7. 4 Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat
Keparahan
1. Inflasi ringan
• Belum mengganggu keadaan ekonomi
• Mudah dikendalikan
• Harga-harga naik tapi belum krisis ekonomi
• Persentasenya di bawah 10% per tahun
2. Inflasi sedang
• Belum membahayakan kegiatan ekonomi
• Sudah menurunkan kesejahteraan orang yang berpenghasilan tetap
• Persentasenya 10% - 30% per tahun
3. Inflasi berat
• Sudah mengacaukan kondisi perekonomian
• Orang jadi cenderung menyimpan barang
• Orang malas menabung karena bunga tabungan lebih rendah daripada laju
inflasi
• Persentasenya 30% - 100% per tahun
4. Inflasi sangat berat
• Sudah mengacaukan perekonomian dan susah dikendalikan
• Persentasenya di atas 100% per tahun
8. Sebuah cerita
dari Zimbabwe
tahun 1998
Tahun 2008 dunia internasional dikejutkan
oleh suatu peristiwa yang aneh tapi nyata.
Zimbabwe, suatu Negara di benua Afrika
mengeluarkan mata uang dengan nominal Z$ 100
milyar. Kok bisa pemerintahan Negara Zimbabwe
mengeluarkan mata uang yang sedemikian dahsyat
nilainya? Ini semua tak lain dan tak bukan karena
mata uang Zimbabwe sudah kehilangan daya
belinya akibat terlalu banyak uang yang berputar
di masyarakat. Yang lebih ajaib lagi uang kertas
dengan nominal 100 milyar itu hanya bias dibelikan
setangkup roti atau jeruk empat biji, Wow!
Ingat lho ya ini bukan di dunia permainan
monopoli atau game computer ini adalah peristiwa
yang BENAR-BENAR terjadi di sebuah Negara
berdaulat. Aah itu kan di Zimbabwe, Negara
Afrika tentu beda dengan Negara maju atau
Negara kita. Eeeits jangan salah dulu, di Negara
Jerman tahun 1923 orang lebih suka membakar
uang untuk menghangatkan ruangan di musim
dingin daripada membeli kayu bakar karena
harganya sama. Lalu seorang yang ingin membeli
roti harus membawa gerobak dan berlari menuju
toko roti. Bukan untuk membawa rotinya tetapi
untuk membawa uang yang dipakai untuk membeli
beberapa potong roti. Kalau telat sedikit saja
maka uang di gerobaknya tak akan cukup untuk
membeli roti. Saking cepatnya inflasi.
9. 2 Jenis Inflasi Berdasarkan
Sumbernya
1. Dari luar negeri
• Karena ada kenaikan harga di luar
negeri
2. Dari dalam negeri
• Karena pemerintah mencetak uang
baru atau menerapkan anggaran
defisit
• Karena kegagalan panen
Catatan:
Anggaran defisit:
kebijakan
pemerintah untuk
membuat
pengeluaran lebih
besar dari
pemasukan
negara guna
memberi stimulus
pada
perekonomian.
Umumnya sangat
baik digunakan
jika keaadaan
ekonomi sedang
resesif.
Resesif: kondisi
tertekan
10. 2 Jenis Inflasi Berdasarkan
Penyebabnya
1. Kenaikan permintaan
• Permintaan naik tapi tidak bisa dipenuhi
oleh produsen
2. Kenaikan biaya produksi
• Biaya produksi naik → harga penawaran
barang naik → inflasi
11. 3 Penyebab Inflasi
1. Kenaikan permintaan
• Adanya kenaikan beberapa jenis barang → permintaan masyarakat
meningkat secara agregat
• Penyebab → peningkatan belanja pemerintah, peningkatan permintaan
barang untuk diekspor, peningkatan permitaan barang untuk kebutuhan
swasta
• Akibat → harga-harga naik tapi penawaran tetap
2. Kenaikan biaya produksi
• Penyebab → kenaikan harga bahan-bahan baku atau kenaikan harga BBM
• Akibat → harga naik → inflasi
3. Jumlah uang yang beredar tambah banyak
• Awalnya dikeluarkan oleh kaum klasik = ada hubungan antara jumlah uang
yang beredar dan harga-harga
• Penjelasan = Pemerintah menggunakan sistem anggaran defisit →
terjadi saat jumlah barang tetap, jumlah uang yang beredar 2x lipat
untuk menutup anggaran
• Akibatnya → harga-harga naik
12. 3 Teori Inflasi
1. Teori Kuantitas
• “Tingkat harga ditentukan jumlah uang yang beredar.”
• Penambahan uang yang beredar ditambah → harga naik.
• Akibatnya → Jika jumlah barang yang ditawarkan tetap, jumlah uang yang ada
banyak → harga jadi naik
2. Teori Keynes
• “Inflasi terjadi karena keinginan berlebihan dari sekelompok masyarakat yang
ingin memanfaatkan lebih banyak barang & jasa yang tersedia.”
• Penyebab 1: Keinginan memenuhi kebutuhan berlebihan, permintaan bertambah ;
penawaran tetap ; pemerintah membeli barang & jasa dengan mencetak uang →
harga naik → inflasi
• Penyebab 2: Pengusaha mudah mendapat kredit ; uang dari kredit dipakai untuk
membeli barang dan jasa ; penawaran agregat tetap → permintaan agregat
meningkat → harga-harga naik → inflasi
3. Teori Struktural
• “Inflasi terjadi karena segi struktural ekonomi yang kaku.”
• Penjelasan = penduduk bertambah ; produsen tidak dapat mengantisipasi dengan
cepat kenaikan permintaan ; teknologi produksi masih sederhana → permintaan
sulit dipenuhi
13. Ada inflasi, berarti ada angka inflasi.
Angka inflasi menjadi petunjuk ekonomi yang
dapat digunakan untuk mengambil keputusan
ekonomi.
Karena itu angka inflasi dapat dihitung.
Angka inflasi berhubungan dengan indeks harga
Makin tinggi angka indeks harga → makin tinggi
angka inflasi
14. Karena itu laju inflasi adalah = tingkat persentase kenaikan harga
dalam beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode lain.
Sedangkan indeks harga = perbandingan antara harga rata-rata pada
tahun yang dihitung & harga rata-rata pada tahun dasar.
Tahun dasar yang dipakai adalah sebaiknya tahun saat kondisi
ekonomi stabil dan tidak terlalu jauh jaraknya dengan tahun yang
sedang diukur indeks harganya.
Rumus indeks harga:
IHn = ƩPn x 100
ƩPo
Ihn = Indeks harga tahun yang sedang dihitung
ƩPn = Jumlah harga-harga tahun yang sedang dihitung
Ʃpo = Jumlah harga-harga di tahun dasar
15. Rumus Menghitung Inflasi
Inflasi = ((IHKn – IHKn-1)/IHKn-1) x
100%
Keterangan:
IHKn = Indeks Harga Konsumen (IHK)
pada tahun/bulan tertentu
IHKn-1= Indeks Harga Konsumen (IHK)
pada tahun/bulan sebelumnya
16. 3 Macam Indeks Harga yang
Digunakan di Indonesia
1. Indeks Harga Produsen (IHP)
• Dihitung berdasarkan naik turunnya harga hasil produksi
• Tujuannya untuk menilai kesejahteraan produsen
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
• Perhitungan berdasarkan barang-barang perdagangan dalam
jumlah besar (grosir) yaitu hasil pertanian, pertambangan,
industri, impor, dan ekspor.
• Tujuannya untuk melihat perkembangan perekonomian secara
nasional
3. Indeks Harga Konsumen (IHK)
• Perhitungan berdasarkan data 4 kelompok yaitu makanan,
perumahan, sandang, dan aneka barang dan jasa.
• Tujuannya sebagai alat ukur inflasi di Indonesia yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
17. 4 Dampak Inflasi Terhadap Kegiatan
Ekonomi Masyarakat
1. Terhadap pendapatan = bisa mengubah pendapatan masyarakat
• Menguntungkan = Mendorong pengusaha memperluas produksinya →
Tumbuh kesempatan kerja baru → Ada orang yang pendapatannya
jadi naik
• Merugikan = Orang yang penghasilannya tetap jadi hanya bisa
membeli sedikit barang karena banyak barang yang harganya naik
2. Terhadap ekspor
Harga barang ekspor makin mahal → Daya saing barang ekspor
berkurang → Penjualan berkurang → Negara rugi → Devisa makin
kecil
3. Terhadap minat orang untuk menabung
Jumlah bunga yang diterima kenyataannya lebih sedikit →
Pendapatan asli para penabung dari bunga tabungan berkurang
4. Terhadap perhitungan harga pokok
Persentase inflasi tidak teratur → Hitungan penetapan harga pokok
jadi tidak pasti → Mengacaukan perekonomian terutama produsen.
18.
19. 3 Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter = dilakukan oleh bank sentral sehingga
mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
a. Menetapkan persediaan kas
Bank sentral mewajibkan bank-bank umum untuk meningkatkan
persediaan kas → jumlah uang yang beredar jadi sedikit →
inflasi dapat dikurangi
b. Kebijakan diskonto (politik uang ketat)
Bank sentral menaikkan nilai suku bunga → masyarakat jadi
suka menabung → jumlah uang yang beredar dapat berkurang
→ inflasi dapat dikurangi
c. Operasi pasar terbuka
bank sentral menjual surat-surat berharga → masyarakat
membeli dan membayar ke bank→ uang masyakat masuk ke
bank jumlah uang yang beredar dapat berkurang → inflasi
dapat dikurangi
20. 2 Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal = dilakukan oleh pemerintah untuk
memengaruhi permintaan dan pengeluarannya
1. Menghemat anggaran pengeluaran pemerintah
Pengeluaran pemerintah berkurang → anggaran jadi
tidak defisit
2. Menaikkan tarif pajak
pajak naik → konsumsi konsumen jadi berkurang →
permintaan barang dan jasa berkurang → harga turun
21. 2 Kebijakan Lain Selain Moneter
dan Fiskal
1. Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di
pasar
• Memberi subsidi atau premi pada perusahaan yang dapat
memenuhi target tertentu.
• Menurunkan bea impor
2. Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang
• Menetapkan harga maksimal barang-barang tertentu
3. Menekan tingkat upah
4. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung
• Harga barang jadi lebih murah karena produsen
menghemat biaya distribusi
5. Pemotongan nilai mata uang/sanering (dilakukan bila inflasi
parah)