Paparan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan oleh Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS, Dosen Fakultas Ekologi Manusia, IPB University dalam Kuliah Online Akademi Desa #34 24 Juli 2020
Dipresentasikan pada:
“Diskusi Ketahanan Pangan”
Oleh LISUMA (Lingkar Studi Mahasiswa)
Kamis, 27 September 2012, Pukul 18.00-20.00
Jln Wijaya Timur Jakarta
Mata Kuliah Ekologi Gizi dan Kesehatan : Kebijakan Pangan dan Gizi
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Dipresentasikan pada:
“Diskusi Ketahanan Pangan”
Oleh LISUMA (Lingkar Studi Mahasiswa)
Kamis, 27 September 2012, Pukul 18.00-20.00
Jln Wijaya Timur Jakarta
Mata Kuliah Ekologi Gizi dan Kesehatan : Kebijakan Pangan dan Gizi
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Materi PPT ini di susun oleh Septi Mahendri tentang Pertanian Modern dengan pokok pembahasan pengertian, tujuan , manfaat , dan contoh dari pertanian modern tersebut.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...
Power poin ini saya buat untuk memenuhi tugas Komunikasi Penyuluhan yang di ampu oleh Bapak NASEH . Saya SYANTYA dari Kelas Pertanian 3C Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang.
Materi PPT ini di susun oleh Septi Mahendri tentang Pertanian Modern dengan pokok pembahasan pengertian, tujuan , manfaat , dan contoh dari pertanian modern tersebut.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...
Power poin ini saya buat untuk memenuhi tugas Komunikasi Penyuluhan yang di ampu oleh Bapak NASEH . Saya SYANTYA dari Kelas Pertanian 3C Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang.
Materi ini disampaikan Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA. dalam Kuliah Kedaulatan Pangan yang diselenggarakan Yayasan Abdurrahman Baswedan, di sekretariat yayasan, Perumahan Timoho Asri IV, Yogyakarta.
Kedaulatan pangan adalah kosa kata baru di kebijakan Indonesia, dan kita belum paham benar, juga belum satu suara. Yuk mari kita mantapkan apa pengertian dan mau kemana kita dengan kedaulatan pangan.
Buruh tani bukan PETANI. Kerja kayak rodi, perbudakan pun konon masih ada di perkebunan. Kapan petani kita bisa bermartabat? Dimana asa bisa disandarkan?
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Akademi Desa 4.0
Materi Kuliah Online #40 Jumat 18 September 2020, disampaikan oleh Anggi Januar Pratama dari Sustainable Tourism Policy Professional, Swisscontact Indonesia
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
1. Sumber Pangan Lokal untuk
Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Soeryo Adiwibowo
Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University
Kuliah Online Akademi Desa
23 Juli 2020
2. Ketahanan Pangan & Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan
• Ukuran ketersediaan pangan (supply) dan
kemampuan (demand) seseorang atau
komunitas atau negara untuk mengakses
pangan yang tersedia.
• Daya tahan (resilience) rumah tangga,
komunitas atau negara terhadap
gangguan atau ketiadaan suplai pangan
akibat berbagai faktor seperti kekeringan,
gagal panen, gangguan rantai logistik,
kelangkaan bahan bakar, ketidak-
stabilan ekonomi, perang dlsb.
Kedaulatan Pangan
• Hak seseorang atau komunitas untuk
menetapkan sendiri sistem pangan yang
cocok untuk menopang kehidupan
mereka sendiri.
• Kedaulatan pangan menempatkan
individu petani sebagai titik sentral dalam
pengambilan keputusan di tingkat
produksi, distribusi, dan konsumsi
pangan. Bukan pada tingkat pembuat
kebijakan pangan, korporasi atau institusi
pasar.
3. Ketahanan Pangan & Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan
• Narasi atau istilah yang diperkenalkan
oleh lembaga2 internasional (al FAO), dan
diadopsi oleh korporasi internasional
yang bergerak di bidang pangan.
• Empat pilar (FAO):
• Ketersediaan
• Akses
• Pemanfaatan
• Stabilitas.
Kedaulatan Pangan
• Narasi yang diperkenalkan oleh Via
Campesina (1993)
• Gerakan internasional yang
mengkoordinasikan organisasi petani kecil,
buruh/pekerja pertanian, perempuan desa,
dan masyarakat adat.
• Sekarang Via Campesina anggotanya
berjumlah 182 organisasi lokal & nasional di
81 negara Asia, Afrika, Amerika & Eropa.
4. Ketahanan Pangan (Food Security)
Istilah ketahanan pangan muncul karena adanya persoalan pangan
global sebagai akibat dari:
• Populasi penduduk dunia yang semakin meningkat
• Ketergantungan pada energi minyak bumi (isu energi versus pangan)
• Krisis global sumber daya air
• Degradasi lahan pertanian dan konversi lahan pertanian
• Perubahan iklim
• Politik, antara lain, kebijakan pengembangan pertanian dan pedesaan yang
relatif tertinggal dibanding kebijakan pengembangan perkotaan, nilai tukar
petani yang rendah, masalah agraria (penguasaan tanah)
5. Siapa yang Sesungguhnya Menguasai Produksi Pangan Dunia?
(ETC Group 2008)?
Industri Farmasi
55% market share
Benih
67% market share
Agrokimia
89% market share
Bioteknologi
66% market share
Obat Hewan
63% market share
6. Dua Realita (ETC Group 2008)
Ekonomi Lokal
• 75% petani di dunia
menanam & menggunakan
benih lokal, dan/ atau
menyimpan benih sendiri.
• 100% penelitian yang
berorientasi pada petani
didedikasikan untuk
keberlanjutan lingkungan,
produktivitas hasil dan
kecukupan hara.
Ekonomi Korporasi
• Sepuluh perusahaan dunia
mengendalikan 67% pasar
benih global.
• 80% penelitian agribisnis
ditujukan untuk meneliti
rantai pasok logistik (al
transportasi, gudang) dan
teknologi.
6
7. Dua Realita (ETC Group 2008)
Ekonomi Lokal
• 85% produksi pangan
global dikonsumsi di
wilayah yang dekat lokasi
produksi.
• Kesehatan 75% populasi
penduduk dunia ditangani
oleh Puskesmas yang
didukung oleh tenaga
medis & obat tradisional.
Ekonomi Korporasi
• 100 grosir ritel terkemuka
di dunia menguasai 35%
dari pasar grosir ritel
global
• 10 perusahaan farmasi
terkemuka dunia
mengendalikan 55% dari
pasar obat global/
7
8. • Stagnasi investasi ke pedesaan sejak
1970an
• Krisis energi: mengalihkan pangan
ke energi
• Krisis pangan (2008-2011): produksi
pangan untuk pasar internasional?
• Peluang spekulasi bisnis pangan
meningkat
• Pendaftaran & pemilikan tanah
• Pergeseran kebijakan: dari subsidi
ke investasi (a.l China, negara2
Teluk)
• Akses pada air dan tanah
• Potensi krisis pangan (2020) akibat
Pandemi Covid 19.
Perampasan Global atas Tanah (Global Land
Grab)
(Rutten & Noteboom 2011)
10. Krisis Pangan
• Krisis pangan terjadi karena: perang, ketidak-stabilan politik dalam
negeri, perubahan lingkungan (El Nino, perubahan iklim), dan
pandemi (Covid 19). Kemampuan produksi pangan turun tidak hanya
akibat alam.
• Pelajaran dari Krisis Pangan 2008 dan 2011: negara-negara eksportir
pangan menutup ekspor, pangan hanya untuk kebutuhan domestik.
Fenomena terulang pada 2020 akibat Covid19
• Krisis pangan berulang + resesi ekonomi dunia rentan dalam
ketidakpastian Arsitektur politik global dan nasional akan
didominasi oleh politik pangan
11. Kedaulatan Pangan (Food Sovereignty)
• Merupakan reaksi terhadap sistim pangan global (termasuk input produksi) yang
dikuasai oleh korporasi internasional. Petani tidak berdaulat.
• Revolusi hijau (1960-1990) telah meningkatkan produksi pangan di seluruh dunia
namun populasi penduduk dunia yang kelaparan masih tinggi. Penyebab: akses
terhadap lahan, daya beli petani (purchasing power), dan perampasan global
lahan pertanian oleh perusahaan2 raksasa dunia akibat kekhawatiran kelangkaan
pangan.
• Sebagai konsekuensi menjaga ketahanan pangan dalam negeri, terjadi
ketergantungan yang besar terhadap impor pangan yang kemudian membawa
implikasi luas.
Kasus Haiti (2008): sekitar 80% kebutuhan beras Haiti diimpor. Sebagai akibatnya harga beras
dalam negeri meroket dan rumah tangga miskin tidak bisa menjangkau. Sementara produksi
pangan dalam negeri terlanjur turun.
12. Pidato Bung Karno dalam peletakkan batu pertama Gedung Fakultas Pertanian
UI (sekarang IPB), 27 April 1952. Pidato ini menunjukkan bahwa pangan dan
pertanian adalah persoalan masa depan bangsa dan umat manusia.
“…soal persediaan makanan rakjat ini, bagi kita adalah
soal hidup atau mati…”
13. Pangan & Covid 19: Social Learning Process
(Tonny 2020)
• Pandangan: ”Indonesia memang lemah, tetapi masyarakatnya kuat (Shane
Preuss, 2020; The World Giving Index, 2018; David Bornstein, 2007; dan Clifford
Geertz, 1963)
• Implikasi:
“Solidaritas emosional - yang bersifat spontan– bangsa ini sangat kuat,
namun solidaritas fungsionalnya – yg bersifat terstruktur melalui tata kelola
negara– lemah”
Muncul gerakan redistribusi kesejahteraan yang spontan, melampaui
jaringan-jaringan institusi negara
• Di tengah Krisis Covid 19: kita seharusnya mendesain “Kedaulatan Pangan”
untuk memenuhi kebutuhan primer sesuai dengan amanat konstitusi.
14. Pangan & Covid 19: Social Learning Process
(Tonny 2020)
• Kedaulatan Pangan: kedaulatan petani di berbagai aras atas pangan, mulai dari
input, proses produksi, sistem perdagangan, hingga konsumsi.
• Kelemahan kita: solidaritas emosional dan gagasan inovatif di tingkat masyarakat
(komunitas) tak tersambung dengan solidaritas fungsional dan kapasitas tata kelola
di tingkat negara.
• Diperlukan:
Kerangka solidaritas yang bersifat fungsional melalui perbaikan tata kelola
negara dalam kerangka kolaborasi.
Kekuatan artikulator dan penekan yang efektif agar gagasan dan aksi konstruktif
di tingkat masyarakat (komunitas) diakomodasi dan diaktualisasikan dalam
kebijakan dan praktik tata kelola pemerintahan.
15. Dasar Membangun Desa
UU No.6/2014 tentang Desa
menggunakan dua
pendekatan:
"desa membangun”
(memberi mandat desa
mengelola pembangunan
sendiri)
dan arahan
“membangun desa” melalui
pembangunan kawasan
perdesaan (kewenangan
pemerintah, pemerintah
daerah dan desa).
Pembangunan Desa dan
Pembangunan Kawasan Perdesaan
PembangunanLokal
Skala Komunitas Desa
Pembangunan
Kawasan Perdesaan
Desa Membangun Membangun Desa
Pemerintah Desa,
Musyawarah
Desa, Partisipasi masyarakat
Pemerintah Pusat, Prov,
Kab/Kota,
dan Kerjasama Antar-Desa
Tonny 2020
16. Contoh
Kolaborasi
IPB University
Tani Center
Gerakan Petani Nusantara
GPN
Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan
Pangan (KRKP)
Apa yang dilakukan oleh IPB
sebagai Institusi Pendidikan Tinggi?
• Kolaborasi: Dosen/Peneliti,
LSM dan Petani
• Bekerja di tingkat akar rumput
& advokasi kebijakan
Hermanu Triwidodo Fredian Tonny
17. Apa yang Dilakukan
oleh Individu Dosen
IPB?
GERAKAN DI 89 KABUPATEN 18 PROPINSI DI INDONESIA
Sejak Tahun 2015
• Pembentukan 7 Pusat Produksi untuk Pupuk Hayati
PROVIBIO (LPDP-Kemenkeu)
• Pembentukan 13 Pusat Perbenihan
• 3500 galur/varietas padi karya petani kecil
• Peningkatan produksi padi 57,36% di 13 Kab
Mulai Tahun 2017
• Koperasi AB2TI, E-commerce AB2TI Mart, AB2TI Mart
(hanya menjual produk/pangan sehat, organik, karya
petani kecil)
• Pembangunan Dryer, RMU dan Gudang Membeli gabah
petani anggota, simpan, jual, keuntungan dikembalikan ke
petani
Asosiasi Bank
Benih dan
Teknologi
Tani
Indonesia
Ciherang IF8
(AB2TI)
Nisam, Aceh,
16/4/2018
Santosa 2000
AB2TI:
Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia
• Kolaborasi: Dosen/Peneliti,
LSM dan Petani
• Bekerja di tingkat akar
rumput & advokasi kebijakan
Prof. Dwi Andreas Santosa
18. VARIETAS UNGGUL KARYA PETANI AB2TI
IF16 Inpari 32
Apa yang Dilakukan
oleh Individu Dosen
IPB?
Santosa 2000
AB2TI:
Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia
• Kolaborasi: Dosen/Peneliti,
LSM dan Petani
• Bekerja di tingkat akar
rumput & advokasi kebijakan
Prof. Dwi Andreas Santosa
19. SUMBER PANGAN LOKAL
• Sumber penting kedaulatan pangan rakyat
• Sumber pangan lokal sangat adaptif dengan kondisi alam sekitar
(jenis tanah, iklim, air). Jenis tanaman yang dibudidayakan
masyarakat umumnya mampu bertahan dalam tekanan situasi alam
(hujan atau kemarau ekstrim)
• Jenis tanaman pangan lokal yang dikembangkan sesuai dengan
tradisi dan budaya lokal setempat (nilai-nilai, upacara, ritual) dan
kebutuhan sehari-hari masyarakat.
• Banyak jenis-jenis varietas tanaman pangan yang dikembangkan
sebagai hasil trial-eror warga yang kemudian menjadi bank genetik
tanaman pangan Indonesia. Misal, beras hitam, beras ketan bulat,
dsb. Harus kita cegah dari kepunahan.