Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa yang bersifat umum dan terus-menerus. Faktor yang mempengaruhinya antara lain kebijakan moneter dan fiskal pemerintah, biaya produksi, serta permintaan dan penawaran barang. Inflasi dapat diukur menggunakan Indeks Harga Konsumen dan dapat berupa inflasi ringan, sedang, berat, atau hiperinflasi tergantung laju pertumbuhannya.
1. PENGARUH INFLASIPENGARUH INFLASI
BAGI PEREKONOMIANBAGI PEREKONOMIAN
Disampaikan olehDisampaikan oleh
Kepala Badan Pusat StatistikKepala Badan Pusat Statistik
KABUPATEN BANJARNEGARAKABUPATEN BANJARNEGARA
2. INFLASIINFLASI
Inflasi merupakan indikator ekonomi makroInflasi merupakan indikator ekonomi makro
yang dapat diartikan sebagai gejala kenaikanyang dapat diartikan sebagai gejala kenaikan
harga barang dan jasa masyarakat yangharga barang dan jasa masyarakat yang
bersifat umum dan terus- menerus.bersifat umum dan terus- menerus.
Secara teori, inflasi pada dasarnya berkaitanSecara teori, inflasi pada dasarnya berkaitan
dengan fenomena interaksi antara permintaandengan fenomena interaksi antara permintaan
dan penawaran. Namun pada kenyataannya,dan penawaran. Namun pada kenyataannya,
inflasi tidak terlepas dari pengaruh faktor-inflasi tidak terlepas dari pengaruh faktor-
faktor lainnya seperti tata niaga danfaktor lainnya seperti tata niaga dan
kelancaran dalam lalu lintas barang dan jasakelancaran dalam lalu lintas barang dan jasa
serta peranan kebijakan pemerintah.serta peranan kebijakan pemerintah.
3. Sukirno (2000) membedakan inflasi menurut faktor-faktor yangSukirno (2000) membedakan inflasi menurut faktor-faktor yang
menyebabkannya menjadi dua, yaitu:menyebabkannya menjadi dua, yaitu:
1. Inflasi tarikan permintaan (1. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation)demand pull inflation) adalah inflasiadalah inflasi
terjadi apabila sektor perusahaanterjadi apabila sektor perusahaan tidak mampu dengan cepattidak mampu dengan cepat
melayani permintaan yang wujud dalam pasaran. Masalahmelayani permintaan yang wujud dalam pasaran. Masalah
kekurangan barang akan berlaku dan mendorong kepadakekurangan barang akan berlaku dan mendorong kepada
kenaikan harga-harga.kenaikan harga-harga.
2. Inflasi desakan biaya (cost push inflation) merupakan masalah2. Inflasi desakan biaya (cost push inflation) merupakan masalah
kenaikan harga-harga dalam perekonomian yang disebabkan olehkenaikan harga-harga dalam perekonomian yang disebabkan oleh
kenaikan biaya produksi. Pertambahan biaya produksi akankenaikan biaya produksi. Pertambahan biaya produksi akan
mendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga walaupunmendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga walaupun
mereka harus mengambil resiko akan menghadapi penguranganmereka harus mengambil resiko akan menghadapi pengurangan
dalam permintaan barang-barang yang diproduksinya.dalam permintaan barang-barang yang diproduksinya.
Inflasi juga dapat disebabkan oleh kebijakan pemerintah untukInflasi juga dapat disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk
menambah jumlah uang beredar dalam masyarakat (monetarymenambah jumlah uang beredar dalam masyarakat (monetary
inflation), misalnya dengan cara pencetakan uang baru,inflation), misalnya dengan cara pencetakan uang baru,
pengeluaran kembali uang lama sehingga jumlah uang beredarpengeluaran kembali uang lama sehingga jumlah uang beredar
semakin banyak.semakin banyak.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi InflasiFaktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi
Defisit Anggaran
Pengeluaran Infrastruktur
Subsidi BBM, Listrik, dll
Anggaran militer/pertahanan
Ketidakstabilan
Politik
Ekspektasi Inflasi Tinggi
Permintaan
Barang
& Jasa
Kebijakan Harga/
Tarif Pemerintah
Biaya input upah
dan pengeluaram
Spekulasi
Biaya
Produksi
Pasar Dunia
Barang-barang
Impor
Harga barang-barang
Input naik
Nilai Tukar
S (Rp/$)
Kebijakan Moneter
BI
Penutupan defisit
Anggaran & supply uang
Suku bunga
& biaya
modal
Aggrerat Demand/
Permintaan
Pasar Barang
& Jasa
Aggrerat Supply/
Penawaran
Inflasi/Deflasi
KebijakanFiskalMoneter
5. Sebagai suatu fenomena ekonomi,Sebagai suatu fenomena ekonomi,
inflasi sering terjadi karena sensitifinflasi sering terjadi karena sensitif
terhadap perubahan musim, arusterhadap perubahan musim, arus
distribusi, rumor, stabilitas politik, dandistribusi, rumor, stabilitas politik, dan
krisis kepercayaan masyarakat terhadapkrisis kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah.pemerintah.
6. Faktor Pemicu InflasiFaktor Pemicu Inflasi
a. Faktor internal (kondisi pasar)a. Faktor internal (kondisi pasar)
Output gap (demand vs supply)Output gap (demand vs supply)
Faktor yang mempengaruhi penawaran barang dan jasa sepertiFaktor yang mempengaruhi penawaran barang dan jasa seperti
tingkat masukan, distribusi, dan stock.tingkat masukan, distribusi, dan stock.
Masukan berlebihan dan distribusi lancar, akan terjadi deflasiMasukan berlebihan dan distribusi lancar, akan terjadi deflasi
(seperti pada panen raya).(seperti pada panen raya).
Produksi tersendat/lewat musim, distribusi terhambat, stockProduksi tersendat/lewat musim, distribusi terhambat, stock
berkurangberkurang..
b. External Shockb. External Shock
1) Kebijakan fiskal pemerintah, kebijakan moneter, dan kondisi1) Kebijakan fiskal pemerintah, kebijakan moneter, dan kondisi
perekonomian secara keseluruhan (makro) yang berkaitanperekonomian secara keseluruhan (makro) yang berkaitan
langsung maupun tidak langsung dengan harga barang danlangsung maupun tidak langsung dengan harga barang dan
jasa.jasa.
2) Faktor yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa2) Faktor yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa
berkaitan dengan daya beli masyarakat, perilaku, selera, danberkaitan dengan daya beli masyarakat, perilaku, selera, dan
jumlah konsumen.jumlah konsumen.
Perilaku permintaan konsumen akan barang dan jasa jugaPerilaku permintaan konsumen akan barang dan jasa juga
dipengaruhi oleh faktor musim, hari raya Lebaran/Natal, dandipengaruhi oleh faktor musim, hari raya Lebaran/Natal, dan
tahun ajaran barutahun ajaran baru
Dengan faktor-faktor tersebut maka inflasi tidak dapatDengan faktor-faktor tersebut maka inflasi tidak dapat
diprediksi.diprediksi.
7. Cara Menghitung Laju InflasiCara Menghitung Laju Inflasi
Salah satu indikator yang digunakan untuk menghitung laju inflasi adalahSalah satu indikator yang digunakan untuk menghitung laju inflasi adalah
Indeks Harga Konsumen (IHK). Untuk menghitung IHK, BPSIndeks Harga Konsumen (IHK). Untuk menghitung IHK, BPS
menggunakan rumus Modifikasi Laspeyres Indeks.menggunakan rumus Modifikasi Laspeyres Indeks.
Dari sudut pandang praktek, Indeks Laspeyres merupakan formula yangDari sudut pandang praktek, Indeks Laspeyres merupakan formula yang
paling layak digunakan untuk pengukuran perubahan harga. Formulapaling layak digunakan untuk pengukuran perubahan harga. Formula
ini menggunakan penimbang pada tahun dasar, dengan asumsi bahwaini menggunakan penimbang pada tahun dasar, dengan asumsi bahwa
selama periode itu tidak terjadi perubahan pilihan komoditas olehselama periode itu tidak terjadi perubahan pilihan komoditas oleh
konsumen.konsumen.
Penerapan formula ini untuk penghitungan IHK akan menghemat biaya,Penerapan formula ini untuk penghitungan IHK akan menghemat biaya,
karena untuk memperbaharui paket komoditas dan penimbang dengankarena untuk memperbaharui paket komoditas dan penimbang dengan
SBH terlalu mahal. Hal ini menjadi alasan mengapa kebanyakan negaraSBH terlalu mahal. Hal ini menjadi alasan mengapa kebanyakan negara
menggunakan formula Laspeyres untuk menghitung IHK, meskipunmenggunakan formula Laspeyres untuk menghitung IHK, meskipun
Laspeyres dikritik tidak dapat menangkap perkembangan biaya hidup.Laspeyres dikritik tidak dapat menangkap perkembangan biaya hidup.
Salah satu cara untuk meningkatkan validitas indeks, rumus LaspeyresSalah satu cara untuk meningkatkan validitas indeks, rumus Laspeyres
dimodifikasi dengan menggunakan nilai konsumsi terakhir sebagaidimodifikasi dengan menggunakan nilai konsumsi terakhir sebagai
penimbang. Nilai konsumsi bulan lalu dipakai untuk menghitung indekspenimbang. Nilai konsumsi bulan lalu dipakai untuk menghitung indeks
berjalan. BPS menggunakan Laspeyres modifikasi untuk menghitungberjalan. BPS menggunakan Laspeyres modifikasi untuk menghitung
IHK 2007=100.IHK 2007=100.
8. Indeks Harga KonsumenIndeks Harga Konsumen
a. Formulaa. Formula
Laspeyres Indeks :Laspeyres Indeks :
Modifikasi Laspeyres Indeks :Modifikasi Laspeyres Indeks :
100x
QP
QP
I
oo
on
L
∑
∑=
100
1
1
)1(
)1(
×=
∑
∑
=
=
−
−
k
i
oioi
k
i
oiin
in
ni
L
QP
QP
P
P
I
10. PoQoPoQo = NK b/ji periode Jan-Des 2007 (SBH07)= NK b/ji periode Jan-Des 2007 (SBH07)
= Penimbang (Weighting)= Penimbang (Weighting)
Poi = Harga rata-rata b/ji i pada periode Jan-Des 2007Poi = Harga rata-rata b/ji i pada periode Jan-Des 2007
Pni = Harga rata-rata b/ji i pada periode berjalan (ke-n)Pni = Harga rata-rata b/ji i pada periode berjalan (ke-n)
P(n-1)i = Harga rata-rata b/ji i pada periode sebelumnya (ke n-1)P(n-1)i = Harga rata-rata b/ji i pada periode sebelumnya (ke n-1)
11. Formula :Formula :
dimana :dimana :
L(I/D)L(I/D) nn = Laju inflasi/deflasi pada bulan ke n= Laju inflasi/deflasi pada bulan ke n
IHKIHKnn = Indeks harga konsumen pada bulan= Indeks harga konsumen pada bulan
ke nke n
IHKIHK(n-1)(n-1) = IHK pada bulan ke (n-1)= IHK pada bulan ke (n-1)
100
)1(
)1(
)( x
IHK
IHKIHK
D
IL
n
nn
n −
−
−
=
atau
100100
)1(
−=
−
x
IHK
IHK
n
n
12. Macam-macam inflasiMacam-macam inflasi
Menurut jenisnya, inflasi dapat dibedakan menjadi:Menurut jenisnya, inflasi dapat dibedakan menjadi:
a. Inflasi dari segi parah atau tidaknyaa. Inflasi dari segi parah atau tidaknya
1. Inflasi ringan1. Inflasi ringan, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju
pertumbuhannya lebih kecil dari 10% perpertumbuhannya lebih kecil dari 10% per tahun.tahun.
2. Inflasi sedang2. Inflasi sedang, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju
pertumbuhannya antara 10%-30% per tahunpertumbuhannya antara 10%-30% per tahun
3. Inflasi berat3. Inflasi berat, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju
pertumbuhannya antara 30%-100% per tahun.pertumbuhannya antara 30%-100% per tahun.
4. Hiper inflasi4. Hiper inflasi, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju
pertumbuhannya lebih dari 100% per tahun.pertumbuhannya lebih dari 100% per tahun.
13. b. Inflasi dari segi tingkat intensitasnyab. Inflasi dari segi tingkat intensitasnya
1. Inflasi merayap1. Inflasi merayap (creeping inflation)(creeping inflation), inflasi yang ditandai, inflasi yang ditandai
dengan inflasi yang rendah( kurang dari 10% per tahun),dengan inflasi yang rendah( kurang dari 10% per tahun),
kenaikan harga berjalan lamban dengan persentase yangkenaikan harga berjalan lamban dengan persentase yang
kecil dan dalam jangka waktu yang relatif lama.kecil dan dalam jangka waktu yang relatif lama.
2. Inflasi yang menengah2. Inflasi yang menengah (galloping inflation),(galloping inflation), inflasiinflasi
dengan kenaikan harga yang cukup besar.dengan kenaikan harga yang cukup besar.
3. Inflasi tinggi3. Inflasi tinggi (hyper inflation),(hyper inflation), inflasi yang kenaikannyainflasi yang kenaikannya
5 sampai 6 kali dan merupakan inflasi yang paling5 sampai 6 kali dan merupakan inflasi yang paling
parah.Pada kondisi ini masyarakat enggan menyimpanparah.Pada kondisi ini masyarakat enggan menyimpan
atau memegang uang tunai karena nilai uang sangatatau memegang uang tunai karena nilai uang sangat
rendah.rendah.
14. c. Inflasi dari segi asalnyac. Inflasi dari segi asalnya
1. Inflasi domestik1. Inflasi domestik, yaitu inflasi yang terjadi karena, yaitu inflasi yang terjadi karena
adanya gejolak riil dan atau moneter dari dalamadanya gejolak riil dan atau moneter dari dalam
negeri, yang bisa disebabkan karena perilakunegeri, yang bisa disebabkan karena perilaku
pemerintah maupun nonpemerintah.pemerintah maupun nonpemerintah.
2. Inflasi dari luar2. Inflasi dari luar, yaitu inflasi yang terjadi karena, yaitu inflasi yang terjadi karena
adanya gejolak variabel-variabel eksternal atau luaradanya gejolak variabel-variabel eksternal atau luar
negeri. Misalnya kenaikan pendapatan dunianegeri. Misalnya kenaikan pendapatan dunia
cenderung meningkatkan ekspor nasional yang akancenderung meningkatkan ekspor nasional yang akan
memperbaiki neraca pembayaran.memperbaiki neraca pembayaran.
15. Dampak InflasiDampak Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantungInflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung
parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justruparah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorongmempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong
perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatanperekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabungnasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung
dan mengadakan investasi.dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadiSebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi
inflasi tak terkendali (hiper inflasi), keadaan perekonomianinflasi tak terkendali (hiper inflasi), keadaan perekonomian
menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadimenjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi
tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasitidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi
dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Paradan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para
penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawanpenerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan
swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung danswasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakinmengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin
merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
16. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap,Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap,
inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seoranginflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang
pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahunpensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun
1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tigakebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga
belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkinbelas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin
hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnyahanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya
tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhantidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.hidupnya.
Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatanSebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan
berdasarkan keuntungan, seperti misalnyaberdasarkan keuntungan, seperti misalnya
pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.
Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja diBegitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di
perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
17. Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabungInflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung
karena nilai mata uang semakin menurun. Memang,karena nilai mata uang semakin menurun. Memang,
tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasitabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi
di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orangdi atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang
enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulitenggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit
berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usahaberkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha
membutuhkan dana dari bank yang diperoleh darimembutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari
tabungan masyarakat.tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur),Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur),
inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaraninflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran
utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendahutang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, krediturdibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur
atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalamiatau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami
kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendahkerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah
jika dibandingkan pada saat peminjaman.jika dibandingkan pada saat peminjaman.
18. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatanBagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan
yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bilayang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila
hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakanhal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan
produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun,produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun,
bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga padabila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada
akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untukakhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk
meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikanmeneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan
produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggupproduksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup
mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akanmengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan
bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnyaSecara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya
investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga,investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga,
mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalanmendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan
pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisitpelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit
neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan danneraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat.kesejahteraan masyarakat.
19. Pengaruh InflasiPengaruh Inflasi
1. Terhadap distribusi pendapatan1. Terhadap distribusi pendapatan
Pengaruh inflasi terhadap distribusi pendapatan sifatnya tidakPengaruh inflasi terhadap distribusi pendapatan sifatnya tidak
merata, artinay ada pihak yang dirugikan dan ada juga yangmerata, artinay ada pihak yang dirugikan dan ada juga yang
diuntungkan. Sebagai contoh, seseorang yang memperolehdiuntungkan. Sebagai contoh, seseorang yang memperoleh
pendapatan tetap akan dirugikan akibat adanya inflasi, sebab nilaipendapatan tetap akan dirugikan akibat adanya inflasi, sebab nilai
riil dari pendapatannya kiini sudah turun atau dengan kata lainriil dari pendapatannya kiini sudah turun atau dengan kata lain
daya beli dari orang tersebut turun sebagai akibat pendapatan riildaya beli dari orang tersebut turun sebagai akibat pendapatan riil
orang tersebut turun.orang tersebut turun.
Di sisi lain adanya inflasi menyebabkan serikat buruh menuntutDi sisi lain adanya inflasi menyebabkan serikat buruh menuntut
kenaikan upah. Serikat buruh yang kuat kadang-kadang berhasilkenaikan upah. Serikat buruh yang kuat kadang-kadang berhasil
menuntut kenaikan upah dengan persentase yang lebih besar darimenuntut kenaikan upah dengan persentase yang lebih besar dari
laju inflasi sehingga dalam hal ini para buruh berada di pihak yanglaju inflasi sehingga dalam hal ini para buruh berada di pihak yang
diuntungkan.diuntungkan.
Dari penjelasan diatas dapat dimabil suatu kesimpulan bahwaDari penjelasan diatas dapat dimabil suatu kesimpulan bahwa
inflasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola distribusiinflasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola distribusi
pendapatan masyarakat.pendapatan masyarakat.
20. 2. Terhadap alokasi faktor-faktor produksi2. Terhadap alokasi faktor-faktor produksi
Inflasi dapat menimbulkan perubahan alokasi faktor-Inflasi dapat menimbulkan perubahan alokasi faktor-
faktor produksi. Inflasi terjadi bila permintaan akanfaktor produksi. Inflasi terjadi bila permintaan akan
barang tertentu menjadi lebih besar dibandingkanbarang tertentu menjadi lebih besar dibandingkan
dengan barang lain, yang pada akhirnya akandengan barang lain, yang pada akhirnya akan
menaikkan ongkos produksi barang tersebut.menaikkan ongkos produksi barang tersebut.
Kenaikan produksi barang ini pada akhirnya akanKenaikan produksi barang ini pada akhirnya akan
mengubah pola alokasi faktor produksi yang sudah adamengubah pola alokasi faktor produksi yang sudah ada
dan para ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi dapatdan para ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi dapat
mengakibatkan alokasi produksi menjadi tidak efisien.mengakibatkan alokasi produksi menjadi tidak efisien.
21. 3. Terhadap output3. Terhadap output
Inflasi dapat menyebabkan terjadinya kenaikan output yangInflasi dapat menyebabkan terjadinya kenaikan output yang
diproduksi, sebab dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan hargadiproduksi, sebab dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga
barang melebihi kenaikan upah sehingga keuntungan pengusahabarang melebihi kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha
naik dan mendorong untuk memproduksi output dalam jumlahnaik dan mendorong untuk memproduksi output dalam jumlah
yang lebih banyak.yang lebih banyak.
Namun inflasi yang sangat tinggi (hiper inflasi) justru dapatNamun inflasi yang sangat tinggi (hiper inflasi) justru dapat
menimbulkan pengaruh yang sebaliknya yaitu menurunkan outputmenimbulkan pengaruh yang sebaliknya yaitu menurunkan output
yang diproduksi. Turunnya output ini dikarenakan dalam keadaanyang diproduksi. Turunnya output ini dikarenakan dalam keadaan
inflasi yang tinggi masyarakat tidak mempunyai uang kas daninflasi yang tinggi masyarakat tidak mempunyai uang kas dan
transaksi cenderung bersifat barter yang pada akhirnyatransaksi cenderung bersifat barter yang pada akhirnya
menurunkan produksi barang.menurunkan produksi barang.
22. Peranan Inflasi dalam EkonomiPeranan Inflasi dalam Ekonomi
a. Sebagai Indikatora. Sebagai Indikator
Sebagai indikator ekonomi makro, peranan inflasi bisaSebagai indikator ekonomi makro, peranan inflasi bisa
dianalogkan dengan tekanan darah dalam tubuhdianalogkan dengan tekanan darah dalam tubuh
manusia. Inflasi tinggi maka suhu ekonomi tinggimanusia. Inflasi tinggi maka suhu ekonomi tinggi
menunjukkan adanya gangguan pada sistem ekonomi.menunjukkan adanya gangguan pada sistem ekonomi.
Sebagai dasar untuk perumusan kebijakan moneterSebagai dasar untuk perumusan kebijakan moneter
(target inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan uang(target inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan uang
beredar) dan kebijakan fiskal (APBN/APBD)beredar) dan kebijakan fiskal (APBN/APBD)
Sebagai indikator ekonomi mikro, inflasi digunakanSebagai indikator ekonomi mikro, inflasi digunakan
sebagai deflator untuk memperoleh nilai riil upah, sukusebagai deflator untuk memperoleh nilai riil upah, suku
bunga, nilai asset dan liability.bunga, nilai asset dan liability.
23. b.b. Hubungan Antar Parameter EkonomiHubungan Antar Parameter Ekonomi
Diagram Segitiga MoneterDiagram Segitiga Moneter
(Hubungan Antara Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar)(Hubungan Antara Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar)
iiRP $
−
PPRP $
− $)(RpS
Fisher Open Interest Parity
Purchasing Power Parity
24. Tabel Posisi Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai TukarTabel Posisi Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar
dan Implikasinya Kepada Kondisi Moneter dandan Implikasinya Kepada Kondisi Moneter dan
Perekonomian (sektor Riil)Perekonomian (sektor Riil)
SkenariSkenari
oo
InflasiInflasi BI RateBI Rate Nilai TukarNilai Tukar
KebijakaKebijaka
nn
MoneterMoneter
PertumbuhaPertumbuha
nn
PerekonomiPerekonomi
an (Sektoran (Sektor
Riil)Riil)
II NaikNaik NaikNaik TurunTurun KetatKetat MelambatMelambat
IIII TurunTurun TurunTurun TurunTurun LonggarLonggar RecoveryRecovery
Note :Note : Hubungan ketiga parameter ekonomi tsb yang lebih komplek antara skenario I dan IIHubungan ketiga parameter ekonomi tsb yang lebih komplek antara skenario I dan II
menyebabkanmenyebabkan ketidakpastianketidakpastian perekonomian. Hasilnya akan sangat tergantung dariperekonomian. Hasilnya akan sangat tergantung dari
parameter mana yang lebih kuat mempengaruhi yang lainparameter mana yang lebih kuat mempengaruhi yang lain
(9,7% 18,3%) (10% 12,75%) (10250 10067)
(17,11% 14,55%) (12,75% 10,75%) (10067 9150)
25. Manfaat Angka InflasiManfaat Angka Inflasi
Sebagai indikator dini terhadap keadaan ekonomi secaraSebagai indikator dini terhadap keadaan ekonomi secara
keseluruhan.keseluruhan.
-- Pada tingkat mikro, rt dapat menyesuaikan pengeluaran denganPada tingkat mikro, rt dapat menyesuaikan pengeluaran dengan
pendapatanpendapatan
-- Pada tingkat komponen, rencana pembelanjaan dan kontrakPada tingkat komponen, rencana pembelanjaan dan kontrak
bisnis.bisnis.
-- Pada tingkat makro, mengambarkan kondisi/stabilitas moneterPada tingkat makro, mengambarkan kondisi/stabilitas moneter
dan perekonomian.dan perekonomian.
-- Secara khusus, inflasi berguna untuk :Secara khusus, inflasi berguna untuk :
a. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawaia. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai
b. Penyesuaian nilai kontrakb. Penyesuaian nilai kontrak
c. Eskalasi nilai proyekc. Eskalasi nilai proyek
d. Penentuan target inflasid. Penentuan target inflasi
e. Indeksasi APBNe. Indeksasi APBN
f. Sebagai deflator (pembagi) PDB/PDRBf. Sebagai deflator (pembagi) PDB/PDRB
g. Sebagai proxy perubahan biaya hidupg. Sebagai proxy perubahan biaya hidup
26. Peran Kebijakan Moneter MengendalikanPeran Kebijakan Moneter Mengendalikan
InflasiInflasi
Mengingat tugas spesifik yang diemban oleh Bank Indonesia,Mengingat tugas spesifik yang diemban oleh Bank Indonesia,
Bank Indonesia tidak sepenuhnya dapat mengendalikan inflasi,Bank Indonesia tidak sepenuhnya dapat mengendalikan inflasi,
terutama tekanan inflasi yang berasal dari sisi penawaran (terutama tekanan inflasi yang berasal dari sisi penawaran (costcost
push inflationpush inflation). Bank Indonesia, melalui kebijakan moneter, dapat). Bank Indonesia, melalui kebijakan moneter, dapat
mempengaruhi inflasi dari sisi permintaan, seperti investasi danmempengaruhi inflasi dari sisi permintaan, seperti investasi dan
konsumsi masyarakat. Misalnya, kebijakan kenaikan suku bungakonsumsi masyarakat. Misalnya, kebijakan kenaikan suku bunga
dapat menge-'rem' pengeluaran masyarakat dan pemerintahdapat menge-'rem' pengeluaran masyarakat dan pemerintah
sehingga dapat menurunkan permintaan secara keseluruhan yangsehingga dapat menurunkan permintaan secara keseluruhan yang
pada akhirnya dapat menurunkan inflasi.pada akhirnya dapat menurunkan inflasi.
Selain itu, kenaikan suku bunga ini dapat menguatkan nilai tukarSelain itu, kenaikan suku bunga ini dapat menguatkan nilai tukar
melalui peningkatan (melalui peningkatan (positivepositive)) interest rate differentialinterest rate differential. Demikian. Demikian
juga, Bank Indonesia dapat mempengaruhi ekspektasijuga, Bank Indonesia dapat mempengaruhi ekspektasi
masyarakat melalui kebijakan yang konsisten dan kredibel.masyarakat melalui kebijakan yang konsisten dan kredibel.
Harapannya adalah sasaran (target) inflasi Bank Indonesia diacuHarapannya adalah sasaran (target) inflasi Bank Indonesia diacu
oleh masyarakat dan pelaku ekonomi sehingga inflasi yang terjadioleh masyarakat dan pelaku ekonomi sehingga inflasi yang terjadi
dapat sama atau mendekati sasaran inflasi. Apabila kondisi inidapat sama atau mendekati sasaran inflasi. Apabila kondisi ini
terjadi, maka biaya pengendalian moneter dapat diminimalkan.terjadi, maka biaya pengendalian moneter dapat diminimalkan.
27. Secara teori, kebijakan moneter dapat ditransmisikan melaluiSecara teori, kebijakan moneter dapat ditransmisikan melalui
berbagai jalur (berbagai jalur (channelchannel), yaitu jalur suku bunga, jalur kredit), yaitu jalur suku bunga, jalur kredit
perbankan, jalur neraca perusahaan, jalur nilai tukar, jalur hargaperbankan, jalur neraca perusahaan, jalur nilai tukar, jalur harga
aset, dan jalur ekspektasi. Dengan melewati jalur-jalur tersebut,aset, dan jalur ekspektasi. Dengan melewati jalur-jalur tersebut,
kebijakan moneter akan ditransmisikan dan berpengaruh kekebijakan moneter akan ditransmisikan dan berpengaruh ke
sektor finansial dan sektor riil setelah beberapa waktu lamanyasektor finansial dan sektor riil setelah beberapa waktu lamanya
((lag of monetery policylag of monetery policy).).
Selain kebijakan moneter yang bersifat "langsung" seperti di atas,Selain kebijakan moneter yang bersifat "langsung" seperti di atas,
bank sentral juga dapat mempengaruhi tujuan akhirnya secarabank sentral juga dapat mempengaruhi tujuan akhirnya secara
"tidak langsung", yaitu melalui berbagai regulasi dan himbauan"tidak langsung", yaitu melalui berbagai regulasi dan himbauan
((moral suassionmoral suassion) kepada sektor perbankan guna mempercepat) kepada sektor perbankan guna mempercepat
mekanisme transmisi kebijakan moneter.mekanisme transmisi kebijakan moneter.
Dalam melaksanakan pengendalian moneter Bank IndonesiaDalam melaksanakan pengendalian moneter Bank Indonesia
diberikan kewenangan dalam menggunakan instrumen moneterdiberikan kewenangan dalam menggunakan instrumen moneter
berupa tetapi tidak terbatas pada (i) Operasi Pasar Terbuka (berupa tetapi tidak terbatas pada (i) Operasi Pasar Terbuka (openopen
market operationmarket operation), (ii) penetapan tingkat diskonto (), (ii) penetapan tingkat diskonto (discount ratediscount rate),),
(iii) penetapan Giro Wajib Minimum ((iii) penetapan Giro Wajib Minimum (minimum reserveminimum reserve
requirementrequirement), dan (iv) pengaturan kredit atau pembiayaan.), dan (iv) pengaturan kredit atau pembiayaan.