SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Page 1 of 17
Konsep Carrying Capacity tidak diperlukan dalam
pariwisata [berkelanjutan] berdurasi singkat di pulau kecil1
oleh: Riza V. Tjahjadi2
Walhi Jakarta/ Biotani Bahari Indonesia
Dalam usulan pengajuan dana hibah untuk program Pengembangan
Pariwisata Berkelanjutan yang diajukan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata
Sahid bermitra dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
Jakarta – judul resminya Strategi Pengembangan Pariwisata
Berkelanjutan (Sustainable Tourism) Kawasan Wisata Kepulauan Seribu
Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (23 Juni 2015)
tercantum bahwa Carrying Capacity menjadi salah satu prinisp dalam
pariwisata yang berdimensi berkelanjutan.
2.2.3. Carrying Capacity
Kapasitas adalah daya atau kapasitas perusahaan untuk menggunakan
sumber daya yang diintegrasikan dengan tujuan untuk mencapat tujuan
akhir yang diinginkan (Hitt, Ireland & Hoskisson et.al, 2007:112).
Daya dukung mengantisipasi dampak negatif pengembangan
pariwisata, maka perlu pendekatan pengelolaan pariwisata dimana
tingkat kunjungan, kegiatan dan aktivitas wisatawan pada satu lokasi
dikelola dengan batas-batas yang dapat diterima. Tidak semua lokasi di
satu wilayah dapat diperlakukan sama untuk pengembangan pariwisata.
Faktor kerentanan ekosistem beserta kelangkaan flora dan faunanya,
ketahanan budaya lokal, serta luas kawasan wisata menjadi ukuran
penting dalam menentukan batas kewajaran pengembangan sarana dan
prasarana, jumlah pengunjung, aktivitas pendukung, serta jenis atraksi
yang diperbolehkan dalam penyelenggaraan pariwisata (Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata & WWF Indonesia, 2009:7).
(hal 11-12)
Lebih lanjut, dan diperluas oleh STP Sahid:
Daya dukung (carrying capacity) merupakan suatu konsep yang
mengukur tingkat penggunaan pengunjung terhadap terjaminnya
1
Makalah diskusi
2
Peneliti senior di Walhi Jakarta
Page 2 of 17
keberlangsungan sebuah destinasi. Beberapa konsep daya dukung
yang bermanfaat dalam perencanaan pariwisata, yaitu:
1) Management capacity, yaitu kemampuan jumlah wisatawan yang
dapat dikelola oleh manajemen kawasan wisata tanpa menimbulkan
masalah administratif, manajemen, ekonomis, serta pelayanan terhadap
wisatawan.
2) Phisical capacity, yaitu kapasitas fisik termasuk sarana dan prasarana
yang mampu mengakomodasi jumlah wisatawan tanpa menimbulkan
masalah dari segi kelancaran wisatawan dalam menikmati kawasan
wisata baik kualitas fisik maupun luasnya sarana dan prasarana.
3) Enviromental capacity, yaitu jumlah wisatawan yang dapat
diakomodasi sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan dan
ekosistem.
4) Economic capacity, jumlah wisatawan yang bisa didatangkan
sebelum masyarakat lokal mulai merasakan masalah ekonomi yang
ditimbulkan, misalnya kenaikan harga tanah dan rumah.
5) Social capacity, jumlah penduduk maksimal, dimana jumlah yang
lebih banyak bisa menyebabkan kerusakan budaya yang sulit dipulihkan
kembali.
6) Infrastructur capacity, jumlah wisatawan yang dapat diakomodasi oleh
infrastruktur suatu destinasi.
7) Perceptual capacity, jumlah orang yang bisa dilayani oleh suatu
destinasi sebelum pengalaman berwisata berkurang (Dewi, 2011:110-
112). (hal 12)3
Carrying capacity dalam khasanah batasan yang dikenal umum dapat
disebut juga sebagai kemampuan lingkungan (ekosistem) dalam
mendukung kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya secara
berkelanjutan. Kalimat lainnya ialah Carrying capacity atau daya
dukung adalah jumlah maksimum individu yang dapat didukung atau
dilayani oleh sumber daya yang ada di dalam suatu ekosistem.
3
PROPOSAL RISET. Program Bantuan Dana Riset Inovatif-Produktif Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan (RISPRO LPDP) Judul Riset : Strategi Pengembangan Pariwisata
Berkelanjutan (Sustainable Tourism) Kawasan Wisata Kepulauan Seribu Sebagai Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan
Tahun 2015.
Page 3 of 17
Carrying capacity, menurut Harisman Simangunsong (2014) ,
dipengaruhi oleh tiga faktor:
1) jumlah sumber (makanan) yang tersedia di dalam ekosistem tersebut
2) jumlah populasi
3) jumlah sumber (makanan) yang dikonsumsi oleh setiap individu.
Karenanya, carrying capacity suatu ekosistem akan mempengaruhi
semua yang berada atau hidup di dalam ekosistem tersebut. Untuk
tujuan memudahkan, batasan mengenai carrying capacity atau daya
dukung dapat diilustrasikan dengan daya muat atau daya angkut pada
mobil. Jika daya muat suatu mobil hanya untuk 6 orang, bagaimana jika
mobil tersebut dipenuhi oleh 10 atau bahkan 15 orang?4
Pada sisi lain terdapat formula tentang carrying capacity. Paul R. Ehrlich
to develop the I = PAT equation[9]
I = P ∙ A ∙ T
where:
I is the impact on the environment resulting from consumption
P is the population number
A is the consumption per capita (affluence)
T is the technology factor
(Carrying capacity, From Wikipedia, the free encyclopedia)5
4
Harisman Simangunsong (2014) Apa itu Carrying Capacity. Kompas.com
5
Carrying capacity, From Wikipedia, the free encyclopedia.
Page 4 of 17
Gambaran di atas tampak akan menjadi kurang bahkan tidak relevan
ketika dikontekstualkan ke dalam dimensi pariwisata di Kepulauan
Seribu dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta. Karena ada beberapa
alasan:
Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang
secara definif tidak memasukkan kerangka pemikiran carrying capacity;
lihat Retraubun di dalam Tjahjadi 2007a6
.
Alex S.W. Retraubun, director small islands’ empowerment of
departement fishery and maritime (2000) described typhology of small
island in Indonesia.
6
Riza V. Tjahjadi (2007a) Investing Right to Food initiatives; Instant Noodle, Migrant
Workers and Small Island Community. IS HERE A RIGHT NOT TO BE HUNGER AND
POOR? Re-thinking Continental-based develoment; In search of Human Right-based
approaches to food development paradigm in archipelago. BioTani Indonesia. Jakarta July
2007.
Page 5 of 17
a) An island with less or equal with 10.000 sq km, and with total
population around 200.000 persons;
b) Ecologically separate with mainland island, have clear physical
boundary, and separated from mainland habitat therefore have
insular characteristic;
c) Small island mostly have tipical biodiversity and endemic with high
value;
d) Water catchment area relately small therefore most surface waterflow
and sediment directly runoff to the sea;
e) Small island community in term of social, economy and cultural
perspectives are site-specific as to compare to mainland.
It can be added from three years-observation by BioTani Indonesia
(between 2003 and to the end of January 2007)
f) Food consumption, mostly, food-based menus and provided with
instant noodle when they go catch fish;
g) Hypertension are predominant in the body health of community
members; as result of natrium containment on fish.(Tjahjadi, 2007a)7
7
I b i d
Page 6 of 17
Dari gambaran di atas maka pulau kecil kecil rentan terhadap adanya
suatu perubahan yang besar. Dalam hal perubahan besar, misalnya
industri jasa pariwisata, maka kerentanan juga tak terhindarkan.
Contohnya dalam hal ketersediaan, dan juga kualtitas airnya. Di
samping itu pada sisi atau perspektif ketahanan pangan tampak sangat
jelas bahwa nyaris penduduk pulau kecil amat-sangat rentan terhadap
ketersediaan pangannya karena seluruh bahan pangan (baca: beras,
juga air minum) adalah sangat bergantung pembelian: tunai atau utang
ke pasar: lokal atau di pulau besar yang kepada pasokan dari pulau
besar: Jawa atau beli di pulau besar. Riza V. Tjahjadi (2006)
menemukan bahwa rentan rawan pangan adalah gambaran umum
pulau kecil, dan salah satu pulau di Kepulauan Seribu warganya
menyatakan bahwa penyebab kurang pangan adalah tidak ada uang,
dan juga kekurangan uangL itu tu artinya daya mereka rendah, Namun,
jelas, mereka bergantung kepada pembelian pangannya di pasar8
8
Riza V. Tjahjadi (2006) Ketahanan pangan di Pulau-pulau kecil, Studi lapang dengan
perspektif Hak atas Pangan. Biotani Bahari Indonesia. Jakarta 10 Desember 2006.
Page 7 of 17
Sumber: Biotani Indonesia 2006
Page 8 of 17
Ilustrasi ketergantungan pulau kecil ke pulau besar sebagai contoh
(Tjahjadi, 2007b)9
Gambar 1. Hubungan antar pulau: besar dan kecil
Sea food, guide for fishing, migrant workers
BIG island transaction Islet
Food consumption, fish cacthing equipment, home appliances,
paramedics for community health, police officers, etc
Emergency relief BioTani Intervension
(mostly done by Govt; not well: but fair)
Sumber: Riza V. Tjahjadi 200810
Ilustrasi di atas tidak akan valid jika carrying capacity dikontekstualkan
dengan ilustrasi di bawah ini
Jika area ladang rumput seluas 100 meter hanya dapat menampung 2
ekor sapi, maka jika ada lebih dari 2 sapi, tentu akan terjadi
overcapacity, atau ladang tersebut tidak dapat melayani seluruh sapi
secara berkelanjutan. Misalkan, sumber makanan yang tersedia di
ladang rumput tersebut dapat dikonsumsi untuk 2 hari untuk 2 sapi.
9
HAK ATAS PANGAN KOMUNITAS PULAU-PULAU KECIL. Gagasan Untuk Bekerja dan
berbagi Kasih (limited circulation only). BioTani Indonesia. Jakarta, 4 Oktober 2007.
10
Riza V. Tjahjadi (2008) Developing Access of Local Initiatives of Small Islands
Communities – Indonesia. Idea for grant making, a Keynote. BioTani Indonesia Foundation.
Jakarta 6 March 2008.
1. Highly depending to only rice from big island
2. Threat of monster type-fish nets, etc.
3. Community’ organisation is trad type
4. No capacity & vague access to reformulation
process on public policies relate to Right to Food
1. Food crops enrichment by planting tuber crops, traditional
varieties.
2. Artificial coral reef construction devt.
3. Re-valuing community’ organisation
4. Enabling capacity to actively participate in reformulation
process on public policies relate to Right to Food (district to
National level), plus share to SEA region, when it possible
Page 9 of 17
Bagaimana jika ladang tersebut dihuni oleh 3 ekor sapi? Bagaimana
dengan hari ke-2? Belum lagi jika di tingkat konsumsi sapi tersebut tidak
merata - ada yang lebih tinggi dibandingkan sapi lainnya. Apakah yang
akan terjadi?
Selain itu, yang utama dalam konteks pariwisata, maka pulau kecil
menerima turis hanya dalam waktu singkat. Dari titik ini maka dapat
digambarkan, bahwa karakternya adalah tingkat konsumsi pangan,
termasuk air hanya terjadi ketika datangnya turis dalam waktu hanya
beberapa hari/ malam. Pada titik ini akan muncul pertanyaan: berapakah
batas kapasitas tampungnya (limited capacity)?
Pada konteks yang sama perlu diperhatikan pula pernyataan Alex
Retraubun (2007). Retraubun said he wanted massive investment to
come to the small islands, but was realistic about the challenges.11
Pulau kecil jelas membutuhkan investasi besar tetapi menurut saya
(RVT) kerentanan pulau kecil menjadi prasyarat dalam mendisain
kebutuhan investasi itu sendiri dari luar pulau. Pendisain yang
berwawasan nusantara, dan cinta bahari adalah utama, dan menjaga
kelestarian pulau kecil lebih utama lagi. Tanpa dua hal itu, maka
pendisain investasi atau pembangunan bagi pulau kecil hanya meniru
pola pembangunan yang kontinental/ benua, dan mengingkari
kenusantaraan Indonesia,
Intervensi dari atau minta ke pulau besar
Adanya tekanan dari turis – meskipun cuma dua hari satu malam -
namun kebutuhan terhadap pangan, termasuk air minum tak terelakkan.
Bayangkan: sekitar 200-300 orang sekali satu kapal angkut dari Kali
Adem Jakarta utara ke salah satu pulau tujuan wisata, sebut saja, Pulau
Pari; sebagaimana yang dikatakan oleh seorang pemandu wisata, Topa
11
Life | Wed May 16, 2007 12:24am BST Related: ENVIRONMENT. Indonesia counts its
islands before it's too late. PULAU AYER, INDONESIA | BY ED DAVIES
http://uk.reuters.com/article/environment-indonesia-islands-dc-
idUKJAK7973020070515
Page 10 of 17
(2016)12
. Bahkan pada perkiraan total tercatat sekitar 2.000 orang
menyeberang ke Kepulauan Seribu pada jelang Lebaran, minggu
pertama Juli 2016.13
Dari jumlah itu, sekaligus memberikan gambaran
situasi bahwa sekali turis datang naik kapal ke pulau kecil, maka tidak
mungkinlah warga pulau itu menolak dengan alasan kamar homestay
penuh, atau air tidak mencukupi bagi mereka semua, dsb. Walaupun
Topa, si pemandu wisata itu tidak dapat menghitung berapa jumlah
persisnya daya tampung Pulau Pari terhadap turis, namun kebutuhan itu
dapat diatasi dengan masuknya bahan pangan dan juga air minum dar
pulau besar. Meskipun bahan pangan lainnya: sayuran, dan buah-
buahan sudah diproduksi setempat dalam jumlah amat kecil jumlahnya
- umumnya untuk konsumsi keluarga sendiri atau bersama tetangganya.
Karenanya secara umum tampaklah tingkat ketergantungan yang relatif
tinggi terhadap pasokan pangan: utama, suplemen, snack dsb dari
pulau besar, dan ketersediaan yang memadai mengenai moda angkutan
laut dari dan ke pulau kecil.
Dari sisi ketersediaan asli pulau kecil adalah keindahan sebagai daya
tarik, dan juga ketersediaan air non-minum. Di luar komponen carrying
capacity adalah ketersediaan penginapan, dan peralatan lainnya bagi
turis untuk menikmati keelokan alam daratan/ pesisir, maupun dasar air
lautmya. Dan jangan dilupakan adalah timbulan sampah: organik
maupun sampah plastik. Pada sisi ini yang dibutuhkan adalah kualitas,
atau baku mutu dari ketersediaan asli pulau kecil yang bersangkutan,
misalnya air bersih untuk mandi-cuci, dan sebagainya.
Simak saja penggalan komunikasi soal kualitas air bersih non-minum
Pulau Pari.
April 8
Lian Ing
4/8, 2:53pm
12
Komunikasi pribadi dengan Topa/Travel agent melalui BBM 09 Juli 2016.
13
Sebanyak 2000 orang menyeberang ke Pulau Seribu. Kompas online 5 Juli 2016,
Diakses 20 Juli 2016.
Page 11 of 17
Lian Ing
Pak Riza,boleh sya tanya...knapa gk boleh dibangun resort,vila atau
apalah itu,bukankah bagus pak...?
Untuk P.Pari pertanyaannya.
Riza V. Tjahjadi
4/8, 3:04pm
Riza V. Tjahjadi
Pulau kecil itu rentan terhadap perubahan ekologis.. Bayangkan
Pulau Bali sudah alami masalah serius mengenai keterersdiaan air
tawar, dsb. Banyakkkklah
Riza V. Tjahjadi
4/8, 3:09pm
Riza V. Tjahjadi
Pulau Bali saja sudah krisis air bersih/ air minum, apalagi pulau
kecil... Sekarang pun dengan banyaknya homestay sekitar 100an per
pulau, dengan sekitar 200-300 wisatawan per hari Sabtu-Minggu
sudah memberikan dampak air tidak bisa diminum langsung tp harus
dimasak; airnya sudah "anta" bgt
Lian Ing
4/8, 3:13pm
Lian Ing
Ooh,pantas untk mandi ?? jg kurang enak di badan....
Page 12 of 17
Shampo n sabun gk banyak busanya..jdi lengket dibadan.mereka
terlalu hambur pake air tawarnya.
Riza V. Tjahjadi
4/8, 3:28pm
Riza V. Tjahjadi
Nahhh..! Itulah yang juga akan kami tata lagi bersama komunitas
Pulau Pari dalam beberapa bulan mendatang :)
April 8
Lian Ing
4/8, 7:15pm
Lian Ing
Mudah2an sukses ya pak,& semoga makin banyak yg menyadari
KELESTARIAN LINGKUNGAN ITU LEBIH BERHARGA DARI
UANG,untk kepentingan anak cucu generasi selanjutnya.Sukses....14
https://www.facebook.com/messages/lian.ing1
Dengan kualitas air seperti di atas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
telah melakukan intervensi, yaitu dengan pengadaan dan
pengoperasian air suling air laut menjadi air tawar disebut dengan istilah
desalinisasi dengan melalui pompa air osmosis balik. Sistem osmose
balik (Reverse Osmosis). Keistimewaan dari proses ini adalah mampu
nyaring molekul yang lebih besar dari molekul air. Model pengolahan air
asin/payau yang diuraikan pada tulisan ini adalah hasil rancangan tim
Kelompok Air Bersih dengan kapasitas 7,5 - 10 m3/hari. Unit ini sudah
dipasang di Kepulauan Seribu Jakarta Utara (Pulau Tidung, Pramuka
14
https://www.facebook.com/messages/lian.ing1
Page 13 of 17
dan Kelapa), di Palembang (Unit RO bergerak) dan di Cilacap Jawa
Tengah.15
Gambar 2. Pohon Komoditi Sistem Pengolahan Air Berdasarkan Kadar
Salinitas
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Administrasi Kepulauan Seribu
berharap, lima pulau yang menjadi prioritas lokasi pengolahan air laut
menjadi air tawar dapat terealisasi tahun 2016 mendatang.
" Kita minta, Pulau Karya, Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Tidung
dan Pulau Untung Jawa harus jadi prioritas utama"
Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Budi Utomo
mengatakan, saat ini saluran listrik sudah tersambung di pompa air RO
dan tinggal penambahan daya saja.
15
Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Bali
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html
Page 14 of 17
"Sesuai spesifikasinya, daya harus ditambah, karena kalau dulu untuk
mengolah air baku, kini mengolah air laut jadi tawar," ujarnya, Selasa
(20/10).
Beberapa pulau, kata Budi, telah siap mulai dari instalasi hingga
peralatan, tinggal penyambungan daya listrik.
"Kita minta, Pulau Karya, Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Tidung
dan Pulau Untung Jawa harus jadi prioritas utama," katanya.
Sementara, terkait semakin berkurangnya kuantitas dan kualitas air
baku (air tanah) yang diproduksi Reverse Osmosis (RO), Pemkab akan
mengubah spesifikasi dari pengolahan air baku menjadi air tawar,
menjadi pengolahan air laut menjadi air tawar (Berita Jakarta, 2015)16
.
Kesimpulan
1. Pulau kecil memiliki karakter rentan terhadap perubahan besar
meskipun tidak dimasukkannya konsep Carrying Capacity dalam
definisi, namun kerentannya merupakan prasyarat dalam
mendisain, dan merencanakan suatu pembangunan di pulau
tersebut.
2. Penduduk pulau kecil bahan pangan pokoknya, utamanya adalah
beras, dan nyaris absolut bergantung kepada asupan dari pulau
besar, meskipun bahan pangan lainnya: sayuran, dan buah-
buahan sudah diproduksi setempat dalam jumlah amat kecil
jumlah produksinya
3. Tekanan turis/ wisatawan terhadap pulau kecil biarpun berjangka
waktu sangat pendek – dua hari semalam terhadap pulau kecil
tidak dapat dikontekstualkan dengan konsep Carrying Capacity.
Karena walaupun pulau kecil itu amat rentan terhadap perubahan
masih tidak menimbulkan dampak negatif yang serius, terkecuali
kebutuhan air cuci-mandi – dalam hal kuantitas maupun
kualitasnya. Kebutuhan dasar lainnya, yaitu bahan pangan, dan air
minum sudah didatangkan dari pulau besar. Namun timbulan
16
Lima Pulau Jadi Lokasi Prioritas Pengolahan Air Laut
http://www.beritajakarta.com/read/18356/Lima_Pulau_Jadi_Lokasi_Prioritas_Pengolahan_Ai
r_Laut#.V4CJWFIpqnw
Page 15 of 17
sampah: plastik maupun organik merupakan masalah selama
masa kedatangan turis berdurasi singkat.
4. Pengenalan, dan penerapan teknologi tepat guna akan sangat
bermanfaat bagi kelestarian pulau kecil, khususnya dengan
penerapan pompa osmosis-balik untuk membuat air tawar dari air
laut (desalinisasi).
Saran Rekomendasi
1. Bahasan dan kesimpulan dari topik di atas tidak disertai angka,
dan data yang akurat, karenanya besaran angka yang tepat
sangat disarankan agar melalui survei untuk menunjang
kesimpulan di atas,
Tangerang 25 Juli 2016.
Page 16 of 17
Rujukan
PROPOSAL RISET. Program Bantuan Dana Riset Inovatif-Produktif Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan (RISPRO LPDP) Judul Riset : Strategi Pengembangan
Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism) Kawasan Wisata Kepulauan Seribu
Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan Kementerian Keuangan Tahun 2015.
Harisman Simangunsong (2014) Apa itu Carrying Capacity. Kompas.com 1 Mei
2014. Diakses 09 Juli 2016.
Carrying capacity, From Wikipedia, the free encyclopedia. Diakses 09 Juli 2016.
Riza V. Tjahjadi (2007a) Investing Right to Food initiatives; Instant Noodle, Migrant
Workers and Small Island Community. IS HERE A RIGHT NOT TO BE HUNGER
AND POOR? Re-thinking Continental-based develoment; In search of Human Right-
based approaches to food development paradigm in archipelago. BioTani Indonesia.
Jakarta July 2007.
Instant Noodle,Migrant Workers&Small island Community-2July2007
Riza V. Tjahjadi (2006) Ketahanan pangan di Pulau-pulau kecil, Studi lapang
dengan perspektif Hak atas Pangan. Biotani Bahari Indonesia. Jakarta 10
Desember 2006.
HAK ATAS PANGAN KOMUNITAS PULAU-PULAU KECIL. Gagasan Untuk
Bekerja dan berbagi Kasih (limited circulation only). BioTani Indonesia. Jakarta, 4
Oktober 2007.
Hak-atas-Pangan-PulauKecil-GagasanKerja.Pdf
Riza V. Tjahjadi (2008) Developing Access of Local Initiatives of Small Islands
Communities – Indonesia. Idea for grant making, a Keynote. BioTani Indonesia
Foundation. Jakarta 6 March 2008.
EED-Keynote-proposed_BioTani -improved-RVT. Pdf
Page 17 of 17
Life | Wed May 16, 2007 12:24am BST Related: ENVIRONMENT. Indonesia
counts its islands before it's too late. PULAU AYER, INDONESIA | BY ED
DAVIES
http://uk.reuters.com/article/environment-indonesia-islands-dc-
idUKJAK7973020070515 Diakses 09 Juli 2016.
Komunikasi pribadi dengan Topa/Travel agent melalui BBM 09 Juli 2016.
Sebanyak 2000 orang menyeberang ke Pulau Seribu. Kompas online 5 Juli 2016,
Diakses 20 Juli 2016.
Komunikasi pribadi dengan Lian Ing
https://www.facebook.com/messages/lian.ing1
Diakses 09 Juli 2016
Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html
Diakses 09 Juli 2016
Lima Pulau Jadi Lokasi Prioritas Pengolahan Air Laut
http://www.beritajakarta.com/read/18356/Lima_Pulau_Jadi_Lokasi_Prioritas_Pengol
ahan_Air_Laut#.V4CJWFIpqnw
Diakses 09 Juli 2016

More Related Content

What's hot

Proposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ubProposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ubBagus EO
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananafdal muhammad
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANDevi Ningsih
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiamasmukriyadi
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karangrantikaput
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalTrisnadi Wijaya
 
Contoh rancangan program kkn
Contoh rancangan program kknContoh rancangan program kkn
Contoh rancangan program kknApry Nugroho
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangRahmat261158
 
Daya dukung kawasan
Daya dukung kawasanDaya dukung kawasan
Daya dukung kawasanRatnaDewii4
 
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdFrans Dione
 
contoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisatacontoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisataNur Agustin Mufarokhah
 
Kerentanan & Adaptasi Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terhadap Perubaha...
Kerentanan & Adaptasi Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terhadap Perubaha...Kerentanan & Adaptasi Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terhadap Perubaha...
Kerentanan & Adaptasi Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terhadap Perubaha...Novi Sadikin
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangDeena dep
 
Daya Dukung Lingkungan Hidup PLH
Daya Dukung Lingkungan Hidup PLHDaya Dukung Lingkungan Hidup PLH
Daya Dukung Lingkungan Hidup PLHAmalia Dewi
 
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
4. 5. & 6.  Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...4. 5. & 6.  Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...Irwan Haribudiman
 

What's hot (20)

Proposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ubProposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ub
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATAN
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
 
Teori lokasi
Teori lokasiTeori lokasi
Teori lokasi
 
Contoh rancangan program kkn
Contoh rancangan program kknContoh rancangan program kkn
Contoh rancangan program kkn
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
Daya dukung kawasan
Daya dukung kawasanDaya dukung kawasan
Daya dukung kawasan
 
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fd
 
contoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisatacontoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisata
 
Kerentanan & Adaptasi Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terhadap Perubaha...
Kerentanan & Adaptasi Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terhadap Perubaha...Kerentanan & Adaptasi Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terhadap Perubaha...
Kerentanan & Adaptasi Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terhadap Perubaha...
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Daya Dukung Lingkungan Hidup PLH
Daya Dukung Lingkungan Hidup PLHDaya Dukung Lingkungan Hidup PLH
Daya Dukung Lingkungan Hidup PLH
 
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
4. 5. & 6.  Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...4. 5. & 6.  Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
 

Viewers also liked

Modal verbs and superlatives =) (1)
Modal verbs and superlatives =) (1)Modal verbs and superlatives =) (1)
Modal verbs and superlatives =) (1)Alinne Oliveira
 
Sampah Jakarta Hingga sat ini; Pemprov DKI Tidak Niat Bangun TPST di Jakarta?...
Sampah Jakarta Hingga sat ini; Pemprov DKI Tidak Niat Bangun TPST di Jakarta?...Sampah Jakarta Hingga sat ini; Pemprov DKI Tidak Niat Bangun TPST di Jakarta?...
Sampah Jakarta Hingga sat ini; Pemprov DKI Tidak Niat Bangun TPST di Jakarta?...Biotani & Bahari Indonesia
 
VINOTH MURUGESAN(Process SPPID Designer)
VINOTH MURUGESAN(Process SPPID Designer)VINOTH MURUGESAN(Process SPPID Designer)
VINOTH MURUGESAN(Process SPPID Designer)VINOTH M
 
التعليمية التكنولوجية و القياسيةRph t2 tajuk1
التعليمية التكنولوجية و القياسيةRph t2 tajuk1التعليمية التكنولوجية و القياسيةRph t2 tajuk1
التعليمية التكنولوجية و القياسيةRph t2 tajuk1nur emarina
 
Camp reflection
Camp reflectionCamp reflection
Camp reflectionYr05
 
Raspberry Pi 2 + Windows 10 IoT Core + Node.js
Raspberry Pi 2 + Windows 10 IoT Core + Node.jsRaspberry Pi 2 + Windows 10 IoT Core + Node.js
Raspberry Pi 2 + Windows 10 IoT Core + Node.jsAndri Yadi
 
Chapter 5 introduction of noise and noise pollution
Chapter 5 introduction of noise and noise pollutionChapter 5 introduction of noise and noise pollution
Chapter 5 introduction of noise and noise pollutionNoor Farahin
 
Nhan van sinh vien
Nhan van   sinh vienNhan van   sinh vien
Nhan van sinh vienNhat Nguyen
 
Project report on eureka forbes
Project report on eureka forbesProject report on eureka forbes
Project report on eureka forbesSandeep Kumar
 
Plastic moulding
Plastic mouldingPlastic moulding
Plastic mouldingKonal Singh
 

Viewers also liked (12)

Modal verbs and superlatives =) (1)
Modal verbs and superlatives =) (1)Modal verbs and superlatives =) (1)
Modal verbs and superlatives =) (1)
 
Ooh La Posy Slideshow
Ooh La Posy SlideshowOoh La Posy Slideshow
Ooh La Posy Slideshow
 
Sampah Jakarta Hingga sat ini; Pemprov DKI Tidak Niat Bangun TPST di Jakarta?...
Sampah Jakarta Hingga sat ini; Pemprov DKI Tidak Niat Bangun TPST di Jakarta?...Sampah Jakarta Hingga sat ini; Pemprov DKI Tidak Niat Bangun TPST di Jakarta?...
Sampah Jakarta Hingga sat ini; Pemprov DKI Tidak Niat Bangun TPST di Jakarta?...
 
VINOTH MURUGESAN(Process SPPID Designer)
VINOTH MURUGESAN(Process SPPID Designer)VINOTH MURUGESAN(Process SPPID Designer)
VINOTH MURUGESAN(Process SPPID Designer)
 
التعليمية التكنولوجية و القياسيةRph t2 tajuk1
التعليمية التكنولوجية و القياسيةRph t2 tajuk1التعليمية التكنولوجية و القياسيةRph t2 tajuk1
التعليمية التكنولوجية و القياسيةRph t2 tajuk1
 
Camp reflection
Camp reflectionCamp reflection
Camp reflection
 
Past tense
Past tensePast tense
Past tense
 
Raspberry Pi 2 + Windows 10 IoT Core + Node.js
Raspberry Pi 2 + Windows 10 IoT Core + Node.jsRaspberry Pi 2 + Windows 10 IoT Core + Node.js
Raspberry Pi 2 + Windows 10 IoT Core + Node.js
 
Chapter 5 introduction of noise and noise pollution
Chapter 5 introduction of noise and noise pollutionChapter 5 introduction of noise and noise pollution
Chapter 5 introduction of noise and noise pollution
 
Nhan van sinh vien
Nhan van   sinh vienNhan van   sinh vien
Nhan van sinh vien
 
Project report on eureka forbes
Project report on eureka forbesProject report on eureka forbes
Project report on eureka forbes
 
Plastic moulding
Plastic mouldingPlastic moulding
Plastic moulding
 

Similar to Konsep Carrying Capacity tak diperlukan dalam pariwisata [berkelanjutan] berdurasi singkat di pulau kecil

09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdfVinnaYasin
 
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docxAhmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docxzakyMuttaqien
 
press_release.pdf
press_release.pdfpress_release.pdf
press_release.pdfDeny Hosea
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
 
Perubahan iklim dua ide dua ecozone; Riza V. Tjahjadi
Perubahan iklim dua ide dua ecozone; Riza V. TjahjadiPerubahan iklim dua ide dua ecozone; Riza V. Tjahjadi
Perubahan iklim dua ide dua ecozone; Riza V. TjahjadiBiotani & Bahari Indonesia
 
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesiaStatus lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesiaOswar Mungkasa
 
Strategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasanStrategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasanpra_yoga2305
 
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTANPERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTANrendraeka
 
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdfeditor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdfsmkyapis4
 
Laporan budidaya laut
Laporan budidaya lautLaporan budidaya laut
Laporan budidaya lautIbnu Riyadi
 
Kumpulan Artikel Terkait Pariwisata Bahari
Kumpulan Artikel Terkait Pariwisata BahariKumpulan Artikel Terkait Pariwisata Bahari
Kumpulan Artikel Terkait Pariwisata BahariFitri Indra Wardhono
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganEnchink Qw
 
Peran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiPeran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiFikri Azhari
 
blue-economy-denny-iswanto.pptx
blue-economy-denny-iswanto.pptxblue-economy-denny-iswanto.pptx
blue-economy-denny-iswanto.pptxSubditISMK
 
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaSelling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaJambuMaduHijauMakass
 
Arfik pemetaan potensi desa menuju desa wisata yang berkarakter
Arfik pemetaan potensi desa menuju desa wisata yang berkarakterArfik pemetaan potensi desa menuju desa wisata yang berkarakter
Arfik pemetaan potensi desa menuju desa wisata yang berkarakterarfikputrazega
 
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam SekitarBahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam SekitarAsmawi Abdullah
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiJackAbidin
 

Similar to Konsep Carrying Capacity tak diperlukan dalam pariwisata [berkelanjutan] berdurasi singkat di pulau kecil (20)

Esdk
EsdkEsdk
Esdk
 
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
 
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docxAhmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
 
press_release.pdf
press_release.pdfpress_release.pdf
press_release.pdf
 
Ipi182554
Ipi182554Ipi182554
Ipi182554
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Perubahan iklim dua ide dua ecozone; Riza V. Tjahjadi
Perubahan iklim dua ide dua ecozone; Riza V. TjahjadiPerubahan iklim dua ide dua ecozone; Riza V. Tjahjadi
Perubahan iklim dua ide dua ecozone; Riza V. Tjahjadi
 
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesiaStatus lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
Status lingkungan hidup indonesia 2012. pilar lingkungan hidup indonesia
 
Strategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasanStrategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasan
 
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTANPERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
 
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdfeditor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
 
Laporan budidaya laut
Laporan budidaya lautLaporan budidaya laut
Laporan budidaya laut
 
Kumpulan Artikel Terkait Pariwisata Bahari
Kumpulan Artikel Terkait Pariwisata BahariKumpulan Artikel Terkait Pariwisata Bahari
Kumpulan Artikel Terkait Pariwisata Bahari
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
Peran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiPeran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai Rekreasi
 
blue-economy-denny-iswanto.pptx
blue-economy-denny-iswanto.pptxblue-economy-denny-iswanto.pptx
blue-economy-denny-iswanto.pptx
 
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaSelling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
 
Arfik pemetaan potensi desa menuju desa wisata yang berkarakter
Arfik pemetaan potensi desa menuju desa wisata yang berkarakterArfik pemetaan potensi desa menuju desa wisata yang berkarakter
Arfik pemetaan potensi desa menuju desa wisata yang berkarakter
 
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam SekitarBahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
 

More from Biotani & Bahari Indonesia

april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfBiotani & Bahari Indonesia
 
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfPlastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfBiotani & Bahari Indonesia
 

More from Biotani & Bahari Indonesia (20)

Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
 
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfPlastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdfPlastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
 

Konsep Carrying Capacity tak diperlukan dalam pariwisata [berkelanjutan] berdurasi singkat di pulau kecil

  • 1. Page 1 of 17 Konsep Carrying Capacity tidak diperlukan dalam pariwisata [berkelanjutan] berdurasi singkat di pulau kecil1 oleh: Riza V. Tjahjadi2 Walhi Jakarta/ Biotani Bahari Indonesia Dalam usulan pengajuan dana hibah untuk program Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan yang diajukan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid bermitra dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jakarta – judul resminya Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism) Kawasan Wisata Kepulauan Seribu Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (23 Juni 2015) tercantum bahwa Carrying Capacity menjadi salah satu prinisp dalam pariwisata yang berdimensi berkelanjutan. 2.2.3. Carrying Capacity Kapasitas adalah daya atau kapasitas perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang diintegrasikan dengan tujuan untuk mencapat tujuan akhir yang diinginkan (Hitt, Ireland & Hoskisson et.al, 2007:112). Daya dukung mengantisipasi dampak negatif pengembangan pariwisata, maka perlu pendekatan pengelolaan pariwisata dimana tingkat kunjungan, kegiatan dan aktivitas wisatawan pada satu lokasi dikelola dengan batas-batas yang dapat diterima. Tidak semua lokasi di satu wilayah dapat diperlakukan sama untuk pengembangan pariwisata. Faktor kerentanan ekosistem beserta kelangkaan flora dan faunanya, ketahanan budaya lokal, serta luas kawasan wisata menjadi ukuran penting dalam menentukan batas kewajaran pengembangan sarana dan prasarana, jumlah pengunjung, aktivitas pendukung, serta jenis atraksi yang diperbolehkan dalam penyelenggaraan pariwisata (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata & WWF Indonesia, 2009:7). (hal 11-12) Lebih lanjut, dan diperluas oleh STP Sahid: Daya dukung (carrying capacity) merupakan suatu konsep yang mengukur tingkat penggunaan pengunjung terhadap terjaminnya 1 Makalah diskusi 2 Peneliti senior di Walhi Jakarta
  • 2. Page 2 of 17 keberlangsungan sebuah destinasi. Beberapa konsep daya dukung yang bermanfaat dalam perencanaan pariwisata, yaitu: 1) Management capacity, yaitu kemampuan jumlah wisatawan yang dapat dikelola oleh manajemen kawasan wisata tanpa menimbulkan masalah administratif, manajemen, ekonomis, serta pelayanan terhadap wisatawan. 2) Phisical capacity, yaitu kapasitas fisik termasuk sarana dan prasarana yang mampu mengakomodasi jumlah wisatawan tanpa menimbulkan masalah dari segi kelancaran wisatawan dalam menikmati kawasan wisata baik kualitas fisik maupun luasnya sarana dan prasarana. 3) Enviromental capacity, yaitu jumlah wisatawan yang dapat diakomodasi sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan dan ekosistem. 4) Economic capacity, jumlah wisatawan yang bisa didatangkan sebelum masyarakat lokal mulai merasakan masalah ekonomi yang ditimbulkan, misalnya kenaikan harga tanah dan rumah. 5) Social capacity, jumlah penduduk maksimal, dimana jumlah yang lebih banyak bisa menyebabkan kerusakan budaya yang sulit dipulihkan kembali. 6) Infrastructur capacity, jumlah wisatawan yang dapat diakomodasi oleh infrastruktur suatu destinasi. 7) Perceptual capacity, jumlah orang yang bisa dilayani oleh suatu destinasi sebelum pengalaman berwisata berkurang (Dewi, 2011:110- 112). (hal 12)3 Carrying capacity dalam khasanah batasan yang dikenal umum dapat disebut juga sebagai kemampuan lingkungan (ekosistem) dalam mendukung kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya secara berkelanjutan. Kalimat lainnya ialah Carrying capacity atau daya dukung adalah jumlah maksimum individu yang dapat didukung atau dilayani oleh sumber daya yang ada di dalam suatu ekosistem. 3 PROPOSAL RISET. Program Bantuan Dana Riset Inovatif-Produktif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (RISPRO LPDP) Judul Riset : Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism) Kawasan Wisata Kepulauan Seribu Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan Tahun 2015.
  • 3. Page 3 of 17 Carrying capacity, menurut Harisman Simangunsong (2014) , dipengaruhi oleh tiga faktor: 1) jumlah sumber (makanan) yang tersedia di dalam ekosistem tersebut 2) jumlah populasi 3) jumlah sumber (makanan) yang dikonsumsi oleh setiap individu. Karenanya, carrying capacity suatu ekosistem akan mempengaruhi semua yang berada atau hidup di dalam ekosistem tersebut. Untuk tujuan memudahkan, batasan mengenai carrying capacity atau daya dukung dapat diilustrasikan dengan daya muat atau daya angkut pada mobil. Jika daya muat suatu mobil hanya untuk 6 orang, bagaimana jika mobil tersebut dipenuhi oleh 10 atau bahkan 15 orang?4 Pada sisi lain terdapat formula tentang carrying capacity. Paul R. Ehrlich to develop the I = PAT equation[9] I = P ∙ A ∙ T where: I is the impact on the environment resulting from consumption P is the population number A is the consumption per capita (affluence) T is the technology factor (Carrying capacity, From Wikipedia, the free encyclopedia)5 4 Harisman Simangunsong (2014) Apa itu Carrying Capacity. Kompas.com 5 Carrying capacity, From Wikipedia, the free encyclopedia.
  • 4. Page 4 of 17 Gambaran di atas tampak akan menjadi kurang bahkan tidak relevan ketika dikontekstualkan ke dalam dimensi pariwisata di Kepulauan Seribu dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta. Karena ada beberapa alasan: Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang secara definif tidak memasukkan kerangka pemikiran carrying capacity; lihat Retraubun di dalam Tjahjadi 2007a6 . Alex S.W. Retraubun, director small islands’ empowerment of departement fishery and maritime (2000) described typhology of small island in Indonesia. 6 Riza V. Tjahjadi (2007a) Investing Right to Food initiatives; Instant Noodle, Migrant Workers and Small Island Community. IS HERE A RIGHT NOT TO BE HUNGER AND POOR? Re-thinking Continental-based develoment; In search of Human Right-based approaches to food development paradigm in archipelago. BioTani Indonesia. Jakarta July 2007.
  • 5. Page 5 of 17 a) An island with less or equal with 10.000 sq km, and with total population around 200.000 persons; b) Ecologically separate with mainland island, have clear physical boundary, and separated from mainland habitat therefore have insular characteristic; c) Small island mostly have tipical biodiversity and endemic with high value; d) Water catchment area relately small therefore most surface waterflow and sediment directly runoff to the sea; e) Small island community in term of social, economy and cultural perspectives are site-specific as to compare to mainland. It can be added from three years-observation by BioTani Indonesia (between 2003 and to the end of January 2007) f) Food consumption, mostly, food-based menus and provided with instant noodle when they go catch fish; g) Hypertension are predominant in the body health of community members; as result of natrium containment on fish.(Tjahjadi, 2007a)7 7 I b i d
  • 6. Page 6 of 17 Dari gambaran di atas maka pulau kecil kecil rentan terhadap adanya suatu perubahan yang besar. Dalam hal perubahan besar, misalnya industri jasa pariwisata, maka kerentanan juga tak terhindarkan. Contohnya dalam hal ketersediaan, dan juga kualtitas airnya. Di samping itu pada sisi atau perspektif ketahanan pangan tampak sangat jelas bahwa nyaris penduduk pulau kecil amat-sangat rentan terhadap ketersediaan pangannya karena seluruh bahan pangan (baca: beras, juga air minum) adalah sangat bergantung pembelian: tunai atau utang ke pasar: lokal atau di pulau besar yang kepada pasokan dari pulau besar: Jawa atau beli di pulau besar. Riza V. Tjahjadi (2006) menemukan bahwa rentan rawan pangan adalah gambaran umum pulau kecil, dan salah satu pulau di Kepulauan Seribu warganya menyatakan bahwa penyebab kurang pangan adalah tidak ada uang, dan juga kekurangan uangL itu tu artinya daya mereka rendah, Namun, jelas, mereka bergantung kepada pembelian pangannya di pasar8 8 Riza V. Tjahjadi (2006) Ketahanan pangan di Pulau-pulau kecil, Studi lapang dengan perspektif Hak atas Pangan. Biotani Bahari Indonesia. Jakarta 10 Desember 2006.
  • 7. Page 7 of 17 Sumber: Biotani Indonesia 2006
  • 8. Page 8 of 17 Ilustrasi ketergantungan pulau kecil ke pulau besar sebagai contoh (Tjahjadi, 2007b)9 Gambar 1. Hubungan antar pulau: besar dan kecil Sea food, guide for fishing, migrant workers BIG island transaction Islet Food consumption, fish cacthing equipment, home appliances, paramedics for community health, police officers, etc Emergency relief BioTani Intervension (mostly done by Govt; not well: but fair) Sumber: Riza V. Tjahjadi 200810 Ilustrasi di atas tidak akan valid jika carrying capacity dikontekstualkan dengan ilustrasi di bawah ini Jika area ladang rumput seluas 100 meter hanya dapat menampung 2 ekor sapi, maka jika ada lebih dari 2 sapi, tentu akan terjadi overcapacity, atau ladang tersebut tidak dapat melayani seluruh sapi secara berkelanjutan. Misalkan, sumber makanan yang tersedia di ladang rumput tersebut dapat dikonsumsi untuk 2 hari untuk 2 sapi. 9 HAK ATAS PANGAN KOMUNITAS PULAU-PULAU KECIL. Gagasan Untuk Bekerja dan berbagi Kasih (limited circulation only). BioTani Indonesia. Jakarta, 4 Oktober 2007. 10 Riza V. Tjahjadi (2008) Developing Access of Local Initiatives of Small Islands Communities – Indonesia. Idea for grant making, a Keynote. BioTani Indonesia Foundation. Jakarta 6 March 2008. 1. Highly depending to only rice from big island 2. Threat of monster type-fish nets, etc. 3. Community’ organisation is trad type 4. No capacity & vague access to reformulation process on public policies relate to Right to Food 1. Food crops enrichment by planting tuber crops, traditional varieties. 2. Artificial coral reef construction devt. 3. Re-valuing community’ organisation 4. Enabling capacity to actively participate in reformulation process on public policies relate to Right to Food (district to National level), plus share to SEA region, when it possible
  • 9. Page 9 of 17 Bagaimana jika ladang tersebut dihuni oleh 3 ekor sapi? Bagaimana dengan hari ke-2? Belum lagi jika di tingkat konsumsi sapi tersebut tidak merata - ada yang lebih tinggi dibandingkan sapi lainnya. Apakah yang akan terjadi? Selain itu, yang utama dalam konteks pariwisata, maka pulau kecil menerima turis hanya dalam waktu singkat. Dari titik ini maka dapat digambarkan, bahwa karakternya adalah tingkat konsumsi pangan, termasuk air hanya terjadi ketika datangnya turis dalam waktu hanya beberapa hari/ malam. Pada titik ini akan muncul pertanyaan: berapakah batas kapasitas tampungnya (limited capacity)? Pada konteks yang sama perlu diperhatikan pula pernyataan Alex Retraubun (2007). Retraubun said he wanted massive investment to come to the small islands, but was realistic about the challenges.11 Pulau kecil jelas membutuhkan investasi besar tetapi menurut saya (RVT) kerentanan pulau kecil menjadi prasyarat dalam mendisain kebutuhan investasi itu sendiri dari luar pulau. Pendisain yang berwawasan nusantara, dan cinta bahari adalah utama, dan menjaga kelestarian pulau kecil lebih utama lagi. Tanpa dua hal itu, maka pendisain investasi atau pembangunan bagi pulau kecil hanya meniru pola pembangunan yang kontinental/ benua, dan mengingkari kenusantaraan Indonesia, Intervensi dari atau minta ke pulau besar Adanya tekanan dari turis – meskipun cuma dua hari satu malam - namun kebutuhan terhadap pangan, termasuk air minum tak terelakkan. Bayangkan: sekitar 200-300 orang sekali satu kapal angkut dari Kali Adem Jakarta utara ke salah satu pulau tujuan wisata, sebut saja, Pulau Pari; sebagaimana yang dikatakan oleh seorang pemandu wisata, Topa 11 Life | Wed May 16, 2007 12:24am BST Related: ENVIRONMENT. Indonesia counts its islands before it's too late. PULAU AYER, INDONESIA | BY ED DAVIES http://uk.reuters.com/article/environment-indonesia-islands-dc- idUKJAK7973020070515
  • 10. Page 10 of 17 (2016)12 . Bahkan pada perkiraan total tercatat sekitar 2.000 orang menyeberang ke Kepulauan Seribu pada jelang Lebaran, minggu pertama Juli 2016.13 Dari jumlah itu, sekaligus memberikan gambaran situasi bahwa sekali turis datang naik kapal ke pulau kecil, maka tidak mungkinlah warga pulau itu menolak dengan alasan kamar homestay penuh, atau air tidak mencukupi bagi mereka semua, dsb. Walaupun Topa, si pemandu wisata itu tidak dapat menghitung berapa jumlah persisnya daya tampung Pulau Pari terhadap turis, namun kebutuhan itu dapat diatasi dengan masuknya bahan pangan dan juga air minum dar pulau besar. Meskipun bahan pangan lainnya: sayuran, dan buah- buahan sudah diproduksi setempat dalam jumlah amat kecil jumlahnya - umumnya untuk konsumsi keluarga sendiri atau bersama tetangganya. Karenanya secara umum tampaklah tingkat ketergantungan yang relatif tinggi terhadap pasokan pangan: utama, suplemen, snack dsb dari pulau besar, dan ketersediaan yang memadai mengenai moda angkutan laut dari dan ke pulau kecil. Dari sisi ketersediaan asli pulau kecil adalah keindahan sebagai daya tarik, dan juga ketersediaan air non-minum. Di luar komponen carrying capacity adalah ketersediaan penginapan, dan peralatan lainnya bagi turis untuk menikmati keelokan alam daratan/ pesisir, maupun dasar air lautmya. Dan jangan dilupakan adalah timbulan sampah: organik maupun sampah plastik. Pada sisi ini yang dibutuhkan adalah kualitas, atau baku mutu dari ketersediaan asli pulau kecil yang bersangkutan, misalnya air bersih untuk mandi-cuci, dan sebagainya. Simak saja penggalan komunikasi soal kualitas air bersih non-minum Pulau Pari. April 8 Lian Ing 4/8, 2:53pm 12 Komunikasi pribadi dengan Topa/Travel agent melalui BBM 09 Juli 2016. 13 Sebanyak 2000 orang menyeberang ke Pulau Seribu. Kompas online 5 Juli 2016, Diakses 20 Juli 2016.
  • 11. Page 11 of 17 Lian Ing Pak Riza,boleh sya tanya...knapa gk boleh dibangun resort,vila atau apalah itu,bukankah bagus pak...? Untuk P.Pari pertanyaannya. Riza V. Tjahjadi 4/8, 3:04pm Riza V. Tjahjadi Pulau kecil itu rentan terhadap perubahan ekologis.. Bayangkan Pulau Bali sudah alami masalah serius mengenai keterersdiaan air tawar, dsb. Banyakkkklah Riza V. Tjahjadi 4/8, 3:09pm Riza V. Tjahjadi Pulau Bali saja sudah krisis air bersih/ air minum, apalagi pulau kecil... Sekarang pun dengan banyaknya homestay sekitar 100an per pulau, dengan sekitar 200-300 wisatawan per hari Sabtu-Minggu sudah memberikan dampak air tidak bisa diminum langsung tp harus dimasak; airnya sudah "anta" bgt Lian Ing 4/8, 3:13pm Lian Ing Ooh,pantas untk mandi ?? jg kurang enak di badan....
  • 12. Page 12 of 17 Shampo n sabun gk banyak busanya..jdi lengket dibadan.mereka terlalu hambur pake air tawarnya. Riza V. Tjahjadi 4/8, 3:28pm Riza V. Tjahjadi Nahhh..! Itulah yang juga akan kami tata lagi bersama komunitas Pulau Pari dalam beberapa bulan mendatang :) April 8 Lian Ing 4/8, 7:15pm Lian Ing Mudah2an sukses ya pak,& semoga makin banyak yg menyadari KELESTARIAN LINGKUNGAN ITU LEBIH BERHARGA DARI UANG,untk kepentingan anak cucu generasi selanjutnya.Sukses....14 https://www.facebook.com/messages/lian.ing1 Dengan kualitas air seperti di atas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan intervensi, yaitu dengan pengadaan dan pengoperasian air suling air laut menjadi air tawar disebut dengan istilah desalinisasi dengan melalui pompa air osmosis balik. Sistem osmose balik (Reverse Osmosis). Keistimewaan dari proses ini adalah mampu nyaring molekul yang lebih besar dari molekul air. Model pengolahan air asin/payau yang diuraikan pada tulisan ini adalah hasil rancangan tim Kelompok Air Bersih dengan kapasitas 7,5 - 10 m3/hari. Unit ini sudah dipasang di Kepulauan Seribu Jakarta Utara (Pulau Tidung, Pramuka 14 https://www.facebook.com/messages/lian.ing1
  • 13. Page 13 of 17 dan Kelapa), di Palembang (Unit RO bergerak) dan di Cilacap Jawa Tengah.15 Gambar 2. Pohon Komoditi Sistem Pengolahan Air Berdasarkan Kadar Salinitas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Administrasi Kepulauan Seribu berharap, lima pulau yang menjadi prioritas lokasi pengolahan air laut menjadi air tawar dapat terealisasi tahun 2016 mendatang. " Kita minta, Pulau Karya, Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa harus jadi prioritas utama" Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Budi Utomo mengatakan, saat ini saluran listrik sudah tersambung di pompa air RO dan tinggal penambahan daya saja. 15 Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Bali http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html
  • 14. Page 14 of 17 "Sesuai spesifikasinya, daya harus ditambah, karena kalau dulu untuk mengolah air baku, kini mengolah air laut jadi tawar," ujarnya, Selasa (20/10). Beberapa pulau, kata Budi, telah siap mulai dari instalasi hingga peralatan, tinggal penyambungan daya listrik. "Kita minta, Pulau Karya, Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa harus jadi prioritas utama," katanya. Sementara, terkait semakin berkurangnya kuantitas dan kualitas air baku (air tanah) yang diproduksi Reverse Osmosis (RO), Pemkab akan mengubah spesifikasi dari pengolahan air baku menjadi air tawar, menjadi pengolahan air laut menjadi air tawar (Berita Jakarta, 2015)16 . Kesimpulan 1. Pulau kecil memiliki karakter rentan terhadap perubahan besar meskipun tidak dimasukkannya konsep Carrying Capacity dalam definisi, namun kerentannya merupakan prasyarat dalam mendisain, dan merencanakan suatu pembangunan di pulau tersebut. 2. Penduduk pulau kecil bahan pangan pokoknya, utamanya adalah beras, dan nyaris absolut bergantung kepada asupan dari pulau besar, meskipun bahan pangan lainnya: sayuran, dan buah- buahan sudah diproduksi setempat dalam jumlah amat kecil jumlah produksinya 3. Tekanan turis/ wisatawan terhadap pulau kecil biarpun berjangka waktu sangat pendek – dua hari semalam terhadap pulau kecil tidak dapat dikontekstualkan dengan konsep Carrying Capacity. Karena walaupun pulau kecil itu amat rentan terhadap perubahan masih tidak menimbulkan dampak negatif yang serius, terkecuali kebutuhan air cuci-mandi – dalam hal kuantitas maupun kualitasnya. Kebutuhan dasar lainnya, yaitu bahan pangan, dan air minum sudah didatangkan dari pulau besar. Namun timbulan 16 Lima Pulau Jadi Lokasi Prioritas Pengolahan Air Laut http://www.beritajakarta.com/read/18356/Lima_Pulau_Jadi_Lokasi_Prioritas_Pengolahan_Ai r_Laut#.V4CJWFIpqnw
  • 15. Page 15 of 17 sampah: plastik maupun organik merupakan masalah selama masa kedatangan turis berdurasi singkat. 4. Pengenalan, dan penerapan teknologi tepat guna akan sangat bermanfaat bagi kelestarian pulau kecil, khususnya dengan penerapan pompa osmosis-balik untuk membuat air tawar dari air laut (desalinisasi). Saran Rekomendasi 1. Bahasan dan kesimpulan dari topik di atas tidak disertai angka, dan data yang akurat, karenanya besaran angka yang tepat sangat disarankan agar melalui survei untuk menunjang kesimpulan di atas, Tangerang 25 Juli 2016.
  • 16. Page 16 of 17 Rujukan PROPOSAL RISET. Program Bantuan Dana Riset Inovatif-Produktif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (RISPRO LPDP) Judul Riset : Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism) Kawasan Wisata Kepulauan Seribu Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan Tahun 2015. Harisman Simangunsong (2014) Apa itu Carrying Capacity. Kompas.com 1 Mei 2014. Diakses 09 Juli 2016. Carrying capacity, From Wikipedia, the free encyclopedia. Diakses 09 Juli 2016. Riza V. Tjahjadi (2007a) Investing Right to Food initiatives; Instant Noodle, Migrant Workers and Small Island Community. IS HERE A RIGHT NOT TO BE HUNGER AND POOR? Re-thinking Continental-based develoment; In search of Human Right- based approaches to food development paradigm in archipelago. BioTani Indonesia. Jakarta July 2007. Instant Noodle,Migrant Workers&Small island Community-2July2007 Riza V. Tjahjadi (2006) Ketahanan pangan di Pulau-pulau kecil, Studi lapang dengan perspektif Hak atas Pangan. Biotani Bahari Indonesia. Jakarta 10 Desember 2006. HAK ATAS PANGAN KOMUNITAS PULAU-PULAU KECIL. Gagasan Untuk Bekerja dan berbagi Kasih (limited circulation only). BioTani Indonesia. Jakarta, 4 Oktober 2007. Hak-atas-Pangan-PulauKecil-GagasanKerja.Pdf Riza V. Tjahjadi (2008) Developing Access of Local Initiatives of Small Islands Communities – Indonesia. Idea for grant making, a Keynote. BioTani Indonesia Foundation. Jakarta 6 March 2008. EED-Keynote-proposed_BioTani -improved-RVT. Pdf
  • 17. Page 17 of 17 Life | Wed May 16, 2007 12:24am BST Related: ENVIRONMENT. Indonesia counts its islands before it's too late. PULAU AYER, INDONESIA | BY ED DAVIES http://uk.reuters.com/article/environment-indonesia-islands-dc- idUKJAK7973020070515 Diakses 09 Juli 2016. Komunikasi pribadi dengan Topa/Travel agent melalui BBM 09 Juli 2016. Sebanyak 2000 orang menyeberang ke Pulau Seribu. Kompas online 5 Juli 2016, Diakses 20 Juli 2016. Komunikasi pribadi dengan Lian Ing https://www.facebook.com/messages/lian.ing1 Diakses 09 Juli 2016 Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html Diakses 09 Juli 2016 Lima Pulau Jadi Lokasi Prioritas Pengolahan Air Laut http://www.beritajakarta.com/read/18356/Lima_Pulau_Jadi_Lokasi_Prioritas_Pengol ahan_Air_Laut#.V4CJWFIpqnw Diakses 09 Juli 2016