SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KITAB SUCI
(KITAB YEREMIA, RATAPAN,
DAN BARUKH)
KITAB YEREMIA
A. Prolog
Kitab Yeremia ini berisi perkataan dan disebut menurut
nama nabi besar Yeremia yang hidup antara bagian terakhir abad
ke-7 (650 SM) dan bagian pertama abad ke-6 SM. Nama
"Yeremia" yang berasal dari bahasa Ibrani: Yirmeyahu yang
berarti Yahweh meningkatkan. Yeremia berasal dari sebuah
keluarga imam yang bekediaman didekat kota Yerusalem. Semasa
hidupnya nampaknya gagal dalam tugasnya sebagai nabi tetapi,
sesudah ia meninggal pribadi Yeremia dijunjung tinggi.
Lama sekali Yeremia bekerja sebagai nabi, dan selama
lebih dari 40 tahun ia selalu memperingatkan umat Tuhan tentang
bencana yang akan menimpa mereka karena mereka berdosa dan
menyembah berhala. Nubuatan itu menjadi kenyataan pada masa
Yeremia masih hidup: Nebukadnezar raja Babel merebut dan
menghancurkan Yerusalem serta Bait Allah yang ada di situ; raja
Yehuda bersama rakyatnya diangkut ke Babel. Yeremia juga
menubuatkan bahwa orang-orang itu akan kembali dari
pembuangan dan keadaan bangsa Israel pulih kembali.
Pelayanan Yaremia sebagai nabi diarahkan kepada
kerajaan selatan Yehuda, sepanjang 40 tahun terakhir dari
sejarahnya (626-586 SM). Ia masih hidup untuk menyaksikan
serbuan Babel ke Yehuda yang berakhir dengan kebinasaan
Yerusalem dan Bait Suci. Karena tugas Yeremia ialah bernubuat
kepada bangsa itu selama tahun-tahun akhir dari kemunduran san
kejatuhannya, dapatlah dimengerti bahwa, kitabnya penuh dengan
kesuraman dan firasat buruk.
Kitab Yeremia dapat dibagi dalam beberapa bagian seperti yang
berikut ini:
 Pesan dari Tuhan kepada bangsa Yehuda dan penguasa-
penguasanya pada masa
pemerintahan Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia.
 Petikan-petikan dari buku catatan Barukh juru tulis Yeremia,
termasuk berbagai nubuatan dan peristiwa penting dalam
kehidupan Yeremia.
 Pesan dari Tuhan tentang berbagai bangsa asing.
 Catatan pelengkap mengenai kisah jatuhnya Yerusalem dan
pembuangan ke Babel.
Yang paling indah dalam buku ini ialah
kata-kata Tuhan yang menunjuk kepada suatu
masa yang akan datang. Pada masa itu akan ada
suatu ikatan janji yang baru dengan Tuhan.
Umat Tuhan akan mentaati janji itu tanpa ada
guru yang mengingatkan mereka. Sebab janji itu
akan tertulis di dalam hati mereka (31:31-34).
Kitab Yeremia tidak disusun secara
kronologis, sehingga untuk dapat memahami
isinya dengan baik diperlukan pengetahuan akan
latar belakang masing-masing bagian. Menurut
S. Jonathan Murphy, kitab ini disusun sebagai
suatu antologi dengan beberapa tema utama,
sehingga tidak kronologis.
B. Isi Kitab Yeremia
 Bagian pertama bab 1:1-25:13 memuat ancaman-ancaman
terhadap negeri Yehuda dan Yerusalem.
 Bagian kedua bab 26-39 serta ayat 46-51 berisikan nubuat-
nubuat melawan bangsa-bangsa lain.
 Bagian ketiga terdiri dari bab 26-35 mengisikan sejumlah
kepingan yang bernada optimis, dikarang dalam prosa dan
kebanyakan barasal dari sebuah riwayat hidup Yeremia yang
mungkin ditulis oleh Barukh.
 Bab 30-31 isinya yaitu sebuah Kitab kecil sanjak mengenai
penghiburan.
 Bab 36-44 dikarang dalam prosa melanjutkan riwayat hidup
Yeremia dan memisahkan penderitaan nabi waktu Yerusalem
terkepung dan sesudahnya.
 Bagian terakhir ditutup dengan bab 45:1-5 berupa “tanda
tangan” Barukh.
Sejak awal nabi Yeremia memberitakan hukuman. Dan
keberdosaan Yehuda membuat hukuman itu tak terelakkan.
Perbuatan dosa yang khusus ditentang Yeremia ialah
penyembahan berhala. Di seluruh PL percabulan selalu menyertai
penyembahan berhala. Kebejatan moral tak terelakkan dibarengi
lenyapnya takut akan Allah dan hormat akan Taurat-Nya.
Percabulan dan kecurangan menjadi biasa bahkan di tengah-
tengah para imam dan nabi Daripada memberantas percabulan,
mereka sebaliknya membantu penyebarannya.
Dengan lantang dan pantang berkompromi, Yeremia
adalah pengkhotbah tentang penghukuman. Tapi amanatnya
tentang penghukuman selalu dibarengi pengharapan. Pembuangan
di Babel tidaklah selama-lamanya. Sebab Babel sendiri akan
diruntuhkan. Kata-kata pengharapan akan terlepasnya Yehuda
dari penghukuman terdapat sejak dari awal amanat Yeremia. Dan
karena keadaan makin memburuk, maka pengharapan Yeremia
makin mencolok benderang. Dan pengharapan inilah yang
melahirkan tindakan imannya yang luhur pada masa-masa
kegelapan.
Jadi Yeremia dapat memandang jauh ke depan
ke masa kembalinya Yehuda dari pembuangan dan
memulai kehidupan kembali di Palestina. Pada masa
depan yang ideal Samaria akan mendapat bagian,
segala sesuatu akan berlimpah-limpah, Yerusalem
akan menjadi kudus bagi YHVH, dan akan
berkumandang ungkapan ‘Tuhan keadilan kita.
Penduduknya akan kembali kepada YHVH dengan
pertobatan penuh penyesalan dan dengan segenap
hati. Allah akan mengampuni mereka, dan akan
menaruh takut kepadaNya dalam batin mereka, akan
menegakkan pemerintahan Raja Mesias atas mereka,
dan bangsa-bangsa kafir akan beroleh bagian dalam
berkat yang dikaruniakan kepada mereka.
C. Epilog
Ajaran Yeremia menunjukkan bahwa ajarannya
sering dibaca, direnungkan, dan ditafsirkan. Kitab
Yeremia sekali-sekali bukannya sebuah kitab yang
sekali jadi tersusun. Selain nubuat-nubuat yang
berupa sajak serta kisah-kisah berupa riwayat hidup
serta memuat juga wejangan-pwejangan yang
dikarang dalam prosa dan menyerupai kitab
Ulanganndan pernah disangkal bahwa wejangan itu
dikarang oleh penyusun-penyusun yang mengerjakan
kitab ulangan sesudah Israel kembali dari
pembuangan. Tapi wejangan itu serupa dengan tulisan
Yahudi dari abad ke-7 dan awal abad ke-6 SM
KITAB RATAPAN
A. Prolog
Judul kitab ini diambil dari judul tambahannya dalam
naskah PL terjemahan Yunani dan Latin - "Ratapan Yeremia." PL
Ibrani memasukkan kitab ini sebagai salah satu di antara lima
kitab gulungan atau “Megillot” (bersama Rut, Ester, Pengkhotbah
dan Kidung Agung) dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu bagian
Hagiographa ("Tulisan-tulisan Kudus"); masing-masing dari
kelima kitab ini secara tradisional dibacakan pada saat tertentu
dalam tahun liturgi Yahudi. Ratapan ini ditetapkan untuk dibaca
pada hari kesembilan dari bulan Ab (sekitar pertengahan Juli),
bilamana orang Yahudi memperingati penghancuran kota
Yerusalem. Versi Septuaginta menempatkan Ratapan langsung
setelah kitab Yeremia, tempatnya dalam kebanyakan Alkitab masa
kini. Sudah lama para pakar Yahudi dan Kristen menyetujui
bahwa Yeremia adalah penulis kitab ini.
Di antara berbagai bukti yang mendukung kesimpulan ini
terdapat yang berikut:
 Dari 2Taw 35:25 kita mengetahui bahwa Yeremia biasa
menggubah syair ratapan; apalagi, kitab nubuat Yeremia sering
kali menyebut bagaimana ia meratapi kebinasaan Yerusalem
yang akan datang. (lih. Yer 7:29; Yer 8:21; Yer 9:1,10,20).
 Gambaran yang hidup dalam kitab Ratapan tentang peristiwa
malapetaka itu memberikan kesan bahwa ini dikisahkan oleh
seorang saksi mata; Yeremia adalah satu-satunya penulis kitab
PL yang diketahui telah menyaksikan langsung musibah
Yerusalem pada tahun 586 SM.
 Terdapat beberapa persamaan tema dan gaya bahasa di antara
kitab Yeremia dengan kitab ini. Misalnya, kedua kitab ini
menghubungkan penderitaan Yehuda dan kebinasaan
Yerusalem karena dosa dan pemberontakan yang terus-menerus
terhadap Allah. Dalam kedua kitab ini Yeremia menyebut umat
Allah sebagai "anak dara" -Nya (Yer 14:17; Yer 18:13; Rat
1:15; Rat 2:13). Fakta-fakta ini, bersama dengan kesamaan di
antara kedua kitab ini dalam gaya penulisan syairnya,
menunjuk kepada penulis yang sama.
Ketandusan Yerusalem digambarkan demikian jelas
dan hidup dalam Ratapan sehingga menunjukkan bahwa
peristiwa itu baru saja dialami penulisnya. Yeremia sendiri
berusia 50-an ketika kota itu jatuh; dia mengalami
sepenuhnya traumanya dan dipaksa ke Mesir pada tahun
585 SM (lih Yer 41:1-44:30), di mana dia wafat (mungkin
sebagai orang syahid) dalam dasawarsa kemudian. Jadi,
kitab ini mungkin sekali ditulis segera setelah pembinasaan
Yerusalem (586-585 SM).
Ciri-ciri Khas:
Sekalipun di dalam Mazmur dan kitab para nabi ada
ratapan pribadi dan ratapan umum, hanya kitab ini di Alkitab
yang semata-mata terdiri atas syair-syair duka. Susunan
kesusastraan kitab ini sama sekali syair; dengan empat dari
kelima syair itu bersifat akrostik (lihat alinea terakhir bagian
"Survai"). Sesuai dengan susunan syair kitab ini, syair kelima
juga terdiri atas 22 ayat.
Sedangkan 2Raj 25:1-30 dan Yer 52:1-34
melukiskan peristiwa sejarah pembinasaan
Yerusalem, hanya kitab ini yang dengan hidup
menggambarkan emosi dan perasaan orang-orang
yang benar-benar mengalami musibah tersebut.
Pada inti kitab ini terdapat salah satu pernyataan
paling kuat tentang kesetiaan dan keselamatan
dari Allah di dalam Alkitab (Rat 3:21-26).
Walaupun kitab Ratapan dimulai dengan sebuah
ratapan (Rat 1:1-2), secara tepat kitab itu berakhir
dengan nada pertobatan dan harapan untuk
pemulihan (Rat 5:16-22).
B. ISI
Kitab Ratapan merupakan sebuah kidung ungkapan
kesedihan mendalam atas kematian dan penguburan. Yeremia
menulis kitab Ratapan untuk menyatakan keberdukaan atas
tragisnya kehancuran Yerusalem dan pembuangan penduduk
Yerusalem ke Babel. Ditulis sebagai puisi akrostik, kitab ini secara
grafik menjelaskan penghancuran Yerusalem. Yeremia menyisakan
pembacanya detail kecil saat ia mengingat tragedi mengerikan ini.
Hanya sedikit sekali ditemukan penghiburan di dalam
ratapan Yeremia, meskipun di dalam pasal 5 doa-doa permohonan
Yeremia meminta pemulihan kepada Allah yang bertahta di dalam
kekekalan, terlihat melampaui terpencilnya abu reruntuhan
Yerusalem yang hancur. Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak
habis-habisnya rahmatNya selalu baru tiap pagi; besar
kesetiaanMu! "Tuhan adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab
itu aku berharap kepada-Nya. Ratapan 3:22-24.
Beberapa hal di dalam kitab Ratapan :
Allah murka terhadap dosa (Ratapan 2)
Pengharapan pada kesetiaan Allah (ayat
yang terkenal : Ratapan 3:22-24)
Murka Allah telah dipuaskan (Ratapan 4)
Permohonan untuk pemulihan (Ratapan 5)
C. EPILOG
Kitab ini sekiranya karya seoprang pengarang
saja yang mengungkapkan dukacita atas kota
Yerusalem serta penduduknya dengan kata-kata yangf
memilukan hati. Walau demikian sajak-sajak yang
penuh kedukaan ini memancarkan suatu kepercayaan
pada Allah yang tidak tergoyahkan serta rasa sesal
hati yang mendalam, itulah yang menjadikan kitab
Ratapan berharga untuk segala zaman. Liturgy gereja
katolik memanfaatkan kitab Ratapan ini dalam pekan
suci yitu di masa renungan mengenai drama yang
pernah berlangsung di gunung Kalvari.
KITAB BARUKH
A. Prolog
Kitab Barukh termasuk kitab yang paling akhir ditulis.
Kitab ini ditulis sekitar abad terakhir sebelum Masehi dalam suatu
jemaat Yahudi yang berada di luar Palestina. Kitab Barukh juga
termasuk kitab-kitab Deuterokanonika yang tidak tercantum
dalam kitab Ibrani. Alkitab Yunani ( LXX) menempatkan kitab ini
antra kitab Yeremia dan Ratapan. Dalam Vulgata kitab Barukh
menyusul kitab Ratapan.
Ada beberapa bagian dari kitab ini ditulis dengan gaya
Yeremia yang kemudian dianggap hasil karya Barukh, sekretaris
nabi (bdk. Yer 36). Di Qumran ditemikan sebuah kepingan suatu
naskah Yunani surat Yeremia. Menurut ilmu Paleografi kepingan
itu berasal sekitar tahun 100 SM.
B. ISI
 Bab 1:1-14 dikarang oleh Barukh sebagai jurutulis nabi
Yeremia, di Babel sesudah orang-orang Yahudi diangkat dari
pembuangan.
 Bab 1:15-3:8 sebuah doa pengakuan dosa dan harapan.
 Bab 3:9-4:4 pengarang menyamakan hikmat dengan hukum
taurat dan syair indah mengenai kebijaksanaan.
 Bab 4:5-5:9 sebuah nubuat.
 Bagian terakhir ini Yerusalem dipribadikan dan berkata-kata
pada kaum buangan, sedangkan nabi member hati dengan
mengingatkan zaman Mesias.
 Kata pendahuluan Kitab Barukh aslinya ditulis langsung dalam
bahasa Yunani.
 Doa yang tercantum di dalam bab 1:15-3:8, yang
mengembangkan doa yang terdapat dalam Dan 9:4-19.
 Sebuah "surat dari Yeremia" yang menentang setiap pemujaan
berhala (Bab 6).
C. EPILOG
Nilai utama kumpulan tulisan-tulisan yang
dihubungkan dengan Barukh itu ialah: ia
memperkenalkan kepada kita dikehidupan jemaat Yahudi
di perantauan. Kita mendapat tahu bahwa hidup
keagamaan jemaat itu dipupuk oleh hubungan erat dengan
kota Yerusalem, oleh doa, rasa hormat keagamaan
terhadap hokum Taurat, semangat balas dendam kepada
musuh dan impian tentang zaman Mesias kelak. Bersama
dengan kitab Ratapan tulisan itu memberikan kesaksian,
bahwa diri Yeremia telah dikenang. Sebab kitab Ratapan
dan kitab Barukh dihubungkan dengan Yeremia dan
nuridnya, Barukh. Diri Barukh masih lama dikenang juga.
Sebab dalam abad ke-2 M ada dua apokalips yang
dikatakan karangan Barukh, yang satu berbahasa Yunani
dan yang lain berbahasa Siria (ada beberapa kepingan
sebuah terjemahan Yunani).
Kitab suci ppt f

More Related Content

What's hot

Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Daniel Saroengoe
 
Materi Pembinaan Homiletika
Materi Pembinaan HomiletikaMateri Pembinaan Homiletika
Materi Pembinaan HomiletikaGerry Atje
 
Ppt kelompok 3 teologi perjanjian baru
Ppt kelompok 3 teologi perjanjian baruPpt kelompok 3 teologi perjanjian baru
Ppt kelompok 3 teologi perjanjian baruYakub Unsula
 
Materi ke 1 sejarah katekisasi dalam pak (kort)
Materi ke 1   sejarah katekisasi dalam pak (kort)Materi ke 1   sejarah katekisasi dalam pak (kort)
Materi ke 1 sejarah katekisasi dalam pak (kort)MelvynCK
 
Bedah Kitab 1 Yohanes
Bedah Kitab 1 YohanesBedah Kitab 1 Yohanes
Bedah Kitab 1 YohanesSABDA
 
Katekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikKatekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikAa Renovit
 
Homiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxHomiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxChrisRevy
 
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)SABDA
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10Adam Hiola
 
B I B S T U D Lesson 16 Old Testament Prophets
B I B S T U D  Lesson 16  Old  Testament  ProphetsB I B S T U D  Lesson 16  Old  Testament  Prophets
B I B S T U D Lesson 16 Old Testament ProphetsDennis Maturan
 
Cara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifCara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifSAROFAMATI DUHA
 
Seminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungSeminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungalbertus purnomo
 
Bible Knowledge: Panorama Alkitab
Bible Knowledge: Panorama AlkitabBible Knowledge: Panorama Alkitab
Bible Knowledge: Panorama AlkitabSABDA
 

What's hot (20)

Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
 
Materi Pembinaan Homiletika
Materi Pembinaan HomiletikaMateri Pembinaan Homiletika
Materi Pembinaan Homiletika
 
Gospel of matthew
Gospel of matthewGospel of matthew
Gospel of matthew
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
Ppt kelompok 3 teologi perjanjian baru
Ppt kelompok 3 teologi perjanjian baruPpt kelompok 3 teologi perjanjian baru
Ppt kelompok 3 teologi perjanjian baru
 
Materi ke 1 sejarah katekisasi dalam pak (kort)
Materi ke 1   sejarah katekisasi dalam pak (kort)Materi ke 1   sejarah katekisasi dalam pak (kort)
Materi ke 1 sejarah katekisasi dalam pak (kort)
 
Bedah Kitab 1 Yohanes
Bedah Kitab 1 YohanesBedah Kitab 1 Yohanes
Bedah Kitab 1 Yohanes
 
Katekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikKatekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja Katolik
 
Homiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxHomiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptx
 
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
 
Pewahyuan kristiani
Pewahyuan kristianiPewahyuan kristiani
Pewahyuan kristiani
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 10
 
Khotbah Hari Ayah
Khotbah Hari Ayah Khotbah Hari Ayah
Khotbah Hari Ayah
 
1 raja raja ppt
1 raja raja ppt1 raja raja ppt
1 raja raja ppt
 
B I B S T U D Lesson 16 Old Testament Prophets
B I B S T U D  Lesson 16  Old  Testament  ProphetsB I B S T U D  Lesson 16  Old  Testament  Prophets
B I B S T U D Lesson 16 Old Testament Prophets
 
Cara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifCara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektif
 
Apocalipse
ApocalipseApocalipse
Apocalipse
 
Seminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungSeminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandung
 
Bible Knowledge: Panorama Alkitab
Bible Knowledge: Panorama AlkitabBible Knowledge: Panorama Alkitab
Bible Knowledge: Panorama Alkitab
 
The Gospel of Matthew
The Gospel of MatthewThe Gospel of Matthew
The Gospel of Matthew
 

Similar to Kitab suci ppt f

Tugas kelompok (ALKITAB)
Tugas kelompok (ALKITAB)Tugas kelompok (ALKITAB)
Tugas kelompok (ALKITAB)Elsy Dian
 
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pptx
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pptxSesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pptx
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pptxalbertus purnomo
 
Sesi 3 Pengajaran Taurat KPKS kitab kejadian 2
Sesi 3 Pengajaran Taurat KPKS  kitab kejadian 2Sesi 3 Pengajaran Taurat KPKS  kitab kejadian 2
Sesi 3 Pengajaran Taurat KPKS kitab kejadian 2albertus purnomo
 
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pdf
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pdfSesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pdf
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pdfalbertus purnomo
 
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsIntisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsNada Ridhoi Silitonga
 
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)onchy
 
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pptx
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pptxSesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pptx
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pptxalbertus purnomo
 
Sesi 3 kisah sejarah deuteronomistik dan kronistis. sesi 2 pptx
Sesi 3 kisah sejarah deuteronomistik dan kronistis. sesi 2 pptxSesi 3 kisah sejarah deuteronomistik dan kronistis. sesi 2 pptx
Sesi 3 kisah sejarah deuteronomistik dan kronistis. sesi 2 pptxAlbertusPur
 
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pdf
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pdfSesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pdf
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pdfalbertus purnomo
 

Similar to Kitab suci ppt f (20)

Membahas debat yang mengungkap kebenaran kepada orang kriste
Membahas debat yang mengungkap kebenaran kepada orang kristeMembahas debat yang mengungkap kebenaran kepada orang kriste
Membahas debat yang mengungkap kebenaran kepada orang kriste
 
Membahas debat-yang-mengungkap-kebenaran-kepada-orang-kriste
Membahas debat-yang-mengungkap-kebenaran-kepada-orang-kristeMembahas debat-yang-mengungkap-kebenaran-kepada-orang-kriste
Membahas debat-yang-mengungkap-kebenaran-kepada-orang-kriste
 
Debat agung-mengungkap-kebenaran-kristiani bhs Indonesia www.Muhammad.com
Debat agung-mengungkap-kebenaran-kristiani bhs Indonesia www.Muhammad.comDebat agung-mengungkap-kebenaran-kristiani bhs Indonesia www.Muhammad.com
Debat agung-mengungkap-kebenaran-kristiani bhs Indonesia www.Muhammad.com
 
Debat agung mengungkap kebenaran kristiani
Debat agung mengungkap kebenaran kristianiDebat agung mengungkap kebenaran kristiani
Debat agung mengungkap kebenaran kristiani
 
Debat agung-mengungkap-kebenaran-kristiani
Debat agung-mengungkap-kebenaran-kristianiDebat agung-mengungkap-kebenaran-kristiani
Debat agung-mengungkap-kebenaran-kristiani
 
Ringk alkitab kej (1)
Ringk alkitab kej (1)Ringk alkitab kej (1)
Ringk alkitab kej (1)
 
Tugas kelompok (ALKITAB)
Tugas kelompok (ALKITAB)Tugas kelompok (ALKITAB)
Tugas kelompok (ALKITAB)
 
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pptx
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pptxSesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pptx
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pptx
 
Ringk alk bil (4)
Ringk alk bil (4)Ringk alk bil (4)
Ringk alk bil (4)
 
Sesi 3 Pengajaran Taurat KPKS kitab kejadian 2
Sesi 3 Pengajaran Taurat KPKS  kitab kejadian 2Sesi 3 Pengajaran Taurat KPKS  kitab kejadian 2
Sesi 3 Pengajaran Taurat KPKS kitab kejadian 2
 
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pdf
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pdfSesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pdf
Sesi 5. Kitab Hakim-Hakim dan teori konfederasi suku-suku Israel.pdf
 
musa
musamusa
musa
 
Ringk alk yos (6)
Ringk alk yos (6)Ringk alk yos (6)
Ringk alk yos (6)
 
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsIntisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
 
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
Ringkasan Perjanjian Baru (Buku Williy Marxen)
 
Kitab
KitabKitab
Kitab
 
KITAB ULANGAN.pptx
KITAB ULANGAN.pptxKITAB ULANGAN.pptx
KITAB ULANGAN.pptx
 
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pptx
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pptxSesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pptx
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pptx
 
Sesi 3 kisah sejarah deuteronomistik dan kronistis. sesi 2 pptx
Sesi 3 kisah sejarah deuteronomistik dan kronistis. sesi 2 pptxSesi 3 kisah sejarah deuteronomistik dan kronistis. sesi 2 pptx
Sesi 3 kisah sejarah deuteronomistik dan kronistis. sesi 2 pptx
 
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pdf
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pdfSesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pdf
Sesi 2. Kitab Sejarah Deuteronomistis (KSDtr).pdf
 

Kitab suci ppt f

  • 1. KITAB SUCI (KITAB YEREMIA, RATAPAN, DAN BARUKH)
  • 2. KITAB YEREMIA A. Prolog Kitab Yeremia ini berisi perkataan dan disebut menurut nama nabi besar Yeremia yang hidup antara bagian terakhir abad ke-7 (650 SM) dan bagian pertama abad ke-6 SM. Nama "Yeremia" yang berasal dari bahasa Ibrani: Yirmeyahu yang berarti Yahweh meningkatkan. Yeremia berasal dari sebuah keluarga imam yang bekediaman didekat kota Yerusalem. Semasa hidupnya nampaknya gagal dalam tugasnya sebagai nabi tetapi, sesudah ia meninggal pribadi Yeremia dijunjung tinggi. Lama sekali Yeremia bekerja sebagai nabi, dan selama lebih dari 40 tahun ia selalu memperingatkan umat Tuhan tentang bencana yang akan menimpa mereka karena mereka berdosa dan menyembah berhala. Nubuatan itu menjadi kenyataan pada masa Yeremia masih hidup: Nebukadnezar raja Babel merebut dan menghancurkan Yerusalem serta Bait Allah yang ada di situ; raja Yehuda bersama rakyatnya diangkut ke Babel. Yeremia juga menubuatkan bahwa orang-orang itu akan kembali dari pembuangan dan keadaan bangsa Israel pulih kembali.
  • 3. Pelayanan Yaremia sebagai nabi diarahkan kepada kerajaan selatan Yehuda, sepanjang 40 tahun terakhir dari sejarahnya (626-586 SM). Ia masih hidup untuk menyaksikan serbuan Babel ke Yehuda yang berakhir dengan kebinasaan Yerusalem dan Bait Suci. Karena tugas Yeremia ialah bernubuat kepada bangsa itu selama tahun-tahun akhir dari kemunduran san kejatuhannya, dapatlah dimengerti bahwa, kitabnya penuh dengan kesuraman dan firasat buruk. Kitab Yeremia dapat dibagi dalam beberapa bagian seperti yang berikut ini:  Pesan dari Tuhan kepada bangsa Yehuda dan penguasa- penguasanya pada masa pemerintahan Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia.  Petikan-petikan dari buku catatan Barukh juru tulis Yeremia, termasuk berbagai nubuatan dan peristiwa penting dalam kehidupan Yeremia.  Pesan dari Tuhan tentang berbagai bangsa asing.  Catatan pelengkap mengenai kisah jatuhnya Yerusalem dan pembuangan ke Babel.
  • 4. Yang paling indah dalam buku ini ialah kata-kata Tuhan yang menunjuk kepada suatu masa yang akan datang. Pada masa itu akan ada suatu ikatan janji yang baru dengan Tuhan. Umat Tuhan akan mentaati janji itu tanpa ada guru yang mengingatkan mereka. Sebab janji itu akan tertulis di dalam hati mereka (31:31-34). Kitab Yeremia tidak disusun secara kronologis, sehingga untuk dapat memahami isinya dengan baik diperlukan pengetahuan akan latar belakang masing-masing bagian. Menurut S. Jonathan Murphy, kitab ini disusun sebagai suatu antologi dengan beberapa tema utama, sehingga tidak kronologis.
  • 5. B. Isi Kitab Yeremia  Bagian pertama bab 1:1-25:13 memuat ancaman-ancaman terhadap negeri Yehuda dan Yerusalem.  Bagian kedua bab 26-39 serta ayat 46-51 berisikan nubuat- nubuat melawan bangsa-bangsa lain.  Bagian ketiga terdiri dari bab 26-35 mengisikan sejumlah kepingan yang bernada optimis, dikarang dalam prosa dan kebanyakan barasal dari sebuah riwayat hidup Yeremia yang mungkin ditulis oleh Barukh.  Bab 30-31 isinya yaitu sebuah Kitab kecil sanjak mengenai penghiburan.  Bab 36-44 dikarang dalam prosa melanjutkan riwayat hidup Yeremia dan memisahkan penderitaan nabi waktu Yerusalem terkepung dan sesudahnya.  Bagian terakhir ditutup dengan bab 45:1-5 berupa “tanda tangan” Barukh.
  • 6. Sejak awal nabi Yeremia memberitakan hukuman. Dan keberdosaan Yehuda membuat hukuman itu tak terelakkan. Perbuatan dosa yang khusus ditentang Yeremia ialah penyembahan berhala. Di seluruh PL percabulan selalu menyertai penyembahan berhala. Kebejatan moral tak terelakkan dibarengi lenyapnya takut akan Allah dan hormat akan Taurat-Nya. Percabulan dan kecurangan menjadi biasa bahkan di tengah- tengah para imam dan nabi Daripada memberantas percabulan, mereka sebaliknya membantu penyebarannya. Dengan lantang dan pantang berkompromi, Yeremia adalah pengkhotbah tentang penghukuman. Tapi amanatnya tentang penghukuman selalu dibarengi pengharapan. Pembuangan di Babel tidaklah selama-lamanya. Sebab Babel sendiri akan diruntuhkan. Kata-kata pengharapan akan terlepasnya Yehuda dari penghukuman terdapat sejak dari awal amanat Yeremia. Dan karena keadaan makin memburuk, maka pengharapan Yeremia makin mencolok benderang. Dan pengharapan inilah yang melahirkan tindakan imannya yang luhur pada masa-masa kegelapan.
  • 7. Jadi Yeremia dapat memandang jauh ke depan ke masa kembalinya Yehuda dari pembuangan dan memulai kehidupan kembali di Palestina. Pada masa depan yang ideal Samaria akan mendapat bagian, segala sesuatu akan berlimpah-limpah, Yerusalem akan menjadi kudus bagi YHVH, dan akan berkumandang ungkapan ‘Tuhan keadilan kita. Penduduknya akan kembali kepada YHVH dengan pertobatan penuh penyesalan dan dengan segenap hati. Allah akan mengampuni mereka, dan akan menaruh takut kepadaNya dalam batin mereka, akan menegakkan pemerintahan Raja Mesias atas mereka, dan bangsa-bangsa kafir akan beroleh bagian dalam berkat yang dikaruniakan kepada mereka.
  • 8. C. Epilog Ajaran Yeremia menunjukkan bahwa ajarannya sering dibaca, direnungkan, dan ditafsirkan. Kitab Yeremia sekali-sekali bukannya sebuah kitab yang sekali jadi tersusun. Selain nubuat-nubuat yang berupa sajak serta kisah-kisah berupa riwayat hidup serta memuat juga wejangan-pwejangan yang dikarang dalam prosa dan menyerupai kitab Ulanganndan pernah disangkal bahwa wejangan itu dikarang oleh penyusun-penyusun yang mengerjakan kitab ulangan sesudah Israel kembali dari pembuangan. Tapi wejangan itu serupa dengan tulisan Yahudi dari abad ke-7 dan awal abad ke-6 SM
  • 9. KITAB RATAPAN A. Prolog Judul kitab ini diambil dari judul tambahannya dalam naskah PL terjemahan Yunani dan Latin - "Ratapan Yeremia." PL Ibrani memasukkan kitab ini sebagai salah satu di antara lima kitab gulungan atau “Megillot” (bersama Rut, Ester, Pengkhotbah dan Kidung Agung) dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu bagian Hagiographa ("Tulisan-tulisan Kudus"); masing-masing dari kelima kitab ini secara tradisional dibacakan pada saat tertentu dalam tahun liturgi Yahudi. Ratapan ini ditetapkan untuk dibaca pada hari kesembilan dari bulan Ab (sekitar pertengahan Juli), bilamana orang Yahudi memperingati penghancuran kota Yerusalem. Versi Septuaginta menempatkan Ratapan langsung setelah kitab Yeremia, tempatnya dalam kebanyakan Alkitab masa kini. Sudah lama para pakar Yahudi dan Kristen menyetujui bahwa Yeremia adalah penulis kitab ini.
  • 10. Di antara berbagai bukti yang mendukung kesimpulan ini terdapat yang berikut:  Dari 2Taw 35:25 kita mengetahui bahwa Yeremia biasa menggubah syair ratapan; apalagi, kitab nubuat Yeremia sering kali menyebut bagaimana ia meratapi kebinasaan Yerusalem yang akan datang. (lih. Yer 7:29; Yer 8:21; Yer 9:1,10,20).  Gambaran yang hidup dalam kitab Ratapan tentang peristiwa malapetaka itu memberikan kesan bahwa ini dikisahkan oleh seorang saksi mata; Yeremia adalah satu-satunya penulis kitab PL yang diketahui telah menyaksikan langsung musibah Yerusalem pada tahun 586 SM.  Terdapat beberapa persamaan tema dan gaya bahasa di antara kitab Yeremia dengan kitab ini. Misalnya, kedua kitab ini menghubungkan penderitaan Yehuda dan kebinasaan Yerusalem karena dosa dan pemberontakan yang terus-menerus terhadap Allah. Dalam kedua kitab ini Yeremia menyebut umat Allah sebagai "anak dara" -Nya (Yer 14:17; Yer 18:13; Rat 1:15; Rat 2:13). Fakta-fakta ini, bersama dengan kesamaan di antara kedua kitab ini dalam gaya penulisan syairnya, menunjuk kepada penulis yang sama.
  • 11. Ketandusan Yerusalem digambarkan demikian jelas dan hidup dalam Ratapan sehingga menunjukkan bahwa peristiwa itu baru saja dialami penulisnya. Yeremia sendiri berusia 50-an ketika kota itu jatuh; dia mengalami sepenuhnya traumanya dan dipaksa ke Mesir pada tahun 585 SM (lih Yer 41:1-44:30), di mana dia wafat (mungkin sebagai orang syahid) dalam dasawarsa kemudian. Jadi, kitab ini mungkin sekali ditulis segera setelah pembinasaan Yerusalem (586-585 SM). Ciri-ciri Khas: Sekalipun di dalam Mazmur dan kitab para nabi ada ratapan pribadi dan ratapan umum, hanya kitab ini di Alkitab yang semata-mata terdiri atas syair-syair duka. Susunan kesusastraan kitab ini sama sekali syair; dengan empat dari kelima syair itu bersifat akrostik (lihat alinea terakhir bagian "Survai"). Sesuai dengan susunan syair kitab ini, syair kelima juga terdiri atas 22 ayat.
  • 12. Sedangkan 2Raj 25:1-30 dan Yer 52:1-34 melukiskan peristiwa sejarah pembinasaan Yerusalem, hanya kitab ini yang dengan hidup menggambarkan emosi dan perasaan orang-orang yang benar-benar mengalami musibah tersebut. Pada inti kitab ini terdapat salah satu pernyataan paling kuat tentang kesetiaan dan keselamatan dari Allah di dalam Alkitab (Rat 3:21-26). Walaupun kitab Ratapan dimulai dengan sebuah ratapan (Rat 1:1-2), secara tepat kitab itu berakhir dengan nada pertobatan dan harapan untuk pemulihan (Rat 5:16-22).
  • 13. B. ISI Kitab Ratapan merupakan sebuah kidung ungkapan kesedihan mendalam atas kematian dan penguburan. Yeremia menulis kitab Ratapan untuk menyatakan keberdukaan atas tragisnya kehancuran Yerusalem dan pembuangan penduduk Yerusalem ke Babel. Ditulis sebagai puisi akrostik, kitab ini secara grafik menjelaskan penghancuran Yerusalem. Yeremia menyisakan pembacanya detail kecil saat ia mengingat tragedi mengerikan ini. Hanya sedikit sekali ditemukan penghiburan di dalam ratapan Yeremia, meskipun di dalam pasal 5 doa-doa permohonan Yeremia meminta pemulihan kepada Allah yang bertahta di dalam kekekalan, terlihat melampaui terpencilnya abu reruntuhan Yerusalem yang hancur. Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanMu! "Tuhan adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. Ratapan 3:22-24.
  • 14. Beberapa hal di dalam kitab Ratapan : Allah murka terhadap dosa (Ratapan 2) Pengharapan pada kesetiaan Allah (ayat yang terkenal : Ratapan 3:22-24) Murka Allah telah dipuaskan (Ratapan 4) Permohonan untuk pemulihan (Ratapan 5)
  • 15. C. EPILOG Kitab ini sekiranya karya seoprang pengarang saja yang mengungkapkan dukacita atas kota Yerusalem serta penduduknya dengan kata-kata yangf memilukan hati. Walau demikian sajak-sajak yang penuh kedukaan ini memancarkan suatu kepercayaan pada Allah yang tidak tergoyahkan serta rasa sesal hati yang mendalam, itulah yang menjadikan kitab Ratapan berharga untuk segala zaman. Liturgy gereja katolik memanfaatkan kitab Ratapan ini dalam pekan suci yitu di masa renungan mengenai drama yang pernah berlangsung di gunung Kalvari.
  • 16. KITAB BARUKH A. Prolog Kitab Barukh termasuk kitab yang paling akhir ditulis. Kitab ini ditulis sekitar abad terakhir sebelum Masehi dalam suatu jemaat Yahudi yang berada di luar Palestina. Kitab Barukh juga termasuk kitab-kitab Deuterokanonika yang tidak tercantum dalam kitab Ibrani. Alkitab Yunani ( LXX) menempatkan kitab ini antra kitab Yeremia dan Ratapan. Dalam Vulgata kitab Barukh menyusul kitab Ratapan. Ada beberapa bagian dari kitab ini ditulis dengan gaya Yeremia yang kemudian dianggap hasil karya Barukh, sekretaris nabi (bdk. Yer 36). Di Qumran ditemikan sebuah kepingan suatu naskah Yunani surat Yeremia. Menurut ilmu Paleografi kepingan itu berasal sekitar tahun 100 SM.
  • 17. B. ISI  Bab 1:1-14 dikarang oleh Barukh sebagai jurutulis nabi Yeremia, di Babel sesudah orang-orang Yahudi diangkat dari pembuangan.  Bab 1:15-3:8 sebuah doa pengakuan dosa dan harapan.  Bab 3:9-4:4 pengarang menyamakan hikmat dengan hukum taurat dan syair indah mengenai kebijaksanaan.  Bab 4:5-5:9 sebuah nubuat.  Bagian terakhir ini Yerusalem dipribadikan dan berkata-kata pada kaum buangan, sedangkan nabi member hati dengan mengingatkan zaman Mesias.  Kata pendahuluan Kitab Barukh aslinya ditulis langsung dalam bahasa Yunani.  Doa yang tercantum di dalam bab 1:15-3:8, yang mengembangkan doa yang terdapat dalam Dan 9:4-19.  Sebuah "surat dari Yeremia" yang menentang setiap pemujaan berhala (Bab 6).
  • 18. C. EPILOG Nilai utama kumpulan tulisan-tulisan yang dihubungkan dengan Barukh itu ialah: ia memperkenalkan kepada kita dikehidupan jemaat Yahudi di perantauan. Kita mendapat tahu bahwa hidup keagamaan jemaat itu dipupuk oleh hubungan erat dengan kota Yerusalem, oleh doa, rasa hormat keagamaan terhadap hokum Taurat, semangat balas dendam kepada musuh dan impian tentang zaman Mesias kelak. Bersama dengan kitab Ratapan tulisan itu memberikan kesaksian, bahwa diri Yeremia telah dikenang. Sebab kitab Ratapan dan kitab Barukh dihubungkan dengan Yeremia dan nuridnya, Barukh. Diri Barukh masih lama dikenang juga. Sebab dalam abad ke-2 M ada dua apokalips yang dikatakan karangan Barukh, yang satu berbahasa Yunani dan yang lain berbahasa Siria (ada beberapa kepingan sebuah terjemahan Yunani).

Editor's Notes

  1. NO COMENT!!!!