2. Inflasi Kenaikkan harga barang yang terus
menerus dan bersifat umum
Inflasi menyebabkan :
1. Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Rakyat
2. Makin buruknya distribusi pendapatan
3. Terganggunya stabilitas ekonomi
Apabila inflasi terjadi secara terus menerus,
maka akan menyebabkan hiperinflasi.
Contoh : Pada tahun 1960an, Indonesia
mengalami hiperinflasi hingga ± 623%.
3. Indeks Harga KonsumenIndeks Harga Konsumen
IHK ukuran biaya barang dan jasa
keseluruhan yang dibeli oleh rata-rata
konsumen.
Mengukur IHK :
1. Menentukan paket barang dan jasa pada
keranjang IHK.
2. Mengadakan survey bulanan terhadap harga.
3. Menghitung IHK.
4. Paket barang dan jasa pada keranjangPaket barang dan jasa pada keranjang
IHKIHK
Menurut BPS “Dalam menyusun IHK, data harga
konsumen atau retail diperoleh dari 66 kota dan
mencakup antara 284 - 441 barang dan jasa yang
dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok pengeluaran
yaitu: bahan makanan; makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas
dan bahan bakar; sandang; kesehatan;
pendidikan, rekreasi dan olah raga; dan
transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.”
5. Perhitungan IHKPerhitungan IHK
CPI =Cost of CPI Basket at current price x 100
Cost of CPI Basket at base-period pices
Perhitungan InflasiPerhitungan Inflasi
Inflation Rate = CPI this year – CPI last year x 100Inflation Rate = CPI this year – CPI last year x 100
CPI last yearCPI last year
6. Kelemahan IHKKelemahan IHK
1. Adanya barang baru Dulu : Mesin ketik, sekarang :
komputer (lebih mahal).
2. Perubahan kualitas barang-barang yang mengalami
peningkatan kualitas akan mengalami kenaikkan harga.
3. Bias substitusi IHK mengabaikan kemungkinan
substitusi konsumsi.
4. Pergantian outlet kenakkan harga membuat penjual
menggunakan outlet yang lebih murah.
7. Alternatif Perhitungan Inflasi selain IHKAlternatif Perhitungan Inflasi selain IHK
Indeks Harga Perdagangan Besar (Wholesale Price
Index) disebut juga Indeks harga produsen.
Inflasi = (IHPBt – IHPBt-1) x 100%
IHPBt-1
Akhir PeriodeAkhir Periode IHPBIHPB PerubahanPerubahan
IHPB (%)IHPB (%)
19951995 240240 11,6211,62
19961996 259259 7,927,92
19971997 282282 8,888,88
19981998 568568
8. Alternatif Perhitungan Inflasi selain IHKAlternatif Perhitungan Inflasi selain IHK
PDB Deflator atau Indeks Harga Implist (IHI)
Inflasi = (IHIt – IHIt-1) x 100%
IHIt-1
Akhir PeriodeAkhir Periode IHIIHI Perubahan IHIPerubahan IHI
(%)(%)
19901990 100100 9,059,05
19911991 108,70108,70 8,708,70
19921992 116,7116,7 7,367,36
19931993 139139