Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
EKOISLAM
1.
2. KELOMPOK 8
1.AYU TRI WAHYUNI (06121408010)
2.ELLIN JUNIARTI (06121408012)
3.SUCI RAHMAWATI (06121408011)
3. Ekonomi Islam merupakan suatu
cabang ilmu yang mempelajari
metode untuk memahami dan
memecahkan masalah ekonomi yang
didasarkan atas ajaran agama
Islam. Perilaku manusia dan
masyarakat yang didasarkan atas
ajaran Islam inilah yang kemudian
disebut sebagai perilaku rasional
islam yang akan menjadi dasar
pembentukan suatu perekonomian
Islam.
4. Ilmu ekonomi Islam sebagai sebuah
studi ilmu
pengetahuan modern baru muncul pada
tahun
1970-an, tetapi pemikiran tentang
ekonomi
Islam telah muncul sejak Islam itu
diturunkan
Melalui Nabi Muhammad saw. Karena
rujukan utama pemikiran ekonomi
Islam
adalah Alqur’an dan
Hadis maka pemikiran ekonomi ini
muncul
bersamaan dengan diturunkannya
Alqur’an
5. Kehidupan Rasulullah saw.dan
masyarakat Muslim di masa beliau adalah
teladan yang paling baik dalam
implementasi Islam, termasuk dalam
bidang ekonomi. Pada periode Makkah
masyarakat Muslim belum sempat
membangun perekonomian, sebab masa itu
penuh dengan perjuangan untuk
mempertahankan diri dari intimidasi
orang-orang Quraisy. Barulah pada periode
Madinah Rasulullah memimpin sendiri
untuk membangun masyarakat Madinah
sehingga menjadi masyarakat sejahtera
dan beradab. Meskipun perekonomian pada
masa beliau relatif masih sederhana, tetapi
beliau telah menunjukkan prinsip-prinsip
yang mendasar bagi pengelolaan ekonomi.
6. Alasan yang pertama jelas terlihat bahwa kita sebagai seorang
muslim harus dapat menegakkan sistem-sistem yang telah Allah
beri untuk kita sebagai seorang muslim yang diberi
kesempurnaan, selain itu kita sebagai seorang ekonom juga
memiliki tanggung jawab untuk dapat membuat dunia dalam
bidang perekonomian ini menjadi seimbang sesuai dengan
syari’at Islam, karena apa-apa yang kita lakukan akan diminta
pertanggung jawaban atas apa yang kita lakukan di dunia ini
termasuk dampak-dampaknya, selain itu sumber daya manusia
di bidang ekonomi Islam masih sangat minim dan terbatas untuk
itu kita sebagai orang-orang yang bergerak di bidang ekonomi
dan berbasis Islam hendaklah memperluas sumber daya tersebut,
alasan yang paling mendasar lainnya adalah banyak
masyarakat di dunia yang beragama bukan Islam berlomba-
lomba untuk mempelajari ekonomi Islam, kenapa kita yang benar-
benar mengakui Islam sebagai agama yang diyakini tidak
memiliki semangat seperti meraka yang nonmuslim.
Mengapa umat
islam harus
mempelajari
ekonomi Islam?
7. Karakter umum dari perekonomian
pada masa itu adalah
komitmennya yang tinggi
terhadap etika dan norma, serta
perhatiannya yang besar terhadap
keadilan dan pemerataan
kekayaan. Usaha-usaha ekonomi
harus dilakukan secara etis dalam
bingkai syariah Islam, sementara
sumber daya ekonomi tidak boleh
menumpuk pada segelintir orang
melainkan harus beredar bagi
kesejahteraan seluruh umat. Pasar
menduduki peranan penting
sebagai mekanisme ekonomi, tetapi
pemerintah dan masyarakat juga
bertindak aktif dalam
8. Sistem ini dikenali sebagai sistem perusahaan
bebas. Di bawah system ini seseorang individu
berhak menggunakan dan mengawal barang-
barang ekonomi yang diperolehnya. Mencegah
orang lain dari menggunakan barang-barang
itu dan memutuskan bagaimana barang-barang
itu diuruskan setelah dia mati. Dalam hal ini
individu bebas berbuat apa saja dengan harta
kekayaannya asal saja kegiatannya tidak
mengganggu hak orang lain. Oleh karena hak-
hak memiliki harta dibenarkan oleh
masyarakat, keseluruhannya hak-hak ini boleh
dibatasi melalui tindakan masyarakat.
Persaingan dianggap sebagai daya penggerak
untuk menghasilkan operasi yang cukup. Pada
umumnya persaingan dalam sistem
konvensional ini merupakan daya yang kuat
dan dibenarkan berjalan lebih bebas berbanding
dengan sistem-sistem ekonomi yang lain.
9. Dalam Islam hakikat ekonomi adalah untuk dapat kita
merasakan bahawa segala harta benda termasuk segala
hal lain yang ada hubungannya dengan ekonomi
adalah kepunyaan Allah samata-mata, bukan
kepunyaan kita. Kita hanya diamanahkan oleh Allah
supaya kita dapat mengendalikan dengan sebaik-
baiknya. Itulah hakikat ekonomi Islam. Dengan
demikian ekonomi yang diwujudkan di dunia ini
adalah ekonomi akhirat dengan tujuan untuk membina
iman dalam diri kita. Ekonomi untuk menginsafkan
kita sebagai hamba Allah. Kalau kita berekonomi
bukan untuk Allah, bukan untuk Akhirat maka akan
terjadilah krisis, akan terjadilah kekacauan, perpecahan
dan permusuhan. Akan berlakulah berbagai-bagai
bencana dalam kehidupan manusia akibat daripada
berekonomi sermata-mata untuk membangunkan
dunia.
10. Filsafat merupakan orientasi dasar ilmu ekonomi
berdasarkan kepada kerangka referensi berbeda, dalam
pembahasan ini dapat kita lihat dari tiga referensi
yaitu aliran kapitalis, aliran marxisme, dan aliran
Islam.
11. Filsafat ekonomi kapitalisme,
tergambar pada prinsip Laissez Faire
dan kekuasaan tersamar, kebebasan
orang diberikan sepenuhnya untuk
mengeruk keuntungan bagi dirinya.
Filsafat ini selanjutnya memandang
bahwa Tuhan itu memang ada akan
tetapi tidak ikut campur dalam bisnis
manusia, filsafat ini telah membawa
manusia kepada kehidupan yang
bersifat materi (konsumtif)
12. Filsafat ekonomi marxisme, kita
kenal dalam konsep : perjuangan kelas
dalam konsep, perjuangan kelas dan
pertentangan, kelas ini penjabaran dari
filsafat konflik, modifikasi dari
gambaran macam-macam Tuhan.
Bangsa Yunani satu sama lain
bertentangan dalam kemauan dan
keinginan. Filsafat marxisme ini pada
dasarnya mengingkari agama dan
membawa manusia kepada materialisme
14. 1. Prinsip Ekonomi
Zulumat/Syar (non Islam)
Prinsip ekonomi zulumat adalah
prinsip ekonomi yang
melandaskan pada pola pikir
materialism yang menempatkan
manusia sebagai segala-galanya,
baik secara kolektif atau komural
maupun individu atau liberal.
Prinsip ekonomi inilah yang
melandasi ekonomi
Konvensional pada kurun waktu
sejak dunia arat mendominasi
peradaban
2. Prinsip Ekonomi Nur/Khair
(Islam)
Prinsip ekonomi nur/khair yaitu
prinsip ekonomi yang didasarkan
atas konsep ke-Tuhanan secara
fungsional, maksudnya hal yang
berkaitan dengan kegiatan
ekonomi ditetapkan berdasarkan
aturan Allah swt.lewat Al-Qur’an
sebagaimana dicontohkan oleh
Rasulullah saw.
15. 1. Melahirkan kehidupan Islam dalam bidang
ekonomi.
2. Menjadikan kita memiliki harta yang
dengannya dapat menjalankan ibadah seperti
zakat
3. Memberikan khidmat kepada masyarakat.
4. Untuk menghindarkan dosa bersama, sebab
sebahagian daripada ekonomi itu adalah fardhu
Kifayah. Ekonomi fardhu kifayah kalau tidak
dibangunkan maka semua umat Islam di tempat
tersebut akan jatuh berdosa.
5. Untuk dapat berdikari sehingga tidak
bergantung kepada pihak lain. Dengan demikian
dapat hidup merdeka dengan tidak diatur oleh
pihak lain.
16. 6. Untuk memenafaatkan sumber
semulajadi dan hasil bumi supaya
tidak membazir dan berlaku
pemborosan.
7. Menghidarkan supaya bahan-bahan
mentah tidak terjatuh ke tangan
orang yang derhaka kepada Tuhan
yang pada akhirnya akan
menyalahgunakan nikmat-nikmat
itu.
8.Membuka peluang pekerjaan kepada
masyarakat dan mengatasi masalah
pengganguran.
9. Untuk mensyukuri nikmat Tuhan.
10. Untuk membuat kebaikan
sebanyak-banyaknya kepada
manusia melalui ekonomi.
17. 1. Hikmah kaya dan miskin:
ض اً ا عًْض بَع مًْض هُْم ضُْم عًْض بَع ذَعخِ َذ تَّخيَعلِ َذ تٍ ج اَع رَع دَع ضٍ عًْض بَع قَع وًْض فَع مًْض هُْم ضَع عًْض بَع ن اَععًْض فَعرَع وَع ي اَعنًْضدُّال ةِ َذي اَعحَع لًْضا ف يِ َذ مًْض هُْم تَعشَع عيِ َذ مَع مًْض هُْم نَعيًْضبَع ن اَعمًْض سَع قَع نُْم حًْض نَع …
:)الزخرف ..ي اًّارِ َذ خًْض سُْم32(
“… Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain
beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang
lain….” (Az-Zukhruf: 32)
2. Pemerataan harta:
:)الحشر .…مًْض كُْم نًْضمِ َذ ءِ َذ ي اَعنِ َذغًْض ال نَع يًْضبَع ةً ا لَعدوُْم نَع كوُْم يَع ل يًْض كَع …7(
“… Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara
kamu….” (Al-Hasyr: 7)
3. Seputar zakat:
a. Perintah zakat:
:)البقرة نَع عيِ َذ كِ َذ راَّخ ال عَع مَع عواُْم كَع رًْض واَع ةَعك اَع زَّخ ال تواُْموتآَع ةَعصةالَّخ ال مواُْم قيِ َذأَعوَع43(
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang
ruku’.” (Al-Baqarah: 43)
18. 4. Ju’alah/hadiah (sayembara) dan penjaminan:
:)يوسف مٌ عيِ َذ زَع هِ َذ بِ َذ ن اَعأَعوَع رٍ عيِ َذ بَع لُْم مًْض حِ َذ هِ َذ بِ َذ ءَع ج اَع نًْض مَع لِ َذوَع …72(
“… dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan
(seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.” (Yusuf: 72)
5. Pembukuan utang-piutang:
:)البقرة … هُْمبوُْمتُْمكًْض ف اَع مف ىًّا سَع مُْم لٍ جَع أَع لف ىَعإِ َذ نٍ يًْضدَعبِ َذ مًْض تُْمنًْضيَعداَعتَع ذاَعإِ َذ نواُْممَع تآ نَع ذيِ َذلَّخا ه اَع يُّأَع ي اَع282(
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai
(seperti berjualbeli, utang-piutang, sewa menyewa dan sebagainya) untuk waktu yang
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya…” (Al-Baqarah: 282)
6. Model konsumsi:
:)السراء راً ا سوُْم حًْض مَع م اً ا لوُْممَع دَععُْم قًْض تَعفَع طِ َذ سًْض بَعلًْضا لَّخ كُْم ه اَع طًْض سُْم بًْضتَع ولَع كَع قِ َذنُْمعُْم لف ىَعإِ َذ ةً ا لَعلوُْمغًْض مَع كَع دَعيَع لًْض عَع جًْض تَع ولَع29(
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah
kamu terlalu mengulurkannya (maksudnya: terlalu kikir dan terlalu pemurah),
karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (Al-Isra’: 29)
19. 7. Pekerjaan buruh atau sewa-menyewa (ijarah):
(نُ منيِني ي( الُّ وِني قَِولْقت( اَِو رْق جَِو أْقتَِوسْق ن( اِني مَِو (رَِو نيْقخَِو (نَّ إِني (هُ رْق جِني أْقتَِوسْق ت( اِني بَِوأَِو (ي اَِو (م اَِو هُ داَِوحْق إِني (تْق لَِو اقَِو(:القصص26)
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku (Nabi Syu’aib), ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”
(Al-Qashash: 26)
8. Seputar gadai (rahn):
(:ة( ….( )البقرةٌ … ضَِو بوُ قْق مَِو (نٌ … ه اَِو رِني فَِو (ب اً اتِنيك اَِو (داواُ جِني تَِو (مْق لَِواوَِو (رٍ و فَِوسَِو (ل ىَِوعَِو (مْق تُ نْقكُ (نْق إِنياوَِو283(
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang
{borg} (oleh yang berpiutang)… “ (Al-Baqarah: 283)
9. Seputar perwakilan/biro (wakaalah):
(:م( )يوسفٌ …لنيِنيعَِو (ظٌ … فنيِنيحَِو (نح يِّيإِني (ضِني رْق ن( الِني ئِنيزاَِو خَِو (ل ىَِوعَِو (نح يِنيلْقعَِو جْق ل( اَِو ق اَِو55(
“Berkata Yusuf, ‘Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir), sesungguhnya aku
adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.’” (Yusuf: 55)
10. Kafaalah:
(:ي ا….( )آل( عمرانَّ رِني كَِو زَِو (ه اَِو لَِوفَّ كَِو اوَِو (…37(
“… Dan Allah menjadikan Zakariyya sebagai pemeliharanya {Maryam}…. (Ali Imran: 37)
20. 11. Seputar larangan riba secara berurutan (sesuai turunnya ayat):
(:ب ا….( )البقرةَِورِّي م( الَِو رَّ حَِو اوَِو (عَِو نيْقبَِولْقلل( اَّ ُ ل( اَّ حَِو أَِواوَِو (…275(
“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba….” (An-Nisa’: 43)
12. Seputar larangan perjudian (sesuai turunnya ayat)
(:ن( )الم ائدةَِو حوُ لِنيفْق تُ (مْق كُ لَّ عَِو لَِو (هُ بوُ نِنيتَِوجْق ف اَِو (نِني ط اَِو نيْقشَّ ل( الِني مَِو عَِو (نْق مِني (سٌ … جْق رِني (مُ زالْق اوالَِو (بُ ص اَِو نْقاوالَِو (رُ سِني نيْقمَِو لْقاواَِو (رُ مْق خَِو لْقم ا( اَِو نَّ إِني (نواُ مَِو ن( آَِو ذيِنيلَّ ا (ه اَِو يُّ أَِو (ي اَِو90 ( ((
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah: 90)
13. Larangan memakan harta dengan cara batil
a. Dalam perniagaan
(:م( ….( )النس اءْق كُ نْقمِني (ضٍ و راَِو تَِو (نْق عَِو (ةً ارَِو ج اَِو تِني (نَِو كوُ تَِو (نْق أَِو (إالِني (لِني طِني ب اَِولْقب اِني (مْق كُ نَِونيْقبَِو (مْق كُ لَِواوَِو مْق أَِو (لواُ كُ أْقتَِو (نوا( الُ مَِو ن( آَِو ذيِنيلَّ ا (ه اَِو يُّ أَِو (ي اَِو29(
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu….” (An-Nisa’: 29)
b. Dalam urusan dengan birokrat (suap haram)
(:ن( )البقرةَِو موُ لَِوعْق تَِو (مْق تُ نْقأَِواوَِو (مِني ثْقب الِني (سِني ن اَّ ل( الِني واَِو مْق أَِو (نْق مِني (ق اً اريِني فَِو (لواُ كُ أْقتَِولِني (مِني ك اَّ حُ لْقل ى( اَِوإِني (ه اَِو بِني (لواُ دْق تُ اوَِو (لِني طِني ب اَِولْقب اِني (مْق كُ نَِونيْقبَِو (مْق كُ لَِوواَِو مْق أَِو (لواُ كُ أْقتَِو (اوالَِو188(
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan
jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,
padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 188)
21. Ilmu ekonomi Islam adalah sebuah ilmu
yang mengimplementasikan dan memiliki
hubungan yang erat antara nilai-nilai
ketuhanan (ilahiyah) dengan realitas apa
yang ada di masyarakat.
Tujuan ilmu ekonomi Islam adalah
kesejahteraan manusia dalam arti yang
lebih luas dan lebih berat. Kesejahteraan
yang dimaksud tidak selalu diukur dengan
materi atau uang, akan tetapi terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan dasar mansusia
yang merupakan implementasi dari tujuan-
tujuan syariah (maqashid syari’ah).