1. Kelas X MIA 1
Anggota Kelompok 4 :
1.Asrivatun Nikmah
2. Desy Kurnia Fadhila
3. Farah Qurrota A’yun
4. Nararian Padma Dewi
5. Sharon Mickellie. C.C
2. Frekuensi relatif
Masalah:
misalnya anda melambungkan uang logam 40 kali terlihat sisi angka
sebanyak 16 kali dan terlihat sisi gambar sebanyak 24 kali.
Penyelesaian:
Frekuensi relatif munculnya sisi angka sama dengan 16/40,
dengan demikian frekuensi relative adalah perbandingan antara
frekuensi terlihatnya sisi angka atau sisi gambar dengan banyak
pelambungan uang logam
Fr(K) =
𝑛(𝐾)
𝑛
A. KONSEP PELUANG
3. B.PERCOBAAN STATISTIKA
Percobaan Statistik
Setiap kegiatan yang menghasilkan data. Contoh melambungkan sekeping atau lebih
uang logam atau dadu.
Ruang sampel(S)
Himpunan dari semua hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan.
Cara penyajian :
1.Tabel
Berikut merupakan contoh ruang sampel dari pelemparan dua dadu.
4. Berikut merupakan contoh pelemparan dua uang logam
Ruang sampel dari pelemparan dua dadu adalah 36.
Ruang sampel dari 2 uang logam adalah 4.
2. diagram pohon
berikut merupakan ruang sampel dari pelemparan 3 uang logam
5. Berdasarkan diagram pohon diatas ruang sampel dari 3 pelemparan uang logam adalah 8.
3. diagram kartesius
Berikut merupakan ruang sampel dari pelemparan dua uang logam
Dari diagram kartesius diatas ruang sampel dari pelemparan 2 uang logam adalah 4
6. Kesimpulan:
1. 1.Banyaknya anggota ruang sampel pelemparan n koin adalah 2 𝑛
2. 2.Banyaknya anggota ruang sampel pelemparan n dadu adalah 6 𝑛
Titik sampel (n(S))
Anggota-anggota dari ruang sampel
Kejadian
Kejadian atau peristiwa merupakan himpunan bagian dari ruang sampel atau
bagian dari hasil percobaan
7. C. PELUANG SUATU KEJADIAN
1) Peluang suatu kejadian (K) didefinisikan sebagai hasil bagi banyak hasil dalam
K dengan banyak anggota ruang sampel dari suatu percobaan.
n(K) = banyak hasil dalam K
n(S) = banyak anggota ruang sampel
contoh soal:
sebuah dadu di lambungkan sekali. Ruang sampel percobaan adalah S =
{1,2,3,4,5,6}. Misalkan K = himpunan kejadian terlihat mata dadu faktor dari 5,
maka peluang terlihat mata dadu factor dari 5 adalah.......
P(K) =
𝑛(𝑘)
𝑛(𝑆)
8. Penyelesaian:
n(S) = 6. K = {1,5}, maka n(K) = 2
P(K) =
𝑛(𝐾)
𝑛(𝑆)
=
2
6
=
1
3
2) Hukum-hukum peluang
a. kejadian saling komplemen P(K’)
jumlah peluang kejadian K dan peluang komplemen kejadian K = 1
P(K)+P(K’)=1
P(K’)=1-P(K’)
9. b. Kejadian majemuk
Kejadian saling lepas
A ∩ B ={ }
Kejadian A dan B tidak dapat terjadi secara bersama sama
Contoh:
Dua buah dadu dilempar secara bersama-sama. Peluang munculnya jumlah dadu 5 atau 8
adalah
10. jawab:
buat tabel ruang sample percobaan seperti di bawah:
Dadu terdiri dari angka 1 ,2,3,4,5, dan 6
11. Kejadian tidak saling lepas
A ∩ B ≠ φ
Kejadian A dan B dapat terjadi secara bersama-sama.
Diagram Venn:
P (A ∪ B ) = P(A) + P(B) - P (A ∩ B )
Contoh soal:
Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu. Peluang terambilnya kartu berwarna hitam dan As
adalah…
Jawab:
catatan:
kartu bridge terdiri dari 4 macam: kartu sekop, kartu keriting, kartu wajik dan kartu hati
masing-masing berjumlah 13. Angka 2 s/d 10, Jack, Queen, King dan AS
Yang berwarna hitam : sekop dan keriting
yang berwarna merah: wajik dan hati
12. n(S) = 52 (jumlah kartu)
A = kejadian terambilnya kartu hitam.
Ada dua kartu hitam yaitu sekop dan kriting.
masing-masing mempunyai 13 kartu,
sehingga n(A) = 2 x 13 = 26
B = kejadian terambilnya kartu as.
kartu as pada satu set kartu bridge terdiri dari 4 kartu,
sehingga n(B) = 4
Kartu hitam dan kartu as dapat terjadi secara bersamaan jika
yang terambil kartu as sekop dan kartu as keriting, sehingga
dan B adalah kejadian yang tidak saling lepas
13. Kejadian saling bebas
Munculnya kejadian A tidak mempengaruhi peluang terjadinya kejadian B. Jika A
dan B adalah dua kejadian yang saling bebas, maka peluang terjadinya kejadian A
dan B adalah :
P(A ∩ 𝐵) = P(A) X P(B)
Contoh:
Sebuah dadu dan sebuah uang logam (koin) delempar secara bersama-sama.
Berapa peluang kejadian munculnya gambar pada koin dan munculnya angka
ganjil pada dadu ?
jawab:
misal A= kejadian munculnya angka pada koin.
P(A)=
𝑛(𝐴)
𝑛(𝑆)
=
1
2
14. catatan:
koin terdiri dari angka dan gambar maka n(S) = 2, n(A) = gambar = 1 misal B =
kejadian munculnya angka ganjil pada dadu
P(B)=
𝑛(𝐵)
𝑛(𝑆)
=
3
6
dadu terdiri dari 6 angka maka n(S) = 6 angka ganjil pada dadu terdiri dari 3
angka (1,3 dan 5) maka n(B) = 3 maka peluang kejadian munculnya gambar pada
koin dan munculnya angka ganjil pada dadu :
P(A ∩ 𝐵)=P(A) X P(B)=
1
2
x
3
6
=
1
4
Kejadian tidak saling bebas (bersyarat)
Kejadian A mempengaruhi peluang kejadian B . Jika A dan B adalah dua kejadian
tidak saling bebas, maka peluang terjadinya kejadian A dan B adalah :
P(A ∩ B)=P(A) X P(B A)
P(B A)= peluang terjadinya B setelah A
15. contoh soal:
Sebuah kotak berisi 4 bola hijau dan 6 bola merah. Secara acak diambil 2 bola dari kotak.
Peluang kedua bola yang terambil berwarna hijau adalah…
jawab:
pengambilan bola pertama: Banyaknya bola pada pengambilan pertama adalah
4+6=10 maka n(S)= 10
A adalah kejadian terambilnya bola hijau = 4
Maka P(A)=
𝑛(𝐴)
𝑛(𝑆)
=
4
10
=
2
5
pengambilan bola kedua:
Banyaknya bola pada pengambilan kedua10-1, maka n(S) = 9. (bola berkurang 1) kejadian
pertama dan kejadian kedua saling berpengaruh, maka dikatakan kejadian tidak saling
bebas.
P(B A)=
n(B I A)
𝑛(𝑆)
P(B I A)=
3
9
=
1
3
Maka peluang terambilnya 2 bola hijau adalah:
bola hijau dianggap sudah P (A ∩ B )=P(A) X P(B I A)=
2
5
x
1
3
=
2
15
terambil 1 maka n(B I A) =3
16. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan dari kejadian A adalah
fH(A) = P(A) x N
fH(A) = frekuensi harapan kejadian A
P(A) = peluang kejadian A
N = banyaknya pecobaan
3) Kisaran nilai peluang
0≤ 𝑃(𝐴) ≤ 1