SlideShare a Scribd company logo
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
KAWASAN PERDESAAN (RPKP)
Sugeng Budiharsono
Unit Manajemen Strategis
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Dipresentasikan pada Pelatihan Daring Pusat Pengembangan Kawasan Perdesaan yang
Berdayasaing yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Strategis KAHMI, Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Universitas Nusa Bangsa dan
Alumni Pengembangan Wilayah Perdesaan (APWD) yang diselenggarakan pada tanggal 29-30 Maret 2022
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Prasyarat
Penyusunan
RPKP
Daftar Isi dan
Substansi
Dokumen RPKP
Penetapan
RPKP
Tahapan
Penyusunan
RPKP
Penyusunan
RPKP di Aras
Kawasan
Monitoring dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Pembangunan
Pembahasan
RPKP di Aras
Kabupaten/
Kota
1 2
7
4
8
3
6 9
5
• Pasal 83 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyatakan bahwa pembangunan
kawasan perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar desa dalam satu
kabupaten/kota yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat dan meningkatkan kualitas
pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di kawasan perdesaan melalui
pendekatan pembangunan partisipatif.
• Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah menindaklanjuti
amanah Undang-undang Desa dengan menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan.
• Peraturan Menteri tersebut selanjutnya dilengkapi dengan Keputusan Direktur Jenderal
Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor 14/DPKP/SK/07/2016 tentang Penyelenggaran
Pembangunan Kawasan Perdesaan. Dalam SK Dirjen telah diatur tentang kelembagaan,
pengusulan dan penetapan kawasan perdesaan, perencanaan pembangunan kawasan
perdesaan, pelaksanaan pembangunan kawasan perdesaan, dan pelaksanaan monitoring,
evaluasi dan pelaporan.
• Namun sehubungan dengan perkembangan zaman, maka pedoman tersebut disederhanakan,
agar dapat dipahami oleh stakholder yang terkait dalam pembangunan kawasan perdesaan.
PENDAHULUAN 1
DASAR PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
UU No. 6 Tahun 2014
tentang Desa
• Desa Membangun
• Membangun Desa
PP 43 Tahun 2014
dan
PP 47 Tahun 2015
NAWACITA Ke-3
Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
Sasaran prioritas nasional dalam RPJMN
• Pengurangan 5000 Desa Tertinggal
& penambahan 2000 Desa Mandiri
• Pembangunan 40 Kawasan Perdesaan
UU No. 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang
Amanat penataan ruang
kawasan perdesaan
UU 25 Tahun 2004
tentang
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
Permen DPDTT No. 5 Tahun
2016 tentang Pembangunan
Kawasan Perdesaan
KEDUDUKAN RPKP DENGAN DOKUMEN RENCANA LAINNYA
RPJP Nasional
RPJM Nasional
RPJP Propinsi
RPJM Propinsi
RTRW Nasional
RTRW Propinsi
RPJP
Kabupaten/Kota
RPJM
Kabupaten/Kota
RTRW Kota
RTRW
Kabupaten/Kota
RPJM
Desa
UU NO. 26/2007
UU NO. 25/2004
UU NO. 6/2014
RPKP
PRASYARAT PENYUSUNAN RPKP
• Kawasan Perdesaan sudah ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota.
• Ada lembaga pengelola kawasan (manajemen/pengurus kawasan atau disebut juga pengurus
klaster). Apabila belum ada lembaga, maka pembentukan lembaga pengurus kawasan ini
dilakukan pada saat workshop penyusunan RPKP pada sesi Pemilihan Pengurus Klaster.
• Pengurus klaster sudah memiliki AD dan ART dan akan lebih baik pengurus klasternya sudah
ditetapkan dengan SK Bupati. Apabila belum ada AD dan ART, maka penyusunan AD dan ART
dilakukan setelah pembentukan pengurus pada saat workshop penyusunan RPKP pada sesi
Penyusunan AD/ART Klaster.
• Produk unggulan kawasan perdesaan sudah disepakati dan ditetapkan oleh pengurus klaster
dan camat serta kepala desa. Tata cara penentuan produk unggulan kawasan perdesaan dapat
dilihat pada Panduan Praktis Penentuan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan. Apabila belum
ada kesepakan, maka kesepakatan penetapan produk unggulan kawasan perdesaan dilakukan
pada saat workshop penyusunan RPKP pada sesi Penentuan Komoditas Unggulan Kawasan.
2
DAFTAR ISI DOKUMEN RPKP
3
DAFTARISI RPKP
DAFTARISI
DAFTARTABEL
DAFTARGAMBAR
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Pendekatan dan Metodologi
1.3. Kedudukan RPKP
BAB 2. GAMBARANUMUMKAWASANPERDESAAN
2.1. Kondisi Geografis dan Administrasi
2.2. Perekonomian Wilayah
2.3. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM)
2.4. Sarana dan Prasarana
2.5. Produk Unggulan Kawasan
2.6. Modal Sosial dan Budaya
2.7. Kondisi Kelembagaan
2.8. Permasalahan
BAB 3. PENGEMBANGANKAWASANPERDESAANBERBASISPRODUKUNGGULAN
3.1. Tinjauan Kebijakan
3.2. Susunan dan Fungsi Kawasan
3.3. Pengembangan Klaster dan Jejaring Berbasis Produk Ungguian
BAB 4. KEBIJAKAN,STRATEGI DAN PROGRAM
4.1. Isu Strategis
4.2. Tujuan dan Sasaran
4.3. Arah Kebijakan dan Strategi
4.4. Program dan Rencana Aksi
BAB 5. NILAISTRATEGISPEMBANGUNANKAWASANPERDESAAN
5.1. Produksi Barang dan Jasa Kawasan
5.2. Penyerapan Tenaga Kerja
5.3. Peningkatan Pendapatan dan Pengurangan Kemiskinan
BAB 6. KESIMPULANDANREKOMENDASI
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
LAMPIRAN
SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (1)
BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Menguraikan tentang perlunya dilakukan
penyusunan RPKP unruk kawasan perdesaan
tersebut.
1.2 Pendekatan dan
Metodologi
 Pendekatan: Partisipatif, Instansional,
Wilayah, dan top down dan bottom up,
 Metodologi penyusunan RPKP dilakukan
secara partisipatif dengan menggunakan
metode Metode Kafe Dunia (World Cafe
Method).
1.3 Kedudukan RPKP Menguraikan kedudukan RPKP dikaitkan dengan
RPJPD dan RPJMD dan RTRW kabupaten/kota.
BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi
2. Gambaran Umum Kawasan Perdesaan
2.1 Kondisi Geografis dan Adminsitratif Membahas kondisi geografis kawasan seperti delineasi kawasan, kecamatan dan desa-desa atau kelurahan
yang termasuk dalam kawasan, letak kawasan, topografi, jenis tanah, kesesuaian lahan
2.2 Perekonomian Wilayah Menguraikan tentang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kondisi kemiskinan, Indeks Pembangunan
Manusia dan kesenajangan antar golongan di kawasan apabila datanya tersedia.
2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia Menguraikan tentang kependudukan, tingkat pendidikan, dan ketenagakerjaan dan pengangguran di kawasan
perdesaan
2.4 Prasarana dan Sarana Menguraikan tentang ketersediaan prasarana dan sarana xeperti jalan, jembatan, pelabuhan laut dan bandar
udara terdekat, telekomunikasi, jaringan internet, energi, air bersih dan irigasi, dan sarana perhubungan
seperti angkutan desa.
2.5 Komoditas Unggulan Kawasan Menguraikan tentang jenis-jenis produk unggulan kawasan, jumlah tenaga kerja diserap, produksi produk
unggulan dalam lima tahun terakhir dalkam satuan berat/volume dan uang, dan pasar tujuan barang yang
diproduksi kawasan tersebut apakah untuk pasar domestik ataukah ekspor.
2.6 Modal Sosial dan Budaya Menjelaskan tentang kondisi sosial budaya masyarakat antara lain mencakup trust, network dan norms
dalam kaitannya dengan melek bisnis dan keuangan, dan budaya apa saja yang ada di dalam kawasan yang
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan, serta pelibatan pegiat sosial budaya dalam
pengembangan kawasan.
2.7 Kelembagaan Diuraikan tentang kondisi kelembagaan di aras kawasan, sebagai lembaga yang memayungi kawasan, dan
kelembagaan di aras kabupaten/kota dalam bidang pengembangan ekonomi lokal atau daerah
2.8 Permasalahan diuraikan tentang permasalahan-permasalahan pembangunan kawasan perdesaan/ klaster
SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (2)
BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi
3. Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Komoditas Unggulan
3.1 Tinjauan Kebijakan Menguraikan tentang kesesuaian pengembangan kawasan
perdesaan yang sudah ditentukan dan komoditas unggulan
kawasan tersebut dengan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota.
3.2 Susunan dan Fungsi
Kawasan
Menguraikan tentang keterkaitan (network) bukan
ketergantungan antar desa dalam kawasan, dan atau
keterkaitan antar desa yang memproduksi suatu produk dari
hulu, pengolahan sampai pemasaran dengan produk lainnya.
3.3 Pengembangan Klaster
dan Jejaring Klaster
Menguraikan tentang pengembangan komoditas unggulan
dalam klaster dan jejaring antar klaster yang ada dalam
kabupaten/kota maupun lintas kabupaten/kota,
SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (3)
BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi
4. Kebijakan, Strategi dan Program
4.1 Isu Strategis Menguraikan isu strategis tentang kuantitas, kualitas
dan kompetensi pengembangan SDM, kelembagaan,
sarana dan prasarana, pengembangan komoditi
unggulan, pengembangan kawasan/klaster, peningkatan
kerjasama dll
4.2 Tujuan dan Sasaran Menguraikan tujuan dan sasaran pembangunan
kawasan untuk lima tahun mendatang
4.3 Program dan Kegiatan Menguraikan program dan kegiatan sesuai dengan
contoh program financial matrix baik untuk yang APBN
dari Kementerian/Lembaga, APBD Provinsi dan
Kabupaten/Kota, APBDes dan Non APBN/APBD
SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (4)
BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi
5. Nilai Strategis Pembangunan Kawasan Perdesaan
5.1 Produk Barang dan Jasa diuraikan peningkatan produk barang dan jasa yang
disebabkan karena adanya pembangunan kawasan
perdesaan
5.2 Penyerapan Tenaga
Kerja
Menguraikan peningkatan jumlah tenaga kerja yang diserap
akibat adanya pembangunan kawasan perdesaan dan upah
yang diterima oleh tenaga kerja tersebut.
5.3 Peningkatan
Pendapatan dan
Pengurangan
Kemiskinan
Menguraikan tentang peningkatan pendapatan yang
diterima oleh tenaga kerja dan pelaku usaha, serta
penurunan penduduk miskin akibat adanya pembangunan
kawasan perdesaan tersebut
6. Kesimpulan dan Rekomendasi
6.1 Kesimpulan Menguraikan kesimpulan dari seluruh rangkaian RPKP.
6.2 Rekomendasi Menguraikan rekomendasi agar pelaksanaan RPKP dapat
sesuai dengan tujuan dan sasaran.
SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (5)
Penyusunan RPKP di
Aras Kawasan
Perdesaan/ Klaster
Pembahasan dan
Evaluasi RPKP di
Aras Kabupaten/ Kota
Penetapan RPKP oleh
Bupati/ Walikota
TAHAPAN PENYUSUNAN RPKP
4
PENYUSUNAN RPKP DI ARAS KAWASAN
5
Peserta yang
terlibat dalam
Penyusunan
RPKP
Metode
Penyusunan
RPKP
Peralatan yang
Digunakan
Rencana Aksi
RPKP
Jadwal
Workshop
Penyusunan
RPKP
Menghitung
Dampak
Pembangunan
RPKP
Indikator
Capaian
Kinerja
Tahunan
Substansi
Materi
Workshop
1
2
7
4
8
3
6
5
Pengamatan/
Survey
Lapangan dan
Pengumpulan
Data Sekunder
9
PESERTA PENYUSUNAN RPKP
• Pengurus klaster (apabila sudah ada)
• Camat dan Kepala Desa yang ada dalam kawasan perdesaan/klaster
• Ketua kelompok yang tergabung dalam POKTAN, POKDARWIS, POKLAHSAR atau kelompok-kelompok
lainnya sesuai dengan kondisi kawasan perdesaan/klaster.
• Perwakilan TKPKP aras kawasan dan atau TKPKP aras kabupaten/kota (apabila ada)
• BAPPEDA, DPMPD, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan OPD yang terkait dengan PRUKADES,
• Pendamping kawasan perdesaan (apabila ada)
• Tokoh agama dan tokoh masyarakat
• Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
• Pengusaha yang bergerak dalam usaha yang berkaitan dengan komoditas unggulan kawasan yang ada di
kawasan perdesaan/klaster
• LSM dan ormas yang ada di kawasan perdesaan/klaster
• Stakeholder lainnya yang dipandang perlu
METODE PENYUSUNAN RPKP
• Penyusunan RPKP dilakukan secara partisipatif dengan fasilitator
yang ahli dalam perencanaan pembangunan kawasan perdesaan.
• Metode partisipatif yang digunakan adalah Metode Kafe Dunia
(World Café Method) dimana para peserta dibagi menjadi beberapa
meja, sehingga komunikasi bukan lagi dua arah, namun banyak arah
sehingga hasilnya lebih optimal/baik.
Fasilitator
Meja
Peserta 1
Meja
Peserta 2
Meja
Peserta 3
Fasilitator
DESAIN RUANGAN UNTUK METODE KAFE DUNIA
PERALATAN YANG DIPERLUKAN
Laptop Proyektor dan Layar Flipchart
Kertas Plano Spidol Besar Masking Tape Kartu Metaplan
JADWAL WORKSHOP UNTUK PENYUSUNAN RPKP (1)
Waktu Kegiatan Penanggunjawab
Hari ke-1
07.30-08.00 Registrasi Panitia
08.00-08.30 Pembukaan Pejabat Bappeda/
DPMPD
08.30-09.00 Coffee Break Panitia
09.00-10.00 Pengembangan Kawasan Perdesaan
melalui Klaster
Fasilitator
11.00-12.00 Pembentukan Klaster di Kawasan dan
Identifikasi Local Champion
Fasilitator
12.00-13.00 ISHOMA
13.00-14.30 Pemilihan Pengurus Klaster Fasilitator
14.30-15.30 Penyusunan AD/ART Klaster Fasilitator
15.30-16.00 ISHOMA Panitia
16.00-17.00 Presentasi masing-masing kelompok Fasilitator
Hari ke-2
07.30-08.00 Refleksi Harian Fasilitator
08.00-09.45 Penyusunan Rencana Aksi Organisasi
Klaster dalam 1 tahun
Fasilitator
09.45-10.00 Coffee Break Panitia
10.00-12.00 Diskusi Kelompok dan Presentasi
Kelompok
Fasilitator
12.00-13.00 ISHOMA Panitia
13.00-14.30 Penentuan Komoditi Unggulan Kawasan Fasilitator
14.30-15.30 Simulasi Pembuatan Peta Keterkaitan
Antar Klaster
Fasilitator
15.30-16.00 Shalat Ashar dan Coffee break Panitia
16.00-17.00 Presentasi Masing-masing Kelompok
dan kesepakatan
Fasilitator
JADWAL WORKSHOP UNTUK PENYUSUNAN RPKP (2)
Waktu Kegiatan Penanggunjawab
Hari ke-3
07.30-08.00 Refleksi Harian Fasilitator
08.00-09.45 Penentuan Obyek yang ditawarkan
kepada investor
Fasilitator
09.45-10.00 Coffee Break Panitia
10.00-11.00 Kreativitas dan Inovasi untuk
Meningkatkan Daya Saing
Fasilitator
11.00-12.00 Region Branding untuk Meningkatkan
Daya Saing
Fasilitator
12.00-13.00 ISHOMA Panitia
13.00-15.30 Penyusunan Rencana Aksi
Pengembangan Kawasan
Fasilitator
15.30-16.00 Shalat Ashar dan Coffee break Panitia
16.00-17.30 Presentasi masing-masing kelompok Fasilitator
17.30-18.00 Penutupan Bappeda/ DPMPD
JADWAL WORKSHOP UNTUK PENYUSUNAN RPKP (3)
No Judul Materi Pelatihan Substansi Materi
1. Pembangunan kawasan
perdesaan melalui
pendekatan klaster.
 Pembangunan kawasan perdesaan berbasis
pengembangan ekonomi lokal dengan
pendekatan klaster
 Pengembangan ekonomi lokal dan manfaatnya
bagi pembangunan kawasan perdesaan dan
tahapan pengembangan ekonomi lokal
 Pengembangan klaster yang berbasis rantai nilai
vertikal dan dipadukan rantai nilai horisontal
(vertical and horizontal value chain), dalam satu
klaster maupun dalam jejaring klaster (cluster
network).
2. Pembentukan klaster dan
identifikasi local champion
 Tahapan pembentukan klaster, khususnya untuk
melakukan idektifikasi local champion
 Uraian tentang best practices dan bad practices
tentang klaster yang ada di Indonesia dan di
luar negeri
SUBSTANSI MATERI WORKSHOP (1)
No Judul Materi Pelatihan Substansi Materi
3. Pemilihan pengurus klaster  Pemilihan ketua klaster dan struktur kepengurusan
 Contoh struktur pengurus klaster:
o Ketua
o Wakil Ketua
o Sekretaris
o Bendahara
o Kepala Bidang Produksi
o Kepala Bidang Pengolahan
o Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran
o Kepala Bidang Pengembangan SDM
4. Penyusunan AD dan ART  Pengurus terpilih menyusun AD dan ART bersama peserta workshop lainnya.
 Isi Anggara Dasar
o Mukadimah
o Nama, Waktu dan Kedudukan
o Azas dan Landasan Organisasi
o Visi, Misi dan Tujuan
o Susunan Pengurus
o Keanggotaan
o Kewajiban Anggota
o Musyawarah Pertemuan
o Penutup
 ART merupakan penjelasan AD
SUBSTANSI MATERI WORKSHOP (2)
No Judul Materi Pelatihan Substansi Materi
5. Penyusunan rencana aksi
organisasi klaster
 Pengurus klaster menyusun rencana aksi untuk internal
organisasi klaster dalam jangka waktu satu tahun saja.
 Rencana aksi meliputi: (1) pemantapan organisasi klaster;
(2) sosialisasi organisasi klaster ke seluruh desa-desa di
kawasan dan juga komoditi unggulan kawasan; (3)
peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan
kelembagaan
6. Penentuan komoditas
unggulan
Peserta workshop menentukan komoditas unggulan kawasan
dengan tahapan seperti yang telah diuraikan
7. Pembuatan peta
keterkaitan antar klaster
Peserta workshop diminta untuk membuat keterkaitan antara
desa yang ada di dalam klaster/ kawasan perdesaan ataupun
antar klaster di dalam suatu kabupate/kota bahkan lintas
kabupaten/kota di atas peta skala 1:50.000 di kertas A0.
SUBSTANSI MATERI WORKSHOP (3)
No Judul Materi Pelatihan Substansi Materi
8. Penentuan obyek yang ditawarkan
kepada investor
Peserta mencari lokasi yang dapat ditawarkan kepada investor
pengusaha menengah dan besar yang diajak kerjasama dalam
mengembangkan komoditas unggulan yang ada dalam klaster/kawasan
9. Kreativitas dan inovasi untuk
meningkatkan daya saing
 Dibahas secara sekilas tentang perbedaan antara kreativitas dan
inovasi
 Membangun Triple Helix of Innnovation, Quadruple Helix of
Innovation dan Quintuple Helix of Innovation untuk
mengembangkan inovasi yang berbasis lingkungan
10. Region Branding untuk meningkatkan
daya saing
 Dibahas tentang perlunya region branding dalam pengembangan
klaster atau pembangunan kawasan untuk meningkatkan daya
saing kawasan
 Tahapan pengembangan region branding kawasan
11, Penyusunan rencana aksi pembangunan
kawasan/klaster
Penyusunan rencana aksi dilakukan oleh pengurus klaster bersama
seluruh peserta workshop untuk membangun kawasan
perdesaan/klaster selama lima tahun.
SUBSTANSI MATERI WORKSHOP (4)
No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator
Kinerja
Instansi
Penanggung-
jawab
Prioritas
Program/
Kegiatan
A. Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi
Daerah dan Klsater
Desa dan
Kecamatan
(Juta Rupiah) KL/PROV/KAB
/ Kota/Desa
1. Membangun Klaster
 Sosialisasi klaster kepada stakeholder terkait
 Mengidentifikasi berbagai produk unggulan
klaster
 Melakukan survey ke lapangan untuk
kepentingan validasi
 Evaluasi untuk menentukan kelayakan produk
unggulan
 Menetapkan produk unggulan klaster
 Membentuk manajemen klaster
 Menyusun AD/ART klaster
 Menyusun rencana bisnis
 Pelaksanaan pembinaan klaster
 Penguatan POKTAN, POKDARWIS dll

MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (1)
No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator
Kinerja
Instansi
Penanggung-
jawab
Prioritas
Program/
Kegiatan
B. Program Peningkatan Kapasitas SDM Desa dan
Kecamatan
(Juta Rupiah)
1. Peningkatan Kapasitas Petani/nelayan dan pengolah
komoditi unggulan
 Pelatihan Budidaya komoditi unggulan yang
Baik (Good Agricutural Practices)
 Pelatihan Pasca Panen
 Pelatihan Budidaya komoditi unggulan yang
baik organnik
 Pelatihan Pengolahan komoditi unggulan
 Pelatihan packaging
 Pelatihan pembuatan product branding
 Pelatihan klaster/OVOP/ OTOP
 Pelatihan penggunaan internet untuk
pemasaran
MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (2)
No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator
Kinerja
Instansi
Penanggung-
jawab
Prioritas
Program/
Kegiatan
B. Program Peningkatan Kapasitas SDM Desa dan
Kecamatan
(Juta Rupiah)
2. Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah dan
Stakeholder lainnya
 Pelatihan Pengembangan Ekonomi Daerah
 Pelatihan Klaster/OVOP/ OTOP
 Pelatihan product branding dan region
branding
3. Peningkatan Kapasitas Manajemen Klaster, Poktan,
Pokdarwis
 Pelatihan untuk manajemen klaster dan forum
rembug klaster
 Pelatihan manajemen POKTAN/
POKDAKAN/POKDARWIS
 Pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran
dll
MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (3)
No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator
Kinerja
Instansi
Penanggung-jawab
Prioritas
Program/
Kegiatan
B. Program Peningkatan Kapasitas SDM Desa dan
Kecamatan
(Juta Rupiah) KL/PROV/KAB/
KOTA/DESA
4. Fasilitasi untuk Petani, Klaster dan Pemda oleh
TA
 Fasilitasi dan pendampingan untuk PEMDA
dari TA PED nasional
 Fasilitasi untuk masyarakat dan Klaster
C. Program Peningkatan Ketersediaan Sarana dan
Prasarana
1. Pembangunan dan Pebaikan Infrastruktur
 Pembangunan dan perbaikan jalan dan
jembatan dari dan ke kawasan
 Pembangunan embung/long storage
 Pembangunan jaringan irigasi
 Pembangunan pembangkit/gardu listrik
 Pembangunan Pasar Desa/Kawasan
 Pembangunan TPS/TPA
 Bantuan sarana dan prasarana internet
 Pembangunan BLK
 Pembangunan SMK
MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (4)
No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator
Kinerja
Instansi
Penanggung-
jawab
Prioritas
Program
/
Kegiatan
C. Program Peningkatan Kapasitas SDM Desa dan
Kecamatan
(Juta Rupiah) KL/PROV/KAB/
KOTA/DESA
2. Bantuan Alat Sarana
a. Bantuan alar sarana produksi
a. Bantuan alat pengolahan
D. Program Peningkatan Kerjasama antara
Pemda, Pemerintah Pusat, Dunia Usaha dan
Stakeholder Lainnya
1. Kemitraan dengan Kementerian
Lembaga/Pemda Kabupaten/Kota
a.
b.
2. Kemitraan dengan Perguruan Tinggi atau
Lembaga Penelitian
a.
b.
3. Kemitraan dengan Dunia Usaha dan Media
Masa
a.
b.
MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (5)
No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator
Kinerja
Instansi
Penanggung-
jawab
Prioritas
Program
/
Kegiatan
E. Program Pengembangan Product Branding
dan Region Branding
Desa dan
Kecamatan
(Juta Rupiah) KL/PROV/KAB/
KOTA/DESA
1. Pengembangan Product Branding
 Sosialisasi kepada stakeholder terkait
 Rapat/FGD penentuan product
branding bersama
 Penetapan product branding bersama
2. Pengembangan Region Branding
 Mengkaji citra kiwari
 Membentuk POKJA
 Identifikasi daya saing
 Identitifikasi kelompok sasaran
 Menentukan pesan inti
 Mengkaji kesiapan
 Mengukur kemajuan
 Launching region branding
 Pemeliharaan region branding
 Monitoring dan evaluasi region
branding
MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (6)
No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator
Kinerja
Instansi
Penanggung-jawab
Prioritas
Program/
Kegiatan
A. Pengembangan Ekonomi Kawasan Desa dan
Kecamatan
(Juta Rupiah) Masyarakat/ Dunia
Usaha
1. Investasi Dunia Usaha dan Masyarakat
 Investasi pertanian/perkebunan/ tambak luas
,,,,, ha
 Investasi pengolahan pertanian/
perkebunan/tambak luas…. ha
 Investas kawasan wisata luas …… ha
 Investasi hotel bintang …. Jumlah kamar ……
 Investasi resort …. Jumlah kamar/resort
2 Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan
 Peningkatan kapasitas dalam aspek ,,,,,
 Peningkatan kapasitas dalam aspek …
 Peningkatan kapasitas kelembagaan klaster
dalam aspek …….
 Peningkatan kapasitas kelembagaan klaster
dalam aspek …….
MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP dari Non-APBN/APBD/APBDES
No Program/Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Indikator Capaian Tahunan
A. Program Pengembangan Kelembagaan
Ekonomi Daerah dan Klsater
(Juta Rupiah)
1. Membangun Klaster
 Sosialisasi klaster kepada stakeholder
terkait
 Mengidentifikasi berbagai produk
unggulan klaster
 Melakukan survey ke lapangan untuk
kepentingan validasi
 Evaluasi untuk menentukan
kelayakan produk unggulan
 Menetapkan produk unggulan klaster
 Membentuk manajemen klaster
 Menyusun AD/ART klaster
 Menyusun rencana bisnis
 Pelaksanaan pembinaan klaster
 Penguatan POKTAN, POKDARWIS dll
INDIKATOR CAPAIAN KINERJA TAHUNAN
No Produksi Satuan Nilai Perubahan
(%)
2017 2022
1. Tanaman Pangan
a. Padi
 Luas sawah Ha
 Produksi Ton
 Nilai produksi Rp
b. Jagung
 Luas sawah Ha
 Produksi Ton
 Nilai produksi Rp
c.
2. Tanaman Perkebunan
a. Kakao
 Luas sawah Ha
 Produksi Ton
 Nilai produksi Rp
b..
3. Peternakan
a. Sapi
 Jumlah sapi Ekor
 Nilai sapi Rp
 Produksi susu Liter
 Nilai Rp
DAMPAK PEMBANGUNAN KAWASAN TERHADAP PRODUK BARANG DAN JASA
No Produksi Satuan Nilai Perubahan (%)
2017 2022
3. Peternakan
b. Kambing Peranakan Etawa (PE)
 Jumlah kambing Ekor
 Nilai kambing Rp
 Produksi susu Liter
 Nilai Rp
c.
4. Perikanan
a. Tuna
 Produksi Ton
 Nilai Rp
b. Udang
 Produksi Ton
 Nilai Rp
c.
5. Pariwisata
 Jumlah hotel bintang Unit
 Jumlah hotel non bintang Unit
 Jumlah kamar Unit
 Tingkat hunian
 Wisatawan domestik Orang
 Wisatawan mancanegara Orang
 Lama tinggal Hari
 Jumlah pengeluaran Rp
6. ………
DAMPAK PEMBANGUNAN KAWASAN TERHADAP PRODUK BARANG DAN JASA
• Perhitungan produk barang dan jasa pada tahun 2022 secara sederhana dapat dilakukan
dengan membuat regresi sederhana dari data minimal lima tahun yang lalu, tapi akan lebih
baik apabila data yang digunakan 10 tahun yang lalu.
• Dari laju hasil perhitungan ditambahkan delta akibat adanya intervensi pembangunan
kawasan perdesaan. Besarnya delta merupakan prakiraan dari para ahli, dengan melihat
program dan anggarannya serta kondisi masyarakat.
• Laju perubahan dihitung dengan cara = (Jumlah jumlah barang dan jasa yang diproduksi
pada sektor tertentu tahun 2022 dikurangi jumlah barang dan jasa yang diproduksi pada
sektor tertentu tahun 2017) dibagi dengan jumlah barang dan jasa yang diproduksi pada
sektor tertentu pada tahun 2017 dikalikan dengan 100 persen.
• Apabila memungkinkan, besarnya produksi barang dan jasa dihitung dengan menggunakan
sistem dinamik
PERHITUNGAN PRODUKSI BARANG DAN JASA
No Sektor/Subsektor Jumlah Perubahan
(%)
2017 2022
1. Pertanian
a. Tanaman Pangan
 Tenaga kerja yang diserap
 Upah rata-rata
b. Perkebunan
 Tenaga kerja yang diserap
 Upah rata-rata
c. Hortikultura
 Tenaga kerja yang diserap
 Upah rata-rata
d. Peternakan
 Tenaga kerja yang diserap
 Upah rata-rata
e. Perikanan
 Tenaga kerja yang diserap
 Upah rata-rata
2. Pariwisata
 Tenaga kerja yang diserap
 Upah rata-rata
3. Industri
a. Kerajinan Tangan
 Tenaga kerja yang diserap
 Upah rata-rata
b. Makanan dan Minuman
 Tenaga kerja yang diserap
 Upah rata-rata
4. …..
a. ……..
DAMPAK PEMBANGUNAN KAWASAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA
• Perhitungan penyerapan tenaga kerja dan upah secara sederhana dapat dilakukan dengan
membuat regresi sederhana dari data minimal lima tahun yang lalu, tapi akan lebih baik
apabila data yang digunakan 10 tahun yang lalu.
• Dari laju hasil perhitungan ditambahkan delta akibat adanya intervensi pembangunan
kawasan perdesaan. Besarnya delta merupakan prakiraan dari para ahli, dengan melihat
program dan anggarannya serta kondisi masyarakat.
• Laju perubahan dihitung dengan cara = (Jumlah jumlah tenaga kerja yang diserap pada
sektor tertentu tahun 2022 dikurangi jumlah pada sektor tertentu tahun 2017) dibagi
dengan jumlah tenaga kerja pada sektor tertentu pada tahun 2017 dikalikan dengan 100
persen.
• Apabila memungkinkan dihitung dengan menggunakan sistem dinamik
PERHITUNGAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN UPAH
No Sektor/Subsektor Jumlah Perubahan (%)
2017 2022
1. Pertanian
a. Tanaman Pangan
 Jumlah Petani (orang)
 Pendapatan/kapita petani (Rp/kapita)
 Jumlah tenaga kerja (orang)
 Pendapatan/kapita pekerja (Rp/kapita)
Jumlah Penduduk Miskin = Jumlah penduduk dengan pendapatan/kapita yang berada di bawah Garis
Kemiskinan
b. ……
2. Pariwisata
 Jumlah pelaku usaha (orang)
 Pendapatan/kapita pelaku usaha (Rp/kapita)
 Jumlah tenaga kerja (orang)
.  Pendapatan/kapita pekerja (Rp/kapita)
Jumlah Penduduk Miskin = Jumlah penduduk dengan pendapatan/kapita yang berada di bawah Garis
Kemiskinan
b. ……
3. Industri
a. Kerajinan Tangan
 Jumlah pelaku usaha (orang)
 Pendapatan/kapita pelaku usaha (Rp/kapita)
 Jumlah tenaga kerja (orang)
.  Pendapatan/kapita pekerja (Rp/kapita)
Jumlah Penduduk Miskin = Jumlah penduduk dengan pendapatan/kapita yang berada di bawah Garis
Kemiskinan
b. …..
4. …….
Garis Kemiskinan Kabupaten (Rp/kapita)
DAMPAK PEMBANGUNAN KAWASAN TERHADAP PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
• Perhitungan pendapatan tenaga kerja pada tahun 2022 dapat dihitung dari upah rata-rata tenaga kerja setiap bulan
dibagi dengan jumlah anggota keluarga, sehingga akan dihasilkan tingkat pendapatan per kapita tenaga kerja.
• Penghitungan pendapatan pelaku usaha = (jumlah penerimaan usaha dalam satu tahun dikurangi biaya untuk usaha)
dibagi 12. Untuk mengetahui pendapatan per kapitanya, adalah nilai yang dihasilkan tersebut dibagi dengan jumlah
anggota keluarga dalam satu KK.
• Penghitungan nilai Garis Kemiskinan pada tahun 2022 dilakukan dengan menggukan proyeksi dengan analisis regresi
sederhana.
• Apabila pendapatan per kapita per bulan pekerja pada tahun 2022 dibandingkan dengan Garis Kemiskinan per bulan
tahun 2022 di kabupaten/kota yang bersangkutan, maka semua pekerja dan anggota keluarganya tidak miskin dan
sebaliknya.
• Apabila pendapatan per kapita per bulan pelaku usaha pada tahun 2022 dibandingkan dengan Garis Kemiskinan per
bulan tahun 2022 di kabupaten/kota yang bersangkutan, maka semua pekerja dan anggota keluarganya tidak miskin
dan sebaliknya.
• Laju perubahan dihitung dengan cara = (Jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 dikurangi jumlah penduduk miskin
pada tahun 2017) dibagi dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2017 dikalikan dengan 100 persen.
• DIhitung dengan menggunakan sistem dinamik (Apabila memungkinkan)
PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN
• Kegiatan pengamatan/survey lapangan, pengukuran batas
kawasan dan pengumpulan data sekunder, dapat dilakukan pada
saat dilakukan workshop. Kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh
pihak ketiga.
• Pihak ketiga yang akan melaksanakan kegiatan seyogyanya
didampingi oleh petugas kecamatan ataupun desa yang mau
dilakukan pengamatan.
PENGAMATAN/SURVEY LAPANGAN, PENGUKURAN BATAS KAWASAN DAN
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
OBYEK PENGAMATAN/SURVEY LAPANGAN (1)
No Infrastruktur Satuan Kondisi Saat Ini HPS di KPPN
(Rp/Satuan)
Infra Struktur
yang perlu
diperbaiki
Infra Struktur yang
perlu dibangun
Total Kondisi
Baik
Kondisi
Buruk
Volume Volume
1. Jalan dan jembatan di dalam
Kawasan Perdesaan
 Jalan produksi
 Jalan antar desa
 Jalan kabupaten/kota
 Jalan provinsi
 Jalan nasional
2. Jalan dan jembatan dari dan ke
Kawasan Perdesaan
 Kelas jalan kabupaten/kota
 Kelas jalan provinsi
 Jalan Nasional
3. Embung/long storage/bendung./
waduk
4. Jaringan irigasi
5. Pembangkit Listrik
6. Gardu induk
7. Jaringan listrik
8. Menara air bersih
9. Jaringan air bersih
10. BTS
11. TPS
12. TPA
13. BLK dan perlengkapannya
14. SMK dan perlengkapannya
15. Pasar Desa
16. Pasar Kawasan
17.
No Infrastruktur Satuan Kondisi Saat Ini HPS di KPPN
(Rp/Satuan)
Infra Struktur
yang perlu
diperbaiki
Infra Struktur yang
perlu dibangun
Total Kondisi
Baik
Kondisi
Buruk
Volume Volume
OBYEK PENGAMATAN/SURVEY LAPANGAN (2)
• Pengukuran koordinat batas-batas kawasan dilakukan dengan GPS dengan Android
dengan aplikasi Avenza
• Pengukuran koordinat Pasar Desa, Pasar Kecamatan, Bank/BPR/BLK/SMK yang ada di
dalam ataupun di sekitar kawasan perdesaan
• Pengukuran koordinat hotel/resort/penginapan serta kawasan pariwisata
• Pengukuran koordinat batas-batas dari obyek yang mau ditawarkan kepada investor
besar
• Pengukuran koordinat prasarana seperti: TPS/TPA, lokasi embung atau calon
embung, pembangkit listrik, menara air/reservoir atau sumber air bersih, pasar dlsb
seperti pengamatan prasarana kawasan.
• Pengukuran koordinat obyek wisata
• Pengukuran koordinat industri pengolahan yang berkaitan dengan komoditas
unggulan
• Pengukuran obyek penting lainnya berkaitan dengan pembangunan kawasan
PENGUKURAN BATAS KAWASAN, OBYEK LAINNYA DAN SEKITAR KAWASAN
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
No Jenis Data Sumber Data Keterangan
1. Kabupaten/Kota Dalam Angka BPS Kabupaten/Kota
2. Kecamatan Dalam Angka BPS Kabupaten/Kota
3. HPS Prasarana Dinas PUPR
4. Laporan Tahunan dari SKPD yang
berkaitan dengan PRUKADES
Dinas/OPD yang berkaitan
dengan PRUKADES
5. RPJPD, RPJMD, RTRWK BAPPEDA Kab/Kota
6. RIPDA (apabila PRUKADES-nya wisata) Dinas Pariwisata
7. Monografi Desa Desa
PEMBAHASAN RPKP DI ARAS KABUPATEN/KOTA 6
Peserta yang
terlibat dalam
Penyusunan
RPKP
Metode
Penyusunan
RPKP Peralatan yang
Digunakan
Substansi
Materi
Workshop
Jadwal
Workshop
Penyusunan
RPKP
1
2
3
5
4
PESERTA PEMBAHASAN RPKP
• Anggota DPRD yang menangani sektor perindustrian
Kabupaten/kota
• Ketua dan Sekretaris serta beberapa pengurus TKPKP
Kabupaten/Kota
• Bappeda Kabupaten/Kota
• Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
Kabupaten/Kota
• Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
Kabupaten/Kota
• Dinas Nakertrans Kabupaten/Kota
• Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota
• Dinas Pertanian/Perkebunan/Peternakan/Perikanan
Kabupaten/Kota
• Dinas Perikanan Kabupaten/Kota
• Dinas PU PR/Tata Ruang Kabupaten/Kota
• Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota
• Dinas Perindagkop Kabupaten/Kota
• Bank Nasional dan Bank Daerah setempat
• KADIN Kabupaten/Kota
• HKTI/HNSI
• ASITA/PHRI Kabupaten/Kota – disesuaikan dengan
komoditi unggulan
• Ketua, sekretaris dan beberapa pengurus TKPKP
Kawasan
• Pengurus klaster kawasan di Kabupaten /Kota
• Pembahasan RPKP dilakukan secara partisipatif dengan moderator dari
BAPPEDA/DPMPD atau fasilitator yang ahli dalam perencanaan
pembangunan kawasan perdesaan.
• Metode partisipatif yang digunakan adalah Metode Kafe Dunia (World
Café Method) seperti yang dilakukan dalam penyusunan RPKP.
METODE PEMBAHASAN RPKP
Waktu Kegiatan Penanggunjawab
Hari ke-1
07.30-08.00 Registrasi Panitia
08.00-08.30 Pembukaan Pejabat Bappeda/
DPMPD
08.30-09.00 Coffee Break Panitia
09.00-10.00 Presentasi Rencana Aksi Kawasan Pengurus Klaster
10.00-12.00 Pembahasan Rencana Aksi Kawasan Moderator dari
BAPPEDA/DPMPD
12.00-13.00 ISHOMA
13.00-15.30 Pembahasan Rencana Aksi Kawasan
Lanjutan
Moderator dari
BAPPEDA/DPMPD
15.30-16.00 Pembacaan Kesimpulan dan Penutupan BAPPEDA/DPMPD
JADWAL WORKSHOP UNTUK PEMBAHASAN RPKP
PENETAPAN RPKP
7
 Rancangan RPKP yang telah dibahas oleh berbagai stakeholder di
aras kabupaten/kota selanjutnya diajukan kepada
bupati/walikota
 RPKP ditetapkan oleh Bupati/Walikota sesuai dengan RPJMD
• Pembangunan kawasan perdesaan merupakan pembangunan yang bersifat
kolaboratif (co-development) dan dilaksanakan melalui proses
pembahasan multi stakeholder.
• Pembangunan kawasan dilaksanakan secara sinergis, antara pembangunan
kawasan dan pembangunan desa-desa yang ada di kawasan.
• Pelaksanaan pembangunan kawasan berdasarkan rencana yang sudah
dirumuskan oleh berbagai stakeholder, sehingga akan lebih memudahkan
untuk memprakirakan dampak yang terjadi akibat dari pembangunan
kawasan perdesaan
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
8
Monev dilakukan oleh
TKPKP Kawasan atau
BAPPEDA/DPMD
TKPKP Provinsi TKPKP Pusat
SUBSTANSI MONEV:
• Serapan anggaran
• Capaian kegiatan
• Capaian indikator kinerja tahunan
• Permasalahan
• Solusi untuk mengatasi permasalahan
Manajemen
Klaster
Pendamping
Kawasan
PROSES MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 9
CONTOH LAPORAN MONITORING
No Kegiatan Anggaran
Rp
Serapan Anggaran Capaian Kegiatan Masalah Solusi
Rp % Sasaran Capaian
CONTOH LAPORAN EVALUASI
No Program/Kegiatan Indikator
Kegiatan
Sasaran
Tahunan
Capaian Masalah Solusi
DAFTAR PUSTAKA
• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
• Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
• Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
• Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6/2014, sebagaimana telah dirubah dengan
PP Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
43 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6/2014 tentang Desa
• Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan.
• Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor
14/DPKP/SK/07/2016 tentang Penyelenggaran Pembangunan Kawasan
Perdesaan
• Budiharsono, Sugeng, 2017, “Implementasi Peningkatan Keterkaitan Perdesaan
dan Perkotaan”.

More Related Content

What's hot

Indek perkembangan kawasan perdesaan
Indek perkembangan kawasan perdesaanIndek perkembangan kawasan perdesaan
Indek perkembangan kawasan perdesaan
EkoWahyudi107
 
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptxMateri Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
rahmatbuludawa1
 
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Dodik Mer
 
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
dpmdbusel
 
Musyawarah Desa
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Musyawarah Desa
Formasi Org
 
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Rusman R. Manik
 
Perencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desaPerencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desa
Perigi Tua
 
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxPERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
Eka Saputra
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Dadang Solihin
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Eka Saputra
 
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
PendampingKotaDenpas
 
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
Teguh Kristyanto
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Formasi Org
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
PusdiklatpemdaPemeri
 
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk KelurahanInovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Tri Widodo W. UTOMO
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
SuwantoSribhawono
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Eka Saputra
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
93220872
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
noldy HP
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
TV Desa
 

What's hot (20)

Indek perkembangan kawasan perdesaan
Indek perkembangan kawasan perdesaanIndek perkembangan kawasan perdesaan
Indek perkembangan kawasan perdesaan
 
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptxMateri Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
 
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
 
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
 
Musyawarah Desa
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Musyawarah Desa
 
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
 
Perencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desaPerencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desa
 
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxPERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
 
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
 
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk KelurahanInovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
 

Similar to PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf

Teknis Penyusunan RPJMK (Hamzah - SIGAP).pptx
Teknis Penyusunan RPJMK (Hamzah - SIGAP).pptxTeknis Penyusunan RPJMK (Hamzah - SIGAP).pptx
Teknis Penyusunan RPJMK (Hamzah - SIGAP).pptx
malasyarifuddin1
 
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaCapaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
Dedi Alfaridi
 
Revisi program dan penganggaran p2kp ta. 2015_10062015
Revisi program dan penganggaran p2kp ta. 2015_10062015Revisi program dan penganggaran p2kp ta. 2015_10062015
Revisi program dan penganggaran p2kp ta. 2015_10062015
Albar Kendari
 
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxG_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
zulfadly11
 
Modul penyusunan rkp gampong
Modul penyusunan rkp gampongModul penyusunan rkp gampong
Modul penyusunan rkp gampongirhamuddin
 
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis KinerjaKonsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Dadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Sigit Pramulia
 
2.PaparanSosialisasiSIPD2023-DPRD.pdf
2.PaparanSosialisasiSIPD2023-DPRD.pdf2.PaparanSosialisasiSIPD2023-DPRD.pdf
2.PaparanSosialisasiSIPD2023-DPRD.pdf
hasanuddin50
 
RENSTRA SKPD
 RENSTRA SKPD RENSTRA SKPD
RENSTRA SKPD
93220872
 
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Dadang Solihin
 
Riviu renstra 2017
Riviu renstra 2017Riviu renstra 2017
Riviu renstra 2017
heli supardi
 
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptxPaparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
PiandPriam1
 
Pedoman teknis tpid
Pedoman teknis tpidPedoman teknis tpid
Pedoman teknis tpid
Iwan Tamieang
 
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SanitasiSinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
infosanitasi
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
srimuharrani2
 
nagan raya.pptx
nagan raya.pptxnagan raya.pptx
nagan raya.pptx
srimuharrani2
 
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
BappedaLampungUtara
 
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
hakim922189
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
Tri Widodo W. UTOMO
 

Similar to PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf (20)

Teknis Penyusunan RPJMK (Hamzah - SIGAP).pptx
Teknis Penyusunan RPJMK (Hamzah - SIGAP).pptxTeknis Penyusunan RPJMK (Hamzah - SIGAP).pptx
Teknis Penyusunan RPJMK (Hamzah - SIGAP).pptx
 
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaCapaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
 
Revisi program dan penganggaran p2kp ta. 2015_10062015
Revisi program dan penganggaran p2kp ta. 2015_10062015Revisi program dan penganggaran p2kp ta. 2015_10062015
Revisi program dan penganggaran p2kp ta. 2015_10062015
 
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxG_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
 
Modul penyusunan rkp gampong
Modul penyusunan rkp gampongModul penyusunan rkp gampong
Modul penyusunan rkp gampong
 
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis KinerjaKonsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
 
2.PaparanSosialisasiSIPD2023-DPRD.pdf
2.PaparanSosialisasiSIPD2023-DPRD.pdf2.PaparanSosialisasiSIPD2023-DPRD.pdf
2.PaparanSosialisasiSIPD2023-DPRD.pdf
 
RENSTRA SKPD
 RENSTRA SKPD RENSTRA SKPD
RENSTRA SKPD
 
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
 
Riviu renstra 2017
Riviu renstra 2017Riviu renstra 2017
Riviu renstra 2017
 
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptxPaparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
 
Pedoman teknis tpid
Pedoman teknis tpidPedoman teknis tpid
Pedoman teknis tpid
 
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SanitasiSinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
 
nagan raya.pptx
nagan raya.pptxnagan raya.pptx
nagan raya.pptx
 
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
 
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
[02] MATERI PAPARAN BAPAK ARIFIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.pdf.pptx
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.
 

More from Sugeng Budiharsono

PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Sugeng Budiharsono
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Sugeng Budiharsono
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Sugeng Budiharsono
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Sugeng Budiharsono
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Sugeng Budiharsono
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Sugeng Budiharsono
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Sugeng Budiharsono
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
Sugeng Budiharsono
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Sugeng Budiharsono
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Sugeng Budiharsono
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Sugeng Budiharsono
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesia
Sugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Sugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Sugeng Budiharsono
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Sugeng Budiharsono
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
Sugeng Budiharsono
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Sugeng Budiharsono
 

More from Sugeng Budiharsono (20)

PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesia
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 

Recently uploaded

460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (18)

460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 

PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf

  • 1. PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN (RPKP) Sugeng Budiharsono Unit Manajemen Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dipresentasikan pada Pelatihan Daring Pusat Pengembangan Kawasan Perdesaan yang Berdayasaing yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Strategis KAHMI, Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Universitas Nusa Bangsa dan Alumni Pengembangan Wilayah Perdesaan (APWD) yang diselenggarakan pada tanggal 29-30 Maret 2022
  • 2. DAFTAR ISI Pendahuluan Prasyarat Penyusunan RPKP Daftar Isi dan Substansi Dokumen RPKP Penetapan RPKP Tahapan Penyusunan RPKP Penyusunan RPKP di Aras Kawasan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Pembahasan RPKP di Aras Kabupaten/ Kota 1 2 7 4 8 3 6 9 5
  • 3. • Pasal 83 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyatakan bahwa pembangunan kawasan perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar desa dalam satu kabupaten/kota yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di kawasan perdesaan melalui pendekatan pembangunan partisipatif. • Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah menindaklanjuti amanah Undang-undang Desa dengan menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan. • Peraturan Menteri tersebut selanjutnya dilengkapi dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor 14/DPKP/SK/07/2016 tentang Penyelenggaran Pembangunan Kawasan Perdesaan. Dalam SK Dirjen telah diatur tentang kelembagaan, pengusulan dan penetapan kawasan perdesaan, perencanaan pembangunan kawasan perdesaan, pelaksanaan pembangunan kawasan perdesaan, dan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan. • Namun sehubungan dengan perkembangan zaman, maka pedoman tersebut disederhanakan, agar dapat dipahami oleh stakholder yang terkait dalam pembangunan kawasan perdesaan. PENDAHULUAN 1
  • 4. DASAR PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa • Desa Membangun • Membangun Desa PP 43 Tahun 2014 dan PP 47 Tahun 2015 NAWACITA Ke-3 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sasaran prioritas nasional dalam RPJMN • Pengurangan 5000 Desa Tertinggal & penambahan 2000 Desa Mandiri • Pembangunan 40 Kawasan Perdesaan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Amanat penataan ruang kawasan perdesaan UU 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Permen DPDTT No. 5 Tahun 2016 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan
  • 5. KEDUDUKAN RPKP DENGAN DOKUMEN RENCANA LAINNYA RPJP Nasional RPJM Nasional RPJP Propinsi RPJM Propinsi RTRW Nasional RTRW Propinsi RPJP Kabupaten/Kota RPJM Kabupaten/Kota RTRW Kota RTRW Kabupaten/Kota RPJM Desa UU NO. 26/2007 UU NO. 25/2004 UU NO. 6/2014 RPKP
  • 6. PRASYARAT PENYUSUNAN RPKP • Kawasan Perdesaan sudah ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota. • Ada lembaga pengelola kawasan (manajemen/pengurus kawasan atau disebut juga pengurus klaster). Apabila belum ada lembaga, maka pembentukan lembaga pengurus kawasan ini dilakukan pada saat workshop penyusunan RPKP pada sesi Pemilihan Pengurus Klaster. • Pengurus klaster sudah memiliki AD dan ART dan akan lebih baik pengurus klasternya sudah ditetapkan dengan SK Bupati. Apabila belum ada AD dan ART, maka penyusunan AD dan ART dilakukan setelah pembentukan pengurus pada saat workshop penyusunan RPKP pada sesi Penyusunan AD/ART Klaster. • Produk unggulan kawasan perdesaan sudah disepakati dan ditetapkan oleh pengurus klaster dan camat serta kepala desa. Tata cara penentuan produk unggulan kawasan perdesaan dapat dilihat pada Panduan Praktis Penentuan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan. Apabila belum ada kesepakan, maka kesepakatan penetapan produk unggulan kawasan perdesaan dilakukan pada saat workshop penyusunan RPKP pada sesi Penentuan Komoditas Unggulan Kawasan. 2
  • 7. DAFTAR ISI DOKUMEN RPKP 3 DAFTARISI RPKP DAFTARISI DAFTARTABEL DAFTARGAMBAR BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Pendekatan dan Metodologi 1.3. Kedudukan RPKP BAB 2. GAMBARANUMUMKAWASANPERDESAAN 2.1. Kondisi Geografis dan Administrasi 2.2. Perekonomian Wilayah 2.3. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) 2.4. Sarana dan Prasarana 2.5. Produk Unggulan Kawasan 2.6. Modal Sosial dan Budaya 2.7. Kondisi Kelembagaan 2.8. Permasalahan BAB 3. PENGEMBANGANKAWASANPERDESAANBERBASISPRODUKUNGGULAN 3.1. Tinjauan Kebijakan 3.2. Susunan dan Fungsi Kawasan 3.3. Pengembangan Klaster dan Jejaring Berbasis Produk Ungguian BAB 4. KEBIJAKAN,STRATEGI DAN PROGRAM 4.1. Isu Strategis 4.2. Tujuan dan Sasaran 4.3. Arah Kebijakan dan Strategi 4.4. Program dan Rencana Aksi BAB 5. NILAISTRATEGISPEMBANGUNANKAWASANPERDESAAN 5.1. Produksi Barang dan Jasa Kawasan 5.2. Penyerapan Tenaga Kerja 5.3. Peningkatan Pendapatan dan Pengurangan Kemiskinan BAB 6. KESIMPULANDANREKOMENDASI 6.1. Kesimpulan 6.2. Saran LAMPIRAN
  • 8. SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (1) BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Menguraikan tentang perlunya dilakukan penyusunan RPKP unruk kawasan perdesaan tersebut. 1.2 Pendekatan dan Metodologi  Pendekatan: Partisipatif, Instansional, Wilayah, dan top down dan bottom up,  Metodologi penyusunan RPKP dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan metode Metode Kafe Dunia (World Cafe Method). 1.3 Kedudukan RPKP Menguraikan kedudukan RPKP dikaitkan dengan RPJPD dan RPJMD dan RTRW kabupaten/kota.
  • 9. BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi 2. Gambaran Umum Kawasan Perdesaan 2.1 Kondisi Geografis dan Adminsitratif Membahas kondisi geografis kawasan seperti delineasi kawasan, kecamatan dan desa-desa atau kelurahan yang termasuk dalam kawasan, letak kawasan, topografi, jenis tanah, kesesuaian lahan 2.2 Perekonomian Wilayah Menguraikan tentang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kondisi kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia dan kesenajangan antar golongan di kawasan apabila datanya tersedia. 2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia Menguraikan tentang kependudukan, tingkat pendidikan, dan ketenagakerjaan dan pengangguran di kawasan perdesaan 2.4 Prasarana dan Sarana Menguraikan tentang ketersediaan prasarana dan sarana xeperti jalan, jembatan, pelabuhan laut dan bandar udara terdekat, telekomunikasi, jaringan internet, energi, air bersih dan irigasi, dan sarana perhubungan seperti angkutan desa. 2.5 Komoditas Unggulan Kawasan Menguraikan tentang jenis-jenis produk unggulan kawasan, jumlah tenaga kerja diserap, produksi produk unggulan dalam lima tahun terakhir dalkam satuan berat/volume dan uang, dan pasar tujuan barang yang diproduksi kawasan tersebut apakah untuk pasar domestik ataukah ekspor. 2.6 Modal Sosial dan Budaya Menjelaskan tentang kondisi sosial budaya masyarakat antara lain mencakup trust, network dan norms dalam kaitannya dengan melek bisnis dan keuangan, dan budaya apa saja yang ada di dalam kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan, serta pelibatan pegiat sosial budaya dalam pengembangan kawasan. 2.7 Kelembagaan Diuraikan tentang kondisi kelembagaan di aras kawasan, sebagai lembaga yang memayungi kawasan, dan kelembagaan di aras kabupaten/kota dalam bidang pengembangan ekonomi lokal atau daerah 2.8 Permasalahan diuraikan tentang permasalahan-permasalahan pembangunan kawasan perdesaan/ klaster SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (2)
  • 10. BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi 3. Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Komoditas Unggulan 3.1 Tinjauan Kebijakan Menguraikan tentang kesesuaian pengembangan kawasan perdesaan yang sudah ditentukan dan komoditas unggulan kawasan tersebut dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota. 3.2 Susunan dan Fungsi Kawasan Menguraikan tentang keterkaitan (network) bukan ketergantungan antar desa dalam kawasan, dan atau keterkaitan antar desa yang memproduksi suatu produk dari hulu, pengolahan sampai pemasaran dengan produk lainnya. 3.3 Pengembangan Klaster dan Jejaring Klaster Menguraikan tentang pengembangan komoditas unggulan dalam klaster dan jejaring antar klaster yang ada dalam kabupaten/kota maupun lintas kabupaten/kota, SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (3)
  • 11. BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi 4. Kebijakan, Strategi dan Program 4.1 Isu Strategis Menguraikan isu strategis tentang kuantitas, kualitas dan kompetensi pengembangan SDM, kelembagaan, sarana dan prasarana, pengembangan komoditi unggulan, pengembangan kawasan/klaster, peningkatan kerjasama dll 4.2 Tujuan dan Sasaran Menguraikan tujuan dan sasaran pembangunan kawasan untuk lima tahun mendatang 4.3 Program dan Kegiatan Menguraikan program dan kegiatan sesuai dengan contoh program financial matrix baik untuk yang APBN dari Kementerian/Lembaga, APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota, APBDes dan Non APBN/APBD SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (4)
  • 12. BAB Judul Bab/Sub-Bab Substansi Isi 5. Nilai Strategis Pembangunan Kawasan Perdesaan 5.1 Produk Barang dan Jasa diuraikan peningkatan produk barang dan jasa yang disebabkan karena adanya pembangunan kawasan perdesaan 5.2 Penyerapan Tenaga Kerja Menguraikan peningkatan jumlah tenaga kerja yang diserap akibat adanya pembangunan kawasan perdesaan dan upah yang diterima oleh tenaga kerja tersebut. 5.3 Peningkatan Pendapatan dan Pengurangan Kemiskinan Menguraikan tentang peningkatan pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja dan pelaku usaha, serta penurunan penduduk miskin akibat adanya pembangunan kawasan perdesaan tersebut 6. Kesimpulan dan Rekomendasi 6.1 Kesimpulan Menguraikan kesimpulan dari seluruh rangkaian RPKP. 6.2 Rekomendasi Menguraikan rekomendasi agar pelaksanaan RPKP dapat sesuai dengan tujuan dan sasaran. SUBSTANSI ISI DOKUMEN RPKP (5)
  • 13. Penyusunan RPKP di Aras Kawasan Perdesaan/ Klaster Pembahasan dan Evaluasi RPKP di Aras Kabupaten/ Kota Penetapan RPKP oleh Bupati/ Walikota TAHAPAN PENYUSUNAN RPKP 4
  • 14. PENYUSUNAN RPKP DI ARAS KAWASAN 5 Peserta yang terlibat dalam Penyusunan RPKP Metode Penyusunan RPKP Peralatan yang Digunakan Rencana Aksi RPKP Jadwal Workshop Penyusunan RPKP Menghitung Dampak Pembangunan RPKP Indikator Capaian Kinerja Tahunan Substansi Materi Workshop 1 2 7 4 8 3 6 5 Pengamatan/ Survey Lapangan dan Pengumpulan Data Sekunder 9
  • 15. PESERTA PENYUSUNAN RPKP • Pengurus klaster (apabila sudah ada) • Camat dan Kepala Desa yang ada dalam kawasan perdesaan/klaster • Ketua kelompok yang tergabung dalam POKTAN, POKDARWIS, POKLAHSAR atau kelompok-kelompok lainnya sesuai dengan kondisi kawasan perdesaan/klaster. • Perwakilan TKPKP aras kawasan dan atau TKPKP aras kabupaten/kota (apabila ada) • BAPPEDA, DPMPD, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan OPD yang terkait dengan PRUKADES, • Pendamping kawasan perdesaan (apabila ada) • Tokoh agama dan tokoh masyarakat • Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) • Pengusaha yang bergerak dalam usaha yang berkaitan dengan komoditas unggulan kawasan yang ada di kawasan perdesaan/klaster • LSM dan ormas yang ada di kawasan perdesaan/klaster • Stakeholder lainnya yang dipandang perlu
  • 16. METODE PENYUSUNAN RPKP • Penyusunan RPKP dilakukan secara partisipatif dengan fasilitator yang ahli dalam perencanaan pembangunan kawasan perdesaan. • Metode partisipatif yang digunakan adalah Metode Kafe Dunia (World Café Method) dimana para peserta dibagi menjadi beberapa meja, sehingga komunikasi bukan lagi dua arah, namun banyak arah sehingga hasilnya lebih optimal/baik.
  • 17. Fasilitator Meja Peserta 1 Meja Peserta 2 Meja Peserta 3 Fasilitator DESAIN RUANGAN UNTUK METODE KAFE DUNIA
  • 18. PERALATAN YANG DIPERLUKAN Laptop Proyektor dan Layar Flipchart Kertas Plano Spidol Besar Masking Tape Kartu Metaplan
  • 19. JADWAL WORKSHOP UNTUK PENYUSUNAN RPKP (1) Waktu Kegiatan Penanggunjawab Hari ke-1 07.30-08.00 Registrasi Panitia 08.00-08.30 Pembukaan Pejabat Bappeda/ DPMPD 08.30-09.00 Coffee Break Panitia 09.00-10.00 Pengembangan Kawasan Perdesaan melalui Klaster Fasilitator 11.00-12.00 Pembentukan Klaster di Kawasan dan Identifikasi Local Champion Fasilitator 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-14.30 Pemilihan Pengurus Klaster Fasilitator 14.30-15.30 Penyusunan AD/ART Klaster Fasilitator 15.30-16.00 ISHOMA Panitia 16.00-17.00 Presentasi masing-masing kelompok Fasilitator
  • 20. Hari ke-2 07.30-08.00 Refleksi Harian Fasilitator 08.00-09.45 Penyusunan Rencana Aksi Organisasi Klaster dalam 1 tahun Fasilitator 09.45-10.00 Coffee Break Panitia 10.00-12.00 Diskusi Kelompok dan Presentasi Kelompok Fasilitator 12.00-13.00 ISHOMA Panitia 13.00-14.30 Penentuan Komoditi Unggulan Kawasan Fasilitator 14.30-15.30 Simulasi Pembuatan Peta Keterkaitan Antar Klaster Fasilitator 15.30-16.00 Shalat Ashar dan Coffee break Panitia 16.00-17.00 Presentasi Masing-masing Kelompok dan kesepakatan Fasilitator JADWAL WORKSHOP UNTUK PENYUSUNAN RPKP (2)
  • 21. Waktu Kegiatan Penanggunjawab Hari ke-3 07.30-08.00 Refleksi Harian Fasilitator 08.00-09.45 Penentuan Obyek yang ditawarkan kepada investor Fasilitator 09.45-10.00 Coffee Break Panitia 10.00-11.00 Kreativitas dan Inovasi untuk Meningkatkan Daya Saing Fasilitator 11.00-12.00 Region Branding untuk Meningkatkan Daya Saing Fasilitator 12.00-13.00 ISHOMA Panitia 13.00-15.30 Penyusunan Rencana Aksi Pengembangan Kawasan Fasilitator 15.30-16.00 Shalat Ashar dan Coffee break Panitia 16.00-17.30 Presentasi masing-masing kelompok Fasilitator 17.30-18.00 Penutupan Bappeda/ DPMPD JADWAL WORKSHOP UNTUK PENYUSUNAN RPKP (3)
  • 22. No Judul Materi Pelatihan Substansi Materi 1. Pembangunan kawasan perdesaan melalui pendekatan klaster.  Pembangunan kawasan perdesaan berbasis pengembangan ekonomi lokal dengan pendekatan klaster  Pengembangan ekonomi lokal dan manfaatnya bagi pembangunan kawasan perdesaan dan tahapan pengembangan ekonomi lokal  Pengembangan klaster yang berbasis rantai nilai vertikal dan dipadukan rantai nilai horisontal (vertical and horizontal value chain), dalam satu klaster maupun dalam jejaring klaster (cluster network). 2. Pembentukan klaster dan identifikasi local champion  Tahapan pembentukan klaster, khususnya untuk melakukan idektifikasi local champion  Uraian tentang best practices dan bad practices tentang klaster yang ada di Indonesia dan di luar negeri SUBSTANSI MATERI WORKSHOP (1)
  • 23. No Judul Materi Pelatihan Substansi Materi 3. Pemilihan pengurus klaster  Pemilihan ketua klaster dan struktur kepengurusan  Contoh struktur pengurus klaster: o Ketua o Wakil Ketua o Sekretaris o Bendahara o Kepala Bidang Produksi o Kepala Bidang Pengolahan o Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran o Kepala Bidang Pengembangan SDM 4. Penyusunan AD dan ART  Pengurus terpilih menyusun AD dan ART bersama peserta workshop lainnya.  Isi Anggara Dasar o Mukadimah o Nama, Waktu dan Kedudukan o Azas dan Landasan Organisasi o Visi, Misi dan Tujuan o Susunan Pengurus o Keanggotaan o Kewajiban Anggota o Musyawarah Pertemuan o Penutup  ART merupakan penjelasan AD SUBSTANSI MATERI WORKSHOP (2)
  • 24. No Judul Materi Pelatihan Substansi Materi 5. Penyusunan rencana aksi organisasi klaster  Pengurus klaster menyusun rencana aksi untuk internal organisasi klaster dalam jangka waktu satu tahun saja.  Rencana aksi meliputi: (1) pemantapan organisasi klaster; (2) sosialisasi organisasi klaster ke seluruh desa-desa di kawasan dan juga komoditi unggulan kawasan; (3) peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan 6. Penentuan komoditas unggulan Peserta workshop menentukan komoditas unggulan kawasan dengan tahapan seperti yang telah diuraikan 7. Pembuatan peta keterkaitan antar klaster Peserta workshop diminta untuk membuat keterkaitan antara desa yang ada di dalam klaster/ kawasan perdesaan ataupun antar klaster di dalam suatu kabupate/kota bahkan lintas kabupaten/kota di atas peta skala 1:50.000 di kertas A0. SUBSTANSI MATERI WORKSHOP (3)
  • 25. No Judul Materi Pelatihan Substansi Materi 8. Penentuan obyek yang ditawarkan kepada investor Peserta mencari lokasi yang dapat ditawarkan kepada investor pengusaha menengah dan besar yang diajak kerjasama dalam mengembangkan komoditas unggulan yang ada dalam klaster/kawasan 9. Kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan daya saing  Dibahas secara sekilas tentang perbedaan antara kreativitas dan inovasi  Membangun Triple Helix of Innnovation, Quadruple Helix of Innovation dan Quintuple Helix of Innovation untuk mengembangkan inovasi yang berbasis lingkungan 10. Region Branding untuk meningkatkan daya saing  Dibahas tentang perlunya region branding dalam pengembangan klaster atau pembangunan kawasan untuk meningkatkan daya saing kawasan  Tahapan pengembangan region branding kawasan 11, Penyusunan rencana aksi pembangunan kawasan/klaster Penyusunan rencana aksi dilakukan oleh pengurus klaster bersama seluruh peserta workshop untuk membangun kawasan perdesaan/klaster selama lima tahun. SUBSTANSI MATERI WORKSHOP (4)
  • 26. No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator Kinerja Instansi Penanggung- jawab Prioritas Program/ Kegiatan A. Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Daerah dan Klsater Desa dan Kecamatan (Juta Rupiah) KL/PROV/KAB / Kota/Desa 1. Membangun Klaster  Sosialisasi klaster kepada stakeholder terkait  Mengidentifikasi berbagai produk unggulan klaster  Melakukan survey ke lapangan untuk kepentingan validasi  Evaluasi untuk menentukan kelayakan produk unggulan  Menetapkan produk unggulan klaster  Membentuk manajemen klaster  Menyusun AD/ART klaster  Menyusun rencana bisnis  Pelaksanaan pembinaan klaster  Penguatan POKTAN, POKDARWIS dll  MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (1)
  • 27. No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator Kinerja Instansi Penanggung- jawab Prioritas Program/ Kegiatan B. Program Peningkatan Kapasitas SDM Desa dan Kecamatan (Juta Rupiah) 1. Peningkatan Kapasitas Petani/nelayan dan pengolah komoditi unggulan  Pelatihan Budidaya komoditi unggulan yang Baik (Good Agricutural Practices)  Pelatihan Pasca Panen  Pelatihan Budidaya komoditi unggulan yang baik organnik  Pelatihan Pengolahan komoditi unggulan  Pelatihan packaging  Pelatihan pembuatan product branding  Pelatihan klaster/OVOP/ OTOP  Pelatihan penggunaan internet untuk pemasaran MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (2)
  • 28. No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator Kinerja Instansi Penanggung- jawab Prioritas Program/ Kegiatan B. Program Peningkatan Kapasitas SDM Desa dan Kecamatan (Juta Rupiah) 2. Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah dan Stakeholder lainnya  Pelatihan Pengembangan Ekonomi Daerah  Pelatihan Klaster/OVOP/ OTOP  Pelatihan product branding dan region branding 3. Peningkatan Kapasitas Manajemen Klaster, Poktan, Pokdarwis  Pelatihan untuk manajemen klaster dan forum rembug klaster  Pelatihan manajemen POKTAN/ POKDAKAN/POKDARWIS  Pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran dll MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (3)
  • 29. No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator Kinerja Instansi Penanggung-jawab Prioritas Program/ Kegiatan B. Program Peningkatan Kapasitas SDM Desa dan Kecamatan (Juta Rupiah) KL/PROV/KAB/ KOTA/DESA 4. Fasilitasi untuk Petani, Klaster dan Pemda oleh TA  Fasilitasi dan pendampingan untuk PEMDA dari TA PED nasional  Fasilitasi untuk masyarakat dan Klaster C. Program Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana 1. Pembangunan dan Pebaikan Infrastruktur  Pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan dari dan ke kawasan  Pembangunan embung/long storage  Pembangunan jaringan irigasi  Pembangunan pembangkit/gardu listrik  Pembangunan Pasar Desa/Kawasan  Pembangunan TPS/TPA  Bantuan sarana dan prasarana internet  Pembangunan BLK  Pembangunan SMK MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (4)
  • 30. No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator Kinerja Instansi Penanggung- jawab Prioritas Program / Kegiatan C. Program Peningkatan Kapasitas SDM Desa dan Kecamatan (Juta Rupiah) KL/PROV/KAB/ KOTA/DESA 2. Bantuan Alat Sarana a. Bantuan alar sarana produksi a. Bantuan alat pengolahan D. Program Peningkatan Kerjasama antara Pemda, Pemerintah Pusat, Dunia Usaha dan Stakeholder Lainnya 1. Kemitraan dengan Kementerian Lembaga/Pemda Kabupaten/Kota a. b. 2. Kemitraan dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga Penelitian a. b. 3. Kemitraan dengan Dunia Usaha dan Media Masa a. b. MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (5)
  • 31. No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator Kinerja Instansi Penanggung- jawab Prioritas Program / Kegiatan E. Program Pengembangan Product Branding dan Region Branding Desa dan Kecamatan (Juta Rupiah) KL/PROV/KAB/ KOTA/DESA 1. Pengembangan Product Branding  Sosialisasi kepada stakeholder terkait  Rapat/FGD penentuan product branding bersama  Penetapan product branding bersama 2. Pengembangan Region Branding  Mengkaji citra kiwari  Membentuk POKJA  Identifikasi daya saing  Identitifikasi kelompok sasaran  Menentukan pesan inti  Mengkaji kesiapan  Mengukur kemajuan  Launching region branding  Pemeliharaan region branding  Monitoring dan evaluasi region branding MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP (6)
  • 32. No Program/Kegiatan Lokasi Tahun Indikator Kinerja Instansi Penanggung-jawab Prioritas Program/ Kegiatan A. Pengembangan Ekonomi Kawasan Desa dan Kecamatan (Juta Rupiah) Masyarakat/ Dunia Usaha 1. Investasi Dunia Usaha dan Masyarakat  Investasi pertanian/perkebunan/ tambak luas ,,,,, ha  Investasi pengolahan pertanian/ perkebunan/tambak luas…. ha  Investas kawasan wisata luas …… ha  Investasi hotel bintang …. Jumlah kamar ……  Investasi resort …. Jumlah kamar/resort 2 Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan  Peningkatan kapasitas dalam aspek ,,,,,  Peningkatan kapasitas dalam aspek …  Peningkatan kapasitas kelembagaan klaster dalam aspek …….  Peningkatan kapasitas kelembagaan klaster dalam aspek ……. MENU RENCANA AKSI DOKUMEN RPKP dari Non-APBN/APBD/APBDES
  • 33. No Program/Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Indikator Capaian Tahunan A. Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Daerah dan Klsater (Juta Rupiah) 1. Membangun Klaster  Sosialisasi klaster kepada stakeholder terkait  Mengidentifikasi berbagai produk unggulan klaster  Melakukan survey ke lapangan untuk kepentingan validasi  Evaluasi untuk menentukan kelayakan produk unggulan  Menetapkan produk unggulan klaster  Membentuk manajemen klaster  Menyusun AD/ART klaster  Menyusun rencana bisnis  Pelaksanaan pembinaan klaster  Penguatan POKTAN, POKDARWIS dll INDIKATOR CAPAIAN KINERJA TAHUNAN
  • 34. No Produksi Satuan Nilai Perubahan (%) 2017 2022 1. Tanaman Pangan a. Padi  Luas sawah Ha  Produksi Ton  Nilai produksi Rp b. Jagung  Luas sawah Ha  Produksi Ton  Nilai produksi Rp c. 2. Tanaman Perkebunan a. Kakao  Luas sawah Ha  Produksi Ton  Nilai produksi Rp b.. 3. Peternakan a. Sapi  Jumlah sapi Ekor  Nilai sapi Rp  Produksi susu Liter  Nilai Rp DAMPAK PEMBANGUNAN KAWASAN TERHADAP PRODUK BARANG DAN JASA
  • 35. No Produksi Satuan Nilai Perubahan (%) 2017 2022 3. Peternakan b. Kambing Peranakan Etawa (PE)  Jumlah kambing Ekor  Nilai kambing Rp  Produksi susu Liter  Nilai Rp c. 4. Perikanan a. Tuna  Produksi Ton  Nilai Rp b. Udang  Produksi Ton  Nilai Rp c. 5. Pariwisata  Jumlah hotel bintang Unit  Jumlah hotel non bintang Unit  Jumlah kamar Unit  Tingkat hunian  Wisatawan domestik Orang  Wisatawan mancanegara Orang  Lama tinggal Hari  Jumlah pengeluaran Rp 6. ……… DAMPAK PEMBANGUNAN KAWASAN TERHADAP PRODUK BARANG DAN JASA
  • 36. • Perhitungan produk barang dan jasa pada tahun 2022 secara sederhana dapat dilakukan dengan membuat regresi sederhana dari data minimal lima tahun yang lalu, tapi akan lebih baik apabila data yang digunakan 10 tahun yang lalu. • Dari laju hasil perhitungan ditambahkan delta akibat adanya intervensi pembangunan kawasan perdesaan. Besarnya delta merupakan prakiraan dari para ahli, dengan melihat program dan anggarannya serta kondisi masyarakat. • Laju perubahan dihitung dengan cara = (Jumlah jumlah barang dan jasa yang diproduksi pada sektor tertentu tahun 2022 dikurangi jumlah barang dan jasa yang diproduksi pada sektor tertentu tahun 2017) dibagi dengan jumlah barang dan jasa yang diproduksi pada sektor tertentu pada tahun 2017 dikalikan dengan 100 persen. • Apabila memungkinkan, besarnya produksi barang dan jasa dihitung dengan menggunakan sistem dinamik PERHITUNGAN PRODUKSI BARANG DAN JASA
  • 37. No Sektor/Subsektor Jumlah Perubahan (%) 2017 2022 1. Pertanian a. Tanaman Pangan  Tenaga kerja yang diserap  Upah rata-rata b. Perkebunan  Tenaga kerja yang diserap  Upah rata-rata c. Hortikultura  Tenaga kerja yang diserap  Upah rata-rata d. Peternakan  Tenaga kerja yang diserap  Upah rata-rata e. Perikanan  Tenaga kerja yang diserap  Upah rata-rata 2. Pariwisata  Tenaga kerja yang diserap  Upah rata-rata 3. Industri a. Kerajinan Tangan  Tenaga kerja yang diserap  Upah rata-rata b. Makanan dan Minuman  Tenaga kerja yang diserap  Upah rata-rata 4. ….. a. …….. DAMPAK PEMBANGUNAN KAWASAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA
  • 38. • Perhitungan penyerapan tenaga kerja dan upah secara sederhana dapat dilakukan dengan membuat regresi sederhana dari data minimal lima tahun yang lalu, tapi akan lebih baik apabila data yang digunakan 10 tahun yang lalu. • Dari laju hasil perhitungan ditambahkan delta akibat adanya intervensi pembangunan kawasan perdesaan. Besarnya delta merupakan prakiraan dari para ahli, dengan melihat program dan anggarannya serta kondisi masyarakat. • Laju perubahan dihitung dengan cara = (Jumlah jumlah tenaga kerja yang diserap pada sektor tertentu tahun 2022 dikurangi jumlah pada sektor tertentu tahun 2017) dibagi dengan jumlah tenaga kerja pada sektor tertentu pada tahun 2017 dikalikan dengan 100 persen. • Apabila memungkinkan dihitung dengan menggunakan sistem dinamik PERHITUNGAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN UPAH
  • 39. No Sektor/Subsektor Jumlah Perubahan (%) 2017 2022 1. Pertanian a. Tanaman Pangan  Jumlah Petani (orang)  Pendapatan/kapita petani (Rp/kapita)  Jumlah tenaga kerja (orang)  Pendapatan/kapita pekerja (Rp/kapita) Jumlah Penduduk Miskin = Jumlah penduduk dengan pendapatan/kapita yang berada di bawah Garis Kemiskinan b. …… 2. Pariwisata  Jumlah pelaku usaha (orang)  Pendapatan/kapita pelaku usaha (Rp/kapita)  Jumlah tenaga kerja (orang) .  Pendapatan/kapita pekerja (Rp/kapita) Jumlah Penduduk Miskin = Jumlah penduduk dengan pendapatan/kapita yang berada di bawah Garis Kemiskinan b. …… 3. Industri a. Kerajinan Tangan  Jumlah pelaku usaha (orang)  Pendapatan/kapita pelaku usaha (Rp/kapita)  Jumlah tenaga kerja (orang) .  Pendapatan/kapita pekerja (Rp/kapita) Jumlah Penduduk Miskin = Jumlah penduduk dengan pendapatan/kapita yang berada di bawah Garis Kemiskinan b. ….. 4. ……. Garis Kemiskinan Kabupaten (Rp/kapita) DAMPAK PEMBANGUNAN KAWASAN TERHADAP PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
  • 40. • Perhitungan pendapatan tenaga kerja pada tahun 2022 dapat dihitung dari upah rata-rata tenaga kerja setiap bulan dibagi dengan jumlah anggota keluarga, sehingga akan dihasilkan tingkat pendapatan per kapita tenaga kerja. • Penghitungan pendapatan pelaku usaha = (jumlah penerimaan usaha dalam satu tahun dikurangi biaya untuk usaha) dibagi 12. Untuk mengetahui pendapatan per kapitanya, adalah nilai yang dihasilkan tersebut dibagi dengan jumlah anggota keluarga dalam satu KK. • Penghitungan nilai Garis Kemiskinan pada tahun 2022 dilakukan dengan menggukan proyeksi dengan analisis regresi sederhana. • Apabila pendapatan per kapita per bulan pekerja pada tahun 2022 dibandingkan dengan Garis Kemiskinan per bulan tahun 2022 di kabupaten/kota yang bersangkutan, maka semua pekerja dan anggota keluarganya tidak miskin dan sebaliknya. • Apabila pendapatan per kapita per bulan pelaku usaha pada tahun 2022 dibandingkan dengan Garis Kemiskinan per bulan tahun 2022 di kabupaten/kota yang bersangkutan, maka semua pekerja dan anggota keluarganya tidak miskin dan sebaliknya. • Laju perubahan dihitung dengan cara = (Jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 dikurangi jumlah penduduk miskin pada tahun 2017) dibagi dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2017 dikalikan dengan 100 persen. • DIhitung dengan menggunakan sistem dinamik (Apabila memungkinkan) PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN
  • 41. • Kegiatan pengamatan/survey lapangan, pengukuran batas kawasan dan pengumpulan data sekunder, dapat dilakukan pada saat dilakukan workshop. Kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh pihak ketiga. • Pihak ketiga yang akan melaksanakan kegiatan seyogyanya didampingi oleh petugas kecamatan ataupun desa yang mau dilakukan pengamatan. PENGAMATAN/SURVEY LAPANGAN, PENGUKURAN BATAS KAWASAN DAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
  • 42. OBYEK PENGAMATAN/SURVEY LAPANGAN (1) No Infrastruktur Satuan Kondisi Saat Ini HPS di KPPN (Rp/Satuan) Infra Struktur yang perlu diperbaiki Infra Struktur yang perlu dibangun Total Kondisi Baik Kondisi Buruk Volume Volume 1. Jalan dan jembatan di dalam Kawasan Perdesaan  Jalan produksi  Jalan antar desa  Jalan kabupaten/kota  Jalan provinsi  Jalan nasional 2. Jalan dan jembatan dari dan ke Kawasan Perdesaan  Kelas jalan kabupaten/kota  Kelas jalan provinsi  Jalan Nasional 3. Embung/long storage/bendung./ waduk
  • 43. 4. Jaringan irigasi 5. Pembangkit Listrik 6. Gardu induk 7. Jaringan listrik 8. Menara air bersih 9. Jaringan air bersih 10. BTS 11. TPS 12. TPA 13. BLK dan perlengkapannya 14. SMK dan perlengkapannya 15. Pasar Desa 16. Pasar Kawasan 17. No Infrastruktur Satuan Kondisi Saat Ini HPS di KPPN (Rp/Satuan) Infra Struktur yang perlu diperbaiki Infra Struktur yang perlu dibangun Total Kondisi Baik Kondisi Buruk Volume Volume OBYEK PENGAMATAN/SURVEY LAPANGAN (2)
  • 44. • Pengukuran koordinat batas-batas kawasan dilakukan dengan GPS dengan Android dengan aplikasi Avenza • Pengukuran koordinat Pasar Desa, Pasar Kecamatan, Bank/BPR/BLK/SMK yang ada di dalam ataupun di sekitar kawasan perdesaan • Pengukuran koordinat hotel/resort/penginapan serta kawasan pariwisata • Pengukuran koordinat batas-batas dari obyek yang mau ditawarkan kepada investor besar • Pengukuran koordinat prasarana seperti: TPS/TPA, lokasi embung atau calon embung, pembangkit listrik, menara air/reservoir atau sumber air bersih, pasar dlsb seperti pengamatan prasarana kawasan. • Pengukuran koordinat obyek wisata • Pengukuran koordinat industri pengolahan yang berkaitan dengan komoditas unggulan • Pengukuran obyek penting lainnya berkaitan dengan pembangunan kawasan PENGUKURAN BATAS KAWASAN, OBYEK LAINNYA DAN SEKITAR KAWASAN
  • 45. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER No Jenis Data Sumber Data Keterangan 1. Kabupaten/Kota Dalam Angka BPS Kabupaten/Kota 2. Kecamatan Dalam Angka BPS Kabupaten/Kota 3. HPS Prasarana Dinas PUPR 4. Laporan Tahunan dari SKPD yang berkaitan dengan PRUKADES Dinas/OPD yang berkaitan dengan PRUKADES 5. RPJPD, RPJMD, RTRWK BAPPEDA Kab/Kota 6. RIPDA (apabila PRUKADES-nya wisata) Dinas Pariwisata 7. Monografi Desa Desa
  • 46. PEMBAHASAN RPKP DI ARAS KABUPATEN/KOTA 6 Peserta yang terlibat dalam Penyusunan RPKP Metode Penyusunan RPKP Peralatan yang Digunakan Substansi Materi Workshop Jadwal Workshop Penyusunan RPKP 1 2 3 5 4
  • 47. PESERTA PEMBAHASAN RPKP • Anggota DPRD yang menangani sektor perindustrian Kabupaten/kota • Ketua dan Sekretaris serta beberapa pengurus TKPKP Kabupaten/Kota • Bappeda Kabupaten/Kota • Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Kabupaten/Kota • Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten/Kota • Dinas Nakertrans Kabupaten/Kota • Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota • Dinas Pertanian/Perkebunan/Peternakan/Perikanan Kabupaten/Kota • Dinas Perikanan Kabupaten/Kota • Dinas PU PR/Tata Ruang Kabupaten/Kota • Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota • Dinas Perindagkop Kabupaten/Kota • Bank Nasional dan Bank Daerah setempat • KADIN Kabupaten/Kota • HKTI/HNSI • ASITA/PHRI Kabupaten/Kota – disesuaikan dengan komoditi unggulan • Ketua, sekretaris dan beberapa pengurus TKPKP Kawasan • Pengurus klaster kawasan di Kabupaten /Kota
  • 48. • Pembahasan RPKP dilakukan secara partisipatif dengan moderator dari BAPPEDA/DPMPD atau fasilitator yang ahli dalam perencanaan pembangunan kawasan perdesaan. • Metode partisipatif yang digunakan adalah Metode Kafe Dunia (World Café Method) seperti yang dilakukan dalam penyusunan RPKP. METODE PEMBAHASAN RPKP
  • 49. Waktu Kegiatan Penanggunjawab Hari ke-1 07.30-08.00 Registrasi Panitia 08.00-08.30 Pembukaan Pejabat Bappeda/ DPMPD 08.30-09.00 Coffee Break Panitia 09.00-10.00 Presentasi Rencana Aksi Kawasan Pengurus Klaster 10.00-12.00 Pembahasan Rencana Aksi Kawasan Moderator dari BAPPEDA/DPMPD 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-15.30 Pembahasan Rencana Aksi Kawasan Lanjutan Moderator dari BAPPEDA/DPMPD 15.30-16.00 Pembacaan Kesimpulan dan Penutupan BAPPEDA/DPMPD JADWAL WORKSHOP UNTUK PEMBAHASAN RPKP
  • 50. PENETAPAN RPKP 7  Rancangan RPKP yang telah dibahas oleh berbagai stakeholder di aras kabupaten/kota selanjutnya diajukan kepada bupati/walikota  RPKP ditetapkan oleh Bupati/Walikota sesuai dengan RPJMD
  • 51. • Pembangunan kawasan perdesaan merupakan pembangunan yang bersifat kolaboratif (co-development) dan dilaksanakan melalui proses pembahasan multi stakeholder. • Pembangunan kawasan dilaksanakan secara sinergis, antara pembangunan kawasan dan pembangunan desa-desa yang ada di kawasan. • Pelaksanaan pembangunan kawasan berdasarkan rencana yang sudah dirumuskan oleh berbagai stakeholder, sehingga akan lebih memudahkan untuk memprakirakan dampak yang terjadi akibat dari pembangunan kawasan perdesaan PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN 8
  • 52. Monev dilakukan oleh TKPKP Kawasan atau BAPPEDA/DPMD TKPKP Provinsi TKPKP Pusat SUBSTANSI MONEV: • Serapan anggaran • Capaian kegiatan • Capaian indikator kinerja tahunan • Permasalahan • Solusi untuk mengatasi permasalahan Manajemen Klaster Pendamping Kawasan PROSES MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 9
  • 53. CONTOH LAPORAN MONITORING No Kegiatan Anggaran Rp Serapan Anggaran Capaian Kegiatan Masalah Solusi Rp % Sasaran Capaian CONTOH LAPORAN EVALUASI No Program/Kegiatan Indikator Kegiatan Sasaran Tahunan Capaian Masalah Solusi
  • 54. DAFTAR PUSTAKA • Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional • Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang • Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa • Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6/2014, sebagaimana telah dirubah dengan PP Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6/2014 tentang Desa • Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan. • Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Nomor 14/DPKP/SK/07/2016 tentang Penyelenggaran Pembangunan Kawasan Perdesaan • Budiharsono, Sugeng, 2017, “Implementasi Peningkatan Keterkaitan Perdesaan dan Perkotaan”.