Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur pembuatan film, meliputi unsur naratif seperti plot, karakter, dan alur cerita, serta unsur sinematik seperti mise-en-scene, sinematografi, suara, dan editing yang membentuk satu kesatuan film. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya keseimbangan antara unsur naratif dan sinematik dalam membuat sebuah film yang baik.
2. “Aku ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam
sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
DOA BELAJAR
4. You Must have Self-Motivated
You Should have Good Attitude
So… You can achieve everything
Q.S. Ad Dhuha
5. QS Ad Dhuha dan Film
Kaitan dengan film, dalam hal ini QS Ad Dhuha
mengajarkan kita untuk terus beriktiar dalam
rangka membuat sebuah karya.
Film merupakan karya yang tidak dibuat
dengan hanya berpangku tangan, namun
sebuah proses panjang yang menjadikan diri
sendiri, belajar menghargai, bertindak positif,
berpikir terbuka dan termotivasi untuk
menghasilkan karya
6. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, fungsi dari
manajemen
2. Mahasiswa mampu merumuskan manajemen media massa
3. Mahasiswa mampu menerapkan gaya manajemen pada
media massa
4. Mahasiswa mampu mengeksplorasi ide dan gagasan dalam
proses manajemen media massa
5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan proses pengambilan
keputusan dalam manajemen media massa
7. Apa yang ada didalam film ketika ditonton ?
• Jika sedang menonton sebuah film, apa yang
membuat tertarik dengan film tersebut?
Apakah pemain film, cerita film, tema film,
adegan aksi, efek visual, music film, setting,
acting, pergerakan kamera, atau lainnya?
8. Kenapa Film ?
- Potret akan kejadian sesuatu
- Visualisasi akan sesuatu
- Menarik
- Merepresentasikan pesan
- Entertaiment
- Memuaskan imajinasi
- Gaya hidup
9. Pengertian Film
Film adalah gambar-hidup, juga disebut movie. Film, secara
kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber
dari kata kinematic atau gerak. Film juga sebenarnya
merupakan laposan-lapisan cairan selulosa, biasa dikenal di
dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah
film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari
Cemina + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan =
gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak
dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya.
Kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut
dengan kamera
10. Unsur Pembuat Film
• Film secara umum dibagi atas dua unsur pembentuk, yakni unsur naratif
dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan
berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film.
Masing-masing unsur tersebut tidak akan dapat membentuk film jika
hanya berdiri sendiri. Dapat dikatakan bahwa unsur naratif adalah bahan
atau materi yang diolah, sdeangkan unsur sinematik adalag (gaya) untuk
mengolahnya.
• Dalam film, dapat dikatakan bahwa unsur naratif adalah motor
penggerak suatu cerita. Sementara itu unsur sinematik, merupakan
aspek teknis pembuatan film. Unsur ini terbagi kedalam empat bagian
yang pokok, ibarat jantung manusia, unsur sinematik disusun atas empat
bagian membentuk unsur tersebut, diantaranya mise-en-scene,
sinematografi, editing dan suara
11. Memahami Film
Film ibarat sebuah bangunan yang membutuhkan
bahan baku. Bahan baku yang memadai akan
membuat bangunan yang kokoh. Namun dalam
pembuatannya, bahan baku yang “memadai” belum
tentu dapat membuat film yang bagus ketika dalam
pengolahannya tidak dilakukan dengan baik. Film
dengan sebuah cerita dan tema yang kuat tidak aka
nada artinya bila tanpa pencapaian sinematik yang
memadai. Pencapaian sinematik yang istimewa
dapat tidak berarti naratif maupun sinematik yang
memadai tersebut?
12.
13. Unsur Naratif
Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita film. Setiap film
(fiksi) tidak mungkin lepas dari unsur naratif. Cerita dalam unsur ini
yang membentuk sebuah film, juga memiliki seperti penokohan,
masalah, konflik, lokasi dan waktu. Seluruh elemen tersebut
membentuk unsur naratif secara keseluruhan.
Elemen-elemen tersebut saling terhubung satu dengan lainnya
untuk membentuk sebuah jalinan alur peristiwa yang memiliki
maksud dan tujuan. Alur cerita peristiwa dalam sebuah film terikat
oleh sebuah aturan yakni hukum kasualitas (sebab-akibat). Aspek
kasualitas, ruang, dan waktu adalah elemen pokok pembentuk
naratif. Dalam pembahasan berikutnya, akan dijelaskan mengenai
beberapa jenis film dapat dibentuk tanpa adanya unsur naratif
(non-naratif).
15. Unsur sinematik sangat berbeda dengan unsur naratif.
Unsur sinematik merupakan aspek dalam produksi sebuah
film. Mise-en-scene adalah segala hal yang berada di
depan kamera dalam pengambilan sebuag gambar. Mise-
en-scene memiliki empat unsur utama, yakni setting atau
latar, tata cahaya, wardrobe (make-up, kostum) dan
pemain.
Sinematografi adalah perlakukan terhadap kamera dan
filmnya, serta hubungan transisi sebuah gambar (shot) ke
gambar (shot) lainnya. Suara adalah segala hal dalam film
yang mampu ditangkap oleh penonton film melalui indera
pendengaran. Seluruh unsur sinematik ini tersebut saling
bersatu dan berkesinambungan yang membentuk satu
kesatuan film yang utuh.
16.
17.
18. Meneliti Film, dari streotipisasi
terhadap perempuan
Sebuah penelitian yang saya ajukan tentang film menyeroti
tentang kamera yang menangkap unsur paling penting, yaitu
naratif. Penggambaran terhadap perempuan sunda tentu
menjadi negative ataupun positif ketika salah satu unsur tidak
terpenuhi, yaitu unsur naratif yang dibawa oleh sudut pandang
sutradara laki-laki terhadap perempuan sunda. Wajar bila
perempuan sunda mengalami stereotipisasi
sumber
http://docplayer.info/53811891-Stereotip-perempuan-sunda-
dalam-film-indonesia.html
19. Daftar Pustaka
Baksin, Askurifai. Jurnalistik Televisi. Simbiosa Rekatama Media: Jakarta
Djuroto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. Rosda: Bandung.
Junaedi, Fajar. 2014. Manajemen Media Massa. Buku Litera: Yogyakarta
Masduki, Anang. 2006. Jurnalistik Radio. LKIS: Yogyakarta
Morrisan. 2008. Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
Kencana Prenada Media Group: Jakarta
20. DOA SESUDAH BELAJAR
ِيم ِحهالر ِنَمْحهالر ِ هاَّلل ِمْسِب
ِرَأَو ُ َهعاَبـِات اَنْقُزْارَو اًّقَح هقَحْلا اَن ِرَأ همُههللَاُهَباَنِتْاج اَنْقُزْارَو ًالِاطَب َلِاطَبْلا اَن
Ya Allah, Tunjukkanlah kepada kami kebenaran
sehinggga kami dapat mengikutinya Dan
tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami
dapat menjauhinya