SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
NAMA KELOMPOK :
- Deviana Arselia Syafitri
- Halimatus Sholikha
- Karina Dwi Anjany
- Raka Nita Tiara
Kearifan Lokal dalam
Pemanfaatan Sumber Daya
Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya
Alam
1. PEMANFAATAN SUMBER
DAYA ALAM BERKELANJUTAN
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan
adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan
sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi
pertanian dengan menekankan dampak negatif
terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya.
Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber
daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah
lingkungan
MANFAAT PERTANIAN
BERKELANJUTAN
1. Mampu meningkatkan produksi pertanian dan
menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
2. Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas
tinggi
3. Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
4. Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat
pedesaan
5. Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
6. Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan
hidup di lahan pertanian
INDIKATOR
1. Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
2. Memelihara keanekaragaman genetik sistem
pertanian.
3. Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem
pertanian.
4. Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam
jumlah memadai.
5. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah
dalam jangka panjang.
6. Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan
penerapan teknik pertanian.
Gambar pertanian
berkelanjutan
Video pertanian berkelanjutan
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan
adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak
pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat
ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang
berwawasan lingkungan.
Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering
mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun
sumber daya manusianya.
B. PERTAMBANGAN
BERKELANJUTAN
Pertambangan mengeksploitasi sumber daya yang
bersifat tidak terbarukan. Kegiatan usaha tambang
berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan fisik dan sosial.
UNSUR-UNSUR KONSEP
WAWASAN BERKELANJUTAN :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)
2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi
terperinci
3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan
lingkungan
4. persiapan produksi (development dan construction)
5. penambangan terdiri atas
pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan
6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan
7. pengolahan (mineral dressing)
8. pemurnian
9. pemasaran
10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)
11. pengakhiran tambang (mine closure)
TIGA PRIORITAS UTAMA UNTUK
MEMAKSIMALKAN POTENSI
PERTAMBANGAN BERKELANJUTAN :
1. Menganalisis dampak dan keuntungan
sosial,ekonomi,kesehatan,serta lingkungan selama
siklus kegiatan pertambangan,keselamatan,dan
kesehatan para pekerja.
2. Meningkatkan partisipasi para pemangku kepentingan
termasuk masyarakat adat dan lokal serta kaum
perempuan.
3. Mengembangkan praktik pertambangan berlanjutan
melalui penyediaan dukungan teknis serta
pembangunan fasilitas dan keuangan kepada negara
berkembang dan miskin
Gambar pertambangan
berkelanjutan
Video pertambangan berkelanjutan
C. INDUSTRI
BERKELANJUTAN
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang
dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan
dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial.
Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor
industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi
memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
1. Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
2. Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi
penambangan
3. Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami
(environmental system)
HAMBATAN DALAM KEGIATAN
INDUSTRI BERKELANJUTAN :
1. Potensi sumber daya melimpah,tetapi
pemanfaatannya belum optimal.
2. Dukungan pemerintah terhadap pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan masih
kurang.
3. Kawasan industri di negara berkembang,terutama
Indonesia belum terpadu secara sistematis dan
hanya kumpulan industri yang berdiri sendiri.
Gambar industri berkelanjutan
D. PARIWISATA BERKELANJUTAN
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan
yang dapat di budidayakan dan dikembangkan untuk kegiatan ekonomi kreatif seperti kegiatan
agrowisata.
Prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan :
1. Pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan.
2. Menyeimbangkan antara kebutuhan wisatawan dan masyarakat.
3. Melibatkan para pemangku kepentingan untuk menperoleh banyak masukan mengenai
pembangunan pariwisata.
4. Memberikan kemudahan kepada pengusaha lokal skala kecil dan menengah.
5. Memiliki multiple effect atau efek pengganda bagi industri lain.
6. Kerja sama antara masyarakat lokal sebagai pelaku usaha dan operator penjual paket
wisata.
7. Harus menjamin keberlanjutan.
8. Pariwisata harus tumbuh dengan optimal bukan eksplorasi.
9. Harus ada monitoring dan evaluasi secara periodik.
10. Keterbukaan terhadap penggunaan sumber daya.
11. Program peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan dan pelatiahan dan
sertifikat untuk bidang keahlian pariwisata.
12. Terwujudnya kuaitas hidup masyarakat lokal,kualitas berusaha penyedia jasa industri
pariwisata,dan terciptanya kualitas pengalaman wisatawan.
1. Menjamin keseimbangan lingkungan pada objek wisata yang menjamin
kelestarian lingkungan alam dan budaya setempat.
2. Meningkatkan rasa cinta atau peduli masyarakat terhadap lingkungan.
3. Meningkatkan devisa negara dari jumlah kunjungan wisatawan asing.
4. Memperluas lapangan kerja yang berorientasi pada faktor pendukung
pariwisata sehingga dapat menyerap banyak angkatan kerja.
5. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak bagi
pemerintah daerah yang berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah
(PAD).
6. Mendorong pembanguna daerah menunjang kegiatan wisata.
Video pariwisata berkelanjutan
2. PRINSIP EKOEFISIENSI
DALAM KEARIFAN LOKAL
1. PRINSIP EKOEFISIENSI
Dalam prinsip ekoefisiensi, penggunaan sumber daya alam
berdasarkan pemilihan peruntukannya menjadi sangat penting.
Pemilihan peruntukan tersebut dilaksanakan atas dasar:
1. Efisiensi dan efektivitas penggunaan yang optimal
dalam batas-batas kelestarian sumber alam yang
mungkin.
2. Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber
alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem.
3. Memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan
penggunaan di masa depan, sehingga perombakan
ekosistem tidak dilakukan secara dratis.
2. MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM
DENGAN PRINSIP EKOEFISIENSI
a. Mengelola Sumber Daya Air
Kegiatan manusia seperti pemanfaatan sumber daya air, mau tidak mau membawa dampak bagi lingkungan. Pencemaran lingkungan
ditimbulkannya, baik yang dikeluarkan dalam bentuk air buangan rumah tangga maupun dalam bentuk limbah industri. Dampak yang berat
diperoleh dari persoalan ini mendorong perlunya pengendalian air buangan untuk mengurangi pencemaran. Untuk kegiatan dalam skala besar,
industri misalnya, pengendalian dampak terhadap lingkungan dilakukan dengan amdal.
Selain untuk kebutuhan industri, kebutuhan akan air juga meningkat karena pertambahan penduduk. Sedangkan seperti yang kamu tahu
ketersediaan air berkurang karena kemampuan hutan menyimpan air berkurang akibat alih fungsi lahan. Tidak hanya menyangkut kuantitas,
kualitas air pun juga mengalami degradasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan ketersediaan air secara normal
dengan cara penghijauan kembali.
b. Mengelola Sumber Daya Perikanan
Seperti kita ketahui bahwa laut merupakan penghasil ikan utama. Penangkapan ikan biasanya dilakukan oleh nelayan tradisional maupun
nelayan yang menggunakan peralatan modern. Nelayan tradisional ini cukup menggunakan peralatan sederhana meskipun terkadang
mengalami beberapa kendala. Antara lain masih bergantung pada angin karena perahu-perahunya sangat sederhana, wilayah penangkapan
ikan yang terbatas tidak bisa ke tengah atau mendekati lokasi-lokasi upwelling. Kendala ini terjadi karena nelayan kekurangan modal. Akibatnya,
ikan yang ditangkap sangat terbatas dan sering menjadi busuk apabila terlambat kembali ke darat. Oleh karena itu, pemerintah perlu
memberikan perhatian pada pengembangan usaha perikanan oleh nelayan. Yang menjadi permasalahan adalah penangkapan ikan yang
menggunakan pukat harimau dan juga bom. Penangkapan yang demikian merupakan contoh pengelolaan yang tidak berwawasan lingkungan.
Mengapa? Penggunaan pukat harimau selain mengenai ikan-ikan besar, ikan-ikan kecil pun turut terjaring. Jika ikan-ikan kecil ikut ditangkap,
akan memutus daur reproduksi beberapa spesies ikan. Akhirnya, dapat menyebabkan beberapa spesies ikan tertentu punah. Begitu juga
dengan penggunaan bom, yang akan mematikan makhluk hidup di dalam laut dan juga merusak terumbu karang. Tahukah kamu apa akibatnya
jika terumbu karang rusak dan punah? Terumbu karang merupakan bagian dari kehidupan laut yang paling produktif dan kaya keanekaragaman
hayatinya. Sebab, terumbu karang merupakan tempat berlindung, tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup di laut, tempat berkembang
biak, tempat asuh serta tempat penyamaran berbagai jenis biota laut dari mangsanya seperti udang, kepiting, tiram, dan cumi-cumi. Bayangkan
jika terumbu karang rusak dan punah. Kita akan kehilangan sumber-sumber perikanan laut. Padahal kekayaan perikanan laut merupakan
kekayaan yang sangat potensial di wilayah Indonesia.
Lalu, bagaimana penangkapan ikan yang baik? Penangkapan dengan menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring atau jala ikan yang
lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai pilihan. Dengan demikian, apabila ikan-ikan kecil tertangkap, tentunya akan lepas
karena ukuran lubang jaring yang besar, hanya ikan-ikan besar yang akan tertahan. Penggunaan kapal motor untuk membantu memperluas
jangkauan penangkapan, hingga dapat mencapai lokasilokasi upwelling yang banyak terdapat ikan. Tetapi bagaimanapun penangkapan ikan
yang berlebihan (overfishing) akan mengganggu keseimbangan ekologi laut. Sudah saatnya kita melakukan budi daya ikan bukan lagi hanya
mengandalkan hasil tangkapan ikan. Lalu, bagaimanakah caranya agar overfishing ini tidak semakin parah?
B. MENGELOLA SUMBER DAYA PERIKANAN
Penangkapan ikan yang baik adalah dengan menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring
atau jala ikan yang lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai pilihan. Dengan
demikian, apabila ikan-ikan kecil tertangkap, tentunya akan lepas karena ukuran lubang jaring yang
besar, hanya ikan-ikan besar yang akan tertahan. Penggunaan kapal motor untuk membantu
memperluas jangkauan penangkapan, hingga dapat mencapai lokasilokasi upwelling yang banyak
terdapat ikan. Tetapi bagaimanapun penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) akan
mengganggu keseimbangan ekologi laut.
Langkah-langkah untuk mencegah overfishing :
a. Membatasi jumlah hasil tangkap. Untuk menerapkannya perlu dipertimbangkan jumlah persediaan
atau populasinya dan sifat komoditi tersebut. Setelah itu baru dilakukan pengaturan kapasitas
penangkapan yang diperbolehkan
b. Pengaturan waktu tangkap. Tindakan ini perlu dilakukan terhadap jenis-jenis sumber perikanan
terumbu karang agar dapat menghindari tertangkapnya jenis-jenis tertentu dari sumber perikanan
terumbu karang.
c. Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang/ berat). Tindakan ini dilakukan untuk
meyakinkan bahwa individu yang ditangkap pernah mengalami perkembangbiakan.
d. Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkap yang digunakan, untuk menjamin bahwa alat tangkap
yang digunakan tidak merusak lingkungan.
e. Menerapkan sistem zonasi, dilakukan dengan membagi kawasan menjadi zona-zona berdasarkan
pemanfaatannya.
f. Melarang penggunaan bahan peledak dan bahan beracun untuk menangkap ikan.
C. MENGGUNAKAN DAN
MENGELOLA SUMBER DAYA
PERTAMBANGAN
Secara alamiah dampak utama yang timbul akibat adanya
penambangan batu bara terhadap lingkungan meliputi erosi
dan sedimentasi, meningkatkan kemiringan lereng,
menurunnya stabilitas dan kesuburan tanah, gangguan
siklus hidrologi, serta perubahan faktor-faktor klimatologi
(iklim).
Berdasarkan adanya dampak tersebut, maka harus disusun
suatu perencanaan penambangan batu bara dengan
mempertimbangkan risiko-risiko tersebut. Pertimbangan
tersebut minimal meliputi:
a. Jalan pengangkutan batu bara yang harus dikelola dengan baik.
b. Metode penambangan yang tepat dan terpadu serta berencana,baik
tahunan maupun lima tahunan yang disetujui oleh Departemen atau
Dinas
Pertambangan dan direkomendasikan oleh Bapedal/Bapedalda dari segi
pengendalian lingkungan.
c. Metode pengangkutan batu bara yang sesuai ke pelabuhan pengolahan
(stockpile), dengan membuat jalan sendiri atau yang telah disediakan
oleh
manusia.
d. Pengalokasian zona preservasi dan konservasi dalam areal konsesi
pertambangan serta adanya zona penyangga (buffer zone) yang
dibangun di
sepanjang anak sungai atau sistem hidrologi alami yang ada. Tujuannya
adalah
untuk menahan bahan pencemar dan memperlambat laju aliran
permukaan
(run off).
ditarik kesimpulan langkah-langkah yang perlu diambil dalam
pemanfaatan tambang dengan prinsip kelestarian.
Langkah tersebut sebagai berikut.
a. Penghematan dalam pemakaian dengan selalu mengingat
generasi
penerus.
b. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah,
tetapi
sudah menjadi bahan baku ataupun barang jadi.
c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan
lokasi
pertambangan yang baru.
d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti. Misalnya
pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan tenaga surya,
gas,maupun alkohol.
4. MENGELOLA SUMBER DAYA
LAHAN
Di atas lahan hidup berbagai macam makhluk hidup, di atas
lahan
pula makhluk hidup melakukan aktivitasnya. Makhluk hidup di
muka Bumi ini selalu berkembang jumlahnya, tetapi tidak
dengan lahan. Akibatnya, pemakaian terhadap sumber daya
lahan akan berlangsung secara kontinu. Bisakah kamu
bayangkan jika hal itu kita lakukan begitu saja tanpa
memerhatikan kondisi lahan? Yang pasti bisa terjadi adalah
kerusakan lahan, lahan pertanian kehilangan kesuburannya
menjadi lahan kritis, hingga akibat-akibat yang timbul dari
kesalahan penggunaan lahan. Belajar dari kenyataan ini,
sudah saatnya penggunaan lahan untuk suatu pemanfaatan
tertentu harus mempertimbangkan persyaratan penggunaan
lahan dan tingkat kemampuan lahan serta tingkat kesesuaian
lahan.
3. AMDAL dan EKOLABEL
A. AMDAL
Berikut ini 4 hal yang tercakup dalam studi AMDAL.
1. Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan analisis
dampak
lingkungan (Amdal) untuk studi bagi kegiatan yang
direncanakan.
2. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi
lingkungan (SEL) bagi studi untuk kegiatan yang telah
berjalan.
3. Rencana kelola lingkungan (RKL), studi yang
merencanakan
pengelolaan dampak kegiatan kepada lingkungannya.
4. Rencana pemantauan lingkungan (RPL), studi
pemantauan
pengelolaan lingkungan.
5. Kerangka Acuan (KA), kerangka acuan yang
Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL yaitu :
Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan
dan pemantau lingkungan hidup.
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang
ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif
Digunakan untuk mengambil keputusan tentang
penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut.
a. Studi Pra-Proyek
Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan keadaan
lingkungan. Pengukuran ini dilakukan bedasarkan pada data baik data fisik, kimia, biologi,
sosial ekonomi, dan sosial budaya.
b. Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-proyek yang berupa
kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan.
c. Pembuatan Keputusan
Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil prediksi
pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalam pengambilan
keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik.
d. Persetujuan Proyek
Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi antara proyek
dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui dengan rekomendasi akan
dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil pengaruh negatif terhadap lingkungan.
e. Pemantauan Proyek
Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau sudahkah
proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan disetujui proyek.
Pihak - pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
· Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen
AMDAL.
· Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung
jawab atas
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dilaksanakan.
· Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang
terpengaruh atas
segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
MANFAAT AMDAL
Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan agar
layak secara lingkungan. Layak secara lingkungan berarti kegiatan tersebut sesuai dengan
peruntukkannya sehingga dampak yang ditimbulkan dapat ditekan.
a. Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah
1) Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
2) Menghindari konflik dengan masyarakat.
3) Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan.
4) Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
b. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa,
1) Menjamin keberlangsungan usaha.
2) Menjadi referensi dalam peminjaman kredit.
3) Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar.
4) Sebagai bukti ketaatan hukum.
c. Manfaat AMDAL bagi masyarakat
1) Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan.
2) Melaksanakan kontrol.
3) Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
B. EKOLABEL
PENGERTIAN
Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi
yang akurat,‘verifiable’ dan tidak menyesatkan kepada
konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang
atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi
tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan
dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga
mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan. Ekolabel
dapat berupa simbol, label atau pernyataan yang diterakan
pada produk atau kemasan produk, atau pada informasi
produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media internet.
Selain itu, informasi yang disampaikan dapat pula lebih lengkap
dan mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingkungan
tertentu yang terkait dengan produk tersebut. Ekolabel dapat
dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengusaha ‘retail’ atau
pihak manapun yang mungkin memperoleh manfaat dari hal
tersebut.
Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumen agar memilih produk-produk
yang memberikan dampak lingkungan yang lebih kecil dibandingkan produk lain
yang sejenis. Penerapan ekolabe oleh para pelaku usaha dapat mendorong inovasi
industri yang berwawasan lingkungan. Selain itu, ekolabel dapat memberikan citra yang
positif bagi ‘brand’ produk maupun perusahaan yang memproduksi dan/atau
mengedarkannya di pasar, yang sekaligus menjadi investasi bagi peningkatan daya saing
di pasar. Bagi konsumen, manfaat dari penerapan ekolabel adalah konsumen dapat
memperoleh informasi mengenai dampak lingkungan dari produk yang akan
dibeli/digunakannya. Karena kepentingan tersebut, konsumen juga memiliki
kesempatan untuk berperan serta dalam penerapan ekolabel dengan memberikan
masukan dalam pemilihan kategori produk dan kriteria ekolabel. Penyediaan ekolabel
bagi konsumen juga akan meningkatkan kepedulian dan kesadaran konsumen bahwa
pengambilan keputusan dalam pemilihan produk tidak perlu hanya ditentukan oleh
harga dan mutu saja, namun juga oleh faktor pertimbangan lingkungan. Ukuran
keberhasilan ekolabel dapat dilihat dari adanya perbaikan kualitas lingkungan yang
dapat dikaitkan langsung dengan produksi maupun produk yang telah mendapat
ekolabel. Selain itu, tingkat peran serta dari kalangan pelaku usaha dalam menerapkan
ekolabel juga menjadi indikator penting keberhasilan ekolabel.
PRINSIP EKOLABEL
Produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah
produk yang dalam daur hidupnya mulai dari
pengadaan bahan baku, proses produksi,
pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan setelah
penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih
kecil dibandingkan produk lain yang sejenis. Ekolabel
akan memberikan informasi kepada konsumen
mengenai dampak lingkungan yang ada dalam suatu
produk tertentu yang membedakannya dengan produk
lain yang sejenis.
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam

More Related Content

What's hot

Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
FithrohPutri
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
actnow2profit
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Kandidat guru BK Profesional
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Pepen Mahale
 

What's hot (20)

Proyeksi penduduk
Proyeksi pendudukProyeksi penduduk
Proyeksi penduduk
 
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke MasaPertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Kartu kusuka 2
Kartu kusuka 2Kartu kusuka 2
Kartu kusuka 2
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
 
Pedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master PlanPedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master Plan
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
 
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir Berbasis Manajemen Sumberdaya Perikanan
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir Berbasis Manajemen Sumberdaya PerikananPengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir Berbasis Manajemen Sumberdaya Perikanan
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir Berbasis Manajemen Sumberdaya Perikanan
 
Pengantar limnologi
Pengantar limnologiPengantar limnologi
Pengantar limnologi
 
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di IndonesiaPengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SurabayaRencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
 

Viewers also liked

Kliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alamKliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alam
Maulana_Hasanudin
 

Viewers also liked (20)

Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamKearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2
 
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamGeografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industri
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industriKearifan lokal di bidang pariwisata & industri
Kearifan lokal di bidang pariwisata & industri
 
Kearifan lokal di bidang industri & pariwisata
Kearifan lokal di bidang industri & pariwisataKearifan lokal di bidang industri & pariwisata
Kearifan lokal di bidang industri & pariwisata
 
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA (AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
 
Kegiatan industri dan jasa yang berkelanjutan
Kegiatan industri dan jasa yang berkelanjutanKegiatan industri dan jasa yang berkelanjutan
Kegiatan industri dan jasa yang berkelanjutan
 
kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6
 
Ppt pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi
Ppt pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensiPpt pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi
Ppt pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi
 
Budaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi global Budaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi global
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
 
Soal geoo
Soal geooSoal geoo
Soal geoo
 
Budaya tradisional sebagai potensi wisata dan eknmi kreatif
Budaya tradisional sebagai potensi wisata dan eknmi kreatifBudaya tradisional sebagai potensi wisata dan eknmi kreatif
Budaya tradisional sebagai potensi wisata dan eknmi kreatif
 
Kls xi rpp 06 kearifan sda oke
Kls xi rpp 06 kearifan sda okeKls xi rpp 06 kearifan sda oke
Kls xi rpp 06 kearifan sda oke
 
Kliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alamKliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alam
 

Similar to Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam

Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
MuhammadMunarMukhsin1
 
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptxPengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
AsriSiregar1
 

Similar to Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam (20)

Laporan budidaya laut
Laporan budidaya lautLaporan budidaya laut
Laporan budidaya laut
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
 
ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...
ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...
ekologi pangan, kerentanan pangan, diversifikasi pangan dan daya dukung lingk...
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Sumberdaya Alam & Jasa
Sumberdaya Alam & JasaSumberdaya Alam & Jasa
Sumberdaya Alam & Jasa
 
The Use and Restoration Of Ecosystem
The Use and Restoration Of EcosystemThe Use and Restoration Of Ecosystem
The Use and Restoration Of Ecosystem
 
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdf
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdfTATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdf
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdf
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
Dasar Budidaya Perikanan.ppt
Dasar Budidaya Perikanan.pptDasar Budidaya Perikanan.ppt
Dasar Budidaya Perikanan.ppt
 
Makalah Budidaya Ikan Gurami
Makalah Budidaya Ikan GuramiMakalah Budidaya Ikan Gurami
Makalah Budidaya Ikan Gurami
 
Penelitian analisis pertanian
Penelitian analisis pertanianPenelitian analisis pertanian
Penelitian analisis pertanian
 
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptxPengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
 
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)  USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
 
Geografi XI Sosial Environment
Geografi XI Sosial EnvironmentGeografi XI Sosial Environment
Geografi XI Sosial Environment
 
Peran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiPeran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai Rekreasi
 
Pendahuluan (dasar bdp)
Pendahuluan (dasar bdp)Pendahuluan (dasar bdp)
Pendahuluan (dasar bdp)
 
budidaya kepiting bakau metode sylvofisheri (1).pptx
budidaya kepiting bakau metode sylvofisheri (1).pptxbudidaya kepiting bakau metode sylvofisheri (1).pptx
budidaya kepiting bakau metode sylvofisheri (1).pptx
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam

  • 1. NAMA KELOMPOK : - Deviana Arselia Syafitri - Halimatus Sholikha - Karina Dwi Anjany - Raka Nita Tiara
  • 4. 1. PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM BERKELANJUTAN Pertanian berkelanjutan Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
  • 5. MANFAAT PERTANIAN BERKELANJUTAN 1. Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri. 2. Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi 3. Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah 4. Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan 5. Tidak membahayakan kesehatan masyarakat 6. Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
  • 6. INDIKATOR 1. Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami. 2. Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian. 3. Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian. 4. Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai. 5. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang. 6. Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
  • 9. Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan. Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
  • 10. B. PERTAMBANGAN BERKELANJUTAN Pertambangan mengeksploitasi sumber daya yang bersifat tidak terbarukan. Kegiatan usaha tambang berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik dan sosial.
  • 11. UNSUR-UNSUR KONSEP WAWASAN BERKELANJUTAN : 1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting) 2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci 3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan 4. persiapan produksi (development dan construction) 5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan 6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan 7. pengolahan (mineral dressing) 8. pemurnian 9. pemasaran 10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR) 11. pengakhiran tambang (mine closure)
  • 12. TIGA PRIORITAS UTAMA UNTUK MEMAKSIMALKAN POTENSI PERTAMBANGAN BERKELANJUTAN : 1. Menganalisis dampak dan keuntungan sosial,ekonomi,kesehatan,serta lingkungan selama siklus kegiatan pertambangan,keselamatan,dan kesehatan para pekerja. 2. Meningkatkan partisipasi para pemangku kepentingan termasuk masyarakat adat dan lokal serta kaum perempuan. 3. Mengembangkan praktik pertambangan berlanjutan melalui penyediaan dukungan teknis serta pembangunan fasilitas dan keuangan kepada negara berkembang dan miskin
  • 15. C. INDUSTRI BERKELANJUTAN Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan. Prinsip-prinsip industri berkelanjutan : 1. Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan 2. Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan 3. Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
  • 16. HAMBATAN DALAM KEGIATAN INDUSTRI BERKELANJUTAN : 1. Potensi sumber daya melimpah,tetapi pemanfaatannya belum optimal. 2. Dukungan pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan masih kurang. 3. Kawasan industri di negara berkembang,terutama Indonesia belum terpadu secara sistematis dan hanya kumpulan industri yang berdiri sendiri.
  • 18. D. PARIWISATA BERKELANJUTAN Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan dikembangkan untuk kegiatan ekonomi kreatif seperti kegiatan agrowisata. Prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan : 1. Pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan. 2. Menyeimbangkan antara kebutuhan wisatawan dan masyarakat. 3. Melibatkan para pemangku kepentingan untuk menperoleh banyak masukan mengenai pembangunan pariwisata. 4. Memberikan kemudahan kepada pengusaha lokal skala kecil dan menengah. 5. Memiliki multiple effect atau efek pengganda bagi industri lain. 6. Kerja sama antara masyarakat lokal sebagai pelaku usaha dan operator penjual paket wisata. 7. Harus menjamin keberlanjutan. 8. Pariwisata harus tumbuh dengan optimal bukan eksplorasi. 9. Harus ada monitoring dan evaluasi secara periodik. 10. Keterbukaan terhadap penggunaan sumber daya. 11. Program peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan dan pelatiahan dan sertifikat untuk bidang keahlian pariwisata. 12. Terwujudnya kuaitas hidup masyarakat lokal,kualitas berusaha penyedia jasa industri pariwisata,dan terciptanya kualitas pengalaman wisatawan.
  • 19. 1. Menjamin keseimbangan lingkungan pada objek wisata yang menjamin kelestarian lingkungan alam dan budaya setempat. 2. Meningkatkan rasa cinta atau peduli masyarakat terhadap lingkungan. 3. Meningkatkan devisa negara dari jumlah kunjungan wisatawan asing. 4. Memperluas lapangan kerja yang berorientasi pada faktor pendukung pariwisata sehingga dapat menyerap banyak angkatan kerja. 5. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak bagi pemerintah daerah yang berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). 6. Mendorong pembanguna daerah menunjang kegiatan wisata.
  • 22. 1. PRINSIP EKOEFISIENSI Dalam prinsip ekoefisiensi, penggunaan sumber daya alam berdasarkan pemilihan peruntukannya menjadi sangat penting. Pemilihan peruntukan tersebut dilaksanakan atas dasar: 1. Efisiensi dan efektivitas penggunaan yang optimal dalam batas-batas kelestarian sumber alam yang mungkin. 2. Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem. 3. Memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan penggunaan di masa depan, sehingga perombakan ekosistem tidak dilakukan secara dratis.
  • 23. 2. MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM DENGAN PRINSIP EKOEFISIENSI a. Mengelola Sumber Daya Air Kegiatan manusia seperti pemanfaatan sumber daya air, mau tidak mau membawa dampak bagi lingkungan. Pencemaran lingkungan ditimbulkannya, baik yang dikeluarkan dalam bentuk air buangan rumah tangga maupun dalam bentuk limbah industri. Dampak yang berat diperoleh dari persoalan ini mendorong perlunya pengendalian air buangan untuk mengurangi pencemaran. Untuk kegiatan dalam skala besar, industri misalnya, pengendalian dampak terhadap lingkungan dilakukan dengan amdal. Selain untuk kebutuhan industri, kebutuhan akan air juga meningkat karena pertambahan penduduk. Sedangkan seperti yang kamu tahu ketersediaan air berkurang karena kemampuan hutan menyimpan air berkurang akibat alih fungsi lahan. Tidak hanya menyangkut kuantitas, kualitas air pun juga mengalami degradasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan ketersediaan air secara normal dengan cara penghijauan kembali. b. Mengelola Sumber Daya Perikanan Seperti kita ketahui bahwa laut merupakan penghasil ikan utama. Penangkapan ikan biasanya dilakukan oleh nelayan tradisional maupun nelayan yang menggunakan peralatan modern. Nelayan tradisional ini cukup menggunakan peralatan sederhana meskipun terkadang mengalami beberapa kendala. Antara lain masih bergantung pada angin karena perahu-perahunya sangat sederhana, wilayah penangkapan ikan yang terbatas tidak bisa ke tengah atau mendekati lokasi-lokasi upwelling. Kendala ini terjadi karena nelayan kekurangan modal. Akibatnya, ikan yang ditangkap sangat terbatas dan sering menjadi busuk apabila terlambat kembali ke darat. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian pada pengembangan usaha perikanan oleh nelayan. Yang menjadi permasalahan adalah penangkapan ikan yang menggunakan pukat harimau dan juga bom. Penangkapan yang demikian merupakan contoh pengelolaan yang tidak berwawasan lingkungan. Mengapa? Penggunaan pukat harimau selain mengenai ikan-ikan besar, ikan-ikan kecil pun turut terjaring. Jika ikan-ikan kecil ikut ditangkap, akan memutus daur reproduksi beberapa spesies ikan. Akhirnya, dapat menyebabkan beberapa spesies ikan tertentu punah. Begitu juga dengan penggunaan bom, yang akan mematikan makhluk hidup di dalam laut dan juga merusak terumbu karang. Tahukah kamu apa akibatnya jika terumbu karang rusak dan punah? Terumbu karang merupakan bagian dari kehidupan laut yang paling produktif dan kaya keanekaragaman hayatinya. Sebab, terumbu karang merupakan tempat berlindung, tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup di laut, tempat berkembang biak, tempat asuh serta tempat penyamaran berbagai jenis biota laut dari mangsanya seperti udang, kepiting, tiram, dan cumi-cumi. Bayangkan jika terumbu karang rusak dan punah. Kita akan kehilangan sumber-sumber perikanan laut. Padahal kekayaan perikanan laut merupakan kekayaan yang sangat potensial di wilayah Indonesia. Lalu, bagaimana penangkapan ikan yang baik? Penangkapan dengan menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring atau jala ikan yang lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai pilihan. Dengan demikian, apabila ikan-ikan kecil tertangkap, tentunya akan lepas karena ukuran lubang jaring yang besar, hanya ikan-ikan besar yang akan tertahan. Penggunaan kapal motor untuk membantu memperluas jangkauan penangkapan, hingga dapat mencapai lokasilokasi upwelling yang banyak terdapat ikan. Tetapi bagaimanapun penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) akan mengganggu keseimbangan ekologi laut. Sudah saatnya kita melakukan budi daya ikan bukan lagi hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan. Lalu, bagaimanakah caranya agar overfishing ini tidak semakin parah?
  • 24. B. MENGELOLA SUMBER DAYA PERIKANAN Penangkapan ikan yang baik adalah dengan menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring atau jala ikan yang lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai pilihan. Dengan demikian, apabila ikan-ikan kecil tertangkap, tentunya akan lepas karena ukuran lubang jaring yang besar, hanya ikan-ikan besar yang akan tertahan. Penggunaan kapal motor untuk membantu memperluas jangkauan penangkapan, hingga dapat mencapai lokasilokasi upwelling yang banyak terdapat ikan. Tetapi bagaimanapun penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) akan mengganggu keseimbangan ekologi laut. Langkah-langkah untuk mencegah overfishing : a. Membatasi jumlah hasil tangkap. Untuk menerapkannya perlu dipertimbangkan jumlah persediaan atau populasinya dan sifat komoditi tersebut. Setelah itu baru dilakukan pengaturan kapasitas penangkapan yang diperbolehkan b. Pengaturan waktu tangkap. Tindakan ini perlu dilakukan terhadap jenis-jenis sumber perikanan terumbu karang agar dapat menghindari tertangkapnya jenis-jenis tertentu dari sumber perikanan terumbu karang. c. Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang/ berat). Tindakan ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa individu yang ditangkap pernah mengalami perkembangbiakan. d. Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkap yang digunakan, untuk menjamin bahwa alat tangkap yang digunakan tidak merusak lingkungan. e. Menerapkan sistem zonasi, dilakukan dengan membagi kawasan menjadi zona-zona berdasarkan pemanfaatannya. f. Melarang penggunaan bahan peledak dan bahan beracun untuk menangkap ikan.
  • 25. C. MENGGUNAKAN DAN MENGELOLA SUMBER DAYA PERTAMBANGAN Secara alamiah dampak utama yang timbul akibat adanya penambangan batu bara terhadap lingkungan meliputi erosi dan sedimentasi, meningkatkan kemiringan lereng, menurunnya stabilitas dan kesuburan tanah, gangguan siklus hidrologi, serta perubahan faktor-faktor klimatologi (iklim). Berdasarkan adanya dampak tersebut, maka harus disusun suatu perencanaan penambangan batu bara dengan mempertimbangkan risiko-risiko tersebut. Pertimbangan tersebut minimal meliputi:
  • 26. a. Jalan pengangkutan batu bara yang harus dikelola dengan baik. b. Metode penambangan yang tepat dan terpadu serta berencana,baik tahunan maupun lima tahunan yang disetujui oleh Departemen atau Dinas Pertambangan dan direkomendasikan oleh Bapedal/Bapedalda dari segi pengendalian lingkungan. c. Metode pengangkutan batu bara yang sesuai ke pelabuhan pengolahan (stockpile), dengan membuat jalan sendiri atau yang telah disediakan oleh manusia. d. Pengalokasian zona preservasi dan konservasi dalam areal konsesi pertambangan serta adanya zona penyangga (buffer zone) yang dibangun di sepanjang anak sungai atau sistem hidrologi alami yang ada. Tujuannya adalah untuk menahan bahan pencemar dan memperlambat laju aliran permukaan (run off).
  • 27. ditarik kesimpulan langkah-langkah yang perlu diambil dalam pemanfaatan tambang dengan prinsip kelestarian. Langkah tersebut sebagai berikut. a. Penghematan dalam pemakaian dengan selalu mengingat generasi penerus. b. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah, tetapi sudah menjadi bahan baku ataupun barang jadi. c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan lokasi pertambangan yang baru. d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti. Misalnya pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan tenaga surya, gas,maupun alkohol.
  • 28. 4. MENGELOLA SUMBER DAYA LAHAN Di atas lahan hidup berbagai macam makhluk hidup, di atas lahan pula makhluk hidup melakukan aktivitasnya. Makhluk hidup di muka Bumi ini selalu berkembang jumlahnya, tetapi tidak dengan lahan. Akibatnya, pemakaian terhadap sumber daya lahan akan berlangsung secara kontinu. Bisakah kamu bayangkan jika hal itu kita lakukan begitu saja tanpa memerhatikan kondisi lahan? Yang pasti bisa terjadi adalah kerusakan lahan, lahan pertanian kehilangan kesuburannya menjadi lahan kritis, hingga akibat-akibat yang timbul dari kesalahan penggunaan lahan. Belajar dari kenyataan ini, sudah saatnya penggunaan lahan untuk suatu pemanfaatan tertentu harus mempertimbangkan persyaratan penggunaan lahan dan tingkat kemampuan lahan serta tingkat kesesuaian lahan.
  • 29. 3. AMDAL dan EKOLABEL
  • 30. A. AMDAL Berikut ini 4 hal yang tercakup dalam studi AMDAL. 1. Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan analisis dampak lingkungan (Amdal) untuk studi bagi kegiatan yang direncanakan. 2. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi lingkungan (SEL) bagi studi untuk kegiatan yang telah berjalan. 3. Rencana kelola lingkungan (RKL), studi yang merencanakan pengelolaan dampak kegiatan kepada lingkungannya. 4. Rencana pemantauan lingkungan (RPL), studi pemantauan pengelolaan lingkungan. 5. Kerangka Acuan (KA), kerangka acuan yang
  • 31. Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL yaitu : Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantau lingkungan hidup. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan. Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif Digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan.
  • 32. AMDAL terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut. a. Studi Pra-Proyek Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan keadaan lingkungan. Pengukuran ini dilakukan bedasarkan pada data baik data fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya. b. Laporan Penilaian Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-proyek yang berupa kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan. c. Pembuatan Keputusan Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil prediksi pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalam pengambilan keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik. d. Persetujuan Proyek Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi antara proyek dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui dengan rekomendasi akan dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil pengaruh negatif terhadap lingkungan. e. Pemantauan Proyek Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau sudahkah proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan disetujui proyek.
  • 33. Pihak - pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah: · Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL. · Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. · Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
  • 34. MANFAAT AMDAL Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan agar layak secara lingkungan. Layak secara lingkungan berarti kegiatan tersebut sesuai dengan peruntukkannya sehingga dampak yang ditimbulkan dapat ditekan. a. Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah 1) Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. 2) Menghindari konflik dengan masyarakat. 3) Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. 4) Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup. b. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa, 1) Menjamin keberlangsungan usaha. 2) Menjadi referensi dalam peminjaman kredit. 3) Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar. 4) Sebagai bukti ketaatan hukum. c. Manfaat AMDAL bagi masyarakat 1) Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan. 2) Melaksanakan kontrol. 3) Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
  • 36. PENGERTIAN Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang akurat,‘verifiable’ dan tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan. Ekolabel dapat berupa simbol, label atau pernyataan yang diterakan pada produk atau kemasan produk, atau pada informasi produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan dapat pula lebih lengkap dan mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingkungan tertentu yang terkait dengan produk tersebut. Ekolabel dapat dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengusaha ‘retail’ atau pihak manapun yang mungkin memperoleh manfaat dari hal tersebut.
  • 37. Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumen agar memilih produk-produk yang memberikan dampak lingkungan yang lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis. Penerapan ekolabe oleh para pelaku usaha dapat mendorong inovasi industri yang berwawasan lingkungan. Selain itu, ekolabel dapat memberikan citra yang positif bagi ‘brand’ produk maupun perusahaan yang memproduksi dan/atau mengedarkannya di pasar, yang sekaligus menjadi investasi bagi peningkatan daya saing di pasar. Bagi konsumen, manfaat dari penerapan ekolabel adalah konsumen dapat memperoleh informasi mengenai dampak lingkungan dari produk yang akan dibeli/digunakannya. Karena kepentingan tersebut, konsumen juga memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam penerapan ekolabel dengan memberikan masukan dalam pemilihan kategori produk dan kriteria ekolabel. Penyediaan ekolabel bagi konsumen juga akan meningkatkan kepedulian dan kesadaran konsumen bahwa pengambilan keputusan dalam pemilihan produk tidak perlu hanya ditentukan oleh harga dan mutu saja, namun juga oleh faktor pertimbangan lingkungan. Ukuran keberhasilan ekolabel dapat dilihat dari adanya perbaikan kualitas lingkungan yang dapat dikaitkan langsung dengan produksi maupun produk yang telah mendapat ekolabel. Selain itu, tingkat peran serta dari kalangan pelaku usaha dalam menerapkan ekolabel juga menjadi indikator penting keberhasilan ekolabel.
  • 38. PRINSIP EKOLABEL Produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang dalam daur hidupnya mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan setelah penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis. Ekolabel akan memberikan informasi kepada konsumen mengenai dampak lingkungan yang ada dalam suatu produk tertentu yang membedakannya dengan produk lain yang sejenis.