SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
13
EFEK PLASEBO KOMPRES DAUN KOL DALAM MENGATASI
PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM
( The Flacebo Effect Of Gabbage Sponge To Reduce The Breast Enggorgement
In Postpartum Mother)
Deswani, Gustina, Rochimah
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Email: desika_64@yahoo.co.id
ABSTRAK
Pembengkakan payudara merupakan hambatan dalam pemberian ASI, masalah ini semakin meningkat
kejadiannya sehingga diperlukan tehnologi yang lebih nyaman bagi ibu dalam mengatasi masalah ini.
Diperlukan metode yang efektif dalam mengatasi masalah ini agar ibu dapat memberikan ASI secara
eksklusif pada bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan kompres kol
dalam mengatasi pembengkakan payudara dibandingkan dengan tehnik rangsangan oksitosin yang telah
dilaksanakan secara rutin di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan
jumlah sampel sebanyak 65 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisa
menggunakan model analisis Chi-square pada taraf kesalahan 5%. Rumusan masalah penelitian ini
adalah kompres kol sama efektifnya dengan metode rangsang oksitosin dalam mengatasi masalah
pembengkakan payudara. uji coba instrumen untuk pengukuran validitas dan reabilitas digunakan uji
Cronbach’s alpha. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consequtive sampling. Dari hasil uji
kesetaraan karakteristik responden didapatkan semua nilai p lebih besar dari alpha (p > alpha, alpha=
0,05). Yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol. Hasil penelitian 22 dari 27 orang (81,5%) responden yang tidak mendapatkan perlakuan kompres
kol menyatakan adanya pengurangan pembengkakan payudara. Walaupun secara statistik menunjukkan
sama efektifnya pengaruh kompres kol terhadap pembengkakan payudara (nilai p 0,266) dengan
rangsang oksitocyn
Kata kunci : Efektifitas, kompres kol, pembengakakan payudara
ABSTRACT
The breast engorgement is an obstacle for giving breastfeeding. This problem has highly increased thus
there is a need to use the new technology and method which are more convenient for mothers to use.
Therefore, it is needed an effective method to encourage mothers for giving breastfeeding successfully.
This research aimed to determine the use of cabbage sponge to reduce the breast engorgement effectively
compared to the oxytocin stimulation techniques which has been implemented regularly in hospitals. This
study used a quasi-experimental design with a sample size of 65 respondents. The instrument had used a
questionnaire. Data analysis was used the analysis model Chi - square at 5% error level. The research
problem was the cabbage sponge as effective as oxytocin stimulation methods in addressing the problem
of breast engorgement. The instrument test used for measuring the validity and reability was Cronbach's
alpha test. Sampling had done by sampling consequtive. From the test results obtained equality
respondent characteristics all p values greater than alpha (p> alpha, alpha = .05), which means that
there is no significant difference between the intervention group and the control group. The result was 22
of 27 respondents (81.5%) who did not get a cabbage compress treatment suggested a reduction of breast
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 14
engorgement. However, the statistical test results showed no effect of cabbage sponge to the breast
swelling (p value 0.266).
Keywords: Effectiveness, cabbage compress, Breast engorgement
PENDAHULUAN
WHO/UNICEF (2002) dalam
dokumen Global Strategy for Infant and
Young Child Feeding (IYCF)
merekomendasikan pola pemberian makan
terbaik bagi bayi dan anak sampai usia 2
tahun adalah : 1) Memberi kesempatan pada
bayi untuk melakukan inisiasi menyusu dini
dalam 1 jam setelah lahir; 2) Menyusui bayi
secara eksklusif sejak lahir sampai umur 6
bulan; 3) Mulai memberi makanan
pendamping ASI yang bergizi sejak bayi
berusia 6 bulan; dan 4) Meneruskan
menyusui sampai anak berusia 24 bulan atau
lebih. Dalam rangka mencapai derajat
kesehatan anak yang optimal, semua negara
di dunia diharapkan mengimplementasikan
rekomendasi tersebut sesuai dengan kondisi
masing-masing negara. Pemerintah
Indonesia melalui Kementerian Kesehatan
telah menindaklanjuti rekomendasi tersebut
dengan menerbitkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan nomor:
450/MENKES/SK/IV/2004 tentang
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
Eksklusif pada Bayi di Indonesia, yang
menetapkan bahwa pemberian ASI secara
eksklusif bagi bayi di Indonesia adalah sejak
lahir sampai bayi berusia 6 bulan, dan semua
tenaga kesehatan agar menginformasikanya
kepada semua ibu yang baru melahirkan.
Namun pada kenyataannya, ibu yang
memiliki bayi baru lahir tidak semua
menyusui bayinya dengan baik oleh karena
berbagai alasan seperti ASI belum keluar,
bayinya terpisah karena mengalami kondisi
risti, ibu merasa nyeri saat menyusui.
Kondisi ini menyebabkan penundaan
pemberian ASI, penundaan pemberian ASI
dapat menimbulkan masalah pada ibu yaitu:
terjadinya penumpukan ASI dalam
payudara, sehingga menimbulkan
pembengkakan. Pembengkakan payudara
berdampak pada psikologis ibu: seperti rasa
sakit, cemas karena tidak dapat menyusui.
Kondisi ini akan menyebabkan masalah
psikologis pada ibu yaitu ibu akan merasa
tidak mampu menyusui bayi dan merasa
cemas yang berdampak pada semakin
menurunnya produksi ASI. Sebagai
alternative ibu akan mengambil keputusan
untuk memberikan susu formula pada
bayinya untuk menggantikan ASI.
Masalah yang timbul selama masa
menyusui dapat dimulai sejak masa pasca
Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 15
persalinan dini (masa nifas atau laktasi)
berupa payudara bengkak/bendungan ASI
atau engorgement (Wisnuwardhani, 2005).
Engorgement kebanyakan terjadi pada hari
kedua sampai hari kesepuluh postpartum.
Sebagian besar pasien merasakan payudara
bengkak, keras, dan terasa panas (Sarwono,
2005). Perawatan payudara sering kali
disebut Breast care bertujuan untuk
memelihara kebersihan payudara,
memperbanyak atau memperlancar
pengeluaran ASI sehingga tidak terjadi
kesulitan dalam menyusukan bayinya.
Prosedur dalam manajemen laktasi salah
satunya adalah perawatan payudara dengan
cara pengurutan (Anggreini, 2010).
Manejemen laktasi adalah suatu tata laksana
menyeluruh yang menyangkut laktasi dan
pengguna ASI, yang menuju suatu
keberhasilan menyusui untuk memelihara
kesehatan ibu dan bayinya, meliputi
persiapan dan pendidikan penyuluhan
kesehatan tentang persiapan perawatan
payudara dan puting susu, manfaat
menyusui dan kasiat makanan yang baik
bagi ibu (Saifudin, 2002). Agar dapat sukses
dalam menyusui, maka perlu penanganan
dan perhatian karena payudara bengkak
menunjukkan adanya bendungan ASI dan
jika tidak ditangani dengan baik sering kali
dapat berlanjut kearah mastitis. Kondisi ini
terjadi akibat ibu yang tidak menyusui
bayinya dan kurangnya pengetahuan tentang
perawatan payudara (Wisnuwardhani,
2005)
Saat ini penanganan masalah
pembengkakkan pada ibu dilaksanakan
dengan cara perawatan payudara dengan
melakukan pengurutan pada payudara ibu
yang bengkak. Intervensi ini sering
menyebabkan ibu merasa tidak nyaman dan
rasa sakit yang luar biasa saat pemijatan dan
dapat menyebabkan kerusakan pada
anatomis payudara ibu. Beberapa ahli
menyatakan bahwa prosedur ini
kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan
pada alveoli di payudara. Metode baru yang
dilakukan pada pembengkakkan payudara
adalah melakukan pemijatan pada sisi tulang
belakang yang disebut dengan “Rangsang
oksitosin”. Metode ini memfokuskan pada
proses alami tubuh dengan merangsang
pengeluaran hormon oksitosin. Namun
Metode ini memerlukan bantuan orang lain
dalam melaksanakannya sehingga dirasakan
kurang efisien. Berdasarkan permasalahan
diatas peneliti tertarik untuk menemukan
metode yang lebih nyaman, dapat dilakukan
secara mandiri, dan tidak menyakitkan ibu
dalam mengatasi pembengkakkan payudara.
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 16
Kompres kol terbukti menurunkankan
pembengkakan pada area tubuh yang
mengalami bengkak (Roberts, 1995).
Namun apakah kompres kol pada payudara
yang bengkak juga sama efektifnya dalam
menurunkan pembengkakan payudara
dibandingkan dengan rangsang oksitosin
belum dibuktikan. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk membandingkan kedua
prosedur ini untuk membuktikan “Kompres
kol sama efektifnya dalam mengatasi
pembengkakan pada payudara pada ibu post
partum dibandingkan dengan rangsang
oksitosin”. Prosedur ini merupakan suatu
prosedur yang menggunakan respon alami
dari tubuh terhadap zat-zat yang terkandung
dalam kol yang diabsorbsi oleh kulit dan
efek dingin dari kol yang menyebabkan
menurunnya rasa sakit dan pembengkakan
pada payudara.
METODE
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan desain kuasi eksperimen pre
dan post test design with control group,
yaitu suatu pengukuran hanya dilakukan
pada sebelum dan saat akhir intervensi
(Dahlan, 2008). Pengukuran ini dilakukan
setelah kelompok intervensi diberikan
kompres kol. Peneliti juga melakukan
perbandingan perbedaan penurunan
pembengkakan payudara antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
Populasi adalah keseluruhan obyek
diteliti (Dahlan, 2008). Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh ibu post partum
yang mengalami pembengkakan payudara
selama dirawat di dua rumah sakit umum
daerah di Jakarta. Pengambilan data
dilakukan mulai bulan September sampai
dengan Oktober 2012. Sampel nya adalah
total sampel. Pada pelaksanaannya
didapatkan 65 orang responden, yang dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu 38 responden
sebagai kelompok intervensi (mendapatkan
intervensi berupa kompres kol) dan 27
responden (mendapatkan intervensi
rangsang oksitosin) sebagai kelompok
kontrol. Kriteria responden adalah ibu post
partum baik seksio sesaria dan spontan, pada
saat dilakukan pengumpulan data yang
mengalami pembengakakan payudara, di
rawat di rumah sakit di Jakarta, bersedia
mengikuti penelitian dilakukan kompres kol
atau rangsang oksitosin dan bayi hidup baik
dirawat gabung maupun di rawat terpisah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran responden secara deskriptif
didapatkan infromasi: Usia rata-rata
responden adalah 26,94 tahun, dengan
Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 17
median 26 tahun. Usia termuda responden
adalah 18 tahun dan usia tertua 41 tahun.
Hasil estimasi interval menunjukkan bahwa
95% diyakini rata-rata usia responden antara
25,62 tahun sampai dengan 28.26 tahun.
Tingkat pendidikan terbanyak adalah 47.7%
adalah SMA dan 30.8% adalah SMP.
Mayoritas responden tidak bekerja sebesar
84.6%. Prosentasi paritas terbanyak
responden adalah paritas kesatu yaitu
sebesar 61.5%. Kebanyakan responden tidak
memiliki pengalaman menyusui sebelumnya
yaitu sebesar 61.5%.
Responden menyatakan bahwa
payudaranya mengalami pembengkakan
disebabkan oleh berbagai faktor. Didapat
tiga factor utama yang merupakan etiologi
pembengkakan payudara yaitu: bayi tidak
sering menyusui, bayi tidak lama menyusui,
dan anatomi puting (rata, datar, dan masuk)
untuk jelasnya dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1. Karakteristik responden menurut penyebab pembengkakan payudara
Berdasarkan perbedaan proporsi responden
menurut indikator pembengkakan payudara
pada kelompok intervensi (kompres kol) dan
kelompok kontrol (intervensi rangsang
oksitosin) setelah dilakukan intervensi.
Responden yang masuk dalam kelompok
intervensi dan kelompok kontrol dapat
dilihat pada table dibawah :
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 18
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Indikator Pembengkakan Payudara
Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Indikator pembengkakan payudara
(penurunan bengkak dan rasa sakit)
Kelompok intervensi
(N = 38 orang)
Kelompok kontrol
(N = 27 orang)
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Pengurangan bengkak/keras/penuh pada
payudara
Ya
Tidak
27
11
71,1
28,9
22
5
81,5
18,5
Pengurangan sakit pada payudara
Ya
Tidak
36
2
94,7
5,3
22
5
81,5
18,5
Pengurangan sakit jika payudara disentuh
Ya
Tidak 31
7
81,6
18,4
21
6
77,8
22,2
Pembesaran KGB berkurang
Ya
Tidak
1
37
2,6
97,4
1
26
3,7
96,3
Puting payudara mulai tertarik keluar
Ya
Tidak
12
26
31,6
68,4
3
24
11,1
88,9
Berat payudara terasa berkurang
Ya
Tidak
28
10
73,7
26,3
16
11
59,3
40,7
ASI mulai keluar
Ya
Tidak
18
20
47,4
52,6
16
11
59,3
40,7
Demam/sakit ibu berkurang
Ya
Tidak
7
31
18,4
81,6
2
25
7,4
92,6
Ketiak (sekitar payudara) ibu lebih nyaman
Ya
Tidak 4
34
10,5
89,5
3
24
11,1
88,9
Berkurangnya kesulitan menyusu pada bayi
Ya
Tidak 11
27
28,9
71,1
8
19
29,6
70,4
Pengaruh kompres kol terhadap
pembengkakan payudara berdasarkan hasil
analisis terdapat perbedaan proporsi antara
responden yang mendapatkan perlakuan
kompres kol dengan responden yang tidak
mendapatkan perlakuan terhadap
pembengkakan payudara, dimana 25 dari 38
orang (65,8%) responden yang mendapatkan
perlakuan kompres kol menyatakan adanya
pengurangan pembengkakan payudara,
Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 19
sedangkan sebanyak 22 dari 27 orang
(81,5%) responden yang tidak mendapatkan
perlakuan kompres kol menyatakan adanya
pengurangan pembengkakan payudara.
Namun demikian, hasil uji statistik
menunjukkan tidak adanya pengaruh
kompres kol terhadap pembengkakan
payudara (nilai p 0,266). Hal ini dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Perlakuan dan Pengurangan Keluhan terhadap
Payudara
Perlakuan
Pembengkakan payudara
Jumlah RR
95% CI
Nilai pBerkurang
Tidak
berkurang
n % N % n %
Kompres kol
(intervensi)
Tidak dikompres kol
(kontrol)
25
22
65,8
81,5
13
5
34,2
18,5
38
27
100,0
100,0
0,807
0,603 – 1,081
0,266
Jumlah 47 72,3 18 27,7 65 100,0
Hasil statistik menunjukan tidak ada
perbedaan antara kompres kol dengan
rangsang oksitosin dalam mengurangi
pembengkakan payudara pada ibu post
partum. Namun analisa secara ekonomis dan
kenyamanan dalam pelaksanaannya, dapat
dikatakan bahwa penggunaan kompres kol
untuk mengurangi pembengkakan payudara
perlu dipertimbangkan juga. Keunggulan
kompress kol dari aspek ekonomis, daun kol
mudah didapat dan harga murah, ibu dapat
mengerjakannya sendiri tidak memerlukan
orang lain. Ditinjau dari aspek kenyamanan
penggunaan daun kol yang ditempelkan di
payudara ibu dan ditutupi oleh bra (kutang)
walau akan meninggalkan sedikit noda dan
agak bau dan sedikit terlihat lucu bagi ibu-
ibu dan ibu merasakan nyaman karena
adanya efek dingin. Akan tetapi hal itu tak
berarti mengurangi efek yang diberikan
oleh daun kol dalam mengatasi
pembengkakan payudara. Hasil penelitian
Robert (1999) menunjukkan bahwa
kompres daun kol efektif dalam mengurangi
ketidaknyamanan pada payudara saat penuh
dan bengkak. Pembengkakan dapat terjadi
kapan saja seperti pada kondisi air susu
over-supply ketika bayi tidur lebih lama di
malam hari pada saat pagi hari ibu akan
mengalami pembengkakan payudara. Pada
kondisi ini kompres daun kol pada payudara
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 20
akan sangat membantu dalam mengurangi
rasa nyaman pada ibu.
Penelitian yang dilakukan oleh Robert
(1999) melaporkan bahwa penggunaan
daun kol untuk mengurangi pembengkakan
payudara pada ibu post partum yang
melibatkan 120 ibu, 60 orang diberi
intervensi kompres kol membiarkan daun
kol sampai cukup layu dan suhunya
mencapai suhu tubuh kemudian diganti
dengan daun kol yang baru . Proses ini
diulang untuk total 4 kali dan setelah di
intervensi setiap wanita diminta untuk
melaporkan apakah mereka merasa payudara
mereka berkurang pembengkakannya.
Sedangkan pada kelompok kontrol dari 60
perempuan, yang tidak menggunakan daun
kol, juga diminta untuk melaporkan apakah
payudara mereka membesar. Daun kol
memiliki efek langsung pada pembengkakan
payudara, dan bahwa hal ini mungkin telah
berkontribusi terhadap keberhasilan
menyusui meningkat pada kelompok
eksperimen. Namun, efek positif lebih
mungkin telah dimediasi oleh mekanisme
psikologis, daun kol mengandung sesuatu
yang mendorong atau memungkinkan
perempuan untuk menyusui lebih lama
(tingkat pemberian ASI eksklusif pada
kedua kelompok yang jauh lebih rendah
dibandingkan dengan rekomendasi saat ini),
perbedaan itu mungkin ke psikologis merasa
baik faktor telah menerima pengobatan
Hasil penelitian ini didukung oleh
beberapa penelitian yang dilakukan oleh ahli
seperti hasil penelitian Robert (1995)
tentang percobaan pendinginan kol yang
membandingkan pendinginan kol suhu
dengan ruangan dan pendinginan kol di
dalam kulkas sama efektifnya dalam
menurunkan sakit pada pembangkakkan
Pada kedua kelompok baik intervensi
maupun kontrol dalam penelitian ini
melaporkan bawah penurunan
pembengkakan relative kecil. Laporan
subjektif responden dalam penelitian tentang
menurunan rasa sakit lebih karena efek
dingin daun kol secara placebo. Sedangkan
penurunan ukuran pembengkakan payudara
secara objektif lebih kecil. Roberts, Reiter,
& Schuster (1998), melakukan penelitian
tentang ekstrak kol dan melaporkan bahwa
nilai efektivitas ekstrak daun kol, dengan
hasil dua jenis krim, satu berisi ekstrak
daun kol dan satunya bertindak sebagai
kontrol, hasil penelitian , responden
melaporlan bahwa tidak ada perbedaan rasa
sakit dan kekerasan jaringan payudara
(pembengkakan). Dengan demikian
penelitian itu membuktikan tidak ada
Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 21
perbedaan antara kelompok intervensi dan
kontrol. Jadi bukti ilmiah efektifitas dari
daun kol secara nyata tidak terlihat, belum
ada yang benar-benar bisa membuktikan
secara ilmiah, bahwa kol efektif secara
ilmiah dalam mengurangi pembengkakan
dan rasa sakit pada payudara. Efek yng
dilaporkan lebih ke arah efek placebo dari
daun kol yang dingin.
Walaupun secara Hasil statistik
menunjukan tidak ada perbedaan antara
kompres kol dengan rangsang oksitosin,
ditinjau dari aspek ekonomis dan
kenyamanan dalam pelaksanaannya, maka
penggunaan kol sebagai cara untuk
menurunkan pembengkakan payudara perlu
dipertimbangkan. Ditunjang oleh hasil
Biancuzzo (1999), menunjukkan bahwa
kompres daun kol efektif dalam mengurangi
ketidaknyamanan pada payudara saat penuh
dan bengkak. Dengan demikian metode
kompres kol secara tepat akan mengatasi
masalah pembengkakan payudara, sehingga
laktasi tetap bisa berjalan dengan sukses.
SIMPULAN
Kompres kol sama efektifnya dengan
rangsang oksitosin dalam mengatasi
pembangkakan payudara. Namun kompres
kol memiliki keunggulan secara sosial,
ekonomi dan psikologis. Ibu dapat
mengatasi pembengkakan payudara secara
mandiri, bahan yang digunakan murah
didapat dan secara psikologis kompres daun
kol pada payudara akan sangat membantu
dalam mengurangi rasa nyaman pada ibu.
Pihak rumah sakit diharapkan dapat
terus mengembangkan kebijakan yang ada
di rumah sakit mengenai rawat gabung dan
inisiasi menyusui dini, karena semakin dini
perangsangan terhadap hormon oksitosin
akan semakin meningkatkan pengeluaran
ASI. Sehingga tidak terjadi pembengkakan.
Prosedur kompres kol ini dapat digunakan
oleh rumah sakit sebagai bentuk intervensi
yang membantu ibu dengan seksio sesarea
dalam mengatasi masalah menyusui.
Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan menggunakan metode
penelitian penggabungan metode kualitaif
dan kuantitatif sehingga hasilnya diharapkan
dapat mendukung penelitian eksperimen
dengan meneliti kadar oksitoksin dan
endrophine dalam darah ibu sebelum dan
sesudah intervensi kompres kol.
DAFTAR RUJUKAN
Ariawan, I. 1998. Besar dan metode sampel
pada penelitian kesehatan, jurusan
statistik. Jurusan Biostatistik dan
Kependudukan Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Indonesia
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 22
Biro Pusat Statistik. 2008. Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia 2007.
BPSBKKBN-Depkes RI-UNFPA
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen,
M.D. 2005. Maternity nursing. 4th
ed.(Wijayarini, M.A & Anugrah, P.I.,
Penerjemah) California: CV. Mosby
(sumber asli diterbitkan tahun 1995).
Chertok, I.R., & Vardi, I.S. 2008. Infant
hospitalization and breastfeeding post
cesarean section. British Journal of
Nursing, 17(12), 786-791
Dahlan, M.S. 2008. Statistik untuk
kedokteran dan kesehatan, deskriptif,
bivariat,dan multivariate, dilengkapi
aplikasi dengan menggunakan SPSS.
Jakarta : Salemba Medika.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
1991. Pedoman Pelayanan Rawat
Gabung di Rumah Sakit. Edisi I.
Jakarta : Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik dan Perkumpulan Perinatologi
Indonesia.
Di, N. 2001. Hands off technique has many
benefits for breastfeeding mothers.
British Medical Journal, 322, 929-930
Glauz Karen et.al. 1990. Health Behaviour
and Health Education.Theory
Research and Practice. San Fransisco :
Jossey- Bas Publisher.
Hill PS, Humenick SS. The occurrence of
breast engorgement. J HumLact.
1994;10:79-86.
Humenick SS, Hill PD, Anderson MA.
Breast engorgement: patterns and
selected outcomes. J Hum Lact.
1994;10:87-93.
Jensen, M.D. 1981. Maternity Care . 2nd
ed.
St. Louis : Mosby Company
Jones, D. L. 1983. Breast Feeding How to
Succeed. London : Fletcher and Son
Ladewig, P., London, M.L., & Olds, S.B.
2006. Maternity newborn nursing
care:the nurse, the family, and the
community. California: Addison
Wesley Longman.
Lawrence, R.A. 2004. Breastfeeding: A
Guide for the medical profession. 4th
ed. St Louis: Mosby Inc.
Lowdermilk, D.L., & Perry, S. 2006.
Maternity nursing. 7th ed. Mosby
Company.
Internatinal Lactation Consultant
Association (ILCA). 2008. Core
curriculum forlactation consultant
practice. 2nd ed. Massachusetts: Jones
and Barlett Publisher.
Mathur, G. P. et al. 2003. Breastfeeding in
babies delivered by cesarean section.
Indian Pediatrics. 30(11), 1285-1290
MenkoKesra. 2004. Program Peningkatan
Pemberian ASI (PP-ASI).
www.menkokesra.go.id. diakses
tanggal 20 Desember 2008.
Mercer, R. T. 2004. Becoming a mother
versus maternal role attainment.
Journal of Nursing Scholarship. 36(3).
226- 232
Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 23
Perinasia. 2004. Manajemen Laktasi.
Jakarta: Balai Pustaka.
Pillitteri, A. 2003. Maternal and childhealth
nursing. Care of the childbearing and
childrearing family. 4th ed.
Philadelphia: Lippincott.
Polit, B., & Hungler. 2001. Essential of
Nursing Research: Metodes appraisal
and utilization. Philadelphia: J.B.
Lipincott.
Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K.
2006. Maternity nursing:
Family,newborn, and women’s health
care. 8th ed. Philadelphia: Lippincott.
Riskesdas. 2007. Angka kesakitan dan
kematian bayi di Indonesia.
http://old.depkominfo.go.id/portal/html
. Diakses pada tanggal 20 Februari
2013
Roesli, U. 2008. Inisiasi menyusui dini plus
ASI eksklusif. Cet I. Jakarta: Pustaka
Bunda
Roberts K. A 1995 comparison of chilled
cabbage leaves and chilled gelpacks in
reducing breast engorgement.
JHumLact. 11:17-20.
Roberts KL, Reiter M, Schuster D. Effects
of cabbage leaf extract on breast
engorgement. J Hum Lact.
1998;14:231-236.
WHO: /UNICEF (2002) dalam dokumen
Global Strategy for Infant and Young
Child Feeding (IYCF)

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangretnobudiyanti
 
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirAsuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirimmafadhilah
 
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadiNeonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadicahyatoshi
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxJurusanGiziPolkesmas
 
позитивні тенденції впровадження інклюзивної освіти в системі діяльності
позитивні тенденції впровадження інклюзивної освіти в системі діяльностіпозитивні тенденції впровадження інклюзивної освіти в системі діяльності
позитивні тенденції впровадження інклюзивної освіти в системі діяльностіmtc124
 
Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi Aan Erlian
 
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...pjj_kemenkes
 
Varisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilanVarisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilanHendrik Sutopo
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokanpjj_kemenkes
 
Pertolongan Persalinan Sungsang
Pertolongan Persalinan SungsangPertolongan Persalinan Sungsang
Pertolongan Persalinan Sungsangpjj_kemenkes
 
1. soal ukom neonatus pakai template ronalen 2020
1. soal ukom neonatus pakai template ronalen 20201. soal ukom neonatus pakai template ronalen 2020
1. soal ukom neonatus pakai template ronalen 2020desiaulia7
 
Anamnesa pada Ibu Bersalin
Anamnesa pada Ibu Bersalin Anamnesa pada Ibu Bersalin
Anamnesa pada Ibu Bersalin pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
 
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirAsuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
 
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadiNeonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
 
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asiSap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
 
Mnemotehnika
MnemotehnikaMnemotehnika
Mnemotehnika
 
Def etio klas glaukoma
Def etio klas glaukomaDef etio klas glaukoma
Def etio klas glaukoma
 
позитивні тенденції впровадження інклюзивної освіти в системі діяльності
позитивні тенденції впровадження інклюзивної освіти в системі діяльностіпозитивні тенденції впровадження інклюзивної освіти в системі діяльності
позитивні тенденції впровадження інклюзивної освіти в системі діяльності
 
Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi
 
Tahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahun
Tahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahunTahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahun
Tahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahun
 
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan AlatAlat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
 
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
 
Varisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilanVarisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilan
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
 
Pertolongan Persalinan Sungsang
Pertolongan Persalinan SungsangPertolongan Persalinan Sungsang
Pertolongan Persalinan Sungsang
 
1. soal ukom neonatus pakai template ronalen 2020
1. soal ukom neonatus pakai template ronalen 20201. soal ukom neonatus pakai template ronalen 2020
1. soal ukom neonatus pakai template ronalen 2020
 
INFERTILITAS
INFERTILITASINFERTILITAS
INFERTILITAS
 
Anamnesa pada Ibu Bersalin
Anamnesa pada Ibu Bersalin Anamnesa pada Ibu Bersalin
Anamnesa pada Ibu Bersalin
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Ddst II
Ddst IIDdst II
Ddst II
 

Similar to EFEK KOMPRES KOL PADA PEMBENGKAKAN PAYUDA

PPT, Nifas_Pengelolaan Masalah Gangguan Proses Laktasi.pptx
PPT, Nifas_Pengelolaan Masalah Gangguan Proses Laktasi.pptxPPT, Nifas_Pengelolaan Masalah Gangguan Proses Laktasi.pptx
PPT, Nifas_Pengelolaan Masalah Gangguan Proses Laktasi.pptxevazulioktavia1998
 
Pengelolaan gangguan proses menyusui ppt
Pengelolaan gangguan proses menyusui pptPengelolaan gangguan proses menyusui ppt
Pengelolaan gangguan proses menyusui pptHadinaSukri
 
Indiv Nifas_Syafira Azzahra_66.pptx
Indiv Nifas_Syafira Azzahra_66.pptxIndiv Nifas_Syafira Azzahra_66.pptx
Indiv Nifas_Syafira Azzahra_66.pptxSyafiraAzzahra21
 
Asi eksklusif pertumbuhan
Asi eksklusif pertumbuhanAsi eksklusif pertumbuhan
Asi eksklusif pertumbuhanfla_wellz
 
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptxPROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptxcitradewipuspitarini
 
4794-Article Text-9774-1-10-20180403.pdf
4794-Article Text-9774-1-10-20180403.pdf4794-Article Text-9774-1-10-20180403.pdf
4794-Article Text-9774-1-10-20180403.pdfAkperKesdamBinjai
 
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondomKB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondompjj_kemenkes
 
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas pjj_kemenkes
 
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB HormonalKB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonalpjj_kemenkes
 
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdfBAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdfIishNurlela1
 
A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)
A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)
A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)Lailah Fauziah
 
materi bu hj anah rohanah nifas update (1).pptx
materi bu hj anah rohanah nifas update (1).pptxmateri bu hj anah rohanah nifas update (1).pptx
materi bu hj anah rohanah nifas update (1).pptxNursyahlaNazwabillah
 
Materi 2 Konsep dan penilaian persalinan.pdf
Materi 2 Konsep dan penilaian persalinan.pdfMateri 2 Konsep dan penilaian persalinan.pdf
Materi 2 Konsep dan penilaian persalinan.pdfakeh2
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 

Similar to EFEK KOMPRES KOL PADA PEMBENGKAKAN PAYUDA (20)

BAB I Mery skripsi.docx
BAB I Mery skripsi.docxBAB I Mery skripsi.docx
BAB I Mery skripsi.docx
 
PPT, Nifas_Pengelolaan Masalah Gangguan Proses Laktasi.pptx
PPT, Nifas_Pengelolaan Masalah Gangguan Proses Laktasi.pptxPPT, Nifas_Pengelolaan Masalah Gangguan Proses Laktasi.pptx
PPT, Nifas_Pengelolaan Masalah Gangguan Proses Laktasi.pptx
 
Meningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset Laktasi
Meningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset LaktasiMeningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset Laktasi
Meningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset Laktasi
 
Pengelolaan gangguan proses menyusui ppt
Pengelolaan gangguan proses menyusui pptPengelolaan gangguan proses menyusui ppt
Pengelolaan gangguan proses menyusui ppt
 
Indiv Nifas_Syafira Azzahra_66.pptx
Indiv Nifas_Syafira Azzahra_66.pptxIndiv Nifas_Syafira Azzahra_66.pptx
Indiv Nifas_Syafira Azzahra_66.pptx
 
Asi eksklusif pertumbuhan
Asi eksklusif pertumbuhanAsi eksklusif pertumbuhan
Asi eksklusif pertumbuhan
 
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptxPROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
 
4794-Article Text-9774-1-10-20180403.pdf
4794-Article Text-9774-1-10-20180403.pdf4794-Article Text-9774-1-10-20180403.pdf
4794-Article Text-9774-1-10-20180403.pdf
 
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondomKB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
 
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB HormonalKB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
 
Askeb kb suntik
Askeb kb suntikAskeb kb suntik
Askeb kb suntik
 
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdfBAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
 
A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)
A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)
A.04.lailah fauziah.tugas4(perbaikan materi)
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
materi bu hj anah rohanah nifas update (1).pptx
materi bu hj anah rohanah nifas update (1).pptxmateri bu hj anah rohanah nifas update (1).pptx
materi bu hj anah rohanah nifas update (1).pptx
 
Makalah klmpok asuhan kebidanan
Makalah klmpok asuhan kebidananMakalah klmpok asuhan kebidanan
Makalah klmpok asuhan kebidanan
 
Materi 2 Konsep dan penilaian persalinan.pdf
Materi 2 Konsep dan penilaian persalinan.pdfMateri 2 Konsep dan penilaian persalinan.pdf
Materi 2 Konsep dan penilaian persalinan.pdf
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 

Recently uploaded (18)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 

EFEK KOMPRES KOL PADA PEMBENGKAKAN PAYUDA

  • 1. 13 EFEK PLASEBO KOMPRES DAUN KOL DALAM MENGATASI PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM ( The Flacebo Effect Of Gabbage Sponge To Reduce The Breast Enggorgement In Postpartum Mother) Deswani, Gustina, Rochimah Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email: desika_64@yahoo.co.id ABSTRAK Pembengkakan payudara merupakan hambatan dalam pemberian ASI, masalah ini semakin meningkat kejadiannya sehingga diperlukan tehnologi yang lebih nyaman bagi ibu dalam mengatasi masalah ini. Diperlukan metode yang efektif dalam mengatasi masalah ini agar ibu dapat memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan kompres kol dalam mengatasi pembengkakan payudara dibandingkan dengan tehnik rangsangan oksitosin yang telah dilaksanakan secara rutin di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 65 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisa menggunakan model analisis Chi-square pada taraf kesalahan 5%. Rumusan masalah penelitian ini adalah kompres kol sama efektifnya dengan metode rangsang oksitosin dalam mengatasi masalah pembengkakan payudara. uji coba instrumen untuk pengukuran validitas dan reabilitas digunakan uji Cronbach’s alpha. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consequtive sampling. Dari hasil uji kesetaraan karakteristik responden didapatkan semua nilai p lebih besar dari alpha (p > alpha, alpha= 0,05). Yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian 22 dari 27 orang (81,5%) responden yang tidak mendapatkan perlakuan kompres kol menyatakan adanya pengurangan pembengkakan payudara. Walaupun secara statistik menunjukkan sama efektifnya pengaruh kompres kol terhadap pembengkakan payudara (nilai p 0,266) dengan rangsang oksitocyn Kata kunci : Efektifitas, kompres kol, pembengakakan payudara ABSTRACT The breast engorgement is an obstacle for giving breastfeeding. This problem has highly increased thus there is a need to use the new technology and method which are more convenient for mothers to use. Therefore, it is needed an effective method to encourage mothers for giving breastfeeding successfully. This research aimed to determine the use of cabbage sponge to reduce the breast engorgement effectively compared to the oxytocin stimulation techniques which has been implemented regularly in hospitals. This study used a quasi-experimental design with a sample size of 65 respondents. The instrument had used a questionnaire. Data analysis was used the analysis model Chi - square at 5% error level. The research problem was the cabbage sponge as effective as oxytocin stimulation methods in addressing the problem of breast engorgement. The instrument test used for measuring the validity and reability was Cronbach's alpha test. Sampling had done by sampling consequtive. From the test results obtained equality respondent characteristics all p values greater than alpha (p> alpha, alpha = .05), which means that there is no significant difference between the intervention group and the control group. The result was 22 of 27 respondents (81.5%) who did not get a cabbage compress treatment suggested a reduction of breast
  • 2. JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 14 engorgement. However, the statistical test results showed no effect of cabbage sponge to the breast swelling (p value 0.266). Keywords: Effectiveness, cabbage compress, Breast engorgement PENDAHULUAN WHO/UNICEF (2002) dalam dokumen Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (IYCF) merekomendasikan pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sampai usia 2 tahun adalah : 1) Memberi kesempatan pada bayi untuk melakukan inisiasi menyusu dini dalam 1 jam setelah lahir; 2) Menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai umur 6 bulan; 3) Mulai memberi makanan pendamping ASI yang bergizi sejak bayi berusia 6 bulan; dan 4) Meneruskan menyusui sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Dalam rangka mencapai derajat kesehatan anak yang optimal, semua negara di dunia diharapkan mengimplementasikan rekomendasi tersebut sesuai dengan kondisi masing-masing negara. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah menindaklanjuti rekomendasi tersebut dengan menerbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor: 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif pada Bayi di Indonesia, yang menetapkan bahwa pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi di Indonesia adalah sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, dan semua tenaga kesehatan agar menginformasikanya kepada semua ibu yang baru melahirkan. Namun pada kenyataannya, ibu yang memiliki bayi baru lahir tidak semua menyusui bayinya dengan baik oleh karena berbagai alasan seperti ASI belum keluar, bayinya terpisah karena mengalami kondisi risti, ibu merasa nyeri saat menyusui. Kondisi ini menyebabkan penundaan pemberian ASI, penundaan pemberian ASI dapat menimbulkan masalah pada ibu yaitu: terjadinya penumpukan ASI dalam payudara, sehingga menimbulkan pembengkakan. Pembengkakan payudara berdampak pada psikologis ibu: seperti rasa sakit, cemas karena tidak dapat menyusui. Kondisi ini akan menyebabkan masalah psikologis pada ibu yaitu ibu akan merasa tidak mampu menyusui bayi dan merasa cemas yang berdampak pada semakin menurunnya produksi ASI. Sebagai alternative ibu akan mengambil keputusan untuk memberikan susu formula pada bayinya untuk menggantikan ASI. Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai sejak masa pasca
  • 3. Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 15 persalinan dini (masa nifas atau laktasi) berupa payudara bengkak/bendungan ASI atau engorgement (Wisnuwardhani, 2005). Engorgement kebanyakan terjadi pada hari kedua sampai hari kesepuluh postpartum. Sebagian besar pasien merasakan payudara bengkak, keras, dan terasa panas (Sarwono, 2005). Perawatan payudara sering kali disebut Breast care bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga tidak terjadi kesulitan dalam menyusukan bayinya. Prosedur dalam manajemen laktasi salah satunya adalah perawatan payudara dengan cara pengurutan (Anggreini, 2010). Manejemen laktasi adalah suatu tata laksana menyeluruh yang menyangkut laktasi dan pengguna ASI, yang menuju suatu keberhasilan menyusui untuk memelihara kesehatan ibu dan bayinya, meliputi persiapan dan pendidikan penyuluhan kesehatan tentang persiapan perawatan payudara dan puting susu, manfaat menyusui dan kasiat makanan yang baik bagi ibu (Saifudin, 2002). Agar dapat sukses dalam menyusui, maka perlu penanganan dan perhatian karena payudara bengkak menunjukkan adanya bendungan ASI dan jika tidak ditangani dengan baik sering kali dapat berlanjut kearah mastitis. Kondisi ini terjadi akibat ibu yang tidak menyusui bayinya dan kurangnya pengetahuan tentang perawatan payudara (Wisnuwardhani, 2005) Saat ini penanganan masalah pembengkakkan pada ibu dilaksanakan dengan cara perawatan payudara dengan melakukan pengurutan pada payudara ibu yang bengkak. Intervensi ini sering menyebabkan ibu merasa tidak nyaman dan rasa sakit yang luar biasa saat pemijatan dan dapat menyebabkan kerusakan pada anatomis payudara ibu. Beberapa ahli menyatakan bahwa prosedur ini kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan pada alveoli di payudara. Metode baru yang dilakukan pada pembengkakkan payudara adalah melakukan pemijatan pada sisi tulang belakang yang disebut dengan “Rangsang oksitosin”. Metode ini memfokuskan pada proses alami tubuh dengan merangsang pengeluaran hormon oksitosin. Namun Metode ini memerlukan bantuan orang lain dalam melaksanakannya sehingga dirasakan kurang efisien. Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk menemukan metode yang lebih nyaman, dapat dilakukan secara mandiri, dan tidak menyakitkan ibu dalam mengatasi pembengkakkan payudara.
  • 4. JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 16 Kompres kol terbukti menurunkankan pembengkakan pada area tubuh yang mengalami bengkak (Roberts, 1995). Namun apakah kompres kol pada payudara yang bengkak juga sama efektifnya dalam menurunkan pembengkakan payudara dibandingkan dengan rangsang oksitosin belum dibuktikan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membandingkan kedua prosedur ini untuk membuktikan “Kompres kol sama efektifnya dalam mengatasi pembengkakan pada payudara pada ibu post partum dibandingkan dengan rangsang oksitosin”. Prosedur ini merupakan suatu prosedur yang menggunakan respon alami dari tubuh terhadap zat-zat yang terkandung dalam kol yang diabsorbsi oleh kulit dan efek dingin dari kol yang menyebabkan menurunnya rasa sakit dan pembengkakan pada payudara. METODE Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain kuasi eksperimen pre dan post test design with control group, yaitu suatu pengukuran hanya dilakukan pada sebelum dan saat akhir intervensi (Dahlan, 2008). Pengukuran ini dilakukan setelah kelompok intervensi diberikan kompres kol. Peneliti juga melakukan perbandingan perbedaan penurunan pembengkakan payudara antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Populasi adalah keseluruhan obyek diteliti (Dahlan, 2008). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu post partum yang mengalami pembengkakan payudara selama dirawat di dua rumah sakit umum daerah di Jakarta. Pengambilan data dilakukan mulai bulan September sampai dengan Oktober 2012. Sampel nya adalah total sampel. Pada pelaksanaannya didapatkan 65 orang responden, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 38 responden sebagai kelompok intervensi (mendapatkan intervensi berupa kompres kol) dan 27 responden (mendapatkan intervensi rangsang oksitosin) sebagai kelompok kontrol. Kriteria responden adalah ibu post partum baik seksio sesaria dan spontan, pada saat dilakukan pengumpulan data yang mengalami pembengakakan payudara, di rawat di rumah sakit di Jakarta, bersedia mengikuti penelitian dilakukan kompres kol atau rangsang oksitosin dan bayi hidup baik dirawat gabung maupun di rawat terpisah HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran responden secara deskriptif didapatkan infromasi: Usia rata-rata responden adalah 26,94 tahun, dengan
  • 5. Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 17 median 26 tahun. Usia termuda responden adalah 18 tahun dan usia tertua 41 tahun. Hasil estimasi interval menunjukkan bahwa 95% diyakini rata-rata usia responden antara 25,62 tahun sampai dengan 28.26 tahun. Tingkat pendidikan terbanyak adalah 47.7% adalah SMA dan 30.8% adalah SMP. Mayoritas responden tidak bekerja sebesar 84.6%. Prosentasi paritas terbanyak responden adalah paritas kesatu yaitu sebesar 61.5%. Kebanyakan responden tidak memiliki pengalaman menyusui sebelumnya yaitu sebesar 61.5%. Responden menyatakan bahwa payudaranya mengalami pembengkakan disebabkan oleh berbagai faktor. Didapat tiga factor utama yang merupakan etiologi pembengkakan payudara yaitu: bayi tidak sering menyusui, bayi tidak lama menyusui, dan anatomi puting (rata, datar, dan masuk) untuk jelasnya dapat dilihat pada table 1. Tabel 1. Karakteristik responden menurut penyebab pembengkakan payudara Berdasarkan perbedaan proporsi responden menurut indikator pembengkakan payudara pada kelompok intervensi (kompres kol) dan kelompok kontrol (intervensi rangsang oksitosin) setelah dilakukan intervensi. Responden yang masuk dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat dilihat pada table dibawah :
  • 6. JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 18 Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Indikator Pembengkakan Payudara Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Indikator pembengkakan payudara (penurunan bengkak dan rasa sakit) Kelompok intervensi (N = 38 orang) Kelompok kontrol (N = 27 orang) Jumlah Persentase Jumlah Persentase Pengurangan bengkak/keras/penuh pada payudara Ya Tidak 27 11 71,1 28,9 22 5 81,5 18,5 Pengurangan sakit pada payudara Ya Tidak 36 2 94,7 5,3 22 5 81,5 18,5 Pengurangan sakit jika payudara disentuh Ya Tidak 31 7 81,6 18,4 21 6 77,8 22,2 Pembesaran KGB berkurang Ya Tidak 1 37 2,6 97,4 1 26 3,7 96,3 Puting payudara mulai tertarik keluar Ya Tidak 12 26 31,6 68,4 3 24 11,1 88,9 Berat payudara terasa berkurang Ya Tidak 28 10 73,7 26,3 16 11 59,3 40,7 ASI mulai keluar Ya Tidak 18 20 47,4 52,6 16 11 59,3 40,7 Demam/sakit ibu berkurang Ya Tidak 7 31 18,4 81,6 2 25 7,4 92,6 Ketiak (sekitar payudara) ibu lebih nyaman Ya Tidak 4 34 10,5 89,5 3 24 11,1 88,9 Berkurangnya kesulitan menyusu pada bayi Ya Tidak 11 27 28,9 71,1 8 19 29,6 70,4 Pengaruh kompres kol terhadap pembengkakan payudara berdasarkan hasil analisis terdapat perbedaan proporsi antara responden yang mendapatkan perlakuan kompres kol dengan responden yang tidak mendapatkan perlakuan terhadap pembengkakan payudara, dimana 25 dari 38 orang (65,8%) responden yang mendapatkan perlakuan kompres kol menyatakan adanya pengurangan pembengkakan payudara,
  • 7. Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 19 sedangkan sebanyak 22 dari 27 orang (81,5%) responden yang tidak mendapatkan perlakuan kompres kol menyatakan adanya pengurangan pembengkakan payudara. Namun demikian, hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya pengaruh kompres kol terhadap pembengkakan payudara (nilai p 0,266). Hal ini dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Perlakuan dan Pengurangan Keluhan terhadap Payudara Perlakuan Pembengkakan payudara Jumlah RR 95% CI Nilai pBerkurang Tidak berkurang n % N % n % Kompres kol (intervensi) Tidak dikompres kol (kontrol) 25 22 65,8 81,5 13 5 34,2 18,5 38 27 100,0 100,0 0,807 0,603 – 1,081 0,266 Jumlah 47 72,3 18 27,7 65 100,0 Hasil statistik menunjukan tidak ada perbedaan antara kompres kol dengan rangsang oksitosin dalam mengurangi pembengkakan payudara pada ibu post partum. Namun analisa secara ekonomis dan kenyamanan dalam pelaksanaannya, dapat dikatakan bahwa penggunaan kompres kol untuk mengurangi pembengkakan payudara perlu dipertimbangkan juga. Keunggulan kompress kol dari aspek ekonomis, daun kol mudah didapat dan harga murah, ibu dapat mengerjakannya sendiri tidak memerlukan orang lain. Ditinjau dari aspek kenyamanan penggunaan daun kol yang ditempelkan di payudara ibu dan ditutupi oleh bra (kutang) walau akan meninggalkan sedikit noda dan agak bau dan sedikit terlihat lucu bagi ibu- ibu dan ibu merasakan nyaman karena adanya efek dingin. Akan tetapi hal itu tak berarti mengurangi efek yang diberikan oleh daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara. Hasil penelitian Robert (1999) menunjukkan bahwa kompres daun kol efektif dalam mengurangi ketidaknyamanan pada payudara saat penuh dan bengkak. Pembengkakan dapat terjadi kapan saja seperti pada kondisi air susu over-supply ketika bayi tidur lebih lama di malam hari pada saat pagi hari ibu akan mengalami pembengkakan payudara. Pada kondisi ini kompres daun kol pada payudara
  • 8. JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 20 akan sangat membantu dalam mengurangi rasa nyaman pada ibu. Penelitian yang dilakukan oleh Robert (1999) melaporkan bahwa penggunaan daun kol untuk mengurangi pembengkakan payudara pada ibu post partum yang melibatkan 120 ibu, 60 orang diberi intervensi kompres kol membiarkan daun kol sampai cukup layu dan suhunya mencapai suhu tubuh kemudian diganti dengan daun kol yang baru . Proses ini diulang untuk total 4 kali dan setelah di intervensi setiap wanita diminta untuk melaporkan apakah mereka merasa payudara mereka berkurang pembengkakannya. Sedangkan pada kelompok kontrol dari 60 perempuan, yang tidak menggunakan daun kol, juga diminta untuk melaporkan apakah payudara mereka membesar. Daun kol memiliki efek langsung pada pembengkakan payudara, dan bahwa hal ini mungkin telah berkontribusi terhadap keberhasilan menyusui meningkat pada kelompok eksperimen. Namun, efek positif lebih mungkin telah dimediasi oleh mekanisme psikologis, daun kol mengandung sesuatu yang mendorong atau memungkinkan perempuan untuk menyusui lebih lama (tingkat pemberian ASI eksklusif pada kedua kelompok yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rekomendasi saat ini), perbedaan itu mungkin ke psikologis merasa baik faktor telah menerima pengobatan Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh ahli seperti hasil penelitian Robert (1995) tentang percobaan pendinginan kol yang membandingkan pendinginan kol suhu dengan ruangan dan pendinginan kol di dalam kulkas sama efektifnya dalam menurunkan sakit pada pembangkakkan Pada kedua kelompok baik intervensi maupun kontrol dalam penelitian ini melaporkan bawah penurunan pembengkakan relative kecil. Laporan subjektif responden dalam penelitian tentang menurunan rasa sakit lebih karena efek dingin daun kol secara placebo. Sedangkan penurunan ukuran pembengkakan payudara secara objektif lebih kecil. Roberts, Reiter, & Schuster (1998), melakukan penelitian tentang ekstrak kol dan melaporkan bahwa nilai efektivitas ekstrak daun kol, dengan hasil dua jenis krim, satu berisi ekstrak daun kol dan satunya bertindak sebagai kontrol, hasil penelitian , responden melaporlan bahwa tidak ada perbedaan rasa sakit dan kekerasan jaringan payudara (pembengkakan). Dengan demikian penelitian itu membuktikan tidak ada
  • 9. Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 21 perbedaan antara kelompok intervensi dan kontrol. Jadi bukti ilmiah efektifitas dari daun kol secara nyata tidak terlihat, belum ada yang benar-benar bisa membuktikan secara ilmiah, bahwa kol efektif secara ilmiah dalam mengurangi pembengkakan dan rasa sakit pada payudara. Efek yng dilaporkan lebih ke arah efek placebo dari daun kol yang dingin. Walaupun secara Hasil statistik menunjukan tidak ada perbedaan antara kompres kol dengan rangsang oksitosin, ditinjau dari aspek ekonomis dan kenyamanan dalam pelaksanaannya, maka penggunaan kol sebagai cara untuk menurunkan pembengkakan payudara perlu dipertimbangkan. Ditunjang oleh hasil Biancuzzo (1999), menunjukkan bahwa kompres daun kol efektif dalam mengurangi ketidaknyamanan pada payudara saat penuh dan bengkak. Dengan demikian metode kompres kol secara tepat akan mengatasi masalah pembengkakan payudara, sehingga laktasi tetap bisa berjalan dengan sukses. SIMPULAN Kompres kol sama efektifnya dengan rangsang oksitosin dalam mengatasi pembangkakan payudara. Namun kompres kol memiliki keunggulan secara sosial, ekonomi dan psikologis. Ibu dapat mengatasi pembengkakan payudara secara mandiri, bahan yang digunakan murah didapat dan secara psikologis kompres daun kol pada payudara akan sangat membantu dalam mengurangi rasa nyaman pada ibu. Pihak rumah sakit diharapkan dapat terus mengembangkan kebijakan yang ada di rumah sakit mengenai rawat gabung dan inisiasi menyusui dini, karena semakin dini perangsangan terhadap hormon oksitosin akan semakin meningkatkan pengeluaran ASI. Sehingga tidak terjadi pembengkakan. Prosedur kompres kol ini dapat digunakan oleh rumah sakit sebagai bentuk intervensi yang membantu ibu dengan seksio sesarea dalam mengatasi masalah menyusui. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode penelitian penggabungan metode kualitaif dan kuantitatif sehingga hasilnya diharapkan dapat mendukung penelitian eksperimen dengan meneliti kadar oksitoksin dan endrophine dalam darah ibu sebelum dan sesudah intervensi kompres kol. DAFTAR RUJUKAN Ariawan, I. 1998. Besar dan metode sampel pada penelitian kesehatan, jurusan statistik. Jurusan Biostatistik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia
  • 10. JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 13-23 22 Biro Pusat Statistik. 2008. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007. BPSBKKBN-Depkes RI-UNFPA Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D. 2005. Maternity nursing. 4th ed.(Wijayarini, M.A & Anugrah, P.I., Penerjemah) California: CV. Mosby (sumber asli diterbitkan tahun 1995). Chertok, I.R., & Vardi, I.S. 2008. Infant hospitalization and breastfeeding post cesarean section. British Journal of Nursing, 17(12), 786-791 Dahlan, M.S. 2008. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan, deskriptif, bivariat,dan multivariate, dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta : Salemba Medika. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1991. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di Rumah Sakit. Edisi I. Jakarta : Direktorat Jenderal Pelayanan Medik dan Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Di, N. 2001. Hands off technique has many benefits for breastfeeding mothers. British Medical Journal, 322, 929-930 Glauz Karen et.al. 1990. Health Behaviour and Health Education.Theory Research and Practice. San Fransisco : Jossey- Bas Publisher. Hill PS, Humenick SS. The occurrence of breast engorgement. J HumLact. 1994;10:79-86. Humenick SS, Hill PD, Anderson MA. Breast engorgement: patterns and selected outcomes. J Hum Lact. 1994;10:87-93. Jensen, M.D. 1981. Maternity Care . 2nd ed. St. Louis : Mosby Company Jones, D. L. 1983. Breast Feeding How to Succeed. London : Fletcher and Son Ladewig, P., London, M.L., & Olds, S.B. 2006. Maternity newborn nursing care:the nurse, the family, and the community. California: Addison Wesley Longman. Lawrence, R.A. 2004. Breastfeeding: A Guide for the medical profession. 4th ed. St Louis: Mosby Inc. Lowdermilk, D.L., & Perry, S. 2006. Maternity nursing. 7th ed. Mosby Company. Internatinal Lactation Consultant Association (ILCA). 2008. Core curriculum forlactation consultant practice. 2nd ed. Massachusetts: Jones and Barlett Publisher. Mathur, G. P. et al. 2003. Breastfeeding in babies delivered by cesarean section. Indian Pediatrics. 30(11), 1285-1290 MenkoKesra. 2004. Program Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI). www.menkokesra.go.id. diakses tanggal 20 Desember 2008. Mercer, R. T. 2004. Becoming a mother versus maternal role attainment. Journal of Nursing Scholarship. 36(3). 226- 232
  • 11. Deswani: Efek Plasebo Kompres Daun Kol Dalam Mengatasi Pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum 23 Perinasia. 2004. Manajemen Laktasi. Jakarta: Balai Pustaka. Pillitteri, A. 2003. Maternal and childhealth nursing. Care of the childbearing and childrearing family. 4th ed. Philadelphia: Lippincott. Polit, B., & Hungler. 2001. Essential of Nursing Research: Metodes appraisal and utilization. Philadelphia: J.B. Lipincott. Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. 2006. Maternity nursing: Family,newborn, and women’s health care. 8th ed. Philadelphia: Lippincott. Riskesdas. 2007. Angka kesakitan dan kematian bayi di Indonesia. http://old.depkominfo.go.id/portal/html . Diakses pada tanggal 20 Februari 2013 Roesli, U. 2008. Inisiasi menyusui dini plus ASI eksklusif. Cet I. Jakarta: Pustaka Bunda Roberts K. A 1995 comparison of chilled cabbage leaves and chilled gelpacks in reducing breast engorgement. JHumLact. 11:17-20. Roberts KL, Reiter M, Schuster D. Effects of cabbage leaf extract on breast engorgement. J Hum Lact. 1998;14:231-236. WHO: /UNICEF (2002) dalam dokumen Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (IYCF)