Eko-inovasi merupakan inovasi yang bertujuan mengurangi dampak lingkungan dan menggunakan sumber daya alam secara efisien. Dokumen ini membahas prinsip heliks inovasi dan eko-inovasi serta interaksi antara pemerintah, dunia usaha, dan akademia dalam mendorong inovasi berkelanjutan.
Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak secara komersial.
Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial yang menguntungkan.
Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang berhasil.
Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh pengetahuan kewirausahaan.
Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, “Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia”, LP3ES.
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak secara komersial.
Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial yang menguntungkan.
Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang berhasil.
Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh pengetahuan kewirausahaan.
Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, “Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia”, LP3ES.
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
Perubahan dalam kondisi ekonomi dan sosial, termasuk meningkatnya keragaman kebutuhan konsumen, perubahan perilaku pembelian, dan globalisasi aktivitas perusahaan, mendorong inovasi di sektor industri, distribusi, dan ritel.
Kemampuan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan yang bertanggung jawab secara rumit dapat dipersulit dengan perubahan yang cepat dan preferensi konsumen yang seringkali tidak dapat diprediksi.
Seringkali, biaya keuangan untuk meningkatkan layanan mungkin terlalu tinggi untuk ditanggung oleh satu organisasi. Dalam hal demikian, mengandalkan inisiatif kolaboratif mungkin merupakan strategi yang lebih baik.
Perhatian bukan lagi melulu pada perusahaan tetapi pada kolaborasi rantai nilai yang memiliki dampak penting pada peningkatan nilai dan bukan hanya pasokan barang atau jasa.
Masa depan rantai pasokan didasarkan pada kolaborasi, konektivitas dan ketangkasan, dan yang paling penting, menjadi ulet atau memiliki resiliensi.
Pendekatan rantai nilai memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan berbagai tahapan dalam rantai nilai, memberikan wawasan tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang memanfaatkan manajemen rantai nilai untuk menciptakan nilai, dan menimbulkan pertanyaan penting tentang implikasi rantai nilai bagi masa depan yang didorong oleh teknologi digital.
Paparan ini membahas masalah konseptual rantai nilai dan memperkenalkan pengembangan rantai nilai yang dapat berkontribusi pada inovasi.
Disampaikan dalam Workshop Penyusunan Rekomendasi Hasil Litbangkes, Kementerian Kesehatan, 13 Oktober 2020
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
LAN-RI
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Disampaikan pada FGD Penyusunan Kerangka Indikator Riset dan Inovasi Daerah, Badan Riset dan Inovasi Nasional
JAKARTA, 16 MARET 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar “Find the Best Analysis for Strategic Policy”
Diselenggarakan oleh Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan
Jakarta, 30 September 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19Tri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Kuliah Umum Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Mulawarman
Samarinda, 25 Juni 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Muhammad Bahrudin
Prinsipnya teori pembangunan dunia ketiga ini adalah teori-teori yang berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara miskin/berkembang. Negara-negara ini disebut dengan negara dunia ketiga, yang identik dengan negara agraris dan negara tradisional. Dan ternyata, proses pemiskinan di negara dunia ketiga ini disinyalir akibat kontak dengan negara-negara maju (barat) dalam proses pembangunannya.
3 Teori ini akan dibahas pada Bab ini untuk menjelaskan sudut pandang pembangunan negara dunia ketiga yaitu;
- Teori Modernisasi yang melihat bahwa kemiskinan disebabkan oleh faktor internal negara yang bersangkutan;
- Teori Ketergantungan, yang memaknai kemiskinan sebagai akibat kekuatan-kekuatan dari luar; dan
- Teori Sistem Dunia, yang melihat bahwa dunia hanya sebagai satu sistem ekonomi yaitu kapitalis.
Referensi bahasan ini adalah buku "Sosiologi Perubahan Sosial" karya Nanang Martono pada Bab 5 tentang Teori Pembangunan Dunia Ketiga.
disajikan dalam rangka sosialisasi dan drum up inovasi pelayanan publik di kota tarakan. persipan menjadi laboratorium inovasi administrasi negara 2016
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
Replikasi: Mendorong Inovasi Sebagai Gerakan Skala NasionalTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Forum Apresiasi dan Replikasi Inovasi
Jakarta, 30 Oktober 2018
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
Perubahan dalam kondisi ekonomi dan sosial, termasuk meningkatnya keragaman kebutuhan konsumen, perubahan perilaku pembelian, dan globalisasi aktivitas perusahaan, mendorong inovasi di sektor industri, distribusi, dan ritel.
Kemampuan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan yang bertanggung jawab secara rumit dapat dipersulit dengan perubahan yang cepat dan preferensi konsumen yang seringkali tidak dapat diprediksi.
Seringkali, biaya keuangan untuk meningkatkan layanan mungkin terlalu tinggi untuk ditanggung oleh satu organisasi. Dalam hal demikian, mengandalkan inisiatif kolaboratif mungkin merupakan strategi yang lebih baik.
Perhatian bukan lagi melulu pada perusahaan tetapi pada kolaborasi rantai nilai yang memiliki dampak penting pada peningkatan nilai dan bukan hanya pasokan barang atau jasa.
Masa depan rantai pasokan didasarkan pada kolaborasi, konektivitas dan ketangkasan, dan yang paling penting, menjadi ulet atau memiliki resiliensi.
Pendekatan rantai nilai memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan berbagai tahapan dalam rantai nilai, memberikan wawasan tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang memanfaatkan manajemen rantai nilai untuk menciptakan nilai, dan menimbulkan pertanyaan penting tentang implikasi rantai nilai bagi masa depan yang didorong oleh teknologi digital.
Paparan ini membahas masalah konseptual rantai nilai dan memperkenalkan pengembangan rantai nilai yang dapat berkontribusi pada inovasi.
Disampaikan dalam Workshop Penyusunan Rekomendasi Hasil Litbangkes, Kementerian Kesehatan, 13 Oktober 2020
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
LAN-RI
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Disampaikan pada FGD Penyusunan Kerangka Indikator Riset dan Inovasi Daerah, Badan Riset dan Inovasi Nasional
JAKARTA, 16 MARET 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar “Find the Best Analysis for Strategic Policy”
Diselenggarakan oleh Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan
Jakarta, 30 September 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19Tri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Kuliah Umum Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Mulawarman
Samarinda, 25 Juni 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Muhammad Bahrudin
Prinsipnya teori pembangunan dunia ketiga ini adalah teori-teori yang berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara miskin/berkembang. Negara-negara ini disebut dengan negara dunia ketiga, yang identik dengan negara agraris dan negara tradisional. Dan ternyata, proses pemiskinan di negara dunia ketiga ini disinyalir akibat kontak dengan negara-negara maju (barat) dalam proses pembangunannya.
3 Teori ini akan dibahas pada Bab ini untuk menjelaskan sudut pandang pembangunan negara dunia ketiga yaitu;
- Teori Modernisasi yang melihat bahwa kemiskinan disebabkan oleh faktor internal negara yang bersangkutan;
- Teori Ketergantungan, yang memaknai kemiskinan sebagai akibat kekuatan-kekuatan dari luar; dan
- Teori Sistem Dunia, yang melihat bahwa dunia hanya sebagai satu sistem ekonomi yaitu kapitalis.
Referensi bahasan ini adalah buku "Sosiologi Perubahan Sosial" karya Nanang Martono pada Bab 5 tentang Teori Pembangunan Dunia Ketiga.
disajikan dalam rangka sosialisasi dan drum up inovasi pelayanan publik di kota tarakan. persipan menjadi laboratorium inovasi administrasi negara 2016
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
Replikasi: Mendorong Inovasi Sebagai Gerakan Skala NasionalTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Forum Apresiasi dan Replikasi Inovasi
Jakarta, 30 Oktober 2018
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Istilah ekosistem bisnis diperkenalkan pada tahun 1993 oleh J.R. Moore untuk menggambarkan bagaimana komunitas ekonomi bekerja.
Ekosistem bisnis telah ramai dibicarakan sejak tahun 2000-an, terutama oleh dorongan internet.
Ekosistem bisnis digunakan untuk menyelidiki sistem sosial yang kompleks dengan perspektif bisnis terhadap sejumlah pelaku yang saling terkait secara longgar yang bergantung satu sama lain untuk efektivitas dan kelangsungan hidup bersama.
Ekosistem bisnis dapat dipandang sebagai solusi untuk masalah bisnis, sebagai cara untuk menata untuk mewujudkan proposisi nilai tertentu.
Banyak praktisi merasa terdorong untuk memunculkan ekosistem bisnis mereka sendiri — atau setidaknya menjadi bagian dari beberapa ekosistem besar yang sedang berkembang.
Tetapi konsep ekosistem berhadapan dengan ruang lingkup konsep yang luas, definisi yang tidak jelas, dan kurangnya nasihat praktis.
Paparan ini mengulas pendekatan untuk membangun ekosistem bisnis yang menunjukkan visualisasi ekosistem, struktur atau perilaku yang jelas, dan menyediakan templat untuk konstruksi ekosistem.
KNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.pptAtangSulaeman
Bagaimana cara dan tahapan tahapan untuk melakukan penguatan sistem inovasi di sebuah daerah. Merupakan hasil pemikiran Dr. Tatang A. Taufik dan hasil pengalaman implementasinya di beberapa daerah kabupaten/kota di Indonesia.
Penguatan sistem inovasi daerah merupakan sebuah pendekatan pembangunan dalam rangka akselerasi sebuah prioritas pembangunan daerah dengan pendekatan inovatif.
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
Paparan di acara APEC UNTHINKABLE WEEK 2013 di Bali, 3 Oktober 2013, membahas pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan perekaysaan dengan contoh dari Badan Pengkajian dan penerapan Teknologi (BPPT)
Elkington, John (1998): Profit, People, Planet – Triple Bottom Line
Carroll, Archie (1979): economic, legal, ethical and discretionary (ekspektasi tuntutan masyarakat)
UU RI No.40 Th 2007 tentang PT: Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan
World Business Council for Sustainable Development (WBCSD): Komitmen berkelanjutan dari usaha bisnis untuk berlaku secara etis dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan keluarganya termasuk komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya.
Kotler, Philip (2005): Corporate Social Responsibility. Doing The Most Good for Your Company and Your Cause .
Paparan singkat konsep "Gerbang Indah Nusantara" (Gerakan Membangun Sistem Inovasi dan Daya Saing Daerah di Seluruh Wilayah Nusantara") dalam workshop PEL di Mataram
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
Menguraikan cara mengukur perkembangan kawasan perdesaan dengan lima dimensi yaitu ekonomi, sosial budaya, lingkungan jejaring sarna dan prasarana dan kelembagaan dengan menggunakan metode multi-dimensional scaling dan pairwise comparison matrix
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
Menguraikan perkembangan teori Keunggulan dari Keunggulan MUtlak, Keunggulan Komparatif, Keunggulan KOmpetitif sampai Keunggulan Kolaboratif dan maknanya bagi pembangunan kawasan perdesaan.
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaSugeng Budiharsono
Menguraikan tentang korupsi yang akan meningkatkan kemiskinan bahkan terjadi proses pemiskinan. Menggunkan data time series Kemiskinan, IPM< Gini Rasio dan Notre Dame GAIN Index dan CPI dari tahun 2007-2019
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021Sugeng Budiharsono
Menguraikan peran kearifan lokal dalam membangun ketahanan pangan di aras desa. Sebagai contoh pembelajaran adalah pengembangan jetahanan pangan di Kampung (Desa) Salor Indah Distrik (Kecamatan) Kurik, Kabupaten Merauke, Papua
Mengiraikan definisi daerah tertinggal dari berbagai ahli, kasus daerah tertinggal di Eropa, khususnya di Belanda, dan bagaimana mengembangkan daerah tertinggal di era Revolusi Industri 4.0 agar bisa maju dan berdaya saing tinggi.
Menguraikan kelembagaan (aturan main dan lembaga/organisasinya) pengelolaan sampah di aras masyarakat dengan pendekatan yang baru, yaitu Ekonomi Sirkuler atau Ekonomi Biru. Jadi pengelolaan sampah bukan hanya bertujuan untuk sanitasi tapi juga dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga dibahas mengenai pengelolaan sampah di era Revolusi Industri 4.0.
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...Sugeng Budiharsono
Menguraikan Pengembangan Ekonomi Lokal yang berbasis klaster di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, dan bagaimana daerah mensikapinya dengan melakukan lompatan raksasa.untuk mencapai Revolusi Industri 4.0 dengan hati-hati, agar jangan sampai terjatuh atau gagal.
Menguraikan tentang perkembangan investasi di Indonesia dalam kurun 3 tahun terakhir baik, PMDN dan PMA menurut sektor dan pulau. Diuraikan juga tentang dampak investasi terhadap pertumbuhan PDRB, kemiskinan, gini rasio dan tingkat pengangguran terbuka
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingSugeng Budiharsono
Menguraikan tentang dampak otonomi daerah terhadap pembangunan daerah dan investasi. Selain itu juga diuraikan tentang pentingnya promosi investasi dan region branding untuk meningkatkan investasi di daerah.
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahSugeng Budiharsono
Menguraikan dampak otonomi daerah dan desentralisasi terhadap penciptaan iklim investasi di daerah. Juga diuraikan tentang peubab dan Indikator Tata Kelola Ekonomi Daerah dari KPPOD. Serta diuraikan juga tentang indeks Tata Kelola Ekonomi Daerah pada Tahun 2016.
Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi investasi di Indonesia. Diuraikan juga contoh-contoh kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi investasi tersebut.
Menguraikan kebijakan investasi di Indonesia, baik UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sampai kebijakan ekonomi di era pemerintahan Jokowi-Jk dari Jilid I-VI.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. PRINSIP HELIX OF INNOVATION
DAN ECO-INNOVATION
SUGENG BUDIHARSONO
Disajikan pada Webinar Membangun Kolaborasi Sistem Helix dalam Bidang Sumber Daya Alam dan
Lingkungan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor pada
tanggal 30 Desember 2021.
2. KEBERLANJUTAN DAN DAYA SAING
• Di Era Globalisasi ini berdaya saing dan berkelanjutan itu merupakan suatu
keniscayaan
• Ada dua pandangan utama tentang hubungan ekonomi dan lingkungan yang
memunculkan perspektif yang agak berbeda tentang hubungan ini, yaitu:
– Pandangan 'tradisionalis', atau neoklasik, tentang trade-off antara kinerja lingkungan dan
daya saing.7 Menurut pandangan ini, tujuan regulasi lingkungan adalah untuk
memaksimalkan kesejahteraan sosial, membuat perusahaan yang berpolusi bertanggung
jawab atas biaya eksternalitas negatif mereka hasilkan, dengan demikian mengoreksi
kegagalan pasar. Akibatnya, kebijakan lingkungan dapat berdampak buruk pada daya saing,
sejauh peraturan ini membebankan biaya tambahan kepada perusahaan.
– Pandangan 'revisionis' mengadopsi perspektif yang lebih dinamis tentang hubungan antara
keberlanjutan dan daya saing, dan memberikan peran sentral pada perubahan dan inovasi
teknologi. Kinerja lingkungan yang lebih baik dapat menurunkan biaya produksi dan
meningkatkan daya saing melalui efisiensi, produktivitas, dan peluang pasar baru.
• Perlu inovasi untuk meningkatkan daya saing namun ramah
lingkungan
3. HUBUNGAN INOVASI DENGAN
DAYA SAING
Keterampilan
Perusahaan
Inovasi/ Kreatifitas
Persaingan
Investasi
H. M. Treasury. 2004
Masuknya perusahaan
baru akan
meningkatkan
persaingan
Meningkatnya pesaingan
akan memberikan insentif
untuk investasi usaha
Investasi modal fisik
akan meningkatkan
kapasitas inovasi
perusahaan
Keterampilan akan
meningkatkan kapasitas
perusahaan dalam
mengembangkan dan
menggunakan teknologi
baru
Peningkatan persaingan
mendorong persaingan
Ketrampilan manajemen
akan meningkatkan
kewirausahaan dan
keunggulan bisnis.
Perusahaan baru akan
meningkatkan permintaan
terhadap keterampilan
4. TRIPLE HELIX INNOVATION
(GOLDEN TRIANGLE)
Inovasi dan Kewirausahaan
KPK dan
Agropark yang
Berdaya Saing
AKADEMIA
DUNIA
USAHA
PEMERINTAH
Kunci Produksi
Kunci
Penyetabil
Interaksi
Kunci Pengetahuan
Pengajaran dan Pelatihan Riset dan
Pengembangan
Farinha dan Fereira
5. INTERAKSI STRATEGIS TRIPLE HELIX OF INNOVATION
Pendanaan dan
Permintaan Strategis
Perguruan
Tinggi
Ide Produk Baru, Inovasi
Dunia Usaha Pemerintah
Pekerjaan, Pajak, Infrastruktur
6. INTERAKSI DUNIA USAHA DAN PERGURUAN TINGGI
• Etzkowitz dan Leydesdorff berpendapat bahwa peran awal perguruan tinggi adalah
memberikan pendidikan dan penelitian dasar.
• Interaksi lainnya yaitu:
– Keterlibatan manajer perusahaan (industri) dan perguruan tinggi di kedua
bidang tersebut. Menurut Etzkowitz, transfer orang antara universitas dan
perusahaan (industri) merupakan transfer pengetahuan yang sangat penting.
– Transfer pengetahuan tambahan antara perguruan tinggi dan industri terjadi
melalui komunikasi informal, konferensi atau kepentingan industri dalam
publikasi universitas; dan
– pembuatan program kerjasama seperti seperti pelatihan yang bertujuan untuk
mengintegrasikan pendekatan industri ke dalam kurikulum mahasiswa/siswa.
– Kebijakan pendampingan dari perguruan tinggi terhadap perusahaan (industri)
7. INTERAKSI PERGURUAN TINGGI DAN PEMERINTAH
• Kekuatan interaksi antara pemerintah dan universitas tergantung pada
hubungan pemerintah dan kebijakan terhadap pendidikan tinggi. Model
Etzkowitz dan Leydesdorff menggunakan spektrum untuk menentukan
tingkat interaksi ini.
• Pada perguruan tinggi negeri, maka pemerintah memiliki pengaruh yang
lebih tinggi dalam kebijakan pendidikan dan penelitian juga pendanaan.
• Pada perguruan tinggi swasta, walaupun masih menerima bantuan
pemerintah, namun perguruan tinggi memiliki kemandirian yang lebih tinggi
dalam menentukan kebijakan pendidikan dan penelitiannya.
8. INTERAKSI PEMERINTAH DENGAN INDUSTRI
• Hubungan antara pemerintah dan industri tergantung pada sikap pemerintah
terhadap pasar. Dalam ekonomi liberal, maka peran pemerintah akan
terbatas untuk mencegah kegagalan pasar. Di sisi lain, di mana pemerintah
lebih banyak terlibat dalam perekonomian, peran pemerintah adalah sebagai
regulator industri.
• Salah satu peran kunci pemerintah dalam interaksinya dengan industri
adalah pembentukan hukum kekayaan intelektual (hak paten) dan penegakan
hukumnya.
9. EVOLUSI TRIPLE HELIX MENJADI
QUADRUPLE HELIX DAN QUINTUPLE HELIX
Lingkungan/
Masyarakat (OSM)
berbasis
Lingkungan
Masyarakat
berbasis media
dan budaya
Istilah dalam Evolusi Triple Helix
Salah: Trio, Tetra, Penta, Hexa, Hepta, Okta …
Benar: Triple, Quadruple, Quintuple, Sextuple …N-tuple
Pemerintah
Dunia
Usaha
Perguruan Tinggi dan
Litbang
Triple Helix of Innovation
Quadruple Gelix of Innovation
Quintuple Helix of Innovation
Carayannis dan Campbell (2010)
10. EVOLUSI TRIPLE HELIX MENJADI
QUADRUPLE HELIX DAN QUINTUPLE HELIX
Lingkungan
Masyarakat
berbasis media,
budaya, dan
lingkungan
Pemerintah
Dunia
Usaha
Perguruan Tinggi dan
Litbang
Triple Helix of Innovation
Quadruple Gelix of Innovation
Quintuple Helix of Innovation
Machaddo, Lazzarotti, dan Bencke, (2018)
11. PRINSIP QUINTUPLE HELIX OF INNOVATION
Triple Helix of
Innovation
Quadruple Helix
Quintuple
Helix
Ekonomi Pengetahuan (Inti)
Masyarakat Pengetahuan dan Demokrasi Pengetahuan
Transisi Sosial-Ekologis
Carayannis dan Campbell (2010)
12. ECO-INNOVATION
• Eko-Inovasi adalah segala bentuk inovasi yang bertujuan untuk kemajuan yang signifikan dan dapat
dibuktikan menuju tujuan pembangunan berkelanjutan, melalui pengurangan dampak terhadap lingkungan
atau mencapai penggunaan sumber daya alam yang lebih efisien dan bertanggung jawab, termasuk energy
(Komisi Eropa, 2013)
• Eko-Inovasi adalah penciptaan barang, proses, sistem, layanan, dan prosedur baru dan dengan harga
bersaing yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memberikan kualitas hidup yang lebih
baik untuk semua, dengan siklus hidup minimal penggunaan sumber daya alam (bahan termasuk energi, dan
luas permukaan) per unit keluaran, dan pelepasan minimal zat beracun (Lokakarya Tematik Europa INNOVA,
Pasar Utama dan Inovasi, 29–30 Juni 2006, Munich, Jerman)
• Eko-Inovasi adalah proses pengembangan produk, proses, atau layanan baru yang memberikan nilai
pelanggan dan bisnis tetapi secara signifikan mengurangi dampak lingkungan (Fussler dan James, 1996).
• Eko-Inovasi adalah inovasi yang mampu menarik rente hijau (green rents) di pasar (Anderson, 2002)
• Inovasi “berbasis keberlanjutan” adalah “penciptaan ruang pasar baru, produk dan layanan atau proses yang
didorong oleh masalah sosial, lingkungan, atau keberlanjutan (Little, 2005)
• Inovasi berkelanjutan sebagai proses di mana pertimbangan keberlanjutan (lingkungan, sosial, keuangan)
diintegrasikan ke dalam sistem perusahaan dari ide hingga penelitian dan pengembangan (R&D) dan
komersialisasi. Ini berlaku untuk produk, layanan, dan teknologi, serta model bisnis dan organisasi baru
(Charter dan Clark, 2007)
18. CURRICULUM VITAE
Nama : Sugeng Budiharsono
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 13 Juli 1960
Pendidikan : a. Sarjana Pertanian, IPB, 1983
b. Doktor Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, IPB, 1995
c. Short course on Local Economic Development, ITC ILO, Turin, Italia, 2009
d. Short course on Local Governance and Rural Development, Wageningen University and
Research, CDI, Netherlands, 2010
e. Short course on Market Access for Sustainable Development, Wageningen University and
Research, CDI, Netherlands, 2013
Pekerjaan saat ini : a. Unit Manajemen Strategis, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, 2015 -
b. Unit Manajemen Strategis Kemenetrian Ketenagakerjaan, 2020 -
c. Dosen pascasarjana Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Nusa
Bangsa Bogor
d. Gerson Lehrman Group council member, 2015 -
Pengalaman pekerjaan : a. Chief Technical Advisor for PRSP, Kemenko Bidang Kesra, 2003-2004
b. Chief Technical Advisor for Local Economic Development, BAPPENAS, 2006-2014
c. Staf Ahli di Sekjen DPD RI
d. Konsultan di berbagai Kementerian/Lembaga dan berbagai mitra pembangunan seperti
World Bank, Asian Development Bank, JICA, GTZ/GIZ dan CIDA
e. Pengajar di international short course di Malaysia, Thailand dan South Africa.