2. lukmanwaris/pskm/dasarepid
Upaya Kesehatan
• Yang terbaik adalah Pencegahan
• Deteksi dini dan pengobatan: 1. Perhatian
yang seksama pada munculnya gejala dini
penyakit, 2. deteksi penyakit terhadap
seseorang yg tdk mempunyai gejala.
• Usaha pada orang yg sehat disebut
SKRINING
3. lukmanwaris/pskm/dasarepid
Tujuan Instruksional
• Umum: Mampu menjelaskan konsep skrining
• Khusus:
1. Pengertain, tujuan dan sasaran skrining
2. Bentuk pelaksanaan skrining
3. Keuntungan skrining
4. Kriteria skrining
5. Validitas dan reliabilitas
6. Nilai prediktif
7. Derajat skrining
4. lukmanwaris/pskm/dasarepid
Screening atau penyaringan kasus adalah
cara untuk mengidentifikasi penyakit yang
belum tampak melalui suatu tes atau
pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat
dengan cepat memisahkan antara orang
yang mungkin menderita penyakit dengan
orang yang mungkin tidak menderita dari
suatu populasi tertentu.
5. lukmanwaris/pskm/dasarepid
Untuk penyaringan diperlukan suatu
alat uji saring, biasanya berupa suatu
alat uji laboratorium yang mempunyai
validitas tinggi. Validitas meliputi
sensitivitas dan spesifitas yang tinggi
sehingga hasil yang diinginkan benar –
benar akurat
6. lukmanwaris/pskm/dasarepid
TUJUAN SCREENING :
• Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan
gejala tidak khas terhadap orang- orang yang
tampak sehat, tetapi mungkin menderita
penyakit, yaitu orang yang mempunyai resiko
tinggi terkena penyakit (Population at risk).
• Dengan ditemukan penderita tanpa gejala
dapat dilakukan pengobatan secara tuntas
sehingga tidak membahayakan dirinya atau
lingkungan dan tidak menjadi sumber
penularan penyakit.
7. lukmanwaris/pskm/dasarepid
• mencegah meluasnya penyakit dalam
masyarakat
• untuk mendidik dan memberikan
gambaran kepada petugas kesehatan
tentang sifat penyakit dan selalu waspada
sehingga melakukan pengamatan secara
dini.
• untuk mendapatkan keterangan
epidemiologis yang berguna.
8. lukmanwaris/pskm/dasarepid
SASARAN
• Sasaran penyaringan adalah penyakit kronis
seperti :
• Infeksi Bakteri (Lepra, TBC dll.)
• Infeksi Virus (Hepatitis)
• Infeksi parasit (malaria, mikrofilaria, toxoplasma,
dll)
• Penyakit Non-Infeksi : (Hipertensi, Diabetes
mellitus, Jantung Koroner, Ca Serviks, Ca
Prostat, Glaukoma)
• HIV-AIDS
10. lukmanwaris/pskm/dasarepid
• Seseorang yang sehat tidak menjamin
didarahnya tidak ditemukan kuman, hal
ini bisa saja seseorang tersebut tidak
menampakkan gejala secara nyata.
• Darah yang didonorkan pada seseorang
biasanya berkisar lebih dari satu (rata-
rata 3 unit perorang).
• Makin berat penyakit seseorang makin
banyak darah yang dibutuhkan.
12. lukmanwaris/pskm/dasarepid
Kriteria Pelaksanaan Penyaringan
(beaglehole, WHO 1993)
Aspek Penyaringan Kriteria Penyaringan
Penyakit Serius
Prevalensi tinggi pada fase pre-
Klinik Riwayat alamiah
diketahui.
Periode panjang antara gejala
pertama dengan onset penyakit.
Tes diagnostik Sensitif dan spesifik
Sederhana dan murah
Aman dan dapat
diterima(acceptable)
Nyata (reliable)
Diagnosis dan pengobatan Tersedia fasilitas yang memadai
efektif, diterima dan aman
Tersedia pengobatan
13. lukmanwaris/pskm/dasarepid
BENTUK PENYARINGAN
Ada 2 bentuk penyaringan
• Seri berupa 2 penyaringan dimana mereka
yang dinyatakan positif bila memberikan hasil
positif pada pemeriksaan kedua yang dilakukan
menyusul, biasanya diterapkan pada uji saring
HIV
• Paralel dua penyaringan dilaksanakan
bersamaan dimana hasil tes penyaringan bisa
dinyatakan positif beradasrkan hasil positif pada
salah satu tes.
14. lukmanwaris/pskm/dasarepid
MODEL UNTUK SENSITIFITAS
DAN SPESIFITAS
POPULASI
SAKIT SEHAT
SEHAT,
DIKLASIFIKASI
SEBAGAI SAKIT
(POSITIF PALSU)
SAKIT, DIKLASIFIKASI SEBAGAI
SAKIT
SAKIT,
DIKLASIFIKASI
SEBAGAI
SEHAT
(NEGATIF
PALSU)
15. lukmanwaris/pskm/dasarepid
SENSITIVITAS DAN
SPESIFISITAS
• Sensitivitas (sensitivity) : kemampuan suatu tes
untuk mengidentifikasi individu dengan tepat,
dengan hasil tes positif dan benar sakit.
Sensitivitas mengacu pada peluang (probability)
bahwa seorang individu yang sakit akan
diklasifikasi sebagai sakit.
• Spesifisitas (specificity) : kemampuan suatu tes
untuk mengidentifikasi individu dengan tepat,
dengan hasil negatif dan benar tidak sakit.
Spesifisitas pada peluang bahwa seorang
individu sehat akan diklasifikasi sebagai sehat.
16. lukmanwaris/pskm/dasarepid
INDIKATOR UNTUK MENILAI VALIDITAS
ADALAH SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS
• Sensitivitas (sensitivity) :
T P/ TP +FN x 100%
• Spesivisitas (specificity) :
TN/ TN+FPx100%
TP:True Positive
TN: True Negative
FN: False Negative
FP: False Positive
17. lukmanwaris/pskm/dasarepid
Nilai Prediktif
• Positive Prediktive Value
Presentase pasien yang sakit dengan hasil
test positive:
PPV=TP/TP+FP x 100%
• Negative Prediktive value
Presentase pasien yang tidak sakit dengan
hasil test negative:
NPV=TN/TN+FN x 100%
19. lukmanwaris/pskm/dasarepid
Gambar diatas mengilustrasikan secara skematis
interdependensi (saling ketergantungan) dari sensitifitas dan
spesifitas .
asumsinya adalah bahwa diagnosis didasarkan pada suatu
variabel terukur yang distribusinya untuk bagian populasi
yang sakit dan sehat berbeda.
Individu-individu yang nilainya diatas titik potong (cut-off
point) k dari ukuran diagnosis diklasifikasi sebagai sakit.
Bila area dibawah tiap grafik sama dengan 100%, bagian
kiri dari grafik yang diatas sesuai dengan spesifitas dan
bagian kanan dari grafik yang dibawah sesuai dengan
sensitivitas.
Bila persyaratan untuk seorang individu diklasifikasi
sebagai sakit diperketat, yaitu bila k digerakkan kekiri,
sensitivitas akan berkurang.
21. lukmanwaris/pskm/dasarepid
Contoh soal
• Masy. Sumber Makmur adalah masy yg mempunyai
kebiasaan mengkomsumsi mak manis.Masy yg
mengkomsumsi mak manis selama >5 tahun
mengalami penyakit DM 10 orang dan yg tdk
mengalami DM 20 orng.Masy yg mengkomsumsi mak
manis selama <5 thn mengalami DM sebanyak 30 orng
dan yg tdk mengalami DM sebanyak 40 orng.
Berapakah resiko relatif bagi masy yg terpapar
dibandingkan dgn yg tdk terpapar?
a. Sensitifitas
b. Spesivisitas
c. Positive Predictive Value (PPV)
d. Negative Predictive Value (NPV)