In Kuwait City ((+918761049707)) Get Cytotec in Salmiyah Mifepristone
Ahmad Zaky Muttaqien_126209201043_UTS kepariwisataan.docx
1. Nama : Ahmad Zaky Muttaqien
NIM : 126209201043
Kelas/No.Absen : TIPS 5C/02
Mata Kuliah : Kepariwisataan
UJIAN TENGAH SEMESTER
SOAL
Bagaimana langkah pemanfaatan dan pengelolaan SDA lingkungan untuk mendukung
pariwisata keberlanjutan?
JAWABAN
A. Pemanfaatan SDA dalam Pembangunan Pariwisata Keberlanjutan
Sesuai dengan aturan perundang-undangan No.05 tahun 1990 mengenai Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem dan PP No.18 tahun 1994 mengenai Pariwisata
Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional dicantumkan bahwa pihak pemerintah yang
berwenang memberi kesempatan kepada pihak-pihak swasta ataupun pihak perorangan
guna mengembangkan usaha pariwisata dengan menmgikutsertakan peran masyarakat
lokal dikarenakan fungsi dari masyarakat penting dalam pengelolaan keberlanjutan
pariwisata.
Pengelolaan sumber daya alam di sektor pariwisata ialah progam bagus jika di
implementasikan dengan fokus. Indonesia sangatlah luas dan memiliki beragam potensi
dari sumber daya alamnya. Hutan-hutan di negeri ini dapat digunakan sebagai potensi
karena didalamnya mempunyai aneka ragam tumbuhan dan satwanya serta keunikan
pemandangan alam yang dipunya. Dapat kita tinjau seperti potensi satwa yang kita miliki,
yakni Taman Nasional Komodo yang mana telah menjadi perhatian dunia. Demikian juga
dengan kekayaan tanaman laut, seperti Taman Nasional Laut Bunaken di Manado Tua
dapat mengajak wisatawan luar Indonesia guna melakukan kegiatan snorkeling dan
menjelajahi indahnya taman di bawah laut tersebut. Hal diatas merupakan segelintir contoh
dari SDA di sektor wisata, masih banyak objek wisata alam di Indonesia yang banyak
memiliki keunikan-keunikan dan khasnya yang tidak dimiliki negeri lainnya.
Pengembangan yang menghargai keaneragaman dan pemeliharaan keaneragaman hayati
merupakan sebuah syarat guna memastikan sumber daya alam akan senantiasa tercukupi
2. dari sekarang ini hingga hari esok kedepannya, sehingga menghindari adanya eksploitasi
sumber daya alam di masa sekarang. Eksploitasi sumber daya alam yang diperbolehkan
adalah pemakaian sumber daya yang bersifat replaceable artinya dapat diproduksi lagi dan
supaya ekosistem terjaga. Supaya sektor pariwisata tetap lestari, maka perlu adanya
implementasi pemanfaatan sumber daya alam pariwisata berkelanjutan. Upaya-upaya
pemanfaatan SDA pariwisata secara berkelanjutan dapat dilaksanakan misalnya dengan:
a. Pemakaian sumber daya alam secara efisien sesuai kebutuhan, contohnya
penggunaan sumber daya air atau lahan sesuai kebutuhan
b. Menjamin adanya keseimbangan lingkungan pada objek wisata
c. Melakukan pemeliharaan lingkungan di sekitar objek wisata, seperti penghijauan,
saluran sanitasi dan pengelolaan limbah yang baik
d. Menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga ekosistem:
Ekosistem laut dan sungai:
Tidak merusak terumbu karang
Menjaga kebersihan pantai
Tidak membuang sampah ke laut atau sungai
Tidak melakukan aktivitas yang menggunakan bahan kimia
Menjaga kelestarian tumbuhan di pesisir atau bantaran sungai, dll.
Ekosistem darat:
Menjaga kelestarian hutan
Memulihkan degradasi lahan
Menjaga keaneragaman hayati
Melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
e. Menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan
f. Melakukan penyuluhan masyarakat tentang konservasi sumber daya alam hayati
beserta ekosistemnya
g. Menunjang kegiatan wisata dengan mendorong pembangunan daerah.
Wisata bahari ialah suatu bagian dari wisata yang menggunakan potensi-potensi
sumber daya alamnya dan tata kelola lingkungannya karena sumber dayanya yang
alamiah. Dalam dunia pariwisata, makna objek wisata yakni tempat di alam yang
mempunyai sumber daya wisata sehingga memiliki daya tarik yang dapat wisatawan
kunjungi. Pemanfaatan sumber daya dipastikan sesuai dengan pemakaian sumber daya
untuk individu sendiri. sumber daya yang tersedia banyak, maka akan semakin bernilai
3. sumber daya alamnya. Sebagai contoh, sawah pertanian dengan tanah yang sehat bisa
digunakan sebagai suatu daerah persawahan yang memiliki potensi besar.
B. Pembangunan Wisata Berkelanjutan
Pariwisata merupakan salah satu sektor penggerak roda perekonomian wilayah yang
mana bisa tingkatkan kesejahteraan rakyat. Indonesia kaya akan kebhinekaan macam
wisata bahari yang luar biasa. Bisa kita tahu kalau negara kita kaya hendak kemampuan
alamnya yang sangat besar. Pembangunan keberlanjutan ialah sesuatu pengelolaan yang
bisa penuhi keperluan di masa saat ini sampai bisa penuhi kebutuhan buat hari besok.
Pembangunan berkelanjutan memfokuskan mutu kehidupan untuk segala warga.
Kedudukan pemerintah, warga, serta kedudukan swasta merupakan suatu yang bertabiat
esensial dalam pengembangan pariwisata yang berkepanjangan.
Tentu kita familiar dengan sapaan desa wisata. Akan tetapi banyak dari desa wisata
tersebut sudah berkembang, belum berkembang, atau bahkan tidak bertahan karena
kurangnya perawatan dan pemanfaatan dari potensi pariwisata. Oleh karenanya sangat
penting diadakan kegiatan-kegiatan seperti penyuluhan atau pemberdayaan masyarakat
supaya lebih dapat mengembangkan potensi pariwisata. Sehingga selain mempromosikan
wisata makin dikenal oleh penduduk lain, akan tetapi juga dapat menambah pendapatan
untuk anggaran dana dan perekonomian di wilayah wisata tersebut akan melaju lebih baik.
Tidak hanya pengembangan perekonomian yang semakin baik, perkembangan
kelembagaan, Sumber Daya Manusia, prasarana & sarana, serta pengembangan terkait
informasi akan bertambah menjadi lebih baik terlebih lagai sumber daya alam di wilayah
desa wisata itu sendiri akan terjaga kelestarian lingkungannya, oleh karenanya dapat
menekan permasalahan kerusakan lingkungan. Namun ironisnya, pariwisata berkelanjutan
di negeri kita saat ini masih banyak mengalami beragam kendala-kendala baik pada
perencanaannya atau pelaksanaannya. Hal tersebut disebabkan oleh faktor utama yakni
belum terdapat kebijakan mengenai pariwisata secara terpadu.
C. Konsep Pengembangan Wisata Berkelanjutan
Menurut Noor dan Pratiwi, (2016). Konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan,
diantaranya:
4. a) Melaksanakan usaha-usaha yang dapat menjamin kelestarian social-budaya serta
lingkungan hidup yang ada dan melindungi dari segala hal yang dapat mengancam
keberadaannya.
b) Memberi pendidikan dan pelatihan tentang kepariwisataan terhadap masyarakat
local setempat dan menggandeng mereka untuk ikut serta dalam proses
perencanaan, pengembangan, pelestarian, dan evaluasi terhadap pengembangan
pariwisata.
c) Mengimplementasikan konsep daya tamping, dengan membatasi kunjungan
wisatawan sesuai dengan kapasitas atau kuota yang mencakup sehingga tidak
menimbulkan dampak negatif bagi tempat wisata dan penduduk setempat.
d) Memberi informasi sekaligus pendidikan pada wisatawan juga masyarakat setempat
tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan budaya local.
e) Melaksanakan penelitian berkala guna mengetahui perkembangan dan
penyimpangan apa saja yang terjadi terkait dengan konsep pengembangan
pariwisata berkelanjutan.
Ke-lima prinsip diatas merupakan dasar setiap elemen pembangunan yang
berkelanjutan, elemen-elemen pengembangan pariwisata berkelanjutan harus senantiasa
diperhatikan agar tercipta pariwisata yang berkualitas. Pengembangan destinasi wisata yang
baik, dibutuhkan peningkatan kualitas wisata itu sendiri supaya menciptakan citra wisata
yang bagus di mata wisatawan maupun masyarakat lokal.
D. Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari bermacam konsep yang terdapat hingga bisa diformulasikan prinsip bawah dari tiap
elemen pembangunan berkelanjutan. Dalam perihal ini terdapat 5 komponen yang butuh
dicermati ialah pemerataan, partisipasi, keanekaragaman, integrasi, serta perspektif jangka
panjang.
Pembangunan yang Menjamin Pemerataan serta Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan serta keadilan sosial wajib dilandasi hal-
hal semacam; meratanya distribusi sumber lahan serta aspek pembuatan, meratanya
kedudukan serta peluang wanita, meratanya ekonomi yang dicapai dengan penyeimbang
distribusi kesejahteraan, tetapi pemerataan tidaklah perihal yang secara langsung bisa
dicapai.
5. Pemerataan merupakan konsep yang relatif serta tidak secara langsung bisa diukur.
Ukuran etika pembangunan berkelanjutan merupakan perihal yang merata, kesenjangan
pemasukan negeri kaya serta miskin terus menjadi melebar, meski pemerataan dibanyak
negeri telah bertambah. Aspek etika yang lain yang butuh jadi atensi pembangunan
berkepanjangan merupakan prospek generasi masa tiba yang tidak bisa dikompromikan
dengan kegiatan generasi masa saat ini.
Pembangunan yang Memakai Pendekatan Integratif
Pembangunan berkepanjangan mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan alam.
Manusia pengaruhi alam dengan metode yang berguna ataupun mengganggu. Cuma dengan
menggunakan penafsiran tentang konpleknya keterkaitan antara sistem alam serta sistem
sosial. Dengan memakai penafsiran ini hingga penerapan pembangunan yang lebih
integratif ialah konsep penerapan pembangunan yang bisa dimungkinkan. Perihal ini ialah
tantangan utama dalam kelembagaan.
Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Warga cenderung memperhitungkan masa saat ini lebih dari masa depan, implikasi
pembangunan berkepanjangan ialah tantangan yang melandasi evaluasi ini. Pembangunan
berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan evaluasi yang berbeda dengan anggapan wajar
dalam prosedur discounting. Anggapan jangka panjang merupakan perspektif pembangunan
yang berkepanjangan. Sampai dikala ini kerangka jangka pendek mendominasi pemikiran
para pengambil keputusan ekonomi, oleh sebab itu butuh dipertimbangkan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Elwizan. Damayanti. (2017). “Pemanfaatan Sumber Daya Alam pada Kawasan Rawan
Bencana untuk Kegiatan Pariwisata”. Jurnal Wilayah dan Lingkungan.
Mudana, Wayan I. (2015). “Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Tujuan Wisata Desa
Pemuteran dalam Rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan”. Jurnal Ilmu Sosial dan
Humaniora.
Sukma.I Nyoman Arida.”Buku Ajar:Pariwisata Berkelanjutan”.Sustain-press
Rahma Aulia A. (2020). “Potensi Sumber Daya Alam dalam Mengembangkan Sektor
Pariwisata di Indonesia”. Junal Nasional Pariwisata.
Musaddad, Rahayu, Pratama,dkk. (2019). “Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di
Indonesia”. Jurnal Dinamika Administrasi Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen.