SlideShare a Scribd company logo
1 of 203
EKONOMI MIKRO ISLAM
SILABUS EKONOMI MIKRO ISLAM
1. Rancang bangun ekonomi mikro islam
2. Konsep kebutuhan dalam islam
3. Teori konsumsi islam
4. Teori permintaan islam
5. Teori produksi islam
6. Teori biaya islam
7. Teori penawaran islam
8. Maksimalisasi laba
9. Efisiensi alokasi dan distribusi pendapatan
10. Struktur pasar dalam islam
11. Mekanisme pasar dalam islam
POKOK BAHASAN
1. Sejarah pemikiran ekonomi islam
2. Landasan ekonomi islam
3. Konsep dasar ekonomi islam
4. Sistem ekonomi islam
5. Teori Konsumsi islam
6. Teori Permintaan dan penawaran islam
7. Produksi dan distribusi islam
8. Anatomi sistem ekonomi islam
PEMIKIRAN
EKONOMI ISLAM
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
 Great gap selama 500-an tahun dalam sejarah pemikiran ekonomi
pada dark age di barat (sebagaimana disinyalir oleh schumpeter).
Disisi lain dunia Islam justru mencapai kegemilangan.
 Terjadi Transformasi pemikiran ekonomi (demikian pula ilmu
pengetahuan secara umum) dari Islam ke barat pada abad
pertengahan. Banyaknya kesamaan/kemiripan antara pemikiran
sarjana muslim & barat, memunculkan beberapa dugaan :
a. terjadi dua kebetulan yg sama antara pemikiran sarjana
muslim dan barat.
b. sarjana barat dipengaruhi oleh pemikiran sarjana muslim.
c. sarjana barat melakukan plagiasi atas karya para sarjana
muslim
Komparasi Sejarah Pemikiran Ekonomi Dunia Islam & Barat
Abad 2-4 SM
Awal Masehi
Abad 10
Plato, Aristoteles, Xenophon dll :
Mengecam pembungaan uang
Ekonomi rumah tangga
Bibel :
Etika & moralitas, bisnis, riba dll
Abad ke 7 M:
Quran & Hadist
Sumber hukum tertinggi, pedoman hidup lengkap
Abad 7-11M (fase dasar)
-Abu Yusuf (798)
Keuangan negara, perpajakan, mekanisme harga
Peranan negara, peranan pasar.
-Muh. Bin Hasan (750)
Pentingnya perdagangan, pertanian, parteneship,
Mudharabah, teori konsumsi .
-Abu Ubayd
Keuangan publik, kompesium ekonomi Rasulullah
-Ibnu Maskawih
Peranan pertukaran uang, stabilitas emasb& moneter
-Mawardi.
Mekanisme pasar, peranan pengawas pasar, tanah
Abad 11-15 fase kedua
-Al Gazali (1111)
Perilaku ekonomi, mekanisme pasar, stabilitas uang dan
Emas, elastisitas prmintaan, spesialisasi, perdagangan dll
-Ibnu Taimiyah (1328)
Mekanisme & konsep harga, mekanisme pasar bebas
Peranan pemerintah, beban pajak & uang dll
-Ibnu Khaldun (1404)
Pembagian keraj, uang & harga, produksi & distribusi
Perdagangan internasional, pertumbuhan & pemerataan
-Nasirudin Tusi (1442)
Political economy, peranan tabungan, perilaku konsumsi
Abad ke 16-19 fase ketiga
Shah Waliullah 1762
Relasi ekonomi-sosial, larangan judi spekulasi, riba.
Distribusi SDA, perpajakan, teori perilaku konsumsi.
Muhammad Iqbal (1873-1938)
Kritik kapitalisme sosial, tugas negara, zakat
Abad 19
Abad ke 16-18 Markantilisme
Jean Bodiin :hubungan uang, barang & monopoli
Thomas Mun : manfaat dagang menjual>mengkonsumsi
David Hume : hubungan uang-harga
Abad 17-18 Psiokrasi
Laissez faire laisszes passer
Quesney : perekonomian sistim yang analog
dg kehidupan biologis manusia
Abad 18-19 Klasik
Adam Smith 1776 : Tonggak ekonomi modern,
kemakmurantergantung proDuktifitas, manusia self
interest, mekanisme pasar bebas, teori nilai, pembagian
tenaga kerja dll.
Robert Malthus 1798: Disekuilibrium pertumbuhan
penduduk & pangan, kontrol populasi.
David Ricardo 1817: distribusi kekayaan, keunggulan
komparatif, analisis marjinal.
JB Say 1832 : keseimbangan demand supply.
J Stuart Mill 1873 : elastisitas permintaan
Abad 13 scholastik
St. Thomas (1274): mengutuk bunga (dosa)
g
r
e
a
t
g
a
p
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
 Ekonomi Islam muncul pertama kali bersamaan dengan lahirnya ajaran Islam
(pada abad ke 7 M)karena ajaran Islam tidak hanya memberikan panduan
ritual, namun juga dalam kehidupan bermasyarakat.
 Sejarah perekonomian Islam pada dasarnya bersumber dari ide dan praktek
ekonomi yang dilakukan oleh Muhammad saw dan para sahabatnya serta
pengikutnya sepanjang zaman.
 Deversifikasi praktek ekonomi dilakukan masyarakat muslim setelah masa
nabi Muhammad saw, bisa dianggap sebagai acuan sejarah ekonomi Islam
selama tidak bertentangan dengan ajaran ekonomi Islam.
 Periodeisasi sejarah pemikiran ekonomi Islam dikategorikan menjadi :
1. Periode pertama (Masa awal Islam 450 H/1058M).
2. Periode kedua (450-850H/1058-1446M).
3. Periode ketiga (850-1350H/1446-1932M).
4. Periode kontemporer (1350H – sekarang/ 1932M – sekarang)
Sejaraha Ekonomi Islam.
(pada masa Rasulullah SAW)
 Ekonomi Islam diterapkan Rasulullah SAW setelah
hijrah dari Mekah ke Yathrib (Madinah).
 Setelah menata bidang politik dan pemerintahan
(konstitusional, tahap selanjutnya Rasulullah menata
bidang ekonomi & sosial.
Sejaraha Ekonomi Islam
(pada masa Raulullah SAW)
 Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi Islam (pada masa Rasulullah SAW) adalah :
1. Kekuasaan tertinggi adalah Allah dan Allah adalah pemilik absolut atas
semua yang ada.
2. Manusia merupakan kalifah Allah di bumi tapi bukan pemilik yg sebenarnya.
3. Semua yg dimiliki & didapat manusia adalah karena seizin Allah, oleh karena
itu saudara2nya yg kurang beruntung memiliki hak atas sebagian kekayaannya.
4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk atau ditimbun.
5. Kekayaan harus berputar
6. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuk harus dihilangkan.
7. Menghilangkan jurang perbedaan antar individu dalam perekonomian, hal
tersebut dapat menghapus konflik antar golongan.
8. Menetapkan kewajiban yg sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu
termasuk masyarakat miskin
Sejaraha Ekonomi Islam
(pada masa Raulullah SAW)
Sistim pencatatan penerimaan negara tersebut diawal pemerintahan
Rasulullah SAW tidak dilakukan, namun demikian bukti penerimaan
dan distribusi dilakukan dengan rapi, karena :
a. Jumlah orang Islam yg bisa membaca & menulis masih sedikit.
b. Sebagian besar bukti pembayaran dibuat sederhana baik
distribusi maupun penerimaan.
c. Sebagian dari zakat didistribusikan secara lokal.
d. Bukti penerimaan dari berbagai daerah berbeda-beda & tidak
umum digunakan.
e. Ghanimah umumnya dibagikan setelah terjadi peperangan.
Perkembangan pemikiran Ekonomi Islam
Topik Pembahasan:
1. Masa Rasulullah
2. Masa Khulafaur Rasyidin
3. Pemikiran ekonomi Islam Klasik
4. Pemikiran ekonomi Islam kontemporer
Tutorial 2
Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam
Ekonomi Islam
Masa Rasulullah Masa Khulafaur
Rayidin
Masa Islam klasik Masa Islam
Kontemporer
Abu Bakar Siddiq
Umar bin Khatab
Utsman bin Affan
Ali bin Abi Thalib
Abu Yusuf
Abu Ubaid
Al-Ghazali
Ibnu Taimiyah
Baqir As-Sadr
M. Nejatullah
Siddiqi
Monzer Kahf
Masa Rasulullah SAW
Prinsip pokok kebijakan ekonomi masa kenabian Nabi
Muhammad SAW adalah sebagai berikut :
1. Allah SWT adalah penguasa tertinggi sekaligus pemilik absolut seluruh
alam semesta.
2. Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi, bukan pemilik yang
sebenarnya.
3. Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah atas rahmat Allah.
4. Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun.
5. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya harus dihilangkan.
6. Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang
dapat mengeliminasi konflik individu
7. Menetapkan berbagai bentuk sedekah, baik yang bersifat wajib maupun
sukarela
Dari Kaum Muslim Dari kaum Non
muslim
Umum
1. Zakat
2. Zakat fitrah
3. Ushr (5-10%)
4. Ushr (2,5%)
5. Wakaf
6. Amwal fadhla
7. Nawaib
8. Shadaqah yang
lain
9. Khumus
1. Jizyah
2. Kharaj
3. Ushr (5%)
1. Ghanimah
2. Fay
3. Uang tebusan
4. Pinjaman dari kaum
muslim atau nonmuslim
5. Hadiah dari pemimpin
negara lain
Sumber penerimaan negara
Sumber penerimaan negara pada masa Rasulullah :
Sumber penerimaan Negara dari kaum mslimin
Zakat adalah kewajiban seorang muslim apabila hartanya telah
memenuhi nisab (batas minimal), haul (waktu satu tahun), dan
kepemilikan mutlak.
Zakat fitrah adalah kewajiban seorang muslim yang dikeluarkan pada
bulan Ramadhan.
Ushr, yaitu bea masuk bagi perdagangan
Wakaf, yaitu harta yang dikeluarkan oleh kaum muslim di mana pokok
hartanya tidak boleh berkurang.
Amwal fadhla, yaitu harta waris dari seorang muslim yang tidak
memiliki ahli waris.
Nawaib,yaitu pajak tambahan dikenakan kepada individu muslim yang
kaya.
Sedekah, yaitu harta yang dikeluarkan oleh kaum muslim dan bersifat
sukarela.
Khumus, yaitu pajak proporsional yang diterapkan kepada barang
temuan dan barang tambang
Sumber penerimaan dari kaum non muslimin
Jizyah, yaitu pajak yang harus dibayarkan oleh individu nonmuslim
sebagai kewajiban seorang warga negara pada pemerintahan Islam.
Kharaj, yaitu pajak terhadap tanah yang dikelola oleh nonmuslim
Ushr, yaitu bea masuk bagi perdagangan.
Sumber dari kaum non Muslimin dan umum
Sumber penerimaan negara bersifat umum
Ghanimah, yaitu harta rampasan perang yang diperoleh dengan jalan
berperang
Fay, yaitu harta rampasan perang yang diperoleh dengan jalan damai
Uang tebusan, yaitu uang yang dibayarkan pihak lawan untuk menebus
tentaranya yang disandera.
Pinjaman dari kaum muslim atau nonmuslim.
Hadiah dari pemimpin atau pemerintah negara lain
Kebijakan ekonomi Abu Bakar Siddiq
Kebijakan ekonomi Umar bin Khattab
Kebijakan ekonomi Ustman bin Affan
1. Pembangunan irigasi pengairan.
2. Pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan
negara
3. Pembangunan gedung pengadilan, guna penegakan hukum.
4. Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada
individu
5. Meningkatkan anggaran pertahanan dan kelautan serta
meningkatkan dana pensiun serta dana pembangunan di
wilayah taklukan baru.
6. Membuat beberapa perubahan administrasi dan meningkatkan
kharaj dan jizyah dari Mesir
Kebijakan ekonomi Ali bin Abi Thalib
Abu Yusuf (113-182 H/731-798 M)
Nama lengkap: Ya’qub bin Ibrahim bin Habib bin Khunais bin
Sa’ad Al-Anshari Al-Jalbi Al Kufi-Al-Baghdadi
karya tulis: adalah al-Jawami’, ar-Radd’ala Siyar al-Auza’l,
Ikhtilaf Abi Hanifah wa Ibn Abi-Laila, Adab al-Qadhi, dan al-
Kharaj
Kekuatan utama pemikiran Abu Yusuf adalah dalam masalah
keuangan publik
Pemikiran ekonomi Abu Yusuf:
1. Menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan rakyat
2. Menurut Abu Yusuf, dapat saja harga-harga tetap mahal ketika persediaan
barang melimpah, sementara harga akan murah walaupun persediaan barang
berkurang
3. Merekomendasikan sistem muqasamah (proportional tax) daripada sistem
misahah (fixed tax).
4. Merekomendasikan agar pemerintah segera menghentikan praktik sistem
qabalah
5. Menentang penetapan harga yang dilakukan oleh penguasa
Abu Ubaid (150 – 224 H)
Nama lengkap Al-Qasim bin Sallam bin Miskin bin Zaid Al-
Harawi Al-Azadi Al-Baghdadi
Buku yang ditulis: Al Amwal
Pemikiran ekonomi Abu Ubaid adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan negara utama yaitu fai, khums dan shadaqah
2. Mengutamakan kepentingan publik
3. Pendistribusian yang berbeda atas kelompok Badui dan
urban
4. Menentang pendapat yang menyatakan bahwa pembagian
harta zakat harus dilakukan secara merata di antara delapan
kelompok
5. Fungsi uang yang hanya sebagai sarana pertukaran (medium
of exchange) dan sarana penyimpan nilai (store of value).
6. Konsep timbangan dan ukuran dalam transaksi ekonomi
Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111 M)
Nama lengkap: Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-
Tusi Al-Ghazali
Karya yang terkenal adalahkitab Ihya ‘Ulum al-Din
Kesejahteraan (maslahah) suatu masyarakat tergantung kepada
pemeliharaan lima elemen dasar, yakni agama (al-dien), jiwa (nafs),
keturunan (nasl), harta (maal), dan akal (aql)
Pemikiran Al-Ghazali mengenai ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien
2. Perlunya “mutualitas” dalam pertukaran ekonomi
3. Proses timbulnya pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran
4. Perlunya mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam suatu negara.
5. Menolak sistem riba
6. Sangat mengecam perilaku pemalsuan uang.
7. Perlunya lembaga al-Hisbah sebagai badan pengawas aktivitas ekonomi di
pasar
8. Negara menghimpun pendapatan dari seluruh penduduk berdasarkan hukum
Islam
Ibnu Taimiyah (661-728 H/1263-1328 M)
Nama lengkap: Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim
Tentang harga, Ibnu Taimiyah menggunakan dua istilah, yakni
kompensasi yang setara (‘iwadh al-mitsl) dan harga yang setara
(tsaman al-mitsl)
Pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah adalah sebagai berikut:
1. Perlunya penetapan harga, upah dan laba yang adil
2. Perubahan harga yang terjadi di pasar akibat kezaliman pedagang
tidak selalu benar, tetapi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
persediaan.
3. Penetapan harga oleh pemerintah hanya dapat dilakukan apabila
terjadi ketidaksempurnaan atau distorsi di pasar.
4. Fungsi uang hanyalah sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran
5. Pemerintah tidak melakukan bisnis dari pencetakan uang serta
mencetak uang fulus yang terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan
ketidakstabilan harga dalam perekonomian
Ibn Khaldun (732-808 H/1332-1406 M)
Nama lengkap: Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin Ibn Khaldun
Karya tulis terkenal Al-Ibar (sejarah dunia), yang terdiri dari tiga buku,
yaitu Muqadimmah, Al-Ibar, dan Al-Ta’rif bi Ibn Khaldun
Pemikiran ekonomi Ibnu Khaldun ialah sebagai berikut:
1. Produksi diorganisasikan secara sosial dan internasional.
2. Organisasi tenaga kerja ini harus dilakukan melalui spesialisasi
3. Pembagian internasional dan sosial yang berakibat pada suatu proses
kumulatif yang menjadikan negeri-negeri yang kaya semakin kaya
dan menjadikan yang miskin lebih miskin lagi.
4. Kekayaan bangsa-bangsa tidak ditentukan oleh jumlah uang yang
dimiliki,tetapi ditentukan oleh produksi barang dan jasa serta neraca
pembayaran yang sehat.
5. Mendukung penggunaan emas dan perak sebagai standar moneter.
6. Variabel penentu bagi produksi adalah populasi, pendapatan, belanja
negara, dan keuangan publik
Baqir As-Sadr
Buku yang ditulis: Falsafatuna (Filsafat Kita) dan kemudian
Iqtishaduna
Pemikiran ekonomi Sadr ialah sebagai berikut.
1. Ekonomi Islam adalah sebuah doktrin karena ia membicarakan
“semua aturan dasar dalam kehidupan
2. Agama menjadi sandaran untuk menyeimbangkan kesejahteraan
individu dan publik
3. Individu adaah Islamic man, di mana orientasinya tidak hanya
kehidupan duniawi tetapi juga diisi dengan kehidupan spiritual.
4. Negara yang diwakili oleh wali-e amr memiliki tanggung jawab yang
lebih besar untuk menegakkan keadilan.
5. Zakat bersama instrumen fiskal lainnya dipergunakan untuk
mengentaskan kemiskinan dan menciptakan keseimbangan sosial.
6. Distribusi terbagi atas distribusi sebelum produksi (pre-production
distribution) dan sesudah produksi (post-production distribution)
M. Nejatullah Siddiqi
Karyanya:Some Aspect of the Islamic Economy (1970) dan The
Economic Enterprise in Islam (1972)
Pemikiran ekonomi M Nejatullah Siddiqi adalah
1. Meskipun kepemilikan mutlak adalah milik Allah SWT, namun dalam
Islam diperkenankan suatu kepemilikan pribadi
2. Kebebasan untuk berusaha dan berkreasi sangat dihargai
3. Usaha gabungan (joint enterprise) haruslah menjadi landasan
utama dalam bekerja sama
4. Konsultasi dan musyawarah haruslah menjadi landasan utama
dalam pengambilan keputusan publik
5. Negara bertanggung jawab dan mempunyai kekuasaan untuk
mengatur individu dalam setiap keputusan dalam rangka mencapai
tujuan Islam
M. A. Mannan
Buku utamanya: Islamic Economics: Theory and Practice
Pemikiran ekonomi M.A Mannan adalah:
1. Tidak boleh ada aset yang menganggur. Setiap aset haruslah
dimanfaatkan secara terus-menerus.
2. Pembayaran zakat diwajibkan apabila telah memenuhi syarat.
3. Penggunaan yang menguntungkan atau penggunaan untuk kegiatan
yang menguntungkan.
4. Penggunaan aset tidak boleh untuk hal-hal yang dapat memba-
hayakan baik bagi dirinya maupun orang lain.
5. Kepemilikan kekayaan secara sah.
6. Penggunaan yang seimbang.
7. Keuntungan dari penggunaan yang benar serta tidak diperkenankan
konsentrasi kekayaan kepada sekelompok masyarakat.
8. Penerapan hukum Islam tentang warisan
Monzer Kahf
Buku :“The Islamic Economy: Analytical Study of the Functi-
oning of The Islamic Economic System
Pemikiran ekonomi Monzer Kahf
1. Hak memiliki didasarkan pada dan mencakup kesempatan
untuk memanfaatkannya
2. Pentingnya penggunaan hak milik secara tepat
3. Hak memiliki dibatasi oleh umur pemiliknya
4. Barang-barang tertentu, seperti sumber daya alam, tidak
dapat dimiliki secara pribadi, dan menjadi milik
masyarakat secara keseluruhan
LANDASAN
EKONOMI
ISLAM
 ‫الوضعي‬ ‫االقتصاد‬ ‫كان‬ ‫اذا‬ ‫الشامل‬ ‫االسالم‬ ‫نظام‬ ‫من‬ ‫جزء‬ ‫االسالمي‬ ‫االقتصاد‬ ‫ان‬
-
‫بسبب‬
‫نشأته‬ ‫ظروف‬
-
‫ارتباطه‬ ‫هو‬ ‫االسالمي‬ ‫االقتصاد‬ ‫يميز‬ ‫ما‬ ‫أهم‬ ‫فان‬ ‫الدين‬ ‫عن‬ ‫تماما‬ ‫انفصل‬ ‫قد‬
‫شريعة‬ ‫و‬ ‫عقيدة‬ ‫االسالم‬ ‫بدين‬ ‫التام‬
 Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari
sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi konvensional
–dengan sebab situasi kelahirannya- terpisah secara
sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting
ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara sempurna
dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah. (Prof. Dr.
Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-
Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)
 ‫ال‬ ‫فانه‬ ‫الشامل‬ ‫االسالم‬ ‫من‬ ‫جزءا‬ ‫كان‬ ‫واذا‬
‫من‬ ‫االسالمية‬ ‫االنظمة‬ ‫بقية‬ ‫عن‬ ‫فصله‬ ‫يمكن‬
‫أخالق‬ ‫و‬ ‫وعبادة‬ ‫عقيدة‬
 Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna, maka tidak
mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ; dari aqidah, ibadah dan
akhlak (Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54)
‫هذا‬ ‫على‬ ‫وبناء‬
‫ينبغي‬ ‫ال‬ ‫فانه‬
‫ندرس‬ ‫ان‬ ‫لنا‬
‫االقتصاد‬
‫االسالمي‬
‫عقيدة‬ ‫عن‬ ‫مستقال‬
‫الشريعة‬ ‫من‬ ‫جزء‬ ‫االسالمي‬ ‫االقتصادي‬ ‫النظام‬ ‫ألن‬ ‫شريعته‬ ‫و‬ ‫االسالم‬
‫ويرتبط‬
‫كذالك‬
‫بالعقيدة‬
‫أساسيا‬ ‫ارتباطا‬
Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari
ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari
aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi
Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia
terkait secara mendasar dengan aqidah (Prof. Dr. Ahmad
Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi
fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17)
‫نفسها‬ ‫المعامالت‬ ‫أن‬ ‫على‬ ‫العلماء‬ ‫أتفق‬ ‫قد‬
‫ضرورة‬
‫بشرية‬
 Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri adalah
masalah kemanusiaan yang maha penting
(dharuriyah basyariyah)
Halaman
14
Dalam konteks ini Allah Berfirman :
 َ‫ب‬‫َا‬‫ء‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫َع‬‫ي‬‫َا‬‫م‬ َ‫ك‬ُ‫ر‬ْ‫ت‬َّ‫ن‬ ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ُ‫ت‬‫َا‬‫و‬َ‫َل‬‫ص‬َ‫أ‬ ُ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ ُ
‫َاش‬‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ال‬َ‫ق‬
ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫آ‬َ‫ن‬ُ‫آؤ‬
‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬ ‫ن‬َ‫أ‬
‫ا‬ُ‫اؤ‬ َ
‫ش‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬
ُ‫د‬‫ي‬ِ‫ش‬َّ‫ر‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫نت‬َ‫أل‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
 Mereka berkata, “Hai Syu’aib, apakah agamamu yang
menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang
disembah oleh nenek moyang kami atau melarang kami
memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta
kami. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang
penyantun lagi berakal”
Masih kitab Al-Muamalah fil Islam
‫كما‬ ‫السالم‬ ‫عليهم‬ ‫االنبياء‬ ‫في‬ ‫مطردة‬ ‫سنة‬ ‫وهذه‬
‫تعالى‬ ‫قال‬
Artinya : Muamalah ini adalah sunnah yang terus-menerus
dilaksanakan para Nabi AS, sebagaimana firman Allah (hlm.16)
 ‫ان‬
‫الشريعة‬ ‫شقى‬
‫االسالمية‬
‫هما‬ ‫و‬
‫و‬ ‫العبادات‬
‫و‬ ‫عضويا‬ ‫ارتباطا‬ ‫يرتبطان‬ ‫المعامالت‬
‫البعض‬ ‫ببعضهما‬ ‫موضوعيا‬
 Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah ibadat dan
muamalat. Keduanya terkait laksana satu tubuh dan
keduanya satu tujuan, (yaitu dalam rangka ibadah dan
ketaatan kepada Sang Khalik Allah Swt).
(Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)
HADITS-HADITS TENTANG EKONOMI
No Nama Kitab Hadits Jumlah Hadits
Ekonomi
Keterangan
1 Shahih Bukhari 199 Al-Buyu’. Al-ijarah, Salam,dll
2 Shahih Muslim 115 Kitab al-buyu’
3 Sh. Ibn Hibban 179 Buyu’dan Al-Ijarah
4 Sh.Ibn Khuzaimah 300-an Al-buyu’
5 Sunan Abu Daud 290 Kitab al-Buyu’
6 Sunan at-Tirmizi 117 Kitab al-Buyu’
7 Sunan al-Nasa’iy 254 Kitab al-Buyu’
8 Sunan Ibnu Majah 170 Kitab at-Tijarah
9 Sunan al-Darimi 94 Kitab al-buyu;
10 Sunan Baihaqi 1145 Kitab al-buyu’dan al-ijarah
11 Muwatta’Malik 78 Buyu’,ijarah, musaqat
12 Musannaf Ibn Abi
Syaibah
1000-an 639 Bab
13 Musannaf A.Razzaq 1354 Kitab al-Buyu’
14 Mustadrak al-Hakim 245 Kitab al-buyu’
Belum termasuk Kitab Subulus Salam,
Bulughul Maram dan Nailul Authar serta
kitab hadits terbesar Musnad Ahmad bin
Hanbal
Kebangkitan Kembali Studi Ekonomi Islam
 Kesadaran dan keinginan umat Islam untuk
menghidupkan kembali ajaran muamalah maliyah yang
bersumber Alquran & Sunnah
 Terbebasnya negeri-negeri muslim dari penjajahan
 Ditemukannya sumber minyak di Timur Tengah sehingga
melahirkan negara-negara kaya (petro dolar)
 Kegagalan kapitalisme dalam menciptakan kesejahteraan
yang berkeadilan.
KONSEP DASAR
EKONOMI ISLAM
FALSAFAH EKONOMI ISLAM
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bagianmu dari
(kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan
di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
(al-Qashash 77)
Falsafah Ekonomi Islam
1. Kegiatan ekonomi diorientasikan bagi pencapaian
kebahagiaan hidup di akhirat
2. Ekonomi diarahkan bagi tercapainya kesejahteraan,
kemajuan material dan kebahagiaan hidup manusia di
dunia
3. Kegiatan ekonomi harus dilakukan dalam pola interaksi
sesama manusia secara baik
4. Harus dihindari kegiatan ekonomi yang merusak fisik
maupun tatanan kehidupan manusia
Ekonomi Islam
Inti kehidupan manusia di dunia ini
adalah mencapai falah (kemuliaan
didunia dan di akhirat).
Pengertian Ekonomi Islam
 Ekonomi Islam adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang,
menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan
cara-cara Islami (cara-cara yg didasarkan atas ajaran Islam yaitu berlandaskan
Al Quran dan Sunah Nabi)
Difinisi Ekonomi Islam
adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk mengalokasikan dan
mengelola sumberdaya untuk mencapai falah berdasarkan pada prinsip-prinsip
& nilai-nilai Al Quran dan Sunnah
Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu &
Norma
Dalam mempelajari Ekonomi Islam merupakan suatu hal
yang penting dalam memahami terminologi :
1. Positive economics (membahas kenyataan yang
terjadi)
2. Normative economics (membahas apa yang
seharusnya terjadi atau apa yang seharusnya dilakukan
Alfred Marshal
 Pernyataan normatif.
Kemiskinan di negara-negara berkembang tidak seharusnya semakin
memburuk.
 Pernyataan positive.
Kemiskinan di negara-negara berkembang semakin buruk
Ekonomi konvensional
1. Aspek positif dan aspek normative terpisah.
2. Fakta ekonomi merupakan suatu independen terhadap norma.
3. Tidak ada kausalitas antara norma dan fakta.
atau realitas ekonomi merupakan suatu yg bersifat independen, dan karena
bersifat objective dan akhirnya berlaku universal
 Contoh pernyataan :
Hukum penawaran,
jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang
yang ditawarkan meningkat.
cateris paribus adalah pernyataan positif
Hukum tersebut berlaku karena para produsen
memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah
kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah
mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi
tingginya
produsen mengharuskan mencari keuantungan
maksimum adalah pernyataan normative
 Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan pendekatan integratif antara
normative economics dan positif economics.
 Islam menempatkan nilai yang tercermin dalam etika pada posisi yang lebih
tinggi, jadi etika harus menjadi kerangka awal dalam ilmu ekonomi (etika
lah yg harus menguasai ekonomi, bukan sebaiknya)
Metodologi Ekonomi Islam
 Konsep Rasionalitas Islam.
 Etika & Rationalitas Ekonomi Islam.
 Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam.
 Kerangka Metodologis Ekonomi Islam
Konsep Rasionalitas Islam
 Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan pada pertimbangan
rasionalitas.
 Argumentasi yg dibangun memenuhi kaidah-kaidah logika & diterima
akal serta diterima secara universal
Konsep Rasionalitas Islam
 Kaidah umum dan universal, sesuai dengan universalitas islam dalam konsep
ekonomi Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus :
a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah.
b. tidak melakukan kemubaziran.
c. Berusaha meminimize resiko.
d. Dihadapkan pada ketidak pastian.
Etika & Rasionalitas Enomi Islam
 Aspek moral & etika dalam ekonomi konvensional
adalah batasan ilmu ekonomi (kerena perilaku etis
dipandang sebagai perilaku yg tidak rasional).
 Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku
ekonomi yg rasional islami, sehingga standar moral
perilaku ekonomi didasarkan pada ajaran islam
bukan didasarkan pada nilai-nilai yg dibangun oleh
kesepakatan sosial
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam
 Sikap rasional Islam mendorong pelaku ekonomi
islami untuk mencari informasi agar dapat meraih
fallah.
 Sumber informasi meliputi dua hal :
1. ayat kauniyah (fakta empiris).
2. ayat qauliyah (sumber yg berasal langsung dari
sang pencipta)
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam
 Syariah diartikan sebagai seperangkat peraturan atau ketentuan Allah untuk
manusia yg disampaikan melalui rasulNya
 Untuk memahami syariah diperlukan tiga hal mendasar :
1. keimanan.
2. moral.
3. fiqh (sumber hukum)
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam
 Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang utama/pertama
terdiri dari :
a. Al Quran.
b. Sunnah.
c. Ijma (Kesepakatan bersama para ulama)
d. Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat dalam Al
Quran & Sunnah)
 Sumber hukum yang kedua yg diakui ahli hukum Islam adalah :
a. Istihsan (pertimbangan kepentingan hukum)
b. Mashlahah mursalah (pertimbangan kepentingan umum)
c. Istishab (meneruskan hukum yg sudah berjalan sblm muncul
hukum baru
d. Urf (membiarkan tradisi yg tidak bertentangan dg syariat)
Kerangka Metodologi Ekonomi Islam
 Kebenaran & kebaikan.
 Metodologi ilmu alam vs Metodologi ilmu sosial.
 Objek ekonomi Islam (bagan terlampir).
Quran & Sunah
Ushul Fiqh & Qawaid
Syariah
Akidah Akhlak
Fiqh Muamalah
-Nilai Ekonomi Islam
-Prinsip Ekonomi Islam
Sejarah
Islam
Metode
Deduksi
Realitas
ekonomi
Metode
Induksi
Teori
Ekonomi
Konsumsi
Produksi
Distribusi
Makro Ekonomi
Kerangka Metodologis Ekonomi Islam
Karakteristik Ekonomi Islam
 Tujuan ekonomi Islam.
 Moral sebagai pilar ekonomi Islam
 Nialai-nilai dasar ekonomi Islam
 Prinsip ekonomi dalam Islam
 Basis kebijakan ekonomi islam
 Paradigma ekonomi islam
Tujuan ekonomi Islam.
 Fallah (bahagia dunia – akhirat)
 Hayyah thayibah (baik & terhormat)
 Mashlahah al ibad (kesejahteraan hakiki)
Moral sebagai pilar ekonomi Islam
 Nilai ekonomi Islam.
konsisten, jujur, adil, santun, transparan dll.
 Prinsip ekonomi Islam.
memenuhi kaedah-kaedah fikih baik rukun, syarat dan
implementasinya
Nialai-nilai dasar ekonomi Islam
 Adl
1. persamaan kompensasi.
2. persamaan hukum.
3. moderat.
4. proporsional
 Khilafah (tanggung jawab) sebagai khalifah dimuka bumi
yg meliputi tanggung jawab :
1. berperilaku ekonomi dg cara yg benar.
2. mewujudkan mashlahah maksimum
3. perbaikan kesejahteraan setiap individu
 Takaful (penjamina masyarakat) yg meliputi jaminan :
1. pemilikan & pengelolaan sumber daya oleh individu.
2. menikmati hasil pembangunan untuk setiap individu.
3. membangun keluarga sakinah bagi setiap individu.
4. amar ma’ruf nahi munkar
Prinsip ekonomi dalam Islam
 Kerja.
 Kompensasi.
 Efisiensi.
 Profesionalisme.
 Kecukupan.
 Pemerataan kesempatan.
 Kebasan.
 Kerjasama
 Persaingan.
 Keseimbangan.
 Solidaritas.
 Informasi simetri
Basis kebijakan ekonomi islam
 Penghapusan riba.
 Pelembagaan zakat.
 Pelarangan gharar.
 Pelarangan yang haram
Paradigma ekonomi islam
 Pradigma berpikir & berperilaku (behaviour
paradigm).
adalah spirit dan pedoman masyarakat dalam berperilaku , yaitu nilai-nilai
ekonomi Islam
 Paradigma umum (grand patern)
adalah gambaran yang mencerminkankeadaan suatu masyarakatyg berpegang
teguh pada paradigma perilaku.
Misalnya : Paradigma yg terbentuk dari kapitalisme adalah individu
meterialisme dalam berpikir & mekanisme pasar
Karakteristik ekonomi Islam
Paradigma : Adil & Harmoni
Prinsip Ekonomi Islam
Nilai : Adl, Khilafah, Takaful
Tujuan :
Fallah
Hidup di Dunia
Ke Mana?
Dari Mana?
Mati
Lahir
Untuk Apa?
Kehidupan
sebelum
dunia
Kehidupan dunia
Kehidupan
setelah Dunia
Hubungan antar tiga simpul
AL-’UQDATUAL-KUBRA
(SIMPULBESAR)
TIGAPERTANYAAN MENDASARMANUSIA
DARIMANAMANUSIABERASAL?
UNTUKAPAMANUSIAHIDUP?
KEMANASETELAHMATI?
- Simpulsemuapertanyaan
- Bilateruraimakateruraipulapertanyaancabang
Harus dijawab
Jawaban dari simpul besar, sebagai
 Aqidah
 Fikrah kulliyah
 Qaidah fikriyah
 Al-Nadzratu fi al-hayati al- dunya
 Mempengaruhi gaya hidup
 Menentukan kualitas hidup
ADA DUA MACAM JAWABAN
JAWABAN ISLAM
 Manusia diciptakan Allah
 Hidup untuk beribadah kepada-
Nya
 Setelah mati akan hidup abadi
di alam akherat: di sorga atau
neraka
 Tergantung hidupnya di dunia:
beriman atau tidak; bila
beriman, taat atau tidak
(Sumber: wahyu Allah)
JAWABAN SEKULER
 Manusia diciptakan Tuhan
 Hidup untuk mencari kepuasan
jasmani
 Setelah mati, akan ada hidup
yang abadi di alam lain (?),
atau pasti di sorga karena
sudah diampuni
 Alam nanti tidak ada hubungan
dengan sekarang (?)
(Sumber: pemikiran spekulatif)
MANA JAWABAN YANG BENAR?
 Yang benar adalah yang bersumber dari al-Qur’an
 Pemikiran spekulatif tidak berdasar. Nilainya bisa benar
bisa salah
 Tapi bila terdapat sumber yang pasti benar, maka
pemikiran spekulatif tentang hakekat hidup di dunia pasti
salah adanya.
DARI MANA
Manusia,
alam semesta dan
kehidupan berasal?
DICIPTAKAN ALLAH
MAKA……
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
 BERIBADAH KEPADA ALLAH
 Makna ibadah adalah tha’atullah wa khudlu’u lahu wa iltizamu
ma syara’a minaddini (taat kepada Allah tunduk padanya dan
berpegang teguh pada apa yang telah disyariatkan di dalam
agama Islam)
 Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat dengan
hubungan penciptaan, perintah dan larangan (shilatu al-khalq
dan shillatul awamir wan nawahi )
 Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan
kebangkitan dan perhitungan (shilatul ba’tsi wan nushur dan
shillatul muhasabah)
MACAM IBADAH
Makna Khusus
Aktivitas hubungan dengan Allah
(Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll)
Makna Umum
Segala aktivitas manusia
AMAL BERNILAI IBADAH
Amal Terbaik
Ikhlas hanya untuk Allah SWT
Benar sesuai tuntunan syariat Islam
KE MANA SETELAH MATI
Keyakinan Perbuatan Balasan
1. Muslim Taat Kekal di Surga
2. Muslim Ingkar Neraka lalu Surga
3. Kafir Kekal di Neraka
Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-16)
Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia
Tiga prototipe manusia dan balasannya
Dalil ….
Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu adalah sebaik-
baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang mengalir sungai-sungai di
bawah. Mereka kekal di dalamnya selamanya”
Tipologi 2
“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu orang-orang
yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik. Yaitu mereka yang berucap
Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di
wajahnya ada bekas sujud….. (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)
Tipologi 3 (Al Bayyinah 6)
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan
masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-
buruk makhluq”.
KEADAAN DI AKHIRAT
TIPOLOGI 1 Bahagia
TIPOLOGI 2 Menyesal kurang banyak beramal (al-
fajr:24)
TIPOLOGI 3 Menyesal lebih baik jadi tanah
(An naba’:40)
KESIMPULAN
Kehidupan
Sebelum
Dunia
Allah
Kehidupan
Dunia
Ibadah
Kehidupan
setelah
Dunia
Akherat
Shillatul khalqi
Shillatul awamir wa nawahi
Shillatul ba’tsi wa nushur
Shillatul muhasabah
Sebelum dunia Sesudah dunia
Hubungan dengan
kehidupan dunia
Penciptaan Kebangkitan
Perintah dan Larangan Perhitungan
Hubungan 3 fase
kehidupan
DUA GAYA HIDUP
GAYA HIDUP ISLAMY
 Hidup untuk beribadah
 Landasan iman
 Tolok ukur perbuatan aturan Islam
(halal dan haram)
 Orientasi hidup akherat dan dunia
 Untuk untuk kemuliaan diri,
keluarga, umat dan perjuangan
agama (dakwah)
 Makna kebahagiaan: ridha Allah
GAYA HIDUP SEKULER
 Hidup untuk mencari kesenangan
jasmani
 Landasan hawa nafsu
 Tolok ukur perbuatan: manfaat
 Orientasi hidup dunia semata
 Hidup untuk kepentingan diri dan
keluarga sendiri
 Makna kebahagiaan: tercapainya
kepuasan jasmani
AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA
KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM
 Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau tidak syirik)
 Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)
 Dalam urusan akhlaq (mulia)
 Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan thayib selalu)
 Dalam urusan pakaian (menutup aurat)
 Dalam urusan keluarga (sakinah)
 Dalam urusan pekerjaan (profesional)
 Dalam urusan masyarakat (peduli)
 Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)
Pemikiran dan Hukum tentang
- Kepemilikan
- Pemanfaatan kepemilikan
- Distribusi kekayaan
- Politik Ekonomi
- Ekonomi privat (fiqh muamalah iqtishadiyah)
- Moneter
- Kelembagaan ekonomi Islam
- Manajemen
- Sumberdaya manusia
1. Muamalah iqtishadiyah diselenggarakan secara suka rela.
2. Dilakukan dengan akhlaq karimah.
3. Tidak boleh ada yang mendzalimi dan didzalimi.
4. Hukuman buat yang melakukan pelanggaran.
5. Dalam bermuamalah harus dilakukan dengan benar.
6. Pembelaan terhadap yang didzalimi.
7. Amar ma’ruf nahi mungkar di tengah kegiatan ekonomi masyarakat.
8. Muamalah iqtishadiyah secara Islami dilakukan demi kebaikan bersama
9. Tegaknya selalu sistem ekonomi Islam dan ketaatan para pelaku ekonomi
mutlak diperlukan
10. Individu yang melanggar syariah dalam ekonomi pasti akan menimbulkan
kerusakan
11. Apalagi bila sistem ekonomi Islam diabaikan pasti akan timbul kerusakan di
dunia dan siksaan pedih di akhirat
SISTEM EKONOMI ISLAM
I- Hakikat Ekonomi:
Istilah Ekonomi:
Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno); Maka,
ekonomi berarti kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik yang berkaitan
dengan: (1) memperbanyak jumlah, dan (2) menjaga pengadaannya, maupun (3)
tatacara pendistribusiannya kepada masyarakat.
Bidang Ekonomi
Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi
Memperbanyak jumlah, dan
menjaga pengadaannya
(Faktor Produksi)
Tatacara distribusi kekayaan di tengah
masyarakat
(Pemikiran dan Konsep Ekonomi)
Barang
Jasa
Menjadi
Alat Pemuas
Mempunyai
Nilai Guna
(Utility)
Kebutuhan
Manusia
(human
need)
Muncul
Masalah
Ekonomi
Distribusi
Barang
dan Jasa
Peningkatan
GDP dan
GNP
Negara
Terbatas
(limited):
Primary
needs
Tak terbatas
(unlimited):
Scondary
needs
Jumlahnya
Terbatas
(Scarcity)
Cukup
Tidak Cukup
Kemiskinan Individu
warga negara?
Kemiskinan
negara?
Perspektif Kapitalisme dan
Sosialisme
Perspektif Islam
• Masalah Ekonomi Islam:
Kepemilikan
(Ownership)
Disposisi
(Tasharruf)
Distribusi
(Distribution)
Kepemilikan Individu
(Private Ownership)
Kepemilikan Umum
(Public Ownership)
Kepemilikan Negara
(State’s Ownership)
Nafkah dan Infaq
Pengembangan Hak
Milik
Asas dan Kaidah
Sistem Ekonomi
Islam Menjamin Kebutuhan
per Individu Warga
Negara
• Asas Ekonomi Islam:
Kebutuhan
per Individu
Kebutuhan
Kelompok
Kebutuhan Pokok
(Primary Needs)
Kebutuhan Sekunder
(Scondary Needs)
Kebutuhan Mewah
(Luxury Needs)
Human Needs
Kebutuhan
Manusia
Pendidikan (Needs
for Education)
Kesehatan (Needs
for Health)
Keamanan (Needs
for Savety)
Wajib Dipenuhi
Tidak Wajib
tapi Dibantu
Wajib Dipenuhi
Khilafah
Islam
• Kebijakan Ekonomi Islam:
II- Kepemilikan :
 Definisi Kepemilikan:
Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa tertentu, yang
menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta
mendapatkan kompensasi darinya.
Kepemilikan
(Ownership)
Kepemilikan Umum
(Public Ownership)
Kepemilikan
Negara (State’s
Ownership)
Kepemilikan
Individu (Private
Ownership)
Hukum syara’ yang berlaku untuk
barang dan jasa, dimana pemiliknya
berhak memanfaatkan dan mendapat
kompensasi darinya
Izin pembuat syariat (as-syari’)
kepada suatu kelompok untuk sama-
sama memanfaatkan benda.
Harta yang merupakan hak seluruh
kaum Muslim, sedangkan
pengelolaannya menjadi wewenang
Khalifah.
 Bentuk Kepemilikan:
 Tatacara Memiliki:
Batil (Salah)
Shahih (Benar)
Manusia
Hubb at-Tamalluk:
Keinginan untuk
memiliki
Gharizah al-Baqa’:
Naluri Survival
Hajat ‘Adhuwiyah:
Kebutuhan Jasmani
Kaifiyah Tamalluk:
Sebab Pemilikan
Kammiyah
Tamalluk:
Pembatasan
Jumlah
Hurriyah Tamalluk:
Kebebasan Hak
Mlk
Islam
Sosialisme
Kapitalisme
 Sebab Kepemilikan Islam:
Bekerja
Kebutuhan Harta
Penyambung Hidup
Pemberian
Negara
Waris
Harta yang
Diperoleh tanpa
Kompensasi
Sebab
Kepemilikan
(Asbab at-Tamalluk)
Menghidupkan
Tanah Mati
Menggali
Kandungan
Bumi
Berburu
Makelar
Mudharabah
Musaqat
Ijarah
Cara memperoleh harta yang sebelumnya belum menjadi
hak milik, atau memperoleh harta yang belum dimiliki
sebelumnya.
III- Disposisi (Tasharruf):
Disposisi
(Tasharruf)
Kepemilikan
Barang dan
Jasa
Infaq
(Perbelanjaa
n)
Pengembang
an Harta
Hukum Syara’
dalam
Memanfaatkan
Barang dan Jasa
Faktor Hubungan: Wasiat,
Hadiah
Faktor Nafkah: Ayah
kepada anak
Yang Diperoleh dgn Mengubah
Bentuk
Tanah
Harta yang Diperolah dari
Pertukaran
Pertanian (Zira’ah)
Perdagangan (Tijarah)
Perindustrian (Shina’ah)
 Hukum Tanah Pertanian:
Intensifikasi Tanah
Pertanian
Ekstensifikasi Tanah
Pertanian
Pengembangan
Tanah Pertanian
Sebab Kepemilikan
Wajib Mengelola Tanah
Pertanian
Haram Menyewakan
Tanah Pertanian
Ihya’ al-Mawat:
Menghidupkan Tanah Mati
Iqtha’ ad-Dawlah:
Pemberian Negara pd
Petani
Pembelian Lahan
Tahjir: Memagari
Sebab
Pengembangan
 Hukum Perdagangan:
Jual-Beli
Halal
Salam
Istishna’
Sharf
Barang dg
Barang
Uang dg
Uang
Ghabn Fahisy
Tadlis
Uang dg
Uang
Barang dg
Barang
Riba
Haram
Penimbunan
Perdagangan
Domestik
Perdagangan
Luar Negeri
Bentuk
Perdagangan
 Hukum Perindustrian:
ْ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫د‬َ‫ا‬‫الم‬ َ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬ ُ‫ذ‬‫ـ‬ُ‫خ‬‫أ‬َ‫ي‬ ِ‫ع‬َ‫ـ‬‫ن‬ْ‫ص‬َ‫م‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ـ‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬
‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬‫ـ‬َ‫ن‬ْ‫ص‬َ‫ي‬
:
Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum barang yang
diproduksinya.
Hukum Pabrik
dan Kilang
Milik Umum
Milik Negara
Milik Individu
Hukum Produk
(Barang yang
Diproduksi)
Produk Halal
(Pabrik /
Kilang yang
halal)
Produk
Haram
(Pabrik /
Kilang yang
haram)
 Hukum Syarikah:
Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya
sepakat untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan
dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
Akad Syar’i:
Ijab dan Qabul
Obyek Akad:
Sesuatu yang Bisa
Diakadkan
Sepakat
Melakukan
Syarikah dalam
Urusan Tertentu
Sepakat
Melakukan
Syarikah
Sepakat
Memberikan
Modal
Hukum Syarikah
dalam Islam
Barang
Jasa
Sah
Belum
Sah
Sah
Orang yang Boleh
Melakukan
Tasharruf
Syarikah ‘Inan: Badan-
Badan(+)Harta
Syarikah Abdan:
Badan-Badan(-)Harta
Mudharabah:
Badan(+)Harta
Syarikah Wujuh:
Badan-Badan(+)Harta
Orang Lain
Badan-Badan(+)Harta
Pembelian Berdua
Mufawadhah:
Gabungan Syarikah
Syarikah Amlak:
Zat Barang
Bentuk Syarikah
dalam Islam
Syarikah Uqud:
Pengembangan Harta
Semua Kerugian
Dikembalikan kepada
Harta dan Pemiliknya,
Sementara Keuntungan
Milik Kedua Belah Pihak.
Pemburan
Syarikah
Gila
Mati
Mahjur
Dibubar
kan
Sepihak
 Hukum Syarikah Kapitalis:
Hukumnya Haram
Perseroan FIRMA:
Badan-Badan
Dagang
Perseroan Terbatas:
Bentuk Syarikah
Kapitalis
Koperasi:
Asuransi:
Kerjasama
Penjaminan
Bertentangan dengan
Syarat Syarikah Islam
Bertentangan dengan
Fakta Akad Syar’i
Bertentangan dengan
Obyek Akad Syar’i
Tidak Dijalankan oleh
Badan tapi Modal
 Tasharruf yang Diharamkan:
Isyraf - Tabdzir
Taraf (Foya-foya)
Taqtir (Kikir-Bakhil)
Judi
Riba
Syarikah Kapitalis
Ghabn Fakhisy
Tadlis
Ihtikar
Mematok Harga
Tasharruf yang
Diharamkan
Pengembangan
Harta:
Infaq:
IV- Kepemilikan Umum:
Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok untuk
sama-sama memanfaatkan benda.
Bentuk dan Ciri
Harta Milik Umum
Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas
Umum ini Menyebabkan Sengketa
bagi Masya-rakat
Sumber Daya Alam: Sumber yang
Sifat Pembentukannya Menghalangi
Dimiliki Secara Perorangan
Bahan Tambang yang Tidak
Terbatas: Seperti Air, Minyak, Emas,
dll.
Privatisasi
Haram
 Hima dan Pemeliharaan Fasum:
 Hima adalah tempat yang dipertahankan, kebalikannya Mubah (tempat
yang dibiarkan).
 Hima adalah fasilitas atau harta milik umum yang dimonopoli oleh pihak
tertentu, sehingga orang lain tidak bisa memanfaatkannya sesuai dengan
fungsi asalnya. Seperti jalan, air, udara, dll. Islam telah membatalkan
monopoli seperti ini, yang disebut hima, sehingga fasum tersebut kembali
kepada fungsi asalnya.
 Larangan Hima (proteksi) tersebut berlaku untuk dua hal: (1) tanah mati,
yang bisa dihidupkan dan dipertahankan oleh setiap individu; (2) fasilitas
umum yang sama-sama dibutuhkan oleh banyak orang, seperti air, padang
dan api. Tapi, tidak bagi negara. Negara boleh memproteksi dua hal di atas.
 Rasulullah saw. pernah memproteksi (hima) tanah Naqi’ yang memiliki
sumber air dan tanaman yang subur. Tanah tersebut diproteksi oleh Rasul
dari orang yang hendak menghidupkan dan memanfaatkannya, selain untuk
menggembala kuda-kuda perang mereka.
V- Kepemilikan Negara:
Harta yang menjadi hak seluruh kaum Muslim, sementara
pengelolaannya menjadi kewenangan khalifah, dimana dia bisa
mengkhususkan sesuatu kepada sebagian kaum Muslim
berdasarkan pandangan dan ijtihadnya.
 Fai’, Ghanimah, Anfal: Ghanimah dan Anfal adalah harta rampasan yang
diperoleh melalui peperangan. Sementara Fai’ adalah harta rampasan yang
ditinggalkan musuh, tanpa melalui peperangan.
Khumus: khumus di sini adalah seperlima dari harta rampasan perang (ghanimah).
Kharaj: Hak kaum Muslim yang ditetapkan pada tanah yang telah dijadikan
rampasan perang dari kaum Kufar, baik melalui peperangan, maupun perdamaian.
 Jizyah: hak yang diberikan oleh Allah dari kalangan kaum Kufar kepada kaum
Muslim karena ketundukan mereka kepada sistem Islam.
Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai): Harta yang diwajibkan oleh Allah kepada kaum
Muslim untuk dibelanjakan pada kebutuhan yang diwajibkan kepada mereka,
sementara tidak ada harta di Baitul Mal.
Harta haram: Hasil korupsi, keuntungan dari perdagangan yang diharamkan,
seperti Narkoba, dll.
Harta Kalalah:
Harta Orang Murtad
 Baitul Mal:
Sumber Pemasukan Pos-pos Pengeluaran
 Fai’
Ghanimah, dan Anfal
Khumus
Kharaj
 Jizyah
Dharibah dan ‘Usyur (Bea
Cukai)
Harta haram
Harta Kalalah
Harta Orang Murtad
Zakat
 Ashnaf Delapan: Fakir, Miskin,
Gharim, Ibn Sabil, Budak, Jihad,
Amil, Muallafah al-Qulub
Kebutuhan tetap: Fakir, Miskin,
Ibn Sabil, dan Jihad.
Kompensasi: gaji PNS, TNI, dll.
Kebutuhan Non Kompensasi:
fasum, seperti masjid, jalan raya,
sekolah, rumah sakit, dll.
Kebutuhan Non Kompensasi
Sekunder
Dana Emergency: Bencana
alam, serangan musuh, dll..
 Penyusunan APBN:
APBN disusun pertahun oleh
pemerintah disahkan oleh
Parlemen
RAPBN diajukan oleh
pemerintah melalui Menteri
Keuangan kepada Panitia
Anggaran Parlemen
Setelah jadi APBN, dikeluarkan
peraturan perundang-undangan
untuk mengesahkan APBN
Sistem Kapitalis Sistem Khilafah
APBN tidak disusun pertahun
oleh pemerintah, dan tidak perlu
disahkan oleh Majlis Ummah,
karena pendapat mereka tidak
mengikat Khalifah.
Ketentuan APBN, sumber dan
pos-posnya telah diatur oleh
hukum syara’, dan di sini
berlaku ijtihad khalifah. Khalifah
juga tidak perlu mengeluarkan
peraturan baru, karena
hukumnya sudah tetap..
KONSEP KONSUMSI DAN
PERILAKU KONSUMSEN
DALAM ISLAM
Tujuan konsumsi islami
 Sebagai sarana wajib penolong untuk beribadah
 Sebagai bentuk syukur kepada Allah
 Jika diniatkan ibadah, maka bisa bernilai ibadah meskipun mubah
Konsep konsumsi islami
 Konsumsi secara umum didefinisikan dengan penggunaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
 Perbedaan mendasar dalam konsumsi islam adalah jenis yang dikonsumsi,
tujuan pencapaian dan cara pencapaian tujuan harus sesuai syariah
islamiyyah.
Urgensi konsumsi islami
 Konsumsi islam adalah untuk kehidupan
 Konsumsi islam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan atasi kemiskinan
 Dilarang batasi konsumsi meski untuk tujuan ibadah (puasa dahr/wishol)
 Darurat, boleh yang haram (Al-An’am:145)
Perilaku konsumen
 Perilaku konsumen diartikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa
Perilaku konsumsi orang muslim
didasarkan atas pertimbangan:
1. Manusia tidak kuasa mengatur secara detail
permasalahan ekonomi masyarakat atau negara. Karena
ketidakmampuan manusia mengkondisikan kebutuhan
hidupnya berdasarkan tempat dimana manusia hidup.
Keyakinan umat muslim bahwa Allah akan memenuhi
kebutuhan manusia (QS. An-Nahl ayat 11).
Artinya: “Dia menurunkan air dari langit, diantaranya
untuk minuman kamu dan diantaranya untuk tumbuh-
tumbuhan, di sana kamu menggembalakan ternakmu. Dia
tumbuhkan untukmu dengan air itu tanaman, zaitun,
kurma dan bermacam-macam buah-buah”
 Pola konsumsi didasarkan atas kebutuhan, bukan
preferensi semata, sehingga terhindar dari boros dan
pengaruh pola konsumsi yang tidak perlu
 Orang muslim sadar akan kehidupan bermasyarakat,
sehingga dalam berkonsumsi dituntut untuk saling
menghargai dan menghormati sesamanya sehingga
terhindar dari kesenjangan sosial.
TEORI NILAI GUNA
 Teori kepuasan dalam ekonomi dalam mengkonsumsi suatu
barang dinamakan utility / nilai guna
 Nilai guna dibagi menjadi dua: nilai guna total (Total
utility) dan nilai guna tambahan (Marginal Utility)
 Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan yang
diperoleh dalam mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.
 Nilai guna marginal adalah pertambahan atau
pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan
atau pengurangan penggunaan suatu unit barang
Tabel nilai guna
Jumlah kurma yang
dimakan
Nilai guna total Nilai guna marginal
0 0 -
1 15 25
2 40 20
3 55 15
4 70 15
5 75 5
6 78 3
7 79 1
8 78 -3
9 75 -5
10 70 -15
 Tabel di atas menunjukkan bahwa sampai konsumsi
yang ke tujuh menunjukkan nilai guna marginal positif.
Ketika makan kurma yang ke delapan nilai guna
marginal menjadi negatif. Artinya bahwa kepuasan
seseorang tidak didasarkan pada banyaknya barang
yang dikonsumsi, tetapi didasarkan atas kemampuan
fisik manusia dalam menggunakan barang yang
dikonsumsinya dalam melangsungkan hidup. Hukum ini
dikenal dengan The law diminishing return (Nilai guna
yang semakin menurun). Apabila konsumsi ditambah
terus, maka nilai guna total akan menjadi semakin
sedikit.
Pendekatan prinsip pemaksimuman nilai
guna 1. Kurva Kepuasan yang sama (Indifference Curve)
Adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan
dari dua barang yang akan memberikan kepuasan yang
sama besar.
Contoh umat muslim dalam mengkombinasikan
kebutuhan makanan dan pakaian. Kombinas
i
Jumlah barang
Makanan Pakaian
A 20 1
B 16 2
C 12 4
D 10 6
E 8 8
F 5 10
Prinsip konsumsi islami
 Prinsip syariah
 Prinsip kuantitas
 Prinsip prioritas
 Prinsip sosial
 Prinsip lingkungan
 Prinsip larangan meniru
Prinsip syariah
 Prinsip akidah
 Keimanan terhadap akhirat (Muhammad:15, Al-Baqoroh:261,245)
 Semua sumberdaya adalah anugerah dan amanah, mutlak milik Allah
 Prinsip ilmu (akhlak konsumsi islam)
 Prinsip amal (implementasi ilmu)
Prinsip kuantitas
 Sederhana (qonaah dan wasathon),
cukup, tidak berlebihan (Al-A’rof:31), tidak boros, tidak mewah, tidak
mubadzir, tidak kikir (Al-Furqon:67, Al-Isro’:26-27)
 Kesesuaian konsumsi dengan pendapatan
 Penyimpanan (tabungan dan investasi)
Prinsip prioritas
 Urutan jenis yang terpenting
 Primer, harus terpenuhi untuk kemalahatan agama dan dunia
 Sekunder, untuk kemaslahatan yang lebih baik (madu, keju)
 Tertier, hanya sebatas pelengkap dan hiasan
 Urutan yang terdekat (tanggungan/keluarga, tetangga dst)
Prinsip sosial
 Umat, memperhatikan tetangga & umat muslimin
 Untuk kebajikan (Al-Baqoroh:215), tidak menimbun (At-Taubah:34-35)
 Menjadi contoh teladan dalam konsumsi (makanan, pakaian dll)
 Tidak membahayakan orang lain
 Untuk kebajikan (Al-Baqoroh:215),
 Tidak menimbun (At-Taubah:34-35)
Prinsip lingkungan
 Perubahan lingkungan mempengaruhi pola konsumsi, baik kuantitas
maupun kualitas
 Paceklik, dihemat
 Wabah, minum madu
Prinsip tidak mengikuti/meniru
 Larangan meniru umat islam konsumsinya buruk (suka pesta jamuan)
 Larangan konsumsi masyarakat kafir, yang menjadi ciri khas
 Larangan meniru hedonis (selalu bersenang-senang), setiap yang
diinginkan dibeli
Akhlak konsumsi islam
 Konsumsi yang halalan thoyyiban
 Zat
 Halal (Al-Baqoroh:168-169, An-Nahl:66-69)
 Haram (Al-Baqoroh:173, Al-Maidah:3,90)
 Proses
 Sebelum makan basmalah, selesai hamdalah, menggunakan
tangan kanan, bersih
 Tidak dilarang, misal : riba (Ali Imron:130), merampas (An
Nissa’:6), judi (Al-Maidah:91), menipu, mengurangi
timbangan, tidak menyebut Allah ketika disembelih
 Tujuan
 Bukan untuk sesembahan selain Allah, seperti sesajen,
Konsep maslahat dan utility
 Muslim harus berkonsumsi yang membawa
manfaat (maslahat) dan bukan merugikan
(madhorot)
 Konsep maslahat menyangkut maqoshiq
syariat (dien, nafs, nasl, aql, maal)
 Konsep maslahat lebih objektif karena
bertolak dari al-hajat ad-dhoruriyat (need)
 Konsep maslahat individu senantiasa
membawa dampak terhadap maslahat
umum/sosial
Dampak konsumsi yang tidak
benar/haram
 Merusak agama
 Pengaruh terhadap ibadah
 Pengaruh terhadap akhlak
 Pengaruh terhadap kesatuan umat
 Pengaruh terhadap kesehatan
 Menimbulkan kerusakan dan kemerosotan
 Kehinaan dan kenistaan
 Kehancuran ekonomi dan kemandekan produksi
Permintaan dan
Penawaran
Permintaan dan penawaran
Memahami permasalahan ekonomi dalam
kaitannya dengan kebutuhan manusia,
kelangkaan dan sistem ekonomi.
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran
 Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta
asumsi yang mendasarinya
 Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan
 Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang
 Mendeskripsikan pasar input
Hukum permintaan
“Jumlah barang atau jasa yang diminta akan
bertambah, jika harga turun dan akan berkurang,
jika harga naik pada periode tertentu, ceteris
paribus”
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
 Harga barang itu sendiri
 Selera
 Pendapatan
 Jumlah penduduk
 Harapan atau ekspektasi
 Harga barang lain yang berhubungan
Jenis-jenis permintaan
 Berdasarkan daya beli
1) Permintaan efektif
2) Permintaan potensial
3) Permintaan absolute
 Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan
1) Permintaan individu
2) Permintaan kelompok
1. Permintaan efektif
Yaitu permintaan konsumen terhadaap suatu barang dan jasa yang diikuti
dengan dya beli atau kemampuan membayar.
Contoh:
Seorang konsumen mempunyai uang sebesar Rp. 60.000. ia ingin membeli
gula sebanyak 6 kg. Setelah sampai di toko tenyata gula 1 kg seharga
Rp. 8.000. orang tersebut memiliki kemampuan membeli 6 kg gula.
2. Permintaan potensial
Yaitu permintaan terhadap suatu barang tetapi belum diikuti untuk
melaksanakan pembelian.
Contoh:
Seorang pelajar ingin membeli sebuah handphone seharga Rp. 1.500.000
ia memiliki uang tabungan sebesar Rp.2.000.000. jadi,pelajar
tersebut memiliki kemampuan tetapi karena ia memiliki kebutuhan
mendesak ia tidak jadi merealisasikan permintaannya tersebut.
3. Permintaan absolute
Yaitu permintaan terhadap suatu barang yang tidak diimbangi dengan
kemampuan untuk membeli barang tersebut.
Contoh:
Seorang ibu rumah tangga ingin membeli sebuah mesin cuci dengan harga
Rp. 1.500.000. tetapi ia hanya memiliki uang Rp.500.000. sehingga ia
tidak memiliki kemampuan untuk membeli mesin cuci tersebut sesuai
dengan harganya.
1. Permintaan individu
Yaitu permintaan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
2. Permintaan pasar atau kolektif
yaitu permintaan yang dimiliki oleh masyarakat secara
keseluruhan dalam waktu yang sama
KURVA PERMINTAAN
Permintaan dapat digambarkan dalam bentuk grafik atau
sering disebut dengan kurva permintaan.
Kurva permintaan adalah kurva yang menujukkan hubungan
antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta.
Contoh:
Situasi Harga per Kg (Rp) Jumlah (kg)
A 2700 50
B 2600 60
C 2500 70
D 2400 80
E 2300 90
KURVA PERMINTAAN
P
Q
A
D
C
B
E
2700
2600
2500
2400
2300
50 60 70 80 90
BERAS (Kg)
H
a
r
g
a
b
a
r
a
n
g
A. Fungsi Permintaan
Sebuah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara berbagai kemungkinan jumlah barang
yang diminta (Qd) dengan berbagai
kemungkinan tingkat harga (P).
Hubungan kedua variabel dinyatakan sebagai Q
adalah fungsi dari P :
Q = f (P)
Fungsi Permintaan :
Qd = a + bP ; b < 0
Ket :
Q = Jumlah yang diminta
P = Tingkat harga
a = Konstanta
b = Koefisien
Contoh :
Fungsi permintaan : Qd = 50 - 1/2 P
Gambar 1 : Kurva permintaan
P
100
0 50 Q
Pergeseran Kurva Permintaan
 Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus, masih
ingatkan,apa artinya? Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva
permintaan juga akan mengalami perubahan/pergeseran.
1. Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan
permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan
berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan
naik. Kurva akan bergeserke kanan.
Contoh 1:
 Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan
harga.
P
Q
500
400
300
200
100
100 200 300 400 500
Jumlah
H
a
r
g
a
b
a
r
a
n
g
600
Contoh:
Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga
barang.
700
D1
D2
D3
2. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan
perubahan permintaan.
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah
permintaan akan bertambah dan kurva permintaan
akan bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah
permintaan akan berkurang,dan kurva permintaan
akan bergeser ke kiri.
P
Q
500
400
300
200
100
100 200 300 400 500
Jumlah
H
a
r
g
a
b
a
r
a
n
g
600
Contoh:
Pergeseran kurva permintaan akibat perubahan harga
barang.
700
D1
D2
D3
PENAWARAN
 Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk
dijual pada berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.
 Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan
sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak dapat
dipisahkan.
Hukum Penawaran
 Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan
meningkat/bertambah,Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah
barang/jasa yang ditawarkan berkurang/turun.
 Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini
juga tidak berlaku mutlak (cateris paribus).
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang
ditawarkan
a. Biaya produksi (input)
 Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang
pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
b. Teknologi
 Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi
jumlah penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin
besar, harga menjadi murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan
sebaliknya.
c. Harapan keuntungan
 Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga
jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga
jumlah penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan
keuntungan.
d. Kebutuhan akan uang tunai
 Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan
berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah
penawaran barang/jasa.
e. Harapan harga masa yang akan datang
 Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga
dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga
mempengaruhi jumlah penawaran.
Kurva Penawaran
 Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat
harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran
bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika harga
barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih
banyak.
Tabel Penawaran
Harga Jumlah yang
ditawarkan
Rp. 100,00 200 unit
Rp. 200,00 300 unit
Rp. 300,00 400 unit
Rp. 400,00 500 unit
Rp. 500,00 600 unit
KURVA PENAWARAN
P
Q
500
400
300
200
100
100 200 300 400 500
Jumlah
H
a
r
g
a
b
a
r
a
n
g
S
600
Pergeseran Kurva Penawaran
 Kurva penawaran akan mengalami pergeseran,
tergantung pada faktor yang mempengaruhinya.
 Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran
akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan.
 Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran
akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.
P
Q
500
400
300
200
100
100 200 300 400 500
Jumlah
H
a
r
g
a
b
a
r
a
n
g
S3
600
Contoh:
Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga
barang.
S2
S1
KESEIMBANGAN
HARGA
Harga keseimbangan atau harga pasar
(Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas
kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau
permintaan.
Proses terbentuknya Harga Pasar
 Keseimbangan harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran
yang merupakan proses alami mekanisme pasar
 Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi
rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara
produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan.

Perilaku Produsen:
Etika dan Faktor-faktor
Produksi Islam
 Prinsip dan Tujuan Produksi
 Faktor-faktor Produksi
 Fungsi Produksi
Prinsip dan Tujuan Produksi
Pengertian Produksi
 Proses yang mentransformasikan input menjadi
output
 Proses ekonomi yang menggunakan sumber daya
untuk menghasilkan komoditas yang dapat
dipertukarkan (exchange)
 Kegiatan yang menciptakan manfaat (utility) baik di
masa kini maupun di masa mendatang
Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik
sesuatu yang tidak ada. Produksi hanyalah
membuat barang-barang menjadi berguna.
Prinsip dan Tujuan Produksi
Prinsip Dasar Produksi
 Prinsip pokok konsumsi harus tercermin dalam sistem
produksi negara Islam
 Prinsip kesejahteraan ekonomi dalam konsep Islam tidak
dapat mengabaikan pertimbangan kesejahteraan umum
yang menyangkut moral, pendidikan, agama, dsb.
Fungsi daya guna: Y = Y (F, G)
di mana: F = tingkat keuntungan
G = pengeluaran untuk sedekah
Prinsip dan Tujuan Produksi
Prinsip Produksi dalam Islam
 Tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah Allah
adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan
amalnya
Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi
Teknik produksi diserahkan pada keinginan dan
kemampuan manusia
Islam menyukai kemudahan, menghindari mudharat
dan memaksimalkan manfaat
Prinsip dan Tujuan Produksi
Kaidah-kaidah Produksi
 Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap
tahapan produksi.

Mencegah kerusakan di muka bumi, termasuk
membatasi polusi, memelihara keserasian, dan
ketersediaan sumber daya alam
Memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta
mencapai kemakmuran
Memperhatikan tujuan kemandirian umat
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik
kualitas spiritual maupun mental dan fisik
Prinsip dan Tujuan Produksi
Optimalisasi Produksi
 Memfungsikan sumber daya insani mencapai kondisi full employment
(bekerja dan berkarya)
I Kecuali mereka yang udzur syar’i
Memproduksi kebutuhan dharuriyyat, lalu kebutuhan hajiyyat, baru
kebutuhan tahsiniyyat secara proporsional
Prinsip dan Tujuan Produksi
Kebijakan Perusahaan Islami
 Tidak terlibat dalam kegiatan yang dilarang Islam, seperti
memproduksi minuman beralkohol, spekulasi, meminjam uang
dengan bunga
 Menghindari strategi pasar yang menghambat perusahaan lain
untuk masuk atau bentuk monopoli
 Mengikuti aturan yang wajar dalam tindakannya sebagai penjual
atau pembeli barang dan jasa
 Menahan diri menggunakan strategi pasar yang berpura-pura
menguasai pangsa pasar dan meningkatkan harga produk
 Menghindari kegiatan pemerasan, diskriminasi dan pembatasan
kegiatan perdagangan
Faktor-faktor Produksi
Pengertian Faktor Produksi
Input atau sumber
daya yang digunakan
untuk menghasilkan
output berupa
barang dan jasa.
Hubungan antara
input dengan
output dapat
digambarkan sbb 
Spending
Goods and
services
bought
Revenue
Goods
and services
sold
Labor, land,
and capital
Income
= Flow of inputs
and outputs
= Flow of dollars
Factors of
production
Wages, rent,
and profit
FIRMS
•Produce and sell
goods and services
•Hire and use factors
of production
•Buy and consume
goods and services
•Own and sell factors
of production
HOUSEHOLDS
•Households sell
•Firms buy
MARKETS
FOR
FACTORS OF PRODUCTION
•Firms sell
•Households buy
MARKETS
FOR
GOODS AND SERVICES
Circular-Flow
Diagram
Faktor-faktor Produksi
Faktor Produksi Konvensional
 Physical capital
Human capital
Natural resources
Technological knowledge
F Entrepreneurial and management skills
Faktor-faktor Produksi
Faktor Produksi Islam
Yusuf Qardhawi Al-Maududi dan
Abu Suud
M.A. Mannan
1. Alam
2. Kerja
manusia
1. Amal/kerja
2. Tanah
3. Modal
1. Tanah
2. Tenaga kerja
3. Modal
4. Organisasi
Faktor-faktor Produksi
Tanah






F












QS As-Sajdah 32:27 – “Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya kami
menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu kami tumbuhkan
dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan
mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?”
HR Bukhari - Diriwayatkan tentang Abu Umamah yang berkata, bahwa pada waktu Nabi SAW
melihat sebuah bajak dan beberapa peralatan pertanian lain, “ Saya mendengan Nabi
SAW berkata: ‘Tidaklah ini masuk ke rumah suatu kaum selain menimbulkan kehinaan’
”.
Faktor-faktor Produksi
Tenaga Kerja
 ...


F

 ... 
QS Huud 61 - ... Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya[726] ...
[726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
HR Bukhari Muslim – “Tidak ada yang lebih baik dari seseorang yang memakan
makanan, kecuali jika makanan itu diperolehnya dari hasil jerih payahnya sendiri.
Jika ada seseorang di antara kamu mencari kayu bakar, kemudian mengumpulkan
kayu itu dan mengikatnya dengan tali lantas memikulnya di punggungnya,
sesungguhnya itu lebih baik ketimbang meminta-minta kepada orang lain.”
Faktor-faktor Produksi
Modal
…









F













QS Al-Baqarah 272 - ... Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka
pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena
mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan
diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
Hadits – “Investasikanlah harta agar tidak habis dimakan zakat”.
Faktor-faktor Produksi
Organisasi
HR Bukhari – Nabi mengatakan, “Seseorang yang mempunyai sebidang
tanah harus menggarap tanahnya sendiri, dan jangan
membiarkannya. Jika tidak digarap, dia harus memberikannya kepada
orang lain untuk mengerjakannya. Tetapi bila kedua-duanya tidak dia
lakukan – tidak digarap, tidak pula diberikan kepada orang lain untuk
mengerjakannya – maka hendaknya dipelihara/dijaga sendiri. Namun
kami tidak menyukai hal ini.”
Fungsi Produksi
Pengertian Fungsi Produksi
Fungsi yang menggambarkan hubungan antara jumlah input yang digunakan
dengan jumlah output yang dihasilkan.
 Satu input (input lain dianggap konstan)
Dua input (isoquant)
Fungsi Produksi
Fungsi Produksi - Satu Input
Total Product Curve Average and
Marginal Physical
Product Curves
APP: Average Physical Product
MPP: Marginal Physical Product
MPL: Marginal Product of Labor
Asumsi: input lain dianggap konstan
Fungsi Produksi
Diminishing Marginal Product
MPL: penambahan jumlah output untuk setiap
penambahan satu unit tenaga kerja
MPL = Q/L
MPL = (Q2 – Q1)/(L2 – L1)
Jika tenaga kerja terus ditambah, pada suatu titik MPL
akan berkurang.
DMP: kondisi di mana marginal product of input
berkurang saat jumlah input ditambah
Fungsi Produksi
Fungsi Produksi - Dua Input
Isoquant Marginal Rate of
Technical
Substitution
MRTS: Marginal Rate of Technical Substitution /
Marginal Rate of Substitution in Production
Fungsi Produksi
Marginal Rate of Technical Substitution
MRTS: pengurangan dari salah satu input untuk
setiap penambahan satu unit input yang lain agar
tingkat output tetap sama
MRTS input-1 for input-2 = MPP input-1 / MPP input-2
Dalam kasus khusus di mana kedua input adalah
substitusi sempurna, isoquant akan berupa garis
lurus (y = a – bx)
Fungsi Produksi
Produktivitas
Fungsi Produksi: Y = A F(L, K, H, N)
Return to Scale: xY = A F(xL, xK, xH, xN)
Implikasinya: x = 1/L 
Y/L = A F(1, K/L, H/L, N/L)
 Productivity (Y/L) tergantung kepada physical capital per
pekerja (K/L), human capital per pekerja (H/L), dan natural
resources per pekerja (N/L), serta state of technology (A).
Fungsi Produksi
Produktivitas dalam Islam
HR Thabrani dan Dailami – “Sesunggguhnya
Allah sangat suka melihat hamba-Nya yang
berusaha mencari rezeki yang halal”
HR Thabrani – “Berusaha mencari rezeki halal
adalah wajib bagi setiap muslim”
PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
Pengertian, Permasalahan, Tujuan dan
Variabel Ekonomi Makro
 Pengertian
 Ilmu yang mempelajarai mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan (agregat).
 Yang dimaksud variabel keseluruhan adalah variabel
tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga,
investasi nasional, tingkat tabungan, belanja
pemerintah, tingkat harga umum, jumlah uang
beredar (inflasi), kesempatan kerja, neraca
pembayaran
 Permasalahan
 Inflasi
 Pengangguran
 Neraca pembayaran yang timpang
 Pertumbuhan penduduk yang tinggi
PERBEDAAN MIKRO DGN MAKRO
EKONOMI
 Mikro mempelajari fungsi masing-masing industri dan
perilaku masing-masing unit pengambilan keputusan,
khususnya perusahaan bisnis dan rumah tangga
 Makro mempelajari atau memusatkan perhatian pada
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi produk-2
tertentu dan perilaku masing2 industri, tetapi pada
penentu jumlah keluaran nasional total
 Mikro keputusan ekonomi individual
 Makro keputusan ekonomi agregatif
 Prinsip ekonomi mikro melandasi analisis ekonomi
makro
Perbedaan Mikro Ekonomi dgn Makro
Ekonomi
Konsumsi Produksi Harga Ketenaga-
kerjaan
Mikro Konsumsi
Individu
Jumlah
produksi
suatu
perusahaan
Harga setiap
barang/ jasa
Kebutuhan
tenaga kerja
satu
perusahaan
Makro Konsumsi
Negara
Jumlah
produksi
nasional
Harga
barang/ jasa
secara
keseluruhan
Kebutuhan
tenaga kerja
secara
keseluruhan
AKAR ILMU EKONOMI MAKRO
 DEPRESI BESAR
 Model Klasik
 Ahli ekonomi menerapkan model ekonomi mikro (model Klasik)
pada masala perekonomian yang luas, contoh:
 Analisis penawaran dan permintaan klasik mengasumsikan bahwa
penawaran tenaga kerja yang berlebih akan menyebabkan
turunnya upah ke tingkat keseimbangan baru; akibatnya,
pengangguran tidak bertahan lama.
 Revolusi Keynesian
 John Meynard Keynes (The General Theory of Employment,
Interest dan Money, 1936)
 Bukan harga dan upah yang menentukan tingkat peluang kerja,
melainkan tingkat permintaan agregat akan barang dan jasa.
Campur tangan pemerinta perlu disertakan dalam perekonomian
untuk mempengaruhi tingkat keluaran dan peluang kerja.
Caranya: pemerintah merangsang permintaan agregat untuk
mengangkat ekonomi keluar dari resesi
AKAR ILMU EKONOMI MAKRO
 EKONOMI MAKRO BARU
 Penyesuaian perekonomian secara tepat pada tahun 1960-an
 Ungkapan Walter Heller penasihat ekonomi Presiden Kennedy dan
johnson: penyesuaian perekonomian secara tepat sebagai peran
pemerintah dalam mengatur inflasi dan pengangguran
 Ketidaksesuaian dengan kenyataan sejak tahun 1970-an
 Sejak tahun 1970-an perekonomian AS mengalami serangkaian
fluktuasi besar dalam tingkat peluang kerja, keluaran, dan inflasi.
 Tahun 1974-75 dan 1980-82 AS mengalami resesi hebat,
akibatnya jutaan orang kehilangan pekerjaan dan mengakibatkan
kerugian besar karena kehilangan keluaran dan pendapatan
 Terjadi Stagflasi (Stagnasi + Inflasi)  bila tingkat harga
keseluruhan naik cepat (inflasi) selama periode resesi atau
tingkat pengangguran tinggi dan lama (stagnasi)
PERHATIAN ILMU EKONOMI MAKRO
 Perhatian utama:
 Inflasi
 Pertumbuhan keluaran (output) atau konjungtur bisnis
 Pengangguran
 Kebijakan Pemerintah:
 Kebijakan fiskal  kebijakan menyangkut pajak dan
keluaran
 Kebijakan moneter  alat yang digunakan oleh bank sentral
untuk mengendalikan pasokan (penawaran) uang
 Kebijakan pertumbuhan (sisi penawaran)  kebijakan
pemerintah yang berfokus pada penawaran agregat dan
kenaikan produksi dan bukannya merangsang permintaan
agregat
KOMPONEN EKONOMI MAKRO
 Fokus komponen ekonomi makro:
 Rumah tangga (sektor rumah tangga/ek. satu sektor)
 Perusahaan (sektor swasta/ek. dua sektor)
 Pemerintah (sektor publik/ek. tiga sektor)
 Luar negeri (sektor internasional/ek. Empat sektor)
 Hubungan empat komponen tergambar dalam
diagram arus melingkar, yang menunjukkan
pendapatan yang diterima dan pembayaran yang
dilakukan oleh masing-masing sektor
perekonomian
Diagram Arus Melingkar
Pemerintah
Perusahaan
Rumah
Tangga
Luar Negeri
Pembelian
barang & jasa
Pajak
Pajak
Pembayaran
gaji, bunga,
transfer
Gaji, bunga, dividen,
laba dan sewa
Pembelian barang &
jasa buatan luar
negeri (Import)
Pembelian barang &
jasa buatan dalam
negeri oleh orang
asing (eksport)
Pembelian barang &
jasa
Tiga Pasar Dasar
Pemerintah
Perusahaan Rumah Tangga Luar Negeri
PASAR
BARANG
DAN JASA
PASAR
TENAGA
KERJA
PASAR
UANG/
MODAL
(FINANSIAL
MARKET)
ANATOMI SISTEM
EKONOMI ISLAM
PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI
Ekonomi
Kapitalis
Ekonomi
Islam
Ekonomi
Sosialis
Paradigma
Materialisme
Paradigma
Syariah
Paradigma
Dialektika
Seluruh aktivitas
ekonomi bernilai
materi / bermanfaat
boleh dilakukan
Seluruh aktivitas
ekonomi
berdasarkan
syariah Islam
Seluruh aktivitas ekonomi
mengikuti dialektika
masyarakat yang
ditetapkan negara
Liberalisme ekonomi Otoriterianisme negara
PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI
Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi Islam
Teknik/upaya mengadakan
dan meningkatkan
produktivitas
Pengaturan cara kepemilikan,
pengelolaan dan distribusi
kekayaan
Ekonomi Islam
Universal, tidak terkait
ideologi tertentu
Terkait dengan Ideologi Islam
dan diatur oleh Syariah
Mengikat individu, masyarakat
dan negara
Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan primer tiap
individu secara menyeluruh, berikut kemungkinan tiap
orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder dan
tersiernya sesuai dengan kadar kesanggupannya.
POLITIK EKONOMI ISLAM
Tercapai karena :
1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu
2. Tanggungan ahli warisnya
3. Kewajiban Negara
4. Kewajiban seluruh kaum muslimin
PILAR SISTEM EKONOMI ISLAM
KEPEMILIKAN
PENGELOLAAN
DISTRIBUSI
1
2
3
Jenis
Kepemilikan
Cara
Kepemilikan
Individu
Umum
Negara
Halal
Haram
Pembelanjaan Pengembangan
Halal
Haram
Halal
Haram
PENGELOLAAN KEPEMILIKAN
PILAR EKONOMI ISLAM
KEPEMILIKAN
PENGELOLA
SEKTOR
BIDANG
HUKUM
PENGELOLAAN
K. UMUM
K. INDIVIDU K. NEGARA
NEGARA
INDIVIDU
Ekonomi Privat Ekonomi Negara
Konsumsi Produksi
Konsumsi
PERDAGANGAN
PERTANIAN PERINDUSTRIAN
Pertanahan
(al Aradhi)
Jual Beli (al Bai’)
dan Syarikah
Industr &,
Ketenagakerjaan
PERAN NEGARA
Mewujudkan politik ekonomi Islam tentang jaminan
kebutuhan primer individu
Menyusun dan menerapkan kebijakan ekonomi
Kebijakan Pertanian
Kebijakan Industri
Kebijakan Perdagangan
Kebijakan Moneter
Pengelolaan kepemilikan umum dan negara melalui baitul
maal
Menjaga mekanisme pasar
Pengawasan dan penghukuman penjahat ekonomi
Menciptakan SDM unggul
DISTRIBUSI KEKAYAAN
Setiap Individu harus memperoleh jaminan
pemenuhan kebutuhan primer
Upaya mencapai keseimbangan ekonomi
(equilibrium)
Tercapai jika :
1. Terdapat kekayaan dalam masyarakat
2. Seluruh masyarakat menerapkan sistem Islam
DISTRIBUSI KEKAYAAN
Perbedaan kemampuan pikiran dan fisik
Kesenjangan Ekonomi
Distribusi kekayaan
1. Mekanisme ekonomi : baitul mal, larangan
menimbun emas dan perak
2. Mekanisme non ekonomi : zakat, waris

More Related Content

Similar to ekonomi-mikro-islam-rtt-2018.pptx

Perbandingan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbandingan ekonomi islam dengan ekonomi umumPerbandingan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbandingan ekonomi islam dengan ekonomi umumSulastri .
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamEgi Kuswandi
 
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islam
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islamPerkembangan pemikiran teori ekonomi islam
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islamNeyna Fazadiq
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamRikza Adhia
 
Periodisasi ekonomi islam dan konvensional
Periodisasi ekonomi islam dan konvensionalPeriodisasi ekonomi islam dan konvensional
Periodisasi ekonomi islam dan konvensionalabdul rohim
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamGus Alwy Muhammad
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Eka Wibawa
 
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPeriodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumAstria Rahmi
 
periodisasi ekonomi islam dengan ekonomi umum
periodisasi ekonomi islam  dengan ekonomi umumperiodisasi ekonomi islam  dengan ekonomi umum
periodisasi ekonomi islam dengan ekonomi umumEka Fransisca (Eka Doang
 
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahSejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahmas karebet
 
perkembangan ekonomi islam
perkembangan ekonomi islamperkembangan ekonomi islam
perkembangan ekonomi islamLinda Dinata
 
The History of Accounting Management
The History of Accounting ManagementThe History of Accounting Management
The History of Accounting ManagementSably Az
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALNeng Putriyanti
 
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptxEko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptxKhoirunnisaNst
 

Similar to ekonomi-mikro-islam-rtt-2018.pptx (20)

Perbandingan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbandingan ekonomi islam dengan ekonomi umumPerbandingan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbandingan ekonomi islam dengan ekonomi umum
 
Ekonomi Islam
Ekonomi IslamEkonomi Islam
Ekonomi Islam
 
Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islam
 
Periodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islamPeriodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islam
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islam
 
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islam
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islamPerkembangan pemikiran teori ekonomi islam
Perkembangan pemikiran teori ekonomi islam
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Periodisasi ekonomi islam dan konvensional
Periodisasi ekonomi islam dan konvensionalPeriodisasi ekonomi islam dan konvensional
Periodisasi ekonomi islam dan konvensional
 
Tugas ekis
Tugas ekisTugas ekis
Tugas ekis
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
 
Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islam
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah
 
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumPeriodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
Periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
 
periodisasi ekonomi islam dengan ekonomi umum
periodisasi ekonomi islam  dengan ekonomi umumperiodisasi ekonomi islam  dengan ekonomi umum
periodisasi ekonomi islam dengan ekonomi umum
 
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahSejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
 
ekonomi islam
ekonomi islamekonomi islam
ekonomi islam
 
perkembangan ekonomi islam
perkembangan ekonomi islamperkembangan ekonomi islam
perkembangan ekonomi islam
 
The History of Accounting Management
The History of Accounting ManagementThe History of Accounting Management
The History of Accounting Management
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
 
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptxEko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
Eko Islam-dalam-Lintas-Sejarah.pptx
 

More from FauziahNurHutauruk

CPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptxCPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptxFauziahNurHutauruk
 
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptxPertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptxFauziahNurHutauruk
 
soal dan jawaban persamaan kuadrat.pptx
soal dan jawaban persamaan kuadrat.pptxsoal dan jawaban persamaan kuadrat.pptx
soal dan jawaban persamaan kuadrat.pptxFauziahNurHutauruk
 
MAKALAH EKONOMI MIKRO TENTANG DISTORSI PASAR.pptx
MAKALAH EKONOMI MIKRO TENTANG DISTORSI PASAR.pptxMAKALAH EKONOMI MIKRO TENTANG DISTORSI PASAR.pptx
MAKALAH EKONOMI MIKRO TENTANG DISTORSI PASAR.pptxFauziahNurHutauruk
 
Pertemuan 6-Fungsi Kuadrat.pptx
Pertemuan 6-Fungsi Kuadrat.pptxPertemuan 6-Fungsi Kuadrat.pptx
Pertemuan 6-Fungsi Kuadrat.pptxFauziahNurHutauruk
 
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptFauziahNurHutauruk
 
Pertemuan 5- Asbabun Nuzul.pptx
Pertemuan 5- Asbabun Nuzul.pptxPertemuan 5- Asbabun Nuzul.pptx
Pertemuan 5- Asbabun Nuzul.pptxFauziahNurHutauruk
 
Pertmuan 6-7 Makkiyah dan Madaniyah.pptx
Pertmuan 6-7 Makkiyah dan Madaniyah.pptxPertmuan 6-7 Makkiyah dan Madaniyah.pptx
Pertmuan 6-7 Makkiyah dan Madaniyah.pptxFauziahNurHutauruk
 
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxFauziahNurHutauruk
 
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxFauziahNurHutauruk
 
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptxPertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptxFauziahNurHutauruk
 
Mawar, PPT DASAR-DASAR GERAK (A-PJKR).pptx
Mawar, PPT DASAR-DASAR GERAK (A-PJKR).pptxMawar, PPT DASAR-DASAR GERAK (A-PJKR).pptx
Mawar, PPT DASAR-DASAR GERAK (A-PJKR).pptxFauziahNurHutauruk
 
Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam.ppt
Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam.pptRancang Bangun Sistem Ekonomi Islam.ppt
Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam.pptFauziahNurHutauruk
 

More from FauziahNurHutauruk (20)

PP INFLASI.pptx
PP INFLASI.pptxPP INFLASI.pptx
PP INFLASI.pptx
 
CPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptxCPOB sanitasi dan hygiene.pptx
CPOB sanitasi dan hygiene.pptx
 
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptxPertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
 
soal dan jawaban persamaan kuadrat.pptx
soal dan jawaban persamaan kuadrat.pptxsoal dan jawaban persamaan kuadrat.pptx
soal dan jawaban persamaan kuadrat.pptx
 
MAKALAH EKONOMI MIKRO TENTANG DISTORSI PASAR.pptx
MAKALAH EKONOMI MIKRO TENTANG DISTORSI PASAR.pptxMAKALAH EKONOMI MIKRO TENTANG DISTORSI PASAR.pptx
MAKALAH EKONOMI MIKRO TENTANG DISTORSI PASAR.pptx
 
Fauziah, Review Artikel.ppt
Fauziah, Review Artikel.pptFauziah, Review Artikel.ppt
Fauziah, Review Artikel.ppt
 
Pertemuan 6-Fungsi Kuadrat.pptx
Pertemuan 6-Fungsi Kuadrat.pptxPertemuan 6-Fungsi Kuadrat.pptx
Pertemuan 6-Fungsi Kuadrat.pptx
 
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
 
Pertemuan 5- Asbabun Nuzul.pptx
Pertemuan 5- Asbabun Nuzul.pptxPertemuan 5- Asbabun Nuzul.pptx
Pertemuan 5- Asbabun Nuzul.pptx
 
Pertmuan 6-7 Makkiyah dan Madaniyah.pptx
Pertmuan 6-7 Makkiyah dan Madaniyah.pptxPertmuan 6-7 Makkiyah dan Madaniyah.pptx
Pertmuan 6-7 Makkiyah dan Madaniyah.pptx
 
Ragam Metode Penelitian.pptx
Ragam Metode Penelitian.pptxRagam Metode Penelitian.pptx
Ragam Metode Penelitian.pptx
 
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
 
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
 
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptxPertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
Pertemuan 7-Qawaid_ushuliyah_ppt.pptx
 
PERTEMUAN 7 (2).pdf
PERTEMUAN 7 (2).pdfPERTEMUAN 7 (2).pdf
PERTEMUAN 7 (2).pdf
 
PERTEMUAN 9 (1).pdf
PERTEMUAN 9 (1).pdfPERTEMUAN 9 (1).pdf
PERTEMUAN 9 (1).pdf
 
ppt,matkul e.makro.sy.pptx
ppt,matkul e.makro.sy.pptxppt,matkul e.makro.sy.pptx
ppt,matkul e.makro.sy.pptx
 
PERTEMUAN 4 (Dilvi).pptx
PERTEMUAN 4 (Dilvi).pptxPERTEMUAN 4 (Dilvi).pptx
PERTEMUAN 4 (Dilvi).pptx
 
Mawar, PPT DASAR-DASAR GERAK (A-PJKR).pptx
Mawar, PPT DASAR-DASAR GERAK (A-PJKR).pptxMawar, PPT DASAR-DASAR GERAK (A-PJKR).pptx
Mawar, PPT DASAR-DASAR GERAK (A-PJKR).pptx
 
Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam.ppt
Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam.pptRancang Bangun Sistem Ekonomi Islam.ppt
Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam.ppt
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declarealfirdausputra
 
mankiw-chapter-3-national-income(2).pptx
mankiw-chapter-3-national-income(2).pptxmankiw-chapter-3-national-income(2).pptx
mankiw-chapter-3-national-income(2).pptxfuzifasters
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsicrewsali88
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...EcaAyu
 
Coca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap saji
Coca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap sajiCoca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap saji
Coca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap sajissuser5ea8ed1
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...b54037163
 
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxBesraSaputra
 
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemenPengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemenSafrizaAhmad2
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"HaseebBashir5
 
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIPRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIThomz PRTOTO
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...b54037163
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...hh4102231
 

Recently uploaded (20)

Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
mankiw-chapter-3-national-income(2).pptx
mankiw-chapter-3-national-income(2).pptxmankiw-chapter-3-national-income(2).pptx
mankiw-chapter-3-national-income(2).pptx
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
 
Coca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap saji
Coca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap sajiCoca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap saji
Coca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap saji
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
 
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemenPengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIPRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 

ekonomi-mikro-islam-rtt-2018.pptx

  • 2. SILABUS EKONOMI MIKRO ISLAM 1. Rancang bangun ekonomi mikro islam 2. Konsep kebutuhan dalam islam 3. Teori konsumsi islam 4. Teori permintaan islam 5. Teori produksi islam 6. Teori biaya islam 7. Teori penawaran islam 8. Maksimalisasi laba 9. Efisiensi alokasi dan distribusi pendapatan 10. Struktur pasar dalam islam 11. Mekanisme pasar dalam islam
  • 3. POKOK BAHASAN 1. Sejarah pemikiran ekonomi islam 2. Landasan ekonomi islam 3. Konsep dasar ekonomi islam 4. Sistem ekonomi islam 5. Teori Konsumsi islam 6. Teori Permintaan dan penawaran islam 7. Produksi dan distribusi islam 8. Anatomi sistem ekonomi islam
  • 5. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam  Great gap selama 500-an tahun dalam sejarah pemikiran ekonomi pada dark age di barat (sebagaimana disinyalir oleh schumpeter). Disisi lain dunia Islam justru mencapai kegemilangan.  Terjadi Transformasi pemikiran ekonomi (demikian pula ilmu pengetahuan secara umum) dari Islam ke barat pada abad pertengahan. Banyaknya kesamaan/kemiripan antara pemikiran sarjana muslim & barat, memunculkan beberapa dugaan : a. terjadi dua kebetulan yg sama antara pemikiran sarjana muslim dan barat. b. sarjana barat dipengaruhi oleh pemikiran sarjana muslim. c. sarjana barat melakukan plagiasi atas karya para sarjana muslim
  • 6. Komparasi Sejarah Pemikiran Ekonomi Dunia Islam & Barat Abad 2-4 SM Awal Masehi Abad 10 Plato, Aristoteles, Xenophon dll : Mengecam pembungaan uang Ekonomi rumah tangga Bibel : Etika & moralitas, bisnis, riba dll Abad ke 7 M: Quran & Hadist Sumber hukum tertinggi, pedoman hidup lengkap Abad 7-11M (fase dasar) -Abu Yusuf (798) Keuangan negara, perpajakan, mekanisme harga Peranan negara, peranan pasar. -Muh. Bin Hasan (750) Pentingnya perdagangan, pertanian, parteneship, Mudharabah, teori konsumsi . -Abu Ubayd Keuangan publik, kompesium ekonomi Rasulullah -Ibnu Maskawih Peranan pertukaran uang, stabilitas emasb& moneter -Mawardi. Mekanisme pasar, peranan pengawas pasar, tanah Abad 11-15 fase kedua -Al Gazali (1111) Perilaku ekonomi, mekanisme pasar, stabilitas uang dan Emas, elastisitas prmintaan, spesialisasi, perdagangan dll -Ibnu Taimiyah (1328) Mekanisme & konsep harga, mekanisme pasar bebas Peranan pemerintah, beban pajak & uang dll -Ibnu Khaldun (1404) Pembagian keraj, uang & harga, produksi & distribusi Perdagangan internasional, pertumbuhan & pemerataan -Nasirudin Tusi (1442) Political economy, peranan tabungan, perilaku konsumsi Abad ke 16-19 fase ketiga Shah Waliullah 1762 Relasi ekonomi-sosial, larangan judi spekulasi, riba. Distribusi SDA, perpajakan, teori perilaku konsumsi. Muhammad Iqbal (1873-1938) Kritik kapitalisme sosial, tugas negara, zakat Abad 19 Abad ke 16-18 Markantilisme Jean Bodiin :hubungan uang, barang & monopoli Thomas Mun : manfaat dagang menjual>mengkonsumsi David Hume : hubungan uang-harga Abad 17-18 Psiokrasi Laissez faire laisszes passer Quesney : perekonomian sistim yang analog dg kehidupan biologis manusia Abad 18-19 Klasik Adam Smith 1776 : Tonggak ekonomi modern, kemakmurantergantung proDuktifitas, manusia self interest, mekanisme pasar bebas, teori nilai, pembagian tenaga kerja dll. Robert Malthus 1798: Disekuilibrium pertumbuhan penduduk & pangan, kontrol populasi. David Ricardo 1817: distribusi kekayaan, keunggulan komparatif, analisis marjinal. JB Say 1832 : keseimbangan demand supply. J Stuart Mill 1873 : elastisitas permintaan Abad 13 scholastik St. Thomas (1274): mengutuk bunga (dosa) g r e a t g a p
  • 7. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam  Ekonomi Islam muncul pertama kali bersamaan dengan lahirnya ajaran Islam (pada abad ke 7 M)karena ajaran Islam tidak hanya memberikan panduan ritual, namun juga dalam kehidupan bermasyarakat.  Sejarah perekonomian Islam pada dasarnya bersumber dari ide dan praktek ekonomi yang dilakukan oleh Muhammad saw dan para sahabatnya serta pengikutnya sepanjang zaman.  Deversifikasi praktek ekonomi dilakukan masyarakat muslim setelah masa nabi Muhammad saw, bisa dianggap sebagai acuan sejarah ekonomi Islam selama tidak bertentangan dengan ajaran ekonomi Islam.  Periodeisasi sejarah pemikiran ekonomi Islam dikategorikan menjadi : 1. Periode pertama (Masa awal Islam 450 H/1058M). 2. Periode kedua (450-850H/1058-1446M). 3. Periode ketiga (850-1350H/1446-1932M). 4. Periode kontemporer (1350H – sekarang/ 1932M – sekarang)
  • 8. Sejaraha Ekonomi Islam. (pada masa Rasulullah SAW)  Ekonomi Islam diterapkan Rasulullah SAW setelah hijrah dari Mekah ke Yathrib (Madinah).  Setelah menata bidang politik dan pemerintahan (konstitusional, tahap selanjutnya Rasulullah menata bidang ekonomi & sosial.
  • 9. Sejaraha Ekonomi Islam (pada masa Raulullah SAW)  Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi Islam (pada masa Rasulullah SAW) adalah : 1. Kekuasaan tertinggi adalah Allah dan Allah adalah pemilik absolut atas semua yang ada. 2. Manusia merupakan kalifah Allah di bumi tapi bukan pemilik yg sebenarnya. 3. Semua yg dimiliki & didapat manusia adalah karena seizin Allah, oleh karena itu saudara2nya yg kurang beruntung memiliki hak atas sebagian kekayaannya. 4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk atau ditimbun. 5. Kekayaan harus berputar 6. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuk harus dihilangkan. 7. Menghilangkan jurang perbedaan antar individu dalam perekonomian, hal tersebut dapat menghapus konflik antar golongan. 8. Menetapkan kewajiban yg sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu termasuk masyarakat miskin
  • 10. Sejaraha Ekonomi Islam (pada masa Raulullah SAW) Sistim pencatatan penerimaan negara tersebut diawal pemerintahan Rasulullah SAW tidak dilakukan, namun demikian bukti penerimaan dan distribusi dilakukan dengan rapi, karena : a. Jumlah orang Islam yg bisa membaca & menulis masih sedikit. b. Sebagian besar bukti pembayaran dibuat sederhana baik distribusi maupun penerimaan. c. Sebagian dari zakat didistribusikan secara lokal. d. Bukti penerimaan dari berbagai daerah berbeda-beda & tidak umum digunakan. e. Ghanimah umumnya dibagikan setelah terjadi peperangan.
  • 11. Perkembangan pemikiran Ekonomi Islam Topik Pembahasan: 1. Masa Rasulullah 2. Masa Khulafaur Rasyidin 3. Pemikiran ekonomi Islam Klasik 4. Pemikiran ekonomi Islam kontemporer Tutorial 2
  • 12. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam Ekonomi Islam Masa Rasulullah Masa Khulafaur Rayidin Masa Islam klasik Masa Islam Kontemporer Abu Bakar Siddiq Umar bin Khatab Utsman bin Affan Ali bin Abi Thalib Abu Yusuf Abu Ubaid Al-Ghazali Ibnu Taimiyah Baqir As-Sadr M. Nejatullah Siddiqi Monzer Kahf
  • 13. Masa Rasulullah SAW Prinsip pokok kebijakan ekonomi masa kenabian Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut : 1. Allah SWT adalah penguasa tertinggi sekaligus pemilik absolut seluruh alam semesta. 2. Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi, bukan pemilik yang sebenarnya. 3. Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah atas rahmat Allah. 4. Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun. 5. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya harus dihilangkan. 6. Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang dapat mengeliminasi konflik individu 7. Menetapkan berbagai bentuk sedekah, baik yang bersifat wajib maupun sukarela
  • 14. Dari Kaum Muslim Dari kaum Non muslim Umum 1. Zakat 2. Zakat fitrah 3. Ushr (5-10%) 4. Ushr (2,5%) 5. Wakaf 6. Amwal fadhla 7. Nawaib 8. Shadaqah yang lain 9. Khumus 1. Jizyah 2. Kharaj 3. Ushr (5%) 1. Ghanimah 2. Fay 3. Uang tebusan 4. Pinjaman dari kaum muslim atau nonmuslim 5. Hadiah dari pemimpin negara lain Sumber penerimaan negara Sumber penerimaan negara pada masa Rasulullah :
  • 15. Sumber penerimaan Negara dari kaum mslimin Zakat adalah kewajiban seorang muslim apabila hartanya telah memenuhi nisab (batas minimal), haul (waktu satu tahun), dan kepemilikan mutlak. Zakat fitrah adalah kewajiban seorang muslim yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan. Ushr, yaitu bea masuk bagi perdagangan Wakaf, yaitu harta yang dikeluarkan oleh kaum muslim di mana pokok hartanya tidak boleh berkurang. Amwal fadhla, yaitu harta waris dari seorang muslim yang tidak memiliki ahli waris. Nawaib,yaitu pajak tambahan dikenakan kepada individu muslim yang kaya. Sedekah, yaitu harta yang dikeluarkan oleh kaum muslim dan bersifat sukarela. Khumus, yaitu pajak proporsional yang diterapkan kepada barang temuan dan barang tambang
  • 16. Sumber penerimaan dari kaum non muslimin Jizyah, yaitu pajak yang harus dibayarkan oleh individu nonmuslim sebagai kewajiban seorang warga negara pada pemerintahan Islam. Kharaj, yaitu pajak terhadap tanah yang dikelola oleh nonmuslim Ushr, yaitu bea masuk bagi perdagangan. Sumber dari kaum non Muslimin dan umum Sumber penerimaan negara bersifat umum Ghanimah, yaitu harta rampasan perang yang diperoleh dengan jalan berperang Fay, yaitu harta rampasan perang yang diperoleh dengan jalan damai Uang tebusan, yaitu uang yang dibayarkan pihak lawan untuk menebus tentaranya yang disandera. Pinjaman dari kaum muslim atau nonmuslim. Hadiah dari pemimpin atau pemerintah negara lain
  • 17. Kebijakan ekonomi Abu Bakar Siddiq
  • 18. Kebijakan ekonomi Umar bin Khattab
  • 19. Kebijakan ekonomi Ustman bin Affan 1. Pembangunan irigasi pengairan. 2. Pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan negara 3. Pembangunan gedung pengadilan, guna penegakan hukum. 4. Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada individu 5. Meningkatkan anggaran pertahanan dan kelautan serta meningkatkan dana pensiun serta dana pembangunan di wilayah taklukan baru. 6. Membuat beberapa perubahan administrasi dan meningkatkan kharaj dan jizyah dari Mesir
  • 20. Kebijakan ekonomi Ali bin Abi Thalib
  • 21. Abu Yusuf (113-182 H/731-798 M) Nama lengkap: Ya’qub bin Ibrahim bin Habib bin Khunais bin Sa’ad Al-Anshari Al-Jalbi Al Kufi-Al-Baghdadi karya tulis: adalah al-Jawami’, ar-Radd’ala Siyar al-Auza’l, Ikhtilaf Abi Hanifah wa Ibn Abi-Laila, Adab al-Qadhi, dan al- Kharaj Kekuatan utama pemikiran Abu Yusuf adalah dalam masalah keuangan publik Pemikiran ekonomi Abu Yusuf: 1. Menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan rakyat 2. Menurut Abu Yusuf, dapat saja harga-harga tetap mahal ketika persediaan barang melimpah, sementara harga akan murah walaupun persediaan barang berkurang 3. Merekomendasikan sistem muqasamah (proportional tax) daripada sistem misahah (fixed tax). 4. Merekomendasikan agar pemerintah segera menghentikan praktik sistem qabalah 5. Menentang penetapan harga yang dilakukan oleh penguasa
  • 22. Abu Ubaid (150 – 224 H) Nama lengkap Al-Qasim bin Sallam bin Miskin bin Zaid Al- Harawi Al-Azadi Al-Baghdadi Buku yang ditulis: Al Amwal Pemikiran ekonomi Abu Ubaid adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan negara utama yaitu fai, khums dan shadaqah 2. Mengutamakan kepentingan publik 3. Pendistribusian yang berbeda atas kelompok Badui dan urban 4. Menentang pendapat yang menyatakan bahwa pembagian harta zakat harus dilakukan secara merata di antara delapan kelompok 5. Fungsi uang yang hanya sebagai sarana pertukaran (medium of exchange) dan sarana penyimpan nilai (store of value). 6. Konsep timbangan dan ukuran dalam transaksi ekonomi
  • 23. Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111 M) Nama lengkap: Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al- Tusi Al-Ghazali Karya yang terkenal adalahkitab Ihya ‘Ulum al-Din Kesejahteraan (maslahah) suatu masyarakat tergantung kepada pemeliharaan lima elemen dasar, yakni agama (al-dien), jiwa (nafs), keturunan (nasl), harta (maal), dan akal (aql) Pemikiran Al-Ghazali mengenai ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien 2. Perlunya “mutualitas” dalam pertukaran ekonomi 3. Proses timbulnya pasar berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran 4. Perlunya mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam suatu negara. 5. Menolak sistem riba 6. Sangat mengecam perilaku pemalsuan uang. 7. Perlunya lembaga al-Hisbah sebagai badan pengawas aktivitas ekonomi di pasar 8. Negara menghimpun pendapatan dari seluruh penduduk berdasarkan hukum Islam
  • 24. Ibnu Taimiyah (661-728 H/1263-1328 M) Nama lengkap: Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim Tentang harga, Ibnu Taimiyah menggunakan dua istilah, yakni kompensasi yang setara (‘iwadh al-mitsl) dan harga yang setara (tsaman al-mitsl) Pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah adalah sebagai berikut: 1. Perlunya penetapan harga, upah dan laba yang adil 2. Perubahan harga yang terjadi di pasar akibat kezaliman pedagang tidak selalu benar, tetapi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan persediaan. 3. Penetapan harga oleh pemerintah hanya dapat dilakukan apabila terjadi ketidaksempurnaan atau distorsi di pasar. 4. Fungsi uang hanyalah sebagai penyimpan nilai dan media pertukaran 5. Pemerintah tidak melakukan bisnis dari pencetakan uang serta mencetak uang fulus yang terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan ketidakstabilan harga dalam perekonomian
  • 25. Ibn Khaldun (732-808 H/1332-1406 M) Nama lengkap: Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin Ibn Khaldun Karya tulis terkenal Al-Ibar (sejarah dunia), yang terdiri dari tiga buku, yaitu Muqadimmah, Al-Ibar, dan Al-Ta’rif bi Ibn Khaldun Pemikiran ekonomi Ibnu Khaldun ialah sebagai berikut: 1. Produksi diorganisasikan secara sosial dan internasional. 2. Organisasi tenaga kerja ini harus dilakukan melalui spesialisasi 3. Pembagian internasional dan sosial yang berakibat pada suatu proses kumulatif yang menjadikan negeri-negeri yang kaya semakin kaya dan menjadikan yang miskin lebih miskin lagi. 4. Kekayaan bangsa-bangsa tidak ditentukan oleh jumlah uang yang dimiliki,tetapi ditentukan oleh produksi barang dan jasa serta neraca pembayaran yang sehat. 5. Mendukung penggunaan emas dan perak sebagai standar moneter. 6. Variabel penentu bagi produksi adalah populasi, pendapatan, belanja negara, dan keuangan publik
  • 26. Baqir As-Sadr Buku yang ditulis: Falsafatuna (Filsafat Kita) dan kemudian Iqtishaduna Pemikiran ekonomi Sadr ialah sebagai berikut. 1. Ekonomi Islam adalah sebuah doktrin karena ia membicarakan “semua aturan dasar dalam kehidupan 2. Agama menjadi sandaran untuk menyeimbangkan kesejahteraan individu dan publik 3. Individu adaah Islamic man, di mana orientasinya tidak hanya kehidupan duniawi tetapi juga diisi dengan kehidupan spiritual. 4. Negara yang diwakili oleh wali-e amr memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk menegakkan keadilan. 5. Zakat bersama instrumen fiskal lainnya dipergunakan untuk mengentaskan kemiskinan dan menciptakan keseimbangan sosial. 6. Distribusi terbagi atas distribusi sebelum produksi (pre-production distribution) dan sesudah produksi (post-production distribution)
  • 27. M. Nejatullah Siddiqi Karyanya:Some Aspect of the Islamic Economy (1970) dan The Economic Enterprise in Islam (1972) Pemikiran ekonomi M Nejatullah Siddiqi adalah 1. Meskipun kepemilikan mutlak adalah milik Allah SWT, namun dalam Islam diperkenankan suatu kepemilikan pribadi 2. Kebebasan untuk berusaha dan berkreasi sangat dihargai 3. Usaha gabungan (joint enterprise) haruslah menjadi landasan utama dalam bekerja sama 4. Konsultasi dan musyawarah haruslah menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan publik 5. Negara bertanggung jawab dan mempunyai kekuasaan untuk mengatur individu dalam setiap keputusan dalam rangka mencapai tujuan Islam
  • 28. M. A. Mannan Buku utamanya: Islamic Economics: Theory and Practice Pemikiran ekonomi M.A Mannan adalah: 1. Tidak boleh ada aset yang menganggur. Setiap aset haruslah dimanfaatkan secara terus-menerus. 2. Pembayaran zakat diwajibkan apabila telah memenuhi syarat. 3. Penggunaan yang menguntungkan atau penggunaan untuk kegiatan yang menguntungkan. 4. Penggunaan aset tidak boleh untuk hal-hal yang dapat memba- hayakan baik bagi dirinya maupun orang lain. 5. Kepemilikan kekayaan secara sah. 6. Penggunaan yang seimbang. 7. Keuntungan dari penggunaan yang benar serta tidak diperkenankan konsentrasi kekayaan kepada sekelompok masyarakat. 8. Penerapan hukum Islam tentang warisan
  • 29. Monzer Kahf Buku :“The Islamic Economy: Analytical Study of the Functi- oning of The Islamic Economic System Pemikiran ekonomi Monzer Kahf 1. Hak memiliki didasarkan pada dan mencakup kesempatan untuk memanfaatkannya 2. Pentingnya penggunaan hak milik secara tepat 3. Hak memiliki dibatasi oleh umur pemiliknya 4. Barang-barang tertentu, seperti sumber daya alam, tidak dapat dimiliki secara pribadi, dan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan
  • 30.
  • 32.  ‫الوضعي‬ ‫االقتصاد‬ ‫كان‬ ‫اذا‬ ‫الشامل‬ ‫االسالم‬ ‫نظام‬ ‫من‬ ‫جزء‬ ‫االسالمي‬ ‫االقتصاد‬ ‫ان‬ - ‫بسبب‬ ‫نشأته‬ ‫ظروف‬ - ‫ارتباطه‬ ‫هو‬ ‫االسالمي‬ ‫االقتصاد‬ ‫يميز‬ ‫ما‬ ‫أهم‬ ‫فان‬ ‫الدين‬ ‫عن‬ ‫تماما‬ ‫انفصل‬ ‫قد‬ ‫شريعة‬ ‫و‬ ‫عقيدة‬ ‫االسالم‬ ‫بدين‬ ‫التام‬  Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab situasi kelahirannya- terpisah secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah. (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An- Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)
  • 33.  ‫ال‬ ‫فانه‬ ‫الشامل‬ ‫االسالم‬ ‫من‬ ‫جزءا‬ ‫كان‬ ‫واذا‬ ‫من‬ ‫االسالمية‬ ‫االنظمة‬ ‫بقية‬ ‫عن‬ ‫فصله‬ ‫يمكن‬ ‫أخالق‬ ‫و‬ ‫وعبادة‬ ‫عقيدة‬  Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna, maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54)
  • 34. ‫هذا‬ ‫على‬ ‫وبناء‬ ‫ينبغي‬ ‫ال‬ ‫فانه‬ ‫ندرس‬ ‫ان‬ ‫لنا‬ ‫االقتصاد‬ ‫االسالمي‬ ‫عقيدة‬ ‫عن‬ ‫مستقال‬ ‫الشريعة‬ ‫من‬ ‫جزء‬ ‫االسالمي‬ ‫االقتصادي‬ ‫النظام‬ ‫ألن‬ ‫شريعته‬ ‫و‬ ‫االسالم‬ ‫ويرتبط‬ ‫كذالك‬ ‫بالعقيدة‬ ‫أساسيا‬ ‫ارتباطا‬ Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan aqidah (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17)
  • 35. ‫نفسها‬ ‫المعامالت‬ ‫أن‬ ‫على‬ ‫العلماء‬ ‫أتفق‬ ‫قد‬ ‫ضرورة‬ ‫بشرية‬  Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri adalah masalah kemanusiaan yang maha penting (dharuriyah basyariyah) Halaman 14
  • 36. Dalam konteks ini Allah Berfirman :  َ‫ب‬‫َا‬‫ء‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫َع‬‫ي‬‫َا‬‫م‬ َ‫ك‬ُ‫ر‬ْ‫ت‬َّ‫ن‬ ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ُ‫ت‬‫َا‬‫و‬َ‫َل‬‫ص‬َ‫أ‬ ُ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ ُ ‫َاش‬‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ال‬َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫آ‬َ‫ن‬ُ‫آؤ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬ُ‫اؤ‬ َ ‫ش‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬‫ي‬ِ‫ش‬َّ‫ر‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫نت‬َ‫أل‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬  Mereka berkata, “Hai Syu’aib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh nenek moyang kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang penyantun lagi berakal”
  • 37. Masih kitab Al-Muamalah fil Islam ‫كما‬ ‫السالم‬ ‫عليهم‬ ‫االنبياء‬ ‫في‬ ‫مطردة‬ ‫سنة‬ ‫وهذه‬ ‫تعالى‬ ‫قال‬ Artinya : Muamalah ini adalah sunnah yang terus-menerus dilaksanakan para Nabi AS, sebagaimana firman Allah (hlm.16)
  • 38.  ‫ان‬ ‫الشريعة‬ ‫شقى‬ ‫االسالمية‬ ‫هما‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫العبادات‬ ‫و‬ ‫عضويا‬ ‫ارتباطا‬ ‫يرتبطان‬ ‫المعامالت‬ ‫البعض‬ ‫ببعضهما‬ ‫موضوعيا‬  Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah ibadat dan muamalat. Keduanya terkait laksana satu tubuh dan keduanya satu tujuan, (yaitu dalam rangka ibadah dan ketaatan kepada Sang Khalik Allah Swt). (Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)
  • 40. No Nama Kitab Hadits Jumlah Hadits Ekonomi Keterangan 1 Shahih Bukhari 199 Al-Buyu’. Al-ijarah, Salam,dll 2 Shahih Muslim 115 Kitab al-buyu’ 3 Sh. Ibn Hibban 179 Buyu’dan Al-Ijarah 4 Sh.Ibn Khuzaimah 300-an Al-buyu’ 5 Sunan Abu Daud 290 Kitab al-Buyu’ 6 Sunan at-Tirmizi 117 Kitab al-Buyu’ 7 Sunan al-Nasa’iy 254 Kitab al-Buyu’ 8 Sunan Ibnu Majah 170 Kitab at-Tijarah 9 Sunan al-Darimi 94 Kitab al-buyu; 10 Sunan Baihaqi 1145 Kitab al-buyu’dan al-ijarah 11 Muwatta’Malik 78 Buyu’,ijarah, musaqat 12 Musannaf Ibn Abi Syaibah 1000-an 639 Bab 13 Musannaf A.Razzaq 1354 Kitab al-Buyu’ 14 Mustadrak al-Hakim 245 Kitab al-buyu’
  • 41. Belum termasuk Kitab Subulus Salam, Bulughul Maram dan Nailul Authar serta kitab hadits terbesar Musnad Ahmad bin Hanbal
  • 42. Kebangkitan Kembali Studi Ekonomi Islam  Kesadaran dan keinginan umat Islam untuk menghidupkan kembali ajaran muamalah maliyah yang bersumber Alquran & Sunnah  Terbebasnya negeri-negeri muslim dari penjajahan  Ditemukannya sumber minyak di Timur Tengah sehingga melahirkan negara-negara kaya (petro dolar)  Kegagalan kapitalisme dalam menciptakan kesejahteraan yang berkeadilan.
  • 44. FALSAFAH EKONOMI ISLAM “Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (al-Qashash 77)
  • 45. Falsafah Ekonomi Islam 1. Kegiatan ekonomi diorientasikan bagi pencapaian kebahagiaan hidup di akhirat 2. Ekonomi diarahkan bagi tercapainya kesejahteraan, kemajuan material dan kebahagiaan hidup manusia di dunia 3. Kegiatan ekonomi harus dilakukan dalam pola interaksi sesama manusia secara baik 4. Harus dihindari kegiatan ekonomi yang merusak fisik maupun tatanan kehidupan manusia
  • 46. Ekonomi Islam Inti kehidupan manusia di dunia ini adalah mencapai falah (kemuliaan didunia dan di akhirat).
  • 47. Pengertian Ekonomi Islam  Ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan cara-cara Islami (cara-cara yg didasarkan atas ajaran Islam yaitu berlandaskan Al Quran dan Sunah Nabi)
  • 48. Difinisi Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk mengalokasikan dan mengelola sumberdaya untuk mencapai falah berdasarkan pada prinsip-prinsip & nilai-nilai Al Quran dan Sunnah
  • 49. Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu & Norma Dalam mempelajari Ekonomi Islam merupakan suatu hal yang penting dalam memahami terminologi : 1. Positive economics (membahas kenyataan yang terjadi) 2. Normative economics (membahas apa yang seharusnya terjadi atau apa yang seharusnya dilakukan Alfred Marshal
  • 50.  Pernyataan normatif. Kemiskinan di negara-negara berkembang tidak seharusnya semakin memburuk.  Pernyataan positive. Kemiskinan di negara-negara berkembang semakin buruk
  • 51. Ekonomi konvensional 1. Aspek positif dan aspek normative terpisah. 2. Fakta ekonomi merupakan suatu independen terhadap norma. 3. Tidak ada kausalitas antara norma dan fakta. atau realitas ekonomi merupakan suatu yg bersifat independen, dan karena bersifat objective dan akhirnya berlaku universal
  • 52.  Contoh pernyataan : Hukum penawaran, jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang yang ditawarkan meningkat. cateris paribus adalah pernyataan positif Hukum tersebut berlaku karena para produsen memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi tingginya produsen mengharuskan mencari keuantungan maksimum adalah pernyataan normative
  • 53.  Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan pendekatan integratif antara normative economics dan positif economics.  Islam menempatkan nilai yang tercermin dalam etika pada posisi yang lebih tinggi, jadi etika harus menjadi kerangka awal dalam ilmu ekonomi (etika lah yg harus menguasai ekonomi, bukan sebaiknya)
  • 54. Metodologi Ekonomi Islam  Konsep Rasionalitas Islam.  Etika & Rationalitas Ekonomi Islam.  Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam.  Kerangka Metodologis Ekonomi Islam
  • 55. Konsep Rasionalitas Islam  Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan pada pertimbangan rasionalitas.  Argumentasi yg dibangun memenuhi kaidah-kaidah logika & diterima akal serta diterima secara universal
  • 56. Konsep Rasionalitas Islam  Kaidah umum dan universal, sesuai dengan universalitas islam dalam konsep ekonomi Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus : a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah. b. tidak melakukan kemubaziran. c. Berusaha meminimize resiko. d. Dihadapkan pada ketidak pastian.
  • 57. Etika & Rasionalitas Enomi Islam  Aspek moral & etika dalam ekonomi konvensional adalah batasan ilmu ekonomi (kerena perilaku etis dipandang sebagai perilaku yg tidak rasional).  Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku ekonomi yg rasional islami, sehingga standar moral perilaku ekonomi didasarkan pada ajaran islam bukan didasarkan pada nilai-nilai yg dibangun oleh kesepakatan sosial
  • 58. Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam  Sikap rasional Islam mendorong pelaku ekonomi islami untuk mencari informasi agar dapat meraih fallah.  Sumber informasi meliputi dua hal : 1. ayat kauniyah (fakta empiris). 2. ayat qauliyah (sumber yg berasal langsung dari sang pencipta)
  • 59. Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam  Syariah diartikan sebagai seperangkat peraturan atau ketentuan Allah untuk manusia yg disampaikan melalui rasulNya  Untuk memahami syariah diperlukan tiga hal mendasar : 1. keimanan. 2. moral. 3. fiqh (sumber hukum)
  • 60. Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam  Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang utama/pertama terdiri dari : a. Al Quran. b. Sunnah. c. Ijma (Kesepakatan bersama para ulama) d. Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat dalam Al Quran & Sunnah)  Sumber hukum yang kedua yg diakui ahli hukum Islam adalah : a. Istihsan (pertimbangan kepentingan hukum) b. Mashlahah mursalah (pertimbangan kepentingan umum) c. Istishab (meneruskan hukum yg sudah berjalan sblm muncul hukum baru d. Urf (membiarkan tradisi yg tidak bertentangan dg syariat)
  • 61. Kerangka Metodologi Ekonomi Islam  Kebenaran & kebaikan.  Metodologi ilmu alam vs Metodologi ilmu sosial.  Objek ekonomi Islam (bagan terlampir).
  • 62. Quran & Sunah Ushul Fiqh & Qawaid Syariah Akidah Akhlak Fiqh Muamalah -Nilai Ekonomi Islam -Prinsip Ekonomi Islam Sejarah Islam Metode Deduksi Realitas ekonomi Metode Induksi Teori Ekonomi Konsumsi Produksi Distribusi Makro Ekonomi Kerangka Metodologis Ekonomi Islam
  • 63. Karakteristik Ekonomi Islam  Tujuan ekonomi Islam.  Moral sebagai pilar ekonomi Islam  Nialai-nilai dasar ekonomi Islam  Prinsip ekonomi dalam Islam  Basis kebijakan ekonomi islam  Paradigma ekonomi islam
  • 64. Tujuan ekonomi Islam.  Fallah (bahagia dunia – akhirat)  Hayyah thayibah (baik & terhormat)  Mashlahah al ibad (kesejahteraan hakiki)
  • 65. Moral sebagai pilar ekonomi Islam  Nilai ekonomi Islam. konsisten, jujur, adil, santun, transparan dll.  Prinsip ekonomi Islam. memenuhi kaedah-kaedah fikih baik rukun, syarat dan implementasinya
  • 66. Nialai-nilai dasar ekonomi Islam  Adl 1. persamaan kompensasi. 2. persamaan hukum. 3. moderat. 4. proporsional  Khilafah (tanggung jawab) sebagai khalifah dimuka bumi yg meliputi tanggung jawab : 1. berperilaku ekonomi dg cara yg benar. 2. mewujudkan mashlahah maksimum 3. perbaikan kesejahteraan setiap individu  Takaful (penjamina masyarakat) yg meliputi jaminan : 1. pemilikan & pengelolaan sumber daya oleh individu. 2. menikmati hasil pembangunan untuk setiap individu. 3. membangun keluarga sakinah bagi setiap individu. 4. amar ma’ruf nahi munkar
  • 67. Prinsip ekonomi dalam Islam  Kerja.  Kompensasi.  Efisiensi.  Profesionalisme.  Kecukupan.  Pemerataan kesempatan.  Kebasan.  Kerjasama  Persaingan.  Keseimbangan.  Solidaritas.  Informasi simetri
  • 68. Basis kebijakan ekonomi islam  Penghapusan riba.  Pelembagaan zakat.  Pelarangan gharar.  Pelarangan yang haram
  • 69. Paradigma ekonomi islam  Pradigma berpikir & berperilaku (behaviour paradigm). adalah spirit dan pedoman masyarakat dalam berperilaku , yaitu nilai-nilai ekonomi Islam  Paradigma umum (grand patern) adalah gambaran yang mencerminkankeadaan suatu masyarakatyg berpegang teguh pada paradigma perilaku. Misalnya : Paradigma yg terbentuk dari kapitalisme adalah individu meterialisme dalam berpikir & mekanisme pasar
  • 70. Karakteristik ekonomi Islam Paradigma : Adil & Harmoni Prinsip Ekonomi Islam Nilai : Adl, Khilafah, Takaful Tujuan : Fallah
  • 71. Hidup di Dunia Ke Mana? Dari Mana? Mati Lahir Untuk Apa? Kehidupan sebelum dunia Kehidupan dunia Kehidupan setelah Dunia Hubungan antar tiga simpul
  • 73. Harus dijawab Jawaban dari simpul besar, sebagai  Aqidah  Fikrah kulliyah  Qaidah fikriyah  Al-Nadzratu fi al-hayati al- dunya  Mempengaruhi gaya hidup  Menentukan kualitas hidup
  • 74. ADA DUA MACAM JAWABAN JAWABAN ISLAM  Manusia diciptakan Allah  Hidup untuk beribadah kepada- Nya  Setelah mati akan hidup abadi di alam akherat: di sorga atau neraka  Tergantung hidupnya di dunia: beriman atau tidak; bila beriman, taat atau tidak (Sumber: wahyu Allah) JAWABAN SEKULER  Manusia diciptakan Tuhan  Hidup untuk mencari kepuasan jasmani  Setelah mati, akan ada hidup yang abadi di alam lain (?), atau pasti di sorga karena sudah diampuni  Alam nanti tidak ada hubungan dengan sekarang (?) (Sumber: pemikiran spekulatif)
  • 75. MANA JAWABAN YANG BENAR?  Yang benar adalah yang bersumber dari al-Qur’an  Pemikiran spekulatif tidak berdasar. Nilainya bisa benar bisa salah  Tapi bila terdapat sumber yang pasti benar, maka pemikiran spekulatif tentang hakekat hidup di dunia pasti salah adanya.
  • 76. DARI MANA Manusia, alam semesta dan kehidupan berasal? DICIPTAKAN ALLAH MAKA……
  • 77. UNTUK APA MANUSIA HIDUP?  BERIBADAH KEPADA ALLAH  Makna ibadah adalah tha’atullah wa khudlu’u lahu wa iltizamu ma syara’a minaddini (taat kepada Allah tunduk padanya dan berpegang teguh pada apa yang telah disyariatkan di dalam agama Islam)  Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat dengan hubungan penciptaan, perintah dan larangan (shilatu al-khalq dan shillatul awamir wan nawahi )  Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan kebangkitan dan perhitungan (shilatul ba’tsi wan nushur dan shillatul muhasabah)
  • 78. MACAM IBADAH Makna Khusus Aktivitas hubungan dengan Allah (Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll) Makna Umum Segala aktivitas manusia
  • 79. AMAL BERNILAI IBADAH Amal Terbaik Ikhlas hanya untuk Allah SWT Benar sesuai tuntunan syariat Islam
  • 80. KE MANA SETELAH MATI Keyakinan Perbuatan Balasan 1. Muslim Taat Kekal di Surga 2. Muslim Ingkar Neraka lalu Surga 3. Kafir Kekal di Neraka Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-16) Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia Tiga prototipe manusia dan balasannya
  • 81. Dalil …. Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8) “Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu adalah sebaik- baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya selamanya” Tipologi 2 “… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik. Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada bekas sujud….. (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA) Tipologi 3 (Al Bayyinah 6) “Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk- buruk makhluq”.
  • 82. KEADAAN DI AKHIRAT TIPOLOGI 1 Bahagia TIPOLOGI 2 Menyesal kurang banyak beramal (al- fajr:24) TIPOLOGI 3 Menyesal lebih baik jadi tanah (An naba’:40)
  • 84. Sebelum dunia Sesudah dunia Hubungan dengan kehidupan dunia Penciptaan Kebangkitan Perintah dan Larangan Perhitungan Hubungan 3 fase kehidupan
  • 85. DUA GAYA HIDUP GAYA HIDUP ISLAMY  Hidup untuk beribadah  Landasan iman  Tolok ukur perbuatan aturan Islam (halal dan haram)  Orientasi hidup akherat dan dunia  Untuk untuk kemuliaan diri, keluarga, umat dan perjuangan agama (dakwah)  Makna kebahagiaan: ridha Allah GAYA HIDUP SEKULER  Hidup untuk mencari kesenangan jasmani  Landasan hawa nafsu  Tolok ukur perbuatan: manfaat  Orientasi hidup dunia semata  Hidup untuk kepentingan diri dan keluarga sendiri  Makna kebahagiaan: tercapainya kepuasan jasmani
  • 86. AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM  Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau tidak syirik)  Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)  Dalam urusan akhlaq (mulia)  Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan thayib selalu)  Dalam urusan pakaian (menutup aurat)  Dalam urusan keluarga (sakinah)  Dalam urusan pekerjaan (profesional)  Dalam urusan masyarakat (peduli)  Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)
  • 87. Pemikiran dan Hukum tentang - Kepemilikan - Pemanfaatan kepemilikan - Distribusi kekayaan - Politik Ekonomi - Ekonomi privat (fiqh muamalah iqtishadiyah) - Moneter - Kelembagaan ekonomi Islam - Manajemen - Sumberdaya manusia
  • 88. 1. Muamalah iqtishadiyah diselenggarakan secara suka rela. 2. Dilakukan dengan akhlaq karimah. 3. Tidak boleh ada yang mendzalimi dan didzalimi. 4. Hukuman buat yang melakukan pelanggaran. 5. Dalam bermuamalah harus dilakukan dengan benar. 6. Pembelaan terhadap yang didzalimi. 7. Amar ma’ruf nahi mungkar di tengah kegiatan ekonomi masyarakat. 8. Muamalah iqtishadiyah secara Islami dilakukan demi kebaikan bersama 9. Tegaknya selalu sistem ekonomi Islam dan ketaatan para pelaku ekonomi mutlak diperlukan 10. Individu yang melanggar syariah dalam ekonomi pasti akan menimbulkan kerusakan 11. Apalagi bila sistem ekonomi Islam diabaikan pasti akan timbul kerusakan di dunia dan siksaan pedih di akhirat
  • 90. I- Hakikat Ekonomi: Istilah Ekonomi: Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno); Maka, ekonomi berarti kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik yang berkaitan dengan: (1) memperbanyak jumlah, dan (2) menjaga pengadaannya, maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada masyarakat. Bidang Ekonomi Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi Memperbanyak jumlah, dan menjaga pengadaannya (Faktor Produksi) Tatacara distribusi kekayaan di tengah masyarakat (Pemikiran dan Konsep Ekonomi)
  • 91. Barang Jasa Menjadi Alat Pemuas Mempunyai Nilai Guna (Utility) Kebutuhan Manusia (human need) Muncul Masalah Ekonomi Distribusi Barang dan Jasa Peningkatan GDP dan GNP Negara Terbatas (limited): Primary needs Tak terbatas (unlimited): Scondary needs Jumlahnya Terbatas (Scarcity) Cukup Tidak Cukup Kemiskinan Individu warga negara? Kemiskinan negara? Perspektif Kapitalisme dan Sosialisme Perspektif Islam • Masalah Ekonomi Islam:
  • 92. Kepemilikan (Ownership) Disposisi (Tasharruf) Distribusi (Distribution) Kepemilikan Individu (Private Ownership) Kepemilikan Umum (Public Ownership) Kepemilikan Negara (State’s Ownership) Nafkah dan Infaq Pengembangan Hak Milik Asas dan Kaidah Sistem Ekonomi Islam Menjamin Kebutuhan per Individu Warga Negara • Asas Ekonomi Islam:
  • 93. Kebutuhan per Individu Kebutuhan Kelompok Kebutuhan Pokok (Primary Needs) Kebutuhan Sekunder (Scondary Needs) Kebutuhan Mewah (Luxury Needs) Human Needs Kebutuhan Manusia Pendidikan (Needs for Education) Kesehatan (Needs for Health) Keamanan (Needs for Savety) Wajib Dipenuhi Tidak Wajib tapi Dibantu Wajib Dipenuhi Khilafah Islam • Kebijakan Ekonomi Islam:
  • 94. II- Kepemilikan :  Definisi Kepemilikan: Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa tertentu, yang menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta mendapatkan kompensasi darinya. Kepemilikan (Ownership) Kepemilikan Umum (Public Ownership) Kepemilikan Negara (State’s Ownership) Kepemilikan Individu (Private Ownership) Hukum syara’ yang berlaku untuk barang dan jasa, dimana pemiliknya berhak memanfaatkan dan mendapat kompensasi darinya Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok untuk sama- sama memanfaatkan benda. Harta yang merupakan hak seluruh kaum Muslim, sedangkan pengelolaannya menjadi wewenang Khalifah.  Bentuk Kepemilikan:
  • 95.  Tatacara Memiliki: Batil (Salah) Shahih (Benar) Manusia Hubb at-Tamalluk: Keinginan untuk memiliki Gharizah al-Baqa’: Naluri Survival Hajat ‘Adhuwiyah: Kebutuhan Jasmani Kaifiyah Tamalluk: Sebab Pemilikan Kammiyah Tamalluk: Pembatasan Jumlah Hurriyah Tamalluk: Kebebasan Hak Mlk Islam Sosialisme Kapitalisme
  • 96.  Sebab Kepemilikan Islam: Bekerja Kebutuhan Harta Penyambung Hidup Pemberian Negara Waris Harta yang Diperoleh tanpa Kompensasi Sebab Kepemilikan (Asbab at-Tamalluk) Menghidupkan Tanah Mati Menggali Kandungan Bumi Berburu Makelar Mudharabah Musaqat Ijarah Cara memperoleh harta yang sebelumnya belum menjadi hak milik, atau memperoleh harta yang belum dimiliki sebelumnya.
  • 97. III- Disposisi (Tasharruf): Disposisi (Tasharruf) Kepemilikan Barang dan Jasa Infaq (Perbelanjaa n) Pengembang an Harta Hukum Syara’ dalam Memanfaatkan Barang dan Jasa Faktor Hubungan: Wasiat, Hadiah Faktor Nafkah: Ayah kepada anak Yang Diperoleh dgn Mengubah Bentuk Tanah Harta yang Diperolah dari Pertukaran Pertanian (Zira’ah) Perdagangan (Tijarah) Perindustrian (Shina’ah)
  • 98.  Hukum Tanah Pertanian: Intensifikasi Tanah Pertanian Ekstensifikasi Tanah Pertanian Pengembangan Tanah Pertanian Sebab Kepemilikan Wajib Mengelola Tanah Pertanian Haram Menyewakan Tanah Pertanian Ihya’ al-Mawat: Menghidupkan Tanah Mati Iqtha’ ad-Dawlah: Pemberian Negara pd Petani Pembelian Lahan Tahjir: Memagari Sebab Pengembangan
  • 99.  Hukum Perdagangan: Jual-Beli Halal Salam Istishna’ Sharf Barang dg Barang Uang dg Uang Ghabn Fahisy Tadlis Uang dg Uang Barang dg Barang Riba Haram Penimbunan Perdagangan Domestik Perdagangan Luar Negeri Bentuk Perdagangan
  • 100.  Hukum Perindustrian: ْ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫د‬َ‫ا‬‫الم‬ َ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬ ُ‫ذ‬‫ـ‬ُ‫خ‬‫أ‬َ‫ي‬ ِ‫ع‬َ‫ـ‬‫ن‬ْ‫ص‬َ‫م‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ـ‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬‫ـ‬َ‫ن‬ْ‫ص‬َ‫ي‬ : Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum barang yang diproduksinya. Hukum Pabrik dan Kilang Milik Umum Milik Negara Milik Individu Hukum Produk (Barang yang Diproduksi) Produk Halal (Pabrik / Kilang yang halal) Produk Haram (Pabrik / Kilang yang haram)
  • 101.  Hukum Syarikah: Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya sepakat untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Akad Syar’i: Ijab dan Qabul Obyek Akad: Sesuatu yang Bisa Diakadkan Sepakat Melakukan Syarikah dalam Urusan Tertentu Sepakat Melakukan Syarikah Sepakat Memberikan Modal Hukum Syarikah dalam Islam Barang Jasa Sah Belum Sah Sah Orang yang Boleh Melakukan Tasharruf
  • 102. Syarikah ‘Inan: Badan- Badan(+)Harta Syarikah Abdan: Badan-Badan(-)Harta Mudharabah: Badan(+)Harta Syarikah Wujuh: Badan-Badan(+)Harta Orang Lain Badan-Badan(+)Harta Pembelian Berdua Mufawadhah: Gabungan Syarikah Syarikah Amlak: Zat Barang Bentuk Syarikah dalam Islam Syarikah Uqud: Pengembangan Harta Semua Kerugian Dikembalikan kepada Harta dan Pemiliknya, Sementara Keuntungan Milik Kedua Belah Pihak. Pemburan Syarikah Gila Mati Mahjur Dibubar kan Sepihak
  • 103.  Hukum Syarikah Kapitalis: Hukumnya Haram Perseroan FIRMA: Badan-Badan Dagang Perseroan Terbatas: Bentuk Syarikah Kapitalis Koperasi: Asuransi: Kerjasama Penjaminan Bertentangan dengan Syarat Syarikah Islam Bertentangan dengan Fakta Akad Syar’i Bertentangan dengan Obyek Akad Syar’i Tidak Dijalankan oleh Badan tapi Modal
  • 104.  Tasharruf yang Diharamkan: Isyraf - Tabdzir Taraf (Foya-foya) Taqtir (Kikir-Bakhil) Judi Riba Syarikah Kapitalis Ghabn Fakhisy Tadlis Ihtikar Mematok Harga Tasharruf yang Diharamkan Pengembangan Harta: Infaq:
  • 105. IV- Kepemilikan Umum: Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok untuk sama-sama memanfaatkan benda. Bentuk dan Ciri Harta Milik Umum Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas Umum ini Menyebabkan Sengketa bagi Masya-rakat Sumber Daya Alam: Sumber yang Sifat Pembentukannya Menghalangi Dimiliki Secara Perorangan Bahan Tambang yang Tidak Terbatas: Seperti Air, Minyak, Emas, dll. Privatisasi Haram
  • 106.  Hima dan Pemeliharaan Fasum:  Hima adalah tempat yang dipertahankan, kebalikannya Mubah (tempat yang dibiarkan).  Hima adalah fasilitas atau harta milik umum yang dimonopoli oleh pihak tertentu, sehingga orang lain tidak bisa memanfaatkannya sesuai dengan fungsi asalnya. Seperti jalan, air, udara, dll. Islam telah membatalkan monopoli seperti ini, yang disebut hima, sehingga fasum tersebut kembali kepada fungsi asalnya.  Larangan Hima (proteksi) tersebut berlaku untuk dua hal: (1) tanah mati, yang bisa dihidupkan dan dipertahankan oleh setiap individu; (2) fasilitas umum yang sama-sama dibutuhkan oleh banyak orang, seperti air, padang dan api. Tapi, tidak bagi negara. Negara boleh memproteksi dua hal di atas.  Rasulullah saw. pernah memproteksi (hima) tanah Naqi’ yang memiliki sumber air dan tanaman yang subur. Tanah tersebut diproteksi oleh Rasul dari orang yang hendak menghidupkan dan memanfaatkannya, selain untuk menggembala kuda-kuda perang mereka.
  • 107. V- Kepemilikan Negara: Harta yang menjadi hak seluruh kaum Muslim, sementara pengelolaannya menjadi kewenangan khalifah, dimana dia bisa mengkhususkan sesuatu kepada sebagian kaum Muslim berdasarkan pandangan dan ijtihadnya.  Fai’, Ghanimah, Anfal: Ghanimah dan Anfal adalah harta rampasan yang diperoleh melalui peperangan. Sementara Fai’ adalah harta rampasan yang ditinggalkan musuh, tanpa melalui peperangan. Khumus: khumus di sini adalah seperlima dari harta rampasan perang (ghanimah). Kharaj: Hak kaum Muslim yang ditetapkan pada tanah yang telah dijadikan rampasan perang dari kaum Kufar, baik melalui peperangan, maupun perdamaian.  Jizyah: hak yang diberikan oleh Allah dari kalangan kaum Kufar kepada kaum Muslim karena ketundukan mereka kepada sistem Islam. Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai): Harta yang diwajibkan oleh Allah kepada kaum Muslim untuk dibelanjakan pada kebutuhan yang diwajibkan kepada mereka, sementara tidak ada harta di Baitul Mal. Harta haram: Hasil korupsi, keuntungan dari perdagangan yang diharamkan, seperti Narkoba, dll. Harta Kalalah: Harta Orang Murtad
  • 108.  Baitul Mal: Sumber Pemasukan Pos-pos Pengeluaran  Fai’ Ghanimah, dan Anfal Khumus Kharaj  Jizyah Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai) Harta haram Harta Kalalah Harta Orang Murtad Zakat  Ashnaf Delapan: Fakir, Miskin, Gharim, Ibn Sabil, Budak, Jihad, Amil, Muallafah al-Qulub Kebutuhan tetap: Fakir, Miskin, Ibn Sabil, dan Jihad. Kompensasi: gaji PNS, TNI, dll. Kebutuhan Non Kompensasi: fasum, seperti masjid, jalan raya, sekolah, rumah sakit, dll. Kebutuhan Non Kompensasi Sekunder Dana Emergency: Bencana alam, serangan musuh, dll..
  • 109.  Penyusunan APBN: APBN disusun pertahun oleh pemerintah disahkan oleh Parlemen RAPBN diajukan oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan kepada Panitia Anggaran Parlemen Setelah jadi APBN, dikeluarkan peraturan perundang-undangan untuk mengesahkan APBN Sistem Kapitalis Sistem Khilafah APBN tidak disusun pertahun oleh pemerintah, dan tidak perlu disahkan oleh Majlis Ummah, karena pendapat mereka tidak mengikat Khalifah. Ketentuan APBN, sumber dan pos-posnya telah diatur oleh hukum syara’, dan di sini berlaku ijtihad khalifah. Khalifah juga tidak perlu mengeluarkan peraturan baru, karena hukumnya sudah tetap..
  • 110. KONSEP KONSUMSI DAN PERILAKU KONSUMSEN DALAM ISLAM
  • 111. Tujuan konsumsi islami  Sebagai sarana wajib penolong untuk beribadah  Sebagai bentuk syukur kepada Allah  Jika diniatkan ibadah, maka bisa bernilai ibadah meskipun mubah
  • 112. Konsep konsumsi islami  Konsumsi secara umum didefinisikan dengan penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.  Perbedaan mendasar dalam konsumsi islam adalah jenis yang dikonsumsi, tujuan pencapaian dan cara pencapaian tujuan harus sesuai syariah islamiyyah.
  • 113. Urgensi konsumsi islami  Konsumsi islam adalah untuk kehidupan  Konsumsi islam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan atasi kemiskinan  Dilarang batasi konsumsi meski untuk tujuan ibadah (puasa dahr/wishol)  Darurat, boleh yang haram (Al-An’am:145)
  • 114. Perilaku konsumen  Perilaku konsumen diartikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa
  • 115. Perilaku konsumsi orang muslim didasarkan atas pertimbangan: 1. Manusia tidak kuasa mengatur secara detail permasalahan ekonomi masyarakat atau negara. Karena ketidakmampuan manusia mengkondisikan kebutuhan hidupnya berdasarkan tempat dimana manusia hidup. Keyakinan umat muslim bahwa Allah akan memenuhi kebutuhan manusia (QS. An-Nahl ayat 11). Artinya: “Dia menurunkan air dari langit, diantaranya untuk minuman kamu dan diantaranya untuk tumbuh- tumbuhan, di sana kamu menggembalakan ternakmu. Dia tumbuhkan untukmu dengan air itu tanaman, zaitun, kurma dan bermacam-macam buah-buah”
  • 116.  Pola konsumsi didasarkan atas kebutuhan, bukan preferensi semata, sehingga terhindar dari boros dan pengaruh pola konsumsi yang tidak perlu  Orang muslim sadar akan kehidupan bermasyarakat, sehingga dalam berkonsumsi dituntut untuk saling menghargai dan menghormati sesamanya sehingga terhindar dari kesenjangan sosial.
  • 117. TEORI NILAI GUNA  Teori kepuasan dalam ekonomi dalam mengkonsumsi suatu barang dinamakan utility / nilai guna  Nilai guna dibagi menjadi dua: nilai guna total (Total utility) dan nilai guna tambahan (Marginal Utility)  Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dalam mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.  Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan penggunaan suatu unit barang
  • 118. Tabel nilai guna Jumlah kurma yang dimakan Nilai guna total Nilai guna marginal 0 0 - 1 15 25 2 40 20 3 55 15 4 70 15 5 75 5 6 78 3 7 79 1 8 78 -3 9 75 -5 10 70 -15
  • 119.  Tabel di atas menunjukkan bahwa sampai konsumsi yang ke tujuh menunjukkan nilai guna marginal positif. Ketika makan kurma yang ke delapan nilai guna marginal menjadi negatif. Artinya bahwa kepuasan seseorang tidak didasarkan pada banyaknya barang yang dikonsumsi, tetapi didasarkan atas kemampuan fisik manusia dalam menggunakan barang yang dikonsumsinya dalam melangsungkan hidup. Hukum ini dikenal dengan The law diminishing return (Nilai guna yang semakin menurun). Apabila konsumsi ditambah terus, maka nilai guna total akan menjadi semakin sedikit.
  • 120. Pendekatan prinsip pemaksimuman nilai guna 1. Kurva Kepuasan yang sama (Indifference Curve) Adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan dari dua barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besar. Contoh umat muslim dalam mengkombinasikan kebutuhan makanan dan pakaian. Kombinas i Jumlah barang Makanan Pakaian A 20 1 B 16 2 C 12 4 D 10 6 E 8 8 F 5 10
  • 121. Prinsip konsumsi islami  Prinsip syariah  Prinsip kuantitas  Prinsip prioritas  Prinsip sosial  Prinsip lingkungan  Prinsip larangan meniru
  • 122. Prinsip syariah  Prinsip akidah  Keimanan terhadap akhirat (Muhammad:15, Al-Baqoroh:261,245)  Semua sumberdaya adalah anugerah dan amanah, mutlak milik Allah  Prinsip ilmu (akhlak konsumsi islam)  Prinsip amal (implementasi ilmu)
  • 123. Prinsip kuantitas  Sederhana (qonaah dan wasathon), cukup, tidak berlebihan (Al-A’rof:31), tidak boros, tidak mewah, tidak mubadzir, tidak kikir (Al-Furqon:67, Al-Isro’:26-27)  Kesesuaian konsumsi dengan pendapatan  Penyimpanan (tabungan dan investasi)
  • 124. Prinsip prioritas  Urutan jenis yang terpenting  Primer, harus terpenuhi untuk kemalahatan agama dan dunia  Sekunder, untuk kemaslahatan yang lebih baik (madu, keju)  Tertier, hanya sebatas pelengkap dan hiasan  Urutan yang terdekat (tanggungan/keluarga, tetangga dst)
  • 125. Prinsip sosial  Umat, memperhatikan tetangga & umat muslimin  Untuk kebajikan (Al-Baqoroh:215), tidak menimbun (At-Taubah:34-35)  Menjadi contoh teladan dalam konsumsi (makanan, pakaian dll)  Tidak membahayakan orang lain  Untuk kebajikan (Al-Baqoroh:215),  Tidak menimbun (At-Taubah:34-35)
  • 126. Prinsip lingkungan  Perubahan lingkungan mempengaruhi pola konsumsi, baik kuantitas maupun kualitas  Paceklik, dihemat  Wabah, minum madu
  • 127. Prinsip tidak mengikuti/meniru  Larangan meniru umat islam konsumsinya buruk (suka pesta jamuan)  Larangan konsumsi masyarakat kafir, yang menjadi ciri khas  Larangan meniru hedonis (selalu bersenang-senang), setiap yang diinginkan dibeli
  • 128. Akhlak konsumsi islam  Konsumsi yang halalan thoyyiban  Zat  Halal (Al-Baqoroh:168-169, An-Nahl:66-69)  Haram (Al-Baqoroh:173, Al-Maidah:3,90)  Proses  Sebelum makan basmalah, selesai hamdalah, menggunakan tangan kanan, bersih  Tidak dilarang, misal : riba (Ali Imron:130), merampas (An Nissa’:6), judi (Al-Maidah:91), menipu, mengurangi timbangan, tidak menyebut Allah ketika disembelih  Tujuan  Bukan untuk sesembahan selain Allah, seperti sesajen,
  • 129. Konsep maslahat dan utility  Muslim harus berkonsumsi yang membawa manfaat (maslahat) dan bukan merugikan (madhorot)  Konsep maslahat menyangkut maqoshiq syariat (dien, nafs, nasl, aql, maal)  Konsep maslahat lebih objektif karena bertolak dari al-hajat ad-dhoruriyat (need)  Konsep maslahat individu senantiasa membawa dampak terhadap maslahat umum/sosial
  • 130. Dampak konsumsi yang tidak benar/haram  Merusak agama  Pengaruh terhadap ibadah  Pengaruh terhadap akhlak  Pengaruh terhadap kesatuan umat  Pengaruh terhadap kesehatan  Menimbulkan kerusakan dan kemerosotan  Kehinaan dan kenistaan  Kehancuran ekonomi dan kemandekan produksi
  • 132. Permintaan dan penawaran Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi.  Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran  Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya  Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan  Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang  Mendeskripsikan pasar input
  • 133. Hukum permintaan “Jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambah, jika harga turun dan akan berkurang, jika harga naik pada periode tertentu, ceteris paribus”
  • 134. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan  Harga barang itu sendiri  Selera  Pendapatan  Jumlah penduduk  Harapan atau ekspektasi  Harga barang lain yang berhubungan
  • 135. Jenis-jenis permintaan  Berdasarkan daya beli 1) Permintaan efektif 2) Permintaan potensial 3) Permintaan absolute  Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan 1) Permintaan individu 2) Permintaan kelompok
  • 136. 1. Permintaan efektif Yaitu permintaan konsumen terhadaap suatu barang dan jasa yang diikuti dengan dya beli atau kemampuan membayar. Contoh: Seorang konsumen mempunyai uang sebesar Rp. 60.000. ia ingin membeli gula sebanyak 6 kg. Setelah sampai di toko tenyata gula 1 kg seharga Rp. 8.000. orang tersebut memiliki kemampuan membeli 6 kg gula.
  • 137. 2. Permintaan potensial Yaitu permintaan terhadap suatu barang tetapi belum diikuti untuk melaksanakan pembelian. Contoh: Seorang pelajar ingin membeli sebuah handphone seharga Rp. 1.500.000 ia memiliki uang tabungan sebesar Rp.2.000.000. jadi,pelajar tersebut memiliki kemampuan tetapi karena ia memiliki kebutuhan mendesak ia tidak jadi merealisasikan permintaannya tersebut.
  • 138. 3. Permintaan absolute Yaitu permintaan terhadap suatu barang yang tidak diimbangi dengan kemampuan untuk membeli barang tersebut. Contoh: Seorang ibu rumah tangga ingin membeli sebuah mesin cuci dengan harga Rp. 1.500.000. tetapi ia hanya memiliki uang Rp.500.000. sehingga ia tidak memiliki kemampuan untuk membeli mesin cuci tersebut sesuai dengan harganya.
  • 139. 1. Permintaan individu Yaitu permintaan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. 2. Permintaan pasar atau kolektif yaitu permintaan yang dimiliki oleh masyarakat secara keseluruhan dalam waktu yang sama
  • 141. Permintaan dapat digambarkan dalam bentuk grafik atau sering disebut dengan kurva permintaan. Kurva permintaan adalah kurva yang menujukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta. Contoh: Situasi Harga per Kg (Rp) Jumlah (kg) A 2700 50 B 2600 60 C 2500 70 D 2400 80 E 2300 90
  • 142. KURVA PERMINTAAN P Q A D C B E 2700 2600 2500 2400 2300 50 60 70 80 90 BERAS (Kg) H a r g a b a r a n g
  • 143. A. Fungsi Permintaan Sebuah fungsi yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan jumlah barang yang diminta (Qd) dengan berbagai kemungkinan tingkat harga (P). Hubungan kedua variabel dinyatakan sebagai Q adalah fungsi dari P : Q = f (P)
  • 144. Fungsi Permintaan : Qd = a + bP ; b < 0 Ket : Q = Jumlah yang diminta P = Tingkat harga a = Konstanta b = Koefisien
  • 145. Contoh : Fungsi permintaan : Qd = 50 - 1/2 P Gambar 1 : Kurva permintaan P 100 0 50 Q
  • 146. Pergeseran Kurva Permintaan  Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus, masih ingatkan,apa artinya? Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami perubahan/pergeseran.
  • 147. 1. Perubahan Harga Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu: a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri. b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeserke kanan. Contoh 1:  Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
  • 148. P Q 500 400 300 200 100 100 200 300 400 500 Jumlah H a r g a b a r a n g 600 Contoh: Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga barang. 700 D1 D2 D3
  • 149. 2. Perubahan Pendapatan Masyarakat Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan. a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan. b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang,dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
  • 150. P Q 500 400 300 200 100 100 200 300 400 500 Jumlah H a r g a b a r a n g 600 Contoh: Pergeseran kurva permintaan akibat perubahan harga barang. 700 D1 D2 D3
  • 152.  Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.  Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.
  • 153. Hukum Penawaran  Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah,Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/turun.  Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak (cateris paribus).
  • 154. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang ditawarkan a. Biaya produksi (input)  Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan. b. Teknologi  Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
  • 155. c. Harapan keuntungan  Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan. d. Kebutuhan akan uang tunai  Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa. e. Harapan harga masa yang akan datang  Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga mempengaruhi jumlah penawaran.
  • 156. Kurva Penawaran  Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak.
  • 157. Tabel Penawaran Harga Jumlah yang ditawarkan Rp. 100,00 200 unit Rp. 200,00 300 unit Rp. 300,00 400 unit Rp. 400,00 500 unit Rp. 500,00 600 unit
  • 158. KURVA PENAWARAN P Q 500 400 300 200 100 100 200 300 400 500 Jumlah H a r g a b a r a n g S 600
  • 159. Pergeseran Kurva Penawaran  Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang mempengaruhinya.  Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan.  Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.
  • 160. P Q 500 400 300 200 100 100 200 300 400 500 Jumlah H a r g a b a r a n g S3 600 Contoh: Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga barang. S2 S1
  • 162. Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan.
  • 163. Proses terbentuknya Harga Pasar  Keseimbangan harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan proses alami mekanisme pasar  Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. 
  • 164. Perilaku Produsen: Etika dan Faktor-faktor Produksi Islam  Prinsip dan Tujuan Produksi  Faktor-faktor Produksi  Fungsi Produksi
  • 165. Prinsip dan Tujuan Produksi Pengertian Produksi  Proses yang mentransformasikan input menjadi output  Proses ekonomi yang menggunakan sumber daya untuk menghasilkan komoditas yang dapat dipertukarkan (exchange)  Kegiatan yang menciptakan manfaat (utility) baik di masa kini maupun di masa mendatang Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada. Produksi hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna.
  • 166. Prinsip dan Tujuan Produksi Prinsip Dasar Produksi  Prinsip pokok konsumsi harus tercermin dalam sistem produksi negara Islam  Prinsip kesejahteraan ekonomi dalam konsep Islam tidak dapat mengabaikan pertimbangan kesejahteraan umum yang menyangkut moral, pendidikan, agama, dsb. Fungsi daya guna: Y = Y (F, G) di mana: F = tingkat keuntungan G = pengeluaran untuk sedekah
  • 167. Prinsip dan Tujuan Produksi Prinsip Produksi dalam Islam  Tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah Allah adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi Teknik produksi diserahkan pada keinginan dan kemampuan manusia Islam menyukai kemudahan, menghindari mudharat dan memaksimalkan manfaat
  • 168. Prinsip dan Tujuan Produksi Kaidah-kaidah Produksi  Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.  Mencegah kerusakan di muka bumi, termasuk membatasi polusi, memelihara keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam Memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran Memperhatikan tujuan kemandirian umat  Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik kualitas spiritual maupun mental dan fisik
  • 169. Prinsip dan Tujuan Produksi Optimalisasi Produksi  Memfungsikan sumber daya insani mencapai kondisi full employment (bekerja dan berkarya) I Kecuali mereka yang udzur syar’i Memproduksi kebutuhan dharuriyyat, lalu kebutuhan hajiyyat, baru kebutuhan tahsiniyyat secara proporsional
  • 170. Prinsip dan Tujuan Produksi Kebijakan Perusahaan Islami  Tidak terlibat dalam kegiatan yang dilarang Islam, seperti memproduksi minuman beralkohol, spekulasi, meminjam uang dengan bunga  Menghindari strategi pasar yang menghambat perusahaan lain untuk masuk atau bentuk monopoli  Mengikuti aturan yang wajar dalam tindakannya sebagai penjual atau pembeli barang dan jasa  Menahan diri menggunakan strategi pasar yang berpura-pura menguasai pangsa pasar dan meningkatkan harga produk  Menghindari kegiatan pemerasan, diskriminasi dan pembatasan kegiatan perdagangan
  • 171. Faktor-faktor Produksi Pengertian Faktor Produksi Input atau sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output berupa barang dan jasa. Hubungan antara input dengan output dapat digambarkan sbb  Spending Goods and services bought Revenue Goods and services sold Labor, land, and capital Income = Flow of inputs and outputs = Flow of dollars Factors of production Wages, rent, and profit FIRMS •Produce and sell goods and services •Hire and use factors of production •Buy and consume goods and services •Own and sell factors of production HOUSEHOLDS •Households sell •Firms buy MARKETS FOR FACTORS OF PRODUCTION •Firms sell •Households buy MARKETS FOR GOODS AND SERVICES Circular-Flow Diagram
  • 172. Faktor-faktor Produksi Faktor Produksi Konvensional  Physical capital Human capital Natural resources Technological knowledge F Entrepreneurial and management skills
  • 173. Faktor-faktor Produksi Faktor Produksi Islam Yusuf Qardhawi Al-Maududi dan Abu Suud M.A. Mannan 1. Alam 2. Kerja manusia 1. Amal/kerja 2. Tanah 3. Modal 1. Tanah 2. Tenaga kerja 3. Modal 4. Organisasi
  • 174. Faktor-faktor Produksi Tanah       F             QS As-Sajdah 32:27 – “Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?” HR Bukhari - Diriwayatkan tentang Abu Umamah yang berkata, bahwa pada waktu Nabi SAW melihat sebuah bajak dan beberapa peralatan pertanian lain, “ Saya mendengan Nabi SAW berkata: ‘Tidaklah ini masuk ke rumah suatu kaum selain menimbulkan kehinaan’ ”.
  • 175. Faktor-faktor Produksi Tenaga Kerja  ...   F   ...  QS Huud 61 - ... Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726] ... [726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia. HR Bukhari Muslim – “Tidak ada yang lebih baik dari seseorang yang memakan makanan, kecuali jika makanan itu diperolehnya dari hasil jerih payahnya sendiri. Jika ada seseorang di antara kamu mencari kayu bakar, kemudian mengumpulkan kayu itu dan mengikatnya dengan tali lantas memikulnya di punggungnya, sesungguhnya itu lebih baik ketimbang meminta-minta kepada orang lain.”
  • 176. Faktor-faktor Produksi Modal …          F              QS Al-Baqarah 272 - ... Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). Hadits – “Investasikanlah harta agar tidak habis dimakan zakat”.
  • 177. Faktor-faktor Produksi Organisasi HR Bukhari – Nabi mengatakan, “Seseorang yang mempunyai sebidang tanah harus menggarap tanahnya sendiri, dan jangan membiarkannya. Jika tidak digarap, dia harus memberikannya kepada orang lain untuk mengerjakannya. Tetapi bila kedua-duanya tidak dia lakukan – tidak digarap, tidak pula diberikan kepada orang lain untuk mengerjakannya – maka hendaknya dipelihara/dijaga sendiri. Namun kami tidak menyukai hal ini.”
  • 178. Fungsi Produksi Pengertian Fungsi Produksi Fungsi yang menggambarkan hubungan antara jumlah input yang digunakan dengan jumlah output yang dihasilkan.  Satu input (input lain dianggap konstan) Dua input (isoquant)
  • 179. Fungsi Produksi Fungsi Produksi - Satu Input Total Product Curve Average and Marginal Physical Product Curves APP: Average Physical Product MPP: Marginal Physical Product MPL: Marginal Product of Labor Asumsi: input lain dianggap konstan
  • 180. Fungsi Produksi Diminishing Marginal Product MPL: penambahan jumlah output untuk setiap penambahan satu unit tenaga kerja MPL = Q/L MPL = (Q2 – Q1)/(L2 – L1) Jika tenaga kerja terus ditambah, pada suatu titik MPL akan berkurang. DMP: kondisi di mana marginal product of input berkurang saat jumlah input ditambah
  • 181. Fungsi Produksi Fungsi Produksi - Dua Input Isoquant Marginal Rate of Technical Substitution MRTS: Marginal Rate of Technical Substitution / Marginal Rate of Substitution in Production
  • 182. Fungsi Produksi Marginal Rate of Technical Substitution MRTS: pengurangan dari salah satu input untuk setiap penambahan satu unit input yang lain agar tingkat output tetap sama MRTS input-1 for input-2 = MPP input-1 / MPP input-2 Dalam kasus khusus di mana kedua input adalah substitusi sempurna, isoquant akan berupa garis lurus (y = a – bx)
  • 183. Fungsi Produksi Produktivitas Fungsi Produksi: Y = A F(L, K, H, N) Return to Scale: xY = A F(xL, xK, xH, xN) Implikasinya: x = 1/L  Y/L = A F(1, K/L, H/L, N/L)  Productivity (Y/L) tergantung kepada physical capital per pekerja (K/L), human capital per pekerja (H/L), dan natural resources per pekerja (N/L), serta state of technology (A).
  • 184. Fungsi Produksi Produktivitas dalam Islam HR Thabrani dan Dailami – “Sesunggguhnya Allah sangat suka melihat hamba-Nya yang berusaha mencari rezeki yang halal” HR Thabrani – “Berusaha mencari rezeki halal adalah wajib bagi setiap muslim”
  • 186. Pengertian, Permasalahan, Tujuan dan Variabel Ekonomi Makro  Pengertian  Ilmu yang mempelajarai mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan (agregat).  Yang dimaksud variabel keseluruhan adalah variabel tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga umum, jumlah uang beredar (inflasi), kesempatan kerja, neraca pembayaran  Permasalahan  Inflasi  Pengangguran  Neraca pembayaran yang timpang  Pertumbuhan penduduk yang tinggi
  • 187. PERBEDAAN MIKRO DGN MAKRO EKONOMI  Mikro mempelajari fungsi masing-masing industri dan perilaku masing-masing unit pengambilan keputusan, khususnya perusahaan bisnis dan rumah tangga  Makro mempelajari atau memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang mempengaruhi produksi produk-2 tertentu dan perilaku masing2 industri, tetapi pada penentu jumlah keluaran nasional total  Mikro keputusan ekonomi individual  Makro keputusan ekonomi agregatif  Prinsip ekonomi mikro melandasi analisis ekonomi makro
  • 188. Perbedaan Mikro Ekonomi dgn Makro Ekonomi Konsumsi Produksi Harga Ketenaga- kerjaan Mikro Konsumsi Individu Jumlah produksi suatu perusahaan Harga setiap barang/ jasa Kebutuhan tenaga kerja satu perusahaan Makro Konsumsi Negara Jumlah produksi nasional Harga barang/ jasa secara keseluruhan Kebutuhan tenaga kerja secara keseluruhan
  • 189. AKAR ILMU EKONOMI MAKRO  DEPRESI BESAR  Model Klasik  Ahli ekonomi menerapkan model ekonomi mikro (model Klasik) pada masala perekonomian yang luas, contoh:  Analisis penawaran dan permintaan klasik mengasumsikan bahwa penawaran tenaga kerja yang berlebih akan menyebabkan turunnya upah ke tingkat keseimbangan baru; akibatnya, pengangguran tidak bertahan lama.  Revolusi Keynesian  John Meynard Keynes (The General Theory of Employment, Interest dan Money, 1936)  Bukan harga dan upah yang menentukan tingkat peluang kerja, melainkan tingkat permintaan agregat akan barang dan jasa. Campur tangan pemerinta perlu disertakan dalam perekonomian untuk mempengaruhi tingkat keluaran dan peluang kerja. Caranya: pemerintah merangsang permintaan agregat untuk mengangkat ekonomi keluar dari resesi
  • 190. AKAR ILMU EKONOMI MAKRO  EKONOMI MAKRO BARU  Penyesuaian perekonomian secara tepat pada tahun 1960-an  Ungkapan Walter Heller penasihat ekonomi Presiden Kennedy dan johnson: penyesuaian perekonomian secara tepat sebagai peran pemerintah dalam mengatur inflasi dan pengangguran  Ketidaksesuaian dengan kenyataan sejak tahun 1970-an  Sejak tahun 1970-an perekonomian AS mengalami serangkaian fluktuasi besar dalam tingkat peluang kerja, keluaran, dan inflasi.  Tahun 1974-75 dan 1980-82 AS mengalami resesi hebat, akibatnya jutaan orang kehilangan pekerjaan dan mengakibatkan kerugian besar karena kehilangan keluaran dan pendapatan  Terjadi Stagflasi (Stagnasi + Inflasi)  bila tingkat harga keseluruhan naik cepat (inflasi) selama periode resesi atau tingkat pengangguran tinggi dan lama (stagnasi)
  • 191. PERHATIAN ILMU EKONOMI MAKRO  Perhatian utama:  Inflasi  Pertumbuhan keluaran (output) atau konjungtur bisnis  Pengangguran  Kebijakan Pemerintah:  Kebijakan fiskal  kebijakan menyangkut pajak dan keluaran  Kebijakan moneter  alat yang digunakan oleh bank sentral untuk mengendalikan pasokan (penawaran) uang  Kebijakan pertumbuhan (sisi penawaran)  kebijakan pemerintah yang berfokus pada penawaran agregat dan kenaikan produksi dan bukannya merangsang permintaan agregat
  • 192. KOMPONEN EKONOMI MAKRO  Fokus komponen ekonomi makro:  Rumah tangga (sektor rumah tangga/ek. satu sektor)  Perusahaan (sektor swasta/ek. dua sektor)  Pemerintah (sektor publik/ek. tiga sektor)  Luar negeri (sektor internasional/ek. Empat sektor)  Hubungan empat komponen tergambar dalam diagram arus melingkar, yang menunjukkan pendapatan yang diterima dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing sektor perekonomian
  • 193. Diagram Arus Melingkar Pemerintah Perusahaan Rumah Tangga Luar Negeri Pembelian barang & jasa Pajak Pajak Pembayaran gaji, bunga, transfer Gaji, bunga, dividen, laba dan sewa Pembelian barang & jasa buatan luar negeri (Import) Pembelian barang & jasa buatan dalam negeri oleh orang asing (eksport) Pembelian barang & jasa
  • 194. Tiga Pasar Dasar Pemerintah Perusahaan Rumah Tangga Luar Negeri PASAR BARANG DAN JASA PASAR TENAGA KERJA PASAR UANG/ MODAL (FINANSIAL MARKET)
  • 196. PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI Ekonomi Kapitalis Ekonomi Islam Ekonomi Sosialis Paradigma Materialisme Paradigma Syariah Paradigma Dialektika Seluruh aktivitas ekonomi bernilai materi / bermanfaat boleh dilakukan Seluruh aktivitas ekonomi berdasarkan syariah Islam Seluruh aktivitas ekonomi mengikuti dialektika masyarakat yang ditetapkan negara Liberalisme ekonomi Otoriterianisme negara
  • 197. PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi Islam Teknik/upaya mengadakan dan meningkatkan produktivitas Pengaturan cara kepemilikan, pengelolaan dan distribusi kekayaan Ekonomi Islam Universal, tidak terkait ideologi tertentu Terkait dengan Ideologi Islam dan diatur oleh Syariah Mengikat individu, masyarakat dan negara
  • 198. Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan primer tiap individu secara menyeluruh, berikut kemungkinan tiap orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar kesanggupannya. POLITIK EKONOMI ISLAM Tercapai karena : 1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu 2. Tanggungan ahli warisnya 3. Kewajiban Negara 4. Kewajiban seluruh kaum muslimin
  • 199. PILAR SISTEM EKONOMI ISLAM KEPEMILIKAN PENGELOLAAN DISTRIBUSI 1 2 3 Jenis Kepemilikan Cara Kepemilikan Individu Umum Negara Halal Haram Pembelanjaan Pengembangan Halal Haram Halal Haram
  • 200. PENGELOLAAN KEPEMILIKAN PILAR EKONOMI ISLAM KEPEMILIKAN PENGELOLA SEKTOR BIDANG HUKUM PENGELOLAAN K. UMUM K. INDIVIDU K. NEGARA NEGARA INDIVIDU Ekonomi Privat Ekonomi Negara Konsumsi Produksi Konsumsi PERDAGANGAN PERTANIAN PERINDUSTRIAN Pertanahan (al Aradhi) Jual Beli (al Bai’) dan Syarikah Industr &, Ketenagakerjaan
  • 201. PERAN NEGARA Mewujudkan politik ekonomi Islam tentang jaminan kebutuhan primer individu Menyusun dan menerapkan kebijakan ekonomi Kebijakan Pertanian Kebijakan Industri Kebijakan Perdagangan Kebijakan Moneter Pengelolaan kepemilikan umum dan negara melalui baitul maal Menjaga mekanisme pasar Pengawasan dan penghukuman penjahat ekonomi Menciptakan SDM unggul
  • 202. DISTRIBUSI KEKAYAAN Setiap Individu harus memperoleh jaminan pemenuhan kebutuhan primer Upaya mencapai keseimbangan ekonomi (equilibrium) Tercapai jika : 1. Terdapat kekayaan dalam masyarakat 2. Seluruh masyarakat menerapkan sistem Islam
  • 203. DISTRIBUSI KEKAYAAN Perbedaan kemampuan pikiran dan fisik Kesenjangan Ekonomi Distribusi kekayaan 1. Mekanisme ekonomi : baitul mal, larangan menimbun emas dan perak 2. Mekanisme non ekonomi : zakat, waris