Dokumen tersebut membahas tentang indeks harga, inflasi, dan upaya pengendalian inflasi. Secara singkat, indeks harga digunakan untuk mengukur perubahan harga dari waktu ke waktu, inflasi disebabkan oleh permintaan dan penawaran yang tidak seimbang, serta dapat dikendalikan melalui kebijakan moneter dan fiskal pemerintah.
3. Pengertian Indeks Harga
Indeks harga (prices index) adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tentang perubahan-perubahan yang
terjadi pada harga dari satu period ke periode lainnya.
Indeks harga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Indeks harga sebagai pedoman nilai standar untuk
melakukan perbandingan dari waktu ke waktu.
b. Penetapan Indeks harga didasarkan pada hasil
pengumpulan data dari sumber yang relevan.
c. Indeks harga ditetapkan tidak dari seluruh barang
atau populasi barang melainkan dari sampel.
d. Penetapan tahun dasar didasarkan situasi normal
atau kondisi ekonomi stabil.
4. Tujuan Penghitungan Indeks Harga
Penghitungan indeks harga memiliki beberapa tujuan
khusus sebagai berikut:
a. sebagai pedoman untuk melakukan perbandingan
harga dari waktu ke waktu;
b. sebagai petunjuk untuk mengukur perkembangan
ekonomi secara umum;
c. sebagai gambaran perkembangan perdagangan pada
periode tertentu:
d. sebagai dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk
mengubahnya;
e. sebagai gambaran daya tukar petani;
f. sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan ekonomi
pemerintah dan kebijakan moneter oleh Bank
Indonesia.
5. Macam-Macam Indeks Harga
1. Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu indeks yang umum digunakan
untuk menggambarkan pergerakan harga
2. Indeks Harga Produsen (IHP), adalah suatu indeks dari harga bahan-
bahan baku (raw materials) produk antara (intermediate products) dan
peralatan modal mesin yang dibeli oleh sektor bisnis atau perusahaan
(Gregory Manliw, 2007).
3. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), yaitu indeks yang
menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang
diperdagangkan di suatu daerah.
4. Indeks harga yang diterima petani, yaitu Indeks harga yang
berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan
dengan hasil diterima petani
5. Indeks harga yang dibayar petani, yaitu Indeks harga yang meliputi
pmbelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi
pertaniannya.
6. Indeks harga saham, yaitu indeks harga yang mengukur perubahan
harga saham di pasar modal. Meliputi Indeks Harga Saham Individual
(IHSI) dan Indeks Saham Gabungan (IHG)
7. Metode Tidak Tertimbang (Agregatif
Sederhana)
Keterangan:
IA : indeks agregatif tidak tertimbang sederhana
∑Pn : jumlah harga pada tahun yang di hitung indeks harganya
∑Po : jumlah harga pada tahun dasar
8. Contoh :
Diketahui harga rata-rata 6 macam barang kebutuhan pokok adalah sebagai berikut :
Jika tahun 2009 dijadikan sebagai tahun dasar maka dengan menggunakan metode
agregatif sederhana, indeks harga tahun 2010 bisa dihitung sebagai berikut :
Indeks Harga Tahun 2010
Dari perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa harga-harga dalam
kelompok barang tersebut mengalami kenaikan sebesar 8,36% (108,36 – 100) pada
tahun 2010 dibandingkan tahun sebelumnya (Tahun 2009)
16. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang
yang bersifat umum dan terus-menerus. Terdapat tiga
komponen utama yang harus dipenuhi agar dapat
dikatakan inflasi, yaitu sebagai berikut.
a. Kenaikan Harga
b. Bersifat Umum
c. Berlangsung Terus Menerus
17. Penyebab Inflasi
Secara umum terdapat tiga faktor penyebab inflasi yakni permintaan,
penawaran dan ekspektasi.
a. Permintaan (Demand)
Adanya kenaikan permintaan agregat (agregat demand) yang lebih
besar dibandingkan dengan penawaran agregat (agregat supply) atas
barang dan jasa dapat menyebabkan inflasi permintaan (demand pull
inflation)
b. Penawaran (Supply)
Adanya kenaikan biaya produksi atau biaya pengadaan barang dan
jasa menyebabkan perusahaan mengurangi penawaran (supply) ke
pasar.
c. Ekpektasi atau Prakiraan tentang Masa Depan
Perubahan harga dapat terjadi akibat prakiraan perubahan harga di
masa depan oleh pelaku ekonomi. Inflasi juga dapat disebabkan oleh
ekpektasi pelaku ekonomi yang didasarkan pada kebijakan yang
dilakukan pemerintah dan bank sentral pada saat ini.
18. Jenis-jenis Inflasi
a. Inflasi Inti (Core Inflation), yaitu inflasi yang dipengaruhi
oleh faktor fundamental seperti interaksi permintaan-
penawaran, lingkungan eksternal, nilai tukar, harga komoditi
internasional, serta ekspektasi atau prakiraan masa depan
tentang inflasi dari pedagang dan konsumen.
b. Inflasi Noninti (Noise Infaltion), yaitu inflasi yang
dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Terdiri atas:
c. Inflasi Volatile Food, Inflasi yang dipengaruhi tekanan
(shocks) dalam kelompok bahan makanan seperti panen,
gangguan alam, dan gangguan pemyakit.
d. Inflasi Administered Prices, Inflasi yang dipengaruhi tekanan
(shocks) berupa kebijakan harga pemerintah, seperti harga
BBM, tarif listrik, tarif angkutan, dan lain-lain.
19. Selain dua jenis inflasi tersebut, inflasi dapat
dikelompokkan berdasarkan beberapa sudut pandang
sebagai berikut:
a. Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
1) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
2) Inflasi Dorongan Biaya (Cost Push Inflation)
3) Inflasi Struktural (Structural Inflation)
b. Inflasi Berdasarkan Tingkatnya:
a. Inflasi Ringan
b. Inflasi Sedang
c. Inflasi Berat
d. Hiper Inflasi
c. Inflasi Berdasarkan Asalnya:
1. Domestik inflation
2. Imported Inflation
20. MENGHITUNG INFLASI
a. Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index atau CPI atau
IHK)
b. Gross National Product (GNP) Deflator
DAMPAK INFLASI
a. Nilai suatu mata uang akan mengalami penurunan dan daya beli
mata uang tersebut menjadi semakin rendah
b. Inflasi mendorong redistribusi pendapatan diantara anggota
masyarakat. Hal inilah yang disebut dengan efek redistribusi dari
inflasi (redistribution effect of inflation)
c. Inflasi menyebabkan sebuah lingkungan yang tidak stabil
(unstable environment) bagi kondisi ekonomi.
d. Inflasi cenderung memperendah tingkat bunga riil dan
menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan di pasar modal.
21. Cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijhakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang bredar
dan daya beli uang.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk mempengaruhi penerimaan dan
pengeluaran anggaran pemerintah.
3. Kebijakan Lainya
a. Peningkatan Jumlag Barang di Pasar
b. Penetapan Harga Maksimum (Beberapa Jenis Barang)
Peran Pemerintah dalam Mengendalikan
Inflasi
a. Memorandum of Understanding
b. Koordinasi Kebijakan
c. Tim Pengendali Inflasi