SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
VEKTOR EIGEN DARI MATRIKS SIMETRIS
Berny Pebo Tomasouw
(Jumat, 23 Januari 2015)
Matriks simetriks merupakan matriks yang spesial, sehingga sangat menarik untuk
dibahas. Matriks ini selalu muncul dalam masalah Matematika terapan ataupun masalah
dalam bidang lainnya. Sifat-sifat yang dimiliki matriks simetris juga istimewa.
Jika pada tulisan sebelumnya saya telah membahas nilai eigen dari matriks simetris
maka dalam tulisan ini saya akan membahas tentang vektor eigennya. Fakta yang diperoleh
adalah vektor-vektor eigennya akan saling orthogonal.
A. PENGANTAR
Saya akan mulai dengan beberapa definisi dan fakta lain yang akan sangat
membantu dalam memahami tulisan ini.
Definisi 1
Diberikan , n
v w , maka
a. Panjang vektor v (disebut juga norma v) didefinisikan dengan persamaan
2 2 2
1 2 nv v v v   
b. Hasil kali titik (dot product) antara vektor v dan w didefinisikan dengan
1 1 2 2 n nv w v w v w v w    
Jika saya memandang vektor v sebagai matriks kolom, yakni
1
2
n
v
v
v
v
 
 
 
 
 
 

. Berdasarkan definisi
di atas, maka dapat saya peroleh
 
1
2
1 2
1 1 2 2
T
n
n
n n
w
w
v w v v v
w
v w v w v w
v w
 
 
 
 
 
 
   





Jadi bentuk lain dari hasil kali titik v w adalah T
v w.
Definisi 2
Vektor , n
v w dikatakan saling orthogonal (dinotasikan dengan v w ) jika berlaku
0T
v w  .
Definisi 3
Diberikan n
S   dengan  1 2, , , nS x x x  . Himpunan S dikatakan orthogonal jika setiap
vektor yang berbeda di S saling orthogonal. Dengan kata lain,
0T
i jx x  , untuk setiap i j .
Berikut ini adalah contoh yang menggambarkan Definisi 3 di atas.
Contoh 1
a. Jika     1,1 , 1,1S   maka himpunan S orthogonal.
b. Jika       1,0,0 , 0,1,0 , 0,0,1S  maka himpunan S juga orthogonal.
Definisi 4
Diberikan n
S   dengan  1 2, , , nS x x x  . Himpunan S dikatakan orthonormal jika
i. S adalah himpunan orthogonal.
ii. Setiap vektor di S memiliki norma 1. Dengan kata lain,
  1i ix S x   .
Contoh 1 bagian b. di di atas merupakan contoh himpunan orthonormal. Sedangkan bagian a.
bukan merupakan himpunan orthonormal karena norma dari vektor  1 1,1x  tidak sama
dengan satu. Untuk merubah himpunan ini menjadi himpunan orthonormal maka saya
gunakan cara berikut :
i. Hitung norma dari masing-masing vektor.
ii. Bentuk vektor baru dengan cara membagi masing-masing vektor tersebut dengan
normanya.
Ingat bahwa bahwa untuk sebarang vektor v maka dapat dibentuk vektor baru yakni,
1
x v
v

yang sejajar dengan vektor v serta norma vektor tersebut sama dengan 1.
Contoh 2
Diberikan     1,1 , 1,1S   . Misalkan  1 1,1x  dan  2 1,1x   sehingga
1 2x  dan 2 2x  .
Jadi bisa dibentuk vektor yang baru yakni
1 1
,
2 2
 
 
 
dan
1 1
,
2 2
 
 
 
.
Selanjutnya, bisa dicek sendiri bahwa himpunan
1 1 1 1
, , ,
2 2 2 2
S
    
     
    
merupakan
himpunan orthonormal.
Agar lebih yakin bahwa vektor yang baru tetap saling orthogonal maka saya berikan Teorema
berikut.
Teorema 1
Diberikan sebarang dua vektor , n
v w yang tak nol dan saling orthogonal. Jika dibentuk
vektor-vektor baru, yakni
1
x v
v
 dan
1
y w
w

maka vektor ini tetap saling orthogonal.
Bukti :
Cukup ditunjukkan bahwa 0T
x y  .
 
 
1 1
1 1
1 1
1 1
0
0
T
T
T
T
x y v w
v w
v w
v w
v w
v w
v w
   
       
   
   
       
   
 
   
 
 
   
 

Pada baris ketiga persamaan di atas, saya gunakan fakta bahwa v dan w saling orthogonal.
Selanjutnya, telah saya tunjukkan bahwa 0T
x y  maka terbukti bahwa x dan y juga saling
orthogonal
Berdasarkan Contoh 1 dan 2 maka saya dapat katakan bahwa sebarang himpunan orthogonal
dapat diubah menjadi himpunan orthonormal.
Terkahir saya ingatkan kembali definisi nilai eigen dan vektor eigen dari sebuah matriks.
Definisi 4.
Diberikan matriks  nA M  . Skalar  disebut nilai eigen dari matriks A, jika
terdapat vektor tak-nol x sedemikian sehingga berlaku
Ax x (1)
Biasanya, vektor x disebut vektor eigen yang berkorespondensi dengan nilai eigen  .
B. PEMBAHASAN
Saya akan langsung membahas Teorema tentang vektor eigen dan ditutup dengan
contoh yang berkaitan.
Teorema 2
Diberikan  nA M  adalah matriks simetris.
Jika A memiliki n vektor eigen yang berbeda maka himpunan semua vektor eigen dari A
adalah himpunan orthogonal.
Bukti :
Saya akan misalkan terlebih dahulu bahwa 1 2, , , nx x x merupakan vektor eigen dari A yang
masing-masing berkorespondensi dengan nilai eigen 1 2, , , n   .
Karena A memiliki n nilai eigen yang berbeda maka berlaku i j  untuk setiap i j .
Selanjutnya saya bentuk himpunan  1 2, , , nS x x x  yaitu himpunan semua vektor eigen
dari A. Tugas saya adalah menunjukkan bahwa himpunan S orthogonal.
Ambil sebarang ,i jx x S dengan i j .
Cukup ditunjukkan bahwa 0T
i jx x  .
Jelas bahwa ix dan jx adalah vektor eigen yang berkorespondensi dengan nilai eigen i dan
j , sehingga dapat ditulis
i i iAx x dan j j jAx x .
Yang pertama saya gunakan persamaan i i iAx x sehingga bisa diperoleh
   
   
   
i i i
T T
j i j i i
T T
j i j i i
T TT T
j i j i i
T TT T T T T
i j i i j
T T T
i j i i j
Ax x
x Ax x x
x Ax x x
x Ax x x
x A x x x
x A x x x












 T T
i j i i jx Ax x x (i)
Untuk hasil terakhir, saya gunakan fakta bahwa A simetris sehingga T
A A .
Yang kedua saya gunakan persamaan j j jAx x sehingga bisa diperoleh
   
j j j
T T
i j i j j
Ax x
x Ax x x




 T T
i j j i jx Ax x x (ii)
Selanjutnya persamaan (i) dikurangkan dengan persamaan (ii) sehingga diperoleh
   T T T T
i j i j i i j j i jx Ax x Ax x x x x   
  0 T
i j i jx x   atau    0T
i j i jx x   .
Catat bahwa karena i j maka i j  atau 0i j   , sehingga persamaan
   0T
i j i jx x   hanya dipenuhi jika 0T
i jx x  .
Telah saya tunjukkan bahwa untuk sebarang dua vektor yang dipilih dari himpunan S ternyata
hasil kali titiknya sama dengan nol. Jadi terbukti bahwa S orthogonal.
Lebih lanjut, saya bisa membentuk himpunan orthonormal dari himpunan S yakni
1 2
1 2
, , , n
n
xx x
T
x x x
  
  
  
 .
Pertanyaan yang bisa muncul :
Apakah vektor-vektor 1 2
1 2
, , , n
n
xx x
x x x
 juga tetap merupakan vektor eigen dari matriks A?
Jawabannnya adalah ya!
Berikut ini buktinya.
Saya misalkan 1
1
x
v
x
 dan saya akan tunjukkan bahwa v merupakan vektor eigen yang
berkorespondensi dengan nilai eigen 1 sedemikian sehingga berlaku 1Av v .
 
 
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1
1
x
Av A
x
Ax
x
x
x
x
x
v



 
   
 




Saya telah berhasil tunjukkan bahwa 1Av v .
Untuk vektor-vektor 2
2
, , n
n
xx
x x
 dapat dilakukan dengan cara yang sama.
Contoh 3
Diberikan matriks sebuah matriks simetriks
0 1
1 0
A
 
  
 
.
Dengan sedikit menghitung, saya peroleh bahwa nilai eigen dari matriks ini adalah 1 dan -1.
Untuk nilai eigen 1  diperoleh vektor eigen
1
1
 
 
 
, sedangkan untuk nilai eigen 1  
diperoleh
1
1
 
 
 
.
Saya bentuk himpunan dari dua vektor ini yakni     1,1 , 1,1S   .
Jelas bahwa S orthogonal.
Sedangkan himpunan orthonormalnya adalah
1 1 1 1
, , ,
2 2 2 2
T
    
     
    
.
C. PENUTUP
Mohon maaf jika terdapat kekurangan ataupun kekeliruan. Saran dan kritik dapat
dikirim ke email saya : bernypebo@yahoo.co.id

More Related Content

What's hot

Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Teorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassTeorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassfitriasolihah1
 
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarBAIDILAH Baidilah
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fixNia Matus
 
aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1cut maisarah
 
Penerapan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dalam Kehidupan Sehari-hariPenerapan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dalam Kehidupan Sehari-hariHariyatunnisa Ahmad
 
transformasi linier
transformasi liniertransformasi linier
transformasi linierLela Warni
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Jamil Sirman
 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikSholiha Nurwulan
 

What's hot (20)

Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Teorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrassTeorema balzano weierstrass
Teorema balzano weierstrass
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
 
Grup siklik makalah
Grup siklik makalahGrup siklik makalah
Grup siklik makalah
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1aljabar linier elementer 1
aljabar linier elementer 1
 
Interpolasi Newton
Interpolasi  NewtonInterpolasi  Newton
Interpolasi Newton
 
Penerapan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dalam Kehidupan Sehari-hariPenerapan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dalam Kehidupan Sehari-hari
 
transformasi linier
transformasi liniertransformasi linier
transformasi linier
 
ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
 
Aturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada TurunanAturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada Turunan
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Exercise 2.3
Exercise 2.3Exercise 2.3
Exercise 2.3
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
 
83047338 modul2
83047338 modul283047338 modul2
83047338 modul2
 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklik
 

Similar to VEKTOR EIGEN ORTHOGONAL

Similar to VEKTOR EIGEN ORTHOGONAL (20)

LKM ALJABAR LINEAR
LKM ALJABAR LINEARLKM ALJABAR LINEAR
LKM ALJABAR LINEAR
 
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigenSoal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
 
nilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigennilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigen
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Vektor Karakteristik
Vektor KarakteristikVektor Karakteristik
Vektor Karakteristik
 
Nilai eigen dan vektor eigen
Nilai eigen dan vektor eigenNilai eigen dan vektor eigen
Nilai eigen dan vektor eigen
 
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Transformasi Householder
Transformasi HouseholderTransformasi Householder
Transformasi Householder
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

VEKTOR EIGEN ORTHOGONAL

  • 1. VEKTOR EIGEN DARI MATRIKS SIMETRIS Berny Pebo Tomasouw (Jumat, 23 Januari 2015) Matriks simetriks merupakan matriks yang spesial, sehingga sangat menarik untuk dibahas. Matriks ini selalu muncul dalam masalah Matematika terapan ataupun masalah dalam bidang lainnya. Sifat-sifat yang dimiliki matriks simetris juga istimewa. Jika pada tulisan sebelumnya saya telah membahas nilai eigen dari matriks simetris maka dalam tulisan ini saya akan membahas tentang vektor eigennya. Fakta yang diperoleh adalah vektor-vektor eigennya akan saling orthogonal. A. PENGANTAR Saya akan mulai dengan beberapa definisi dan fakta lain yang akan sangat membantu dalam memahami tulisan ini. Definisi 1 Diberikan , n v w , maka a. Panjang vektor v (disebut juga norma v) didefinisikan dengan persamaan 2 2 2 1 2 nv v v v    b. Hasil kali titik (dot product) antara vektor v dan w didefinisikan dengan 1 1 2 2 n nv w v w v w v w     Jika saya memandang vektor v sebagai matriks kolom, yakni 1 2 n v v v v              . Berdasarkan definisi di atas, maka dapat saya peroleh   1 2 1 2 1 1 2 2 T n n n n w w v w v v v w v w v w v w v w                      Jadi bentuk lain dari hasil kali titik v w adalah T v w. Definisi 2 Vektor , n v w dikatakan saling orthogonal (dinotasikan dengan v w ) jika berlaku 0T v w  . Definisi 3 Diberikan n S   dengan  1 2, , , nS x x x  . Himpunan S dikatakan orthogonal jika setiap vektor yang berbeda di S saling orthogonal. Dengan kata lain, 0T i jx x  , untuk setiap i j .
  • 2. Berikut ini adalah contoh yang menggambarkan Definisi 3 di atas. Contoh 1 a. Jika     1,1 , 1,1S   maka himpunan S orthogonal. b. Jika       1,0,0 , 0,1,0 , 0,0,1S  maka himpunan S juga orthogonal. Definisi 4 Diberikan n S   dengan  1 2, , , nS x x x  . Himpunan S dikatakan orthonormal jika i. S adalah himpunan orthogonal. ii. Setiap vektor di S memiliki norma 1. Dengan kata lain,   1i ix S x   . Contoh 1 bagian b. di di atas merupakan contoh himpunan orthonormal. Sedangkan bagian a. bukan merupakan himpunan orthonormal karena norma dari vektor  1 1,1x  tidak sama dengan satu. Untuk merubah himpunan ini menjadi himpunan orthonormal maka saya gunakan cara berikut : i. Hitung norma dari masing-masing vektor. ii. Bentuk vektor baru dengan cara membagi masing-masing vektor tersebut dengan normanya. Ingat bahwa bahwa untuk sebarang vektor v maka dapat dibentuk vektor baru yakni, 1 x v v  yang sejajar dengan vektor v serta norma vektor tersebut sama dengan 1. Contoh 2 Diberikan     1,1 , 1,1S   . Misalkan  1 1,1x  dan  2 1,1x   sehingga 1 2x  dan 2 2x  . Jadi bisa dibentuk vektor yang baru yakni 1 1 , 2 2       dan 1 1 , 2 2       . Selanjutnya, bisa dicek sendiri bahwa himpunan 1 1 1 1 , , , 2 2 2 2 S                 merupakan himpunan orthonormal. Agar lebih yakin bahwa vektor yang baru tetap saling orthogonal maka saya berikan Teorema berikut. Teorema 1 Diberikan sebarang dua vektor , n v w yang tak nol dan saling orthogonal. Jika dibentuk vektor-vektor baru, yakni 1 x v v  dan 1 y w w  maka vektor ini tetap saling orthogonal.
  • 3. Bukti : Cukup ditunjukkan bahwa 0T x y  .     1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 T T T T x y v w v w v w v w v w v w v w                                                  Pada baris ketiga persamaan di atas, saya gunakan fakta bahwa v dan w saling orthogonal. Selanjutnya, telah saya tunjukkan bahwa 0T x y  maka terbukti bahwa x dan y juga saling orthogonal Berdasarkan Contoh 1 dan 2 maka saya dapat katakan bahwa sebarang himpunan orthogonal dapat diubah menjadi himpunan orthonormal. Terkahir saya ingatkan kembali definisi nilai eigen dan vektor eigen dari sebuah matriks. Definisi 4. Diberikan matriks  nA M  . Skalar  disebut nilai eigen dari matriks A, jika terdapat vektor tak-nol x sedemikian sehingga berlaku Ax x (1) Biasanya, vektor x disebut vektor eigen yang berkorespondensi dengan nilai eigen  . B. PEMBAHASAN Saya akan langsung membahas Teorema tentang vektor eigen dan ditutup dengan contoh yang berkaitan. Teorema 2 Diberikan  nA M  adalah matriks simetris. Jika A memiliki n vektor eigen yang berbeda maka himpunan semua vektor eigen dari A adalah himpunan orthogonal. Bukti : Saya akan misalkan terlebih dahulu bahwa 1 2, , , nx x x merupakan vektor eigen dari A yang masing-masing berkorespondensi dengan nilai eigen 1 2, , , n   . Karena A memiliki n nilai eigen yang berbeda maka berlaku i j  untuk setiap i j . Selanjutnya saya bentuk himpunan  1 2, , , nS x x x  yaitu himpunan semua vektor eigen dari A. Tugas saya adalah menunjukkan bahwa himpunan S orthogonal.
  • 4. Ambil sebarang ,i jx x S dengan i j . Cukup ditunjukkan bahwa 0T i jx x  . Jelas bahwa ix dan jx adalah vektor eigen yang berkorespondensi dengan nilai eigen i dan j , sehingga dapat ditulis i i iAx x dan j j jAx x . Yang pertama saya gunakan persamaan i i iAx x sehingga bisa diperoleh             i i i T T j i j i i T T j i j i i T TT T j i j i i T TT T T T T i j i i j T T T i j i i j Ax x x Ax x x x Ax x x x Ax x x x A x x x x A x x x              T T i j i i jx Ax x x (i) Untuk hasil terakhir, saya gunakan fakta bahwa A simetris sehingga T A A . Yang kedua saya gunakan persamaan j j jAx x sehingga bisa diperoleh     j j j T T i j i j j Ax x x Ax x x      T T i j j i jx Ax x x (ii) Selanjutnya persamaan (i) dikurangkan dengan persamaan (ii) sehingga diperoleh    T T T T i j i j i i j j i jx Ax x Ax x x x x      0 T i j i jx x   atau    0T i j i jx x   . Catat bahwa karena i j maka i j  atau 0i j   , sehingga persamaan    0T i j i jx x   hanya dipenuhi jika 0T i jx x  . Telah saya tunjukkan bahwa untuk sebarang dua vektor yang dipilih dari himpunan S ternyata hasil kali titiknya sama dengan nol. Jadi terbukti bahwa S orthogonal. Lebih lanjut, saya bisa membentuk himpunan orthonormal dari himpunan S yakni 1 2 1 2 , , , n n xx x T x x x           . Pertanyaan yang bisa muncul : Apakah vektor-vektor 1 2 1 2 , , , n n xx x x x x  juga tetap merupakan vektor eigen dari matriks A? Jawabannnya adalah ya! Berikut ini buktinya.
  • 5. Saya misalkan 1 1 x v x  dan saya akan tunjukkan bahwa v merupakan vektor eigen yang berkorespondensi dengan nilai eigen 1 sedemikian sehingga berlaku 1Av v .     1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 x Av A x Ax x x x x x v                Saya telah berhasil tunjukkan bahwa 1Av v . Untuk vektor-vektor 2 2 , , n n xx x x  dapat dilakukan dengan cara yang sama. Contoh 3 Diberikan matriks sebuah matriks simetriks 0 1 1 0 A        . Dengan sedikit menghitung, saya peroleh bahwa nilai eigen dari matriks ini adalah 1 dan -1. Untuk nilai eigen 1  diperoleh vektor eigen 1 1       , sedangkan untuk nilai eigen 1   diperoleh 1 1       . Saya bentuk himpunan dari dua vektor ini yakni     1,1 , 1,1S   . Jelas bahwa S orthogonal. Sedangkan himpunan orthonormalnya adalah 1 1 1 1 , , , 2 2 2 2 T                 . C. PENUTUP Mohon maaf jika terdapat kekurangan ataupun kekeliruan. Saran dan kritik dapat dikirim ke email saya : bernypebo@yahoo.co.id