2. Promosi Kesehatan dan Perilaku
Masalah
Kesehatan Masyarakat
Faktor Perilaku
Faktor Non Perilaku
/ Faktor Fisik
3. Upaya Intervensi terhadap Faktor Perilaku
melalui pendekatan :
a. Pendidikan ( Education )
b. Paksaan atau Tekanan ( Coercion )
Hubungan Promosi Kesehatan dengan
Determinan Perilaku
Health
Promotion
Predisposing Factors
Enabling Factors
Reinforcing Factors
Health
Behavior
4. 4
DIAGNOSIS
PERILAKU SEHAT
Identifikasi sistematis praktek-praktek kesehatan
yang dapat menyebabkan permasalahan kesehatan
BEHAVIORAL
CAUSES
NON-BEHAVIORAL
CAUSES
HEALTH PROBLEMS
5. 5
Penyebab non-perilaku
Faktor-faktor personal dan lingkungan yang berkontribusi
terhadap permasalahan kesehatan tetapi tidak
dikendalikan oleh perilaku populasi sasaran
Contoh : genetik, umur, jenis kelamin, iklim
Umumnya, bentuk penyebab non-perilaku :
Lingkungan : air, udara, jalan
Teknologi : fasilitas, pelayanan medis
6. 6
TAHAPAN DIAGNOSIS PERILAKU
1. Membedakan antara penyebab perilaku dan
non-penyebab perilaku dari masalah kesehatan
Contoh :
Di bawah ini adalah faktor resiko dari penyakit
kardiovaskuler
Merokok gender gaya hidup santai
Stres hipertensi kolesterol tinggi
Diabetes Obesitas umur
Konsumsi alkohol
Riwayat keluarga
7. 7
2. Mengembangkan temuan atas perilaku
Prosedur dalam dua bentuk :
a. Identifikasi perilaku yang berhubungan dengan
pencegahan masalah kesehatan
Misal :
◼ Memelihara atau mencapai BB yang diinginkan
◼ Berhenti merokok atau jangan dimulai
◼ Berhenti minum minuman beralkohol berlebihan atau
jangan dimulai
◼ Mulai atau lanjutkan olah raga
8. 8
b. Identifikasi prosedur pengobatan atas masalah
kesehatan secara berurutan. Setiap langkah adalah
perilaku
Misal :
◼ Membuat keputusan untuk pengobatan atau bedah
◼ Ikuti pengobatan yang diresepkan
◼ Mempertahankan atau mencapai berat yang ideal
◼ Berhenti merokok
◼ Berhenti minum minuman beralkohol yang berlebihan
9. 9
3. Rangking perilaku berdasarkan urgensinya
Perilaku dikatakan penting jika :
a. Data yang ada secara jelas berhubungan
dengan masalah kesehatan
b. Perilaku itu sering terjadi
Perilaku dikatakan kurang atau tidak penting jika:
a. Tidak berhubungan langsung dengan masalah
kesehatan
b. Perilaku tersebut jarang muncul
10. 10
4. Rangking Perilaku Berdasarkan Kemudahan
Diubah
Perilaku mudah diubah, jika :
a. Masih dalam tahap dini atau baru muncul
b. Tidak terkait kuat dengan gaya hidup atau budaya
c. Berhasil diubah oleh program lain
Perilaku sulit diubah, jika :
a. Sudah lama terjadi
b. Terkait kuat dengan gaya hidup atau budaya
c. Tidak dapat diubah oleh program lain
11. 11
5. Memilih Perilaku Sasaran
Penting
Tidak (kurang)
penting
Mudah diubah
1. Prioritas tinggi
untuk fokus program
3. Prioritas rendah,
kecuali untuk tujuan
“politis”
Sulit diubah
2. Prioritas untuk
program inovasi :
evaluasi penting
4. Tidak ada
program
12. 12
MENYATAKAN TUJUAN PERILAKU
Tujuan perilaku yang baik menyatakan :
Siapa – orang yang diharapkan berubah
Apa – tindakan atau perubahan dalam perilaku atau
tindakan kesehatan yang ingin dicapai
Berapa besar – tingkatan kondisi yang akan dicapai
Kapan – waktu di mana perubahan diharapkan terjadi
13. 13
Contoh :
1. Remaja usia 15 – 20 tahun di Kabupaten A akan
mengalami penurunan kebiasaan merokok sebesar 20%
selama dua tahun program berhenti merokok dijalankan
2. Contoh lain ?
14. 14
MENCARI PENYEBAB PERILAKU SEHAT
FAKTOR PENCETUS
(PREDISPOSING)
FAKTOR PEMUNGKIN
(ENABLING)
FAKTOR PENGUAT
(REINFORCING)
MASALAH PERILAKU
SPESIFIK
Garis Solid : Pengaruh/kontribusi
Garis Putus-putus : Efek sekunder
Angka : Urutan kejadian
15. 15
FAKTOR PENCETUS
Faktor-faktor yang mendorong untuk berperilaku
sebagai alasan atau motivasi berperilaku
Kecenderungan “personal” yang membawa
individu atau kelompok dalam pengalaman
belajar
Contoh : pengetahuan, sikap, keyakinan, norma,
sosial demografi
16. 16
FAKTOR PEMUNGKIN
Faktor-faktor pendorong yang membuat motivasi
atau alasan berperilaku menjadi kenyataan
Keahlian atau sumber daya untuk melaksanakan
perilaku sehat
Contoh : keahlian petugas, sumber daya
masyarakat, aksesibilitas pelayanan (biaya,
jarak, transportasi dll)
17. 17
FAKTOR PENGUAT
Faktor-faktor yang muncul dari perilaku yang menyediakan
ganjaran, insentif, sanksi dan hukuman sehingga perilaku
tetap ada
Penguat positif → perilaku sehat tetap bertahan
Penguat negatif → perilaku sehat menjadi berkurang
Sumber-sumber penguat tergantung pada jenis program.
Misal :
dalam tatanan rumah sakit, faktor penguat dapat
berasal dari dokter, perawat dan keluarga
18. KONSEP DASAR KEBUTUHAN PROMOSI KESEHATAN
Menentukan Kebutuhan Manusia
Kebutuhan normatif
Kebutuhan yang dirasakan
Kebutuhan yang dinyatakan
Kebutuhan Komparatif
19. Empat (4) kunci yang perlu dipertimbangkan
dalam mengidentifikasi kebutuhan
Ruang lingkup tugas;
Reaktif atau proaktif;
Menempatkan kebutuhan klien lebih dulu;
Pendekatan pemasaran
20. Tujuan pengkajian promosi
kesehatan
Untuk membantu intervesi langsung dengan sewajarnya.
Untuk mengidentifikasi respon tentang kebutuhan spesifik dari grup
minoritas, komunitas, atau populasi yang membutuhkan promosi
kesehatan. Misalnya promosi kesehatan yang dilakukan pada
komunitas mantan penderita kusta tentu berbeda dengan promosi
yang dilakukan pada orang normal.
Untuk menentukan risiko dari suatu komunitas, apa yang akan
terjadi jika komunitas tersebut diberi promosi kesehatan dan apa
yang akan terjadi jika kelompok tersebut tidak diberi promosi
kesehatan.
Alokasi sumber dana, prioritas dana dinas kesehatan diharapkan
digunakan untuk proses pencegahan penyakit melalui promosi
kesehatan bukan untuk biaya pengobatan
21. Proses pengkajian dalam promosi
kesehatan
Apa yang ingin saya ketahui?
Mengapa saya ingin mengetahui hal ini?
Bagaimana saya bisa menemukan informasi ini?
Apa yang akan saya lakukan dengan informasi ini?
Apa kesempatan saya di sini untuk melakukan
tindakan dengan informasi ini?
23. Diagnosa Masalah berdasarkan
Kerangka PRECEDE
Diagnosis Sosial
Diagnosis Epidemiologi
Diagnosis Perilaku dan Lingkungan
Diagnosis Pendidikan dan Organisasional
Diagnosis Administratif dan Kebijakan
24.
25. Karakteristik munculnya masalah
pada kebutuhan Promosi kesehatan
Ungkapan verbal, hal ini biasanya dinyatakan
dengan ungkapan ketidaktahuan, ketidakmauan
dan atau ketidakmampuan dari seseorang/ klien
dalam menjalani kesehatan.
Tidak akurat mengikuti instruksi ,
Tidak akurat dalam satu uji ,
Perilaku yang tidak sesuai
26. Faktor-faktor yang berhubungan dengan munculnya
masalah kebutuhan promosi kesehatan:
Kurang terpapar informasi
Salah tafsir
Terbatas pengetahuan
Tidak tertarik
Tidak familiar
28. Pengkajian Faktor Predisposisi
Pengkajian riwayat keperawatan
Pengkajian Aspek Sosial Budaya
Pengkajian fisik
Pengkajian kesiapan klien untuk belajar
Pengkajian motivasi
29. Pengkajian Faktor Pemungkin
(Enabling Factor)
Faktor pemungkin mencakup keterampilan serta
sumber daya yang penting untuk menampilkan
perilaku yang sehat
30. Pengkajian Faktor Penguat
(Empowering Factor)
Faktor penguat adalah faktor yang menentukan
apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan
atau tidak. Sumber penguat tersebut bergantung
kepada tujuan dan jenis program.
31. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
DALAM PROMOSI KESEHATAN
Melakukan Konsultasi
Mengumpulkan data
Membuat penyajian penemuan
Menentukan prioritas masalah
32. Teknik dalam Menganalisis masalah
kesehatan yang terdiri dari
Membuat tinjauan pustaka( literature review)
Mengambarkan group yang akan di berikan
promosi kesehatan
Mengeksplor lebih jauh mengenai masalah
kesehatanMenganalisa faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan
33. Langkah yang harus dilakukan untuk menetapkan
prioritas masalah kesehatan, terdiri dari:
menetapkan status kesehatan masyarakat;
menetapkan pola pelayanan kesehatan
masyarakat yang ada;
menetapkan hubungan antara status kesehatan
dengan pelayanan kesehatan di masyarakat;
menetapkan determinan masalah kesehatan
masyarakat, yang meliputi: tingkat pendidikan,
umur, jenis kelamin, ras, geografis, kebiasaan dan
kepercayaan yang dianut masyarakat.
34. Dalam menetapkan prioritas masalah kita harus
mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
beratnya masalah dan akibat yang ditimbulkannya,
seperti: kematian, kecacatan, jumlah hari tidak bisa
bekerja, biaya pemulihan;
pertimbangan politis, karena masih banyak
program-program kesehatan yang dibiayai oleh
donor/sponsor, yang sering kali memaksakan
kehendaknya tanpa mempertimbangkan kebutuhan
lokal;
sumber daya yang ada di masyarakat.