SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PENGARUH INFLASIPENGARUH INFLASI
BAGI PEREKONOMIANBAGI PEREKONOMIAN
Disampaikan olehDisampaikan oleh
Kepala Badan Pusat StatistikKepala Badan Pusat Statistik
KABUPATEN BANJARNEGARAKABUPATEN BANJARNEGARA
INFLASIINFLASI
 Inflasi merupakan indikator ekonomi makroInflasi merupakan indikator ekonomi makro
yang dapat diartikan sebagai gejala kenaikanyang dapat diartikan sebagai gejala kenaikan
harga barang dan jasa masyarakat yangharga barang dan jasa masyarakat yang
bersifat umum dan terus- menerus.bersifat umum dan terus- menerus.
 Secara teori, inflasi pada dasarnya berkaitanSecara teori, inflasi pada dasarnya berkaitan
dengan fenomena interaksi antara permintaandengan fenomena interaksi antara permintaan
dan penawaran. Namun pada kenyataannya,dan penawaran. Namun pada kenyataannya,
inflasi tidak terlepas dari pengaruh faktor-inflasi tidak terlepas dari pengaruh faktor-
faktor lainnya seperti tata niaga danfaktor lainnya seperti tata niaga dan
kelancaran dalam lalu lintas barang dan jasakelancaran dalam lalu lintas barang dan jasa
serta peranan kebijakan pemerintah.serta peranan kebijakan pemerintah.
 Sukirno (2000) membedakan inflasi menurut faktor-faktor yangSukirno (2000) membedakan inflasi menurut faktor-faktor yang
menyebabkannya menjadi dua, yaitu:menyebabkannya menjadi dua, yaitu:
1. Inflasi tarikan permintaan (1. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation)demand pull inflation) adalah inflasiadalah inflasi
terjadi apabila sektor perusahaanterjadi apabila sektor perusahaan tidak mampu dengan cepattidak mampu dengan cepat
melayani permintaan yang wujud dalam pasaran. Masalahmelayani permintaan yang wujud dalam pasaran. Masalah
kekurangan barang akan berlaku dan mendorong kepadakekurangan barang akan berlaku dan mendorong kepada
kenaikan harga-harga.kenaikan harga-harga.
2. Inflasi desakan biaya (cost push inflation) merupakan masalah2. Inflasi desakan biaya (cost push inflation) merupakan masalah
kenaikan harga-harga dalam perekonomian yang disebabkan olehkenaikan harga-harga dalam perekonomian yang disebabkan oleh
kenaikan biaya produksi. Pertambahan biaya produksi akankenaikan biaya produksi. Pertambahan biaya produksi akan
mendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga walaupunmendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga walaupun
mereka harus mengambil resiko akan menghadapi penguranganmereka harus mengambil resiko akan menghadapi pengurangan
dalam permintaan barang-barang yang diproduksinya.dalam permintaan barang-barang yang diproduksinya.
Inflasi juga dapat disebabkan oleh kebijakan pemerintah untukInflasi juga dapat disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk
menambah jumlah uang beredar dalam masyarakat (monetarymenambah jumlah uang beredar dalam masyarakat (monetary
inflation), misalnya dengan cara pencetakan uang baru,inflation), misalnya dengan cara pencetakan uang baru,
pengeluaran kembali uang lama sehingga jumlah uang beredarpengeluaran kembali uang lama sehingga jumlah uang beredar
semakin banyak.semakin banyak.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi InflasiFaktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi
Defisit Anggaran
Pengeluaran Infrastruktur
Subsidi BBM, Listrik, dll
Anggaran militer/pertahanan
Ketidakstabilan
Politik
Ekspektasi Inflasi Tinggi
Permintaan
Barang
& Jasa
Kebijakan Harga/
Tarif Pemerintah
Biaya input upah
dan pengeluaram
Spekulasi
Biaya
Produksi
Pasar Dunia
Barang-barang
Impor
Harga barang-barang
Input naik
Nilai Tukar
S (Rp/$)
Kebijakan Moneter
BI
Penutupan defisit
Anggaran & supply uang
Suku bunga
& biaya
modal
Aggrerat Demand/
Permintaan
Pasar Barang
& Jasa
Aggrerat Supply/
Penawaran
Inflasi/Deflasi
KebijakanFiskalMoneter
 Sebagai suatu fenomena ekonomi,Sebagai suatu fenomena ekonomi,
inflasi sering terjadi karena sensitifinflasi sering terjadi karena sensitif
terhadap perubahan musim, arusterhadap perubahan musim, arus
distribusi, rumor, stabilitas politik, dandistribusi, rumor, stabilitas politik, dan
krisis kepercayaan masyarakat terhadapkrisis kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah.pemerintah.
Faktor Pemicu InflasiFaktor Pemicu Inflasi
a. Faktor internal (kondisi pasar)a. Faktor internal (kondisi pasar)
Output gap (demand vs supply)Output gap (demand vs supply)
Faktor yang mempengaruhi penawaran barang dan jasa sepertiFaktor yang mempengaruhi penawaran barang dan jasa seperti
tingkat masukan, distribusi, dan stock.tingkat masukan, distribusi, dan stock.
Masukan berlebihan dan distribusi lancar, akan terjadi deflasiMasukan berlebihan dan distribusi lancar, akan terjadi deflasi
(seperti pada panen raya).(seperti pada panen raya).
Produksi tersendat/lewat musim, distribusi terhambat, stockProduksi tersendat/lewat musim, distribusi terhambat, stock
berkurangberkurang..
b. External Shockb. External Shock
1) Kebijakan fiskal pemerintah, kebijakan moneter, dan kondisi1) Kebijakan fiskal pemerintah, kebijakan moneter, dan kondisi
perekonomian secara keseluruhan (makro) yang berkaitanperekonomian secara keseluruhan (makro) yang berkaitan
langsung maupun tidak langsung dengan harga barang danlangsung maupun tidak langsung dengan harga barang dan
jasa.jasa.
2) Faktor yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa2) Faktor yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa
berkaitan dengan daya beli masyarakat, perilaku, selera, danberkaitan dengan daya beli masyarakat, perilaku, selera, dan
jumlah konsumen.jumlah konsumen.
Perilaku permintaan konsumen akan barang dan jasa jugaPerilaku permintaan konsumen akan barang dan jasa juga
dipengaruhi oleh faktor musim, hari raya Lebaran/Natal, dandipengaruhi oleh faktor musim, hari raya Lebaran/Natal, dan
tahun ajaran barutahun ajaran baru
Dengan faktor-faktor tersebut maka inflasi tidak dapatDengan faktor-faktor tersebut maka inflasi tidak dapat
diprediksi.diprediksi.
Cara Menghitung Laju InflasiCara Menghitung Laju Inflasi
 Salah satu indikator yang digunakan untuk menghitung laju inflasi adalahSalah satu indikator yang digunakan untuk menghitung laju inflasi adalah
Indeks Harga Konsumen (IHK). Untuk menghitung IHK, BPSIndeks Harga Konsumen (IHK). Untuk menghitung IHK, BPS
menggunakan rumus Modifikasi Laspeyres Indeks.menggunakan rumus Modifikasi Laspeyres Indeks.
 Dari sudut pandang praktek, Indeks Laspeyres merupakan formula yangDari sudut pandang praktek, Indeks Laspeyres merupakan formula yang
paling layak digunakan untuk pengukuran perubahan harga. Formulapaling layak digunakan untuk pengukuran perubahan harga. Formula
ini menggunakan penimbang pada tahun dasar, dengan asumsi bahwaini menggunakan penimbang pada tahun dasar, dengan asumsi bahwa
selama periode itu tidak terjadi perubahan pilihan komoditas olehselama periode itu tidak terjadi perubahan pilihan komoditas oleh
konsumen.konsumen.
 Penerapan formula ini untuk penghitungan IHK akan menghemat biaya,Penerapan formula ini untuk penghitungan IHK akan menghemat biaya,
karena untuk memperbaharui paket komoditas dan penimbang dengankarena untuk memperbaharui paket komoditas dan penimbang dengan
SBH terlalu mahal. Hal ini menjadi alasan mengapa kebanyakan negaraSBH terlalu mahal. Hal ini menjadi alasan mengapa kebanyakan negara
menggunakan formula Laspeyres untuk menghitung IHK, meskipunmenggunakan formula Laspeyres untuk menghitung IHK, meskipun
Laspeyres dikritik tidak dapat menangkap perkembangan biaya hidup.Laspeyres dikritik tidak dapat menangkap perkembangan biaya hidup.
 Salah satu cara untuk meningkatkan validitas indeks, rumus LaspeyresSalah satu cara untuk meningkatkan validitas indeks, rumus Laspeyres
dimodifikasi dengan menggunakan nilai konsumsi terakhir sebagaidimodifikasi dengan menggunakan nilai konsumsi terakhir sebagai
penimbang. Nilai konsumsi bulan lalu dipakai untuk menghitung indekspenimbang. Nilai konsumsi bulan lalu dipakai untuk menghitung indeks
berjalan. BPS menggunakan Laspeyres modifikasi untuk menghitungberjalan. BPS menggunakan Laspeyres modifikasi untuk menghitung
IHK 2007=100.IHK 2007=100.
Indeks Harga KonsumenIndeks Harga Konsumen
a. Formulaa. Formula
Laspeyres Indeks :Laspeyres Indeks :
Modifikasi Laspeyres Indeks :Modifikasi Laspeyres Indeks :
100x
QP
QP
I
oo
on
L
∑
∑=
100
1
1
)1(
)1(
×=
∑
∑
=
=
−
−
k
i
oioi
k
i
oiin
in
ni
L
QP
QP
P
P
I
atauatau
100
)1(
x
NK
NKRH
I
oi
inni
L
∑
∑ −
=
100x
NK
NK
I
oi
ni
L
∑
∑=
PoQoPoQo = NK b/ji periode Jan-Des 2007 (SBH07)= NK b/ji periode Jan-Des 2007 (SBH07)
= Penimbang (Weighting)= Penimbang (Weighting)
Poi = Harga rata-rata b/ji i pada periode Jan-Des 2007Poi = Harga rata-rata b/ji i pada periode Jan-Des 2007
Pni = Harga rata-rata b/ji i pada periode berjalan (ke-n)Pni = Harga rata-rata b/ji i pada periode berjalan (ke-n)
P(n-1)i = Harga rata-rata b/ji i pada periode sebelumnya (ke n-1)P(n-1)i = Harga rata-rata b/ji i pada periode sebelumnya (ke n-1)
Formula :Formula :
dimana :dimana :
L(I/D)L(I/D) nn = Laju inflasi/deflasi pada bulan ke n= Laju inflasi/deflasi pada bulan ke n
IHKIHKnn = Indeks harga konsumen pada bulan= Indeks harga konsumen pada bulan
ke nke n
IHKIHK(n-1)(n-1) = IHK pada bulan ke (n-1)= IHK pada bulan ke (n-1)
100
)1(
)1(
)( x
IHK
IHKIHK
D
IL
n
nn
n −
−
−
=
atau
100100
)1(
−=
−
x
IHK
IHK
n
n
Macam-macam inflasiMacam-macam inflasi
 Menurut jenisnya, inflasi dapat dibedakan menjadi:Menurut jenisnya, inflasi dapat dibedakan menjadi:
a. Inflasi dari segi parah atau tidaknyaa. Inflasi dari segi parah atau tidaknya
1. Inflasi ringan1. Inflasi ringan, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju
pertumbuhannya lebih kecil dari 10% perpertumbuhannya lebih kecil dari 10% per tahun.tahun.
2. Inflasi sedang2. Inflasi sedang, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju
pertumbuhannya antara 10%-30% per tahunpertumbuhannya antara 10%-30% per tahun
3. Inflasi berat3. Inflasi berat, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju
pertumbuhannya antara 30%-100% per tahun.pertumbuhannya antara 30%-100% per tahun.
4. Hiper inflasi4. Hiper inflasi, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju
pertumbuhannya lebih dari 100% per tahun.pertumbuhannya lebih dari 100% per tahun.
b. Inflasi dari segi tingkat intensitasnyab. Inflasi dari segi tingkat intensitasnya
1. Inflasi merayap1. Inflasi merayap (creeping inflation)(creeping inflation), inflasi yang ditandai, inflasi yang ditandai
dengan inflasi yang rendah( kurang dari 10% per tahun),dengan inflasi yang rendah( kurang dari 10% per tahun),
kenaikan harga berjalan lamban dengan persentase yangkenaikan harga berjalan lamban dengan persentase yang
kecil dan dalam jangka waktu yang relatif lama.kecil dan dalam jangka waktu yang relatif lama.
2. Inflasi yang menengah2. Inflasi yang menengah (galloping inflation),(galloping inflation), inflasiinflasi
dengan kenaikan harga yang cukup besar.dengan kenaikan harga yang cukup besar.
3. Inflasi tinggi3. Inflasi tinggi (hyper inflation),(hyper inflation), inflasi yang kenaikannyainflasi yang kenaikannya
5 sampai 6 kali dan merupakan inflasi yang paling5 sampai 6 kali dan merupakan inflasi yang paling
parah.Pada kondisi ini masyarakat enggan menyimpanparah.Pada kondisi ini masyarakat enggan menyimpan
atau memegang uang tunai karena nilai uang sangatatau memegang uang tunai karena nilai uang sangat
rendah.rendah.
c. Inflasi dari segi asalnyac. Inflasi dari segi asalnya
1. Inflasi domestik1. Inflasi domestik, yaitu inflasi yang terjadi karena, yaitu inflasi yang terjadi karena
adanya gejolak riil dan atau moneter dari dalamadanya gejolak riil dan atau moneter dari dalam
negeri, yang bisa disebabkan karena perilakunegeri, yang bisa disebabkan karena perilaku
pemerintah maupun nonpemerintah.pemerintah maupun nonpemerintah.
2. Inflasi dari luar2. Inflasi dari luar, yaitu inflasi yang terjadi karena, yaitu inflasi yang terjadi karena
adanya gejolak variabel-variabel eksternal atau luaradanya gejolak variabel-variabel eksternal atau luar
negeri. Misalnya kenaikan pendapatan dunianegeri. Misalnya kenaikan pendapatan dunia
cenderung meningkatkan ekspor nasional yang akancenderung meningkatkan ekspor nasional yang akan
memperbaiki neraca pembayaran.memperbaiki neraca pembayaran.
Dampak InflasiDampak Inflasi
 Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantungInflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung
parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justruparah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorongmempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong
perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatanperekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabungnasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung
dan mengadakan investasi.dan mengadakan investasi.
 Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadiSebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi
inflasi tak terkendali (hiper inflasi), keadaan perekonomianinflasi tak terkendali (hiper inflasi), keadaan perekonomian
menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadimenjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi
tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasitidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi
dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Paradan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para
penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawanpenerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan
swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung danswasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakinmengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin
merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
 Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap,Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap,
inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seoranginflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang
pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahunpensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun
1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tigakebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga
belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkinbelas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin
hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnyahanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya
tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhantidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.hidupnya.
 Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatanSebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan
berdasarkan keuntungan, seperti misalnyaberdasarkan keuntungan, seperti misalnya
pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.
Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja diBegitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di
perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
 Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabungInflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung
karena nilai mata uang semakin menurun. Memang,karena nilai mata uang semakin menurun. Memang,
tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasitabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi
di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orangdi atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang
enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulitenggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit
berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usahaberkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha
membutuhkan dana dari bank yang diperoleh darimembutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari
tabungan masyarakat.tabungan masyarakat.
 Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur),Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur),
inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaraninflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran
utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendahutang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, krediturdibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur
atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalamiatau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami
kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendahkerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah
jika dibandingkan pada saat peminjaman.jika dibandingkan pada saat peminjaman.
 Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatanBagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan
yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bilayang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila
hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakanhal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan
produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun,produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun,
bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga padabila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada
akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untukakhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk
meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikanmeneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan
produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggupproduksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup
mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akanmengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan
bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
 Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnyaSecara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya
investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga,investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga,
mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalanmendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan
pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisitpelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit
neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan danneraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat.kesejahteraan masyarakat.
Pengaruh InflasiPengaruh Inflasi
 1. Terhadap distribusi pendapatan1. Terhadap distribusi pendapatan
Pengaruh inflasi terhadap distribusi pendapatan sifatnya tidakPengaruh inflasi terhadap distribusi pendapatan sifatnya tidak
merata, artinay ada pihak yang dirugikan dan ada juga yangmerata, artinay ada pihak yang dirugikan dan ada juga yang
diuntungkan. Sebagai contoh, seseorang yang memperolehdiuntungkan. Sebagai contoh, seseorang yang memperoleh
pendapatan tetap akan dirugikan akibat adanya inflasi, sebab nilaipendapatan tetap akan dirugikan akibat adanya inflasi, sebab nilai
riil dari pendapatannya kiini sudah turun atau dengan kata lainriil dari pendapatannya kiini sudah turun atau dengan kata lain
daya beli dari orang tersebut turun sebagai akibat pendapatan riildaya beli dari orang tersebut turun sebagai akibat pendapatan riil
orang tersebut turun.orang tersebut turun.
Di sisi lain adanya inflasi menyebabkan serikat buruh menuntutDi sisi lain adanya inflasi menyebabkan serikat buruh menuntut
kenaikan upah. Serikat buruh yang kuat kadang-kadang berhasilkenaikan upah. Serikat buruh yang kuat kadang-kadang berhasil
menuntut kenaikan upah dengan persentase yang lebih besar darimenuntut kenaikan upah dengan persentase yang lebih besar dari
laju inflasi sehingga dalam hal ini para buruh berada di pihak yanglaju inflasi sehingga dalam hal ini para buruh berada di pihak yang
diuntungkan.diuntungkan.
Dari penjelasan diatas dapat dimabil suatu kesimpulan bahwaDari penjelasan diatas dapat dimabil suatu kesimpulan bahwa
inflasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola distribusiinflasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola distribusi
pendapatan masyarakat.pendapatan masyarakat.
 2. Terhadap alokasi faktor-faktor produksi2. Terhadap alokasi faktor-faktor produksi
Inflasi dapat menimbulkan perubahan alokasi faktor-Inflasi dapat menimbulkan perubahan alokasi faktor-
faktor produksi. Inflasi terjadi bila permintaan akanfaktor produksi. Inflasi terjadi bila permintaan akan
barang tertentu menjadi lebih besar dibandingkanbarang tertentu menjadi lebih besar dibandingkan
dengan barang lain, yang pada akhirnya akandengan barang lain, yang pada akhirnya akan
menaikkan ongkos produksi barang tersebut.menaikkan ongkos produksi barang tersebut.
Kenaikan produksi barang ini pada akhirnya akanKenaikan produksi barang ini pada akhirnya akan
mengubah pola alokasi faktor produksi yang sudah adamengubah pola alokasi faktor produksi yang sudah ada
dan para ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi dapatdan para ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi dapat
mengakibatkan alokasi produksi menjadi tidak efisien.mengakibatkan alokasi produksi menjadi tidak efisien.
 3. Terhadap output3. Terhadap output
Inflasi dapat menyebabkan terjadinya kenaikan output yangInflasi dapat menyebabkan terjadinya kenaikan output yang
diproduksi, sebab dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan hargadiproduksi, sebab dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga
barang melebihi kenaikan upah sehingga keuntungan pengusahabarang melebihi kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha
naik dan mendorong untuk memproduksi output dalam jumlahnaik dan mendorong untuk memproduksi output dalam jumlah
yang lebih banyak.yang lebih banyak.
Namun inflasi yang sangat tinggi (hiper inflasi) justru dapatNamun inflasi yang sangat tinggi (hiper inflasi) justru dapat
menimbulkan pengaruh yang sebaliknya yaitu menurunkan outputmenimbulkan pengaruh yang sebaliknya yaitu menurunkan output
yang diproduksi. Turunnya output ini dikarenakan dalam keadaanyang diproduksi. Turunnya output ini dikarenakan dalam keadaan
inflasi yang tinggi masyarakat tidak mempunyai uang kas daninflasi yang tinggi masyarakat tidak mempunyai uang kas dan
transaksi cenderung bersifat barter yang pada akhirnyatransaksi cenderung bersifat barter yang pada akhirnya
menurunkan produksi barang.menurunkan produksi barang.
Peranan Inflasi dalam EkonomiPeranan Inflasi dalam Ekonomi
a. Sebagai Indikatora. Sebagai Indikator
 Sebagai indikator ekonomi makro, peranan inflasi bisaSebagai indikator ekonomi makro, peranan inflasi bisa
dianalogkan dengan tekanan darah dalam tubuhdianalogkan dengan tekanan darah dalam tubuh
manusia. Inflasi tinggi maka suhu ekonomi tinggimanusia. Inflasi tinggi maka suhu ekonomi tinggi
menunjukkan adanya gangguan pada sistem ekonomi.menunjukkan adanya gangguan pada sistem ekonomi.
 Sebagai dasar untuk perumusan kebijakan moneterSebagai dasar untuk perumusan kebijakan moneter
(target inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan uang(target inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan uang
beredar) dan kebijakan fiskal (APBN/APBD)beredar) dan kebijakan fiskal (APBN/APBD)
 Sebagai indikator ekonomi mikro, inflasi digunakanSebagai indikator ekonomi mikro, inflasi digunakan
sebagai deflator untuk memperoleh nilai riil upah, sukusebagai deflator untuk memperoleh nilai riil upah, suku
bunga, nilai asset dan liability.bunga, nilai asset dan liability.
b.b. Hubungan Antar Parameter EkonomiHubungan Antar Parameter Ekonomi
Diagram Segitiga MoneterDiagram Segitiga Moneter
(Hubungan Antara Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar)(Hubungan Antara Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar)
iiRP $
−
PPRP $
− $)(RpS
Fisher Open Interest Parity
Purchasing Power Parity
Tabel Posisi Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai TukarTabel Posisi Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar
dan Implikasinya Kepada Kondisi Moneter dandan Implikasinya Kepada Kondisi Moneter dan
Perekonomian (sektor Riil)Perekonomian (sektor Riil)
SkenariSkenari
oo
InflasiInflasi BI RateBI Rate Nilai TukarNilai Tukar
KebijakaKebijaka
nn
MoneterMoneter
PertumbuhaPertumbuha
nn
PerekonomiPerekonomi
an (Sektoran (Sektor
Riil)Riil)
II NaikNaik NaikNaik TurunTurun KetatKetat MelambatMelambat
IIII TurunTurun TurunTurun TurunTurun LonggarLonggar RecoveryRecovery
Note :Note : Hubungan ketiga parameter ekonomi tsb yang lebih komplek antara skenario I dan IIHubungan ketiga parameter ekonomi tsb yang lebih komplek antara skenario I dan II
menyebabkanmenyebabkan ketidakpastianketidakpastian perekonomian. Hasilnya akan sangat tergantung dariperekonomian. Hasilnya akan sangat tergantung dari
parameter mana yang lebih kuat mempengaruhi yang lainparameter mana yang lebih kuat mempengaruhi yang lain
(9,7% 18,3%) (10% 12,75%) (10250 10067)
(17,11% 14,55%) (12,75% 10,75%) (10067 9150)
Manfaat Angka InflasiManfaat Angka Inflasi
Sebagai indikator dini terhadap keadaan ekonomi secaraSebagai indikator dini terhadap keadaan ekonomi secara
keseluruhan.keseluruhan.
-- Pada tingkat mikro, rt dapat menyesuaikan pengeluaran denganPada tingkat mikro, rt dapat menyesuaikan pengeluaran dengan
pendapatanpendapatan
-- Pada tingkat komponen, rencana pembelanjaan dan kontrakPada tingkat komponen, rencana pembelanjaan dan kontrak
bisnis.bisnis.
-- Pada tingkat makro, mengambarkan kondisi/stabilitas moneterPada tingkat makro, mengambarkan kondisi/stabilitas moneter
dan perekonomian.dan perekonomian.
-- Secara khusus, inflasi berguna untuk :Secara khusus, inflasi berguna untuk :
a. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawaia. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai
b. Penyesuaian nilai kontrakb. Penyesuaian nilai kontrak
c. Eskalasi nilai proyekc. Eskalasi nilai proyek
d. Penentuan target inflasid. Penentuan target inflasi
e. Indeksasi APBNe. Indeksasi APBN
f. Sebagai deflator (pembagi) PDB/PDRBf. Sebagai deflator (pembagi) PDB/PDRB
g. Sebagai proxy perubahan biaya hidupg. Sebagai proxy perubahan biaya hidup
Peran Kebijakan Moneter MengendalikanPeran Kebijakan Moneter Mengendalikan
InflasiInflasi
 Mengingat tugas spesifik yang diemban oleh Bank Indonesia,Mengingat tugas spesifik yang diemban oleh Bank Indonesia,
Bank Indonesia tidak sepenuhnya dapat mengendalikan inflasi,Bank Indonesia tidak sepenuhnya dapat mengendalikan inflasi,
terutama tekanan inflasi yang berasal dari sisi penawaran (terutama tekanan inflasi yang berasal dari sisi penawaran (costcost
push inflationpush inflation). Bank Indonesia, melalui kebijakan moneter, dapat). Bank Indonesia, melalui kebijakan moneter, dapat
mempengaruhi inflasi dari sisi permintaan, seperti investasi danmempengaruhi inflasi dari sisi permintaan, seperti investasi dan
konsumsi masyarakat. Misalnya, kebijakan kenaikan suku bungakonsumsi masyarakat. Misalnya, kebijakan kenaikan suku bunga
dapat menge-'rem' pengeluaran masyarakat dan pemerintahdapat menge-'rem' pengeluaran masyarakat dan pemerintah
sehingga dapat menurunkan permintaan secara keseluruhan yangsehingga dapat menurunkan permintaan secara keseluruhan yang
pada akhirnya dapat menurunkan inflasi.pada akhirnya dapat menurunkan inflasi.
 Selain itu, kenaikan suku bunga ini dapat menguatkan nilai tukarSelain itu, kenaikan suku bunga ini dapat menguatkan nilai tukar
melalui peningkatan (melalui peningkatan (positivepositive)) interest rate differentialinterest rate differential. Demikian. Demikian
juga, Bank Indonesia dapat mempengaruhi ekspektasijuga, Bank Indonesia dapat mempengaruhi ekspektasi
masyarakat melalui kebijakan yang konsisten dan kredibel.masyarakat melalui kebijakan yang konsisten dan kredibel.
Harapannya adalah sasaran (target) inflasi Bank Indonesia diacuHarapannya adalah sasaran (target) inflasi Bank Indonesia diacu
oleh masyarakat dan pelaku ekonomi sehingga inflasi yang terjadioleh masyarakat dan pelaku ekonomi sehingga inflasi yang terjadi
dapat sama atau mendekati sasaran inflasi. Apabila kondisi inidapat sama atau mendekati sasaran inflasi. Apabila kondisi ini
terjadi, maka biaya pengendalian moneter dapat diminimalkan.terjadi, maka biaya pengendalian moneter dapat diminimalkan.
 Secara teori, kebijakan moneter dapat ditransmisikan melaluiSecara teori, kebijakan moneter dapat ditransmisikan melalui
berbagai jalur (berbagai jalur (channelchannel), yaitu jalur suku bunga, jalur kredit), yaitu jalur suku bunga, jalur kredit
perbankan, jalur neraca perusahaan, jalur nilai tukar, jalur hargaperbankan, jalur neraca perusahaan, jalur nilai tukar, jalur harga
aset, dan jalur ekspektasi. Dengan melewati jalur-jalur tersebut,aset, dan jalur ekspektasi. Dengan melewati jalur-jalur tersebut,
kebijakan moneter akan ditransmisikan dan berpengaruh kekebijakan moneter akan ditransmisikan dan berpengaruh ke
sektor finansial dan sektor riil setelah beberapa waktu lamanyasektor finansial dan sektor riil setelah beberapa waktu lamanya
((lag of monetery policylag of monetery policy).).
 Selain kebijakan moneter yang bersifat "langsung" seperti di atas,Selain kebijakan moneter yang bersifat "langsung" seperti di atas,
bank sentral juga dapat mempengaruhi tujuan akhirnya secarabank sentral juga dapat mempengaruhi tujuan akhirnya secara
"tidak langsung", yaitu melalui berbagai regulasi dan himbauan"tidak langsung", yaitu melalui berbagai regulasi dan himbauan
((moral suassionmoral suassion) kepada sektor perbankan guna mempercepat) kepada sektor perbankan guna mempercepat
mekanisme transmisi kebijakan moneter.mekanisme transmisi kebijakan moneter.
 Dalam melaksanakan pengendalian moneter Bank IndonesiaDalam melaksanakan pengendalian moneter Bank Indonesia
diberikan kewenangan dalam menggunakan instrumen moneterdiberikan kewenangan dalam menggunakan instrumen moneter
berupa tetapi tidak terbatas pada (i) Operasi Pasar Terbuka (berupa tetapi tidak terbatas pada (i) Operasi Pasar Terbuka (openopen
market operationmarket operation), (ii) penetapan tingkat diskonto (), (ii) penetapan tingkat diskonto (discount ratediscount rate),),
(iii) penetapan Giro Wajib Minimum ((iii) penetapan Giro Wajib Minimum (minimum reserveminimum reserve
requirementrequirement), dan (iv) pengaturan kredit atau pembiayaan.), dan (iv) pengaturan kredit atau pembiayaan.
Gambar 1. Inflasi tarikan PermintaanGambar 1. Inflasi tarikan Permintaan
Y0 Y1
P1
P0 E0
E1
AS0
AD0
AD1
Pp inflasi

More Related Content

What's hot

Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasiJenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasiKurnia Yusuf
 
Indeks harga dan inflasi
Indeks harga dan inflasiIndeks harga dan inflasi
Indeks harga dan inflasiSMAN 3 Jombang
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedratna ayu
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Riska Yuliatiningsih
 
Makro inflasi dan indeks (19313295) nova
Makro inflasi dan indeks (19313295) novaMakro inflasi dan indeks (19313295) nova
Makro inflasi dan indeks (19313295) novanovajidwi
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranGunawan Manalu
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...Fahar Arizky
 
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiMateri Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiJogo Hera
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroJogo Hera
 
Makalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiMakalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiJohn Leyy
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisWahono Diphayana
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...Fahar Arizky
 
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiricohedyansyah
 
Analisis soalan dan skema jawapan cadangan ekonomi kertas 3 stpm 2013
Analisis soalan dan skema jawapan cadangan ekonomi kertas 3 stpm 2013Analisis soalan dan skema jawapan cadangan ekonomi kertas 3 stpm 2013
Analisis soalan dan skema jawapan cadangan ekonomi kertas 3 stpm 2013Syahirahhhh_
 

What's hot (20)

Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasiJenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
 
Indeks harga dan inflasi
Indeks harga dan inflasiIndeks harga dan inflasi
Indeks harga dan inflasi
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
Makro inflasi dan indeks (19313295) nova
Makro inflasi dan indeks (19313295) novaMakro inflasi dan indeks (19313295) nova
Makro inflasi dan indeks (19313295) nova
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
 
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiMateri Ajar Inflasi
Materi Ajar Inflasi
 
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASIKONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
 
Modul Inflasi
Modul InflasiModul Inflasi
Modul Inflasi
 
Makalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasiMakalah indeks harga inflasi
Makalah indeks harga inflasi
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
 
5. inflasi
5. inflasi5. inflasi
5. inflasi
 
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Ass ekonomi
Ass ekonomiAss ekonomi
Ass ekonomi
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
 
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasi
 
Analisis soalan dan skema jawapan cadangan ekonomi kertas 3 stpm 2013
Analisis soalan dan skema jawapan cadangan ekonomi kertas 3 stpm 2013Analisis soalan dan skema jawapan cadangan ekonomi kertas 3 stpm 2013
Analisis soalan dan skema jawapan cadangan ekonomi kertas 3 stpm 2013
 

Similar to Pp inflasi

Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxMateri Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxAbdulRozak821135
 
Microteching 1
Microteching 1Microteching 1
Microteching 1Roma Imoet
 
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.pptbagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.pptistighfarohsma12
 
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...lidya azizah
 
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017unga nuramalia
 
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerangtugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerangulfah lutfiah
 
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...CattelyaAzZahra
 
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokertoFaktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokertocekkembali dotcom
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNormaSelestia
 
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxIndeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxRebekaHelen
 
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...zuhrofial imaniah
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfHeruSuharyadi1
 

Similar to Pp inflasi (20)

Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxMateri Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
 
Microteching 1
Microteching 1Microteching 1
Microteching 1
 
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.pptbagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
 
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
 
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
 
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerangtugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
 
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
 
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan SolusinyaInflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
 
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokertoFaktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
Faktor dan penyebab terjadinya inflasi study kasus purwokerto
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
 
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxIndeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
 
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
 
PPT contohSEMINAR PROPOSAL.pptx
PPT contohSEMINAR PROPOSAL.pptxPPT contohSEMINAR PROPOSAL.pptx
PPT contohSEMINAR PROPOSAL.pptx
 
INFLASI.pptx
INFLASI.pptxINFLASI.pptx
INFLASI.pptx
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
Makalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomiMakalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomi
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
 
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 

More from M Anwar Solichin

More from M Anwar Solichin (7)

1. rm 3304
1. rm 33041. rm 3304
1. rm 3304
 
02.brs februari 2011
02.brs  februari  201102.brs  februari  2011
02.brs februari 2011
 
01.brs januari 1 2011
01.brs  januari 1 201101.brs  januari 1 2011
01.brs januari 1 2011
 
Soal post test
Soal post testSoal post test
Soal post test
 
Statistik keuangan desa k3
Statistik keuangan desa k3Statistik keuangan desa k3
Statistik keuangan desa k3
 
Legenda banjarnegara
Legenda banjarnegaraLegenda banjarnegara
Legenda banjarnegara
 
Konvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
Konvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan KetimpanganKonvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
Konvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
 

Recently uploaded

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 

Recently uploaded (6)

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 

Pp inflasi

  • 1. PENGARUH INFLASIPENGARUH INFLASI BAGI PEREKONOMIANBAGI PEREKONOMIAN Disampaikan olehDisampaikan oleh Kepala Badan Pusat StatistikKepala Badan Pusat Statistik KABUPATEN BANJARNEGARAKABUPATEN BANJARNEGARA
  • 2. INFLASIINFLASI  Inflasi merupakan indikator ekonomi makroInflasi merupakan indikator ekonomi makro yang dapat diartikan sebagai gejala kenaikanyang dapat diartikan sebagai gejala kenaikan harga barang dan jasa masyarakat yangharga barang dan jasa masyarakat yang bersifat umum dan terus- menerus.bersifat umum dan terus- menerus.  Secara teori, inflasi pada dasarnya berkaitanSecara teori, inflasi pada dasarnya berkaitan dengan fenomena interaksi antara permintaandengan fenomena interaksi antara permintaan dan penawaran. Namun pada kenyataannya,dan penawaran. Namun pada kenyataannya, inflasi tidak terlepas dari pengaruh faktor-inflasi tidak terlepas dari pengaruh faktor- faktor lainnya seperti tata niaga danfaktor lainnya seperti tata niaga dan kelancaran dalam lalu lintas barang dan jasakelancaran dalam lalu lintas barang dan jasa serta peranan kebijakan pemerintah.serta peranan kebijakan pemerintah.
  • 3.  Sukirno (2000) membedakan inflasi menurut faktor-faktor yangSukirno (2000) membedakan inflasi menurut faktor-faktor yang menyebabkannya menjadi dua, yaitu:menyebabkannya menjadi dua, yaitu: 1. Inflasi tarikan permintaan (1. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation)demand pull inflation) adalah inflasiadalah inflasi terjadi apabila sektor perusahaanterjadi apabila sektor perusahaan tidak mampu dengan cepattidak mampu dengan cepat melayani permintaan yang wujud dalam pasaran. Masalahmelayani permintaan yang wujud dalam pasaran. Masalah kekurangan barang akan berlaku dan mendorong kepadakekurangan barang akan berlaku dan mendorong kepada kenaikan harga-harga.kenaikan harga-harga. 2. Inflasi desakan biaya (cost push inflation) merupakan masalah2. Inflasi desakan biaya (cost push inflation) merupakan masalah kenaikan harga-harga dalam perekonomian yang disebabkan olehkenaikan harga-harga dalam perekonomian yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi. Pertambahan biaya produksi akankenaikan biaya produksi. Pertambahan biaya produksi akan mendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga walaupunmendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga walaupun mereka harus mengambil resiko akan menghadapi penguranganmereka harus mengambil resiko akan menghadapi pengurangan dalam permintaan barang-barang yang diproduksinya.dalam permintaan barang-barang yang diproduksinya. Inflasi juga dapat disebabkan oleh kebijakan pemerintah untukInflasi juga dapat disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah uang beredar dalam masyarakat (monetarymenambah jumlah uang beredar dalam masyarakat (monetary inflation), misalnya dengan cara pencetakan uang baru,inflation), misalnya dengan cara pencetakan uang baru, pengeluaran kembali uang lama sehingga jumlah uang beredarpengeluaran kembali uang lama sehingga jumlah uang beredar semakin banyak.semakin banyak.
  • 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi InflasiFaktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi Defisit Anggaran Pengeluaran Infrastruktur Subsidi BBM, Listrik, dll Anggaran militer/pertahanan Ketidakstabilan Politik Ekspektasi Inflasi Tinggi Permintaan Barang & Jasa Kebijakan Harga/ Tarif Pemerintah Biaya input upah dan pengeluaram Spekulasi Biaya Produksi Pasar Dunia Barang-barang Impor Harga barang-barang Input naik Nilai Tukar S (Rp/$) Kebijakan Moneter BI Penutupan defisit Anggaran & supply uang Suku bunga & biaya modal Aggrerat Demand/ Permintaan Pasar Barang & Jasa Aggrerat Supply/ Penawaran Inflasi/Deflasi KebijakanFiskalMoneter
  • 5.  Sebagai suatu fenomena ekonomi,Sebagai suatu fenomena ekonomi, inflasi sering terjadi karena sensitifinflasi sering terjadi karena sensitif terhadap perubahan musim, arusterhadap perubahan musim, arus distribusi, rumor, stabilitas politik, dandistribusi, rumor, stabilitas politik, dan krisis kepercayaan masyarakat terhadapkrisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.pemerintah.
  • 6. Faktor Pemicu InflasiFaktor Pemicu Inflasi a. Faktor internal (kondisi pasar)a. Faktor internal (kondisi pasar) Output gap (demand vs supply)Output gap (demand vs supply) Faktor yang mempengaruhi penawaran barang dan jasa sepertiFaktor yang mempengaruhi penawaran barang dan jasa seperti tingkat masukan, distribusi, dan stock.tingkat masukan, distribusi, dan stock. Masukan berlebihan dan distribusi lancar, akan terjadi deflasiMasukan berlebihan dan distribusi lancar, akan terjadi deflasi (seperti pada panen raya).(seperti pada panen raya). Produksi tersendat/lewat musim, distribusi terhambat, stockProduksi tersendat/lewat musim, distribusi terhambat, stock berkurangberkurang.. b. External Shockb. External Shock 1) Kebijakan fiskal pemerintah, kebijakan moneter, dan kondisi1) Kebijakan fiskal pemerintah, kebijakan moneter, dan kondisi perekonomian secara keseluruhan (makro) yang berkaitanperekonomian secara keseluruhan (makro) yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan harga barang danlangsung maupun tidak langsung dengan harga barang dan jasa.jasa. 2) Faktor yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa2) Faktor yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa berkaitan dengan daya beli masyarakat, perilaku, selera, danberkaitan dengan daya beli masyarakat, perilaku, selera, dan jumlah konsumen.jumlah konsumen. Perilaku permintaan konsumen akan barang dan jasa jugaPerilaku permintaan konsumen akan barang dan jasa juga dipengaruhi oleh faktor musim, hari raya Lebaran/Natal, dandipengaruhi oleh faktor musim, hari raya Lebaran/Natal, dan tahun ajaran barutahun ajaran baru Dengan faktor-faktor tersebut maka inflasi tidak dapatDengan faktor-faktor tersebut maka inflasi tidak dapat diprediksi.diprediksi.
  • 7. Cara Menghitung Laju InflasiCara Menghitung Laju Inflasi  Salah satu indikator yang digunakan untuk menghitung laju inflasi adalahSalah satu indikator yang digunakan untuk menghitung laju inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Untuk menghitung IHK, BPSIndeks Harga Konsumen (IHK). Untuk menghitung IHK, BPS menggunakan rumus Modifikasi Laspeyres Indeks.menggunakan rumus Modifikasi Laspeyres Indeks.  Dari sudut pandang praktek, Indeks Laspeyres merupakan formula yangDari sudut pandang praktek, Indeks Laspeyres merupakan formula yang paling layak digunakan untuk pengukuran perubahan harga. Formulapaling layak digunakan untuk pengukuran perubahan harga. Formula ini menggunakan penimbang pada tahun dasar, dengan asumsi bahwaini menggunakan penimbang pada tahun dasar, dengan asumsi bahwa selama periode itu tidak terjadi perubahan pilihan komoditas olehselama periode itu tidak terjadi perubahan pilihan komoditas oleh konsumen.konsumen.  Penerapan formula ini untuk penghitungan IHK akan menghemat biaya,Penerapan formula ini untuk penghitungan IHK akan menghemat biaya, karena untuk memperbaharui paket komoditas dan penimbang dengankarena untuk memperbaharui paket komoditas dan penimbang dengan SBH terlalu mahal. Hal ini menjadi alasan mengapa kebanyakan negaraSBH terlalu mahal. Hal ini menjadi alasan mengapa kebanyakan negara menggunakan formula Laspeyres untuk menghitung IHK, meskipunmenggunakan formula Laspeyres untuk menghitung IHK, meskipun Laspeyres dikritik tidak dapat menangkap perkembangan biaya hidup.Laspeyres dikritik tidak dapat menangkap perkembangan biaya hidup.  Salah satu cara untuk meningkatkan validitas indeks, rumus LaspeyresSalah satu cara untuk meningkatkan validitas indeks, rumus Laspeyres dimodifikasi dengan menggunakan nilai konsumsi terakhir sebagaidimodifikasi dengan menggunakan nilai konsumsi terakhir sebagai penimbang. Nilai konsumsi bulan lalu dipakai untuk menghitung indekspenimbang. Nilai konsumsi bulan lalu dipakai untuk menghitung indeks berjalan. BPS menggunakan Laspeyres modifikasi untuk menghitungberjalan. BPS menggunakan Laspeyres modifikasi untuk menghitung IHK 2007=100.IHK 2007=100.
  • 8. Indeks Harga KonsumenIndeks Harga Konsumen a. Formulaa. Formula Laspeyres Indeks :Laspeyres Indeks : Modifikasi Laspeyres Indeks :Modifikasi Laspeyres Indeks : 100x QP QP I oo on L ∑ ∑= 100 1 1 )1( )1( ×= ∑ ∑ = = − − k i oioi k i oiin in ni L QP QP P P I
  • 10. PoQoPoQo = NK b/ji periode Jan-Des 2007 (SBH07)= NK b/ji periode Jan-Des 2007 (SBH07) = Penimbang (Weighting)= Penimbang (Weighting) Poi = Harga rata-rata b/ji i pada periode Jan-Des 2007Poi = Harga rata-rata b/ji i pada periode Jan-Des 2007 Pni = Harga rata-rata b/ji i pada periode berjalan (ke-n)Pni = Harga rata-rata b/ji i pada periode berjalan (ke-n) P(n-1)i = Harga rata-rata b/ji i pada periode sebelumnya (ke n-1)P(n-1)i = Harga rata-rata b/ji i pada periode sebelumnya (ke n-1)
  • 11. Formula :Formula : dimana :dimana : L(I/D)L(I/D) nn = Laju inflasi/deflasi pada bulan ke n= Laju inflasi/deflasi pada bulan ke n IHKIHKnn = Indeks harga konsumen pada bulan= Indeks harga konsumen pada bulan ke nke n IHKIHK(n-1)(n-1) = IHK pada bulan ke (n-1)= IHK pada bulan ke (n-1) 100 )1( )1( )( x IHK IHKIHK D IL n nn n − − − = atau 100100 )1( −= − x IHK IHK n n
  • 12. Macam-macam inflasiMacam-macam inflasi  Menurut jenisnya, inflasi dapat dibedakan menjadi:Menurut jenisnya, inflasi dapat dibedakan menjadi: a. Inflasi dari segi parah atau tidaknyaa. Inflasi dari segi parah atau tidaknya 1. Inflasi ringan1. Inflasi ringan, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya lebih kecil dari 10% perpertumbuhannya lebih kecil dari 10% per tahun.tahun. 2. Inflasi sedang2. Inflasi sedang, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya antara 10%-30% per tahunpertumbuhannya antara 10%-30% per tahun 3. Inflasi berat3. Inflasi berat, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya antara 30%-100% per tahun.pertumbuhannya antara 30%-100% per tahun. 4. Hiper inflasi4. Hiper inflasi, yaitu inflasi yang laju, yaitu inflasi yang laju pertumbuhannya lebih dari 100% per tahun.pertumbuhannya lebih dari 100% per tahun.
  • 13. b. Inflasi dari segi tingkat intensitasnyab. Inflasi dari segi tingkat intensitasnya 1. Inflasi merayap1. Inflasi merayap (creeping inflation)(creeping inflation), inflasi yang ditandai, inflasi yang ditandai dengan inflasi yang rendah( kurang dari 10% per tahun),dengan inflasi yang rendah( kurang dari 10% per tahun), kenaikan harga berjalan lamban dengan persentase yangkenaikan harga berjalan lamban dengan persentase yang kecil dan dalam jangka waktu yang relatif lama.kecil dan dalam jangka waktu yang relatif lama. 2. Inflasi yang menengah2. Inflasi yang menengah (galloping inflation),(galloping inflation), inflasiinflasi dengan kenaikan harga yang cukup besar.dengan kenaikan harga yang cukup besar. 3. Inflasi tinggi3. Inflasi tinggi (hyper inflation),(hyper inflation), inflasi yang kenaikannyainflasi yang kenaikannya 5 sampai 6 kali dan merupakan inflasi yang paling5 sampai 6 kali dan merupakan inflasi yang paling parah.Pada kondisi ini masyarakat enggan menyimpanparah.Pada kondisi ini masyarakat enggan menyimpan atau memegang uang tunai karena nilai uang sangatatau memegang uang tunai karena nilai uang sangat rendah.rendah.
  • 14. c. Inflasi dari segi asalnyac. Inflasi dari segi asalnya 1. Inflasi domestik1. Inflasi domestik, yaitu inflasi yang terjadi karena, yaitu inflasi yang terjadi karena adanya gejolak riil dan atau moneter dari dalamadanya gejolak riil dan atau moneter dari dalam negeri, yang bisa disebabkan karena perilakunegeri, yang bisa disebabkan karena perilaku pemerintah maupun nonpemerintah.pemerintah maupun nonpemerintah. 2. Inflasi dari luar2. Inflasi dari luar, yaitu inflasi yang terjadi karena, yaitu inflasi yang terjadi karena adanya gejolak variabel-variabel eksternal atau luaradanya gejolak variabel-variabel eksternal atau luar negeri. Misalnya kenaikan pendapatan dunianegeri. Misalnya kenaikan pendapatan dunia cenderung meningkatkan ekspor nasional yang akancenderung meningkatkan ekspor nasional yang akan memperbaiki neraca pembayaran.memperbaiki neraca pembayaran.
  • 15. Dampak InflasiDampak Inflasi  Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantungInflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justruparah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorongmempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatanperekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabungnasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.dan mengadakan investasi.  Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadiSebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiper inflasi), keadaan perekonomianinflasi tak terkendali (hiper inflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadimenjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasitidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Paradan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawanpenerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung danswasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakinmengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
  • 16.  Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap,Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seoranginflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahunpensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tigakebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkinbelas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnyahanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhantidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.hidupnya.  Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatanSebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnyaberdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja diBegitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
  • 17.  Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabungInflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang,karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasitabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orangdi atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulitenggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usahaberkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh darimembutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.tabungan masyarakat.  Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur),Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaraninflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendahutang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, krediturdibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalamiatau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendahkerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.jika dibandingkan pada saat peminjaman.
  • 18.  Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatanBagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bilayang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakanhal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun,produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga padabila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untukakhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikanmeneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggupproduksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akanmengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).  Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnyaSecara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga,investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalanmendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisitpelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan danneraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.kesejahteraan masyarakat.
  • 19. Pengaruh InflasiPengaruh Inflasi  1. Terhadap distribusi pendapatan1. Terhadap distribusi pendapatan Pengaruh inflasi terhadap distribusi pendapatan sifatnya tidakPengaruh inflasi terhadap distribusi pendapatan sifatnya tidak merata, artinay ada pihak yang dirugikan dan ada juga yangmerata, artinay ada pihak yang dirugikan dan ada juga yang diuntungkan. Sebagai contoh, seseorang yang memperolehdiuntungkan. Sebagai contoh, seseorang yang memperoleh pendapatan tetap akan dirugikan akibat adanya inflasi, sebab nilaipendapatan tetap akan dirugikan akibat adanya inflasi, sebab nilai riil dari pendapatannya kiini sudah turun atau dengan kata lainriil dari pendapatannya kiini sudah turun atau dengan kata lain daya beli dari orang tersebut turun sebagai akibat pendapatan riildaya beli dari orang tersebut turun sebagai akibat pendapatan riil orang tersebut turun.orang tersebut turun. Di sisi lain adanya inflasi menyebabkan serikat buruh menuntutDi sisi lain adanya inflasi menyebabkan serikat buruh menuntut kenaikan upah. Serikat buruh yang kuat kadang-kadang berhasilkenaikan upah. Serikat buruh yang kuat kadang-kadang berhasil menuntut kenaikan upah dengan persentase yang lebih besar darimenuntut kenaikan upah dengan persentase yang lebih besar dari laju inflasi sehingga dalam hal ini para buruh berada di pihak yanglaju inflasi sehingga dalam hal ini para buruh berada di pihak yang diuntungkan.diuntungkan. Dari penjelasan diatas dapat dimabil suatu kesimpulan bahwaDari penjelasan diatas dapat dimabil suatu kesimpulan bahwa inflasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola distribusiinflasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola distribusi pendapatan masyarakat.pendapatan masyarakat.
  • 20.  2. Terhadap alokasi faktor-faktor produksi2. Terhadap alokasi faktor-faktor produksi Inflasi dapat menimbulkan perubahan alokasi faktor-Inflasi dapat menimbulkan perubahan alokasi faktor- faktor produksi. Inflasi terjadi bila permintaan akanfaktor produksi. Inflasi terjadi bila permintaan akan barang tertentu menjadi lebih besar dibandingkanbarang tertentu menjadi lebih besar dibandingkan dengan barang lain, yang pada akhirnya akandengan barang lain, yang pada akhirnya akan menaikkan ongkos produksi barang tersebut.menaikkan ongkos produksi barang tersebut. Kenaikan produksi barang ini pada akhirnya akanKenaikan produksi barang ini pada akhirnya akan mengubah pola alokasi faktor produksi yang sudah adamengubah pola alokasi faktor produksi yang sudah ada dan para ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi dapatdan para ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi dapat mengakibatkan alokasi produksi menjadi tidak efisien.mengakibatkan alokasi produksi menjadi tidak efisien.
  • 21.  3. Terhadap output3. Terhadap output Inflasi dapat menyebabkan terjadinya kenaikan output yangInflasi dapat menyebabkan terjadinya kenaikan output yang diproduksi, sebab dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan hargadiproduksi, sebab dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga barang melebihi kenaikan upah sehingga keuntungan pengusahabarang melebihi kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha naik dan mendorong untuk memproduksi output dalam jumlahnaik dan mendorong untuk memproduksi output dalam jumlah yang lebih banyak.yang lebih banyak. Namun inflasi yang sangat tinggi (hiper inflasi) justru dapatNamun inflasi yang sangat tinggi (hiper inflasi) justru dapat menimbulkan pengaruh yang sebaliknya yaitu menurunkan outputmenimbulkan pengaruh yang sebaliknya yaitu menurunkan output yang diproduksi. Turunnya output ini dikarenakan dalam keadaanyang diproduksi. Turunnya output ini dikarenakan dalam keadaan inflasi yang tinggi masyarakat tidak mempunyai uang kas daninflasi yang tinggi masyarakat tidak mempunyai uang kas dan transaksi cenderung bersifat barter yang pada akhirnyatransaksi cenderung bersifat barter yang pada akhirnya menurunkan produksi barang.menurunkan produksi barang.
  • 22. Peranan Inflasi dalam EkonomiPeranan Inflasi dalam Ekonomi a. Sebagai Indikatora. Sebagai Indikator  Sebagai indikator ekonomi makro, peranan inflasi bisaSebagai indikator ekonomi makro, peranan inflasi bisa dianalogkan dengan tekanan darah dalam tubuhdianalogkan dengan tekanan darah dalam tubuh manusia. Inflasi tinggi maka suhu ekonomi tinggimanusia. Inflasi tinggi maka suhu ekonomi tinggi menunjukkan adanya gangguan pada sistem ekonomi.menunjukkan adanya gangguan pada sistem ekonomi.  Sebagai dasar untuk perumusan kebijakan moneterSebagai dasar untuk perumusan kebijakan moneter (target inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan uang(target inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan uang beredar) dan kebijakan fiskal (APBN/APBD)beredar) dan kebijakan fiskal (APBN/APBD)  Sebagai indikator ekonomi mikro, inflasi digunakanSebagai indikator ekonomi mikro, inflasi digunakan sebagai deflator untuk memperoleh nilai riil upah, sukusebagai deflator untuk memperoleh nilai riil upah, suku bunga, nilai asset dan liability.bunga, nilai asset dan liability.
  • 23. b.b. Hubungan Antar Parameter EkonomiHubungan Antar Parameter Ekonomi Diagram Segitiga MoneterDiagram Segitiga Moneter (Hubungan Antara Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar)(Hubungan Antara Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar) iiRP $ − PPRP $ − $)(RpS Fisher Open Interest Parity Purchasing Power Parity
  • 24. Tabel Posisi Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai TukarTabel Posisi Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar dan Implikasinya Kepada Kondisi Moneter dandan Implikasinya Kepada Kondisi Moneter dan Perekonomian (sektor Riil)Perekonomian (sektor Riil) SkenariSkenari oo InflasiInflasi BI RateBI Rate Nilai TukarNilai Tukar KebijakaKebijaka nn MoneterMoneter PertumbuhaPertumbuha nn PerekonomiPerekonomi an (Sektoran (Sektor Riil)Riil) II NaikNaik NaikNaik TurunTurun KetatKetat MelambatMelambat IIII TurunTurun TurunTurun TurunTurun LonggarLonggar RecoveryRecovery Note :Note : Hubungan ketiga parameter ekonomi tsb yang lebih komplek antara skenario I dan IIHubungan ketiga parameter ekonomi tsb yang lebih komplek antara skenario I dan II menyebabkanmenyebabkan ketidakpastianketidakpastian perekonomian. Hasilnya akan sangat tergantung dariperekonomian. Hasilnya akan sangat tergantung dari parameter mana yang lebih kuat mempengaruhi yang lainparameter mana yang lebih kuat mempengaruhi yang lain (9,7% 18,3%) (10% 12,75%) (10250 10067) (17,11% 14,55%) (12,75% 10,75%) (10067 9150)
  • 25. Manfaat Angka InflasiManfaat Angka Inflasi Sebagai indikator dini terhadap keadaan ekonomi secaraSebagai indikator dini terhadap keadaan ekonomi secara keseluruhan.keseluruhan. -- Pada tingkat mikro, rt dapat menyesuaikan pengeluaran denganPada tingkat mikro, rt dapat menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatanpendapatan -- Pada tingkat komponen, rencana pembelanjaan dan kontrakPada tingkat komponen, rencana pembelanjaan dan kontrak bisnis.bisnis. -- Pada tingkat makro, mengambarkan kondisi/stabilitas moneterPada tingkat makro, mengambarkan kondisi/stabilitas moneter dan perekonomian.dan perekonomian. -- Secara khusus, inflasi berguna untuk :Secara khusus, inflasi berguna untuk : a. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawaia. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai b. Penyesuaian nilai kontrakb. Penyesuaian nilai kontrak c. Eskalasi nilai proyekc. Eskalasi nilai proyek d. Penentuan target inflasid. Penentuan target inflasi e. Indeksasi APBNe. Indeksasi APBN f. Sebagai deflator (pembagi) PDB/PDRBf. Sebagai deflator (pembagi) PDB/PDRB g. Sebagai proxy perubahan biaya hidupg. Sebagai proxy perubahan biaya hidup
  • 26. Peran Kebijakan Moneter MengendalikanPeran Kebijakan Moneter Mengendalikan InflasiInflasi  Mengingat tugas spesifik yang diemban oleh Bank Indonesia,Mengingat tugas spesifik yang diemban oleh Bank Indonesia, Bank Indonesia tidak sepenuhnya dapat mengendalikan inflasi,Bank Indonesia tidak sepenuhnya dapat mengendalikan inflasi, terutama tekanan inflasi yang berasal dari sisi penawaran (terutama tekanan inflasi yang berasal dari sisi penawaran (costcost push inflationpush inflation). Bank Indonesia, melalui kebijakan moneter, dapat). Bank Indonesia, melalui kebijakan moneter, dapat mempengaruhi inflasi dari sisi permintaan, seperti investasi danmempengaruhi inflasi dari sisi permintaan, seperti investasi dan konsumsi masyarakat. Misalnya, kebijakan kenaikan suku bungakonsumsi masyarakat. Misalnya, kebijakan kenaikan suku bunga dapat menge-'rem' pengeluaran masyarakat dan pemerintahdapat menge-'rem' pengeluaran masyarakat dan pemerintah sehingga dapat menurunkan permintaan secara keseluruhan yangsehingga dapat menurunkan permintaan secara keseluruhan yang pada akhirnya dapat menurunkan inflasi.pada akhirnya dapat menurunkan inflasi.  Selain itu, kenaikan suku bunga ini dapat menguatkan nilai tukarSelain itu, kenaikan suku bunga ini dapat menguatkan nilai tukar melalui peningkatan (melalui peningkatan (positivepositive)) interest rate differentialinterest rate differential. Demikian. Demikian juga, Bank Indonesia dapat mempengaruhi ekspektasijuga, Bank Indonesia dapat mempengaruhi ekspektasi masyarakat melalui kebijakan yang konsisten dan kredibel.masyarakat melalui kebijakan yang konsisten dan kredibel. Harapannya adalah sasaran (target) inflasi Bank Indonesia diacuHarapannya adalah sasaran (target) inflasi Bank Indonesia diacu oleh masyarakat dan pelaku ekonomi sehingga inflasi yang terjadioleh masyarakat dan pelaku ekonomi sehingga inflasi yang terjadi dapat sama atau mendekati sasaran inflasi. Apabila kondisi inidapat sama atau mendekati sasaran inflasi. Apabila kondisi ini terjadi, maka biaya pengendalian moneter dapat diminimalkan.terjadi, maka biaya pengendalian moneter dapat diminimalkan.
  • 27.  Secara teori, kebijakan moneter dapat ditransmisikan melaluiSecara teori, kebijakan moneter dapat ditransmisikan melalui berbagai jalur (berbagai jalur (channelchannel), yaitu jalur suku bunga, jalur kredit), yaitu jalur suku bunga, jalur kredit perbankan, jalur neraca perusahaan, jalur nilai tukar, jalur hargaperbankan, jalur neraca perusahaan, jalur nilai tukar, jalur harga aset, dan jalur ekspektasi. Dengan melewati jalur-jalur tersebut,aset, dan jalur ekspektasi. Dengan melewati jalur-jalur tersebut, kebijakan moneter akan ditransmisikan dan berpengaruh kekebijakan moneter akan ditransmisikan dan berpengaruh ke sektor finansial dan sektor riil setelah beberapa waktu lamanyasektor finansial dan sektor riil setelah beberapa waktu lamanya ((lag of monetery policylag of monetery policy).).  Selain kebijakan moneter yang bersifat "langsung" seperti di atas,Selain kebijakan moneter yang bersifat "langsung" seperti di atas, bank sentral juga dapat mempengaruhi tujuan akhirnya secarabank sentral juga dapat mempengaruhi tujuan akhirnya secara "tidak langsung", yaitu melalui berbagai regulasi dan himbauan"tidak langsung", yaitu melalui berbagai regulasi dan himbauan ((moral suassionmoral suassion) kepada sektor perbankan guna mempercepat) kepada sektor perbankan guna mempercepat mekanisme transmisi kebijakan moneter.mekanisme transmisi kebijakan moneter.  Dalam melaksanakan pengendalian moneter Bank IndonesiaDalam melaksanakan pengendalian moneter Bank Indonesia diberikan kewenangan dalam menggunakan instrumen moneterdiberikan kewenangan dalam menggunakan instrumen moneter berupa tetapi tidak terbatas pada (i) Operasi Pasar Terbuka (berupa tetapi tidak terbatas pada (i) Operasi Pasar Terbuka (openopen market operationmarket operation), (ii) penetapan tingkat diskonto (), (ii) penetapan tingkat diskonto (discount ratediscount rate),), (iii) penetapan Giro Wajib Minimum ((iii) penetapan Giro Wajib Minimum (minimum reserveminimum reserve requirementrequirement), dan (iv) pengaturan kredit atau pembiayaan.), dan (iv) pengaturan kredit atau pembiayaan.
  • 28. Gambar 1. Inflasi tarikan PermintaanGambar 1. Inflasi tarikan Permintaan Y0 Y1 P1 P0 E0 E1 AS0 AD0 AD1