SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
SMAN MODAL BANGSA ACEH
Struktur batin…
 Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan
tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris,
bait, maupun makna keseluruhan.
 Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat
dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar
belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama,
jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman
sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan
ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan
penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih
banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian
yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
 Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan
dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada
menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan
masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada
sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
 Amanat/tujuan/maksud (itention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair
kepada pembaca
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas:
A. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan-
aturan itu antara lain :
 Jumlah kata dalam 1 baris
 Jumlah baris dalam 1 bait
 Persajakan (rima)
 Banyak suku kata tiap baris
 Irama
Ciri – ciri puisi lama :
 Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
 Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
 Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,
jumlah suku kata maupun rima
adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh:
Assalamu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12
suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berkutnya sebagai isi. Pembagian pantun
menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, dan jenaka.
Contoh:
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan ke dalam hati
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
Contoh:
Dahulu parang sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
Seloka adalah pantun berkait.
Contoh:
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi
nasihat.
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)
adalah puisi yang bersumber dari bahasa Arab dengan ciri tiap bait 4
baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10
baris.
Contoh:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
B. Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama
baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri puisi baru:
Bentuknya rapi dan simetris
Mempunyai persajakan akhir (yang teratur)
Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair
meskipun ada pola yang lain
Sebagian besar puisi empat seuntai
Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) 4-5
suku kata
Jenis-jenis puisi baru:
adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 bait,
masing-masing dengan 8 larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b.
Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir
dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya
Seorang Pemberontak”.
adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri
cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan,
seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra).
Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan
sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang
dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.
adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya
sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang
mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa
umum.
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara
sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-
Mu
Menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat
berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari
Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur nasihat membawa
ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman.
Contoh:
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas
(Iqbal)
Romansa perasaan cinta kasih. Berasal dari
kasih sayang,
rindu dendam
Elegi
Satire
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau
berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga
kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak
bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa
terdekap
(Chairil Anwar)
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan
rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa
pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(WS Rendra)
Macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya :
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Contoh:
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Contoh:
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
(Sanusi Pane)
Kuatrin adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat
seuntai).
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
Kuint adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima
seuntai).
Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam
seuntai).
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernapas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas
delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
Contoh:
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Contoh:
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Mohammad Yamin)
adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua,
dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga
baris. Soneta Berasal dari kata sonneto, perubahan dari kata sono yang berarti suara.
Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri
Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah
mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk
soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi
lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya.
Kata
Unsur penyusunan puisi kontemporer sebagai puisi
inkonvensional:
; meliputi penempatan persamaan bunyi
(rima) pada tempat-tempat tertentu untuk
menghidupkan kesan dipadu dengan repetisi atau
pengulangan-pengulangannya.
; meliputi penyusunan baris-baris puisi berisi
kata atau suku kata yang disusun sesuai dengan
gambar (pola) tertentu.
; meliputi pemenggalan atau perpindahan
baris puisi untuk menuju baris berikutnya.
; meliputi penambahan unsur hiburan
ringan sebagaipelengkap penyajian puisi yang pekat
dan penuh perenungan (kontemplatif)
Puisi mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat
mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang
pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi
kontemporer.
Ciri-ciri mantra adalah:
Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk
dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk
menimbulkan akibat tertentu
Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia
dengan dunia misteri
Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa
kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada
perintah.
Shang Hai
ping di atas pong
pong di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong? bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
ya tak ping ya tak pong
sembilu jarakMu merancap nyaring
(Sutardji Calzoum Bachri dalam O Amuk
Kapak, 1981)
Sajak Sikat Gigi
Seseorang lupa menggosok giginya
sebelum tidur
Di dalam tidur ia bermimpi
Ada sikat gigi menggosok-gosok
mulutnya supaya terbuka
Ketika ia bangun pagi hari
Sikat giginya tinggal sepotong
Sepotong yang hilang itu agaknya
Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa
kembali
Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu
terlalu berlebih-lebihan
(Yudhistira Ardi Nugraha dalam Sajak
Sikat Gigi, 1974)
Majas adalah bahasa kias yang digunakan untuk
menciptakan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembaca.
1. Majas Perbandingan
a. Asosiasi (simile), perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.
Majas ini ditandai oleh kata bagai, bak, dsb. Contoh:
Wajahnya bagai bulan purnama.
b. Metafora, majas perbandingan yang diungkapkan
secara singkat dan padat. Contoh:
Perpustakaan adalah gudang ilmu.
c. Personifikasi, majas yang membandingkan benda-
benda tidak bernyawa seolah-olah bersifat seperti manusia.
Contoh:
Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai.
2. Majas Pertentangan
a. Hiperbola, majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan
dengan maksud meningkatkan kesan dan daya pengaruh. Contoh:
Saya terkejut setengah mati mendengar perkataanya.
b. Litotes, majas yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecil-
ngecilkan kenyataan sebenarnya (merendahkan diri). Contoh:
Kami berharap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berharga
ini.
c. Ironi, majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan
maksud untuk menyindir atau memperolok-olok. Contoh:
Rajin sekali kamu,lima hari kamu tidak masuk sekolah.
d. Sinisme, majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh:
Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!
e. Paradoks, majas yang seakan-akan bertentangan maksudnya,tetapi tidak
bertentangan sebenarnya karena objek yang dimaksudkan berbeda.
Contoh:
Ia mati kelaparan di tengah kekayaaan yang berlimpah.
a. Metonimia, majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan
dengan nama orang,barang,atau hal lainnya sebagai penggantinya (dapat
menyebut sanng penciptannya jika ciptaanya atau menyebut bahan dari
barang yang dimaksud). Contoh:
Ayah baru saja membeli Zebra,padahal saya ingin Kijang
a. Pleonasme, majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan
untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh:
Mereka turun ke bawah untuk melihat keadaan barang-barangnya
yang jatuh.
Sajak Cinta Buatmu
Kupikir,
Kau ibarat…
Yang meledak-ledak itu
Dan liat bila didiamkan
Ups!
Gurihmu membuatku suka
Diksi yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah…
A. petir malam D. kacang dijemur
B. gemuruh senja E. pesawat mendarat
C. berondong jagung
4. Majas metonimia terdapat dalam kalimat….
A.Dia merasa kesepian di tengah-tengah keramaian pesta itu.
B.Kenaikan harga-harga bahan bangunan terasa sampai mencekik leher.
C.Indonesia berhasil merebut piala Thomas Cup untuk kedelapan kalinya.
D.Kemarin ayah pergi ke Singapura naik garuda.
E.Perpustakaan adalah gudang ilmu yang tidak akan habis - habisnya.
.
9. Jika ada waktu,kirimi aku…
Agar dapat kugilas rasa takutku
Membaca berita demi berita,tanda demi tanda
Dalam koran saban pagi
Atau kurung aku dalam ruang peredam suara
Agar tak bisa kudengar tembang-tembang sedih
Dan sandiwara,serta berita-berita
Penemuan rumus-rumus penghancur sesama
Diksi yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah…
A.Roket B.Bedil C.Buldoser D.Meriam E.rudal
10. Bencana
Kini kota menjadi mati
kaku dan membeku
aku sungguh tak sanggup
melihat orang menjadi ikan
dihanyutkan oleh bandang
selepas gaduh pada pagi
aku benar-benar kehilangan sejarah
tentang cerita yang memendam rasa
Makna kata kota dalam larik puisi tersebut adalah…
A.Kehidupan B.Kesenangan C.Keindahan D.Kejujuran E.Kesedihan
Puisi dan Majas
Puisi dan Majas

More Related Content

What's hot

Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"Andi Sahtiani Jahrir
 
Puisi chairil anwar dan amir hamzah
Puisi chairil anwar dan amir hamzahPuisi chairil anwar dan amir hamzah
Puisi chairil anwar dan amir hamzahveni zaki
 
Analisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi FenomenologisAnalisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi FenomenologisDesy Sri Cahyani
 
Jenis Puisi dan contohnya
Jenis Puisi dan contohnyaJenis Puisi dan contohnya
Jenis Puisi dan contohnyamuhammad afung
 
5 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 25 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 2buwarnisutopo
 
Analisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaAnalisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaSunarti Narti
 
Puisi : Pengertian dan Contoh
Puisi : Pengertian dan ContohPuisi : Pengertian dan Contoh
Puisi : Pengertian dan ContohTasya Tazkiyah
 
gurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporergurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporerAmri Hasan
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
 
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi BaruPerbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baruts4n14
 

What's hot (20)

Teori puisi
Teori puisiTeori puisi
Teori puisi
 
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
 
Puisi kontemporer
Puisi kontemporerPuisi kontemporer
Puisi kontemporer
 
Puisi chairil anwar dan amir hamzah
Puisi chairil anwar dan amir hamzahPuisi chairil anwar dan amir hamzah
Puisi chairil anwar dan amir hamzah
 
Analisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi FenomenologisAnalisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi Fenomenologis
 
Macam macam puisi lama
Macam macam puisi lamaMacam macam puisi lama
Macam macam puisi lama
 
Jenis Puisi dan contohnya
Jenis Puisi dan contohnyaJenis Puisi dan contohnya
Jenis Puisi dan contohnya
 
5 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 25 puisi kontemporer 2
5 puisi kontemporer 2
 
Analisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaAnalisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulana
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
Puisi kontemporer
Puisi kontemporer Puisi kontemporer
Puisi kontemporer
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Puisi baru
Puisi baruPuisi baru
Puisi baru
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
Puisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzahPuisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzah
 
Puisi : Pengertian dan Contoh
Puisi : Pengertian dan ContohPuisi : Pengertian dan Contoh
Puisi : Pengertian dan Contoh
 
gurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporergurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporer
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
 
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi BaruPerbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
 

Viewers also liked

Contoh Majas dalam Puisi
Contoh Majas dalam PuisiContoh Majas dalam Puisi
Contoh Majas dalam PuisiPhaphy Wahyudhi
 
Bahasa Indonesia - Melengkapi Puisi Dengan Larik Bermajas
Bahasa Indonesia - Melengkapi Puisi Dengan Larik BermajasBahasa Indonesia - Melengkapi Puisi Dengan Larik Bermajas
Bahasa Indonesia - Melengkapi Puisi Dengan Larik BermajasAngga Ramadhani
 
Kumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuKumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuFirdika Arini
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaBaihakiPLS
 
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...Henda Suhenda
 
Bahasa indonesia , menulis puisi bebas
Bahasa indonesia , menulis puisi bebasBahasa indonesia , menulis puisi bebas
Bahasa indonesia , menulis puisi bebasrisca putantri
 
Linguistik trapan analisis semiotika
Linguistik trapan analisis semiotikaLinguistik trapan analisis semiotika
Linguistik trapan analisis semiotikaRiska sasaka
 
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Dian Agatha
 
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nurainiKelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nurainiw0nd0
 
Bahasa Indonesia Kelas 2
Bahasa Indonesia Kelas 2Bahasa Indonesia Kelas 2
Bahasa Indonesia Kelas 2Asma'ul Khusna
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIAmin Eko Wulandari
 

Viewers also liked (17)

Contoh Majas dalam Puisi
Contoh Majas dalam PuisiContoh Majas dalam Puisi
Contoh Majas dalam Puisi
 
Bahasa Indonesia - Melengkapi Puisi Dengan Larik Bermajas
Bahasa Indonesia - Melengkapi Puisi Dengan Larik BermajasBahasa Indonesia - Melengkapi Puisi Dengan Larik Bermajas
Bahasa Indonesia - Melengkapi Puisi Dengan Larik Bermajas
 
Kumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuKumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi Sekolahku
 
Kumpulan puisi
Kumpulan puisiKumpulan puisi
Kumpulan puisi
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Kumpulan puisi ku !!
Kumpulan puisi ku !!Kumpulan puisi ku !!
Kumpulan puisi ku !!
 
Puisi Baru
Puisi BaruPuisi Baru
Puisi Baru
 
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
 
Bahasa indonesia , menulis puisi bebas
Bahasa indonesia , menulis puisi bebasBahasa indonesia , menulis puisi bebas
Bahasa indonesia , menulis puisi bebas
 
Linguistik trapan analisis semiotika
Linguistik trapan analisis semiotikaLinguistik trapan analisis semiotika
Linguistik trapan analisis semiotika
 
Rima dalam puisi
Rima dalam puisiRima dalam puisi
Rima dalam puisi
 
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
 
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nurainiKelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
 
Bahasa Indonesia Kelas 2
Bahasa Indonesia Kelas 2Bahasa Indonesia Kelas 2
Bahasa Indonesia Kelas 2
 
Ppt.puisi
Ppt.puisiPpt.puisi
Ppt.puisi
 
Presentasi puisi
Presentasi puisiPresentasi puisi
Presentasi puisi
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
 

Similar to Puisi dan Majas

Similar to Puisi dan Majas (20)

Puisi by abu ja'far
Puisi by abu ja'farPuisi by abu ja'far
Puisi by abu ja'far
 
Puisi Bahasa Indonesia
Puisi Bahasa IndonesiaPuisi Bahasa Indonesia
Puisi Bahasa Indonesia
 
Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh
Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh
Kliping puisi,pantun,dongeng dan contoh
 
E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
 
Power point (02)
Power point (02)Power point (02)
Power point (02)
 
powerpoint02-131125043846-phpapp02.pdf
powerpoint02-131125043846-phpapp02.pdfpowerpoint02-131125043846-phpapp02.pdf
powerpoint02-131125043846-phpapp02.pdf
 
Materi bahasa indonesia Puisi baru
Materi bahasa indonesia Puisi baruMateri bahasa indonesia Puisi baru
Materi bahasa indonesia Puisi baru
 
Materi Puisi.pptx
Materi Puisi.pptxMateri Puisi.pptx
Materi Puisi.pptx
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
Puisi bagian 1
Puisi bagian 1Puisi bagian 1
Puisi bagian 1
 
Puisi Lama
Puisi Lama Puisi Lama
Puisi Lama
 
PPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdfPPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdf
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofiaKelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofia
 
puisi lama dan puisi baru
puisi lama dan puisi barupuisi lama dan puisi baru
puisi lama dan puisi baru
 
Kelas V SD 1 Singkawang Utara
Kelas V SD 1 Singkawang UtaraKelas V SD 1 Singkawang Utara
Kelas V SD 1 Singkawang Utara
 
Apa itu pantun
Apa itu pantunApa itu pantun
Apa itu pantun
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
puisi rakyat
puisi rakyatpuisi rakyat
puisi rakyat
 

More from Teuku Ichsan

Education in Singapore
Education in SingaporeEducation in Singapore
Education in SingaporeTeuku Ichsan
 
Education in United States of America
Education in United States of AmericaEducation in United States of America
Education in United States of AmericaTeuku Ichsan
 
Education in Malaysia
Education in MalaysiaEducation in Malaysia
Education in MalaysiaTeuku Ichsan
 
Education in Indonesia
Education in IndonesiaEducation in Indonesia
Education in IndonesiaTeuku Ichsan
 
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full ColorKimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full ColorTeuku Ichsan
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesTeuku Ichsan
 
Soal dan Jawaban Teks Reading (Reading Text) Bahasa Inggris
Soal dan Jawaban Teks Reading (Reading Text) Bahasa InggrisSoal dan Jawaban Teks Reading (Reading Text) Bahasa Inggris
Soal dan Jawaban Teks Reading (Reading Text) Bahasa InggrisTeuku Ichsan
 
Persamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga NegaraPersamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga NegaraTeuku Ichsan
 
Pendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - EkonomiPendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - EkonomiTeuku Ichsan
 
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata SerapanUngkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata SerapanTeuku Ichsan
 
Biografi, Fakta, Opini, dan Daftar Pustaka
Biografi, Fakta, Opini, dan Daftar PustakaBiografi, Fakta, Opini, dan Daftar Pustaka
Biografi, Fakta, Opini, dan Daftar PustakaTeuku Ichsan
 
Cerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaCerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaTeuku Ichsan
 
Trigonometri dan Pengaplikasiannya dalam Kehidupan
Trigonometri dan Pengaplikasiannya dalam KehidupanTrigonometri dan Pengaplikasiannya dalam Kehidupan
Trigonometri dan Pengaplikasiannya dalam KehidupanTeuku Ichsan
 
Unsur-unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur Periode KetigaUnsur-unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur Periode KetigaTeuku Ichsan
 
Virus yang Merugikan Tumbuhan
Virus yang Merugikan TumbuhanVirus yang Merugikan Tumbuhan
Virus yang Merugikan TumbuhanTeuku Ichsan
 
Virus yang Merugikan Manusia
Virus yang Merugikan ManusiaVirus yang Merugikan Manusia
Virus yang Merugikan ManusiaTeuku Ichsan
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMATeuku Ichsan
 
Animalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum MolluscaAnimalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum MolluscaTeuku Ichsan
 

More from Teuku Ichsan (20)

Education in Singapore
Education in SingaporeEducation in Singapore
Education in Singapore
 
Education in United States of America
Education in United States of AmericaEducation in United States of America
Education in United States of America
 
Education in Malaysia
Education in MalaysiaEducation in Malaysia
Education in Malaysia
 
Education in Indonesia
Education in IndonesiaEducation in Indonesia
Education in Indonesia
 
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full ColorKimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
 
Budaya Demokrasi
Budaya DemokrasiBudaya Demokrasi
Budaya Demokrasi
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
 
Soal dan Jawaban Teks Reading (Reading Text) Bahasa Inggris
Soal dan Jawaban Teks Reading (Reading Text) Bahasa InggrisSoal dan Jawaban Teks Reading (Reading Text) Bahasa Inggris
Soal dan Jawaban Teks Reading (Reading Text) Bahasa Inggris
 
Persamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga NegaraPersamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga Negara
 
Pendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - EkonomiPendapatan Nasional - Ekonomi
Pendapatan Nasional - Ekonomi
 
Ekonomi Makro
Ekonomi MakroEkonomi Makro
Ekonomi Makro
 
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata SerapanUngkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
Ungkapan, Peribahasa, Kata baku dan Kata Serapan
 
Biografi, Fakta, Opini, dan Daftar Pustaka
Biografi, Fakta, Opini, dan Daftar PustakaBiografi, Fakta, Opini, dan Daftar Pustaka
Biografi, Fakta, Opini, dan Daftar Pustaka
 
Cerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaCerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan Drama
 
Trigonometri dan Pengaplikasiannya dalam Kehidupan
Trigonometri dan Pengaplikasiannya dalam KehidupanTrigonometri dan Pengaplikasiannya dalam Kehidupan
Trigonometri dan Pengaplikasiannya dalam Kehidupan
 
Unsur-unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur Periode KetigaUnsur-unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur Periode Ketiga
 
Virus yang Merugikan Tumbuhan
Virus yang Merugikan TumbuhanVirus yang Merugikan Tumbuhan
Virus yang Merugikan Tumbuhan
 
Virus yang Merugikan Manusia
Virus yang Merugikan ManusiaVirus yang Merugikan Manusia
Virus yang Merugikan Manusia
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
 
Animalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum MolluscaAnimalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum Mollusca
 

Recently uploaded

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 

Recently uploaded (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 

Puisi dan Majas

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Struktur batin…  Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.  Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.  Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.  Amanat/tujuan/maksud (itention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca
  • 8. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas: A. Puisi Lama Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :  Jumlah kata dalam 1 baris  Jumlah baris dalam 1 bait  Persajakan (rima)  Banyak suku kata tiap baris  Irama Ciri – ciri puisi lama :  Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya  Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan  Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
  • 9. adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contoh: Assalamu’alaikum putri satulung besar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berkutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, dan jenaka. Contoh: Kalau ada jarum patah Jangan dimasukkan dalam peti Kalau ada kataku yang salah Jangan dimasukkan ke dalam hati
  • 10. Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. Contoh: Dahulu parang sekarang besi (a) Dahulu sayang sekarang benci (a) Seloka adalah pantun berkait. Contoh: Lurus jalan ke Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat. Contoh: Kurang pikir kurang siasat (a) Tentu dirimu akan tersesat (a) Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b) Bagai rumah tiada bertiang (b) Jika suami tiada berhati lurus (c) Istri pun kelak menjadi kurus (c)
  • 11. adalah puisi yang bersumber dari bahasa Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita. Contoh: Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa (a) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a) adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Contoh: Kalau anak pergi ke pekan Yu beli belanak pun beli sampiran Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu
  • 12. B. Puisi Baru Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Ciri-ciri puisi baru: Bentuknya rapi dan simetris Mempunyai persajakan akhir (yang teratur) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain Sebagian besar puisi empat seuntai Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) 4-5 suku kata
  • 13. Jenis-jenis puisi baru: adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 bait, masing-masing dengan 8 larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”. adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan. adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
  • 14. Bahkan batu-batu yang keras dan bisu Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri Menggeliat derita pada lekuk dan liku bawah sayatan khianat dan dusta. Dengan hikmat selalu kupandang patung- Mu Menitikkan darah dari tangan dan kaki dari mahkota duri dan membulan paku Yang dikarati oleh dosa manusia. Tanpa luka-luka yang lebar terbuka dunia kehilangan sumber kasih Besarlah mereka yang dalam nestapa mengenal-Mu tersalib di datam hati. (Saini S.K) Generasi Sekarang Di atas puncak gunung fantasi Berdiri aku, dan dari sana Mandang ke bawah, ke tempat berjuang Generasi sekarang di panjang masa Menciptakan kemegahan baru Pantun keindahan Indonesia Yang jadi kenang-kenangan Pada zaman dalam dunia (Asmara Hadi)
  • 15. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman. Contoh: Hari ini tak ada tempat berdiri Sikap lamban berarti mati Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas (Iqbal) Romansa perasaan cinta kasih. Berasal dari kasih sayang, rindu dendam Elegi Satire
  • 16. Senja di Pelabuhan Kecil Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap (Chairil Anwar) Aku bertanya tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dl kaki dewi kesenian. (WS Rendra)
  • 17. Macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya : adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai). Contoh: Berkali kita gagal Ulangi lagi dan cari akal Berkali-kali kita jatuh Kembali berdiri jangan mengeluh (Or. Mandank) puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai). Contoh: Dalam ribaan bahagia datang Tersenyum bagai kencana Mengharum bagai cendana Dalam bah’gia cinta tiba melayang Bersinar bagai matahari Mewarna bagaikan sari (Sanusi Pane)
  • 18. Kuatrin adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai). Contoh : Mendatang-datang jua Kenangan masa lampau Menghilang muncul jua Yang dulu sinau silau Membayang rupa jua Adi kanda lama lalu Membuat hati jua Layu lipu rindu-sendu (A.M. Daeng Myala) Kuint adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai). Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
  • 19. Hanya Kepada Tuan Satu-satu perasaan Hanya dapat saya katakan Kepada tuan Yang pernah merasakan Satu-satu kegelisahan Yang saya serahkan Hanya dapat saya kisahkan Kepada tuan Yang pernah diresah gelisahkan Satu-satu kenyataan Yang bisa dirasakan Hanya dapat saya nyatakan Kepada tuan Yang enggan menerima kenyataan (Or. Mandank) Merindu Bagia Jika hari’lah tengah malam Angin berhenti dari bernapas Sukma jiwaku rasa tenggelam Dalam laut tidak terwatas Menangis hati diiris sedih (Ipih)
  • 20. adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai). Contoh: Awan Awan datang melayang perlahan Serasa bermimpi, serasa berangan Bertambah lama, lupa di diri Bertambah halus akhirnya seri Dan bentuk menjadi hilang Dalam langit biru gemilang Demikian jiwaku lenyap sekarang Dalam kehidupan teguh tenang (Sanusi Pane)
  • 21. adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai). Contoh: Indonesia Tumpah Darahku Duduk di pantai tanah yang permai Tempat gelombang pecah berderai Berbuih putih di pasir terderai Tampaklah pulau di lautan hijau Gunung gemunung bagus rupanya Ditimpah air mulia tampaknya Tumpah darahku Indonesia namanya (Mohammad Yamin) adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta Berasal dari kata sonneto, perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya.
  • 22.
  • 23. Kata
  • 24. Unsur penyusunan puisi kontemporer sebagai puisi inkonvensional: ; meliputi penempatan persamaan bunyi (rima) pada tempat-tempat tertentu untuk menghidupkan kesan dipadu dengan repetisi atau pengulangan-pengulangannya. ; meliputi penyusunan baris-baris puisi berisi kata atau suku kata yang disusun sesuai dengan gambar (pola) tertentu. ; meliputi pemenggalan atau perpindahan baris puisi untuk menuju baris berikutnya. ; meliputi penambahan unsur hiburan ringan sebagaipelengkap penyajian puisi yang pekat dan penuh perenungan (kontemplatif)
  • 25. Puisi mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi kontemporer. Ciri-ciri mantra adalah: Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah.
  • 26.
  • 27. Shang Hai ping di atas pong pong di atas ping ping ping bilang pong pong pong bilang ping mau pong? bilang ping mau mau bilang pong mau ping? bilang pong mau mau bilang ping ya pong ya ping ya ping ya pong tak ya pong tak ya ping ya tak ping ya tak pong sembilu jarakMu merancap nyaring (Sutardji Calzoum Bachri dalam O Amuk Kapak, 1981) Sajak Sikat Gigi Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur Di dalam tidur ia bermimpi Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka Ketika ia bangun pagi hari Sikat giginya tinggal sepotong Sepotong yang hilang itu agaknya Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembali Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu berlebih-lebihan (Yudhistira Ardi Nugraha dalam Sajak Sikat Gigi, 1974)
  • 28.
  • 29. Majas adalah bahasa kias yang digunakan untuk menciptakan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembaca. 1. Majas Perbandingan a. Asosiasi (simile), perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh kata bagai, bak, dsb. Contoh: Wajahnya bagai bulan purnama. b. Metafora, majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat. Contoh: Perpustakaan adalah gudang ilmu. c. Personifikasi, majas yang membandingkan benda- benda tidak bernyawa seolah-olah bersifat seperti manusia. Contoh: Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai.
  • 30. 2. Majas Pertentangan a. Hiperbola, majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud meningkatkan kesan dan daya pengaruh. Contoh: Saya terkejut setengah mati mendengar perkataanya. b. Litotes, majas yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecil- ngecilkan kenyataan sebenarnya (merendahkan diri). Contoh: Kami berharap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berharga ini. c. Ironi, majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir atau memperolok-olok. Contoh: Rajin sekali kamu,lima hari kamu tidak masuk sekolah. d. Sinisme, majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh: Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!
  • 31. e. Paradoks, majas yang seakan-akan bertentangan maksudnya,tetapi tidak bertentangan sebenarnya karena objek yang dimaksudkan berbeda. Contoh: Ia mati kelaparan di tengah kekayaaan yang berlimpah. a. Metonimia, majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang,barang,atau hal lainnya sebagai penggantinya (dapat menyebut sanng penciptannya jika ciptaanya atau menyebut bahan dari barang yang dimaksud). Contoh: Ayah baru saja membeli Zebra,padahal saya ingin Kijang a. Pleonasme, majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh: Mereka turun ke bawah untuk melihat keadaan barang-barangnya yang jatuh.
  • 32.
  • 33. Sajak Cinta Buatmu Kupikir, Kau ibarat… Yang meledak-ledak itu Dan liat bila didiamkan Ups! Gurihmu membuatku suka Diksi yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah… A. petir malam D. kacang dijemur B. gemuruh senja E. pesawat mendarat C. berondong jagung 4. Majas metonimia terdapat dalam kalimat…. A.Dia merasa kesepian di tengah-tengah keramaian pesta itu. B.Kenaikan harga-harga bahan bangunan terasa sampai mencekik leher. C.Indonesia berhasil merebut piala Thomas Cup untuk kedelapan kalinya. D.Kemarin ayah pergi ke Singapura naik garuda. E.Perpustakaan adalah gudang ilmu yang tidak akan habis - habisnya.
  • 34. .
  • 35.
  • 36. 9. Jika ada waktu,kirimi aku… Agar dapat kugilas rasa takutku Membaca berita demi berita,tanda demi tanda Dalam koran saban pagi Atau kurung aku dalam ruang peredam suara Agar tak bisa kudengar tembang-tembang sedih Dan sandiwara,serta berita-berita Penemuan rumus-rumus penghancur sesama Diksi yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah… A.Roket B.Bedil C.Buldoser D.Meriam E.rudal 10. Bencana Kini kota menjadi mati kaku dan membeku aku sungguh tak sanggup melihat orang menjadi ikan dihanyutkan oleh bandang selepas gaduh pada pagi aku benar-benar kehilangan sejarah tentang cerita yang memendam rasa Makna kata kota dalam larik puisi tersebut adalah… A.Kehidupan B.Kesenangan C.Keindahan D.Kejujuran E.Kesedihan