3. Masalah-masalah EkonomiMasalah-masalah Ekonomi Fungsi PemerintahFungsi Pemerintah
InefisiensiInefisiensi : alokasi sumber-: alokasi sumber-
sumber ekonomi yang tidak efisiensumber ekonomi yang tidak efisien
karena kegagalan pasarkarena kegagalan pasar
(monopoli, polusi, kurangnya(monopoli, polusi, kurangnya
infrastruktur)infrastruktur)
AlokasiAlokasi : mendorong/membantu: mendorong/membantu
alokasi sumber-sumber ekonomialokasi sumber-sumber ekonomi
agar i lebih efisien (mendorongagar i lebih efisien (mendorong
persaingan, mengatasi polusi,persaingan, mengatasi polusi,
menyediakan infrastruktur)menyediakan infrastruktur)
DistribusiDistribusi : distribusi pendapatan: distribusi pendapatan
yang tidak meratayang tidak merata
DistribusiDistribusi : mendorong: mendorong
tercapainya distribusi pendapatantercapainya distribusi pendapatan
yang lebih meratayang lebih merata
StabilitasStabilitas : pertumbuhan ekonomi: pertumbuhan ekonomi
yang rendah, kurangnyayang rendah, kurangnya
kesempatan kerja, tidak stabilnyakesempatan kerja, tidak stabilnya
harga dan nilai tukarharga dan nilai tukar
StabilisasiStabilisasi : mendorong: mendorong
terselesaikannya masalahterselesaikannya masalah
ekonomi makro dan tercapainyaekonomi makro dan tercapainya
berbagai tujuan ekonomi makroberbagai tujuan ekonomi makro
4. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, saranaDalam menjalankan fungsinya tersebut, sarana
(piranti) utama yang digunakan oleh Pemerintah(piranti) utama yang digunakan oleh Pemerintah
adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negaraadalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).(APBN).
Kebijakan Pemerintah terkait dengan APBNKebijakan Pemerintah terkait dengan APBN
adalahadalah (i)(i) kebijakan Anggaran, (ii) kebijakankebijakan Anggaran, (ii) kebijakan
Fiskal, dan (iii) kebijakan keuangan negaraFiskal, dan (iii) kebijakan keuangan negara
Kebijakan AnggaranKebijakan Anggaran
Penggunaan anggaran dalam rangka memastikanPenggunaan anggaran dalam rangka memastikan
ketersediaan dana untuk membiayai kegiatanketersediaan dana untuk membiayai kegiatan
Pemerintah.Pemerintah. (Michael Parkin, Ed 3, 1995, Hal 711)(Michael Parkin, Ed 3, 1995, Hal 711)
5. Kebijakan fiskal .......... (1)Kebijakan fiskal .......... (1)
Proses penetapan pajak dan pengeluaranProses penetapan pajak dan pengeluaran
Pemerintah dalam rangka membantuPemerintah dalam rangka membantu
memperkecil fluktuasi dari siklus usahamemperkecil fluktuasi dari siklus usaha
((business cyclebusiness cycle) dan membantu untuk) dan membantu untuk
mempertahankan pertumbuhan ekonomi,mempertahankan pertumbuhan ekonomi,
kesempatan kerja yang tinggi, dankesempatan kerja yang tinggi, dan
membebaskan dari inflasi yang tinggi ataumembebaskan dari inflasi yang tinggi atau
bergejolak. (Samuelson, Economics, Ed 15,bergejolak. (Samuelson, Economics, Ed 15,
1995, hal 626)1995, hal 626)
6. Kebijakan fiskal ........ (2)Kebijakan fiskal ........ (2)
Penggunaan anggaran (Penggunaan anggaran (FederalFederal
budgetbudget) untuk mencapai beberapa) untuk mencapai beberapa
tujuan ekonomi makro seperti tingkattujuan ekonomi makro seperti tingkat
kesempatan kerja penuh, pertumbuhankesempatan kerja penuh, pertumbuhan
ekonomi jangka panjang yangekonomi jangka panjang yang
berkelanjutan, dan stabilitas tingkatberkelanjutan, dan stabilitas tingkat
harga. (Michael Parkin, Ed 3, 1995, Halharga. (Michael Parkin, Ed 3, 1995, Hal
711)711)
7. Kebijakan Keuangan NegaraKebijakan Keuangan Negara
Kegiatan pajak dan pengeluaranKegiatan pajak dan pengeluaran
Pemerintah dalam rangkaPemerintah dalam rangka
mempengaruhi alokasi sumberdayamempengaruhi alokasi sumberdaya
ekonomi dan distribusi pendapatanekonomi dan distribusi pendapatan
(fungsi ekonomi mikro Pemerintah).(fungsi ekonomi mikro Pemerintah).
(Rosen, Public Finance, Ed 6, 2002,(Rosen, Public Finance, Ed 6, 2002,
Hal 4)Hal 4)
9. Sejarah Perubahan Pola APBNSejarah Perubahan Pola APBN
Soekarno: Tanpa pola yang jelasSoekarno: Tanpa pola yang jelas
Soeharto: Ada pola yang jelas, APBNSoeharto: Ada pola yang jelas, APBN
berimbang (“balanced” budget)berimbang (“balanced” budget) T accountT account
• Hutang Luar NegeriHutang Luar Negeri Pos PenerimaanPos Penerimaan
PembangunanPembangunan
B.J Habibie (“balanced” budget)B.J Habibie (“balanced” budget) T accountT account
• Hutang Luar NegeriHutang Luar Negeri Pos Pinjaman Luar NegeriPos Pinjaman Luar Negeri
Abdurachman WahidAbdurachman Wahid I accountI account
• Cash Basis AccountingCash Basis Accounting
Megawati Soekarno Putri s/d SoesiloMegawati Soekarno Putri s/d Soesilo
Bambang YudhoyonoBambang Yudhoyono I accountI account
• Menuju Full Accrual Basis Accounting (2008)Menuju Full Accrual Basis Accounting (2008)
11. Pendapatan dan Hibah
(Revenue and Grants)
Belanja (Expenditures)
Overall Balance (Surplus/Deficit)
Pajak (Tax)
Bukan Pajak (Non-Tax)
Bel. Pemerintah Pusat (Central Govrn. Exp.)
Bel. untuk Daerah (Transfer to Region)
Pembiayaan (Financing)
Dalam Negeri (Domestic)
Luar Negeri, Bersih (Foreign, Net)
• Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Loan)
• Amortisasi (Amortization)
12. What Do Budget Deficits Do?What Do Budget Deficits Do?
Laurence BallLaurence Ball andand N. Gregory MankiwN. Gregory Mankiw;;
http://www.kc.frb.org/PUBLICAT/SYMPOS/1995/pdf/s95manki.pdfhttp://www.kc.frb.org/PUBLICAT/SYMPOS/1995/pdf/s95manki.pdf
No issue in economic policy has generated more debate over theNo issue in economic policy has generated more debate over the
past decade than the effects of government budget deficits.past decade than the effects of government budget deficits.
When economists and policymakers decry deficits, they citeWhen economists and policymakers decry deficits, they cite diversediverse
reasons.reasons. There is considerable controversy about what effectsThere is considerable controversy about what effects
deficits have on the economy.deficits have on the economy.
• Do budget deficits reduce economic growth?Do budget deficits reduce economic growth?
• Threaten toThreaten to create a financial crisis?create a financial crisis?
• Do deficits create winners as well as losers?Do deficits create winners as well as losers?
• If so, who are they? How large are the effects of deficits?If so, who are they? How large are the effects of deficits?
• Are deficitsAre deficits merely a chronic nuisance, or do they threaten us withmerely a chronic nuisance, or do they threaten us with
economiceconomic decay and, to use Benjamin Friedman’s (1988) ominousdecay and, to use Benjamin Friedman’s (1988) ominous
language,language, an upcoming “day of reckoning?”an upcoming “day of reckoning?”
13. Concerns on budget deficit:Concerns on budget deficit:
Stuart E. WeinerStuart E. Weiner (1995):(1995):Budget Deficits and Debt:Budget Deficits and Debt:
A Summary of the Bank’s 1995 SymposiumA Summary of the Bank’s 1995 Symposium;;
http://www.kc.frb.org/Publicat/econrev/pdf/4q95wein.pdfhttp://www.kc.frb.org/Publicat/econrev/pdf/4q95wein.pdf
Chronic government budget deficits and escalatingChronic government budget deficits and escalating government debtgovernment debt
have become majorhave become major concerns in both developed and developingconcerns in both developed and developing
countries. Concern arises because fiscal imbalancescountries. Concern arises because fiscal imbalances siphon fundssiphon funds
from private sector investment, retardingfrom private sector investment, retarding growth and ultimatelygrowth and ultimately
reducing standards ofreducing standards of living.living.
Fiscal imbalances also create potentiallyFiscal imbalances also create potentially large burdens on futurelarge burdens on future
generations,generations, as workers maybeas workers maybe forced to finance unfunded socialforced to finance unfunded social
programs forprograms for rapidly expanding elderly populationsrapidly expanding elderly populations
FFiscaliscal imbalances can trigger disruptive movements inimbalances can trigger disruptive movements in interest ratesinterest rates
and exchange rates, as highly indebtedand exchange rates, as highly indebted countries becamecountries became
increasingly vulnerable to global market forces;increasingly vulnerable to global market forces;
GGovernment deficits and debt are alreadyovernment deficits and debt are already excessive and willexcessive and will
become unsustainable asbecome unsustainable as aging populations increasingly draw onaging populations increasingly draw on
unfundedunfunded pension and health care programs.pension and health care programs.
14. Concerns on budget deficit:Concerns on budget deficit: (continued)(continued)
Stuart E. WeinerStuart E. Weiner (1995):(1995):Budget Deficits and Debt:Budget Deficits and Debt:
A SummaryA Summary of the Bank’s 1995 Symposiumof the Bank’s 1995 Symposium;;
http://www.kc.frb.org/Publicat/econrev/pdf/4q95wein.pdfhttp://www.kc.frb.org/Publicat/econrev/pdf/4q95wein.pdf
LLargearge and growing fiscal imbalances harm economic performance,and growing fiscal imbalances harm economic performance,
impose unacceptably large burdens onimpose unacceptably large burdens on future generations, and raisefuture generations, and raise
the risk of major financialthe risk of major financial market disruption;market disruption;
SSolutions to the deficitolutions to the deficit and debt problems should stress spendingand debt problems should stress spending
reductions, not tax increases.reductions, not tax increases.
FiscalFiscal reforms will need to be decisive, transparent, andreforms will need to be decisive, transparent, and equitable ifequitable if
they are to receive public support.they are to receive public support.
It is almost universally agreed that fiscal imbalances retardIt is almost universally agreed that fiscal imbalances retard
economic growth, impose heavy burdens on futureeconomic growth, impose heavy burdens on future
generations, and heighten the risk of financial marketgenerations, and heighten the risk of financial market
disruption. It is also agreed, however, that correcting suchdisruption. It is also agreed, however, that correcting such
imbalances is a difficult task. Around the world, countriesimbalances is a difficult task. Around the world, countries
are attempting to address the problem of excessive deficitsare attempting to address the problem of excessive deficits
and debt. This issue is at the core of many political andand debt. This issue is at the core of many political and
economic debateseconomic debates (Thomas M. Hoenig, President of Federal(Thomas M. Hoenig, President of Federal
Reserve Bank of Kansas City)Reserve Bank of Kansas City)
15. Keuangan Publik di Indonesia: Fakta KunciKeuangan Publik di Indonesia: Fakta Kunci
The World Bank (2007): Kajian Pengeluaran Publik Indonesia: Memaksimalkan Peluang BaruThe World Bank (2007): Kajian Pengeluaran Publik Indonesia: Memaksimalkan Peluang Baru
Pemda (Prov & daerah) kini mengelola 36% total pengeluaranPemda (Prov & daerah) kini mengelola 36% total pengeluaran
publik & > 50% investasi publikpublik & > 50% investasi publik
Total hutang pemerintah menurun <40% dari GDP pada akhirTotal hutang pemerintah menurun <40% dari GDP pada akhir
20062006
Pengeluaran subsidi dan administrasi menempati 3 besar dariPengeluaran subsidi dan administrasi menempati 3 besar dari
total pengeluaran. Subsidi mencakup 15% APBN dan masih tetaptotal pengeluaran. Subsidi mencakup 15% APBN dan masih tetap
pada level 2004pada level 2004
Investasi publik telah pulih dan kembali pada level sebelum krisisInvestasi publik telah pulih dan kembali pada level sebelum krisis
(7%), dan Pemda mengelola 50% investasi publik di Indonesia(7%), dan Pemda mengelola 50% investasi publik di Indonesia
Pengeluaran pendidikan mencakup 17,2% pengeluaran, tertinggiPengeluaran pendidikan mencakup 17,2% pengeluaran, tertinggi
dibanding sektor2 lainnya dan sebanding dengan negara2dibanding sektor2 lainnya dan sebanding dengan negara2
berkembang lainnya (3,9% dari GDP)berkembang lainnya (3,9% dari GDP)
Pengeluaran kesehatan masih <1% dari GDP, tetapi naik tajamPengeluaran kesehatan masih <1% dari GDP, tetapi naik tajam
sejak 2002sejak 2002
Pengeluaran infrastruktur belum pulih, dan hanya 3,4% dari GDPPengeluaran infrastruktur belum pulih, dan hanya 3,4% dari GDP
16. PEMERINTAH PUSATPEMERINTAH PUSAT
Pembinaan
danMONEV
(DEPDAGRI : UU 32/2004)
Aspek Politik dan
Pemerintahan
Penentuan Arah dan Kebijakan Pembangunan Nasional
Melalui RPJMN dan RKP
(DEPKEU : UU 33/2004)
Aspek Keuangan
Kebijakan Fiskal Nasional
(hubungan APBN & APBD)
Kebijakan Perimbangan
Keuangan berdasarkan
prinsip Money Follows
Function
Kebijakan Pendanaan
melalui Dana Perimbangan
Kebijakan Pembiayaan
Daerah melalui Pinjaman
(termasuk Obligasi) Daerah
serta Hibah
Kebijakan pengembangan
kapasitas daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah DaerahHubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
DEP.TEKNIS (K/L)
UU Terkait
Aspek Pelaksanaan
Pembangunan
Kebijakan Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan
Kebijakan Teknis lainnya
Usulandan
Konsultatif
Pembinaan
danMONEV
Usulandan
Konsultatif
Pembinaan
danMONEV
Usulandan
Konsultatif
Pembagian Urusan
Pemerintahan
Pembentukan Daerah dan
Kawasan Baru
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Pembinaan Administrasi
Keuangan Daerah
Pertimbangan kebijakan
OTDA
(BAPPENAS : UU 25/2004)
PEMERINTAH DAERAHPEMERINTAH DAERAH
PelimpahanUrusan/Wewenang
17. Peta Hubungan Antar Unit OrganisasiPeta Hubungan Antar Unit Organisasi
Dalam Pengelolaan Hubungan Keuangan Pusat dan DaerahDalam Pengelolaan Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah
BAPPENASBAPPENAS
DEPKEUDEPKEU
Urusan Perencanaan
Pembangungan
Urusan Perencanaan
Pembangungan
UU 25/2004UU 25/2004
Urusan FiskalUrusan Fiskal
UU 17/2003 ; UU 1/2004 ;
UU 33/2004 ; UU 34/2000
UU 17/2003 ; UU 1/2004 ;
UU 33/2004 ; UU 34/2000
DEPDAGRIDEPDAGRI
Urusan Pemerintahan,
Kelembagaan dan Adm.
Keu. Daerah
Urusan Pemerintahan,
Kelembagaan dan Adm.
Keu. Daerah
DEP.TEKNISDEP.TEKNIS
BPKBPK
Urusan
Pemeriksaan
Urusan
Pemeriksaan
UU 15/2004UU 15/2004
Pemerintah PusatPemerintah Pusat
DPOD
(Konsultatif dan
Koordinatif)
DPOD
(Konsultatif dan
Koordinatif)
Sidang Kabinet
(Pembahasan Renja,
Masalah/Kendala dan
Solusi, serta Rancangan
Kebijakan)
Sidang Kabinet
(Pembahasan Renja,
Masalah/Kendala dan
Solusi, serta Rancangan
Kebijakan)
Pembinaan, Monitoring dan
Evaluasi atas Pelaksanaan
Kebijakan di bidang
masing-masing
Pembinaan, Monitoring dan
Evaluasi atas Pelaksanaan
Kebijakan di bidang
masing-masing
PRESIDEN / WAPRESPRESIDEN / WAPRESPRESIDEN / WAPRESPRESIDEN / WAPRES
AuditAudit
Penetapan KebijakanPenetapan Kebijakan
TemuanTemuan
UU 32/2004UU 32/2004
Usulan/TanggapanUsulan/Tanggapan
Urusan teknis
masing-masing
bidang yang terkait
dng pelimpahan/
penugasan
wewenang/urusan
dalam rangka
Dekon-TP
Urusan teknis
masing-masing
bidang yang terkait
dng pelimpahan/
penugasan
wewenang/urusan
dalam rangka
Dekon-TP
Pemerintah Daerah
KebijakanKebijakan
18. Sumber PendanaanSumber Pendanaan
UU No. 33/2004UU No. 33/2004
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Daerah
Pemerintah
Daerah
BelanjaBelanja
Surplus/Surplus/DefisitDefisit
PembiayaanPembiayaan
Lain-lainLain-lain
Pendapatan yangPendapatan yang
SahSah
PendapatanPendapatan
TransferTransfer
PADPAD
UU No.34/2000UU No.34/2000
APBN
APBN
Pembagian UrusanPembagian Urusan
PemerintahanPemerintahan
UU No. 32/2004UU No. 32/2004
APBD
Pelaksanaan
Urusan
Pelaksanaan
Urusan
RUANG LINGKUP KEBIJAKAN FISKAL NASIONALRUANG LINGKUP KEBIJAKAN FISKAL NASIONAL
DAK
Dana Otsus
DBH
DAU
Dana Penyesuaian
Dana Hibah
Dana Darurat
TugasTugas
PembantuanPembantuan
PemerintahPemerintah
Pusat kepadaPusat kepada
DaerahDaerah
DekonsentrasiDekonsentrasi
DesentralisasiDesentralisasi
K/LK/L melimpahkan wewenangmelimpahkan wewenang
kepada Gubernurkepada Gubernur
K/LK/L menugaskanmenugaskan
wewenang kepadawewenang kepada
Gubernur/Bupati/Gubernur/Bupati/
WalikotaWalikota
(DEPKEU)(DEPKEU)
(DEPDAGRI)(DEPDAGRI)
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Pinjaman (termasuk
Obligasi Daerah)
Penggunaan SILPA
Pencairan Dana
Cadangan
20. HUBUNGAN ANTARA URUSANHUBUNGAN ANTARA URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PENDANAANPEMERINTAHAN DAN PENDANAAN
PENYELENGGARAAN URUSANPENYELENGGARAAN URUSAN
PUSAT-DAERAHPUSAT-DAERAH
DekonsentrasiDesentralisasi Tugas Pembantuan
Beban APBNBeban APBD Beban APBN / APBD
HUBUNGAN KEUANGAN
PUSAT-DAERAH
PAD (Pajak/Retribusi
Daerah), Hasil BUMD,
Penerimaan yang Sah,
dll.
Dana Perimbangan
(DAU, DAK, DBH)
Pinjaman/Hibah
Daerah :
(LN / DN)
Bagian Belanja Pusat
di Daerah
(Dana DK / TP)
21. URUSAN
PEMERINTAHAN
(FUNCTION)
Yang Menjadi
Kewenangan
Pemerintah Pusat
Yang Menjadi
Kewenangan Provinsi
Yang Menjadi
Kewenangan Kab/Kota
Didanai APBN
(Anggaran K/L)
Didanai APBD
(Anggaran SKPD Prov)
Didanai APBD
(Anggaran SKPD K/K)
Pendanaan Urusan
(Funding)
MONEY FOLLOW FUNCTION
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN URUSANIMPLIKASI PENYELENGGARAAN URUSAN
PEMERINTAHAN TERHADAP PENDANAANPEMERINTAHAN TERHADAP PENDANAAN
22. Belanja
Pemerintah
Pusat
Belanja
Pemerintah
Pusat
1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai
2.2. Belanja BarangBelanja Barang
3.3. Belanja ModalBelanja Modal
4.4. Bantuan SosialBantuan Sosial
5.5. Belanja Lain-lainBelanja Lain-lain
6.6. Pembayaran BungaPembayaran Bunga
UtangUtang
7.7. SubsidiSubsidi
8.8. HibahHibah
Belanja
Untuk
Daerah
Belanja
Untuk
Daerah
K/LK/L
BelanjaBelanja
PusatPusat
di Pusatdi Pusat
BelanjaBelanja
PusatPusat
di Pusatdi Pusat
BelanjaBelanja
PusatPusat
di Daerahdi Daerah
BelanjaBelanja
PusatPusat
di Daerahdi Daerah
6 Urusan Mutlak
Di luar 6 Urusan
Kanwil di Daerah
Dikerjakan sendiri
Melalui UPT
Dilimpahkan ke
Gubernur
Ditugaskan ke
Gub/Bupati/
Walikota
A
P
B
N
PUSATPUSATPUSATPUSAT DAERAHDAERAHDAERAHDAERAH
Dana
Dekonsentrasi
Dana Tugas
Pembantuan
APBD
Hibah
Dana Darurat
1. Dana Perimbangan1. Dana Perimbangan1. Dana Perimbangan1. Dana Perimbangan
2. Dana Otonomi Khusus2. Dana Otonomi Khusus2. Dana Otonomi Khusus2. Dana Otonomi Khusus
3. Dana Penyesuaian3. Dana Penyesuaian3. Dana Penyesuaian3. Dana Penyesuaian
Dana
Desentralisasi
Dana Sektoral
di Daerah
ALUR DANA APBN KE DAERAH (ALUR DANA APBN KE DAERAH (MONEY FOLLOWS FUNCTION)MONEY FOLLOWS FUNCTION)ALUR DANA APBN KE DAERAH (ALUR DANA APBN KE DAERAH (MONEY FOLLOWS FUNCTION)MONEY FOLLOWS FUNCTION)