Howard Hatton, Op. Cit, Hal. 449
http://myserviceaddre.blogspot.com/2017/06/bab-ii-latar-belakang-kitab-2-
korintus.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Paulus_yang_Kedua_kepada_Jemaat_di_Korintus
#:~:text=jemaat%20di%20Korintus.-
,Waktu%20Penulisan,%2C%20atau%20tahun%2053%2D56.
Roger L. Omanson, John Ellington, surat Paulus Yang Kedua Kepada Jemaat Di
Korintus, Jakarta: Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2013, hal. 28
Roger L. Omanson, John Ellington, Op. Cit, hal. 109

More Related Content

What's hot

Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMAHidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMASabam Sitinjak
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaKirenius Wadu
 
Pelayanan musik yang ideal dalam gereja
Pelayanan musik yang ideal dalam gerejaPelayanan musik yang ideal dalam gereja
Pelayanan musik yang ideal dalam gerejaAndrew Hutabarat
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusJohan Setiawan
 
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)MiksenTenis
 
Panduan Teknis Liturgi Gki
Panduan Teknis Liturgi GkiPanduan Teknis Liturgi Gki
Panduan Teknis Liturgi GkiRiko Tuelah
 
Antropologi perspektif iman kristen
Antropologi  perspektif iman kristen Antropologi  perspektif iman kristen
Antropologi perspektif iman kristen Daniel Saroengoe
 
Perkataan Kedua Yesus di Atas Salib
Perkataan Kedua Yesus di Atas SalibPerkataan Kedua Yesus di Atas Salib
Perkataan Kedua Yesus di Atas SalibJohan Setiawan
 
Musik bagi Kerajaan Allah (with Ps Chris Hukubun)
Musik bagi Kerajaan Allah (with Ps Chris Hukubun) Musik bagi Kerajaan Allah (with Ps Chris Hukubun)
Musik bagi Kerajaan Allah (with Ps Chris Hukubun) Chris Hukubun
 

What's hot (20)

Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMAHidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
 
Makalah Roh Kudus
Makalah Roh KudusMakalah Roh Kudus
Makalah Roh Kudus
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 
Pelayanan musik yang ideal dalam gereja
Pelayanan musik yang ideal dalam gerejaPelayanan musik yang ideal dalam gereja
Pelayanan musik yang ideal dalam gereja
 
Teologia biblika
Teologia biblikaTeologia biblika
Teologia biblika
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Kkm
KkmKkm
Kkm
 
KRISTOLOGI
KRISTOLOGIKRISTOLOGI
KRISTOLOGI
 
Diktat yunani
Diktat yunaniDiktat yunani
Diktat yunani
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
Sakramen
SakramenSakramen
Sakramen
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus Kristus
 
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
 
Panduan Teknis Liturgi Gki
Panduan Teknis Liturgi GkiPanduan Teknis Liturgi Gki
Panduan Teknis Liturgi Gki
 
Antropologi perspektif iman kristen
Antropologi  perspektif iman kristen Antropologi  perspektif iman kristen
Antropologi perspektif iman kristen
 
Program semester
Program semesterProgram semester
Program semester
 
Program Tahunan
Program Tahunan Program Tahunan
Program Tahunan
 
Perkataan Kedua Yesus di Atas Salib
Perkataan Kedua Yesus di Atas SalibPerkataan Kedua Yesus di Atas Salib
Perkataan Kedua Yesus di Atas Salib
 
Cfc clp talk 11
Cfc clp talk 11Cfc clp talk 11
Cfc clp talk 11
 
Musik bagi Kerajaan Allah (with Ps Chris Hukubun)
Musik bagi Kerajaan Allah (with Ps Chris Hukubun) Musik bagi Kerajaan Allah (with Ps Chris Hukubun)
Musik bagi Kerajaan Allah (with Ps Chris Hukubun)
 

Similar to AKHIR ZAMAN

MAKALAH HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS
MAKALAH HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUSMAKALAH HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS
MAKALAH HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUSApriyanus Gulo
 
Makalah Peran Roh Kudus
Makalah   Peran Roh KudusMakalah   Peran Roh Kudus
Makalah Peran Roh Kudussalmonkabak
 
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang AllahPandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allahsalmonkabak
 
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwutoPaper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwutomalvinoliwuto
 
Dogmatika IV paper
Dogmatika IV paperDogmatika IV paper
Dogmatika IV paperFerdySeo
 
Bersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahBersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahHengky Tjia
 
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis  (Roma, I, II Kori...Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis  (Roma, I, II Kori...
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...Alfred Tupu
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivyerywadu
 
Paper teologi pb
Paper teologi pbPaper teologi pb
Paper teologi pbhelmutmudes
 
Pedang roh edisi_46
Pedang roh edisi_46Pedang roh edisi_46
Pedang roh edisi_46alkitabiah
 
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdfJURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdfDanielEllo4
 
KRISTUS DAN PEKERJAAN-NYA
KRISTUS DAN PEKERJAAN-NYAKRISTUS DAN PEKERJAAN-NYA
KRISTUS DAN PEKERJAAN-NYAbarnababasbilly
 
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohPaper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohALDOMARADONA
 
Roh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatanRoh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatanyerywadu
 
Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41alkitabiah
 
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)aldimbuik
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)aldimbuik
 

Similar to AKHIR ZAMAN (20)

MAKALAH HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS
MAKALAH HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUSMAKALAH HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS
MAKALAH HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS
 
Makalah Peran Roh Kudus
Makalah   Peran Roh KudusMakalah   Peran Roh Kudus
Makalah Peran Roh Kudus
 
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang AllahPandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
 
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwutoPaper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
 
Dogmatika IV paper
Dogmatika IV paperDogmatika IV paper
Dogmatika IV paper
 
Bersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahBersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan Allah
 
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis  (Roma, I, II Kori...Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis  (Roma, I, II Kori...
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika iv
 
Hidup benar
Hidup benarHidup benar
Hidup benar
 
Etika kristen
Etika kristen Etika kristen
Etika kristen
 
Paper teologi pb
Paper teologi pbPaper teologi pb
Paper teologi pb
 
Pedang roh edisi_46
Pedang roh edisi_46Pedang roh edisi_46
Pedang roh edisi_46
 
Paper dog
Paper dogPaper dog
Paper dog
 
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdfJURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdf
 
KRISTUS DAN PEKERJAAN-NYA
KRISTUS DAN PEKERJAAN-NYAKRISTUS DAN PEKERJAAN-NYA
KRISTUS DAN PEKERJAAN-NYA
 
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohPaper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
 
Roh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatanRoh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatan
 
Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41
 
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

AKHIR ZAMAN

  • 1. PANDANGAN TENTANG AKHIR ZAMAN DALAM SURAT DOGMATIS (GALATIA, ROMA, 1 KORINTUS, 2 KORINTUS) MAKALAH DI SUSUN OLEH: TOMI BUDIANTO SAPUTRA SIBARANI 20198624 DOSEN PENGAMPUH: RUDY ROBERTO WALEAN, M.TH. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN STT MAWAR SARON LAMPUNG 2021
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena dengan rahmatnya dan karunia-Nya sehingga saya boleh membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan baik, ini semua karena tuntunan dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus. Makalah ini saya buat dengan tujuan agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Teologi Perjanjian Baru dan juga agar pembaca dapat lebih memahami, mengerti dan menambah ilmu pengetahuan tentang pemahaman akhir zaman yang saya sajikan dari sumber buku, internet, jurnal dan pemikiran saya sendiri. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun pendengar. Mudah-mudahan dapat memberikan atau menambah wawasan yang lebih lagi. Meskipun makalah ini mempunyai kekurangan dan kelebihan, sebelumnya saya minta maaf dan saya juga memohon kritik dan saran dari Bapak Rudy Roberto Walean, M.Th selaku dosen pengampuh Teologi Perjanjian Baru ataupun pendengarnya. Terima Kasih Tuhan Yesus Memberkati.
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………………………… B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………... BAB II. PEMBAHASAN A. Surat Galatia………………………………………………………………………….. B. Surat Roma…………………………………………………………………………… C. Surat 1 Korintus………………………………………………………………………. D. Surat 2 Korintus………………………………………………………………………. BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………………………... B. Saran…………………………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir zaman adalah saat terakhir ketika segala zaman berakhir karena penyelamatan Allah akan langit, bumi dan segenap isinya telah di genapi. Setelah akhir zaman itu, Allah akan hadir dan memerintah manusia sebagai Raja dalam langit dan bumi baru dengan diawali kedatangan Kristus yang kedua kali. Kerajaan Allah itulah yang diproklamasikan Yesus Kristus pada kedatanganNya yang kedua kali, dengan mengundang pertobatan manusia, menjadi awal dari zaman akhir. Pada zaman akhir perwujudan penyelamatan Allah terhadap dunia dan isinya itu, sudah dimulai dengan kebangkitan Kristus, sedang berlangsung dalam pertolongan Roh Kudus dan akan mencapai kepenuhannya menurut waktu Allah Bapa pad zaman akhir. Alkitab menyaksikan bahwa pada akhir zaman itu Kristus akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati Kerajaan itu baru menjadi penuh pada saat kejadian segala yang ada mengaku Yesus Kristus adlah Tuhan bagi kemuliaan Allah, Bapa. Saat kepenuhan itu telah dijanjikan secara pasti oleh Allah Bapa, malaikat-malaikat di sorga pun tidak tahu, Anak pun tidak, hanya Bapa sehingga kita wajib berjaga-jaga dan bersiap-siap menantikannya. Yang terpenting ialah bahwa pada akhir zaman dalam zaman akhir itu terwujudlah kerajaan Allah secara penu, sebagai kuasa dan pemerintahan Allah yang menyelamatkan, yang tampil dalam hidup yang sarat kasih, kebenaran, keadilan, damai sejahtera, sukacita, pemulihan dan pembaruan hidup. Sebagai warga kerajaan Allah, orang-orang percaya tahan uji di dalam menghadapi segala tantangan, penganiaayaan, penderitaan, karena pengharapan di dalam Yesus Kristus sebagai pusat dari zaman akhir dan akhir zaman, dengan memberlakukan hidup yang dipimpin oleh Roh Allah yang kudus, dengan membuahkan kasih, sukacita, damai sejahtera, keadilan dan kebenran. B. Rumusan Masalah 1. Kenapa akhir zaman selalu dihubungakan dengan kedatangan Yesus Kristsu? 2. Kenapa Yesus Kristus datang ke dua kali?
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Galatia Surat Rasul Paulus kepada jemaat Kristen di Galatia adalah salah satu surat yang ppaling penting. Kadangkala surat ini dipandang sebagai “Magna Carta Orang Kristen” atau “Piagam Tentang Jaminan Kebebasan Orang Kristen”. Nama julukan ini diberikan karena surat Galatia ditulis dengan Bahasa yang jelas, penuh perasaan dan bersifat pribadi. Pada intinya surat ini membahas masalah bagaimana hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali, sehingga manusia menjadi orang bebas atau merdeka dari kewajiban untuk mengikuti hukum Musa supaya bisa hidup mengikuti kehendak Allah. Mengapa Paulus menuliskan surat ini? Salah satu alasannya berkaitan dengan situasi yang dihadapi oleh orang-orang Kristen yang tinggal di Galatia adalah orang-orang yang bukan Yahudi. Oleh sebab itu mereka tidak tahu bagaimana seharusnya sikap mereka terhadap hukum-hukum agama Yahudi, sementara banyak orang Yahudi Kristen yang berusaha terus memelihara beberapa peraturan hukum agama Yahudi. Menghadapi masalah ini Paulu tidak menulis suatu buku pedoman yang kaku mengenai teologi, melainkan ia menulis surat yang sangat pribadi. Sebab, ia menganal orang-orang Kristen di daerah Galatia secara pribadi pula. Ia telah membangun jemaat-jemaat disana, dan menurut suatu tafsiran ia sempat mengunjungi mereka lebih dari satu kali. Kepedulian Paulus jelas, yaitu ia ingin orang-orang Kristen di daerah Galatia tetap setia kepada isi kabar baik yang mereka terima dari dia dan ia ingin mereka tetap Bersatu dengan Kristus, dan oleh karena itu tetap bebas dalam menjalankan kehidupan yang taat kepada pimpinan Roh Kudus.1  Tempat dan Tahun Penulisan Surat Galatia Paulus mungkin menuliskan suratnya kepada jemaat di Galatia saat melakukan perjalanan melalui Makedonia selama perjalanan ketiga misionarisnya sekitar 55–57 M.2 1 Daniel C. Arichea Jr., Eugene A. Nida, Surat Paulus Kepada Jemaat di Galatia, Jakarta:Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia,2011.Hal. 1 2 https://www.churchofjesuschrist.org/study/manual/new-testament-seminary-teacher- manual/introduction-to-the-epistle-of-paul-to-the-galatians?lang=ind
  • 6.  Pandangan Surat Galatia Tentang Akhir Zaman Galatia 6:7-9 (TB) Ayat 7. jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (BIMK) Janganlah tertipu. Allah tidak bisa dipermainkan! Apa yang ditanam, itulah yang dituai. jangan sesat! Terjemahan harifiah dari Bahasa Yunaninya ialah janganlah tertipu. Ini adalah sebuah ungkapan pasif. Apakaha maksudnya jangan tertipu oleh guru-guru palsu? Namun melihat konteksnya lebih baik diterjemahkan menjadi janganlah menipu diri sendiri. Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan: ungkapan ini menekankan bahwa Allah tidak bisa disamakan dengan manusia, dan Ia tidak bisa diolok-olokan atau diremehkan. Karena apa yang di tabur orang: kalau kiasan ini mau diganti dengan ungkapan biasa, maka dapat diterjemahkan menjadi, apa yang dilakukan orang di dalam hidupnya. Itu juga yang akan dituinya: ungkapan ini berarti jawaban Allah terhadap perbuatan seseorang, atau keputusan Allah atas perbuatan seseorang pada waktu pengadilan hari terakhir. Bagian terakhir dari ayat ini dapat juga diterjemahkan menjadi jenis benih yang ditanam orang, jenis itu jugalah yang akan dituainya atau orang akan menuai sesuai dengan benih yang ditaburnya. Dalam beberapa Bahasa, metafora ini dapat diterjemahkan dengan memberikan artinya, misalnya orang akan mendapat balasan sesuai dengan apa yang telah dilakukannya dalam kehidupannya, atau Allah akan membalas orang sesuai dengan apa yang ia lakukan dalam hidupnya. Oleh sebab itu janganlah menipu diri sendiri. Allah tidak membiarkan diri-Nya diremehkan. Seperti seorang petani akan menuai hasil yang persis sama dengan apa yang ia tanam, Allah akan memberi upah kepada seseorang sesuai dengan apa yang ia telah lakukan. (TB) Ayat 8. Sebab barang siapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barang siapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. (BIMK) kalau orang menanam menurut tabiat manusianya, ia akan menuai kematian dari tabiat itu. Tetapi kalau ia menanam menurut pimpinan Roh Allah, ia akan menuai hidup sejati dan kekal dari Roh Allah. Kebiasan dan hidup yang kekal: kiasan dari ayat 7 dilanjutkan dalam ayat ini, tetapi dengan sedikit perubahan. Dalam ayat ini perhatian ditujukan kepada tanah tempat benih
  • 7. ditabur, bukan kepada benihnya. “Daging” dan “Roh” adalah dua jenis tanah yang menghasilkan dua jenis hasil tuaian yang berbeda, yaitu kebinasaan dan hidup yang kekal. Dagingnya: masalah “daging” (dan “roh”) telah dicarakan di dalam Galatia 5:16-26. Walaupun ada sedikit perbedaan pemakaian istilah-istilah itu di kedua perikop tersebut, kebanyakan para penafsir berpendapat bahwa arti “daging” dan “roh” dalam kedua perikop itu sama saja. Apa bila diperluakan, penerjemahan dapat mengubah bentuk kiasan menjadi ibarat (*), misalnya, “kalau orang menuruti tabiat manusianya yang buruk, makaibarat orang menanam benih, ia akan menusia kebinasaan. Ini berkenanan dosa-dosa yang disebut sebelumnya, seperti saling menggit dan saling menelan (5:15), gila hormat (5:26), saling mendengki (5:26), sombong (6:3) yang diakibatkan penyalahgunaan kebebasan Kristen. Hal itu dapat dimaksudkan ke dalam cacatan kaki, kalau dirasa perlu. Kebinasaan: istilah ini tidak hanya menunjuk kepada kebusukan tingkah laku dan rohani tetapi juga kematian secara umum, sehingga kata “kebiasaan” dapat diganti menjadi “kematian”. KSI menerjemahkan ayat ini sbb: “sebab itu orang yang menabur untuk memuaskan keinginan duniawi yang ada di dalam dirinya akan menuai kebinasaan dari keinginan duniawinya itu. Seballiknya, orang yang menabur untuk memuaskan keinginan Ruh akan menuai hidup yang kekal dari Ruh itu”. Roh: kata ini sama seperti dalam 5:16, ialah Roh Allah. Jadi menabur dalam Roh artinya mekakukan hal-hal atau hidup sesuai dengan bimbingan Roh sehingga menghasilkan “buah Roh”, seperti yang terdapat pasal 5. Hidup yang kekal: hasilnya ialah hidup yang kekal. Istilah ini sering dipakai dalam Injil dan surat-surat Yohanes. Yang diutamakan bukan waktu yang tidak berakhir, tetapi mutu kehidupan yang dihasilkan oleh Roh Allah. Barangsiapa menabur dalam Roh: ungkapan ini adalah suatu ungkapan yang rumit. Oleh karena itu perlu diperjelas hubungan antara bagian-bagiannya, misalnya, sebaliknya, kalau orang-orang melakukan hal-hal atas pimpinan Roh Allah, maka seperti seorang petani yang menabur benih, akan memperoleh hasil tuaian, yaitu hidup yang kekal, yang diberikan oleh Roh Allah kepadanya. (TB) Ayat 9: jenganlha kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika tidak menjadi lemah. (BIMK) sebab itu, janganlah kita
  • 8. menjadi bosan melakukanhal-hal yang baik; sebab kalau tidak berhenti melakukanhal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya. Terjemahan BIMK memulai ayat ini dengan kata-kata sebab itu. Kata-kata ini dengan jelas menghubungkan ayat 9 dengan 8. Sebaiknya kita melakukan hal yang sama dalam terjemahan kita. Dalam ayat-ayat ini dan ayat-ayat berikutnya, Rasul Paulus memulai menunjukkan hal- hal apa yang harus dilakukan sebagai tindak lanjut dari apa yang sudah dikatakan dalam ayat 8. Jemu dan menjadi lemah: kedua ungkapan ini hampir sama dengan arinya, yaitu yang menyebabkan orang berhenti berusaha. Jemu: kata ini berarti hilang minat atau tidak bersemangat lagi. Menjadi lemah: ungkapan ini berarti berkurangnya usaha dalam mencapai suatu cita- cita, sehingga dalam BIMK diterjemahkan menjadi berhenti melakukan usaha. Baik: kata Yunani yang dipakai di ayat 9 dan 10 berbeda, namun ditermahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan kata yang sama. Memang perbedaanya tidak usah ditekankan, tetapi kalau mau dibedakan, berbuat baik dalam ayat 9 terutama ditunjukkan untuk kebaikan diri sendiri, dan berbuat baik dalam ayat 10, teruma ditunjukkan kepada orang lain. Apa bila sudah datang waktunya (BIMK sekali kelak): ungkapan ini menunjuka ke masa depan, yaitu ke waktu kedatangan Tuhan Yesus, yaitu akhir zaman. Penerjemah dapat juga membuatnya dengan ungkapan lain, misalnya, waktunya akan tiba atau nanti Ketika harinya sudah tiba. Susunan kalimat dalam TB persis dalam dengan Bahasa Yunaninya. BIMK menyusunya berdasarkan pokok pikiran seperti diterangkan di atas. Kita dapat Menyusun kalimat terjemahannya sesaui dengan susunan kalimat yang wajar atau lazim dalam Bahasa sasaran, apakah menurut BIMK, TB atau susunan lain yang wajar atau lazim. Kita akan menuai: ungkapan ini haruslah diartikan sebagai hasil yang baik. Ini dapat juga diungkapkan menjadi kita akan menuai hasil yang baik. Dalam beberapa Bahasa dapat
  • 9. dikatakan, kalau kita terus melakukan yang baik, pada waktunya kita akan memperoleh hasil yang baik dari perbuatan-perbuatan kita yang baik itu.3 B. Surat Roma Memang pernah ada perbedaan mengenai identitas penulis surat Roma. Para pakar teologi liberal berusaha meyakinkan pendapat mereka bahwa Rasul Paulus tidak menulis surat Roma, tetapi perdebatan tersebut sudah dapat diselesaikan, dan hampir semua sepakat untuk mengakui Rasul Paulus sebagai penulis surat Roma. Rasul Paulus disebut sebagai penulis di dalam Roma 1:1, dan banyak hal yang dikatakan oleh penulis surat ini cocok dengan apa yang dikatakan mengenai Rasul Paulus di dalam Kisah Para Rasul dan surat-surat lain. Menurut Roma 11:1 dan Filipi 3:5 ia berasal dari suku Benyamin. Menurut Roma 16:3 dan Kisah Para Rasul 18:2-3, 18-19 ia mengenal Priska (Priskila) dan Akwila. Menurut Roma 1:10-15; 15:22- 32; dan Kisah Para Rasul 19:21 Rasul Paulus rindu mengunjungi orang-orang percaya di Roma. Kesamaan-kesamaan ini menjadi bukti yang kuat terhadap apa yang telah dinyatakan oleh Roma 1:1, yaitu bahwa Rasul Paulus adalah pengarang dari surat ini.  Tempat dan Tahun Penulisan Surat Roma Menurut Kisah Para Rasul 20:2-3 Paulus berada di tanah Yunani selama tiga bulan. Barangkali pada waktu itu ia berada di Korintus (ibu kota Propinsi) atau Kengkrea, dan di situ ia mengusun surat Roma. Tahun penulisannya masih agak sulit untuk ditentukan. Menurut Cranfield, surat ini pasti ditulis antara akhir tahun 54 sampai awal tahun 59, dan kemungkinan besar antara tahun 55 sampai awal tahun 57.4  Pandangan Surat Roma Tentang Akhir Zaman Roma 2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Jadi, sikap mereka yang menghasilkan “murka”, dan bukan pengampunan karena mereka “tidak mau bertobat”. “kata menimbun” berarti “menyimpan”. Istilah ini bernada ironis karena biasanya kiasan ini dipakai untuk hal-hal yang dihargai, seperti di dalam Amsal 1:19, Matius 6:20, dan Tobit 4:9. “pada hari” hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. 3 Daniel C. Arichea Jr., Eugene A. Nida, Op. cit, hal. 160 4 Dave Hagelberg, Tafsiran Roma, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998. Hal 4
  • 10. Mulai disini sampai dngan pasal 2:11 Paulus menggambarkan hari itu dimana Allah akan membalas perbuatan manusia. Hukuman Allah adil, tidak seperti hukuman manusia yang diceritakan dalam bagian ini.5 Dalam Roma 2:5 ini juga menceriatakan pada masa penghakiman aka nada juga pengangkatan yang dimana Yesus Kristus yang telah naik ke Surga akan datang lagi ke bumi yang ke dua kalinya untuk memisahkan orang percaya yang benar-benar taat kepada Allah dan juga orang yang tidak percaya kepada Allah, dan disitulah murka Allah akan dinyatakan pada saat mereka yang tidak percaya akan dibuang ke dalam nereka bersama-sama dengan Iblis. C. 1 Korintus Ada kemungkinan besar bahwa Surat Korintus yang pertama ini dituis untuk membalas surat dari jemaat Korintus itu sendiri (1 Korintus 7:1). Rasul Paulus menulis surat ini untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi di jemaat di Korintus, untuk menjwab semua perlawanan guru-guru palsu yang mengacau jemaat itu dan yang menentang hak kerasulan Paulus. Kesalaan pertama ialah bahwa dalam jemaat itu telah terjadi pertengkaran dan perpecahan; mereka menggolong-golongkan diri mereka. Kesalahan kedua yang hendak diperbaiki Paulus ialah bahwa jemaat Korintus tidak menjalankan ketertiban dalam jemaat sebagaimana yang seharusnya. Kesalahan ketiga ialah bahwa mereka suka mencari-cari perkara dan saling mengadu di hadapan pengadilan orang kafir, dan Paulus sangat menentang perbuatan mereka itu. Kesalahan keempat ialah bahwa mereka menghalalkan segala sesuatu. Kesalahan kelima yang hendak dijelaskan Paulus kepada mereka ialah mengenai pertanyaan mereka apakah setiap orang wajib menikah, dan bolehkan seseorang menceraikan pasangannya yang kafir, atau bolehkah ia tetap dalam pernikahannya seperti itu. Kesalahan keenam ialah bahwa jemaat Korintus membiarkan diri mereka dikelilingi oleh penyembahan berhala dan adat istiadat yang berhubungan dengan hal itu. Kesalaha ketujuh ialah yang berhubungan dengan kebaktian umum. Kesalahan kedelapan ialah bahwa ada beberapa orang dalam jemaat Korintus yang menolak kebangkitan tubuh Tuhan Yesus.6  Tempat dan Tahun Penulisan Surat 1 Korintus Kita tahu bahwa Rasul Paulus menulis surat ini Ketika ia berada di Efesus (1 Korintus 16:8). Kita tahu bahwa waktu itu menjelang hari raya Pentakosta. Hanya kita tidak tahu dengan 5 Dave Hagelberg, Op. Cit. Hal. 42 6 J. Wesley Brill, Surat Korintus, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2003.hal 15
  • 11. tepat kapan surat ini ditulis. Kita juga tahu bahwa surat ini ditulis dalam tahun yang ketiga waktu Paulus tinggal di Efesus. Ada di antara para penafsir yang mengatakan bahwa surat ini ditulis pada tahun 54 atau 55, ada pula yang mengatakan pada tahun 57 atau 58. Kita tidak tahu dengan pasti mana yang benar, tetapi dugaan kita ialah bahwa surat ini ditulis kira-kira pada tahun 56 atau 57.7  Pandangan Surat 1 Korintus tentang akhir zaman 1 Korintus 1:7-8 (TB) ayat 7. Demikianlah kamu tidak kekuranan dalam satu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. (BIMK) sehingga kalian tidak kekurangansatu berkat pun, sementara kalian menunggu Tuhan kitaYesus Kristus datang dan dilihat oleh semua orang. Dalam naskah Yunaninya, ayat 6 dan 7 merupakan suatu kalimat, seperti diikuti oleh BIMK. TB membuat ayat 7 ini sebagai kalimat tersendiri (sedangkan ayat 6 dijadikan satu kalimat dengan ayat 5). Dalam banyak Bahasa mungkin juga lebih wajar kalau ayat 7 ini dibuat sebagai kalimat tersendiri. Jadi kita dapat memulai ayat ini dengan kata-kata dengan demikian, kalian, atau:akibatnya, kalian. Kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun: arti ungkapan ini sulit dipastikan. Ada beberapa kemungkinan, antara lain. a. Tidak ada berkat Allah yang tidak kalian punyai (atau setiap berkat Allah, kalian punya) b. Berkat-berkat dari Allah yang kalian punyai tidak ada yang kurang dibandingkan berkat lainnya (atau kalian punya cukup berkat dari Allah). Artinya (a) tampaknya paling tepat. Arti (b) agak kurang tepat, meski tidak begitu berbeda dari (a). TB dan BIMK tanpaknya mengikuti tafsiran (a). dalam beberapa Bahasa ungkapan ini lebih baik diungkapkan secara positif, misalnya: kalian telah memperoleh semua berkat dari Allah, atau: Allah telah memberikan semua berkat kepada kalian, atau seperti telah disebutkan di atas: setiap berkat Allah, kalian punya. Karunia: kata Yunani yang diterjemahkan karunia atau berkat berarti pemberian khusus dari Allah yang Ia berikan dengan Cuma-Cuma. Kata tersebut berasal dari kata dasar 7 J. Wesley Brill, Op. Cit. hal. 19
  • 12. yang sama dengan “kasih karunia” (TB) atau “anugerah” (TB2). Sebuah terjemahan berusaha memperjelas pengertian ini dengan mengungkapkannya sebagai berkat-berkat yang diberikan oleh Roh Allah. Karena itu, bagian pertama ayat ini dapat diterjemahkan menjadi “sebagai akibatnya, maka kalian telah mendapatkan setiap pemberian yang dikaruniakan oleh Roh Allah, atau: sebagai akibatnya, maka kalian telah menerima semua berkat rohani. Sementara kamu menantikan: kata-kata ini menunjukkan bahwa di sini Paulus tidak berbicara lagi menganai hal-hal yang telah Kristus lakukan bagi jemaat Kristen, tetapi mulai berbicara menganai hal-hal yang akan Dia lakukan. Menantikan: kata ini di sini diterjemahkan dari kata, yang bukan berarti menunggu tanpa melakukan sesuatu pun, melainkan menunjukkan sikap menunggu dengan disertai harapan yang sungguh-sungguh. Suatu terjemahan mencoba menunjukkan perintah ini dengan mengungkapkannya sebagai menunggu dengan penuh harapan. Beberapa tafsiran menyebutkan menanti dengan sabar dan setia. Bahasa tertentu menggunakan kiasan seperti: sewaktu kalian mengarahkan wajah dan mata untuk menanti. Penyataan: kata ini diterjemahkan dari kata yang sering digunakan berkaitan dengan akhir zaman. Penyataanmerupakan peristiwa atau perbuatan dan mungkin perlu diterjemahkan sebagai kata kata kerja dalam Bahasa tertentu, seperti dalam BIMK: datang dan dilihat oleh semua orang. atau datang dan semua orang melihat-Nya. Dalam beberapa bahasa, penerjemahan mungkin perlu menunjukkan bahwa Paulus mengajarkan bahwa Yesus datang kembali ke dunia untuk mengahakimi setiap orang. Untuk itu, kita dapat mengatakan sementara kalian menunggu Yesus Kristus datang mengatakan diri. Namun beberapa penerjemah menganggap bahwa Allahlah yang membuat Kristus datang dan dilihat oleh orang- orang, sehingga menerjemahkannya menjadi sambil kalian menunggu Allah menyatakan (atau menampakkan) Yesus Kristus, atau: Allah membuat Yesus Kristus datang dan dilihat semua orang (semua orang melihat-Nya). (TB) ayat 8. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (BIMK) Kristus sendiri akan menjamin kalian sampai kepada akhirnya; supaya pada waktu Ia datang kembali, kalian didapati tanpa cela. Ia juga: Dalam naskah Yuananinya, ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya. Namun, banyak terjemahan memulai kalimat baru di sini, seperti juga TB dan BIMK. Ia di sini jelas berarti Yesus Kristus seperti yang disebutkan di akhir ayat 7. BIMK menghilangkan kata
  • 13. “juga” mungkin karena dirasa janggal, mengingat ini merupakan pertama kalinya dalam prikop ini Kristus disebut sebagai pelaku. Kata ini (juga) rupanya menandai perubahan tersebut, sehingga bagian awal ayat ini dapat diterjemahkan menjadi Kristus yang akan atau: Kristus sendirilah. Namun kata ini juga dapat menunjukkan bahwa hal-hal yang telah Allah kerjakan melalui Kristus di masa lampau, Allah akan lanjutkan melalui hal-hal yang akan Kristus lakukan kelak. Dengan demikia terjemahannya dapat menjadi misalnya, Kristus akan terus menjaga. Akan meneguhkan kamu: kata-kata ini diterjemahkan dari bentuk aktif (*) kata kerja, yang di ayat 6 memakai bentuk pasif (*) “telah diteguhkan”. Suatu terjemahan mengatakan, Dia akan menolong kalian tetap kokoh pada dasar ini sampai akhir. Dalam beberapa bahasa, penerjemah mungkin perlu menjelaskan menganai “dasar” tempat orang Kristen berpijak dengan kokoh. Ugkapan ini berarti bahwa orang Kristen tidak boleh kehilangan iman kepada Kristus, apa pun ujian atau cobaan yang mereka alami. Kita dapat menerjemahkan bagian awal ayat ini menjadi, Kristus pun akan menjaga kalian supaya tidak kehilangan iman, atau: Yesus akan menolong kalian agar tetap percaya kepada-Nya. Sampai kepada kesudahannya ataupun sampai pada akhirnya (BIMK) menunjukkan tentang akhir zaman atau hari kedatangan Yesus Kristus untuk kedua kalinya. Kedatangan Yesus untuk kedua kalinya sering juga disebut sebagai “hari penghakiman”. Tak bercacat: kata-kata ini tidak berarti bahwa anggota-anggota jemaat Korintus tidak akan berbuat salah sampai Yesus Kristus datang kembali. Yang dimaksud sebenarnya ialah bahwa Kristus akan menjaga mereka supaya merek tidak murtad atau meninggalkan atau menyangkal Dia, bahkan pada waktu mereka dianiaya, sehingga pada waktu penghakiman terakhir Dia akan mengatakan bahwa mereka tidak bercela. Frasa ini juga diterjemahkan, tidak bercela di hadapan Allah. Suatu terjemahan menggungkapkan pengertian ini menjadi sehingga tidak ada yang dapat menuduh kalian (dengan alasan yang sah). Hari Tuhan: bagi Paulus, “hari Tuhan” bukan hanya menjadi hari penghakiman oleh Allah, namun juga sekaligus menjadi hari kedatangan Kristus dengan penuh kemuliaan. Seperti telah disebutkan di atas, “hari Tuhan” adalah hari kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya, sekaligus dimaksudkan juga sebagai hari penghakiman. Terjemahan sebaiknya memakai istilah yang mencerminkan hal itu. Jangan sampai terjemahannya mengesankan bahwa ada suatu hari khusus yang semata-mata merupakan milik Tuhan, sedangkan hari-hari
  • 14. lainnya biasa-biasa saja. Jangan pula mengesankan bahwa “hari Tuhan” itu adalah hari minggu. Tuhan kita Yesus Kristus: kebanyakan terjemahan menggunakan Tuhan kita Yesus Kristus seperti di ayat 7. BIMK yang sudah menyebutkan “Kristus” di ayat ini, hanya menyebutkan “Ia” di bagian keduanya, tampaknya hanya untuk mengungkapkan itu dalam Bahasa yang lebih wajar, dan tidak mengulang-ulang lagi. Suatu terjemahan hanya menggunakan hari penghakiman oleh-Nya di bagian ini, karena dianggap sudah menyebutkan “Tuhan kita Yesus Kristus” di ayat 7. Ungkapan “Tuhan kita Yesus Kristus”, Tuhan yang memerintah kita atau: Tuhan yang kita sembah.8 1 KORINTUS 4:5 (TB) Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Tuhan. (BIMK) sebab itu, kerena belum waktunya, janganlah kalian cepat-cepat menentukan bahwa seseorang bersalah atau tidak. Tunggulah sampai Tuhan datang nanti. Ialah yang akan membuka semua rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam kegelapan. Ialah yang akan membongkar semua niat yang terpendam di dalam hati manusia. Pada waktu itu barulah setiap orang menerima dari Allah pujian yang patut diterimanya. Karena itu: kata-kata ini menunjukkan bahwa Paulus membuat kesimpulan pembicaraanya disini. Bentuk kesimpulan itu bukanlah pernyataan, tetapi perintah (seperti di 3:21) Menghakimi: kata di sini bukan berkaitan dengan pemeriksaan perkara oleh hakim, tetapi berkaitan dengan putusan hakim pada akhir pemeriksaan perkara atau pengadilan (seperti di Matius 7:1). Dalam beberapa Bahasa, penerjemah perlu menyebutkan siapa yang dihakimi di sini. Misalnya “jangan menghakimi siapa pun, BIMK mengungkapkannya menjadi menentukan seseorang bersalah atau tidak. Sebelum waktunya: kata-kata ini dalam beberapa Bahasa lebih tepat menjadi sebelum waktunya yang tepat. Kata untuk waktu di sini berkaitan dengan waktu yang cocok atau 8 Paul Ellingworth, Howard Hatton, Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat Di Korintus, Jakarta: Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia,2010, Hal. 15
  • 15. kesempatan yang tepat untuk terjadinya sesuatu. Di sini waktu yang cocok itu adalah waktu Tuhan datang. Tuhan: seperti di ayat 4 dan pada umunya dalam surat-surat Paulus Tuhan berarti Kristus. Akan menerangi: Tuhan akan menerangi menunjukkan bahwa hal itu dilakukan pada masa mendatang. Karena itu, suatu terjemahan menambahkan keterangan bahwa “sekarang”, hal-hal yang akan “diterangi-Nya” itu masih tersembunyi dalam kegelapan. Bagian ini bisa juga diterjemahkan menjadi Dia akan mengeluarkan segala yang tersembunyi dalam gelap dan membawanya ketempat yang terang, atau: Dia akan membawa rahasia-rahasia gelap ketempat yang terang, atau: Ia akan mengungkapkan apa yang tersembunyi dalam kegelapan. Hati: di sini kata ini terutama berkaitan dengan kemampuan orang untuk berfikir dan dengan kemauannya. Karena itu, kalau ada, penerjemah perlu memakai nama bagian tubuh yang dalam bahasanya dipakai untuk menunjuk kepada pusat kegiatan berpikir dan berkehendak. Tiap-tiap orang, BIMK setiap orang: kata-kata ini, dapat juga diterjemahkan menjadi masing-masing orang. Seperti dikatakannya di 3:8, Paulus berpendapat bahwa masing-masing orang akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaanya sendiri. Pujian: kata di sini tidak terlalu berbeda artinya dari “upah” di 3:14. Pujian: merupakan hadiah yang akan Allah berikan pada waktu penghakiman terakhir. Karena itu, pujian di sini dapat berarti “keputusan yang menyenangkan”. BIMK menambahkan yang patut diterimanya setelah “pujian”, begitu juga VMD mengatakan “kemudian Allah memberikan pujian kepada orang yang seharusnya menerimanya. Memang, secara harifiah hanya dikatakan dan kemudian pujian aka nada pada masing-masing Allah, namun tersirat (*) adalah “pujian sesuai dengan yang patut diterimanya”. Dari Allah: dalam banyak bahasa, kata-kata terakhir dalam ayat ini dapat disusun ulang dengan menggunakan kata kerja aktif dan menjadikan Allah pelaku, seperti dalam lalu Allah akan memberikan pujian kepada setiap orang, yaitu yang patut mereka terima, atau: memuji setiap orang sebagaimana yang pantas mereka terima.9 9 Paul Ellingworth, Howard Hatton, Op. Cit, Hal 99
  • 16. 1 KORINTUS 15:52 (TB) dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. (BIMK) hal itu akan terjadi tiba-tiba daam sekejap mata, pada waktu trompet dibunyikan untuk terakhir kalinya. Sebab pada waktu terdengar bunyi trompet itu, orang-orang mati akan dihidupkan kembali dengan tubuh yang abadi, dan kita semuanya akan diubah. Dalam sekejap mata: dalam naskah Yunaninya, sebelum dalam sekejap mataada frasa yang berarti “dalam sesaat, yaitu dalam kesatuan waktu yang sangat singkat, sehingga tidak dapat dibagi lagi. BIMK menerjemahkannya sangat singkat, sehingga tidak dapat di bagi lagi. BIMK menerjemahkannya secara tiba-tiba, sedangkan TB tidak menerjemahkannya rupanya karena menganggap artinya sama dengan dalam sekejap mata. Sebagaimana terlihat TB, ayat ini dalam naskah Yunaninya memang masih merupakan bagian dari kalimat yang di mulai di ayat 51. Namun BIMK telah Menyusun ulang bagian ayat ini menjadi kalimat lengkap tersendiri. Dengan manambahkan keterangan hal itu akan terjadi, berdasarkan bagian akhir ayat 51. Pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Kata-kata ini tidak menunjukkan siapa yang membunyikannya atau pun siapa yang mendengar bunyinya. Kalau dalam Bahasa tertentu penerjemah perlu menyebutkannya di sini, maka penerjemah dapat mengatakan pada waktu orang mendengar bunyi trompet terakhir, atau: pada waktu malaikat Tuhan meniup trompet terakhir, atau pun pada waktu ada yang meniup. Nafiri: Kata ini merupakan terjemahan dari istilah Yunani, yang dalam Bahasa Indonesia zaman sekarang mungkin kurang dimengerti. Sebab itu BIMK memilih padanan kata yang lebih dikenal pada masa kini, yaitu trompet. Seperti di 14:8, ini adalah alat music tiup seperti sangkakala untuk aba-aba bagi para tentara. Orang-orang mati akan dibangkitkan:kata-kata ini dapat juga diterjemahkan menjadi Allah akan menghidupkan kembali orang-orang mati, atau: Allah akan membuat orang mati menjadi hidup kembali. Dalam keadaan yang tidak dapat binasa: kata-kata ini merupakan lawan dari keadaan yang dikatakan “bisa busuk” (BIMK) di ayat 42. Kata Yunaninya jelas menyiratkan bahwa
  • 17. orang mati tidak akan mati lagi, dan memang juga tidak akan mati lagi. Untuk menunjukkan hal ini, penerjemah bisa mengatakan: memberikan mereka tubuh yang abadi. Kita semua akan di ubah: kata-kata Yunani yang di pakai disini berbeda dengan kata- kata Yunani yang dipakai pada akhir ayat 51. Di akhir ayat 51 ada kata Yunani pantes, yang berarti semuanya sedangkan diakhir ayat 52 ada kata Yunani hemeis, yang berarti kita (tanpa ada kata semua). Dengan demikian kita semua akan di ubah pada akhir ayat 51 berarti baik orang yangsudah mati maupun orang yang masih hidup pada waktu kedatangan Tuhan Yesus akan diubah, sedangkan di akhir ayat 52, seharusnya diterjemahkan kita akan diubah (tanpa kata semua) dan ini menunjukkan kepada orang yang masih hidup. Untuk membuatnya lebih jelas, terjemahan ayat 52b dapat dibuat menjadi: pada waktu trompet berbunyi, orang-orang yang sudah mati akan dibangkitkan ke dalam hidup abadi, sedangkan kita yang masih hidup akan menerima tubuh baru.10 C. 2 KORINTUS Surat 2 Korintus adalah bagian dari surat-menyurat Paulus dengan orang-orang Kristen di Korintus yang berhasil dilestarikan. Andaikan memiliki seluruh kumpulan surat-menyurat, termasuk pesan-pesan yang dikirimkan kepada para rasul dari Korintus, tentu akan lebih mampu memahami mengapa Paulus menulis seperti yang ia lakukan dalam surat tersebut. Namun kenyataannya, hanya memiliki potongan-potongan dari sebuah dialog yang menjadi argumen. Untuk mengikuti argumen ini harus berusaha merekonstruksikan hubungan- hubungan yang berubah-berubah antara rasul tersebut dengan jemaat di Korintus. Selama Paulus tinggal di Efesus ia tetap memelihara hubungan dengan jemaat-jemaat di Akhaya yang dibangunnya pada perjalanan sebelumnya. Gereja di Korintus merupakan suatu masalah yang merepotkan dirinya karena ketidakstabilan kerohanian. Sebagian besar tersebar di Korintus dari anggota jemaat adalah bukan orang Yahudi yang tidak pernah dididik dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, dan yang latar belakang religius serta moralnya sangat bertolak belakang dengan norma-norma Kristiani, banyak hal yang harus diajarkan kepada mereka sebelum mereka mencapai kedewasaan rohani (1 Kor. 3:1-3). Pelayanan Apolos di antara mereka sangat membantu dalam banyak hal. Caranya mengajar dan menyampaikan kebenaran menarik hati orang-orang di Korintus. Yang terutama sangat bermanfaat untuk menghadapi orang-orang Yahudi, karena ia sangat memahami 10 Paul Ellingworth, Howard Hatton, Op. Cit, Hal. 449
  • 18. Perjanjian Lama dan dapat berdebat di muka umum dengan gaya yang sangat meyakinkan (1 Kor. 16:12). Paulus menulis surat kiriman ini dengan menyebut namanya sendiri sebanyak dua kali (2 Kor. 1:1; 10:1). Setelah mendirikan jemaat di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan jemaat itu sering berhubungan karena masalah dalam jemaat. Urutan hubungan ini dan latar belakang penulisan 2 Korintus adalah sebagai berikut: 1. etelah beberapa kali berhubungan dan surat menyurat yang awal di antara Paulus dengan jemaat (1 Kor. 1:11; 5:9; 7:1), maka Paulus menulis surat 1 Korintus dari Efesus (awal tahun 55/56). 2. Paulus menyeberangi Laut Aegea menuju Korintus untuk menangani masalah yang berkembang dalam jemaat. Kunjungan yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi jemaat itu (2 Kor. 2:1-2). 3. Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada Paulus di efesus bahwa para penentang di Korintus itu masih menyerang pribadinya dan wewenang rasulinya, dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat itu untuk menolak Paulus. 4. Sebagai tanggapan terdapat laporan ini, Paulus menulis surat 2 Korintus dari Makedonia (akhir tahun 55/56). 5. Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke Korintus lagi (2 Kor. 13:1), dan tinggal disitu selama lebih kurang tiga bulan (Kis. 20:1-3a). dari situ ia menulis Kitab Roma.11  Tempat dan Tahun Penulisan Surat 2 Korintus Surat ini dikirim setelah Paulus bertemu dengan Titus di Makedonia. Titus kemudian diutus kembali ke Korintus untuk mengantarkan surat dari Paulus bagi jemaat di Korintus. Berdasarkan waktu pertemuan dengan Titus, besar kemungkinan surat ini ditulis di Makedonia pada akhir tahun 56 M. Robinson meyakini penulisannya pada awal tahun 56 M. Pendapat lain memberi perkiraan tahun 53, atau tahun 53-56.12  Pandangan Surat 2 Korintus Tentang Akhir Zaman 2 Korintus 1:14 (TB) Seperti yang telah kamupahamkansebagiannya dari kami,yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami juga akan bermegah atas kamu. (BIMK) tetapi saya berharap nanti kalian akan betul-betul mengerti kami. Dengan demikian, pada waktu 11 http://myserviceaddre.blogspot.com/2017/06/bab-ii-latar-belakang-kitab-2-korintus.html 12https://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Paulus_yang_Kedua_kepada_Jemaat_di_Korintus#:~:text=jemaat %20di%20Korintus.-,Waktu%20Penulisan,%2C%20atau%20tahun%2053%2D56.
  • 19. Tuhan Yesus datang nanti, kalian akan bangga atas kami, sebagaimana kami pun bangga atas kalian. Seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya: kata kerja Yunani telah kamu pahamkan dapat dianggap menunjuk masa sekarang atau pun masa lalu. BIMK menganggap bahwa kata-kata ini menunjuk kepada keadaan sekarang: sekarang kalian, BIMK menyelipkan kata “sekarang”, walaupun tidak tertulis dalam teks Yunaninya. Namun Paulus mungkin menunjuk kepada waktu beberapa saat yang lalu. Dalam bahasa Yunani telah kamu pahamkan diikuti oleh kata ganti “kami” yaitu seperti mengerti kami Sebagian (seperti dalam BIMK kalian tidak mengerti kami sepenuhnya). TB menerjemahkannya menjadi: telah kamu pahamkan dari kami. Kita dapat juga menerjemahkannya seperti: kalian sekarang hanya memahami kami Sebagian, atau sekalipun sekarang kalian belum memahami kami. Bahwa pada hari Tuhan Yesus: kata bahwa menghubungkan perkataan sebelumnya dengan perkataan berikutnya, yaitu yang menunjukkan apa yang diharapkan (ayat 13b): bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah, frasa pada hari Tuhan Yesus juga di tulis pada 1 Korintus 5:5, dan tanpa “Yesus” pada 1 Tesalonika 5:2; 2 Tesalonika 2:2. BIMK menunjukkan bahwa hari Tuhan Yesus ada di masa depan, dan dengan jelas mengatakan bahwa hari itu adalah hari kedatangan Tuhan Yesus. Supaya frasa ini tidak memberi kesan bahwa ini adalah kedatangan Yesus yang pertama, kita dapat berkata pada waktu Tuhan Yesus kembali. Dalam beberapa Bahasa, anak kalimat yang berisi frasa bermegah atas mungkin harus diterjemahkan menjadi misalnya: kalian akan dihormati karena kami, sama seperti kami akan dihormati karena kalian, atau kami akanmenerima penghargaan karena kamu,dan kamu juga akan menerima penghargaan karena kami, atau pun orang yang menghormati kalian karena kami, sama seperti orang akan menghormati kami karena kalian. Tuhan Yesus: beberapa Bahasa harus mengunakan kata ganti milik “kita” bersama kata “Tuhan”, dan menuliskan Tuhan kita Yesus.13 2 KORINTUS 5:10 (TB) sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik atapun jahat. (BIMK) sebab pasti kita semua akan diajukan ke depan 13 Roger L. Omanson, John Ellington, surat Paulus Yang Kedua Kepada Jemaat Di Korintus, Jakarta: Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia,2013, hal. 28
  • 20. pengadilan Kristus, dan masing-masing akan mendapat balasan setimpal dengan perbuatannya di dunia ini-perbuatan baik atapun jahat. Sebab: kata penghubung ini mengawali alasan lain tentang mengapa orang Kristen harus menjalani hidup yang menyenangkan Kristus. Dalam Bahasa-bahasa lain kata penghubung ini dapat diterjamahkan menjadi: memang atau sesungguhnya, atau lagipula, atau bagaimanapun juga. Menghadap: artinya bukan “memandang ke arah”, melaikan tampil di hadapan. BIMK menerjemahkannya diajukan ke depan untuk memberikan gambaran suatu persidangan. Takta pengadilan Kristus: gambaran tentang takhta pengadilan di diambil dari kursi hakim di tempat dewan pengadilan kota di Kekaisaran Romawi. Paulus menggunakan gambaran ini untuk menyebutkan kegiatan Kristus menghakimi semua orang. Dalam Roma 14:10b istilah ini menunjuk kepada tahkta atau kursi mungkin perlu diungkapkan seperti: kita semua akan diadili di hadirat atau hadapan Kristus, atau Kristus akan duduk di takhta-Nya untuk mengadili kita semua. Dengan demikian seluruh bagian pertama di ayat ini dapat diterjemahkan seperti: sesunggunya kita semua harus menganggap Kristus untuk diadili oleh- Nya, atau memang, kita semua harus tampil di depan Kristus, dan Dia akan mengadili kita. Supaya setiaporang memperoleh apa yang patut diterimanya: terjemahan harfiah dari Bahasa Yunaninya ialah “supaya setiap orang menerima hal-hal, memalui tubuh sesuai dengan apa yang dia lakukan, baik ataupun jahat”. Kata-kata “melalui tubuh” (dalam hidupnya ini) berhubungan dengan hal-hal, sesuai dengan apa yang dilakukannya (apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya), dan bukan dengan kata-kata, setiap hal- hal yang mereka lakukan Ketika mareka berada di bumi ini, yaitu di dalam tubuh, sebagaimana terlihat dalam TB dan BIMK. Memperoleh: dalam beberapa Bahasa kata kerja ini tidak dapat digunakan dengan arti menerima hukuman maupun menerima penghargaan atau berkat. Jika demikian, istilah ini mungkin perlu diterjemahkan dengan dua kata yang berbeda dalam Bahasa sasaran (*): Allah akan menghukum dan Allah akan memberkati. Dengan demikian contoh terjemahan untuk bagian ini, misalnya: setiap orang akan dihukum atau justru diberkati sesuai dengan, atau Allah akan menghukum atau sebaliknya akan memberkati orang sesuai dengan… Baikataupun jahat: kata-kata ini mungkin berhubungan dengan kata-kata memperoleh (jadi memperoleh baik ataupun jahat), atau dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, atau dengan keduanya (seperti dalam TB). Masing-masing tafsiran sesuai dengan konteks (*) ini, dan sesuai dengan kata Bahasa Yunaninya. Satu terjemahan memulai kalimat baru di sini seperti: “Dia tahu apakah orang itu berbuat baik ataupun berbuat jahat”.
  • 21. Memang kita semua harus tampil di depan Yesus Kristus, dan Dia akan mengadili kita. Dia akan menghukum atau sebaliknya akan memberkati orang sesuai dengan perbuatannya di dunia ini. Dia tahu apakah orang itu berbuat baik ataupun berbuat jahat.14 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahan mengenai akhir zaman dalam surat Dogmatis (Galatia, Roma, 1 Korintus, 2 Korintus) semua mengarah kepada kedatangan Yesus Kristus yang ke dua kali yang datang ke dunia ini untuk menghakimi orang yang hidup dan mati, dan akhir zaman dalam surat Dogmatis menekankan kepada kita untuk hidup benar di hadapan Allah sehingga pada saat hari penghakiman kita memilik jaminan untuk masuk ke dalam kerajaan surga dan duduk bersama dengan Allah. Oleh sebab itu hidup kita harus dipenuhi oleh firman Tuhan dan melakukan firman Tuhan di dalam kehidupan kita agar kita dapat terangkat ke surga pada saat akhir zaman. 14 Roger L. Omanson, John Ellington, Op. Cit, hal. 109
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Daniel C. Arichea Jr., Eugene A. Nida, Surat Paulus Kepada Jemaat di Galatia, Jakarta: Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2011. Hal. 1 https://www.churchofjesuschrist.org/study/manual/new-testament-seminary-teacher- manual/introduction-to-the-epistle-of-paul-to-the-galatians?lang=ind Daniel C. Arichea Jr., Eugene A. Nida, Op. cit, hal. 160 Dave Hagelberg, Tafsiran Roma, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998. Hal 4 Dave Hagelberg, Op. Cit. Hal. 42 J. Wesley Brill, Surat Korintus, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2003.hal 15 J. Wesley Brill, Op. Cit. hal. 19 Paul Ellingworth, Howard Hatton, Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat Di Korintus, Jakarta: Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2010, Hal. 15 Paul Ellingworth, Howard Hatton, Op. Cit, Hal 99 Paul Ellingworth, Howard Hatton, Op. Cit, Hal. 449 http://myserviceaddre.blogspot.com/2017/06/bab-ii-latar-belakang-kitab-2- korintus.html https://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Paulus_yang_Kedua_kepada_Jemaat_di_Korintus #:~:text=jemaat%20di%20Korintus.- ,Waktu%20Penulisan,%2C%20atau%20tahun%2053%2D56. Roger L. Omanson, John Ellington, surat Paulus Yang Kedua Kepada Jemaat Di Korintus, Jakarta: Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2013, hal. 28 Roger L. Omanson, John Ellington, Op. Cit, hal. 109