Dokumen tersebut meringkas biografi dan latar belakang Dadang Solihin sebagai Direktur Evaluasi Kinerja Bappenas. Dokumen juga menjelaskan konsep-konsep penting seperti Anggaran Berbasis Kinerja, Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah, dan komponen-komponen penyusunan anggaran berbasis kinerja seperti indikator kinerja dan evaluasi kinerja.
3. Nama : Dadang Solihin
Tempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961
Tempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961
Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja
Pembangunan Daerah
g
Bappenas
Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2
J k t 10310
Jakarta 10310
Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248
HP : 0812 932 2202
HP : 0812 932 2202
Email : dadangsol@yahoo.com
Website :
Website :
http://dadang-solihin.blogspot.com
3
dadang-solihin.blogspot.com
4. M t i
M t i
Materi
Materi
• Reformasi Sistem Penganggaran
• Definisi ABK
• Penganggaran Berbasis Kinerja
• Kerangka Pengeluaran Jangka
Menengah
Menengah
• Penganggaran Secara Terpadu
• Aktivitas Utama dalam Penyusunan
• Aktivitas Utama dalam Penyusunan
ABK
• Peranan Legislatif dalam Penyusunan Anggaran
g y gg
• Komponen ABK: Indikator Kinerja, Standar Biaya, dan
Evaluasi Kinerja
• Indikator Kinerja
4
dadang-solihin.blogspot.com
5. Reformasi Sistem Penganggaran
Reformasi Sistem Penganggaran 1/2
1/2
g gg
g gg
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Visi:
Melaksanakan rencana
Visi:
Melaksanakan program kerja
Melaksanakan rencana
pembangunan lima tahunan
berdasarkan GBHN
Melaksanakan program kerja
Presiden/KDH terpilih
Misi:
Penyelenggaraan pemerintahan
Misi:
Pelaksanaan kerangka regulasi,
y gg p
umum dan pembangunan
Penganggaran berdasarkan
g g ,
kerangka investasi, dan
pelayanan publik yang di
tuangkan dalam RKP/D
pendekatan menurut pengeluaran
rutin dan pengeluaran
pembangunan
tuangkan dalam RKP/D
Anggaran disusun berdasarkan
RKP/D dengan mempertimbang-
pembangunan RKP/D dengan mempertimbang
kan kemampuan keuangan
negara
5
dadang-solihin.blogspot.com
6. R f i Si t P
R f i Si t P
2/2
2/2
Reformasi Sistem Penganggaran
Reformasi Sistem Penganggaran
Paradigma Lama Paradigma Baru
Paradigma Lama
Penganggaran dengan
Paradigma Baru
Penganggaran Berbasis:
1 Pengeluaran Rutin
Penganggaran dengan
Pendekatan:
1. Penganggaran Berbasis
1. Pengeluaran Rutin
2. Pengeluaran
Pembangunan
Kinerja
2. Kerangka Penganggaran
Jangka Menengah
Pembangunan Jangka Menengah
3. Anggaran Terpadu
dadang-solihin.blogspot.com 6
7. Definisi ABK
Definisi ABK
1/2
1/2
Definisi ABK
Definisi ABK
• Mekanisme dalam meningkatkan manfaat sumber daya yang
dianggarkan ke sektor publik terhadap pencapaian hasil (outcome)
gg ( )
dan keluaran (output) melalui key performance indicators (KPI) yang
terkait dengan 3 (tiga) hal* yaitu:
– Pengukuran kinerja
– Pengukuran biaya untuk menghasilkan penggunaan informasi
kinerja outcome dan output
– Penilaian keefektifan dan efisiensi belanja dengan berbagai alat
analisis
*Kerangka Pemikiran Reformasi Perencanaan dan Penganggaran: Modul 1, Bappenas
7
dadang-solihin.blogspot.com
8. Definisi ABK
Definisi ABK
2
2/2
/2
Definisi ABK
Definisi ABK
• Penyusunan anggaran yang dilakukan dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran
tersebut).
D l b b i ki j di l k i dik t
• Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja diperlukan indikator
kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan
jenis kegiatan.
j g
8
dadang-solihin.blogspot.com
9. Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan
prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages
between performance and budget);
2 Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam
2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam
penganggaran (operational efficiency);
3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerja
Tujuan
dalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran
(more flexibility and accountability).
Landasan 1 Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output
Landasan
Konseptual
1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output
and outcome oriented);
2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap
p g gg g p
menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager
manages);
3 Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada
Landasan
Konseptual
3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada
tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur
organisasi (Money follow function).
dadang-solihin.blogspot.com 9
10. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
g g g g ( )
g g g g ( )
Tujuan 1 Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih
Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih
efisien (allocative efficiency)
2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to
improve quality of planning)
3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best
policy option)
Tujuan
p y p )
4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline)
5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal
t i bilit )
sustainability)
Landasan
Konseptual
1. Penerapan sistem rolling budget
2 Mempunyai baseline (angka dasar)
Konseptual 2. Mempunyai baseline (angka dasar)
3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar
4. Penetapan Parameter
Landasan
Konseptual
5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi
kebijakan baru (additional budget for new initiatives)
dadang-solihin.blogspot.com 10
11. P S T d
P S T d
Penganggaran Secara Terpadu
Penganggaran Secara Terpadu
• Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu,
termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran
belanja pembangunan.
• Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang
t k b j di l bih t d
untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan
memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang
berorientasi kinerja.
j
• Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja
program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan
biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun
biaya yang bersifat operasional.
11
dadang-solihin.blogspot.com
12. Akti it Ut
Akti it Ut d
d l P A
l P ABK
BK
Aktivitas Utama
Aktivitas Utama d
dalam Penyusunan A
alam Penyusunan ABK
BK
• Aktivitas utama dalam penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja
adalah mendapatkan data kuantitatif dan membuat keputusan
penganggarannya
penganggarannya.
• Bertujuan untuk memperoleh informasi dan pengertian tentang
berbagai program yang menghasilkan output dan outcome yang
g p g y g g p y g
diharapkan.
• Perolehan dan penyajian data kuantitatif juga akan menjelaskan
bagaimana manfaat setiap program bagi rencana strategis.
• Proses pengambilan keputusannya melibatkan setiap level dari
j i t h
manajemen pemerintahan.
• Pemilihan dan prioritas program yang akan dianggarkan akan
sangat tergantung pada data tentang target kinerja yang diharapkan
sangat tergantung pada data tentang target kinerja yang diharapkan
dapat dicapai.
12
dadang-solihin.blogspot.com
13. Peranan Legislatif dalam Penyusunan
Peranan Legislatif dalam Penyusunan
g y
g y
Anggaran
Anggaran
• Alokasi anggaran setiap program di masing masing unit kerja pada
akhirnya sangat dipengaruhi oleh kesepakatan antara legislatif dan
eksekutif.
• Prioritas dan pilihan pengalokasian anggaran pada tiap unit kerja
dih ilk t l h l l i k di i di t b i d l
dihasilkan setelah melalui koordinasi diantara bagian dalam
lembaga eksekutif dan legislatif.
• Dalam usaha mencapai kesepakatan seringkali keterkaitan antara
• Dalam usaha mencapai kesepakatan, seringkali keterkaitan antara
kinerja dan alokasi anggaran menjadi fleksibel dan longgar namun
dengan adanya Analisis Standar Biaya, alokasi anggaran menjadi
lebih rasional yang pada akhirnya akan ditetapkan Perda APBD.
13
dadang-solihin.blogspot.com
14. Komponen ABK:
Komponen ABK: Indikator Kinerja,
Indikator Kinerja,
1/
1/3
3
Komponen ABK:
Komponen ABK: Indikator Kinerja,
Indikator Kinerja,
Standar Biaya, dan Evaluasi Kinerja
Standar Biaya, dan Evaluasi Kinerja
Indikator Kinerja
• Indikator Kinerja merupakan alat ukur untuk menilai keberhasilan
j p
suatu program atau kegiatan.
• Indikator Kinerja yang digunakan terdiri dari:
– Key Performance Indicator (KPI) diterjemahkan sebagai
Indikator Kinerja Utama Program (IKU Program) untuk menilai
kinerja program
kinerja program,
– Indikator Kinerja Kegiatan (IK Kegiatan) untuk menilai kinerja
kegiatan, dan
kegiatan, dan
– Indikator Keluaran untuk menilai kinerja subkegiatan (tingkatan
di bawah kegiatan).
dadang-solihin.blogspot.com 14
15. Komponen ABK:
Komponen ABK: Indikator Kinerja,
Indikator Kinerja,
2
2/
/3
3
Komponen ABK:
Komponen ABK: Indikator Kinerja,
Indikator Kinerja,
Standar Biaya, dan Evaluasi Kinerja
Standar Biaya, dan Evaluasi Kinerja
Standar Biaya
• Standar biaya merupakan alat bantu untuk penyusunan anggaran;
y p p y gg ;
• Standar biaya merupakan kebutuhan anggaran yang paling efisien
untuk menghasilkan keluaran.
• Perubahan jumlah/ angka standar biaya dimungkinkan karena
adanya perubahan parameter yang dijadikan acuan. Parameter
tersebut dapat berupa angka inflasi keadaan kondisi darurat (force
tersebut dapat berupa angka inflasi, keadaan kondisi darurat (force
majeur), atau hal lain yang ditetapkan sebagai parameter;
• Standar biaya dikaitkan dengan Standar Pelayanan Minimal.
Standar biaya dikaitkan dengan Standar Pelayanan Minimal.
dadang-solihin.blogspot.com 15
16. Komponen ABK:
Komponen ABK: Indikator Kinerja,
Indikator Kinerja,
3
3/
/3
3
Komponen ABK:
Komponen ABK: Indikator Kinerja,
Indikator Kinerja,
Standar Biaya, dan Evaluasi Kinerja
Standar Biaya, dan Evaluasi Kinerja
Evaluasi Kinerja
• Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian dan pengungkapan
j p p p p g g p
masalah implementasi kebijakan untuk memberikan umpan balik
bagi peningkatan kualitas kinerja, baik dari sisi efisiensi dan
efektivitas dari suatu program/kegiatan
efektivitas dari suatu program/kegiatan.
• Cara pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan cara
membandingkan hasil terhadap target (dari sisi efektivitas) dan
membandingkan hasil terhadap target (dari sisi efektivitas) dan
realisasi terhadap rencana pemanfaatan sumber daya (dilihat dari
sisi efisiensi).
• Hasil evaluasi kinerja merupakan umpan balik (feed back) bagi
suatu organisasi untuk memperbaiki kinerjanya.
dadang-solihin.blogspot.com 16
18. Pengertian Indikator
Pengertian Indikator
Pengertian Indikator
Pengertian Indikator
Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi
y g g
petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga
dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).
18
dadang-solihin.blogspot.com
19. Pengertian Kinerja
Pengertian Kinerja
Pengertian Kinerja
Pengertian Kinerja
Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)
Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan
t t jik dit t k i i k l t
stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta
kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane
dan Johnson, 1995)
, )
Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu
kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional,
sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada
banyak faktor (Bates dan Holton 1995).
dadang-solihin.blogspot.com 19
20. P ti I dik t Ki j
P ti I dik t Ki j
Pengertian Indikator Kinerja
Pengertian Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan
ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan
KEGUNAAN
KEGUNAAN
dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),
pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post)
p ( g g), p y ( p )
petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran
dadang-solihin.blogspot.com 20
21. F ngsi Indikator Kinerja
F ngsi Indikator Kinerja
Fungsi Indikator Kinerja
Fungsi Indikator Kinerja
• Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu kegiatan
dilaksanakan
• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders
• Membangun dasar pengukuran analisis dan evaluasi kinerja
• Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja
program pembangunan
dadang-solihin.blogspot.com 21
22. Kedudukan Indikator Kinerja
Kedudukan Indikator Kinerja
Kedudukan Indikator Kinerja
Kedudukan Indikator Kinerja
Perencanaan Pelaksanaan
Pemantauan
dan Evaluasi
Indikator
Kinerja
Kuantitatif
Kualitatif
Sasaran dan Tujuan
Sasaran dan Tujuan
dadang-solihin.blogspot.com 22
23. K it i P I dik t Ki j
K it i P I dik t Ki j
1/
1/3
3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
1. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas
institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi;
2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda
sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan;
3. Measurable: indikator yang digunakan diukur dengan skala
penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara
kuantitas kualitas atau harga
kuantitas, kualitas atau harga.
– Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit
– Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional
Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional
yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut.
dadang-solihin.blogspot.com 23
24. K it i P I dik t Ki j
K it i P I dik t Ki j
2
2/
/3
3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
– Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan
tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi
tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan)
– Contoh Indikator Kualitas: Proporsi kedatangan penumpang
internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30
internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30
menit.
– Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan
Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan
untuk mencapai sasaran kinerja.
– Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per
penumpang.
4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya
i k t l /ki j
peningkatan pelayanan/kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 24
25. K it i P I dik t Ki j
K it i P I dik t Ki j
3
3/
/3
3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti
perubahan tingkatan kinerja;
6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang
digunakan untuk menghasilkan indikator;
7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya
pengumpulan data.
dadang-solihin.blogspot.com 25
26. Logic Model Theory
Logic Model Theory
g y
g y
Hasil pembangunan yang
diperoleh dari pencapaian
Apa yang ingin
DAMPAK diperoleh dari pencapaian
outcome diubah
DAMPAK
Manfaat yang diperoleh dalam
Manfaat yang diperoleh dalam
jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai
hasil dari output
Apa yang ingin
dicapai
OUTCOME
unan
Produk/barang/jasa akhir yang
dihasilkan
Apa yang dihasilkan
(barang) atau
d l ( )
OUTPUT
Penyusu
dihasilkan
dilayani (jasa)
Proses/kegiatan
menggunakan input Apa yang
etode
P
menggunakan input
menghasilkan output yang
diinginkan
Apa yang
dikerjakan
KEGIATAN
Metode
Pelaksanaan
Me
Sumberdaya yang memberikan
kontribusi dalam
menghasilkan output
Apa yang
digunakan dalam
bekerja
INPUT
Pelaksanaan
dadang-solihin.blogspot.com 26
j
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
27. I dik t Ki j INPUT
I dik t Ki j INPUT
Indikator Kinerja INPUT
Indikator Kinerja INPUT
• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),
SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan
untuk melaksanakan kegiatan.
• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah
l k i b d di iliki t l h i d
alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana
stratejik yang ditetapkan
Contoh:
• Jumlah dana yang dibutuhkan
• Jumlah dana yang dibutuhkan
• Tenaga yang terlibat
• Peralatan yang digunakan
• Peralatan yang digunakan
• Jumlah bahan yang digunakan
dadang-solihin.blogspot.com 27
28. Indikator Kinerja OUTPUT
Indikator Kinerja OUTPUT
Indikator Kinerja OUTPUT
Indikator Kinerja OUTPUT
• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu
k i bil l k k dik i k d k i
kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang
terdefinisi dengan baik dan terukur.
• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan
Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan
instansi.
Contoh:
• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
– Jumlah orang yang diimunisasi/ vaksinasi
Jumlah permohonan yang diselesaikan
– Jumlah permohonan yang diselesaikan
– Jumlah pelatihan/ peserta pelatihan
– Jumlah jam latihan dalam sebulan
• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli
Jumlah komputer yang dibeli
– Jumlah komputer yang dibeli
– Jumlah gedung/jembatan yg dibangun
– meter panjang jalanyang dibangun/rehab
dadang-solihin.blogspot.com 28
29. I dik t Ki j OUTCOME
I dik t Ki j OUTCOME
Indikator Kinerja OUTCOME
Indikator Kinerja OUTCOME
• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran
indikator Keluaran.
• Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun
produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara
t k i t t l h t i
outcome kegiatan telah tercapai.
• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi
yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak
yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.
• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil
yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat
y g p p g p
dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan
yang besar bagi masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com 29
30. Contoh:
Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator Outcome
Ukuran Kinerja Indikator Outcome
• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan
– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
– tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
– kemenangan tim dlm setiap pertandingan
• Peningkatan langsung hal-hal yg positif
– kenaikan prestasi kelulusan siswa
– kenaikan prestasi kelulusan siswa
– peningkatan daya tahan bangunan
– Penambahan daya tampung siswa
y p g
• Penurunan langsung hal-hal yang negatif
– Penurunan Tingkat Kemacetan
– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas
dadang-solihin.blogspot.com 30
31. I dik t Ki j IMPACT
I dik t Ki j IMPACT
Indikator Kinerja IMPACT
Indikator Kinerja IMPACT
• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang
diperoleh dari hasil kegiatan.
• Seperti halnya indikator manfaat indikator dampak juga baru dapat
Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat
diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang.
• Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan
dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan
kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.
Contoh:
Contoh:
• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang
– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat
p p p y
– Peningkatan cadangan pangan
– Peningkatan PDRB sektor tertentu
Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang
• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang
– Penurunan Tingkat kemiskinan
– Penurunan Tingkat Kematian
g
dadang-solihin.blogspot.com 31
32. Menent kan Target Kinerja
Menent kan Target Kinerja
Menentukan Target Kinerja
Menentukan Target Kinerja
• Specific: sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas;
• Measurable: target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik
g j y g j
bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan
biaya;
• Achievable: target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas
dan sumber daya yang ada;
• Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output
• Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output
dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta
antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang
ditetapkan; dan
• Time Bond: waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan.
dadang-solihin.blogspot.com 32
33. Informasi Indikator Kinerja
Informasi Indikator Kinerja
1/
1/3
3
Informasi Indikator Kinerja
Informasi Indikator Kinerja
1. Nama indikator: mengidentifikasi nama dan kategori indikator
(indikator outcome, output atau mainstreaming);
2. Tujuan/kepentingan: menjelaskan apa yang ingin dicerminkan dari
sebuah indikator dan mengapa itu penting;
3. Metode penghitungan: menggambarkan cara penghitungan
indikator (jika indikator yang digunakan merupakan hasil
perhitungan dari data/informasi yang dikumpulkan);
perhitungan dari data/informasi yang dikumpulkan);
4. Tipe penghitungan: mengidentifikasi sifat indikator kinerja (bersifat
kumulatif atau non-kumulatif);
);
5. Indikator baru: mengidentifikasi indikator baru atau indikator lama
yang berubah sasaran kinerjanya dibanding tahun sebelumnya;
dadang-solihin.blogspot.com 33
34. Informasi Indikator Kinerja
Informasi Indikator Kinerja
2
2/
/3
3
Informasi Indikator Kinerja
Informasi Indikator Kinerja
6. Kinerja yang diharapkan: mengidentifikasikan tingkat dan arah
kinerja yang diharapkan;
7. Standar indikator: mengidentifikasi standar kinerja yang dapat
diterima (benchmark);
8. Penanggungjawab indikator: mengidentifikasi unit organisasi
penanggungjawab dalam pendefinisian, analisis data, interpretasi
dan pelaporan indikator;
dan pelaporan indikator;
9. Pengelola data indikator: mengidentifikasi unit organisasi
penanggungjawab dalam memastikan data indikator telah
terkumpul dan tersedia sesuai jadwal;
10. Waktu pelaksanaan pengumpulan data indikator: tanggal yang
dit t k t k l i l d t i dik t
ditetapkan untuk memulai pengumpulan data indikator;
dadang-solihin.blogspot.com 34
35. Informasi Indikator Kinerja
Informasi Indikator Kinerja
3
3/
/3
3
Informasi Indikator Kinerja
Informasi Indikator Kinerja
11. Jadwal pelaporan: mengidentifikasi jadwal pelaporan indikator
(apakah dilaporkan pertigabulan, persemester atau pertahun);
12. Sumber pengumpulan data: menggambarkan darimana
data/informasi didapat dan bagaimana pengumpulannya; dan
13. Hambatan pengumpulan data: mengidentifikasi hambatan
pengumpulan data/informasi terkait pengukuran kinerja.
dadang-solihin.blogspot.com 35