SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
TUGAS PROYEK MATA PELAJARAN EKONOMI
“ANALISA INDEKS HARGA DAN INFLASI TERHADAP
HARGA AIR MINERAL BERBAGAI PRODUK”
Penyusun :
1. ARINI DWI PUTRI (07)
2. NAILA HANIN LAKSITA (28)
SMA Negeri 15 Surabaya
Jalan Menanggal selatan No.103 Surabaya
Tahun Ajaran 2016/ 2017
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS PROYEK OLEH:
1. Arini Dwi Putri (Xi-3/07/ 10010)
2. Naila Hanin Laksita (Xi-3/28/ 10271)
“ANALISA INDEKS HARGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA AIR
MINERAL BERBAGAI PRODUK”
Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dinilai
Surabaya , Januari 2016
Pembimbing
Herman hadiyanto ,SE,M.PA
NIP.19716719 200801 1008
SURAT KETERANGAN OBSERVASI
MOTTO
“ To get a success your courage must be grater
than your fear”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menganalisa indeks
harga dan inflasi harga air mineral berbagai merek.
Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
Surabaya, Januari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
SURAT KETERANGAN OBSERVASI .........................................................iii
MOTTO............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................v
DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3
A. Tinjauan Pustaka .....................................................................................3
1. Indeks Harga .....................................................................................3
2. Inflasi...............................................................................................10
3. Ketersediaan Air Bersih ..................................................................16
B. Pemecahan Masalah..............................................................................20
1. Data Hasil Observasi.......................................................................20
2. Pembahasan.....................................................................................20
BAB III PENUTUP .........................................................................................27
A. Kesimpulan............................................................................................27
B. Saran.....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas ekonomi. Tema yang
diambil adalah Adiwiyata. Materi yang diambil mengenai indeks harga,
inflasi, dan ketersediaan air mineral. Penulisan ini memiliki tujuan untuk
mengetahui harga kenaikan atau turunnya dari tahun 2013 sampai 2015
serta mengetahui tingkat harga air mineral. Penulisan ini juga bermanfaat
unttuk menyikapi didalam mengkonsumsi air sebagai syarat pemenuhan
target adiwiyata. Karena saat ini ketersediaan air semakin sedikit yang
dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang semakin berkembang pesat.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Ditjen Sumber Daya Air
(2006), yang mengacu pada data yang disampaikan oleh World Water
Forum(2005), bahw asaat ini 25% populasi dunia mengalami masalah
kekurangan air minum dan satu dari tiga orang di dunia tidak mendapatkan
pelayanan sanitasi yang baik.Menjelang tahun 2025 sekitar 2,7 milyar jiwa
atau 30,33% populasi dunia akan menghadapi kekurangan air.World
Bank(2005),mengungkapkan bahwapemenuhan air bersih akan
memberipengaruh terhadap kesehatan, produktifitas ekonomi dan
perkembangan suatu negara.
Guna mengetahui indeks harga dan inflasi sangat menguntungkan
untuk mengetahui perkembangan ekonomi yang terjadi. Secara singkatnya
inflasi adalah kenaikan atau turunnya suatu harga dilihat dari indeks harga.
Oleh karena itu indeks harga memiliki kesinambungn dengan inflasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis terkait naik/ turunnya harga air mineral berbagai
merek tersebut, berdasarkan data obsevasi?
2. Bagaimana indeks harga dengan perhitungan angka indeks tidak
tertimbang dan agregrat tertimbang metode Laspeyres pada tahun 2014
dan 2015?
3. Bagaimana analisis hasil perhitungan kedua metode tersebut?
4. Bagaimana besarnya inflasi dari tahun 2014 ke tahun 2015 beserta
analisis dari perhitungan tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Indeks Harga
a. Pengertian
Indeks harga merupakan sebuah rataan dari perubahan harga yang
proporsional pada suatu barang atau jasa tertentu antara dua periode
waktu. Perubahan harga dan kuantitas menunjuk pada barang-barang atau
jasa yang bersifat individual yang jelas berbeda satu sama lainnya dalam
sebuah kelompok poduk yang serupa. Kualitas yang berbeda pada jenis
produk yang sama harus diperlakukan berbeda pula sebagai jenis barang
atau jasa yang terpisah sesuai dengan konteks permasalahan.
b. Penyusunan Angka Indeks
Untuk menyusun angka indeks diperlukan langkah-langkah berikut:
1) Menentukan Tujuan
Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan
jenis data yang harus dikumpulkan. Misalnya, pemerintah ingin
menghitung Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maka
pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada
tingkat grosir. Jika pemerintah ingin menghitung Indeks Harga
Konsumen (IHK) maka pemerintah harus mengumpulkan data
harga-harga komoditas pada tingkat eceran.
2) Menentukan Cara Pengambilan Data
Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel
(contoh) atau populasi (keseluruhan). Apabila ingin menghemat
biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel yang digunakan.
3) Memilih Sumber Data
Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap
sumber data memiliki teknis dan cara pengambilan data yang
berbeda sehingga menghasilkan data yang berbeda pula. Sebagai
contoh, jumlah pengangguran menurut Departemen Tenaga Kerja
akan berbeda dengan data jumlah pengangguran menurut BPS
(Biro Pusat Statistik). Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka
indeks jumlah pengangguran, sebaiknya pilih salah satu sumber
data agar datanya konsisten.
4) Memilih Tahun Dasar (Base Year)
Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar
perhitungan. Angka indeks pada tahun dasar selalu diberi nilai 100.
Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100
(melebihi tahun dasar) artinya telah terjadi kenaikan. Dan bila
angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan.
Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai tahun dasar maka angka
indeks tahun 2000 pasti bernilai 100. Jika setelah dihitung ternyata
angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti telah terjadi
kenaikan.
Sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan dalam
memilih tahun dasar, yaitu:
a) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat
keadaan perekonomian sedang stabil (tidak dalam keadaan
inflasi atau deflasi yang tinggi).
b) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh dengan
tahun yang ingin dihitung angka indeksnya. Sebaiknya jarak
tahun yang dihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10
tahun.
5) Memilih Metode Penghitungan
Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan,
yaitu metode tidak tertimbang dan tertimbang. Metode tidak
tertimbang tidak menggunakan faktor penimbang, sedangkan
metode tertimbang menggunakan faktor penimbang. Faktor
penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan
pentingnya suatu barang terhadap barangbarang yang lain. Jika
memilih metode tertimbang, kita harus menentukan faktor
penimbang yang tepat.
c. Jenis Indeks Harga
1) Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang menggambarkan
perbandingan perubahan harga barang dan jasa yang dihitung
dianggap mewakili belanja konsumen, kelompok barang yang
dihitung bisa berubah-ubah disesuaikan dengan pola konsimsi aktual
masyarakat.
2) Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan perubahan barang
dan jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu, yang dibeli
oleh produsen meliputi bahan mentah dan bahan setengah jadi.
Perbedaannya dengan IHK adalah kalau IHP mengukur tingkat harga
pada awal sistem distribusi, IHK mengukur harga langsung yang
dibayar oleh konsumen pada tingkat harga eceran. Indeks harga
produsen biasa disebut juga indeks harga grosir (wholesale price
index).
3) Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani. Indeks
harga barang-barang yang dibayar oleh petani baik untuk biaya hidup
maupun untuk biaya proses produksi, apabila dalam menghitung
indeks dimasukkan unsur jumlah biaya hipotek, pajak, upah pekerja
yang dibayar oleh petani, indeks yang diperoleh disebut indeks
paritas. Rasio antara indeks harga yang harus dibayar oleh petani
dengan indeks paritas dalam waktu tertentu disebut rasio paritas
(parity ratio).
d. Metode Perhitungan
Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan
beberapa metode. Oleh karena itu, perlu dilakukan pilihan yang tepat
agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pada
dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu
sebagai berikut:
1) Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak ditimbang (simple
agregative methode) dibagi dalam bentuk agregatif sederhana dan
rata-rata harga relatif atau agregative relative.
2) Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif
sederhana dan rata-rata harga relatif tertimbang.
Perhatikan pembahasan berikut ini.
1) Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif
Sederhana.
a) Angka indeks harga (price = P)
Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
b) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)
Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
c) Angka indeks nilai (value = V)
Keterangan:
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
2) Angka Indeks Tertimbang
Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan
beberapa metode. Simaklah penjelasannya masing-masing pada
pembahasan berikut ini.
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga
tidak tertimbang meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai.
Perhatikan pembahasan berikut ini.
1) Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif
Sederhana.
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak
tertimbang meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai. Marilah kita simak
pembahasannya masing-masing.
a) Angka indeks harga (price = P)
Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
b) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)
Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
c) Angka indeks nilai (value = V)
Keterangan:
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai yang dihitung angka
indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana
mempunyai kebaikan karena bersifat sederhana, sehingga mudah cara
menghitungnya. Akan tetapi, metode ini mempunyai kelemahan yaitu
apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka
indeksnya juga akan berubah.
2) Angka Indeks Tertimbang
Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan
beberapa metode. Simaklah penjelasannya masing-masing pada
pembahasan berikut ini.
a) Metode agregatif sederhana
Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat
dihitung dengan rumus seperti di bawah ini.
Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang
b) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan
faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).
Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar
c) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan
faktor penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka
indeksnya) atau Qn.
Keterangan:
IP = angka indeks Paasche
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
d) Metode Drobisch and Bowley
Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
e) Metode Irving Fisher
Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan
angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi
dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks
Paasche.
f) Metode Marshal Edgewarth
Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara
menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n,
kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga
pada tahun n.
Angka indeks Marshal Edgewarth dapat dirumuskan sebagai berikut.
2. Inflasi
a. Pengertian
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum batang-barang
secara terus-menerus. Ini tidak bearti bahwa harga-harga berbagai
macam barang itu nik dengan persentase yang sama. Mungkin dapat
terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan. Yang penting terdapat
kenaikan harga umum batang secara terus – menerus selama satu
periode tertent. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun
dengan persentase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi.
b. Penyebab Terjadinya Inflasi
1) Tarikan permintaan (Demand pull inflation)
Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan
bertambahnya permintaan faktor-faktor produksi. Meningkatnya
permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi
meningkat. Jadi, inflasi terjadi karena kenaikan dalam permintaan
total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment. Inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang
berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga dikenal
dengan istilah demand pull inflation.
2) Desakan biaya (Cost push inflation)
Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input)
sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang
dihasilkan ikut naik.
c. Jenis-Jenis Inflasi
1) Jenis Inflasi Menurut Sifatnya
Laju Inflasi dapat berbeda antara satu negara dengan negara lain
atau dalam satu negara dalam waktu yang berbeda. Atas dasar
besarnya laju inflasi maka dapta dibagi ke dalam tiga kategori yaitu:
a) Merayap (creeping inflation)
Ditandai dengan laju inflasi yang rendah (kurang dari 10%
pertahun). Kenaikan harga berjalan secara lambat, dengan
persentase yang kecit serta dalam jangka yang relatif lama.
b) inflasi menengah (galloping inflation)
Ditandai dengan kenaikanharga yang cukup besar dalam waktu
yang relatif pendek serta mempunyai siat akselarasi (harga dalam
waktu mingguan atau bulanan) efeknya terhadap perekonomian
lebih besar dari pada inflasi yang merayap (creeping inflation)
c) inflasi tinggi (hyper inflation)
Merupakan inflasi yang paling parah akibatnya harga –
harga naik sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi
berkeinginan untuk menyimpan uang sebab nilai uang merosot
dengan tajam seingga ingin ditukarkan dengan uang sehingga
perputaran uang semakin cepat dan harga naik secara akselerasi.
Biasanya keadaan ini timbul apa bila pemerintah mengalami
defisit anggaran belanja yang dibelanjakan dan ditutupi dengan
mencetak uang.
2) Jenis Inflasi Menurut Sebabnya
a) Demand-pull inflation
inflasi ini bermula dari adanya kenaikan pemintaan total
(agregate demand), sedangkan produksi telah berada pada
keadaan kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati
kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan hampir kesempatan
kerja penuh, kenaikan permintaan total disamping kenaikan harga
dapt juga menaikkan hasil produksi (output).
b) Cost-push inflation
Berbeda dengan demand-pull inflation, cost-push inflation
biasanya ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi.
Jadi, inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul
biasanya dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran
total (aggregate supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi.
d. Cara Menghitung Inflasi
Dalam perhitungan angka indeks ada berbagai metode. Ada inflasi yang
dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Biaya Hidup,
Indeks Harga Produsen, dll. Namun saat ini lebih sering menggunakan IHK
untukmengitung inflasi.Halitu dikarenakan IHKmenghitung rata-rata dari
barang karena IHKmenghitung harga rata-rata dari barang dan jasa yang
dikonsumsioleh rumah tangga (household).Jenisbarang dan jasa tersebut
dikelompokkan menjadi7kelompok,yaitu bahan makanan; makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau; perumahan; sandang; kesehatan;
pendidikan, rekreasi dan olahraga; transpor dan komunikasi. Kelompok
tersebut sudah sangat cukup mewakili “harga-harga secara umum”, oleh
karenanya IHK paling sering dipake untuk ngitung inflasi. Berikut rumus
menghitung inflasi:
Keterangan:
IHKt = indeks harga yang ingin dihitung.
Ihkt-1 = indeks harga pada tahun dasar
e. Dampak Terjadinya Inflasi
1) Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat
merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri
tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas
tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah.
Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan
pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak
dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang
bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi
2) Bagi para penabung
Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata
uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga,
tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika
orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit
berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan
dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
3) Bagi debitur dan kreditur
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi
menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur,
nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam.
Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan
mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika
dibandingkan pada saat peminjaman. Bagi produsen
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini
terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya
(biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika inflasi
menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya
merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan
produksinya. Produsen dapat menghentikan produksinya untuk
sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi,
dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
4) Bagi perekonomian nasional
a) Investasi berkurang.
b) Mendorong tingkat bunga.
c) Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif.
d) Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan.
e) Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang
akan datang.
f) Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang.
g) Menimbulkan defisit neraca pembayaran.
h) Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
f. Cara Pengendalian inflasi
1) Kebijakan Moneter
seperti yang telah disebutkan di atas, peran bank sentral dalam
mengatasi inflasi adalah dengan mengatur jumlah uang yang beredar.
Kebijakan yang diambil oleh bank sentral tersebut dinamakan
kebijakan moneter, yaitu dengan menggunakan cara-cara sebagai
berikut:
a) Politik Diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral
untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan
dan menurunkan tingkat bunga. Dengan menaikkan tingkat
bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat
akan berkurang karena orang akan lebih banyak menyimpan
uangnya di bank daripada menjalankan investasi.
b) Politik Pasar Terbuka (open market policy) dijalankan dengan
membeli dan menjual surat-surat berharga. Dengan menjual
suratsurat berharga diharapkan uang akan tersedot dari
masyarakat.
c) Politik Persediaan Kas (cash ratio policy) adalah politik Bank
Sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan
menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari
bank. Dengan dinaikkannya persentase persediaan kas,
diharapkan jumlah kredit akan berkurang.
d) Pengawasan kredit secara selektif.
2) Kebijakan Fiskal
Selain kebijakan moneter, pemerintah dapat juga memberlakukan
kebijakan fiskal yaitu kebijakan yang berhubungan dengan pengaturan
penerimaan dan pengeluaran Negara. Jadi yang diatur dalam
kebijakan fiskal adalah
a) pengaturan pengeluaran pemerintah (APBN)
b) peningkatan tarif/pajak.
3) Kebijakan Nonmoneter
Selain dua kebijakan di atas ada juga yang disebut kebijakan
nonmoneter yang mengatur hal-hal berikut:
a) Peningkatan produksi.
b) Kebijakan upah.
c) Pengawasan harga.
3. Ketersediaan Air
Air di Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai ratusan
tahun. Berikut runtutan tahun perkembangan air mineral di Indonesia`;
1400an
Pada masa itu air yang merupakan minuman sehari-hari orang Asia
Tenggara dialirkan dari gunung mengalir kerumah-rumah penduduk
denganpipabambu.
1600an
Pada tahun 1600 air minum disalurkan langsung ke Istana-istana
sedangkan sumur hanya diperuntukan bagi daerah yang jauh dari sungai.
Tahun 1613 dimulailah penjajahan Belanda melalui misi dagangnya yang
terkenal VOC,mereka membumi hanguskan Bandar Sunda Kelapa dan
mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia, resmilah Belanda menjajah
Indonesia dengan diselingi oleh penjajah Perancis ( 1808-1811) dan
penjajahan Inggris (1811-1816),waktu itu air minum masih sangat
sederhana dengan memanfaatkan sumber air permukaan (sungai) .
Di Asia Tenggara pada masa itu mempunyai kebiasaan untuk
mengendapkan air sungai dalam gentong atau kendi selama 3 minggu atau
satu bulan untuk mendapatkan air minum yang sehat.
1800an
Pada tahun 1817 penduduk mulai memasak air terlebih dulu dan diminum
hangat-hangat untuk menjamin kebersihan dan kesehatan dan kebiasaan.
Pada tahun 1818 salah satu syarat penting yang ditentukan oleh Belanda
untuk pemilihan pusat kota serta Istana Raja ditentukan oleh faktor
Di tahun 1882 tercatat keberadaan air minum yang mempunyai kualitas
jernih dan baik,dijual oleh pemilik tanah dengan harga F 1,5 per drum,
sedangkan untuk air sungai dijual 2-3 sen per pikul (isi dua kaleng minyak
tanah).
Pada masa pra-kemerdekaan, Dinas Pengairan Hindia Belanda (1800 -
1890) mulai membangun saluran air sepanjang 12 kilometer dan
bendungan yang mengalirkan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Pemerintah Penjajahan Hindia Belanda tahun 1890, memberikan hak
konsesi kepada pengusaha Belanda Mouner dan Bernie, yang dinilai
berjasa merintis penyediaan air bersih. Konsesi ini berupa pengelolaan
mata air untuk dialirkan ke kota dengan memasang pipa sepanjang 20
kilometer selama dua tahun. Tahun 1900, pemerintah Hindia Belanda
mendirikan perusahaan air minum dan instalasinya diresmikan tiga tahun
kemudian. Untuk memberikan proteksi pada perusahaan tersebut,
pemerintah mewajibkan penghuni rumah mewah untuk menjadi
pelanggan. Tiga tahun setelah berdirinya perusahaan air minum itu,
sambungan instalasi air minum mencapai 1.588 pelanggan. Status
perusahaan air minum pada bulan Juli 1906 dialihkan dari pemerintah
pusat menjadi dinas air minum kotapraja (kini PDAM).
1900-1945
Pada tahun 1905 terbentuklah Pemerintah Kota Batavia dan pada tahun
1918 berdiri PAM Batavia dengan sumber air bakunya berasal dari Mata
Air Ciomas, pada masa itu penduduk kurang menyukai air sumur bor yang
dibangun PAM Batavia, karena bila dipakai menyeduh teh menjadi
berwarna hitam (kandungan Fe/besi nya tinggi).
Pada waktu itu, saat orang bepergian dengan kereta api sering merasakan
haus yang luar biasa,karena panasnya udara didalam kereta.Pada saat
kondisi seperti itulah tempat yang dituju adalah Restorka,(restoran pada
jaman dulu) dan yang dijual di Restorka biasanya adalah kopi,susu,dan
teh.Orang mulai berpikir bagaimana menyajikan air putih dalam botol. Ide
menjual air putih dalam botol inilah yang mendasari orang menjual air
mineral dalam kemasan,yang pada masa itu hanya bisa dinikmati oleh
bangsawan belanda karena harganya yang tinggi.
1945-1965
Indonesia memasuki era kemerdekaan, terlepas dari pemerintahan
Belanda, Indonesia masih menata urusan pembanguan, perbaikan dan
perluasan Gedung Gedung Negara. Pemerintah Pusat belum menangani air
minum dikarenakan keterbatasan keuangan serta tenaga ahli dibidang air
minum.
Tahun 1953 dimulailah pembangunann kota kota baru, pada saat itu
dilakukan pelimpahan urusan air minum ke pemerintah Propinsi
Ditahun 1959 terbentuklah Djawatan Teknik Penjehatan yang mulai
mengurusi air minum, dimulai pembangunan air minum di kota Jakarta
(3.000 l/dt), Bandung (250 l/dt), Manado (250 l/dt), Banjarmasin (250
l/dt), Padang (250 l/dt) dan Pontianak (250 l/dt) dengan sistim “turn key
project” loan dari Pemerintah Perancis. Terbitlah UU no. 5 Tahun 1962
tentang Perusahaan Daerah dan mulailah dibentuk PDAM sampai
sekarang.
1969-1973(PelitaI)
Dalam Pelita I (1969 - 1973), kebijaksanaan pembangunan air minum
dititikberatkan pada rehabilitasi maupun perluasan sarana-sarana yang
telah ada,Pembangunan air minum didanai melalui pinjaman OECF
(overseas economic cooperation fund)
Pada tanggal 7-8 April 1972 lahir PERPAMSI yang merupakan organisasi
persatuan perusahaan-perusahaan air minum seluruh Indonesia.
1974-1978(PelitaII)
Pada Pelita II (1974 - 1978) pemerintah mulai menyusun rencana induk air
bersih, perencanaan rinci dan pembangunan fisik di sejumlah kota Pada
saat itu Pemerintah mulai menyusun Rencana Induk (master plan) Air
1979-1983(PelitaIII)
Periode berikutnya pembangunan sarana air minum diperluas sampai kota-
kota kecil dan ibu kota kecamatan Diawal tahun 1981 pula diperkenalkan
“dekade air minum” (Water Decade) yang dideklerasikan oleh PBB..
1984-1988(PelitaIV)
Pada Pelita IV (1984 - 1988) pembangunan sarana air minum mulai
dilaksanakan sampai ke perdesaan.Pada tahun 1984 lahir Direktorat Air
Bersih melalui SK MenPU 211/KPTS/ 1984 yang mempunyai tugas
nelaksanakan pembinaan sector air minum.
989-1993(PelitaV)
Pelita V (1989 - 1993) diharapkan merupakan tahap kerangka lepas landas
Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJP-II), dimana
pembangunan sarana air minum diarahkan bukan hanya untuk melayani
kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk menunjang sektor-sektor
industri, perdagangan dan pariwisata
1994-1998(PelitaVI)
Terjadilah krisis moneter, yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang
berkepanjangan, yang disertai dengan pergantian pemerintahan beberapa
kali, telah mempengaruhi perkembangan air minum di Indonesia, banyak
PDAM yang mengalami kesulitan, baik karena beban utang dari program
investasi pada tahun-tahun sebelumnya, maupun akibat dari dampak krisis
ekonomiyangterjadi.
Tahun2002
Terbit Keputusan Menteri Kesehatan No. 907 Tahun 2002 tentang Syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum
Tahun2004
Dimulai tahun 2004 inilah merupakan tonggak terbitnya peraturan dan
perundangan yang memayungi air minum yaitu dimulai dengan terbitnya
UU no 7 Tahun 2004 tentang SDA (sumber daya air).
Tahun2005
Setelah 60 tahun Indonesia merdeka ditahun ini Indonesia baru memiliki
peraturan tertinggi disektor air minum dengan terbitnya PP (peraturan
pemerintah) No 16 tentang Pengembangan SPAM (sistim penyediaan air
minum).
Pada tahun inilah mulai bermunculan produk air minum kemasan & air
mineral.
Tahun2006-2011
Bisnis air minum mulai menjamur,tercatat ada lebih dari 500 air minum
produk lokal, dan 100 lebih produk asing yang diimport ke negara ini.
B. Pemecahan masalah
1. Data Hasil Observasi
Adapun hasil observasi yang telah dilakukan pada toko Agung, tanggal 12
Januari 2016 mengenai harga (p) dan jumlah (Q) air mineral dari berbagai
merek adalah sebagai berikut:
Data Hasil Observasi
Harga dan Jumlah Air Mineral
dari Berbagai Merek
No. JenisAir Mineral P-2013 P-2014 P-2015 Q-2013 Q-2014 Q-2015
1 Aqua 600 ml Rp36.000 Rp37.000 Rp38.000 411 499 524
2 Cleo 600 ml Rp41.000 Rp42.500 Rp44.000 348 383 413
3 Le Minerale 600
ml
- - Rp35.000 - - 372
4 Club 600 ml Rp23.500 Rp25.000 Rp27.000 432 497 581
5 Vit 600 ml Rp24.000 Rp25.000 Rp26.000 287 391 452
Sumber: Data Observasi
Berdasarkan data hasil observasi diatas air mineral yang di
observasi adalah 1 karton Aqua 600 ml, 1 karton Cleo 600ml, 1 karton Le
Minerale 600 ml, 1 karton Club 600 ml, 1 karton Vit 600 ml. Yang mana
1 kartonnya berisi 24 botol. Berbagai merk tersebut nantinya digunakan
sebagai acuan untuk pembahasan tugas proyek ini.
2. Pembahasan
Sebagaimana pembahasan pada tahap ini dibatasi bahasan rumusan
masalah sebagai berikut:
a) Bagaimana analisis terkait naik turunnya harga air mineral berbagai
merek?
Data Hasil Observasi
Harga (p) dan jumlah (Q)
dari Berbagai Merek Air Mineral
No Jenisairmineral P-2013 P-2014 P-2015 Q-2013 Q-2014 Q-2016
1 Aqua600 ml Rp36.000 Rp37.000 Rp38.000 411 499 524
2 Cleo600 ml Rp41.000 Rp42.500 Rp44.000 348 413
3
Le Minerale 600
ml - -
Rp35.000
- - 372
4 Club600 ml Rp23.500 Rp25.000 Rp27.000 432 497 581
5 Vit600 ml Rp24.000 Rp25.000 Rp26.000 287 391 452
jumlah Rp124.500 Rp129.500 Rp170.000 1478 1770 2242
Sumber: Data Diolah
Dari data yang telah diobservasi air mineral mengalami perubahan
harga yang setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2014 jumlah harga
dari berbagai merk sebesar Rp. 129.500 sehingga terjadi selisih harga
dengan jumlah harga air mineral antara tahun 2013 dan 2014 . Selisih
tersebut dapat dihitung dengan cara mengurangi jumlah harga dari
berbagai merek air mineral pada tahun 2014 dan jumlah harga dari
berbagai merek air mineral pada tahun 2013.adalah 129. 500-124.500
= 5000. Jadi selisih harga dari berbagai merek air mineral sebesar Rp.
5000.
Sedangkan pada tahun 2015 jumlah harga air mineral dari berbagai
merek sebesar Rp. 170.000. sehingga terjadi selisih harga dengan
jumlah harga air mineral antara tahun 2014 dan 2015 . Selisih
tersebut dapat dihitung dengan cara mengurangi jumlah harga dari
berbagai merek air mineral pada tahun 2015 dan jumlah harga dari
berbagai merek air mineral pada tahun 2014 adalah 170. 000-129.500
= 40. 500. Jadi selisih harga dari berbagai merek air mineral sebesar
Rp. 40. 500.
Selisih tersebutlah merupakan perubahan harga pada air mineral
berbagai merek. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 mengalami
perubahan harga yang sangat besar dikarenakan terproduksinya air
mineral yang baru di pasar. Pada tahun 2013 dan tahun 2014 air
mineral merek Le Minerale belum dijual di pasar sehingga jumlah dan
selisih harga pada tahun 2013 dan 2014 lebih sedikit daripada tahun
2015. Perubahan harga yang terus meningkat itulah yang
membutikanbahwa setiap tahunnya kebutuhan air meningkat karena
jumlah permintaan air juga meningkat.
b) Bagaimana indeks harga dengan perhitungan angka indeks tidak
tertimbang dan agregrat tertimbang metode laspeyres pada tahun 2014
dan 2015?
1) Indeks Tak Tertimbang
Berikut adalah perhitungan indeks harga dengan cara tak
tertimbang:
No Jenisairmineral P-2013 P-2014
1 Aqua600 ml Rp36.000 Rp37.000
2 Cleo600 ml Rp41.000 Rp42.500
3 Le Minerale 600 ml - -
4 Club600 ml Rp23.500 Rp25.000
5 Vit600 ml Rp24.000 Rp25.000
jumlah Rp124.500 Rp129.500
Sumber: Data Diolah
IP2014 =
∑Pn
∑Po
x 100%
=
129.000
124500
x 100%
= 104 %
No Jenisairmineral P-2014 P-2015
1 Aqua600 ml Rp37.000 Rp38.000
2 Cleo600 ml Rp42.500 Rp44.000
3 Le Minerale 600 ml - Rp35.000
4 Club600 ml Rp25.000 Rp27.000
5 Vit600 ml Rp25.000 Rp26.000
jumlah Rp129.500 Rp170.000
Sumber: Data Diolah
IP2015 =
∑Pn
∑Po
x 100%
=
170.000
129.000
x 100%
= 131,3 %
2) Angka Indeks Tertimbang Metode Laspeyres
Berikut perhitungan angka indeks tertimbang metode Laspeyres:
No Jenisairmineral P-2013 P-2014 Q-2013 Pn x Qo Po x Qo
1 Aqua600 ml Rp36.000 Rp37.000 411 15. 207.000 14. 796. 000
2 Cleo600 ml Rp41.000 Rp42.500 348 14. 790.000 14. 268. 000
3 Le Minerale 600 ml - - - 0 0
4 Club600 ml Rp23.500 Rp25.000 432 10. 800.000 10. 152. 000
5 Vit600 ml Rp24.000 Rp25.000 287 7. 175. 000 6. 888. 000
jumlah Rp124.500 Rp129.500 1478 47. 972. 000 46. 104. 000
IL 2014 =
∑(Pn.Qo)
∑(Po.Qo)
x 100%
=
47.972.000
46.104.000
x 100%
= 104 %
No Jenisairmineral P-2014 P-2015 Q-2014 Pn x Qo Po x Qo
1 Aqua600 ml Rp37.000 Rp38.000 499 18. 962.000 18. 463. 000
2 Cleo600 ml Rp42.500 Rp44.000 16. 852.000 16. 277. 500
3 Le Minerale 600 ml - Rp35.000 - 0 0
4 Club600 ml Rp25.000 Rp27.000 497 13. 419. 000 12. 425. 000
5 Vit600 ml Rp25.000 Rp26.000 391 10. 166.000 9. 775. 000
jumlah Rp129.500 Rp170.000 1770 59. 399. 000 56. 940. 000
Sumber: Data Diolah
IL 2014 =
∑(Pn.Qo)
∑(Po.Qo)
x 100%
=
59.399.000
56.940.000
x 100%
= 104, 3 %
c) Bagaimana analisis hasil perhitungan kedua metode tersebut?
Berikut Analisis perhitungan kedua metode tersebut sebagai berikut:
Untuk metode indeks harga tidak tertimbang pada tahun 2014
sebesar 104% sehingga menyebabkan kenaikan sebesar 4% dengan
asumsi Indeks Harga (IH) pada tahun 2013 sebesar 100%.
Penghitungannya dilakukan dengan cara jumlah harga pada tahun
2014 terhadap jumlah harga pada tahun 2013. Hal ini disebabkan
jumlah harga tahun 2014 lebih besar dari jumlah harga tahun 2013.
Sedangkan pada tahun 2015 sebesar 131% sehingga menyebabkan
kenaikan sebesar 31,3% dengan asumsi Indeks Harga (IH) pada tahun
2014 sebesar 100%. Penghitungannya dilakukan dengan cara jumlah
harga pada tahun 2015 terhadap jumlah harga pada tahun 2014. Hal
ini disebabkan jumlah harga tahun 2015 lebih besar dari jumlah harga
tahun 2014.
Untuk metode Laspeyres indeks harga pada tahun 2014 sebesar
104% sehingga menyebabkan kenaikan sebesar 4% dengan asumsi
Indeks Harga (IH) pada tahun 2013 sebesar 100%. Penghitungannya
dilakukan dengan cara jumlah harga pada tahun 2014 dengan jumlah
barang pada tahun 2013 terhadap jumlah harga pada tahun 2013
dengan jumlah barang pada tahun 2013. Hal ini disebabkan jumlah
harga tdan jumlah barang ahun 2014 lebih besar dari jumlah harga dan
barang tahun 2013.
Sedangkan indeks harga metode Laspeyres pada tahun 2015
sebesar 104,3% sehingga menyebabkan kenaikan sebesar 4,3%
dengan asumsi Indeks Harga (IH) pada tahun 2013 sebesar 100%.
Penghitungannya dilakukan dengan cara jumlah harga pada tahun
20145dengan jumlah barang pada tahun 2014 terhadap jumlah harga
pada tahun 2014 dengan jumlah barang pada tahun 2014. Hal ini
disebabkan jumlah harga tdan jumlah barang ahun 2015 lebih besar
dari jumlah harga dan barang tahun 2014.
d) Bagaimana besarnya inflasi dari tahun 2014 ke tahun 2015 beserta
analisis dari perhitungan tersebut?
Berikut besarnya inflasi dan analisisnya dari tahun 2014 ke tahun
2015:
Untuk menganalisis suatu besarnya inflasi perlu juga diketahui
perhitungannya. Perhitungannya menggunakan Indek Harga dengan
metode tertimbang.
Pada akhir tahun 2014 Indeks Harga Konsumen adalah 104% dan
diakhir tahun 2015 Indeks Harga Konsumen naik menjadi 104,3%.
Perhitungan indeks harga tersebut menggunakan metode Laspeyres.
Maka tingkat Inflasi yang terjadi pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
Laju inflasi dihitung dengan cara menguragi indeks harga antara
tahun 2014 dan 2015 terhadap indeks harga 2014 dikali dengan 100%.
Secara matematis dapat dihitung dengan
Laju inflasi =
𝐼𝐻𝐾2015 − 𝐼𝐻𝐾2014
𝐼𝐻𝐾2014
X 100%
=
104 ,3 − 104
104
X 100%
= 0,2 %
Jadi inflasi pada tahun 2015 sebesar 0,2%. Hal itu termasuk tingkat
inflasi ringan karena dibawah 10%.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa:
1. Dengan menggunakan metode tak tertimbang kenaikan harga pada tahun
2014 dan 2015 sebesar 4% dan 31,3%. Sedangkan dengan metode
Laspeyeres kenaikan harga pada tahun 2014 dan 2015 sebesar 4% dan
4,3%.
2. Laju iinflasi pada tahun 2015 dengan perhitungan Laspeyres adalah
sebesar 0,2% yang termasuk tingkat inflasi ringan.
B. Saran
Sesuai dengan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka kami menyarankan
sebagai berikut:
1. Sebaiknya penggunaan air dilakukan dengan baik dan benar karena hal ini
dapat menyebabkan kenaikan harga air mineral.
2. Sebaiknya kkonsumen manjadi cerdas dalam pengkonsumsian air
mineral, agar tidak terjadinya inflasi yang meningkat tiap tahunnya. Hal
itu disebabkan pasokan air berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
https://hakimsan.wordpress.com/tag/rumus-inflasi/
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/pengenalan/Contents/Disagregasi.as
px
http://irwansyahtheprinceoflove.blogspot.co.id/2014/05/normal-0-false-
false-false-en-us-x-none.html
http://sholikhudin-arif.blogspot.co.id/2013/03/cara-menghitung-indeks-
harga-dengan.html
https://www.google.com/search?q=cara+menghitung+inflasi&ie=utf-
8&oe=utf-8
http://www.artikelsains.com/2015/01/pengertian-inflasi-dan-cara-
menghitung.html
http://ekonomisku.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-macam-penyusunan-
angka-indeks.html

More Related Content

What's hot

Peta konsep ilmu ekonomi
Peta konsep ilmu ekonomiPeta konsep ilmu ekonomi
Peta konsep ilmu ekonomivadilla mutia
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatanEl Loen
 
PPT Kegiatan Ekonomi
PPT Kegiatan EkonomiPPT Kegiatan Ekonomi
PPT Kegiatan EkonomiMettaMett_
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokwawan_wawan
 
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuanSoal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuanT'Janross Ingiend
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalNindya Sukmawati
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Jogo Hera
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenKonsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenTrisnadi Wijaya
 
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniPenentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniMuhammad Khoirul Fuddin
 

What's hot (20)

Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Peta konsep ilmu ekonomi
Peta konsep ilmu ekonomiPeta konsep ilmu ekonomi
Peta konsep ilmu ekonomi
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
analisis input output
 analisis input output analisis input output
analisis input output
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatan
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
PPT Kegiatan Ekonomi
PPT Kegiatan EkonomiPPT Kegiatan Ekonomi
PPT Kegiatan Ekonomi
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompok
 
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuanSoal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
 
PPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINANPPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINAN
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Aspek ekonomi
Aspek ekonomiAspek ekonomi
Aspek ekonomi
 
Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenKonsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
 
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniPenentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
 
Rpp ekonomi sma xi 3.6
Rpp ekonomi sma xi 3.6 Rpp ekonomi sma xi 3.6
Rpp ekonomi sma xi 3.6
 

Viewers also liked

Tugas pengelolaan proyek sistem informasi
Tugas pengelolaan proyek sistem informasiTugas pengelolaan proyek sistem informasi
Tugas pengelolaan proyek sistem informasiYudi Efriansyah
 
Contoh Tugas Proposal Pengelolaan Proyek SI
Contoh Tugas Proposal Pengelolaan Proyek SI Contoh Tugas Proposal Pengelolaan Proyek SI
Contoh Tugas Proposal Pengelolaan Proyek SI nandangiskandar
 
Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiAr Schwarzenegger
 
Manajemen Proyek Sistem Informasi
Manajemen Proyek Sistem InformasiManajemen Proyek Sistem Informasi
Manajemen Proyek Sistem InformasiFaishal Wafiq Zakiy
 
Makalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiMakalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiJohn Leyy
 
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Jogo Hera
 
inflasi per desember 2010 sampai desember 2013 di indonesia
inflasi per desember 2010 sampai desember 2013 di indonesiainflasi per desember 2010 sampai desember 2013 di indonesia
inflasi per desember 2010 sampai desember 2013 di indonesiabisow enow
 
Ekonomi moneter ii.aulia pohan
Ekonomi moneter ii.aulia pohanEkonomi moneter ii.aulia pohan
Ekonomi moneter ii.aulia pohanLaely Besucces
 
Tugas proyek bahasa indonesia
Tugas proyek bahasa indonesiaTugas proyek bahasa indonesia
Tugas proyek bahasa indonesiaAli Baba
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiAjeng Faiza
 
Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)Tri Yani
 
Presentasi 5 sekolah adiwiyata
Presentasi 5 sekolah adiwiyataPresentasi 5 sekolah adiwiyata
Presentasi 5 sekolah adiwiyataHisbulloh Huda
 
Proposal pengajuan sistem informasi pt.kargo transkontinental
Proposal pengajuan sistem informasi pt.kargo transkontinentalProposal pengajuan sistem informasi pt.kargo transkontinental
Proposal pengajuan sistem informasi pt.kargo transkontinentalAgung Apriyadi
 

Viewers also liked (20)

Tugas pengelolaan proyek sistem informasi
Tugas pengelolaan proyek sistem informasiTugas pengelolaan proyek sistem informasi
Tugas pengelolaan proyek sistem informasi
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Contoh Tugas Proposal Pengelolaan Proyek SI
Contoh Tugas Proposal Pengelolaan Proyek SI Contoh Tugas Proposal Pengelolaan Proyek SI
Contoh Tugas Proposal Pengelolaan Proyek SI
 
Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasi
 
Manajemen Proyek Sistem Informasi
Manajemen Proyek Sistem InformasiManajemen Proyek Sistem Informasi
Manajemen Proyek Sistem Informasi
 
Makalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiMakalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasi
 
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)
 
inflasi per desember 2010 sampai desember 2013 di indonesia
inflasi per desember 2010 sampai desember 2013 di indonesiainflasi per desember 2010 sampai desember 2013 di indonesia
inflasi per desember 2010 sampai desember 2013 di indonesia
 
Ekonomi moneter ii.aulia pohan
Ekonomi moneter ii.aulia pohanEkonomi moneter ii.aulia pohan
Ekonomi moneter ii.aulia pohan
 
cara menghitung inflasi
cara menghitung inflasicara menghitung inflasi
cara menghitung inflasi
 
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASIKONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
 
Tugas proyek bahasa indonesia
Tugas proyek bahasa indonesiaTugas proyek bahasa indonesia
Tugas proyek bahasa indonesia
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Jumlah uang beredar
Jumlah uang beredarJumlah uang beredar
Jumlah uang beredar
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
 
Angka indeks dan kegunaannya
Angka indeks dan kegunaannyaAngka indeks dan kegunaannya
Angka indeks dan kegunaannya
 
Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)
 
Presentasi 5 sekolah adiwiyata
Presentasi 5 sekolah adiwiyataPresentasi 5 sekolah adiwiyata
Presentasi 5 sekolah adiwiyata
 
Proposal pengajuan sistem informasi pt.kargo transkontinental
Proposal pengajuan sistem informasi pt.kargo transkontinentalProposal pengajuan sistem informasi pt.kargo transkontinental
Proposal pengajuan sistem informasi pt.kargo transkontinental
 

Similar to Tugas proyek

191600288 andika putra setiawan
191600288 andika putra setiawan191600288 andika putra setiawan
191600288 andika putra setiawansahabatKopma
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxElangPramudya1
 
TUGAS EKO 12, ARIE TRI HARTINI, RANTI PUSRIANA, INDEKS HARGA DAN INFLASI, SMA...
TUGAS EKO 12, ARIE TRI HARTINI, RANTI PUSRIANA, INDEKS HARGA DAN INFLASI, SMA...TUGAS EKO 12, ARIE TRI HARTINI, RANTI PUSRIANA, INDEKS HARGA DAN INFLASI, SMA...
TUGAS EKO 12, ARIE TRI HARTINI, RANTI PUSRIANA, INDEKS HARGA DAN INFLASI, SMA...arie tri hartini
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...Fahar Arizky
 
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Osama Alfatheen
 
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...Gitrif Qostolanisota
 
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...ocha alfiano
 
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...ErlanggaSetiyawan
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomisdharma dina
 
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.Hari Susanto
 
Lawang (BI presentation)_1st draft
Lawang (BI presentation)_1st draftLawang (BI presentation)_1st draft
Lawang (BI presentation)_1st draftDidi Sugandi
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28GabriellElena
 
Tugas makalah mikro
Tugas makalah mikroTugas makalah mikro
Tugas makalah mikrorizacikgu
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalanditriapriadi
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalanditriapriadi
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional anditriapriadi
 
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017unga nuramalia
 

Similar to Tugas proyek (20)

Modul 2 KB 3
Modul 2 KB 3Modul 2 KB 3
Modul 2 KB 3
 
191600288 andika putra setiawan
191600288 andika putra setiawan191600288 andika putra setiawan
191600288 andika putra setiawan
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docx
 
TUGAS EKO 12, ARIE TRI HARTINI, RANTI PUSRIANA, INDEKS HARGA DAN INFLASI, SMA...
TUGAS EKO 12, ARIE TRI HARTINI, RANTI PUSRIANA, INDEKS HARGA DAN INFLASI, SMA...TUGAS EKO 12, ARIE TRI HARTINI, RANTI PUSRIANA, INDEKS HARGA DAN INFLASI, SMA...
TUGAS EKO 12, ARIE TRI HARTINI, RANTI PUSRIANA, INDEKS HARGA DAN INFLASI, SMA...
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
 
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
 
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
 
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
Tugas makalah Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga dan ...
 
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomis
 
Proposal metlit
Proposal metlitProposal metlit
Proposal metlit
 
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.
 
Lawang (BI presentation)_1st draft
Lawang (BI presentation)_1st draftLawang (BI presentation)_1st draft
Lawang (BI presentation)_1st draft
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
 
Tugas makalah mikro
Tugas makalah mikroTugas makalah mikro
Tugas makalah mikro
 
Pp inflasi
Pp inflasiPp inflasi
Pp inflasi
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
 

Recently uploaded

2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfssuserb45274
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSABDA
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 

Recently uploaded (20)

2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 

Tugas proyek

  • 1. TUGAS PROYEK MATA PELAJARAN EKONOMI “ANALISA INDEKS HARGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA AIR MINERAL BERBAGAI PRODUK” Penyusun : 1. ARINI DWI PUTRI (07) 2. NAILA HANIN LAKSITA (28) SMA Negeri 15 Surabaya Jalan Menanggal selatan No.103 Surabaya Tahun Ajaran 2016/ 2017
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS PROYEK OLEH: 1. Arini Dwi Putri (Xi-3/07/ 10010) 2. Naila Hanin Laksita (Xi-3/28/ 10271) “ANALISA INDEKS HARGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA AIR MINERAL BERBAGAI PRODUK” Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dinilai Surabaya , Januari 2016 Pembimbing Herman hadiyanto ,SE,M.PA NIP.19716719 200801 1008
  • 4. MOTTO “ To get a success your courage must be grater than your fear”
  • 5. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menganalisa indeks harga dan inflasi harga air mineral berbagai merek. Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Surabaya, Januari 2016 Penyusun
  • 6. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii SURAT KETERANGAN OBSERVASI .........................................................iii MOTTO............................................................................................................. iv KATA PENGANTAR .......................................................................................v DAFTAR ISI..................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1 A. Latar Belakang ........................................................................................1 B. Rumusan Masalah...................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3 A. Tinjauan Pustaka .....................................................................................3 1. Indeks Harga .....................................................................................3 2. Inflasi...............................................................................................10 3. Ketersediaan Air Bersih ..................................................................16 B. Pemecahan Masalah..............................................................................20 1. Data Hasil Observasi.......................................................................20 2. Pembahasan.....................................................................................20 BAB III PENUTUP .........................................................................................27 A. Kesimpulan............................................................................................27 B. Saran.....................................................................................................27 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28
  • 7. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas ekonomi. Tema yang diambil adalah Adiwiyata. Materi yang diambil mengenai indeks harga, inflasi, dan ketersediaan air mineral. Penulisan ini memiliki tujuan untuk mengetahui harga kenaikan atau turunnya dari tahun 2013 sampai 2015 serta mengetahui tingkat harga air mineral. Penulisan ini juga bermanfaat unttuk menyikapi didalam mengkonsumsi air sebagai syarat pemenuhan target adiwiyata. Karena saat ini ketersediaan air semakin sedikit yang dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang semakin berkembang pesat. Menurut data yang dikeluarkan oleh Ditjen Sumber Daya Air (2006), yang mengacu pada data yang disampaikan oleh World Water Forum(2005), bahw asaat ini 25% populasi dunia mengalami masalah kekurangan air minum dan satu dari tiga orang di dunia tidak mendapatkan pelayanan sanitasi yang baik.Menjelang tahun 2025 sekitar 2,7 milyar jiwa atau 30,33% populasi dunia akan menghadapi kekurangan air.World Bank(2005),mengungkapkan bahwapemenuhan air bersih akan memberipengaruh terhadap kesehatan, produktifitas ekonomi dan perkembangan suatu negara. Guna mengetahui indeks harga dan inflasi sangat menguntungkan untuk mengetahui perkembangan ekonomi yang terjadi. Secara singkatnya inflasi adalah kenaikan atau turunnya suatu harga dilihat dari indeks harga. Oleh karena itu indeks harga memiliki kesinambungn dengan inflasi. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana analisis terkait naik/ turunnya harga air mineral berbagai merek tersebut, berdasarkan data obsevasi?
  • 8. 2. Bagaimana indeks harga dengan perhitungan angka indeks tidak tertimbang dan agregrat tertimbang metode Laspeyres pada tahun 2014 dan 2015? 3. Bagaimana analisis hasil perhitungan kedua metode tersebut? 4. Bagaimana besarnya inflasi dari tahun 2014 ke tahun 2015 beserta analisis dari perhitungan tersebut
  • 9. BAB II PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka 1. Indeks Harga a. Pengertian Indeks harga merupakan sebuah rataan dari perubahan harga yang proporsional pada suatu barang atau jasa tertentu antara dua periode waktu. Perubahan harga dan kuantitas menunjuk pada barang-barang atau jasa yang bersifat individual yang jelas berbeda satu sama lainnya dalam sebuah kelompok poduk yang serupa. Kualitas yang berbeda pada jenis produk yang sama harus diperlakukan berbeda pula sebagai jenis barang atau jasa yang terpisah sesuai dengan konteks permasalahan. b. Penyusunan Angka Indeks Untuk menyusun angka indeks diperlukan langkah-langkah berikut: 1) Menentukan Tujuan Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis data yang harus dikumpulkan. Misalnya, pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat grosir. Jika pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat eceran. 2) Menentukan Cara Pengambilan Data Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) atau populasi (keseluruhan). Apabila ingin menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel yang digunakan. 3) Memilih Sumber Data Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki teknis dan cara pengambilan data yang berbeda sehingga menghasilkan data yang berbeda pula. Sebagai
  • 10. contoh, jumlah pengangguran menurut Departemen Tenaga Kerja akan berbeda dengan data jumlah pengangguran menurut BPS (Biro Pusat Statistik). Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka indeks jumlah pengangguran, sebaiknya pilih salah satu sumber data agar datanya konsisten. 4) Memilih Tahun Dasar (Base Year) Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Angka indeks pada tahun dasar selalu diberi nilai 100. Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya telah terjadi kenaikan. Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan. Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2000 pasti bernilai 100. Jika setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti telah terjadi kenaikan. Sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun dasar, yaitu: a) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan perekonomian sedang stabil (tidak dalam keadaan inflasi atau deflasi yang tinggi). b) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin dihitung angka indeksnya. Sebaiknya jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10 tahun. 5) Memilih Metode Penghitungan Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metode tidak tertimbang dan tertimbang. Metode tidak tertimbang tidak menggunakan faktor penimbang, sedangkan metode tertimbang menggunakan faktor penimbang. Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barangbarang yang lain. Jika
  • 11. memilih metode tertimbang, kita harus menentukan faktor penimbang yang tepat. c. Jenis Indeks Harga 1) Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang menggambarkan perbandingan perubahan harga barang dan jasa yang dihitung dianggap mewakili belanja konsumen, kelompok barang yang dihitung bisa berubah-ubah disesuaikan dengan pola konsimsi aktual masyarakat. 2) Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu, yang dibeli oleh produsen meliputi bahan mentah dan bahan setengah jadi. Perbedaannya dengan IHK adalah kalau IHP mengukur tingkat harga pada awal sistem distribusi, IHK mengukur harga langsung yang dibayar oleh konsumen pada tingkat harga eceran. Indeks harga produsen biasa disebut juga indeks harga grosir (wholesale price index). 3) Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani. Indeks harga barang-barang yang dibayar oleh petani baik untuk biaya hidup maupun untuk biaya proses produksi, apabila dalam menghitung indeks dimasukkan unsur jumlah biaya hipotek, pajak, upah pekerja yang dibayar oleh petani, indeks yang diperoleh disebut indeks paritas. Rasio antara indeks harga yang harus dibayar oleh petani dengan indeks paritas dalam waktu tertentu disebut rasio paritas (parity ratio). d. Metode Perhitungan Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan beberapa metode. Oleh karena itu, perlu dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pada
  • 12. dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu sebagai berikut: 1) Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak ditimbang (simple agregative methode) dibagi dalam bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif atau agregative relative. 2) Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif tertimbang. Perhatikan pembahasan berikut ini. 1) Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana. a) Angka indeks harga (price = P) Keterangan: IA = indeks harga yang tidak ditimbang Pn = harga yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar b) Angka indeks kuantitas (quantity = Q) Keterangan: IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya Qo = kuantitas pada tahun dasar c) Angka indeks nilai (value = V)
  • 13. Keterangan: IA = angka indeks nilai Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya Vo = nilai pada tahun dasar 2) Angka Indeks Tertimbang Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode. Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini. Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai. Perhatikan pembahasan berikut ini. 1) Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana. Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai. Marilah kita simak pembahasannya masing-masing. a) Angka indeks harga (price = P) Keterangan: IA = indeks harga yang tidak ditimbang Pn = harga yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar b) Angka indeks kuantitas (quantity = Q) Keterangan: IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
  • 14. Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya Qo = kuantitas pada tahun dasar c) Angka indeks nilai (value = V) Keterangan: IA = angka indeks nilai Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya Vo = nilai pada tahun dasar Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kebaikan karena bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini mempunyai kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka indeksnya juga akan berubah. 2) Angka Indeks Tertimbang Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode. Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini. a) Metode agregatif sederhana Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan rumus seperti di bawah ini. Keterangan: IA = indeks harga yang ditimbang Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
  • 15. Po = harga pada tahun dasar W = faktor penimbang b) Metode Laspeyres Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo). Keterangan: IL = angka indeks Laspeyres Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Qo = kuantitas pada tahun dasar c) Metode Paasche Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn. Keterangan: IP = angka indeks Paasche Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya d) Metode Drobisch and Bowley Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan sebagai berikut.
  • 16. Keterangan: D = angka indeks Drobisch IL = angka indeks Laspeyres IP = angka indeks Paasche e) Metode Irving Fisher Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche. f) Metode Marshal Edgewarth Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun n. Angka indeks Marshal Edgewarth dapat dirumuskan sebagai berikut. 2. Inflasi a. Pengertian Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum batang-barang secara terus-menerus. Ini tidak bearti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu nik dengan persentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum batang secara terus – menerus selama satu
  • 17. periode tertent. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan persentase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi. b. Penyebab Terjadinya Inflasi 1) Tarikan permintaan (Demand pull inflation) Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi terjadi karena kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. Inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga dikenal dengan istilah demand pull inflation. 2) Desakan biaya (Cost push inflation) Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. c. Jenis-Jenis Inflasi 1) Jenis Inflasi Menurut Sifatnya Laju Inflasi dapat berbeda antara satu negara dengan negara lain atau dalam satu negara dalam waktu yang berbeda. Atas dasar besarnya laju inflasi maka dapta dibagi ke dalam tiga kategori yaitu: a) Merayap (creeping inflation) Ditandai dengan laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% pertahun). Kenaikan harga berjalan secara lambat, dengan persentase yang kecit serta dalam jangka yang relatif lama. b) inflasi menengah (galloping inflation) Ditandai dengan kenaikanharga yang cukup besar dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai siat akselarasi (harga dalam
  • 18. waktu mingguan atau bulanan) efeknya terhadap perekonomian lebih besar dari pada inflasi yang merayap (creeping inflation) c) inflasi tinggi (hyper inflation) Merupakan inflasi yang paling parah akibatnya harga – harga naik sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang sebab nilai uang merosot dengan tajam seingga ingin ditukarkan dengan uang sehingga perputaran uang semakin cepat dan harga naik secara akselerasi. Biasanya keadaan ini timbul apa bila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja yang dibelanjakan dan ditutupi dengan mencetak uang. 2) Jenis Inflasi Menurut Sebabnya a) Demand-pull inflation inflasi ini bermula dari adanya kenaikan pemintaan total (agregate demand), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan hampir kesempatan kerja penuh, kenaikan permintaan total disamping kenaikan harga dapt juga menaikkan hasil produksi (output). b) Cost-push inflation Berbeda dengan demand-pull inflation, cost-push inflation biasanya ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi, inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul biasanya dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (aggregate supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. d. Cara Menghitung Inflasi Dalam perhitungan angka indeks ada berbagai metode. Ada inflasi yang dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Biaya Hidup, Indeks Harga Produsen, dll. Namun saat ini lebih sering menggunakan IHK untukmengitung inflasi.Halitu dikarenakan IHKmenghitung rata-rata dari
  • 19. barang karena IHKmenghitung harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsioleh rumah tangga (household).Jenisbarang dan jasa tersebut dikelompokkan menjadi7kelompok,yaitu bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olahraga; transpor dan komunikasi. Kelompok tersebut sudah sangat cukup mewakili “harga-harga secara umum”, oleh karenanya IHK paling sering dipake untuk ngitung inflasi. Berikut rumus menghitung inflasi: Keterangan: IHKt = indeks harga yang ingin dihitung. Ihkt-1 = indeks harga pada tahun dasar e. Dampak Terjadinya Inflasi 1) Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi 2) Bagi para penabung Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga,
  • 20. tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat. 3) Bagi debitur dan kreditur Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman. Bagi produsen Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil). 4) Bagi perekonomian nasional a) Investasi berkurang. b) Mendorong tingkat bunga. c) Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif. d) Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan. e) Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang. f) Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang. g) Menimbulkan defisit neraca pembayaran. h) Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
  • 21. f. Cara Pengendalian inflasi 1) Kebijakan Moneter seperti yang telah disebutkan di atas, peran bank sentral dalam mengatasi inflasi adalah dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Kebijakan yang diambil oleh bank sentral tersebut dinamakan kebijakan moneter, yaitu dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut: a) Politik Diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Dengan menaikkan tingkat bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang karena orang akan lebih banyak menyimpan uangnya di bank daripada menjalankan investasi. b) Politik Pasar Terbuka (open market policy) dijalankan dengan membeli dan menjual surat-surat berharga. Dengan menjual suratsurat berharga diharapkan uang akan tersedot dari masyarakat. c) Politik Persediaan Kas (cash ratio policy) adalah politik Bank Sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Dengan dinaikkannya persentase persediaan kas, diharapkan jumlah kredit akan berkurang. d) Pengawasan kredit secara selektif. 2) Kebijakan Fiskal Selain kebijakan moneter, pemerintah dapat juga memberlakukan kebijakan fiskal yaitu kebijakan yang berhubungan dengan pengaturan penerimaan dan pengeluaran Negara. Jadi yang diatur dalam kebijakan fiskal adalah a) pengaturan pengeluaran pemerintah (APBN) b) peningkatan tarif/pajak. 3) Kebijakan Nonmoneter
  • 22. Selain dua kebijakan di atas ada juga yang disebut kebijakan nonmoneter yang mengatur hal-hal berikut: a) Peningkatan produksi. b) Kebijakan upah. c) Pengawasan harga. 3. Ketersediaan Air Air di Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai ratusan tahun. Berikut runtutan tahun perkembangan air mineral di Indonesia`; 1400an Pada masa itu air yang merupakan minuman sehari-hari orang Asia Tenggara dialirkan dari gunung mengalir kerumah-rumah penduduk denganpipabambu. 1600an Pada tahun 1600 air minum disalurkan langsung ke Istana-istana sedangkan sumur hanya diperuntukan bagi daerah yang jauh dari sungai. Tahun 1613 dimulailah penjajahan Belanda melalui misi dagangnya yang terkenal VOC,mereka membumi hanguskan Bandar Sunda Kelapa dan mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia, resmilah Belanda menjajah Indonesia dengan diselingi oleh penjajah Perancis ( 1808-1811) dan penjajahan Inggris (1811-1816),waktu itu air minum masih sangat sederhana dengan memanfaatkan sumber air permukaan (sungai) . Di Asia Tenggara pada masa itu mempunyai kebiasaan untuk mengendapkan air sungai dalam gentong atau kendi selama 3 minggu atau satu bulan untuk mendapatkan air minum yang sehat. 1800an Pada tahun 1817 penduduk mulai memasak air terlebih dulu dan diminum hangat-hangat untuk menjamin kebersihan dan kesehatan dan kebiasaan. Pada tahun 1818 salah satu syarat penting yang ditentukan oleh Belanda untuk pemilihan pusat kota serta Istana Raja ditentukan oleh faktor Di tahun 1882 tercatat keberadaan air minum yang mempunyai kualitas jernih dan baik,dijual oleh pemilik tanah dengan harga F 1,5 per drum,
  • 23. sedangkan untuk air sungai dijual 2-3 sen per pikul (isi dua kaleng minyak tanah). Pada masa pra-kemerdekaan, Dinas Pengairan Hindia Belanda (1800 - 1890) mulai membangun saluran air sepanjang 12 kilometer dan bendungan yang mengalirkan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pemerintah Penjajahan Hindia Belanda tahun 1890, memberikan hak konsesi kepada pengusaha Belanda Mouner dan Bernie, yang dinilai berjasa merintis penyediaan air bersih. Konsesi ini berupa pengelolaan mata air untuk dialirkan ke kota dengan memasang pipa sepanjang 20 kilometer selama dua tahun. Tahun 1900, pemerintah Hindia Belanda mendirikan perusahaan air minum dan instalasinya diresmikan tiga tahun kemudian. Untuk memberikan proteksi pada perusahaan tersebut, pemerintah mewajibkan penghuni rumah mewah untuk menjadi pelanggan. Tiga tahun setelah berdirinya perusahaan air minum itu, sambungan instalasi air minum mencapai 1.588 pelanggan. Status perusahaan air minum pada bulan Juli 1906 dialihkan dari pemerintah pusat menjadi dinas air minum kotapraja (kini PDAM). 1900-1945 Pada tahun 1905 terbentuklah Pemerintah Kota Batavia dan pada tahun 1918 berdiri PAM Batavia dengan sumber air bakunya berasal dari Mata Air Ciomas, pada masa itu penduduk kurang menyukai air sumur bor yang dibangun PAM Batavia, karena bila dipakai menyeduh teh menjadi berwarna hitam (kandungan Fe/besi nya tinggi). Pada waktu itu, saat orang bepergian dengan kereta api sering merasakan haus yang luar biasa,karena panasnya udara didalam kereta.Pada saat kondisi seperti itulah tempat yang dituju adalah Restorka,(restoran pada jaman dulu) dan yang dijual di Restorka biasanya adalah kopi,susu,dan teh.Orang mulai berpikir bagaimana menyajikan air putih dalam botol. Ide menjual air putih dalam botol inilah yang mendasari orang menjual air mineral dalam kemasan,yang pada masa itu hanya bisa dinikmati oleh bangsawan belanda karena harganya yang tinggi.
  • 24. 1945-1965 Indonesia memasuki era kemerdekaan, terlepas dari pemerintahan Belanda, Indonesia masih menata urusan pembanguan, perbaikan dan perluasan Gedung Gedung Negara. Pemerintah Pusat belum menangani air minum dikarenakan keterbatasan keuangan serta tenaga ahli dibidang air minum. Tahun 1953 dimulailah pembangunann kota kota baru, pada saat itu dilakukan pelimpahan urusan air minum ke pemerintah Propinsi Ditahun 1959 terbentuklah Djawatan Teknik Penjehatan yang mulai mengurusi air minum, dimulai pembangunan air minum di kota Jakarta (3.000 l/dt), Bandung (250 l/dt), Manado (250 l/dt), Banjarmasin (250 l/dt), Padang (250 l/dt) dan Pontianak (250 l/dt) dengan sistim “turn key project” loan dari Pemerintah Perancis. Terbitlah UU no. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah dan mulailah dibentuk PDAM sampai sekarang. 1969-1973(PelitaI) Dalam Pelita I (1969 - 1973), kebijaksanaan pembangunan air minum dititikberatkan pada rehabilitasi maupun perluasan sarana-sarana yang telah ada,Pembangunan air minum didanai melalui pinjaman OECF (overseas economic cooperation fund) Pada tanggal 7-8 April 1972 lahir PERPAMSI yang merupakan organisasi persatuan perusahaan-perusahaan air minum seluruh Indonesia. 1974-1978(PelitaII) Pada Pelita II (1974 - 1978) pemerintah mulai menyusun rencana induk air bersih, perencanaan rinci dan pembangunan fisik di sejumlah kota Pada saat itu Pemerintah mulai menyusun Rencana Induk (master plan) Air 1979-1983(PelitaIII) Periode berikutnya pembangunan sarana air minum diperluas sampai kota- kota kecil dan ibu kota kecamatan Diawal tahun 1981 pula diperkenalkan “dekade air minum” (Water Decade) yang dideklerasikan oleh PBB.. 1984-1988(PelitaIV)
  • 25. Pada Pelita IV (1984 - 1988) pembangunan sarana air minum mulai dilaksanakan sampai ke perdesaan.Pada tahun 1984 lahir Direktorat Air Bersih melalui SK MenPU 211/KPTS/ 1984 yang mempunyai tugas nelaksanakan pembinaan sector air minum. 989-1993(PelitaV) Pelita V (1989 - 1993) diharapkan merupakan tahap kerangka lepas landas Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJP-II), dimana pembangunan sarana air minum diarahkan bukan hanya untuk melayani kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk menunjang sektor-sektor industri, perdagangan dan pariwisata 1994-1998(PelitaVI) Terjadilah krisis moneter, yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang disertai dengan pergantian pemerintahan beberapa kali, telah mempengaruhi perkembangan air minum di Indonesia, banyak PDAM yang mengalami kesulitan, baik karena beban utang dari program investasi pada tahun-tahun sebelumnya, maupun akibat dari dampak krisis ekonomiyangterjadi. Tahun2002 Terbit Keputusan Menteri Kesehatan No. 907 Tahun 2002 tentang Syarat- syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum Tahun2004 Dimulai tahun 2004 inilah merupakan tonggak terbitnya peraturan dan perundangan yang memayungi air minum yaitu dimulai dengan terbitnya UU no 7 Tahun 2004 tentang SDA (sumber daya air). Tahun2005 Setelah 60 tahun Indonesia merdeka ditahun ini Indonesia baru memiliki peraturan tertinggi disektor air minum dengan terbitnya PP (peraturan pemerintah) No 16 tentang Pengembangan SPAM (sistim penyediaan air minum). Pada tahun inilah mulai bermunculan produk air minum kemasan & air mineral.
  • 26. Tahun2006-2011 Bisnis air minum mulai menjamur,tercatat ada lebih dari 500 air minum produk lokal, dan 100 lebih produk asing yang diimport ke negara ini. B. Pemecahan masalah 1. Data Hasil Observasi Adapun hasil observasi yang telah dilakukan pada toko Agung, tanggal 12 Januari 2016 mengenai harga (p) dan jumlah (Q) air mineral dari berbagai merek adalah sebagai berikut: Data Hasil Observasi Harga dan Jumlah Air Mineral dari Berbagai Merek No. JenisAir Mineral P-2013 P-2014 P-2015 Q-2013 Q-2014 Q-2015 1 Aqua 600 ml Rp36.000 Rp37.000 Rp38.000 411 499 524 2 Cleo 600 ml Rp41.000 Rp42.500 Rp44.000 348 383 413 3 Le Minerale 600 ml - - Rp35.000 - - 372 4 Club 600 ml Rp23.500 Rp25.000 Rp27.000 432 497 581 5 Vit 600 ml Rp24.000 Rp25.000 Rp26.000 287 391 452 Sumber: Data Observasi Berdasarkan data hasil observasi diatas air mineral yang di observasi adalah 1 karton Aqua 600 ml, 1 karton Cleo 600ml, 1 karton Le Minerale 600 ml, 1 karton Club 600 ml, 1 karton Vit 600 ml. Yang mana 1 kartonnya berisi 24 botol. Berbagai merk tersebut nantinya digunakan sebagai acuan untuk pembahasan tugas proyek ini. 2. Pembahasan Sebagaimana pembahasan pada tahap ini dibatasi bahasan rumusan masalah sebagai berikut: a) Bagaimana analisis terkait naik turunnya harga air mineral berbagai merek?
  • 27. Data Hasil Observasi Harga (p) dan jumlah (Q) dari Berbagai Merek Air Mineral No Jenisairmineral P-2013 P-2014 P-2015 Q-2013 Q-2014 Q-2016 1 Aqua600 ml Rp36.000 Rp37.000 Rp38.000 411 499 524 2 Cleo600 ml Rp41.000 Rp42.500 Rp44.000 348 413 3 Le Minerale 600 ml - - Rp35.000 - - 372 4 Club600 ml Rp23.500 Rp25.000 Rp27.000 432 497 581 5 Vit600 ml Rp24.000 Rp25.000 Rp26.000 287 391 452 jumlah Rp124.500 Rp129.500 Rp170.000 1478 1770 2242 Sumber: Data Diolah Dari data yang telah diobservasi air mineral mengalami perubahan harga yang setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2014 jumlah harga dari berbagai merk sebesar Rp. 129.500 sehingga terjadi selisih harga dengan jumlah harga air mineral antara tahun 2013 dan 2014 . Selisih tersebut dapat dihitung dengan cara mengurangi jumlah harga dari berbagai merek air mineral pada tahun 2014 dan jumlah harga dari berbagai merek air mineral pada tahun 2013.adalah 129. 500-124.500 = 5000. Jadi selisih harga dari berbagai merek air mineral sebesar Rp. 5000. Sedangkan pada tahun 2015 jumlah harga air mineral dari berbagai merek sebesar Rp. 170.000. sehingga terjadi selisih harga dengan jumlah harga air mineral antara tahun 2014 dan 2015 . Selisih tersebut dapat dihitung dengan cara mengurangi jumlah harga dari berbagai merek air mineral pada tahun 2015 dan jumlah harga dari berbagai merek air mineral pada tahun 2014 adalah 170. 000-129.500 = 40. 500. Jadi selisih harga dari berbagai merek air mineral sebesar Rp. 40. 500.
  • 28. Selisih tersebutlah merupakan perubahan harga pada air mineral berbagai merek. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 mengalami perubahan harga yang sangat besar dikarenakan terproduksinya air mineral yang baru di pasar. Pada tahun 2013 dan tahun 2014 air mineral merek Le Minerale belum dijual di pasar sehingga jumlah dan selisih harga pada tahun 2013 dan 2014 lebih sedikit daripada tahun 2015. Perubahan harga yang terus meningkat itulah yang membutikanbahwa setiap tahunnya kebutuhan air meningkat karena jumlah permintaan air juga meningkat. b) Bagaimana indeks harga dengan perhitungan angka indeks tidak tertimbang dan agregrat tertimbang metode laspeyres pada tahun 2014 dan 2015? 1) Indeks Tak Tertimbang Berikut adalah perhitungan indeks harga dengan cara tak tertimbang: No Jenisairmineral P-2013 P-2014 1 Aqua600 ml Rp36.000 Rp37.000 2 Cleo600 ml Rp41.000 Rp42.500 3 Le Minerale 600 ml - - 4 Club600 ml Rp23.500 Rp25.000 5 Vit600 ml Rp24.000 Rp25.000 jumlah Rp124.500 Rp129.500 Sumber: Data Diolah IP2014 = ∑Pn ∑Po x 100% = 129.000 124500 x 100% = 104 %
  • 29. No Jenisairmineral P-2014 P-2015 1 Aqua600 ml Rp37.000 Rp38.000 2 Cleo600 ml Rp42.500 Rp44.000 3 Le Minerale 600 ml - Rp35.000 4 Club600 ml Rp25.000 Rp27.000 5 Vit600 ml Rp25.000 Rp26.000 jumlah Rp129.500 Rp170.000 Sumber: Data Diolah IP2015 = ∑Pn ∑Po x 100% = 170.000 129.000 x 100% = 131,3 % 2) Angka Indeks Tertimbang Metode Laspeyres Berikut perhitungan angka indeks tertimbang metode Laspeyres: No Jenisairmineral P-2013 P-2014 Q-2013 Pn x Qo Po x Qo 1 Aqua600 ml Rp36.000 Rp37.000 411 15. 207.000 14. 796. 000 2 Cleo600 ml Rp41.000 Rp42.500 348 14. 790.000 14. 268. 000 3 Le Minerale 600 ml - - - 0 0 4 Club600 ml Rp23.500 Rp25.000 432 10. 800.000 10. 152. 000 5 Vit600 ml Rp24.000 Rp25.000 287 7. 175. 000 6. 888. 000 jumlah Rp124.500 Rp129.500 1478 47. 972. 000 46. 104. 000 IL 2014 = ∑(Pn.Qo) ∑(Po.Qo) x 100% = 47.972.000 46.104.000 x 100% = 104 %
  • 30. No Jenisairmineral P-2014 P-2015 Q-2014 Pn x Qo Po x Qo 1 Aqua600 ml Rp37.000 Rp38.000 499 18. 962.000 18. 463. 000 2 Cleo600 ml Rp42.500 Rp44.000 16. 852.000 16. 277. 500 3 Le Minerale 600 ml - Rp35.000 - 0 0 4 Club600 ml Rp25.000 Rp27.000 497 13. 419. 000 12. 425. 000 5 Vit600 ml Rp25.000 Rp26.000 391 10. 166.000 9. 775. 000 jumlah Rp129.500 Rp170.000 1770 59. 399. 000 56. 940. 000 Sumber: Data Diolah IL 2014 = ∑(Pn.Qo) ∑(Po.Qo) x 100% = 59.399.000 56.940.000 x 100% = 104, 3 % c) Bagaimana analisis hasil perhitungan kedua metode tersebut? Berikut Analisis perhitungan kedua metode tersebut sebagai berikut: Untuk metode indeks harga tidak tertimbang pada tahun 2014 sebesar 104% sehingga menyebabkan kenaikan sebesar 4% dengan asumsi Indeks Harga (IH) pada tahun 2013 sebesar 100%. Penghitungannya dilakukan dengan cara jumlah harga pada tahun 2014 terhadap jumlah harga pada tahun 2013. Hal ini disebabkan jumlah harga tahun 2014 lebih besar dari jumlah harga tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2015 sebesar 131% sehingga menyebabkan kenaikan sebesar 31,3% dengan asumsi Indeks Harga (IH) pada tahun 2014 sebesar 100%. Penghitungannya dilakukan dengan cara jumlah harga pada tahun 2015 terhadap jumlah harga pada tahun 2014. Hal ini disebabkan jumlah harga tahun 2015 lebih besar dari jumlah harga tahun 2014. Untuk metode Laspeyres indeks harga pada tahun 2014 sebesar 104% sehingga menyebabkan kenaikan sebesar 4% dengan asumsi Indeks Harga (IH) pada tahun 2013 sebesar 100%. Penghitungannya
  • 31. dilakukan dengan cara jumlah harga pada tahun 2014 dengan jumlah barang pada tahun 2013 terhadap jumlah harga pada tahun 2013 dengan jumlah barang pada tahun 2013. Hal ini disebabkan jumlah harga tdan jumlah barang ahun 2014 lebih besar dari jumlah harga dan barang tahun 2013. Sedangkan indeks harga metode Laspeyres pada tahun 2015 sebesar 104,3% sehingga menyebabkan kenaikan sebesar 4,3% dengan asumsi Indeks Harga (IH) pada tahun 2013 sebesar 100%. Penghitungannya dilakukan dengan cara jumlah harga pada tahun 20145dengan jumlah barang pada tahun 2014 terhadap jumlah harga pada tahun 2014 dengan jumlah barang pada tahun 2014. Hal ini disebabkan jumlah harga tdan jumlah barang ahun 2015 lebih besar dari jumlah harga dan barang tahun 2014. d) Bagaimana besarnya inflasi dari tahun 2014 ke tahun 2015 beserta analisis dari perhitungan tersebut? Berikut besarnya inflasi dan analisisnya dari tahun 2014 ke tahun 2015: Untuk menganalisis suatu besarnya inflasi perlu juga diketahui perhitungannya. Perhitungannya menggunakan Indek Harga dengan metode tertimbang. Pada akhir tahun 2014 Indeks Harga Konsumen adalah 104% dan diakhir tahun 2015 Indeks Harga Konsumen naik menjadi 104,3%. Perhitungan indeks harga tersebut menggunakan metode Laspeyres. Maka tingkat Inflasi yang terjadi pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Laju inflasi dihitung dengan cara menguragi indeks harga antara tahun 2014 dan 2015 terhadap indeks harga 2014 dikali dengan 100%. Secara matematis dapat dihitung dengan
  • 32. Laju inflasi = 𝐼𝐻𝐾2015 − 𝐼𝐻𝐾2014 𝐼𝐻𝐾2014 X 100% = 104 ,3 − 104 104 X 100% = 0,2 % Jadi inflasi pada tahun 2015 sebesar 0,2%. Hal itu termasuk tingkat inflasi ringan karena dibawah 10%.
  • 33. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa: 1. Dengan menggunakan metode tak tertimbang kenaikan harga pada tahun 2014 dan 2015 sebesar 4% dan 31,3%. Sedangkan dengan metode Laspeyeres kenaikan harga pada tahun 2014 dan 2015 sebesar 4% dan 4,3%. 2. Laju iinflasi pada tahun 2015 dengan perhitungan Laspeyres adalah sebesar 0,2% yang termasuk tingkat inflasi ringan. B. Saran Sesuai dengan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka kami menyarankan sebagai berikut: 1. Sebaiknya penggunaan air dilakukan dengan baik dan benar karena hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga air mineral. 2. Sebaiknya kkonsumen manjadi cerdas dalam pengkonsumsian air mineral, agar tidak terjadinya inflasi yang meningkat tiap tahunnya. Hal itu disebabkan pasokan air berkurang.