SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
NEURON
DAN IMPULS
SARAF
Pertemuan : ke 2
• Sistem saraf tersusun dari 2 type sel :
1. Neuron
2. Glia
• Jumlah neuron orang dewasa diperkirakan ada 100 milyard, jumlah ini akan
bervariasai antar individu
• Seperti halnya organ lain dalam tubuh, otak juga tersusun atas sel-sel yang
berdiri sendiri.
• Struktur pemisah antara bagian dalam sel dengan lingkungan luar sel disebut :
membran.
• Nukleus : bagian sel yang mengandung kromosom
• Mitokondria : organel-organel sel yang menjalankan aktivitas metabolisme untuk
menyediakan energi.
• Ribosom : untuk sintesis molekul protein
• Retikum endoplasma : oragnel yang merupakan rangkaian tabung dan berfungsi
untuk transport protein baru menuju lokasi lain
NEURON DALAM SISTEM SARAF
• NEURON SENSORIK & MOTORIK
Neuron : menerima informasi dan mentransmisikannya ke sel-sel lain
NEURON DALAM SISTEM SARAF
• STRUKTUR NEURON :
1. Badan sel / soma 🡪 nukleus, ribosom, mitokondria dll
2. Dendrit / serat percabangan yang ujungnya meruncing 🡪 permukaannya dilapisi
reseptor sinap. Dendritic spine.
3. Akson🡪 selubung mielin, nodus Ranvier, terminal presinaptik. Akson aferen, akson
eferen, interneuron (neuron intrinsik).
4. Terminal sinap
Variasi bentuk neuron :
Neuron memiliki beragam ukuran, bentuk dan fungsi. Bentuk neuron akan menentukan
bagaimana neuron itu saling berhubungan. Fungsi neuron sangat terkait dengan
bentuknya
• Aferen : meneruskan informasi ke
sebuah struktur (admisi =masuk)
• Setiap akson sensorik bersifat aferen
terhadap sistem saraf.
• Eferen : meneruskan informasi dari
sebuah struktur (exit =keluar)
• Jika dendrit dan akson sebuah neuron
terdapat dalam sebuah struktur maka
sel tersebut merupakan interneuron
atau neuron intrinsik dari struktur
tersebut.
ISTILAH LAIN
YANG TERKAIT
DENGAN
NEURON :
AKSON EFEREN
DAN AKSON
AFEREN
• SEL-SEL PENYOKONG & PELINDUNG NEURON
• Glia (neuroglia) : melakukan pertukaran zat kimia dengan neuron yang
berada di dekatnya tetapi tidak mentransmisikan informasi dalam jarak
yang jauh seperti neuron.
• Ukuran glia lebih kecil dari neuron dengan jumlah yang lebih banyak dari
neuron dan mempunyai banyak fungsi
• SAWAR DARAH OTAK
• Sawar darah otak : penghalang antara darah dan cairan yang mengelilingi sel-sel otak
• Fungsinya : menghalangi zat kimia memasuki otak, terutama yang memiliki molekul yang
besar seperti toksin, obat-obatan dan nutrisi.
• Molekul yang dapat melintasi sawar darah otak secara pasif adalah :
1. Molekul kecil yang tidak bermuatan, seperti :
Oksigen (O2), Karbondioksida (CO2), Air.
2. Molekul yang terlarut dalam lemak membran,
seperti : vitamin A dan D, obat-obatan yang
yang mempengaruhi otak (heroin, mariyuana,
obat anti depresi).
Nutrisi masuk ke otak melalui mekanisme transport
aktif yang melibatkan protein dan memanfaatkan
Energi. Zat kimia yang ditransfor secara aktif adalah :
Glukosa, asam amino, beberapa vitamin dan hormon
tertentu, begitu juga otak memiliki transport aktif
yang memompa zat kimia tertentu dari otak ke darah
Selain glukosa, keton (sejenis lemak) juga dapat me-
lintasi sawar darah otak tetapi dlm jumlah kecil. Serta
Tiamin (Vit B.1) yang dibutuhkan utk memanfaatkan glukosa
• Reseptor merupakan sel atau organ dengan kekhususan tinggi. Fungsinya
utk mendeteksi adanya perubahan berbagai bentuk energi di linkungan
dalam dan luar.
• Energi yang ada di seputar kita dan dapat di deteksi oleh reseptor
sensorik diantaranya adalah :
1. Energi mekanik 🡪 mekano reseptor
Lokasi : kulit, otot rangka, persendian,dan organ visera
RESEPTOR
2. Energi panas 🡪 Thermo receptor.
Akhiransaraf bebas (sensasi panas-dingin), akhiran saraf bebas yg
khusus (nyeri) dan hipotalamus otak (panas- dingin).
3. Nociceptor (reseptor nyeri)
4. Energi kimia 🡪 Chemoreceptor
bau (n. Olfaktorius), Badan karotis, aortik (gas darah : O2,CO2,
Hidrogen), glukosa darah (glukoreseptor),Sel cecap (gustatori)
lidah.
5. Energi cahaya🡪 photoreceptor
Sel batang (gelap), Sel kerucut (terang)
Reseptor sensori mengubah / mentransduksi berbagai bentuk energi
ke dalam bentuk listrik (bahasa saraf). Aliran listrik merupakan impuls
saraf yang akan diteruskan ke korda spinalis dan otak.
• Potensial jeda / potensial istirahat🡪 adanya perbedaan voltase pada
neuron yang sedang beristirahat. Neuron yang berada di dalam membran
cenderung lebih negatif potensial listriknya, artinya i0n Na + yg berada di
luar sel lebih tinggi.
• Pada saat terjadi stimulasi pada reseptor sensori, terjadi perubahan
bentuk oleh gelombang energi dan struktur membran akhiran saraf
secara berkala berubah dan akan mengakibatkan meningkatnya
permeabilitas membran dan terjadi pompa natrium kalium, dimana ion
Na + yang bergerak ke dalam pada ujung akhir dan membuat membran
depolarisasi (potensial reseptor)🡪 pengurangan muatan negatif yang ada
di dalam neuron.
• Ketika membran relaksasi konsentrasi ion Na + lebih tinggi diluar neuron ,
sedangkan konsentrasi K+ lebih tinggi di dlm neuron. Gradien konsentrasi
mengeluarkan ion K+ keluar neuron , gradien listrik menarik ion K + ke
dalam neuron. Pompa natrium kalium akan menarik ion K + ke dalam
neuron. Pada ion Nat+ tidak dapat melintas, krn kanal ion Na + menutup,
sehingga membran mengalami hiperpolarisasi 🡪 penambahan muatan
negatif melebihi normal di dalam sebuah neuron
MEKANISME TRANSDUKSI IMPULS SARAF
• Potensial aksi 🡪 depolarisasi yang melewati ambang batas,
terjadi ledakan aliran ion natrium yang memasuki sel membran.
Ion natrium mudah masuk karena kanal-kanal ion natrium
terbuka. Potensial aksi mengikuti All or none law (Hukum
tuntas atau batal) : “Intensitas dan kecepatan potensial aksi
tidak tergantung pada intensitas stimulus yang memulainya”.
Artinya setiap depolarisasi yang melebihi ambang batas eksitasi
pada suatu akson akan menghasilkan potensial aksi yang relatif
sama.
• Segera setelah terjadi potensial aksi neuron akan memasuki
periode refraktori. Periode refraktori 🡪 neuron tidak
menghasilkan potensial aksi
• Peride refraktori absolut : kanal-kanal ion natrium tertutup,
sehingga berapapun stimulus yang diberikan tidak akan
menghasilkan potensial aksi baru
• Periode refraktori relatif : dibutuhkan stimulus yang lebih besar
dari normal untuk dapat menghasilkan potensial aksi.
• Pada neuron motor potensial aksi berawal dari axon hillock (bukit akson),
tiap titik pd membran menghasilkan potensial aksi yg sama seperti pada
awalnya potensial aksi tersebut dihasilkan. Selama potensial aksi
berlangsung ion natrium masuk ke dalam satu titik pd akson, shg lokasi ini
memiliki muatan yg lebih positif dibanding lokasi lain pd akson tersebut.
Lalu ion-ion positif akan mengalir disepjg akson melintasi membran spt
gelombang
• Pada akson bermielin, potensial aksi hanya dihasilkan pada nodus yang
memisahkan segmen-segmen selubung mielin. Akson bermielin (diameter
besar) menstransmisi impuls lebih cepat dari pada yang tidak bermielin
(dimeter kecil)
• Neuron lokal (berakson pendek) bertukar informasi hanya dengan neuron
lain yang ada di dekatnya dan kemudian menghasilkan potensial
berperingkat, yaitu potensial membran yang nilainya beragam dan tidak
mengikuti hukum all or none. Neuron lokal tidak menghasilkan potensial
aksi
TRANSMISI IMPULS SARAF
• ADAPTASI RESEPTOR
• 🡪 fenomena reseptor sensorik menurunkan atau menghentikan
produksi stimulus, walaupun stimulus masih ada
• 1. Rapidly adapting (adaptasi cepat)
• Contoh : rabaan halus dan tekanan (berpakaian dll)
• 2. Adaptasi lambat
• Contoh : nociceptor kulit dan sendi (‘nyeri’)
• UNIT SENSORI SOMATIK (aferen)
• 🡪 reseptor sensori, ujung yang bercabang, akson, badan sel dan terminal
sentral sinap
• MEDAN RESEPTIF
• 🡪 area kulit/ bagian lain yang diurus unit sensori
• Medan reseptif dr unit sensori berbentuk lingkaran. Bila saling
berdekatan akan saling tumpang tindih medan reseptifnya, sehingga
masukan sensori sulit dibedakan asalnya/ diterjemahkan sbg satu
rangsang.
• SENSITIFITAS TAKTIL DAN DISKRIMINASI
• Sensitifitas taktil kulit sebanding dg jumlah unit sensori yg diinervasinya dan
derajat tumpang tindih medan reseptif unit sensori tersebut.
• Kepekaan berbanding terbalik dengan besarnya medan resptif.
• Diskriminasi spasial
🡪 kemampuan membedakan lokasi/ titik asal rangsang
Uji pembeda dua titik. Lidah, bibir dan ujung jari mempunyai kemampuan
pembeda yg tinggi (1-3 mm). Punggung tangan, punggung, tungkai (50-100
mm)
• Diskriminasi intensitas
🡪 kemampuan menilai kekuatan stimulus.
Menekan benda ke permukaan kulit, tekanan akan terasa bila mencapai
ambang taktil atau melampaui.
• Inhibisi lateral
🡪 fenomena utk menguatkan perbedaan dan mempertajam kontras.
Bila unit sensori yg medan reseptifnya bertumpang tindih, US yg lebih tinggi
akan menginhibisi sinyal tetangganya yg kurang aktif
SINAPSIS
SINAPSIS
Synapse [SIN-aps] sebuah pertemuan antara ujung akson
neuron pengirim dengan dendrit atau badan sel neuron
penerima. Ruang sempit antara neuron pengirim dan
penerima disebut synaptic gap atau cleft.
• Sinaps 🡪 titik komunikasi antar neuron. Sinap bertanggung jawab terhadap
fungsi integratif SSP.
• Penelitian Sherrington pada gerak refleks menunjukkan adanya kecepatan
konduksi impuls melalui busur refleks lebih lambat daripada kecepatan
konduksi impuls disepanjang akson. Hal ini berarti ada penundaan pada
celah antar akson , awal penelitian ttg sinaps
• Sinaps ada yang bersifat eksitatori dan sinaps inhibitori.
• Sumasi temporal 🡪 efek gabungan dari pemberian stimulus berulang
dalam waktu singkat pada sebuah sinapsis
• Sumasi spasial 🡪 efek gabungan dari pemberian stimulus di beberapa
sinapsis dalam waktu yang hampir bersamaan pada sebuah neuron.
• EPSP (Eksitatory postsinaptic potential) 🡪 potensial berperingkat berupa
depolarisasi, terjadi ketika kanal-kanal membran terbuka sehingga ion-ion
Na+ masuk membran neuron.
• IPSP (inhibitory postsinaptic potential) 🡪 potensial berperingkat berupa
hiperpolarisasi, terjadi ketika kanal-kanal membran terbuka sehingga ion-
ion K+ masuk membran neuron
• EPSP dan IPSP pada sebuah neuron saling berkompetisi, agar dapat
meningkatkan atau mengurangi frekuensi pembentukan potensial aksi.
KONSEP SINAPSIS
• Trasmisi kimia pada sinaps merupakan tipe komunikasi utama pada sistem syaraf
• Neuron menyintesis zat kimia yang berfungsi sebagai neurotransmitter.
• Pada sebuah sinaps terdapat neurotransmitter yang dilepaskan oleh neuron
pertama (prasinaps) dan akan mempengaruhi neuron selanjutnya (postsinaps).
• Jenis-jenis neurotransmitter :
• Asam amino 🡪 glutamat, GABA, glisin, aspartat
• Asam amino yang termodifikasi 🡪 asetilkolin
Monoamin (hasil modifikasi asam amino) :
Indoleamin 🡪 serotonin
Katekolamin 🡪 dopamin, norepinefrin dan epinefrin
• Neuro transmitter tak konvensional :
Gas-gas yang dapat larut 🡪 Oksida nitrit (NO), Karbon monoksida (CO)
Endokanabinoida -🡪 Anandamida (terbaru).
• Purin 🡪 ATP, adenosin
• Peptida (rantai asam amino) 🡪 endorfin, substansi P, neuropeptida Y , peptida
pituitari, peptida hipotalamik, peptida otak-usus, peptida opioid, miscellanepus
peptides.
PERISTIWA KIMIA PADA SINAPS
->TRANSMISI DAN JENIS-JENIS
NEUROTRANSMITTER
• 7 langkah aksi (sebagian besar) neurotransmitter :
TRANSMISI SINAPS
• Reseptor neurotransmitter pada neuron postsinaps
adalah sebuah protein yang tertanam di membran neuron.
• Efek ionotropik 🡪 ketika neurotransmitter melekat pada sisi aktif reseptor pada
membran akan langsung membuka kanal-kanal ion tertentu. (terjadi dlm 1 ms-
bbrp ms selama 20 ms)
Contoh : Glutamat, sebagai eksitator sinaps pada otak
GABA, sebagai inhibitor sinaps pada otak
Asetilkolin, sebagai eksitator sinaps
• Efek metabotropik 🡪 memulai rangkaian metabolisme yang efeknya lambat akan
tetapi berlangsung lebih lama daripada efek ionotropik. (terjadi dlm jeda wkt 30
ms setelah pelepasan neurotransmitter berlangsung selam bbrp detik, menit atau
lebih). Urutan peristiwa pada sinapsis metabotropik yang menggunakan second
messenger dalam neuron post sinaps :
1. Molekul neurotransmitter menempel ke reseptor metabotropik yang
terstimulasi
2. Protein reseptor menekuk dan melepas protein G
3. Protein G mengaktivasi second messenger spt AMP siklik, second
berkomunikasi dengan bagian dalam sel. Penyampai pesan kedua membuka/
menutup kanal, mengubah pembentukan protein atau mengaktivasi suatu
bagian dari sebuah kromosom.messenger
dapat merubah jalur metabolisme, mengaktivasi gen dalam nukleus dan
membuat kanal-kanal ion membuka dan menutup
🡪AKTIVASI RESEPTOR PADA NEURON
POSTSINAPS
• Peran sinap ionotropik pada perilaku :
Otak perlu aliran informasi yang berganti-ganti dengan cepat, untuk penglihatan
dan pendengaran
• Peran sinap metabotropik pada perilaku :
Proses yang lebih lambat & memberikan pengalaman lebih lama
Sebagian besar termasuk golongan peptida sebagai neuromodulator,
artinya molekul tersebut tidak secara langsung mengeksitasi atau
menginhibisi neuron postsinaps tetapi memengaruhi tingkat pelepasan
neurotransmitter lain atau memengaruhi respon neuron postsinaps
terhadap beragam input.
Contoh : rasa lapar, haus, takut dan marah dalam jangka panjang
dapat menghasilkan beberapa perilaku, pengecapan dan rasa sakit.
🡪PERAN SINAPS PADA PERILAKU
SISTEM NEUROENDOKRIN
Sistem saraf berkomunikasi langsung dgn sinaps. Untuk menyampaikan pesan secara
meluas, sistem saraf memanfaatkan hormon.
Stimulus
Sistem
Saraf
Cepat
Sistem
Endokrin
lambat
Kenaikan
tekanan darah,
respirasi dan
suhu
Perubahan
metabolisme atau
fungsi organ
Neurotransmitter
Hormon
Neuroendokrin
• Hormon 🡪 zat kimia yang disekresi oleh kelenjar dan sel-sel lain, hormon
ditransportasi oleh darah menuju organ target.
• Banyak zat kimia yang berperan ganda sebagai hormon dan juga
neurotransmitter, ex : epinefrin, norepinefrin, insulin & oksitosin
• Hormon berguna untuk mengatur perubahan jangka panjang pada
beberapa bagian tubuh sekaligus.
• Gb. Kelenjar endokrin yang utama pada manusia :
HORMON
• Menurut perkiraan terbaru sistem saraf menggunakan 100
neurotransmitter diberbagai bagian. Sebagian besar diantaranya
memiliki beberapa jenis reseptor dan setiap reseptor memiliki
karakteristik masing-masing. Secara teori variasi pada sinaps memiliki
suatu hubungan dengan variasi perilaku.
• Tahun 1900 an peneliti melakukan studi pada variasi jumlah reseptor
dopamin dan menyimpulkan bahwa individu yang memiliki salah satu
bentuk tertentu reseptor D2 (salah satu dari 5 reseptor dopamin) yang
memiliki kecenderungan menjadi pecandu alkohol menyimpulkan bahwa
gen (yang mengode reseptor D2) juga meningkatkan perilaku : pencari
kesenangan dalam konsumsi alkohol, penggunaan obat tanpa resep,
pola makan berlebihan, hobi berjudi.
• Reseptor D4, kepribadian yang selalu ingin mencoba hal yang baru, rasa
ingin tahu, impulsif, dan pemarah.
• Sebagian besar hasil studi menunjukan kaitan yang lemah, jumlah
sampel yang kecil dan replikasi data sulit dilakukan.
• Kepribadian adalah masalah yang rumit, sulit diukur, dipengaruhi
sejumlah pengalaman hidup, dan sejumlah besar gen. Jadi untuk
mengetahui peran satu gen pada perilaku merupakan suatu hal yang
sulit.
SINAPSIS DAN KEPRIBADIAN
OBAT-
OBATAN
DAN
SINAPSIS
MEKANISME OBAT
• Hampir semua obat-obatan psikotropika memiliki senyawa kimia
serupa dengan senyawa kimia yang diproduksi otak secara alami.
• Neurotransmitter dan hormon pada manusia sama dengan
neurotransmitter dan hormon pada hewan (tentu ada beberapa
pengecualian). Neurotransmitter pada manusia juga terdapat
pada tumbuhan.
• Obat-obatan dapat menstimulasi atau menginhibisi sinapsis.
• Antagonis 🡪 obat yang menghambat efek neurotransmitter
• Agonis 🡪 obat yang meningkatkan efek neurotransmitter.
• Efek obat adalah campuran dari agonis dan antagonis.
• Obat dapat agonis pada suatu perilaku tertentu dan antagonis
untuk perilaku yang lain. Atau agonis pada dosis tertentu dan
antagonis pada dosis yang berbeda.
• Pengaruh obat pada sinapsis dopamin (Gb).
• Obat memiliki afinitas terhadap suatu reseptor tertentu. Melekatnya obat
dan reseptor seperti kunci dan gembok
• Kemanfaatan suatu obat adalah kecenderungan dalam mempengaruhi
reseptor. Contoh : obat yang melekat kuat pada sebuah reseptor tetapi
gagal menstimulasi reseptor tersebut disebut memilki afinitas yang kuat
tetapi kemanfaatannya rendah.
• Obat penenang, anti depresan dan obat-obatan lain mempunyai efektifitas
dan efek samping yang berbeda-beda pd tiap individu, krn tiap individu
mempunyai tipe reseptor yang berbeda-beda.
🡪OBAT-OBATAN UMUM DAN EFEK SINAPTIK
• Kategori obat berdasarkan pada cara kerja utamanya.
• Sebagian besar obat psikotropika memiliki efek langsung dan tidak
langsung terhadap stimulasi pelepasan dopamin, khususnya pada
nucleus accumbens ( terletak di bawah lapisan korteks otak yang
memiliki banyak reseptor dopamin).
• Obat-obatan stimulan🡪 meningkatkan kegembiraan, kewaspadaan,
aktifitas motorik, mengubah suasana hati, mengurangi kelelahan.
Jenisnya :
• Amfetamin : menstimulasi peningkatan pelepasan dopamin dari
terminal presinaps dan menghalangi reseptor tertentu untuk
menginhibisi pelepasan dopamin serta meningkatkan pelepasan
serotonin, norepinefrin dan lain-lain.
• Kokain : menghalangi penyerapan kembali dopamin, norepinefrin dan
serotonin. Pengaruh kokain dan amfetamin terhadap sinapsis dopamin
intensitasnya besar tetapi berlangsung singkat. Penggunaan kokain yg
berulang pd dosis tinggi mempengaruhi perubahan jangka panjang pd
otak dan peredaran darah, meningkatkan resiko stroke, epilepsi dan
kerusakan ingatan.
- Metilfenidat (Ritalin) yang diberikan pd penderita
gangguan perilaku ADD, yang ditandai dengan perilaku
impulsif dan kurangnya perhatian (atensi). Metilfenidat
memiliki efek yang sama seperti kokain, tetapi karena
diberikan dalam dosis rendah (sesuai resep dokter) maka
konsentrasi obat pada obat akan meningkat secara
bertahap dan menurun secara bertahap.
- MDMA (ekstasi) : dosis rendah stimulan, dosis tinggi
melepas dopamin dan serotonin dan merusak akson
pelepas serotonin, sehingga mengganggu indera
(halusinasi).
- Nikotin : pd tembakau, dpt menstimulasi satu tipe
reseptor asetilkolin. Pd nukleus akumbens, nikotin dan
kokain meningkatkan pelepasan dopamin pd neuron-
neuron yang sama.
• Narkotika : Opiat, yang diekstrak dari pohon candu.
• Jenisnya : morfin, heroin dan metadon.
• Pengguna opiat mengalami rasa tenang, penurunan perhatian
pada masalah di dunia nyata, penurunan sensitivitas rasa sakit.
• Otak menghasilkan neurotransmitter peptida yang disebut
endorfin, sebuah bentuk morfin alami di otak.
• Obat-obat opiat menstimulasi reseptor endorfin yang
menginhibisi pelepasan GABA. GABA dapat menginhibisi
dopamin, karena itu pengaruh akhir opiat adalah meningkatkan
pelepasan dopamin.
• Endorfin dan opiat dapat juga menghalangi lokus seruleus untuk
membangkitan gairah dan melepaskan norepinefrin yg
membantu menyimpan memori, sehingga menimbulkan
penurunan terhadap respon stress dan penurunan kapasitas
memori
• Mariyuana (Daun ganja)
• Mengandung senyawa kimia 9-THC (9-tetrahidrocannabinol) dan
kanabinoid lain yg sekerabat.
• Mariyuana digunakan untuk penghilang rasa sakit dan mual, mengobati
glaukoma, meningkatkan nafsu makan.
• Pengaruh psikologis : peningkatan intensitas indera dan ilusi seolah-olah
waktu berjalan lambat, kerusakan memori dan kemampuan kognitif
secara signifikan.

More Related Content

What's hot

Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihRahayu Wahyu Ningsih
 
Ppt 03 gangguan ansietas
Ppt 03 gangguan ansietasPpt 03 gangguan ansietas
Ppt 03 gangguan ansietasJoni Iswanto
 
TB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal GinjalTB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal GinjalNur Fadillah
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendekREISA Class
 
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Peningkatan Tekanan IntrakranialPeningkatan Tekanan Intrakranial
Peningkatan Tekanan IntrakranialArif WR
 
Tatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasTatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasSuharti Wairagya
 
Penyakit Meniere
Penyakit MenierePenyakit Meniere
Penyakit MeniereAntox Utomo
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Bagus Utomo
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened EpilepsiSofiaNofianti
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
Definisi , etiologi dan kriteria autoimun
Definisi , etiologi dan kriteria autoimun Definisi , etiologi dan kriteria autoimun
Definisi , etiologi dan kriteria autoimun 1313010043
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 

What's hot (20)

Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
Laporan kasus ppok
Laporan kasus ppokLaporan kasus ppok
Laporan kasus ppok
 
Ppt 03 gangguan ansietas
Ppt 03 gangguan ansietasPpt 03 gangguan ansietas
Ppt 03 gangguan ansietas
 
TB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal GinjalTB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal Ginjal
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendek
 
ppt nike.pptx
ppt nike.pptxppt nike.pptx
ppt nike.pptx
 
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Peningkatan Tekanan IntrakranialPeningkatan Tekanan Intrakranial
Peningkatan Tekanan Intrakranial
 
Preskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotikPreskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotik
 
Overdosis opiat
Overdosis opiatOverdosis opiat
Overdosis opiat
 
Tatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasTatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemas
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
Penyakit Meniere
Penyakit MenierePenyakit Meniere
Penyakit Meniere
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
 
Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensi
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened Epilepsi
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
 
Gangguan mood
Gangguan moodGangguan mood
Gangguan mood
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Definisi , etiologi dan kriteria autoimun
Definisi , etiologi dan kriteria autoimun Definisi , etiologi dan kriteria autoimun
Definisi , etiologi dan kriteria autoimun
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 

Similar to Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx

Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaMustofa Hidayat
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRANafiah RR
 
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.pptSISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.pptwhyukutakuya
 
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptxTugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptxNur Inayah
 
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)fikri asyura
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Iseu Pranyoto
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarCatatan Medis
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Iseu Pranyoto
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxicuntaribiya
 
Coordination book (part 1)
Coordination book  (part 1)Coordination book  (part 1)
Coordination book (part 1)Iseu Pranyoto
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impulsDin Shofyan
 

Similar to Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx (20)

Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
biolistrik tari.ppt
biolistrik tari.pptbiolistrik tari.ppt
biolistrik tari.ppt
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.pptSISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
Coordination book
Coordination bookCoordination book
Coordination book
 
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptxTugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
Tugas Neuron dan Potensial Aksi (1).pptx
 
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
 
Coordination system
Coordination systemCoordination system
Coordination system
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Coordination book (part 1)
Coordination book  (part 1)Coordination book  (part 1)
Coordination book (part 1)
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx

  • 2. • Sistem saraf tersusun dari 2 type sel : 1. Neuron 2. Glia • Jumlah neuron orang dewasa diperkirakan ada 100 milyard, jumlah ini akan bervariasai antar individu • Seperti halnya organ lain dalam tubuh, otak juga tersusun atas sel-sel yang berdiri sendiri. • Struktur pemisah antara bagian dalam sel dengan lingkungan luar sel disebut : membran. • Nukleus : bagian sel yang mengandung kromosom • Mitokondria : organel-organel sel yang menjalankan aktivitas metabolisme untuk menyediakan energi. • Ribosom : untuk sintesis molekul protein • Retikum endoplasma : oragnel yang merupakan rangkaian tabung dan berfungsi untuk transport protein baru menuju lokasi lain NEURON DALAM SISTEM SARAF
  • 3. • NEURON SENSORIK & MOTORIK Neuron : menerima informasi dan mentransmisikannya ke sel-sel lain NEURON DALAM SISTEM SARAF
  • 4. • STRUKTUR NEURON : 1. Badan sel / soma 🡪 nukleus, ribosom, mitokondria dll 2. Dendrit / serat percabangan yang ujungnya meruncing 🡪 permukaannya dilapisi reseptor sinap. Dendritic spine. 3. Akson🡪 selubung mielin, nodus Ranvier, terminal presinaptik. Akson aferen, akson eferen, interneuron (neuron intrinsik). 4. Terminal sinap Variasi bentuk neuron : Neuron memiliki beragam ukuran, bentuk dan fungsi. Bentuk neuron akan menentukan bagaimana neuron itu saling berhubungan. Fungsi neuron sangat terkait dengan bentuknya
  • 5. • Aferen : meneruskan informasi ke sebuah struktur (admisi =masuk) • Setiap akson sensorik bersifat aferen terhadap sistem saraf. • Eferen : meneruskan informasi dari sebuah struktur (exit =keluar) • Jika dendrit dan akson sebuah neuron terdapat dalam sebuah struktur maka sel tersebut merupakan interneuron atau neuron intrinsik dari struktur tersebut. ISTILAH LAIN YANG TERKAIT DENGAN NEURON : AKSON EFEREN DAN AKSON AFEREN
  • 6. • SEL-SEL PENYOKONG & PELINDUNG NEURON • Glia (neuroglia) : melakukan pertukaran zat kimia dengan neuron yang berada di dekatnya tetapi tidak mentransmisikan informasi dalam jarak yang jauh seperti neuron. • Ukuran glia lebih kecil dari neuron dengan jumlah yang lebih banyak dari neuron dan mempunyai banyak fungsi
  • 7. • SAWAR DARAH OTAK • Sawar darah otak : penghalang antara darah dan cairan yang mengelilingi sel-sel otak • Fungsinya : menghalangi zat kimia memasuki otak, terutama yang memiliki molekul yang besar seperti toksin, obat-obatan dan nutrisi. • Molekul yang dapat melintasi sawar darah otak secara pasif adalah : 1. Molekul kecil yang tidak bermuatan, seperti : Oksigen (O2), Karbondioksida (CO2), Air. 2. Molekul yang terlarut dalam lemak membran, seperti : vitamin A dan D, obat-obatan yang yang mempengaruhi otak (heroin, mariyuana, obat anti depresi). Nutrisi masuk ke otak melalui mekanisme transport aktif yang melibatkan protein dan memanfaatkan Energi. Zat kimia yang ditransfor secara aktif adalah : Glukosa, asam amino, beberapa vitamin dan hormon tertentu, begitu juga otak memiliki transport aktif yang memompa zat kimia tertentu dari otak ke darah Selain glukosa, keton (sejenis lemak) juga dapat me- lintasi sawar darah otak tetapi dlm jumlah kecil. Serta Tiamin (Vit B.1) yang dibutuhkan utk memanfaatkan glukosa
  • 8. • Reseptor merupakan sel atau organ dengan kekhususan tinggi. Fungsinya utk mendeteksi adanya perubahan berbagai bentuk energi di linkungan dalam dan luar. • Energi yang ada di seputar kita dan dapat di deteksi oleh reseptor sensorik diantaranya adalah : 1. Energi mekanik 🡪 mekano reseptor Lokasi : kulit, otot rangka, persendian,dan organ visera RESEPTOR
  • 9. 2. Energi panas 🡪 Thermo receptor. Akhiransaraf bebas (sensasi panas-dingin), akhiran saraf bebas yg khusus (nyeri) dan hipotalamus otak (panas- dingin). 3. Nociceptor (reseptor nyeri) 4. Energi kimia 🡪 Chemoreceptor bau (n. Olfaktorius), Badan karotis, aortik (gas darah : O2,CO2, Hidrogen), glukosa darah (glukoreseptor),Sel cecap (gustatori) lidah. 5. Energi cahaya🡪 photoreceptor Sel batang (gelap), Sel kerucut (terang) Reseptor sensori mengubah / mentransduksi berbagai bentuk energi ke dalam bentuk listrik (bahasa saraf). Aliran listrik merupakan impuls saraf yang akan diteruskan ke korda spinalis dan otak.
  • 10. • Potensial jeda / potensial istirahat🡪 adanya perbedaan voltase pada neuron yang sedang beristirahat. Neuron yang berada di dalam membran cenderung lebih negatif potensial listriknya, artinya i0n Na + yg berada di luar sel lebih tinggi. • Pada saat terjadi stimulasi pada reseptor sensori, terjadi perubahan bentuk oleh gelombang energi dan struktur membran akhiran saraf secara berkala berubah dan akan mengakibatkan meningkatnya permeabilitas membran dan terjadi pompa natrium kalium, dimana ion Na + yang bergerak ke dalam pada ujung akhir dan membuat membran depolarisasi (potensial reseptor)🡪 pengurangan muatan negatif yang ada di dalam neuron. • Ketika membran relaksasi konsentrasi ion Na + lebih tinggi diluar neuron , sedangkan konsentrasi K+ lebih tinggi di dlm neuron. Gradien konsentrasi mengeluarkan ion K+ keluar neuron , gradien listrik menarik ion K + ke dalam neuron. Pompa natrium kalium akan menarik ion K + ke dalam neuron. Pada ion Nat+ tidak dapat melintas, krn kanal ion Na + menutup, sehingga membran mengalami hiperpolarisasi 🡪 penambahan muatan negatif melebihi normal di dalam sebuah neuron MEKANISME TRANSDUKSI IMPULS SARAF
  • 11. • Potensial aksi 🡪 depolarisasi yang melewati ambang batas, terjadi ledakan aliran ion natrium yang memasuki sel membran. Ion natrium mudah masuk karena kanal-kanal ion natrium terbuka. Potensial aksi mengikuti All or none law (Hukum tuntas atau batal) : “Intensitas dan kecepatan potensial aksi tidak tergantung pada intensitas stimulus yang memulainya”. Artinya setiap depolarisasi yang melebihi ambang batas eksitasi pada suatu akson akan menghasilkan potensial aksi yang relatif sama. • Segera setelah terjadi potensial aksi neuron akan memasuki periode refraktori. Periode refraktori 🡪 neuron tidak menghasilkan potensial aksi • Peride refraktori absolut : kanal-kanal ion natrium tertutup, sehingga berapapun stimulus yang diberikan tidak akan menghasilkan potensial aksi baru • Periode refraktori relatif : dibutuhkan stimulus yang lebih besar dari normal untuk dapat menghasilkan potensial aksi.
  • 12. • Pada neuron motor potensial aksi berawal dari axon hillock (bukit akson), tiap titik pd membran menghasilkan potensial aksi yg sama seperti pada awalnya potensial aksi tersebut dihasilkan. Selama potensial aksi berlangsung ion natrium masuk ke dalam satu titik pd akson, shg lokasi ini memiliki muatan yg lebih positif dibanding lokasi lain pd akson tersebut. Lalu ion-ion positif akan mengalir disepjg akson melintasi membran spt gelombang • Pada akson bermielin, potensial aksi hanya dihasilkan pada nodus yang memisahkan segmen-segmen selubung mielin. Akson bermielin (diameter besar) menstransmisi impuls lebih cepat dari pada yang tidak bermielin (dimeter kecil) • Neuron lokal (berakson pendek) bertukar informasi hanya dengan neuron lain yang ada di dekatnya dan kemudian menghasilkan potensial berperingkat, yaitu potensial membran yang nilainya beragam dan tidak mengikuti hukum all or none. Neuron lokal tidak menghasilkan potensial aksi TRANSMISI IMPULS SARAF
  • 13.
  • 14. • ADAPTASI RESEPTOR • 🡪 fenomena reseptor sensorik menurunkan atau menghentikan produksi stimulus, walaupun stimulus masih ada • 1. Rapidly adapting (adaptasi cepat) • Contoh : rabaan halus dan tekanan (berpakaian dll) • 2. Adaptasi lambat • Contoh : nociceptor kulit dan sendi (‘nyeri’) • UNIT SENSORI SOMATIK (aferen) • 🡪 reseptor sensori, ujung yang bercabang, akson, badan sel dan terminal sentral sinap • MEDAN RESEPTIF • 🡪 area kulit/ bagian lain yang diurus unit sensori • Medan reseptif dr unit sensori berbentuk lingkaran. Bila saling berdekatan akan saling tumpang tindih medan reseptifnya, sehingga masukan sensori sulit dibedakan asalnya/ diterjemahkan sbg satu rangsang.
  • 15. • SENSITIFITAS TAKTIL DAN DISKRIMINASI • Sensitifitas taktil kulit sebanding dg jumlah unit sensori yg diinervasinya dan derajat tumpang tindih medan reseptif unit sensori tersebut. • Kepekaan berbanding terbalik dengan besarnya medan resptif. • Diskriminasi spasial 🡪 kemampuan membedakan lokasi/ titik asal rangsang Uji pembeda dua titik. Lidah, bibir dan ujung jari mempunyai kemampuan pembeda yg tinggi (1-3 mm). Punggung tangan, punggung, tungkai (50-100 mm) • Diskriminasi intensitas 🡪 kemampuan menilai kekuatan stimulus. Menekan benda ke permukaan kulit, tekanan akan terasa bila mencapai ambang taktil atau melampaui. • Inhibisi lateral 🡪 fenomena utk menguatkan perbedaan dan mempertajam kontras. Bila unit sensori yg medan reseptifnya bertumpang tindih, US yg lebih tinggi akan menginhibisi sinyal tetangganya yg kurang aktif
  • 17. SINAPSIS Synapse [SIN-aps] sebuah pertemuan antara ujung akson neuron pengirim dengan dendrit atau badan sel neuron penerima. Ruang sempit antara neuron pengirim dan penerima disebut synaptic gap atau cleft.
  • 18. • Sinaps 🡪 titik komunikasi antar neuron. Sinap bertanggung jawab terhadap fungsi integratif SSP. • Penelitian Sherrington pada gerak refleks menunjukkan adanya kecepatan konduksi impuls melalui busur refleks lebih lambat daripada kecepatan konduksi impuls disepanjang akson. Hal ini berarti ada penundaan pada celah antar akson , awal penelitian ttg sinaps • Sinaps ada yang bersifat eksitatori dan sinaps inhibitori. • Sumasi temporal 🡪 efek gabungan dari pemberian stimulus berulang dalam waktu singkat pada sebuah sinapsis • Sumasi spasial 🡪 efek gabungan dari pemberian stimulus di beberapa sinapsis dalam waktu yang hampir bersamaan pada sebuah neuron. • EPSP (Eksitatory postsinaptic potential) 🡪 potensial berperingkat berupa depolarisasi, terjadi ketika kanal-kanal membran terbuka sehingga ion-ion Na+ masuk membran neuron. • IPSP (inhibitory postsinaptic potential) 🡪 potensial berperingkat berupa hiperpolarisasi, terjadi ketika kanal-kanal membran terbuka sehingga ion- ion K+ masuk membran neuron • EPSP dan IPSP pada sebuah neuron saling berkompetisi, agar dapat meningkatkan atau mengurangi frekuensi pembentukan potensial aksi. KONSEP SINAPSIS
  • 19. • Trasmisi kimia pada sinaps merupakan tipe komunikasi utama pada sistem syaraf • Neuron menyintesis zat kimia yang berfungsi sebagai neurotransmitter. • Pada sebuah sinaps terdapat neurotransmitter yang dilepaskan oleh neuron pertama (prasinaps) dan akan mempengaruhi neuron selanjutnya (postsinaps). • Jenis-jenis neurotransmitter : • Asam amino 🡪 glutamat, GABA, glisin, aspartat • Asam amino yang termodifikasi 🡪 asetilkolin Monoamin (hasil modifikasi asam amino) : Indoleamin 🡪 serotonin Katekolamin 🡪 dopamin, norepinefrin dan epinefrin • Neuro transmitter tak konvensional : Gas-gas yang dapat larut 🡪 Oksida nitrit (NO), Karbon monoksida (CO) Endokanabinoida -🡪 Anandamida (terbaru). • Purin 🡪 ATP, adenosin • Peptida (rantai asam amino) 🡪 endorfin, substansi P, neuropeptida Y , peptida pituitari, peptida hipotalamik, peptida otak-usus, peptida opioid, miscellanepus peptides. PERISTIWA KIMIA PADA SINAPS ->TRANSMISI DAN JENIS-JENIS NEUROTRANSMITTER
  • 20. • 7 langkah aksi (sebagian besar) neurotransmitter : TRANSMISI SINAPS
  • 21. • Reseptor neurotransmitter pada neuron postsinaps adalah sebuah protein yang tertanam di membran neuron. • Efek ionotropik 🡪 ketika neurotransmitter melekat pada sisi aktif reseptor pada membran akan langsung membuka kanal-kanal ion tertentu. (terjadi dlm 1 ms- bbrp ms selama 20 ms) Contoh : Glutamat, sebagai eksitator sinaps pada otak GABA, sebagai inhibitor sinaps pada otak Asetilkolin, sebagai eksitator sinaps • Efek metabotropik 🡪 memulai rangkaian metabolisme yang efeknya lambat akan tetapi berlangsung lebih lama daripada efek ionotropik. (terjadi dlm jeda wkt 30 ms setelah pelepasan neurotransmitter berlangsung selam bbrp detik, menit atau lebih). Urutan peristiwa pada sinapsis metabotropik yang menggunakan second messenger dalam neuron post sinaps : 1. Molekul neurotransmitter menempel ke reseptor metabotropik yang terstimulasi 2. Protein reseptor menekuk dan melepas protein G 3. Protein G mengaktivasi second messenger spt AMP siklik, second berkomunikasi dengan bagian dalam sel. Penyampai pesan kedua membuka/ menutup kanal, mengubah pembentukan protein atau mengaktivasi suatu bagian dari sebuah kromosom.messenger dapat merubah jalur metabolisme, mengaktivasi gen dalam nukleus dan membuat kanal-kanal ion membuka dan menutup 🡪AKTIVASI RESEPTOR PADA NEURON POSTSINAPS
  • 22. • Peran sinap ionotropik pada perilaku : Otak perlu aliran informasi yang berganti-ganti dengan cepat, untuk penglihatan dan pendengaran • Peran sinap metabotropik pada perilaku : Proses yang lebih lambat & memberikan pengalaman lebih lama Sebagian besar termasuk golongan peptida sebagai neuromodulator, artinya molekul tersebut tidak secara langsung mengeksitasi atau menginhibisi neuron postsinaps tetapi memengaruhi tingkat pelepasan neurotransmitter lain atau memengaruhi respon neuron postsinaps terhadap beragam input. Contoh : rasa lapar, haus, takut dan marah dalam jangka panjang dapat menghasilkan beberapa perilaku, pengecapan dan rasa sakit. 🡪PERAN SINAPS PADA PERILAKU
  • 23. SISTEM NEUROENDOKRIN Sistem saraf berkomunikasi langsung dgn sinaps. Untuk menyampaikan pesan secara meluas, sistem saraf memanfaatkan hormon. Stimulus Sistem Saraf Cepat Sistem Endokrin lambat Kenaikan tekanan darah, respirasi dan suhu Perubahan metabolisme atau fungsi organ Neurotransmitter Hormon Neuroendokrin
  • 24. • Hormon 🡪 zat kimia yang disekresi oleh kelenjar dan sel-sel lain, hormon ditransportasi oleh darah menuju organ target. • Banyak zat kimia yang berperan ganda sebagai hormon dan juga neurotransmitter, ex : epinefrin, norepinefrin, insulin & oksitosin • Hormon berguna untuk mengatur perubahan jangka panjang pada beberapa bagian tubuh sekaligus. • Gb. Kelenjar endokrin yang utama pada manusia : HORMON
  • 25. • Menurut perkiraan terbaru sistem saraf menggunakan 100 neurotransmitter diberbagai bagian. Sebagian besar diantaranya memiliki beberapa jenis reseptor dan setiap reseptor memiliki karakteristik masing-masing. Secara teori variasi pada sinaps memiliki suatu hubungan dengan variasi perilaku. • Tahun 1900 an peneliti melakukan studi pada variasi jumlah reseptor dopamin dan menyimpulkan bahwa individu yang memiliki salah satu bentuk tertentu reseptor D2 (salah satu dari 5 reseptor dopamin) yang memiliki kecenderungan menjadi pecandu alkohol menyimpulkan bahwa gen (yang mengode reseptor D2) juga meningkatkan perilaku : pencari kesenangan dalam konsumsi alkohol, penggunaan obat tanpa resep, pola makan berlebihan, hobi berjudi. • Reseptor D4, kepribadian yang selalu ingin mencoba hal yang baru, rasa ingin tahu, impulsif, dan pemarah. • Sebagian besar hasil studi menunjukan kaitan yang lemah, jumlah sampel yang kecil dan replikasi data sulit dilakukan. • Kepribadian adalah masalah yang rumit, sulit diukur, dipengaruhi sejumlah pengalaman hidup, dan sejumlah besar gen. Jadi untuk mengetahui peran satu gen pada perilaku merupakan suatu hal yang sulit. SINAPSIS DAN KEPRIBADIAN
  • 27. MEKANISME OBAT • Hampir semua obat-obatan psikotropika memiliki senyawa kimia serupa dengan senyawa kimia yang diproduksi otak secara alami. • Neurotransmitter dan hormon pada manusia sama dengan neurotransmitter dan hormon pada hewan (tentu ada beberapa pengecualian). Neurotransmitter pada manusia juga terdapat pada tumbuhan. • Obat-obatan dapat menstimulasi atau menginhibisi sinapsis. • Antagonis 🡪 obat yang menghambat efek neurotransmitter • Agonis 🡪 obat yang meningkatkan efek neurotransmitter. • Efek obat adalah campuran dari agonis dan antagonis. • Obat dapat agonis pada suatu perilaku tertentu dan antagonis untuk perilaku yang lain. Atau agonis pada dosis tertentu dan antagonis pada dosis yang berbeda.
  • 28. • Pengaruh obat pada sinapsis dopamin (Gb). • Obat memiliki afinitas terhadap suatu reseptor tertentu. Melekatnya obat dan reseptor seperti kunci dan gembok • Kemanfaatan suatu obat adalah kecenderungan dalam mempengaruhi reseptor. Contoh : obat yang melekat kuat pada sebuah reseptor tetapi gagal menstimulasi reseptor tersebut disebut memilki afinitas yang kuat tetapi kemanfaatannya rendah. • Obat penenang, anti depresan dan obat-obatan lain mempunyai efektifitas dan efek samping yang berbeda-beda pd tiap individu, krn tiap individu mempunyai tipe reseptor yang berbeda-beda.
  • 29. 🡪OBAT-OBATAN UMUM DAN EFEK SINAPTIK • Kategori obat berdasarkan pada cara kerja utamanya. • Sebagian besar obat psikotropika memiliki efek langsung dan tidak langsung terhadap stimulasi pelepasan dopamin, khususnya pada nucleus accumbens ( terletak di bawah lapisan korteks otak yang memiliki banyak reseptor dopamin). • Obat-obatan stimulan🡪 meningkatkan kegembiraan, kewaspadaan, aktifitas motorik, mengubah suasana hati, mengurangi kelelahan. Jenisnya : • Amfetamin : menstimulasi peningkatan pelepasan dopamin dari terminal presinaps dan menghalangi reseptor tertentu untuk menginhibisi pelepasan dopamin serta meningkatkan pelepasan serotonin, norepinefrin dan lain-lain. • Kokain : menghalangi penyerapan kembali dopamin, norepinefrin dan serotonin. Pengaruh kokain dan amfetamin terhadap sinapsis dopamin intensitasnya besar tetapi berlangsung singkat. Penggunaan kokain yg berulang pd dosis tinggi mempengaruhi perubahan jangka panjang pd otak dan peredaran darah, meningkatkan resiko stroke, epilepsi dan kerusakan ingatan.
  • 30. - Metilfenidat (Ritalin) yang diberikan pd penderita gangguan perilaku ADD, yang ditandai dengan perilaku impulsif dan kurangnya perhatian (atensi). Metilfenidat memiliki efek yang sama seperti kokain, tetapi karena diberikan dalam dosis rendah (sesuai resep dokter) maka konsentrasi obat pada obat akan meningkat secara bertahap dan menurun secara bertahap. - MDMA (ekstasi) : dosis rendah stimulan, dosis tinggi melepas dopamin dan serotonin dan merusak akson pelepas serotonin, sehingga mengganggu indera (halusinasi). - Nikotin : pd tembakau, dpt menstimulasi satu tipe reseptor asetilkolin. Pd nukleus akumbens, nikotin dan kokain meningkatkan pelepasan dopamin pd neuron- neuron yang sama.
  • 31. • Narkotika : Opiat, yang diekstrak dari pohon candu. • Jenisnya : morfin, heroin dan metadon. • Pengguna opiat mengalami rasa tenang, penurunan perhatian pada masalah di dunia nyata, penurunan sensitivitas rasa sakit. • Otak menghasilkan neurotransmitter peptida yang disebut endorfin, sebuah bentuk morfin alami di otak. • Obat-obat opiat menstimulasi reseptor endorfin yang menginhibisi pelepasan GABA. GABA dapat menginhibisi dopamin, karena itu pengaruh akhir opiat adalah meningkatkan pelepasan dopamin. • Endorfin dan opiat dapat juga menghalangi lokus seruleus untuk membangkitan gairah dan melepaskan norepinefrin yg membantu menyimpan memori, sehingga menimbulkan penurunan terhadap respon stress dan penurunan kapasitas memori
  • 32. • Mariyuana (Daun ganja) • Mengandung senyawa kimia 9-THC (9-tetrahidrocannabinol) dan kanabinoid lain yg sekerabat. • Mariyuana digunakan untuk penghilang rasa sakit dan mual, mengobati glaukoma, meningkatkan nafsu makan. • Pengaruh psikologis : peningkatan intensitas indera dan ilusi seolah-olah waktu berjalan lambat, kerusakan memori dan kemampuan kognitif secara signifikan.