SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 1
A. RANGKUMAN
Sampah kini bukan lagi masalah pelik yang sulit diatasi. Membentuk satu kota terbebas dari
tumpukan sampah, dalam arti sampah yang ada pada satu kota tertangani tuntas tanpa ada
yang dibuang ke TPA atau tercecer di banyak tempat bukanlah harapan kosong yang tak bisa
diwujudkan.
Hasil penelitian dan pengembangan di lapangan selama hampir empat tahun, Jaringan
Wirausahawan Sampah (JAWIS) merumuskan Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan
Penghasilnya (SPSKP) sebagai revisi terhadap sistem kumpul-angkut-buang yang terbukti
gagal mengatasi timbulan sampah. Kandungannya :
1. Semua sampah yang dihasilkan warga suatu kawasan dituntaskan di kawasan
penghasilnya. Tidak ada yang tersisa untuk dibuang.
2. Sampah dikelola dengan pendekatan wirausaha untuk menghasilkan produk daur ulang
yang laku dan menguntungkan. Dikerjakan menggunakan teknik dan alat yang mudah dan
murah dalam satu proses yang ringkas, mudah, murah dan ramah lingkungan. Bisa
dijadikan usaha dengan modal dan investasi rendah. Tercipta sedikitnya empat jenis
usaha baru
3. Menggunakan pendekatan yang memberikan manfaat bagi warga sekitar, sehingga
mereka mau memilah sampah dan menyerahkannya untuk diolah
Upaya mewujudkan kota bebas sampah dimulai dari wilayah terkecil (RW atau kawasan)
hingga RW terbebas dari tumpukan sampah, meluas sampai tingkat kelurahan, berkembang
hingga kecamatan. Hingga sampah satu kota terselesaikan tuntas tanpa menyisakan msalah.
Biaya yang dibutuhkan untuk membentuk RW bebas sampah total sebesar Rp 158.000.000.
Dana bisa bersumber dari anggaran Pemda, swasta khususnya perusahaan penghasil
sampah, dana CSR dan swadaya masyarakat. Sistem ini melahirkan sedikitnya empat jenis
sumber pendapatan, diyakini program bisa berjalan dinamis, mandiri dan berkelanjutan.
Selain terbentuk kota bebas sampah, SPSKP menghasilkan efek positif positif berantai :
1. Tercipta ribuan lapangan kerja baru
2. Pengurangan penggunaan barng-barang berbahan baku plastik dan kertas baru diganti
dengan produk hasil daur ulang sampah
3. Terpenuhinya kewajiban perusahaan penghasil sampah untuk mengelola sampahnya
sendiri
4. Mengurangi drastis beban kerja dan anggaran Pemda
SPSKP merupakan solusi revolusioner namun mudah dan murah dikerjakan serta ramah
lingkungan dalam menuntaskan masalah sampah. . Belum ada satu pun kota di dunia yang
menangani masalah sampah sampai tuntas. Tidak ada yang dibuang.
PROPOSAL MEWUJUDKAN KOTA BEBAS SAMPAH
MELALUI PENERAPAN SISTEM PENUNTASAN SEMUA SAMPAH
DI KAWASAN PENGHASILNYA (SPSKP)
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 2
B. SISTEM PENUNTASAN SAMPAH DI KAWASAN PENGHASILNYA
B.1. Latar Belakang
Masalah sampah berawal dari pola pikir bahwa sampah adalah benda kotor, jorok, bau,
sumber masalah dan tidak berharga sehingga dibuang. Pemda menindaklanjutinya dengan
melakukan sistem kumpul-angkut-buang. Sistem ini terbukti gagal dalam mengatasi masalah
sampah. Pola pikir dan sistem penanganan sampah demikian perlu direvisi.
Kenyataan menunjukkan, aktivitas penanganan sampah berbasis masyarakat akan berjalan
dinamis, mandiri dan berkesinambungan jika para pengelolanya memperoleh pendapatan
finansial secara memadai.
Selain itu, masyarakat akan berpartisipasi memilah dan membuang sampah pada tempatnya
jika ia merasakan secara nyata manfaat dari tindakannya itu.
Belum ada solusi bagi perusahaan penghasil sampah dalam melaksanakan kewajibannya
untuk mengelola sampahnya sendiri. Akibatnya, puluhan miliar kantong kresek, bungkus,
sachetan, styrofoam dan tetrapak setiap tahun berserakan di banyak tempat. Sampah jenis
ini merupakan inti masalah sampah. Karena tidak berharga, tidk ada pabrik yang mau
mendaurulangnya. Sulit diatasi, perlu waktu 100 – 400 untuk bisa terurai kembali.
Berdasarkan penelitian dan pengembangan di lapangan dalam rangka menemukan konsep
penuntasan masalah sampah, JAWIS merumuskan Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan
Penghasilnya (SPSKP), sebagai revisi sistem kumpul-angkut-buang dengan segala ikutannya
yang terbukti gagal mengatasi masalah sampah
B.1. Proses Kerja
Proses kerja SPSKP nerlangsung sbb :
1. Warga memilah sampah rumahnya dalam dua kelompok :
a. Sampah Organik (sampah basah)
b. Sampah Anorganik (sampah kering)
2. Sampah organik diambil setiap hari, langsung dituntaskan menggunakan Insinerator
Multifungsi Ramah Lingkungan Tanpa Bhan Bakar. Semua sampah satu kawasan
diusahakan tuntas pada hari yang sama. Sisa hasil pembakaran berupa 5% abu bisa
digunakan sebagai bahan baku batako
3. Sampah Anorganik dutangani menurut tiga cara :
a. Sampah bernilai (beling, dupleks, kaleng, kardus, kertas, logam dan plastik) dijual ke
bandar untuk didaur ulang sistem pabrikasi
b. Sebagian sampah bungkus mi, kresek, sachetan, dicampur dengan sampah plastik PE
daun dan majun dengan menggunakan Teknik PADU diolah menjadi selembar plastik
daur ulang yang solid dengan warna, motif dan ketebalan yang bisa dimodifikasi.
Selanjutnya dengan dijahit atau disulam dibentuk menjadi ATK, dompet, sandal, tas,
tikar dsb yang laku dan menguntungkan
c. Sampah plastik tak bernilai (bungkus mi, kresek kualitas rendah, sachetan, styrofoam
dan tetrapak) dilelehkan menggunakan Tungku Pengolah Sampah Plastik Tak Bernilai
menjadi cairan, selanjutnya dicetak kemudian dibentuk menjadi banyak jenis produk
kreatif seperti alas meja, bangku taman, jam dinding, nisan, nomor rumh dsb
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 3
B.2. Usaha Tercipta
Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan Penghasilnya melahirkan sedikitnya empat jenis
usaha :
1. Pengelolaan lapak sampah menjual sampah bernilai
2. Lembar plastik daur ulang Teknik PAFU
3. Produk jadi daur ulang sampah plastik Teknik PADU
4. Produk kreatif berbahan baku sampah plastik tak bernilai
B.3. Efek Positif Berantai
SPSKP memberikan efek positif berantai kepada beberapa aspek lainnya, yaitu
B.3.1. Solusi EPR
Setiap tahun, dihasilkan puluhan miliar bungkus mi, kantong kresek, sachetan (bungkus kopi,
camilan dsb), styrofoam dan tetrapak. UU No 18/2008 dan PP No 81/2012 Tentang Sampah
mewajibkan perusahaan penghasil sampah unuk mengelola sampah yang dihasilkannya,
dikenal dengan istilah Extended Producer Responsibility (EPR). Nmun hingga kini belum ada
solusi yang efektif dan efisien yang tidak berpengaruh kepada harga jual produk.
Pelaksanaan kewajiban EPR berhadapan dengan berbagai kendala :
1. Sampah yang dihasilkan berupa sampah tidak bernilai. Tidak ada pabrik yang mau
mendaurulangnya. Menghasilkan dampak negatif berkepanjangan, sebab butuh waktu
100 – 400 untuk bis terurai kembali.
2. Tersebar di banyak tempat. Di kota, pesawahan, pantai, pegunungan. Memerlukan biaya
besar untuk mengangkutnya. Setelah diangkut, akan diolah di mana ?
3. Jika dalam satu tempat sampah, terdpat sampah kemasan dari beberapa perusahaan.
Siapa yang bertanggung jawab ? Apakah satu perusahaan hanya mengambil sampah
produksinya sendiri ?.
Solusi mengatasi masalah sampah tidak bernilai ini sangat mudah dan murah dilakukan.
Dengan alat berupa tungku pengolah sampah plastik tak bernilai. Sampah kemasan yang
berada pada satu kawasan didaur ulang menjadi banyak jenis produk kreatif bernilai
ekonomis seperti jam dinding, nomor rumah, alas meja, bata hiaas, nisan, bangku taman
dsb.
UU dan PP Persampahan membolehkan perusahaan penghasil sampah bekerja sama dengan
pihak lain dalam melaksanakan kewajibannya. Dalam hal ini, kewajiban tersebut
dilaksanakan bekerja sama dengan Pengelola Sampah Kawasan. Perusahaan tinggal
memberikan alat pengolah sampah dan biaya operasional bulanan. Solusi ini mungkin hanya
menghabiskan biaya Rp 2/kemasan
B.3.2. Penegakkan Perda Sampah
Semua kota di Indonesia telah mengeluarkan Perda Tentang Sampah yang mengatur peran
dan fungsi Pemd serta masyarakat dalam mengatasi masalah sampah. Belum terlaksananya
Perda ibi terletak pada sulitnya pengawasan dan penindakan juga disebabkan kurangnya
fasilitan penanganan sampah (truk sampah, TPS, RPA dan yang lainnya)
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 4
Dua aspek penting Sistem Penuntasan Semua Sampah di Kawasan Peghasilnya adalah :
1. Semua sampah tertangani habis. Tak akan lagi ditemui ceceran sampah di banyak tempat
atau gunungan sampah di TPA
2. Menghasilkan banyak manfaat –khususnya finansial- bagi pengelola dan warga
penyumbang sampah
Setelah dirasakan bahwa sampah ternyata bermanfaat, masyarakat akan mengelola sampah
secara dinamis, mandiri dan berkesinambungan. Perda tentang Sampah akan terlaksana
dengan sendirinya.
B.3.3. Solusi Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik
Aturan pengurangan penggunaan kantong plastik sulit terlaksana sebab belum ada alternatif
pengganti kantong plastik. Tas belanja daur ulang sampah plastik hasil Teknik PADU adalah
solusinya. Bisa dipakai berbelanja berpuluh kali. Uji pasar menunjukkan bahwa produk
tersebut disukai konsumen dan menguntungkan.
B.3.4. Titik Temu Kewajiban dan Harapan Semua Pihak
Program Mewujudkan Kota Bebas Sampah bisa mempertemukan pelaksanaan kewajiban
semua pemangku kepentingan terkait sampah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,
yaitu :
1. Pemerintah Pusat dan Daerah. Kewajibannya akan lebih mudah terlaksana sebab beban
kerja akan terbagi ke banyak pihak. Harapan membentuk kota bebas sampah bukanlah
impian kosong
2. Perusahaan Penghasil Sampah. Kini, hanya dengan mengeluarkan biaya Rp 2/kemasan,
kewajiban perusahaan penghasil sampah untuk mengelola sampahnya bisa terlaksana.
Aktivitasnya dilakukan oleh Pengelola Sampah di setiap kawasan dengan hail tambahan
berupa banyak jenis produk kreatif bernilai ekonomis.
3. Pengelola Kawasan. Selama ini pengelola kawasan membayar jas pengangkut sampah
untuk membuang sampahnya keluar kawasan. Tindakan ini hanya memindahkan masalah
sampah ke tempat lain. Saatnya sistem ini diganti dengan menuntaskan sampah di
kawasan penghasilnya. Sistem ini hanya membutuhkan biaya relatif kecil dan lahan tidak
terlalu luas. Biaya operasional bisa ditutup dari hasil pengolahan sampah
4. Perusahaan Pemilik Dana CSR. Dapat menyalirkan dananyya kepada aktivitas penanganan
sampah berbasis masyarakat yang efektif mengurangi timbulan sampah secara signifikan
bahkan menciptakan banyak lapangan kerja baru
5. Masyarakat. Kewajiban masyarakat sebagai produsen sampah dilaksanakan dengan
memiah sampah dan menyerahkannya untuk dikelola. Sistem yang memberikan banyak
manfaat yang bisa langsung dirasakan semua warga ini akan memotivasi mereka untuk
mau melakukannya.
6. Penciptaan Lapangan Kerja Baru. Jika pengelolaan sampah di satu kawasan (RW)
melibatkan enam orang tenaga. Jawa Barat yang memiliki sekitar 50.000 RW, melalui
sistem pemanfaatan sampah ini akan menciptakan lapangan kerja bagi 300.000 orang.
Belum termasuk yang bergerak dalam pemasaran produk daur ulang, pemasok alat
pengolah sampah dan bahan baku.
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 5
C. REALISASI MENUJU KOTA BEBAS SAMPAH
C.1. Tujuan
1. Menangani semua sampah sampah yang dihasilkan warga satu kota sampai tingkat tuntas.
Tak ada yang tersisa untuk dibuang
2. Memanfaatkan sampah untuk penciptan lapangan kerja baru
3. Memanfaatkan sampah untuk membentuk kas warga
4. Menjalin sinergi kerja sama semua pihak yang berkepentingan dengan masalah sam[ah
5. Mengurangi penggunaan barang-barang berbahan baku plastik dan kertas baru dengan
barang-barang hasil daur ulang sampah
C.2. Rukun Warga Bebas Sampah
Upaya mewujudkan kota bebas sampah dimulai pada tingkat Rukun Warga (RW), meluas
sampai wilayah kelurahan, berkembang sampai kecamatan hingga satu kota terbebas dari
tumpukan sampah. Namun tak ada sampah yang dibuang ke TPA.
C.3. Tahapan Operasional
C.3.1. Pelatihan
Materi :
1. Pembuatan lembar plastik daur ulang Teknik PADU
2. Pembuatan produk jadi daur ulangsampah plastik Teknik PADU
3. Pembuatan produk kreatif berbahan baku smpah plastik tak bernilai
4. Pengelolaan usaha lapak sampah
5. Paparan Bank Sampah Model Baru yang memiliki beberapa kelebihan dibanding bank
sampah yang selama ini berjalan. Bank sampah merupakan induk usaha pengolahan
sampah. Digunakan Bank Sampah selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat. Juga
keberadaan bank sampah menjadi salah satu kriteria memenangi Piala Adipura
C,3.2. Penyediaan Alat dan bahan produksi awal
Berupa :
. 1. Insinerator Multifugsi Ramah Lingkungan Tanpa Bahan Bakar
2. Tungku Pengolah Sampah Plastik Tak Bernilai
3. Lima jenis cetakan plastik
4. 2 buah sterika 350 watt berkualitas tinggi
5. 20 m kodaktris
6. 50 kg sampah plastik PE daun
7. 1 buah Kompresor mini
8. 1 buah tabung semprot
9. 1 buah alat gravir
10. 1 buah mesin pemotong plastik
11.. 500 buah kantong plastik untuk sampah anorganik
12.. 50 buah karung pemilah sampah bernilai
13. 1 buah timbangan gantung
14. 2 buah sekop
15. Dua buah gerobag
16. Bangunan 70 m2
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 6
C.3.3. Pembinaan
Pembinaan dilakukan agar setelah pelatihan, program membentuk kawasan bebas sampah
bisa berlanjut.
Pembinaan dilakukan sampai tingkat :
1. Mampu membuat lembar plastik daur ulang sampah plastik
2. Mampu membuat produk jadi daur ulang sampah plastik
3. Mampu membuat produk kreatif berbahan baku sampah plastik tak bernilai
4. Menyusun rencana usaha
5. Mengelola usaha lapak sampah
6. Mendirikan Bank Sampah Model Baru
C.4. Program Pendukung
Agar upaya mewujudkn Jawa Barat bebas samph melalui penanganan berbasis mayarakat ini
bisa bergerak secara dinamis, mandiri dan berkelanjutan sehingga tercapai tujuannya,
Pemda Provinsi Jawa Barat dan Pemd setiap kota perlu melakukan Program Pendukung
berupa :
1. Pendirian Sentra Promosi Produk Dur Ulang
2. Bantuan permodaln
3. Bantuan pemasran
4. Even tahunan untuk pameran, promosi dan lomba
C.5. Jaringan Wirausahawan Sampah
Selanjutnya Para Pengelola Sampah Kawasan diajak untuk bergabung sebgai Mitra Jaringan
Wirausaha Sampah. Mitra mendapatkan benefit :
1. Pelatihan berkelanjutan
2. Konsultasi teknis
3. Koordinasi produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar
4. Akses permodalan
5. Pemasaran bersama
6. Forum Komunikasi
7. Sistem Informasi Persampahan
8. Kerja sama dengan pemerintah dan swasta
C.6. Aspek Keuangan
C..6.1. Kebutuhan Dana
1. Pelatihan 1 kali pertemuan @ Rp 3.000.000/RW
2. Pembinaan 1 kali pertemuan @ Rp 3.000.000/RW
3. Penyediaan alat dan bahan baku produksi awal Rp 72.000.000
4. 2 buah gerobag sampah @ Rp 5.000.000 = Rp 10.000.000
5. Bangunan 70 m2 Rp 70.000.000
Total kebutuhan dana = Rp 158.000.000/RW
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 7
C.6.2. Sumber Dana
1. Anggaran Pemda Provinsi Jawa Barat
2. Perusahaan Penghasil sampah
3. Dana CSR lingkungan
4. Iuran warga
C.6.3. Sumber Pendapatan
1. hasil usaha pengelolaan sampah
2. Dana insentif dari Pemda
3. Dana kompensasi dari perushaan penghasil sampah
D. PENUTUP
Melalui proses kerja berbasis masyarakat yang dilakukan secara ringkas, mudah, murah dan
ramah lingkungan, sampah satu kota bisa ditangani tuntas tanpa memerlukan kehadiran
TPA. Dengan imbas positif lahirnya ribuan lapangan kerja baru.
Melalui proses ini, beban kerja dan anggaran Pemda berkurang drastis. Perusahaan
penghasil sampah dan pengelola terlaksana kewajibannya secara mudah dan murah.
Tangsel, Mei 2014
Jaringan Pengelola Sampah
Koordinator,
Asep K. Kusumah
JARINGAN WIRAUSAHAWAN SAMPAH (JAWIS)
Komp. Sekretariat Negara Blok K No 17 – Pdk Kacang barat – Tangsel
Telp 021-7329379/081286265460/085846438070
Lampiran 1 : Lembar Plastik Daur Ulang Sampah Plastik Teknik PADU
Tipis Polos Tipis Motif Tipis Variasi Tipis Majun
Sedang Polos Sedang Motif Sedang Variasi Sedang Majun
Tebal Polos Tebal Motif Tebal Variasi Tebal Majun
Dobel Tebal Super Tebal
Mewujudkan Kota Bebas Sampah |
Lampiran 1 : Lembar Plastik Daur Ulang Sampah Plastik Teknik PADU
Tipis Polos Tipis Motif Tipis Variasi Tipis Majun
Sedang Polos Sedang Motif Sedang Variasi Sedang Majun
Tebal Motif Tebal Variasi Tebal Majun
Dobel Tebal Super Tebal
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 8
Tipis Polos Tipis Motif Tipis Variasi Tipis Majun
Sedang Polos Sedang Motif Sedang Variasi Sedang Majun
Tebal Motif Tebal Variasi Tebal Majun
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 9
Lampiran 2 : Produk Jadi Daur Ulang Sampah Plastik Teknik PADU
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 10
Lampiran 3 : Produk Kreatif Berbahan Baku Sampah Plastik Tak Bernilai
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 11
Lampiran 4 : Diagram Teknik PADU
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 12
Lampiran 5 : Tungku Pengolah Sampah Plastik Tak Bernilai
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 13
Lampiran 6 : Insinerator Multifungsi Ramah Lingkungan Tanpa Bahan Bakar
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 14
Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 15

More Related Content

What's hot

PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISJUHERAH
 
Program Inovasi Desa
Program Inovasi DesaProgram Inovasi Desa
Program Inovasi DesaEka Saputra
 
Struktur Organisasi Ditjen PP dan PL
Struktur Organisasi Ditjen PP dan PLStruktur Organisasi Ditjen PP dan PL
Struktur Organisasi Ditjen PP dan PLDitjen P2P
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokArif Pradana
 
Contoh proposal market_day
Contoh proposal market_dayContoh proposal market_day
Contoh proposal market_dayRafika Wildarini
 
Merancang Inovasi: Transformasi Gagasan Kreatif Menjadi Rencana Aksi
Merancang Inovasi: Transformasi Gagasan Kreatif Menjadi Rencana AksiMerancang Inovasi: Transformasi Gagasan Kreatif Menjadi Rencana Aksi
Merancang Inovasi: Transformasi Gagasan Kreatif Menjadi Rencana AksiTri Widodo W. UTOMO
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sidik Darmanto
 
Tanda terima uang saku
Tanda terima uang sakuTanda terima uang saku
Tanda terima uang sakuadam ahmad
 
Surat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanSurat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanblewly
 
Laporan Rencana dan Realisasi Penggunaan Anggaran Pilkades Panjalu 2013
Laporan Rencana dan Realisasi Penggunaan Anggaran Pilkades Panjalu 2013Laporan Rencana dan Realisasi Penggunaan Anggaran Pilkades Panjalu 2013
Laporan Rencana dan Realisasi Penggunaan Anggaran Pilkades Panjalu 2013Aji Sahdi Sutisna
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Eka Saputra
 
Surat keterangan untuk pembuatan skck dari rt rw
Surat keterangan untuk pembuatan skck dari rt rwSurat keterangan untuk pembuatan skck dari rt rw
Surat keterangan untuk pembuatan skck dari rt rwArif Hidayat
 
LPJ Bendahara Dana Kegiatan Tahun 2017
LPJ Bendahara Dana Kegiatan Tahun 2017LPJ Bendahara Dana Kegiatan Tahun 2017
LPJ Bendahara Dana Kegiatan Tahun 2017Himafis 2018
 
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANPROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANirwansyah budiman
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkAnnaArbaatin
 
Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)
Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)
Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)Eka Saputra
 
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Acara
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) AcaraLaporan Pertanggungjawaban (LPJ) Acara
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) AcaraLisa Ramadhanty
 
jamban sehat sebuah pengantar
jamban sehat  sebuah pengantarjamban sehat  sebuah pengantar
jamban sehat sebuah pengantarAldi Aldinar
 

What's hot (20)

PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDIS
 
Program Inovasi Desa
Program Inovasi DesaProgram Inovasi Desa
Program Inovasi Desa
 
Struktur Organisasi Ditjen PP dan PL
Struktur Organisasi Ditjen PP dan PLStruktur Organisasi Ditjen PP dan PL
Struktur Organisasi Ditjen PP dan PL
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokok
 
Contoh proposal market_day
Contoh proposal market_dayContoh proposal market_day
Contoh proposal market_day
 
Merancang Inovasi: Transformasi Gagasan Kreatif Menjadi Rencana Aksi
Merancang Inovasi: Transformasi Gagasan Kreatif Menjadi Rencana AksiMerancang Inovasi: Transformasi Gagasan Kreatif Menjadi Rencana Aksi
Merancang Inovasi: Transformasi Gagasan Kreatif Menjadi Rencana Aksi
 
Surat peminjaman LCD Proyektor
Surat peminjaman LCD ProyektorSurat peminjaman LCD Proyektor
Surat peminjaman LCD Proyektor
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3
 
Tanda terima uang saku
Tanda terima uang sakuTanda terima uang saku
Tanda terima uang saku
 
Contoh notulen rapat
Contoh notulen rapatContoh notulen rapat
Contoh notulen rapat
 
Surat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanSurat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaan
 
Laporan Rencana dan Realisasi Penggunaan Anggaran Pilkades Panjalu 2013
Laporan Rencana dan Realisasi Penggunaan Anggaran Pilkades Panjalu 2013Laporan Rencana dan Realisasi Penggunaan Anggaran Pilkades Panjalu 2013
Laporan Rencana dan Realisasi Penggunaan Anggaran Pilkades Panjalu 2013
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
 
Surat keterangan untuk pembuatan skck dari rt rw
Surat keterangan untuk pembuatan skck dari rt rwSurat keterangan untuk pembuatan skck dari rt rw
Surat keterangan untuk pembuatan skck dari rt rw
 
LPJ Bendahara Dana Kegiatan Tahun 2017
LPJ Bendahara Dana Kegiatan Tahun 2017LPJ Bendahara Dana Kegiatan Tahun 2017
LPJ Bendahara Dana Kegiatan Tahun 2017
 
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANPROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
 
Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)
Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)
Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)
 
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Acara
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) AcaraLaporan Pertanggungjawaban (LPJ) Acara
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Acara
 
jamban sehat sebuah pengantar
jamban sehat  sebuah pengantarjamban sehat  sebuah pengantar
jamban sehat sebuah pengantar
 

Similar to Mewujudkan Kota Bebas Sampah

Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiYahyawan Triyana
 
Pengelolaan dan pengolahan sampah anorganik
Pengelolaan dan pengolahan sampah anorganikPengelolaan dan pengolahan sampah anorganik
Pengelolaan dan pengolahan sampah anorganik'Dimas Keren
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananmuhsyahdam
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Rizki Gumilar
 
Manajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroManajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroBeta Iriawan
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaOswar Mungkasa
 

Similar to Mewujudkan Kota Bebas Sampah (20)

Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampahKerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
 
Pengelolaan dan pengolahan sampah anorganik
Pengelolaan dan pengolahan sampah anorganikPengelolaan dan pengolahan sampah anorganik
Pengelolaan dan pengolahan sampah anorganik
 
Paparan Jcc180609
Paparan Jcc180609Paparan Jcc180609
Paparan Jcc180609
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penanganan
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
 
Fath muhammad
Fath muhammadFath muhammad
Fath muhammad
 
Sampah2
Sampah2Sampah2
Sampah2
 
Manajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroManajemen sampah zero
Manajemen sampah zero
 
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
 
Plh powerpoint citra
Plh powerpoint citraPlh powerpoint citra
Plh powerpoint citra
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
plastik n sampah n plastik pantau mei
plastik n sampah n plastik pantau meiplastik n sampah n plastik pantau mei
plastik n sampah n plastik pantau mei
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Pelatihan mengelola sampah kawasan
Pelatihan mengelola  sampah kawasanPelatihan mengelola  sampah kawasan
Pelatihan mengelola sampah kawasan
 
Latar Belakang.docx
Latar Belakang.docxLatar Belakang.docx
Latar Belakang.docx
 

Mewujudkan Kota Bebas Sampah

  • 1. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 1 A. RANGKUMAN Sampah kini bukan lagi masalah pelik yang sulit diatasi. Membentuk satu kota terbebas dari tumpukan sampah, dalam arti sampah yang ada pada satu kota tertangani tuntas tanpa ada yang dibuang ke TPA atau tercecer di banyak tempat bukanlah harapan kosong yang tak bisa diwujudkan. Hasil penelitian dan pengembangan di lapangan selama hampir empat tahun, Jaringan Wirausahawan Sampah (JAWIS) merumuskan Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan Penghasilnya (SPSKP) sebagai revisi terhadap sistem kumpul-angkut-buang yang terbukti gagal mengatasi timbulan sampah. Kandungannya : 1. Semua sampah yang dihasilkan warga suatu kawasan dituntaskan di kawasan penghasilnya. Tidak ada yang tersisa untuk dibuang. 2. Sampah dikelola dengan pendekatan wirausaha untuk menghasilkan produk daur ulang yang laku dan menguntungkan. Dikerjakan menggunakan teknik dan alat yang mudah dan murah dalam satu proses yang ringkas, mudah, murah dan ramah lingkungan. Bisa dijadikan usaha dengan modal dan investasi rendah. Tercipta sedikitnya empat jenis usaha baru 3. Menggunakan pendekatan yang memberikan manfaat bagi warga sekitar, sehingga mereka mau memilah sampah dan menyerahkannya untuk diolah Upaya mewujudkan kota bebas sampah dimulai dari wilayah terkecil (RW atau kawasan) hingga RW terbebas dari tumpukan sampah, meluas sampai tingkat kelurahan, berkembang hingga kecamatan. Hingga sampah satu kota terselesaikan tuntas tanpa menyisakan msalah. Biaya yang dibutuhkan untuk membentuk RW bebas sampah total sebesar Rp 158.000.000. Dana bisa bersumber dari anggaran Pemda, swasta khususnya perusahaan penghasil sampah, dana CSR dan swadaya masyarakat. Sistem ini melahirkan sedikitnya empat jenis sumber pendapatan, diyakini program bisa berjalan dinamis, mandiri dan berkelanjutan. Selain terbentuk kota bebas sampah, SPSKP menghasilkan efek positif positif berantai : 1. Tercipta ribuan lapangan kerja baru 2. Pengurangan penggunaan barng-barang berbahan baku plastik dan kertas baru diganti dengan produk hasil daur ulang sampah 3. Terpenuhinya kewajiban perusahaan penghasil sampah untuk mengelola sampahnya sendiri 4. Mengurangi drastis beban kerja dan anggaran Pemda SPSKP merupakan solusi revolusioner namun mudah dan murah dikerjakan serta ramah lingkungan dalam menuntaskan masalah sampah. . Belum ada satu pun kota di dunia yang menangani masalah sampah sampai tuntas. Tidak ada yang dibuang. PROPOSAL MEWUJUDKAN KOTA BEBAS SAMPAH MELALUI PENERAPAN SISTEM PENUNTASAN SEMUA SAMPAH DI KAWASAN PENGHASILNYA (SPSKP)
  • 2. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 2 B. SISTEM PENUNTASAN SAMPAH DI KAWASAN PENGHASILNYA B.1. Latar Belakang Masalah sampah berawal dari pola pikir bahwa sampah adalah benda kotor, jorok, bau, sumber masalah dan tidak berharga sehingga dibuang. Pemda menindaklanjutinya dengan melakukan sistem kumpul-angkut-buang. Sistem ini terbukti gagal dalam mengatasi masalah sampah. Pola pikir dan sistem penanganan sampah demikian perlu direvisi. Kenyataan menunjukkan, aktivitas penanganan sampah berbasis masyarakat akan berjalan dinamis, mandiri dan berkesinambungan jika para pengelolanya memperoleh pendapatan finansial secara memadai. Selain itu, masyarakat akan berpartisipasi memilah dan membuang sampah pada tempatnya jika ia merasakan secara nyata manfaat dari tindakannya itu. Belum ada solusi bagi perusahaan penghasil sampah dalam melaksanakan kewajibannya untuk mengelola sampahnya sendiri. Akibatnya, puluhan miliar kantong kresek, bungkus, sachetan, styrofoam dan tetrapak setiap tahun berserakan di banyak tempat. Sampah jenis ini merupakan inti masalah sampah. Karena tidak berharga, tidk ada pabrik yang mau mendaurulangnya. Sulit diatasi, perlu waktu 100 – 400 untuk bisa terurai kembali. Berdasarkan penelitian dan pengembangan di lapangan dalam rangka menemukan konsep penuntasan masalah sampah, JAWIS merumuskan Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan Penghasilnya (SPSKP), sebagai revisi sistem kumpul-angkut-buang dengan segala ikutannya yang terbukti gagal mengatasi masalah sampah B.1. Proses Kerja Proses kerja SPSKP nerlangsung sbb : 1. Warga memilah sampah rumahnya dalam dua kelompok : a. Sampah Organik (sampah basah) b. Sampah Anorganik (sampah kering) 2. Sampah organik diambil setiap hari, langsung dituntaskan menggunakan Insinerator Multifungsi Ramah Lingkungan Tanpa Bhan Bakar. Semua sampah satu kawasan diusahakan tuntas pada hari yang sama. Sisa hasil pembakaran berupa 5% abu bisa digunakan sebagai bahan baku batako 3. Sampah Anorganik dutangani menurut tiga cara : a. Sampah bernilai (beling, dupleks, kaleng, kardus, kertas, logam dan plastik) dijual ke bandar untuk didaur ulang sistem pabrikasi b. Sebagian sampah bungkus mi, kresek, sachetan, dicampur dengan sampah plastik PE daun dan majun dengan menggunakan Teknik PADU diolah menjadi selembar plastik daur ulang yang solid dengan warna, motif dan ketebalan yang bisa dimodifikasi. Selanjutnya dengan dijahit atau disulam dibentuk menjadi ATK, dompet, sandal, tas, tikar dsb yang laku dan menguntungkan c. Sampah plastik tak bernilai (bungkus mi, kresek kualitas rendah, sachetan, styrofoam dan tetrapak) dilelehkan menggunakan Tungku Pengolah Sampah Plastik Tak Bernilai menjadi cairan, selanjutnya dicetak kemudian dibentuk menjadi banyak jenis produk kreatif seperti alas meja, bangku taman, jam dinding, nisan, nomor rumh dsb
  • 3. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 3 B.2. Usaha Tercipta Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan Penghasilnya melahirkan sedikitnya empat jenis usaha : 1. Pengelolaan lapak sampah menjual sampah bernilai 2. Lembar plastik daur ulang Teknik PAFU 3. Produk jadi daur ulang sampah plastik Teknik PADU 4. Produk kreatif berbahan baku sampah plastik tak bernilai B.3. Efek Positif Berantai SPSKP memberikan efek positif berantai kepada beberapa aspek lainnya, yaitu B.3.1. Solusi EPR Setiap tahun, dihasilkan puluhan miliar bungkus mi, kantong kresek, sachetan (bungkus kopi, camilan dsb), styrofoam dan tetrapak. UU No 18/2008 dan PP No 81/2012 Tentang Sampah mewajibkan perusahaan penghasil sampah unuk mengelola sampah yang dihasilkannya, dikenal dengan istilah Extended Producer Responsibility (EPR). Nmun hingga kini belum ada solusi yang efektif dan efisien yang tidak berpengaruh kepada harga jual produk. Pelaksanaan kewajiban EPR berhadapan dengan berbagai kendala : 1. Sampah yang dihasilkan berupa sampah tidak bernilai. Tidak ada pabrik yang mau mendaurulangnya. Menghasilkan dampak negatif berkepanjangan, sebab butuh waktu 100 – 400 untuk bis terurai kembali. 2. Tersebar di banyak tempat. Di kota, pesawahan, pantai, pegunungan. Memerlukan biaya besar untuk mengangkutnya. Setelah diangkut, akan diolah di mana ? 3. Jika dalam satu tempat sampah, terdpat sampah kemasan dari beberapa perusahaan. Siapa yang bertanggung jawab ? Apakah satu perusahaan hanya mengambil sampah produksinya sendiri ?. Solusi mengatasi masalah sampah tidak bernilai ini sangat mudah dan murah dilakukan. Dengan alat berupa tungku pengolah sampah plastik tak bernilai. Sampah kemasan yang berada pada satu kawasan didaur ulang menjadi banyak jenis produk kreatif bernilai ekonomis seperti jam dinding, nomor rumah, alas meja, bata hiaas, nisan, bangku taman dsb. UU dan PP Persampahan membolehkan perusahaan penghasil sampah bekerja sama dengan pihak lain dalam melaksanakan kewajibannya. Dalam hal ini, kewajiban tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Pengelola Sampah Kawasan. Perusahaan tinggal memberikan alat pengolah sampah dan biaya operasional bulanan. Solusi ini mungkin hanya menghabiskan biaya Rp 2/kemasan B.3.2. Penegakkan Perda Sampah Semua kota di Indonesia telah mengeluarkan Perda Tentang Sampah yang mengatur peran dan fungsi Pemd serta masyarakat dalam mengatasi masalah sampah. Belum terlaksananya Perda ibi terletak pada sulitnya pengawasan dan penindakan juga disebabkan kurangnya fasilitan penanganan sampah (truk sampah, TPS, RPA dan yang lainnya)
  • 4. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 4 Dua aspek penting Sistem Penuntasan Semua Sampah di Kawasan Peghasilnya adalah : 1. Semua sampah tertangani habis. Tak akan lagi ditemui ceceran sampah di banyak tempat atau gunungan sampah di TPA 2. Menghasilkan banyak manfaat –khususnya finansial- bagi pengelola dan warga penyumbang sampah Setelah dirasakan bahwa sampah ternyata bermanfaat, masyarakat akan mengelola sampah secara dinamis, mandiri dan berkesinambungan. Perda tentang Sampah akan terlaksana dengan sendirinya. B.3.3. Solusi Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik Aturan pengurangan penggunaan kantong plastik sulit terlaksana sebab belum ada alternatif pengganti kantong plastik. Tas belanja daur ulang sampah plastik hasil Teknik PADU adalah solusinya. Bisa dipakai berbelanja berpuluh kali. Uji pasar menunjukkan bahwa produk tersebut disukai konsumen dan menguntungkan. B.3.4. Titik Temu Kewajiban dan Harapan Semua Pihak Program Mewujudkan Kota Bebas Sampah bisa mempertemukan pelaksanaan kewajiban semua pemangku kepentingan terkait sampah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, yaitu : 1. Pemerintah Pusat dan Daerah. Kewajibannya akan lebih mudah terlaksana sebab beban kerja akan terbagi ke banyak pihak. Harapan membentuk kota bebas sampah bukanlah impian kosong 2. Perusahaan Penghasil Sampah. Kini, hanya dengan mengeluarkan biaya Rp 2/kemasan, kewajiban perusahaan penghasil sampah untuk mengelola sampahnya bisa terlaksana. Aktivitasnya dilakukan oleh Pengelola Sampah di setiap kawasan dengan hail tambahan berupa banyak jenis produk kreatif bernilai ekonomis. 3. Pengelola Kawasan. Selama ini pengelola kawasan membayar jas pengangkut sampah untuk membuang sampahnya keluar kawasan. Tindakan ini hanya memindahkan masalah sampah ke tempat lain. Saatnya sistem ini diganti dengan menuntaskan sampah di kawasan penghasilnya. Sistem ini hanya membutuhkan biaya relatif kecil dan lahan tidak terlalu luas. Biaya operasional bisa ditutup dari hasil pengolahan sampah 4. Perusahaan Pemilik Dana CSR. Dapat menyalirkan dananyya kepada aktivitas penanganan sampah berbasis masyarakat yang efektif mengurangi timbulan sampah secara signifikan bahkan menciptakan banyak lapangan kerja baru 5. Masyarakat. Kewajiban masyarakat sebagai produsen sampah dilaksanakan dengan memiah sampah dan menyerahkannya untuk dikelola. Sistem yang memberikan banyak manfaat yang bisa langsung dirasakan semua warga ini akan memotivasi mereka untuk mau melakukannya. 6. Penciptaan Lapangan Kerja Baru. Jika pengelolaan sampah di satu kawasan (RW) melibatkan enam orang tenaga. Jawa Barat yang memiliki sekitar 50.000 RW, melalui sistem pemanfaatan sampah ini akan menciptakan lapangan kerja bagi 300.000 orang. Belum termasuk yang bergerak dalam pemasaran produk daur ulang, pemasok alat pengolah sampah dan bahan baku.
  • 5. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 5 C. REALISASI MENUJU KOTA BEBAS SAMPAH C.1. Tujuan 1. Menangani semua sampah sampah yang dihasilkan warga satu kota sampai tingkat tuntas. Tak ada yang tersisa untuk dibuang 2. Memanfaatkan sampah untuk penciptan lapangan kerja baru 3. Memanfaatkan sampah untuk membentuk kas warga 4. Menjalin sinergi kerja sama semua pihak yang berkepentingan dengan masalah sam[ah 5. Mengurangi penggunaan barang-barang berbahan baku plastik dan kertas baru dengan barang-barang hasil daur ulang sampah C.2. Rukun Warga Bebas Sampah Upaya mewujudkan kota bebas sampah dimulai pada tingkat Rukun Warga (RW), meluas sampai wilayah kelurahan, berkembang sampai kecamatan hingga satu kota terbebas dari tumpukan sampah. Namun tak ada sampah yang dibuang ke TPA. C.3. Tahapan Operasional C.3.1. Pelatihan Materi : 1. Pembuatan lembar plastik daur ulang Teknik PADU 2. Pembuatan produk jadi daur ulangsampah plastik Teknik PADU 3. Pembuatan produk kreatif berbahan baku smpah plastik tak bernilai 4. Pengelolaan usaha lapak sampah 5. Paparan Bank Sampah Model Baru yang memiliki beberapa kelebihan dibanding bank sampah yang selama ini berjalan. Bank sampah merupakan induk usaha pengolahan sampah. Digunakan Bank Sampah selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat. Juga keberadaan bank sampah menjadi salah satu kriteria memenangi Piala Adipura C,3.2. Penyediaan Alat dan bahan produksi awal Berupa : . 1. Insinerator Multifugsi Ramah Lingkungan Tanpa Bahan Bakar 2. Tungku Pengolah Sampah Plastik Tak Bernilai 3. Lima jenis cetakan plastik 4. 2 buah sterika 350 watt berkualitas tinggi 5. 20 m kodaktris 6. 50 kg sampah plastik PE daun 7. 1 buah Kompresor mini 8. 1 buah tabung semprot 9. 1 buah alat gravir 10. 1 buah mesin pemotong plastik 11.. 500 buah kantong plastik untuk sampah anorganik 12.. 50 buah karung pemilah sampah bernilai 13. 1 buah timbangan gantung 14. 2 buah sekop 15. Dua buah gerobag 16. Bangunan 70 m2
  • 6. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 6 C.3.3. Pembinaan Pembinaan dilakukan agar setelah pelatihan, program membentuk kawasan bebas sampah bisa berlanjut. Pembinaan dilakukan sampai tingkat : 1. Mampu membuat lembar plastik daur ulang sampah plastik 2. Mampu membuat produk jadi daur ulang sampah plastik 3. Mampu membuat produk kreatif berbahan baku sampah plastik tak bernilai 4. Menyusun rencana usaha 5. Mengelola usaha lapak sampah 6. Mendirikan Bank Sampah Model Baru C.4. Program Pendukung Agar upaya mewujudkn Jawa Barat bebas samph melalui penanganan berbasis mayarakat ini bisa bergerak secara dinamis, mandiri dan berkelanjutan sehingga tercapai tujuannya, Pemda Provinsi Jawa Barat dan Pemd setiap kota perlu melakukan Program Pendukung berupa : 1. Pendirian Sentra Promosi Produk Dur Ulang 2. Bantuan permodaln 3. Bantuan pemasran 4. Even tahunan untuk pameran, promosi dan lomba C.5. Jaringan Wirausahawan Sampah Selanjutnya Para Pengelola Sampah Kawasan diajak untuk bergabung sebgai Mitra Jaringan Wirausaha Sampah. Mitra mendapatkan benefit : 1. Pelatihan berkelanjutan 2. Konsultasi teknis 3. Koordinasi produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar 4. Akses permodalan 5. Pemasaran bersama 6. Forum Komunikasi 7. Sistem Informasi Persampahan 8. Kerja sama dengan pemerintah dan swasta C.6. Aspek Keuangan C..6.1. Kebutuhan Dana 1. Pelatihan 1 kali pertemuan @ Rp 3.000.000/RW 2. Pembinaan 1 kali pertemuan @ Rp 3.000.000/RW 3. Penyediaan alat dan bahan baku produksi awal Rp 72.000.000 4. 2 buah gerobag sampah @ Rp 5.000.000 = Rp 10.000.000 5. Bangunan 70 m2 Rp 70.000.000 Total kebutuhan dana = Rp 158.000.000/RW
  • 7. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 7 C.6.2. Sumber Dana 1. Anggaran Pemda Provinsi Jawa Barat 2. Perusahaan Penghasil sampah 3. Dana CSR lingkungan 4. Iuran warga C.6.3. Sumber Pendapatan 1. hasil usaha pengelolaan sampah 2. Dana insentif dari Pemda 3. Dana kompensasi dari perushaan penghasil sampah D. PENUTUP Melalui proses kerja berbasis masyarakat yang dilakukan secara ringkas, mudah, murah dan ramah lingkungan, sampah satu kota bisa ditangani tuntas tanpa memerlukan kehadiran TPA. Dengan imbas positif lahirnya ribuan lapangan kerja baru. Melalui proses ini, beban kerja dan anggaran Pemda berkurang drastis. Perusahaan penghasil sampah dan pengelola terlaksana kewajibannya secara mudah dan murah. Tangsel, Mei 2014 Jaringan Pengelola Sampah Koordinator, Asep K. Kusumah JARINGAN WIRAUSAHAWAN SAMPAH (JAWIS) Komp. Sekretariat Negara Blok K No 17 – Pdk Kacang barat – Tangsel Telp 021-7329379/081286265460/085846438070
  • 8. Lampiran 1 : Lembar Plastik Daur Ulang Sampah Plastik Teknik PADU Tipis Polos Tipis Motif Tipis Variasi Tipis Majun Sedang Polos Sedang Motif Sedang Variasi Sedang Majun Tebal Polos Tebal Motif Tebal Variasi Tebal Majun Dobel Tebal Super Tebal Mewujudkan Kota Bebas Sampah | Lampiran 1 : Lembar Plastik Daur Ulang Sampah Plastik Teknik PADU Tipis Polos Tipis Motif Tipis Variasi Tipis Majun Sedang Polos Sedang Motif Sedang Variasi Sedang Majun Tebal Motif Tebal Variasi Tebal Majun Dobel Tebal Super Tebal Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 8 Tipis Polos Tipis Motif Tipis Variasi Tipis Majun Sedang Polos Sedang Motif Sedang Variasi Sedang Majun Tebal Motif Tebal Variasi Tebal Majun
  • 9. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 9 Lampiran 2 : Produk Jadi Daur Ulang Sampah Plastik Teknik PADU
  • 10. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 10 Lampiran 3 : Produk Kreatif Berbahan Baku Sampah Plastik Tak Bernilai
  • 11. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 11 Lampiran 4 : Diagram Teknik PADU
  • 12. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 12 Lampiran 5 : Tungku Pengolah Sampah Plastik Tak Bernilai
  • 13. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 13 Lampiran 6 : Insinerator Multifungsi Ramah Lingkungan Tanpa Bahan Bakar
  • 14. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 14
  • 15. Mewujudkan Kota Bebas Sampah | 15