Dokumen tersebut membahas tentang review seminar FMIPA UNJ Biner 4.0 yang membahas tentang membangun pertanian 4.0 dengan menggunakan teknologi modern seperti Internet of Things dan smart farming untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian. Dokumen tersebut juga membahas tentang tantangan dalam pengembangan pertanian Indonesia serta konsep pertanian 4.0.
1. MIA ASDHAR
54418102
1 IA 19
ILMU BUDAYA DASAR
Sabtu, 15 Juni 2019
08.30 WIB - Selesai
Lantai 9 Gedung Ki Hajar Dewantara,
UNJ
REVIEW SEMINAR FMIPA UNJ BINER 4.0
PEMBICARA :
Dr. Ir. Agung Prabowo
Alwin Arrasyid
Abdul Karim Z Bawazier
2. MEMBANGUN PERTANIAN 4.0
Suatu hal yang paling mendasar yang masih
belum diperhatikan dalam pengembangan teknologi
pertanian di Indonesia hingga kini adalah kurang
memadainya dukungan prasarana pertanian.
Prasarana pertanian kita belum dikelola secara baik,
sehingga masih agak sulit atau lambat dalam
melakukan introduksi mesin-mesin pertanian.
Pengelolaan lahan, pengaturan dan manejemen
pengairan yang meliputi irigasi dan drainase, serta
pembuatan jalan-jalan transportasi daerah pertanian,
dan masih banyak lagi aspek lainnya yang belum
disentuh secara sungguh-sungguh dan profesional.
Jenis teknologi yang cocok tidak mesti harus
yang muthakir dan canggih, tetapi teknologi tersebut
dapat diterapkan dan dikembangkan sendiri oleh
masyarakat kita. Terkadang kita tidak dapat
menghindarkan dari proses alih teknologi. Namun
demikian dalam alih teknologi tersebut kita tidak
boleh hanya mengadopsi teknologi secara mentah-
mentah untuk langsung diterapkan pada masyarakat
petani kita. Melainkan teknologi tersebut harus
dipelajari, dimodifikasi, dikembangkan, dan
selanjutnya baru diterapkan ke dalam sistem pertanian
kita.
Dalam pengembangan teknologi alat dan mesin pertanian
perlu menyiapkan perangkat peraturan perundang-undangan tentang
alat dan mesin pertanian, menumbuh kembangkan industri dan
penerapan alsintan, mengembangkan kelembagaan yang mandiri untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan alat dan mesin pertanian,
memberikan modal bagi petani yang tidak mampu dalam membeli aat
dan mesin pertanian, mengembangkan alat dan mesin pertanian sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, dan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pengembangan alsintan.
7. KONSEP PERTANIAN 4.0
Smart Farming adalah konsep manajemen pertanian yang menggunakan teknologi modern
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian.
9. Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang
memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan
interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari
konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan
Internet.
“A Things” pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek mi
salkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder
biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pe
ngemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan
komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakka
n, dan gas. Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering diseb
ut dengan sistem cerdas atau “smart”. Sebagai contoh yaitu smart kabel, smart meter,
smart grid sensor.