Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Puisi dan stand up comedy untuk kompetisi akademik 2015
1. PEKAN
KOMPETISI
AKADEMIK
BAHASA
DAN
SASTRA
INDONESIA
SMA
KRISTEN
PETRA
1
TAHUN
AJARAN
2014/2015
I. PERATURAN
MEMBACA
PUISI
DAN
PENILAIAN
1. Setiap
peserta
sudah
hadir
10
menit
sebelum
pelaksanaan.
2. Setiap
peserta
dipersilakan
membawa
teks
puisi.
3. Setiap
peserta
dipersilakan
membawa
alat/media
pendukung
dalam
membaca
puisi.
Misalnya,
gitar,
instrumen
musik,
dll.
4. Aspek
Penilaian
a. penampilan
(gerak
tubuh
dan
tangan,
pakaian)
b. artikulasi
(kejelasan
suara)
c. penjiwaan
dan
ekspresi
mimik
wajah
5. Hal-‐hal
lain
akan
disampaikan
saat
kompetisi
akademik.
PUISI
YANG
DIBACAKAN
PUISI
UNTUK
BABAK
PENYISIHAN
(SILAKAN
MEMILIH
SALAH
SATU
DARI
PUISI
YANG
DISEDIAKAN)
PUISI
PERTAMA
Penolong
dalam
Kegelapan
Sosok
yang
tanpa
mengenal
lelah.
Sosok
yang
menindas
perlakuan
kasar
yang
dilontarkan
siswa-‐siswi
kepadanya.
Sosok
yang
berlangkah
tegap
dan
tegas
walaupun
kening
dan
pipi
mereka
sudah
mulai
memancarkan
kekusutan
dari
raut
wajahnya.
Wahai
guruku
…
Kau
telah
memberi
warna
pelangi
di
dalam
kehidupan
kami.
7
warna
yang
telah
berkumpul
menjadi
satu
paduan.
7
kesempurnaan
yang
telah
kau
berikan
untuk
bekal
kami
kelak
di
masa
yang
akan
datang.
Kau
mengajarkan
yang
awal
mulanya
kami
tidak
mengenal
huruf
abjad
sampai
kami
bisa
menjadi
orang-‐orang
yang
kalian
harapkan,
orang-‐orang
yang
sukses
dan
orang-‐orang
yang
telah
menyandang
gelar
terhormat
seperti
kalian
bahkan
akan
lebih
dari
pada
itu.
2. Guru
..
Maafkan
kami
yang
telah
berbuat
kesalahan
kepada
kalian.
Dari
hal
yang
sekecil
debu
yang
tak
terlihat
bahkan
sampai
kesalahan
yang
besar
yang
bisa
terlihat
dengan
mata
kasar.
Tak
banyak
serumpun
doa
yang
kami
panjatkan.
Semoga
kalian
guru-‐guru
kami
tetap
sabar
dalam
membina
dan
mendidik
kami
dan
menjadi
PAHLAWAN
tanpa
tanda
jasa
dan
mengajar
tanpa
mengenal
kata
LELAH
.
Kami
sayang
kalian
Bapak
dan
Ibu
guru
kami
yang
tercinta
.
(H.
Nur)
PUISI
KEDUA
Waktu
yang
Kusesali
Begitu
cepat
waktu
berlalu
Tak
terasa
perjumpaanku
sudah
berlalu
Sangat
cepat,
sangat
menyesal,
sangat
kecewa
Teringat
dalam
memori
yang
lalu
Menangis
mengingat
masa-‐masa
yang
lalu
Melukiskan
canda
tawa
dan
kebahagiaan
bersamamu
Sepanjang
waktu
berlalu
Kenapa
kami
baru
menaruh
perhatian
pada
guru
Saat
Guru
telah
tiada
Karena
dipanggil
oleh
Sang
Maha
Kuasa
Begitu
kejamnya
kami
melupakan
jasamu
Maafkan
kami
guru
Yang
telah
menggoreskan
tinta
hitam,
di
dalam
hidupmu
Andaikan
waktu
dapat
terulang
Kami
berjanji
akan
memberikan
yang
terbaik
bagimu
Tangisan
kami
hanya
untukmu
Saat
kami
tak
mengerti,
Guru
yang
akan
menjelaskannya
Saat
kami
membuat
kesalahan,
Guru
yang
menasihatinya
Saat
kami
mengingatmu,
Kau
telah
tiada
3. Jasamu
kan
abadi
bersemayam
di
hati
kami
Begitu
besar
perhatianmu
pada
kami
Yang
selama
ini
menyusahkanmu
Hanya
kata
TERIMA
KASIH
DAN
MAAF
untuk
Mu
(R.
Adawiyah)
PUISI
UNTUK
BABAK
SEMIFINAL
PUISI
PERTAMA
(UNTUK
DIBACAKAN
PERTAMA)
BAHASA
LANGIT
Gumpalan
awan
di
langit
biru
Bercerita
kisah
kita
Saat
deras
hujan
bagai
air
mata
Dan
cerah
mentari
jadi
wajah
kita
Warna
pelangi
di
langit
biru
Hanya
jadi
saksi
bisu
Saksi
kisah
perjalananku
denganmu
Saat
perbedaan
jadi
keindahan
Langit
pun
berbahasa
Dan
bersenandung
ria
Lantunkan
lagu
rindu
antara
engkau
dan
aku
Oh
Sahabat…
Langit
pun
berbahasa
Tanda
bersuka
cita
Sambut
esok
dimana
kita
kan
slalu
bersama
Selamanya…
Dan
dengarlah,
dengarlah
slalu
Itulah
semua
tentang
kita,
cerita
bahasa
langit…
(H.
N.
Kartika)
4.
PUISI
KEDUA
(UNTUK
DIBACAKAN
KEDUA)
SAHABAT
TERBAIKKU
Sahabat
...
di
saat
kita
nikmati
kebersamaan
banyak
hal
yang
terlewatkan
begitu
saja
keceriaan,
canda
dan
tawa
semuanya
mengalir
begitu
saja
waktu
yang
tersisa
seolah
tak
mampu
menampungnya
dan
waktu
yang
sangatlah
singkat
membuatku
teringat
kepadamu
sahabat
..
Semua
kenangan
-‐
kenangan
itu
tak
terasa,
pergi
meninggalkan
segala
kegembiraan
serta
canda
dan
tawamu
satu
persatu
hilang
sekejap
mata
ada
beribu
senyum
saat
terlintas
memori
yang
dulu
kala
Sahabat
...
semua
yang
pernah
kita
jalani
hari
demi
hari
,
waktu
demi
waktu
telah
kita
lalui
semuanya.
Banyak
hal
yang
pernah
terjadi
karena
itulah
jalan
hidup
yang
kita
miliki
kadang
benci,
kesal
,dan
kecewa
serta
rasa
senang
dan
sayang
sungguh
luar
biasa
,
apa
yang
telah
kita
lalui
bersama
..
Ya
Tuhan
...
jagalah
dan
lindungilah
sahabat-‐sahabatku
karena
mereka
adalah
sahabat
terbaikku
selamanya
(F.
Tirana)
PUISI
UNTUK
BABAK
FINAL
(SILAKAN
MEMILIH
SALAH
SATU
DARI
PUISI
YANG
DISEDIAKAN)
PUISI
PERTAMA
PAMPLET
CINTA
Ma,
nyamperin
matahari
dari
satu
sisi.
Memandang
wajahmu
dari
segenap
jurusan.
Aku
menyaksikan
zaman
berjalan
kalangkabutan.
Aku
melihat
waktu
melaju
melanda
masyarakatku.
Aku
merindukan
wajahmu,
dan
aku
melihat
wajah-‐wajah
berdarah
para
mahasiswa.
Kampus
telah
diserbu
mobil
berlapis
baja.
5.
Kata-‐kata
telah
dilawan
dengan
senjata.
Aku
muak
dengan
gaya
keamanan
semacam
ini.
Kenapa
keamanan
justru
menciptakan
ketakutan
dan
ketegangan
Sumber
keamanan
seharusnya
hukum
dan
akal
sehat.
Keamanan
yang
berdasarkan
senjata
dan
kekuasaan
adalah
penindasan
Suatu
malam
aku
mandi
di
lautan.
Sepi
menjadi
kaca.
Bunga-‐bunga
yang
ajaib
bermekaran
di
langit.
Aku
inginkan
kamu,
tapi
kamu
tidak
ada.
Sepi
menjadi
kaca.
Apa
yang
bisa
dilakukan
oleh
penyair
bila
setiap
kata
telah
dilawan
dengan
kekuasaan
?
Udara
penuh
rasa
curiga.
Tegur
sapa
tanpa
jaminan.
Air
lautan
berkilat-‐kilat.
Suara
lautan
adalah
suara
kesepian.
Dan
lalu
muncul
wajahmu.
Kamu
menjadi
makna
Makna
menjadi
harapan.
Sebenarnya
apakah
harapan
?
Harapan
adalah
karena
aku
akan
membelai
rambutmu.
Harapan
adalah
karena
aku
akan
tetap
menulis
sajak.
Harapan
adalah
karena
aku
akan
melakukan
sesuatu.
Aku
tertawa,
Ma
!
Angin
menyapu
rambutku.
Aku
terkenang
kepada
apa
yang
telah
terjadi.
Sepuluh
tahun
aku
berjalan
tanpa
tidur.
Pantatku
karatan
aku
seret
dari
warung
ke
warung.
Perutku
sobek
di
jalan
raya
yang
lengang
Tidak.
Aku
tidak
sedih
dan
kesepian.
Aku
menulis
sajak
di
bordes
kereta
api.
Aku
bertualang
di
dalam
udara
yang
berdebu.
Dengan
berteman
anjing-‐anjing
geladak
dan
kucing-‐kucing
liar,
aku
bernyanyi
menikmati
hidup
yang
kelabu.
Lalu
muncullah
kamu,
nongol
dari
perut
matahari
bunting,
jam
duabelas
seperempat
siang.
Aku
terkesima.
Aku
disergap
kejadian
tak
terduga.
Rahmat
turun
bagai
hujan
membuatku
segar,
tapi
juga
menggigil
bertanya-‐tanya.
Aku
jadi
bego,
Ma
!
6.
Yaaah
,
Ma,
mencintai
kamu
adalah
bahagia
dan
sedih.
Bahagia
karena
mempunyai
kamu
di
dalam
kalbuku,
dan
sedih
karena
kita
sering
berpisah.
Ketegangan
menjadi
pupuk
cinta
kita.
Tetapi
bukankah
kehidupan
sendiri
adalah
bahagia
dan
sedih?
Bahagia
karena
napas
mengalir
dan
jantung
berdetak.
Sedih
karena
pikiran
diliputi
bayang-‐bayang.
Adapun
harapan
adalah
penghayatan
akan
ketegangan.
Ma,
nyamperin
matahari
dari
satu
sisi,
memandang
wajahmu
dari
segenap
jurusan.
(W.S.
Rendra)
PUISI
KEDUA
Puisi Tiga Jendral
Anjasmara:
Bapak/Ibu
dan
Saudara.
Saya
mau
membaca
sebuah
puisi.
Boleh
kan?
Namun,
terlebih
dahulu
aku
akan
memperkenalkan
diri.
Namaku,
Anjas
......
Anjasmara.
Puisi
yang
kubawakan
berjudul
”Kekasihku”,
ya
buat
kekasihku
yang
berada
di
SMA
Kristen
Petra
1
Surabaya.
Susilo:
Hua
,,,
ha....
ha.
Hai,
Saudaraku!!!
Namaku
Susi
–
Kopral
Susilo.
Orang
memanggilku
Den
Bagus
Silo.
Aku
juga
akan
membacakan
puisi.
Kali
ini
puisiku
kuberi
judul
”Pahlawan”.
Puisi
ini
untuk
pahlawan
”apa
saja”
di
negeri
dongeng.
Negeri
impian,
Negeri
SMA
Kristen
Petra
1
Surabaya.
Bedjo:
Namaku
Bedjo.
Hua,..
ha,...,
ha....
Brrrrrrr.
Aku
sering
dipanggil
Bedjo,
Bedjo–
Bedjo,
kayak
di
iklan
TV
itu.
Aku
nggak
mau
kalah.
Aku
juga
pingin
memperdengarkan
sebuah
puisi.
Puisiku
judulnya
”Kisah
Penjual
Telor”.
Puisi
ini
kupersembahkan
kepada
seluruh
pelangganku
di
seluruh
jajaran
kampus
SMA
Kristen
Petra
1
Surabaya.
Hua,..
ha,...,
ha....
Anjasmara:
Malam
ini,
malam
purnama.
Kulihat
wajahmu
tertimpa
cahaya
bulan,
....
begitu
cuaannnntik.
Kudekati
wajahmu
dan
kubisikkan
kata
...
Susilo:
Merderka!!!
Merdeka!!!
Sekian
lama
kita
dijajah,
kini
saatnya
kita
merdeka.
Kan
kuusir
kau,
hai
penjajah!!
Di
dalam
hati
kami,
kan
kuteriakkan
....
7. Bedjo:
Telor...
telor
...
telor!!!.
Itulah
kata-‐kata
(hua
..
ha
...
ha...)
yang
kuucapkan
setiap
kali.
Kujajakan
...
kujajakan
telorku.
Kampung
demi
kampung
aku
lewati.
Kujajakan
telor
ayam....,
telor
bebek....,
dan
telor
....
Anjasmara:
Kekasihku....
Betapa
aku
sangat
mencintaimu
sayang...,
hanya
padamu
cintaku
yang
tulus
ini.
Lebih-‐lebih
kau
adalah
....
Susilo:
Sialan!!!!
Aku
sudah
muak
dijajah,
Kau
buat
bangsaku
bodoh.
Lebih
baik
mati
berkalang
tanah
daripada
hidup
dijajah.
Pedang
di
tangan
kanan,
tombak
di
tangan
kiri.
Berselempangkan
....
Bedjo:
Selendang
dan
bakul
....,
itulah
yang
kubawa
setiap
hari.
Ayam
adalah
hidupku.
Kuharap,
ayamku
bertelor
setiap
hari.
Karena
itu,
kuperiksa
pantat
....
Anjasmara:
Kekasihku
...
percayalah
padaku....
please!!.
Mari,
mendekatlah
kekasihku
..
supaya
kau
bisa
rasakan
hangatnya
cintaku...
ayo
mendekatlah
dan
....
Susilo:
Kutancapkam
pedangku.
Puas
rasanya
membela
negriku.
Darahku
makin
mendidih
melihat
kekejaman
penjajah
di
depan
mataku,
hingga
.....
Bedjo:
Plung!!!
Keluarlah
telor
dari
pantat
ayamku,
Bahagia
rasanya
hati
ini.
Kutimang-‐timang
telorku
dan
kumasukkan
satu
demi
satu
ke
dalam
....
Anjasmara:
Mulut
kekasihku
…
begitu
indah.
Pesona
senyummu
teramat
manis.
Tak
bosan-‐bosannya
aku
memandangmu.
Ketika
kau
sandarkan
kepalamu
di
bahuku
ingin
rasanya
aku
....
Susilo:
Menendang,
menghajar,
menghantam,
mengusir
semua
musuhku
dari
bumi
negriku.
Aku
tak
takut
pada
siapapun.
Tuhan
di
pihakku.
Kubela
kebenaran
dan
keadilan.
Aku
terus
maju,
walau
hanya
berbekal
....
Bedjo:
Telor
mata
sapi....
Pelangganku
sangat
suka,
–
sangat
suka
makanan
itu.
Adalah
kebahagiaan
–
adalah
sukacita
tersendiri
melihat
pelangganku
makan
telor
.....
Anjasmara:
Kekasihku....,
mari
–
kemarilah....,
tidurlah
....
akan
....
8. Susilo:
Kutusuk
jantungmu
sampai
mati
....Sebagai
pelampiasan
amarahku.
Ini
adalah
perang,
Bung!!!
Kamu
yang
mati
atau
....
Bedjo:
Ayamku
yang
mati...
membuat
hatiku
sedih
....
seperti
berpisah
dengan
sahabatku.
Sambil
kubisikkan
kata,
”ayamku”
.....
Anjasmara:
Aku
cinta
padamu
sayang.
Inilah
tanda
cintaku
yang
tulus
...
kuberikan
hadiah.....
hadiah
yang
sangat
berharga,
yaitu
.....
Bedjo:
Ayamku...,
oh
ayamku
...
jangan
mati
–
tetaplah
hidup..
supaya
dapat
kujual
.....
Anjasmara:
Kekasih
jiwaku
....
kubelai
rambutmu
dan
.....
Susilo:
Kulempar
dengan
bom
...
sebagai
serangan
terakhir,
agar
....
Anjasmara:
Kekasihku
.....
Bedjo:
Bertelor
lagi
...
petok
....
petok
.....
petok
...
Susilo:
Merdeka!!!
Anjasmara+Susilo+Bedjo:
Salam
manis
dari
kami
bertiga
TERIMA
KASIH
II. PERATURAN
STAND
UP
COMEDY
DAN
PENILAIAN
1. Setiap
peserta
sudah
hadir
10
menit
sebelum
pelaksanaan.
2. Aspek
Penilaian
a. teknik
1) menguasai
panggung
dan
penonton
2) teknik
stand
up
comedy
One
Liner
One
liner
sangat
singkat
yang
terdiri
atas
satu
sampai
tiga
kalimat
saja.
One
liner
sulit
karena
set
up
yang
dihantarkan
harus
secepatnya
memancing
harapan
penonton.
9. Cotoh:
Ø Katanya
Aa
Gatot
Brajamusti
pernah
main
film
misteri.
Ada
yang
pernah
nonton?
Sama,
saya
juga
tidak
pernah.
Di
situlah
letak
misterinya
Rule
of
three
Rule
of
there
adalah
teknik
tiga
angka.
Set
up
yang
digunakan
adalah
2
kalimat
awal,
yang
ketiga
adalah
punch
line.
Jadi
normal,
normal,
gila.
Cotoh:
Ø Ngajarin
radityadika
ngelawak
itu
kayak
ngajarin
melly
bikin
lagu,
dedy
cara
main
sulap,
atau
ngajarin
syahrini
cara
bedakan
Act
Out
Act
out
menunjukkan
dengan
gerakan.
Act
out
sering
digunakan
dalam
stand
up
comedy
karena
mudah
dan
keberhasilan
tinggi.
Biasanya
act
out
sebagai
punchnya.
Contoh:
Ø Kalau
laper
jangan
ngetweet,
apa
berharap
tiba-‐tiba
keluar
makanan
dari
laptopnya
(kemudia
menunjukkan
gerakan
makanan
keluar
dari
laptop)
Impersonation
Impersonation
adalah
menirukan
sosok
yang
sudah
terkenal.
Teknik
ini
biasanya
mengambil
gaya
bicara,
gerakan,
atau
kata-‐kata
khas.
Contoh:
Ø Hay
guuuuyysss!
–
McDanny
impersonate
ikang
fauzi
Comparisons
Comparisons
adalah
joke
dengan
membandingkan
sesuatu
dengan
suatu
yang
lainnya.
Contoh:
Ø Mahasiswa
STIS
beda
signifikan
saat
habis
keluar
uang
ID
dan
sebelum
keluar
uang
ID.
Habis
keluar
uang
ID
diajak
jalan
“oke,
ayo
langsung”
kalau
sebelum
keluar
uang
ID
“waduh,
lagi
ada
tugas
nih”.
Riffing
Riffing
adalah
mengajak
penonton
untuk
berinteraksi.
Biasanya
menjadikan
penonton
sebagai
objek
joke.
Hati-‐hati
menggunakan
riffing
karena
sering
gagal
atau
mungkin
menyinggung
perasaan
penonton.
Contoh:
Ø Pandji
melihat
penonton
menggunakan
kaos
MU
dengan
nama
Rooney.
Di
belakangnya
namanya
Rooney,
tapi
kok
di
depan
mukanya
Runyam?
10. Gimmick
Gimmick
adalah
alat
bantu
atau
hal
lain
di
luar
stand
up
comedy
yang
digunakan
untuk
joke
dan
biasanya
sebagai
punch
line.
Contoh:
Ø Sekarang
hiburan
tidak
berkualitas,
akhirnya
hiburan
sederhana
jadi
istimewa,
seperti
kemudian
gangnam
style
Heckler
Heckler
adalah
pengganggu
dalam
stand
up.
Heckler
biasanya
berteriak
saat
set
up
sedang
dibawakan,
meneriakkan
punch
line
sebelum
comic
mengutarakannya,
atau
bahkan
menyuruh
comic
untuk
turun
dengan
kalimat
“Huu...
atau
Turunnnn”.
Heckler
harus
diatasi
sehingga
dia
tidak
mengganggu
comic.
Biasanya
cara
mengatasinya
adalah
menjadikannya
bahan
joke
dengan
sedikit
menghina
agar
dia
diam.
Contoh:
Ø Tolong
dong
kalau
habis
boker
disiram,
ngambang
nih
dari
tadi
sambil
nunjuk
heckler.
b. public
speaking
Ø Kelancaran
berbicara
Ø Pemilihan
kata/diksi
c. penampilan
Ø Pakaian
sesuai
dengan
tema
d. penjiwaan
dan
ekspresi
mimik
wajah
e. bahasa
yang
disampaikan
tidak
mengandung
unsur
SARA,
pornografi,
pornoaksi
3. Tema/topik
a. penyisihan
:
bebas
b. semifinal
:
(rohani,
sampah,
pasar)*
c. final
:
(pendidikan,
cinta,
korupsi)*
Ø bisa
memilih
salah
satu
tema/topik
4. Hal-‐hal
lain
akan
disampaikan
saat
kompetensi
akademik
BILA
ADA
PERTANYAAN
SILAKAN
MENYAMPAIKAN
PERTANYAAN
MELALUI
78heribertus@gmail.com
atau
Line
dengan
ID
78heribertus