Studi ini meneliti hubungan antara tuberkulosis paru dan malnutrisi berat pada anak. Dari 45 kasus malnutrisi berat, 17 kasus (37,8%) didiagnosis secara klinis dengan TB paru. Tes TB-LAM urin menunjukkan korelasi yang kuat dengan diagnosis klinis TB. Studi ini menunjukkan angka prevalensi TB yang tinggi pada anak dengan malnutrisi berat.
1. BAGIAN PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2022
Presentan :
Sigit setiawan
Pembimbing :
Dr. dr. Ismiranti Andarini, Sp.A, M.Kes
2. ABSTRAK
Latar
belakang
• Tuberkulosis (TB) dan malnutrisi merupakan
penyebab penting morbiditas dan mortalitas
pada anak di negara berkembang
Tujuan
• prevalensi TB paru pada anak gizi buruk
• evaluasi deteksi TB dengan TB-LAM
Metode
• analisis retrospektif
• pusat kesehatan pedesaan di Mozambik
• Februari hingga Agustus 2018
• Pemeriksaan IMT, LILA, MUAC, Rx Thorax,
GenXpert nasopharing, GenXpert feces dan
TB-LAM pada urin
3. ABSTRAK
Hasil
45 kasus Malnutrisi
17 (37,8%) didiagnosis
secara klinis sebagai
TB paru.
4 (8,9%) aspirasi
nasofaring positif TB-
kultur
17 (37,8%) positif
dengan TB-LAM
23 (51,1%) Negatif
5 (11,1%) LAM tidak
dilakukan
Kesimpulan
Tes TB-LAM urin menunjukkan korelasi yang baik dengan
diagnosis klinis TB anak.
4. PENGANTAR
tahun 2018 di Afrika sub-Sahara dan Asia, diperkirakan 1,1 juta anak menderita TB, dan 170.000
meninggal
sekitar 50 juta anak menderita malnutrisi berat dengan 1 juta kematian tahunan.
Malnutrisi akut berat dikaitkan dengan infeksi saluran pernapasan bawah yang serius seperti TB
dan pneumonia, dan efek imunosupresifnya.
Gold standar diagnosis TB didasarkan pada deteksi Mycobacterium tuberculosis (MTB) Xpert
MTB/RIF
Anak kecil tidak dapat mengeluarkan dahak, dan sebagian besar memiliki bentuk TB
paucibacillary sehingga diagnosis sulit ditegakan.
LAM mendeteksi keberadaan antigen dinding sel M. tuberculosis dalam urin dan cairan tubuh
lain
WHO merekomendasikan TB-LAM pada pasien HIV, pada anak dan terutama pada anak
dengan malnutrisi.
5. METODE
Studi cross-sectional retrospektif
Semua anak berusia 0-59 bulan
yang dirawat di unit rawat inap
pediatrik Pusat Kesehatan Macia, di
Provinsi Gaza, Mozambik, antara 1
Februari dan 31 Agustus 2018
6. KRITERIA DIAGNOSIS KLINIS TB PARU
• (a) batuk persisten (>2 minggu)
• (b) penurunan berat badan/gagal tumbuh;
• (c) demam tanpa sebab >1 minggu
• (d) lesu
• (e) bayi 0-60 hari dengan pneumonia, hepatosplenomegali
tanda/gejala
• Limfadenopati
• infiltrat TB
rontgen dada yang sesuai dengan TB paru
riwayat pajanan M. tuberculosis dalam 12 bulan sebelumnya
respon terhadap pengobatan antituberkulosis
7. EVALUASI OLEH DOKTER MEDIS UNTUK DIAGNOSIS KLINIS
diagnosis malnutrisi berat diukur dari
berat badan, tinggi badan, SD SCORE
kurang dari 3, pitting edema simetris
Diagnosis TB dengan aspirasi nasofaring
untuk kultur GeneXpert dan kultur M.
tuberculosis, feses untuk GeneXpert, urin
untuk pengujian TB-LAM, dan rontgen
dada.
8. ANALISIS DATA
Variabel klinis dan mikrobiologi
dibandingkan menurut diagnosis TB
klinis, menggunakan uji Fisher's exact
(variabel kategoris) atau Student's t -
test (variabel kontinu). p -Nilai kurang
dari 0,05 dianggap signifikan
10. DISKUSI
Prevalensi TB paru pada anak
dengan SAM dalam penelitian ini
adalah 37,5%
prevalensi HIV ditemukan tinggi pada
anak dengan malnutrisi
korelasi sempurna antara tes TB-LAM
positif dan diagnosis klinis TB
TB-LAM secara signifikan lebih baik
daripada uji Xpert MTB/RIF
Sensitivitas yang jauh lebih
tinggi daripada studi sebelumnya
karena secara khusus dilakukan pada
anak dengan malnutrisi
Penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk memperjelas kegunaan tes TB-
LAM urin
12. KESIMPULAN
TB-LAM berpotensi untuk mendiagnosis TB pada
anak yang terinfeksi HIV dan kurang gizi dengan
biaya rendah dan pemeriksaan yang cepat.
Meskipun ukuran sampel kecil, lebih dari
sepertiga anak dengan Malnutrisi berat
didiagnosis dan diobati karena TB