SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
HARTIAH HAROEN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
Sistem saraf
CNS terdiri dari otak dan
medula spinalis
PNS terdiri dari saraf cranial
yang berasal dari otak, dan
saraf spinal dr medula
spinalis
Fungsi utama dari sistem saraf
1. Input sensori
 Reseptor sensori memonitor beberapa stimulus internal dan
eksternal : sentuhan, suhu, rasa, penciuman, suara, tekanan
darah, pH darah dan cairan tubuh dan posisi tubuh
2. Integrasi
 Otak dan medula spinalis merupakan organ utama untuk
memproses input sensori yang masuk, dan menginisiasi
respon. Input dapat langsung menghasilkan respon atau
diingat (memori) atau diabaikan
3. Homeostasis
 Sebanyak triliuan sel di dalam tubuh manusia tdk berfungsi
secara sendiri sendiri akan tetapi harus bekerja bersama sama
untuk mempertahankan homeostatis
3. Aktifitas Mental
 Otak merupakan pusat aktifitas mental, mencakup kesadaran,
berfikir, memori dan emosi
3. Mengontrol fungsi otot dan kelenjar
 Otot skelet normalnya berkontraksi apabila dirangsang oleh
sistem saraf dan sistem saraf mengontrol gerakan utama
tubuh melalui kontrol otot skelet. Sistem saraf juga
mengontrol sekresi kelenjar endokrin
Pembagian sistem saraf
SISTEM SARAF
SISTEM SARAF PUSAT SISTEM SARAF PERIFER
Otak Medula
spinalis Area sensoris Are Motorik
hemisfer Batak otak
Somatic Special Somatic A N S
Lob frontalis
lob, Parietalis
lob, Occipitalis
lob Temporalis
Thalamus,
Hypothalamus,
Pons, Medulla
oblongata
Smell,
Taste,
Hearing,
Equilibrium
Vision
Sympathetic,
Parasympathetic,
Enteric nervous
system
Touch,
Pressure,
Pain,
Temperature
Voluntary
Movement
of Skeletal
Muscles
Somatosensoric
Somatomotoric
Autonomic Nervous System
Neuron
Gambaran struktur sel otak
atau neuron meliputi sebuah
badan sel, dendrit dan akson
PENGORGANISASIAN SISTEM SARAF
1. Sistem saraf dapat diklasifikasikan menjadi area putih
dan abu abu
• Area putih terdiri dari akson yang memiliki myelin dan
berfungsi untuk menjalarkan potensial aksi
• Area abu abu terdiri dari badan sel atau akson yang tdk
memiliki myelin dan berfungsi sebagai tempat untuk integrasi
2. Area putih membentuk jalur saraf dalam ssp dan saraf
perifer . Area abu abu membentuk korteks dan badan sel
dalam SSP dan ganglion di Saraf perifer
SINYAL LISTRIK
SISTEM KELISTRIKAN DIPEROLEH DARI PERBEDAAN
KONSENTRASI ION SEPANJANG MEMBRAN PLASMA
KONSENTRASI ION : ANION DAN KATION TUBUH
Ion CAIRAN INTRA SEL
(mEq.L-
)
CAIRAN EKSTRA SEL
(mEq.L-
)
Cations (Positive)
K+
Na+
Ca2+
Others
148
10
<1
41
5
142
5
3
Total 200 155
Anions (Negative)
Proteins
Cl-
Others
56
4
140
16
103
36
Total 200 155
Perbedaan konsentrasi ion sepanjang plasma membran :
1. Pompa Natrium-Kalium secara aktif memompa Na+
ke luar sel dan K+
ke dalam sel
2. K+
dan protein bermuatan negatif bertanggung jawab dalam
mempertahankan kondisi di dalam sel lebih negatif dari pada di luar sel,
dan Natrium sebaliknya, bersama sama dengan klorida membuat di luar
sel lebih positif
3. Permeabilitas membran plasma terhadap ion ditentukan oleh adanya
gerbang ion terbuka dan tertutup:
• gerbang ion K yang terbuka lebih banyak dibandingkan gerbang Na,
oleh sebab itu membran plasma pada keadaan istirahat lebih permeabel
terhadap Kalium dari pada natrium
• Gerbang ion tertutup terdiri dari ligand-gated, voltage-gated dan
gerbang tertutup lainya
POMPA NATRIUM-KALIUM
1 2
34
KARAKTERISTIK PERMEABILITAS MEMBRAN PLASMA
GERBANG ION
1. Tidak bergerbang atau gerbang bocor :
• selalu terbuka
• Bertanggung jawab untuk permeabilitas membran terhadap ion saat
istirahat ( tdk ada stimulus)
• Khusus untuk setiap ion (tapi tidak absolut)
2. Gerbang tertutup :
a. Ligand-gated ion channel
• Terbuka apabila molekul ligan terikat dengan reseptornya atau
gerbangnya
a. Voltage-gated ion channel
• Terbuka oleh adanya perubahan voltase sepanjang membran
a. Other-gated ion channel
• Terbuka oleh selain ligan dan voltase (sentuhan, suhu dan lain
lain)
Ligand-gated ion
channel
a. Gerbang Na+
Memiliki
tempat reseptor khusus
untuk ligand tertentu
seperti
acetylcholine.apabila
gerbang tidak terikat
dengan acetylcholine,
gerbang akan tetap
tertutup
b. Apabila dua molekul
acetylcholine terikat
dengan reseptornya
maka gerbang terbuka
dan ion Na+
dapat
masuk ke dalam sel
POTENSIAL MEMBRAN ISTIRAHAT
MERUPAKAN PERUBAHAN MUATAN LISTRIK ANTARA DI
LUAR DAN DI DALAM MEMBRAN PLASMA PADA SAAT
TDAK ADA STIMULASI ( KEADAAN ISTIRAHAT)
PROSES MENCIPTAKAN
POTENSIAL MEMBRAN
ISTIRAHAT
Negatively
charged
proteins
K+
berdifusi keluar sel karena
konsentrasi K lebih banyak di dalam
sel
K+
akan bergerak ke dalam sel karena
ion bermuatan positif ditarik ke pada
anion dan protein yang bermuatan
negatif
Potensial membran istirahat tercipta
apabila pergerakan K keluar sel
seimbang dengan pergerakan K ke
dalam sel
Perubahan potensial membran istirahat
Potensial membran istirahat dapat dirubah dengan adanya
perubahan gradien konsentrasi ion K+
, adanya perubahan pada
permeabilitas membran terhadap K+
dan Na+
, dan adanya
perubahan konsentrasi ion Ca2+
ekstra sel
1. K+
concentration gradient. Peningkatan konsentrasi K+
di ekstrasel
menyebabkan potensial membran istirahat kurang negatif ( depolarisasi
atau hiperpolarisasi). Menurunya konsentrasi K+
dalam ekstra sel
menyebabkan membran istirahat menjadi lebih negatif ( hiperpolarisasi).
2. K+
membrane permeability. Walaupun gerban ion K yang tdk tertutuo
memungkinkan ion K+
untuk melewati membran , potensial membran
istirahat tidak permeabel lagi pd ion K+
. Peningkatan permeabilitas
menyebabkan gerbang ion K yang tertutup menjadi terbuka  lebih
banyak ion K berdifusi keluar dari sel  hiperpolarisasi
3. Na+
membrane permeability. Membran istirahat tidak terlalu permeabel
terhadap Na+
. Terbukanya gerbang Na+
dapat menyebabkan peningkatan
permeabilitas membran terhadap ion Na+
 di dalam sel menjadi lebih
positif  depolarisasi
4. Extracellular Ca2+
. Ion Ca2+
tertarik oleh muatan negatif dr membran
plasma termasuk gerbang Na tertutup , menyebabkan gerbang tertutup>
penurunan konsentrasi Ca2+
menyebabkan ion Ca2+
berdifusi keluar
membran plasma dan menyebabkan gerbang Na yang sensitif terhadap
voltase terbukan.
0
-85
0
-85
mV
mV
Increase in extracellular K+
concentration
Depolarization: movement of
RMP toward zero
Decrease in extracellular
K+
concentration
Time Time
Hyperpolarization: movement of
RMP further away from zero
Perubahan pada potensial membran istirahat disebabkan oleh
perubahan konsentrasi K+
ekstra sel
Hal hal penentu keadaan istirahat membran
1. Jumlah molekul yang bermuatan seimbang antara di luar dan di dalam sel
2. Konsentrasi K+
lebih tinggi di dalam dibandingkan di luar sel, dan Na
sebaliknya
3. Membran plasma 50 – 100 kali lebih permeabel terhadap K+
dibandingkan ion bermuatan positif lainya seperti Na+
4. Membran plasma tdk permeabel terhadap molekul bermuatan negatif intra
sel seperti protein
5. K+
cenderung untuk berdifusi melewati membran plasma dari luar ke
dalam
Characteristics …………………..
6. Karena molekul bermuatan negatif tdk dapat mengikuti molekul K yang
bermuatan positif, maka pas di dalam sel dekat membrn plama tercipta
suasana yang sedikit lebih negatif
7. Muatan negatif di dalam sel menarik K+
. Jika mustan negatif di dalm sel
cukup tinggi untuk mencegah ion K untuk berdifusi kembali ke luar sel
maka terjadilah equilibrium.
8. Perbedaan muatan antara di luar dan di dalam plasma pada saat setimbang
direfleksikan oleh perbedaan potensial yang dapat diukur dalam millivolts
(mV)
Mengukur potensial
membran istirahat
Potensial aksi
1. Potensial aksi adalah perubahan potensial istirahat membran yang tersebar
pada seluruh permukaan membran sel
2. Ambang rangsang (Threshold) adalah suatu keadaan dimana potensial
membran terdepolarisasi cukup untuk menghasilkan potensial aksi.
3. Potensial aksi terjadi mengkuti hukum all or none, apabila stimulus sudah
mencapai titik tertentu maka rangsang sebesar apapun yang datang
kemudian tidak akan menimbulkan potensial aksi ( tidak peka rangsang)
4. Depolarisasi terjadi apabila di dalam sel menjadi lebih positif karean
banyaknya ion Na+
berdifusi melalui gerbang yang sensitif terhadap
voltage. Repolarisasi terjadi apabila potensial membran kembali k
istirahat karena gerbang Na+
tertutup sehingga Na+
yg berdifusi ke dalam
menurun dan juga karena gerbang K terbuka, sehingga ion K+
banyak
yang berdifusi ke luar sel
Potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan repolarisasi dan sering disertai
dengan fase hyperpolarisasi sebentar disebut afterpotential
“First” Resting Membrane Potential
Gerbang Voltase Na+
tertutup (gerbang yang tdk teraktifasi akan tertutup dan yg
teraktifasi terbuka). Gerbang ion K+
tertutup
Rangakain peristiwa potensial aksi
Depolarization
Gerbang ion Na terbuka karena ada aktivasi . Gerbang K mulai terbuka. Terjadi
depolarisasi karena semakin banyak ion Na yang masuk dari pada ion K yang
keluar.
Repolarization
Gerbang ion Na tertutup karena terjadi inaktivasi. Gerbang K kemudian terbuka
penuh . Natrium yang masuk k dalam sel terhenti dan K lebih banyak yang keluar
sel sehingga terjadi repolarisas
Afterpotential
“Second” Resting Membrane Potentials
Potensial membran istirahat tercipta kembali setelah gerbang ion K tertutup
kembali.
KARAKTERISTIK POTENSIAL AKSI
1. Potensial aksi terbentuk apabila potensial setempat mencapai ambang
rangsang
2. Mengikuti hukum All – or – None
3. Depolarisasi terjadi sebagai akibat dari peningkatan permeabilitas
membran terhadap Na dan masuknya Na ke dalam sel.
4. Repolarisasi terjadi sebagai hasil dr penurunan permeabilitas membran
terhadap K yang menghentikan pergerakan Na ke dalam sel dan
meningkatkan gerakan K ke luar sel. ….
Characteristics …………….
5. Selama fase refrakter absolut tidak ada potensial aksi yang timbul
walaupun ada rangsang yang besar . Sedangkan pada fase refarakter
relatif stimulus yang lebih besar dari ambang kan dapat menimbulkan
potensial aksi.
6. Potensial aksi dilanjutkan ke akson yang bersangkutan atau serabut otot
jumlah potensial aksi sifatnya konstan.
7. Stimulus yang kuat menentukan frekuensi potensial aksi
Masa refraktor
1. Periode Refraktorterjadi merupakan masa yang ditandai dengan
penurunan sensitifitas membran
2. Terdiri dari perode absolut dan relatif
3. Pada masa repraktor absolut timbul saat awal potensial aksi sampai
permulaan repolarisasi.
4. Selama gerbang ion masih inaktif atau gerbang masih tertutup tidak akan
ada masa depolarisasi dapat terjadi
5. Masa refraksi relatif mengikuti masa refrakter absolut.
Refractory Period
Action Potential Frequency
1. The action potential frequency is the number of action potentials
produced per unit of time in response to a stimulus
2. The action potential frequency is directly proportional to stimulus
strength and to size of the local potential
3. A subthreshold stimulus is any stimulus not strong enough to produce a
local potential that reaches threshold  no action potential is produced
4. A threshold stimulus produces a local potential that’s just strong enough
to reach threshold and cause the production of a single action potential
5. A maximal stimulus is just strong enough to produce a maximum
frequency of action potentials
6. A submaximal stimulus includes all stimuli between threshold and the
maximal stimulus strength
Hubungan kekuatan stimulus. Potensial lokal, dan frekuensi potensial aksi.
Setiap stimulus dalam gambar diatas lebih besar dr sebelumnya
Penjalaran potensial aksi
Saltatory conduction: Action propagation in a myelinated axon
Sinap
1. Sinap adalah pertautan antara dua sel saraf, merupakan
tempat dimana potensial aksi di satu sel akan mengakibatkan
potensial aksi di sel lain.
2. Sel yang membawa potensial aksi menuju ke sinap disebut sel
pre sinaptik sedangkan yang menerimanya disebut sel pos
sinaptik
3. Ada dua macam sinap: Kimia dan listrik
Electrical synapse are gap junctions in which the plasma membrane
of two cells come close together and are joined by connexons. An
action potential is one cell can generate local currents (positively
charged ions) that flow through the connexons to stimulate an action
potential in other cell
Gap junction
Connexons
Local current
Positively charged ions
Inner surface of plasma
membrane
SINAP KIMIA
1. SECARA ANATOMIS, SINAP KIMIA MEMILIKI 3 KOMPONEN :
a. Bagian yang membesar dari akson merupakan ujung presinaptik
yang berisi gelembung sinap (SYnaptic vesicles)
b. Membran postsinap mengandung reseptor untuk neurotransmiter
c. Celah sinap memisahkan membran presinaptik dan post sinaptik
2. Potensial aksi yang sampai pada terminal pre sinaptik menyebabkan
terjadinya pelepasan nuerotransmitter, yang kemudian berdifusi melewati
celah sinap dan kemudian berikatan dengan reseptor di membran post
sinaptik
3. Efek neurotransmitter pada membran post sinaptik dapat di hambat atau
dihentikan dg berbagai cara :
a. Neurotransmiter dihancurkan oleh enzim
b. Nuerotransmiter masuk ke dalam terminal presinaptik
c. Nuerotransmitter berdifusi ke luar dr celah sinapnaptic cleft
4. …………
4. Setiap nuerotransmitter spesifik untuk setiap reseptornya
5. Nuerotransmitter mempengaruhi apakah potensial aksi dalam terminal
presinaptik akan menghasilkan potensial aksi di sel post sinaptik.
6. Depolarisasi membran post sinaptik disebabkan meningkatnya
permeabiliytas membran terhadap Na disebut Na+,
merupakan an
excitatory postsynaptic potential (EPSP)
7. Hiperpolarisasi dari membran post sinaptik disebabkan oleh peningkatan
permeabilitas ion K dan disebut inhibitory postsynaptic potential (IPSP)
8. Inhibisi pre sinaptik menurunkan pelepasan neurotransmitter . Fasilitasi
pre sinaptik meningkatkan pelepasan neurotransmiter
Sinap Kimia
1. Potensial aksi yang tiba di
terminal pre sinaptik
menyebabkan gerbang ion Ca
yang sensitif terhadap voltase
terbuka.
2. Ion Ca2+
berdifusi ke dalam sel
dan menyebabkan vesikel sinap
melepaskan asetilkolin
3. Asetilkolin berdifusi dari terminal
pre sinaptik melewati melewati
celah sinap
4. Asetilkolin menempel di reseptor
dan menyebabkan Na LIgand-
gated terbuka. Na+
berdifusi ke
dalam sel menyebabkan
depolarisasi.
Asetil kolin yang tidak berikatan atau sudah berikatan dg reseptor akan dipecah
oleh enzim acetylcholinesterase menjadi asam asetat dan Choline
Penghancuran nuero
transmiter
Pada beberapa sinap , semuanya masuk ke dalam ke dalam terminal pre
sinaptik
Penghancuran
neurotransmiter

More Related Content

What's hot

Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)basil_miaw
 
Metabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananMetabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananJingga Matahari
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaanpjj_kemenkes
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafCatur Rini
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatanWulan Yulian
 
Mekanisme Transport Na dan K
Mekanisme  Transport Na dan KMekanisme  Transport Na dan K
Mekanisme Transport Na dan Kawarisusanti
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDSofiaNofianti
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Elektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiElektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiAdjie Affan
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenKANDA IZUL
 

What's hot (20)

Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 
Metabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananMetabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makanan
 
FISIOLOGI JARINGAN OTOT
FISIOLOGI JARINGAN OTOTFISIOLOGI JARINGAN OTOT
FISIOLOGI JARINGAN OTOT
 
METABOLISME lemak
METABOLISME lemakMETABOLISME lemak
METABOLISME lemak
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
Mekanisme Transport Na dan K
Mekanisme  Transport Na dan KMekanisme  Transport Na dan K
Mekanisme Transport Na dan K
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELD
 
Sist. respirasi
Sist. respirasiSist. respirasi
Sist. respirasi
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
Fisiologi jantung
Fisiologi jantungFisiologi jantung
Fisiologi jantung
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
Elektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiElektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasi
 
Sistem Saraf
Sistem SarafSistem Saraf
Sistem Saraf
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 

Similar to Fungsi dasar sistem saraf

biolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.pptbiolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.ppthuntari harahap
 
2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf ototBenny Kosandi
 
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxNeuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxBennyHamonangan
 
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obatKanal ion-sebagai-target-aksi-obat
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obatMuzakkar Ilyas
 
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaMustofa Hidayat
 
MEKANISME PENGANTARAN SARAF.pdf
MEKANISME PENGANTARAN SARAF.pdfMEKANISME PENGANTARAN SARAF.pdf
MEKANISME PENGANTARAN SARAF.pdfNOVAcica
 
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptxTugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptxNur Inayah
 
Sitem transpor membran
Sitem transpor membranSitem transpor membran
Sitem transpor membranGian Angelo
 
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp012 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01MurniAmiruddin1
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarCatatan Medis
 
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawatiKelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawatiAri Sulistianto
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011Mentari
 
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin MakassarTranspor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin MakassarNurwinda Syaputri
 

Similar to Fungsi dasar sistem saraf (20)

biolistrik tari.ppt
biolistrik tari.pptbiolistrik tari.ppt
biolistrik tari.ppt
 
Target of-drug-action
Target of-drug-actionTarget of-drug-action
Target of-drug-action
 
biolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.pptbiolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.ppt
 
2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot
 
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxNeuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
 
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obatKanal ion-sebagai-target-aksi-obat
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat
 
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
 
MEKANISME PENGANTARAN SARAF.pdf
MEKANISME PENGANTARAN SARAF.pdfMEKANISME PENGANTARAN SARAF.pdf
MEKANISME PENGANTARAN SARAF.pdf
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptxTugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
 
Sitem transpor membran
Sitem transpor membranSitem transpor membran
Sitem transpor membran
 
materi ekag 2
materi ekag 2materi ekag 2
materi ekag 2
 
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp012 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawatiKelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011
 
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin MakassarTranspor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
 
transpor aktif
transpor aktiftranspor aktif
transpor aktif
 
Transpor membran
Transpor membranTranspor membran
Transpor membran
 
fisiologi sistem saraf
fisiologi sistem saraffisiologi sistem saraf
fisiologi sistem saraf
 

More from Dedi Kun

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Dedi Kun
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitDedi Kun
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Dedi Kun
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasDedi Kun
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiDedi Kun
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIDedi Kun
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles Dedi Kun
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalDedi Kun
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Dedi Kun
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems Dedi Kun
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous systemDedi Kun
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous systemDedi Kun
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nervesDedi Kun
 
Spinal cord
Spinal cordSpinal cord
Spinal cordDedi Kun
 

More from Dedi Kun (20)

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous system
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
 
Spinal cord
Spinal cordSpinal cord
Spinal cord
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Fungsi dasar sistem saraf

  • 1. HARTIAH HAROEN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI Program Study S1 Keperawatan https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
  • 2. Sistem saraf CNS terdiri dari otak dan medula spinalis PNS terdiri dari saraf cranial yang berasal dari otak, dan saraf spinal dr medula spinalis
  • 3. Fungsi utama dari sistem saraf 1. Input sensori  Reseptor sensori memonitor beberapa stimulus internal dan eksternal : sentuhan, suhu, rasa, penciuman, suara, tekanan darah, pH darah dan cairan tubuh dan posisi tubuh 2. Integrasi  Otak dan medula spinalis merupakan organ utama untuk memproses input sensori yang masuk, dan menginisiasi respon. Input dapat langsung menghasilkan respon atau diingat (memori) atau diabaikan
  • 4. 3. Homeostasis  Sebanyak triliuan sel di dalam tubuh manusia tdk berfungsi secara sendiri sendiri akan tetapi harus bekerja bersama sama untuk mempertahankan homeostatis 3. Aktifitas Mental  Otak merupakan pusat aktifitas mental, mencakup kesadaran, berfikir, memori dan emosi 3. Mengontrol fungsi otot dan kelenjar  Otot skelet normalnya berkontraksi apabila dirangsang oleh sistem saraf dan sistem saraf mengontrol gerakan utama tubuh melalui kontrol otot skelet. Sistem saraf juga mengontrol sekresi kelenjar endokrin
  • 5. Pembagian sistem saraf SISTEM SARAF SISTEM SARAF PUSAT SISTEM SARAF PERIFER Otak Medula spinalis Area sensoris Are Motorik hemisfer Batak otak Somatic Special Somatic A N S Lob frontalis lob, Parietalis lob, Occipitalis lob Temporalis Thalamus, Hypothalamus, Pons, Medulla oblongata Smell, Taste, Hearing, Equilibrium Vision Sympathetic, Parasympathetic, Enteric nervous system Touch, Pressure, Pain, Temperature Voluntary Movement of Skeletal Muscles
  • 9. Neuron Gambaran struktur sel otak atau neuron meliputi sebuah badan sel, dendrit dan akson
  • 10. PENGORGANISASIAN SISTEM SARAF 1. Sistem saraf dapat diklasifikasikan menjadi area putih dan abu abu • Area putih terdiri dari akson yang memiliki myelin dan berfungsi untuk menjalarkan potensial aksi • Area abu abu terdiri dari badan sel atau akson yang tdk memiliki myelin dan berfungsi sebagai tempat untuk integrasi 2. Area putih membentuk jalur saraf dalam ssp dan saraf perifer . Area abu abu membentuk korteks dan badan sel dalam SSP dan ganglion di Saraf perifer
  • 11. SINYAL LISTRIK SISTEM KELISTRIKAN DIPEROLEH DARI PERBEDAAN KONSENTRASI ION SEPANJANG MEMBRAN PLASMA
  • 12. KONSENTRASI ION : ANION DAN KATION TUBUH Ion CAIRAN INTRA SEL (mEq.L- ) CAIRAN EKSTRA SEL (mEq.L- ) Cations (Positive) K+ Na+ Ca2+ Others 148 10 <1 41 5 142 5 3 Total 200 155 Anions (Negative) Proteins Cl- Others 56 4 140 16 103 36 Total 200 155
  • 13. Perbedaan konsentrasi ion sepanjang plasma membran : 1. Pompa Natrium-Kalium secara aktif memompa Na+ ke luar sel dan K+ ke dalam sel 2. K+ dan protein bermuatan negatif bertanggung jawab dalam mempertahankan kondisi di dalam sel lebih negatif dari pada di luar sel, dan Natrium sebaliknya, bersama sama dengan klorida membuat di luar sel lebih positif 3. Permeabilitas membran plasma terhadap ion ditentukan oleh adanya gerbang ion terbuka dan tertutup: • gerbang ion K yang terbuka lebih banyak dibandingkan gerbang Na, oleh sebab itu membran plasma pada keadaan istirahat lebih permeabel terhadap Kalium dari pada natrium • Gerbang ion tertutup terdiri dari ligand-gated, voltage-gated dan gerbang tertutup lainya
  • 16. GERBANG ION 1. Tidak bergerbang atau gerbang bocor : • selalu terbuka • Bertanggung jawab untuk permeabilitas membran terhadap ion saat istirahat ( tdk ada stimulus) • Khusus untuk setiap ion (tapi tidak absolut) 2. Gerbang tertutup : a. Ligand-gated ion channel • Terbuka apabila molekul ligan terikat dengan reseptornya atau gerbangnya a. Voltage-gated ion channel • Terbuka oleh adanya perubahan voltase sepanjang membran a. Other-gated ion channel • Terbuka oleh selain ligan dan voltase (sentuhan, suhu dan lain lain)
  • 17. Ligand-gated ion channel a. Gerbang Na+ Memiliki tempat reseptor khusus untuk ligand tertentu seperti acetylcholine.apabila gerbang tidak terikat dengan acetylcholine, gerbang akan tetap tertutup b. Apabila dua molekul acetylcholine terikat dengan reseptornya maka gerbang terbuka dan ion Na+ dapat masuk ke dalam sel
  • 18. POTENSIAL MEMBRAN ISTIRAHAT MERUPAKAN PERUBAHAN MUATAN LISTRIK ANTARA DI LUAR DAN DI DALAM MEMBRAN PLASMA PADA SAAT TDAK ADA STIMULASI ( KEADAAN ISTIRAHAT)
  • 19. PROSES MENCIPTAKAN POTENSIAL MEMBRAN ISTIRAHAT Negatively charged proteins K+ berdifusi keluar sel karena konsentrasi K lebih banyak di dalam sel K+ akan bergerak ke dalam sel karena ion bermuatan positif ditarik ke pada anion dan protein yang bermuatan negatif Potensial membran istirahat tercipta apabila pergerakan K keluar sel seimbang dengan pergerakan K ke dalam sel
  • 20. Perubahan potensial membran istirahat Potensial membran istirahat dapat dirubah dengan adanya perubahan gradien konsentrasi ion K+ , adanya perubahan pada permeabilitas membran terhadap K+ dan Na+ , dan adanya perubahan konsentrasi ion Ca2+ ekstra sel
  • 21. 1. K+ concentration gradient. Peningkatan konsentrasi K+ di ekstrasel menyebabkan potensial membran istirahat kurang negatif ( depolarisasi atau hiperpolarisasi). Menurunya konsentrasi K+ dalam ekstra sel menyebabkan membran istirahat menjadi lebih negatif ( hiperpolarisasi). 2. K+ membrane permeability. Walaupun gerban ion K yang tdk tertutuo memungkinkan ion K+ untuk melewati membran , potensial membran istirahat tidak permeabel lagi pd ion K+ . Peningkatan permeabilitas menyebabkan gerbang ion K yang tertutup menjadi terbuka  lebih banyak ion K berdifusi keluar dari sel  hiperpolarisasi 3. Na+ membrane permeability. Membran istirahat tidak terlalu permeabel terhadap Na+ . Terbukanya gerbang Na+ dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas membran terhadap ion Na+  di dalam sel menjadi lebih positif  depolarisasi 4. Extracellular Ca2+ . Ion Ca2+ tertarik oleh muatan negatif dr membran plasma termasuk gerbang Na tertutup , menyebabkan gerbang tertutup> penurunan konsentrasi Ca2+ menyebabkan ion Ca2+ berdifusi keluar membran plasma dan menyebabkan gerbang Na yang sensitif terhadap voltase terbukan.
  • 22. 0 -85 0 -85 mV mV Increase in extracellular K+ concentration Depolarization: movement of RMP toward zero Decrease in extracellular K+ concentration Time Time Hyperpolarization: movement of RMP further away from zero Perubahan pada potensial membran istirahat disebabkan oleh perubahan konsentrasi K+ ekstra sel
  • 23. Hal hal penentu keadaan istirahat membran 1. Jumlah molekul yang bermuatan seimbang antara di luar dan di dalam sel 2. Konsentrasi K+ lebih tinggi di dalam dibandingkan di luar sel, dan Na sebaliknya 3. Membran plasma 50 – 100 kali lebih permeabel terhadap K+ dibandingkan ion bermuatan positif lainya seperti Na+ 4. Membran plasma tdk permeabel terhadap molekul bermuatan negatif intra sel seperti protein 5. K+ cenderung untuk berdifusi melewati membran plasma dari luar ke dalam Characteristics …………………..
  • 24. 6. Karena molekul bermuatan negatif tdk dapat mengikuti molekul K yang bermuatan positif, maka pas di dalam sel dekat membrn plama tercipta suasana yang sedikit lebih negatif 7. Muatan negatif di dalam sel menarik K+ . Jika mustan negatif di dalm sel cukup tinggi untuk mencegah ion K untuk berdifusi kembali ke luar sel maka terjadilah equilibrium. 8. Perbedaan muatan antara di luar dan di dalam plasma pada saat setimbang direfleksikan oleh perbedaan potensial yang dapat diukur dalam millivolts (mV)
  • 26. Potensial aksi 1. Potensial aksi adalah perubahan potensial istirahat membran yang tersebar pada seluruh permukaan membran sel 2. Ambang rangsang (Threshold) adalah suatu keadaan dimana potensial membran terdepolarisasi cukup untuk menghasilkan potensial aksi. 3. Potensial aksi terjadi mengkuti hukum all or none, apabila stimulus sudah mencapai titik tertentu maka rangsang sebesar apapun yang datang kemudian tidak akan menimbulkan potensial aksi ( tidak peka rangsang) 4. Depolarisasi terjadi apabila di dalam sel menjadi lebih positif karean banyaknya ion Na+ berdifusi melalui gerbang yang sensitif terhadap voltage. Repolarisasi terjadi apabila potensial membran kembali k istirahat karena gerbang Na+ tertutup sehingga Na+ yg berdifusi ke dalam menurun dan juga karena gerbang K terbuka, sehingga ion K+ banyak yang berdifusi ke luar sel
  • 27. Potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan repolarisasi dan sering disertai dengan fase hyperpolarisasi sebentar disebut afterpotential
  • 28. “First” Resting Membrane Potential Gerbang Voltase Na+ tertutup (gerbang yang tdk teraktifasi akan tertutup dan yg teraktifasi terbuka). Gerbang ion K+ tertutup Rangakain peristiwa potensial aksi
  • 29. Depolarization Gerbang ion Na terbuka karena ada aktivasi . Gerbang K mulai terbuka. Terjadi depolarisasi karena semakin banyak ion Na yang masuk dari pada ion K yang keluar.
  • 30. Repolarization Gerbang ion Na tertutup karena terjadi inaktivasi. Gerbang K kemudian terbuka penuh . Natrium yang masuk k dalam sel terhenti dan K lebih banyak yang keluar sel sehingga terjadi repolarisas
  • 32. “Second” Resting Membrane Potentials Potensial membran istirahat tercipta kembali setelah gerbang ion K tertutup kembali.
  • 33. KARAKTERISTIK POTENSIAL AKSI 1. Potensial aksi terbentuk apabila potensial setempat mencapai ambang rangsang 2. Mengikuti hukum All – or – None 3. Depolarisasi terjadi sebagai akibat dari peningkatan permeabilitas membran terhadap Na dan masuknya Na ke dalam sel. 4. Repolarisasi terjadi sebagai hasil dr penurunan permeabilitas membran terhadap K yang menghentikan pergerakan Na ke dalam sel dan meningkatkan gerakan K ke luar sel. …. Characteristics …………….
  • 34. 5. Selama fase refrakter absolut tidak ada potensial aksi yang timbul walaupun ada rangsang yang besar . Sedangkan pada fase refarakter relatif stimulus yang lebih besar dari ambang kan dapat menimbulkan potensial aksi. 6. Potensial aksi dilanjutkan ke akson yang bersangkutan atau serabut otot jumlah potensial aksi sifatnya konstan. 7. Stimulus yang kuat menentukan frekuensi potensial aksi
  • 35. Masa refraktor 1. Periode Refraktorterjadi merupakan masa yang ditandai dengan penurunan sensitifitas membran 2. Terdiri dari perode absolut dan relatif 3. Pada masa repraktor absolut timbul saat awal potensial aksi sampai permulaan repolarisasi. 4. Selama gerbang ion masih inaktif atau gerbang masih tertutup tidak akan ada masa depolarisasi dapat terjadi 5. Masa refraksi relatif mengikuti masa refrakter absolut.
  • 37. Action Potential Frequency 1. The action potential frequency is the number of action potentials produced per unit of time in response to a stimulus 2. The action potential frequency is directly proportional to stimulus strength and to size of the local potential 3. A subthreshold stimulus is any stimulus not strong enough to produce a local potential that reaches threshold  no action potential is produced 4. A threshold stimulus produces a local potential that’s just strong enough to reach threshold and cause the production of a single action potential 5. A maximal stimulus is just strong enough to produce a maximum frequency of action potentials 6. A submaximal stimulus includes all stimuli between threshold and the maximal stimulus strength
  • 38. Hubungan kekuatan stimulus. Potensial lokal, dan frekuensi potensial aksi. Setiap stimulus dalam gambar diatas lebih besar dr sebelumnya
  • 40.
  • 41. Saltatory conduction: Action propagation in a myelinated axon
  • 42. Sinap 1. Sinap adalah pertautan antara dua sel saraf, merupakan tempat dimana potensial aksi di satu sel akan mengakibatkan potensial aksi di sel lain. 2. Sel yang membawa potensial aksi menuju ke sinap disebut sel pre sinaptik sedangkan yang menerimanya disebut sel pos sinaptik 3. Ada dua macam sinap: Kimia dan listrik
  • 43. Electrical synapse are gap junctions in which the plasma membrane of two cells come close together and are joined by connexons. An action potential is one cell can generate local currents (positively charged ions) that flow through the connexons to stimulate an action potential in other cell Gap junction Connexons Local current Positively charged ions Inner surface of plasma membrane
  • 44. SINAP KIMIA 1. SECARA ANATOMIS, SINAP KIMIA MEMILIKI 3 KOMPONEN : a. Bagian yang membesar dari akson merupakan ujung presinaptik yang berisi gelembung sinap (SYnaptic vesicles) b. Membran postsinap mengandung reseptor untuk neurotransmiter c. Celah sinap memisahkan membran presinaptik dan post sinaptik 2. Potensial aksi yang sampai pada terminal pre sinaptik menyebabkan terjadinya pelepasan nuerotransmitter, yang kemudian berdifusi melewati celah sinap dan kemudian berikatan dengan reseptor di membran post sinaptik 3. Efek neurotransmitter pada membran post sinaptik dapat di hambat atau dihentikan dg berbagai cara : a. Neurotransmiter dihancurkan oleh enzim b. Nuerotransmiter masuk ke dalam terminal presinaptik c. Nuerotransmitter berdifusi ke luar dr celah sinapnaptic cleft 4. …………
  • 45. 4. Setiap nuerotransmitter spesifik untuk setiap reseptornya 5. Nuerotransmitter mempengaruhi apakah potensial aksi dalam terminal presinaptik akan menghasilkan potensial aksi di sel post sinaptik. 6. Depolarisasi membran post sinaptik disebabkan meningkatnya permeabiliytas membran terhadap Na disebut Na+, merupakan an excitatory postsynaptic potential (EPSP) 7. Hiperpolarisasi dari membran post sinaptik disebabkan oleh peningkatan permeabilitas ion K dan disebut inhibitory postsynaptic potential (IPSP) 8. Inhibisi pre sinaptik menurunkan pelepasan neurotransmitter . Fasilitasi pre sinaptik meningkatkan pelepasan neurotransmiter
  • 46. Sinap Kimia 1. Potensial aksi yang tiba di terminal pre sinaptik menyebabkan gerbang ion Ca yang sensitif terhadap voltase terbuka. 2. Ion Ca2+ berdifusi ke dalam sel dan menyebabkan vesikel sinap melepaskan asetilkolin 3. Asetilkolin berdifusi dari terminal pre sinaptik melewati melewati celah sinap 4. Asetilkolin menempel di reseptor dan menyebabkan Na LIgand- gated terbuka. Na+ berdifusi ke dalam sel menyebabkan depolarisasi.
  • 47. Asetil kolin yang tidak berikatan atau sudah berikatan dg reseptor akan dipecah oleh enzim acetylcholinesterase menjadi asam asetat dan Choline Penghancuran nuero transmiter
  • 48. Pada beberapa sinap , semuanya masuk ke dalam ke dalam terminal pre sinaptik Penghancuran neurotransmiter

Editor's Notes

  1. The Nervous System The CNS consists of the brain and spinal cord. The PNS consists of cranial nerves, which arise from the brain, and spinal nerves that arise from the spinal cord. The nerves, which are shown cut in the illustration, actually extend throughout the body
  2. Divisions of the Nervous System The nervous system has two anatomic divisions The central nervous system (CNS) consists of the brain and spinal cord and is encased in bone The peripheral nervous system (PNS), the nervous tissue outside of the CNS, consist of sensory receptors, nerves, ganglia, and plexus The ONS has two divisions The sensory division transmits action potentials to the CNS and usually consists of single neurons that have their cell bodies in the ganglia. The motor division carries action potentials away from the CNS in cranial or spinal nerve The motor division has two subdivisions The somatic nervous system innervates skeletal muscle and is mostly under voluntary control. It consist of single neurons that have cell bodies located within the CNS The autonomic nervous system (ANS) innervates cardiac muscle, smooth muscle, and glands. It has two set of neuron between the CNS and effector organs. The first set has its cell bodies within the CNS, and the second set has its cell bodies within the autonomic ganglia The ANS subdivided into the sympathetic division, which prepare the body for activity, the parasympathetic division, which regulates resting functions, and the enteric nervous system, which controls the digestive system The anatomic divisions perform different functions The PNS detects stimuli and transmits information to and receives information from the CNS The CNS processes, integrates, stores, and responds to information from the PNS
  3. Cells of nervous System The nervous system is made up of neurons and nonneural cells. Neurons receive stimuli and conduct action potentials. Nonneural cells are called Neuroglia or glial cells, and they support and protect neurons and perform other functions. Neuron Neurons, or nerve cells, receive stimuli and transmitt action potentials to other neurons or to effector organs. They ere organized to form complex network that perform the function of the nerves system. Each neuron consist of a cell body called neuron cell body or soma and two types of processes called axons that is referred to as nerve fibers and dendrite that branches into dendrites.
  4. Like computers, human depend on electric signals to communicate and process information. The electric signals produced by cells are called action potentials. They are important means by which cells transfer information from one part of the body to another. For example, stimuli from specialized sensory receptors are conducted to spinal cord and brain. Action potentials originating within the the brain and spinal cord are conducted to muscles and certain glands to regulate their activities. A basic knowledge of the electrical properties of cells is necessary for understanding many of the normal functions and pathologies of the body. These properties result from the ionic concentration differences across and from the permeability characteristic of the plasma membrane
  5. The differences in K+ and Na+ concentration across the membrane are maintained primarily, through active transport, by sodium – potassium exchange pump. The Sodium – Potassium Exchange Pump Three Na+ and ATP bind to the carrier molecule The ATP break down to ADP and phosphate and release energy. The carrier molecule change shape, and Na+ are transported across the membrane Na+ diffuse away from the carrier molecule, two K+ bind to the carrier molecule, and the phosphate is released The carrier molecule resumes original shape, transporting K+ across the membrane, and K+ diffuse away from the carrier molecule. The carrier molecule can again bind to Na+ and ATP
  6. Permeability Characteristic of the Membrane The plasma membrane is selectively permeable, thus allowing some, but not all, substances to pass through it. Negatively charged proteins are synthesized inside the cell, and because their large size and their solubility characteristics, they cannot readily diffuse across the plasma membrane. Negatively charged Cl- are repelled by negatively charged proteins and other negatively charged ions inside the cell. Cl- diffuse through the plasma membrane and accumulate outside it, resulting in a higher concentration of Cl- outside of the cell than inside. Ions pass though the plasma membrane through ion channel. The two major types of ion channel are nongated and gated ion channels In the picture: The permeability of the membrane to K+ and Cl- is greater than its permeability to Na+ because some nongated K+ and Cl- channels are open, where as most gated Na+ channel are closed. The membrane is not permeable to negatively charged proteins inside of the cell because they are too large to pass through membrane channels.
  7. Ligand-gated ion channel A ligand is a molecule that binds to receptor. A receptor is a protein or glycoprotein that has a receptor site to which a ligand can bind. Most receptors are located in the plasma membrane. Ligand-gated ion channels open or close in response to a ligand binding to receptor In the picture: (a) The Na+ channel has a receptor sites for the ligand, acetylcholine. When the receptor site are not occupied by acetylcholine, the Na+ channel remains closed. (b) When two acetylcholine molecules bind to their receptor sites on the Na+ channel, the channel opens to allow Na+ to diffuse through the channel into the cell.
  8. Resting Membrane Potential Although unequal concentrations of ions exist in the intracellular and extracellular fluids, these fluid are nearly electrically neutral. That is, both intracellular and extracellular fluids have nearly equal numbers of positively and negatively charged ions. However, an unequal distribution of charge exists between the immediate inside and the immediate outside of the plasma membrane. These electric charge difference across the membrane, called a potential difference. By using voltmeter or oscilloscope, the potential difference is – 70 to – 90 mV. The potential difference is reported as a negative number, because in the inside of membrane is negative compared to the outside. The potential difference during resting condition is called the resting membrane potential.
  9. Establishing the Resting Membrane Potential The resting membrane potential results from the permeability characteristics of the resting plasma membrane and difference in concentration of ions between the intracellular and extracellular fluids. The plasma membrane is somewhat permeable to K+ because of nongated K+ channels. K+ easily to diffuse out of the cell that cannot be followed by the other, so, at the inside more negative. Because opposite charges attract, the K+ are attracted back toward the cell. K+ ions accumulate just outside of the membrane, making the outside of the membrane positive relative to the inside. Thus, the tendency for K+ to diffuse from a higher concentration inside the cell to a lower concentration outside the cell is opposed by the charge difference that develops across the membrane. The resting membrane potential is in equilibrium because the K+ the concentration gradient, which causes K+ to diffuse out of the cell, is equal to the potential difference across the plasma membrane, which oppose that movement In the picture: K+ diffuse out of the cell because there is a greater concentration of K+ inside the cell K+ move into the cell because the positively charged ions are attracted to the negatively charged proteins and anions The resting membrane potential is established when the movement ok K+ out of the cell is equal to their movement into the cell
  10. Propagation of Action Potentials in an Unmyelinated Axon Action potentials propagate in one direction along the axon An action potential generate local currents that tend to depolarize the membrane immediately adjacent to the action potential
  11. When depolarization caused by the local currents reaches threshold, a new action potential is produced Action potential propagation occurs in one direction because the absolute refractory period of the previous action potential prevents generation of an action potential in the reverse direction
  12. Saltatory conduction: Action potential propagation in a myelinated axon An action potential at anode of Ranvier generates local currents. The local currents flow to the next node of Ranvier because the myelin sheath of the Schwann cell insulates the axon of the internode When the depolarization caused by the local currents reaches threshold at the next node of Ranvier, a new action potential is produced Actiion potential propagation is rapid in myelinated axons because the action potentials are produced at successive nodes of Ranvier (1 – 5) instead of at every part of the membrane along the axon