SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Mata Kuliah : Apresiasi Puisi 
Dosen : Nurul Setyorini ,M.Pd 
Nama : Erlita Cahya Widha Wardhani 
NIM : 132110098 
Kelas/Prodi : 3 C / PBSI 
PEMBAHASAN 
A. Puisi 
Pamflet Cinta 
Pengarang: W.S Rendra 
Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. 
Memandang wajahmu dari segenap jurusan. 
Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan. 
Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku. 
Aku merindui wajahmu. 
Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. 
Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. 
Kata-kata telah dilawan dengan senjata. 
Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini. 
Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan. 
Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat. 
Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan. 
Suatu malam aku mandi di lautan. 
Sepi menjadi kaca. 
Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit. 
Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada. 
Sepi menjadi kaca. 
Apa yang bisa dilakukan oleh penyair 
Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? 
Udara penuh rasa curiga. 
Tegur sapa tanpa jaminan. 
Air lautan berkilat-kilat. 
Suara lautan adalah suara kesepian 
Dan lalu muncul wajahmu. 
Kamu menjadi makna. 
Makna menjadi harapan. 
Sebenarnya apakah harapan?
Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu. 
Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak. 
Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu. 
Aku tertawa, Ma! 
Angin menyapu rambutku. 
Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi. 
Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur. 
Punggungku karatan aku seret dari warung ke warung. 
Perutku sobek di jalan raya yang lenggang… 
Tidak. Aku tidak sedih dan kesepian. 
Aku menulis sajak di bordes kereta api. 
Aku bertualang di dalam udara yang berdebu. 
Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar, 
Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu. 
Lalu muncullah kamu, 
Nongol dari perut matahari bunting, 
Jam dua belas seperempat siang. 
Aku terkesima. 
Aku disergap kejadian tak terduga. 
Rahmatku turun bagai hujan 
Membuatku segar, 
Tapi juga menggigil bertanya-tanya. 
Aku jadi bego, Ma! 
Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih. 
Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku, 
Dan sedih karena kita sering terpisah. 
Ketegangan menjadi pupuk cinta kita. 
Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? 
Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak. 
Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang. 
Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan. 
Ma, nyamperin matahari dari satu sisi, 
Memandang wajahmu dari segenap jurusan. 
B. Analisis Berdasarkan Struktur Fisik 
1. Penyimpangan Bahasa 
Pada bait petama 
Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. 
Memandang wajahmu dari segenap jurusan.
Baris pertama terdapat penyimpangan grafologis karena kata nyampein bukan 
merupakan kata baku, dan baris kedua terdapat penyimpangan sintaksis. 
Dibait kedua 
Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan. 
Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku. 
Aku merindui wajahmu. 
Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. 
Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. 
Kata-kata telah dilawan dengan senjata. 
Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini. 
Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan. 
Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat. 
Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan. 
Baris ke-6 mengalami penyimpangan sintaksis, karena tidak memiliki Subjek 
pada kalimat tersebut. Kata justeru pada baris ke-7 mengalami penyimpangan 
morfologis dari kata justru. Seta di baris ke-8 terpat penyimpangan grafologis. 
Bait ke-3 adalah 
Suatu malam aku mandi di lautan. 
Sepi menjadi kaca. 
Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit. 
Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada. 
Sepi menjadi kaca 
Pada bait ketiga baris ketiga terdapat penyimpangan morfologis yaitu kata 
bunga-bungan yang sebenarnya bunga-bunga dengan kata dasar bunga. 
Apa yang bisa dilakukan oleh penyair 
Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? 
Udara penuh rasa curiga. 
Tegur sapa tanpa jaminan. 
Di bait keempat tersebut terdapat penyimpangan sintaksis di baris kedua. 
Air lautan berkilat-kilat. 
Suara lautan adalah suara kesepian 
Dan lalu muncul wajahmu. 
Bait kelima terdapat penyimpangan sintaksis karena tidak memiliki Subjek di 
kalimatnya, hal ini dapat dilihat di baris pertama dan kedua. 
Kamu menjadi makna. 
Makna menjadi harapan. 
Sebenarnya apakah harapan?
Pada bait keenam terdapat penyimpangan sintaksis di baris ketiga karena 
tidak ada penjelasan tentang subjek yang dimaksud. 
Sedangkan di bait ketujuh 
Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu. 
Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak. 
Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu. 
Aku tertawa, Ma! 
Angin menyapu rambutku. 
Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi. 
Hanya ada penyimpangan sintaksis di baris ke satu sampai tiga. 
Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur. 
Punggungku karatan aku seret dari warung ke warung. 
Perutku sobek di jalan raya yang lenggang… 
Tidak. Aku tidak sedih dan kesepian. 
Aku menulis sajak di bordes kereta api. 
Aku bertualang di dalam udara yang berdebu. 
Dalam bait ke delapan puisi pamfet cinta terdapat penyimpangan sintaksis di 
baris pertama. 
Sama seperti di bait ke delapan, bait ke sembilan terdapat penyimpangan 
sintaksis di baris pertama. 
Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar, 
Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu. 
Sedangkat di bait sepuluh 
Lalu muncullah kamu, 
Nongol dari perut matahari bunting, 
Jam dua belas seperempat siang. 
Aku terkesima. 
Aku disergap kejadian tak terduga. 
Rahmatku turun bagai hujan 
Membuatku segar, 
Tapi juga menggigil bertanya-tanya. 
Aku jadi bego, Ma! 
Terdapat penyimpangan sintaksis di baris pertama sampai ketiga. Di baris 
kedua terdapat penyimpangan grafologis yaitu kata “Nongol”. 
Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih. 
Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku, 
Dan sedih karena kita sering terpisah. 
Ketegangan menjadi pupuk cinta kita.
Pada puisi bait ke sebelas di atas terdapat penyimpangan sintaksis di semua 
baris. 
Tidak berbeda dengan bait ke dua belas 
Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? 
Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak. 
Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang. 
Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan. 
Terdapat penyimpangan sintaksis tiap barisnya. 
Sedangkan dibait ke tiga belas analisisnya sama seperti di bait pertama. 
2. Metode Puisi 
a. Pemilhan kata (diksi) 
1) Pemberhendaan Kata 
Dalam puisi pamflet cinta kebanyakan diksi yang digunakan adalah bahasa 
sehari-hari yang menyimpang dari kata baku, seperti kata nyamperin,kalang-kabutan, 
bunga-bungaan, dan nongol. 
2) Urutan Kata 
Pada tiap baris dalam setiap bait kebanyakan menggunakan objek yang 
didepan setelah itu baru subjek. 
3) Daya Sugesti 
Di bait pertama, Rendra mengajak pembaca untuk membayangkan datangnya 
seseorang. Di bait kedua membayangkan ketegangan yang sedang terjadi, akibat 
kekuasaan. Di bait ketiga adanya kerinduan terhadap sesorang. Dibait keempat 
terdapat rasa keraguan dan ketakutan. Di bait kelima ketika sepi terasa tiba-tiba 
teringat wajah orang yang disukai. Di bait keenam ada pertanyaan yang 
dilontarkkan penulis. Di bait ketujuh jawaban dari pertanyaan dan juga mengingat 
kenangan yang telah terjadi. Di bait kedelapan terjad pemberontakan hati karena 
kesepian. Di bait kesembilan mengajak untuk menghibur diri dengan cara 
beryanyi. Di bait kesepuluh penulis terpesona karena orang yang dirindukankan 
datang. Dibait kesebelas sampai ketiga belas adalah penjelasan tentang makna 
cinta dalam kehidupan menurut rendra. 
b. Pengimajian 
Pada bait pertama dan kedua menggunakan citraan penglihatan. Di bait kedua 
juga terdapat citraan pikiran yang diungkapkan oleh rendra. Di bait ketiga terdapat
citraan pikiran dan gerak serta penglihatan. Di bait keempat terdapat citraan 
pikiran yang diungkapkan oleh penyair. Di bait kelima terdapat citraan 
pendengaran dan penglihatan. Di bait keenam citraan pemikiran yang lebih 
dimunculkan. Di bait ketujuh dan kedelapan terdapat citraan pikiran dan citraan 
pendengaran, tapi di bait kedelapan juga ada citraan penglihatan. Sedangkan di 
bait kesembilan hanya ada citraan gerak. Di bait kesepuluh terdapat citraan 
penglihatan, pendengaran, dan gerak. Dibait kesebelas dan dua belas terdapat 
citraan pikiran dan penglihatan. Di bait ke tiga belas hanya terdapat citraan 
penglihatan. 
c. Kata Kongkrit 
Dibait pertama dan kedua pembaca diminta untuk membayankan datangnya 
seorag perempuan dan ikut merasakan ketegangan saat terjadi keributan 
pemerintah, serya saat kehilangan perempuan itu. Di bait kedua Rendra juga 
memberontak apakah kekuasan itu penuh dengan ancaman?. Di bait ketiga rendra 
mencoba mencari perempuan yang ia pernah lihat tapi ternyata tidak ada. Di bait 
keempat Rendra semakin bingung dengan keadan pemerintah yang juga semena-mena 
terhadap penyair. Bait kelima menggambarkan kesepian yang dialami 
Rendra dan tiba-tiba Rendra terbayang dengan perempuan itu. Pada bait keenam 
Rendra mulai berharap pada perempuan itu. Sedangkan dibait ketujuh adalah 
ungkapan serta harapan yang dia inginkan pada peempuan itu. Pada bait 
kedelapan Rendra mulai memberontak pada hatinya sendiri jika dia tidak merasa 
sedih terhadap hal yang terjadi. Untuk menghibur diri yang sedih Rendra 
menceritakan bahwa ia bernyanyi, hal ini ditunjukkan pada bait ke sembilan. Di 
bait sepuluh menceritakan pada suatu siang hari perempuan itu muncul, sehingga 
membuat Rendra menjadi semangat lagi. Bait kesebelas menceritakan bahwa 
cintanya pada perempuan itu adalah suka dan duka, suka karena hanya perempuan 
itu yang dihati Rendra, sedih karena mereka juga terpisah jarak. Pada bait ke dua 
belas lebih mengungkapkan realita kehidupan. Di bait terahir rendra kembali 
melihat perempuan itu, dan rendra senang memandang perempuan itu. 
d. Majas 
Pada bait pertama, baris pertama adalah majas personifikasi. Bait kedua lebih 
mengungkapkan majas hiperbola, baris pertama sampai ketiga menggunakan 
majar paralelisma anapora (karena terjadi pengulangan kata aku). Bait ketiga, 
keempat, kelima, keenam, mengandung majas personifikasi. Walaupun
mengandung majas personifikasi di bait ketujuh juga terdapat majas repetisi di 
baris pertama sampai ketiga. Berbeda dengan bait ke delapan dan ke sembilan 
yang mengandung majas hiperbola dan majas inversi. Dalam bait kesepuluh 
terdapat majas personifikasi di baris ke dua. Sedangkan di bait kesebelas dan dua 
beelas mengalami majas repetisi. Sama seperti bait pertama bait ke tiga bela 
mengalami majas personifikasi. 
e. Perlambangan 
Dalam bait pertama melambangkan suasana siang hari. Bait kedua 
melambangkan benda berupa mobil berlapis baja dan suasana ketakutan dan 
ketegangan. Sedangkan bait ketiga melambangkan bunyi air laut, dan benda yang 
sepi seperti kaca, serta suasana malam. Bait keempat melambangkan suasana yang 
curiga. Bait kelima melambangkan bunyi kesunyian yang dirasakan oleh rendra. 
Pada bait keenam Rendra langsung mengungkapkan apa yang ada dipikirannya, 
sehingga tidak adahal yang dilambangkan. Berbeda dengan bait sebelumnya, bait 
ke tujuh lebih melambangkan suasana yang penuh harap. Berbeda lagi dengan bait 
kedelapan yang rendra lebih melambangkan suasana kesepiannya dengan menulis 
sajak, selain itu juga terdapat lambang bunyi lewat seretan kakinya, tak lupa 
terdapat lambang benda berupa bordes kereta api yang digunakan sebagai arti 
kepergian perempuan yang dirindukan rendra. Lalu di bait kesembilan terdapat 
perlambangan bunyi yaitu bernyanyi yang tujuannya untuk menghibur diri. 
Kemudian di bait ke sepuluh melambangkan suasana siang hari dan juga 
menyenangkan. Dalam bait kesebelas ini Rendra langnsung mengungkapkan 
suasana bahagia, sedih dan ketegangan tanpa menggunakan lambang. Namun, 
pada bait kedua belas rendra melambangkan suasana sedih, bahagia dan penuh 
harap. Di bait terakhir Rendra kembali melihat perempuan yang disukainya pada 
siang hari. 
f. Verivikasi 
1) Rima 
Pada bait pertama dan terakhir rima berada di tengah 
Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. 
Memandang wajahmu dari segenap jurusan. 
Pada bait kedua rima berada di awal dan tengah 
Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan. 
Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku.
Aku merindui wajahmu. 
Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. 
Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. 
Kata-kata telah dilawan dengan senjata. 
Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini. 
Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan. 
Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat. 
Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan. 
Pada bait ketiga berada di akhir 
Suatu malam aku mandi di lautan. 
Sepi menjadi kaca. 
Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit. 
Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada. 
Sepi menjadi kaca. 
dan keempat ada rima di bagian tengah. 
Apa yang bisa dilakukan oleh penyair 
Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? 
Udara penuh rasa curiga. 
Tegur sapa tanpa jaminan. 
Sama halnya dengan bait kelima yang mempunyai rima di tengah. 
Air lautan berkilat-kilat. 
Suara lautan adalah suara kesepian 
Dan lalu muncul wajahmu. 
Di bait keenam rima berada di tengah 
Kamu menjadi makna. 
Makna menjadi harapan. 
Sebenarnya apakah harapan? 
Sedangkan bait ke tujuh berada di awal. 
Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu. 
Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak. 
Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu. 
Aku tertawa, Ma! 
Angin menyapu rambutku. 
Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi.
Di bait ke delapan rima berada di tengah dan di awal 
Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur. 
Punggungku karatan aku seret dari warung ke warung. 
Perutku sobek di jalan raya yang lenggang… 
Tidak. Aku tidak sedih dan kesepian. 
Aku menulis sajak di bordes kereta api. 
Aku bertualang di dalam udara yang berdebu. 
Pada bait kesembilan rima berada di tengah. 
Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar, 
Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu. 
Di bait kesepuluh ini rima berda di awal, tengah dan akhir. 
Lalu muncullah kamu, 
Nongol dari perut matahari bunting, 
Jam dua belas seperempat siang. 
Aku terkesima. 
Aku disergap kejadian tak terduga. 
Rahmatku turun bagai hujan 
Membuatku segar, 
Tapi juga menggigil bertanya-tanya. 
Aku jadi bego, Ma! 
Di bait sebelas dan dua belas ini, rima berada di tengah 
Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih. 
Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku, 
Dan sedih karena kita sering terpisah. 
Ketegangan menjadi pupuk cinta kita. 
Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? 
Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak. 
Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang. 
Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan. 
2) Ritma 
Ma (berhenti sejenak) nyamperin matahari dari satu sisi (merendah) 
Memandang wajahmu dari segenap jurusan (merendah)
Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan (naik/ meninggi) 
Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku (naik/ meninggi) 
Aku merindui wajahmu (merendah) 
Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa (datar) 
Kampus telah diserbu mobil berlapis baja (naik/ meninggi) 
Kata-kata telah dilawan dengan senjata(naik/ meninggi) 
Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini (merendah) 
Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan (naik/ 
meninggi) 
Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat (merendah) 
Keamanan yang berdasarkan senjata (berhenti sejenak) dan kekuasaan 
adalah penindasan (naik/ meninggi) 
Suatu malam aku mandi di lautan(merendah) 
Sepi menjadi kaca (datar) 
Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit (naik/ meninggi) 
Aku inginkan kamu (naik/ meninggi, berhenti sejenak) tetapi kamu tidak 
ada ( merendah) 
Sepi menjadi kaca (datar). 
Apa yang bisa dilakukan oleh penyair (datar) 
Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? (naik/ meninggi) 
Udara penuh rasa curiga (merendah) 
Tegur sapa tanpa jaminan (merendah) 
Air lautan berkilat-kilat (datar) 
Suara lautan adalah suara kesepian (naik/ meninggi) 
Dan lalu muncul wajahmu (datar) 
Kamu menjadi makna (naik/ meninggi) 
Makna menjadi harapan (merendah) 
Sebenarnya apakah harapan? (naik/ meninggi) 
Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu (merendah) 
Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak (naik/ meninggi) 
Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu (naik/meninggi) 
Aku tertawa, Ma! (naik/ meninggi) 
Angin menyapu rambutku (merendah) 
Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi (merendah) 
Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur (datar) 
Punggungku karatan (berhenti sejenak) aku seret dari warung ke warung 
(merendah) 
Perutku sobek (berhenti sejenak) di jalan raya yang lenggang(merendah) 
Tidak (meninggi, berhenti sejenak) Aku tidak sedih dan kesepian (naik/ 
meninggi) 
Aku menulis sajak di bordes kereta api (datar) 
Aku bertualang di dalam udara yang berdebu(merendah)
Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar (datar) 
Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu (merendah) 
Lalu muncullah kamu (naik/ meninggi) 
Nongol dari perut matahari bunting (naik/ meninggi) 
Jam dua belas seperempat siang. (naik/ meninggi) 
Aku terkesima (datar) 
Aku disergap kejadian tak terduga (datar) 
Rahmatku turun bagai hujan (merendah) 
Membuatku segar (datar) 
Tapi juga menggigil bertanya-tanya (datar) 
Aku jadi bego, Ma! (naik/ meninggi) 
Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih (naik/ meninggi) 
Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku (datar) 
Dan sedih karena kita sering terpisah (merendah) 
Ketegangan menjadi pupuk cinta kita (datar) 
Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? (naik/ 
meninggi) 
Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak (datar) 
Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang (merendah) 
Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan (datar) 
Ma, nyamperin matahari dari satu sisi (merendah) 
Memandang wajahmu dari segenap jurusan (merendah) 
3) Metrum 
Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. 
Memandang wajahmu dari segenap jurusan. 
Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan. 
Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku. 
Aku merindui wajahmu. 
Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. 
Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. 
Kata-kata telah dilawan dengan senjata. 
Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini. 
Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan. 
Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat. 
Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan. 
Suatu malam aku mandi di lautan. 
Sepi menjadi kaca. 
Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit. 
Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada. 
Sepi menjadi kaca. 
Apa yang bisa dilakukan oleh penyair
Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? 
Udara penuh rasa curiga. 
Tegur sapa tanpa jaminan. 
Air lautan berkilat-kilat. 
Suara lautan adalah suara kesepian 
Dan lalu muncul wajahmu. 
Kamu menjadi makna. 
Makna menjadi harapan. 
Sebenarnya apakah harapan? 
Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu. 
Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak. 
Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu. 
Aku tertawa, Ma! 
Angin menyapu rambutku. 
Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi. 
Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur. 
Punggungku karatan aku seret dari warung ke warung. 
Perutku sobek di jalan raya yang lenggang… 
Tidak. Aku tidak sedih dan kesepian. 
Aku menulis sajak di bordes kereta api. 
Aku bertualang di dalam udara yang berdebu. 
Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar, 
Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu. 
Lalu muncullah kamu, 
Nongol dari perut matahari bunting, 
Jam dua belas seperempat siang. 
Aku terkesima. 
Aku disergap kejadian tak terduga. 
Rahmatku turun bagai hujan 
Membuatku segar, 
Tapi juga menggigil bertanya-tanya. 
Aku jadi bego, Ma! 
Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih. 
Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku, 
Dan sedih karena kita sering terpisah. 
Ketegangan menjadi pupuk cinta kita. 
Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? 
Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak. 
Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang. 
Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan.
Ma, nyamperin matahari dari satu sisi, 
Memandang wajahmu dari segenap jurusan. 
g. Tipografi 
Pada puisi ini Rendra membut puisi dengan tipografi huruf besar di awal 
kalimat, dan menggunakan tanda baca.

More Related Content

What's hot

E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)Andi Karman
 
Puisi lama dan puisi baru
Puisi lama dan puisi baruPuisi lama dan puisi baru
Puisi lama dan puisi barumoncos123
 
Hubungan intertekstual antar dua puisi
Hubungan intertekstual antar dua puisiHubungan intertekstual antar dua puisi
Hubungan intertekstual antar dua puisiSyukrina Rahmawati
 
Jenis Puisi dan contohnya
Jenis Puisi dan contohnyaJenis Puisi dan contohnya
Jenis Puisi dan contohnyamuhammad afung
 
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Berlinda Putri
 
5 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 25 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 2buwarnisutopo
 
4 puisi kontemporer 1
4 puisi kontemporer 14 puisi kontemporer 1
4 puisi kontemporer 1buwarnisutopo
 
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseKajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseMaulida Hannah
 
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpEnsiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpDhek Prasetya
 
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"Alghan123
 
MODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJASMODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJASbuwarnisutopo
 
Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh
Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh
Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh Naila N. K
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerFarhan Luqman Al-Hakim
 

What's hot (20)

E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)
 
PUISI
PUISIPUISI
PUISI
 
Puisi lama dan puisi baru
Puisi lama dan puisi baruPuisi lama dan puisi baru
Puisi lama dan puisi baru
 
Hubungan intertekstual antar dua puisi
Hubungan intertekstual antar dua puisiHubungan intertekstual antar dua puisi
Hubungan intertekstual antar dua puisi
 
Puisi dan Majas
Puisi dan MajasPuisi dan Majas
Puisi dan Majas
 
Jenis Puisi dan contohnya
Jenis Puisi dan contohnyaJenis Puisi dan contohnya
Jenis Puisi dan contohnya
 
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
Tugas bahasa indonesia menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi AKU ...
 
5 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 25 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 2
 
Puisi kontemporer
Puisi kontemporerPuisi kontemporer
Puisi kontemporer
 
Contoh puisi lama
Contoh puisi lamaContoh puisi lama
Contoh puisi lama
 
4 puisi kontemporer 1
4 puisi kontemporer 14 puisi kontemporer 1
4 puisi kontemporer 1
 
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseKajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpEnsiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
MODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJASMODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJAS
 
Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh
Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh
Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
 

Similar to PUISI RENDRA

Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiSMPK Stella Maris
 
Puisi dan stand up comedy untuk kompetisi akademik 2015
Puisi  dan stand up comedy untuk kompetisi akademik 2015Puisi  dan stand up comedy untuk kompetisi akademik 2015
Puisi dan stand up comedy untuk kompetisi akademik 2015kuswantiri
 
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxB. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxTheodorusMortaman
 
Sistematika tugas akhir intertekstualitas
Sistematika tugas akhir intertekstualitasSistematika tugas akhir intertekstualitas
Sistematika tugas akhir intertekstualitasduaenam081994
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisilebda wisesa
 
Syair burung nuri karya rahman kaeh
Syair burung nuri karya rahman kaehSyair burung nuri karya rahman kaeh
Syair burung nuri karya rahman kaehBeela Sensei
 
identifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptx
identifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptxidentifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptx
identifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptxKurnia Fajar
 
Materi bahasa indonesia Puisi baru
Materi bahasa indonesia Puisi baruMateri bahasa indonesia Puisi baru
Materi bahasa indonesia Puisi baruHesta Anggia Sari
 
musik kelompok adam.pptx
musik kelompok adam.pptxmusik kelompok adam.pptx
musik kelompok adam.pptxMuafaIchsanT
 

Similar to PUISI RENDRA (20)

bahasa.docx
bahasa.docxbahasa.docx
bahasa.docx
 
Teks Puisi2 Ws Rendra
Teks Puisi2 Ws RendraTeks Puisi2 Ws Rendra
Teks Puisi2 Ws Rendra
 
Teks Puisi2 Ws
Teks Puisi2 WsTeks Puisi2 Ws
Teks Puisi2 Ws
 
Ppt.puisi
Ppt.puisiPpt.puisi
Ppt.puisi
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
 
Puisi dan stand up comedy untuk kompetisi akademik 2015
Puisi  dan stand up comedy untuk kompetisi akademik 2015Puisi  dan stand up comedy untuk kompetisi akademik 2015
Puisi dan stand up comedy untuk kompetisi akademik 2015
 
Us sastra 22012 b
Us sastra 22012 bUs sastra 22012 b
Us sastra 22012 b
 
Puisi baru
Puisi baruPuisi baru
Puisi baru
 
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxB. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
 
Sistematika tugas akhir intertekstualitas
Sistematika tugas akhir intertekstualitasSistematika tugas akhir intertekstualitas
Sistematika tugas akhir intertekstualitas
 
Puisi Bahasa Indonesia
Puisi Bahasa IndonesiaPuisi Bahasa Indonesia
Puisi Bahasa Indonesia
 
Puisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.pptPuisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.ppt
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
 
Syair burung nuri karya rahman kaeh
Syair burung nuri karya rahman kaehSyair burung nuri karya rahman kaeh
Syair burung nuri karya rahman kaeh
 
Materi Puisi.pptx
Materi Puisi.pptxMateri Puisi.pptx
Materi Puisi.pptx
 
identifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptx
identifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptxidentifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptx
identifikasi-unsur-bentuk-puisi-x-1.pptx
 
Puisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzahPuisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzah
 
Materi bahasa indonesia Puisi baru
Materi bahasa indonesia Puisi baruMateri bahasa indonesia Puisi baru
Materi bahasa indonesia Puisi baru
 
musik kelompok adam.pptx
musik kelompok adam.pptxmusik kelompok adam.pptx
musik kelompok adam.pptx
 
Analisis puisi
Analisis puisi Analisis puisi
Analisis puisi
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

PUISI RENDRA

  • 1. Mata Kuliah : Apresiasi Puisi Dosen : Nurul Setyorini ,M.Pd Nama : Erlita Cahya Widha Wardhani NIM : 132110098 Kelas/Prodi : 3 C / PBSI PEMBAHASAN A. Puisi Pamflet Cinta Pengarang: W.S Rendra Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. Memandang wajahmu dari segenap jurusan. Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan. Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku. Aku merindui wajahmu. Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. Kata-kata telah dilawan dengan senjata. Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini. Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan. Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat. Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan. Suatu malam aku mandi di lautan. Sepi menjadi kaca. Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit. Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada. Sepi menjadi kaca. Apa yang bisa dilakukan oleh penyair Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? Udara penuh rasa curiga. Tegur sapa tanpa jaminan. Air lautan berkilat-kilat. Suara lautan adalah suara kesepian Dan lalu muncul wajahmu. Kamu menjadi makna. Makna menjadi harapan. Sebenarnya apakah harapan?
  • 2. Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu. Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak. Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu. Aku tertawa, Ma! Angin menyapu rambutku. Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi. Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur. Punggungku karatan aku seret dari warung ke warung. Perutku sobek di jalan raya yang lenggang… Tidak. Aku tidak sedih dan kesepian. Aku menulis sajak di bordes kereta api. Aku bertualang di dalam udara yang berdebu. Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar, Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu. Lalu muncullah kamu, Nongol dari perut matahari bunting, Jam dua belas seperempat siang. Aku terkesima. Aku disergap kejadian tak terduga. Rahmatku turun bagai hujan Membuatku segar, Tapi juga menggigil bertanya-tanya. Aku jadi bego, Ma! Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih. Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku, Dan sedih karena kita sering terpisah. Ketegangan menjadi pupuk cinta kita. Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak. Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang. Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan. Ma, nyamperin matahari dari satu sisi, Memandang wajahmu dari segenap jurusan. B. Analisis Berdasarkan Struktur Fisik 1. Penyimpangan Bahasa Pada bait petama Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. Memandang wajahmu dari segenap jurusan.
  • 3. Baris pertama terdapat penyimpangan grafologis karena kata nyampein bukan merupakan kata baku, dan baris kedua terdapat penyimpangan sintaksis. Dibait kedua Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan. Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku. Aku merindui wajahmu. Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. Kata-kata telah dilawan dengan senjata. Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini. Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan. Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat. Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan. Baris ke-6 mengalami penyimpangan sintaksis, karena tidak memiliki Subjek pada kalimat tersebut. Kata justeru pada baris ke-7 mengalami penyimpangan morfologis dari kata justru. Seta di baris ke-8 terpat penyimpangan grafologis. Bait ke-3 adalah Suatu malam aku mandi di lautan. Sepi menjadi kaca. Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit. Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada. Sepi menjadi kaca Pada bait ketiga baris ketiga terdapat penyimpangan morfologis yaitu kata bunga-bungan yang sebenarnya bunga-bunga dengan kata dasar bunga. Apa yang bisa dilakukan oleh penyair Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? Udara penuh rasa curiga. Tegur sapa tanpa jaminan. Di bait keempat tersebut terdapat penyimpangan sintaksis di baris kedua. Air lautan berkilat-kilat. Suara lautan adalah suara kesepian Dan lalu muncul wajahmu. Bait kelima terdapat penyimpangan sintaksis karena tidak memiliki Subjek di kalimatnya, hal ini dapat dilihat di baris pertama dan kedua. Kamu menjadi makna. Makna menjadi harapan. Sebenarnya apakah harapan?
  • 4. Pada bait keenam terdapat penyimpangan sintaksis di baris ketiga karena tidak ada penjelasan tentang subjek yang dimaksud. Sedangkan di bait ketujuh Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu. Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak. Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu. Aku tertawa, Ma! Angin menyapu rambutku. Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi. Hanya ada penyimpangan sintaksis di baris ke satu sampai tiga. Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur. Punggungku karatan aku seret dari warung ke warung. Perutku sobek di jalan raya yang lenggang… Tidak. Aku tidak sedih dan kesepian. Aku menulis sajak di bordes kereta api. Aku bertualang di dalam udara yang berdebu. Dalam bait ke delapan puisi pamfet cinta terdapat penyimpangan sintaksis di baris pertama. Sama seperti di bait ke delapan, bait ke sembilan terdapat penyimpangan sintaksis di baris pertama. Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar, Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu. Sedangkat di bait sepuluh Lalu muncullah kamu, Nongol dari perut matahari bunting, Jam dua belas seperempat siang. Aku terkesima. Aku disergap kejadian tak terduga. Rahmatku turun bagai hujan Membuatku segar, Tapi juga menggigil bertanya-tanya. Aku jadi bego, Ma! Terdapat penyimpangan sintaksis di baris pertama sampai ketiga. Di baris kedua terdapat penyimpangan grafologis yaitu kata “Nongol”. Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih. Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku, Dan sedih karena kita sering terpisah. Ketegangan menjadi pupuk cinta kita.
  • 5. Pada puisi bait ke sebelas di atas terdapat penyimpangan sintaksis di semua baris. Tidak berbeda dengan bait ke dua belas Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak. Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang. Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan. Terdapat penyimpangan sintaksis tiap barisnya. Sedangkan dibait ke tiga belas analisisnya sama seperti di bait pertama. 2. Metode Puisi a. Pemilhan kata (diksi) 1) Pemberhendaan Kata Dalam puisi pamflet cinta kebanyakan diksi yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang menyimpang dari kata baku, seperti kata nyamperin,kalang-kabutan, bunga-bungaan, dan nongol. 2) Urutan Kata Pada tiap baris dalam setiap bait kebanyakan menggunakan objek yang didepan setelah itu baru subjek. 3) Daya Sugesti Di bait pertama, Rendra mengajak pembaca untuk membayangkan datangnya seseorang. Di bait kedua membayangkan ketegangan yang sedang terjadi, akibat kekuasaan. Di bait ketiga adanya kerinduan terhadap sesorang. Dibait keempat terdapat rasa keraguan dan ketakutan. Di bait kelima ketika sepi terasa tiba-tiba teringat wajah orang yang disukai. Di bait keenam ada pertanyaan yang dilontarkkan penulis. Di bait ketujuh jawaban dari pertanyaan dan juga mengingat kenangan yang telah terjadi. Di bait kedelapan terjad pemberontakan hati karena kesepian. Di bait kesembilan mengajak untuk menghibur diri dengan cara beryanyi. Di bait kesepuluh penulis terpesona karena orang yang dirindukankan datang. Dibait kesebelas sampai ketiga belas adalah penjelasan tentang makna cinta dalam kehidupan menurut rendra. b. Pengimajian Pada bait pertama dan kedua menggunakan citraan penglihatan. Di bait kedua juga terdapat citraan pikiran yang diungkapkan oleh rendra. Di bait ketiga terdapat
  • 6. citraan pikiran dan gerak serta penglihatan. Di bait keempat terdapat citraan pikiran yang diungkapkan oleh penyair. Di bait kelima terdapat citraan pendengaran dan penglihatan. Di bait keenam citraan pemikiran yang lebih dimunculkan. Di bait ketujuh dan kedelapan terdapat citraan pikiran dan citraan pendengaran, tapi di bait kedelapan juga ada citraan penglihatan. Sedangkan di bait kesembilan hanya ada citraan gerak. Di bait kesepuluh terdapat citraan penglihatan, pendengaran, dan gerak. Dibait kesebelas dan dua belas terdapat citraan pikiran dan penglihatan. Di bait ke tiga belas hanya terdapat citraan penglihatan. c. Kata Kongkrit Dibait pertama dan kedua pembaca diminta untuk membayankan datangnya seorag perempuan dan ikut merasakan ketegangan saat terjadi keributan pemerintah, serya saat kehilangan perempuan itu. Di bait kedua Rendra juga memberontak apakah kekuasan itu penuh dengan ancaman?. Di bait ketiga rendra mencoba mencari perempuan yang ia pernah lihat tapi ternyata tidak ada. Di bait keempat Rendra semakin bingung dengan keadan pemerintah yang juga semena-mena terhadap penyair. Bait kelima menggambarkan kesepian yang dialami Rendra dan tiba-tiba Rendra terbayang dengan perempuan itu. Pada bait keenam Rendra mulai berharap pada perempuan itu. Sedangkan dibait ketujuh adalah ungkapan serta harapan yang dia inginkan pada peempuan itu. Pada bait kedelapan Rendra mulai memberontak pada hatinya sendiri jika dia tidak merasa sedih terhadap hal yang terjadi. Untuk menghibur diri yang sedih Rendra menceritakan bahwa ia bernyanyi, hal ini ditunjukkan pada bait ke sembilan. Di bait sepuluh menceritakan pada suatu siang hari perempuan itu muncul, sehingga membuat Rendra menjadi semangat lagi. Bait kesebelas menceritakan bahwa cintanya pada perempuan itu adalah suka dan duka, suka karena hanya perempuan itu yang dihati Rendra, sedih karena mereka juga terpisah jarak. Pada bait ke dua belas lebih mengungkapkan realita kehidupan. Di bait terahir rendra kembali melihat perempuan itu, dan rendra senang memandang perempuan itu. d. Majas Pada bait pertama, baris pertama adalah majas personifikasi. Bait kedua lebih mengungkapkan majas hiperbola, baris pertama sampai ketiga menggunakan majar paralelisma anapora (karena terjadi pengulangan kata aku). Bait ketiga, keempat, kelima, keenam, mengandung majas personifikasi. Walaupun
  • 7. mengandung majas personifikasi di bait ketujuh juga terdapat majas repetisi di baris pertama sampai ketiga. Berbeda dengan bait ke delapan dan ke sembilan yang mengandung majas hiperbola dan majas inversi. Dalam bait kesepuluh terdapat majas personifikasi di baris ke dua. Sedangkan di bait kesebelas dan dua beelas mengalami majas repetisi. Sama seperti bait pertama bait ke tiga bela mengalami majas personifikasi. e. Perlambangan Dalam bait pertama melambangkan suasana siang hari. Bait kedua melambangkan benda berupa mobil berlapis baja dan suasana ketakutan dan ketegangan. Sedangkan bait ketiga melambangkan bunyi air laut, dan benda yang sepi seperti kaca, serta suasana malam. Bait keempat melambangkan suasana yang curiga. Bait kelima melambangkan bunyi kesunyian yang dirasakan oleh rendra. Pada bait keenam Rendra langsung mengungkapkan apa yang ada dipikirannya, sehingga tidak adahal yang dilambangkan. Berbeda dengan bait sebelumnya, bait ke tujuh lebih melambangkan suasana yang penuh harap. Berbeda lagi dengan bait kedelapan yang rendra lebih melambangkan suasana kesepiannya dengan menulis sajak, selain itu juga terdapat lambang bunyi lewat seretan kakinya, tak lupa terdapat lambang benda berupa bordes kereta api yang digunakan sebagai arti kepergian perempuan yang dirindukan rendra. Lalu di bait kesembilan terdapat perlambangan bunyi yaitu bernyanyi yang tujuannya untuk menghibur diri. Kemudian di bait ke sepuluh melambangkan suasana siang hari dan juga menyenangkan. Dalam bait kesebelas ini Rendra langnsung mengungkapkan suasana bahagia, sedih dan ketegangan tanpa menggunakan lambang. Namun, pada bait kedua belas rendra melambangkan suasana sedih, bahagia dan penuh harap. Di bait terakhir Rendra kembali melihat perempuan yang disukainya pada siang hari. f. Verivikasi 1) Rima Pada bait pertama dan terakhir rima berada di tengah Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. Memandang wajahmu dari segenap jurusan. Pada bait kedua rima berada di awal dan tengah Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan. Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku.
  • 8. Aku merindui wajahmu. Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. Kata-kata telah dilawan dengan senjata. Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini. Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan. Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat. Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan. Pada bait ketiga berada di akhir Suatu malam aku mandi di lautan. Sepi menjadi kaca. Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit. Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada. Sepi menjadi kaca. dan keempat ada rima di bagian tengah. Apa yang bisa dilakukan oleh penyair Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? Udara penuh rasa curiga. Tegur sapa tanpa jaminan. Sama halnya dengan bait kelima yang mempunyai rima di tengah. Air lautan berkilat-kilat. Suara lautan adalah suara kesepian Dan lalu muncul wajahmu. Di bait keenam rima berada di tengah Kamu menjadi makna. Makna menjadi harapan. Sebenarnya apakah harapan? Sedangkan bait ke tujuh berada di awal. Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu. Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak. Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu. Aku tertawa, Ma! Angin menyapu rambutku. Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi.
  • 9. Di bait ke delapan rima berada di tengah dan di awal Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur. Punggungku karatan aku seret dari warung ke warung. Perutku sobek di jalan raya yang lenggang… Tidak. Aku tidak sedih dan kesepian. Aku menulis sajak di bordes kereta api. Aku bertualang di dalam udara yang berdebu. Pada bait kesembilan rima berada di tengah. Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar, Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu. Di bait kesepuluh ini rima berda di awal, tengah dan akhir. Lalu muncullah kamu, Nongol dari perut matahari bunting, Jam dua belas seperempat siang. Aku terkesima. Aku disergap kejadian tak terduga. Rahmatku turun bagai hujan Membuatku segar, Tapi juga menggigil bertanya-tanya. Aku jadi bego, Ma! Di bait sebelas dan dua belas ini, rima berada di tengah Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih. Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku, Dan sedih karena kita sering terpisah. Ketegangan menjadi pupuk cinta kita. Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak. Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang. Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan. 2) Ritma Ma (berhenti sejenak) nyamperin matahari dari satu sisi (merendah) Memandang wajahmu dari segenap jurusan (merendah)
  • 10. Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan (naik/ meninggi) Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku (naik/ meninggi) Aku merindui wajahmu (merendah) Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa (datar) Kampus telah diserbu mobil berlapis baja (naik/ meninggi) Kata-kata telah dilawan dengan senjata(naik/ meninggi) Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini (merendah) Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan (naik/ meninggi) Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat (merendah) Keamanan yang berdasarkan senjata (berhenti sejenak) dan kekuasaan adalah penindasan (naik/ meninggi) Suatu malam aku mandi di lautan(merendah) Sepi menjadi kaca (datar) Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit (naik/ meninggi) Aku inginkan kamu (naik/ meninggi, berhenti sejenak) tetapi kamu tidak ada ( merendah) Sepi menjadi kaca (datar). Apa yang bisa dilakukan oleh penyair (datar) Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? (naik/ meninggi) Udara penuh rasa curiga (merendah) Tegur sapa tanpa jaminan (merendah) Air lautan berkilat-kilat (datar) Suara lautan adalah suara kesepian (naik/ meninggi) Dan lalu muncul wajahmu (datar) Kamu menjadi makna (naik/ meninggi) Makna menjadi harapan (merendah) Sebenarnya apakah harapan? (naik/ meninggi) Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu (merendah) Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak (naik/ meninggi) Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu (naik/meninggi) Aku tertawa, Ma! (naik/ meninggi) Angin menyapu rambutku (merendah) Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi (merendah) Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur (datar) Punggungku karatan (berhenti sejenak) aku seret dari warung ke warung (merendah) Perutku sobek (berhenti sejenak) di jalan raya yang lenggang(merendah) Tidak (meninggi, berhenti sejenak) Aku tidak sedih dan kesepian (naik/ meninggi) Aku menulis sajak di bordes kereta api (datar) Aku bertualang di dalam udara yang berdebu(merendah)
  • 11. Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar (datar) Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu (merendah) Lalu muncullah kamu (naik/ meninggi) Nongol dari perut matahari bunting (naik/ meninggi) Jam dua belas seperempat siang. (naik/ meninggi) Aku terkesima (datar) Aku disergap kejadian tak terduga (datar) Rahmatku turun bagai hujan (merendah) Membuatku segar (datar) Tapi juga menggigil bertanya-tanya (datar) Aku jadi bego, Ma! (naik/ meninggi) Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih (naik/ meninggi) Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku (datar) Dan sedih karena kita sering terpisah (merendah) Ketegangan menjadi pupuk cinta kita (datar) Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? (naik/ meninggi) Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak (datar) Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang (merendah) Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan (datar) Ma, nyamperin matahari dari satu sisi (merendah) Memandang wajahmu dari segenap jurusan (merendah) 3) Metrum Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. Memandang wajahmu dari segenap jurusan. Aku menyaksikan zaman berjalan kalang-kabutan. Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku. Aku merindui wajahmu. Dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. Kata-kata telah dilawan dengan senjata. Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini. Kenapa keamanan justeru menciptakan ketakutan dan ketegangan. Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sihat. Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan. Suatu malam aku mandi di lautan. Sepi menjadi kaca. Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit. Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada. Sepi menjadi kaca. Apa yang bisa dilakukan oleh penyair
  • 12. Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? Udara penuh rasa curiga. Tegur sapa tanpa jaminan. Air lautan berkilat-kilat. Suara lautan adalah suara kesepian Dan lalu muncul wajahmu. Kamu menjadi makna. Makna menjadi harapan. Sebenarnya apakah harapan? Harapan adalah karena aku akan membelai rambutmu. Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak. Harapan adalah karena aku akan melakukan sesuatu. Aku tertawa, Ma! Angin menyapu rambutku. Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi. Sepuluh tahun aku berjalan tanpa tidur. Punggungku karatan aku seret dari warung ke warung. Perutku sobek di jalan raya yang lenggang… Tidak. Aku tidak sedih dan kesepian. Aku menulis sajak di bordes kereta api. Aku bertualang di dalam udara yang berdebu. Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar, Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu. Lalu muncullah kamu, Nongol dari perut matahari bunting, Jam dua belas seperempat siang. Aku terkesima. Aku disergap kejadian tak terduga. Rahmatku turun bagai hujan Membuatku segar, Tapi juga menggigil bertanya-tanya. Aku jadi bego, Ma! Yaaahhhh, Ma, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih. Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku, Dan sedih karena kita sering terpisah. Ketegangan menjadi pupuk cinta kita. Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak. Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang. Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan.
  • 13. Ma, nyamperin matahari dari satu sisi, Memandang wajahmu dari segenap jurusan. g. Tipografi Pada puisi ini Rendra membut puisi dengan tipografi huruf besar di awal kalimat, dan menggunakan tanda baca.