SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Kloning: usaha/upaya untuk
memproduksi sejumlah individu
yang secara genetic sama persis
(identik).
Prinsip: bahwa setiap makhluk
hidup mempunyai kemampuan
totipotensi yang artinya setiap sel
mempunyai kemampuan untuk
menjadi individu.
klon : sekelompok organisme hewan
maupun tumbuh-tumbuhan yang
dihasilkan melalui reproduksi
aseksual dan berasal dari satu induk
yang sama.
Kloning pada tanaman melalui kultur sel mula-
mula dilakukan pada tanaman wortel. Sel akar
wortel dikultur, dan tiap selnya dapat tumbuh
menjadi tanaman lengkap.
Kloning pada hewan dilakukan mula-
mula pada amfibi (kodok), dengan
mengadakan transplantasi nukleus ke
dalam telur kodok yang dienukleasi.
Sejak Wilmut et al. berhasil membuat klon anak domba yang donor
nukleusnya diambil dari sel kelenjar susu domba dewasa, terbukti bahwa
pada mammalia pun klon dapat dibuat. Karena itu, kesimpulan mereka
manusia pun secara teknis klon dapat dibuat.
Transfer Nukleus
membutuhkan dua sel :
1. suatu sel donor.
2. suatu oosit atau sel telur. Telur matur
sebelum dibuahi dibuang intinya atau
nukleusnya.
sel telur akan berfungsi terbaik
bila hanya dalam anfertilisasi.
inti sel donor bertindak sebagai inti sel
zigot dan membelah serta berkembang
menjadi blastosit.
Blastosit selanjutnya ditransfer ke dalam uterus
induk pengganti (surrogate mother).
Suatu nukleus dewasa ternyata
mampu memproduksi suatu
hewan yang komplit
Kasus kloning
domba dolly
Tanpa sinkronosasi siklus sel,
maka inti tidak akan berada
pada suatu keadaan yang
optimum untuk dapat diterima
oleh embrio.
Sel donor harus
berjuang untuk
dapat masuk ke Gap
Zero, atau stadium
sel GO, atau stadium
sel dorman.
Teknik Honolulu
Juli 1998, tim ilmuwan dari Universitas Hawai
mengumumkan bahwa mereka telah
menghasilkan tiga generasi tikus kloning yang
secara genetik identik.
Tikus susah untuk dikloning,
karena segera setelah suatu
sel telur tikus mengalami
fertilisasi ia akan segera
membelah.
Awalnya menggunakan tiga tipe sel yakni,
sel Sertoli, sel otak dan sel kumulus. Sel
Sertoli dan sel otak keduanya tinggal dalam
stadia GO secara alamiah dan sel kumulus
hampir selalu hadir pada stadia G0 ataupun
G1.
Enzim yang dapat memotong ikatan fosfodiester untai
DNA asing pada sekuen pengenalan yang spesifik.
Isolasi dari bakteri
Enzim endonuklease
restriksi
Berupa DNA kromosom yang diisolasi dari inti sel ataupun DNA
komplementer yang diperoleh dari penyalinan mRNA dengan
bantuan enzim reverse transcriptase, disebut complementary DNA
(cDNA) .
Sumber DNA
Wahana pembawa fragmen gen target ke dalam suatu sel inang.
Persyaratan: harus mampu disisipi DNA asing, dapat diintroduksi ke
dalam sel inang, dapat bereplikasi secara independen di dalam sel
inang, dan memiliki penanda seleksi
Vektor
mudah dimanipulasi, mampu tumbuh dengan cepat
dan stabil pada medium kultur biasa, non-patogen,
serta dapat ditransformasi DNA asing.
Contoh : Escherichia coli, Bacillus subtilis
Enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan kembali ikatan
fosfodiester antara potongan fragmen DNA atau RNA berujung
kohesif yang saling berkomplemen hasil pemotongan dengan
enzim restriksi .
Sel inang
Enzim ligase
1. Amplifikasi
fragmen gen target
Polymerase chain reaction (PCR) merupakan teknik amplifikasi sekuen DNA
spesifik secara in vitro dengan proses pemanjangan primer pada untai DNA
komplementer .
Reaksinya terdiri atas sejumlah komponen essensial
(enzim DNA polimerase yang termostabil, sepasang oligonukleotida spesifik yang
berperan sebagai primer, deoksinukleosida trifosfat (dNTP), kation divalen, kation
monovalen, buffer, serta DNA cetakan).
Sekuen primer membatasi daerah fragmen DNA target yang akan
diamplifikasi
Enzim DNA polimerase akan menginisiasi sintesis salinannya
Syarat untuk desain primer yang baik antara lain
panjang primer sekitar 17--28 basa, memiliki
kandungan basa GC 40--60%, pada ujung 3’
terdapat basa G atau C, temperature of melting
sekitar 55--80° C, dan tidak terjadi self-
complementarity.
Reaksi PCR ditempatkan pada mesin thermal cycler yang dapat
mengatur suhu sesuai dengan tiga tahapan dalam siklus PCR.
Tahap awal reaksi PCR merupakan pemisahan untai ganda DNA
(denaturasi) yang dilakukan pada suhu 95° C, dilanjutkan dengan
pemasangan basa primer dengan untai tunggal DNA cetakan
(annealing) pada suhu sekitar 50--65° C, kemudian pada suhu 72°
C, berlangsung sintesis untai DNA baru oleh enzim DNA
polimerase (Fairbanks & Andersen 1999: 278). Setiap siklus pada
PCR menghasilkan 2 salinan untai ganda fragmen target
Kedua hasil salinan DNA target dari setiap siklus akan
menjadi cetakan bagi siklus berikutnya sehingga reaksi
PCR dengan 30 siklus dapat menghasilkan jutaan
fragmen DNA target
Penyisipan fragmen DNA ke
dalam vektor
Penyisipan fragmen DNA atau gen
target ke dalam DNA vektor untuk
membentuk molekul DNA
rekombinan melibatkan tahap
digesti dan ligasi.
Vektor dan sisipan didigesti dengan
enzim restriksi yang sama sehingga
keduanya memiliki potongan kohesif
(sticky ends) serupa yang akan saling
berlekatan.
Enzim ligase mengkatalisis proses
perlekatan basa-basa nukleotida yang
saling berkomplemen.
Introduksi vektor
rekombinan ke
dalam sel inang
Introduksi vektor rekombinan ke dalam sel inang
Introduksi DNA vektor plasmid yang mengandung gen
sisipan ke dalam sel inang bakteri disebut transformasi,
sedangkan introduksi vektor virus dinamakan
transfeksi). Sel inang terlebih dahulu dibuat menjadi
kompeten sebelum dilakukan proses transformasi
sehingga menjadi permeabel terhadap DNA asing.
Sel kompeten dibuat dengan
memberikan perlakuan fisik atau
kimia yang akan meningkatkan
kemampuan sel untuk mengikat
dan mengambil DNA.
Proses introduksi DNA ke dalam sel terjadi
pada saat pemberian kejutan panas
terhadap sel kompeten dan DNA dengan
menaikkan suhu inkubasi secara drastis dari
0° C menjadi 42° C selama sekitar 1--2
menit.Parameter keberhasilan proses transformasi
ditentukan dengan nilai efisiensi transformasi yang
tinggi. Jumlah koloni transforman yang tumbuh
pada permukaan medium seleksi dihitung,
kemudian dimasukkan dalam perhitungan efisiensi
transformasi. Nilai efisiensi transformasi optimal
metode CaCl2 adalah 106 cfu/µg.
Seleksi hasil kloning
Melalui proses seleksi, koloni transforman
yang membawa DNA rekombinan target
(berhasil dikloning) dapat dibedakan dari
koloni transforman yang tidak membawa
DNA target.
Dilakukan dengan sejumlah metode, seperti
hibridisasi DNA probe, hibridisasi antibodi
monoklonal, dan seleksi nutrien
Menghasilkan
bibit unggul
Bertujuan untuk
terapi penyakit
Menolong
pasangan infertil
agar mempunyai
keturunan
Mencegah
kepunahan spesies
Modifikasi
Pangan
Tidak dibenarkan untuk
-- Kloning untuk reproduksi
manusia
-- Membuat manusia duplikat
-- Implantasi sel manusia
-- Kecuali untuk terapi kloning

More Related Content

What's hot

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
anggapriktew
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Diana Muliadi
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
enggalfauzia
 
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-VirusPPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
Rian Maulana
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
Afifi Rahmadetiassani
 

What's hot (20)

PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika
 
Biologi fusi protoplasma
Biologi fusi protoplasmaBiologi fusi protoplasma
Biologi fusi protoplasma
 
Pola evolusi_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
Pola evolusi_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI Pola evolusi_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
Pola evolusi_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
 
Rekombinasi Genetik
Rekombinasi GenetikRekombinasi Genetik
Rekombinasi Genetik
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
Ppt ekspresi gen klp 9 b
Ppt ekspresi gen klp 9 bPpt ekspresi gen klp 9 b
Ppt ekspresi gen klp 9 b
 
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanpower point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
 
Ppt replikasi DNA
Ppt replikasi DNAPpt replikasi DNA
Ppt replikasi DNA
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 
Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
 
Power Point Mutasi
Power Point MutasiPower Point Mutasi
Power Point Mutasi
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 
Protein Sorting
Protein SortingProtein Sorting
Protein Sorting
 
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-VirusPPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 

Similar to Materi biologi sel -- kloning

ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi selITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
Fransiska Puteri
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentation
Yona Oktasari
 
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxBioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Ferdi Adji
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewan
Winda Zufri
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewan
Winda Zufri
 

Similar to Materi biologi sel -- kloning (20)

ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi selITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
 
Genomic Equivalence
Genomic EquivalenceGenomic Equivalence
Genomic Equivalence
 
rekayasa gen
rekayasa genrekayasa gen
rekayasa gen
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentation
 
Teknologi dna rekombinan
Teknologi dna rekombinanTeknologi dna rekombinan
Teknologi dna rekombinan
 
Kuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.pptKuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.ppt
 
Kloning Gen
Kloning GenKloning Gen
Kloning Gen
 
Biologi gonzaga
Biologi gonzagaBiologi gonzaga
Biologi gonzaga
 
Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinan
 
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxBioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
 
replikasi.ppt
replikasi.pptreplikasi.ppt
replikasi.ppt
 
Tek. Rekom. DNA.pptx
Tek. Rekom. DNA.pptxTek. Rekom. DNA.pptx
Tek. Rekom. DNA.pptx
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewan
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewan
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdfMakalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
 
Genetika dan biologi molekuler mikroorganisme
Genetika dan biologi molekuler mikroorganismeGenetika dan biologi molekuler mikroorganisme
Genetika dan biologi molekuler mikroorganisme
 
3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptx3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptx
 

More from Princess is Ntxhais

More from Princess is Ntxhais (13)

Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
 
Transfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan --- itsdanicaputrys
Transfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan ---  itsdanicaputrysTransfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan ---  itsdanicaputrys
Transfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan --- itsdanicaputrys
 
Fairy and mermaidia
Fairy and mermaidiaFairy and mermaidia
Fairy and mermaidia
 
Materi biologi sel rigor mortis
Materi biologi sel   rigor mortisMateri biologi sel   rigor mortis
Materi biologi sel rigor mortis
 
Fantasy series -- Danica Putri
Fantasy series  -- Danica PutriFantasy series  -- Danica Putri
Fantasy series -- Danica Putri
 
Outdoor outfit ideas -- danica putri
Outdoor outfit ideas  -- danica putriOutdoor outfit ideas  -- danica putri
Outdoor outfit ideas -- danica putri
 
Ppt makalah kelompok 1 ---daya saing komoditas produksi pertanian
Ppt makalah kelompok 1 ---daya saing komoditas produksi pertanianPpt makalah kelompok 1 ---daya saing komoditas produksi pertanian
Ppt makalah kelompok 1 ---daya saing komoditas produksi pertanian
 
School life fashion show danica putri
School life fashion show danica putriSchool life fashion show danica putri
School life fashion show danica putri
 
Cosplayer ( Danica Putri )
Cosplayer ( Danica Putri )Cosplayer ( Danica Putri )
Cosplayer ( Danica Putri )
 
Sport illustrated danica putri
Sport illustrated danica putriSport illustrated danica putri
Sport illustrated danica putri
 
Design and chemistry materials
Design and chemistry materialsDesign and chemistry materials
Design and chemistry materials
 
Permutation and combination - Math Statistic
Permutation and combination - Math StatisticPermutation and combination - Math Statistic
Permutation and combination - Math Statistic
 
Chemistry - State of Matter ;)
Chemistry - State of Matter ;)Chemistry - State of Matter ;)
Chemistry - State of Matter ;)
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Materi biologi sel -- kloning

  • 1.
  • 2. Kloning: usaha/upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang secara genetic sama persis (identik). Prinsip: bahwa setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan totipotensi yang artinya setiap sel mempunyai kemampuan untuk menjadi individu. klon : sekelompok organisme hewan maupun tumbuh-tumbuhan yang dihasilkan melalui reproduksi aseksual dan berasal dari satu induk yang sama.
  • 3. Kloning pada tanaman melalui kultur sel mula- mula dilakukan pada tanaman wortel. Sel akar wortel dikultur, dan tiap selnya dapat tumbuh menjadi tanaman lengkap. Kloning pada hewan dilakukan mula- mula pada amfibi (kodok), dengan mengadakan transplantasi nukleus ke dalam telur kodok yang dienukleasi. Sejak Wilmut et al. berhasil membuat klon anak domba yang donor nukleusnya diambil dari sel kelenjar susu domba dewasa, terbukti bahwa pada mammalia pun klon dapat dibuat. Karena itu, kesimpulan mereka manusia pun secara teknis klon dapat dibuat.
  • 4. Transfer Nukleus membutuhkan dua sel : 1. suatu sel donor. 2. suatu oosit atau sel telur. Telur matur sebelum dibuahi dibuang intinya atau nukleusnya. sel telur akan berfungsi terbaik bila hanya dalam anfertilisasi. inti sel donor bertindak sebagai inti sel zigot dan membelah serta berkembang menjadi blastosit. Blastosit selanjutnya ditransfer ke dalam uterus induk pengganti (surrogate mother).
  • 5. Suatu nukleus dewasa ternyata mampu memproduksi suatu hewan yang komplit Kasus kloning domba dolly Tanpa sinkronosasi siklus sel, maka inti tidak akan berada pada suatu keadaan yang optimum untuk dapat diterima oleh embrio. Sel donor harus berjuang untuk dapat masuk ke Gap Zero, atau stadium sel GO, atau stadium sel dorman. Teknik Honolulu Juli 1998, tim ilmuwan dari Universitas Hawai mengumumkan bahwa mereka telah menghasilkan tiga generasi tikus kloning yang secara genetik identik. Tikus susah untuk dikloning, karena segera setelah suatu sel telur tikus mengalami fertilisasi ia akan segera membelah. Awalnya menggunakan tiga tipe sel yakni, sel Sertoli, sel otak dan sel kumulus. Sel Sertoli dan sel otak keduanya tinggal dalam stadia GO secara alamiah dan sel kumulus hampir selalu hadir pada stadia G0 ataupun G1.
  • 6. Enzim yang dapat memotong ikatan fosfodiester untai DNA asing pada sekuen pengenalan yang spesifik. Isolasi dari bakteri Enzim endonuklease restriksi Berupa DNA kromosom yang diisolasi dari inti sel ataupun DNA komplementer yang diperoleh dari penyalinan mRNA dengan bantuan enzim reverse transcriptase, disebut complementary DNA (cDNA) . Sumber DNA Wahana pembawa fragmen gen target ke dalam suatu sel inang. Persyaratan: harus mampu disisipi DNA asing, dapat diintroduksi ke dalam sel inang, dapat bereplikasi secara independen di dalam sel inang, dan memiliki penanda seleksi Vektor mudah dimanipulasi, mampu tumbuh dengan cepat dan stabil pada medium kultur biasa, non-patogen, serta dapat ditransformasi DNA asing. Contoh : Escherichia coli, Bacillus subtilis Enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan kembali ikatan fosfodiester antara potongan fragmen DNA atau RNA berujung kohesif yang saling berkomplemen hasil pemotongan dengan enzim restriksi . Sel inang Enzim ligase
  • 7. 1. Amplifikasi fragmen gen target Polymerase chain reaction (PCR) merupakan teknik amplifikasi sekuen DNA spesifik secara in vitro dengan proses pemanjangan primer pada untai DNA komplementer . Reaksinya terdiri atas sejumlah komponen essensial (enzim DNA polimerase yang termostabil, sepasang oligonukleotida spesifik yang berperan sebagai primer, deoksinukleosida trifosfat (dNTP), kation divalen, kation monovalen, buffer, serta DNA cetakan). Sekuen primer membatasi daerah fragmen DNA target yang akan diamplifikasi Enzim DNA polimerase akan menginisiasi sintesis salinannya
  • 8. Syarat untuk desain primer yang baik antara lain panjang primer sekitar 17--28 basa, memiliki kandungan basa GC 40--60%, pada ujung 3’ terdapat basa G atau C, temperature of melting sekitar 55--80° C, dan tidak terjadi self- complementarity. Reaksi PCR ditempatkan pada mesin thermal cycler yang dapat mengatur suhu sesuai dengan tiga tahapan dalam siklus PCR. Tahap awal reaksi PCR merupakan pemisahan untai ganda DNA (denaturasi) yang dilakukan pada suhu 95° C, dilanjutkan dengan pemasangan basa primer dengan untai tunggal DNA cetakan (annealing) pada suhu sekitar 50--65° C, kemudian pada suhu 72° C, berlangsung sintesis untai DNA baru oleh enzim DNA polimerase (Fairbanks & Andersen 1999: 278). Setiap siklus pada PCR menghasilkan 2 salinan untai ganda fragmen target Kedua hasil salinan DNA target dari setiap siklus akan menjadi cetakan bagi siklus berikutnya sehingga reaksi PCR dengan 30 siklus dapat menghasilkan jutaan fragmen DNA target
  • 9. Penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor Penyisipan fragmen DNA atau gen target ke dalam DNA vektor untuk membentuk molekul DNA rekombinan melibatkan tahap digesti dan ligasi. Vektor dan sisipan didigesti dengan enzim restriksi yang sama sehingga keduanya memiliki potongan kohesif (sticky ends) serupa yang akan saling berlekatan. Enzim ligase mengkatalisis proses perlekatan basa-basa nukleotida yang saling berkomplemen.
  • 10. Introduksi vektor rekombinan ke dalam sel inang Introduksi vektor rekombinan ke dalam sel inang Introduksi DNA vektor plasmid yang mengandung gen sisipan ke dalam sel inang bakteri disebut transformasi, sedangkan introduksi vektor virus dinamakan transfeksi). Sel inang terlebih dahulu dibuat menjadi kompeten sebelum dilakukan proses transformasi sehingga menjadi permeabel terhadap DNA asing. Sel kompeten dibuat dengan memberikan perlakuan fisik atau kimia yang akan meningkatkan kemampuan sel untuk mengikat dan mengambil DNA. Proses introduksi DNA ke dalam sel terjadi pada saat pemberian kejutan panas terhadap sel kompeten dan DNA dengan menaikkan suhu inkubasi secara drastis dari 0° C menjadi 42° C selama sekitar 1--2 menit.Parameter keberhasilan proses transformasi ditentukan dengan nilai efisiensi transformasi yang tinggi. Jumlah koloni transforman yang tumbuh pada permukaan medium seleksi dihitung, kemudian dimasukkan dalam perhitungan efisiensi transformasi. Nilai efisiensi transformasi optimal metode CaCl2 adalah 106 cfu/µg.
  • 11. Seleksi hasil kloning Melalui proses seleksi, koloni transforman yang membawa DNA rekombinan target (berhasil dikloning) dapat dibedakan dari koloni transforman yang tidak membawa DNA target. Dilakukan dengan sejumlah metode, seperti hibridisasi DNA probe, hibridisasi antibodi monoklonal, dan seleksi nutrien
  • 12. Menghasilkan bibit unggul Bertujuan untuk terapi penyakit Menolong pasangan infertil agar mempunyai keturunan Mencegah kepunahan spesies Modifikasi Pangan Tidak dibenarkan untuk -- Kloning untuk reproduksi manusia -- Membuat manusia duplikat -- Implantasi sel manusia -- Kecuali untuk terapi kloning