3. Klik di sini
Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri
puisi kontemporer melalui kegiatan
membaca buku kumpulan puisi
kontemporer
4. •Mendata hal-hal yang bersifat khusus dalam
puisi kontemporer
•Menemukan pesan/amanat yang ingin
disampaikan penyair
•Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer
•Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri umum puisi kontemporer
•Mengemukakan permasalah utama yang
dibahasa penyair
•Memberikan penilaian terhadap puisi
kontemporer
•Membuat puisi kontemporer dengan
memperhatikan tipografinya
5. Tragedi Winka & Sihka
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
winka
winka
winka
winka
sih
6. Tragedi Winka & Sihka
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
(Sutardji Calzoum Bachri)
7. ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
(Sutardji Calzoum Bachri)
8. Tragedi: peristiwa yang berakhir
dengan kesedihan
Winka: merupakan kata nonsense
(kata yang tidak mempunyai makna)
tetapi oleh penyair diberi makna
Sihka: merupakan kata nonsense (kata
yang tidak mempunyai makna) tetapi
oleh penyair diberi makna
9. Dalam sajak tersebut kata kasih dan
kawin mengandung arti konotatif, yaitu
perkawinan itu menimbulkan angan-
angan hidup penuh kebahagiaan, lebih-
lebih bila disertai kasih sayang. Dalam
sajak itu kata kawin dideretkan sampai
lima kali secara utuh. Hal itu memberi
sugesti bahwa dalam periode, entah lima
tahun, lima bulan, lima minggu, atau
lima hari perkawinan itu berjalan seperti
ide semula yaitu penuh kebahagiaan.
10. Akan tetapi, kemudian kata kawin terputus-
putus. Hal ini memberikan sugesti bahwa
ideal perkawinan yang penuh kebahagiaan itu
sudah tidak utuh lagi, misalnya saja pasangan
suami isteri mulai bertengkar tiap hari karena
masalah-masalah kehidupan. Bahkan
kemudian terbalik kata kawin menjadi winka.
Kebahagiaan yang diidealkan itu terbalik
menjadi neraka. Pada akhirnya terjadi tragedy
winka dan sihka itu, misalnya saja terjadi
perceraian, atau bahkan suami membunuh
isterinya atau sebaliknya. Itulah tragedy.
11. Tipografi zigzag yang sangat
menonjol itu memberi sugesti
bahwa perkawinan yang semula
bermakna kebahagiaan
itu, setelah melalui jalan yang
berliku-liku yang penuh bahaya
pada akhirnya terjadi bencana
, terjadi tragedi.
12. SEPISAUPI
(Sutardji Calzoum Bachri)
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang diri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisau-Nya ke dalam nyanyi
13. Puisi “Sepisaupi” sebenarnya merupakan
perwujudan dari kata pisau dan kata sepi
yang kemudian diporakporandakan
susunannya menjadi sepisaupi.
Puisi tersebut terlihat bersifat
inkonvensional, yaitu menentang idiom
konvensional yang tidak lagi
menghiraukan hubungan makna setiap
kata. Puisi tersebut secara jelas menolak
adanya idiom, menolak gramatikal. Hal ini
dapat dilihat pada baris pertama: sepisau
luka/ sepisau duri.
14. Secara gramatikal pisau bukanlah
kata bantu bilangan yang tidak sejenis
dengan sebuah atau sebutir. Secara
gramatik bentuk sepisau luka jelas
tidak ada. Hal itu dilakukan Sutardji
justru untuk melukiskan keadaan
dunia kini serba jungkir balik, nilai-
nilai diporakporandakan, jiwa terasa
sepi dalam keadaan yang
menyakitkan
15. Q
! !
! ! !
! !! !! !
!
!a
lif ! !
l
l a
l a m
!!
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
iiiiiiiiiiiiiiiiii
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
m
(Oleh Sutardji Calzoum Bachri)
16. Penjelasan Puisi “Q”
Q merupakan kepanjangan dari Quran.
Quran merupakan kitab suci orang islam
yang perlu dibaca, dipelajari, dihayati,
dipahami, dan diamalkan oleh
pemeluknya. Tanda seru yang berderet
merupakan bentuk perintah, yaitu
perintah kepada umatnya yang mengaku
beragama islam untuk mempelajari dan
mengamalkan isi yang terdapat di dalam
Al Quran.
17. Sementara itu, rangkaian huruf yang dapat
dilafalkan alif, lam, dan mim merupakan ayat awal
yang terdapat dalam surat albaqarah. Pada ayat
selanjutnya dijelskan bahwa Quran merupakan kitab
yang dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi orang-
orang yang beriman. Alif lam mim tersebut
mengawali rumusan iman dan islam: La illaha illallah
Muhammad Rasullallah yang berarti tidak ada Tuhan
selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan/
rasul Allah. Melalui puisi Q tersebut Sutardji
Calzoum Bachri hendak mengatakan bahwa iman
dan kepercayaan memiliki peranan yang sangat
penting dalam memahami kebesaran Tuhan.
18.
19. Pertanyaan
1. Jelaskan masalah utama yang dibahas
penyair dalam puisi Sepi Saupi !
Jawab: masalah utama puisi Sepi Saupi
adalah keadaan dunia sekarang ini yang
serba jungkir balik/ porak poranda.
2. Bagaimanakah sikap penyair terhadap
masalah yang disampaikan dalam puisi?
Jawab: Penyair menganggap bahwa
kehidupan di dunia ini sungguh
menyakitkan, jiwa terasa sepi dan hampa.
20. 3. Bagaimanakah perasaan penyair ketika
puisi itu ditulis!
Jawab: Penyair merasa kecewa terhadap
kehidupan yang ada sekarang ini yang
serba tidak teratur.
4. Pesan apa sajakah yang ingin
disampaikan penyair kepada pembaca?
Jawab: Hidup perlu menggunakan aturan;
Perlu menjunjung nilai-nilai kehidupan
yang ada dalam masyarakat.
21. 5. Sampaikan secara garis besar isi puisi yang
Anda baca!
Pengarang menggambarkan/ melukiskan
keadaan dunia kini serba jungkir balik, nilai-nilai
diporakporandakan, jiwa terasa sepi dalam
keadaan yang menyakitkan.
Puisi tersebut terlihat bersifat inkonvensional,
yaitu menentang idiom konvensional yang tidak
lagi menghiraukan hubungan makna setiap kata.
Puisi tersebut secara jelas menolak adanya
idiom, menolak gramatikal. Hal ini dapat dilihat
pada baris pertama: sepisau luka/ sepisau duri.
Secara gramatikal pisau bukanlah kata bantu
bilangan yang tidak sejenis dengan sebuah atau
sebutir.
22. 6. Berilah penilaian terhadap puisi tersebut
khususnya yang berkaitan dengan isi, tipografi,
dan nonsense!
Isi: isinya cukup bagus, yaitu mengkritik keporak
porandaan kehidupan di dunia yang serba jungkir
balik.
Tipografi: masih dalam bentuk konvensional,
yaitu terdiri dari 4 baris pada setiap bait.
Nonsense: hampir semua diksi yang dipilih
menggunakan kata-kata nonsense/ kata yang
tidak mempunyai makna, namun diberi makna
sendiri oleh penyair.
23.
24. Pertanyaan
1. Jelaskan masalah utama yang dibahas
penyair dalam puisi ‘Q’!
Jawab: masalah utama puisi ‘Q’ adalah
kitab suci bagi orang yang beragama islam.
2. Bagaimanakah sikap penyair terhadap
masalah yang disampaikan dalam puisi?
Jawab: Penyair menganggap bahwa orang
yang beragama islam wajib menjalankan
perintah seperti yang terdapat dalam
Quran.
25. 3. Bagaimanakah perasaan penyair
ketika puisi itu ditulis!
Jawab: Penyair merasa kesulitan untuk
menemukan Tuhan.
4. Pesan apa sajakah yang ingin
disampaikan penyair kepada pembaca?
Jawab: Orang islam wajib menjalankan
perintah seperti yang terdapat di
dalam Quran
26. 5. Sampaikan secara garis besar isi puisi
yang Anda baca!
Jawab: Q merupakan kepanjangan dari
Quran. Quran merupakan kitab suci
orang islam yang perlu
dibaca, dipelajari, dihayati, dipahami, dan
diamalkan oleh pemeluknya. Tanda seru
yang berderet merupakan bentuk
perintah, yaitu perintah kepada umatnya
yang mengaku beragama islam untuk
mempelajari dan mengamalkan isi yang
terdapat di dalam Al Quran.
27. 6. Berilah penilaian terhadap puisi tersebut
khususnya yang berkaitan dengan
isi, tipografi, dan nonsense!
Isi: sangat bagus, mengandung ajaran
tentang ketuhanan.
Tipografi: menyerupai angka 1 terbalik/
menyerupai sebuah kapal yang dapat
menyelamatkan orang banyak
Nonsense: merupakan penggalan-penggalan
huruf dan tanda. Ada yang dapat dibaca
dengan bunyi alif lam mim.