1. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata ‘agama’ berarti suatu
sistem, prinsip kepercayaan terhadap Tuhan dengan ajaran
kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan itu.
Kata ‘agama’ dapat juga didefinisikan sebagai perangkat nilai-
nilai atau norma-norma ajaran moral spiritual kerohanian yang
mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
2. AGAMA BUDHA
• Dalam Buddha Dhamma, kata “Agama” lebih dikenal dengan
sebutan Sasana atau Dhamma, yang secara harfiah, berarti
kebenaran atau kesunyataan. Agama Buddha sering disebut
Buddha Dhamma atau Buddha Sasana, yaitu ajaran yang
mengantarkan seseorang yang melaksanakannya agar dapat
hidup bahagia di dunia ini maupun didunia berikutnya sampai
akhirnya tercapainya tujuan akhir umat Buddha yaitu
Nibbana.
Buddha Dhamma merupakan suatu sistem perenungan yang
dalam dan pengembangan batin dengan peraturan pelatihan
yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari .
Buddha Dhamma memberikan kepada para penganutnya
suatu pandangan tentang Hukum Abadi, yaitu hukum-hukum
alam semesta sebagai kekuatan yang menguasai
3. Sejarah
perkembanganAgama Budha
• Agama Buddha lahir di negara India, lebih tepatnya lagi di wilayah Nepal sekarang,
sebagai reaksi terhadap agama Brahmanisme. Sejarah agama Buddha mulai dari
abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya Siddharta Gautama. Dengan ini, ini
adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia. Agama Buddha
berkembang dengan unsur kebudayaan India, ditambah dengan unsur-unsur
kebudayaan Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara. Dalam
proses perkembangannya, agama ini praktis telah menyentuh hampir seluruh
benua Asia dan telah menjadi agama mayoritas di beberapa negara Asia seperti
Thailand, Singapura, Kamboja, Myanmar, Taiwan, dsb. Pencetusnya ialah
Siddhartha Gautama yang dikenal sebagai Gautama Buddha oleh pengikut-
pengikutnya. Ajaran Buddha sampai ke negara Tiongkok pada tahun 399 Masehi,
dibawa oleh seorang bhiksu bernama Fa Hsien. Masyarakat Tiongkok mendapat
pengaruhnya dari Tibet disesuaikan dengan tuntutan dan nilai lokal.
• Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena
dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya
kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta
Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib
para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum metafisika dan psikologi).
4. PERKEMBANGAN AGAMA BUDHA DI
INDONESIA
• Pada akhir abad ke-5, seorang biksu Buddha dari India mendarat di sebuah
kerajaan di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Tengah sekarang. Pada akhir abad
ke-7, I Tsing, seorang peziarah Buddha dari Tiongkok, berkunjung ke Pulau
Sumatera (kala itu disebut Swarnabhumi), yang kala itu merupakan bagian
dari kerajaan Sriwijaya. Ia menemukan bahwa Buddhisme diterima secara
luas oleh rakyat, dan ibukota Sriwijaya (sekarang Palembang), merupakan
pusat penting untuk pembelajaran Buddhisme (kala itu Buddha
Vajrayana)Guru besar yang mengajar disana Dharmapala dan sakyakirti. I
Tsing belajar di Sriwijaya selama beberapa waktu sebelum melanjutkan
perjalanannya ke India.
• Pada pertengahan abad ke-8, Jawa Tengah berada di bawah kekuasaan
raja-raja Dinasti Syailendra yang merupakan penganut Buddhisme. Mereka
membangun berbagai monumen Buddha di Jawa, yang paling terkenal
yaitu Candi Borobudur. Monumen ini selesai di bagian awal abad ke-9.
• Di pertengahan abad ke-9, Sriwijaya berada di puncak kejayaan dalam
kekayaan dan kekuasaan. Pada saat itu, kerajaan Sriwijaya telah
menguasai Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Semenanjung Malaya.
5. PEMBAWA AGAMA BUDHA
• Pencetusnya ialah Buddha Gautama, oleh pengikut-
pengikutnya disebut Sang Buddha, Sang
Tathagata,Bhagava, sakyamuni. Ajaran Buddha sampai
ke negara Tiongkok pada tahun 399 Masehi, dibawa
oleh seorang bhiksu bernama Fa Hsien. Masyarakat
Tiongkok mendapat pengaruhnya dari Tibet
disesuaikan dengan tuntutan dan nilai lokal.
• Pada pertengahan abad ke-8, Jawa Tengah berada di
bawah kekuasaan raja-raja Dinasti Syailendra yang
merupakan penganut Buddhisme. Mereka membangun
berbagai monumen Buddha di Jawa, yang paling
terkenal yaitu Candi Borobudur.
6. Keyakinan dan Ketuhanan
Keyakinan dalam Agama Buddha disebut Saddha yang terdiri
dari:
• Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa
• Keyakinan terhadap Sang Tiratana
• Keyakinan adanya para Bodhisatva,Arahat dan para Buddha
• Keyakinan terhadap adanya Hukum Kesunyataan
• Keyakinan terhadap Kitab Suci Tripitaka
7. - Ketuhanan
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam agama
Buddha kita dapatkan dari sabda-sabda Sang Buddha,
seperti yang dituliskan dalam Kitab Udana :
"Para bhikkhu, ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma,
Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Para bhikkhu, bila tak ada
Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta,
Yang Mutlak, maka tak ada kemungkinan untuk bebas dari
kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari
sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang
Tidak Dilahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Yang
Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari
kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari
sebab yang lalu". (Udâna, VIII : 3)
9. Dhammaniyama:
• Kamma niyama : hukum sebab dan akibat
• Bija niyama : hukum benih
• Utu niyama: hukum yang mengatur tentang
fenomena angin dan hujan menurut musim
• Citta niyama : hukum pikiran yaitu proses-
proses kesadaran
• Dhamma niyama: hukum alam yaitu
fenomena alam yang terjadi pada saat
kedatangan bodhisatva pada kelahirannya