SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
5. Aplikasi Turunan




    MA1114 KALKULUS I   1
5.1 Menggambar grafik fungsi
Informasi yang dibutuhkan:
A. Titik potong dengan sumbu x dan sumbu y
B. Asimtot fungsi
  Definisi 5.1: Asimtot fungsi adalah garis lurus yang didekati oleh
  grafik fungsi.
Ada Tiga jenis asimtot fungsi, yakni
   (i) Asimtot Tegak
       Garis x = c disebut asimtot tegak dari y = f(x) jika lim f ( x ) = ±∞
                                                             x →c
   (ii) Asimtot Datar
         Garis y = b disebut asimtot datar dari y = f(x) jika lim f ( x) = b
                                                             x →±∞
   (iii) Asimtot Miring
          Garis y = ax + b disebut asimtot miring jika
             f ( x)           lim f ( x) − ax = b
        lim         = a dan x →±∞
       x →±∞   x          MA1114 KALKULUS I            2
Asimtot tegak




                   a                                    a




         x=a asimtot tegak                  x=a asimtot tegak

Dalam kasus                                  Dalam kasus

  lim− f ( x) = ∞                                lim− f ( x) = −∞
 x →a                                            x →a
dan                                         dan
  lim+ f ( x) = ∞                                lim+ f ( x) = ∞
  x →a                                           x →a

                             MA1114 KALKULUS I              3
y= b




 Garis y = b asimtot datar karena     lim f ( x) = b
                                      x → +∞

Asimtot datar mungkin dipotong oleh grafik fungsi untuk x hingga
Tapi, jika untuk x menuju tak hingga asimtot datar dihampiri oleh
Grafik fungsi(tidak dipotong lagi)



                    MA1114 KALKULUS I             4
y=f(x)




y = ax + b

             Garis y = ax + b asimtot miring


Asimtot miring bisa dipotong oleh kurva untuk nilai x hingga.
Untuk satu fungsi tidak mungkin ada sekaligus asimtot datar
dan asimtot miring


                     MA1114 KALKULUS I         5
x 2 − 2x + 4
Contoh   Tentukan semua asimtot dari                f ( x) =
                                                                 x−2
Jawab :
(i) Asimtot tegak : x = 2, karena
             x − 2x + 4
                2                        x 2 − 2x + 4
         lim            = −∞ dan x → 2 +
                                 lim                  =∞
         x→2−
               x−2                           x−2
(ii) Asimtot datar :
                           x − 2x + 4
                            2                     x 2 (1 − 2 + x42 )
                                                           x
         lim f ( x) = lim             = lim 2 1 2
         x →∞         x →∞   x−2        x →∞ x ( x − x2 )
                            (1 − 2 + x42 )
                                 x
                    = lim                    =∞
                     x →∞       ( − )
                                1
                                x
                                    2
                                    x2

   Maka asimtot datar tidak ada
                        MA1114 KALKULUS I                        6
(iii) Asimtot miring
               f ( x)        x2 − 2x + 4 1                          x2 − 2x + 4
      a = lim         = lim             .                    = lim 2
          x →∞   x      x →∞    x−2       x                    x →∞   x − 2x
                               x 2 (1 − 2 + x42 )
                                        x                   (1 − 2 + x42 )
                                                                 x
                     = lim                          = lim                    =1
                        x →∞      x (1 − )
                                   2       2
                                           x
                                                     x →∞     (1 − )2
                                                                    x
                                    x 2 − 2 x + 4 − x ( x − 2)
     b = lim f ( x) − ax = lim
          x →∞                 x →∞            x−2
              x − 2 x + 4 − x + 2 x = lim
               2             2
                                               x2 − 2x + 4
       = lim                                                −x
         x →∞         x−2                 x →∞    x−2
                4
       = lim        =0
         x →∞ x − 2

       Asimtot miring y = x

                               MA1114 KALKULUS I                                  7
Soal Latihan
Tentukan semua asimtot dari fungsi berikut :
                      1
   1.    f ( x) =
                    x −1
                         1
  2.     f ( x) = x +
                        x−3
                x2 + 2x
  3.    f ( x) = 2
                 x −1
                     2x
  4.    f ( x) =
                    x −3
                x2 + 2x
  5.    f ( x) = 2
                 x +1



                           MA1114 KALKULUS I   8
C. Kemonotonan Fungsi

 Definisi 5.2 Fungsi f(x) dikatakan
 monoton naik pada interval I jika untuk

         x1 < x2 ⇒ f ( x1 ) < f ( x2 ) , ∀ x1 , x2 ∈ I

                       f(x2)
                       f(x1)



                                 x1         x2
                                       I

             Fungsi f(x) monoton naik pada selang I

                   MA1114 KALKULUS I                  9
monoton turun pada interval I jika untuk

   x1 < x2 ⇒ f ( x1 ) > f ( x2 ) , ∀ x1 , x2 ∈ I

                  f(x1)
                  f(x2)



                           x1        x2
                                I


             Fungsi f monoton turun pada selang I



                 MA1114 KALKULUS I             10
Teorema 5.1 : Andaikan f diferensiabel di selang I, maka
      Fungsi f(x) monoton naik pada I jika                f '( x) > 0 ∀ x ∈ I
      Fungsi f(x) monoton turun pada I jika              f '( x)< 0 ∀ x ∈ I

                                                          x 2 − 2x + 4
    Contoh      Tentukan selang kemonotonan dari f ( x) =
                                                              x−2
    Jawab :
                      (2 x − 2)( x − 2) − 1( x 2 − 2 x + 4) = 2 x − 6 x + 4 − x + 2 x − 4
                                                                 2                2

           f ' ( x) =
                                    ( x − 2) 2                          ( x − 2) 2
                    x 2 − 4 x x ( x − 4)
                  =            =
                    ( x − 2) 2
                                 ( x − 2) 2
                                            Tida
                                 0                       0
                          +++++++ ------------k --------- ++++++                  f’(x)
                                            ada
                                      0            2           4                    x
    f(x) monoton naik pada (−∞,0) dan ( 4,+∞)
    f(x) monoton turun pada (0,2) dan (2,4).
                               MA1114 KALKULUS I                           11
   D. Ekstrim Fungsi
Definisi 5.3 Misalkan f(x) kontinu pada selang I yang memuat c,
                       maksimum                           f (c ) ≥ f ( x )
    f(c) disebut nilai          global dari f pada I jika f (c) ≤ f ( x) ∀ x ∈ I
                       min imum

                       maksimum
    f(c) disebut nilai          lokal dari f pada I jika terdapat selang
                       minimum
                                f (c ) ≥ f ( x )
    buka yang memuat c sehingga f (c) ≤ f ( x) untuk setiap x pada

     selang buka tadi. Nilai maksimum dan minimum fungsi disebut
    juga nilai ekstrim

    Titik pada daerah definisi dimana kemungkinan terjadinya ekstrim
    fungsi disebut titik kritis.
                          MA1114 KALKULUS I              12
Max             Max
                             Min
lokal           global
                             global Max     Min
        Min
                                    lokal   lokal
        lokal
  a     b        c            d      e      f


Nilai ekstrim fungsi pada selang I=[a,f]


                MA1114 KALKULUS I               13
   Ada tiga jenis titik kritis :

     Titik   ujung selang I

     Titik   stasioner ( yaitu x = c dimana f ' (c) = 0 ) ,
       secara geometris : garis singgung mendatar
       dititik (c,f(c))

     Titik   singulir ( x = c dimana f ' (c ) tidak ada ),
       secara geometris: terjadi patahan pada grafik f
       di titik (c,f(c))
                     MA1114 KALKULUS I          14
Teorema 5.3 : Uji turunan pertama untuk ekstrim lokal
       f ' ( x) > 0                       f ' ( x) < 0 pada
  Jika              pada (c − δ , c )   dan
       f ' ( x) < 0                       f ' ( x) > 0
  (c, c + δ ) Maka f(c) merupakan nilai maksimum lokal
                                        minimum
         f(c)

                                                  f(c)
                    c                                       c


        f(c) nilai maks lokal                    f(c) nilai min lokal

   Disebelah kiri c monoton naik              Disebelah kiri c monoton turun
   (f ’>0) dan disebelah kanan c              (f ’<0) dan disebelah kanan c
   monoton turun (f’<0)                       monoton naik (f’>0)
                          MA1114 KALKULUS I               15
Teorema 5.4 Uji turunan kedua untuk ekstrim lokal
                                    f ' ' (c ) < 0
 Misalkan f ' (c ) = 0 . Jika                     ,maka f(c) merupakan
       maksimum                     f ' ' (c ) > 0
 nilai                lokal f
        minimum

                                                    x 2 − 2x + 4
Contoh :Tentukan nilai ekstrim dari        f ( x) =
                                                        x−2
                   x( x − 4)
Jawab:  f ' ( x) =
                   ( x − 2) 2 Tidak
                                          0
          +++++++ 0 ------------ --------- ++++++                  f’(x)
                               ada
                    0           2          4                        x
    Dengan menggunakan uji turunan pertama :
    di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai f (0) = −2
    di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai             f ( 4) = 6

                          MA1114 KALKULUS I                             16
Soal Latihan
Tentukan selang kemonotonan dan ektrim fungsi berikut :

   1.   f ( x) = 2 x 5 − 15 x 4 + 30 x 3 − 6

                 x 2 − 3x + 1
   2.   f ( x) =
                     x−3
                 x2 − 2x + 1
   3.   f ( x) =
                    x−2
                 ( x + 1) 2
   4.   f ( x) =
                     x




                         MA1114 KALKULUS I        17
E. Kecekungan Fungsi
                                              y
         y



                            x                                    x


     Grafik fungsi cekung keatas       Grafik fungsi cekung kebawah

Fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada interval I bila f '( x) naik pada
interval I, dan f(x) dikatakan cekung kebawah pada interval I bila f '( x)turun
pada interval I.

Teorema 5.6 Uji turunan kedua untuk kecekungan
1.  Jika f "( x) > 0 , ∀ x ∈I maka f cekung ke atas pada I.
                              ,
2.  Jika f "( x ) < 0, ∀ x ∈I , maka f cekung ke bawah pada I.


                         MA1114 KALKULUS I                18
x 2 − 2x + 4
contoh Tentukan selang kecekungan dari f ( x) =
                                                    x−2
 Jawab :
              x2 − 4x
   f ' ( x) =
              ( x − 2) 2
                (2 x − 4)( x − 2) 2 − 2( x − 2)( x 2 − 4 x)
   f ' ' ( x) =
                                ( x − 2) 4
             ( x − 2)((2 x − 4)( x − 2) − 2( x 2 − 4 x))
           =
                             ( x − 2) 4                                Tidak
                                                              - - - - - ada +++ f”(x)
             2 x 2 − 8x + 8 − 2 x 2 + 8x =     8
           =                                                           2          x
                      ( x − 2) 3           ( x − 2) 3
     Grafik f cekung keatas pada (2, ∞) dan cekung kebawah pada

     selang (−∞,2)

                           MA1114 KALKULUS I                  19
   F. Titik belok

 Definisi 5.4 Misal f(x) kontinu di x = b. Maka (b,f(b))
  disebut titik belok dari kurva f(x) jika :
    terjadi perubahan kecekungan di x = b, yaitu di sebelah
    kiri dari x =b, fungsi f cekung ke atas dan di sebelah
    kanan dari x =b fungsi f cekung ke bawah atau
    sebaliknya
 x = b adalah absis titik belok, jika f "(b) = 0 atau f " (b) tidak
ada.


                       MA1114 KALKULUS I              20
f(c)                                         f(c)


                    c
                                                              c


  (c,f(c)) titik belok                           (c,f(c)) titik belok
Karena disebelah kiri c cekung               Karena disebelah kiri c cekung
keatas dan disebelah kanan c                 kebawah dan disebelah kanan c
cekung kebawah                               cekung keatas



                         MA1114 KALKULUS I               21
f(c)



        c                                  c



(c,f(c)) bukan titik belok         Walaupun di sekitar c
Karena disekitar c tidak           Terjadi perubahan
Terjadi perubahan kecekungan       Kecekungan tapi tidak ada
                                   Titik belok karena f tidak
                                   terdefinisi di c


               MA1114 KALKULUS I               22
Tentukan titik belok (jika ada) dari
1. f ( x ) = 2 x 3 − 1

     f ' ( x) = 6 x 2 , f ' ' ( x) = 12 x
            ------------- 0    +++++++      f”(x)
                          ●
                          0            x
     Di x = 0 terjadi perubahan kecekungan, dan f(0)= -1 maka (0,-1)
     merupakan titik belok
 2. f ( x) = x 4
      f ' ' ( x) = 12 x 2
                         0              f”(x)
            +++++++ ● +++++++
                         0                x
      Tidak ada titik belok, karena tidak terjadi perubahan
      kecekungan
                            MA1114 KALKULUS I          23
x2 − 2x + 4
3. f ( x ) =
                x−2
                    8
   f ' ' ( x) =
                ( x − 2) 3
                             Tida
               -------------- k +++++     f”(x)
                              ●
                             ada
                              2             x
  Walaupun di x = 2, terjadi perubahan kecekungan, tidak ada
  titik belok karena fungsi f(x) tidak terdefinisi di x = 2




                             MA1114 KALKULUS I    24
Soal Latihan
Tentukan selang kecekungan dan titik belok fungsi berikut :

   1.   f ( x) = 2 x 5 − 15 x 4 + 30 x 3 − 6

                 x 2 − 3x + 1
   2.   f ( x) =
                     x−3
                 x2 − 2x + 1
   3.   f ( x) =
                    x−2
                 ( x + 1) 2
   4.   f ( x) =
                     x
   5.   f ( x) = x1 / 3


                          MA1114 KALKULUS I         25
x 2 − 2x + 4
Contoh: Diketahui f ( x) =
                               x−2
 a. Tentukan selang kemonotonan dan ekstrim fungsi
 b. Tentukan selang kecekungan dan titik belok
 c. Tentukan semua asimtot
 d. Gambarkan grafik f(x)

 a. Fungsi f(x) monoton naik pada selang ( −∞,0) , (4,+∞)
    monoton turun pada selang (0,2) dan (2,4).
    di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai f (0) = −2
   di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai f (4) = 6
 b. Grafik f cekung keatas pada (2, ∞) dan cekung kebawah pada
    selang (−∞,2) , tidak ada titik belok

  c. Asimtot tegak x = 2, asimtot miring y = x, tidak ada asimtot
    datar


                      MA1114 KALKULUS I                 26
d. Grafik f(x)                              Tida
                           ++++++ 0----- k ----- 0 ++++++          f'
                                       0 ada 2   4                  x
                                           Tidak
                       ---------------------ada +++++++++++        f ''
                                             2                       x

                                               (4,6)
                                 6
                                         X=2


                                (0,-2)    2     4
                                -2
                 y=x




                            MA1114 KALKULUS I                 27
Soal Latihan
A. Gambarkan grafik fungsi berikut dengan mencari terlebih dahulu
   selang kemonotonan,ekstrim fungsi, kecekungan, titik belok,
   dan asimtot

                       2x
       1. f ( x) =
                     1 + x2
                        1
      2. f ( x) = x +
                        x
                  x 4 x3
      3. f ( x) =    − − x2 + 1
                  4   3
                    x
      4. f ( x) =
                  x +1

                   x2
      5. f ( x) = 2
                 x −4

                              MA1114 KALKULUS I         28
B. Misalkan f suatu fungsi kontinu dan f(-3)=f(0)=2, serta
nilai fungsi yg lain dibutuhkan, silakan didefinisikan sendiri.
Jika grafik y = f ' ( x) seperti gambar berikut :




   a. Tentukan selang kemonotonan fungsi f
   b. Tentukan selang kecekungan fungsi f
   c. Sketsa grafik fungsi f(x).




                        MA1114 KALKULUS I                   29
5.2 Menghitung limit fungsi dengan Aturan
  L’Hôpital
                               0 ∞
Bentuk tak tentu dalam limit : , , 0.∞ , ∞ − ∞
                               0 ∞
                                 0
1. Aturan L’Hôpital untuk bentuk
                                 0
                                               f ' ( x)
  Andaikan lim f(x) = lim g(x) = 0. Jika lim            = L, + ∞, atau − ∞
                                               g ' ( x)
               Maka
                             f (x)       f ' (x)
                         lim       = lim
                             g (x)       g ' (x)



                          MA1114 KALKULUS I                   30
Contoh Hitung
                              1 − cos2 x   bentuk (0/0)
                         lim
                         x →0     x2
  Jawab
           1 − cos 2 x          2 sin 2 x       4 cos 2 x
     lim                  = lim           = lim           =2
    x→0        x2           x→0 2 x         x→0    2
  Ctt : aturan L’hopital bisa digunakan beberapa kali asalkan
       syaratnya dipenuhi
                                               ∞
2. Aturan L’Hôpital untuk bentuk
                                               ∞
                                               f ' ( x)
    Andaikan lim f(x) = lim g(x) = ∞. Jika lim          = L, + ∞, atau − ∞
                                               g ' ( x)
                f ( x)       f ' ( x)
    maka lim           = lim
                g ( x)       g ' ( x)
                          MA1114 KALKULUS I               31
x 2 + x + 1 (bentuk ∞ )
Contoh Hitung lim 2x →∞ x + 3 x + 5             ∞
Jawab
            x2 + x +1            2 x + 1 = lim 2 = 1
      lim 2              = lim
      x →∞ x + 3 x + 5      x →∞ 2 x + 3   x →∞ 2


Ctt: walaupun syarat di penuhi, belum tentu limit dapat
    dihitung dengan menggunakan dalil L’Hopital
                           x +1         ∞
Contoh Hitung lim 2                    ( )
                                        ∞
              x →∞
                   x + 2x + 3
Jawab
           x +1                         1                      x 2 + 2x + 3
  lim               = lim                  −1
                                                        = lim
  x →∞
         x + 2x + 3
          2           x →∞ 1
                             ( x + 2 x + 3) 2 (2 x + 2)
                                2                         x →∞     x +1
                           2
                             1    2          −1
                             ( x + 2 x + 3) (2 x + 2) = lim
                                              2                     x +1
                      = lim  2
                        x →∞            1
                                                        x →∞
                                                                  x2 + 2x + 3
                      MA1114 KALKULUS I                 32
Soal seperti diatas tidak bisa diselesaikan dengan
menggunakan aturan L’Hopital, karena setelah
dilakukan aturan L’Hopital muncul lagi bentuk semula

Soal seperti diatas diselesaikan dengan cara sbb
             x +1                  x(1 + 1 )                               x(1 + 1 )
 lim                 = lim               x
                                                             = lim               x
 x →∞
        x + 2x + 3
         2            x →∞
                              x (1 + 2 +
                               2
                                     x
                                               3
                                                    )         x →∞
                                                                      x2     1+ 2 +     3
                                               x2                               x       x2

                                    x(1 + 1 )                          x(1 + 1 )
                     = lim                x
                                                             = lim           x
                       x →∞   | x | 1+ +   2
                                           x
                                                        3
                                                        x2
                                                               x →∞   x 1+ 2 +     3
                                                                           x       x2

                               (1 + 1 )
                     = lim          x
                                               =1
                       x →∞
                              1+ +   2
                                     x
                                          3
                                          x2



                       MA1114 KALKULUS I                               33
3. Bentuk 0 . ∞

  Untuk menyelesaikannya rubah kedalam bentuk
  0        ∞
  0   atau ∞

Contoh : Hitung    lim x 2 csc x
                   x→0
Jawab :
                              x2           2x
          lim x csc x = lim
               2
                                   = lim        =0
          x →0          x →0 sin x   x →0 cos x




                      MA1114 KALKULUS I              34
   4. Bentuk ∞ - ∞
    Misalkan lim f(x)=lim g(x) = ∞. Untuk menghitung
    lim [ f(x) - g(x) ] dilakukan dengan menyederhanakan
    bentuk [ f(x)- g(x) ] sehingga dapat dikerjakan menggunakan
    cara yang telah dikenal sebelumnya

                        lim ( csc x − cot x)
    Contoh : Hitung    x→0


    Jawab :
                               1      cos x        1 − cos x        sin x
 lim ( csc x − cot x ) = lim        −        = lim           = lim        =0
x →0                     x →0  sin x sin x  x →0 sin x         x →0 cos x




                       MA1114 KALKULUS I                35
Soal Latihan
Hitung limit berikut ( bila ada )
             sin x
  1.    lim
                                    6.   lim  x 2 − 3x − x 2 − 3
                                             
                                             
                                                                 
                                                                 
       x →0 1− cos x                   x →−∞
                        
 2.     lim  x 2 + x − x
                        
                                            x
       x→+∞
                                           ∫ sin
                                            0
                                                       t dt
  3.    lim 2 x csc x               7. lim
       x→0                             x →0     1−cos x
           2x + 1
  4.   lim
     x →+∞ 2 − 5x                   8. lim∫
                                            x
                                                (1 + t )
                                                     2 2
                                                           dt
                                        x →1
                                            1
                                                1− x2
  5.   lim cot 2 x ( 1 − cos 2 x)
       x→ 0                         9. lim 1 − cos 2 x
                                       x →0 tan 3 x




                         MA1114 KALKULUS I                      36
5.4 Teorema Nilai Rata-rata
Teorema 5.8 Misalkan f kontinu pada [a,b] dan
diferensiabel pada (a,b), maka terdapat paling sedikit
                            f (b) − f (a )
satu c ∈ (a, b) ∋ f ' (c) =     b −a
atau f (b) − f (a ) = f ' (c)(b − a ).
   5.5 Masalah maksimum minimum lainnya
Turunan dapat juga dipergunakan dalam menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan masalah memaksimumkan/
meminimumkan fungsi. Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah memodelkan masalah tersebut menjadi fungsi satu peubah.
Setelah itu gunakan aturan-aturan turunan untuk menentukan
nilai maksimum atau nilai minimum
                       MA1114 KALKULUS I     37
Contoh:
1. Tentukan ukuran persegi panjang yang dapat dibuat
   dari kawat sepanjang 100 cm agar luasnya maksimum
     jawab
      Misal panjang y, lebar x
                                   y

                                                    x


      Luas= L = x y, karena 2x + 2y = 100  y = 50 - x
      Sehingga Luas = L(x) = x(50-x) = 50 x − x , 0 ≤ x ≤ 50
                                                2

       L' ( x) = 50 − 2 x  x = 25
      Karena L' ' (25) = −2 < 0 maka di x = 25 terjadi maks lokal.
       Karena L(0) = 0, L(25) = 625, L(50) = 0  agar luas maks haruslah
       x = 25 dan y = 25

                           MA1114 KALKULUS I               38
2. Sehelai karton berbentuk persegipanjang dengan ukuran
45 x 24 cm. Karton ini akan dibuat kotak tanpa tutup dengan cara
memotong keempat pojoknya berupa bujur sangkar dan melipatnya.
Tentukan ukuran kotak agar volume kotak maksimum.

              45-2x          x
                                 x    Misal, panjang sisi potongan di pojok
                                      persegi panjang x, sehingga
 24-2x
                                 x     V(x) = (45-2x) (24-2x) x
                            x          V ( x) = 4 x 3 − 138 x 2 + 1080 x, 0 ≤ x ≤ 12
                                      V ' ( x) = 12( x 2 − 23x + 90)
                                              = 12( x − 18)( x − 5)
                                 x
                                       Sehingga diperoleh titik stasioner
                                       x = 18 dan x = 5
                             24-2x
            45-2x        MA1114 KALKULUS I                   39
V ' ' ( x) = 24 x − 276
Sehingga
    V ' ' (18) = 156 > 0       di x =18 terjadi min lokal
    V ' ' (5) = −156 < 0       di x = 5 terjadi maks lokal
Untuk menentukan volume maksimum bandingkan nilai
Volume jika x = 5 dan x = 0, x = 12 (batas Df)
     V(0) = 0
     V(12)= 0
     V(5) =2450
Agar volume kotak maksimum maka ukuran kotak :
panjang 35 cm lebar 14 cm tinggi 5 cm

                      MA1114 KALKULUS I           40
Bisa saja masalah yang dihadapi harus dimodelkan
kedalam bentuk fungsi implisit, seperti contoh berikut
Contoh

Sebuah roket yang diluncurkan vertikal diamati dari menara kontrol
yang berjarak 3 km dari tempat peluncuran. Tentukan kecepatan
vertikal roket pada saat jaraknya dari tempat peluncuran 5 km dan
dan jarak ini bertambah dengan kecepatan 5000 km/jam

                                    Misal ketinggian roket y dan jarak
                                    dari menara z

           z                        Diketahui
                         y
                                       dz
                                          = 5000 Saat z = 5000
                                       dt
 Menara        3 km
 kontrol              MA1114 KALKULUS I               41
Dengan menggunakan dalil pythgoras diperoleh
       y2 + 9 = z2
Pada saat z = 5  y = 4
Dengan menggunakan turunan fungsi implisit didapatkan

            dy      dz
         2y    = 2z
            dt      dt
Jika data y = 4, z = 5, dan dz = 5000 disubstitusikan diperoleh
                           dt
                           dy 5
Kecepatan vertikal roket =    = .5000 = 6250 km/jam
                            dt 4



                   MA1114 KALKULUS I           42
Soal Latihan

1. Tentukan dua buah bilangan yang selisihya 100 dan hasil
   kalinya minimum

   2. Tentukan ukuran persegi panjang dengan luas 1000 cm 2        dan
     kelilingnya minimum

    3. Tentukan titik pada garis 6x + y = 9 yang terdekat ke titik (-3,1)

   4. Tentukan ukuran persegi panjang yang memiliki luas terbesar
      dengan alas pada sumbu x serta dua titik sudutnya di atas sumbu x
      serta terletak pada parabola y = 8 − x 2

   5. Tentukan ukuran segitiga samakaki yang memiliki luas terbesar
      sehingga dapat diletakkan dalam lingkaran berjari-jari r


                          MA1114 KALKULUS I                  43
6. Kota A terletak 3 km dari garis pantai yang lurus dan kota B
terletak 4 km dari titik di pantai yang terdekat dari A. Pemerintah
Daerah setempat akan memasang kabel telepon dari kota A
ke kota B. Jika biaya pemasangan kabel dari A ke B untuk setiap
kilometer melewati jalan laut dua kali besarnya dibandingkan biaya
pasang kabel lewat darat. Tentukan letak titik di pantai agar biaya
 pemasangan kabel telepon dari A ke B semurah mungkin.

                   UTS Semester Pendek 2006/ 2007
                                Kalkulus I
                    Hari/ Tanggal: Rabu/ 25 Juli 2007
                            Waktu: 13 s/d 15
               Bahan: sampai dengan Penerapan Turunan
                              Ruang: B 307

                       MA1114 KALKULUS I                44

More Related Content

What's hot

Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixliabika
 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial ParsialPenerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial ParsialHidayatul Mustafidah
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleksUHN
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode eulerRuth Dian
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)bernypebo
 

What's hot (20)

Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fix
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
 
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial ParsialPenerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
 

Similar to Aplikasi turunan-stt (20)

Kalkulus modul vi kontinuitas
Kalkulus modul vi kontinuitasKalkulus modul vi kontinuitas
Kalkulus modul vi kontinuitas
 
Kalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsiKalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsi
 
Integral 2
Integral 2Integral 2
Integral 2
 
Fungsifix
FungsifixFungsifix
Fungsifix
 
Limit2
Limit2Limit2
Limit2
 
Ringkasanturunanfungsi
RingkasanturunanfungsiRingkasanturunanfungsi
Ringkasanturunanfungsi
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Bab xiv limit fungsi
Bab xiv  limit fungsiBab xiv  limit fungsi
Bab xiv limit fungsi
 
Fungsi komposisi-soal+jawab
Fungsi komposisi-soal+jawabFungsi komposisi-soal+jawab
Fungsi komposisi-soal+jawab
 
14. Soal-soal Limit Fungsi
14. Soal-soal Limit Fungsi14. Soal-soal Limit Fungsi
14. Soal-soal Limit Fungsi
 
Limit fungsi
Limit fungsiLimit fungsi
Limit fungsi
 
siiiiii
siiiiiisiiiiii
siiiiii
 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsi
 
04 turunan
04 turunan04 turunan
04 turunan
 
Bab 3-turunan
Bab 3-turunanBab 3-turunan
Bab 3-turunan
 
Integral tentu
Integral tentuIntegral tentu
Integral tentu
 
Contoh Soal UAN - Suku Banyak
Contoh Soal UAN - Suku BanyakContoh Soal UAN - Suku Banyak
Contoh Soal UAN - Suku Banyak
 
Pp 2(bab 2)
Pp 2(bab 2)Pp 2(bab 2)
Pp 2(bab 2)
 
FUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIKFUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIK
 
R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2
 

Aplikasi turunan-stt

  • 1. 5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1
  • 2. 5.1 Menggambar grafik fungsi Informasi yang dibutuhkan: A. Titik potong dengan sumbu x dan sumbu y B. Asimtot fungsi Definisi 5.1: Asimtot fungsi adalah garis lurus yang didekati oleh grafik fungsi. Ada Tiga jenis asimtot fungsi, yakni (i) Asimtot Tegak Garis x = c disebut asimtot tegak dari y = f(x) jika lim f ( x ) = ±∞ x →c (ii) Asimtot Datar Garis y = b disebut asimtot datar dari y = f(x) jika lim f ( x) = b x →±∞ (iii) Asimtot Miring Garis y = ax + b disebut asimtot miring jika f ( x) lim f ( x) − ax = b lim = a dan x →±∞ x →±∞ x MA1114 KALKULUS I 2
  • 3. Asimtot tegak a a x=a asimtot tegak x=a asimtot tegak Dalam kasus Dalam kasus lim− f ( x) = ∞ lim− f ( x) = −∞ x →a x →a dan dan lim+ f ( x) = ∞ lim+ f ( x) = ∞ x →a x →a MA1114 KALKULUS I 3
  • 4. y= b Garis y = b asimtot datar karena lim f ( x) = b x → +∞ Asimtot datar mungkin dipotong oleh grafik fungsi untuk x hingga Tapi, jika untuk x menuju tak hingga asimtot datar dihampiri oleh Grafik fungsi(tidak dipotong lagi) MA1114 KALKULUS I 4
  • 5. y=f(x) y = ax + b Garis y = ax + b asimtot miring Asimtot miring bisa dipotong oleh kurva untuk nilai x hingga. Untuk satu fungsi tidak mungkin ada sekaligus asimtot datar dan asimtot miring MA1114 KALKULUS I 5
  • 6. x 2 − 2x + 4 Contoh Tentukan semua asimtot dari f ( x) = x−2 Jawab : (i) Asimtot tegak : x = 2, karena x − 2x + 4 2 x 2 − 2x + 4 lim = −∞ dan x → 2 + lim =∞ x→2− x−2 x−2 (ii) Asimtot datar : x − 2x + 4 2 x 2 (1 − 2 + x42 ) x lim f ( x) = lim = lim 2 1 2 x →∞ x →∞ x−2 x →∞ x ( x − x2 ) (1 − 2 + x42 ) x = lim =∞ x →∞ ( − ) 1 x 2 x2 Maka asimtot datar tidak ada MA1114 KALKULUS I 6
  • 7. (iii) Asimtot miring f ( x) x2 − 2x + 4 1 x2 − 2x + 4 a = lim = lim . = lim 2 x →∞ x x →∞ x−2 x x →∞ x − 2x x 2 (1 − 2 + x42 ) x (1 − 2 + x42 ) x = lim = lim =1 x →∞ x (1 − ) 2 2 x x →∞ (1 − )2 x x 2 − 2 x + 4 − x ( x − 2) b = lim f ( x) − ax = lim x →∞ x →∞ x−2 x − 2 x + 4 − x + 2 x = lim 2 2 x2 − 2x + 4 = lim −x x →∞ x−2 x →∞ x−2 4 = lim =0 x →∞ x − 2 Asimtot miring y = x MA1114 KALKULUS I 7
  • 8. Soal Latihan Tentukan semua asimtot dari fungsi berikut : 1 1. f ( x) = x −1 1 2. f ( x) = x + x−3 x2 + 2x 3. f ( x) = 2 x −1 2x 4. f ( x) = x −3 x2 + 2x 5. f ( x) = 2 x +1 MA1114 KALKULUS I 8
  • 9. C. Kemonotonan Fungsi Definisi 5.2 Fungsi f(x) dikatakan monoton naik pada interval I jika untuk x1 < x2 ⇒ f ( x1 ) < f ( x2 ) , ∀ x1 , x2 ∈ I f(x2) f(x1) x1 x2 I Fungsi f(x) monoton naik pada selang I MA1114 KALKULUS I 9
  • 10. monoton turun pada interval I jika untuk x1 < x2 ⇒ f ( x1 ) > f ( x2 ) , ∀ x1 , x2 ∈ I f(x1) f(x2) x1 x2 I Fungsi f monoton turun pada selang I MA1114 KALKULUS I 10
  • 11. Teorema 5.1 : Andaikan f diferensiabel di selang I, maka  Fungsi f(x) monoton naik pada I jika f '( x) > 0 ∀ x ∈ I  Fungsi f(x) monoton turun pada I jika f '( x)< 0 ∀ x ∈ I x 2 − 2x + 4 Contoh Tentukan selang kemonotonan dari f ( x) = x−2 Jawab : (2 x − 2)( x − 2) − 1( x 2 − 2 x + 4) = 2 x − 6 x + 4 − x + 2 x − 4 2 2 f ' ( x) = ( x − 2) 2 ( x − 2) 2 x 2 − 4 x x ( x − 4) = = ( x − 2) 2 ( x − 2) 2 Tida 0 0 +++++++ ------------k --------- ++++++ f’(x) ada 0 2 4 x f(x) monoton naik pada (−∞,0) dan ( 4,+∞) f(x) monoton turun pada (0,2) dan (2,4). MA1114 KALKULUS I 11
  • 12. D. Ekstrim Fungsi Definisi 5.3 Misalkan f(x) kontinu pada selang I yang memuat c, maksimum f (c ) ≥ f ( x ) f(c) disebut nilai global dari f pada I jika f (c) ≤ f ( x) ∀ x ∈ I min imum maksimum f(c) disebut nilai lokal dari f pada I jika terdapat selang minimum f (c ) ≥ f ( x ) buka yang memuat c sehingga f (c) ≤ f ( x) untuk setiap x pada selang buka tadi. Nilai maksimum dan minimum fungsi disebut juga nilai ekstrim Titik pada daerah definisi dimana kemungkinan terjadinya ekstrim fungsi disebut titik kritis. MA1114 KALKULUS I 12
  • 13. Max Max Min lokal global global Max Min Min lokal lokal lokal a b c d e f Nilai ekstrim fungsi pada selang I=[a,f] MA1114 KALKULUS I 13
  • 14. Ada tiga jenis titik kritis :  Titik ujung selang I  Titik stasioner ( yaitu x = c dimana f ' (c) = 0 ) , secara geometris : garis singgung mendatar dititik (c,f(c))  Titik singulir ( x = c dimana f ' (c ) tidak ada ), secara geometris: terjadi patahan pada grafik f di titik (c,f(c)) MA1114 KALKULUS I 14
  • 15. Teorema 5.3 : Uji turunan pertama untuk ekstrim lokal f ' ( x) > 0 f ' ( x) < 0 pada Jika pada (c − δ , c ) dan f ' ( x) < 0 f ' ( x) > 0 (c, c + δ ) Maka f(c) merupakan nilai maksimum lokal minimum f(c) f(c) c c f(c) nilai maks lokal f(c) nilai min lokal Disebelah kiri c monoton naik Disebelah kiri c monoton turun (f ’>0) dan disebelah kanan c (f ’<0) dan disebelah kanan c monoton turun (f’<0) monoton naik (f’>0) MA1114 KALKULUS I 15
  • 16. Teorema 5.4 Uji turunan kedua untuk ekstrim lokal f ' ' (c ) < 0 Misalkan f ' (c ) = 0 . Jika ,maka f(c) merupakan maksimum f ' ' (c ) > 0 nilai lokal f minimum x 2 − 2x + 4 Contoh :Tentukan nilai ekstrim dari f ( x) = x−2 x( x − 4) Jawab: f ' ( x) = ( x − 2) 2 Tidak 0 +++++++ 0 ------------ --------- ++++++ f’(x) ada 0 2 4 x Dengan menggunakan uji turunan pertama : di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai f (0) = −2 di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai f ( 4) = 6 MA1114 KALKULUS I 16
  • 17. Soal Latihan Tentukan selang kemonotonan dan ektrim fungsi berikut : 1. f ( x) = 2 x 5 − 15 x 4 + 30 x 3 − 6 x 2 − 3x + 1 2. f ( x) = x−3 x2 − 2x + 1 3. f ( x) = x−2 ( x + 1) 2 4. f ( x) = x MA1114 KALKULUS I 17
  • 18. E. Kecekungan Fungsi y y x x Grafik fungsi cekung keatas Grafik fungsi cekung kebawah Fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada interval I bila f '( x) naik pada interval I, dan f(x) dikatakan cekung kebawah pada interval I bila f '( x)turun pada interval I. Teorema 5.6 Uji turunan kedua untuk kecekungan 1. Jika f "( x) > 0 , ∀ x ∈I maka f cekung ke atas pada I. , 2. Jika f "( x ) < 0, ∀ x ∈I , maka f cekung ke bawah pada I. MA1114 KALKULUS I 18
  • 19. x 2 − 2x + 4 contoh Tentukan selang kecekungan dari f ( x) = x−2 Jawab : x2 − 4x f ' ( x) = ( x − 2) 2 (2 x − 4)( x − 2) 2 − 2( x − 2)( x 2 − 4 x) f ' ' ( x) = ( x − 2) 4 ( x − 2)((2 x − 4)( x − 2) − 2( x 2 − 4 x)) = ( x − 2) 4 Tidak - - - - - ada +++ f”(x) 2 x 2 − 8x + 8 − 2 x 2 + 8x = 8 = 2 x ( x − 2) 3 ( x − 2) 3 Grafik f cekung keatas pada (2, ∞) dan cekung kebawah pada selang (−∞,2) MA1114 KALKULUS I 19
  • 20. F. Titik belok  Definisi 5.4 Misal f(x) kontinu di x = b. Maka (b,f(b)) disebut titik belok dari kurva f(x) jika : terjadi perubahan kecekungan di x = b, yaitu di sebelah kiri dari x =b, fungsi f cekung ke atas dan di sebelah kanan dari x =b fungsi f cekung ke bawah atau sebaliknya x = b adalah absis titik belok, jika f "(b) = 0 atau f " (b) tidak ada. MA1114 KALKULUS I 20
  • 21. f(c) f(c) c c (c,f(c)) titik belok (c,f(c)) titik belok Karena disebelah kiri c cekung Karena disebelah kiri c cekung keatas dan disebelah kanan c kebawah dan disebelah kanan c cekung kebawah cekung keatas MA1114 KALKULUS I 21
  • 22. f(c) c c (c,f(c)) bukan titik belok Walaupun di sekitar c Karena disekitar c tidak Terjadi perubahan Terjadi perubahan kecekungan Kecekungan tapi tidak ada Titik belok karena f tidak terdefinisi di c MA1114 KALKULUS I 22
  • 23. Tentukan titik belok (jika ada) dari 1. f ( x ) = 2 x 3 − 1 f ' ( x) = 6 x 2 , f ' ' ( x) = 12 x ------------- 0 +++++++ f”(x) ● 0 x Di x = 0 terjadi perubahan kecekungan, dan f(0)= -1 maka (0,-1) merupakan titik belok 2. f ( x) = x 4 f ' ' ( x) = 12 x 2 0 f”(x) +++++++ ● +++++++ 0 x Tidak ada titik belok, karena tidak terjadi perubahan kecekungan MA1114 KALKULUS I 23
  • 24. x2 − 2x + 4 3. f ( x ) = x−2 8 f ' ' ( x) = ( x − 2) 3 Tida -------------- k +++++ f”(x) ● ada 2 x Walaupun di x = 2, terjadi perubahan kecekungan, tidak ada titik belok karena fungsi f(x) tidak terdefinisi di x = 2 MA1114 KALKULUS I 24
  • 25. Soal Latihan Tentukan selang kecekungan dan titik belok fungsi berikut : 1. f ( x) = 2 x 5 − 15 x 4 + 30 x 3 − 6 x 2 − 3x + 1 2. f ( x) = x−3 x2 − 2x + 1 3. f ( x) = x−2 ( x + 1) 2 4. f ( x) = x 5. f ( x) = x1 / 3 MA1114 KALKULUS I 25
  • 26. x 2 − 2x + 4 Contoh: Diketahui f ( x) = x−2 a. Tentukan selang kemonotonan dan ekstrim fungsi b. Tentukan selang kecekungan dan titik belok c. Tentukan semua asimtot d. Gambarkan grafik f(x) a. Fungsi f(x) monoton naik pada selang ( −∞,0) , (4,+∞) monoton turun pada selang (0,2) dan (2,4). di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai f (0) = −2 di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai f (4) = 6 b. Grafik f cekung keatas pada (2, ∞) dan cekung kebawah pada selang (−∞,2) , tidak ada titik belok c. Asimtot tegak x = 2, asimtot miring y = x, tidak ada asimtot datar MA1114 KALKULUS I 26
  • 27. d. Grafik f(x) Tida ++++++ 0----- k ----- 0 ++++++ f' 0 ada 2 4 x Tidak ---------------------ada +++++++++++ f '' 2 x (4,6) 6 X=2 (0,-2) 2 4 -2 y=x MA1114 KALKULUS I 27
  • 28. Soal Latihan A. Gambarkan grafik fungsi berikut dengan mencari terlebih dahulu selang kemonotonan,ekstrim fungsi, kecekungan, titik belok, dan asimtot 2x 1. f ( x) = 1 + x2 1 2. f ( x) = x + x x 4 x3 3. f ( x) = − − x2 + 1 4 3 x 4. f ( x) = x +1 x2 5. f ( x) = 2 x −4 MA1114 KALKULUS I 28
  • 29. B. Misalkan f suatu fungsi kontinu dan f(-3)=f(0)=2, serta nilai fungsi yg lain dibutuhkan, silakan didefinisikan sendiri. Jika grafik y = f ' ( x) seperti gambar berikut : a. Tentukan selang kemonotonan fungsi f b. Tentukan selang kecekungan fungsi f c. Sketsa grafik fungsi f(x). MA1114 KALKULUS I 29
  • 30. 5.2 Menghitung limit fungsi dengan Aturan L’Hôpital 0 ∞ Bentuk tak tentu dalam limit : , , 0.∞ , ∞ − ∞ 0 ∞ 0 1. Aturan L’Hôpital untuk bentuk 0 f ' ( x) Andaikan lim f(x) = lim g(x) = 0. Jika lim = L, + ∞, atau − ∞ g ' ( x) Maka f (x) f ' (x) lim = lim g (x) g ' (x) MA1114 KALKULUS I 30
  • 31. Contoh Hitung 1 − cos2 x bentuk (0/0) lim x →0 x2 Jawab 1 − cos 2 x 2 sin 2 x 4 cos 2 x lim = lim = lim =2 x→0 x2 x→0 2 x x→0 2 Ctt : aturan L’hopital bisa digunakan beberapa kali asalkan syaratnya dipenuhi ∞ 2. Aturan L’Hôpital untuk bentuk ∞ f ' ( x) Andaikan lim f(x) = lim g(x) = ∞. Jika lim = L, + ∞, atau − ∞ g ' ( x) f ( x) f ' ( x) maka lim = lim g ( x) g ' ( x) MA1114 KALKULUS I 31
  • 32. x 2 + x + 1 (bentuk ∞ ) Contoh Hitung lim 2x →∞ x + 3 x + 5 ∞ Jawab x2 + x +1 2 x + 1 = lim 2 = 1 lim 2 = lim x →∞ x + 3 x + 5 x →∞ 2 x + 3 x →∞ 2 Ctt: walaupun syarat di penuhi, belum tentu limit dapat dihitung dengan menggunakan dalil L’Hopital x +1 ∞ Contoh Hitung lim 2 ( ) ∞ x →∞ x + 2x + 3 Jawab x +1 1 x 2 + 2x + 3 lim = lim −1 = lim x →∞ x + 2x + 3 2 x →∞ 1 ( x + 2 x + 3) 2 (2 x + 2) 2 x →∞ x +1 2 1 2 −1 ( x + 2 x + 3) (2 x + 2) = lim 2 x +1 = lim 2 x →∞ 1 x →∞ x2 + 2x + 3 MA1114 KALKULUS I 32
  • 33. Soal seperti diatas tidak bisa diselesaikan dengan menggunakan aturan L’Hopital, karena setelah dilakukan aturan L’Hopital muncul lagi bentuk semula Soal seperti diatas diselesaikan dengan cara sbb x +1 x(1 + 1 ) x(1 + 1 ) lim = lim x = lim x x →∞ x + 2x + 3 2 x →∞ x (1 + 2 + 2 x 3 ) x →∞ x2 1+ 2 + 3 x2 x x2 x(1 + 1 ) x(1 + 1 ) = lim x = lim x x →∞ | x | 1+ + 2 x 3 x2 x →∞ x 1+ 2 + 3 x x2 (1 + 1 ) = lim x =1 x →∞ 1+ + 2 x 3 x2 MA1114 KALKULUS I 33
  • 34. 3. Bentuk 0 . ∞ Untuk menyelesaikannya rubah kedalam bentuk 0 ∞ 0 atau ∞ Contoh : Hitung lim x 2 csc x x→0 Jawab : x2 2x lim x csc x = lim 2 = lim =0 x →0 x →0 sin x x →0 cos x MA1114 KALKULUS I 34
  • 35. 4. Bentuk ∞ - ∞ Misalkan lim f(x)=lim g(x) = ∞. Untuk menghitung lim [ f(x) - g(x) ] dilakukan dengan menyederhanakan bentuk [ f(x)- g(x) ] sehingga dapat dikerjakan menggunakan cara yang telah dikenal sebelumnya lim ( csc x − cot x) Contoh : Hitung x→0 Jawab :  1 cos x  1 − cos x sin x lim ( csc x − cot x ) = lim  −  = lim = lim =0 x →0 x →0  sin x sin x  x →0 sin x x →0 cos x MA1114 KALKULUS I 35
  • 36. Soal Latihan Hitung limit berikut ( bila ada ) sin x 1. lim 6. lim  x 2 − 3x − x 2 − 3     x →0 1− cos x x →−∞   2. lim  x 2 + x − x   x x→+∞ ∫ sin 0 t dt 3. lim 2 x csc x 7. lim x→0 x →0 1−cos x 2x + 1 4. lim x →+∞ 2 − 5x 8. lim∫ x (1 + t ) 2 2 dt x →1 1 1− x2 5. lim cot 2 x ( 1 − cos 2 x) x→ 0 9. lim 1 − cos 2 x x →0 tan 3 x MA1114 KALKULUS I 36
  • 37. 5.4 Teorema Nilai Rata-rata Teorema 5.8 Misalkan f kontinu pada [a,b] dan diferensiabel pada (a,b), maka terdapat paling sedikit f (b) − f (a ) satu c ∈ (a, b) ∋ f ' (c) = b −a atau f (b) − f (a ) = f ' (c)(b − a ). 5.5 Masalah maksimum minimum lainnya Turunan dapat juga dipergunakan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan masalah memaksimumkan/ meminimumkan fungsi. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memodelkan masalah tersebut menjadi fungsi satu peubah. Setelah itu gunakan aturan-aturan turunan untuk menentukan nilai maksimum atau nilai minimum MA1114 KALKULUS I 37
  • 38. Contoh: 1. Tentukan ukuran persegi panjang yang dapat dibuat dari kawat sepanjang 100 cm agar luasnya maksimum jawab Misal panjang y, lebar x y x Luas= L = x y, karena 2x + 2y = 100  y = 50 - x Sehingga Luas = L(x) = x(50-x) = 50 x − x , 0 ≤ x ≤ 50 2 L' ( x) = 50 − 2 x  x = 25 Karena L' ' (25) = −2 < 0 maka di x = 25 terjadi maks lokal. Karena L(0) = 0, L(25) = 625, L(50) = 0  agar luas maks haruslah x = 25 dan y = 25 MA1114 KALKULUS I 38
  • 39. 2. Sehelai karton berbentuk persegipanjang dengan ukuran 45 x 24 cm. Karton ini akan dibuat kotak tanpa tutup dengan cara memotong keempat pojoknya berupa bujur sangkar dan melipatnya. Tentukan ukuran kotak agar volume kotak maksimum. 45-2x x x Misal, panjang sisi potongan di pojok persegi panjang x, sehingga 24-2x x V(x) = (45-2x) (24-2x) x x V ( x) = 4 x 3 − 138 x 2 + 1080 x, 0 ≤ x ≤ 12 V ' ( x) = 12( x 2 − 23x + 90) = 12( x − 18)( x − 5) x Sehingga diperoleh titik stasioner x = 18 dan x = 5 24-2x 45-2x MA1114 KALKULUS I 39
  • 40. V ' ' ( x) = 24 x − 276 Sehingga V ' ' (18) = 156 > 0 di x =18 terjadi min lokal V ' ' (5) = −156 < 0 di x = 5 terjadi maks lokal Untuk menentukan volume maksimum bandingkan nilai Volume jika x = 5 dan x = 0, x = 12 (batas Df) V(0) = 0 V(12)= 0 V(5) =2450 Agar volume kotak maksimum maka ukuran kotak : panjang 35 cm lebar 14 cm tinggi 5 cm MA1114 KALKULUS I 40
  • 41. Bisa saja masalah yang dihadapi harus dimodelkan kedalam bentuk fungsi implisit, seperti contoh berikut Contoh Sebuah roket yang diluncurkan vertikal diamati dari menara kontrol yang berjarak 3 km dari tempat peluncuran. Tentukan kecepatan vertikal roket pada saat jaraknya dari tempat peluncuran 5 km dan dan jarak ini bertambah dengan kecepatan 5000 km/jam Misal ketinggian roket y dan jarak dari menara z z Diketahui y dz = 5000 Saat z = 5000 dt Menara 3 km kontrol MA1114 KALKULUS I 41
  • 42. Dengan menggunakan dalil pythgoras diperoleh y2 + 9 = z2 Pada saat z = 5  y = 4 Dengan menggunakan turunan fungsi implisit didapatkan dy dz 2y = 2z dt dt Jika data y = 4, z = 5, dan dz = 5000 disubstitusikan diperoleh dt dy 5 Kecepatan vertikal roket = = .5000 = 6250 km/jam dt 4 MA1114 KALKULUS I 42
  • 43. Soal Latihan 1. Tentukan dua buah bilangan yang selisihya 100 dan hasil kalinya minimum 2. Tentukan ukuran persegi panjang dengan luas 1000 cm 2 dan kelilingnya minimum 3. Tentukan titik pada garis 6x + y = 9 yang terdekat ke titik (-3,1) 4. Tentukan ukuran persegi panjang yang memiliki luas terbesar dengan alas pada sumbu x serta dua titik sudutnya di atas sumbu x serta terletak pada parabola y = 8 − x 2 5. Tentukan ukuran segitiga samakaki yang memiliki luas terbesar sehingga dapat diletakkan dalam lingkaran berjari-jari r MA1114 KALKULUS I 43
  • 44. 6. Kota A terletak 3 km dari garis pantai yang lurus dan kota B terletak 4 km dari titik di pantai yang terdekat dari A. Pemerintah Daerah setempat akan memasang kabel telepon dari kota A ke kota B. Jika biaya pemasangan kabel dari A ke B untuk setiap kilometer melewati jalan laut dua kali besarnya dibandingkan biaya pasang kabel lewat darat. Tentukan letak titik di pantai agar biaya pemasangan kabel telepon dari A ke B semurah mungkin. UTS Semester Pendek 2006/ 2007 Kalkulus I Hari/ Tanggal: Rabu/ 25 Juli 2007 Waktu: 13 s/d 15 Bahan: sampai dengan Penerapan Turunan Ruang: B 307 MA1114 KALKULUS I 44