SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
HUBUNGAN ANTARA ASI EKSKLUSIF
      DENGAN PERTUMBUHAN BAYI




                  SKRIPSI


    Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
   Mencapai Derajat Sarjana S-1 Kedokteran




               Diajukan Oleh :
           AGNI ROMADHONA V
                J 500 04 0039




                  Kepada :
        FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
                    2008
Edited by Foxit PDF Editor
                                       Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007
                                       For Evaluation Only.




                                      BAB I
                                PENDAHULUAN


                         A.     Latar Belakang Masalah


        Tidak disangsikan lagi Air Susu Ibu (ASI) sebagai makanan terbaik untuk
bayi merupakan pemberian Allah SWT yang tidak akan dapat ditiru oleh para ahli
di bidang makanan bayi manapun. Air Susu Ibu mengandung nutrien (zat gizi)
yang cukup dan bernilai biologi tinggi. Disamping itu juga mengandung zat
kekebalan (imunologi) yang sangat dibutuhkan bayi untuk melawan beberapa
penyakit (Rahmawati, 1998). Menyusui merupakan proses alamiah, namun sering
ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini dari yang
semestinya. Banyak penelitian yang telah membuktikan kelebihan ASI yang
diduga memiliki kandungan gizi, nutrisi, dan antibodi yang lengkap. Salah satu
penelitian yang di lakukan di 6 negara berkembang membuktikan, bayi usia 0 – 2
bulan yang tidak mendapatkan ASI ekslusif lebih rentan terkena infeksi
pencernaan hingga 400% (Tim RBBP Wihdatul ‘Ummah, 2008). Menyusui bayi
berlama-lama sering dilakukan para ibu dengan maksud dan tujuan beragam.
Seperti dilaporkan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood, metode ´short
breastfeed´ di nilai lebih bermanfaat daripada menyusui hanya menuruti bayi.
Kesimpulan ini diambil peneliti asal Bradford yang memantau aktivitas 36 ibu
yang memberi ASI ekslusif. Peneliti menemukan, pemberian ASI secara teratur
hingga maksimal 10 menit untuk setiap sesi menghasilkan peningkatan berat
badan      signifikan   serta    rata-rata    menyusui     yang    lebih      tinggi.
Namun begitu, para bidan di Inggris berpendapat bahwa metode ‘short breastfeed´
ini     tidak   akan    dapat    diterapkan    pada      semua    ibu      menyusui.
Penelitian yang dipimpin Dr. Anne Walshaw, mencatat bahwa rendahnya
penambahan berat badan bayi dengan metode ´baby-led´ merupakan fakta yang
banyak terjadi. Untuk itulah, para dokter di Bradford merekrut 36 ibu untuk
dilibatkan dalam riset. Setengah dari partisipan diinstruksikan menyusui ketika
bayi meminta dan menawarkannya lagi jika bayi masih menunjukkan tanda-tanda




                                                                                              1
Edited by Foxit PDF Editor
                                      Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007   2
                                      For Evaluation Only.




lapar. Setengah partisipan lainnya diinstruksikan menyusui maksimal 10 menit
dan setiap sesi bisa berjarak tiga jam pada siang hari dan bila perlu boleh
dilakukan di malam hari. Riset menunjukkan, kurang dari 50 persen bayi pada
kelompok yang mendapat metode ´baby-led´ masih menyusui setelah sekitar 3
bulan. Sementara bayi yang mengikuti metode tradisional prosentasenya mencapai
tiga perempat. Selain itu, bayi di kelompok ´baby-led´ dan yang menyusui lebih
dari 10 menit setelah sesi pertama, keduanya mencatat penambahan berat yang
kurang     baik     dalam      usia     enam      hingga       delapan      pekan.
Peneliti mengindikasikan, metode ´baby-led´ dapat mengganggu sistem tubuh ibu
dalam memproduksi ASI. Para ibu memerlukan hormon oksitosin yang berfungsi
memacu sejenis ketenangan atau refleks, yang menyebabkan air susu beredar dari
sel-sel payudara melalui pembuluh hingga puting payudara. Jika bayi tetap
menyusui    dalam    waktu    lama,    produksi    oksitosin   akan      terhambat.
Peneliti juga menjelaskan, jika bayi tidak mendapat ASI susulan atau second
breast, payudara ibu akan penuh pada setiap kali menyusui. Selain itu tubuh akan
menghasilkan protein yang akan menghentikan produksi susu, sehingga hal ini
akan mengganggu proses pemberian ASI selama berjam-jam bahkan berhari-hari
(dechacare, 2008). Namun banyak ibu yang tidak mau memberikan ASI secara
eksklusif dengan alasan ibu merasa bahwa ASI tidak cukup atau tidak keluar pada
hari-hari pertama kelahiran bayi, ibu bekerja, adanya perasaan cemas dengan
merasa ASI kurang cukup, dan adanya hambatan dari anggota keluarga dan
masyarakat sekitar. Pemberian ASI eksklusif dapat mempercepat penurunan
angka kematian bayi dan sekaligus meningkatkan status gizi balita yang pada
akhirnya akan meningkatkan status gizi masyarakat menuju tercapainya kualitas
sumber daya manusia yang memadai (Departemen Kesehatan RI, 2005).
      Masalah pelaksanaan ASI eksklusif masih memprihatinkan. Data dari
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 menunjukkan bahwa
ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya baru mencapai 47%
sedangkan dalam Repelita VI ditargetkan 80%. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
mencapai target yang telah ditetapkan dalam Repelita VI tersebut, masih banyak
upaya yang harus dilakukan.
Edited by Foxit PDF Editor
                                      Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007   3
                                      For Evaluation Only.




      Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI
termasuk ASI eksklusif sebenarnya telah memadai. Hal ini terbukti dengan telah
dicanangkannya GNPP-ASI (Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air
Susu Ibu) oleh Presiden Republik Indonesia pada hari ibu tanggal 22 Desember
1990 (Departemen Kesehatan RI, 2005). Oleh karena itu perlu dilakukan upaya
menyukseskan peningkatan penggunaan ASI secara lebih sungguh-sungguh dan
berkesinambungan.
      Penyusuan secara eksklusif ini dapat dicapai bila seluruh rumah sakit,
rumah sakit bersalin dan tempat-tempat pelayanan ibu bersalin lainnya telah
melaksanakan rawat gabung. Usaha yang terus menerus untuk memasyarakatkan
penyusuan dini dan rawat gabung diharapkan dapat menunjang tercapainya 100%
penyusuan eksklusif untuk bayi Indonesia.
      Sayangnya perilaku menyusui bayi sendiri dianggap sebagian orang sebagai
suatu tingkah laku yang tradisional sehingga sedikit demi sedikit ditinggalkan. Hal
tersebut   dipengaruhi   oleh    kemajuan    di   negara-negara    industri   yang
memperkenalkan susu formula untuk bayi yang mempunyai manfaat yang sama
dengan ASI dan pada posyandu di kalurahan Kadipiro sudah banyak bayi yang
diberikan susu formula dikarenakan ibu bekerja. Sehingga keadaan ini
memungkinkan status gizi bayi akan mengalami hambatan dibandingkan dengan
bayi yang diberikan ASI secara eksklusif.


                            B.    Rumusan Masalah


       Berdasarkan kenyataan dan harapan yang telah dijelaskan pada latar
belakang penelitian ini, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian
ini adalah bagaimanakah hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan
pertumbuhan bayi ?
Edited by Foxit PDF Editor                             4
                                    Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007
                                    For Evaluation Only.




                           C.    Tujuan Penelitian


       Berdasarkan masalah yang diteliti, maka secara spesifik tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan
pertumbuhan bayi.


                          D.     Keaslian Penelitian


       Menurut Yekti Widodo (2003) dari Pusat Penelitian dan Pengembangan
Gizi dan Makanan melakukan penelitian dengan judul “Pertumbuhan Bayi Usia 0
– 4 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI”. Pada
masyarakat pedesaan di Indonesia, jenis MPASI yang umum diberikan kepada
bayi sebelum usia 4 bulan adalah pisang (57,3%). Di samping itu, akibat
rendahnya sanitasi dan higiene MPASI memungkinkan terjadinya kontaminasi
oleh mikroba sehingga meningkatkan risiko atau infeksi yang lain pada bayi.
Apabila bayi sudah terkena infeksi maka pertumbuhan bayi juga akan terganggu.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan pertumbuhan bayi usia 0 – 4
bulan pada bayi yang mendapat ASI eksklusif dan bayi yang diberi MPASI
sebelum usia 4 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi.
       Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah
dimana pada penelitian sebelumnya, data yang di ambil jangka waktu 2 minggu
serta usia sampel yang digunakan sampai berusia 4 bulan saja. Di samping itu,
data diambil dengan hanya menyebarkan kuisioner dan pada tujuan akhir dari
penelitian yang dilakukan yaitu hanya mencari perbedaan pertumbuhan bayi yang
menggunakan ASI eksklusif dengan yang tidak eksklusif sedangkan pada
penelitian yang dilakukan saat ini adalah data diambil dengan menyebarkan
kuisioner dan melihat grafik pada KMS dan tujuan akhir dari penelitian adalah
tidak hanya mencari perbedaan pertumbuhan bayi yang menggunakan ASI
eksklusif dan non eksklusif tetapi menambahkan apakah ASI eksklusif tersebut
berhubungan dengan baik tidaknya pertumbuhan bayi yaitu dengan cara mencari
Edited by Foxit PDF Editor
                                    Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007   5
                                    For Evaluation Only.




sebab-sebab bagaimana ASI eksklusif tersebut bisa menyebabkan bayi tumbuh
dengan baik.


                          E.     Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
   Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu kedokteran pada
   umumnya dan ilmu kesehatan anak pada khususnya, terutama mengenai
   pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi.
2. Manfaat Praktis
   a. Untuk mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis
       sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu
       yang diperoleh.
   b. Untuk dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pokok
       bahasan yang dikaji dengan disertai pertanggungjawaban secara ilmiah.

More Related Content

What's hot

Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifasKb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifasUwes Chaeruman
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKAnnisa Nabila
 
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literaturDigital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literaturRivai Beta
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKAnnisa Nabila
 
pengaruh durasi pemberian asi
 pengaruh durasi pemberian asi pengaruh durasi pemberian asi
pengaruh durasi pemberian asiMuchtar Arifin
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunAisyah N
 
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)Nisa Ghaisani
 
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu HamilKB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu HamilUwes Chaeruman
 
Humaniora kehamilan&persalin
Humaniora kehamilan&persalinHumaniora kehamilan&persalin
Humaniora kehamilan&persalinRadhina Septika
 
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIPENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIChynthya Riiweuh
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasbundarererania
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiParlin Alin
 
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFASKESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFASAnnisa Nabila
 
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUSKonsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUSjuliya96
 

What's hot (20)

Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifasKb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
 
Makalah keluarga berencana
Makalah keluarga berencanaMakalah keluarga berencana
Makalah keluarga berencana
 
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literaturDigital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
Digital 124974 s09053fk-status gizi-literatur
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
 
Makalah keluarga berencana 2
Makalah keluarga berencana 2Makalah keluarga berencana 2
Makalah keluarga berencana 2
 
Makalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kbMakalah kesehatan tentang kb
Makalah kesehatan tentang kb
 
pengaruh durasi pemberian asi
 pengaruh durasi pemberian asi pengaruh durasi pemberian asi
pengaruh durasi pemberian asi
 
Nifas
NifasNifas
Nifas
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
 
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
Asi yang terbaik bagi bayi revisi (2)
 
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu HamilKB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
 
Humaniora kehamilan&persalin
Humaniora kehamilan&persalinHumaniora kehamilan&persalin
Humaniora kehamilan&persalin
 
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIPENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
 
Presentasion KB
Presentasion KBPresentasion KB
Presentasion KB
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi resti
 
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFASKESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
 
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUSKonsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
 

Similar to ASI EKSKLUSIF DAN PERTUMBUHAN BAYI

PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptxPPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptxHariyantoDuri
 
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asihubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asinikenwahyu
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamilManajemen asuhan kebidanan ibu hamil
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamilnunasf
 
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docxBAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docxApriliaDianRisnawati
 
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptxPROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptxcitradewipuspitarini
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...bintunnahl501
 
9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docxholipah2
 
8.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 18.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 1pjj_kemenkes
 
Adakahhubunganantarapemberianmakanantambahandinidenganpertumbuhanberatbadanba...
Adakahhubunganantarapemberianmakanantambahandinidenganpertumbuhanberatbadanba...Adakahhubunganantarapemberianmakanantambahandinidenganpertumbuhanberatbadanba...
Adakahhubunganantarapemberianmakanantambahandinidenganpertumbuhanberatbadanba...Made Candra
 

Similar to ASI EKSKLUSIF DAN PERTUMBUHAN BAYI (20)

Sosbud 7
Sosbud 7Sosbud 7
Sosbud 7
 
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptxPPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
PPT PROPOSAL SRI INDIRYANI.pptx
 
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
86071312 52175609-ba-b-ii-akbid
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asihubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamilManajemen asuhan kebidanan ibu hamil
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil
 
Mira mydi
Mira mydiMira mydi
Mira mydi
 
Makalah klmpok asuhan kebidanan
Makalah klmpok asuhan kebidananMakalah klmpok asuhan kebidanan
Makalah klmpok asuhan kebidanan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
12 21-1-sm
12 21-1-sm12 21-1-sm
12 21-1-sm
 
skripsi Hasni. - TRNT.docx
skripsi Hasni. - TRNT.docxskripsi Hasni. - TRNT.docx
skripsi Hasni. - TRNT.docx
 
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docxBAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
 
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptxPROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
PROPOSAL penelitian unaj fitri ulan.pptx
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
Efek plasebo kompres daun kol dalam mengatasi pembengkakan payudara pada ibu ...
 
9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx
 
8.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 18.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 1
 
Adakahhubunganantarapemberianmakanantambahandinidenganpertumbuhanberatbadanba...
Adakahhubunganantarapemberianmakanantambahandinidenganpertumbuhanberatbadanba...Adakahhubunganantarapemberianmakanantambahandinidenganpertumbuhanberatbadanba...
Adakahhubunganantarapemberianmakanantambahandinidenganpertumbuhanberatbadanba...
 
31924317 karya-tulis-ilmiah-akbid
31924317 karya-tulis-ilmiah-akbid31924317 karya-tulis-ilmiah-akbid
31924317 karya-tulis-ilmiah-akbid
 
31924317 karya-tulis-ilmiah-akbid
31924317 karya-tulis-ilmiah-akbid31924317 karya-tulis-ilmiah-akbid
31924317 karya-tulis-ilmiah-akbid
 

ASI EKSKLUSIF DAN PERTUMBUHAN BAYI

  • 1. HUBUNGAN ANTARA ASI EKSKLUSIF DENGAN PERTUMBUHAN BAYI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Kedokteran Diajukan Oleh : AGNI ROMADHONA V J 500 04 0039 Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008
  • 2. Edited by Foxit PDF Editor Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007 For Evaluation Only. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak disangsikan lagi Air Susu Ibu (ASI) sebagai makanan terbaik untuk bayi merupakan pemberian Allah SWT yang tidak akan dapat ditiru oleh para ahli di bidang makanan bayi manapun. Air Susu Ibu mengandung nutrien (zat gizi) yang cukup dan bernilai biologi tinggi. Disamping itu juga mengandung zat kekebalan (imunologi) yang sangat dibutuhkan bayi untuk melawan beberapa penyakit (Rahmawati, 1998). Menyusui merupakan proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini dari yang semestinya. Banyak penelitian yang telah membuktikan kelebihan ASI yang diduga memiliki kandungan gizi, nutrisi, dan antibodi yang lengkap. Salah satu penelitian yang di lakukan di 6 negara berkembang membuktikan, bayi usia 0 – 2 bulan yang tidak mendapatkan ASI ekslusif lebih rentan terkena infeksi pencernaan hingga 400% (Tim RBBP Wihdatul ‘Ummah, 2008). Menyusui bayi berlama-lama sering dilakukan para ibu dengan maksud dan tujuan beragam. Seperti dilaporkan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood, metode ´short breastfeed´ di nilai lebih bermanfaat daripada menyusui hanya menuruti bayi. Kesimpulan ini diambil peneliti asal Bradford yang memantau aktivitas 36 ibu yang memberi ASI ekslusif. Peneliti menemukan, pemberian ASI secara teratur hingga maksimal 10 menit untuk setiap sesi menghasilkan peningkatan berat badan signifikan serta rata-rata menyusui yang lebih tinggi. Namun begitu, para bidan di Inggris berpendapat bahwa metode ‘short breastfeed´ ini tidak akan dapat diterapkan pada semua ibu menyusui. Penelitian yang dipimpin Dr. Anne Walshaw, mencatat bahwa rendahnya penambahan berat badan bayi dengan metode ´baby-led´ merupakan fakta yang banyak terjadi. Untuk itulah, para dokter di Bradford merekrut 36 ibu untuk dilibatkan dalam riset. Setengah dari partisipan diinstruksikan menyusui ketika bayi meminta dan menawarkannya lagi jika bayi masih menunjukkan tanda-tanda 1
  • 3. Edited by Foxit PDF Editor Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007 2 For Evaluation Only. lapar. Setengah partisipan lainnya diinstruksikan menyusui maksimal 10 menit dan setiap sesi bisa berjarak tiga jam pada siang hari dan bila perlu boleh dilakukan di malam hari. Riset menunjukkan, kurang dari 50 persen bayi pada kelompok yang mendapat metode ´baby-led´ masih menyusui setelah sekitar 3 bulan. Sementara bayi yang mengikuti metode tradisional prosentasenya mencapai tiga perempat. Selain itu, bayi di kelompok ´baby-led´ dan yang menyusui lebih dari 10 menit setelah sesi pertama, keduanya mencatat penambahan berat yang kurang baik dalam usia enam hingga delapan pekan. Peneliti mengindikasikan, metode ´baby-led´ dapat mengganggu sistem tubuh ibu dalam memproduksi ASI. Para ibu memerlukan hormon oksitosin yang berfungsi memacu sejenis ketenangan atau refleks, yang menyebabkan air susu beredar dari sel-sel payudara melalui pembuluh hingga puting payudara. Jika bayi tetap menyusui dalam waktu lama, produksi oksitosin akan terhambat. Peneliti juga menjelaskan, jika bayi tidak mendapat ASI susulan atau second breast, payudara ibu akan penuh pada setiap kali menyusui. Selain itu tubuh akan menghasilkan protein yang akan menghentikan produksi susu, sehingga hal ini akan mengganggu proses pemberian ASI selama berjam-jam bahkan berhari-hari (dechacare, 2008). Namun banyak ibu yang tidak mau memberikan ASI secara eksklusif dengan alasan ibu merasa bahwa ASI tidak cukup atau tidak keluar pada hari-hari pertama kelahiran bayi, ibu bekerja, adanya perasaan cemas dengan merasa ASI kurang cukup, dan adanya hambatan dari anggota keluarga dan masyarakat sekitar. Pemberian ASI eksklusif dapat mempercepat penurunan angka kematian bayi dan sekaligus meningkatkan status gizi balita yang pada akhirnya akan meningkatkan status gizi masyarakat menuju tercapainya kualitas sumber daya manusia yang memadai (Departemen Kesehatan RI, 2005). Masalah pelaksanaan ASI eksklusif masih memprihatinkan. Data dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya baru mencapai 47% sedangkan dalam Repelita VI ditargetkan 80%. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam Repelita VI tersebut, masih banyak upaya yang harus dilakukan.
  • 4. Edited by Foxit PDF Editor Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007 3 For Evaluation Only. Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI termasuk ASI eksklusif sebenarnya telah memadai. Hal ini terbukti dengan telah dicanangkannya GNPP-ASI (Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu) oleh Presiden Republik Indonesia pada hari ibu tanggal 22 Desember 1990 (Departemen Kesehatan RI, 2005). Oleh karena itu perlu dilakukan upaya menyukseskan peningkatan penggunaan ASI secara lebih sungguh-sungguh dan berkesinambungan. Penyusuan secara eksklusif ini dapat dicapai bila seluruh rumah sakit, rumah sakit bersalin dan tempat-tempat pelayanan ibu bersalin lainnya telah melaksanakan rawat gabung. Usaha yang terus menerus untuk memasyarakatkan penyusuan dini dan rawat gabung diharapkan dapat menunjang tercapainya 100% penyusuan eksklusif untuk bayi Indonesia. Sayangnya perilaku menyusui bayi sendiri dianggap sebagian orang sebagai suatu tingkah laku yang tradisional sehingga sedikit demi sedikit ditinggalkan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kemajuan di negara-negara industri yang memperkenalkan susu formula untuk bayi yang mempunyai manfaat yang sama dengan ASI dan pada posyandu di kalurahan Kadipiro sudah banyak bayi yang diberikan susu formula dikarenakan ibu bekerja. Sehingga keadaan ini memungkinkan status gizi bayi akan mengalami hambatan dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI secara eksklusif. B. Rumusan Masalah Berdasarkan kenyataan dan harapan yang telah dijelaskan pada latar belakang penelitian ini, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi ?
  • 5. Edited by Foxit PDF Editor 4 Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007 For Evaluation Only. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang diteliti, maka secara spesifik tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi. D. Keaslian Penelitian Menurut Yekti Widodo (2003) dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan melakukan penelitian dengan judul “Pertumbuhan Bayi Usia 0 – 4 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI”. Pada masyarakat pedesaan di Indonesia, jenis MPASI yang umum diberikan kepada bayi sebelum usia 4 bulan adalah pisang (57,3%). Di samping itu, akibat rendahnya sanitasi dan higiene MPASI memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh mikroba sehingga meningkatkan risiko atau infeksi yang lain pada bayi. Apabila bayi sudah terkena infeksi maka pertumbuhan bayi juga akan terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan pertumbuhan bayi usia 0 – 4 bulan pada bayi yang mendapat ASI eksklusif dan bayi yang diberi MPASI sebelum usia 4 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi. Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah dimana pada penelitian sebelumnya, data yang di ambil jangka waktu 2 minggu serta usia sampel yang digunakan sampai berusia 4 bulan saja. Di samping itu, data diambil dengan hanya menyebarkan kuisioner dan pada tujuan akhir dari penelitian yang dilakukan yaitu hanya mencari perbedaan pertumbuhan bayi yang menggunakan ASI eksklusif dengan yang tidak eksklusif sedangkan pada penelitian yang dilakukan saat ini adalah data diambil dengan menyebarkan kuisioner dan melihat grafik pada KMS dan tujuan akhir dari penelitian adalah tidak hanya mencari perbedaan pertumbuhan bayi yang menggunakan ASI eksklusif dan non eksklusif tetapi menambahkan apakah ASI eksklusif tersebut berhubungan dengan baik tidaknya pertumbuhan bayi yaitu dengan cara mencari
  • 6. Edited by Foxit PDF Editor Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007 5 For Evaluation Only. sebab-sebab bagaimana ASI eksklusif tersebut bisa menyebabkan bayi tumbuh dengan baik. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu kedokteran pada umumnya dan ilmu kesehatan anak pada khususnya, terutama mengenai pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi. 2. Manfaat Praktis a. Untuk mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh. b. Untuk dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pokok bahasan yang dikaji dengan disertai pertanggungjawaban secara ilmiah.