SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
TUGAS INDIVIDU
       MATEMATIKA STATISTIK
Dosen Pengampuh : Moh.Hafiyussholeh S.Si, M.Pmat




      Nama : Lukman Hakim (105 714)
      Kelas : 2010-D
 RUANG SAMPEL

Definisi 1.1
       Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul padasuatu percobaan disebut
ruang sampel, sedangkananggota-anggota dari ruang sampel disebut titiksampel.

       Ruang sampel biasa disimbolkan dengan huruf S,sedangkan anggota-anggota ruang
sampel didaftardengan menuliskannya diantara dua kurung kurawal(alokade), masing-masing
anggota dipisah dengan tandakoma.

Contoh 1
Pada percobaan melempar sebuah dadu sekali makaruang sampelnya adalah S = {1,2,3,4,5,6}
dengan 1menyatakan banyaknya titik dadu bagian atas ada satu,
2 menyatakan banyaknya titik dadu bagian atas ada dua, dan seterusnya.
Contoh 2
Dari himpunan H = {1, 2, 3, 4, 5} dilakukan eksperimen menyusun nomor undianberupa
bilangan 3 angka yang angka-angkanya saling berlainan.
    a. Jika A adalah peristiwa munculnya nomor undian ganjil, tentukan A danbanyaknya
       anggota A.
    b. Jika B adalah peristiwa munculnya nomor undian genap tentukan B danbanyaknya
       anggota B.

Penyelesaian:
   a. A = peristiwa munculnya nomor undian ganjil, makaA = {e1, e3, …, e58, e60}.
      Selanjutnya selidiki bahwa n(A) = n (ganjil yangangka pertamanya 1) + n (ganjil yang
      angka pertamanya 2) + … + n(ganjil yang angka pertamanya 5)= 6 + 9 + 6 + 9 + 6 =
      36.
   b. B = peristiwa munculnya nomor undian genap, makaB = {e2, e5, e7, …, e59}.
      Selanjutnyan(B) = n (genap yang angka pertamanya 1) + n (genap yang
      angkapertamnya 2) + … + n (genap yang angka pertamanya 5).
      = 6 + 3 + 6 + 3 + 6 = 24
      = n(S) – n(A) = 60 – 36 = 24.

    KEJADIAN

Definisi
        Kejadian atau peristiwa adalah himpunan bagian dari ruangSampel. Pada umumnya
kejadian dibedakan menjadi duamacam, yaitu :
    1. Kejadian sederhana; yaitu kejadian yang hanya mempunyaisatu titik sampel.
Contoh:
{1}, {4}, {5} adalah kejadian-kejadian sederhana dari percobaanmelempar sebuah dadu
bersisi enam.
    2. Kejadian majemuk; yaitu kejadian yang mempunyai lebih darisatu titik sampel
Contoh:
{1,2}, {2,4,6}, {2,3,5} adalah kejadian-kejadian majemuk padapercobaan melempar sebuah
dadu bersisi enam.
    3. Dari definisi kejadian juga dapat disimpulkan bahwa S dan jugasuatu kejadian,
       karena        dan       .

    PELUANG KEJADIAN

Definisi Peluang Klasik
       Jika suatu percobaan menghasilkan n hasilyang tidak mungkin terjadi bersama-sama
dan masing-masing mempunyai kesempatan yangsama untuk terjadi, maka peluang suatu
kejadian A ditulis             , dimana n(A) adalah banyaknya hasil dalamkejadian A.Setiap
hasil dari n hasil yang mungkin munculdengan kesempatan yang sama itu berpeluangmuncul
yang sama dengan 1/n.
Jika kejadian yang diharapkan tidak pernahterjadi, berarti n(A) = 0, makaP(A) = 0/n = 0,
sehingga peluangnya = 0.
Jika kejadian A yang diharapkan itu selaluterjadi terus menerus, berarti n(A)=n maka P(A)=
n/n = 1. Sehingga peluangnya = 1

       Kesimpulannya adalah bahwa nilai P(A) terletakdiantara nol dan satu, atau ditulis

Contoh:
Sebuah mata uang dilempar dua kali, tentukanpeluang munculnya sisi gambar pada
lemparanpertama dan sisi angka pada lemparan kedua.
Penyelesaian:
Ruang sampel dari percobaan diatas S= {(A,A),(A,G), (G,A), (G,G)}Misalkan D kejadian
munculnya sisi gambarpada lemparan pertama dan sisi angka padalemparan kedua, maka D =
{(G,A)}.Karena semua titik sampel bersempatan samauntuk terjadi maka P(D) = ¼.

    PELUANG BERSYARAT

Definisi
Peluang bersyarat B dengan dengan diketahui A ditentukanOleh:



Akibat 1

Akibat 2
       Bila suatu percobaan, kejadian A1, A2, A3, …. dapat terjadimaka
                          = P( ).P( | ).P( |              )…
Contoh:
Dari seperangkat kartu bridge diambil satu kartusecara berturut-turut sebanyak dua kali.
Tentukan peluang pengambilan pertama As danpengambilan kedua King.
Penyelesaian
Misalkan
A: kejadian pertama (terambil kartu As)
B: kejadian kedua (terambil kartu King)
Maka P(A) = 4/52 dan P(B A)=4/51 (karenasatu kartu telah terambil).
Jadi P(A B)=P(A) P(B A) = 4/52. 4/51 = 4/663.

    TEOREMA (ATURAN BAYES)

  Jika kejadian-kejadian B1, B2, B3, …, Bkadalah partisi dari ruang sampel S
  dengan           , I = 1.2,3,..,k maka untuk setiapkejadian A dalam S denga
  Berlaku :




Contoh :
FKM ingin menyewa Bus dari 3 perusahaan , yaitu 60% bus JawaIndah, 30% Bus Nusantara,
dan 10% bus Kramat Jati. Diketahui juga9% bus Jawa Indah tidak berAC, 20% bus
Nusantara tidak berAC, dan6% bus Kramat Jati tidak berAC. Jika sebuah Bus yang disewa
danternyata tidak berAC, hitung peluang yang disewa adalah bus JawaIndah
Penyelesaian :
Misalkan
J : kejadian yang terambil adalah bus Jawa Indah
N : kejadian yang terambil adalah bus Nusantara
K : kejadian yang terambil adalah bus Kramat Jati




    ATURAN PENJUMLAHAN

Teorema 1: Bila A dan B adalah kejadian sembarang. maka ,
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩ B)
Bukti: Dengan menggunakan prinsip inklusi-eksklusi dari teori himpunan

|A∪ B| = |A| + |B| - |A∩ B|

Maka, P(A∪ B) = |A∪ B| / |S|
            = (|A| + |B| - |A∩ B|) / |S|
            = |A|/|S| + |B|/|S| - |A∩B|)/ |S|
            = P(A) + P(B) – P(A∩B)
Pada dua kejadian yang saling meniadakan (terpisah),P(A∩ B) = 0, sehingga
       P(A∪ B) = P(A) + P(B)
Untuk n kejadian yang saling terpisah, maka,
       P( ∪ …∪ An) = P( ) + P( ) + … + P(An)

Teorema 2: Untuk tiga kejadian sembarang A,B, dan C,maka
P(A∪ B∪ C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A∩ B)- P(B∩ C) + P(A∩ B∩ C)

Contoh:
 Sebuah dadu dilemparkan sekali. Berapapeluang munculnya angka 3 atau 4?
Penyelesaian:
A = kejadian munculnya angka 3.
P(A) = 1/6
B = kejadian munculnya angka 4.
P(B) = 1/6
A∪ B = kejadian munculnya angka 3 atau 4
Tidak mungkin satu kali lemparan menghasilkan 3 dan 4. Secara bersamaan, jadi dua
kejadian ini terpisah, maka
P(A∪ B) = P(A) + P(B) = 1/6 + 1/6 = 2/6 = 1/3

    ATURAN PERKALIAN

Karena P(B | A) = P(A∩ B)/ P(A),maka denganmengalikan secara silang diperoleh

                     P(A∩ B) = P(A).P(B | A)

Dikatakan bahwa kejadian A dan B terjadi secaraserentak.Karena kejadian A∩ B dan B∩ A
ekivalen, maka jugaberlaku

                     P(A∩ B) = P(B) P(A | B)

Jadi, tidak penting mengetahui kejadian mana yangterjadi, A atau B
Contoh 1:
Dari sebuah kotak yang berisi 20 bola, limadiantaranya berwarna merah. Dua buah bola
diambilsatu per satu secara acak tanpa mengembalikan bolapertama ke dalam kotak. Berapa
peluang kedua bolayang terambil berwarna merah?
Penyelesaian :
Diketahui:
A = kejadian bola pertama yang diambil adalah merah
B = kejadian bola kedua yang diambil adalah merah(B terjadi setelah A terjadi)
P(A) = 5/20 = 1/4
P(B | A) = 4/19
Ditanya P(A∩ B) = ?
P(A∩ B) = P(A)P(B | A) = 1/4 x 4/19 = 1/19
Bila kejadian A dan B bebas, maka P(A∩ B) = P(A)P(B).Ini dinyatakan dengan teorema
perkalian khusus sbb:
Teorema. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jikadan hanya jika P(A∩ B) = P(A)P(B).
Contoh 2:
Dari Contoh 8 di atas, jika bola pertamadikembalikan ke dalam kotak dan isi kotak
diacakkembali sebelum mengambil bola kedua, berapapeluang kedua bola yang terambil
berwarna merah?
Penyelesaian :
A = kejadian bola pertama yang diambil adalah merah
B = kejadian bola kedua yang diambil adalah merah
P(A) = ¼ dan P(B) = ¼, maka P(A∩ B) = P(A)P(B)=1/16

More Related Content

What's hot

Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluangLilin Ariandi
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang newYusrin21
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasChristiana Tian
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
 
Ruang sampel dan frekuensi harapan
Ruang sampel dan frekuensi harapanRuang sampel dan frekuensi harapan
Ruang sampel dan frekuensi harapanFita Ardiana
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaAmnil Wardiah
 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangRina Anggraini
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangAna Sugiyarti
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05KuliahKita
 
Contoh presentasi bahan ajar matematika
Contoh  presentasi bahan ajar matematikaContoh  presentasi bahan ajar matematika
Contoh presentasi bahan ajar matematikaAnsar Langnge
 
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okPeluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okAnha Anha
 
probabilitas n probability
probabilitas n probabilityprobabilitas n probability
probabilitas n probabilityYazib M Nur
 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013andibutsiawan
 

What's hot (20)

Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Kaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluangKaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluang
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
Ruang sampel dan frekuensi harapan
Ruang sampel dan frekuensi harapanRuang sampel dan frekuensi harapan
Ruang sampel dan frekuensi harapan
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluang
 
Probabilitas
Probabilitas Probabilitas
Probabilitas
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
Contoh presentasi bahan ajar matematika
Contoh  presentasi bahan ajar matematikaContoh  presentasi bahan ajar matematika
Contoh presentasi bahan ajar matematika
 
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okPeluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
 
probabilitas n probability
probabilitas n probabilityprobabilitas n probability
probabilitas n probability
 
(1)konsep dasarpeluang
(1)konsep dasarpeluang(1)konsep dasarpeluang
(1)konsep dasarpeluang
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 

Viewers also liked

[E-Dev-Day-US-2015][8/9] he EFL API in Review (Tom Hacohen)
[E-Dev-Day-US-2015][8/9] he EFL API in Review (Tom Hacohen)[E-Dev-Day-US-2015][8/9] he EFL API in Review (Tom Hacohen)
[E-Dev-Day-US-2015][8/9] he EFL API in Review (Tom Hacohen)EnlightenmentProject
 
استفاده از مخابرات رادیویی برای نظارت بر آب و هوا
استفاده از مخابرات رادیویی برای نظارت بر آب و هوااستفاده از مخابرات رادیویی برای نظارت بر آب و هوا
استفاده از مخابرات رادیویی برای نظارت بر آب و هوا??? ???? ??????
 
Networking Klubu Przedsiębiorczych Mam w Warszawie - kwiecień 2015
Networking Klubu Przedsiębiorczych Mam w Warszawie - kwiecień 2015Networking Klubu Przedsiębiorczych Mam w Warszawie - kwiecień 2015
Networking Klubu Przedsiębiorczych Mam w Warszawie - kwiecień 2015BeProactive
 
El bullying stheffany
El bullying stheffanyEl bullying stheffany
El bullying stheffanyHendersonM
 
خطرات ناشی از مصرف گوشت
خطرات ناشی از مصرف گوشتخطرات ناشی از مصرف گوشت
خطرات ناشی از مصرف گوشتFarid Kamali
 
تعریف بیماری و علت آن
تعریف بیماری و علت آنتعریف بیماری و علت آن
تعریف بیماری و علت آنFarid Kamali
 
Centar za stručno obrazovanje - Duško Rajković, v.d. direktor Centra za struč...
Centar za stručno obrazovanje - Duško Rajković, v.d. direktor Centra za struč...Centar za stručno obrazovanje - Duško Rajković, v.d. direktor Centra za struč...
Centar za stručno obrazovanje - Duško Rajković, v.d. direktor Centra za struč...unicefmne
 
григорій сковода 24
григорій сковода 24григорій сковода 24
григорій сковода 24zero1996
 
Pico de gallo
Pico de galloPico de gallo
Pico de galloxespejo
 
Leitfaden für das Portal Archivum Rhenanum
Leitfaden für das Portal Archivum RhenanumLeitfaden für das Portal Archivum Rhenanum
Leitfaden für das Portal Archivum RhenanumAnna Wagner
 
[E-Dev-Day-US-2015][9/9] High Level Application Development with Elua (Daniel...
[E-Dev-Day-US-2015][9/9] High Level Application Development with Elua (Daniel...[E-Dev-Day-US-2015][9/9] High Level Application Development with Elua (Daniel...
[E-Dev-Day-US-2015][9/9] High Level Application Development with Elua (Daniel...EnlightenmentProject
 

Viewers also liked (17)

[E-Dev-Day-US-2015][8/9] he EFL API in Review (Tom Hacohen)
[E-Dev-Day-US-2015][8/9] he EFL API in Review (Tom Hacohen)[E-Dev-Day-US-2015][8/9] he EFL API in Review (Tom Hacohen)
[E-Dev-Day-US-2015][8/9] he EFL API in Review (Tom Hacohen)
 
استفاده از مخابرات رادیویی برای نظارت بر آب و هوا
استفاده از مخابرات رادیویی برای نظارت بر آب و هوااستفاده از مخابرات رادیویی برای نظارت بر آب و هوا
استفاده از مخابرات رادیویی برای نظارت بر آب و هوا
 
Networking Klubu Przedsiębiorczych Mam w Warszawie - kwiecień 2015
Networking Klubu Przedsiębiorczych Mam w Warszawie - kwiecień 2015Networking Klubu Przedsiębiorczych Mam w Warszawie - kwiecień 2015
Networking Klubu Przedsiębiorczych Mam w Warszawie - kwiecień 2015
 
suljett do brasil
suljett do brasilsuljett do brasil
suljett do brasil
 
El bullying stheffany
El bullying stheffanyEl bullying stheffany
El bullying stheffany
 
خطرات ناشی از مصرف گوشت
خطرات ناشی از مصرف گوشتخطرات ناشی از مصرف گوشت
خطرات ناشی از مصرف گوشت
 
تعریف بیماری و علت آن
تعریف بیماری و علت آنتعریف بیماری و علت آن
تعریف بیماری و علت آن
 
Centar za stručno obrazovanje - Duško Rajković, v.d. direktor Centra za struč...
Centar za stručno obrazovanje - Duško Rajković, v.d. direktor Centra za struč...Centar za stručno obrazovanje - Duško Rajković, v.d. direktor Centra za struč...
Centar za stručno obrazovanje - Duško Rajković, v.d. direktor Centra za struč...
 
григорій сковода 24
григорій сковода 24григорій сковода 24
григорій сковода 24
 
Evaluation question 3
Evaluation question 3Evaluation question 3
Evaluation question 3
 
Matrimonial services
Matrimonial servicesMatrimonial services
Matrimonial services
 
Pico de gallo
Pico de galloPico de gallo
Pico de gallo
 
DISC Profile
DISC ProfileDISC Profile
DISC Profile
 
La Rivista Dalmatica (Marzo 1939)
La Rivista Dalmatica (Marzo 1939)La Rivista Dalmatica (Marzo 1939)
La Rivista Dalmatica (Marzo 1939)
 
Leitfaden für das Portal Archivum Rhenanum
Leitfaden für das Portal Archivum RhenanumLeitfaden für das Portal Archivum Rhenanum
Leitfaden für das Portal Archivum Rhenanum
 
[E-Dev-Day-US-2015][9/9] High Level Application Development with Elua (Daniel...
[E-Dev-Day-US-2015][9/9] High Level Application Development with Elua (Daniel...[E-Dev-Day-US-2015][9/9] High Level Application Development with Elua (Daniel...
[E-Dev-Day-US-2015][9/9] High Level Application Development with Elua (Daniel...
 
Movie halls & mutiplex
Movie halls & mutiplexMovie halls & mutiplex
Movie halls & mutiplex
 

Similar to Statistik

Probabilitas ppt version by alydyda
Probabilitas ppt version by alydydaProbabilitas ppt version by alydyda
Probabilitas ppt version by alydydaMarlyd Talakua
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxCuYaShaaIrmaAlsiZy
 
Penjelasan peluang
Penjelasan peluangPenjelasan peluang
Penjelasan peluangAckiel Khan
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptKholidYusuf4
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxTaufikRamadhan47
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitaspadlah1984
 
Peluang_Statistika
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_StatistikaAhmadTeguh
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluangermamagdalena
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASHusna Sholihah
 
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptAugusSitumorang1
 
Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Ferdi Pratama
 
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-g
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-gBahan ajar-pe-l-u-a-n-g
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-gAisyah Wati
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1Fransiska Puteri
 
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxdindaspd2000
 

Similar to Statistik (20)

Probabilitas ppt version by alydyda
Probabilitas ppt version by alydydaProbabilitas ppt version by alydyda
Probabilitas ppt version by alydyda
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
 
Penjelasan peluang
Penjelasan peluangPenjelasan peluang
Penjelasan peluang
 
Peluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptxPeluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptx
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
 
peluang by
peluang by peluang by
peluang by
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
Peluang_Statistika
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_Statistika
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluang
 
R5 c kel 4
R5 c kel 4R5 c kel 4
R5 c kel 4
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
 
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
 
Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4
 
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-g
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-gBahan ajar-pe-l-u-a-n-g
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-g
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
 

More from Lukman

Modul persiapan un matematika smp 2013
Modul persiapan un matematika smp 2013Modul persiapan un matematika smp 2013
Modul persiapan un matematika smp 2013Lukman
 
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkamKitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkamLukman
 
Hadits dhaif-ramadhan
Hadits dhaif-ramadhanHadits dhaif-ramadhan
Hadits dhaif-ramadhanLukman
 
16 tenses-dalam-bahasa-inggris
16 tenses-dalam-bahasa-inggris16 tenses-dalam-bahasa-inggris
16 tenses-dalam-bahasa-inggrisLukman
 
Motivasi belajar anak
Motivasi belajar anakMotivasi belajar anak
Motivasi belajar anakLukman
 
Tercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiemTercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiemLukman
 
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01Lukman
 
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1Lukman
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Lukman
 
Pengertian matematika
Pengertian matematikaPengertian matematika
Pengertian matematikaLukman
 
Strategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiStrategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiLukman
 
Proses berfikir matematis
Proses berfikir matematisProses berfikir matematis
Proses berfikir matematisLukman
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahLukman
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektifLukman
 
Operasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahanOperasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahanLukman
 
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematikaMengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematikaLukman
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualLukman
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektifLukman
 
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutKemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutLukman
 
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponenPersamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponenLukman
 

More from Lukman (20)

Modul persiapan un matematika smp 2013
Modul persiapan un matematika smp 2013Modul persiapan un matematika smp 2013
Modul persiapan un matematika smp 2013
 
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkamKitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
 
Hadits dhaif-ramadhan
Hadits dhaif-ramadhanHadits dhaif-ramadhan
Hadits dhaif-ramadhan
 
16 tenses-dalam-bahasa-inggris
16 tenses-dalam-bahasa-inggris16 tenses-dalam-bahasa-inggris
16 tenses-dalam-bahasa-inggris
 
Motivasi belajar anak
Motivasi belajar anakMotivasi belajar anak
Motivasi belajar anak
 
Tercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiemTercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiem
 
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
 
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
 
Pengertian matematika
Pengertian matematikaPengertian matematika
Pengertian matematika
 
Strategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiStrategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasi
 
Proses berfikir matematis
Proses berfikir matematisProses berfikir matematis
Proses berfikir matematis
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektif
 
Operasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahanOperasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahan
 
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematikaMengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektif
 
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutKemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
 
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponenPersamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
 

Statistik

  • 1. TUGAS INDIVIDU MATEMATIKA STATISTIK Dosen Pengampuh : Moh.Hafiyussholeh S.Si, M.Pmat Nama : Lukman Hakim (105 714) Kelas : 2010-D
  • 2.  RUANG SAMPEL Definisi 1.1 Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul padasuatu percobaan disebut ruang sampel, sedangkananggota-anggota dari ruang sampel disebut titiksampel. Ruang sampel biasa disimbolkan dengan huruf S,sedangkan anggota-anggota ruang sampel didaftardengan menuliskannya diantara dua kurung kurawal(alokade), masing-masing anggota dipisah dengan tandakoma. Contoh 1 Pada percobaan melempar sebuah dadu sekali makaruang sampelnya adalah S = {1,2,3,4,5,6} dengan 1menyatakan banyaknya titik dadu bagian atas ada satu, 2 menyatakan banyaknya titik dadu bagian atas ada dua, dan seterusnya. Contoh 2 Dari himpunan H = {1, 2, 3, 4, 5} dilakukan eksperimen menyusun nomor undianberupa bilangan 3 angka yang angka-angkanya saling berlainan. a. Jika A adalah peristiwa munculnya nomor undian ganjil, tentukan A danbanyaknya anggota A. b. Jika B adalah peristiwa munculnya nomor undian genap tentukan B danbanyaknya anggota B. Penyelesaian: a. A = peristiwa munculnya nomor undian ganjil, makaA = {e1, e3, …, e58, e60}. Selanjutnya selidiki bahwa n(A) = n (ganjil yangangka pertamanya 1) + n (ganjil yang angka pertamanya 2) + … + n(ganjil yang angka pertamanya 5)= 6 + 9 + 6 + 9 + 6 = 36. b. B = peristiwa munculnya nomor undian genap, makaB = {e2, e5, e7, …, e59}. Selanjutnyan(B) = n (genap yang angka pertamanya 1) + n (genap yang angkapertamnya 2) + … + n (genap yang angka pertamanya 5). = 6 + 3 + 6 + 3 + 6 = 24 = n(S) – n(A) = 60 – 36 = 24.  KEJADIAN Definisi Kejadian atau peristiwa adalah himpunan bagian dari ruangSampel. Pada umumnya kejadian dibedakan menjadi duamacam, yaitu : 1. Kejadian sederhana; yaitu kejadian yang hanya mempunyaisatu titik sampel. Contoh: {1}, {4}, {5} adalah kejadian-kejadian sederhana dari percobaanmelempar sebuah dadu bersisi enam. 2. Kejadian majemuk; yaitu kejadian yang mempunyai lebih darisatu titik sampel Contoh:
  • 3. {1,2}, {2,4,6}, {2,3,5} adalah kejadian-kejadian majemuk padapercobaan melempar sebuah dadu bersisi enam. 3. Dari definisi kejadian juga dapat disimpulkan bahwa S dan jugasuatu kejadian, karena dan .  PELUANG KEJADIAN Definisi Peluang Klasik Jika suatu percobaan menghasilkan n hasilyang tidak mungkin terjadi bersama-sama dan masing-masing mempunyai kesempatan yangsama untuk terjadi, maka peluang suatu kejadian A ditulis , dimana n(A) adalah banyaknya hasil dalamkejadian A.Setiap hasil dari n hasil yang mungkin munculdengan kesempatan yang sama itu berpeluangmuncul yang sama dengan 1/n. Jika kejadian yang diharapkan tidak pernahterjadi, berarti n(A) = 0, makaP(A) = 0/n = 0, sehingga peluangnya = 0. Jika kejadian A yang diharapkan itu selaluterjadi terus menerus, berarti n(A)=n maka P(A)= n/n = 1. Sehingga peluangnya = 1 Kesimpulannya adalah bahwa nilai P(A) terletakdiantara nol dan satu, atau ditulis Contoh: Sebuah mata uang dilempar dua kali, tentukanpeluang munculnya sisi gambar pada lemparanpertama dan sisi angka pada lemparan kedua. Penyelesaian: Ruang sampel dari percobaan diatas S= {(A,A),(A,G), (G,A), (G,G)}Misalkan D kejadian munculnya sisi gambarpada lemparan pertama dan sisi angka padalemparan kedua, maka D = {(G,A)}.Karena semua titik sampel bersempatan samauntuk terjadi maka P(D) = ¼.  PELUANG BERSYARAT Definisi Peluang bersyarat B dengan dengan diketahui A ditentukanOleh: Akibat 1 Akibat 2 Bila suatu percobaan, kejadian A1, A2, A3, …. dapat terjadimaka = P( ).P( | ).P( | )… Contoh: Dari seperangkat kartu bridge diambil satu kartusecara berturut-turut sebanyak dua kali. Tentukan peluang pengambilan pertama As danpengambilan kedua King. Penyelesaian Misalkan
  • 4. A: kejadian pertama (terambil kartu As) B: kejadian kedua (terambil kartu King) Maka P(A) = 4/52 dan P(B A)=4/51 (karenasatu kartu telah terambil). Jadi P(A B)=P(A) P(B A) = 4/52. 4/51 = 4/663.  TEOREMA (ATURAN BAYES) Jika kejadian-kejadian B1, B2, B3, …, Bkadalah partisi dari ruang sampel S dengan , I = 1.2,3,..,k maka untuk setiapkejadian A dalam S denga Berlaku : Contoh : FKM ingin menyewa Bus dari 3 perusahaan , yaitu 60% bus JawaIndah, 30% Bus Nusantara, dan 10% bus Kramat Jati. Diketahui juga9% bus Jawa Indah tidak berAC, 20% bus Nusantara tidak berAC, dan6% bus Kramat Jati tidak berAC. Jika sebuah Bus yang disewa danternyata tidak berAC, hitung peluang yang disewa adalah bus JawaIndah Penyelesaian : Misalkan J : kejadian yang terambil adalah bus Jawa Indah N : kejadian yang terambil adalah bus Nusantara K : kejadian yang terambil adalah bus Kramat Jati  ATURAN PENJUMLAHAN Teorema 1: Bila A dan B adalah kejadian sembarang. maka , P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩ B) Bukti: Dengan menggunakan prinsip inklusi-eksklusi dari teori himpunan |A∪ B| = |A| + |B| - |A∩ B| Maka, P(A∪ B) = |A∪ B| / |S| = (|A| + |B| - |A∩ B|) / |S| = |A|/|S| + |B|/|S| - |A∩B|)/ |S| = P(A) + P(B) – P(A∩B)
  • 5. Pada dua kejadian yang saling meniadakan (terpisah),P(A∩ B) = 0, sehingga P(A∪ B) = P(A) + P(B) Untuk n kejadian yang saling terpisah, maka, P( ∪ …∪ An) = P( ) + P( ) + … + P(An) Teorema 2: Untuk tiga kejadian sembarang A,B, dan C,maka P(A∪ B∪ C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A∩ B)- P(B∩ C) + P(A∩ B∩ C) Contoh: Sebuah dadu dilemparkan sekali. Berapapeluang munculnya angka 3 atau 4? Penyelesaian: A = kejadian munculnya angka 3. P(A) = 1/6 B = kejadian munculnya angka 4. P(B) = 1/6 A∪ B = kejadian munculnya angka 3 atau 4 Tidak mungkin satu kali lemparan menghasilkan 3 dan 4. Secara bersamaan, jadi dua kejadian ini terpisah, maka P(A∪ B) = P(A) + P(B) = 1/6 + 1/6 = 2/6 = 1/3  ATURAN PERKALIAN Karena P(B | A) = P(A∩ B)/ P(A),maka denganmengalikan secara silang diperoleh P(A∩ B) = P(A).P(B | A) Dikatakan bahwa kejadian A dan B terjadi secaraserentak.Karena kejadian A∩ B dan B∩ A ekivalen, maka jugaberlaku P(A∩ B) = P(B) P(A | B) Jadi, tidak penting mengetahui kejadian mana yangterjadi, A atau B Contoh 1: Dari sebuah kotak yang berisi 20 bola, limadiantaranya berwarna merah. Dua buah bola diambilsatu per satu secara acak tanpa mengembalikan bolapertama ke dalam kotak. Berapa peluang kedua bolayang terambil berwarna merah? Penyelesaian : Diketahui: A = kejadian bola pertama yang diambil adalah merah B = kejadian bola kedua yang diambil adalah merah(B terjadi setelah A terjadi) P(A) = 5/20 = 1/4 P(B | A) = 4/19 Ditanya P(A∩ B) = ? P(A∩ B) = P(A)P(B | A) = 1/4 x 4/19 = 1/19
  • 6. Bila kejadian A dan B bebas, maka P(A∩ B) = P(A)P(B).Ini dinyatakan dengan teorema perkalian khusus sbb: Teorema. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jikadan hanya jika P(A∩ B) = P(A)P(B). Contoh 2: Dari Contoh 8 di atas, jika bola pertamadikembalikan ke dalam kotak dan isi kotak diacakkembali sebelum mengambil bola kedua, berapapeluang kedua bola yang terambil berwarna merah? Penyelesaian : A = kejadian bola pertama yang diambil adalah merah B = kejadian bola kedua yang diambil adalah merah P(A) = ¼ dan P(B) = ¼, maka P(A∩ B) = P(A)P(B)=1/16